Monumen Inspirasi Super SmashFoto : MI / RAMDANI
MENYEBUT bulu tangkis sama artinya dengan menyebut segudang
jawara yang pernah membuat nama Indonesia harum di pentas dunia.
Siapa yang tidak kenal dengan nama Rudi Hartono, Christian Hadinata, Liem Swie King, Haryanto Arbi, Alan Budi Kusuma, hingga Susi Susanti. Mereka hanyalah segelintir dari banyak nama yang tidak akan hilang dari goresan tinta emas sejarah bulu tangkis Indonesia.
Terinspirasi dengan prestasi dan perjuangan para maestro bulu tangkis itulah, Djarum Foundation melalui program Djarum Apresiasi Budaya bekerja sama dengan seniman patung nasional berskala internasional, Rudi Mantofani, membuat sculpture (patung monumen) Super Smash, yang diresmikan Kamis (4/3).
Monumen itu sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap prestasi yang diraih dalam cabang olahraga ini. Perlu waktu 6 bulan untuk proses mengerjakan patung yang terletak di halaman GOR Bulu Tangkis, JatiKudus, Jawa Tengah.
Berawal dari ide President Director Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono dan kurator seni Oei Hong Djien, Rudi mengaktualisasi konsep monumen Super Smash yang memiliki tinggi 8,06 meter dan dikelilingi kolam sedalam 0,6 meter dengan dasar batu andesit. Monumen ini terdiri dari patung seorang atlet yang sedang melakukan posisi smash di atas konstruksi globe (bola dunia).
“Sesuai dengan misi PB Djarum sebagai simbol penyemangat, kita ambil globe.
Seolah-olah dia (figur patung atlet) bergerak ke atas, membuat visual gerakan smash yang menunjukkan tenaga. Bumi kita pecah sebagai figur manusia dengan harapan memberi kesan semangat. Dunia melebur dengan tekadnya atlet ini, menjadi manusia yang tangguh seperti yang dicitacitakan PB Djarum,” urai Rudi.
Penuh maknaMenurut pematung yang
juga perupa kelahiran Padang, 21 April 1973 ini, setiap bagian dari monumen ini memiliki filosofi. Sosok patung setinggi 2,56 meter berbahan perunggu yang sedang melakukan gerakan smash dibuat dengan bentuk aerodinamis.
Lempengan pulau yang
menempel pada globe berdiameter 2,40 meter terbuat dari bahan kuningan yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencerminkan kepulauan dunia. Lempengan pulau ini dibuat berlubang sebagai cara untuk meminimalkan tekanan dari terpaan angin kencang.
Adanya kolam di dasar
monumen mengambil konsep ruang dengan fungsi perpaduan antara air dan alam menjadikan rasa penyegaran terhadap lingkungan secara menyeluruh. Kolam sebagai water mirror yang menampilkan sequence untuk memecah base constructions dengan monumen. Kolam juga berfungsi sebagai jarak pandang minimal untuk
menikmati bentuk monumen yang menjulang tinggi.
Kolam yang berbentuk oval dengan bahan dasar batu andesit ini, mengandung makna sebagai target pencapaian yang dinamis dengan semangat kebersamaan secara global ke arah fleksibilitas nasional.
Menurut pematung lulusan
Institut Seni Indonesia ini, pengerjaan terlama adalah membuat lempengan logam pada globe karena diperlukan ketelitian dari setiap bentuknya. “Karakter patung outdoor memang tidak bisa dimungkiri selain batu ya logam. Kami pilih perunggu karena dinamisnya dan sesuai dengan objek yang diinginkan.”
Kurator Galeri Salihara, Asikin Hasan, mengungkapkan Rudi sukses dalam memvisualisasikan misi Djarum Foundation. “Ini sebenarnya karakter yang sama sekali berbeda dari Rudi. Walaupun dia punya kebebasan berekspresi, ketika berhadapan dengan ruang terbuka seperti ini, dia berhadapan dengan berbagai hal termasuk yang memintanya untuk membangun ini (Djarum Foundation),” ujar Asikin.
Kemegahan monumen ini tergambar dari 7 taman yang mengelilinginya sebagai simbol 7 pertandingan dunia dari berbagai penjuru dunia. Tamantaman tersebut adalah Taman Plaza Thomas Cup, Plaza Thomas Uber, Plaza All England, Plaza Kejuaraan Du nia, Plaza WBF, Plaza Sudirman, dan Plaza Ranking Dunia. Di tiap taman terpampang plat bertuliskan atlet pebulu tangkis Indonesia yang menjuarai tiap kejuaraan.
Victor Rachmat Hartono mengungkapkan pembuatan monumen inspirasi ini sebagai wujud komitmen Djarum Foundation yang sejak 1992 melaksanakan program Djarum Apresiasi Budaya. Program ini bertujuan untuk memasarkan budaya Indonesia, antara lain sculpture, per-forming art, dan juga kuliner. “Inspirasi dan seni bisa menggugah semangat seseorang,” terangnya. (*/R25)
Seniman Butet Kartaredjasa menuliskan pesan dan tanda tangan seusai acara peresmian patung Super Smash.
(Dari kiri) Kolektor dan kurator seni rupa Oei Hong Djien, seniman patung Rudi Mantofani, President Director Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono, kurator Hasikin, dan Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari berpose di depan patung Super Smash. di GOR Bulu Tangkis Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (3/3) malam.
Atlet bulu tangkis PB Djarum berdiri di depan patung Super Smash.Alan Budikusuma berbagi pengalaman kepada atlet PB Djarum. Seniman Butet Kartaredjasa memeriahkan acara peresmian.
MEDIA INDONESIA | RABU, 9 MAREt 2011 | HAlAMAN 16
Foto