Download - marbrief rev1
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Kilasan tentang Lebanon
Nama : Lebanese Republic (Inggris); Al-Jumhuriyah Al-Lunaniyah (Arab) Republique de Libaneise (Prancis); Republik Lebanon.
Ibukota : BeirutLetak : Wilayah timur dekat (near east), di tepi timur Laut Mediterania Batas : Sebelah utara dan timur : Suriah. Sebelah barat: Laut tengah/mediterania Sebelah selatan: IsraelWilayah : Luas 10.452 km2 dan panjang pesisir pantai 212 km.Iklim : Musim panas (sampai 39 C), musim gugur, musim dingin (hingga bawah nol derajat,
sebagian daerah sampai turun salju) dan musim semiPropinsi : Beirut, Mount Lebanon, North Lebanon, South Lebanon, Nabatieh, dan Bekaa
Penduduk : ± 4 juta jiwa ditambah warga asing lainya ± 1.5 jiwa.Hari Nasional : 22 nopember 1943.Lambang Negara : Pohon Cedar / Araz.Bahasa : Arab, Perancis dan Inggris.Agama : Islam (Sunni, Syiah, Druze dan Alawit), Kristen (Maronit,
Katolik Roma, Katolik Ortodok dan Protestan) Ekonomi : Berbasis sumber daya alam pertanian
Mata Uang : Lira Liban (LL); Kurs: 1$ setara dengan 1500LL
http://www.deplu.go.id/beirut/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=4&l=lc
0
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
I. PENDAHULUAN
1.1 Pemilihan Negara
Lebanon, salah satu negara di pesisir Mediterania yang Ibukotanya
dijuluki Parisnya Timur Tengah ini, membuka peluang pasar yang tidak
sedikit. Lebanon merupakan suatu hub geo-ekonomis antara Amerika-
Eropa dan Timur Tengah serta Asia dan Afrika dalam berbagai komoditi.
Sumber daya alam Lebanon sendiri tidak terlalu menonjol. Hanya
sepertiganya yang subur, dimana sebagian besar berlokasi di pesisir
pantai dan Lembah Beeka. Namun keragaman topografi dan iklimnya
menyebabkan Lebanon dapat menanam berbagai macam tanaman
pertanian. Sebagian besar wilayah terdiri dari batuan dan gurun pasir,
menghasilkan sejenis marmer dan berbagai mineral lainnya. Marmernya,
termasuk yang dari Timur Tengah, dicap sebagai marmer terbaik di dunia.
Namun dalam hal minyak, Negara ini tak seberuntung para tetangganya.
Walaupun demikian, di tengah sejarah Negara yang panjang, Lebanon
tetap memetik hasil dalam krisis global terutama karena empat
kekuatannya, yaitu (1) perbankan yang disiplin; (2) aliran dana dari
perantau, (3) situasi polkam yang kondusif dan (4) nilai mata uang yang
stabil. Perbankannya malah menjadi Center of Middle East Bank,
Swissnya Timur Tengah. Dengan GDP mencapai US$ 39.154.916.946
pada 2010, GDP per kapitanya menyentuh US$ 9.203, tiga kali lipat dari
GDP Indonesia. Pada 2010, World bank mengklasifikasikan masyarakat
Lebanon sebagai upper middle income.
1
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Berdasarkan IMF, pada tahun 2011, pertumbuhan riil GDP diperkirakan
mencapai 5% dengan GDP nominal sekitar US$ 42,5 milyar dan tingkat
inflasi sebesar 3,5%. Negara ini menganut perdagangan bebas dan
campur tangan pemerintah terhadap perdagangan internasional sangat
minimal. Lebanon mengalami perkembangan konsumsi domestik yang
cukup baik, ini juga yang mendorong impornya meningkat dari tahun ke
tahun. Menurut catatan World Bank, impor bahkan melebihi setengah dari
GDP (54% dan 47% dari GDP di 2008 dan 2009).
Namun, hubungan dagang Indonesia dan Lebanon masih tergolong kecil.
Menarik, bahwa berdasarkan statistik, impor Lebanon dari Indonesia di
tahun 2010 hanya mencapai US$ 58,34 Juta, turun 4,97% dari tahun
sebelumnya yang sempat merambah US$ 67,16 Juta. Padahal di sisi lain,
justru tercatat peningkatan impor Lebanon dari dunia, yang mencapai US$
12,97 Miliar di tahun 2009 menjadi US$ 14,39 Miliar pada tahun 2010 atau
meningkat 14% (Mirror data, Trademap).
1.2 Pemilihan Produk
Dari segi impor, statistik mencatat proporsi terbesar selain migas adalah
kendaraan, besi dan baja, mesin dan alat-alat berat, serta elektronik dan
komponennya.
Produk alas kaki (HS 64) menempati posisi ke-37 dari total impor Lebanon
di 2010. Nilainya mencakup 0,1% dari total impor produk alas kaki dunia
dan menempatkan Lebanon sebagai pengimpor ke-86. Walaupun nilainya
tergolong kecil, US$ 78,25 Juta pada 2010 namun nilai tersebut
2
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
meningkat 8% dari tahun sebelumnya dan tren selama 2006 – 2010
tumbuh sebesar 19% per tahun. Dua produk yang mendominasi total
impor alas kaki Lebanon adalah dari kelompok HS 6403 sebanyak 55%
dan kelompok HS 6402 dengan 24%.
Di sisi lain, ekspor alas kaki Indonesia ke Lebanon justru mengalami
penurunan. Pada tahun 2006-2009 nilainya meningkat dengan tren
61,02%, disumbang dari lonjakan di tahun 2009 sebesar 291,3% dari
tahun sebelumnya. Namun di tahun 2010 nilainya merosot sebesar
59,3% dibanding ekspor di 2009 menjadi hanya sebesar US$ 403 ribu dari
sebelumnya US$ 990 ribu. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor alas kaki
Januari-Mei 2011 sudah mencapai 173% dari nilai ekspor pada periode
yang sama tahun sebelumnya.
1.3 Sekilas Profil Lebanon
Geografis dan Infrastruktur
Secara geografis, Negara ini terletak di wilayah Timur Dekat (Near East),
dengan sebelah baratnya tepi laut Mediterania, di sebelah utara dan timur
berbatasan dengan Suriah, sedangkan di selatan bertetangga dengan
Israel. Dengan luas total 10.452 km2 dan luas daratan 10.230 km2, jumlah
penduduknya hanya mencapai 4,254,583 jiwa atau setara dengan 15 kali
luas Jakarta namun ditempati oleh hanya setengah dari populasinya.
Sedangkan luas lautan hanya 1,6% dengan panjang pesisir pantai 212 km
dan keliling total 679 km. Lebanon terletak di zone Eastern Europe
3
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Time menyebabkannya memulai hari lebih lambat 4-6 jam dari
Indonesia.
Lebanon memiliki empat musim yang sangat jelas
perbedaannya. Musim semi berlangsung sekitar bulan April
sampai Mei dengan cuaca berkisar antara 0-150 C di pegunungan
dan 15-250 C di sepanjang pantai. Aktivitas outdoor merupakan hal yang
sangat menyenangkan di masa ini. Juni sampai September adalah
saatnya musim panas. Suhu di pegunungan berkisar antara 6-22°C dan di
sepanjang pantai mencapai 20-32°C. Aktivitas di pantai dan pegunungan,
penyelenggaraan berbagai festival budaya seperti opera, musik jazz,
tarian dan pentas komedi serta acara nightlife, hiburan dan belanja marak
di musim ini. Di musim gugur, Oktober hingga November, temperatur
berkisar dari 5-200C di pegunungan dan 15-280C di pesisir. Di musim ini,
keramaian agak berkurang, namun permintaan akan sektor akomodasi
meningkat. Sedangkan di musim dingin yang berlangsung dari Desember
hingga Maret dengan tingkat kunjungan wisatawan paling tinggi.
Sepanjang musim dingin suhu di pantai menjadi ringan, hangat di kala
siang dan dingin di malam hari dengan suhu 10-200C. namun daya tarik
paling memikat di musim ini adalah olahraga musim dingin. Terdapat
enam resort ski di negeri ini dengan berbagai tingkat keahlian. Musim
dingin banyak diwarnai hujan, dan lebih banyak serbuk salju di ketinggian
dimana suhu mencapai -5 sampai 50C.
Transportasi di Negara ini masih menghadapi kesulitan setelah
perang dengan Israel di 2006 dan serangkaian kerusuhan dalam
4
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
negeri. Di daratan, sekirar 6.360 km jalanan yang beroperasi
untuk tiga jalur utama melalui Ibukota yaitu : (1) Beirut – Tripoli -
South North; (2) Beirut – Damascus - North East; (3) Beirut - Tyre – North
South. Sedangkan jalur kereta api tidak beroperasi karena hancur
setengahnya semenjak perang dimulai. Saat ini masih ada
beberapa proyek pembangunan jalan yang masih berjalan,
kereta api sedang dalam perencanaan. Nantinya jalur kereta api
akan terbentang sepanjang 428 km yang melayani tiga jalur : (1)
jalur pantai, 224 km dari Nakaoura di Selatan ke Akkar di Utara;
(2) jalur 102 km melewati Beeka Timur sampai garis pantai di
Homs, Suriah; (3) jalur internal 102 km menghubungkan Beirut
dan Damascus.
Transportasi laut terpenting di Lebanon dengan infrastruktur terlengkap
terkonsentrasi di Pelabuhan Beirut. Pelabuhan penting lainnya antara lain
Tripoli, Chekka, Jounieh, Saida and Tyre. Disamping itu masih ada
pelabuhan migas yaitu Tripoli, dan Zahrani. (daftar pada lampiran)
Transportasi udara Lebanon mengalami kemajuan cukup pesat dan
memenuhi standar internasional, The Rafic Hariri International Airport
di Beirut. Bandara udara ini juga menjadi hub bagi angkutan
nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA) – Air Liban sedangkan
The Trans-Mediterranean Airways - TMA berbasis di Beirut merupakan
satu-satunya yang memiliki kewenangan dalam hal transportasi kargo.
Perbankan
5
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Sistem finansial yang diberlakukan adalah sistem liberal dengan
transfer dan pertukaran uang mudah dilakukan. Berbagai bank
lokal maupun perwakilan asing dan lembaga pembiayaan
terdapat di negeri ini. Di tengah krisis global, sektor perbankan
menghasilkan pertumbuhan tinggi, profit dari tiga bank terbesar
di Lebanon meningkat 19% di tahun 2009. Sayangnya hal
tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi sektor swasta karena
mayoritas likuditas digunakan untuk pembayaran hutang
nasional.
Perbankan syariah mulai berkembang di Lebanon dengan
pertumbuhan antara 15% - 20% per tahun. Asetnya di 2012
diperkirakan mencapai US$ 1 trilyun. Saat ini terdapat empat
bank syariah di Lebanon, dua diantaranya dimiliki Lebanon dan
dua lainnya milik Arab. Perbankan Lebanon menggunakan
sistem kurs tetap sebagaimana tercatat oleh World Bank dimana
US$ 1 : Lebanese Pound/LBP 1.507,50 (2006-2010). Dalam
perdagangan internasional, tidak ada ketentuan yang
mewajibkan eksportir yang melakukan hubungan dagang dengan
pengusaha Lebanon untuk membuka rekening di Bank Nasional
Lebanon.
Sosial Ekonomi
Dengan GDP mencapai US$ 39,16 milyar pada 2010, GDP per kapitanya
menyentuh US$ 9.203, tiga kali lipat dari GDP Indonesia. Pada
6
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
kenyataannya, dibalik tercatatnya ekonomi formal Negara tersebut,
ekonomi masyarakat sipil merupakan satu interpretasi tersendiri. Di
sektor ini, perantau Lebanon, jumlahnya mencapai sekitar 16 juta jiwa,
yang bekerja di berbagai sektor di Negara lain, merupakan penggerak
pertumbuhannya. Perantau ini mengirimkan devisa yang sangat besar ke
negeri tersebut.
Menurut pantauan KBRI, perantau Lebanon merupakan salah satu
komunitas perantau yang paling sukses dan makmur di dunia. Dalam
perdagangan, para saudagar Lebanon yang jumlahnya tidak sedikit itu,
menguasai perdagangan lokal dan internasional di sepanjang pantai barat
dan timur benua Afrika. Tak ayal, kiriman devisanya sanggup
mengembangkan suatu perekonomian semi otonom yang paralel.
Di dalam negeri, tenaga kerjanya mencapai 1,48 juta jiwa, belum
termasuk pegawai asing yang bekerja di Lebanon. Kurang lebih 1,5 juta
jiwa pendatang berasal dari negara Suriah, Palestina, Armenia, Kurdistan,
Mesir, Srilanka, Filipina, Sudan, Negara Eropa Timur, Afrika dan negara
Arab lainnya. Masyarakatnya yang pluralistik dan multikultural merupakan
keunikan tersendiri diantara negara Arab.
Terdapat kesenjangan yang tinggi di Lebanon, sehingga pasar
Lebanon terstrata menjadi dua kelas, atas dan bawah. Pasar
untuk kelas bawah banyak didominasi produk China, India,
Vietnam dan Filipina. Produk-produk tersebut memiliki
karakteristik yang sama : masal dan murah. Namun beberapa
7
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
tahun terakhir ini, produk dari Asia pun mulai dihargai tinggi oleh
segmen ini, dan mulai menginvasi pasar. Di segmen ini, produk
mie instan Indonesia sudah bisa menggaet pangsa.
Di sisi lain, kelas menengah ke atas memiliki gaya hidup mewah
dan sangat konsumtif. Kelas ini sangat menggandrungi produk
high fashion, perhiasan ekslusif, kosmetik bermerek, arloji mahal,
elektronik khususnya untuk entertainment, komputer dan
multimedia, produk automotif, perlengkapan dapur bermutu tinggi,
peralatan olah raga, security gear termasuk peralatan militer sehubungan
kondisi keamanan Negaranya.
Sebanyak 66,8 % dari populasi Lebanon berada di usia 15 – 64 tahun
dengan rata-rata usia 28,8 tahun. Populasi dominan ini bersifat terbuka,
tertarik terhadap barang-barang luar negeri terutama dari Eropa dan USA.
Namun demikian, ditengah banyaknya outlet, toko dan barang dengan
brand internasional, bertebaran juga pasar tradisional yang disebut “souk”
di seluruh negeri, yang tentunya memberikan daya tarik tersendiri.
Industri Dalam Negeri
Industri dalam negeri yang umum di Lebanon antara lain : (1) industri
plastik : memproduksi wadah, tabung, alat rumah-tangga maupun alat dan
materi promosi. Beberapa diantaranya sangat kompetitif dan sudah
memiliki anak perusahaan di luar negeri; (2) tekstil (pemintalan, tenun,
dan garmen) yang berorientasi ekspor dengan lebih 50% total produksinya
dijual di luar negeri; (3) industri furnishing berkat permintaan domestik
8
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
yang berkelanjutan, perusahaan-perusahaan besar menyiapkan unit
produksi modern dan mulai go international; (4) industri kertas : sektor ini
juga telah berinvestasi besar dalam modernisasi alat produksi; (5) industri
marmer : tumbuh dengan permintaan domestik yang ditimbulkan oleh
rekonstruksi dan telah ekspor ke Negara Teluk dan Eropa; (6) industri
semen merupakan industri utama setelah perang yang berperan dalam
pembangunan. Kendati lahannya cukup subur, sektor pertanian tidak
tergarap dengan baik dan hanya menghasilkan 5% dari GDP.
Selain itu, Negara ini juga mengalami lonjakan di bidang real estate, yang
merupakan efek dari rentetan pembangunan real estate di Dubai.
Permintaan dari Negara arab sangat tinggi menyebabkan peningkatan
harga tanah. Di pertengahan 2010, harga rata-rata tanah di Beirut
mencapai US$ 7.000/m2 meningkat tajam 41% per tahun.
Industri merupakan sektor yang sangat penting dalam menyerap tenaga
kerja dan mempertahankan tingkat pengangguran di bawah 10% (9,2%
est di tahun 2010). Kegiatan manufaktur terpusat di Beirut dan Mount-
Lebanon. Produk setengah jadi sampai jadi lebih banyak berasal impor.
Perusahaan besar yang mempekerjakan lebih dari 50 orang berjumlah
kurang dari 1% terhadap total jumlah industri di Lebanon,
menggambarkan bahwa Industri di Lebanon sangat terfragmentasi dan
bersifat keluarga/UKM. Tantangan ke depan bagi sektor industri Lebanon
adalah meningkatkan kualitas produksi. Terlebih dengan pembukaan
akses dari Negara perbatasan seperti Suriah dan Jordan, menyebabkan
9
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
persaingan semakin ketat. Di dalam negeri sendiri, ongkos produksi cukup
tinggi terutama dari sisi tenaga kerja, biaya energi dan ongkos jaminan
keamanan sosial. Selain produk pertanian, Lebanon juga penghasil batu-
batuan, termasuk di dalamnya batuan berharga. Itulah yang mendominasi
komposisi ekspornya.
Pemerintah Lebanon memberikan subsidi pada perusahaan yang
bergerak di bidang pariwisata, pertanian dan industri melalui Central Bank
of Lebanon, pada pinjaman yang diberikan oleh bank yang beroperasi di
Negara ini sesuai kriteria kelayakan (no. 80 tanggal 2 Januari 2001).
Sedangkan UKM Lebanon yang bergerak di bidang industri, pertanian,
pariwisata, kerajinan tradisional dan teknologi pun berhak mendapat
jaminan agar mendapatkan pinjaman melalui bank yang beroperasi di
Lebanon dari Kafalat SAL, perusahaan keuangan pemerintah Lebanon.
Kerjasama Internasional
Lebanon menerapkan sistem ekonomi terbuka. Tujuan utamanya dapat
dikategorikan dalam tiga area penting : Uni Eropa, Amerika Serikat dan
Negara Arab lainnya. Penandatanganan kerangka kerjasama telah
dilakukan dalam meningkatkan perdagangan dan investasi Lebanon – AS
(TIFA/ Trade and Investment Framework Agreement).
Dengan Uni Eropa, Lebanon memiliki perjanjian yang disebut Euro-
Mediterranean partnership yang intinya memberikan hak istimewa dalam
penciptaan area perdagangan bebas antara Negara mediteranian, salah
satunya Lebanon dengan UE pada 2014. Pada Mei 2004, negara ini
10
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan GCC (Gulf
Cooperation Council). Lebanon juga menjadi bagian dari GAFTA (the
Greater Arab Free Trade Area) sebuah pakta dari Liga Arab (Arab
League) yang diberlakukan sejak Januari 2005. Tujuannya juga
membentuk area perdagangan bebas bagi Negara Arab.
Dalam kerangka bilateral, Lebanon juga telah menandatangani sejumlah
perjanjian perdagangan bebas dengan Suriah, Mesir, Perserikatan Emirat
Arab, Kuwait dan Irak. Negara ini pun berusaha untuk menjadi bagian dari
WTO dan sejak 1999 telah mendapatkan status sebagai “observer”.
II. Potensi Pasar Lebanon
2.1 Ekspor Produk Alas Kaki dari Lebanon ke Dunia
Lebanon dapat dikatakan sebuah Negara kecil. Di Negara ini
sistem yang berjalan adalah single market dengan sektor jasa
yang mendominasi, alas kaki jelas bukanlah salah satu
unggulannya. Ekspor alas kaki Lebanon ke dunia hanya
mencapai 4,43% dari impornya, sehingga praktis, Lebanon
merupakan salah satu negara importer alas kaki terbesar.
Pada tahun 2010, ekspor produk alas kaki Lebanon pada HS 64 sebesar
US$ 3,47 Juta meningkat 24% dari tahun sebelum, namun selama periode
2006-2010 trennya mengalami penurunan rata-rata 5% per tahun. Dari
jumlah tersebut 61,35% nya adalah ekspor alas kaki dalam kategori HS
6403. Pada kategori ini, nilai ekspor mengalami penurunan dengan trend
11
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
-3% per tahun selama periode Ekspor terbesar kedua adalah kategori HS
6404 dengan proporsi 13.14%, selanjutnya adalah HS 6405 (11.44%); HS
6404 (9.86%); HS 6402 (4.18%).
Lebanon merupakan eksportir alas kaki peringkat – 96 di dunia.
Negara tujuan ekspor alas kaki Lebanon dengan pangsa di atas
10% pada tahun 2010 adalah Nigeria (20.5%); Jordan (14.5%);
Prancis (11%); Italia (10.7%) dan Inggris (10.7%). Kelima Negara
ini menyerap hampir 70% dari total ekspor alas kaki Lebanon.
Terkait ekspor. Impor dan peredaran barang, Lebanon
merupakan bagian dari EuroMed, sistem transportasi intermodal
Uni Eropa dan Mediterania yang mengefisienkan peredaran
barang dan pengembangan infrastruktur.
2.2 Potensi Pasar Ekspor Produk Alas Kaki di Lebanon
Impor alas kaki Lebanon mengalami pertumbuhan sebesar 8% per tahun
selama periode 2006-2010. Berdasarkan data statistik per kuartal
Trademap, secara umum, pembelian produk alas kaki di lebanon
berfluktuasi tahunan. Sejak tahun 2006, tercatat puncak pembelian terjadi
pada kuartal pertama dan kuartal ketiga tiap tahun. Sedangkan di kuartal
dua dan kuartal empat pembelian menurun.
12
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Gambar 1. Fluktuasi Kuartal Impor Alas Kaki Lebanon, Trademap 2011
Dapat dikatakan pasar alas kaki Lebanon berbentuk monopoli, karena
lebih dari 60% pangsa impor dikuasai hanya oleh dua negara terbesar dan
berlangsung sejak tahun 2005. Pemasok utama produk alas kaki ke
Lebanon adalah Italia dengan 40,9% di tahun 2010 disusul China dengan
26,1%. Secara berurutan di tahun 2010 pemasok lainnya adalah
Perancis, Spanyol, Jerman dan Brazil yang menguasai 20,8% pangsa
impor. Selain itu impor dari Jordan dan Belanda di posisi 10 dan 11
memiliki tren tinggi selama 2006-2010, mencapai 184% dan 102% per
tahun.
Produk China mengalami perkembangan pesat untuk diterima di Lebanon.
Walaupun sama-sama menguasai pangsa terbesar di Lebanon, terdapat
diferensiasi diantara produk dari Italia dan China. Italia menguasai pasar
produk sepatu kulit dengan klasifikasi HS 6403 dan China dengan sepatu
karet dalam kelompok HS 6402.
Jika dilihat dari nilai impor Lebanon, pasar impor kelompok HS 6402 ter-
cluster. Pangsanya dapat dikatakan terbagi dalam tiga kelompok yaitu
13
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
China sebagai wilayah sendiri, kemudian kelompok Eropa dan Amerika
serta kelompok lainnya, terutama negara berkembang seperti Indonesia,
Thailand dan Brazil. Pasar Lebanon sendiri sangat didominasi China
dengan 67,3% dari total impornya, disusul oleh Jerman (7,4%), Italia
(6,2%), Brazil (5%) dan Spanyol (4%). Tidak berbeda dengan alas kaki
secara keseluruhan, impor alas kaki HS 6402 Lebanon mencapai
puncaknya di kuartal pertama dan ketiga, yaitu bertepatan dengan musim
dingin (Desember-Maret) dan musim panas (Juni-September) sedangkan
di kuartal kedua dan keempat mengalami penurunan. Musim pembelian
tersebut bertepatan dengan liburan, natal, tahun baru dimana banyak
kegiatan musim dingin meningkat, juga menjelang musim panas, dimana
terdapat liburan dan minat pariwisata meningkat serta tren produk baru,
umumnya dari Italia mulai di launch. Tren impor alas kaki HS 6402 tercatat
meningkat, terlebih di tahun 2011 yang mengalami lonjakan tinggi.
Gambar . Fluktuasi impor Lebanon untuk HS 6402, Trademap 2011
Italia
14
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Di Eropa, Italia merupakan pusat desain dan produksi alas kaki dan di
dunia, Italia merupakan salah satu negara terpenting dalam industri ini,
desainnya menjadi trend-setter. Sekitar 51% dari produksinya merupakan
produk high-end. Sentra produksi produk bermutunya terutama di tiga area
: (1) San Mauro dengan sekitar 270 perusahaan dengan output mencapai
150 Juta pasang per tahun; (2) Riviera del Brenta dengan hampir 1.000
perusahaan yang terutama memproduksi produk sepatu high-end; (3) Ma
Kai dan Maselata Mexico dengan sekitar 3.300 perusahaan dan total
penjualan mencapai € 10 Juta, dengan orientasi ekspor 60%. Pada tahun
2007, tercatat Italia memproduksi 273 Juta pasang sepatu
Kekuatan industri di Italia adalah strukturnya. Berlawanan dengan China,
industri alas kaki Italia mayoritas terdiri dari perusahaan dengan skala
kecil dengan pekerja 12 – 20 orang. Pada tahun 2003, terdapat lebih dari
7.000 perusahaan (6.501 perusahaan pada 2007) bergerak di industri alas
kaki. Perusahaan tersebut sifatnya fleksibel, beraksi cepat terhadap
peluang dan memiliki strategi yang relatif sama. Perusahaan kecil dapat
berfungsi sebagai sub-kontraktor untuk perusahaan alas kaki skala besar,
misalnya Filanto, Effi dan lainnya (berdasarkan Italian Footwear
Association, perusahaan besar lainnya dalam industri sepatu antara lain :
Tods, Geox, Fornari, Aldechi, Zeis Excelsa, Rossimoda dan Guardini).
Inilah salah satu cara perusahaan-perusahaan tersebut berbagi efisiensi
dalam persaingan global yang semakin meningkat terutama dorongan dari
Asia dan Amerika Latin.
15
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Struktur unik tersebut bekerja dan berdampak baik pada Italia karena
membuat sepatu sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya. Namun
demikian, belum tentu sistem tersebut tepat dan berjalan dengan baik di
negara lain. Bagai sebuah tradisi pula, sebagai trend-setter, tiap Bulan
Mei penjualan alas kaki di Italia meningkat tajam. Hal tersebut
dikarenakan konsumen merespon berbagai koleksi dan model baru yang
diluncurkan menjelang musim panas di Italia, Namun demikian, hal ini
tidak terjadi di periode 2008-2010.
Dengan fokus intra EU dan Amerika Serikat, Ekspor alas kaki Italia pada
tahun 2010 menjangkau 184 negara. Lebanon merupakan salah satunya,
berada di posisi 40 dengan pangsa 0,3%. Impor alas kaki (HS 64)
Lebanon dari Italia mencapai US$ 32,02 Juta di tahun 2010 dengan
tingkat pertumbuhan 22% selama 2006-2010. Ini mendudukkan Italia
sebagai eksportir alas kaki terbesar di Lebanon. Impor Lebanon dari Italia
didominasi kelompok HS 6403, yang menguasai 58,2% dari pangsa impor
alas kaki kulit dengan pertumbuhan selama periode 2006-2010 mencapai
25% per tahun.
Sedangkan produk Italia dengan HS 6402 menduduki 6,2% dari total
impor Lebanon terhadap produk tersebut dengan nilai sebesar US$ 1,17
Juta dengan tren 35% selama periode 2006-2010, menjadikan negara ini
di peringkat ketiga setelah China dan Jerman. Harga satuan produk HS
6402 Italia mencapai US$ 26.682 per ton
16
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Gambar . Contoh Sepatu Buatan Italia
China
China telah berkiprah selama 20 tahun hingga bisa menguasai pasar
sepatu dunia. Produksi China melebihi 50% dari total produksi alas kaki
dunia. China adalah pengekspor terbesar dunia dengan pasar domestik
sendiri juga besar, lebih dari 2 milyar pasang dan terus berkembang.
Sebelum krisis, terdapat lebih dari 20.000 pabrik sepatu di China. Dari
jumlah tersebut yang mengekspor didominasi investasi dari Taiwan,
Hongkong dan lokal. Sebesar 60% produksinya adalah non-kulit dengan
kualitas biasa saja.
Salah satu kelemahan produk alas kaki China adalah kurangnya inovasi.
Produksi mengikuti pesanan dan seringkali meniru gaya Eropa. Selain itu,
pabrik di China bergantung pada volume pulang pokok (break even) yang
besar, karena titik impas produksinya tinggi, sehingga bila permintaan
menurun bisa mengakibatkan kerugian yang cepat. Ongkos produksi
yang didorong oleh peningkatan biaya hidup juga memacu meningkatnya
beban produksi. Sedikitnya 100 perusahaan di Wenzhou tutup usaha di
2011 dari 2.500 lokasi pabrik di wilayah tersebut, meninggalkan 60% dari
sisanya bergerak di pasar domestik. namun demikian, beberapa
perusahan seperti Aokang, Kangnai dan Red Dragonfly tetap meraih
17
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
sukses. Posisi China sebagai produsen nomor satu dunia diprediksi
masih sulit tergeserkan pada masa mendatang.
Dalam hal ekspor alas kaki ke Lebanon, produk dalam kelompok HS 6402
dari China telah membanjiri 67,33% pasar impor Lebanon untuk produk
tersebut. Di dunia, China memasok 60% untuk jenis ini, dan 62,44%
impor Lebanon dari China adalah untuk HS 6402 ini. Dengan kuantitas
mencapai 2.127 ton, harga satuan produk China memang paling murah.
US$ 5.998 per ton (Indonesia : US$ 9.200 per ton). Tidak ada satu
negara pemasok lainnya yang dapat menyaingi kuantitas ekspor China
mencapai 2.127 ton sehingga harga satuan produknya rendah. Untuk
jenis inilah China menonjol di pasar Lebanon. Produknya dapat diterima
kalangan luas. Sifat produknya berbeda dengan kelompok EU yaitu Italia,
Prancis, Spanyol dan Jerman yang menciptakan segmentasi tertentu
melalui brand mereka. Selama periode 2006-2010 ekspor China ke
Lebanon untuk produk ini sebesar 30%, sama dengan rata-rata ekspor
totalnya dari dunia.
Untuk produk lainnya adalah HS 6403 dan HS 6404 dengan 12,39% dan
9,96% dari total impor alas kaki Lebanon dari China; HS 6405 (8,55%);
HS 6406 (4,89%) dan HS 6401 (1,78%).
Gambar . Contoh Sepatu Buatan China
18
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Jerman
Jerman memiliki reputasi dalam memproduksi dan mengekspor ”comfort
shoes” untuk dewasa, baik pria maupun wanita dengan brand terkenalnya:
Gabor, Josef Seibel, Romika, Salamandar dan lainnya. Namun demikian,
industri sepatu di Jerman mengalami penurunan, seperti halnya industri
sepatu di Inggris. Umumnya ekspor Jerman adalah untuk intra-EU dan
negeri Belanda untuk re-ekspor. Jumlah perusahaan sepatu di negeri ini
mencapai 109 di tahun 2003, menurun dari 129 buah di tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2010, nilai impor alas kaki lebanon dari Jerman mencapai
US$ 3,76 Juta dengan pangsa 4,8% dari total impor alas kaki Lebanon,
tumbuh 23% dari tahun sebelumnya. Selama periode 2006-2010, tren
menunjukkan pertumbuhan positif 44% per tahun. Jenis alas kaki yang
diimpor dari Jerman jelas didominasi kelompok HS 6403 dengan 56,69%
dan kelompok HS 6402 dengan 37,36%. Impor Lebanon dari Jerman
selama periode 2006-2010 meningkat tajam. Tren tertinggi adalah dari
kelompok HS 6405 (98%) dan HS 6402 (91%). Sedangkan ekspor alas
kaki dari HS 6403 tumbuh rata-rata 31% per tahun selama periode,
dengan peningkatan 5% dari 2009 ke 2010.
Untuk kelompok HS 6402, harga satuan produk dari Jerman adalah yang
tertinggi untuk masuk ke pasar Lebanon. Hal tersebut berlangsung
hingga 2009, namun harga satuan di 2010 menurun lebih dari
19
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
setengahnya menjadi US$ 15.966 per ton dengan kuantitas yang dipasok
sebesar 88 ton dan nilai US$ 1,41 Juta. Jerman merupakan pemasok ke-2
terbesar untuk HS 6402 di Lebanon setelah China.
Gambar 6. Contoh Sepatu Buatan Jerman
Brazil
Brazil merupakan Negara lainnya yang memiliki posisi penting dalam
produksi alas kaki dunia. Pada 2009, jumlah perusahaan di Negara ini
mencapai 8.200 perusahaan (35% dari total perusahaan di Brazil) dengan
total produksi mencapai 764 Ribu pasang. Menurut Departemen Tenaga
Kerja Brazil, pada akhir tahun 2009, sektor alas kaki di Brazil menyerap
sebanyak 348.700 orang bekerja. Ekspor Brazil cukup menyebar ke
sekitar 140 negara.
Brazil merupakan pemasok produk impor alas kaki ke-6 ke Lebanon
dengan nilai US$ 3,12 Juta pada tahun 2010 atau menduduki pangsa 4%.
Pertumbuhan impor dari Brazil positif 25% per tahun selama periode
2006-2010 dengan perubahan 27% dari tahun 2009 ke 2010. Jenis
produk yang diimpor dari Brazil adalah kelompok HS 6403 dengan
58,47% kemudian HS 6402 dengan 30,34%, selanjutnya HS 6404
dengan 8,72%, HS HS 6401 dengan 2,21% dan HS 6406 dan HS 6405
dengan pangsa dibawah 1%.
20
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Untuk kelompok produk HS 6402, pada tahun 2010, Brazil merupakan
pemasok ke-4 setelah China, Jerman dan Italia. Nilai ekspor Brazil ke
Lebanon sebesar US$ 947 Ribu pada 2010 dan trennya selama periode
2006 – 2010 mencapai 22%. Harga satuan mencapai US$ 22.023 per ton.
Gambar . Contoh Alas Kaki Buatan Brazil
Spanyol
Spanyol memiliki profil ekspor alas kaki yang mirip dengan Italia, namun
dengan ukuran industri yang lebih kecil. Di Uni Eropa, Spanyol termasuk
produsen kedua terbesar dengan jumlahnya mencapai 100 juta pasang
per tahun pada periode sebelum krisis. Menghadapi persaingan usaha
dari Asia dan Amerika Latin, Spanyol memposisikan diri untuk
memproduksi alas kaki mulai dari produk dengan orientasi desain
menengah hingga high-end dengan kualitas tinggi. Salah satu moda
pemasaran adalah dengan mengemasnya dalam produk apparel. Butik
dengan brand Massimo dutti dan Zara sudah beredar di pasar Lebanon.
Pada tahun 2010, impor alas kaki Lebanon dari Spanyol mencapai US$
4,73 Juta, hanya selisih US$ 1 Ribu dari Perancis, dan pangsanya di
pasar alas kaki impor Lebanon sebesar 6%. Namun trennya selama
periode 2006-2010 lambat, hanya 1% per tahun. Impor lebanon dari
21
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Spanyol didominasi kelompok HS 6403 dengan 68% dari total impor
lebanon dari Spanyol, diikuti kelompok HS 6402 dengan 16%, kelompok
lainnya memiliki pangsa dibawah 10% yaitu HS 6405 (8,23%); HS 6404
(7,87%); serta HS 6406 dan HS 6401 masing-masing dibawah 1%.
Untuk kelompok HS 6402, ekspor Spanyol ke Lebanon sebesar US$ 756
Ribu dengan tren selama periode 2006 – 2010 sebesar 14% per tahun.
Namun demikian, harga satuan untuk ekspor produk ini ke Lebanon paling
tinggi, mencapai US$ 36.000 per ton atau hampir empat kali lipat harga
satuan ekspor produk yang sama yang berasal dari Indonesia.
Gambar 5. Contoh Sepatu Buatan Spanyol
Perancis
Kecenderungan pasar ekspor Perancis adalah melakukan ekspor dengan
negara dekat atau yang memiliki hubungan tertentu. Terdapat kurang
lebih 173 UKM yang memproduksi sepatu di negara ini pada periode
sebelum krisis, penurunan tajam dari 278 buah pada dekade sebelumnya.
Produk Perancis kuat di segmen safety footware dan sepatu anak-anak
dengan kecenderungan memproduksi produk top end. Merek terkenalnya
antara lain Mephisto, Charles Jourdan, Kickers and Babybotte.
22
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Sedangkan untuk segmen safety footware antara lain Jallate dan
Lemaitre. Produksi di negara ini menghadapi masa yang sulit dan
merelokasi pabriknya ke Afrika Timur seperti Maroko dan Tunisia.
Perancis yang memiliki sejarah menguasai Lebanon, merupakan salah
satu mitra terbesar bagi Lebanon. Secara umum, Perancis merupakan
negara pensuplai keempat terbesar terhadap total impor Lebanon. Dalam
hal alas kaki juga tidak berbeda. Pada tahun 2010, impor alas kaki
Lebanon dari Perancis mencapai US$ 4,73 Juta atau sebesar 6% dari
total impor produk tersebut. Tren menunjukkan pertumbuhan positif rata-
rata 12% per tahun selama periode 2006-2010, dimana tahun 2010
tumbuh 3% dari tahun sebelumnya.
Jenis alas kaki yang diimpor oleh Lebanon didominasi kelompok HS 6403
dengan 74,59%, disusul dengan 10,28% dari kelompok HS 6404.
Selanjutnya HS 6405 dengan 7,85%; HS 6402 dengan 5,61 %; HS 6406
dengan 1,18%; dan terakhir HS 6401 dengan 0,49%. Jenis produk dengan
tren tertinggi selama periode 2006-2010 secara berurutan antara lain HS
6405 (20%); HS 6402 (14%); 6403 (13%); HS 6404 (1%) dan dua
kelompok lainnya memiliki pertumbuhan negatif.
Gambar 4. Contoh Sepatu Buatan Perancis
23
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Malaysia
Produksi alas kaki negeri ini secara tradisional berbasis industri karet.
Namun telah digeser oleh proses polimer sintetis. Industri pembuatan
sepatu Malaysia pun menurun. Pada tahun 2010 nilai ekspornya sebesar
US$ 221,50 Juta memasok 0,23% dari total ekspor alas kaki dunia dan
menempati peringkat ke-40 sebagai eksportir produk ini. Negara ini
banyak memasok untuk sesama negara eksportir alas kaki, antara lain
Singapura, Brazil, Jerman, Thailand, India dan termasuk Indonesia.
Namun dari 93 negara tujuan ekspor produk alas kaki Malaysia, pasar
Lebanon bukanlah salah satunya. Malaysia merupakan pemasok sepatu
dalam volume kecil namun memiliki ciri khas penggunaan karet untuk
tujuan tertentu (specialty and safety shoes). Kecenderungan di dalam
negerinya sendiri adalah terjadinya peningkatan konsumsi casual shoes
dan penurunan konsumsi alas kaki formal. Salah satu contoh produk
Malaysia adalah ”Adidas kampung rubber shoes” yang terkenal di dalam
negerinya, terutama penggunaannya dicirikan untuk kegiatan menjelajah.
Gambar 7. Adidas Kampung Rubber Shoes yang Beredar di Malaysia
Thailand
Thailand memiliki industri penyamakan yang berkembang dengan baik.
Lebih dari 130 usaha penyamakan di seluruh negeri menjadi penyokong
24
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
ekspor sepatunya. Namun demikian, signifikansi ekspor berkurang akibat
meningkatnya upah buruh. Industri yang bertahan mulai membidik ceruk
pasar dengan kualitas yang lebih tinggi, yang terutama didukung kualitas
tinggi produk kulit hasil industri penyamakan dalam negeri.
Thailand merupakan eksportir alas kaki yang penting, secara umum
menduduki peringkat ke-18 di dunia. Sebanyak 65% dari total ekspor alas
kakinya adalah dari kelompok HS 6403 (kulit). Sedangkan 21%nya dan
10%nya adalah dari kelompok HS 6402 dan HS 6404. Untuk ketiga
kelompok HS tersebut Thailand adalah eksportir ke-15 besar dunia.
Namun demikian tren ekspor selama periode 2006-2010 mengalami
perlambatan 5% per tahun terutama disebabkan penurunan tajam di 2009.
Pada tahun 2010 nilai ekspor alas kakinya mencapai US$ 821,26 Juta.
Jangkauan ekspor produk alas kaki Thailand sangat luas, mencapai 161
negara di tahun 2010. Lebanon merupakan negara tujuan ekspor ke-90
dengan nilai ekspor US$ 285 Ribu dan sebaliknya, Thailand merupakan
pemasok ke-14 terbesar untuk pasar alas kaki Lebanon dengan pangsa
0,4 % di tahun 2010. Dari jumlah tersebut, 58,6% nya adalah ekspor dari
kelompok HS 6403; HS 6406 (24,21%); HS 6404 (10,53%) dan HS 6402
(5,96%). Pertumbuhan ekspornya ke Lebanon hanya 2% selama periode
2006-2010.
Untuk kelompok HS 6402, Thailand merupakan pemasok di urutan ke-18
ke Lebanon, lima peringkat di bawah Indonesia. Nilai ekspornya sebesar
US$ 17 Ribu, dengan tren kecil 3% selama periode 2006-2010. Namun
25
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
demikian harga satuan produk dari Thailand mencapai US$ 17 Ribu per
ton.
Gambar 8. Contoh Sepatu Yang Dibuat di Thailand
Vietnam
Vietnam merupakan salah satu eksportir alas kaki yang pertumbuhannya
sangat pesat. Tahun 2010, terdapat 700 perusahaan di Vietnam yang
beroperasi di sektor kulit dan alas kaki mempekerjakan 700.000–750.000
pekerja. 70% dari jumlah perusahaan tersebut melakukan sub kontrak
untuk perusahaan asing dengan teknik, teknologi, desain yang telah
ditentukan oleh perusahaan induknya. Produksinya didominasi sepatu
olahraga (48,5%), lainnya adalah sepatu kanvas/HS 6404 (18%) dan
sepatu kulit (1,5%). Orientasi ekspornya mendominasi hampir 90% dari
total produksi.
Menurut LEFASO (Vietnam Leather and Footwear Association),
kelemahan industri alas kaki Vietnam adalah kurangnya kesadaran untuk
membangun brand sendiri. Untuk memenuhi target peningkatan ekspor
industri lokal memenuhi 80% pangsa pasar di tahun 2020, LEFASO
menandatangani kerjasama dengan pebisnis Italia dan Belgia.
26
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Berdasarkan data Trademap, pada tahun 2010 tidak tercatat ada ekspor
Vietnam ke Lebanon maupun impor Lebanon dari Vietnam untuk produk
alas kaki. Namun demikian, pada tahun-tahun sebelumnya tercatat impor
Lebanon dari Vietnam, dan Vietnam merupakan salah satu eksportir alas
kaki ke negara tersebut. (Lebanon merupakan negara ke-64 terbesar
tujuan ekspor alas kaki Vietnam dan Vietnam merupakan negara ke-3
terbesar pengekspor alas kaki ke Lebanon, pada tahun 2009. Impor
lebanon dari Vietnam terutama didominasi kelompok HS 6403 dengan
54,11%; HS 6404 dengan 29,05%; serta HS 6402 dengan 15,21%).
Gambar 9. Contoh Sepatu yang dibuat di Vietnam
India
Negara ini merupakan salah satu pemasok sepatu konvensional. Di segi
bahan baku negara ini memiliki kekuatan. Kulit merupakan sumber daya
yang sangat potensial bagi India, hanya saja memang belum
dimanfaatkan dengan baik. Pada 2008, India memiliki sekitar 500
perusahaan besar dan 3.500 UKM yang bergerak di industri alas kaki.
Produksi dari UKM mencapai 60-65% dari total produksi India yang
mencapai 2 milyar pasang sepatu. 58% dari total industri alas kaki
27
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
merupakan usaha padat karya dan tidak memiliki merek untuk produknya.
Sedangkan perusahaan besar memproduksi produksi kualitas tinggi
dengan merek internasional. Bersama dengan Vietnam, India merupakan
pabrik raksasa pembuatan alas kaki karena sumber daya melimpah dan
upah buruh yang murah.
Namun demikian, industri di India sempat menghadapi masa sulit,
penurunan penjualan dapat terjadi hingga 30%. UKM yang berorientasi
pada sektor kulit dan memproduksi barang setengah jadi mengalami
penurunan permintaan, tekanan terhadap marjin dan persediaan yang
menumpuk. Tantangan besar bagi UKM, terutama di Vaniyambadi - Tamil
Nadu yang bergerak dibidang penyamakan, adalah meminimalkan biaya.
Namun investasi dan kerjasama asing tetap berjalan. Foresight berpartner
dengan Pavers memperkenalkan Stacatto. Reliance brand bekerjasama
dengan Timberland, serta Future Group dan Clarks membentuk joint
venture untuk membuat sepatu berkualitas di India.
Berdasarkan data Trademap, pada tahun 2010 tidak tercatat ada ekspor
India ke Lebanon maupun impor Lebanon dari India untuk produk alas
kaki. Namun demikian, pada tahun-tahun sebelumnya tercatat impor
Lebanon dari India, dan India merupakan salah satu eksportir alas kaki ke
negara tersebut. (Lebanon merupakan negara ke-50 terbesar tujuan
ekspor alas kaki India dan India merupakan negara ke-7 terbesar
pengekspor alas kaki ke Lebanon, pada tahun 2009. Impor lebanon dari
India terutama didominasi kelompok HS 6403 dengan 95,23%).
28
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Gambar 10. Contoh Sepatu di India
2.3 Regulasi Produk Alas Kaki di Lebanon
2.3.1 Kebijakan Impor Produk Alas Kaki di Lebanon
Tidak ada kuota yang ditetapkan untuk tiap produk impor,
hanya saja semua impor dari Israel maupun yang memiliki
kaitan dengan Israel dilarang untuk beredar di Lebanon,
walaupun hanya transit. Tidak ada larangan untuk
mengimpor produk yang sama sekali tidak memiliki konten
dalam negeri Lebanon. Lebanon mengizinkan impor untuk
produk rakitan, baik yang prosesnya dilaksanakan di dalam
negerinya ataupun tidak. Dalam hal ini, impor HS 6401
(dalam rakitan) dan HS 6406 (bagian sepatu) tidak dilarang.
Barang yang masuk ke lebanon dapat berupa : (1) Import for
local consumption (IM4); (2) Re-import (IM-6) Temporary
Import (IM5); Warehouse (IM7); Ordinary Transit (TR8);
International Transit (B9 dan B10)
Bea dan Pajak Impor
Bea masuk bervariasi tergantung dari jenis barang maupun asalnya.
Biaya tambahan dikenakan untuk produk antara lain seperti tekstil
29
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
(untuk melindungi kepentingan domestik) maupun kendaraan
bermotor. Tarif ditetapkan oleh pihak Pabean, Lebanese Custom,.
Bea yang dikenakan untuk produk impor Lebanon antara lain :
(1) Custom Duty, sejak 1995 semua bea impor tunduk pada “single
custom duty”. Untuk alas kaki ditetapkan atas nilai (proportional
duty) dengan rate 10%;
(2) Local Consumption Duty, sejak 1998, bea ini telah dipisahkan dari
custom duty dan telah diaplikasikan pada produk tertentu termasuk
tapi tidak terbatas pada produk tembakau, bahan bakar, mobil,
semen, limun, plaster dan alkohol, baik untuk produksi lokal
maupun barang impor;
(3) Value Added Tax (VAT), sejak 2002, VAT telah diberlakukan di
Lebanon, sebesar 10% dari nilai. Untuk produk impor, VAT
ditetapkan dari nilai produk yang disetujui oleh Pabean Lebanon
berdasarkan kode HS. VAT juga diberlakukan untuk produksi lokal;
(4) Stamp Duty, diluar bea tersebut, tiap deklarasi merupakan subjek
bagi penetapan lump sum sebesar LBP 50.000 sebagai nilai cap
yang dikeluarkan oleh Custom Declaration. Namun tidak
diberlakukan untuk ekspor
(5) Claims of Exemptions or Reductions, pengembalian bea pada
produk yang diklaim, dapat diatur pada kantor pabeanan manapun
di Lebanon.
30
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
(6) Khusus untuk produk sampel yang tidak memiliki nilai komersial
bebas dari bea masuk.
Informasi mengenai tariff secara lengkap dapat ditemukan pada
website Lebanese Custom, dan dapat dilihat pada lampiran.
Dokumen
Deklarasi terhadap impor harus disertai dokumen sebagai berikut :
(1) The Original Invoice yang disertai dengan daftar rincian barang
bila invoice tidak mencantumkan rincian dimaksud
(2) Copy of Bill of Lading atau dokumen pengganti lainnya
(3) Certificate of Origin (COO)
(4) Dokumen lainnya yang dibutuhkan berdasarkan peraturan berlaku
(misalnya bukti pembayaran, pernyataan khusus terhadap nilai
dasar, dsb). Informasi lainnya terkait dokumen dan prosedur
seperti larangan, lisensi, izin, sertifikat dan lainnya dapat dilihat
pada panduan berjudul “Restriction and Prohibition Circular 1”
pada tiap kantor pabeanan, forward agent dan website pabeanan.
2.3.2 Persyaratan Mutu, Label, dan Kemasan Produk Alas Kaki di
Lebanon
Secara umum, pelabelan harus mencantumkan safety
warnings, daftar bahan yang digunakan, produksi dan
31
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
tanggal kadaluwarsa. Namun untuk produk sepatu
pelabelan terutama untuk keterangan pencucian dan
komposisi material/bahan yang digunakan, ukuran
sepatu, merek dan atau negara pembuat. Mengenai
ukuran sepatu eksportir sebaiknya menggunakan beberapa
standar ukuran sepatu, umumnya standar Eropa, Amerika dan
Inggris. (Tabel konversi standar ukuran sepatu dapat dilihat
pada lampiran). Label pada kemasan/container sebaiknya
mencantumkan ukuran, berat, dan jumlah.
Standar produk Lebanon dan beredar di pasaran umumnya
diterangkan melalui “LN” kemudian “EN” jika memenuhi kriteria
standar nasional Negara tersebut. Jika memenuhi standar ISO,
maka pada produk akan tercantum “ISO” diikuti nomor kriteria
bidang produk dan tahun pemakaiannya, misalnya sistem
manajemen mutu dengan ISO 9001. Walaupun Bahasa Arab
adalah bahasa nasionalnya namun Bahasa Inggris
ataupun Prancis tetap bisa diterima.
2.4 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki di Lebanon
Produk alas kaki yang diimpor Lebanon masuk melalui Beirut
International Airport (BIA) maupun Beirut Port. Walaupun terdapat
pasar tradisional dan souk di Lebanon, dan sebagian produk masuk
melalui importir, namun umumnya produk didistribusikan kepada
konsumen melalui retail store, shopping malls, dan department stores.
32
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Importir
Pemain utama dalam pasar Lebanon, termasuk untuk alas kaki,
adalah importir yang dapat sekaligus memainkan peran sebagai agen
dan mendapatkan manfaat hubungan dengan pengecer (retailer). Ini
berlaku dalam sektor peredaran barang impor. Usaha grosir
(wholesale) juga dikuasai oleh importir terbesar Lebanon.
Specialty Stores
Specialty stores seperti toko sepatu dan alat olahraga, butik, toko
sepatu, maupun factory outlet menjadi sarana penting distribusi alas
kaki. Di butik, alas kaki dijual bersama-sama dengan produk apparel
(sandang) lainnya. Ada juga toko sepatu yang menghadirkan sepatu
dengan tema tertentu, misalnya toko olahraga menjual sepatu
olahraga, maupun pasar tradisional maupun souk yang menjual
berbagai macam alas kaki dari kelas menengah ke bawah sampai
kelas atas. Berikut ini adalah contoh produk alas kaki yang dijual di
berbagai butik di Lebanon dan juga ditawarkan melalui online stores.
Gambar . Belli Glass – Shoes & Bags in Lebanon
33
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Gambar . Best Shoe – Shoes & Bags in Lebanon
Gambar . Via Rissa – Shoes & Bags in Lebanon
Gambar . La Marquise – Shoes & Bags in Lebanon
Online Store
Perniagaan melalui internet mulai berkembang di Negara ini. Moda ini
sudah melayani dalam bentuk toko online (online stores), pelelangan,
namun perkembangannya agak terbatas karena belum ada aturan
yang jelas dalam perlindungan transaksi. Pada tahun 2004, EU
bekerjasama dengan pihak Lebanon dalam menjalankan proyek untuk
mengembangkan e-commerce yang disebut ecomleb.org. namun
ternyata masyarakat belum dapat menerimanya sesuai yang
diharapkan. Terlebih lagi karena biaya telekomunikasi yang cukup
34
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
tinggi menjadikan perkembangannya agak terbatas. Walau demikian
diperkirakan, moda ini akan berkembang pesat di masa mendatang.
Waralaba ( Franchise )
Waralaba adalah salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan
tertinggi di Lebanon. Nama-nama internasional bermain di pasar,
seperti Zara, Mango maupun Massimo Dutti. Semenjak 2007, sebuah
organisasi untuk waralaba, Lebanese Franchise Association, dibentuk
untuk mengakomodir pertumbuhan waralaba di Negara ini.
Pusat Perbelanjaan
Di sisi lain, jaringan distribusi melalui pusat perbelanjaan seperti super
market, hypermarket, maupun mall makin lama makin popular.
Sebanyak 30-35% konsumsi melewati jalur ini. Saat ini terdapat
sekitar 90 buah hypermarket di Lebanon dengan nama internasional
seperti Monoprix, Casino Geant, Spinneys, dan BHV. Selain itu, ada
sekitar 300 usaha kecil dan ribuan pengecer di seluruh negeri.
Sejumlah mall dan department stores antara lain ABC, CityMall, the
Beirut Mall, Le Mall dan Beirut Souks di Solidere.
2.5 Hambatan Lainnya
Perdagangan Lebanon cukup bebas. Produk impor dikenakan
hambatan perdagangan seperti lisensi, persyaratan teknis, maupun
sertifikat tertentu berjumlah kurang dari 1% yang berasal dari sepuluh
35
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Lembaga Pemerintahan Lebanon. Beberapa produk membutuhkan
lisensi impor, salah satunya yang terkait dengan industri sepatu
adalah impor kulit mentah
Kurangnya pengetahuan pengusaha Indonesia dan Lebanon akan
potensi masing-masing. Selama ini, citra keamanan Lebanon
memang kurang baik, walaupun dicapainya Doha Agreement pada
Mei 2008 telah mengembalikan geliat ekonomi negara ini secara
umum. Pengusaha dari kedua negara masih belum mengenal potensi
perdagangan masing-masing pihak.
Etika Bisnis
Budaya bisnis di Lebanon memiliki banyak aspek yang berubah
dengan cepat. Banyak pengusaha Lebanon yang mengadopsi gaya
dan etos kerja mirip dengan pengusaha dari belahan dunia Barat,
namun di sisi lain masih ada juga perusahaan yang lebih kecil yang
mempertahankan aspek budaya Timur Tengah dalam budaya bisnis
mereka. Pengusaha Lebanon umumnya terdidik, professional dan
tidak gagap teknologi serta memiliki standar kontrol terhadap
ketepatan mutu dan pengiriman.
Dalam bisnis seringkali keputusan diambil karena pengaruh hubungan
pribadi, daripada pertimbangan rasional. Tawar-menawar adalah hal
yang biasa, namun sebaiknya tidak membicarakan ongkos produksi
atau penentuan harga secara terang-terangan dan jujur dengan
36
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
pengusaha Lebanon. Sedangkan dalam janji pertemuan, akan lebih
baik jika mengingatkan kembali sebelumnya.
Jam buka toko dan jam bisnis yang umumnya berlaku adalah mulai
09.00 hingga 18.00 dari Senin hingga Sabtu. Namun, sifatnya
fleksibel, dan di musim panas umumnya jam bisnis berkurang dan
toko tutup lebih cepat. Jam buka restoran pun bervariasi, khususnya
di Beirut, restoran buka hingga larut malam. Untuk bank, umumnya
buka dari Senin sampai Sabtu mulai 08.30 – 12.30, sedangkan kantor
pemerintahan dan kantor pos umumnya dari jam 08.00 – 14.00.
Waktu di Indonesia 4-6 jam lebih dahulu dari Lebanon.
Perilaku Konsumen
Masyarakat Lebanon terkenal dengan pola hidupnya yang modern,
dinamis, senang bergaya, urban state dan konsumtif, dilihat dari cara
berpakaian, jenis kendaraan umum serta membanjirnya pusat
perbelanjaan mewah. Seiring dengan diterapkannya mekanisme
perlindungan konsumen tahun 2005 di Lebanon, pelayanan penjualan
dan purna jual merupakan hal yang menentukan keputusan
pembelian setelah kualitas barang.
III. Peluang dan Strategi
3.1 Peluang
Produk dan Segmentasi
37
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Industri alas kaki adalah industri yang sudah baku dan tergolong
jenuh, namun tidak demikian dengan alas kaki sebagai produk
fesyen. Produk fesyen berganti seiring dengan musim serta
mengikuti terus berganti seiring tren. Seiring dengan hal tersebut,
Lebanon merupakan negara empat musim dengan aktivitas yang
berbeda tiap musimnya. Disamping itu keragaman pariwisata
Lebanon seperti gunung bersalju dan musim panas serta
banyaknya jumlah wisatawan menghadirkan beragam peluang bagi
alas kaki sesuai musim dan tren yang berlaku.
Peluang yang lebih besar ekspor alas kaki Indonesia adalah untuk
kalangan menengah ke atas di Lebanon yang memiliki daya beli
lebih tinggi dan memiliki gaya hidup yang konsumtif. Seperti yang
telah dijabarkan pada Bab Pendahuluan (halaman 7), kalangan ini
menggandrungi produk high fashion. Pasar kalangan bawah di
Lebanon banyak dipasok produk dari China. Sulit bagi produk alas
kaki Indonesia dalam menyainginya, terkait harga. Namun,
beberapa tahun terakhir produk alas kaki dari negara berkembang
pun mulai mendapat penghargaan dari masyarakat Lebanon.
Peluang lainnya adalah dari penduduk Lebanon di luar negeri yang
pulang kampung pada bulan maupun pendatang yang berwisata ke
Lebanon. Lebanon menempati peringkat ke-22 pertumbuhan
kunjungan wisatawan di dunia pada tahun 2010. Umumnya tingkat
kunjungan wisatawan ke Lebanon tertinggi pada Bulan Desember
sampai Maret, atau pada musim dingin. Pada tahun 2010, jumlah
38
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
wisatawan yang mengunjungi Lebanon mencapai 2,167,989 jiwa
atau meningkat sebesar 17,2% dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan etnis wisatawan, peluang untuk memasok secara
berurutan untuk wisatawan asal Arab (36,4% dari total wisatawan);
turis Eropa (23%); turis Asia (21,2%); turis Amerika (12,5%); turis
Afrika (6%) dan turis Oceania (2,8%). Secara umum, peluang lebih
tinggi adalah untuk memasok wisatawan etnis Arab;
Puncak impor terjadi pada kuartal pertama dan ketiga. Kuartal
pertama bertepatan dengan musim dingin (Desember – Maret).
Periode tersebut umumnya dipenuhi berbagai macam aktivitas
musim dingin seperti ski. Pada musim ini juga tercatat kunjungan
wisatawan tertinggi sepanjang tahun. Hal tersebut memicu
peningkatan pembelian untuk berbagai macam produk konsumsi
termasuk alas kaki. Adapun alas kaki yang diminati adalah yang
sesuai dengan aktivitas musim dingin seperti sepatu untuk ski,
seluncur, maupun boot yang dapat melindungi dari udara dingin,
memiliki fungsi yang mendukung aktivitas, nyaman serta mengikuti
fashion. Untuk kalangan wanita jenis ugg boot tidak pernah
ketinggalan mode.
Puncak pembelian yang kedua adalah periode musim panas (Juni
– September). Pada saat tersebut umumnya terdapat liburan
musim panas dengan aktivitas outdoor yang meningkat. dimana
Eropa meluncurkan model terbaru, khususnya di Italia. Hal
tersebut umumnya direspon dengan baik oleh pasar;
39
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
mencapai puncaknya di kuartal pertama dan ketiga, yaitu bertepatan
dengan musim dingin (Desember-Maret) dan musim panas (Juni-
September) sedangkan di kuartal kedua dan keempat mengalami
penurunan. Musim pembelian tersebut bertepatan dengan liburan, natal,
tahun baru dimana banyak kegiatan musim dingin meningkat, juga
menjelang musim panas, dimana terdapat liburan dan minat pariwisata
meningkat serta tren produk baru, umumnya dari Italia mulai di launch.
Tren impor alas kaki HS 6402 tercatat meningkat, terlebih di tahun 2011
yang mengalami lonjakan tinggi.
Pemasaran
Selain peranannya sebagai hub geo ekonomis, Lebanon juga
diperhitungkan sebagai pusat industri periklanan di kawasan Arab.
Terdapat 11 saluran televisi, 16 koran, lebih dari 30 majalah dan
stasiun radio sebagai media industri periklanan. Pada umumnya
majalah bisnis berbahasa Inggris, yang popular antara lain
Lebanon Opportunities, Executive Magazine, Today’s Outlook,
Arab Ad Magazine. Majalah popular lainnya antara lain Le
Commerce du Levant (Prancis) serta mingguan bisnis Al-Iktissad
Wal Amal, dan Al-Morakeb Al-Inmai (Arab).
Namun demikian, televisi merupakan media yang paling digemari
dan mencakup 50% dari pasar periklanan. Sekitar US$ 100 Juta
40
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
dihabiskan tiap tahunnya untuk keperluan periklanan, industri ini
merupakan salah satu channel pemasaran yang paling efektif di
Lebanon. Selain itu, memanfaatkan industri periklanan membuka
peluang bagi pemasaran produk alas kaki Indonesia di Lebanon
dan kawasannya.
Bentuk pemasaran melalui waralaba untuk produk aparel di
Lebanon juga terbuka. Beberapa merek internasional Amerika dan
Eropa telah membuka toko di Lebanon. Namun demikian, perlu
adanya upaya membangun brand terlebih dahulu. Bagi alas kaki
asal Indonesia, dibutuhkan penetrasi pasar bagi merek yang akan
dipasarkan.
Berdasarkan data statistik, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke
Lebanon melonjak di tahun 2009, sebesar 293,1% dari tahun
sebelumnya namun menurun di tahun 2010. Padahal ekspor
Indonesia ke dunia untuk HS 64 termasuk didalamnya HS 6402
dan HS 6403 mengalami penurunan ekspor di tahun 2009 dan
meningkat di tahun 2010. Dapat disimpulkan adanya pengalihan
pasar ekspor dari negara tradisional salah satunya menuju ke
Lebanon untuk produk alas kaki. Hal ini pun ditengarai tidak lepas
dari krisis yang terjadi di negara tradisional ekspor Indonesia
sehingga terjadi pengalihan ekspor.
41
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Di sisi lain, hal ini membuktikan bahwa sebenarnya pasar Lebanon
masih sangat terbuka untuk produk alas kaki asal Indonesia.
Peluang ini dapat dipertahankan
Another report showed reported that a total of 877,909 persons used hotels and furnished apartments in Lebanon and spent 2,106,277 nights in 2010, resulting in an increase of 14.1 % and 7.7 % respectively, from 2009 figures.
Despite political turmoil and instability on many levels, Lebanon still enjoyed its reputation for being a major party city in the world. Concerts, festivals and DJ events packed people’s to do list on a weekly basis, welcoming big international names at international festivals including Baableck, Byblos, Bettedine among others… the opening of big fashion brands like Reem Acra, Louis Vuitton and Christian Louboutin, Balenciaga and more… Fashion shows, dance parties, beach parties and the list goes on…
Reasons for this boom are obvious for us. BNL witnessed it all and made sure to have reported it all.This among the great weather the country boasts, beautiful mountains and clear seas… should make Lebanon a destination to see in 2011.
Salah satu eksportir di Italia, Filanto, menggaet Shoe Mart, retailer alas
kaki terbesar di kawasan Teluk untuk mendistribusikan produk alas
kakinya di seantero Timur Tengah.
3.2 Strategi
Bagi pengusaha Indonesia, Lebanon termasuk salah satu pasar
baru bagi tujuan ekspor produk Indonesia. Untuk produk alas kaki
pun tidak terkecuali. Tidak bijak
Memasuki pasar Lebanon melalui bantuan agen local sangat
disarankan.
42
Market Brief Produk Alas Kaki - Lebanon
Pemasaran : perlu membangun brand terlebih dahulu
IV. Informasi Penting
4.1 TPO dan Kedutaan Lebanon di Indonesia
4.2 Kamar Dagang Lebanon di Indonesia dan Kadin
Indonesia dengan Lebanon
4.3. Asosiasi Produk Alas Kaki di Lebanon
4.4. Daftar Pameran Produk Y di Negara X
4.5 Perwakilan Indonesia di Negara X
4.6 Daftar Importir Produk Y di Negara X
REFERENSI
43