Transcript

NAMA NIM

: KIMAS ARYA UDAYANA : 082310101063

MEKANISME PERTAHANAN EGOMekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri (Sigmund Freud). Hal tersebut dapat berupa upaya membentengi impuls masuk ke wilayah kesadaran ataupun membelokkan impuls sehingga intensitas asli berkurang namun semua mekanisme pertahanan memiliki tiga ciri persamaan yaitu : 1. beroperasi pada level tak sadar 2. selalu menolak, memalsu atau memutar balikkan kenyataan 3. mengubah persepsi nyata seseorang sehingga stimulus menjadi kurang mengancam. Beberapa pengertian mekanisme pertahanan ego menurut beberapa ahli : 1. menurut Wolf, dkk (1990) mekanisme pertahanan diri adalahproses tidak sadar yang dipakai untuk melindungi diri dari kecemasan (anseitas) 2. menurut Maramis (1999) mekanisme pertahanan ego adalh reaksi individu terhadap stress yang mengancam perasaan, kemampunan, dan harga diri individu 3. menurut Soeharto Hoerdjan (1979) mekanisme pertahanan ego adalah mekanisme khusus yang bertujuan melenyapkan penghayatan ansietasyang tidak enak Orang yang sehat biasa menggunakan berbagai mekanisme pertahanan selama hidupnya. Mekanisme tersebut menjadi patologis bila penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang berperilaku maladaptif sehingga kesehatan fisik atau mental orang itu turut terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk melindungi pikiran / diri / ego dari kecemasan, sanksi

sosial atau untuk menjadi tempat menghindar dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi. Mekanisme pertahanan dilakukan oleh ego sebagai salah satu bagian dalam struktur kepribadian selain id, dan super ego. Mekanisme tersebut diperlukan saat impuls-impuls dari id mengalami konflik satu sama lain, atau impuls itu mengalami konflik dengan nilai dan kepercayaan dalam super ego, atau bila ada ancaman dari luar yang dihadapi ego. Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan. Bila kecemasan sudah membuat seseorang merasa sangat terganggu, maka ego perlu menerapkan mekanisme pertahanan untuk melindungi individu. Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas. Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental. Perasaan demikian akan terdorong untuk bertindak defensif terhadap apa yang dianggap membahayakannya. Penggunaan mekanisme pertahanan dilakukan dengan membelokan impuls id ke dalam bentuk yang bisa diterima, atau dengan tanpa disadari menghambat impuls tersebut. Mekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Adapun macam-macam mekanisme pertahanan ego secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kompensasi Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimilikinya. Biasanya seorang individutidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu tapi mendapatkan kepuasan di bidang lainnya. 2. Penyangkalan (denial) Denial adalah mekanisme penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif. Memainkan peran defensif, sama seperti represi. orang menyangkal untuk melihat atau menerima masalah atau aspek hidup yang menyulitkan. Denial beroperasi pada taraf preconscius atau conscius 3. Pemindahan (displacement)

Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang / benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam dirinya. 4. Disosiasi Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya. salah satu cara menghadapi anxietas adalah dengan memindahkannya dari objek yang mengancam kepada objek yang lebih aman. 5. Identifikasi (identification) Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan mengambil / menirukan pikiran-pikiran, perilaku dan selera orang tersebut dengan membuatnya menjadi kepribadiannya. 6. Intelektualisasi (intelectualization) Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya. 7. Introjeksi (Introjection) Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan hati nurani. Mekanisme introyeksi terdiri dari mengambil alih dan memasukkan nilai-nilai standar orang lain. Misalnya seorang anak yang mengalami penganiayaan, mengambil alih cara orang tuanya menanggulangi stress, dan dengan demikian mengabadikan siklus penganiayaan anak. introyeksi dapat pula positif, bila yang diambil alih adalah nilai-nilai positif dari orang-orang lain. 8. Proyeksi Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada obyek diluar diri. Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi. Mengatribusikan pikiran, perasaan, atau motif yang tidak dapat diterima kepada orang lain. mengatakan bahwa impulsimpuls ini dimiliki oleh orang lain diluar sana, tidak oleh saya. 9. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah suatu usaha untuk menghindari konflik psikologis

dengan membuat alas an yang masuk akal. Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk menghalalkan membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima. Kadang-kadang orang memproduksi alasan-alasan baik untuk menjelaskan egonya yang terhantam. rasionalisasi membantu untuk membenarkan berbagai tingkah laku spesifik dan membantu untuk melemahkan pukulan yang berkaitan dengan kekecewaaan. 10. Reaksi formasi Perilaku seseorang yang gagal dalam mencapi tujuan dan kemudian melebih-lebihkan tujuan lainnya yang bertentangan dengan tujuan awal. Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin lakukan. Salah satu pertahanan terhadap impuls yang yang mengancam adalah secara aktif yang mengekspresikan impuls bertentangan dengan keinginan

mengganggu, orang tidak usah harus menghadapi anxietas yang muncul seandainya ia menemukan dimensi yang ini (yang tidak dikehendaki) dari dirinya. 11. Regresi Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini. Beberapa orang kembali kepada bentuk tingkah laku yang sudah ditinggalkan. menghadapi stress atau tantangan besar, individu mungkin sudah berusaha untuk menanggulangi kecemasan dengan bertingkah laku tidak dewasa atau tak pantas. 12. Represi Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan, dari kesadaran seseorang; merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain. Yang palign dasar di antara mekanisme pertahanan lainnya. suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam. represi terjadi secara tidak disadari. 13. Sublimasi

Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya secara normal. Dari pandangan Freud, banyak kontribusi artistik yang besar merupakan hasil dari penyaluran energi sosial atau agresif kedalam tingkah laku kreatif yang diterima secara sosial dan bahkan dikagumi. misalnya impuls agresif dapat disalurkan menjadi prestasi olahraga. 14. Supresi Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari, pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang dan kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya.

Daftar Pustaka

Club of Psychology. http://psikologiupi.blogspot.com/2008/09/sistem-pertahananego-yang-wajib-di.html. [online]. diakses tanggal 1 Maret 2009. Keliat, B.A. 1999. Penatalaksanaan stres. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Rizky.http://rizkyp13.multiply.com/journal/item/71/Mekanisme_Pertahanan_Diri. [online]. diakses tanggal 1 Maret 2009. Sunnarto. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran - EGC. Wordpress. http://trescent.wordpress.com/2007/08/15/pertahanan-ego/. [online]. diadkses tanggal 1 Maret 2009.


Top Related