Download - Makalah STR

Transcript
Page 1: Makalah STR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia, perasaan untuk

menghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan tindakan apa yang harus

dikerjakan. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat bahwa perawat

adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akan tetapi saat ini perjanjian keperawatan atau informed consent keperawatan belum diatur

secara tertulis dan baru mengatur informed consent tindakan kedokteran sebagaimana diatur

dalam Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008. Sehingga tindakan medik yang dilakukan

perawat pada prinsipnya berdasar delegasi secara tertulis dari dokter.Kecuali dalam keadaan

darurat, perawat diizinkan melakukan tindakan medik tanpa delegasi dokter sesuai Pasal 10 ayat

(1) Permenkes No.HK. 02.02/Menkes/148/2010.

Kementrian Kesehatan RI mensyaratkan seluruh perawat harus memiliki Surat Tanda

Registrasi (STR).Tanpa kepemilikian STR perawat tidak diperbolehkan memberikan pelayanan

kesehatan maupun membuka praktek.Keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karenanya setiap perawat

diwajibkan melakukan uji kompetensi secara nasional hingga dinyatakan layak memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan diakui secara hukum yang dibuktikan dengan

kepemilikan STR serta melakukan proses kredensial yang merupakan proses untuk menentukan

dan mempertahankan kompetensi praktik keperawatan. Proses kredensial terdiri dari beberapa

kegiatan diantaranya lisensi, registrasi, sertifikasi, dan akreditasi. Proses kredensial di Indonesia,

masih belum tertata secara sempurna dikarenakan oleh banyak factor. Salah satu factor utama

yang menyebabkan hambatan proses kredensial adalah belum  disahkannya  RUU  Praktik

Keperawatan. Untuk mendapatkan izin praktik maka seorang lulusan dari pendidikan

professional keperawatan harus mendaftarkan diri pada dewan keperawatan yang ada di setiap

provinsi untuk mengikuti ujian (Kozier, 1990).

1

Page 2: Makalah STR

1.2 Tujuan

a) Mengetahui pentingnya Surat Tanda Registrasi Perawat

b) Mengetahui fungsi Surat Tanda Registrasi Perawat

c) Persyaratan pembuatan Surat Tanda Registrasi Perawat

1.3 Ruang Lingkup Materi

Dalam makalah keperawatan professional ini kami membahas tentang proses serta masalah

dalam Surat Tanda Registrasi untuk Perawat dalam keperawatan professional.

2

Page 3: Makalah STR

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Surat Tanda Registrasi

Surat Tanda Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh

pemerintah kepada tenaga kesehatan ang telah memiliki sertifikat kompetensi.dengan STR, maka

perawat dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan.

Menurut Permenkes 1796 tahun 2011, STR adalah “Surat Tanda Registrasi yang

selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada

tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi”.Sedangkan arti kata Registrasi

menurut Permenkes 1796 tahun 2011 adalah “Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap

tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi

tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan

profesinya”.

Dari penjabaran dua definisi tadi jadi penulis ambil kesimpulan bahwa dengan teregistrasi

kita telah diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesi kita yaitu

perawat dan dibuktikan dengan bukti tertulis yaitu STR.

2.2 Konsep Dasar Proses Kredensial

1. Pengertian

Credentialing berasal dari bahasa inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam bahasa

Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan kredensial. Kredensial merupakan proses

untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan 

salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan

pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995)

Kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik

dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Kozier, Erb, 2004)

Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan

dengan beberapa kriteria, antara lain : (http://www.ehow.com, 10 november 2010)

a.Secara umum mempunyai izin sah dari pemerintah

b. Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya

3

Page 4: Makalah STR

c. Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyi sertifikat keperawatan

d. Mempunyai izin dari instansi rumah sakit

e. Mempunyai asuransi malpraktik

f. Mempunyai persetujuan kolaboratif dengan tenaga spesialis lainnya

g.Mempunyi protokoler praktik

h. Mempunyi pengalaman  

2. Tujuan Kredensial

Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan (2005) tujuan

dari kredensial adalah sebagai berikut :

1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

2. Melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang dilakukan

3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan

4. Menilai boleh tidaknya melakukan praktik keperawatan

5. Menilai kesalahan dan kelalaian

6. Melindungi masyarakat dan perawat

7. Menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan

8. Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi

yang kompeten

9. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang

diperlukan.

3. Jenis-jenis Kredensial

Untuk menjamin kualitas standar pelayanan praktik seseorang sehingga baik praktisi atau

komsumen mempunyi jaminan yang secara legal dapat dipertanggung jawabkan oleh instansi

atau organisasi. Maka dibawah ini dijabarkan tentang jenis-jenis proses kredensial antara lain :

a. Lisensi

Lisensi merupakan izin praktek keperawatan.Izin praktek keperawatan di perlukan oleh

profesi dalam upaya meningkatkan dan menjamin professional anggotanya.Bagi masyarakat izin

pratek keperawatan merupakan perangkat pelindung bagi mereka untuk mendapat pelayanan dari

perawat professional yang benar-benar mampu dan mendapat pelayanan keperawatan dengan

mutu yang tinggi.Tidak adanya izin praktik keperawatan menempatkan posisi keperawatan

4

Page 5: Makalah STR

berada pada posisi yang sulit untuk menemtukan mutu keperawatan. Bagi setiap profesi

mendapatkan hak izin praktik untuk anggotanya dengan memenuhi tiga criteria ( Kozier, 1990) :

1. Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan masyarakat

2. Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang tersendiri dan terpisah

3. Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung jawab proses pemberian izin.

b. Registrasi

Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dalam informasilain pada badan resmi

baik milik pemerintah atau bukan ( Priharjo, 1995)

 Perawat yang telah terdaftar diizinkan unutk memakai sebutan registered nurse. Unutk

dapat terdaftar perawat harus pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran

dengan nilai yang diterima. Lisensi maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua

tahun sekali.

Registered nurse berarti seorang perawat yang melakukan praktek keperawatan professional

dengan :

1. Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok

2. Menegakkan diagnose keperawatan

3. Menentukan tujuan untuk memenuhi perawatan kesehatan

4. Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi keperawatan

5. Member kewenangan intervensi keperawatan yang dilaksanakan orang lain dan tidak

bertentangan dengan undang-undang

6. Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik secara lansung maupun tidak

lansung

7. Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi

8. Mengajarkan teori dan praktek keperawatan

9. Mengelola praktek keperawatan

10. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.

c.  Sertifikasi

Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah memenuhi standar

minimal kompetensi praktek pada area spesialisasi tertentu, seperti kesehatan ibu dan anak,

pediatric, jiwa, gerontology, dan kesehatan sekolah (priharjo, 1995)

5

Page 6: Makalah STR

Sertifikasi merupakan proses pengakuan oleh badan sertifikasi terhadap kompetensi seorang

tenaga profesi setelah memenuhi persyaratan untuk menjlankan profesi kesehatan tertentu sesuai

dengan bidang pekerjaannya.

d. Akreditasi

Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi kepada

institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan pemerintah tertentu

(priharjo, 1995)

Status akreditasi suatu lembaga merupakan cermin kinerja lembaga yang bersangkutan

dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program-program yang

diselenggarakan.Hal-hal yang diukur dalam akreditasi meliputi struktur, proses dan criteria hasil.

6

Page 7: Makalah STR

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pentingnya Surat Tanda Registrasi

Dasar dari adanya STR ini adalah Permenkes no.1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan. Dasar perlunya dikeluarkan ini adalah :

1) Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, peningkatan

mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, dan dalam rangka

pemberian izin, perlu mengatur registrasi tenaga kesehatan;

2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum. Dua hal inilah

yang menjadi dasar perlunya menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Registrasi

Tenaga Kesehatan.

Peran organisasi profesi di keperawatan yaitu PPNI sangat penting dalam hal ini yaitu

sosialisasi tentang STR, melakukan uji kompetensi serta harus berkolaborasi dengan AIPNI

(Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia) maupun asosiasi pendidikan diploma keperawatan

untuk mencetak lulusan keperawatan yang kompeten. Jangan sampai lulusan banyak namun

tidak kompeten dan tidak teregistrasi.

3.2 Fungsi Surat Tanda Registrasi

Sesuai peraturan menteri kesehatan RI No 1796/menkes /per/VIII2001 setiap tenaga

kesehatan termasuk perawat yang akan menjalani pekerjaannya wajib memiliki STR yang

didapat melalui uji kompetensi nasional. Mulai 2013 mendatang setiap lulusan perawat harus

ikut ujian kompetensi nasional.Hal ini baik untuk menjamin lulusan terstandar secara nasional.

Perawat selama ini memberikan pelayanan hanya dengan mengantongi Surat Ijin Perawat

(SIP). SIP akan diperoleh secara otomatis dengan mengajukan ke lembaga terkait tanpa melalui

uji kompetensi nasional perawat. Tidak adanya uji kompetensi nasional ini salah satunya

menyulitkan perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri.Mereka jadi tidak diakui

kompetensinya.

7

Page 8: Makalah STR

Langkah Kemenkes yang mewajibkan perawat harus memiliki STR adalah tepat.Pasalnya ,

perawat merupakan salah satu profesi penting dalam pelayanan kesehatan sehingga dibutuhkan

upaya penataan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi keperawatan. Salah satunya dengan

menetapkan lulusan perawat melakukan uji kompetensi nasional untuk menjamin lulusan

terstandar secara nasional.

Sementara bagi perawat yang lulus sebelum tahun 2012 akan mendapatkan STR melalui

proses pemutihan. Dilakukan dengan mengajukan permohonan secara kolektif dari lembaga ke

Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) maupun Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

(MTKI).

3.3 Persyaratan Pembuatan Surat Tanda Registrasi

Untuk mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan

Ijazah serta sertifikat kompetensi tersebut diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan

lulus ujian program pendidikan dan uji kompetensi.

Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh MTKI. Sertifikat kompetensi

berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun.

Dalam PMK nomor 1796 tahun 2011 seluruh tenaga kesehatan diwajibkan memiliki surat

tanda registrasi yang disebut sebagai STR, bagi yang belum memiliki STR atau surat izin dan

lulus dari pendidikan sebelum tahun 2012 dapat diberikan STR berdasarkan peraturan ini atau

yang dimasyarakat dikenal dengan pemutihan tanpa dilakukan uji kompetensi.

Adapun persyaratan untuk memperoleh STR, bagi lulusan sebelum tahun 2012 (proses

pemutihan) adalah :

a. Fotocopi ijazah terakhir yang dilegalisir (cap basah) 2 lembar

b. Pas Foto ukuran 4 x 6 cm dengan latar belakang merah 3 lembar

c. Apabila telah memiliki Surat Izin (SIP,SIB,dll) dan sudah habis masa berlakunya dapat

dilampirkan

d. Apabila sudah memilki sertifikat kompetensi boleh dilampirkan

8

Page 9: Makalah STR

e. Apabila Surat Izin (SIP, SIB, dll) masih berlaku sesuai dengan PMK 1796 pasal 36 ayat

(1) dnyatakan telah memiliki STR sampai masa berlakunya berakhir (artinya Surat Izin

saudara masih barlaku dan tidak diharuskan membuat STR, namun bila tetap ingin

membuat STR juga tidak salah).

Proses pemutihan untuk mendapatkan STR ini dapat dilakukan melalui organisasi profesi

masing-masing tenaga kesehatan agar sekaligus terdaftar dan terregistri dalam organisasi profesi

setiap tenaga kesehatan karena masa berlaku STR adalah 5 (lima) tahun terhitung tanggal

diterbitkan (sesuai dengan tanggal lahir) dan apabila STR tenaga kesehatan habis masa

berlakunya perlu diperpanjang dengan persyaratan harus memilki 25 SKP (satuan kredit profesi)

yang dikeluarkan oleh organisasi profesi masing-masing tenaga kesehatan, oleh karena itu

keanggotaan tenaga kesehatan dalam organisasi profesinya adalah merupakan bagian yang harus

dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan.

Proses pemutihan pembuatan STR tidak dipungut biaya, adapun apabila ada pungutan biaya

terkait pengurusan STR (pemutihan STR) agar melaporkan ke organisasi profesinya (OP),

biasanya pungutan biaya diberlakukan bagi anggota OP yang menunggak kewajiban anggota

seperti iuran keanggotaan atau mungkin biaya pendaftaran keanggotaan karena belum terdaftar

sebagai anggota OP.

Bagi lulusan pendidikan tahun 2012 dan seterusnya untuk mendapatkan STR diwajibkan

mengikuti uji kompetensi nasional yang diselenggarakan oleh MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan

Indonesia) diperguruan tinggi yang terakreditasi, dengan uji kompetensi tenaga kesehatan akan

memperoleh Sertifikat Kompetensi. MTKI akan memberikan Sertifikat Kompetensi kepada

peserta didik pada waktu pengambilan sumpah.

Sertifikat Kompetensi dipergunakan sebagai dasar untuk memperoleh STR dan diberikan

oleh MTKI kepada peserta didik yang dinyatakan lulus bersamaan dengan pemberian sertifikat

kompetensi.

9

Page 10: Makalah STR

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan adanya STR ini harapannya adalah dapat mengatur regulasi secara hukum terhadap

praktik profesi kesehatan sehingga pemerintah dapat menjaga kualitas tenaga kesehatan dengan

memberikan sertifikat kompetensi yang menunjukkan bahwa tenaga tersebut kompeten terhadap

pekerjaannya sehingga rakyat Indonesia mendapat pelayanan yang terbaik dari tenaga kesehatan

yang kompeten sesuai dengan bidang profesinya.

Dan semoga tulisan makalah ini dapat sedikit memberi gambaran tentang apa itu STR,

dasar, dan apa tujuannya sehingga dapat membuka mata kita bahwa profesi kita masih harus

berbenah agar tidak ketinggalan dengan profesi lain. dan pembenahan penddidikan untuk

mencetak perawat yang kompeten.

4.2 Saran

Perlu kerjasama antar tenaga kesehatan, masyarakat serta kesadaran pemerintah untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk masyarakat serta memajukan kualitas tenaga

kesehatan terutama keperawatan di Indonesia yang lebih baik dengan sinergisitas antara elemen

pendidikan dan pelayanan karena pendidikan dan pelayanan yang sebenarnya satu dan tidak

terpisah sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang terjamin mutu kesehatan masyarakatnya.

10

Page 11: Makalah STR

DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : Trans Info Media

Kozier, Erb. 2005. Fundamental Keperawatan IV.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-keperawatan.html

www.perawatpintar.web.id

www.belajarsuskes.blogspot.com

http://perawatpintar.web.id/2012/02/permenkes-no-17962011-tentang-surat-tanda-registrasi/

11

Page 12: Makalah STR

LAMPIRAN ARTIKEL

1.Tanpa kepemilikian STR, Perawat Tidak Diperbolehkan Memberikan Pelayanan Kesehatan maupun Praktek

Kamis, 08 November 2012 14:01

UGM.ac.id - Tidak meratanya penyebaran tenaga dokter di pedesaan mengakibatkan tenaga

keperawatan melakukan intervensi medik bukan intervensi perawatan. Mengingat perawat

sebagai tenaga kesehatan terdepan dalam pelayanan kesehatan di masyarakat, Pemerintah

menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor HK.02/Menkes/148/2010

Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.Demikian diungkapkan M. Fakih, S.H., M.S

pada saat mengikuti ujian terbuka Program Doktor UGM Bidang Ilmu Hukum pada 15/8 silam. 

Pasal 8 ayat (3) Permenkes menyebutkan praktik keperawatan meliputi pelaksanaan asuhan

keperawatan, pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat

dan pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer. Pasal ini menunjukkan bahwa aktivitas

perawat dilaksanakan secara mandiri (independent) berdasar pada ilmu dan asuhan keperawatan,

dimana tugas utama adalah merawat (care) dengan cara memberikan asuhan keperawatan

(nurturing) untuk memuaskan kebutuhan fisiologis dan psikologis pasien.

"Dengan kata lain, perawat memiliki hubungan langsung dengan pasien secara mandiri.

Hubungan langsung antara perawat dengan pasien utamanya terjadi di rumah atau puskesmas

yang mendapatkan rawat inap atau pasien yang mendapatkan perawatan di rumah, home care,"

ujar M. Fakih, S.H., M.S

Menurut Fakih, hingga saat ini perjanjian keperawatan atau informed consent keperawatan

belum diatur secara tertulis dan baru mengatur informed consent tindakan kedokteran

sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008. Sehingga tindakan medik

yang dilakukan perawat pada prinsipnya berdasar delegasi secara tertulis dari dokter.Kecuali

dalam keadaan darurat, perawat diizinkan melakukan tindakan medik tanpa delegasi dokter

sesuai Pasal 10 ayat (1) Permenkes No.HK. 02.02/Menkes/148/2010, dan aturan Permenkes ini

pada dasarnya mirip dengan rumusan yang dikeluarkan oleh American Nurse Association (ANA)

di tahun 1970. "Perluasan tugas yang diberikan pada perawat di Amerika sejak tahun 1970 tentu

12

Page 13: Makalah STR

tidak berarti peranan perawat yang diperluas dapat ditafsirkan seluas-luasnya.Artinya, tidak

semua tindakan medik dan wewenang profesi kedokteran dapat dilakukan oleh perawat,"

katanya.

 

Kementrian Kesehatan RI mensyaratkan seluruh perawat harus memiliki Surat Tanda

Registrasi (STR).Tanpa kepemilikian STR perawat tidak diperbolehkan memberikan pelayanan

kesehatan maupun membuka praktek.Keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karenanya setiap perawat

diwajibkan melakukan uji kompetensi secara nasional hingga dinyatakan layak memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan diakui secara hukum yang dibuktikan dengan

kepemilikan STR .

“Sesuai peraturan menteri kesehatan RI No 1796/menkes /per/VIII2001 setiap tenaga

kesehatan termasuk perawat yang akan menjalani pekerjaannya wajib memiliki STR yang

didapat melalui uji kompetensi nasional. Mulai 2013 mendatang setiap lulusan perawat harus

ikut ujian kompetensi nasional. Hal ini baik untuk menjamin lulusan terstandar secara nasional ,”

kata Dr. Fitri Haryanti, SKp. , M.Kes., staf pengajar FK UGM Selasa (6/11) di Kampus

Setempat.

Fitri menyebutkan perawat selama ini memberikan pelayanan hanya dengan mengantongi

Surat Ijin Perawat (SIP). SIP akan diperoleh secara otomatis dengan mengajukan ke lembaga

terkait tanpa melalui uji kompetensi nasional perawat. “ Tidak adanya uji kompetensi nasional

ini salah satunya menyulitkan perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri . Mereka jadi tidak

diakui kompetensinya,” papar anggota Majelis Etik Persatuan Perawat Nasional Indonesia

(PPNI) DIY ini.

Diakuinya, langkah Kemenkes yang mewajibkan perawat harus memiliki STR adalah

tepat.Pasalnya , perawat merupakan salah satu profesi penting dalam pelayanan kesehatan

sehingga dibutuhkan upaya penataan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi keperawatan.

Salah satunya dengan menetapkan lulusan perawat melakukan uji kompetensi nasional untuk

menjamin lulusan terstandar secara nasional.

13

Page 14: Makalah STR

Sementara bagi perawat yang lulus sebelum tahun 2012 akan mendapatkan STR melalui

proses pemutihan. Dilakukan dengan mengajukan permohonan secara kolektif dari lembaga ke

Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) maupun Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

(MTKI).

“ Di DIY dan beberapa daerah sebenarnya sudah ada uji kompetensi lokal bagi perawat,

dengan soal ujian tulis yang dibuat oleh pusat. Sedangkan ujian prakteknya dilakukan oleh

panitia lokal,” terangnya.

Dengan pelaksanaan uji kompetensi di setiap daerah, lanjut Fitri, hasil yang diperoleh

menjadi sangat beragam.“Karena dilakukan di berbagai daerah maka variasinya sangat

tinggi.Untuk itu melalui uji kompetensi nasional ini bisa didapat standar kompetensi yang

seragam secara nasional,” jelasnya.

Fitri menuturkan penjaminan mutu keperawatan merupakan salah isu penting dalam dunia

pendidikan tinggi kesehatan Indonesia.Untuk itu UGM, sebagai salah satu lembaga pendidikan

tinggi Indoensia turut berpartisipasi membahas berbagai isu terkait penjaminan mutu pendidikan

tinggi keperawatan dan pelayanan keperawatan dalam acara yang diselenggarakan oleh Ditjen

DIKTI Kemendikbud RI melalui proyek Health Professional Education Quality (HPEQ) 7-8

November 2012.

“Dalam kegiatan tersebut setidaknya akan hadir peserta dari berbagai kalangan institusi

pendidikan keperawatan di Indonesia, masyarakat profesi, serta rumah sakit,” ujar Ketua panitia

local host HPEQ.

Diskusi berlangsung di lima tempat secara video conference. Selain UGM, juga

dilaksanakan di STIKES Ahmad Yani Yogyakarta, Universitas Nusa Cendana Kupang,

Universitas Riau, dan Universitas Gorontalo. Menghadirkan beberapa narasumber seperti Rita

Sekarsari, SKP., MHSM (Ketua II PPNI Pusat), Yupi Supratini, SKp. MSc., (Ketua AIPDiKI),

dan Muhammad Hadi, MKep., (Sekretaris AIPNI).

14

Page 15: Makalah STR

Sumber :

http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=5072 , (Humas UGM/Ika).

http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4862 , (Humas UGM/ Agung).

2.Permenkes dan Aspek Legal Ijin Praktek Keperawatan

27 Juni 2012 09:12

Saat ini isu tentang praktik mandiri keperawatan menjadi hal yang sangat ramai dibicarakan,

tidak hanya oleh perawat namun juga masyarakat umum. Undang-undang Kesehatan No.36

Tahun 2009 Pasal 63 ayat (4) yang berbunyi “Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan

berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu”. Hal ini memberi arah bahwa

siapapun tenaga kesehatan yang akan menangani klien/pasien harus mempunyai kompetensi

yang cukup untuk dapat memberikan asuhan sesuai dengan kewenangannya yang mungkin akan

dapat memberikan kenyamanan kepada pasien sebagai customer dari pelayanan kesehatan.

Akhir Januari 2010, Menteri Kesehatan Indonesia mengesahkan Permenkes Nomor

HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Isi dari

Permenkes ini antara lain tentang ketentuan praktik mandiri keperawatan, Surat Ijin Praktik

Perawat (SIPP), Surat Tanda Registrasi (STR), dan ketentuan tentang obat bebas dan obat bebas

terbatas.

Berdasarkan Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi perawat dan Permenkes No

148/2009 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat didapatkan beberapa izin yang

harus dipunyai oleh seorang perawat antara lain :

1. Surat Izin Kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti tertulis yang diberikan kepada

perawat untuk melakukan praktik keperawatan di sarana pelayanan kesehatan

2. STR (Surat Tanda Registrasi) adalah bukti tertulis dari pemerintah kepada tenaga

kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan perundang-

undangan

15

Page 16: Makalah STR

3. Surat Izin Praktik Perawat selanjutnya disebut SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan

kepada perawat untuk melakukan praktik keperawatan secara perorangan dan/atau

berkelompok

Praktisi kesehatan harus mampu menggunakan berbagai telaahan ilmiah, legal – etis, praktis

dan juga colegial dalam upaya untuk memberikan asuhan yang tepat kepada pasien serta juga

menggunakan pendekatan Humanistik dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang

dilakukannya. Akibatnya siapapun yang sudah berkecimpung dan memegang profesi dalam

bidang kesehatan harus mempunyai kemampuan yang memadai dalam mengatasi pasiennya

secara ilmiah dengan jalan mengetahui rasional setiap tindakan, secara legal dan etis untuk

mengetahui tindakannya tidak melanggar norma yang ada, secara praktis dalam hal menjalankan

standar asuhan, colegial dalam berhubungan dengan tim kesehatan lainnya dan juga secara

humanistik dalam memperlakukan pasien sebagai subjek dan objek dalam pelaksanaan

asuhannya.

Sumber :http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-keperawatan.html

3. Surat Tanda Registrasi Perawat

Dasar dari adanya STR ini adalah Permenkes no.1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan. Dasar perlunya dikeluarkan ini adalah

1) Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, peningkatan

mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, dan dalam rangka pemberian

izin, perlu mengatur registrasi tenaga kesehatan;

2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum. Dua hal inilah yang

menjadi dasar perlunya menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan.

STR itu apa to? Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya dan paling jawabannya

hanya Surat Tanda Registrasi. Lalu fungsinya apa? Mari kita bahas lebih dalam tentang STR.

16

Page 17: Makalah STR

Menurut Permenkes 1796 tahun 2011, STR adalah “Surat Tanda Registrasi yang

selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada

tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi”.Sedangkan arti kata Registrasi

menurut Permenkes 1796 tahun 2011 adalah “Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap

tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi

tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan

profesinya”.

Dari penjabaran dua definisi tadi jadi penulis ambil kesimpulan bahwa dengan teregistrasi

kita telah diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesi kita yaitu

perawat dan dibuktikan dengan bukti tertulis yaitu STR.

Dengan adanya STR ini harapan pemerintah adalah dapat mengatur regulasi secara hukum

terhadap praktik profesi kesehatan sehingga pemerintah dapat menjaga kualitas tenaga kesehatan

dengan memberikan sertifikat kompetensi yang menunjukkan bahwa tenaga tersebut kompeten

terhadap pekerjaannya sehingga rakyat Indonesia mendapat pelayanan yang terbaik dari tenaga

kesehatan yang kompeten sesuai dengan bidang profesinya.

Peran organisasi profesi di keperawatan yaitu PPNI sangat penting dalam hal ini yaitu

sosialisasi tentang STR, melakukan uji kompetensi serta harus berkolaborasi dengan AIPNI

(Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia) maupun asosiasi pendidikan diploma keperawatan

(untuk yang diploma, penulis belum temukan saat googling-pen) untuk mencetak lulusan

keperawatan yang kompeten. Jangan sampai lulusan banyak namun tidak kompeten dan tidak

teregistrasi lalu mereka akan dikemanakan??!! Oleh karena itu PR besar bagi dunia keperawatan

untuk menjadi lebih baik lagi dalam pendidikan maupun pelayanan.

Semoga tulisan yang sedikit ini dapat sedikit memberi gambaran tentang apa itu STR, dasar,

dan apa tujuannya sehingga dapat membuka mata kita bahwa profesi kita masih harus berbenah

agar tidak ketinggalan dengan profesi lain. dan pembenahan penddidikan untuk mencetak

perawat yang kompeten.

17

Page 18: Makalah STR

Majulah perawat Indonesia dan mari kita songsong keperawatan Indonesia yang lebih baik

dengan sinergisitas antara elemen pendidikan dan pelayanan karena pendidikan dan pelayanan

itu sebenarnya satu dan tidak terpisah.

Sumber :http://perawatpintar.web.id/2012/02/permenkes-no-17962011-tentang-surat-tanda-

registrasi/

18


Top Related