Transcript
Page 1: Makalah pembangunan masyarakat desa

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Proses perubahan masyarakat pada intinya adalah perubahan norma-norma dalam 

masyarakat. Karena perubahan norma dan proses perubahan norma baru merupakan inti dari

usaha mempertahankan kesatuan hidup berkelompok, dengan sendirinya proses perubahan

masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus

diusahakan adanya re-integrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan

masyarakat yang lebih cocok dengan kebutuhan baru masyarakat dimana norma-norma yang

lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang baru atau lebih luas. Inti

perubahan masyarakat dan perkembangan yang telah disebutkan yaitu demi kemajuan

anggota masyarakat yang bersangkutan, menemukan penyesuaian diri bagi anggota

masyarakat. Akan tetapi penyesuaian saja tidak cukup, menguasai keadaan baru adalah lebih

penting untuk menghindari kekacaun dalam masyarakat, sabagai akibat perubahan tersebut.

Seiring dengan perubahan sosial tersebut akan berdampak terhadap kebudayaan di suatu

daerah. Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya

dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir

punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan

dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk

menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal

dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang

sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.

Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati

diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya.

Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda

yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini

menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan

Page 2: Makalah pembangunan masyarakat desa

B.     Rumusan Masalah

Dengan meliahat latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah

ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses perubahan sosial dalam masyarakat Desa dan apa saja bentuk dan

dampak dari perubahan sosial tersebut ?

2. Bagaimana peran masyarakat terhadap pembangunan Desa ?

3. Jelaskan bagaimana pentingnya kebudayaan dan bagaimana sikap kita menjaga

kebudayaan tersebut agar tetap lestari?

C.     Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut :

1. Kita dapat mengetahui apa arti dari perubahan sosial, kebudayaan serta pembangunan.

DESA

2. Kita juga dapat mengetahui proses perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat

DESA serta bentuk perubahan dan dampak yang diakibatkan dari perubahan tersebut.

3. Masyarakat dapat berperan aktif dalam terciptanya pembangunan yang ada di Desa

4. Kita dapat mengetahui pentingnya akan kebudayaan dan menjaga kebudayaan akan tetap

lestari.

Page 3: Makalah pembangunan masyarakat desa

BAB II

PEMBAHASAN

A.   PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT DAN BENTUK SERTA

DAMPAKNYA

1.      Proses Perubahan Sosial Di Desa

Proses peruabhan sosial merupakan serangkaian jalannya perubahan yang dilalui dalam

perkembangan masyarakat. Di dalamnya ada penyesuaian-penyesuaian yang merupakan

serangkaian perubahan yang dilalui masyarakat. Ada dua bentuk proses perubahan yaitu

individual proses dan kolektif proses.

Proses perubahan sosial menurut Alvin B. Bertrand :

a)      Proses Perubahan sosial diawali komunikasi sosial,

b)      Dari komunikasi sosial akan melahirkan difungsi yang merupakan proses penyebaran

unsur sosial budaya.

c)      Masuknya unsur-unsur baru dalam masyarakat dapat melalui perembesan unsur sosial

budaya secara damai.

Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya ;

ü  Faktor Internal yaitu Teknologi, Inovasi, Konflik dan Pertumbuhan Penduduk

ü  Faktor Eksternal yaitu Perubahan Sosial karena Faktor Alam Sekitar dan Perubahan Sosial

karena Faktor Masyarakat Lain

ada juga faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial;

Ø  Faktor pendorong perubahan sosial yaitu Pendidikan yang bermutu, Komposisi penduduk

yang beragam, Sistem sosial yang terbuka dan Sikap progresif.

Ø  Faktor penghambat peruabhan sosial yaitu Konservatisme elite, Sistem sosial tertutup,

Pendidikan yang buruk dan Komposisi penduduk homogen.

Page 4: Makalah pembangunan masyarakat desa

2.      Bentuk dan Dampak Perubahan Sosial Desa

Bentuk dari perubahan sosial antara lain :

a.  Perubahan Lambat (evolusi) dan Perubahan Cepat (revolusi)

Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha

masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru

yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah

perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat

sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang

sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan

revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh

munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit

dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses

revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung

terciptanya revolusi :

1. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin

masyarakat tersebut.

3. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.

4. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.

5. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa

tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan

program dan arah gerakan revolusi.

b.      Perubahan Kecil (Mikro) dan Perubahan Besar (Makro)

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak

membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan

kecil adalah perubahan model rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan

besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa

Page 5: Makalah pembangunan masyarakat desa

pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah

dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

c.       Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan (Planed Change) dan Perubahan

yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan (Unplaned Change)

Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah

diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan

perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang

atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau

lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial.

Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan

tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata

pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak

direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat

dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.

3.      Dampak dari Perubahan sosial

Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi

suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah

pada hal-hal positif (kemajuan) dan hal-hal negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja

memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya.

Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya.

a.      Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

b.      Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.

c.      Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia.

d.      Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.

Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial budaya :

a.      Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak

sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.

Page 6: Makalah pembangunan masyarakat desa

b.      Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan

budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya

(cultural lag atau kesenjangan budaya).

c.      Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks.

d.      Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran

bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat.

B.     PERAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN DESA

Apabila kita cermati keadaan yang terjadi di sekitar lingkungan kita, masyarakat kecil atau

masyarakat kelas bawah ternyata bukanlah masyarakat yang secara keseluruhan hanya

mampu menggantungkan kehidupannya pada pihak lain, dalam hal ini terutama pada

pemerintah. Mereka juga bukan seluruhnya dapat dikatakan akan menjadi beban

pembangunan bangsa. Kenapa bisa dikatakan seperti itu, bukan lain karena diantara mereka

juga pada dasarnya tumbuh semangat untuk mandiri dan lepas dari ketergantungan pada

pihak lain.

Kasus di Jakarta menunjukkan, ternyata partisipasi masyarakat terhadap perekonomian cukup

berarti bagi kelangsungan roda pertumbuhan ekonomi, minimal mengurangi beban yang

seharusnya menjadi tanggungan pemerintah. Dalam kasus ini, Biro Pusat Statistik (BPS) DKI

Jakarta menghitung, ternyata pedagang kaki lima Jakarta menyetor pungutan liar sebesar Rp

53,4 milyar/tahun, dengan omzet Rp 42,3 milyar/hari!. Dari aset dan omzet yang ada,

ternyata sektor ini tidak begitu miskin, artinya angka yang dihasilkan oleh mereka ternyata

juga cukup besar.

Jadi dalam kasus tadi, sikap para pedagang kaki lima ternyata menunjukkan bahwa mereka

mampu eksis di tengah gelombang terpaan krisis ekonomi yang terjadi. Jelas sikap

kewirausahaan semacam itu akan cukup signifikan bagi peningkatan kemampuan masyarakat

secara keseluruhan. Sedangkan di beberapa kota lainnya, kita bisa menyaksikan, betapa di

jalan-jalan utama kota tadi, kini telah tumbuh pusat-pusat ekonomi informal yang juga

ternyata mampu membantu menaikan pendapatan ekonomi warga masyarakat serta diyakini

Page 7: Makalah pembangunan masyarakat desa

kedepannya akan berimplikasi pada peingkatan kehidupan dan kesejahteraan para pedagang

yang ada di sana.

Makanya tidak seluruhnya benar ungkapan yang mengatakan bahwa penyebab keterpurukan

ekonomi bangsa ini adalah karena adanya ketidakmampuan untuk menumbuhkan modal

(capital). Dari segi ekonomi, modal adalah memang salah satu kekuatan pertumbuhan

ekonomi. Namun tanpa dibarengi dengan kekuatan untuk berusaha dengan keras, tetap saja

akan kurang signifikan dengan peningkatan produktivitas. Sebagaimana para pedagang kaki

lima tadi, dengan modal terbatas, akhinya mereka tetap mampu eksis. Dengan mereka eksis,

minimal mereka akan mampu memenuhi kebutuhan-kebuuhan dasar kehidupan keluarganya.

Diharapkan dari peningkatan tersebut, akan meningkatkan pula kesejahteraan keluarga

mereka. Dengan begitu, pemerintah tinggal mendorong semangat berwirausaha ini menjadi

semangat kolektif yang terus pula dikembangkan menjadi lebih luas lewat pembinaan-

pembinaan kelompok usaha-kelompok usaha yang ada di masyarakat, atau paling tidak

memberikan arahan-arahan bagi pengembangan usaha mereka secara personal.

Adapun, kalau kita jabarkan secara singkat dan sederhana, peran apa saja yang dilakukan

masyarakat dalam berpartisipasi dalam peningkatan pembangunan daerah adalah, diantarnya :

a.      Peran di Bidang Pendidikan

Pendidikan adalah permasalahan besar yang menyangkut nasib dan masa depan bangsa dan

negara. Karena itu, tuntutan reformasi politik, ekonomi, sosial, hak azasi manusia, sistem

pemerintahan dan agraria tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa reformasi sistem

pendidikan. Krisis multidimensi yang melanda negara dan bangsa Indonesia dewasa ini, tidak

hanya disebabkan oleh krisis ekonomi, sosial dan politik, melainkan juga oleh krisis pada

sistem pendidikan nasional.

Upaya pemerintah memberikan bantuan darurat dalam bentuk materi baik melalui program

“jaring pengaman sosial” maupun melalui proyek “Padat Karya” ternyata belum mampu

memberdayakan masyarakat miskin secara maksimal. Tentu saja masyarakat lapisan bawah

sangat memerlukan bantuan semacam ini. Akan tetapi, fakta-fakta di lapangan menunjukkan

bahwa upaya tersebut masih sarat dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Bantuan yang

Page 8: Makalah pembangunan masyarakat desa

seharusnya menjadi porsi dan hak masyarakat lapisan bawah justru sebaliknya kadangkala

dinikmati mereka yang tidak berhak.

Pola partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan seharusnya memang bukan pola yang

bersifat top-down intervention yang terkadang mengandung nuansa kurang menjunjung tinggi

aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya. Akan tetapi yang relatif

lebih sesuai dengan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola

pemberdayaan yang sifatnya bottom-up intervention yang di dalamnya ada nuansa

penghargaan dan pengakuan bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk

memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-

usaha pendidikan dengan prinsip swadaya dan kebersamaan. Bagaimana peran partisipasi

masyarakat dalam bidang pendidikan formal dan nonformal untuk melahirkan SDM yang

berkualitas tentu saja menjadi pekerjaan rumah semua pihak.

Masalahnya adalah bagaimana pemerintah menjadi motivator dan akselerator yang baik bagi

tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan milik masyarakat sehingga mampu menjadi daya

dukung pembangunan SDM yang berkualitas. Pada tataran ini pula, pemerintah harus

mendorong secara maksimal agar masyarakat mampu meningkatkan kualitas pendidikan

yang lebih baik, yang didalamnya terdapat tujuan mulia untuk mengubah perilaku

masyarakat, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan menjadi seorang insan yang utama .

b.      Peran di Bidang Ekonomi

Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani dan buruh. Ironisnya, sejumlah besar

petani kita, bekerja dan hidup di atas lahan yang bukan milik mereka sendiri. Mereka yang

merasa “memiliki” lahan pun kadangkala tanpa hak kepemilikan yang resmi. Legalisasi serta

sertifikasi tanah yang ada baru mencakup sebagian kecil dari lahan yang diolah para petani.

Di tengah kondisi itu, pemerintah belum mengupayakan perbaikan maksimal nasib para

petani. Wajarlah ketika akhirnya di Jawa Tengah para petani yang kecewa kepada pemerintah

membakar gabah yang merupakan hasil panen dari kerja keras dan banting tulang mereka

selama ini.

Page 9: Makalah pembangunan masyarakat desa

c.       Peran di Bidang Politik

Pada dataran konseptual, banyak pihak yang menyangka bahwa politik pada dasarnya adalah

hal yang hanya berurusan dengan kekuasaan. Padahal secara substansial, politik sebenarnya

menyangkut juga kehidupan manusia secara luas. Makanya dalam kehidupan praktis, kita

menjumpai istilah politik ekonomi, politik pendidikan serta istilah politik lain yang

dihubungkan dengan persoalan yang terjadi. Namun begitu, dalam konteks pembicaraan

politik saat ini, kita akan memfokuskan pada dua hal pembahasan. Pertama, politik yang kita

maknai sebagai wahana (arena) perjuangan tempat elemen dalam masyarakat bersaing

mendapat porsi dalam kekuasaan yang ada dalam bentuk institusi legislatif dan eksekutif

yang adadi berbagai tingkatan. Kedua, ketika masalah pertama tadi telah dilampaui, maka

keadaannya menjadi bergeser ke dalam manajemen kekuasaan tersebut. Secara substansi

harusnya kekuasaan mampu memberikan jawaban kepada publik, akan diarahkan kemana

kekuasaan yang telah diraih.

Secara ideal, siapapun yang pada akhirnya berkuasa secara syah sekaligus secara legal formal

aturan demokrasi bisa terpenuhi harusnya mengarahkan kekuasaan yang ada pada pencapaian

sebesar-besarnya bagi pengurusan kepentingan masyarakat. Secara spsifik berarti

memperbesar legitimasi dan fokus awal (yang ada pada kelompok atau elemen pendukung

awal; bisa berupa satu partai atau gabungan) untuk sanggup melintasi tujuan bersama yang

lebih baik, yakni menuju masyarakat berkualitas yang dalam kehidupannya tercipta keadilan,

kemakmuran, dan kesejahteraan. Masyarakat yang dalam hidupnya pula tercipta rasa aman,

damai sentausa, tanpa takut pada tekanan atau intimidasi pihak lain.

Untuk mewujudkan hal yang seperti di atas, pada dasarnya di masyarakat sendiri sebenarnya

telah terbangun sendi-sendi kehidupan yang mengarah ke sana. Di tengah masyarakat pula,

kita saksikan ada banyak tokoh masyarakat, baik yang berlatar belakang tokoh agama (kyai,

ulama atau ustadz), tokoh sosial, aparat pemerintahan maupun para pemimpin informal

lainnya yang selalu saja akan segera sigap membantu penyelesaian masalah begitu terjadi

kesalahpahaman atau persoalan-persoalan lain yang terjadi di tengah masyarakat. Potensi

inilah yang secara khusus harus kita syukuri, mengingat perselisihan pandangan atau

Page 10: Makalah pembangunan masyarakat desa

perbedaan politik seperti apapun yang terjadi di masyarakat kita, akan segera selesai ketika

para tokoh masyarakat sedera ikut serta membantu penyelesaian masalah yang terjadi.

d.      Peran di Bidang Sosial Budaya

Karya sastra dan kesenian yang tumbuh di tengah masyarakat ternyata kadangkala mampu

membuat banyak orang terpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pengaruh

ini, baik sebatas visi dan pandangan hidup atau malah pada perilaku keseharian. Dengan

begitu kesan yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah produk kesenian haruslah mampu

terkontrol. Artinya, seni dan produk berkesian secara ideal seyogianya berada dalam koridor

tatanan normatif yang mampu menjembatani kebebasan berekspresi dan etika yang berlaku di

tengah masyarakat. Ini haruslah dilakukan, mengingat Indonesia adalah negara yang secara

nyata menjadikan dasar-dasar kehidupan masyarakatnya berada di atas landasan moral dan

spiritual yang baik. Jika tidak terjadi keseimbangan seperti itu, maka dikhawatirkan akan

terjadi polemik berkepanjangan tanpa penyelesaian. Ini terjadi sebagaimana pada beberapa

waktu yang lalu, yang dimungkinkan karena berbedanya cara pandang terhadap seni dan

produk kesenian yang ada di tengah masyarakat.

e.       Peran di Bidang Mental Spiritual (Keagamaan)

Untuk meningkatkan kehidupan keberagamaan masyarakat, diperlukan sistem yang tepat,

terpadu dan sistemik. Untuk membangun hal tersebut, tentu saja pemerintah tidak bisa berdiri

sendiri, diperlukan peran masyarakat yang lebih luas. Pendidikan agama yang selama ini

berjalan tentu saja tidak akan memadai untuk sekedar memahamkan orang.

Dan memang, pendidikan agama bukanlah segala-galanya, tetapi ia lebih sebagai stimulan

untuk mengembangkan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Kita semua

mengetahui bahwa dinamika pendidikan yang terjadi berjalan sangat cepat, sementara

perbaikan sistem yang bisa dilakukan terbatas dan butuh waktu yang tidak sedikit. Dinamika

ini pula kadangkala tidak bisa direspon sesegera mungkin secara cepat. Oleh karena itu,

kerjasama mutlak diperlukan oleh semua pihak. Tidaklah cukup kalau hanya dilakukan kerja-

kerja yang sifatnya parsial. Maka dibutuhkan upaya pendidikan agama secara terpadu untuk

menutupi kebutuhan ini.

Page 11: Makalah pembangunan masyarakat desa

f.        Peran di Bidang Keamanan, Ketertiban dan Keindahan

Orang barat seringkali mengatakan Indonesia is a violent country. Itulah kata-kata

penyunting Freek Colombijn dan J. Thomas Lindblad ketika memberi pengantar sebuah buku

yang berjudul Roots of Violence in Indonesia (menelusuri akar-akar kekerasan di Indonesia).

Mereka dalam buku tersebut mengatakan bahwa geneologi kekerasan itu sendiri ternyata

berakar cukup kuat di Indonesia. Terutama sejak jatuhnya rezim orde baru. Kekerasan

menurut mereka seperti menjadi ritualitas masyarakat Indonesia yang diproduksi dan

direproduksi kembali. Kekerasan bulan Mei, Situbondo, Sambas, Ketapang, Sampit, Maluku,

dan seterusnya, cukup jelas menunjukkan bahwa Indonesia menurut mereka adalah violent

country.

Page 12: Makalah pembangunan masyarakat desa

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1.      Perubahan Sosial di Desa adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan

perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Proses

Perubahan sosial diawali komunikasi sosial yang akan melahirkan difungsi yang merupakan

proses penyebaran unsur sosial budaya melalui perembesan unsur sosial budaya secara

damai.

2.      Kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang

ada di Desa sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita

tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang

tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu,

sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni

budaya kita demi masa depan anak cucu.

3.      Pembangunan Desa merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka menunjang

kesjahteraan masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang bertujuan untuk

mengurangi kemiskinan tanpa merusak lingkungan atau kehidupan sosial. Dan merupakan

sebuah tranformasi atau perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang di gerakkan atas tujuan

atau strategi yang diinginkan yang berguna untuk peningkatan kualitas manusia dalam

mempebaiki kualitas hidupnya

B.     Saran

Adapun saran yang dapat saya kemukakan dalam makalah yaitu dengan adanya perubahan

sosial di Desa sebagai proses dalam pembangunan di Indonesia, diharapkan semua kalangan

baik masyarakat maupun pemerintah menjalin kerjasama agar proses pelaksanaan

pembangunan dapat tewujud dan tujuan nasional dapat tercapai. Pada dasarnya,

pembangunan diarahkan ke kondisi better dan untuk hajat hidup masyarakat banyak

Page 13: Makalah pembangunan masyarakat desa

DAFTAR PUSTAKA

Lugiarti, Eppy. 2004. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses

Perencanaan Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti.

Tesis. Pascasarjana, IPB

Moeljarto, T. 1987. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis, Arah dan Strategi. PT

Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta

Rahardjo, M. Dawan. 2006. Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret

Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia

Page 14: Makalah pembangunan masyarakat desa

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 

yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan

sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga

selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,

kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku

umatnya.

Makalah ini penulis membahas mengenai “ PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA”,

dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran.

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.

Raha,  Januari 2014

Penyusun

Page 15: Makalah pembangunan masyarakat desa

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i   

Daftar Isi............................................................................................................... ii    

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................. .......... 1

B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2

C. Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.... .................................................................................... 3

A.   Perubahan sosial dalam masyarakat dan bentuk serta dampaknya.......... 3

B.     Peran masyarakat terhadap pembangunan desa................................................ 6

BAB III PENUTUP............................................................................................. 12

A. Kesimpulan.............................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

Page 16: Makalah pembangunan masyarakat desa

TUGAS : FINAL

TEORI PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :NAMA : ARI YANTO

STAMBUK : 21208252

JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

SEMESTER : III

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KENDARI

KELAS RAHA

2014


Top Related