Download - Makalah pbb
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.
Penyusunan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Sejarah di SMA Sukma Bangsa Bireuen.
Dalam Penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki saya. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu Jamilah Akbar, S.Psi Selaku Kepala Sekolah SMA Sukma Bangsa Bireuen serta
segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril
maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMA Sukma Bangsa Bireuen.
2. Ibu Meutia Lisa Purnama, S.Si selaku Wali Kelas XII IPS SMA Sukma Bangsa
Bireuen.
3. Bapak Zahlul Fikri,A.Md selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka
penyelesaian penyusunan makalah ini.
4. Rekan-rekan semua di Kelas XII IPS SMA Sukma Bangsa Bireuen.
5. Secara khusus penyusun menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penyusun, baik selama mengikuti pembelajaran sekolah maupun dalam
menyelesaikan makalah ini
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin
Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Bireuen, 11 Januari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………….…………………………
iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………… 1
1.3 Manfaat ……………………………………………………………. 1
BAB II ISI ……………………………………………………………………….
2
1. Sejarah Berdirinya PBB ……………………………………………. 2
2. Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB ………………………………… 7
3. Keanggotaan PBB ………………………….………………………. 8
4. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan
PBB…………………………………………………………………… 9
1. Lembaga Khusus………………………………………………………. 13
2. Tujuan Lain …………………………………………………………. 15
3. Mandat ………………………………………………………………….. 21
4. Lainnya ……………………………………………………………… 22
5. Pendanaan …………………………………………………….……. 23
6. Kebijakan Personil …………………………………………………. 25
7. Reformasi ………………………………………………………………. 26
8. Efektifitas ………………………………………………………….… 29
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………. 31
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….…. 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang beranggotakan
negara-negara berdaulat yang bertujuan menghindar menghindari perang dunia dan mala
petaka kemanusiaan akibat perang. Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada
tanggal 26 Juni 1945. Dan Piagam PBB mulai beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945.
Seperti Liga Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamain dan keamanan
internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan kolektif,mencegah
ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial ekonomi internasional dan
hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara yang cinta damai untuk
mendukung penyelesaian sengketa secara damai.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui sejarah berdirinya PBB.
2. Mengetahui azaz dan tujuan berdirinya PBB.
3. Mengetahui keanggotaan PBB.
4. Mengetahui susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.
5. Dan lainnya.
1.4. Manfaat
Dengan didapatkannya tujuan dari tugas akhir ini maka diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara keseluruhan.
BAB II
ISI
A. SEJARAH BERDIRINYA PBB
PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks
di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara
– baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga
tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB
berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di
di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-
gereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah
Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu
tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti
gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church
House yang berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas
50 tahun bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama
pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan
oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada
tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and
Freemasonry; Kirby). Uskup Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula
Uskup Agung Canterbury (1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama kali oleh Franklin
D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu
diketahui ternyata selain sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota
penting dari Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow
berkedok gerakan sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat
dua catatan mengenai aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan
Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911.
Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk
mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk
menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu,
Pihak Berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan
dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang
pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis,
Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan
rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-
wakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan
dan keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini
telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San
Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions
Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang
menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia
yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian
tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945,
selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu
Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya
yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti
51 negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada
tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama
sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga
diketahui merupakan anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le
Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang
lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC).
Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951.
Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota
Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN
Secretary General), Robert Strange McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968;
President World Bank 1968-1981).
LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk 33
kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga
berupa tebaran ranting dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol
nomor 33 adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk
Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan ” semak yang membakar” yang Moses
(Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan merupakan kayu yang oleh Tuhan
diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan
Tempat Beribadah.
PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA PBB
Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah
dari konsep organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk
melindungi gerakan zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang
merupakan teman mesranya negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu
sbb:
1. Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden
Amerika Serikat.
2. konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara
khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3. Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33
kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk
yahudi.
4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan,
persaudaraan, dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
5. Adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-
nyata menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong
negara-negara maju dengan program “pinjaman lunak” jangka panjang yang bunganya bisa
naik sampai seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika
dan Eropa. Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas
Perang Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut faham Freemasonry. Mereka
menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para penziarah
yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan
modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa
kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
6. Adanya “dominasi kekuatan” oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang
memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan
Majelis Umum yang secara “hukum” lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak
lebih sebagai “penonton” yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka
menindas bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk
memudahkan campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan
senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir,
Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini
ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27
Agustus 1922. Dan peran terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis
internasional adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara Israel
di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran yang pernah dimainkan LBB
sebelumnya.
Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana
pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah menancapkan
kukunya di PBB, dimana 60 % dari keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas
memegang posisi penting dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %.
Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk
merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel)
ini tidak mematuhi resolusi yang dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku
tangan tidak pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi
resolusi PBB adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan
dikerahkan untuk menghancurkannya.
B. Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB
Asas PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.
2. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
4. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
Tujuan PBB
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas
persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis
untuk mencapai tujuan PBB.
C. Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang menandatangani
Piagam San Fransisco 26 Juni 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia
menyusul sehingga menjadi 51 negara.
2. Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian
berdasar syarat-syarat disetujui Majelis Umum PBB.
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
1. Negara merdeka.
2. Negara yang cinta damai.
3. Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.
4. Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.
D. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan PBB
a. Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang dipilih oleh Majelis Umum
atas usul DK PBB untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
Tugas utama Sekretaris Jenderal sebagai berikut.
1. Melaksanakan tugas-tugas administrasi PBB.
2. Menyusun laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus disampaikan kepada
MU.
3. Menyiapkan, mengumumkan dan melaksanakan segala keperluan badan-badan PBB.
4. Mengajukan kepada DK PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat
membahayakan perdamaian internasional.
Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Lie dari Norwegia (1 Februari 1946 – 10
April 1953). Selanjutnya jabatan sekretaris Jenderal PBB ini secara berturut-turut sebagai
berikut.
- Dag Hamarskjold (Swedia), 1953 – 1961
- U Thant (Myanmar), 1961 – 1971
- Kurt Wadheim (Austria), 1971 – 1981
- Javier Perez de Cuellar (Peru), 1981 – 1991
- Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1991 – 1996
- Kofi Annan (Ghana), 1997 – 2006
- Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 2007- ….
b. Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC)
1) keanggotaan
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa
jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah di antara
kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun
pada bulan Juli untuk sesi empat minggu
2) tugas
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan
membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan
koherensi kebijakan dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan
dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
c. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
1) Keanggotaan
Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan Peradilan utama dari PBB. Mahkamah
Internasional terdiri atas 15 hakim dari 15 negara. Anggota ini bertugas selama 9 tahun.
Mahkamah Internasional ini berkedudukan di Den Haag.
2) Tugas
Tugas Mahkamah Internasional sebagai berikut.
1. Mengadili perselisihan-perselisihan atau persengketaan antarnegara-negara anggota
PBB yang persoalannya diajukan oleh negara yang berselisih.
2. Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa
antarnegara-negara anggota PBB.
3. Mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang tidak
menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.
d. Majelis Umum (General Assembly)
1. Keanggotaan
Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum. Sidang Majelis umum terdiri dari
seluruh anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Majelis Umum bersidang sekali
setahun. Sidang luar biasa dilakukan apabila diminta oleh Dewan Keamanan atau sebagian
besar anggota.
2. Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan
mengangkat Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
e. Dewan Keamanan (Security Council)
1. Keanggotaan
Dewan Keamanan mempunyai anggota 15 negara.
a. Lima negara anggota tetap (the Big Five) yakni Inggris, Perancis, RRC, Amerika Serikat,
dan Uni Sovyet (Rusia). Kelima negara itu mempunyai hak veto yaitu hak untuk menolak
atau membatalkan suatu keputusan dalam Dewan Keamanan. Hak veto tidak berlaku apabila
masalah yang disidangkan DK menyangkut kepentingan negara anggota DK.
b. Sepuluh negara anggota tidak tetap (dipilih secara bergiliran untuk masa tugas dua tahun).
Indonesia pernah dipilih menjadi anggota tidak tetap DK antara tahun 1973 – 1974.
2. Tugas
Tugas dan wewenang DK sebagai berikut.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan
keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
E. Lembaga khusus
Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu
tertentu. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional,
Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan.
Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan dan
gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi
(misalnya, oleh UNHCR).
Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan
khusus untuk memenuhi tugasnya.
Lembaga khusus PBB
No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri
1 FAO Organisasi Pangan dan
Pertanian
Roma, Italia Jacques Diouf 1945
2 IAEA Badan Tenaga Atom
Internasional
Wina, Austria Yukiya
Amano
1957
3 ICAO Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional
Montreal,
Kanada
Raymond
Benjamin
1947
4 IFAD Dana Internasional untuk
Pengembangan Pertanian
Roma, Italia Kanayo F.
Nwanze
1977
5 ILO Organisasi Buruh Internasional Jenewa, Swiss Juan Somavía 1946
(1919)
6 IMO Organisasi Maritim London, Efthimios E. 1948
Internasional Britania Raya Mitropoulos
7 IMF Dana Moneter Internasional Washington,
D.C., AS
Christine
Lagarde
1945
(1944)
8 ITU Uni Telekomunikasi
Internasional
Jenewa, Swiss Hamadoun
Touré
1947
(1865)
9 UNESCO Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Paris, Perancis Irina Bokova 1946
10 UNIDO Organisasi Pengembangan
Industri Perserikatan Bangsa-
Bangsa
Wina, Austria Kandeh
Yumkella
1967
11 UPU Kesatuan Pos Sedunia Bern, Swiss Edouard
Dayan
1947
(1874)
12 WB Bank Dunia Washington,
D.C, AS
Robert B.
Zoellick
1945
(1944)
13 WFP Program Pangan Dunia Roma, Italia Josette
Sheeran
1963
14 WHO Organisasi Kesehatan Dunia Jenewa, Swiss Margaret Chan 1948
15 WIPO Organisasi Hak atas Kekayaan
Intelektual Dunia
Jenewa, Swiss Francis Gurry 1974
16 WMO Organisasi Meteorologi Dunia Jenewa, Swiss Alexander
Bedritsky
1950
(1873)
17 UNWTO Organisasi Pariwisata Dunia Madrid,
Spanyol
Taleb Rifai 1974
F. Tujuan Lain
a. Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang
sedang berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.
PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke
daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk
menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua
belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan
perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga
disebut “Helm Biru”, yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang
dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara
keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.
Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk
mencegah konflik antara negara dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin,
namun pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena
pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin,
ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada
beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.
Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya
perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika
Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan dengan
empat dari delapan kasus AS damai. Juga pada tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia
mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir
Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional-
kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan konflik
bersenjata sejak akhir Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk
menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan termasuk Perang Korea
(1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus,
negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau melaksanakan
resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB sebagai organisasi
antar pemerintah—dilihat oleh beberapa orang sebagai hanya sebuah asosiasi dari 192 negara
anggota yang harus mencapai konsensus, bukan sebuah organisasi independen. Perselisihan
dalam Dewan Keamanan tentang aksi militer dan intervensi dipandang sebagai kegagalan
untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk menyediakan bantuan kemanusiaan
dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal untuk campur tangan dalam
pembantaian Srebrenica tahun 1995 dan melindungi pengungsi surga dengan mengesahkan
pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan kekuatan, kegagalan untuk memberikan
makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, dan
terus gagal untuk mencegah genosida atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga
perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan anak, pelecehan seksual atau
menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian , dimulai pada tahun 2003, di Kongo,
Haiti, Liberia, Sudan, Burundi dan Pantai Gading. Pada tahun 2004, mantan Duta Besar Israel
untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya relativisme moral milik organisasi
dalam menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida dan terorisme yang terjadi di antara
kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold juga khusus menyebutkan
undangan Yasser Arafat tahun 1988 untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang
rendah dalam sejarah PBB.
Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan
persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945 dan dilihat sebagai
cara untuk membatasi penggunaan sumber daya manusia dan ekonomi untuk menciptakan
mereka. Namun, munculnya senjata nuklir yang datang hanya beberapa minggu setelah
penandatanganan piagam segera menghentikan konsep keterbatasan senjata dan perlucutan
senjata, menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama Majelis Umum yang
meminta proposal khusus untuk “penghapusan senjata atom dari persenjataan nasional dan
semua senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai pemusnah massal. Forum-forum
utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite Pertama Majelis Umum, Komisi
Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata, dan pertimbangan telah
dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan senjata luar
angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat, perlucutan senjata nuklir dan senjata
konvensional, zona bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah-langkah
untuk memperkuat keamanan internasional.
PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security Forum),
sebuah konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global dan bencana, yang
terjadi di Uni Emirat Arab, pada bulan Oktober 2008.
Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan ketua eksekutif Paramount Group,
mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan dan
peralatan yang lebih banyak untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz
mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat dukungan yang sama dengan
pasukan PBB.
b. Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan
Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman
dan genosida pada Perang Dunia II menyebabkan munculnya konsensus bahwa organisasi
baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan awal
adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan
tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota
untuk mempromosikan “penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi
manusia” dan mengambil “tindakan bersama dan terpisah” untuk itu. Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis Umum
pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis secara teratur
mengambil isu-isu hak asasi manusia.
PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan dan melaksanakan
prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia.
Salah satu contoh adalah dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju
demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan
struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan
mengubah gerakan bersenjata menjadi partai politik telah memberikan kontribusi signifikan
terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu pemilihan berjalan di negara-
negara dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk baru-baru ini di Afghanistan
dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk
berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara mereka.
PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi manusia
melalui perjanjian dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui Majelis
Umum, resolusi Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun
2006bertujuan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus
Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi
kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin hak-hak asasi warga negara mereka
sendiri. Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan masing-
masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali berturut-turut.
Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis
Umum. Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak
asasi manusia universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia yang
dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus peningkatan
pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.
Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk
PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis
Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk
budaya , bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-
kolonial yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan
untuk mempertahankan, memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi dan
tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat dan mendorong
partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa
depan mereka.
Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB menyediakan
makanan, air minum, tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaan lainnya untuk orang-orang
yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang, atau yang terkena bencana lainnya.
Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah Program Pangan Dunia (yang membantu pakan
lebih dari 90 juta orang di 73 negara), kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi dengan
proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di lebih dari
24 negara.
c. Sosial dan pembangunan ekonomi
Sasaran Pembangunan Milenium
1. memberantas kemiskinan ekstrim dan kelaparan;
2. mencapai pendidikan dasar universal;
3. mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan;
4. mengurangi angka kematian anak;
5. meningkatkan kesehatan ibu;
6. memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;
7. menjamin kelestarian lingkungan; dan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan
Milenium. Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk
bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria merupakan
lembaga pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di
negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan
reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan mengkoordinasi
usaha-usaha mereka lewat Grup Pembangunan PBB atau UNDG.
PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait,
terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF),
misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan khusus dan pengamat dalam kerangka
PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun 1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB
melalui Perjanjian Bretton Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara
mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup,
dan faktor lainnya.
Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh negara
anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada Deklarasi
Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.
G. Mandat
Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang mengandung
paragraf operasi yang dimulai dengan “permintaan” kata-kata, “menyerukan”, atau
“mendorong”, yang Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk
organisasi sementara atau melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti dan
menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran
(biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).
Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini,
mereka tidak sama dengan mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada
secara independen dari PBB dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa
mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk menutupi proses pembentukan lembaga tersebut,
dan oleh karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah jangka waktu
yang terbatas dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.
Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk Sekretaris-
Jenderal untuk “meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari
resolusi Majelis Umum dan organ tubuh lainnya”. Untuk memfasilitasi review ini dan
akhirnya membawa koherensi kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah
registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan masing-
masing dan menciptakan gambaran keseluruhan.
H. Lainnya
Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis Umum
mengadopsi Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat
Kolonial pada tahun 1960 tanpa suara yang menantang tetapi semua kekuatan kolonial utama
memilih abstain. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun 1962,
PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung negara-negara
baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib sendiri. Komite telah
mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km ² dan menghapus mereka
dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara Barat, sebuah negara
lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun 1975.
PBB menyatakan dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode waktu untuk
mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan simbolisme
PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun ini, dan infrastruktur Sistem PBB,
berbagai hari dan tahun-tahun telah menjadi katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang
menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari Bumi
dan Tahun Internasional Gurun dan Desertifikasi.
I. Pendanaan
10 besar donatur di PBB, 2009
Negara anggota Kontribusi
(% dari anggaran UN)
Amerika Serikat 22,00%
Jepang 16,624%
Jerman 8,577%
Britania Raya 6,642%
Perancis 6,301%
Italia 5,079%
Kanada 2,977%
Spanyol 2,968%
Cina 2,667%
Meksiko 2,257%
Negara anggota lainnya 23,908%
PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai dan bersifat sukarela dari negara-negara
anggotanya. Majelis Umum menyetujui anggaran rutin dan menentukan sumbangan untuk
setiap anggota. Hal ini secara luas berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari
masing-masing negara, yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka,
dengan penyesuaian untuk utang luar negeri dan rendahnya pendapatan per kapita.
Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada salah satu
anggota untuk membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah tingkat “langit-langit”,
pengaturan jumlah maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran rutin.
Pada bulan Desember 2000, Majelis merevisi skala penilaian untuk mencerminkan keadaan
global saat ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon anggaran rutin berkurang dari 25%
menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah memenuhi langit-langit. Selain
tingkat langit-langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara anggota (atau tingkat
‘lantai’) ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk negara-negara
kurang berkembang (LDC), tingkat langit-langit 0,01% diterapkan.
Anggaran operasional saat ini diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua
tahunan dari tahun 2008 sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 milyar dolar per tahun (lihat
tabel untuk kontributor utama).
Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian dan
keamanan. Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar
$ 7 miliar, dengan sekitar 90.000 tentara dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia. Operasi
perdamaian PBB didanai oleh penilaian, menggunakan formula yang berasal dari dana biasa,
tetapi termasuk biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan Keamanan, yang
harus menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya tambahan ini berfungsi untuk
mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi dari negara-negara kurang
berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia kontribusi keuangan yang dinilai pada
operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis,
Italia, Cina, Kanada, Spanyol, dan Republik Korea
UNICEF, WFP dan UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota
lainnya. Sebagian besar sumbangan ini adalah kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah
dalam bentuk komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang
membutuhkan. Karena anggaran mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini
menderita kekurangan dana selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan
Dunia melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana tidak
mencukupi. PPD telah menerima hampir seperempat dari total yang dibutuhkan untuk tahun
keuangan 09/10.
J. Kebijakan Personil
PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi,
untuk menjaga ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah dan anggota.
Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB dan
lembaga-lembaganya secara sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota
mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga keputusan tentang status karyawan dalam
sebuah kemitraan yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut.
PBB dan agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu adalah
warga negara dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama jenis. Praktek ini tidak
secara khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi mencerminkan praktik
umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu dicatat juga bahwa
beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik staf mereka dan
beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau kemitraan domestik staf
mereka.
K. Reformasi
Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa,
meskipun hampir tidak ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB
untuk memainkan peran yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara
yang lain ingin perannya dikurangi untuk pekerjaan kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan
sudah penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain untuk pemilihan
Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis Parlementer PBB.
PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya dan birokrasi yang tidak efisien.
Selama tahun 1990-an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan
inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif
reformasi. Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis
Umum sebagai pengawas efisiensi.
Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi
tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini
mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan,
akuntabel dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta
Perdagangan Senjata.
Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh sebagian besar
kepala negara anggota, menyebut pertemuan iu sebagai “kesempatan sekali dalam segenerasi
untuk mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi
manusia dan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui ” perundingan besar-
besaran (grand bargain)” global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi
tentang perdamaian, keamanan, hak asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya
lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah di abad ke-21.
Dokumen Hasil KTT Dunia menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk:
pembuatan sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara
berkembang dari konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah
penghukuman yang jelas dan tidak ambigu tentang terorisme “dalam segala bentuk dan
manifestasi”; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya ke Kantor Layanan
Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam mencapai Tujuan
Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena misinya sudah terselesaikan;
dan, perjanjian bahwa masing-masing negara , dengan bantuan dari masyarakat internasional,
memiliki “tanggung jawab untuk melindungi” populasi dari genosida, kejahatan perang,
pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman bahwa
masyarakat internasional siap untuk bertindak “kolektif” dan “dengan tepat waktu dan tegas”
untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara “secara nyata gagal” dalam
memenuhi tanggung jawabnya.
Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas ruang
lingkup dan mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk
meningkatkan kemampuan pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen
Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima menciptakan
sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini.
Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengungkapan keuangan baru dan kebijakan perlindungan whistleblower. Bekerja sama
dengan OIOS, kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk
menghindari penipuan dan korupsi. Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua mandat
PBB yang berusia lebih dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan program
mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak semua negara
anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang harus ditinjau ulang.
Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus diperiksa Memang,
hambatan yang diidentifikasi – pada khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi
sumber daya mandat masing-masing – merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis
Umum untuk menghentikan peninjauan mandat pada bulan September 2008.
Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar
terkait dengan reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan
internasional, ‘Ditayangkan sebagai Satu’ pada tingkat negara untuk meningkatkan
konsolidasi kegiatan program PBB dan organisasi gender yang bersatu. Sedangkan
pencapaian 2 isu pertama itu kecil, Majelis Umum pada September 2010 menyetujui
pembentukan “UN Women” atau Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang
baru untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan
mempersatukan sumber daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih
besar. Kepala pertama Wanita PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile.
L. Efektifitas
Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan di abad ke-2. Sementara mandat
pertama dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. “Untuk memelihara perdamaian dan
keamanan internasional …. (Dan jika perlu untuk menegakkan perdamaian dengan)
mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum. “, karena struktur restriktif
administrasi, anggota tetap Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB dari
sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama. Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau
minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Piagam PBB hanya
memungkinkan untuk “mengamati”, laporan, dan membuat rekomendasi mengenai konflik
internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan tentang otorisasi aksi penegakan
hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk mencegah pecahnya perang
internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan keterbatasan pada kemampuan PBB
untuk menanggapi situasi konflik, berbagai studi masih telah menemukan PBB telah
memiliki banyak keberhasilan penting dalam 65 tahun keberadaannya.
Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan yang berharga dan mengambil
banyak waktu, tenaga dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita Khrushchev dan
John F. Kennedy selama Krisis Rudal Kuba, sehingga memberikan hubungan penting dalam
pencegahan suatu perang nuklir pada waktu itu. Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND
Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga upaya perdamaian. Studi ini juga
membandingkan upaya PBB untuk pembangunan bangsa dengan orang-orang dari Amerika
Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, bertentangan dengan
empat dari delapan kasus AS damai Juga pada tahun 2005, Human Security Report
mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir
Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional –
kebanyakan dipelopori oleh PBB – telah menjadi penyebab utama penurunan konflik
bersenjata sejak akhir Perang Dingin.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian kita telah mengetahui berbagai aspek mengenai Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) Murupakan organisasi internasional yang terbesar dari segi jumlah anggotanya.
Dan memiliki fungsi yang sangat strategis dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses
pendirinyannya memiliki jalan panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gelojak dunia sangat
membantu untuk menyelesaiakan berbagi masalah di dunia ini seperti politik, sosial, budaya,
dan sebagainya.
Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB dapat dengan nyata kita rasakan di seluruh dunia
seperti ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga proses
perdamaian di berbagai belahan dunia lainnya.
Tapi disisi lain kita terdapat fakta yang mencegangkan yaitu pengaruh zionisme di PBB.
Mulai dari lambang, keanggotaan,dan pengambilan keputusan oleh PBB yang sangat
menguntungkan negara maju dan membebani negara negara berkembang seperti pinjaman
IMF dan sebagainya.
Kuatnya pengaruh zionis di PBB dapat kita liat pada saat agresi militer Israel ke Jalur Gaza,
Palestina yang mempora-porandakan daerah itu. Dengan apa yang telah di lakukan oleh
negara yahudi tersebut PBB tidak memberi sanksi yang tegas terhadap Israel yang jelas-jelas
merusak perdamaian dunia.
Dan disisi lain ketika negara Iran yang melakukan Pengayaan energi nuklir di negaranya, di
tentang oleh dunia barat dan atas desakan tersebut PBB memberikan sanksi terhadap Iran.
Padahal program energi nuklir tersebut belum terbukti sebagai persenjataan pembunuh masal.
Melainkan untuk energi pembangkit listrik dan sebagainya. Sebaliknya Amerika serikat yang
memiliki persenjataan rahasia tersebut tidak mendapat sanksi apa-apa dari PBB.
Penyusun juga pernah membaca di salah satu buku tentang biografi Ahmadinejed, di buku
tersebut Ahmadinejad pernah menyatakan bahwa yang ditakutkan bukanlah kemampuan Iran
memproduksi bom nuklir, mengingat di dunia ini bom semacam itu tidak ada gunanya,
“Melainkan, yang mereka khawatirkan ialah kemandirian dan pengetahuan serta kemajuan
pemuda Iran di bidang nuklir.”
Dibuku tersebut juga terdapat pernyataan ahmadinejad yang menyatakan begini, “Jika nuklir
ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguaasai dan memilikinya, mengapa kalian adikuasa
memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik bagi kalian, mengapa kami tidak boleh
juga memakainya?”
Itulah PBB, kehadirannya sangat dibutuhkan oleh semua negara di dunia ini tapi disisi lain
ketidak netralan PBB dalam mengambil setiap tindakan yang menyangkut tentang
permasalahan dunia ini juga menjadi momok yang merugikan bagi sebagian negara.
DAFTAR PUSTAKA
diaasz.wordpress.com
gudangmakalah.blogdetik.com
http://www.wikipedia.com