Download - MATERI PENDATAAN 2015
SELAMAT DATANG
PESERTA KEGIATAN SOSIALISASI DATA POKOK PENDIDIKAN
TAHUN 2015/2016
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
PENDATAAN DAPODIKDASMEN
TAHUN 2015
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Landasan Kebijakan Dasar Hukum:
Undang – undang RI. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Instruksi Menteri No.2 Tahun 2011 tentang Kegiatan Pengelolaan Data Pendidikan Menteri Pendidikan
Nasional Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0293/MPK.A/PR/2014 tentang
Pelaksanaan Instruksi Menteri Nomor 2 Tahun 2011 Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar Jakarta Nomor 3045/C/LK/2014 tentang Penjaringan
DAPODIKDAS Tahun Pelajaran 2014/2015 Surat Dirjen Pendidikan Menengah Jakarta Nomor 2484/D/M12014 tentang Penggunaan Aplikasi dapodikmen Rencana Strategi Depdiknas Tahun 2011 – 2015. Peraturan Bupati Jember Nomor 44 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Pendidikan
Kabupaten Jember. Peraturan Daerah Jember Nomor 3 Tahun 2014 Tanggal 18 Desember 2014 tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Tahun 2015. Keputusan Bupati Jember Nomor 65/DPA-SKPD/2015 tentang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pendidikan Tahun 2015. Peraturan Daerah Jember Nomor 60 Tahun 2014 Tanggal 18 Desember 2014 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2015. Surat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor : 005/4235/103.03/2015, tanggal 09 Juli 2015 tentang
Pangkalan Data Pendidikan Jawa Timur Tahun 2015 Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Nomor : 600/746/413/2015 Tentang Susunan
Keanggotaan Kelompok Kerja Pendataan Pendidikan ( KK - Datadik ) Dan Satuan Tugas Pendataaan Pendidikan ( Satgas-Datadik ) Tahun 2015
Relasi Data Pokok Pendidikan
Data Pokok Aktivitas
Data Pokok Entitas
Peserta Didik
Satuan Pendidikan PTK
Rombel / Angkatan
Pembelajaran
Program Substansi
PD
SP
PROGRAM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Tahun 2015
Cakupan Paparan
I. Visi dan Misi Ditjen Pendidikan Dasar Dan Menengah
II. Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015III. Kondisi dan Tantangan Pendidikan Dasar
Dan MenengahIV. Program Prioritas Pendidikan Dasar Dan
MenengahV. Anggaran Program Pendidikan Dasar
Dan Menengah
I
Visi dan Misi Pendidikan Dasar Dan Menengah
Misi:1. Menyediakan akses pendidikan dasar untuk memberikan
kesempatan yang lebih luas bagi anak untuk terus bersekolah.2. Mengurangi disparitas akses dan mutu pendidikan antar kawasan
dan antar strata sosial ekonomi.3. Menerapkan standar pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran
yang bermutu.4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola.
VISI 2025 INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
PERIODE 2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024
TEMA Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
Fokus Internal Fokus Eksternal
VISI DAN MISI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
VISI DAN MISI PENDIDIKAN
Visi:Terwujudnya Pendidikan Dasar yang Berkualitas untuk Semua
STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR
Terwujudnya Pendidikan Dasar yang Berkualitas
untuk Semua
Pem
bangu
nan
Sara
na P
rasa
ran
a
dan K
ele
mbagaan
Penyediaan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Ban
tuan
Pe
nd
an
aan
Pe
sert
a D
idik
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Unit Sekolah Baru BOS/BOP
BSM
Beasiswa
Pend
idik
an
Kara
kter
Kuri
kulu
m
Pro
ses
Pem
bela
jar
an
Perpustakaan
Ruang Kelas Baru
Laboratorium
Penyedia
an
Dis
trib
usi
Kualifi
kasi
Sert
ifika
si &
Kom
pete
nsi
Kari
r dan
Peng
uku
ran K
inerj
aH
arl
indu
ng
Kese
jahte
raan
Penyed
iaan
Bah
an &
M
ed
ia
Pem
bela
jara
nPe
ndid
ikan
Keca
kapan
Hid
up
Pemenuhan SPM
Akreditasi Buku
Sis
tem
Evalu
asi
PROGRAM
SASARAN INDIKATORCAPAI
AN 2014
TARGET 2015
Pendidikan Dasar
Pemenuhan Hak TerhadapPelayanan Pendidikan Dasar YangBerkualitas
APM SD/SDLB/PAKET A (%) 81,92 82,00
APK SD/SDLB/PAKET A (%) 97,31 97,65
Angka Putus Sekolah SD (%) 1,08 1,07
APM SMP/SMPLB/PAKET B (%) 59,18 71,88
APK SMP/SMPLB/PAKET B (%) 74,29 80,73
Angka Putus Sekolah SMP (%) 1,15 1,14
Angka Melanjutkan SD ke SMP (%) 83,09 83,40
Jumlah siswa pada jenjang pendidikan dasar penerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar
8.216.811 15.380.582
Rasio APM perempuan:laki-laki di SD/Paket A 1,00 1,00 Rasio APM perempuan:laki-laki di SMP/Paket B 1,00 1,00
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang dipersiapkan berakreditasi minimal B
15.300
15.300
Rata-rata nilai sikap siswa SD/SDLB dan SMP/SMPLB minimal baik (pendidikan karakter) Baik Baik
Jumlah perolehan medali tertimbang dari kompetisi internasional tingkat pendidikan dasar 140 141
Persentase SD yang memiliki sarana dan prasarana sesuai SNP (%) 15 15 Persentase SMP yang memiliki sarana dan prasarana sesuai SNP (%) 21 22
Persentase SD yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) (%) 60,45 61,13
Persentase SMP yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) (%)
73,98 74,89
Peningkatan Manajemen Guru, dan Pendidikan Keguruan
Persentase SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang memiliki PTK sesuai SNP
76,30 79,60
INDIKATOR KINERJA PROGRAM BERDASARKAN RPJMN TAHUN 2015
II
Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015
Rp. 1.994,89 TBelanja Negara APBNP 2015
Rp.406,70 TAnggaran Pendidikan(20.39%)
Belanja Pemerintah Pusat
152.451,7
1. Kementerian Dikbud
53.278,5
2. Kementerian Ristek dan dikti 41.507,7
3. Kementerian Agama 48.662,0
4. K/L lainnya 9.003,4
Belanja Transfer Daerah 254.252,3
1. Anggaran Pendidikan dalam DBH 1,337.7
2. DAK Pendidikan 10,041.3
3. Anggaran Pendidikan dalam DAU
134,970.
3 4. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1,096.0
5. Tunjangan Profesi Guru 70,252.7
6. Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 4,234.7
7. Dana Insentif Daerah 1,664.5 8. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
31,298.3
(62,5%)
(37,5%)
(Rp. Milyar) (Rp. Milyar)
Melalui Belanja Pemerintah Pusat
Kementerian Pendidikan Nasional
Kementerian Agama
Kementerian Negara/Lembaga lainnya
KOORDINASI
KEMDIKBUD
MEKANISMEN PENYALURAN ANGGARAN PENDIDIKAN
Rancangan APBNP Tahun 2015, Menurut Kegiatan
(dalam ‘000)
Pengurangan PHLN
Tambahan KIP
023.03.06 PROGRAM PENDIDIKAN DASAR 14.480.794.000 465.750.000 4.181.168.566 18.196.212.566
2003 PEMBINAAN SEKOLAH DASAR 4.623.966.375 2.226.324.982 6.850.291.357
2000 PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 4.610.910.000 465.750.000 1.954.843.584 6.100.003.584
1999 PEMBINAAN PK DAN PLK SDLB/SMPLB 601.400.000 601.400.000
3999 PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDAS 4.357.343.625 4.357.343.625
2005 DUKUNGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR 287.174.000 287.174.000
KODE PROGRAM/KEGIATAN APBN 2015Rancangan APBNP
RAPBNP 2015
(dalam ribuan)
Bel. Pegawai0.39%
Bel. Barang17.36%
Bel. Modal0.17% Bel. Sosial
82.09%
Anggaran Program Pendidikan Dasar Tahun 2015
Per Jenis Belanja
No Jenis Belanja Tahun 2014 Tahun 2015
1 Belanja Pegawai 52.186.780 55.878.811
2 Belanja Barang 2.494.692.613
2.513.161.126
3 Belanja Modal 30.147.852 24.053.955
4 Bantuan Sosial 14.036.476.855
11.887.700.108
Total 16.613.504.100
14.480.794.000
III
Kondisi dan Tantangan Pendidikan Dasar Dan Menengah
a
Kondisi Pendidikan Dasar
Indikator Angka Partisipasi
2010 2011 2012 2013 201470
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
95.23 95.41 95.55 95.71 93.13
116.77 115.33 115.43 115.88
110.01
74.52 75.64 77.71 78.43
76.55
98.11 98.20 99.47 100.16
96.91
Sumber data: PDSP, Kemdikbud 2014
APK SD
APK SMP
APM SD
APM SMP
Kondisi Umum Pendidikan Dasar Tahun 2014/2015
Sumber data: Dapodikdas, 2014
Variabel/ Jenjang SD SMP SDLB SMPLB SLB Jumlah
Sekolah 147.995 36.177 343 185 1.373 186.072
Siswa 26.043.157 9.862.741 18.176 3.978 73.971 36.002.023
Guru 1.447.371 54.687 3.406 973 15.762 1.522.199
Rombongan belajar 1.095.684 33.608 4.003 1.169 18.459 1.152.923
Ruang Kelas 975.951 302.695 2.511 773 11.854 1.293.784
Perpustakaan 75.915 24.872 139 58 635 101.619
Laboratorium IPA 13.606 17.856 41 41 301
36.394
PERSENTASE CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENDIDIKAN DASAR
Sumber data: SPM Dikdas, 2014
SMP
SD
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%<70% 70% s.d. <85%85% s.d. <100% 100%
20
b
Tantangan Pendidikan Dasar
Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan
1
PLOT SEBARAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) JENJANG SD/MI TA 2013/2014
>=95% (479 KAB/KOTA)
<=75% s.d. <95% (22 KAB/KOTA)PRIORITAS 2
<75% (10 KAB/KOTA)PRIORITAS 1
<95% (32 KAB/KOTA)
Rata-rata Nasional 110,68%
Sumber data: PDSP, Oktober 2014
Rekapitulasi Kab/Kota yang memiliki APK JENJANG SD/MI <75%
1 Papua kab. Puncak 45,83 2 Papua Kab. Deiya i 61,04 3 Papua Kab. Pania i 62,74 4 Papua Kab. Intan Jaya 67,59 5 Papua Kab. Nduga 69,08 6 Sulawes i Tengah Kab. Morowal i 69,29 7 Papua Kab. Ya l imo 70,05 8 Papua Kab. Puncak Jaya 72,10 9 Kal imantan Timur Kab. Mahakam Ulu 72,61
10 Maluku Kab. Kepulauan Aru 74,29
APKNo Nama Provinsi Kabupaten / Kota
PLOT SEBARAN ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) JENJANG SMP/MTs TA 2013/2014
>=95% (334 KAB/KOTA)
<=75% s.d. <95% (145 KAB/KOTA)PRIORITAS 2
<75% (32 KAB/KOTA)PRIORITAS 1
<95% (177 KAB/KOTA)
Rata-rata Nasional 96,91%
Sumber data: PDSP, Oktober 2014
Rekapitulasi Kab/Kota yang memiliki APK JENJANG SMP/MTs <75%
1 Papua Kab. Nduga 37,31 2 Papua kab. Puncak 46,62 3 Papua Kab. Waropen 46,74 4 Papua Kab. Yahukimo 46,90 5 Papua Kab. Merauke 47,07 6 Papua Kab. Supiori 47,27 7 Papua Kab. Paniai 47,81 8 Papua Kab. Asmat 48,08 9 Papua Kab. Sarmi 49,58
10 Papua Kab. Jaya wijaya 49,73 11 Papua Kab. Boven Digoel 49,79 12 Papua Kab. Mimika 50,09 13 Papua Kab. Keerom 50,82 14 Papua Kab. Puncak Jaya 50,93 15 Papua Kab. Nabire 51,08 16 Papua Kab. Lanny Jaya 52,18 17 Papua Kab. Dogiyai 52,32 18 Papua Kab. Intan Jaya 52,56 19 Papua Kab. Mappi 52,60 20 Papua Kab. Yalimo 53,03 21 Papua Kab. Deiyai 54,19 22 Papua Kab. Jayapura 55,50 23 Papua Kab. Tolikara 55,58 24 Papua Kab. Pegunungan Bintang 56,51 25 Papua Kab. Mamberamo Raya 57,14
No APK SMPProvinsi Kabupaten / Kota
26 Papua Kab. Biak Numfor 57,31 27 Papua Kab. Kepulauan Yapen 60,42 28 Papua Kab. Mamberamo Tengah 63,32 29 Papua Kota Jayapura 64,64 30 Papua Barat Kab. Kaimana 69,92 31 Kalimantan Selatan Kab. Banjar 72,70 32 Bangka Belitung Kab. Bangka Selatan 73,91
No APK SMPProvinsi Kabupaten / Kota
Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
2
49937625%
129667865%
21288411%
SD
18414628%
41821064%
546148%
SMP
Ruang Kelas Baik
Ruang Kelas Rusak Ringan
KONDISI RUANG KELAS
Sumber data: Dapodikdas, 2014
SD SMP -
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,095,684
336,080
975,951
302,695
Jumlah Rombel
Sumber data: Dapodikdas, 2014
PERBANDINGAN ROMBONGAN BELAJAR DENGAN RUANG KELAS
1. Kekurangan ruang kelas SD = 119.733 ruang2. Kekurangan ruang kelas SMP = 33.385 ruang
Me
miliki49%
Belum Me
miliki51%
Kondisi Perpustakaan dan Laboratorium
Memi-liki
51%
Belum Memi-liki
49%
Memi-liki
69%
Belum Memi-liki
31%
Me
miliki39%Be
lum Me
miliki61%
Perpustakaan SD
Perpustakaan SMP
Laboratorium IPA SMP
Sumber data: Dapodikdas, 2014
Sumber data: Dapodikdas, 2014 Sumber data:
Dapodikdas, 2014
Sumber data: Dapodikdas, 2014
Laboratorium Komputer SMP
Kondisi Ruang Sanitasi Tahun 2014/2015
Memiliki74%
Belum Memiliki
26%
Memiliki75%
Belum Memiliki
25%
Ruang Sanitasi SD
Ruang Sanitasi SMP
Sumber data: Dapodikdas, 2014
Sumber data: Dapodikdas, 2014
Kualitas Pembelajaran
3
30.23
30.24
35.18
35.79
35.86
36.13
40.37
43.02
47.88
68.97
69.35
71.67
75.72
77.60
82.96
83.18
86.45
99.93
69.77
69.76
64.82
64.21
64.14
63.87
59.63
56.98
52.12
31.03
30.65
28.33
24.28
22.40
17.04
16.82
13.55
0% 20% 40% 60% 80% 100%
BENGKULUBANGKA BELITUNG
NUSA TENGGARA TIMURGORONTALOJAWA BARAT
SULAWESI TENGAHBANTEN
SUMATERA BARATSULAWESI SELATAN
MALUKUBALI
NUSA TENGGARA BARATKALIMANTAN SELATAN
SUMATERA UTARAKALIMANTAN TENGAH
SUMATERA SELATANPAPUA BARAT
DKI JAKARTA
LULUS TIDAK LULUS
Nasional : Lulus UN Murni 56%
97.71
99.87
98.09
99.50
99.99
97.85
100.00
99.09
98.77
97.53
99.63
99.84
99.31
99.62
98.78
99.98
99.73
100.00
0% 20% 40% 60% 80% 100%
BENGKULUBANGKA BELITUNG
NUSA TENGGARA TIMURGORONTALOJAWA BARAT
SULAWESI TENGAHBANTEN
SUMATERA BARATSULAWESI SELATAN
MALUKUBALI
NUSA TENGGARA BARATKALIMANTAN SELATAN
SUMATERA UTARAKALIMANTAN TENGAH
SUMATERA SELATANPAPUA BARAT
DKI JAKARTA
LULUS TIDAK LULUS
Nasional : Lulus UN Murni 99,5%
Perbandingan tingkat kelulusan siswa SMP dengan menggunakan ujian nasional dan nilai akhir menurut provinsi, 2012/2013
Pada jenjang SMP, 44% siswa tidak lulus dalam UN 2013. Hampir seluruhnya (99%) lulus karena nilai sekolah yang tinggi kelulusan tidak menggambarkan kualitas
Nasional : Lulus UN 99,5%
Distribusi nilai murni UN dan Nilai Sekolah di tingkat individu untuk jenjang SMP/MTs, 2013
0
.2
.4
.6
.8
Den
sity
0 2 4 6 8 10
School Score Pure National Exam Score
Indonesian Language
0
.2
.4
.6
.8
Den
sity
0 2 4 6 8 10
School Score Pure National Exam Score
Mathematics
0
.2
.4
.6
.8
Den
sity
0 2 4 6 8 10
School Score Pure National Exam Score
English
0
.2
.4
.6
.8
Den
sity
0 2 4 6 8 10
School Score Pure National Exam Score
Science
1. Kesenjangan hasil yang masih lebar2. Ada indikasi intervensi sistematik untuk mencapai nilai
kelulusan dengan pola yang beragam antar daerah
MEMBACA0
100
200
300
400
500
600
405428
2006 2011
Nilai Siswa Indonesia dalam PIRLS, 2006- 2011
Rata-rata Nilai Internasional
Matematika Sains0
100
200
300
400
500
600
403435
411 420397
427386
406
1999 2003 2007 2011
Nilai Siswa Indonesia dalam TIMSS,1999- 2011
Rata-rata Nilai Internasional
Proses pembelajaran di kelas umumnya belum berjalan dengan baik Belum dilakukan secara interaktif (sekitar 74 persen aktivitas kelas dilakukan
oleh guru saja dan hanya sekitar 11 persen yang dilakukan secara bersama dengan siswa) tidak menumbuhkan kreativitas siswa, membangkitkan daya kritis dalam berpikir dan kemampuan analisis siswa
Hasil belajar masih rendah yang antara lain dilihat dari nilai UN dan hasil tes internasional.
367
371 39
3
360 38
2 395
391
393
393
371 40
2
383
375 39
6
382
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Matematika Bacaan Sains
2000
2003
2006
2009
2012
Nilai Siswa Indonesia dalam PISA
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Dasar
4
Pabar
Papua
Sulut
Malut
Babel
Gorontalo
Bengkulu
Jambi
Sultra
Riau
NTT
Kalsel
NTB
Banten
DKI
DIY
Jatim
2541587285919499107126140156172183218255255266285297333344355389411514565
770981998
1,3222,430
2,9693,731
SD SMP
Papua BaratPapua
GorontaloKep. Bael
MalutKep. Riau
SulbarMaluku
BengkuluSulut
DIYKalteng
SultraBali
SultengJambiKaltimKalselKalbar
DKI. JakartaNTB
SumbarRiauNTT
AcehLampung
BantenSumsel
SulselSumutJatengJabarJatim
3,396 5,248 8,587 8,824 9,549 10,517 11,635 14,964 15,452 17,712 21,334 23,026 23,245 25,019 26,189 26,881 28,222 30,517 37,024 37,807 38,458 44,678 46,347 47,258 47,761 54,423 56,254 56,569
71,605 105,166
192,751 215,883 220,479
subtotal
GTY
GTT
Papua BaratKep. Bael
PapuaGorontalo
SulbarMalut
Kep. RiauBengkulu
MalukuKalteng
SulutSultengKalselSultraJambi
DIYKaltim
BaliKalbar
NTBRiau
SumbarNTT
DKI. JakartaAceh
BantenLampung
SumselSulselSumutJatengJatimJabar
1,7272,8153,2323,5853,8113,8834,1316,3646,5707,3588,1438,6538,8929,3729,5389,58310,92111,29712,405
15,34116,49517,59317,96119,58919,97920,44721,53822,002
27,10441,124
72,75381,89782,971
subtotal
GTY
GTT
PNS 351,323
GTY 99,735
GTT 158,016
Total 609,074
PNS 979,382
GTY 83,859
GTT 519,548
Total 1,582,789
DISTRIBUSI GURU SD, SMP DAN SLB
Sumber : Dapodik dan BSD Dikdas 2013/2014
SLB
PNS 10.586
GTY 5.544
GTT 2.694
Total 18.824
Kebutuhan Guru SD Nasional
Kebutuhan Guru Kelas
Kebutuhan Guru Penjas
Guru tetap : Guru PNS di SD Negeri dan GTY di SD Swasta
KONDISI KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDAS
JENJANGSD/SDLB
Usia > 45 tahun
Usia < 45 tahun Jumlah
Belum S1 288,194 352,923 641,117
Sudah S1 452,520 502,512 955,032
Total 740,714 855,435 1,596,149
JENJANG SMP/
SMPLB Usia > 45
tahun Usia < 45
tahun Jumlah
Belum S1 46,623 42,596 89,219
Sudah S1 200,880 325,289 526,169
Total 247,503 367,885 615,388
Usia < 45 tahun Usia > 45 tahun
502,512 58.7% 452,520
61.1%
352,923 41.3% 288,194
38.9%
SUDAH S1 BELUM S1
Data Kualifikasi Pendidik SD/SDLB
Usia < 45 tahun Usia > 45 tahun
325,289 88.4%
200,880 81.2%
42,596 11.6%
46,623 18.8%
Data Kualifikasi Pendidik SMP/SMPLB
IV
Program Prioritas Pendidikan Dasar
DIT. PROGRAM/OUTPUT ANGGARAN Rp.000
SD 2.103 Sekolah yang mendapatkan standardisasi & akreditasi
29.560.23
3
12.313 Sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler
49.854.52
3
3.105 Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan M Mutu Pembelajaran
19.278.65
4
2.528 Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013
162.102.8
48 SMP
730 Sekolah yang mendapatkan standardisasi & akreditasi
22.694.90
1
717 Sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler
20.452.20
4 360 Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan m Mutu Pembelajaran
10.700.00
0
1.644 Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013
186.511.4
84 SDL
B/ SMP
LB
34 Sekolah yang mendapatkan standardisasi & akreditasi
7.815.000
962 Sekolah yang melaksanakan ekstrakurikuler
4.106.400
2.936 Sekolah yang mendapatkan Program Peningkatan m Mutu Pembelajaran
25.010.00
0
1.923 Sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013
56.673.21
2
Program Dikdas Tahun 2015
Dukungan anggaran terhadap SNP
Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian
DIT. PROGRAM/OUTPUT ANGGARAN Rp.000
PTK Dikda
s84.750 PTK mendapatkan bantuan kualifikasi S1/D-IV
296.625.0
00
1.026 PTK mendapatkan bantuan kualifikasi S2
57.480.00
0
57.848 PTK mendapatkan fasilitasi pembinaan karir
268.535.2
73
Program Dikdas Tahun 2015
Dukungan anggaran terhadap SNP
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
DIT. PROGRAM/OUTPUT ANGGARAN Rp.000
SD
6.086 Ruang Belajar yang direhabilitasi
521.630.000
260 Gedung SD yang direhabilitasi
390.000.000
2.995 Ruang Kelas Baru yang dibangun
484.721.591
2.292 Sekolah yang mendapatkan peralatan pendidikan
186.500.57
4
1.420 Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/PSB
224.967.47
3 SMP
3.780 Ruang Belajar yang direhabilitasi255.146.85
9
2.205 Ruang Kelas Baru yang dibangun
343.562.490
774 Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/PSB
197.137.88
3
950 Sekolah yang mendapatkan Lab IPA
269.962.324
270 Sekolah yang mendapatkan Ruang Penunjang Lainnya
33.129.766
17 Sekolah Berasrama yang dibangun
70.385.401 SDL
B/ SMP
LB
128 Ruang Belajar yang direhabilitasi 7.412.018
100 Ruang Kelas Baru yang dibangun
11.200.936 17 Sekolah yang mendapatkan Ruang Penunjang Lainnya
3.656.663
76 Sekolah yang mendapatkan perpustakaan/PSB
8.723.895
29 Pusat Pengembangan PK dan PLK
13.852.792 9 Asrama Siswa 9.630.000
Program Dikdas Tahun 2015
Dukungan anggaran terhadap SNP
Standar Sarana dan Prasarana
DIT. PROGRAM/OUTPUTANGGARA
N Rp.000
SD 511 Kab/Kota mendapatkan layanan pengelolaan BOS&DAK
23.967.7
78
9.371 Sekolah yang mendapatkan pembinaan MBS
12.517.8
00 SMP
511 Kab/Kota mendapatkan layanan pengelolaan BOS&DAK
310.543.
449
824 Sekolah yang mendapatkan pembinaan MBS
38.422.3
13
Program Dikdas Tahun 2015
Dukungan anggaran terhadap SNP
Standar Pengelolaan
DIT. PROGRAM/OUTPUT ANGGARAN Rp.000
SD 6.046.921 Siswa yang mendapat Bantuan Siswa Miskin
2.313.731.
844
16.455 Siswa SILN yang mendapat layanan
13.705.97
0 SMP
2.169.890 Siswa yang mendapat Bantuan Siswa Miskin
1.188.957.
761
50 SILN yang mendapat layanan
10.294.15
5 137.560 Siswa yang Mendapatkan Bantuan Operasional SMP Terbuka
31.993.16
5
1.305 Layanan SMP Terbuka
63.782.241
650 Layanan Pendidikan di Daerah 3T dan Cluster 4
22.388.65
0 SDLB/ SMPL
B
128.188 Siswa /Anak berkebutuhan khusus penerima bantuan
152.847.3
60 1.941 Sekolah yang menerima bantuan operasional PKLK
93.245.95
5 100 Sekolah yang mendapatkan Layanan Daerah Bencana Alam/Sosial
7.284.751
284 Layanan Pendidikan di Daerah 3T dan Cluster 4
14.604.12
8
Program Dikdas Tahun 2015
Dukungan anggaran terhadap aspek akreditasi
Pembiayaan
Program Indonesia Pintar (PIP)
a
Tujuan Program Indonesia Pintar
1.Menjamin anak usia 7-18 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung program Pendidikan Menengah Universal/ Wajib Belajar 12 Tahun.
2.Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
3.Menarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/madrasah/pesantren/pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)/sanggar kegiatan belajar (SKB)/lembaga kursus dan pelatihan.
Perkembangan Pemberian Bantuan Untuk Siswa Tidak Mampu
2005 - 2011 Beasiswa Bagi Siswa Miskin SD, SMP, SMA dan SMK
2012 Beasiswa untuk siswa miskin SD
Subsidi Siswa Miskin SMP
Bantuan Khusus Murid SMA dan SMK
2013 - 2014
Bantuan Siswa Miskin
2015Program Indonesia Pintar
Penerima Beasiswa berdasarkan indeks kemiskinan
Penerima diprioritaskan untuk siswa dari keluarga penerima KPS, korban bencana
Penerima diprioritaskan untuk anak dari keluarga penerima KKS
Penerima diprioritaskan berdasarkan surat keterangan miskin
Sasaran Penerima
Lembaga Penyalur
Nama Program
Nomenklatur
• Menjangkau rakyat miskin
• Menjangkau rakyat miskin dan rentan miskin
• Berlaku di sekolah formal / madrasah
• Berlaku juga di pesantren, pusat kegiatan belajar masyarakat, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga kursus dan pelatihan (termasuk balai latihan kerja)
• Tidak menghimbau anak yang tidak bersekolah untuk bersekolah
• Menghimbau sekolah untuk menerima kembali anak yang tidak bersekolah
• Hanya mencakup peserta didik yang sekarang di sekolah
• Juga mencakup anak usia sekolah yang (1) tidak melanjutkan sekolah, (2) putus sekolah, dan (3) anak penyandang masalah kesejahteraan sosial
Program Indonesia Pintar
Bantuan Siswa Miskin
Perbedaan Skema BSM dengan PIP
Sasaran dan Anggaran PIP Tahun 2015
Anggaran Rp. 000
NOSatuan Pendidi
kan
RKP/RKAKL 2015
Tambahan sasaran dalam
Surat Menkeu No.
S-876/MK.02/2014Tgl. 24 Desember 2014
Rencana APBNP 2015
Sasaran Anggaran Sasaran Anggaran Sasaran Anggaran
1 SD 6.046.9212.721.114.45
04.638.693 2.087.412.000 10.685.614 4.808.526.300
2 SMP 2.169.8901.627.417.50
02.525.079 1.893.809.000 4.694.969 3.521.226.750
3 SMA 425.033 425.033.000 1.251.820 1.251.820.000 1.676.853 1.676.853.000
4 SMK 550.000 550.000.000 1.619.876 1.619.876.000 2.169.876 2.169.876.000
Jumlah 9.191.8445.323.564.9
5010.035.46
86.852.917.00
019.227.31
212.176.482.0
50
Rencana Tahapan Penyaluran BSM/PIP Tahun 2015
Tahap Langkah dan Sumber Data Jumlah Sasaran
Tahap I(SK: Mulai Maret
2015)
Penerima BSM Tahun 2014 dari KPS (Hasil Integrasi dengan BDT)
6.293.825
Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum menerima BSM 2014 dan sudah entry (Update data) ke Dapodik
3.744.418
Tahap II(SK: Mulai 1 Juni
2015)
Siswa peserta PKH non KPS 2.500.000
Siswa dari panti sosial, siswa yatim dan/atau piatu
250.000
Anak usia sekolah (6-21 Tahun per 2015) tidak bersekolah yang diharapkan bersekolah
3.600.000
Tahap III(Jika Kuota
Tahap I dan II tidak terpenuhi)
Siswa miskin usulan sekolah 1.432.027
Non Tahap Siswa korban bencana 100.000
JUMLAH 17.920.270
Berdasarkan hasil rapat koordinasi tanggal 20 Februari 2015
Tim Pengelola prov/kab/kot
Pengiriman data penerima KIP untuk di verifikasi
Tim Pengelola Kemdikbud
Keluarga Miskin dan rentan miskin penerima KKS mendaftarkan KIP ke sekolah
c
DAPODIK
Mekanisme Penetapan Sasaran PIP
Basis Data Terpadu
1. Sekolah mendata dan menverifikasi siswa penerima KIP
2. Sekolah mengupdate data siswa penerima KIP di Dapodik apabila terdapat penembahan atau pengurangan
1PPLS BPS
BPS mendata keluarga miskin dan rentan miskin
BPS mengupdate data
Verifikasi data penerima KIP
Dapodik sebagai basis penerbitan
SK PIP
Mengirimkan data siswa penerima KIP
2 3
4
1
5
62
Tim Pengelola Provinsi/ Kab/Kota
Tim Pengelola
Kemendikbud
Siswa membawa KIP atau KKS/KPS untuk mencairkan dana
Provinsi/Kab/kota menginformasikan ke Sekolah
Sekolah mengin-formasikan ke Siswa
Kemendikbud menyerahkan Daftar/SK ke
Kantor Prop. Kab./Kota
KPPN III
Kemendikbud menyerahkan Daftar/SK ke lembaga penyalur
Kemendikbud mencaikan dana PIP KPPN mencairkan dana
ke lembaga Penyalur
LEMBAGA
PENYALUR
Mekanisme Pencairan Dana PIP
1
2
1
3
2
1
54
Lembaga penyalur menginformasikan
ketersediaan dana KIP kepada siswa melalui sekolah
PERKEMBANGAN SASARAN DAN HARGA SATUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)
2008
2009
2010
2011
2012
Sem
este
r I 2
013
Sem
este
r II 2
013
2014
2015
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
10,000,000
69,857
1,796,8002,246,800
4,007,047
3,530,305
3,530,305
8,580,286
6,046,921
5,046,921
499,105751,193
871,1931,532,642
1,295,450
1,661,205
3,075,986
2,169,8901,569,890
Siswa SD Penerima
BSM
Siswa SMP Penerima
BSM
Jenjang/ Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-I
2013Sem-II 2013 2014 2015
SD 360 360 360 360 360 180 225 450 450
SMP 550 550 550 550 550 275 375 750 750
Harga Satuan BSM (dalam ribuan)
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
c
Program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu
Membebaskan seluruh peserta didik miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun
swasta
Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik
SD/SDLB negeri /SMP/SMPLB negeri /SD-SMP
Satap/SMPTterhadap biaya operasi sekolah
Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik di
sekolah swasta
Sasaran Utama BOS 2014
• Semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKB Mandiri) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia
Mekanisme Penyaluran BOS
KementerianKeuangan RI
Kas Umum DaerahProvinsi
SekolahNegeri/Swasta
SKPD Pendidikan
Provinsi
Hibah berupa uang ditransfer ke masing-masingrekening Sekolah tanpa melalui kas kab/kota
Transfer dana BOS per-provinsisesuai PMK dana BOS 2012
Penyampaian Permendikbud alokasidana BOS, nomor rekening dan NPHD persekolah per-Kab/Kota
Permendagri PengaturanPengelolaan Dana BOS
Penggunaan Dana BOS
1. Pengembangan Perpustakaan
2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler peserta didik
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian5. Pembelian bahan-bahan
habis pakai6. Langganan daya dan jasa7. Perawatan sekolah8. Pembayaran honorarium
bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer
9. Pengembangan profesi guru10.Membantu peserta didik
miskin11.Pembiayaan pengelolaan
BOS12.Pembelian dan perawatan
perangkat komputer13.Biaya lainnya jika seluruh
komponen 1 s.d. 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS
PENGGUNAAN DANA BOS•Diwajiban membeli buku pegangan guru dan buku teks pelajaran kurikulum 2013 semester satu tahun ajaran 2014/2015, kecuali sudah dipenuhi dari sumber pendanaan lain maksimal 5% dari total dana yang diterima dalam satu tahun anggaran. (Juli-Desember 2014)
•Setiap sekolah akan memperoleh tambahan dana yang akan disalurkan oleh dinas pendidikan prov. melalui dan dekonsentrasi untuk semester satu tahun ajaran 2014/2015
•Untuk semester dua tahun ajaran 2014/2015 akan dibiayai dari dana alokasi khusus (untuk kabupaten kota penerima DAK) dan dari APBD untuk kabupaten/kota bukan penerima DAK
• Pembelian desktop workstation max 5 unit untuk SMP dan 3 unit untuk SD dalam satu tahun anggaran serta peralatan tersebut harus dicatat sebagai inventaris sekolah
PERKEMBANGAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
• 235.000/ SISWA/ TAHUN
2005-
2006
• 254.000/ SISWA/ TAHUN
2007-
2008
• 400.000/ SISWA/ TAHUN (KOTA)
• 397.000/ SISWA/ TAHUN (KAB)
2009-
2011
• 580.000/ SISWA/ TAHUN
2012-
2014
• 800.000/ SISWA/ TAHUN
2015
SD/SDLB
• 324.500/ SISWA/ TAHUN
2005-
2006
• 354.000/ SISWA/ TAHUN
2007-
2008
• 575.000/ SISWA/ TAHUN (KOTA)
• 570.000/ SISWA/ TAHUN (KAB)
2009-
2011
• 710.000/ SISWA/ TAHUN
2012-
2014
• 1.000.000/ SISWA/ TAHUN
2015
SMP/SMPLB
No Jenjang/ Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/SDLB 11.003 11.112 15.749 15.588 15.660 21.411
2 SMP/SMPLB 5.515 5.441 7.036 6.847 7.570 9.887
TOTAL 16.518 16.553 22.785 22.435 23.230 31.298
Anggaran BOS PER TAHUN (dalam Milyar)
Tunjangan Guru Pendidikan Dasar
b
PERKEMBANGAN ALOKASI SASARAN ANEKA TUNJANGAN PTK DIKDAS 2010 -2015
PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN ANEKA TUNJANGAN PTK DIKDAS 2010 -2015
Penjelasan Aneka tunjangan 2014No
Jenis Tunjangan
Satuan Keterangan
1 Tunjangan Profesi bagi PTK Non-PNS dan PNS Binaan Provinsi
• Rp 1.500.000,- /bulan (Non PNS)
• Satu kali gaji pokok /bulan (PNS)
• Diberikan kepada guru bukan PNS yang sdh sertifikasi dan
• guru PNS yang mengajar di SLB
2 Tunjangan Fungsional Rp 300.000,-/bulan Diberikan kepada guru bukan PNS yang belum sertifikasi
3 Tunjangan Guru di Daerah Khusus
• Rp 1.500.000,- /bulan (Non PNS)
• Satu kali gaji pokok /bulan (PNS)
• Diberikan kepada guru bukan PNS maupun
• guru PNS yang mengajar di daerah khusus ,
sesuai permendikbud no 34 tahun 2014
4 Insentif Guru Bantu Rp 1.000.000,-/bulan Diberikan kepada guru bantu yang diangkat oleh pusat pada tahun 2003 dan 2004
5 Tunjangan guru SILN • Rp 15.000.000,-/bulan (SABAH)
• Rp 2.000.000,-/bulan (SILN)
• Diberikan kepada guru bukan PNS yang mengajar di Humana dan CLC di sabah Malaysia
• Diberikan kepada guru yang mengajar di SILN di 13 Negara sebagai tambahan penghasilan
6 Tunjangan Guru Pendidikan Khusus
Rp 1.500.000,-/bulan Diberikan kepada guru yang mengajar inklusi di sekolah umum baik PNS maupun bukan PNS yang belum sertifikasi
7 Bantuan Peningkatan Kualifikasi S-I/D-IV
Rp 3.500.000,-/tahun Diberikan kepada guru dalam jabatan yang telah diangkat sebagai guru sebelum UU guru dan dosen (UU 14 tahun 2005)
Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas)
g
Ske
ma K
ebija
kan
Pengem
bangan P
endid
ikan
Nasi
onal
Sumber data
tunggal
Berbasis Transaksi
Pemanfaatan Dapodik di Lingkungan Dikdasmen
Dapodik DASMEN
UN 2012 - 2013
BOS
BSMTunjangan Guru
Kurikulum 2013
Rehab/ bantuan sarpras
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANDITJEN PENDIDIKAN DASAR
23 MARET 2015
GURU PROFESIONAL SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
OLEH TAGOR ALAMSYAH HARAHAP
TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PROFESIONAL
1 REGULASI GURU
1. PERENCANAAN a. Perencanaan Kebutuhan PTKb. Pemetaan dan Penataan Rasio PTKc. Rekrutmen PTK
2. KARIRa. Inpassing Guru Bukan PNS (Kesetaraan)b. Penyesuaian Jabatan Fungsionalc. Penilaian Angka Kredit
3. KESEJAHTERAANa. Tunjangan Profesib. Tunjangan Khusus/Pend. Khususc. Subsidi Tunj. Fungsionald. Bantuan Kualifikasi Akademik S1/D4 dan S2e. Insentif Guru SILN
PROGRAM UTAMA DIREKTORAT P2TK DIKDAS
4. HARLINDUNGa. PTK berprestasib. LKBH
5. EVALUASIa. Monitoring
6. LAINNYAa. BLOCKGRANT
KKG/KKKS/MGMP/MKKS/MKPS
b. Bimtek
1
2
3
4
1. Mengajar sesuai sertifikat pendidik2. Melaksanakan Beban Mengajar min.
24 Jam /minggu3. Sebagai Guru Tetap di Departemen4. Mengajar pada satuan pendidikan sesuai
rasio minimal5. Usia max 60 tahun6. Tidak terikat sbg tenaga tetap di instansi
lain
Persyaratan menerima Tunjangan Profesi
Menurut PP 74 Tahun 2008 Pasal 15
G. Menjadi Anggota Organisasi Profesi ??????????
AMANAT UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSENPEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DENGAN PRINSIP PENGHARGAAN ATAS DASAR PRESTASI
18 20 22 17 22 21
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
120PAGI
JENJANG SEKOLAH DASAR
18 20 22 17 22 21
20 18 22 17 25 21
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
120PAGI
SIANG 120
240/8 = 30
JENJANG SEKOLAH DASAR
18 20 22 17 22 21
20 18 22 17 25 21
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
120PAGI
SIANG 120
240
JENJANG SEKOLAH DASAR SEBELUM DESEMBER 2015
12
20
15
16
18 20 22 17 22 21
20 18 22 17 25 21
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
120PAGI
SIANG 120
240
JENJANG SEKOLAH DASAR MULAI BERLAKU JANUARI 2016
12
20
15
16
25 25 25
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
30 30 33
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
22
9.4
JENJANG SMP
25 25 25
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
30 30 33
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
22
9.4
JENJANG SMP
20 20 20
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
20 20 20
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
15
7.4
18
8.4
22
9.4
15
8.5
JENJANG SMP
20 20 20
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
20 20 20
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
15
7.4
18
8.4
22
9.4
15
8.5
252
21
12
15.75
16
JENJANG SMPBERLAKU SEBELUM DESEMBER 2015
20 20 20
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
20 20 20
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
15
7.4
18
8.4
22
9.4
15
8.5
252
21
12
15.75
16
JENJANG SMPBERLAKU SEBELUM DESEMBER 2015
20 20 20
7.1 7.2 7.3
75Kelas 7
20 20 20
8.1 8.2 8.3
93Kelas 8
20 20 22 84Kelas 9
9.1 9.2 9.3
15
7.4
18
8.4
22
9.4
15
8.5
252
21
12
15.75
16
JENJANG SMPMULAI BERLAKU JANUARI
2016
PERKEMBANGAN KUOTA DAN ANGGARAN TUNJANGAN PROFESI (TRANSFER) 2006 -2013
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 -
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
-
5,000,000,000,000
10,000,000,000,000
15,000,000,000,000
20,000,000,000,000
25,000,000,000,000
30,000,000,000,000
35,000,000,000,000
40,000,000,000,000
45,000,000,000,000
50,000,000,000,000
20.000
181.348 201.781
358.373 379.141
574.611
919.604
1.071.466
504,000,000,000.04,569,969,6
00,000.05,084,881,2
00,000.0
8,209,967,057,000.0
9,554,353,200,000.0
18,537,700,000,000.0
30,559,800,000,000.0
43,057,800,000,000.2
Kuota Anggaran
POSTUR ANGGARAN PENDIDIKAN 2014-2015
Pasal 15 (1) Tunjangan profesi diberikan
kepada Guru yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki satu atau lebih
Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor registrasi Guru oleh Departemen;
b. memenuhi beban kerja sebagai Guru;
c. mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau Guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimilikinya;
d. terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap;
e. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; dan
f. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat bertugas.
Persyaratan menerima Tunjangan Profesi Menurut PP 74 Tahun 2008 Pasal 15
+NILAI PK GURU
PENENTUAN BESARAN TUNJANGAN PROFESI BERDASARKAN GAJI POKOK (MEKANISME SAAT INI) TUNJANGAN
PROFESI DIBAYAR SESUAI DENGAN NOMINAL PADA
TABEL GAJI PP 15 TAHUN 2012
Catatan :Dengan dukungan data DAPODIK maka dapat diperoleh Nominal Gaji Pokok Setiap Guru, dan Sudah dicantumkan dalam SK Tunjangan sehingga Kab/Kota dapat segera membayarkaannya
DATA DAPODIK
GURU PROFESIONALSEJAHTERA
BERMARTABAT
AMANAT UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TAHUN 2005GURU HARUS PROFESIONAL, SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT
PEMBINAAN KARIR(SIM PAK)
KESEJAHTERAAN(SIM TUNJANGAN)
JUMLAH IDEAL(SIM RASIO)
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN DIKDAS
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT PADA UU 23 TH 2014
PERMENDIKNAS 35 TAHUN 2010Pasal 2
(1) Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka atau dianggap melaksanakan beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka.
Catatan :Jika pembayaran dilakukan pusat maka tugas diatas dapat dikendalikan pusat, dengan dukungan SIMPAK dan DAPODIK
Juknis Permendiknas 35 Tahun 2010 H. S A N K S I
1. Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban kerja, padahal tidak mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendidikan Nasional akan mendapatkan sanksi sebagai berikut.
a. dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi; 2. Guru yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit (PAK) dengan cara
melawan hukum akan mendapatkan sanksi sebagai berikut.a. diberhentikan sebagai guru; b. wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi yang pernah diterima
setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut;
c. wajib mengembalikan seluruh tunjangan fungsional yang pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut; dan
3.Pejabat yang berwenang memberikan sanksi adalah Menteri, Gubernur, dan Bupati/walikota sesuai kewenangannya. a. Menteri menetapkan sanksi berupa penghilangan hak untuk
mendapatkan tunjangan profesi bagi guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban kerja guru minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu.
REGULASI PEMBAYARAN/PEMBERHENTIAN TUNJANGAN GURU
PROSES PENYETARAN DAN PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL, PKB, & PENILAIAN ANGKA KREDIT DALAM RANGKA PEMBINAAN KARIR
PENILAIANDOKUMEN
PNS ?
SUDAH INPASSING
?
PEMBERIAN KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT BAGI GURU BUKAN PNS (PERMENDIKBUD NO. 28 TAHUN 2014
TIDAK
TIDAK YA
PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU PNS DAN GURU BUKAN PNS
(PERMENDIKBUD NO. 4 TAHUN 2014))
YA
PENGEMBANGAN DIRI melalui CPD
PUBLIKASI ILMIAH dan/atau KARYA INOVATIF
PENILAIAN KINERJA
Penyesuaian Ijazah tidak relevan, tanda jasa, dsb
UN
SUR
U
TAM
A(M
in. 9
0%)
UN
SUR
PE
NU
NJA
NG
(Max
. 90%
)
Guru Pertama
Guru Muda
Guru Madya
Guru Utama
Penata Muda, IIIa
Penata Muda Tingkat I, IIIb
Penata, IIIc
Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa
Pembina Tingkat I, IVb
Pembina Utama Muda, IVc
Pembina Utama Madya, IVd
Pembina Utama, IVe
100
150
200
300
400
550
700
850
1050
KECUKUPAN
ANGKA KREDIT?
1.Naik Pangkat2.Tunj. Profesi
YA
Guru Profesional
1. Tidak Naik Pangkat2. Jam mengajar dikurangi3. Tunj. Profesi tidak terima
TIDAK
TARGET ANGKA KREDIT
PETA JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDIT AWAL SETIAP GURU
SIKLUS PEMBINAAN KARIR GURU (DILAKUKAN BERULANG-ULANG)
Penyesuaian Ijazah yg relevan
SK INPASSING SESUAI
PERMENEGPAN 84
JUKNIS MEKANISME PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2015
1Apa itu dapodik?
INDUK SEMUA PENDATAAN DI KEMDIKBUD
DAPODIK sebagai sumber data tunggal dirancang bersifat Individual, Relasional dan Longitudinal mencakup 4 entitas yaitu Satuan Pendidikan, Peserta Didik, Substansi Pendidikan, dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dapodik satu-satunya acuan sumber data dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan.
DAPODIKDasar Hukum - (Instruksi Menteri No. 2 Thn
2011)- Surat Mendikbud agar
semua Unit utama memanfaatkan DAPODIK dan Tidak Ada Penjaringan Data di luar DAPODIK
PEMANFAATAN DAPODIK1. STATISTIK PENDD. (PDSP)2. PENGELOLAAN KODE REFERENSI
(PDSP) 3. BOS (DIT. SD/PSMP/PLB)4. BSM (DIT. SD/SMP/PLB)5. REHAB (DIT. SD/SMP/SMA/SMK/SLB)6. USB (DIT. SD/SMP/SMA/SMK/SLB)7. RAPOT SISWA (DIT.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB)8. PELAKSANAAN UN (DIT.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB)9. INPASSING (P2TK) – APLIKASI NO.110.TUNJ. GURU (P2TK) – APLIKASI NO.211.PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU
(P2TK) – APLIKASI NO. 312.PAK GURU (P2TK) – APLIKASI NO.413.LAYANAN LAPORAN PENGELOLAAN
GURU – APLIKASI NO.5
4 ENTITAS DAPODIK YANG DIJARING SECARA BERSAMAAN DENGAN LEVEL DATABASE
INDIVIDUAL
PROGRESS PENGIRIMAN ONLINE DAPO.DIKDAS.KEMDIKBUD.GO.ID
Cek Data Guru setiap saat
OPERATOR DAPODIK DISEKOLAH
SERVER P2TK DIKDAS
Kirim dapodikSetiap Semester, minimal setiap saat jika ada perubahan
Ambil Data Guru,Siswa dan Rombel untuk tunjangan
Info data guru baik yg valid atau tidakMemenuhi
syarat atau tidak?
Feedback Perbaikan data jika belum valid
Cetak SK jika sudah Valid(Yg dibayar melalui Pusat)
SERVER DIT. SD
SERVER DIT. SMP
SERVER DIT. PKLK
Ambil Data SISWA,UNTUK BOS, BSM, REHAB RUANG
SIKLUS DATA DAN INFORMASI PENERBITAN SK TUNJANGAN
WEBSITE TUNJANGAN
KAB. AAAA
SERVER DAPODIK
KAB. BBBB
OPERATOR KAB/KOTA MENERIMA SOFTCOPY
SK TRANSFER SECARA ON-LINE(Yg dibayar Kab/Kota)
Alasan Perlu Verifikasi (guru diberi waktu memperbaiki sampai akhir semester)
1. Belum terdaftar di rombongan belajar2. Belum update data3. Memenuhi syarat 24 jam tetapi rombongan
belajar tidak wajar (total JJM melebihi KTSP)4. Mengajar tidak linier dengan sertifikat (Sudah
diakui melalui Permen 62/2013)
1. Pensiun/Meninggal Dunia2. Beralih menjadi pejabat struktural/Jabatan
Non Guru3. Tidak mengajar 24 jam4. Guru Tidak Tetap (GTT)5. Rasio Siswa : Guru dibawah 20 bagi sekolah di
daerah normal
Alasan Tidak Bisa terbit SK
CETAK BUKTI PEMANGGILAN IKUT INPASSING
Lembar Identitas Pengusul (LIP) berada di halaman pertama dari tumpukan berkas yang dikirim
Berkas Inpassing kirim ke :PO.BOX 1316 JKS 12013
Catatan :Guru yang mengirimkan berkas tanpa ada lembar diatas maka tidak akan diproses dan tidak ada tanya jawab terkait keberadaan dokumen yang dikirim tanpa disertai lembar tersebut
Melalui Website Guru dapat mengetahui status perjalanan dokumen inpassing yang dikirim ke pusat
Status Verifikasi Berkas Inpassing Guru
Identitas Guru Yang mengiriman berkas Inpassing
GURU MELIHAT STATUS PROSES INPASSING DI WEBSITE P2TK DIKDASMULAI DARI BERKAS DITERIMA, KEKURANGAN BERKAS
SAMPAI SK DIKIRIM KE GURU
2. SIM Rasio(Perencanan)
1. SIM Tunjangan(Kesejahteraan)
3. SIM Jafung(Pemb. Karir)
4. SIM PAK(Pemb. Karir)
Dapodik Pusat
KAB/KOTA BKN
MENPAN
Peta Sebaran Guru
Peta Sebaran Guru
Peta Sebaran Guru
Usulan Pengangkatan Guru
Usulan Formasi
SK TunjanganPNS Daerah jika Kompeten, Linier, dan 24 jam
Usul InpassingDan Penyesuaian Jafung
Peta Jafung Guru
Penilaian Kinerja Guru di Sekolah
Nilai PKBNilai PK Guru
Beban Kerja Guru 24 jam
Nilai PAK Guru Gol III/a sd IV/b
SK Kenaikan Pangkat bagi guru yg kompeten
Nilai Kompetensi dan Gaji Pokok Terbaru
Data IndividuSiswa/PTK
Feedback status Data Guru
SK Tunjangan Profesi Guru Bukan PNS jika Kompeten, Linier dan 24 jam
Formasi CPNS
Kebutuhan Guru danCalon Peserta PPG
Calon Guru yg akan diserifikasi
lulusan baru serifikasi
PUSBANGPRODIK
LPTK
SEKOLAH
KEMENKEUUsulan Alokasi PMK untuk PNS Daerah
Golongan Sesuai Inpassing (Besaran Tunj. Profesi Guru Bukan PNS)
SK Kenaikan Pangkat guru Bukan PNS
ARUS INFORMASI 4 APLIKASI DALAM RANGKA PELAKSANAAN TUSI P2TK DIKDAS
(Perencanaan Kebutuhan, Pembinaan Karir, dan Kesejahteraan PTK)
Guru Profesional, Kompeten, Sejahtera, dan Bermartabat
1
3
2
4
5
9
9
9
6
7
8
10
10
10
11
12
13
13
14
14
15
15
15
MEKANISME MENGKAITKAN KOMPETENSI DENGAN TUNJANGAN PROFESI
SLB
LPTK YG ADA JURUSAN SLB
PLPG SLB(800)
PLPG GURU KELAS
(027)
YA TIDAK
SLB
MEKANISME SERTIFIKASI GURU SLB
Rambu Rambu Validasi
Pemetaan Pembagian Tugas Pengawas untuk Penerbitan SKTP 2015
P2TK Dikdas Kemdikbud
SASA
RAN
PENGAW
AS
Proses PK Guru Di Sekolah
Copy Dokumen PK Guru 14 Lembar (Kompetensi 1 sd 14)
Entri Nilai Oleh Pengawas ke Aplikasi SIMPAK
TUGAS PENGAWAS
TUGAS PENILAI PK GURU
TK/RA 10 SEKOLAH TERMASUK SEMUA
GURUNYA
Dan/atau
KEPEMILIKAN SERTIFIKAAT PENDIDIK
JENJANG SEKOLAH SASARAN PENGAWASAN
SD/MI
SMP/MTs
7 SEKOLAH
40 GURU
10 SEKOLAH TERMASUK SEMUA
GURUNYA
SLB
5 SEKOLAH
40 GURU
GURU BK 40 GURU BK
DAERAH KHUSUS 5 SEKOLAH (Lintas Jenis/Lintas Jenjang)
Dan/atau
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU KELAS TK/RA
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU KELAS SD/MI
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU MAPEL
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU SLB
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU BK
SERTIFIKAT PENDIDIKGURU KELAS SD/MIGURU MAPEL
IMPLEMENTASI PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI BERDASARKAN KOMPETENSI
SEM 1 SEM 2 SEM 1 SEM 2 SEM 1
TAHUN AJARAN 2014/2015
SEM 1
TAHUN AJARAN 2015/2016
SEM 2
TAHUN AJARAN 2016/2017
JAN - JUNIJULI - DES JAN - JUNIJULI - DES JAN - JUNIJULI - DES JULI - DES
PELAKSANAAN PK GURU
(SUMATIF)
PELAKSANAAN PK GURU
(SUMATIF)
SOSIALISASI (MEMASTIKAN SELURUH TK/SD/SMP/SMA MENGETAHUI)
MULAI 2016 SYARAT BISA
DIBAYAR NILAI PK GURU SUMATIF
MINIMAL BAIK
PELAKSANAAN PK GURU
BAGI YANG BELUM DINILAI
SEMESTER SEBELUMNYA(FORMATIF)
Entri Nilai PK Guru oleh Pengawas
Syarat Khusus Penerbitan SKTP :
Untuk Guru : Sudah mengikuti PKG, dan menyerahkan berkas penilaian pada Pengawas yang ditugaskan untuk meng-input hasil PKG pada sistem.
Untuk Pengawas: Sudah menginput Hasil penilaian PKG guru guru yang berada dalam pengawasannya
Penilaian Kinerja Guru Sebagai Syarat Khusus untuk mendapatkan Tunjangan Profesi :
Hasil penilaian PKG harus dientri melalui aplikasi tertentu (SIM PAK Modul PKG) oleh Pengawas Sekolah yang mengawasi Guru tersebut.
Masing masing Pengawas akan diberikan password melalui Operator Tunjangan Kabupaten/Kota
Password untuk pengawas dapat dilihat /diunduh oleh Operator Tunjangan melalui Sim Tunjangan *
Dinas Pendidikan Kab/Kota harus memastikan bahwa semua Guru sudah melakukan PKG dan sudah ditentukan pengawas mana yang bertanggung jawab terhadap pengentrian Nilai PKG nya.
Langkah Langkah Pemetaan Penugasan Pengawas Sekolah
Penghitungan Kebutuhan Pengawas Sekolah untuk Setiap Jenis Kepengawasan, dan Jumlah Pengawas yang ada.
Pemetaan Sekolah/Guru kepada Pengawas yang sesuai
Pengawas Sekolah memasukkan nilai PKG sesuai dengan Guru guru binaan nya.
Penghitungan Kebutuhan Pengawas (SD)
Lihat pada Aplikasi SIM Tunjangan Contoh : Kota Surakarta per 11 maret 2015
Catatan : Jumlah Guru adalah semua Guru yang aktif
mengajar, baik sertifikasi atau tidak, baik memiliki NUPTK atau tidak
jenis_pengawas mapel_pengawas #Sekolah #Guru #Pgws Rasio Guru - Pgws Rasio Sekolah - PgwsPengawas SD - 256 2771 60 46 4Pengawas SLB - 17 238 2 119 8Pengawas Mapel SMP Pengawas Seni dan Budaya 70 272 0 Pengawas Mapel SMP Pengawas Bimbingan Konseling 70 152 1 152 70Pengawas Mapel SMP Pengawas Bahasa 70 463 0 Pengawas Mapel SMP Pengawas Olahraga 70 116 0 Pengawas Mapel SMP Pengawas MIPA dan TIK 70 584 2 292 35Pengawas Mapel SMP Pengawas Ilmu Pengetahuan Sosial 70 354 4 88 17
Contoh Analisa Kebutuhan
GURU SD DI KOTA SURAKARTA Jumlah Sekolah : 256 Jumlah Guru SD : 2,771 Jumlah Pengawas SD : 60 Rasio Guru: Pengawas : 46:1
Artinya 1 orang pengawas SD hanya bisa memenuhi kewajiban pengawasan 46 Guru
Rasio Sekolah : Pengawas : 4:1
Artinya 1 orang pengawas SD hanya bisa memenuhi kewajiban pengawasan 4 Sekolah
Kebutuhan Ideal :
pendekatan sekolah : 256/10 = 26 Pengawas
pendekatan Guru : 2771/60 = 46 Pengawas
Kesimpulan : Kota Surakarta Kelebihan Pengawas : 12 orang
Faktor faktor yang memperngaruhi perhitungan kebutuhan Pengawas
Data Dapodik untuk Guru di daerah tersebut masih banyak belum valid
Tidak memiliki NUPTK tapi tidak mengisi NIK Belum mengisi pembelajaran karena tidak menganggap
penting Semakin sedikit Data Guru yang tidak valid, semakin
sedikit kebutuhan pengawas
Perhitungan Kebutuhan Pengawas Mapel SMP
Contoh Kab. Purwakarta
jenis_pengawas mapel_pengawas #Sekolah #Guru #Pgws Rasio Guru - Pgws Rasio Sekolah - PgwsPengawas SD - 6 69 3 23 2Pengawas SLB - 433 4258 111 38 3Pengawas Mapel SMP Pengawas Seni dan Budaya 140 45 0 Pengawas Mapel SMP Pengawas Bimbingan Konseling 140 261 9 29 15Pengawas Mapel SMP Pengawas Bahasa 140 111 6 18 23Pengawas Mapel SMP Pengawas Olahraga 140 387 4 96 35Pengawas Mapel SMP Pengawas MIPA dan TIK 140 292 5 58 28Pengawas Mapel SMP Pengawas Ilmu Pengetahuan Sosial 140 472 9 52 15
CONTOH ANALISA KEKURANGAN PENGAWAS
PENGAWAS OLAHRAGA SMP DI KAB. PURWAKARTA
• Jumlah Sekolah SMP : 140
• Jumlah Guru PJOK : 387
• Jumlah Pengawas PJOK : 4
• Rasio Guru: Pengawas : 96:1
Artinya 1 orang pengawas PJOK SMP harus menangani pengawasan 96 Guru
• Rasio Sekolah vs Pengawas tidak perlu
Kebutuhan Ideal :
pendekatan Guru : 387 /40 = 9 Pengawas
Kesimpulan : Kota Surakarta Kekurangan Pengawas PJOK sebanyak 5 Orang
CONTOH ANALISA KELEBIHAN PENGAWAS MAPEL BAHASA Kabupaten Aceh Baratjenis_pengawas mapel_pengawas #Sekolah #Guru #Pgws Rasio Guru - Pgws Rasio Sekolah - Pgws
Pengawas SD - 1 9 1 9 1Pengawas SLB - 145 1365 34 40 4Pengawas Mapel SMP Pengawas Seni dan Budaya 40 116 6 19 6Pengawas Mapel SMP Pengawas Bimbingan Konseling 40 182 1 182 40Pengawas Mapel SMP Pengawas Bahasa 40 51 3 17 13Pengawas Mapel SMP Pengawas Olahraga 40 150 4 37 10Pengawas Mapel SMP Pengawas MIPA dan TIK 40 16 2 8 20Pengawas Mapel SMP Pengawas Ilmu Pengetahuan Sosial 40 121 0
CONTOH ANALISA KELEBIHAN PENGAWAS MAPEL BAHASA
PENGAWAS BAHASA SMP DI KAB. ACEH BARAT
• Jumlah Sekolah SMP : 40
• Jumlah Guru Bahasa : 51
• Jumlah Pengawas Bahasa : 4
• Rasio Guru: Pengawas : 17:1
Artinya 1 orang pengawas Bahasa SMP hanya menangani pengawasan 17 Guru
• Rasio Sekolah vs Pengawas tidak perlu
Kebutuhan Ideal :
pendekatan Guru : 51 /40 = 1 Pengawas
Kesimpulan : Kab. Aceh Barat Kelebihan Pengawas Rumpun Bahasa 2 orang
SOLUSI UNTUK KELEBIHAN PENGAWAS MAPEL SMP
Dialihkan menjadi Pengawas Satuan Pendidikan SMP
Untuk Kasus Aceh Barat Pengawas Rumpun Bahasa dapat dialihkan menjadi pengawas SP SMP sebanyak dua orang
Contoh Solusi Kelebihan Pengawas Mapel SMP Kab A memiliki Data sbb :
mapel_pengawas #Sekolah #Guru #Pgws Kebutuhan Kelebihan KekuranganPengawas Seni dan Budaya 37 400 14 10 4Pengawas Bimbingan Konseling 37 240 #VALUE! 6 2Pengawas Bahasa 37 280 10 7 3Pengawas Olahraga 37 200 6 5 1Pengawas MIPA dan TIK 37 200 #VALUE! 5 1Pengawas Ilmu Pengetahuan Sosial 37 160 4 4 0
Total 8 3
Kabupaten A Secara total memiliki kelebihan pengawas mapel
sebanyak 8 orang 5 orang pengawas dapat dialihkan untuk menjadi
pengawas SP SMP masih masih mendapat beban pengawasan 37/5 = 7 atau 8 Sekolah.
Alternatif Solusi : Pembagian Secara merata sehingga Masing masing pengawas mendapat beban secara campuran (Pengawas mapel dan pengawas sekolah)
Penentuan Jenis Kepengawasan Secara otomatis sistem mengarahkan Seorang
Pengawas itu harus ditugaskan pada Jenis Kepengawasan apa sesuai dengan Kode Bidang Sertifikasi;
Contoh : Pengawas kode 027 akan diarahkan menjadi
Pengawas Sekolah SD Pengawas kode 220 akan diarahkan menjadi
Pengawas Mapel Olahraga Pengawas dengan kode 950 akan diarahkan
menjadi Pengawas SLB Pengawas dengan Kode SMA/SMK dan TK
disarankan tidak menjadi Pengawas SD atau SMP
Aplikasi Inpassing :(Penyetaraan Jabatan dan Pangkat dalam rangka pembinaan Karir Guru Bukan PNS)
Aplikasi Tunjangan :Menampilkan Status data guru sebagai Feedback untuk memperbaiki data jika ada Kesalahan, dan menampilkan status SK tunjangan jika data sudah Valid
Aplikasi SIM PAK :Mengelola Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat dan Jabatan berdasarkan Penilaian Kinerja dan Pengeb. Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Aplikasi EIS (Executive Information System) :Menampilkan Laporan-Laporan terkait Data Guru, Tunjangan, dan Karir
Aplikasi SIM Rasio :Menampilkan Peta Kelebihan dan Kekurangan Guru permapel, perprovinsi, perkab/kota, perkecamatan, dan persekolah,
Klik
Klik
Klik
Klik
Klik
1
2
3
4
5
5 APLIKASI PENGELOLAAN GURU BERBASIS WEB DGN SUMBER DATA
DAPODIK SECARA REALTIME
Alamat Laman Direktorat P2TK : p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id
DA
SAR
HU
KUM
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 (Sisdiknas); Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 (Guru dan Dosen); Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (SNP); Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 (Guru).
PROFESIONALISME GURU
• Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
• Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.
Peraturan terkait Profesionalisme Guru:
KEMDIKBUD 2015
Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.(PermennegPAN & RB No. 16/2009)
PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara profesional
PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas
TUJUAN PK-GURU
KEMDIKBUD 2015
MANFAAT PK Guru Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru
untuk mengembangkan potensi dan karirnya
Sebagai acuan bagi sekolah untuk merencanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB Guru)
Merupakan dasar untuk memberikan nilai prestasi kerja guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai Permennegpan & RB No.16/2009
KEMDIKBUD 2015
PELAKSANAAN PK Guru
DI SEKOLAH
Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior (guru pembina) yang kompeten, telah mengikuti pelatihan penilaian dan ditunjuk oleh kepala sekolah
Pengawas mensupervisi kegiatan penilaian kinerja di sekolah
Penilaian kinerja dilakukan sekali dalam rentang 2 semester (pada akhir semester ke 2)
Diawali dengan Evaluasi Diri (pada awal semester ke 1)
Penilaian kinerja ditekankan pada pelaksanaan tugas utama guru yang terkait dengan penguasaan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru.
KEMDIKBUD 2015
KEMDIKBUD 2015
EVALUASI DIRI
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
PENILAIAN KINERJA GURU
RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2
SEMESTER
PERIODISASI KEGIATAN EVALUASI DIRI, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN, DAN PENILAIAN KINERJA GURU
PERANGKAT PENILAIAN
1. Pedoman Penilaian Kinerja Guru (Buku 2)
2. Format Evaluasi Diri
3. Format Penilaian Kinerja (pengumpulan fakta), untuk• Guru Kelas/Mata Pelajaran• Guru BK/Konselor• Tugas Tambahan
4. Format Nilai Indikator Kinerja Guru
KEMDIKBUD 2015
DESAIN PENILAIAN KINERJA DAN PKB GURUUJI
KOMPETENSI
PKB
DIKLAT PENGEMBANGAN
GURU PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN
2. PROMOSI
PKINTERNALLY &
EKSTERNALLY DRIVEN
DIKLAT DASAR FORMAL/
NON FORMAL
DIKLAT LANJUTAN(DIKLAT FUNGSIONAL
DAN KEGIATAN KOLEKTIF GURU)
SM : Standar MinimalPKB : Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanPK : Penilaian Kinerja
ANGKA KREDIT
UJIAN
TL
L
STAG
E 1
STAG
E 2
TUNJANGAN PROFESI
N < SM
N ≥ SM
NPK < SM
NPK ≥ SM
KEMDIKBUD 2015
keg. sebelumpengamatan
keg. selamapengamatan di atau luar kelas
keg. setelahpengamatan
PENGUMPULAN FAKTA
(fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega,
siswa, orang tua)
PEMANTAUAN
PENGAMATAN 2PERSIAPAN
PENILAI MEMAHAMI:Pedoman PK GuruInstrumen PK GuruIndikator kinerja guru
1
Nilai PK GuruCATATAN HASIL:
Pengamatan dan/atau/pemantauan
penetapan hasil butir penilaian indikator
pemberian nilai 1,2,3, dan 4 pada indikator kinerja
guru dan penilai setuju
Laporan hasil PK Guru
PROSES PK GURU
3
4
HASIL PELAKSANAAN PK Guru di SEKOLAH
Evaluasi diri pada awal semester digunakan sebagai dasar penyusunan rencana program PKB tahunan bagi guru .
Hasil penilaian Kinerja Guru pada akhir semester berikutnya digunakan untuk melihat peningkatan kompetensi dan memberikan nilai kinerja guru (menghitung perolehan angka kredit guru pada tahun tersebut)
KEMDIKBUD 2015
SETE
LAH D
IPER
BAIK
I GURU
MEN
JAD
I VAL
ID
INFORMASI STATUS PKG DI INFO PTK
CONTOH INFO DATA GURU YANG BELUM MEMENUHI SYARAT
SETE
LAH D
IPER
BAIK
I GURU
MEN
JAD
I VAL
ID
PENGUNCIAN JAM OLEH SISTEM BAGI GURU YANG SUDAH TERBIT SK SEHINGGA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN OLEH
GURU LAIN
Jika SK Tunjangan Guru sudah terbit, maka jam tersebut akan dikunci sehingga tidak bisa digunakan guru lain untuk menerbitkan SK Tunjangannya
GURU DAPAT MELIHAT SK-NYA DIWEBSITE
Transfer /Semester I
.....MAR
APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 2 3 4 1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DAPODIK SEMESTER 2 T.A. 2014/2015 DAPODIK SEMESTER 1 T.A. 2015/2016
SK yg terbit di Semester I dengan masa berlaku SK hanya 6 bulan untuk membayar TW I dan II(Jan – Juni)
3 bulan waktu untuk perbaikan data
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
SK yg terbit di Semester II dengan masa berlaku SK hanya 6 bulan untuk membayar TW III dan IV (Juli – Des)
5 bulan waktu untuk perbaikan data
JADWAL PENERBITAN SKTP 2015Berbasis Data Dapodik
Batas Pergantian tahun ajaran baru sehingga dapodik harus diupdate
MELIHAT KE DEPAN ????MELIHAT KE SAMPING ?????