Transcript
Page 1: Makalah RAB Siap Print
Page 2: Makalah RAB Siap Print

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek

adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-

biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat

dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara

daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan

upah tenaga kerja. ( H. Bachtiar Ibrahim, 1993; 3)..

Sedangkan, definisi proyek adalah sebagai satu usaha dalam jangka waktu yang

ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal

pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk

mencapai hasil yang bersfat khusus pula.

Atau proyek adalah sistem dari sekumpulan komponen / unsur / elemen, dimana

antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu,

dengan ciri-ciri khas yaitu :

mempunyai waktu awal dan akhir,

menggunakan sumberdaya yang terbatas,

tidak terulang,

terdapat pada lokasi tertentu,

hasil proyek tercapai pada tahap akhir,

berdasarkan pesanan, dan

bersifat dinamis.

Konstruksi adalah pembangunan fisik, dapat berupa bangunan gedung, industri

maupun bangunan sipil.

1

)

Page 3: Makalah RAB Siap Print

Proyek konstruksi adalah penerapan system untuk pembangunan fisik suatu proyek

konstruksi yang mempunyai tujuan tertentu dan dengan sumberdaya terbatas ( biaya, material,

dan dengan tenaga yang terbatas) dan mempunyai waktu awal dan akhir yang terbatas (satu

siklus).

Rencana Anggaran Biaya yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah perkiraan biaya

yang berkaitan dengan proyek konstruksi, yaitu perhitungan biaya yang digunakan untuk

pembangunan fisik suatu gedung atau proyek lain dan dihitung mulai dari awal sampai akhir

pelaksanaan pelaksanaan proyek tersebut.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya dibedakan berdasarkan oleh siapa yang

membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa Rencana Anggaran Biaya dibuat,

perlu diingat bahwa fihak utama yang terlibat dalam suatu proyek adalah pemilik dan

kontraktor. Pemilik proyek (Ouwner biasanya dibantu / diwakili oleh Konsultan, baik

konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas.

Ada 2 jenis Rencana Anggaran Biaya yaitu : perhitungan Rencana Anggaran Biaya

yang dibuat oleh pemilik dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh

kontraktor. Kedua perhitungan Rencana Anggaran Biaya tersebut mempunyai fungsi berbeda,

Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh pemilik ini dipakai sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kontraktor yang melaksanakan proyek, sedangkan Rencana Anggaran

Biaya yang dibuat oleh kontraktor digunakan untuk menentukan harga penawaran pada saat

pelelangan.

Rencana Anggaran Biaya dibedakan kapan dibuat, didasarkan atas nilai waktu uang,

perbedaan harga bahan upah dari waktu ke waktu.

FUNGSI

Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada taraf

pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk

membangun proyek atau investasi, selanjutnya mempunyai fungsi dengan spectrum yang

amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti : material, tenaga

kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun untuk masing-masing

organisasi peserta proyek mempunyai penekanannya yang berbeda-beda/ fungsi estimasi

antara lai sebagai berikut :

Bagi Owner : adalah angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya yang akan

menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan suatu investasi. Secara

praktis di lapangan disebut dengan Ouwner Estimation (OE).

2

Page 4: Makalah RAB Siap Print

No. PROYEK SATUAN1 Rumah Tempat Tinggal Rp. / m2.2 Bangunan Industri Rp. / unit produksi atau Rp./ m23 Sekolah Rp. / bangku4 Rumah sakit Rp. / tempat tidur5 Pembangkit Tenaga Listrik Rp. / kVA.

No. Uraian Pekerjaan Luas (m2) Harga Satuan Kasar (Rp.) Jml. harga (Rp.)1 Bangunan Induk 10 x 8 80 1.250.000,00 100.000.000,002 Bangunan Gang 1,5 x 5 7,5 700.000,00 5.625.000,00

Jumlah 105.625.000,00

Bagi Konsultan : adalah angka yang diajukan kepada pemilik proyek (Ouwner)

sebagai usulan biaya yang terbaik untuk berbagai keguanaan sesuai perkembangan

proyek dan sampai derajat ketelitian tertentu, kredibilitasnya terkait dengan

kebenaran atau ketepatan angka-angka yang diusulkan. Harga estimasi yang

diajukan oleh konsultan disebut dengan Bill of Quantity (BQ).

Bagi Kontraktor : adalah angka finansial yang diajukan dalam proses lelang guna

memperoleh pekerjaan dan memperhitungkan keuntungan, dimana angka

tersebuttergantung kepada seberapa kecakapannya dalam membuat perkiraan

biaya. Bila penawaran yang diajukan didalam proses lelang terlalu tinggi,

kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan

dalam lelang. Sebaliknya, bila memenangkan lelang dengan harga yang terlalu

rendah akan mengalami kesulitan di belakang hari. Harga yang diajukan oleh

kontraktor ini disebut dengan Estimate Engineering (EE).

JENIS RENCANA ANGGARAN BIAYA

Berdasarkan pada proses perkembangan proyek dari mulai gagasan / ide sampai

proyek diserahkan dari kontraktor ke pemilik, Rencana Anggaran Biaya dibagi dalam 4 jenis

yaitu :

1. Rencana Anggaran Biaya Kasar (Taksiran) untuk Pemilik.

Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan akan

melaksanakan ide / gagasan untuk membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih

dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek). Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga dipakai

sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran

Biaya ini dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga

satuan tiap meter persegi luas latai atau dengan cara yang lain, misalnya :

Berikut diberikan sekedar contoh penyusunan anggaran biaya kasar (taksiran) :

3

Page 5: Makalah RAB Siap Print

2. Rencana anggaran Biaya Pendahuluan oleh Konsultan Perencana

Perhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana (desain) selesai

dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat

sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.

Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada :

a. Gambar Bestek

Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing

pekerjaan.

b. Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.

c. Harga Satuan Pekerjaan

Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan

analisa BOW.

3. Rencana Anggaran Biaya Detail oleh Kontraktor

Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain konsultan perencana

(gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih terperinci dan teliti karena sudah

memperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan, mempertimbangkan metode-

metode pelaksanaan, dsb ). Rencana Anggaran Biaya ini kemudian dijabarkan dalam

bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang pasti

(fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat

Perjanjian Kerja (SPK) telah ditanda tangani.

4. Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost) setelah proyek selesai

Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali

dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi kontraktor

nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya

(Real cost) yaitu segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Besarnya real cost tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas

dikurangi Real Cost adalah laba diperoleh oleh kontraktor.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERHITUNGAN RAB.

Pemilihan tariff yang tepat untuk estimasi tender tergantung pada banyak factor.

Beberapa diantaranya dapat disesuaikan secara obyektif, tetapi tidak banyak keadaan hanya

pengalaman dan perasaan atas proyek tersebut yang dapat membantu penentuan tariff yang

tepat.

4

Page 6: Makalah RAB Siap Print

Kondisi pasar

Ketika menyiapkan estimasi , tariff dan harga yang dipakai biasanya akan diperoleh

dari proyek0proyek sebelumnya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan

merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang. Karenanya

sanatlah perlu untuk memperbaruhi harga0harga tersebut denagn menggunakan indeks

harga tender sehingga sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk

memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah diumumkan tetapi belum

dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan

kondisi kontrak, tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik

turunnya dunia industri.

Desain ekonomi

Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk, tinggi,

ukuran dan sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang dipakai dalam

estimasi pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat juga mempengaruhi

desain dan cara membangun bangunan tersebut.

Pertimbangan kualitas

Tariff dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu. Jika

standart ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya perubahan dalam

tariff estimasi yang diajukan. Mungkin perlu pula mlakukan penyesuaian berdasarkan

perkiraan atas peningkatan standart kualitas, dengan menunjukkan keseluruhan

perubahan. Alternatifnya, penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan

memilih kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tariff estimasinya dapat

disesuaikan lebih obyektif.

Sarana-sarana teknis

Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan. Pentingnya

biaya ini menghendaki agar peninjauanya terpisah dari komponen biaya bangunan

lainnya. Pada rencana proyek yang besar, Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk

memberikan pedoman terutama pada tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan

alat pendingin udara (AC) dapat meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.

Pekerjaan eksternal

Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak bangunan,

maka terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal dengan bangunan

sesungguhnya. Karenanya umumnya perlulah mencakup biaya-biaya ibi sebagai

5

Page 7: Makalah RAB Siap Print

komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang harus

dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.

Kealpaan

Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa saja yang telah

dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup. Ouwner mungkin dapat

memaklumi atas pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua

pengeluarannya bagi proyek tersebut. Ia tampaknya kurang dapat memaklumi bila

kemudian ia mengetahui bahwa beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau.

Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional dan ongkos-ongkos lain, VAT

( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecil-

kecil dan komponen-komponen peralatan khusus yang mungkin dibutuhkan untuk

bengkel atau laboratorium.

Harga dan resiko desain

Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas dan

harga.dua hal pertama dari komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalu

mengalami perubahan hingga penanda tangan kontrak. Desain selanjutnya akan

mempengaruhi metode konstruksi yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skema

suatu desain akan digambarkan oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan,

sketsa-sketsa ini akan lebih diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak

penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya yang berkaitan dengan desain akan lebih

banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya persentase

yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap permulaan,

dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.

JENIS-JENIS BIAYA PROYEK

Dalam perhitungan estimasi biaya proyek konstruksi jenis-jenis biaya dibedakan

sebagai berikut :

Biaya Langsung (Direct Cost)

Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan konstruksi

/ bangunan, diantaranya adalah :

Biaya untuk bahan / material

Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan hal-

hal sebagai berikut :

6

Page 8: Makalah RAB Siap Print

-

-

-

-

Bahan sisa / yang terbuang (waste)

Harga loco atau franco

Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek.

Cara pembayaran kepada penjual (supplier)

Biaya untuk upah buruh / labor / man power.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai upah buruhbangunan perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

-

-

-

-

Untuk menghitung upah buruhdibedakan dalam : upah harian, borongan per

unit volume atau borong keseluruhan (borong dol) untuk daerah-daerah

tertentu.

Selain tariff upah perlu juga diperhatikan factor-faktor kemampuan dan

kapasitas kerjanya.

Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah sekitar

lokasi proyek atau tidak. Bila tidak, berarti harus didatangkan buruh dari

daerah lain. Ini menyangkut masalah : ongkos transport dari daerah asal ke

lokasi proyek, penginapan, gaji ekstra dan lain sebagainya.

Undang-undang perburuhan yang berlaku perlu diperhatikan.

Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai biaya peralatan untuk pelaksanaan

pekerjaan konstruksi / bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

-

-

Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar masuk garasi,

ongkos buruh untuk menjalankan peralatan, bahan baku dan biaya operasi

kecil.

Untuk peralatan yang tidak disewa perlu diperhatikan bunga investasi,

depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.

Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan

konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut,

diantaranya adalah :

Biaya overhead

Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaotu :

Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :

7

Page 9: Makalah RAB Siap Print

Biaya personil di lapangan

Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang,

kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi.

Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.

Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.

Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)

Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir ,

boring.

Rapat-rapat di lapangan

Biaya-biaya pengukuran.

Overhead Kantor

Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti

sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi,

referensi bank, anggota assosiasi.

Biaya tak terduga / Contigencies.

Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk

kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka

air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita

sediakan untik ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada

umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.

Yang termasuk dalam kondisi kontigencies adalah sebagai berikut :

o Akibat Kesalahan

Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar

yang kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar).

o Ketidak Pastian Subyektif

Ketidak pastian yang subyektif (Sbjective Uncertaintues), timbul karena

interpretasi subyektif terhadap bestek, misalnya tercantum dalam RKS :

“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang

disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk

Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh

konsultan pengawas.

8

Page 10: Makalah RAB Siap Print

Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh

yang tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek :” Eternit

menggunakan eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”.

Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang

harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas

karena perlu dihitung nilai feasibilitasnya.

o Ketidak pastian Obyektif

Ketidak pastian yang obyektif adalah ketidak pastian tentang perlu

tidaknya suatu pekerjaan, dimana ketidak pastian itu ditentukan oleh obyek diluar

kemampuan manusia, misalnya : perlu tidaknya dipasang sheet pile untuk

pembuatan pondasi. Dalam hal ini perlu tidaknya sheet pile ditentukan oleh factor

tinggi rendahnya muka air tanah pada waktu pondasi dibuat.

o Variasi Efisiensi

Variasi efisiensi dari sumber daya yaitu effisiensi dari buruh, material dan

peralatan.

Keuntungan / profit.

Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa

keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan

tidak sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah

hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau

harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan

pelanggaran). Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah

keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup

banyak, maka kita berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi

keuntungan.

GAMBAR BESTEK

Yaitu gambar lanjutan dari gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala

yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat (RKS) atau bestek pekerjaan.

Gambar bestek dan bestek merupakan tolok ukur (kunci pokok) dalam menetukan

kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya.

9

Page 11: Makalah RAB Siap Print

Gambar Bestek terdiri dari :

1. Gambar Denah, skala : 1 : 100

Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai,

gambar letak pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan atas

(bovenlich) digambar dengan garis putus. Pada gambar denah juga digambar garis atap

dengan garis putus-putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.

Lantai rumah induk dengan duga (peil) ditanadai dengan ± 0,00. gambar kolom

(tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ururan arah vertikal di atas

lantai diberi tanda (+) dan ukuran di bawah lantai diberi tanda (-).

2. Gambar Pandangan (Tampak), skala : 1 : 100.

Yaitu gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang sesuai dengan

perencanaan. Pada gambar pandangan ini tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun

tinggi bangunan.

3. Gambar Potongan, skala : 1 : 100.

Terdiri dari gambar potongan melintang dan gambar potongan membujur

( memanjang) atau menurut keperluanya. Gambar potongan ini untuk menjelaskan letak

atau kedudukan sesuatu kontruksi. Pada gambar potongan harus tercantum duga (peil) dari

lantai, misalnya dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu, tinggi eternit (langit-langit),

letak nok, balok muurplat dan sebagainya.

4. Gambar rencana atap, skala : 1: 100.

Menggambarkan bentuk konstruksi rencana atap lengkap dengan kuda-kuda, nok,

gording, muurplat, reng, usuk, talang air dan konstruksi penahan, dan digambar dengan

jelas.

5. Gambar Detail Konstruksi, skala : 1 : 50 atau sesuai keperluan.

Gambar detail konstruksi antara lain terdiri dari :

-

-

-

-

-

Gambar Konstruksi Beton Bertulang

Gambar Konstruksi Kayu

Gambar Konstruksi Baja

Dan gambar detail konstruksi lain.

Lengkap dengan ukuran-ukurannya.

6. Gambar Pelengkap, skala : 1 : 100 atau dengan skala lain.

Antara lain terdiri :

10

Page 12: Makalah RAB Siap Print

-

-

-

-

-

-

-

Gambar Rencana Listrik Dari PLN

Gambar Rencana Sanitair

Gambar Rencana Saluran Pembuang Air Kotor

Gambar Rencana Saluran Air Hujan

Gambar Rencana Lanati

Gambar Rencana Eternit / Langit-Langit

Gambar Rencana Septictank, semua dilengkapi ukuran-

ukurannya.

UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PROYEK

Dalam bukunya Muko-Muko (1985, 1-3) menyebutkan bahwa, dalam pelaksanaan ini

terdapat beberapa nama-nama pejabat yang memegang peranan penting yang berhubungan

dengan pelaksanaan pembuatan – pembuatan bangunan tadi.

Pejabat-pejabat itu adalah :

1. PRINCIPAL, yaitu PEMILIK atau orang yang memberi pekerjaan (Ouwner)

Bila seseorang atau jawatan ingin membuat bangunan, maka orang tersebut

menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan dan menyerahkan agar dapat

direncanakan bangunan yang diingini itu beserta besar biaya yang diperlukan .

2. KONSULTAN / PENASEHAT / ADVISER

Ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari principal pada umumnya

tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh seorang Arsitek atau Insinyur yang

selanjutnya disebut sebagai Penasehat atau Konsultan Perencana.

Tugas dari Konsultan Perencana adalah menyalurka keinginan-keinginan Principal

yang berpedoman pada kaidah-kaidah keteknikan, keindahan dan manfaat

penggunaannya bangunan yang dimaksud oleh Principal. Secara umum Konsultan

Perencana mengutarakan bentuk dari bangunan yang dimaksud Principal termasuk

rencana biaya sementara yang diperlukan untuk membangunnya. Selanjutnya

dimungkinkan Principal memberikan juga pendapatnya yang disesuaikan dengan

11

Page 13: Makalah RAB Siap Print

rencana yang disajikan oleh Konsultan Perencana. Setelah Principal dan Konsultan

Perencana sepakat tentang hasil rancangannya, maka Konsultan Perencana dapat

melanjutkan semua pekerjaan hingga bangunan yang akan dibuat dapat dilaksanakan.

3. DIREKSI atau KONSULTAN PENGAWAS

Setelah principal mendapatkan hasil rancangan yang telah dikerjakan oleh

Konsultan Perencana, maka langkah selanjutnya Principal menunjuk seorang

pelaksana (Pemborong) yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut untuk

mewujudkan rancangan tersebut dalam bentuk fisik bangunan nyata.

Dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong perlu diawasi pekerjaannya.

Pengawasan pekerjaan ini dilakukan oleh seorang atau lebih yang disebut dengan

Konsultan Pengawas atau Direksi. Konsultan Pengawas mempunyai beberapa sttaf

ahli di bidangnya masing-masing, misalnya : orang yang ahli bidang struktur, ahli

geoteknik dan lain-lain. Kadang – kadang , Konsultan Pengawas dilakukan oleh

Konsultan Perencana itu sendiri. Untuk bangunan milik Pemerintah Konsultan

Pengawas adalah dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau orang yang ditunjuk oleh

Dinas itu (Pegawainya).

4. PEMBORONG atau KONTRAKTOR (Bouwheer)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun yang melaksanakan berdirinya

bangunan atau yang mewujudkan dari gambar rancangan menjadi bentuk nyata dari

bangunan tersebut adalah Pemborong, dimana dengan kerjanya mendapatkan

keuntungan.

5. PELAKSANA atau UITVOEDER

Pelaksana adalah seorang teknisi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

pekerjaan atau terlaksananya pekerjaan. Pelaksanan ditunjuk oleh Pemborong yangs

setiap saat berada di tempat pekerjaan, karena dalam beberapa hal pemborong sering

berhalangan. Penunjukan harus diberi tahu kepada Direksi, disertai penjelasan

identitas dirinya, seperti pendidikan, pengalaman, umur dan lain-lain, karena direksi

dapat menolak pelaksana yang dianggapnya tidak memenuhi persyaratan.

12

Page 14: Makalah RAB Siap Print

TAHAP PERKEMBANGAN PROYEK

Sebuah proyek pada mulanya bertitik tolak dari Gagasan dasar atau kebutuhah akan

sesuatu yang muncul pada benak seseorang atau sekelompok orang, yang kemudian

dikonkretkan kedalam pendefinisian sebuah proyek. Untuk pendefinisian sesuatu

proyek yang besar tidaklah mudah untuk dilakukan, sehingga memerlukan bantuan dari

tenaga ahli dari luar (konsultan) diperlukan apabila pemilik proyek tidak memilikinya.

Penugasan kepada tenaga ahli tersebut diatur dalam suatu KERANGKA ACUAN

(Term of Reference) yang pada dasarnya kurang lebih semacam deskripsi tugas ( job

description ).

Dengan tersedianya lokasi proyek kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut

kemungkinan-kemungkinan membangun proyek tersebut dari segi biaya, analisa

perrekayasaan, kreteria perancangan dan sebagainya.

Untuk proyek yang sifatnya komersial, perlu dipelajari aspek-aspek

pemasaran, aspek ekonomi, dan dampak lingkungan sekitarnya. Pekerjaan mendefinisikan

proyek sampai studi tentang kemungkinan membangunan proyek tersebut disebut STUDI

KELAYAKAN PROYEK.

Pada hakekatnya studi ini ingin mengetengahkan apakah proyek/gagasan tersebut

layak dan bermanfaat untuk dibangun. Dengan kata lain proyek JALAN TERUS atau

BERHENTI. Bila ditetapkan JALAN TERUS, kemungkinannnya segera dilaksanakan atau

dilaksanakan pada beberapa waktu kemudian.

Studi kelayakan proyek ini dilakukan untuk proyek yang sudah ditentukan lokasinya

maupun untuk proyek yang belum ditentukan lokasi bangunannya.

Tahapan berikutnya yaitu mulai diadakan pengaturan untuk penyediaan biaya proyek,

pembuatan pra-rancangan, pra-rancangan pekerjaan konstruksinya, serta pra-rancangan

mekanikal/elektrikal, misalnya bangunan sebuah pabrik gula, dermaga, bendungan dan

sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan pada tahapan ini dilaksanakan dalam tahapan PRA-

RANCANGAN.

Pada tahapan RANCANGAN DETAIL, pekerjaan dikonsentrasikan untuk

menhasilkan gambar – gambar kerja proyek dan RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Pekerjaan). Gambar dan spesifikasi ini merupakan bagian utama dari Dokumen Tender

(”Kumpulan Resep untuk pelaksanaan Proyek”). Tahapan ini disebut TAHAP

RANCANGAN AKHIR. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.

13

Page 15: Makalah RAB Siap Print

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

Dari rancangan sampai terwujudnya bangunan yang dinginkan oleh Principal, dan

oleh karenanya pemberi tugas (Principal) perlu mengetahui, bagaimana dan dari bahan apa

bangunan itu akan dibuat. Sehingga direksi terlebih dahulu gambar rencana dari bangunan

yang akan dibuat itu lengkap dengan detail-detail dan penjelasan-penjelasan teknik yang

diperlukan, kemudian diajukan kepada principal untuk diketahui dan untuk mendapatkan

persetujuannya.

Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan bangunan tersebut harus sesuai dengan

gambar rencana dengan penjelasan-penjelasan teknik yang berhubungan dengan bangunan

tersebut, dan masih diperlukan syarat-syarat lain yang langsung atau tidak langsung

berhubungan dengan pekerjaan itu, misalnya kecakapan yang memberi pekerjaan dan atau

direksi pada pelaksanaannya, masa penyerahan, asuransi-asuransi, upah kerja dan lain-lain.

Syarat peraturan ini bersifat administratief. Peraturan-peraturan uraian penjelasan teknik dan

administrasi itu terpisah antara satu sama yang lain, yang biasanya disebut : RENCANA

KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

BAGIAN : I

Penjelasan dari Pekerjaan.

Pasal 1. Penjelasan Umum

A. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

a. Membersihkan lahan proyek dan seterusnya ……

b. Galian tanah halaman …. dan seterusnya …..

B. Pekerjaan dilaksanakan menurut :

a. Aturan-aturan dan syarat-syarat dari uraian tersebut dalam peraturan ini …

dan sterusnya ; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang

terkait dengan penjelasan umum.

b. Sampai pada pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong kepada pemberi

pekerjaan dalam keadaan selesai sehingga pemberi pekerjaan merasa puas.

Pasal 2. Timbang Duga Peil

Timabang duga (peil) akan ditetapkan oleh pengurus. Dan seterusnya….;

Pasal 3. Ukuran Pokok

a. Ukuran pokok dapat dilihat dalam gambar, ukuran-ukuran lainyya yang

tidak tercantum di dalam gambar dapat ditundingkan dengan pengurus.

14

Page 16: Makalah RAB Siap Print

b. ….. dan seterusnya, keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang

terkait dengan timbang duga (peil).

BAGIAN : II

Peraturan Teknik.

Pasal 4 : Pekerjaan Tanah

a. Pekerjaan tanah terdiri dari :

1. Galian tanah untuk pondasi untuk pondasi pagar, dan seterusnya….;

2. dan seterusnya,

Pasal 5 : Urugan Pasir

a. Dikerjakan dengan urugan pasir adalah :

1. Lubang-lubang pondasi dibawah lantai denah denga tebal 0,20 meter.

2. Lubang-lubang pondasi di bagian dalam.

b. dan seterusnya …; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan Pekerjaan tanah.

Pasal 6 : Pekerjaan Pasangan batu

a. Pondasi di bawah tembok harus dikerjakan dengan pasangan batu kali belah

dengan perekat 1 PC: 3 PS.

b. Batu Kali harus berukuran tidak boleh lebih dari 0,30 m dan tidak poreus. Sebelum

dipasang harus terlebih dahulu dibikin basah dan dibersihkan dahulu dari kotoran.

c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pasangan batu.

Pasal 7 : Pekerjaan Beton

a. Yang dikerjan dengan beton bertulang campuran 1Pc:2Ps:3Kr adalah pekerjaan-

pekerjaan kolom, plat diatas pintu/jendela, ringbalk, sloop.

b. Bahan – bahan pekerjaan ini harus diperiksakan kepada direksi untuk

mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan Pekerjaan Beton.

Pasal 8 : Pekerjaan Plesteran

a. Yang dikerjakan dengan plesteran 1Pc:1Kp:3Ps adalah plesteran rumah jaga pada

bagian dalam, sedangkan bagian luar dengan campuran 1Pc:0,5Kp:5Ps.

b. Plesteran trasraaam dan plesteran beton dikerjakan dengan campuran 1Pc:2Ps.

c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan plesteran.

15

Page 17: Makalah RAB Siap Print

Pasal 9 : Pekerjaan Kayu

a. Ukuran kosen-kosen pintu jendela rumah jaga adalah 8 x 12 cm. Tebal daun pintu

jendela semuanya 3,5 cm. Semua kosen pintu/jendela di cat dengan warna putih.

b. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan kayu.

Pasal 10 : Pekerjaan atap, Kuda-kuda, lantai.

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan atap, kuda-kuda dan lantai.

Pasal 11 : Pekerjaan Besi

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan besi.

Pasal 12 : Alat-alat Penggantung dan Pengunci

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan dan alat-alat penggantung dan pengunci.

Pasal 13 : Pekerjaan Kaca

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan kaca.

Pasal 14 : Pekerjaan Cat dan Kapuran

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan cat dan kapuran.

Pasal 15 : Pekerjaan Instalasi Listrik

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan instalasi listrik.

Pasal 16 : Pekerjaan Halaman

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan halaman.

BAGIAN : III

Peraturan Umum

Pasal 17 : Pengurus

a. Yang bertindak sebagai pengurus atau direksi adalah Kepala Dinas Gedung-

Gedung Negara Daerah …….. atau seorang pegawai yang ditunjuk.

b. Dan seterusnya yang berisikan tentang pengurus proyek.

Pasal 18 : Kewajiban Umum Pemborong

16

Page 18: Makalah RAB Siap Print

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan kewajiban dan hak pemborong.

Pasal 19 : Bahan-bahan yang dipergunakan di pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan persyaratan bahan yang harus disetujui oleh pengurus, termasuk bila terjadi

tidak sesuai persyaratan dan tindakan yang harus diberikannya.

Pasal 20 : Pekerjaan gambar dan peraturan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila

terjadi perbedaan gambar dan bunyi peratura.

Pasal 21 : Kemajuan Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

rencana pekerjaan, dan seterusny.

Pasal 22 : Waktu Penyelenggaraan Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan waktu mulai dan waktu menyelesaikan pekerjaan.

Pasal 23 : Jangka Waktu Pemeliharaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan jangka / lama waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pekerjaan setelah

pekerjaan diserahkan .

Pasal 24 : Pertanggungan Jawab Pemborong

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pertanggungan jawab pemborong atas pekerjaan setelah jangka waktu tertentu

penyerahan kedua.\

Pasal 25 : Pekerjaan Tambahan dan Pengurangan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila

terjadi adanya pekerjaan tambah atau pengurangan pekerjaan.

BAGIAN : IV

Peraturan Administratief

Pasal 26 : macam Lelangan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan masalah lelangan.

Pasal 27 : Penunjukan

17

Page 19: Makalah RAB Siap Print

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan penunjukan peserta lelang.

Pasal 28 : Lelangan Pemborong

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan surat-surat penawaran yang diperlukan pada saat lelangan.

Pasal 29 : Pemberian Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pemberian pekerjaan.

Pasal 30 : Resiko Pemborongan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara

penyelesaian bila terjadi naik/turunnya harga-harga bahan atau yang lain.

Pasal 31 : Denda

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara

penyelesaian bila pemborong tidak memenuhi syarat-syarat yang seperti tercantum

pada pasal-pasal sebelumnya.

Pasal 32 : Perselisihan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara

penyelesaian bila terjadi perselisihan yang bersifat teknis atau kejadian dimana

pemborongan tidak memenuhi kewajibannya.

Pasal 33 : Aturan Pembayaran

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan tata cara pembayaran pekerjaan.

Pasal 34 : Syarat-syarat Penawaran

a. harga penawaran yang kurang dari 50% dari harga yang telah ditetapkan oleh

direksi (Dinas Gedung-Gedung Negara), tidak akan dibicarakan /

dipertimbangkan.

b. Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan syarat-syarat penawaran.

18

Page 20: Makalah RAB Siap Print

BAB II

VOLUME PEKERJAAN

PENGERTIAN VOLUME PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya

volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi pelerjaan.

Volume (kubikasi ) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi

sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.

Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :

a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa,

volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas

penampang yang sama.

b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume

pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat

bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain.

c. Volume pekerjaan lisplank = 27 m, volume pekerjaan lisplank dihitung

berdasarkan panjang , atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan

luas.

d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan

berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis besi

yang bersangkutan.

e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan berdsarkan

banyaknya kunci dan lain-lain.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan

berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124 m2, volume pekerjaan

lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini

menunjukkan bahwa volume tersebut bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan

volume dalam satuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume

sesungguhnya.

Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari bangunan

yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada gambar bestek harus

dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan volume pekerjaan secara

akurat dan lengkap.

19

Page 21: Makalah RAB Siap Print

Membaca Gambar Bestek

Gambar-gambar Bestek itu kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita

mulai menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan pekerjaan. Untuk

mendapatkan perhitungan volme pekerjaan yang teliti dan lengkap yang harus diperhatikan

adalah :

Denah

Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk dari masing –

masing bagian gambar denah secara teliti dan mendetail.

Penampang-penampang / Potongan-potongan

Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk penampang dan

ukurannya dan tinggi dari masing – masing detail penampang/potongan secara teliti dan

mendetail.

Pandangan – pandangan

Yang diperhatikan adalah bidang-bidang mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta

penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.

Gambar – gambar rencana dan penjelasan (detail)

Dari gambar rencana ini dan penjelasan (detai) kita dapat membaca rencana dari

elemen/bagian konstruksi, kelengkapan dan ukuran-ukuran dengan lebih detail dan jelas

sehingga dapat kemudahan tingkat pengerjaannya.

Gambar situasi

Untuk menjelaskan / menunjukkan keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut

didirikan.

Setelah segala sesuatunya sudah ada dan lengkap namun ada sesuatu yang kurang

jelas / belum bisa dimengerti misalnya bahan yang digunakan, kualitas bahannya,

mungkin bagaimana cara mendapatkan bahan (bahan produk luar negeri), maka perlu

ditanyakan kejelasannya pada saat diadakan aanwijzing kepada direksi. Bila segala

sesuatunya sudah jelas maka kita menghitung jumlah dan volume pekerjaan.

Uraian volume pekerjaan

Uraian volume pekerjaan

Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dahulu harus membaca

gambar bestek berikut gambar – gambar detail (penjelasannya). Penguasaan dalam membaca

20

Page 22: Makalah RAB Siap Print

gambar bestek dan gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam

menghitung volume masing-masing pekerjaan.

Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan adalah antara lain

menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan dari uraian

tersebut masing-masing harus dihitung volume pekerjaanya.

Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci

besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume masing-

masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.

Susunan uraian volume pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Susunan dengan cara lajur-lajur tabelaris.

2. Susunan dengan cara post-post.

Penyusunan uraian volume pekerjaan tersebut diurutkan berdasarkan urutan

(kronologis) pelaksanaan pekerjaan. Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara

sistematis dengan lajur-lajur tabelaris, dengan sistem pengelompokan mulai dari.

I PEKERJAAN PONDASI sampai X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR. Berikut ini

diberikan susunan uraian pekerjaan tersebut.

DAFTAR URAIAN PEKERJAAN

URAIAN PEKERJAANI. PEKERJAAN PONDASI1. Persiapan :

a.b.c.d.

2. Penggaliana.b.

Galian Tanah PondasiUrugan Kembali

Pembersihan Lapangan.Memasang Bouwplank.Direksi KeetLos Kerja.

3. Pasangan Pondasi Batu Kalia.b.c.

Urugan Pasir bawah PondasiAanstamping Batu KaliPasangan Pondasi Batu Kali

II. PEKERJAAN BETON & DINDING1.

2.

Beton BertulangBeton SloofKolom PraktisRing BalokBalok KonsulKuda-kuda BetonPlat BetonBeton Tak Bertulang

a. Beton Cor 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

21

Page 23: Makalah RAB Siap Print

3.

2. Kuzen

DindingPasangan Tembok 1 Pc : 2 Ps.Pasangan Tembok 1 Pc : 4 Ps.

Kuzen Pintu dan JendelaMeni Kayu yang Menyentuh PasanganBout-bout / Angkur.

III. PEKERJAAN KAP & ATAP1.

2.

Kap Dan Rangka AtapPekerjaan Kuda-kudaPekerjaan Rangka atapPekerjaan Lisplank PapanMemeni sambungan KayuResudu Kuda-kudaBout-bout / Angkur.

Atap.Memasang Atap GentingMemasang Bubungan.

IV. PEKERJAAN PLAFOND1. Balok Plafond

a.b.c.

Rangka Plafond DalamRangka Plafond Luar (everstek)Residu Rangka Plafond

2. Memasang PlafondMemasang Plafond Triplek tebal 4 mmMemasang Plafond Luar Kisi-kisi 2 x 5 cmLes Pinggir Plafond Dalam

V. PEKERJAAN PLESTERAN1. Plesteran

a.b.

Plesteran Dinding 1 Pc : 2 Ps.Plesteran Dinding 1 Pc : 4 Ps

2. Turap Porselen3. a. Pasangan Turap Porselen

VI. PEKERJAAN LANTAI1. Urugan Di bawah Lantai

Urugan TanahUrugan Pasir

2. Pasangan lantaiPasangan Ubin PC PolosPasangan Ubin PC Petak / Lajur

VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA1. Pintu / Jendela

Pintu TeakwoodRangka Jendela Nako Pengaman

2. Kaca Tetap Jalusia.b.c.

Pasang Kaca Tebal 5 mmPasang Kaca NakoTebal 5 mmPasang Ventilasi Jalusi

3. Penggantung / KunciPeamelles Nilon

22

Page 24: Makalah RAB Siap Print

Kunci Tanam Union 2 x Slaag 3.b.VIII. PEKERJAAN CAT / KAPURAN

1. PengecatanMencat kayu yang KelihatanMencat Loteng dengan teak oilMencat Dinding dengan MatekMencat Kuzen / Pintu dan Jalusi

IX. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DALAM1. Listrik

Pasang Instalasi dalamPemasangan Lampu PijarLampu TL 2 x 40 wattPasang Zekering GroupStop KontakSakelar seriSakelar Enggkel

2. Sanitasi dan Instalasi AirKloset Jongkok PorselenPemasangan Instalasi Air BersihPemasangan Instalasi Air KotorKraanFlour Drainase

X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR1. Halaman

Rabat Keliling GedungRabat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 KrRabat KerikilBak KontrolSeptictank

23

Page 25: Makalah RAB Siap Print

BAB III

HARGA SATUAN PEKERJAAN

Pengertian

Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga bahan

dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dari pasaran,

dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan, sedangkan

upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang

dinamakan Daftar Harga Satuan Upah.

Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lain, hal

ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan harga / upah tenaga kerja

yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran Biaya suatu

proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di

lokasi pekerjaan yang akan dibuat.

Hal yang perlu dilakukan dalam menghitung besarnya RAB antara lain : merinci

semua jenis pekerjaan yang ada dan masing-masing harus dihitung, volume pekerjaan serta

menghitung harga satuan pekerjaan masing-masing.

Setiap jenis pekerjaan yang telah dirinci harus dihitung harga satuan pekerjaan

sendiri-sendiri, sesuai dengan jenis, jumlah, spesifikasi bahan dan jenis, jumlah tenaga kerja

yang akan dipakai.

Setelah itu dari hasil penglian antara volume dengan harga satuan pekrjaan akan

didapat harga per unit pekerjaan. Harga Anggaran Biaya didapat dengan menjumlah semua

harga unit pekerjaan yang telah dihitung.

Sedangkan harga penawaran dihitung dengan menjumlah hasil perhitungan Anggaran

Biaya tersebut dengan pajak pertambahan nilai (PPn), keuntungan untuk kontraktor.

Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung semuanya tersebut akan sangat

mempengaruhi tingkat keakuratan menghitung Rencana Anggaran Biaya.

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dapat memakai 2 macam analisa, yaitu :

1. Analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken), yaitu

ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921,

Nomor 5372 A pada zaman Pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat

dipergunakan untuk pekerjaan padat karya yang memakai peralatan konvensional.

Sedangkan bagi pekerjaan yang mempergunakan peralatan modern / alat berat, analisa

24

Page 26: Makalah RAB Siap Print

BOW tidak dapat dipergunakan sama sekali. Tentu saja ada beberapa bagian analisa

BOW yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan

maupun upah tenaga kerja. Namun demikian analisa BOW masih dapat dipergunakan

sebagai pedoman dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan.

2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dikeluarkan oleh

Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang, dalam

buku yang berjudul “ Daftar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara Bahan Bangunan /

Upah dan Analisa Pekrjaan yang terbit setiap bulan. Pada waktu sekarang analisa ini

yang banyak dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan terutama proyek-proyek

milik pemerintah.

Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan

yaitu : Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Untuk

memudahkan dalam menghitung harga satuan pekerjaan data-data dikelompokkan sendiri-

sendiri. Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan

Daftar Harga Satuan Bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan

dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Dari kedua data

tersebut kemudian dihitung dan dibuat Harga Satuan Pekerjaan.

Analisa Bahan dan Upah

Analisa bahan :

Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya

volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan.

Contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang 30 x 50 cm2.

Bila diketahui :

o Harga Satuan Bahan

Beton tanpa tulangan K – 225 1m3 Rp. 376.500,00.

Besi beton

Kawat beton

Paku

1 kg

1 kg

1 kg

Rp.

Rp.

Rp.

7.200,00.

6.900,00.

7.600,00.

Kayu Begesting

o Harga satuan Upah :

1 m3 Rp. 760.000,00.

Upah pembesian 1 kg Rp. 250,00.

25

Page 27: Makalah RAB Siap Print

Upah begesting

Upah alat Bantu pengecoran

o Upah pengecoran

Membutuhkan bahan :

1 m2 Rp.

1 unit Rp.

1 m3 Rp.

8.500,00.

42.500,00.

52.550,00.

1,00 m3 beton tanpa tulangan Rp. 376.500,00. = RP. 376.500,00

199,64 kg besi tulangan

4,950 kg kawat beton

Rp.

Rp.

7.200,00.

6.900,00.

= RP.1.437.408,00

= RP. 34.155,00

4,500 kg paku Rp. 7.600,00. = RP. 34.200,00

0,45 m3 kayu begesting Rp. 760.000,00.

JUMLAH

= RP. 342.000,00

= Rp. 2.531.658,00

Analisa Upah :

Yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya

tenaga kerja yang diperlukan serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.

Dari contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang.

Membutuhkan upah :

199,64 kg

12,500 m2

Upah pembesian

Upah begesting

Rp.

Rp.

250,00.

8.500,00.

= Rp. 49.910,00.

= Rp. 106.250,00

1,00 Upah alat Bantu pengecoran Rp. 42.500,00. = Rp. 42.500,00

1,00 Upah pengecoran Rp. 52.550,00.

JUMLAH

= Rp. 52.550,00

= Rp.251.210,00.

Jadi Harga Satuan Pekerjaan = Harga satuan Bahan + Harga Satuan Upah

= Rp. 2.531.658,00 + Rp. 251.210,00

= Rp. 2.782.868,00.

Tabel analisa Harga satuan Pekerjaan (lihat tabel berikut).

26

Page 28: Makalah RAB Siap Print

Menghitung Harga satuan Pekerjaan Beton Bertulang

Harga Satuan Pekerjaan beton bertulang yang dihitung meliputi :

-

-

-

biaya bahan beton dan upah tenaga kerja,

biaya besi tulangan dan upah tenaga kerjanya, dan

biaya begesting dan upahnya.

Bahan beton (dihitung dalam m3) yang terdiri dari bahan : PC, pasir dan kerikil

dengan perbandingan campuran tertentu. Untuk volume pekerjaan beton dihitung dengan

mengalikan antara luas penampang dengan panjang, atau : p x l x t, dimana : l x t = luas

penampang, dengan p : panjang suatu elemen.

Untuk menghitung berat besi tulangan dapat dihitung dengan mengalikan : jumlah

volume besi dengan berat jenis besi. Volume besi = jumlah total panjang besi x luas

penampang besi tulangan.

Misalkan :

Balok beton bertuang dengan penampang : 20 cm x 30 cm.

Tulangan pokok : 4 Ǿ 12 mm, begel Ǿ 6 – 12,5 cm.

Berapa berat besi tulangan per m3 betonnya ?.

Perhitungan :

Luas penampang balok = 0,20 x 0,30 cm2 = 0,06 cm2.

Volume beton 1 m3 adalah berdimensi : panjang 1 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1

meter.

Sehingga luas penampangnya = l x t = 1 x 1 m2 = 1 m2.

Bila luas penampangnya = 0,06 m2, maka panjang balok = (1m3) : (0,06 m2) = 16,67

m’.

Berat tulangan pokok :

Panjang setiap tulangan pokok = panjang tulangan + (2 x bengkokan)

= 16,67 m + (2 x 0,07 m)

= 16,67 m’ + 0,14 m’

= 16,81 m’.

Luas penampang per tulangan Ǿ 12 mm = ¼ π D2

= ¼ x π x 0,0122

= 0,000113 m2.

Volume per besi tulangan pokok

Volume 4 tulangan pokok

= 16,81 m’ x 0,000113 m2 = 0,001902 m3.

= 4 x 0,001902 m3

27

Page 29: Makalah RAB Siap Print

= 0,007609 m3.

Berat jenis (BJ) besi = 7,2 artinya : volume besi per 1 m3 , beratnya = 7,2 ton (7200

kg).

Sehingga berat 4 tulangan pokok Ǿ 12 mm sepanjang 16,81 m = 0,007608 m3 x 7200

kg/m3

= 54,776 kg.

Catatan : selain berat besi dihitung dengan volume besi x berat jenis, dapat juga

dihitung dengan bantuan tabel berat besi. : dari tabel sudah diketahui berat besi per meter

pnajang. Sehingga berat besi tulangan dapat dihitung dengan mengalika antara : panjang besi

dengan berat besi per m’.

Menghitung berat begel (Ǿ 6 – 12,5 cm) per m3 beton.

Panjang per begel = (2 x 0,20) +(2 x 0,30) +(2 x 0,04) m’

= 1,08 m’.

jumlah begel (sepanjang 16,81 m’) = ((16,81; 0,125)) + 1

= 134 begel.

Luas penampang begel Ǿ 6 = ¼ x ¼ π D2

= ¼ x π x 0,0122

= 0,283 m2.

Volume per begel

Berat per begel

= 108 m’ x 0,283 m2

= 33,564 cm3.

= 0,0072 x 33,564 = 0,24 kg.

Berat besi tulangan pokok dan begel = 134 x 0,24 kg = 32,16 kg.

Sehingga berat besi tulangan per m3 = 86,936 kg.

28

Page 30: Makalah RAB Siap Print

BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pendahuluan

Setelah diketahui harga satuan, jumlah macam dan volume masing-masing pekerjaan,

maka kemudian menghitung kebutuhan biaya dari masing-masing pekrjaan tersebuta yang

akhirnya akan dapat ditentukan semua biaya yang dibutuhkan untuk bangunan tersebut.

Untuk memudahkan perhitungan dan penjumlahannya diperlukan suatu tabel, yang

berisikan tentang :

o Uraian Pekerjaan : dari gambar bestek yang telah dibaca dan dicermati secara

seksama, kemudian dirinci semua jenis atau post-post pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Dari jenis pekerjaan ini kemudian diuraikan sub-sub pekerjaan yang lebih mendetail lagi.

o Volume Pekerjaan : dari masing pekerjaan tersebut dihitung banyaknya /

volume pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan berbagai satuan pekerjaan tergantung

dari jenis dan sub pekerjaan yang dilaksanakan, misalnya : m3, m2, m’, buah dan

sebagainya.

o Analisa : pasal – pasal dari Analisa BOW yang digunakan sebagai dasar

untuk menghitung harga satuan . Bila dalam analisa BOW tidak ditemukan adanya pasal

yang sesuai dengan sub pekerjaan maka harganya didasarkan pada harga taksir.

o Harga Satuan Pekerjaan : dari perhitungan analisa BOW akan muncul angka

harga satuan untuk masing-masing sub pekerjaan. Harga satuan ini dapat dihitung

berdasarkan dengan harga : Fixed Price ( dari analisa BOW ) atau harga Lump Sum

(Borongan) dan untuk masing-masing sub pekerjaan tentunya berbeda-beda.

o Harga Unit Pekerjaan : adalah harga satuan dikalikan dengan volume untuk

masing-masing sub pekerjaan.

29

Page 31: Makalah RAB Siap Print

BAB VPELELANGAN

Pendahuluan

Setelah langkah persiapan-persiapan untuk dapat melaksanakan pembuatan

bangunan selesai, maka Ouwner atau diwakili Direksi menawarkan pekerjaan tersebut

kepada Kontraktor / Pemborong dengan pelelangan. Pelelangan disebut juga dengan

tender ini akan memberi kesempatan kepada beberapa kontraktor mengadakan penawaran

biaya pekerjaan secara tertulis. Sebelum pelelangan diadalah lebih dahulu penjelasan-

penjelasan (aanwijzing) yaitu penjelasan mengenai bestek dan gambar bestek.Untuk

melaksanakan pelelangan secara garis besar dibedakan menjadi 2 cara yaitu :

Pelelangan Umum, biasanya diumumkan lewat iklan-iklan atau siaran –

siaran lainnya.

Pelelangan Undangan / dibawah tangan, yang diundang hanya beberapa

Kontraktor yang dianggap bonafide.

Proses dan Prosedur

Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram sebagai

berikut :

Prakualifikasi

Pengumuman

pelelangan

Penjelasanpekerjaan

PembukaanTender

ProsEvaluasiTender

Penetapan&

PenunjukanPemenang

PRAKWALIFIKASI

Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka

diperlukan prakwalifikasi badan / badan / organisasi seperti konsultan perencana,

pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan

sepert berikut :

-

-

-

-

-

modal kerja

jumlah tenaga ahli

jumlah peralatan

pengalaman kerja

fasilitas kerja.

30

Page 32: Makalah RAB Siap Print

Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan

yang dikuasai oleh badan-badan tersebut. Di bidang Pemerintah dilakukan prakwalifikasi

yang dadakan secara berkala yang dilaksanakan oleh TPPBPP 1984 (Team Pengendali

Pengadaan Barang / Peralatan Pemerintah 1984). Hal ini dapat dibaca dalam Pedoman

Prakwalifikasi oleh TPPBPP 1984.

Dilingkungan swasta dapat diadakan prakwalifikasi tersendiri secara bebas

sesuai dengan kepentingannya.

PENGUMUMAM PELELANGAN

Untuk mengumumkan pelelangan kepada publik, biasanya dipakai cara yaitu :

memakai iklan di media massa seperti : lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan

sebagainya.

Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat dlam bahasa Inggris

dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.

Tender yang diumumkan kepada publik disebut tender terbuka, artinya pekerjaan

proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan-badan yang sudah

lulus prakwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah

dan perusahaan swasta yang benar.

Sedangkan tender tertutup adalah pekerjaan akan dilelangkan hanya dapat

dikerjakan oleh beberapa badan yang sudah dikenal dan memilki kekhususan tersendiri

(keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh badan lain).

Pemeberitahuan lewat surat undangan atau secara lisan, lewat telpon dan lain

sebagainya. Proyek-proyek konstruksi dengan cara tertutup ini sering kali banyak

dilakukan oleh pihak swasta dan badan-badan pemerintahan yang mambangun proyek

yang sifatnya rahasia.

Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan disebutkan antara lain :

apa hakekat pekerjaanya, siapa pemilik pekerjaan dan siapa pemberi dananya (misalnya

dana proyek yang dipinjam dari bank luar negeri). Para peminat dapat mengambil

dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah

pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan.

31

Page 33: Makalah RAB Siap Print

RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon

kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik proyek diwakili oleh Konsultan

Perencana. Biasanya untuk proyek-proyek pemerintah rapat ini diselenggarakan oleh

Panitia Pelelangan. Pembicaraannya biasanya berkisar pada dua bidang yaitu bidang

administrasi dan bidang teknis proyek.

Bidang adminstrasi dijelaskan tentang persyarata-persyaratan yang tercantum

dalam dokumen tender seandainya teredapat hal-hal yang masih meragukan misalnya

tentang syarat-syarat peserta pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP

dan lain-lain.

Bidang teknis proyek dijelaskan antara lain tentang modifikasi baru atau ukuran-

ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis

pelaksanaan, gambar – gambar konstruksi yang sulit dimngerti / dibaca, serta kesalahan-

kesalahan tulis yang terjadi.

Hasil dari temu wicara ini dibuatkan Berita acara Penjelasan dan ditanda tangani

oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan

setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai

dokumen tender tambahan (addendum).cara yang efektif untuk mendapatkan sebanyak

mungkin data dan informasi dari lapangan yaitu dengan menyiapkan tabel-tabel

pertanyaan sebagai berikut :

topgarfi, kemiringan tanah, batas-batas lokasi

kondisi tanah, muka air tanah tertinggi dan terndah, stabilitas,

permeabilitas dan sebagainya.

Saluran-saluran air yang ada, listrik, gas, telepon, dan lain-lain

Jalan masuk kelokasi

Kondisi cuaca setempat

Kemungkinan penerapan beberapa metode konstruksi

Jasa pelayanan yang ada disekitar lokasi

Instalasi lapangan dan bangunan – bangunan sementara

Material setempat yang bisa didapat

tenaga kerja

jalan transportasi

32

Page 34: Makalah RAB Siap Print

kondisi lingkungan dan buadaya masyarakat setempat.

PEMBUKAAN TENDER (BID OPENING)

Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa penawarannya

dan dimasukkan kedalam kotak pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan sebelum

tender dibuka.

Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran

dinyatakan ditutup, baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu

dihadapan yang hadir. Harga penawaran beserta dengan kelengkapan-kelengkapan

dokumen administrative dibaca keras-keras atau dituliskan dipapan tulis. Bilamana

terdapat kelalaian pada salah satu persyaratan administrasinya, maka calon peserta dapat

dinyatakan gagal dan didiskwalifikasi dari calon pemborong dan berarti penawarannya

gugur.

Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan

untuk memberikan jaminan tender kepada pemilik.

PROSES EVALUASI TENDER

Pada proyek-proyek yang besar kadang-kadang terdapat data penawaran yang

meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis

(clrification letters). Makin banyak anggota panitia yang terlibat, maka evaluasi proyek

dapat menjadi bertambah lama, karena harus banyak diadakan rapat-rapat.

System pengevaluasian bisa bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang

banyak dipakai adalah dengan cara system bobot / system scoring.

Aspek-aspek dari calon kontrator yang dinilai antara lain :

metode kerjanya

peralatan yang akan dipakai

kwlifikasi personil yang akan dipakai

bonafiditas perusahaan

harga penawaran

kelengkjapan administrasinya

dan lain-lain.

33

Page 35: Makalah RAB Siap Print

Calon yang mendapatkan nilai skor yang terbanyak biasanya yang ditunjuk

sebagai pemenang. Harga penawaran yang paling murah tidak selalu menentukan

pemenang. Pemilik proyek umunya sudah memiliki harga perkiraan dari proyek

yang akan dibangun sebagai pembanding.

PENETAPAN DAN PENUNJUKAN PEMENANG

Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh paniatia

evaluasi kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifatn pemberitahuannya dapat terdiri

dua hal :

Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja), dimana dalam surat

tersebut calon pemenang yang bersangkutan dinyatakan menang dan

diminta dalam tempo sekian hari harus sudah memulai pelaksanaan

fisiknya dilapangan. SPK ini sifatnya mengikat dan diberikan terlebih

dahulu untuk mempercepat palaksanaan administrasinya, meskipun

kontrak kerja belum ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Untuk tender

internasional istilahnya adalah : Letter to Proceed .

Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Letter Of Award) yang isinya

menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang dan sekaligus mulai

melakukan persiapan administrasinya.

Letter of Award dibuat karena adanya kaitan dengan pihak ketiga

misalnya untuk kontrak-kontrak internasional yang sifatnya antar

pemerintah (G to G) ata bila dananya didapat dari bank-bank

internasional.

34

Page 36: Makalah RAB Siap Print

Untuk proyek-proyek konstruksi, dokumen proyek terdiri dari dokumen-dokumen

berikut :Gambar-gambar bestek (Uraian pekerjaan secara visual)

Bestek (Spesifikasi) – RKS (Uraian Rencanau u P

Dokumen proyek konstruksi

Dokumen

sebagaiD D Do o .k k

m m e

n n e

e e l Kerja dan Syarat-Syarat)

Kon

Ten

lang

Lampiran-lampiran

Addendum (tambahan-Tambahan)

pr

tra

der

a

Surat-surat Klarifikasik

Surat Perjanjian Kerja

As-Build Drawings

Berita-berita Acara

Addendum

Gambar Legger

Page 57 of 57BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK


Top Related