Download - masalah-masalah sosial dan perubahan sosial
Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si.Ir. Daru Retnowati, M.Si.
Pertemuan ke-7
Dalam Teori fungsional ditunjukkan hubunganantara perubahan sosial dan masalah sosial.
Dalam teori tersebut dijelaskan, bahwa masalah-masalah sosial timbul sebagai dampak dariterjadinya suatu perubahan sosial.
BATASAN DAN PENGERTIANMASALAH SOSIAL
Gillin & Gillin (1954), masalah-masalah sosialadalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam
kebudayaan atau masyarakat yang membahayakankehidupan kelompok sosial atau menghambatterpenuhinya keinginan-keinginan pokok dari
warga kelompok sosial tersebut sehinggamenyebabkan rusaknya ikatan sosial.
Masalah-masalah sosial timbul karena tidak adanyaintegrasi yang harmonis antara lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Individu mengalami kesulitandalam menyesuaikan diri dengan bermacam-
macam hubungan sosial.
Koenig (1957), mengatakan bahwa perludibedakan antara masalah masyarakat (scientificof societal problems) dengan problema sosial(ameliorative of social problems).
1.masalah masyarakat menyangkut tentangmacam-macam gejala kehidupan masyarakat
2.problema sosial, meneliti gejala-gejala abnormalmasyarakat dengan maksud untuk memperbaikiatau bahkan untuk menghilangkannya.
Berdasarkan hal ini maka masalah-masalah sosialmenyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Olehkarena itu masalah-masalah sosial tidak akanmungkin ditelaah tanpa mempertimbangkanukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yangdianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Untuk merumuskan masalah sosial digunakansuatu indeks yang memberi petunjuk akanadanya masalah sosial, antara lain:
1.Indeks Simple Rate, yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, angka-angkabunuh diri, perceraiakan, kejahatan dst.
2.Sistem Composite Indices, gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yangmempunyai kaitan satu dengan lainnya.
3.Indeks Social Distances (jarak sosial) EmoryBogardus. Dengan indeks ini apabila individumerasa dirinya jauh dari individu-individulainnya, maka terdapat tanda akan goyahnyahubungan-hubungan sosial yang harmonis.
Namun indeks-indeks tersebut sukar untukdijadikan ukuran mutlak, karena sistem dannorma dalam setiap masyarakat berbeda satudengan lainnya.
Angka bunuh diri yang tinggi dalam suatumasyarakat tertentu mungkin dianggap sebagaisuatu indeks adanya disorganisasi.
Sementara dalam masyarakat lain adalah angkakejahatan anak-anak, perceraian, pelaggaranatau abnormalitas lain dalam masyarakat.
Meskipun demikian ada beberapa ukuran umumyang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinyasuatu disorganisasi dalam masyarakat,umpamanya timbul keresahan sosial (socialunrest) sebagai akibat pertentangan antar-golongan dalam masyarakat.
UKURAN-UKURAN SOSIOLOGISTERHADAP MASALAH SOSIAL
1.Kriteria utama suatu masalah sosialSuatu masalah sosial dapat terjadi apabila
tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukurandan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyaan
serta tindakan-tindakan sosial, artinya adakepincangan-kepincangan antara anggapan
masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadidengan apa yang terjadi dalam kenyataan
pergaulan hidup. Dalam tiap masyarakat ukurankepincangan-kepincangan didefinisikan berbeda-
beda.
2. Sumber-sumber sosial masalah sosialMasalah sosial merupakan persoalan-persoalan
yang timbul secara langsung dari ataubersumber langsung pada kondisi-kondisi
maupun proses sosial.Ukurannya tidak semata-mata pada pewujudannya
yang bersifat sosial, akan tetapi juga padasumbernya.
Maka kejadian-kejadian yang bersumber padaperbuatan manusia bukanlah merupakan
masalah sosial.Kepincangan-kepincangan yang disebabkan oleh
gempa bumi, angin taufan, meletusnya gunungapi, banjir dan sebagainya bukanlah masalah
sosial.Yang menjadi pokok disini adalah bahwa gejala
bukan sosial menyebabkan masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menentapkan apakahkepincangan merupakan masalah sosial atau
tidakUkuran-ukuran siapa yang menetapkan
kepincangan menjadi relatif. Soekanto (1990),menyebutkan bahwa masyarakat sendirilah
yang menentukan apakah suatu gejalamerupakan suatu masalah sosial atau tidak.
4. Manifest social problems dan latent socialproblems
Manifest social problems merupakanmasalah sosial yang timbul sebagai akibat
terjadinya kepincangan-kepincangan dalammasyarakat.
Kepincangan itu muncul karena tidaksesuainya tindakan dengan norma dan nilai
yang ada dalam masyarakat.
Masalah sosial tersebut menurut keyakinanmasyarakat masih dapat diperbaiki, dibatasi
atau bahkan dihilangkan.
Latent social problems menyangkut hal-halyang berlawanan dengan nilai-nilaimasyarakat, akan tetapi tidak diakui sebagaimasalah sosial.
Masalah sosial tersebut sulit diatasiwalaupun masyarakat tidak menyukainya,tetapi masyarakat tidak berdayamengatasinya.Untuk memecahkannya sebaiknyaberpegangan pada perbedaan kedua macamproblema tersebut yang didasarkan padasistem nilai-nilai masyarakat setempat.
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Suatu kejadian yang merupakan masalahsosial belum tentu mendapat perhatian yang
sepernuhnya dari masyarakat, sebaliknya,suatu kejadian yang mendapat perhatian
masyarakat, belum tentu merupakan masalahsosial, misal: pelanggaran lalu lintas &
kecelakaan kereta api.
Masalah-masalah sosial akibatperubahan sosial:
1.KemiskinanKemiskinan merupakan salah satu dampak
perubahan sosial, terutama akibat kesenjanganpendapatan dalam masyarakat. Pokok persoalankemiskinan disebabkan tidak mampu memenuhi
kebutuhan primer sehingga timbul tunakisma,tunakarya, tunasusila, dan sebagainya, terutama pada
mereka yang ikut arus urbanisasi tetapi gagalmemperoleh pendapatan.
Sebab-sebab timbulnya kemiskinan secarasosiologis, adalah karena salah satu lembaga
kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsidengan baik. Kepincangan tersebut akan menjalar ke
bidang-bidang lainnya, misalnya pada kehidupankeluarga yang tertimpa kemiskinan tersebut.
2. Kejahatan
Kejahatan merupakan salah satu dampakperubahan sosial, terutama perubahan sosial
yang berlangsung relatif cepat.
Menurut Gressey, terdapat hubungan antaravariasi angka kejahatan dengan variasi
organisasi-organisasi sosial di manakejahatan tersebut berlangsung.
Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubunganerat dengan bentuk-bentuk dan organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut
terjadi.
Maka, angka-angka kejahatan dalam amsyarakat,golongan-golongan masyarakat dan
kelompok-kelompok sosial mempunyaihubungan dengan kondisi-kondisi dan proses
sosial, misalnya; gerak sosial, persaingan danpertentangan kebudayaan, ideologi politik,
agama, ekonomi, dll.
Pada saat ini muncul kejahatan yang disebut white collarcrime (kejahatan kerah putih). Kejahatan ini merupakan
ekses dari proses perubahan sosial yang terlalu cepatdan yang menekankan pada aspek material-finansial
belaka. Oleh karena itu pada awalnya kejahatan inidisebut dengan business crime atau economic
criminality.
3.Disorganisasi keluarga
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluargasebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal
memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai denganperanan sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga
antara lain (Goode, 1968):
1.Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluarperkawinan, ayah (biologis) gagal dalam mengisi peranan
sosialnya, demikian juga halnya dengan keluarga pihakayah dan pihak ibu
2.Disorganisasi keluarga karena putus perkawinan sebabperceraian, perpisahan meja dan tempat tidur dan
sebagainya
Bentuk-bentuk disorganisasi keluargaantara lain (Goode, 1968):
a. Unit keluarga yang tidak lengkap karenahubungan di luar perkawinan, ayah (biologis)gagal dalam mengisi peranan sosialnya, demikianjuga halnya dengan keluarga pihak ayah danpihak ibu
b. Disorganisasi keluarga karena putus perkawinansebab perceraian, perpisahan meja, tempat tidur,dan sebagainya
c. Adanya kekurangan dalam anggota keluargatersebut, yaitu dalam hal komunikasi antaraanggota-anggotanya (empty shell family)
d. Krisis keluarga, karena salah satu yangbertindak sebagai kepala keluarga di luarkemampuannya sendiri meninggalkanrumahtangga, mungkin karena meninggal,dihukum atau lainnya.
e. Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern, misalnya terganggu kesehatanjiwa salah satu anggota keluarga atau lainnya.
Disorganisasi keluarga pada umumnya terjadikarena kesulitan-kesulitan untuk menyesuaikandiri dengan tuntutan-tuntutan kebudayaan, misal:
a.pada masyarakat sederhana, karena suamisebagai kepala keluarga gagal memenuhikebutuhan primer keluarga, beristeri lagi, dst.
b.Pada masyarakat modern, karena konflikperanan sosial atas dasar perbedaan ras, agama,atau faktor sosial-ekonomi.
4. Masalah generasi muda dalam masyarakatmodern
Masalah generasi muda ditandai dengan duaciri yang berlawaan;
a. keinginan untuk melawan (misal;radikalisme, delinkuensi), biasanyadiserta dengan suatu rasa takut bahwamasyarakat akan hancur karena-perbuatan-perbuatan menyimpang.
b. sikap apatis (misal; penyesuaian yangmembabi buta terhadap ukuran moralgenerasi tua), biasanya disertai denganrasa kecewa terhadap masyarakat.
Dalam masyarakat yang berbeda akanmengalami hal yang berlainan, yaitu:a.Dalam masyarakat Transisi, generasi mudaseolah-olah dijepit oleh norma-norma lamadengan norma-norma baru. Generasi tua seolah-olah tidak menyadari bahwa sekarang ukurannyabukan lagi dari segi usia, tetapi kemampuan.Generasi muda tidak diberi kesempatan untukmembuktikan kemampuannyab.Dalam masyarakat modern, yang terdapatpebagian kerja dan spesialisasi fungsionalbidang kehidupan. Terhadap pekerjaanmasyarakat tidak semata-maat menuntutkemampuan fisik, tetapi juga bidang ilmiah.Maka, kemudian timbul ketidakseimbanganantara kedeswasaan sosial dengan kedewaaanbiologis.
5. PeperanganPeperangan merupakan masalah sosial yang
paling sulit dipecahkan.. Peperangan dalamsosiologi dianggap sebgai suatu gejala yangdisebabkan oleh berbagai faktor. Pepranganmerupakan suatu bentuk pertentangan, jugamerupakan suatu lembaga kemasyarakatan.Peperanga merupakan bentuk pertentangan yangsetiap kali diakhiri dengan akomodasi. Pepranganmenyebkan berbagai disorganisasi dalamberbagai aspek kemasyarakatan.
6. Pelanggaran terhadap norma-normamasyarakat
Beberapa masalah yang dinilai sebagaipelanggaran terhadap norma-normamasyarakat, antara lain; pelacuran,delinkuensi anak-anak (pencurian,perampokan, pencopetan,penganiayaan, dll), alkoholisme, danhomoseksualitas.
7. Masalah kependudukan
Masalah kependudukan yang utama adalahmasalah kesejahteraan, apabila kesejahteraanmengalami gangguan.
Gangguan tersebut menimbulkan masalah-masalah antara lain bagaimana menyebarkanpenduduk dan bagaimana mengusahakanpenurunan angka kelahiran.
Gangguan masalah-masalah tersebut dapatmenimbulkan masalah-masalah sosial danmenghambat program-program pembangunanyang sedang berlangsung.
8. Masalah lingkungan hidup
Dampak program pembangunan pada lingkungan fisik,biologis dan sosial. Dampak terhadap lingkungansosial yang bersifat negatif dapat dikategorikansebagai masalah sosial, seperti: kesenjangan sosialdan konflik sosial, memudarnya ikatan-ikatansolidaritas dalam masyarakat, hilangnya matapencaharian dan tingkat pendapatan individu ataukeluarga semakin berkurang, serta munculnyaaktivitas sektor informal yang tidak sah.
• Birokrasi
Perubahan sosial dapat berakibat pada perubahan atauperkembangan birokrasi yang sangat pesat.Perkembangan yang sangat pesat tersebut ternyatatidak hanya mengarah pada birokrasi yang rasional,tetapi mengarh pula pada penyimpangan-penyimpangan yang dapat dikategorikan sebagaimasalah sosial.
9. Birokrasi
Perubahan sosial dapat berakibat padaperubahan atau perkembangan birokrasi yangsangat pesat.
Perkembangan yang sangat pesat tersebutternyata tidak hanya mengarah pada birokrasiyang rasional, tetapi mengarh pula padapenyimpangan-penyimpangan yang dapatdikategorikan sebagai masalah sosial.