Download - Makalah Parenting

Transcript
Page 1: Makalah Parenting

1

GKI Klaten - Selasa, 22 April 2008

Page 2: Makalah Parenting

2

MITRA PEDULI centerMITRA PEDULI center(Lembaga Informasi & Pelayanan Psikologi Keluarga - Pendidikan)(Lembaga Informasi & Pelayanan Psikologi Keluarga - Pendidikan)

Gedung Graha Bakti SosialGedung Graha Bakti SosialJl. Karangwulan Sari No. 11 Semarang 50135Jl. Karangwulan Sari No. 11 Semarang 50135

Telp. +62 24 3569863 Faks. +62 24 Telp. +62 24 3569863 Faks. +62 24 35111403511140

Jawa Tengah – Indonesia Jawa Tengah – Indonesia email: [email protected]: [email protected]

Site: mitrapedulicenter.multiply.comSite: mitrapedulicenter.multiply.com

contact person:contact person: adel 0815.661.3016 adel 0815.661.3016

Page 3: Makalah Parenting

3

Bersama: Adelina Anastasia AA. S.Si., S.Psi.Adelina Anastasia AA. S.Si., S.Psi.

Page 4: Makalah Parenting

4

Lahir: Jakarta, 19 April 1971 Sarjana Sains Teologi UKSW

Salatiga Sarjana Psikologi Unika

Soegijapranata Semarang Berenang, Baca, Basket Irvan Aryono S.Si. Purwaningdyah Ayu Saraswati

Adelina Anastasia A. S.Si., S.Psi.

Page 5: Makalah Parenting

5

RUMUS MENDIDIK ANAK =

1. Tahu, pahami, dan maknai anak di mata Tuhan

2. Tahu dan kuasai tugas perkembangan psikologi anak (sampai dengan SD)

3. Tahu dan kuasai lima bahasa kasih

4. Tahu dan kuasai pola asuh orangtua yang memadai

5. Tahu, pahami, dan maknai kekerasan pada anak - Labelling

6. Tahu tugas perkembangan iman anak

7. Tahu dan kuasai menumbuhkan sikap religiusitas pada anak

8. Menjadi orangtua sesuai citra Allah

Page 6: Makalah Parenting

6

1. Tahu, Pahami, dan Maknai Anak di Mata Tuhan

Page 7: Makalah Parenting

7

Asal Dan Usaha Asal Dan Usaha Pencitraan Tuhan Yang BenarPencitraan Tuhan Yang Benar

Citra Anak tentang Tuhan datang Citra Anak tentang Tuhan datang dari orang yang ia Percayai. dari orang yang ia Percayai.

Memurnikan Citra TuhanMemurnikan Citra Tuhan

Page 8: Makalah Parenting

8

Ayat Alkitab:Ayat Alkitab:

Ulangan 4: 9-10Ulangan 4: 9-10 Perintah untuk mendidik anak dan cucuPerintah untuk mendidik anak dan cucu

Ulangan 11: 18-21Ulangan 11: 18-21 Perintah untuk mendidik anak senantiasaPerintah untuk mendidik anak senantiasa

Amsal 15: 10Amsal 15: 10 Didikan yang keras Didikan yang keras juga diperlukanjuga diperlukan

Amsal 22: 6Amsal 22: 6 Didik anak pada masa Didik anak pada masa mudamuda

Amsal 29: 17 Amsal 29: 17 Perintah untuk Perintah untuk mendidik anakmendidik anak

Page 9: Makalah Parenting

9

Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang menghalang-halangi mereka datang kepadaku. Sebab orang-orang yang seperti kepadaku. Sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan surga.” itulah yang empunya kerajaan surga.” (Matius 19: 14)(Matius 19: 14)

““Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika kamu tidak Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Sedangkan barang siapa sorga. Sedangkan barang siapa merendahkan diri dan menjadi seperti merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam kerajaan sorga.” Matius 18: 3-4kerajaan sorga.” Matius 18: 3-4

““Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu dan mendatangkan suka cita kepadamu dan mendatangkan suka cita kepadamu.” Amsal 29: 17kepadamu.” Amsal 29: 17

Page 10: Makalah Parenting

10

Refleksi 1Refleksi 1

Ayat hafalan apa yang anda ingat dari Ayat hafalan apa yang anda ingat dari kecil sampai dengan sekarang?kecil sampai dengan sekarang?

Mengapa?

Bagaimana pemahaman Alkitab yang Anda miliki tentang makna anak di

Mata Tuhan? Mengapa?

Page 11: Makalah Parenting

11

2. TAHU dan KUASAI 2. TAHU dan KUASAI TUGAS PERKEMBANGAN TUGAS PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI ANAKPSIKOLOGI ANAK

Page 12: Makalah Parenting

12

1.Masa bayi (0-2 tahun)

2.Masa kanak-kanak (2-12 tahun)

3.Masa remaja (13-21 tahun)

4.Masa dewasa (21-60 tahun)

5.Masa tua (60 tahun ke atas)

5 Periode Perkembangan Menurut Havighurst

Page 13: Makalah Parenting

13

adalah serangkaian tugas atau situasi yang harus dapat dilalui dengan baik oleh kelompok usia perkembangan tertentu, agar dapat memasuki tugas perkembangan selanjutnya dengan baik dan memadai.

Tugas perkembanganTugas perkembangan

Page 14: Makalah Parenting

14

Tujuan Tugas Perkembangan

Sebagai pedoman untuk membantu para orangtua dan guru untuk mengetahui apa yang harus dipelajari anak pada usia tertentu.

Sebagai pendorong motivasi bagi anak untuk belajar hal-hal yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia tersebut.

Memberikan petunjuk pada orangtua dan guru tentang apa yang diharapkan dari anak di masa mendatang

Page 15: Makalah Parenting

15

Tugas Perkembangan Psikologi Masa Bayi(Usia 0-2 tahun)

1. Belajar merangkak

2. Belajar berjalan

3. Belajar berbicara

4. Belajar makan makanan padat

5. Belajar mengendalikan pembuangan

sampah tubuh

Page 16: Makalah Parenting

16

1. Belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-anak.

2. Membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organisme yang bertumbuh.

3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.

4. Belajar memainkan peran pria dan wanita yang sesuai.

5. Mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung.

6. Belajar konsep benar dan salah

7. Mengambangkan nurani moralitas.

8. Mencapai kemandirian pribadi.

9. Membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.

Tugas Perkembangan Psikologi Masa Kanak-Kanak (Usia 2 – 12 tahun)

Page 17: Makalah Parenting

17

Bahaya Kegagalan Pencapaian Tugas Perkembangan

Dapat membuat anak rendah diri, dan hal ini menimbulkan perasaan tidak bahagia.

Adanya penolakan sosial, sehingga anak dianggap tidak normal (kekanak-kanakan).

Dapat membuat sulit anak untuk melakukan tugas perkembangan selanjutnya (yang baru). Akibatnya anak semakin mundur karena tidak ada dasar yang diperlukan untuk melanjutkan tugas perkembangan selanjutnya.

Page 18: Makalah Parenting

18

Pentingnya Dasar Awal Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru

(Milton). Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia, tempat dimana kebaikan dan sifat buruk yang tertentu dengan lambat namun jelas berkembang dan

mewujudkan dirinya (Freud). Dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak

sepanjang hidupnya.

Page 19: Makalah Parenting

19

Pentingnya Dasar Awal Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru

(Milton). Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia, tempat dimana kebaikan dan sifat buruk yang tertentu dengan lambat namun jelas berkembang dan

mewujudkan dirinya (Freud). Dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak

sepanjang hidupnya.

Page 20: Makalah Parenting

20

Kebahagiaan Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak merupakan periode kehidupan yang membahagiakan.

Adanya atau tidaknya kebahagiaan menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap penyesuaian pribadi dan sosial.

Kebahagiaan anak kecil terutama ditentukan oleh bagaimana anggota keluarga memperlakukan mereka.

Periode akhir masa kanak-kanak merupakan salah satu dari periode yang paling bahagia sepanjang hidup. Hal ini disebabkan anak lebih banyak mempunyai pilihan dalam lingkungan, bila dibanding ketika masih dalam masa prasekolah. Mereka lebih bahagia dan lebih banyak energi untuk melakukan sesuatu.

Page 21: Makalah Parenting

21

3 Esensi Kebahagiaan Penerimaan

= Penerimaan oleh orang lain dan juga penerimaan terhadap diri sendiri.

Kasih Sayang= Semakin anak diterima orang lain, semakin besar perasaan kasih sayang yang akan mereka peroleh. Akan tetapi untuk dapat menerima kasih sayang mereka juga harus menunjukkan kasih sayang.

Prestasi= Adanya prestasi di bidang yang dianggap penting oleh kelompok sosial, dimana mereka menyatukan diri.

Page 22: Makalah Parenting

22

Refleksi 2

Apakah Anda selama ini sudah memiliki pemahaman tentang tugas perkembangan anak dengan baik? Mengapa?

Dari mana saja Anda mendapat dan menambah pengetahuan tentang tugas perkembangan anak?

Apa kata Alkitab tentang pentingnya tumbuh kembang anak?

Page 23: Makalah Parenting

23

3. TAHU DAN KUASAI 5 (LIMA) BAHASA KASIH ANAK

Page 24: Makalah Parenting

24

Jenis Bahasa KasihJenis Bahasa Kasih Bentuk Bahasa Bentuk Bahasa KasihKasih

Akan menimbulkan luka-Akan menimbulkan luka-luka batin bila………luka batin bila………

1. Sentuhan fisikMemeluk, mencium,

menggandeng, menepuk bahu

Dicubit, ditampar, dipukul

2. Kata-kata penegas

“Kamu bisa”“Ayah bangga

kepadamu”

“Kamu bodoh”“Begini saja tidak bisa”“Kamu memang tidak bisa

apa-apa”

3. Waktu berkualitas

Ditemani bermain, ngobrol-ngobrol

Dibiarkan sendirian, Orangtua terlalu sibuk, diacuhkan

4. Hadiah Makanan, mainanHadiah dirusak, hadiah

diminta kembali.

5. Layanan

Dibuatkan minuman, disuapi, didandani

Anak disuruh melakukan sendiri padahal anak belum bisa.

TABEL 5 BAHASA KASIH ANAK

Page 25: Makalah Parenting

25

REFLEKSI 3

Apa yang menjadi bahasa kasih Anda saat ini? Apakah:a. Sentuhan fisikb. Kata-kata penegasc. Waktu berkualitasd. Hadiahe. Layanan

Apakah Anda dengan mudah bisa mengenali? Mengapa?

Page 26: Makalah Parenting

26

Ingat-ingat bagaimana ayah Anda menyatakan cintanya kepada Anda, di luar anda suka atau tidak. Apa yang menjadi bahasa cinta dominan ayah Anda kepada Anda?

Ingat-ingat bagaimana ibu Anda menyatakan cintanya kepada Anda, di luar anda suka atau tidak. Apa yang menjadi bahasa cinta dominan ibu Anda kepada Anda?

Kesimpulan bahasa cinta Anda:

Cara mengetahui bahasa kasih diri sendiri:

Page 27: Makalah Parenting

27

Juga demikian cara mengetahui bahasa cinta pasangan Anda:

Kesimpulan bahasa cinta pasangan Anda:

Sekarang Anda mengetahui bahasa cinta apa yang Anda dan pasangan Anda lakukan sebagai orangtua kepada anak Anda?

Kesimpulan bahasa cinta orangtua kepada anak:

Apa kata Alkitab tentang mencintai pasangan dan anak?

Page 28: Makalah Parenting

28

4. TAHU DAN KUASAI POLA 4. TAHU DAN KUASAI POLA ASUH YANG MEMADAIASUH YANG MEMADAI

Page 29: Makalah Parenting

29

Pola Pengasuhan Orangtua

1. Pola Pengasuhan Autoritatif

2. Pola Pengasuhan Otoriter

3. Pola Pengasuhan Penyabar / Pemanja

4. Pola Pengasuhan Penelantar

Page 30: Makalah Parenting

30

Pola Pendampingan

Prioritas Kepentingan

Anak

Prioritas Kepentingan

Orangtua/ Pengasuh/

PendampingMengendalikan perilaku anak, menuntut anak agar berbuat

benar

AUTORITATIF OTORITER

Tidak mengendalikan perilaku anak, tidak menuntut

anak agar berbuat benar

PENYABAR/ PEMANJA

PENELANTAR

Page 31: Makalah Parenting

31

Dampak Negatif Pola Pendampingan Yang Kurang Efektif :

Pola penyabar atau pemanja :Pola penyabar atau pemanja :

Anak cenderung kurang matang secara sosial, Anak cenderung kurang matang secara sosial, impulsif (mudah bereaksi tanpa berpikir panjang), dan impulsif (mudah bereaksi tanpa berpikir panjang), dan cengeng (kurang percaya diri).cengeng (kurang percaya diri).

Pola otoriter dan terlantar :Pola otoriter dan terlantar :

Anak cenderung agresif, pemurung, dan kurang Anak cenderung agresif, pemurung, dan kurang mampu konsentrasi.mampu konsentrasi.

Page 32: Makalah Parenting

32

Catatan Untuk Pola Pengasuhan Penelantar :

Merupakan pola pengasuhan yang beresiko paling tinggi .

Menghasilkan anak dengan kecenderungan perilaku negatif yang seringkali sudah mengarah pada perilaku orang dewasa, yang tampak pada usia 8 – 12 tahun.

Menciptakan anak yang kurang memiliki daya tahan terhadap frustasi, tidak memiliki pemikiran jangka panjang.

Page 33: Makalah Parenting

33

REFLEKSI 4

Apa Anda sudah mempunyai dan menerapkan pola asuh autoritatif? Mangapa?

Apa kata Alkitab tentang mendidik anak?

Page 34: Makalah Parenting

34

Cara mengetahui pola asuh yang Anda dan pasangan berlakukan pada anak Anda:

Ayah: Ibu:Ibu: Ayah:

Anda: Pasangan:

Pola asuh ke anak:

Page 35: Makalah Parenting

35

5. TAHU, PAHAMI, DAN MAKNAI 5. TAHU, PAHAMI, DAN MAKNAI KEKERASAN PADA ANAKKEKERASAN PADA ANAK

Page 36: Makalah Parenting

36

Labelling Pada Anak

adalah julukan atau cap yang biasanya diberikan dari orangtua kepada anak.

JENIS:1.Labelling Positif2.Labeling Negatif

Page 37: Makalah Parenting

37

Jenis Kekerasan pada Anak

Kekerasan FisikKekerasan Fisik Kekerasan PsikisKekerasan Psikis Kekerasan SeksualKekerasan Seksual Kekerasan EkonomiKekerasan Ekonomi Kekerasan SosialKekerasan Sosial Malnutrisi/ Pengabaian KesehatanMalnutrisi/ Pengabaian Kesehatan Pengabaian PendidikanPengabaian Pendidikan

Page 38: Makalah Parenting

38

Refleksi 5

Saya memarahi anak lebih banyak daripada memuji Saya memarahi anak lebih banyak daripada memuji anak setiap harinya (anak setiap harinya (kekerasan verbalkekerasan verbal))

Kalau anak saya salah, saya tidak segan-segan Kalau anak saya salah, saya tidak segan-segan (terutama) memberi pukulan untuk mendisiplinkan (terutama) memberi pukulan untuk mendisiplinkan anak (anak (kekerasan fisikkekerasan fisik))

Saya tanpa sadar mudah mengatai-ngatai anak bila Saya tanpa sadar mudah mengatai-ngatai anak bila marah. (marah. (kekerasan verbalkekerasan verbal))

Saya melarang anak saya untuk bermain dengan Saya melarang anak saya untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. teman-teman sebayanya. ((kekerasan sosialkekerasan sosial))

Page 39: Makalah Parenting

39

Refleksi 5

Saya hampir selalu mengabulkan apa pun Saya hampir selalu mengabulkan apa pun permintaan anak saya (permintaan anak saya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).

Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak untuk bersekolah di SMA (untuk bersekolah di SMA (pengabaian pendidikanpengabaian pendidikan).).

Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga (untuk menunjang ekonomi keluarga (kekerasan kekerasan ekonomiekonomi))

Anak saya jarang makan sayur dan daging Anak saya jarang makan sayur dan daging ((malnutrismalnutrisi)i)

Saya melarang anak mengikuti kegiatan Saya melarang anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.ekstrakurikuler.

Page 40: Makalah Parenting

40

Refleksi 5

Saya hampir selalu mengabulkan apa pun Saya hampir selalu mengabulkan apa pun permintaan anak saya (permintaan anak saya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).

Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak untuk bersekolah di SMA (untuk bersekolah di SMA (pengabaian pendidikanpengabaian pendidikan).).

Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga (untuk menunjang ekonomi keluarga (kekerasan kekerasan ekonomiekonomi))

Anak saya jarang makan sayur dan daging Anak saya jarang makan sayur dan daging ((malnutrismalnutrisi)i)

Saya melarang anak mengikuti kegiatan Saya melarang anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.ekstrakurikuler.

Page 41: Makalah Parenting

41

Refleksi 5

• Apabila jengkel, saya dengan gampang mengatai-Apabila jengkel, saya dengan gampang mengatai-ngatai pasangan saya dengan kata-kata yang kasar ngatai pasangan saya dengan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati. (dan menyakitkan hati. (kekerasan psikiskekerasan psikis))

• Apabila saya jengkel, tanpa sadar saya memukul Apabila saya jengkel, tanpa sadar saya memukul pasangan saya. (pasangan saya. (kekerasan fisikkekerasan fisik))

• Saya sering mempergunjingkan pasangan saya di Saya sering mempergunjingkan pasangan saya di muka umum (muka umum (kekerasan verbalkekerasan verbal))

• Saya tidak peduli pada pasangan saya bagaimana Saya tidak peduli pada pasangan saya bagaimana pun kondisinya (pun kondisinya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).

Page 42: Makalah Parenting

42

Refleksi 5

• Saya tidak menyetujui pasangan saya aktif dalam Saya tidak menyetujui pasangan saya aktif dalam kegiatan di luar rumah atau kegiatan sosial lainnya kegiatan di luar rumah atau kegiatan sosial lainnya di kampung (di kampung (kekerasan sosialkekerasan sosial).).

• Saya tidak memperbolehkan pasangan untuk Saya tidak memperbolehkan pasangan untuk mengatur keuangan keluarga (mengatur keuangan keluarga (kekerasan ekonomikekerasan ekonomi).).

• Saya sering memaksa pasangan untuk melakukan Saya sering memaksa pasangan untuk melakukan hubungan seksual (hubungan seksual (kekerasan seksualkekerasan seksual).).

Page 43: Makalah Parenting

43

6. TAHU PERKEMBANGAN 6. TAHU PERKEMBANGAN IMAN ANAKIMAN ANAK

Page 44: Makalah Parenting

44

PERKEMBANGAN IMAN ANAK

BAYI ROHANI KANAK-KANAK ROHANI REMAJA / PEMUDA ROHANI DEWASA ROHANI

Page 45: Makalah Parenting

45

BAYI ROHANI Belum matang untuk memahami rencana Allah atas dirinya. Belum mengerti bahwa Allah dapat berbicara kepada seseorang

anakNya dengan satu dan lain cara Kehendak sendiri masih mendominasi hidupnya Belum memiliki kepekaan rohani Belum menyadari bahwa ia anggota dari keluarga Allah Masih mudah diombang-ambingkan oleh berbagai ajaran orang

lain Biasanya mengidap suatu penyakit rohani yaitu roh persaingan,

semangat bersaing. Sering meragukan keselamatannya Lebih merindukan berkat-berkat Allah daripada Allah sendiri.

Page 46: Makalah Parenting

46

KANAK-KANAK ROHANI

Belum memiliki kemenangan atas dosa

Mulai belajar mengenal dan berhubungan

dengan Allah

Mempersilahkan Allah untuk bekerja dalam

dirinya

Kepercayaan kepada Allah mulai bertumbuh

Mulai belajar menikmati kehadiran Allah

Page 47: Makalah Parenting

47

REMAJA / PEMUDA ROHANI

Buah-buah roh mulai nampak dalam kehidupannyaMulai kuat secara rohani dan mampu mengalahkan

kuasa kegelapanMengenali pekerjaan yang berasal dari si jahatMenjadi teladanSadar bahwa jalan keselamatan adalah jalan

ketaatanKarakternya mulai mencerminkan karakter Kristus Mempercayai janji-janji Allah

Page 48: Makalah Parenting

48

DEWASA ROHANI

Sifat yang terpenting adalah dia mengenal Allah.

Sanggup menghadapi kesulitan hidup dengan damai dalam Allah

Sadar bahwa dia sudah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tugas tertentu

Memiliki kasih dan solidaritas yang besar terhadap orang lain

Tidak takut menderita.

Page 49: Makalah Parenting

49

REFLEKSI

Sampai manakh tugas perkembangan iman Anda? Mengapa?

Sampai manakh tugas perkembangan iman pasangan Anda? Mengapa?

Page 50: Makalah Parenting

50

7. TAHU DAN KUASAI 7. TAHU DAN KUASAI MENUMBUHKAN SIKAP MENUMBUHKAN SIKAP

RELIGIUSITAS PADA ANAKRELIGIUSITAS PADA ANAK

Page 51: Makalah Parenting

51

SIKAP RELIGIUSITAS PADA ANAK

Manusia Religius

Bakat Religius Anak Minta Dipandu

Bagaimana Sikap Religius Bisa Tumbuh-Kembang?

Membina Pencitraan Tuhan Yang Benar

Page 52: Makalah Parenting

52

Memiliki rasa keadilan yang mendalam, mencintai kebenaran dan membenci segala kebohongan dan kemunafikan, perasa yang halus, peka terhadap getaran-getaran sedih orang lain, suka menolong, banyak merenung tentang hakekat hidup, kritis, orang lain dapat merasakan kedamaian dan kepastian bila berada didekatnya.

Manusia Religius

Page 53: Makalah Parenting

53

Bakat Religius Anak Minta Dipandu

Pertumbuhan anak secara badaniah maupun mental sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan langsung dengan ibunya serta orang-orang sekeliling yang memberikan kepastian yang serba menjamin dan berdialog. Adanya kesempatan pada diri anak untuk belajar, menerima teladan, kemampuan iba hati, memaafkan, takjub dan cinta Allah. Tidak ada sesuatu didalam diri anak yang datang secara otomatis.

Page 54: Makalah Parenting

54

Bagaimana Sikap Religius Bisa Tumbuh-Kembang?

– Anak merasa dihargai.

– Adanya kemampuan bertanggung jawab

atas hal-hal sehari-hari.

– Adanya kemampuan untuk kagum dan

bertanya.

– Adanya pembudayaan budi hati.

Page 55: Makalah Parenting

55

REFLEKSI 7

– Apa dan bagaimana tantangan Anda untuk menumbuhkan sikap religiusitas pada anan Anda?

– Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah sikap religiusitas Anda berkembang denan memadai?

– mengapa?

Page 56: Makalah Parenting

56

8. MENJADI ORANGTUA SESUAI 8. MENJADI ORANGTUA SESUAI CITRA ALLAHCITRA ALLAH

Page 57: Makalah Parenting

57

Orangtua memahami bahwa hubungan keharmonisan pasutri dapat mempengaruhi keadaan dan kondisi anak oleh karena itu pasangan suami istri perlu:

• Saling menerima pasangan apa adanya

• Saling mendukung pasangan

• Saling memaafkan pasangan

• Tidak melakukan kekerasan pada pasangan apalagi

di depan anak

• Mampu mengendalikan diri dalam hal emosi

• Menjadi contoh/ panutan terhadap sikap, pikiran,

perasaan kepada anak

Page 58: Makalah Parenting

58

Membina pencitraan Tuhan Yang BenarContoh pencitraan yang keliru : Tuhan bukan mandor pencari kesalahan

(“ kamu salah, tidak boleh, nanti dihukum Tuhan, masuk neraka loh “)

Tuhan bukan maharaja sewenang-wenang(ini sangat dilarang Tuhan, Tuhan sangat tidak suka loh)

Tuhan bukan pedagang serakah(kalau kamu baik dan prestasi, nanti dapat pahala loh)

Tuhan bukan pemimpin partai atau golongan(kalau banyak pengikut/kuantitas Tuhan itu paling baik)

Tuhan bukan Tukang Sulap Agung(Tuhan bisa menyulap anak malas jadi juara)

Page 59: Makalah Parenting

59

Asal dan usaha pencitraan Tuhan yang benar

Citra Anak tentang Tuhan datang dari orang yang ia Percayai. Melalui dialog seluas-luasnya dan berkesinambungan melalui peristiwa sehari-hari.

Memurnikan Citra Tuhan.Usahakan agar kita semakin cinta kepada yang benar.Religiusitas membutuhkan kepekaan terhadap pelambangan

dan cita rasa puisi (melatih agar selalu mampu membaca warta terselubung dalam setiap benda atau peristiwa).

Page 60: Makalah Parenting

60

REFLEKSI 8

Pencitraan Tuhan yang bagaimana yang Anda sadar atau tidak sadar Anda transfer ke anak Anda?

Apa yang Anda lakukan untuk mentransfer citra Tuhan yang memadai bagi anak Anda?

Page 61: Makalah Parenting

61

Suasana Kepercayaan dalam dialog merupakan tanah subur

untuk menumbuh kembangkan sikap religius anak.

Page 62: Makalah Parenting

62

Sampai jumpa . . .di kegiatan selanjutnya

bersama MITRAPEDULI centerMITRAPEDULI center

T.E.R.I.M.A K.A.S.I.HT.E.R.I.M.A K.A.S.I.H


Top Related