PERENCANAAN EKONOMI NEGARA AUSTRALIA
Aang Firdaus 1010512017
Liulin Nuha 1010512018
Yumna Zhafirah 1010512020
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
Kata Pengantar
Allhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PERENCANAAN EKONOMI NEGARA AUSTRALIA”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Seminar Ekonomi Perencanaan dan
Pembangunan.
Makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari kekurangan baik
isi maupu penulisnya. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan
saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca tertama bagi penulis sendiri.
Padang, September 2013
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………...1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………….3
BAB II. ISI
2.1 Perekonomian Australia…………………………………………………4
2.2 Bidang Ekonomi Andalan Australia………………………..…………..6
BAB III. Analisa Dan Rekomendasi Untuk Indonesia
3.1 Bidang Peternakan……………………………………………………..10
3.2 Bidang Pendidikan……………………………………………………...11
3.3 Bidang Pariwisata………………………………………………………11
3.4 Bidang Pertambangan………………………………………………….11
BAB IV. Kesimpulan ….……………………………...…………………………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, Australia adalah salah satu ekonomi terkuat di
dunia, dengan pertumbuhan ekonomi selama hampir dua dasawarsa secara berturut-
turut dan pengangguran turun hingga ke tingkat terendah dalam satu generasi.
Sebagai buah dari reformasi struktural dan kebijakan selama hampir tiga dasawarsa,
ekonomi kini menjadi luwes, berdayatahan dan makin terintegrasi dengan pasar
global.
Sejak 1991, ekonomi riil Australia tumbuh rata-rata 3,3 persen per tahun.
Nilai produk domestik kotor (GDP) Australia pada 2007 sekitar $1 triliun.
Pengangguran juga merosot, dari tingkat tertinggi hampir 11 persen pada 15 tahun
yang lampau menjadi di bawah 5 persen pada 2008—tingkat yang terendah sejak
1970an. Negara Australia juga tercatat menduduki peringkat kedua dalam hal Indeks
Pembangunan Manusia PBB Tahun 2010 dan menduduki peringkat pertama dalam
hal Indeks Kemakmuran yang diterbitkan oleh Legatum pada Tahun 2008.
Sebagai salah satu negara maju di dunia, kegiatan ekonomi Australia
mengandalkan berbagai bidang usaha, diantaranya adalah bidang pertanian,
pertambangan, pariwisata, dan pendidikan. Australia mempunyai ekonomi
campuran gaya barat yang kaya, ekonomi Australia tidak pernah
mengalami kemelesetan sejak awal dekad 1990-an.
Kekuatan ekonomi Australia terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir atas
kemampuannya untuk bertahan dari sejumlah kejadian internal dan eksternal,
termasuk kekeringan yang parah, pembangunan rumah yang meledak dan krisis
keuangan dan ekonomi Asia. Pertumbuhan ekonomi Australia beberapa kurun waktu
ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Menurut Survei Ekonomi
Australia 2007, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)
menggambarkan kinerja makroekonomi Australia sebagai luar biasa, dengan
pertumbuhan GDP 2000 ratarata di atas 3 persen per tahun dan pertumbuhan dalam
pendapatan domestik kotor secara riil rata-rata lebih dari 4 persen (termasuk termin
keuntungan perdagangan).
Dari uraian diatas, pemakalah tertarik untuk melakukan perbandingan antara
Negara Australia dengan Indonesia. Pemakalah juga ingin mengtahui apakah
kebijakan atau system perekonomian Australia bisa diterapkan dalan system
perekonomian Indonesia.
Dengan pembangunan perekonomian yang meningkat di Negara Australia,
bisa kita jadikan contoh dalam peningkatan pembangunan Negara Indonesia. Jadi,
dengan adanya pembahasan tentang sperekonomian Australia, bisa di jadikan contoh
dan perbandingan mengenai perekonomian Australia dengan Indonesia. Sehingga
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah :
1. Apakah dengan adanya kebijakan-kebijakan ekonomi Australia yang bisa
diimplementasikan di Indonesia untuk pengembangan perekonomian
Indonesia.
2. Perbandingan antara perekonomian Indoensia dengan perekonomian
Australia.
BAB II
ISI
2.1 Perekonomian Australia
Australia mempunyai ekonomi campuran gaya barat yang kaya,
dengan KDNK per kapita yang lebih tinggi sedikit daripada United
Kingdom, Jermandan Perancis dari segi pariti kuasa beli. Negara ini ditempatkan
ketiga dalam Indeks Pembangunan Manusia 2005 oleh Pertubuhan Bangsa-Bangsa
Bersatu, dan keenam dalam indeks kualiti hidup sedunia 2005 oleh The Economist.
Pada tahun-tahun kebelakangan ini, ekonomi Australia telah mudah pulih ketika
menghadapi kemerosotan ekonomi sejagat.
Ekonomi Australia tidak pernah mengalami kemelesetan sejak awal dekad
1990-an. Pada Julai 2006, kadar pengangguran adalah 4.8%, dengan 10,223,300
orang bekerja. Dari segi peringkat dalam Indeks Kebebasan Ekonomi tercatat pada
tahun 2010, negara Australia dalam posisi ke-13 di dunia dalam urutan ekonomi
terbesar di dunia. Sementara dari segi PBD, Australia menempati posisi ke-9 terbesar
di dunia dan lebih tinggi dibandingkan Britania Raya, Jerman, Perancis, Kanada,
Jepang, dan Amerika Serikat.
Kekuatan ekonomi Australia terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir atas
kemampuannya untuk bertahan dari sejumlah kejadian internal dan eksternal,
termasuk kekeringan yang parah, pembangunan rumah yang meledak dan krisis
keuangan dan ekonomi Asia.
Sejak 1991, ekonomi riil Australia tumbuh rata-rata 3,3 persen per tahun.
Nilai produk domestik kotor (GDP) Australia pada 2007 sekitar $1 triliun.
Pengangguran juga merosot, dari tingkat tertinggi hampir 11 persen pada 15 tahun
yang lampau menjadi di bawah 5 persen pada 2008—tingkat yang terendah sejak
1970an.
Sebagai hasil dari surplus anggaran berturutturut, Australia kini dalam posisi
fiskal yang kukuh. Antara 2002–03 dan 2006–07, surplus anggaran Australia rata-rata
antara 1 persen dan 1,6 persen GDP. Surplus ini telah dimanfaatkan utamanya untuk
melunasi hutang pemerintah. Setelah pada tingkat tertinggi pada 18,5 persen GDP
($95,8 milyar) pada 1995–96, hutang pemerintah neto terlunasi pada 2005–06, kini
Australia menjadi kreditur neto setara kira-kira 2,7 persen GDP ($28,1 milyar).
Australia kini memiliki struktur kelembagaan dan peraturan yang sehat, stabil
dan modern yang memberikan kepastian kepada dunia usaha dan menawarkan tujuan
investasi yang ramah. Australia telah menurunkan rintangan perdagangan dan
investasi dan persaingan nyata berlangsung di berbagai bidang ekonomi, termasuk di
dalam sektor keuangan, transportasi udara dan telekomunikasi.
Infrastruktur Australia luas dan berkelas dunia, memberi penduduk dan dunia
usaha jasa transportasi; teknologi komunikasi dan informasi; sistem distribusi fasilitas
umum dan tenaga listrik; dan jasa keuangan domestik dan international yang efisien
dan handal. Australia terus membangun di atas fondasi kembar reformasi struktural
dalam negeri dan makin meningkatnya akses pasar internasional, menikmati
kemenangan melalui basis ekspor yang berdayasaing dan inovatif dan tekad kuat
terhadap liberalisasi perdagangan dunia.
Nilai perdagangan barang dan jasa dua-arah Australia adalah $443,6 milyar
pada 2006–07, atau sekitar 1 persen total perdagangan dunia. Jepang adalah mitra
dagang terbesar Australia, diikuti oleh Cina, Amerika Serikat, Inggris dan Singapura.
Ekspor barang dan jasa Australia meningkat 16 persen mencapai nilai tertingginya
dalam sejarah $215,8 milyar pada 2006–07—atau 21 persen GDP Australia. Bisnis
Australia berdayasaing tinggi dalam berbagai sektor. Australia sudah lama menjadi
pengekspor komotidas pertanian, mineral dan energi. Akhir-akhir ini Australia telah
melakukan diversifikasi ke pasar ekspor jasa yang baru dan manufaktur canggih.
2.2 Bidang Ekonomi Andalan Australia
Dalam perekonomiannya, Australia memiliki bidang-bidang ekonomi yang bisa
dijadikan andalan alam proses pembangunan, yaitu peternakan, pertambangan, pariwisata dan
pendidikan.
2.2.1 Peternakan
Tidak diragukan lagi, kalau Australia merupakan Negara dengan
bidang peternakan yang maju dan baik. Bidang peternakan negara Australia
juga tercatat sebagai salah satu negara dengan produksi susu terbesar di dunia.
Selain itu negara Australia juga tercatat sebagai salah satu negara dengan
produksi wool terbesar.
Adanya perhatian yang besar pemerintah terhadap sector peternakan
telah memberikan perkembangan yang pesat dalam bidang pertanian.
Pemerintah Australia sangat mendukung sector peternakan. Peternakan di
Australia juga dikembangkan untuk membuat atau menghasilkan ternak yang
berkualitas.
Peternakan di Australia juga didukung dengan teknologi yang canggih,
mulai dari bibit ternak yang unggul, cara pengembang biakan dan cara
pemberikan pakan ternak dengan memilih pakan yang tepat dan bergizi.
Dengan demikian, ternak yang ada akan tumbuh dengan sangat baik dan nilai
ekonomi yang tinggi. Seperti sap dan domba, sapi dan domba yang ada di
peternakan Australia sangatlah tinggi nilai ekonominya, mulai dari daging,
kulit domba dan susu sapi.
2.2.2 Pertambangan
Beberapa sumber mineral digunakan di Australia untuk menghasilkan
produk seperti baja, lembar alumunium, dan kawat. Bahan-bahan ini
kemudian dapat digunakan untuk membuat produk-produk seperti misalnya
mobil dan kapal laut. Mineral yang ditambang di Australia pada tahun 1993-
1994 senilai 25.702 juta dolar Australia. Mineral ini terdiri dari bijih logam
58%, minyak dan gas sebanyak 29% dan batubara sebanyak 29%.
Pada tahun 1994-1995 Australia mengekspor kebanyakan mineral
yang ditambang. 36% dari semua nilai ekspor Australia berasal dari mineral.
Oleh karena itu, pendapatan dari pertambangan merupakan pendapatan yang
sangat penting bagi Australia. Pada tahun itu Australia menghasilkan 11%
dari produksi pasir mineral dunia, 42% intan dunia dan 35% bauksit dunia.
Metode yang digunakan dalam pencarian mineral atau bahan tambang
di Australia sangatlah mahal, karena menggunakan pencitraan dari satellite
yang memberikan informasi ada atau tidaknya bahan tambang di daerah yang
di foto. Dan pemerintah sangat mendukung sector pertambangan yang ada di
Australia.
2.2.3 Pendidikan
Untuk dunia pendidikan, Australia merupakan Negara yang bagus
standar pendidikannya. Australia membentuk system wajib sekolah mulai dari
Anak-anak berumur 5–6 tahun menerima 11 tahun pendidikan wajib,
tambahan dua tahun lagi pada tahun ke-11 dan 12. Pendidikan di
Australia terkenal dengan kualitas pengajaran dan penelitian. Australia
adalah salah satu tujuan utama siswa internasional untuk mendapatkan
pendidikan tinggi di luar negeri. Pendidikan di Australia adalah sistem
pendidikan yang sangat baik bagi siswa internasional dengan standar dunia.
System pendididkan yang terkonsep juga adanya flexibilitas system
pembelajaran telah membuat kualitas pendidikan di Australia memiliki
standar sangat baik. Lingkungan yang kondusif dan perhatian penuh staff
pengajar juga sangat mendukung. Tenaga pengajar juga harus memadai dan
professional, tidak boleh berada di bawah standar yang ada.
2.2.4 Pariwisata
Dunia pariwisata Australia merupakan sector yang penting bagi
pendapatan nasional Australia, dengan begitu banyaknya tempat wisata yang
ada di Australia. Dengan itu pemerintah mengambil kebijakan tentang
“Tourism Australia” yang bertanggung jawab untuk memasarkan pariwisata
internasional dan domestik dan juga memberikan hasil riset dan prakiraan
untuk sektor pariwisata.
Dengan adanya perhatian khusus pada sector pariwisata, maka sangat
memungkinkan jika Australia mendapatkan banyak pendapatan nasional dari
sector tersebut.
BAB III
ANALISIS DAN REKOMENDASI UNTUK INDONESIA
Dari uraian tentang Australia di atas, dapat dilihat bahwa pemerintah Negara
Australia sangat berkontribusi dalam memajukan perekonomian negaranya. Dengan
mendukung sector-sektor induk, yaitu peternakan, pertambangan, pendidikan dan
pariwisata. Pemerintah Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama dengan
pemerintah Australia.
3.1 Bidang Peternakan
Untuk sector peternakan, Indonesia sudah ada dasarnya karena banyaknya
peternakan yang ada di Indonesia. Pemerintah hanya perlu memberikan kontribusi
yang besar dan pelatihan terhadap para peternak yang ada di Indonesia. Seperti
memberikan modal atau bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para peternak yang ada
di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga bisa memberikan pengarahan kepada para peternak
yang ada di Indonesia tentang cara memberikan pakan ternak yang baik, cara
merawat ternak yang baik dan lainnya yang bisa meningkatkan kualitas dari
peternakan dan ternak yang ada di Indonesia.
3.2 Bidang Pendidikan
Pendidikan di Indonesia pada umunya masih di bawah standar, dengan
melihat masih banyaknya anak-anak yang tidak bisa baca tulis, sekolah-sekolah yang
tidak layak digunakan, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan
pada daerah perbatasan atau daerah yang terisolir.
Harusnya pemerintah lebih memperhatikan anak-anak sekolah yang
ada di daerah terisolir, dengan demikian kualitas dari pendidikan Indonesia
bisa meningkat. Indonesia juga harus mempunyai system pendidikan yang
baik, dan tenaga pengajarnya pun harusnya sebanding dengan banyaknya
siswa yang ada di sekolah.
3.2 Pariwisata
Untuk pariwisata pemerintah Indonesia mungkin sudah melakukan
atau mengambil kebijakan agar berkembangnya sector pariwisata di
Indonesia. Namun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam meningkatkan
kualitas sector pariwisata di Indonesia, seperti dengan gencar melakukan
periklanan di sector pariwisata, mengadakan acara-acara yang menarik minat
para wisatawan, dan terlebih meningkatkan keamanan agar para wisatawan
merasa betah berada di Indonesia.
3.4 Pertambangan
Untuk sector pertambangan, Indonesia masih banyak perlu perbaikan.
Misalnya keamanan dan asuransi parapekerja tambang yang bekerja di
pertambangan. Indonesia juga bisa mengembangkan system pencarian sumber
mineral atau bahan tambang dengan metode yang lebih efektif dan efisien.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas ialah, untuk memajukan
perekonomian Indonesia, Indonesia harus masih banyak melakukan perubahan dan
memilih system yang efektif dan efisien. Pemerintah Indonesia pun harus
berkonsentrasi pasa sector induk yang penting, bukannya terhadap sector yang hanya
akan menambah pengeluaran pemerintah namun sector tersebut sia-sia akhirnya.
Untuk pendidikan, pemerintah Indonesia hars lebih meningkatkan lagi taraf
pendidikan di Indonesia. Karena pembangunan berasal dari sumber daya manusia
yang handal dalam mengolah sumber daya alam untuk peningkatan perkembangan
ekonomi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.australia.com/id/privacypolicy.aspx
http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-australia/
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pendidikan_di_Australia
http://www.dfat.gov.au/aii/publications/bab06/
http://www.dfat.gov.au/aii/publications/bab05/
http://ms.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Australia
http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/ekonomi_global.html
http://www.beritaterhangat.net/2012/10/kegiatan-ekonomi-australia-mengandalkan.html