Transcript
Page 1: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 1

MANAJEMEN PERKEBUNAN

OLEH MEMET HAKIM

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI PERKEBUNAN

Page 2: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 2

Prinsip Bisnis dalam PerkebunanVolume

Volume produksi setinggi mungkin Tingkat

Produktivitas Jumlah Luasan

(Skala Ekonomi)

Harga Mutu Supply & Demand

Page 3: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 3

AGROBISNIS PERKEBUNAN Bisnis Tradisional

(Production Oriented)

Bisnis Modern (Marketing Oriented)

produsen Laba melalui volume Penjualan

Market Laba melalui Kepuasan konsumen

Page 4: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 4

KARAKTERISTIK INDUSTRI PERKEBUNAN Industri Biologis Potensi tergantung pada Faktor Genetis dan

Lingkungan (Input) Faktor Genetis : Persilangan Faktor Lingkungan : Teknis Agronomis

Input PROSES OutputInput PROSES

Page 5: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 5

PRINSIP2 MANAJEMEN

ORGANIZING

CONTROLLING

PLANNING

ACTUATING

W5W5H

Page 6: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 6

5 PILAR ORGANISASI PERKEBUNAN

CHIEF OF OFFICER

PRODUKSI/TANAMAN SDM KEUANGAN PEMASARANKONTROL

TANAMAN PENGOLAHAN AKUNTANSI KEUANGAN

Page 7: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 7

MANAJEMEN PRODUKSI

Pembibitan

PerawatanTBM

Perawatan TM

PanenAngkutOlah

PengolahanTanah

Page 8: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 8

ORGANISASI KEBUN

MANAGERADMINISTRATUR

G. M

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTEN KEPALA

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

Page 9: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN

9

ORGANISASI KEBUN 3 LEVEL

MANAGERADMINISTRATUR

G. M

ASISTEN KEPALA

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

ASISTENEMPLOYESINDER

KEPALA BAGIAN

Page 10: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 10

ORGANISASI KEBUN 4 LEVEL

Page 11: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 11

RENUNGAN

Mengapa produktivitas rendah ? Mengapa semakin jarang yang berminat

mempelajari pertanian ? Mengapa produktivitas SDM pertanian rendah ? Mengapa dalam banyak hal mahasiswa Indonesia

kalah bersaing dengan yang dari luar ? Mengapa riset dibidang perkebunan tidak

berkembang ?

Page 12: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 12

PRODUKTIVITAS TANAMAN K.SAWIT NASIONALNo. TAHUN PRODUKTIVITAS MS (KG/HA/TH)

PR PBN PBS NASIONAL KETERANGAN

1. 1993 2.495 4.216 4.042 3.716 2. 1994 2.855 4.477 3.963 3.824 3. 1995 2.715 4.350 3.737 3.616 4. 1996 2.593 4.444 3.393 3.431 5. 1997 2.606 3.567 3.078 3.070 6. 1998 2.456 3.225 2.906 2.859 7. 1999 2.125 3.127 2.870 2.694 8. 2000 2.381 3.074 2.924 2.780 9. 2001 2.640 3.073 2.910 2.840 10. 2002 2.739 3.073 2.997 2.911 11. 2003 2.710 3.144 3.117 2.971 12. 2004 2.494 3.161 3.034 2.833 13. 2005 2.687 3.308 3.045 2.925 14. 2006 2.738 3.360 3.033 2.953

PTPN Y:REAL. 20061.CPO : 2.695/2.5022.TBS : 13.6 /11.7

PTPN z : REAL. 2006• CPO : 5.041 kg • TBS : 21.1 TON

PT SReal 2006• CPO: 6.096 kg• TBS :24.5 Ton

POTENSI :• CPO: 8.000 KG• TBS: 40 Ton

Page 13: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 13

POTENSI PRODUKSI KELAPA SAWITDAN PROSPEK KEDEPAN

> 7.5

2.900PERK. SWASTA

> 7.52.879PERK. NEGARA

> 6 2.868 PERK.RAKYAT

TON CPO/HA POTENSI

TON CPO/HA 2003

URAIAN

Market Overview

Page 14: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 14

PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET NASIONAL

Uraian Luas Lahan Total Produksi Produktivitas ( x 1 Juta Ha) ( x Juta Ton) kg/ha

Indonesia 3.62 3.11 868*Thailand 1.96 2.35

1.120

PTPN Y 1.200PTPN z : 1.586 SKALA PERCOBAAN 3.000POTENSI RIIL 2.500

*) Sekitar 3 juta ha karet masih berupa “hutan Karet” yang berasal dari Zailing atau Seedling (2015)

Page 15: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 15

PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET NASIONAL

Uraian Luas Lahan (Ha) Total Produksi( x Juta Ton)

Produktivitas kg/ha

PRPBNPBSTotal (2015)

3.070.508230.900320.179

3.621.587

2.520.472228.876358.912

3.108.160

831991

1.121868

Thailand 1.960.000 2.350.000 1.120

PTPN YPTPN ZPT S

27.87325,1698,709

33.35139,93113,526

1.2001.5861.640

Page 16: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 16

PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS GULA 1998-2006

  PT PERKEBUNAN NUSANTARA PT RATA2    

TAHUN RAJAWALI BUMN GMP %

  II VII IX X XI XIV I II   (Swasta)  

1998 5.30 2.74 3.33 4.42 4.00 3.05 3.95 3.25 3.76 5.27 71.25

1999 4.55 3.84 3.20 4.81 4.45 1.61 4.57 2.34 3.67 6.67 55.04

2000 2.50 4.38 3.96 5.03 4.93 2.18 4.69 3.51 3.90 7.31 53.32

2001 3.29 3.66 3.86 5.15 4.72 2.13 4.56 3.75 3.89 7.53 51.66

2002 2.29 3.98 4.12 5.40 5.22 3.29 5.12 3.49 4.11 6.45 63.78

2003 2.85 3.89 4.36 5.30 5.24 2.93 5.01 4.24 4.23 5.12 82.57

2004 2.25 5.03 4.34 6.31 5.85 2.74 6.00 5.40 4.74 7.95 59.62

2005 4.34 4.90 4.62 6.44 6.05 2.80 6.00 5.42 5.07 7.44 68.16

2006 3.94 5.02 4.50 6.89 5.75 1.94 6.31 5.49 4.98 7.61 65.44

Rata2 3.48 4.16 4.03 5.53 5.13 2.52 5.13 4.10 4.26 6.82 63.43

TOTAL PRODUKSI NASIONAL = 2,307,027 TON, KONSUMSI NASIONAL = 3.400.000 TON

Sumber : P3GI,DGI, olahan, 2007

Page 17: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 17

POTENSI PRODUKSI GULA DAN REALISASINYA

URAIANTON HABLUR PER HA

SAAT INI POTENSI

LAHAN BASAH 6 12

LAHAN KERING 4 8

LAHAN KERING BERIRIGASI 6

10

Page 18: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 18

BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI PADA KELAPA SAWIT?

Pertumbuhan Tanaman Daun, Leaf Area Index Warna Daun Tinggi Tanaman

Pertumbuhan Akar Kesehatan Tanaman

Penyakit ? Ganoderma (Cara Pengendaliannya ditemukan di PTPN VII !!!!)

Hama ? Analisa Input dan Output !!!

Page 19: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 19

BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI PADA KARET?

Pertumbuhan Tanaman Daun, Tajuk Warna Daun Tinggi Tanaman, Lilit Batang

Pertumbuhan Akar Kesehatan Tanaman

Penyakit ? JAP, Brown Bast Hama ?

Analisa Input dan Output !!! Sistim Sadap, Jumlah pohon/hancak, Waktu Sadap

Page 20: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 20

BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI PADA TEH ?

Pertumbuhan Tanaman Daun, Tunas Warna Daun Tinggi Bidang petik

Pertumbuhan Akar Perawatan Tanaman Kesehatan Tanaman

Penyakit ? BB ? Hama ? Helopeltis ?

Analisa Input dan Output !!! Pangkasan, Rotasi Panen, Waktu Panen Kwalitas Panen, Hasil Olah

Taste vs kwantum

Page 21: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 21

Peran RekomendatorRekomendator Pemupukan adalah

Arsitek dalam bidang Agronomi yang dapat mewujudkan keinginan CEO dalam mendapatkan produktivitas dan profit optimum.

Rekomendator yang baik akan dapat mewujudkan keinginan tersebut.

Page 22: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 22

SIMULASI PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN K.SAWIT MELALUI PENINGKATAN PEMUPUKAN

Ton/ha Ton CPO Rp/ha Kg/ha Rp/ha ton/ha Ton Gula Rp/ha

10 2.2 910,522 600 812,000 50 3.00 9,202,800

13 2.86 1,794,308 900 4,265,300 65 3.90 13,604,200

15 3.3 2,678,093 1,200 7,641,800 75 4.50 16,430,600

19 4.18 4,349,378 1,500 10,941,500 85 5.10 19,257,000

23 5.06 6,020,663 1,800 14,164,400 95 5.70 22,083,400

26 5.72 7,166,949 2,000 16,185,000 105 6.30 24,909,800

30 6.6 8,838,234 2,200 18,154,400 115 6.90 27,736,200

Biaya Pemupukan > 50 % thd Biaya perawatan tanaman

Page 23: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 23

Simulasi Produktivitas & Pendapatan Bersih Kelapa sawit melalui perbaikan pemupukan

05

101520253035

1 2 3 4 5 6 7

kg pupuk/pohon

Ton

TBS/

CPO

,Rp

X 1

Juta

Ton/ha

Ton CPO

Rp/ha

Page 24: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 24

Simulasi Produktivitas dan Pendapatan bersih/ha

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

1 2 3 4 5 6 7

Input

Ton/ha

, Rp X 1 Ju

ta Net Income

Produktivitas

Page 25: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 25

Karakteristik Budidaya Kelapa Sawit

1. Produksi dari jumlah tandan (sex ratio), berat Tandan (kg/pohon)

2. Tidak boleh terlambat memupuk dan menyiang3. Kebutuhan pupuk harus disesuaikan dengan

jumlah produksi yang diinginkan, persilangan dan jumlah pohon/ha, hara yang akan diambil.

4. Sensitif terhadap kekeringan

Page 26: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 26

Karakteristik Budidaya Kelapa sawit

5. Merupakan Tanaman Tahunan Berpikir dan Bertindak jangka Panjang (Min. utk 6 tahun kedepan). Tidaklah tepat kalau pembahasan Produksi hanya dilakukan untuk setahun kedepan.

6. Berakar Serabut, Jenis Hibrida yang responsif thd pemupukan , akan terangsang tumbuh jika ada gangguan thd akar.

6. Memproduksi akar “gantung” dipangkal batang yang merupakan potensi besar untuk menyerap hara

7. Sensitif thd gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Hati2 thd GANODERMA !!

8. Mutu Panen sangat dipengaruhi oleh tingkat kemasakan buah dan perlukaan (Pernyebab tingginya ALB)

Page 27: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 27

Karakteristik Budidaya Karet

Memerlukan tenaga kerja skill seperti penyadap. (Padat Karya) Managerial system yang sensitif thd perubahan Perlu air untuk pertumbuhan, namun perlu kering dipagi hari. Tingkat kesulitan yang perlu mendapat perhatian

Tanam, Sulam (Bibit yang baik, konfigurasi klon) Konservasi lahan yang baik dan benar Perawatan Tanaman (Sampai sebelum sadap, 3.5-7 tahun) Sadapan (tebal kulit, kemiringan bidang sadap, luka kayu, brown

bast,dst.) Disiplin waktu sadap (Tekanan Turgor)

Page 28: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 28

SIMULASI PENDAPATAN PTPN III DILUAR OVER HEAD COST

394.793 14,164,4001,80027,873 

304.958 10,941,5001,50027,873

212.977 7,641,800

1,200

27,873 Karet2

 

 

200.806 6,020,663 23 33.351  

145,043 4,349,378 19 33.351  

56,696

1.700.000 T 13.6

33.351 Kelapa sawit1

Tot.Laba x1 JtLABA-B.UMUMPER HALUASURAIANN0

  TARGET   

Page 29: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 29

Pendekatan Jumlah Hara yang diambil Tingkat produktivitas yang diinginkan

Berkurang ?.........Down grade program Tetap ? ……………..Maintenance Program Meningkat ? ……….Up grading program

Semua bisa diatur !!!!

PEMUPUKAN

Page 30: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 30

PEMUPUKAN

Pupuk buatan Pupuk Organik

Produktivitas Terbatas

Page 31: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 31

Tren Produksi Tebu yang baru

5

Pola Lama

Ton tebu/ha

Tahun ke

Pola Baru120

1

100

80

60

40

20

0

140

2 3 4

Page 32: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 32

Tren Produksi K.Sawit yang baru

20

Pola Lama

Ton TBS//ha

Tahun ke

Pola Baru

30

1

25

20

15

10

050

40

5 10 15 25

Page 33: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 33

POTENSI PERTUMBUHAN AKAR

Sketsa perakaran

Page 34: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 34

Page 35: Manajemen perkebunan

Canopy

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 35

Page 36: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 36

MANAJEMEN AKAR Betapa potensi akar ini, jika dirawat dengan baik

akan membantu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman. Pertumbuhan akar juga dapat mengimbangi perkebangan penyakit pangkal batang atau yang disebut penyakit Ganoderma sp.

Kelapa sawit mempunyai potensi yang sangat kuat untuk membentuk akar baru pada bagian bawah batang. Pembentukan akar ini dapat dirangsang oleh juga adanya kerusakan mekanis ataupun adanya penyakit yang menyerang yang mengganggu pertumbuhan akar.

Page 37: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 37

Manajemen Akar Hasil Pengamatan pada tanaman umur 20 tahun di

perkebunan Bekri, Lampung Tengah, akar yang biasanya mati karena tergantung kekeringan ternyata tumbuh dan berkembang baik setelah akar tadi diurug/ditutupi dengan tanah sampai ketinggian 30 cm diatas tanah.

Tanah urugan diambil dari tengah-tengah tanaman dengan menggunakan excavator. Lubang bekas galian tersebut menjadi lubang resapan air yang akan membantu meningkatkan kelembaban relatif diwilayah itu. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini relatif kecil.

Page 38: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 38

Manajemen Akar Panjang keliling batang bawah kelapa sawit umur 20 tahun tersebut adalah

3.3 m. Tinggi bagian batang yang dapat ditumbuhi akar 25 cm. Dengan asumsi akar yang tumbuh baik 80 %. Setiap cm persegi tumbuh 5 akar lateral, maka potensi akar tumbuh menjadi 3.2 m x 25 cm (tinggi)x 5 akar x 80 % (faktor koreksi) = 32.000 akar lateral.

Akar lateral ini dapat tumbuh sampai 25 m, namun kita asumsikan saja hanya 15 m, jadi pada setiap ha akan tumbuh akar sepanjang 32.000x 135 pohonx 15 m = 64.800 km. Jika setiap m akar lateral mempunyai 10 akar rambut yang sehat saja, maka terdapat sekitar 648.000.000 akar rambut. Jumlah akar tadi merupakan akar tambahan, jadi belum termasuk akar yang selama ini tumbuh. Potensi yang sangat sangat besar ini tidak pernah disentuh, walaupun pengaruhnya terhadap absorpsi zat hara sangat dominan.

Pemeliharaan akar akan meningkatkan kapasitas absorpsi tanaman. Sekitar 36 % hasil assimilasi dialokasikan untuk akar (Dufrene vide Jourdan,1996), dan hanya 18 % hasil asimilasi yang dikonsumsi buah. Setelah akar dipelihara dengan baik tentu penambahan sekitar 32.000 akar per pohon akan menambah berat tandan dan sex ratio sebagai faktor penentu produksi.

Page 39: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 39

PEMBUATAN REKOMENDASI PEMUPUKAN Analisa Tanah Analisa Daun

Clipcard Pengisian Data

Analisa Unsur Hara yang diambil Tanaman Analisa Kandungan Bahan Organik Percobaan Pemupukan

Tolok Ukur yang paling mendekati Inspeksi Lapangan

Gejala Defisiensi Serangan Hama/Penyakit

Interpretasi Hasil Perhitungan Ekonomis

Page 40: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 40

Clip card Bagian Belakang Bagian Depan

Page 41: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 41

Rekomendator Rekomendator pemupukan sebenarnya adalah

arsitek dibidang agronomis yang dapat membantu para CEO dalam meningkatkan laba usaha melalui peningkatan produktivitas tanaman. Peran yang sedemikian penting kurang disadari oleh banyak pihak.

Pada prinsipnya rekomendasi pemupukan digolongkan pada 3 kelompok : Maintenance program Down grade program Up grade program).

Page 42: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 42

Perhitungan Hara yang dapat diserap tanamanMisalnya nitrogen, dari analisa terdapat N total = 0.34 %. Dengan asumsi Berat Jenis Tanah = 1.2 gram/cm3 pada kedalaman 50 cm, maka akan diketahui kandungan nitrogen dalam tanah sebesar 68 kg/ha.Perhitungannya sbb. :1 ha = 104 m2 = 108 cm2Berat Jenis = Berat Tanah/ Volume TanahVolume Tanah sedalam 50 cm = 50 x 108 cm3= 5 x 109 cm3Berat tanah per ha =1.2 g cm-3 x 5 109 cm3

= 6 x 109 g = 6 x 106 kg

N total = 0.34 %N tersedia dalam tanah 2 % dari N total, Kandungan N tanah per ha = = 2/100 x 0.34/100 x 6 x 106kg = 68 kg N

Unsur hara phosphat (P2O5), cara menghitung sbb.:Asumsi : P tersedia (Hasil analisa) = 14.89 mg/kgPerhitungan sbb.:= 14.89/106 x 100 % = 0.001489 %= 14.89 x 10-4 %Dari P205 yang tersedia, hanya sekitar 10 %nya yang dapat diserap tanaman* yakni :

= 10/100 x 14.89 x 10-4/100 x 6 x 106 kg= 89.34 kg/ha

Perhitungan untuk Kalium ( K2O) sbb.:Dengan asumsi K tersedia = 0.09 me/100 g

1 me K = 39 mg, perhitungan dalam % = 0.09 me/100 g x 100 %= 0.09 x 39 me/100 g=3.51 m/100.000 mg=35.1 mg/kgDari total K2O tersedia, hanya sekitar 50 % nya saja yang dapat terserap oleh tanaman sbb.:

= 35.1 x 10-6 kg x 100 %= 35.1 x 10-4 %

K20 = (2 x K) = (0/2 x K)=((2 x 39) + 16)/78) x 35.1 x 10-4 %= 42.30 x 10-4 % Menurut Mariam dan Sudirja, 2005 vide Emha Training Center

•Dari 68 kg N ternyata hanya 10 % yang tersedia untuk tanaman, jadi sangat sedikit jumlahnya. •Dengan kompos diharapkan N tersedianya menjadi lebih besar, sehingga N yang dapat diabsorpsi tanaman lebih banyak pula.

•* Untuk tanah sawah diperkirakan 20 % dari P tersedia yang dapat diserap tanaman, namun tanah lainnya hanya sekitar 10 % saja yang dapat diserap oleh tanaman. Dengan bantuan kompos ketersediaan ini akan semakin besar, sehingga yang dapat diserap tanaman akan lebih besar pula.

Jadi kandungan K2O dalam tanah := 50/100 x 42.,30 x 10-6 x 6 x 10-6= 126.9 kg/ha

Page 43: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 43

PERKIRAAN UNSUR HARA YANG DIAMBIL TANAMAN

ProduktivitasTon/ha TBS

NKg/ha

P2O5Kg/ha

K2OKg/ha

MgOKg/ha

Bahan organikTon/ha

1 4.5 1.5 9 0.65 0.710 45 15 90 6.5 7

20 90 30 180 13 14

30 135 45 270 19.5 21

40 180 60 360 26 28

UraianBobot unsur hara yang diambil per ha tiap tahun

N P K Mg

1. Pertumbuhan Tanaman kumulatif 40.9 3.1 55.7 11.5

2. Pelepah yang ditunas 67.2 8.9 86.2 22.4

3.TBS ( 25Ton/ha) 73.2 11.6 93.4 20.8

4.Bunga jantan 11.2 2.4 16.1 6.6

T o t a l 192.5 26.0 251.4 61.3

Page 44: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 44

Perkiraan Pupuk yang dibutuhkan untuk mengganti TBS yang dipanen

ProduktivitasTon/ha TBS

Pupuk yang Diperlukan*

UreaKg/ha

RPKg/ha

MoPKg/ha

Kies.Kg/ha

KomposTon/ha

1 10 6 15 2.5 0.5

10 100 60 150 25 5

20 200 120 300 50 10

30 300 160 450 75 15

40 400 240 600 150 20

Catatan : *) Belum dihitung unsur hara yang menguap,tercuci dan run off serta prosentase hara pupuk yang dapat diserap tanaman.

Page 45: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 45

Skema Perencanaan Produksi

Penentuan Target Produksi didasarkan pola minimal 3 tahunan.

Tahunke 1

Tahunke 2

Tahunke 3

Membuattarget

RBT RBT/Sex Ratio RBT/Sex Ratio

Page 46: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 46

CONTOH PERHITUNGAN EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS

Perlakuan

Korbanan (X) Produk (Y) 

∆Y/∆ X 

y/XY-X

Ton/ha Rp/ha Ton/ha Rp/ha RP/ha

A 0 - 11 7,700 10.00 -  7,700

B 0.3 600 14 9,800 16.67 46.67* 9,200

C 0.6 1,200 19 13,300 13.33 31.67 12,100

D 0.9 1,800 23 16,100 10.00 25.56 14,300

E 1.2 2,400 26 18,200 6.67 21.67 15,800

F 1.5 3,000 28 19,600   18.67 16,600**

Page 47: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 47

MEMBUAT TITIK EFISIENSIY-X

0

5000

10000

15000

20000

y/X 46.67 31.67 25.56 21.67 18.67

Y-X RP/ha

-

5,000

10,000

15,000

20,000

1 2 3 4 5 6

Page 48: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 48

Waktu Pemupukan Ideal

050

100150200250

Janu

ari

Febr

uari

Mar

tAp

ril Mei

Juni

Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOk

tobe

rNo

vem

ber

Dese

mbe

rJa

nuar

iFe

brua

riM

art

April Mei

Juni

Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOk

tobe

rNo

vem

ber

Dese

mbe

rJa

nuar

iFe

brua

riM

art

April Mei

Juni

Juli

Agus

tus

Sept

embe

rOk

tobe

rNo

vem

ber

Dese

mbe

r

2005 2006 2007

Bulan/ Tahun

Har

i dan

mm

Huj

an

: Waktu Pemupukan Ideal

Page 49: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 49

Page 50: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 50

1 mtr

3,2 mtr

• JARAK TANAM 5 X 3,2 M• POPULASI 540 PHN/HA (86%

THD AREAL DATAR)

Page 51: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 51

PERLAKUAN TEKNIS BUDIDAYAPERLAKUAN TEKNIS BUDIDAYA Manajemen Akar

dg cara Bokor KecrokTujuan:1.Dapat memperbaiki aerasi tanah2.Dapat merangsang pertumbuhan dan perbanyakan perakaran tanaman di bagian atas3.Dapat meningkatkan efektifitas penyerapan unsur hara

Cara :• Bokoran dikecrok (dicangkul) sedalam 10 cm,

lebar 20 cm melingkar pohon dibawah kanopi daun bagian luar

• Pupuk ditebar dalam kecrokan

Waktu Pelaksanaan :• TBM I : 6 x per tahun• TBM II : 3 x pada Semester I• TBM II semester II dst. Pemupukan dilakukan

dengan cara pocket.

Page 52: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 52

TBM I

KONDISI TANAMAN PADA TRIWULAN II TAHUN 2006

Page 53: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 53

KONDISI BEBERAPA TITIK KONTUR PADA TOPOGRAFI BERAT TAHUN TANAM 2005 (TBM II)

Page 54: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 54

PENGUKURAN LILIT BATANG, APRIL 2007 TAHUN TANAM 2005

LILIT TERENDAH, 13,5 CM LILIT TERTINGGI, 18,5 CM

Page 55: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 55

TBM I TBM II

TBM IIITBM IV3 TAHUN 3 BULAN SIAP BUKA SADAP

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN KERAGAAN TANAMANKERAGAAN TANAMAN

Page 56: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 56

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN LILIT BATANGLILIT BATANG

URAIAN(560 Bt/Ha)

LILIT BATANG (Cm) KETERANGANStandar Real

SMT POLYBAG

TB (2003)

TBM I (2004)

TBM II (2005)

TBM III (2006)

TBM IV (2007)

TBM V (2008)

-

9

18

28

38

45

-

11

20

30

40

47

-

12,38

25,53

37,93

45 (> 60% Pop)MARET 2007

-

3 TAHUN 3 BULAN

PERKEMBANGAN LILIT BATANG

0

10

20

30

40

50

TBM 1 TBM 2 TBM 3 TBM 4 TBM 5

MASA TANAMAN

LILI

T B

ATA

NG

(Cm

)

NORMA

REAL

Page 57: Manajemen perkebunan

UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 57

KEKUATAN YANG MELAHIRKAN KEBERHASILAN

KOMITMEN BERSAMAKOMITMEN BANGSAKOMITMEN ALUMNI FAPERTAKOMITMEN MAHASISWA

Page 58: Manajemen perkebunan

05/01/23 Kuliah Umum Faperta Unpad 58


Top Related