Transcript

PRAREMAJA KELOMPOK IV 1.Diah Rahayuningtyas 2013-12-059 2.Dyan Setyorini 2013-12-063

3.Istiqomah 2013-12-073

4.Lasmaria Refrina 2013-12-076

5.Ribut Istiani 2013-12-087

6.Senti Mawar 2013-12-090

7.Syarifah Fuji 2013-12-094 iDAFTAR ISIPendahuluan1Teori Pertumbuhan..2

Teori Perkembangan4Konsep Dasar Praremaja dan Remaja..6Pembahasan.9Peran Perawat.16

Kesimpulan dan Saran18Daftar Pustaka19iiPENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam masa hidupnya. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri, berbeda dengan makhluk lain yang sepenuhnya tergantung pada alam. Karena itu, manusia selalu membutuhkan energi untuk mempertahankan hidupnya, mengembangkan keturunan, tumbuh, dan menyelesaikan tugas-tugasnya.

Pada hakikatnya, semua manusia mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel maupun pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan sel merupakan dasar dari pertumbuhan manusia. Setiap sel dalam tubuh manusia membelah secara mitosis sehingga terjadilah pertumbuhan.

Kozier dalam buku Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice. 7th Edition, 2000, menyebutkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan fisik dan meningkatnya ukuran tubuh. Pertumbuhan dapat dinilai secara kuantitatif dengan indikasi antara lain, tinggi tubuh, berat badan, ukuran tulang, dan gigi. Secara umum, pertumbuhan fisik semua orang sama. Namun, pertumbuhan sangat bervariasi jika dibedakan dengan perkembangan, pertumbuhan dialami pada usia 20 tahun pertama.

1Teori Pertumbuhan Pada hakikatnya, semua manusia mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel maupun pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan sel merupakan dasar dari pertumbuhan manusia. Setiap sel dalam tubuh manusia membelah secara mitosis sehingga terjadilah pertumbuhan.

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan meningkatnya ukuran tubuh. Pertumbuhan dapat dinilai secara kuantitatif dengan indikasi antara lain, tinggi tubuh, berat badan, ukuran tulang, dan gigi. Secara umum, pertumbuhan fisik semua orang sama. Namun, pertumbuhan sangat bervariasi jika dibedakan dengan perkembangan. Pertumbuhan dialami pada usia 20 tahun pertama.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:

1. Faktor internal (alami)

Hereditas, menetapkan bawaan genetik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan sikap tubuh. Tempramen, ditandai dengan alam perasaan psikologis di mana anak dilahirkan, mempengaruhi interaksi antar individu dan lingkungan 2. Faktor eksternal

Keluarga, melalui nilai kepercayaan, adat istiadat dan pola spesifik dari interaksi dan komunikasi. Kelompok, teman sebaya, memberi pelajaran lingkungan yang baru dan berbeda. Pengalaman hidup, membuat individu berkembang. Kesehatan lingkungan, mempengaruhi respon individu terhadap lingkungan. Kesehatan prenatal, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal. Nutrisi, mempengaruhi kebutuhanfisiologis

Pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.Istirahat, tidur, olahraga, hal yang penting untuk memudakan tubuh. Status kesehatan, sakit atau luka berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan. Tahap pertumbuhan dan beberapa efek yang timbul dari Beberapa orang juga dapat diprediksi. Pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah dari bagian tubuh.

Tahap - tahap pertumbuhan:

1. Masa bayi (1 bulan 1 tahun) Pada masa ini pertumbuhan fisik bayi berlangusng sangat cepat. Fungsi fisik

bayi yang baru lahir kebanyakan reflektif dan stabilisasi sistem organ tubuh

pertama adalah fungsi tubuh yang utama

2. Pre-school (3 6 tahun) Pada tahap ini pertumbuhan berlangsung sedikit lama. Pertumbuhan yang terjadi pada tahap ini tidak terlalu signifikan. Perkembangan lebih berperan aktif pada tahap ini.

3. Masa remaja (12 20 tahun) Pada tahap ini pertumbuhan mengalami percepatan sampai pada saat pertumbuhan tinggi badan, ukuran tulang, dan gigi berhenti. Sedangkan pertumbuhan berat badan masih dapat berubah. Pada tahap selanjutnya yang terjadi adalah perkembangan tubuh. Pertumbuhan merupakan proses yang tidak dapat diulang (irreversible) dan semua manusia mengalami pertumbuhan. Faktor faktor yang mengalami pertumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Ada beberapa tahap pertumbuhan selama hidup manusia, yaitu, masa bayi, pre-school, dan masa remaja. Prinsip pertumbuhan adalah pertumbuhan dapat diprediksi dan dihitung secara kuantitatif. Pertumbuhan mencakup perubahan fisik yang terjadi sejak periode prenatal sampai massa dewasa lanjut yang dapat berupa kemajuan atau kemunduran. Anak yang berusia muda pertumbuhannya lebih cepat disbanding anak yang lebih tua, dan pada waktu dewasa pertumbuhan tinggi badan terhenti. Memasuki usia lanjut, akan terjadi penurunan tinggi badan yang diikuti penyusutan otot dan tulang (Berger, 2005). 3Ciri-ciri pertumbuhan: a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran. b. Terjadi peningkatan jumlah sel.c. Terdapat penambahan kuantitatif individu. d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu manusia sudah tidak tumbuh lagiTeori Perkembangan

Banyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan dalam arti yang sama, padahal keduanya sangat berbeda. Pertumbuhan menjelaskan perubahan kuantitatif, bertambahnya ukuran dan struktur. Sedangkan, perkembangan adalah perubahan kualitatif terhadap lingkungan. Perkembangan sering disebut sebagi seri progresif dari penuaan atau perubahan koheren menuju kedewasaan. Dalam menghadapi perkembangan dikenal perspektif masa hidup. Perkembangan manusia merupakan proses yang kompleks dan dinamis karena hal tersebut juga mencakup perubahan dalam proses biologis maupun kognitif di dalam tubuh manusia. teori perkembangan biofisik dan psikososial. Teori-teori ini dapat membantu perawat dalam melakukan perawatan yang tepat pada klien : a. Teori Perkembangan Biofisik Teori perkembangan biofisik akan membahas tentang perubahan yang terjadi pada tubuh manusia saat berkembang. Pengukuran dan perbandingan yang terjadi dapat dilakukan sejak neonatus (bulan pertama kelahiran) sampai dewasa pada pertumbuhan normal. Teori ini menggambarkan proses maturasi (masa menuju kedewasaan) secara biologis. Menurut teori perkembangan Gesell (1948), pola perkembangan setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dengan ciri khas yang dimiliki. Meskipun faktor lingkungan juga dapat mengubah dan memodifikasi pola tersebut tetapi hal itu tidak menyebabkan kemajuan perkembangan. b. Teori Perkembangan Psikososial Teori perkembangan psikososial menggambarkan pendiskripsian perkembangan seseorang yang dilihat dari kepribadian, temperamen dan emosi.

Menurut teori perkembangan kepribadian oleh Sigmund Freud (1856-1939), terdapat model lima tahapan perkembangan psikoseksual dan tiap tingkatan ditandai dengan kesenangan secara seksual pada beberapa bagian tubuh.Freud mempercayai bahwa kepribadian dewasa merupakan hasil dari seorang individu menyelesaikan konflik antara sumber kesenangan dan kenyataan. Beberapa tahapan tersebut, antara lain oral, anal, phallic, laten, dan genital.

Pada tahap pertama, oral (lahir sampai usia 1,5 tahun), kesenangan berada pada mulut, seperti menghisap jari. Si bayi pun menyadari bahwa orang tua adalah bagian yang terpisah dari diri mereka. Selanjutnya, tahap anal (usia 1,5 sampai 3 tahun) merupakan tahap adanya kesenangan pada area anal, yaitu buang air besar. Sehingga perlu dilakukan toilet training atau pelatihan toilet untuk menunda kesenangan tersebut. Tahap ketiga yaitu phallic atau oedipal (usia 4 sampai 6 tahun). Tahap ini adanyan kesenangan organ genital, seperti anak lelaki mulai tertarik dengan penis. Kemudian, tahap keempat, laten (usia 6 sampai masa pubertas). Laten merupakan tahap yang ditandai dengan rangsangan seksual yang menimbulkan energi untuk membangun hubungan sosial. Tahapan terakhir adalah genital (usia pubertas sampai dewasa). Tahap dimana adanya kematangan seksual sehingga menimbulkan adanya ketertarikan dengan individu di ar keluarga.

5Identitas vs kebingungan peran (pada masa pubertas). Para remaja akan mengubah cara hidupnya dalam masyarakat sebagai individu yang bebas. Sehingga dalam prosesnya akan menimbulkan tuntutan dan konflik dengan perkembangan identitas diri dan pemisahan diri dari keluarga ( Menurut Erik Erikson (1902-1994), Perawat harus dapat memberikan informasi dan membantu mengarahkan remaja dalam keputusan rencana keperawatan yang dipilih. Erikson berpendapat bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan tahap ini akan menghasilkan kepatuhan dan kesetiaan terhadap orang lain dan cita-citanya sendiri.KONSEP DASAR PRAREMAJA DAN REMAJA

Anak-anak sekarang mengalami tekanan emosional dan sosial lebih dari anak-anak 30 tahun yang lalu. Akibatnya, anak usia 10 hingga 12 tahun sekarang mempunyai pengalaman yang khas terjadi pada usia 13 sampai 14 tahun. Hal ini di sebut sebagai masa kanak-kanak lanjut, adolesens awal, dan puber. Secara fisik hal ini merupakan awal atau permulaan dorongan pertumbuhan skelet sekunder, saat mulai terjadi perubahan fisik seperti pertumbuhan rambut pubis dan payudara pada wanita. Selain itu, anak menjadi lebih sosial, dan pola perilakunya lebih sukar di perkirakan. Baik laki-laki dan perempuan biasanya membentuk teman baik dan ketertarikan kepada jenis kelamin lain terbentuk. Anak kedua jenis kelamin ini sering membentuk hubungan teman dengan dewasa lain daripada orang tua nya (ego ideal) yang membuat mereka menerima informasi tentang menjadi dewasa.Pra Remaja terdiri dari 3 fase,yaitu :1. Masa anak-anak(1-2 tahun)Pada masa ini anak-anak mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik,pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan. menginjak usia tiga tahun,rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun,tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi 50 cm.2. Masa prasekolah (3-6 tahun)Pada masa prasekolah,berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2 kg/tahun.tubuh anak terlihat kurus,akan tetapi aktivitas motorik tiggi dan sistem tubuh sudah mencapai kematangan dalam hal berjalandan lain-lain.pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makanumumnya mengalami kesulitan untuk makan.anak juga menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.3. Masa sakolah (6-12 tahun)Tumbuh kembang pada masa sekolah mengalami proses percepatan pada usia 10-12 tahun.pada usia ini pertumbuhan jaringan limfatik akan semakin besar,bahkan melebihi orang dewasa.perkembangan kognitif, psikososial, anterpersonal, psikoseksual. moral,dan spiritual juga mulai menunjukkan kematangan.terjadi pengembangan konsep diri, keterapilan mambaca, menulis, berhitung, serta belajar bersosialisasi dengan baik di sekolah.membuat mereka menerima informasi tentang Anak mulai jatuh cinta jangan kaget dahulu bila tiba-tiba anak anda yang remaja mengatakan, Ma, aku jatuh cinta!.Tidak perlu menertawakan apalagi sampai memarahinya karena anak anda sedang mengalami fase baru dalam kehidupannya. Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., dalam ilmu psikologi perasaan mulai saling tertarik pada lawan jenis seperti ini disebut early adolescence romantic relationship. Para mama sering menyebutnya dengan istilah puppy love, cinta monyet atau cinta anak ABG. Yang disebut, praremaja biasanya anak-anak yang duduk di bangku SD akhir, sekitar 10-12 tahun, tambahnya.Perasaan tertarik atau mulai ada keinginan untuk berinteraksi dengan lawan jenis di masa praremaja sebenarnya bertujuan untuk mengeksplorasi, seberapa menarik diri mereka di mata teman-temannya. Si praremaja bangga jika interaksi ini dilihat oleh teman-teman dan mereka menjadi pusat perhatian. Bila ia pacaran pun, di usia ini, tujuannya lebih untuk mencari jati diri dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Berbeda dengan tujuan orang dewasa saling berbagi kasih sayang, memperhatikan orang lain, mencari rasa nyaman. Yang perlu diwaspadai oleh para orangtua adalah bila si praremaja mulai melakukan berbagai hal yang tidak sesuai usia, seperti berciuman, berpelukan atau bahkan menjurus ke hubungan seksual.Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa praremaja yang sedang mengalami puppy love lebih mudah mengalami depresi, khususnya bila orangtua kurang suportif pada anaknya. Namun bukan berarti puppy love harus dihindari, Orang tua hanya perlu lebih waspada akan munculnya efek negatif tadi. Orang tua memang jadi harus lebih peka melihat perubahan-perubahan pada si pra remaja, ujar Nina lagi. Kekhawatiran tersebut dapat diatasi dengan mengajaknya berdiskusi secara terbuka, mama pun sebaiknya melakukan berbagai hal untuk mengantisipasi kemungkinan si pra remaja telah menjalin hubungan khusus, seperti memantau penggunaan komputer atau telepon genggamnya.Pada dasarnya, puppy love masih merupakan hal yang wajar dan pasti akan dialami anak seiring dengan tumbuh kembangnya. Justru si pra remaja jadi dapat belajar mengenali berbagai macam emosi. Mulai dari senang, sedih, kangen, cemburu, kesal dan sebagainya. Dari pengalaman ini, dia tentunya juga belajar mengatasi berbagai emosi negatif sambil belajar memunculkan emosi positifnya.Jadi tidak perlu terlalu khawatir secara berlebihan bila anak praremaja anda mulai memasuki fase puppy love. Nikmati masa itu bersama-sama, sambil tetap melakukan apa yang menurut orang tua tepat untuk dilakukan. Ingat-ingat saja apa yang Anda sendiri alami di masa remaja dulu.8 PEMBAHASAN

Tanda-tanda anak pra remaja yang sedang mengalami puppy love a. Mulai peduli penampilanb. Mulai tertarik menggunakan parfum supaya percaya diri, mulai cerewet soal pilihan bentuk rambut, bahkan cara mereka berdiri pun bisa berubahc. Mulai membicarakan tentang lawan jenis dengan teman-teman sekelas dan tampak malu-malud. Mulai lebih suka menghabiskan waktu luang dengan hang-out bersama teman-temannyae. Mulai suka menyimpan rahasiaf. Bila hubungan dengan orang tua cukup terbuka, biasanya dia juga akan bertanya dan minta saran mengenai penampilannya, perasaannya, bahkan tidak malu menyebutkan si A atau B sebagai anak yang dia taksir.

Lalu bagaimana ketika si praremaja jatuh cinta ?a. Tetaplah santai saat anak bercerita dan usahakan untuk tidak menunjukkan kepanikan atau rasa geli andab. Perlihatkan foto anda saat seumurnya, dan ceritakan pengalaman pertama Anda jatuh cinta di masa foto itu dibuatc. Perhatikan pilihan musik atau lagu yang didengar anak. Sebuah lagu dapat memberikan gambaran tentang perasaannyad. Belikan buku-buku kiat menjalani masa remaja. Anda dapat membacanya terlebih dahulu, baru kemudian minta ia membacanya. Setelah itu, diskusikan bersama.e. Jadilah pendengar yang baikf. Anda dapat menggunakan sudut pandang ketiga untuk membicarakan puppy love. Misalnya sebuah artikel majalah, film bertema cinta, dll. Tanyakan, Apa yang akan kamu lakukan bila hal tersebut terjadi padamu?, Bagaimana perasaanmu?9Siap-siap bila patah hatia. Sadari akan hal ini namun jangan terlampau khawatirb. Usahakan untuk tetap dekat, dengan sering mengajaknya ngobrol tentang perasaannya. Dengan begitu ia tidak merasa sendirian.c. Jangan langsung menghibur atau menasehatinya. Dengarkan dulu ceritanya. Seremeh apapun bagi anda, namun ini penting bagi anak.d. Tanyakan apa yang terjadi, apa yang dia rasakan, apa yang bisa dia lakukan agar dia merasa nyaman kembali.e. Bila ia meminta nasehat, barulah keluarkan jurus-jurus anda. Namun tetap pilihlah kata-kata yang tidak berkesan meremehkan perasaannya.f. Salah satu milestone yang harus dicapai di usia remaja adalah mencari jati dirinya. Bila anak terus dinasehati atau tidak diberi kesempatan mengekspresikan perasaannya, ia akan kesulitan menemukan jati dirinya. (parenting.co.id) menjadi dewasa.Masa Pubertas ( pra remaja/ awal remaja ) ( usia 12-13 tahun )A. Kelenjar sex-hormon mulai aktif.

B. Fisik tumbuh dengan cepat.

C. Mulai mentruasi/ mimpi basah.

D. Belum memahami perubahan dalam dirinya.

E. Gejolak emosi meningkat, emosi labil

F. Berjuang untuk AKU nyaSikap orang tua :1. Bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak/tempat curhat.

2. Seharusnya memahami/ memaklumi kondisi anak

3. Mengurangi authoritaritasnya. PRA REMAJA (12-14 TAHUN)a. Merupakan masa peralihanb. Perubahan hormon merangsang pertumbuhan karakteristik seksnyac. Temperamen yang labil dan perasaan tidak amand. Timbul kesadaran dan perhatian pada jenis kelamin yang berbedaMengenal Anak Pra Remaja dan Remaja (Umur 12-20 Tahun)

Pertumbuhan anak Tunas Remaja sering mengejutkan, karena tiba-tibatubuh mereka berubah cepat dan kita tidak lagi bisa mengenalimereka sebagai anak-anak. Namun demikian di balik tubuh yangbertumbuh tsb. keadaan kejiwaan mereka masih kekanak-kanakan. Halini harus di perhatikan secara keseluruhanA. CIRI KHAS SECARA JASMANI1. Pertumbuhan fisik berkembang sangat pesat, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan. Mereka merasa resah karena hal tersebut, untuk itu mereka membutuhkan perhatian dan pengertian, serta makanan yang bergizi.

2. Berat dan tinggi badan anak perempuan bertambah lebih cepat darianak laki-laki. Rata-rata anak perempuan memang memilikikedewasaan fisiologis dua tahun lebih cepat dibanding anak laki-laki. Baik laki-laki maupun perempuan pada usia ini amat pekaakan keadaan fisik mereka. Karena itu, dalam membina hubunganyang sehat, jangan biarkan mereka (termasuk gurunya) membuatgurauan/ledekan mengenai keberadaan fisik anak-anak ini.3. Sudah mulai mengalami proses kematangan seksual, dimana anakperempuan mulai mengalami mensturasi. Wanita dewasa sebaiknya mulaimenyadari hal ini dengan memberikan waktu untuk berbicara secarapribadi kepada mereka, karena sering mereka malu berbicara tentanghal ini dengan orang tua mereka sendiri.114. Pita suara semakin dewasa, yang menyebabkan suara anak laki-lakiberubah. Besar kemungkinan sebagian anak laki-laki merasa malukarenanya dan enggan untuk menyanyi. Untuk itu, orang dewasa denganbijaksana harus menyadari hal ini dan tidak memberi celaan kalausuara mereka mengganggu dalam paduan suara. Sebaliknya berikandorongan pada mereka, tapi bukan dengan paksaan.

5. Pertumbuhan jasmani yang pesat mengakibatkan gerak-gerik anakpra-remaja menjadi kurang lincah, misalnya: mudah menumpahkansesuatu, kakinya tersandung, dsb. Masa ini dapat menjadi masausia dimana mereka seringkali merasa kikuk. Oleh karena ituorang dewasa sebaiknya bersikap sabar dan penuh pengertian pada mereka.

6. Memasuki masa remaja, anak-anak ini tidak lagi terlalu sukamelakukan berbagai permainan/kegiatan yang menuntut aktivitasseluruh anggota tubuh mereka (seperti layaknya dilakukan olehanak-anak usia pratama dan madya). Mereka sekarang cenderungmenyukai permainan kelompok, permainan yang mempunyai peraturantertentu serta menuntut ketrampilan. Ketrampilan, keahlianserta kemampuan fisik merupakan sesuatu yang amat penting,terutama bagi anak laki-laki.B. CIRI KHAS SECARA MENTAL1. Inilah usia dimana seorang anak memiliki kepekaan intelektual yang tinggi, suka mengadakan eksplorasi, diliputi perasaan ingin tahu, dan amat berminat terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Penting bagi guru untuk merancangberbagai program/aktivitas menarik yang mampu merangsang dayapikir serta kreativitas mereka.

2. Pada usia ini, seorang anak senang berdebat dan mengkritik.Mungkin kalimat yang diucapkannya kedengaran kurang sopan, namundemikianlah caranya mencari tahu mengenai dunia sekitarnya. Orang dewasasebaiknya tidak mudah tersinggung dan marah, melainkan belajaruntuk memahami dan mengenali maksud pertanyaan di balik kalimatmereka yang mungkin kedengaran sangat tidak sopan atau kasar tsb.

3. Menuntut segala sesuatu yang logis dan bisa diajak berpikirsecara serius. Tapi, daya pengertian mereka masih terbatas olehkurangnya pengalaman hidup. Diskusi terpimpin merupakan aktivitasyang disukai anak-anak usia pra-remaja. 4. Anak pra-remaja cenderung terlalu mudah mengambil kesimpulanterhadap suatu hal, juga dalam pengambilan keputusan. Mengingatpengalaman hidup yang masih sangat terbatas, mereka masihmemerlukan bimbingan dalam banyak hal. Oleh karena itu,kedekatannya dengan orang dewasa memainkanperanan yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang sedangmengalami masa remaja yang penuh konflik dengan orangtua.5. Mereka masih suka berimajinasi, tapi kali ini pikiran danimajinasinya mendasari berbagai pengharapan dan tujuan yang adadi dalam hatinya. Seringkali mereka menjalani hidupnya menurutteladan orang-orang yang dikaguminya.6. Mereka mulai peka melihat dan mengalami ketidaksinambungan yangmencolok antara kepercayaan dan praktek. Meskipun anak pra-remajamemiliki pengetahuan tentang benar dan salah, kadang-kadangkehendak mereka untuk melakukan apa yang benar seperti yangdiyakininya, tidak ada. Untuk itu, orang dewasa harus acapkali menekankanpentingnya mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan imanpercaya mereka.C. CIRI KHAS SECARA EMOSI

1. Emosinya tidak stabil, sebentar naik, sebentar turun. Suatu saat mereka merasa sangat senang, tapi tidak lama kemudian mereka dapat menjadi marah atau sedih. Seringkali mereka tidak dapat mengendalikan perasaan-perasaannya tersebut. Orang dewasa sebaiknya bertindak sabar dan penuh pengertian dalam membimbing mereka.Penjelasan dari sudut pandang ilmu psikologi mungkin diperlukan untuk memberikan alasan logis pada mereka mengenai apa yang tengah terjadi di dalam diri mereka pada usia pra-remaja ini.2. Sering berubah dan tak menentu. Ada kalanya mereka bersukariadan lincah, tapi ada kalanya juga bermuram durja, bahkan inginmelarikan diri dari kenyataan hidup yang tidak bisa diterimanya.Hal ini wajar terjadi dalam diri anak pra-remaja, asal tidakberlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang.Dalam hidupnya, memang anak-anak usia pra-remaja sering mengalamikeresahan, kebimbangan, bahkan tekanan. Mereka memerlukanbimbingan dari orang dewasa yang dapat mengerti dan memahamimereka sebagaimana adanya. Mereka membutuhkan kehadiran guru atau seseorang yang dapat menjadi teman baik mereka dalam menghadapi berbagaipergumulan hidupnya.14D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL1. Boleh dikatakan seorang anak pra-remaja akan melakukan apa saja untuk memperoleh atau mempertahankan statusnya di dalam sebuah kelompok. 2. Hubungan antara laki dan perempuan dapat menjurus pada hal-halyang kurang sehat, apalagi dengan pengaruh media yang ada saatini. Akan lebih ideal bila laki-laki dibimbing oleh guru/pembimbing pria dan anak wanita dengan guru/pembimbing wanita.E. CIRI KHAS SECARA ROHANI1. Tidak seperti usia sebelumnya, mereka saat ini tidak lagiberibadah karena paksaan orangtua. Mereka sudah mulai memilikipendirian dan keputusan sendiri. 2. Mereka membutuhkan contoh konkrit, pengalaman yang nyata, sertarelevansi pengajaran yang diterimanya dalamkehidupannya sehari-hari. Karena itu, berikanlah ajaran yangsesuai dengan kebutuhan dan pergumulan mereka, misalnya:pengenalan diri, emosi dan kehendak, pergaulan yang sehat,penerimaan diri, dsb.3. Memiliki banyak pertanyaan tentang kebenaran, mereka sedangmencari kebenaran yang sejati. Oleh karena itu, doronglahmereka untuk berani bertanya dan memberikan pendapat. Berikanlahbimbingan dengan sabar, dan jangan sekali-kali mengabaikanpertanyaan mereka (meski terdengar sangat konyol dan sepele . Untuk itu orang dewasa harus banyak belajar dan berpengetahuanuntuk dapat menolong mereka dengan bijaksana.

4. Teladan hidup orang dewasa amat penting bagi mereka. Tantanganbesar bagi para pembimbing anak pra-remaja adalah menjadikandirinya sendiri melaksanakan apa yang telah diajarkannya (walkthe talk).Peran perawat pada pasien pra remaja dan remajaSeiring perkembangan fisik, mental, dan psikososial individu, tugas perkembangan yang harus dilakukan remaja menjadi lebih kompleks.Masa ini adalah masa transisi dari anak menuju dewasa, hendaknya perawat melakukan pasien dengan :1. Hargai pendapat pasien2. Jangan menyalahkan pasien3. Mulai komunikasi4. Hindari pertanyaan yang menyudutkan5. Jaga kerahasian6. Mengerti Pola pikir tingkah laku remaja7. Mengerti Peralihan pada anak ke dewasa8. Bila pasien stres, adakah masalah dengan teman sebaya dan diskusikan9. Diluar perawat , bisakah terbuka dengan keluarga lain 10. Jangan libatkan orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya11. Beri support penuh perhatian12. Jangan melakukan intrupsi ekspresi wajah tidak menunjukkan heran13. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)16Tahap tahap yg dapat dilakukana. Tahap PrainteraksiMengumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya kepada orang tua tentang masalah yang ada.b. Tahap PerkenalanMemberi salam dan senyuman kepada klien,melakukan validasi,mencari kebenaran data yang ada,mengobervasi,memperkenalkan nama dengan tujuan,waktu dan menjelaskan kerahasian klien. c. Tahap KerjaMemberi kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang hal yang kurang di mengerti dalam berkomunikasi. Saat berkomunikasi dengan klien remaja, usahakan berdiskusi atau curah pendapat seperti teman sebaya.d. Tahap TerminasiMenyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil,memberikan reinforcement positif, tindak lanjut, kontrak, dan mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa, oleh karena itu perawat harus menghindar sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan. Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya dan butuh diskusi dalam menangani masalahnya. Apabila remaja berbicara disertai emosional, maka cara terbaik untuk memberi dukungan adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela dan menghindari komentar yang menimbulkan kesan mencela.17KESIMPULANTumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan dapat diukur dan dapat diprediksi, faktor yang menunjukkan adanya pertumbuhan adalah tinggi badan, berat badan, pertumbuhan tulang, dan gigi. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor internal yang merupakan genetic dan tempramen manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu, lingkungan, nutrisi, teman, istirahat, olahraga, tidur, pengalaman hidup dan status kesehatan.

Perkembangan adalah perubahan kualitatif terhadap lingkungan. Perkembangan sering disebut sebagi seri progresif dari penuaan atau perubahan koheren menuju kedewasaan Terdapat empat teori perkembangan, yaitu: teori perkembangan biofisik, psikososial, kognitif, dan moral. Dalam teori perkembangan biofisik, teori ini menggambarkan proses maturasi (masa menuju kedewasaan) secara biologis, sedangkan teori perkembangan psikososial menggambarkan pendiskripsian perkembangan seseorang yang dilihat dari kepribadian, temperamen, dan emosi. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang berbeda, pertumbuhan menjelaskan mengenai sesuatu yang dapat diukur dan dapat diprediksi dalam kehidupan manusia. Pertumbuhan tidak dapat kembali (irreversible), pertumbuhan dapat menjelaskan mengenai efek yang timbul apabila pertumbuhan tidak berjalan dengan baik. Sedangkan, perkembangan menjelaskan mengenai hal yang tidak dapat diukur dan dapat saja mengalami kemunduran. Dalam keperawatan komunikasi therapeutic yang dapat dilakukan menghindar sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan. Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya dan butuh diskusi dalam menangani masalahnya. Apabila remaja berbicara disertai emosional, maka cara terbaik untuk memberi dukungan adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela dan menghindari komentar yang menimbulkan kesan mencela.DAFTAR PUSTAKA

Community, C. (2007). Mengenal Anak Pra Remaja ( Umur 12 - 14 Tahun ). Whitepegasus96.blogdetik.com .

Alamdani, B. L. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Selama Masa Kehidupan. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

19


Top Related