Download - Makalah Ptk
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru harus memiliki 4
kompetensi inti yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi ini harus ada pada pendidik khususnya guru
SD.
Kompetensi kepribadian salah satu substansinya adalah guru harus menguasai
teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Di dalam prinsip ini terkandung
cara menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran. Oleh sebab itu sebagai guru harus
mampu mengaplikasikan pengetahuannya kepada anak didik dengan menggunakan cara
atau metode yang sesuai dengan bahan ajar yang disajikan.
Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar merupakan kemampuan
menciptakan kondisi belajar yang merangsang agar proses kemampuan mengajar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam hal ini kemampuan memahami media dan
sumber belajar dapat dikuasai dengan cara mempelajari macam-macam media
pendidikan, mempelajari kriteria pemilihan media pendidikan membuat serta merawat
alat bantu belajar mengajar.
Berdasarkan supervisi di lapangan banyak ditemukan guru yang merasa kesulitan
dalam mengaplikasikan mata pelajaran matematika terutama pada kompetensi dasar
pecahan. Kesulitan ini sifatnya sangat kompleks di antaranya adalah sulitnya menemukan
metode dan pendekatan yang tepat serta dapat memacau pemecahan guru untuk lebih
kreatif dalam mengajar.
Mengingat ilmu matematika salah satu ilmu dasar (basic science) yang biasanya
guru menganggap sebagai pelajaran sulit, monoton dengan angka-angka membosankan
dan kurang menarik akibat minat serta motivasi mengajar menjadi lemah bahkan
prestasi cenderung mengalami penurunan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
guru dalam membentuk situasi belajar yang berorientasi pada hasil belajar yang lebih
bermakna (learning outcomes).
Melihat kajian ini pada pelajaran Matematika terutama materi pecahan yang
merupakan konsep awal, ternyata dijumpai di kelas 2 hingga kelas 5, sedangkan di keas 6
hanya bersifat remidi dan pemantapan dengan pertimbangan skala prioritas keluasan dan
kepadatan materi, maka titik berat bahasan yang akan disajikan pada tulisan ini adalah
konsep-konsep pecahan senilai pada materi pelajaran matematika SD kelas 4.
Strategi pendekatan yang selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
bagian penting untuk mencapai tujuan pembelajaran, pemilikan strategi pembelajaran
harus disesuaikan dengan banyak hal yang karakteristik materi pelajaran, kemampuan
guru, kemampuan siswa, sarana prasarana yang tersedia dan lingkungan belajar yang
memadai.
Sesuai dengan kemampuan penulis merasa berkewajiban mencurahkan
perhatiannya pada masalah teknis pelajaran matematika yang menjadi kendala bagi guru-
guru SD di lapangan sekaligus mencari alternatif pemecahannya. Berdasarkan paparan
dia atas, maka penulis mengambil judul : ”PERBAIKAN KOMPETENSI GURU
MENGAJARKAN PECAHAN SENILAI MELALUI METODE DEMONSTRASI
DI SD SWASTA NUR IKHSAN KOTA MEDAN.”
B. RUMUSAN MASALAH
Menurut Ali Surahman bahwa perumusan amsalah sangat penting untuk
membatasi ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dirumuskan oleh peneliti
adalah :
1. Apakah denagn menerapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam pembelajaran pecahan senilai pada siswa SD kelas 4?
2. Bagaimana pengaruhnya metode demonstrasi terhadap guru pada pembelajaran
pecahan senilai?
3. Bagaimana kreatifitas dan kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi
pada pembelajaran pecahan senilai?
C. PEMECAHAN MASALAH
Adapun yang menjadi pemecahan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana
kemampuan guru untuk meningkatkan pembelajaran pecahan senilai melalui metode
demonstrasi.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Bagi guru diharapkan lebih memahami dan terampil menggunakan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaran matematika yang dihadapi dalam
menentukan hasil belajar pada pecahan senilai.
2. Mengurangi tingkat kebosanan para guru dalam mengkaji, memahami dan
mensosialisasikan dan meningkatkan daya tarik dalam proses pembelajaran
matematika.
3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru dengan
mendinamiskan keterlibatan siswa secara aktif dan memicu spontanitas belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KONSEP PEMBELAJARAN PECAHAN SENILAI
Dunia ini penuh dengan pecahan. Kita akan menggunakan pecahan setiap hari
dalam kehidupan. Pecahan adalah salah satu cara untuk menuliskan bilangan. Kata
pecahan yang berarti bagian dari keseluruhan. Pecahan berasal dari bahasa latin
”Fraction” yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (Lynette
Long ph.D,M.S, 2005).
Sebuah pecahan mempunyai dua bagian, yaitu pembilang dan penyebut.
Pembilang dan penyebut ditulis terpisah oleh sebuah garis, seperti . Pembilang ditulis
di atas garis sedangkan penyebut ditulis di bagian bawah. Seperdua berarti satu bagian
dari dua bagian yang sama dari satu keseluruhan.
Bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian pecahan senilai adalah
pecahan yang mempunyai pembilang dan penyebut yang berbeda, tetapi nilainya sama.
Menurut Drs. Muchtar A. Karim yang mengatakan bahwa pecahan senilai
adalah pecahan- pecahan yang cara penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil bagi
yang sama dan mewakili bagian atau daerah yang sama.
Sekarang bagaimana menentukan pecahan senilai yang sederhana dari . Untuk
menentukan pecahan senilai kita tidak selalu mengalikan pembilang dan penyebut dengan
bilangan yang sama. Karena pecahan senilai yang ditanyakan adalah lebih sederhana dari
. Cara yang digunakan adalah dengan membagi bilangan dan penyebut dengan bilangan
yang sama atau membagi pecahan tersebut dengan pecahan yang nilainya sama dengan
satu.
Persamaan pecahan mewakili jumlah yang sama dari satu keseluruhan atau
kelompok lingkaran sama jumlah dengan lingkaran yang sama. Persamaan ini
ditulis dengan = . Dengan mengatakan = juga dianggap benar. Ketika mengubah
pecahan berpenyebut kecil menjadi pecahan berpenyebut lebih besar, kalikan pembilang
dan penyebutnya dengan bilangan yang sama. Untuk mengubah pecahan dengan
penyebut besar menjadi pecahan penyebut lebih kecil, bagilah pembilang dan
penyebutnya dengan bilangan yang sama.
Membuat persamaan pecahan dengan bentuk gambar :
=
Pecahan-pecahan dapat digambarkan pada garis bilangan pecahan yang letaknya
pada titik yang sama disebut pecahan senilai. Bila kita tarik garis ke bawah kita akan
memperoleh pecahan yang senilai dengan pecahan semula. Kita menarik garis lurus dari
angka 1 pada garis bilangan pertama maka kita akan melewati pada garis kedua dan
seterusnya. Maka pecahan-pecahan senilai atau ekivalen dengan yang lainnya.
Dengan demikian guru kelas mengenal dan mampu menggunakan metode
mengajar yang tepat karena kemampuan dasar yang paling utama dalam meraih sukses
di sekolah bagaiman guru dapat menggunakan media. Bagi guru yang hanya menguasai
bahan ajar tanpa mengenal metode mengajar akan kurang berhasil dan membosankan
dalam proses belajar mengajar.
Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran pecahan senilai guru
harus menguasai materi menjadi landasan pokok, memiliki wawasan yang mendalam
terhadap materi, menyusun persiapan mengajar agar materi ajar yang akan dilakukan
lebih kreatif dan inovatif dan tujuan pembelajaran akan berhasil dengan seoptimal
mungkin.
B.KONSEP METODE DEMONSTRASI
Demonstrasi merupakan interaksi edukatif yang sangat efektif dalam menolong
siswa-siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan konkrit melalui pengamatan
indukatif. Dengan metode demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksud bahwa
seorang pengajar memperlihatkan sesuatu proses yang nyata dan konkrit pada seluruh
kelompok anak didik.
Bagi guru penerapan metode demonstrasi yang efektif dalam pembelajaran
Matematika terlebih dahulu mengadakan :
1. Merumuskan tujuan yang jelas.
2. Menerapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
3. Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan. Diduga dengan menggunakan metode
demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan guru kelas dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
4. Menetapkan rencana penilaian untuk kemajuan anak didik.
Penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran matematika khususnya pada
standar kompetensi tentang pecahan senilai untuk membangkit gairah guru dalam proses
pembelajaran serta memfokuskan kemampuan dan keterampilan yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
C.HIPOTESA TINDAKAN
Adapun yang menjadi hipotesa tindakan pada penelitian ini adalah adanya dugaan
bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan dan
kreativitas guru kelas pada pembelajaran pecahan senilai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah SD Swasta Nur Ikhsan
Kecamatan Medan Tembung Kota Medan dengan jumlah responden sebanyak 15 orang
guru. Waktu penelitian ini berlangsung selama 3 bulan dari bulan Desember 2009 sampai
dengan bulan Pebruari 2010.
B. PERENCANAAN TINDAKAN
1. Jenis tindakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang
dilakukan oleh pengawas bidang akademik (School Action Reseach).
2. Prosedur dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan sekolah yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi planning
(rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan), dan relection (refleksi).
Keempat komponen tersebut satu sama lain saling berhubungan yang
menggambarkan sebagai satu siklus seperti gambar di bawah ini :
Gambar 1. Siklus Penelitian
C. PELAKSANAAN TINDAKAN
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah
(school action research) untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan
paling sedikit dilaksanakan dua kali siklus tindakan dengan rincian sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Penelitian ini dilakukan di SD Swasta Nur Ikhsan Medan. Adapun uraian lebih
rincinya tentang langkah demi langkah yang dilakukan penilai rincikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 1
Rincian Kegiatan Siklus I
Siklus I Perencanaan
- Merencanakan pertemuan berdasarkan tujuan
penelitian.
- Menentukan guru untuk menyiapkan skenario
pembelajaran dengan menggunakan media dan
bahan ajar yang sesuai dengan materinya.
- Menyusun rencana pertemuan dan pembinaan guru
melalui kegiatan KKG.
Pelaksanaan
- Menetapkan tindakan mengacu pada skenario yang
telah ditetapkan.
- Mensosialisasikan alat bantu atau media yang
sesuai dengan perencanaan melalui metode
demonstrasi.
- Penelitian bertindak sebagai partner dalam
jalannya pembinaan.
Pengamatan - Melakukan observasi dan supervisi dengan
memahami format yang telah ditetapkan.
- Mengidentifikasi kelemahan guru dalam
merancang dan menggunakan metode demonstrasi.
- Setelah mengamati pelaksanaan, pembelajaran
mendiskusikan hasil pengamatan.
Refleksi
- Melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar
mengajar dengan metode demonstrasi.
- Mengatakan pertemuan untuk membahas tentang
hasil pelaksanaan pembelajaran dengan metode
demonstrasi.
- Memperbaiki sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
Indikator
Keberhasilan Siklus
I
- Guru mampu menggunakan metode demonstrasi
pada pembelajaran pecahan senilai.
- Hampir lebih dari 80% guru memberikan respon
dan aktif menggunakan metode demonstrasi.
Tabel 2
Rincian Kegiatan Siklus II
Siklus II Perencanaan
- Menentukan guru untuk menyiapkan skenario
pembelajaran dengan menggunakan media dan
bahan ajar yang sesuai dengan materinya.
- Menyusun rencana pertemuan dan pembinaan guru
melalui kegiatan KKG.
Pelaksanaan
- Menetapkan tindakan mengacu pada skenario yang
telah ditetapkan.
- Mensosialisasikan alat bantu atau media yang
sesuai dengan perencanaan melalui metode
demonstrasi.
- Penelitian bertindak sebagai partner dalam
jalannya pembinaan.
Pengamatan
- Pengumpulan data tindakan.
- Mengamati pembelajaran melalui metode
demonstrasi yang dilakukan.
Refleksi
- Mebenukan, mengupayakan perbaikan dan
peningkatan pembelajaran melalui metode
demonstrasi.
- Mendiskusikan hasil pembelajaran.
Indikator
Keberhasilan Siklus
II
- Aktivitas guru dalam pembelajaran pecahan senilai
melalui metode demonstrasi meningkat
- Lebih dari 80% guru memberikan respon, guru
aktif menggunakan metode demonstrasi pada
pembelajaran pecahan senilai.
Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah guru-guru SD Swasta Nur
Ikhsan. Data diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat aktif
dalam pelaksanaan tindakan.
Setelah pelaksanaan observasi terhadap para guru dan pelaksanaan pembelajaran
pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi di dalam kelas.
Pendapat tersebut dikumpulkan dengan menggunakan angket yang berisi sepuluh
(10) pertanyaan yang dijawab dengan memberi tanda cek pada kolom ”YA” jika setuju
dan pada kolom ”TIDAK” jika tidak setuju.
Adapun daftar pertanyaan yang diberikan sebagai berikut :
1. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih mudah dilaksanakan?
2. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
guru lebih merasa terdorong untuk mengajar?
3. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
guru lebih menyenangkan?
4. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih mudah dipahami?
5. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih mudah dipahami materi ajarnya?
6. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
waktu yang digunakan lebih efektif?
7. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih meningkatkan minat siswa?
8. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih meningkatkan kreativitas siswa?
9. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
materinya harus ditentukan oleh guru?
10. Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi
perlu dilaksanakan?
D. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Tabel 3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Uraian Kegiatan
Bulan / Minggu
Desember 2009 Januari 2010 Pebruari 2010
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melaksanakan pertemuan awal
dengan pihak sekolah
X
2 Menyusun jadwal kegiatan X
3 Membuat proposal penelitian X
4 Penyampaian materi pembelajaran
pecahan senilai melalui metode
demonstrasi
X
5 Pelaksanaan siklus I, mengamati
proses kerja guru
X X
6 Pelaksanaan siklus II, menemukan
dan memperbaiki peningkatan
pembelajaran
X X
7 Monitoring evaluasi dan
penyelesaian penelitian
X
8 Menyusun laporan X
BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di SD Swasta Nur
Ikhsan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan selama 3 bulan sebanyak 5 kali
pertemuan. Penelitian ini dilakukan dengan dua kelompok. Pertama dengan angket pada
siklus I dan setelah berakhir siklus II. Maka diperoleh data penelitian sebagai berikut :
1. Hasil Penelitian Pengamatan
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Pengamatan
No Aspek Jumlah Guru Presentase
1 Perhatian / minat 14 93.33
2 Kesungguhan 13 86.67
3 Keaktifan 14 93.33
4 Penguasaan materi 12 80.00
5 Kemampuan menggunakan metode demonstrasi 11 73.33
6 Kemampuan memberi jawaban dan alasan 11 73.33
7 Menutup pelajaran 10 66.67
2. Hasil Penelitian Angket
Tabel 5
Hasil Angket Siklus I
Pada Pembelajaran Pecahan Senilai Melalui Metode Demonstrasi
No AspekJumlah
Ya Tidak
1 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dilaksanakan?
11 4
2 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih merasa terdorong untuk
mengajar?
10 5
3 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih menyenangkan?
13 2
4 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami?
12 3
5 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami materi ajarnya?
11 4
6 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi waktu yang digunakan lebih efektif?
9 6
7 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan minat siswa?
12 3
8 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan kreativitas siswa?
13 2
9 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi materinya harus ditentukan oleh guru?
7 8
10 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi perlu dilaksanakan?
12 3
Tabel 6
Hasil skor dan Nilai Siklus I
No Pertanyaan Skor Nilai
1 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dilaksanakan?
11 73,33
2 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih merasa terdorong untuk
mengajar
10 66,67
3 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih menyenangkan?
13 86,67
4 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami?
12 80.00
5 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami materi ajarnya?
11 73.33
6 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi waktu yang digunakan lebih efektif?
9 60,00
7 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan minat siswa?
12 80,00
8 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan kreativitas siswa?
13 86,67
9 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi materinya harus ditentukan oleh guru?
7 46,67
10 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi perlu dilaksanakan?
12 80,00
Jumlah 110 733,34
Nilai rata - rata 73,33
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Angket
Pada Pembelajaran Pecahan Senilai Melalui Metode Demonstrasi
No AspekJumlah
Ya Tidak
1 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dilaksanakan?
13 2
2 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih merasa terdorong untuk
mengajar?
12 3
3 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih menyenangkan?
14 1
4 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami?
15 -
5 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami materi ajarnya?
13 2
6 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi waktu yang digunakan lebih efektif?
11 4
7 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan minat siswa?
13 2
8 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan kreativitas siswa?
14 1
9 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi materinya harus ditentukan oleh guru?
10 5
10 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi perlu dilaksanakan?
13 2
Tabel 8
Rekapitulasi Hasil Skor dan Nilai Siklus II
Pada Pembelajaran Pecahan Senilai Melalui Metode Demonstrasi
No Pertanyaan Skor Nilai
1 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dilaksanakan?
13 86,67
2 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih merasa terdorong untuk
mengajar?
12 80,00
3 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi guru lebih menyenangkan?
14 93,33
4 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami?
15 100,00
5 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih mudah dipahami materi ajarnya?
13 86,67
6 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi waktu yang digunakan lebih efektif?
11 73,33
7 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan minat siswa?
13 86,67
8 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi lebih meningkatkan kreativitas siswa?
14 93,33
9 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi materinya harus ditentukan oleh guru?
10 66,67
10 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan
metode demonstrasi perlu dilaksanakan?
13 86,67
Jumlah 110 853,34
Nilai rata - rata 85,33
Tabel 9
Rekapitulasi Tabulasi Data Jawaban Angket Siklus I dan II
No
Item
Alternatif JawabanJumlah
Siklus I Siklus II
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 11 4 13 2 15 15
2 10 5 12 3 15 15
3 13 2 14 1 15 15
4 12 3 15 - 15 15
5 11 4 13 2 15 15
6 9 6 11 4 15 15
7 12 3 13 2 15 15
8 13 2 14 1 15 15
9 7 8 10 5 15 15
10 12 3 13 2 15 15
Jumlah 110 40 128 22 150 150
Tabel 10
Rekapitulasi Nilai Angket
No
Item
Siklus I Siklus II PerkembanganJumlah
Ya Tidak Ya Tidak + -
1 11 4 13 2 2 - 15
2 10 5 12 3 2 - 15
3 13 2 14 1 1 - 15
4 12 3 15 - 3 - 15
5 11 4 13 2 2 - 15
6 9 6 11 4 2 - 15
7 12 3 13 2 1 - 15
8 13 2 14 1 1 - 15
9 7 8 10 5 3 - 15
10 12 3 13 2 1 - 15
Jumlah 110 40 128 22 18 - 150
Nilai Rata
73.33 26.67 85.33 14.67 12 - 15
Selanjutnya hasil tabulasi jawaban responden kira masukkan ke dalam tabel penentuan
skor dan nilai dengan rumus jawaban sebagai berikut :
Nilai = Skor x 100 Skor Max
Tabel 11
Penentuan Skor dan Nilai
No ItemSkor Nilai
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 11 13 73,33 86,67
2 10 12 66,67 80,00
3 13 14 86,67 93,33
4 12 15 80,00 100,00
5 11 13 73,33 86,67
6 9 11 60,00 73,33
7 12 13 80,00 86,67
8 13 14 86,67 93,33
9 7 10 46,67 66,67
10 12 13 80,00 86,67
Jumlah 110 128 733.34 853.34
Nilai Rata 73.33 85.33
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil penelitian di atas dari dua metode pengumpulan data yang
digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil Penelitian Pengamatan
Dari hasil pengolahan dan berdasarkan pengamatan menunjukkan dari 15 guru
perhatian dan minat guru dalam pembelajaran pecahan senilai dengan metode
demonstrasi sebesar 93,33 menunjukkan penuh perhatian, kesungguhan 86,67,
keaktifan 93,33 sedangkan penguasaan materi 80,00, kemampuan menggunakan
metode demonstrasi 73,33 untuk kemampuan menjawab dan memberi tanggapan
73,33 dan menutup pelajaran sebesar 66,67.
2. Hasil Perolehan Data Melalui Angket
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebanyak 5 kali pertemuan
dapat dilihat kemajuan yang sangat berarti. Kemajuan dari hasil angket dapat kita
lihat dari hasil siklus I dengan siklus II yaitu perolehan nilai rata-rata pada siklus I
sebesar 73,33 sedangkan pada siklus II 85,33 terjadi peningkatan kemajuan rata-
rata 12,00.
Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa metode demonstrasi sangat tepat
digunakan pada proses pembelajaran pecahan senilai sehingga guru-guru merasa lebih
semangat serta termotivasi untuk melaksanakan tugas. Semoga hal ini dapat
meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Kota Medan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran pecahan senilai yang dilaksanakan di SD Swasta Nur
Ikhsan Medan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan
metode demonstrasi sangat direspon oleh para guru dan memberi pengaruh yang
cukup besar terhadap kreativitas guru dalam melaksanakan di dalam teks.
2. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran dengan alat peraga
pada kehidupannya sehari-hari serta contoh-contoh yang konkret akan lebih
memotivasi siswa serta menggairahkan guru dalam proses belajar mengajar yang
kondusif dan inovatif.
3. Metode demonstrasi tidak hanya digunakan pada pembelajaran pecahan senilai
saja, namun dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran yang lain karena
metode ini menghindari sifat abstrak dan dapat menciptakan suasana belajar
mengajar yang lebih konkrit.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas akan dikemukakan saran-saran sebagai
berikut :
1. Dalam pembelajaran pecahan hendaknya guru selalu mendekatkan konsep materi
pelajaran kepada hal-hal yang lebih konkrit, maka itu metode yang paling tepat
harus menggunakan metode demonstrasi.
2. Sebelum melaksanakan metode demonstrasi guru hendaknya terlebih dahulu
menyusun skenario agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan mencapai
target kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan.
3. Pembelajaran pecahan senilai dengan metode demonstrasi sangat tepat maka alat
dan media yang digunakan harus benda konkrit yang mudah didapat pada
lingkungan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Raharjo, Marsudi, 2001, Hand on Matematika, Yogyakarta, Depdiknas.
2. Long, Lynette, 2005, Pecahan Yang Menakjubkan, Bandung, Pakar Raya.
3. Raharjo, Marsudi, 2001, Pecahan, Yogyakarta, Depdiknas.
4. Surakman, Winarto, Pengantar Interaksi Mengajar Belajar.
5. Winata Putra, Udin, S., dkk, 2007, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta,
Universitas Terbuka.
6. Damin, Sudarman, 2007, Kreatifitas Guru Dalam Pembelajaran, Jakarta, Depdiknas.
7. Satori Djam’an, dkk, 2007, Profesi Guru Dalam Pembelajaran, Jakarta, Depdiknas.
8. Satori Djam’an, dkk, 2007, Profesi Keguruan, Jakarta, Universitas Terbuka.
9. Peraturan Mendiknas No.20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
10. A. Karim, Muchtar, dkk, 2006, Pendidikan Matematika II, Jakarta, Universitas
Terbuka.
Lampiran
ANGKET
Petunjuk
1. Sudilah kiranya Bapak/Ibu guru untuk memberikan jawaban atas pertanyaan di bawah
ini dengan benar dan jujur.
2. Jawaban bapak/Ibu guru cukup dengan memberikan tanda cek pada kolom ”YA” jika
setuju dan pada kolom ”TIDAK” jika tidak setuju.
3. Jawaban Bapak/Ibu yang jujur dan benar sangat mempengaruhi terhadap objektif
penelitian yang sedang dilaksanakan.
4. Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Bapak/Ibu yang telah mengisi
menjawab angket ini dengan jujur dan benar.
Daftar Pertanyaan
No PertanyaanJumlah
Ya Tidak
1 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi lebih mudah dilaksanakan?
2 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi guru lebih merasa terdorong untuk mengajar?
3 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi guru lebih menyenangkan?
4 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi lebih mudah dipahami?
5 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi lebih mudah dipahami materi ajarnya?
6 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi waktu yang digunakan lebih efektif?
7 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi lebih meningkatkan minat siswa?
8 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi lebih meningkatkan kreativitas siswa?
9 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi materinya harus ditentukan oleh guru?
10 Apakah pembelajaran pecahan senilai dengan menggunakan metode demonstrasi perlu dilaksanakan?
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN (RKP)
PERTEMUAN KE – 1
Satuan Pendidikan : SD Swasta Nur Ikhsan
Peserta : Guru-guru SD Binaan
Pokok Penelitian : Menentukan skenario pembelajaran dengan bahan yang telah
disediakan
Waktu : 2 x 35 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Guru binaan mampu membuat RPP dan dapat melaksanakannya pada setiap proses
pembelajaran.
II. Indikator
Guru binaan mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi.
III. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan
Kegiatan Inti Bahan
Penelitianwaktu
Penelitian Guru Binaan
Pendahuluan
Menjelaskan skenario pembelajaran.
Memperhatikan dengan seksama dan membuat kesimpulan.
- 25’
PelaksanaanPembelajaran
Penelitian memberikan teori dan contoh bagaimana strategi pembelajaran pecahan senilai melalui metode demonstrasi
Guru binaan membuat rencana pembelajaran.
Buku teks yang tentang pecahan senilai.
35’
Penutup
Membuat rangkuman tentang pembelajaran senilai melalui metode demonstrasi
Membuat catatan dan kesimpulan
- 10’
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN (RKP)
PERTEMUAN KE – 2
Satuan Pendidikan : SD Swasta Nur Ikhsan
Peserta : Guru-guru SD Binaan
Pokok Penelitian : Menentukan tindakan mengacu pada skenario yang telah
diterapkan
Waktu : 2 x 35 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Guru binaan mampu mengajar pecahan senilai dengan menggunakan metode
demonstrasi yang tertuang dalam RPP.
II. Indikator
Guru binaan terampil mengelola kelas dengan baik
III. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan
Kegiatan Inti Bahan Penelitian
waktuPenelitian Guru Binaan
Pendahuluan
Berdiskusi dengan guru
binaan tentang materi
yang akan diajukan.
Guru aktif dan
kreatif - 15’
Pelaksanaan
Pembelajaran
Mendampingi di dalam
kelas yang menjadi
kelas penelitian.
Guru binaan
mengajar dengan
menggunakan
metode
demonstrasi
Buku teks .
45’
Penutup
Berdiskusi kembali
tentang hasil
pembelajaran
Menanyakan hal-
hal yang belum
jelas.
Silabus RPP
Buku Teks. 10’
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN (RKP)
PERTEMUAN KE – 3
Satuan Pendidikan : SD Swasta Nur Ikhsan
Peserta : Guru-guru SD Binaan
Pokok Penelitian : Micro teaching guru binaan untuk memantapkan
pembelajaran
Waktu : 2 x 35 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan guru binaan dalam menggunakan metode demonstrasi
pada pembelajaran pecahan senilai.
II. Indikator
Guru binaan terampil dan mampu mengajaerkan pecahan senilai dengan metode
demonstrasi.
III. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan
Kegiatan Inti Bahan
Penelitianwaktu
Penelitian Guru Binaan
Pendahuluan
Seorang guru
mengajar dengan
menggunakan RPP
dan penelitian
sebagai moderator.
Mendengar dan
berprilaku sebagai
murid SD
Buku teks
RPP
15’
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru pertama
mengajar dan
dilanjutkan oleh
Sambil berperan
sebagai murid
mencatat
GBPP
Silabus Buku
teks
45’
guru yang kedua
dengan metode yang
sama (demonstrasi).
kekurangan dan
kelebihan pada
guru yang terampil
Penutup
Peneliti
menyimpulkan
tentang penampilan
guru I dan guru II
yang mewakili guru
binaan yang lain.
- -. 10’
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN (RKP)
PERTEMUAN KE – 4
Satuan Pendidikan : SD Swasta Nur Ikhsan
Peserta : Guru-guru SD Binaan
Pokok Penelitian : - Melakukan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar
- Memperbaiki pelaksanaan tindakan untuk digunakan pada
siklus berikutnya
Waktu : 4 x 45 menit (2 orang guru)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati kegiatan pembelajaran sebelumnya dan setelah berdiskusi guru
binaan mampu menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran pecahan senilai.
II. Indikator
Guru binaan mampu dan terampil melakukan metode demonstrasi untuk
pembelajaran pecahan senilai.
III. Kegiatan Pembelajaran
1. Peneliti melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran.
2. Penelitian memperbaiki pelaksanaan tindakan untuk digunakan pada siklus
berikutnya.
IV. Penutup
Peneliti berdiskusi dengan guru binaan sebagai evaluasi tindakan.
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN (RKP)
PERTEMUAN KE – 5
Satuan Pendidikan : SD Swasta Nur Ikhsan
Peserta : Guru-guru SD Binaan
Pokok Penelitian : Pengumpulan Tindakan
Waktu : 1 x 35 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Mengevaluasi tindakan dengan menggunakan angket pada siklus II.
II. Indikator
Aktivitas guru-guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi meningkat.
III. Kegiatan Pembelajaran
1. Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru binaan untuk mengisi angket.
2. Peeneliti menutup pertemuan setelah mengumpulkan instrumen.
IV. Penutup
Menyimpulkan hasil penelitian dan selanjutnya membuat laporan hasil
penelitian.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD Swasta Nur Ikhsan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Koleksi Waktu : 2 x 35 menit
I. Kompetensi Dasar
6.1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya.
II. Indikator
6.1.1. Menyatakan beberapa bagian dari keseluruhan ke bentuk pecahan.
III.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan beberapa bagian dari keseluruhan ke bentuk pecahan.
IV. Materi Pokok
Bilangan pecahan dan lambangnya.
V. Skenario Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Apersepsi : Mengadakan tanya jawab tentang pecahan. ”jika ada satu potong
roti bila dibagi kepada dua orang anak, mendapat berapa
bagiankah amsing-masing anak?
B. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan dengan alat peraga bahwa pecahan adalah sebagian dari
keseluruhan.
Contoh 1
Jika ada 1 potong roti dibagi kepada 2 orang anak, maka masing-masing anak
mendapat setengah bagian ditulis dengan 1/2.
Contoh 2
Jika ada 1 buah kue tart dibagi kepada 4 orang anak maka masing-masing anak
mendapat seperempat bagian ditulis 1/4.
Contoh 3
Jika ada 1 buah semangka dibagi kepada 6 orang anak masing-masing anak mendapat
seperenam bagian ditulis 1/6.
Contoh 4
Jika ada 1 lembar kertas dibagi kepada 8 orang anak maka masing –masing anak
mendapat seperdelapan bagian ditulis .
Contoh 5
Jika ada 1 bagian lingkaran dibagi 12 orang anak maka masing-masing akan
mendapat seperdua belas bagian ditulis
- Sisaw secara berkelompok membuat bermacam-macam bentuk pecahan seperti
contoh yang telah diberikan guru (pecahan , , , , , dan )
C. Kegiatan Akhir
- Siswa bersama-sama guru membuat panjang dari hasil kerja siswa.
- Guru dan siswa bersama-sama membuat hasil kesimpulan kegiatan belajar.
- Satu bagian dibagi dua disebut setengah (seperdua) lambangnya
- Satu bagian dibagi tiga disebut sepertiga lambangnya
- Satu bagian dibagi empat disebut seperempat lambangnya
- Satu bagian dibagi enam disebut seperenam lambangnya
- Satu bagian dibagi delapan disebut seperdelapan lambangnya
- Satu bagian dibagi dua belas disebut seperdua belas lambangnya
VI. Metode Dan sumber Belajar
A. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Demonstrasi
- Diski
B. Sumber Belajar
- Buku paket Matematika Kelas IV Penerbit Cempaka Putih : 181
- Alat Peraga : Media Pembelajaran
VII. Penilaian
- Hasil karya siswa (unjuk kerja)
- Hasil kerja
- Portofolio
Diketahui, Guru Kelas IV
Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD Swasta Nur Ikhsan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Koleksi Waktu : 2 x 35 menit
I. Kompetensi Dasar
6.1. Menjelaskan arti pecahan dan masalahnya.
II. Indikator
6.1.1. Menyajikan nilai pecahan melalui gambar.
III. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan pecahan senilai dengan garis bilangan dan gambar.
IV. Materi Pokok
Pecahan sebagai bagian dari keseluruhan
V. Skenario Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
- Mengadakan apresepsi tentang pecahan
- menunjukkan gambar-gambar tentang pecahan
B. Kegiatan Inti
1. Guru memajang / menunjukkan gambar lingkaran dan menjelaskan bahwa ini
adalah pecahan dengan nilai :
2. Lalu guru membuat pecahan senilai : , ,
Dengan menggunakan media pembelajaran, dan alat peraga.
3. Kemudian membuat pecahan dengan ukuran persegi panjang untuk
pecahan : , dan
4. Kemudian siswa diminta untuk mendemonstrasikan pecahan dan
dari konteks gambar pecahan dan diatas
5. Siswa diminta untuk mengarsir pecahan , ,
6. Siswa dapat membandingkan nilai pecahan , , dan
7. Siswa diminta untuk menguraikan nilai pecahan terkecil sampai terendah dari
point 4.
8. Siswa ditugaskan secara berkelompok untuk membuat pecahan , , , , ,
dengan gambar yang dipilih mereka.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru membuat kesimpulan bahwa :
Jika suatu benda dibagi dua sama rata maka pecahan yang muncul adalah
setengah dan setengah lambangnya dan .
Dan jika suatu benda kita bagi 4 sama rata maka didapatkan bagian
seperempat ( ) sebanyak 4 buah.
Dan jika bagian yang seperempat ( ) dibagi dua lagi sama rata maka
munculkan seperdelapan bagian dengan lambang .
2. Guru memberi tugas secara kelompok untuk membuat pajangan (media gambar)
untuk pecahan : , , , , , .
VI. Metode
- Pengamatan
- Tanya jawab
- Demonstrasi
VII. Sumber Belajar
1. Pokok Matematika Kelas IV, Halaman 49 s/d 52.
2. Alat Peraga : Media Pembelajaran.
Diketahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD Swasta Nur Ikhsan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Koleksi Waktu : 2 x 35 menit
I. Kompetensi Dasar
6.1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya.
II. Indikator
6.1.1. Mengurutkan bilangan pecahan yang berpenyebut sama.
III. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengurutkan bilangan pecahan.
IV. Materi Pelajaran
Bilangan pecahan
V. Skenario Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
- Guru memberikan apersepsi
Misalnya :
Manakah yang lebih besar ¼ dengan ¾ ?
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang cara mengurutkan bilangan pecahan dengan
menggunakan model pecahan yang diarsir.
Misalnya :
1.
2.
3.
Siswa mengamati medel pecahan guru bersama murid mendiskusikan
urutan bilangan pecahan mana yang paling kecil nilainya. Siswa bergantian ke depan
kelas mengurutkan bilangan pecahan yang berpenyebut sama dengan bantuan gambar
yang diarsir dari yang terkecil sampai yang terbesar.
1.
2.
Siswa diberi tugas oleh guru membimbingnya
C. Kegiatan Akhir
- Guru bersama murid membuat kesimpulan
- Guru menindaklanjuti memberi PR
VI. Metode dan Sumber Belajar
A. Metode Pembelajaran
- Demonstrasi
- Diskusi
B. Sumber
- Buku Matematika Cempaka, Halaman 190 – 193
- Alat Peraga : Media Pembelajaran
VII. Penilaian
- Hasil kerja (Product)
- Portofolio
Diketahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SD Swasta Nur Ikhsan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Koleksi Waktu : 2 x 35 menit
I. Kompetensi Dasar
6.1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya.
II. Indikator
6.1.1. Mengenal berbagai bentuk pecahan senilai.
III. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan bentuk pecahan senilai.
IV. Materi Pokok
Bilangan pecahan dan lambangnya.
V. Uraian Materi
Pecahan senilai
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Apersepsi :
- Misalnya ada 2 potong kue, potong kue dibagi 2 dan 1 potong lagi dibagi 4
bagian.
- Jika ada 4 orang anak, mendapat beberapa bagian sama ratakan masing-masing
anak?
B. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan dengan alat peraga berbagai bentuk pecahan senilai.
Contoh 1
Jika ada 2 buah lingkaran sama besar, yang lingkaran 1 dibagi 2 kemudian yang
1 bagian diarsir, bagian lainnya tidak, kemudian lingkaran 1 dibagi 4, dan 2
bagian diarsir, bagian lainnya tidak, maka bagian kedua lingkaran tersebut yang
diarsir sama besar.
=
Contoh 2
Jika ada 2 buah persegi panjang sama besar, persegi panjang I dibagi 3
kemudian 1 bagian diarsir, bagian yang lainnya tidak, dan persegi panjang II
dibagi 6, 2 bagian diarsir dan bagian yang lain tidak maka bagian diarsir sama
besar.
- Siswa secara berkelompok membuat bermacam-macam gambar pecahan senilai
contoh ( dengan , dengan ) dan ( dengan , dengan ).
C. Kegiatan Akhir
- Siswa dan guru bersama-sama membuat pajangan dari hasil kerja guru.
- Siswa dan guru membuat kesimpulan
=
=
=
=
VII. Metode dan Sumber Belajar
A. Metode Pembelajaran
- Tanya Jawab
- Demonstrasi
- Diskusi
B. Sumber Belajar
- Buku Paket Matematika Kelas IV Penerbit Cempaka Putih, Halaman :
193.
- Alat Peraga : gambar – gambar.
VIII. Penilaian
- Hasil kerja kelompok siswa
Diketahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
DAFTAR HADIR
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Pertemuan : I (Pertama)
Hari/Tanggal :
Kegiatan : Evaluasi dan Pengisian Angket Siklus I
No Nama Tanda Tangan Keterangan
1 Rina Juniati,SPd
2 Intan Liana Tambunan,SPd
3 Erlina,SPd
4 Afrida Dalimunte,SPd
5 Galayu,SPd
6 Husna,SPd
7 Reni Hasibuan,SPd
8 Hamidah,SPd
9 Aslinda,SAg
10 Helfi Herlina Sari,SAg
11 Teti Rosaliana,SAg
12 Zuraidah Lubis
13 Salimawati Nasution,SPd
14 Marliana Tambunan,SPd
15 Nurliza Nasution,SPd
Diketahui
Kepala Sekolah Peneliti
DAFTAR HADIR
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Pertemuan : II (Kedua)
Hari/Tanggal :
Kegiatan : Melaksanakan Proses Pembelajaran Pada Siklus I
No Nama Tanda Tangan Keterangan
1 Rina Juniati,SPd
2 Intan Liana Tambunan,SPd
3 Erlina,SPd
4 Afrida Dalimunte,SPd
5 Galayu,SPd
6 Husna,SPd
7 Reni Hasibuan,SPd
8 Hamidah,SPd
9 Aslinda,SAg
10 Helfi Herlina Sari,SAg
11 Teti Rosaliana,SAg
12 Zuraidah Lubis
13 Salimawati Nasution,SPd
14 Marliana Tambunan,SPd
15 Nurliza Nasution,SPd
Diketahui
Kepala Sekolah Peneliti
DAFTAR HADIR
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Pertemuan : III (Ketiga)
Hari/Tanggal :
Kegiatan : Melakukan Micro Teaching
No Nama Tanda Tangan Keterangan
1 Rina Juniati,SPd
2 Intan Liana Tambunan,SPd
3 Erlina,SPd
4 Afrida Dalimunte,SPd
5 Galayu,SPd
6 Husna,SPd
7 Reni Hasibuan,SPd
8 Hamidah,SPd
9 Aslinda,SAg
10 Helfi Herlina Sari,SAg
11 Teti Rosaliana,SAg
12 Zuraidah Lubis
13 Salimawati Nasution,SPd
14 Marliana Tambunan,SPd
15 Nurliza Nasution,SPd
Diketahui
Kepala Sekolah Peneliti
DAFTAR HADIR
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Pertemuan : IV (Keempat)
Hari/Tanggal :
Kegiatan : Meningkatkan Proses Pembelajaran
No Nama Tanda Tangan Keterangan
1 Rina Juniati,SPd
2 Intan Liana Tambunan,SPd
3 Erlina,SPd
4 Afrida Dalimunte,SPd
5 Galayu,SPd
6 Husna,SPd
7 Reni Hasibuan,SPd
8 Hamidah,SPd
9 Aslinda,SAg
10 Helfi Herlina Sari,SAg
11 Teti Rosaliana,SAg
12 Zuraidah Lubis
13 Salimawati Nasution,SPd
14 Marliana Tambunan,SPd
15 Nurliza Nasution,SPd
Diketahui
Kepala Sekolah Peneliti
DAFTAR HADIR
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Pertemuan : V (Kelima)
Hari/Tanggal :
Kegiatan : Evaluasi dan Pengisian Angket Siklus II
No Nama Tanda Tangan Keterangan
1 Rina Juniati,SPd
2 Intan Liana Tambunan,SPd
3 Erlina,SPd
4 Afrida Dalimunte,SPd
5 Galayu,SPd
6 Husna,SPd
7 Reni Hasibuan,SPd
8 Hamidah,SPd
9 Aslinda,SAg
10 Helfi Herlina Sari,SAg
11 Teti Rosaliana,SAg
12 Zuraidah Lubis
13 Salimawati Nasution,SPd
14 Marliana Tambunan,SPd
15 Nurliza Nasution,SPd
Diketahui
Kepala Sekolah Peneliti