Transcript
Page 1: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

1

Makalah Jaringan Komunikasi

Hardware Redudancy :

Load Balancing / Clustering

Kelompok IV

Alvin Bagus Setyawan (111070174)

Kahfi Kurnia (111070189)

Tengku Indira Giovany (111070177)

Tito Galit Permana (111070184)

Yosephine Talenta Hutauruk (111070179)

Fakultas Elektro dan Komunikasi

Institut Teknologi Telkom

Bandung

2010

Page 2: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun

tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Load Balancing

and Clustering, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang

datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh

kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang Load Balancing and Clustering yang sangat penting

dalam perancangan maupun maintenance jaringan. Walaupun makalah ini mungkin

kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Jaringan Komunikasi sang

Penyusun yaitu Bapak Iqbal yang telah memberikan kuliah yang menjadi dasar

pengetahuan penyusun dalam menulis makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon

untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung , Juni 2010

Penyusun

Page 3: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

3

DAFTAR ISI

LembarJudul

Daftar Isi.....................................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………..……………………………....5

1.2 Tujuan dan Manfaat………… ………………………………………...6

1.2.1 Tujuan………………………………………………………...6

1.2.2 Manfaat………………………………………………………...7

1.3 Ruang Lingkup Perumusan Masalah……………………………………7

1.3.1 Ruang Lingkup…….………………………….………………...……..7

1.3.2 Perumusan Masalah………………..…………..……..……………….7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Redudansi hardware……………...………………………….....8

2.2 Definisi Load Balancing………………..……………………………….8

2.3 Sistem Load Balancing….……………..………………………….……12

2.3.1 DNS Round Robin……………………………………………12

2.3.2 Integrated Load Balancing……………………………………15

2.3.3 Network Load Balancing (NLB)……………………………..16

2.3.4 Component Load Balancing (CLB)…………………………..17

2.4 Server Cluster………………………………………………………......17

2.5 Dedicated Load Balancing………………………………………….....20

2.6 Design Solusi Center…………………………………………………..25

2.7 Menggabungkan Teknologi Clustering………………………………...31

2.8 Membuat Cluster Load Balancing……………………………………...32

Page 4: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….39

3.2 Saran……………………………………………………………………39

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….………………40

Page 5: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Istilah TI (Teknologi Informasi) yang populer saat ini adalah bagian

dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI (Sistem

Informasi).Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan

dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya

masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri.TI memang

lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang

berbasis pada teknologi komputer yang sedang berkembang pesat. Sebuah

Sistem TI atau selanjutnya akan disebut STI, pada dasarnya dibangun di atas

lima tingkatan dalam sebuah piramida STI. Berurutan dari dasar adalah :

konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan pengelolaan.

Meluasnya penggunaan jaringan komputer merupakan motor bagi

perkembangan internet yakni cara untuk merangkaikan beberapa komputer

sehingga setiap komputer yang ada di dalamnya dapat saling berhubungan dan

berbagai sumberdaya seperti printer dan perangkat penyimpanan data. Dewasa

ini, jaringan komputer hadir dalam berbagai bentuk dan ukurannya.

Jaringan memungkinkan para pemakai menggunakan perangkat yang

bernilai sangat mahal secara bersamaan.Misalnya bila masing- masing

komputer dikantor memiliki printer laser sendiri, maka biaya yang harus

dikeluarkan menjadi sangat mahal.Akan jauh lebih murah bila satu printer

laser digunakan secara bersama-sama dalam satu jaringan.Ini berarti setiap

komputer dalam jaringan tersebut tersambung ke printer yang digunakan

secara bersama-sama melalui kabel.

Page 6: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

6

Beberapa tipe jaringanjuga memungkinkan pemakainya untuk

menggunakan program secara bersamaan dan saling berkirim pesan

menggunakan komputer yang disebut surat elektronik (e-mail). Setiap orang

pada suatu komputer dapat mengirim pesan ke suatu atau lebih pengguna

komputer lain dalam kantor yang sama. Pengguna tersebut dapat juga

menggunakan jaringan untuk memindahkan file dari suatu komputer lainnya.

Model jaringan semacam ini disebut sebagai jaringan lokal (Local Area

Network) karena jaringan tersebut berada dalam suatu lokasi fisik yang sama.

Banyak perusahaan besar memiliki kantor di beberapa kota. Masing-

masing kantor biasanya juga memiliki jaringan lokal. Untuk menghubungkan

jaringan-jaringan lokal tersebut, digunakan jaringan telepon berkecepatan

tinggi, sehingga terbentuklah jaringan yang lebih luas (Wide Area Network).

Pengetahuan tentang Load Balancing pada dasarnya adalah untuk

mengetahui bagaimana memanfaatkan server secara efektif, sehingga

jaringan-jaringan tersebut dapat bekerja dengan baik. Penulis dalam hal ini

akan membahas tentang Redudancing Hardware: Load Balancing dan

Clustering, dan membahas bagaimana apabila menggunakan dua server aktif-

aktif dan aktif-standby.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, adapun tujuan dari

pembuatan makalah ini adalah :

1. Memahami tentang Redudancing Hardware.

2. Memahami tentang Load Balancing dan Clustering sehingga dapat

mengaplikasikannya dalam efisiensi jaringan.

Page 7: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

7

3. Menganalisa bagaimana penggunaan Load Balancing apabila

menggunakan dua server yang aktif-aktif dan aktif-standby.

1.2.2. Manfaat

Adapun manfaat yang di dapat dari makalah ini antara lain :

1. Dapat memberikan pengetahuan tentang ilmu Load Balancing dan

Clustering.

2. Memahani bagaimana penggunaan Load Balancing dan Clustering

yang efektif.

3. Memahami penggunaan Load Balancing dengan dua server yang aktif-

aktif dan aktif-standby.

1.3. Ruang Lingkup dan Perumusan masalahan

1.3.1. Ruang Lingkup

Di dalam tulisan ini dibahas tentang teknik konfigurasi load balancing

padadua server yang aktif-aktif dan aktif-standby, dan pengertian Load

Balancing itu sendiri sehingga jaringan dapat bekerja secara optimal.

1.3.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka

perumusannya adalah bagaimana sistem load balancing bekerja dua server

yang aktif-aktif dan aktif-standby,dan bagaimana topologi dan teknologi

yang di pakai, sehingga layanan ini dapat bekerja secara optimal.

Page 8: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . Definisi Redudansi Hardware

Pada umunnya, redudansi hanyalah penambahan informasi sumber

daya atau waktu melampaui apa yang diperlukan untuk operasi system

normal. Sementara redudansi hardware adalah penambahan hardware,

biasanya untuk tujuan mendeteksi atau toleransi kesalahan

2.2. Definisi Load Balancing

Proses load balancing sebenarnya merupakan proses fleksibel yang

dapat diciptakan dengan berbagai cara dan metode. Proses ini tidak dapat

dilakukan oleh sebuah perangkat tertentu atau sebuah software khusus saja.

Cukup banyak cara dan pilihan untuk mendapatkan jaringan yang dilengkapi

dengan sistem load balancing. Cara kerja dan prosesnya pun berbeda-beda

satu dengan yang lainnya. Namun, cara yang paling umum dan banyak

digunakan adalah dengan mengandalkan konsep Virtual server atau Virtual

IP.

Istilah Virtual server atau Virtual IP sebenarnya merupakan istilah

bebas, karena mungkin saja sistem lain menggunakan konsep yang sama

namun dengan istilah yang berbeda. Secara umum, konsep dari Virtual server

atau Virtual IP ini adalah sebuah alamat IP, sebuah nama, atau bisa juga

dikatakan sekelompok alamat IP yang bertugas sebagai jembatan penghubung

antara pengakses dari luar dengan sekelompok server atau perangkat jaringan

yang berada dibelakangnya.

Page 9: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

9

Tujuan dibuatnya sistem perwakilan tersebut adalah agar ketika

nama atau alamat IP tersebut diakses dari luar, yang dapat melayani

permintaan tersebut tidak terbatas hanya satu perangkat server saja.

Sekelompok server atau perangkat jaringan yang diwakilinya memiliki

kemampuan untuk menjawab permintaan-permintaan tersebut. Sebagai

hasilnya, permintaan-permintaan tersebut terdistribusi ke beberapa server

sehingga beban proses kerja server-server tersebut tidak terlalu berat. Hal ini

membuat servis dan layanan yang diberikan server tersebut ke si pengguna

dapat berjalan lebih baik dan berkualitas.

Sistem load balancing yang sederhana memang hanya mampu

membuat sebuah perwakilan nama atau alamat IP untuk mewakili beberapa IP

dari server-server dibelakangnya, namun perangkat yang memang

dikhususkan menangani sistem load balancing kompleks dapat melakukan

perwakilan hanya terhadap servis-servis yang dibuka oleh server

dibelakangnya.

Dalam sistem load balancing, proses pembagian bebannya memiliki

teknik dan algoritma tersendiri. Pada perangkat load balancing yang kompleks

biasanya disediakan bermacam-macam algoritma pembagian beban ini.

Tujuannya adalah untuk menyesuaikan pembagian beban dengan karakteristik

dari server-server yang ada di belakangnya.

Solusi Load balancing di jaringan komputer digunakan untuk

membagi antara bandwidth yang ada dibackbone utama (primary) dengan

bandwidth backup. Jadi disini dibutuhkan backbone backup yang berbeda

dengan primary baik dari sisi routing, lastmile bahkan penyedia jasanya.

Load balancing Network, suatu teknik yang digunakan untuk

memisahkan antara dua atau banyak network link. Dengan mempunyai

banyak link maka optimalisasi utilisasi sumber daya, throughput, atau respone

Page 10: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

10

time akan semakin baik karena mempunyai lebih dari satu link yang bisa

saling membackup pada saat network down dan menjadi cepat pada saat

network normal jika memerlukan realibilitas tinggi yang memerlukan 100 %

koneksi uptime dan yang menginginkan koneksi upstream yang berbeda dan

dibuat saling membackup

Untuk dapat mengimplementasikan system ini diperlukan suatu

perangkat tambahan baik berupa router Cisco atau menggunakan solusi router

dari Mikrotik yang lebih ekonomis namun powerfull.

Gambar 1. Solusi load balancing dengan dua backbone provider

Secara umum, algoritma-algoritma pembagian beban yang banyak digunakan

saat ini adalah:

Round Robin

Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling sederhana dan

banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini membagi

Page 11: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

11

beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain

sehingga membentuk putaran.

Gambar 2. Round Robin.

Ratio

Ratio (rasio) sebenarnya merupakan sebuah parameter yang diberikan

untuk masing-masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load

balancing. Dari parameter Ratio ini, akan dilakukan pembagian beban

terhadap server-server yang diberi rasio. Server dengan rasio terbesar

diberi beban besar, begitu juga dengan server dengan rasio kecil akan lebih

sedikit diberi beban.

Fastest

Algoritma yang satu ini melakukan pembagian beban dengan

mengutamakan server-server yang memiliki respon yang paling cepat.

Server di dalam jaringan yang memiliki respon paling cepat merupakan

server yang akan mengambil beban pada saat permintaan masuk.

Page 12: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

12

Least Connection

Algoritma Least connection akan melakukan pembagian beban berdasarkan

banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server dengan

pelayanan koneksi yang paling sedikit akan diberikan beban yang

berikutnya akan masuk.

2.3. Sistem Load Balancing

Seperti telah dijelaskan di atas, sistem load balancing sebenarnya

dapat dibuat dengan banyak cara. Pembuatannya tidak terikat oleh sebuah

operating system saja, atau hanya dapat dibuat oleh sebuah perangkat saja.

Namun secara garis besar cara pembuatan sistem load balancing terbagi

menjadi tiga kategori besar, yaitu load balancing dengan menggunakan DNS

round robin, Integrated load balancing, dan Dedicated load balancing. Ketiga

jenis ini memiliki cara kerja yang unik dan berbeda satu sama lain, tetapi tetap

menuju suatu hasil akhir yang sama, yaitu menciptakan sebuah sistem yang

lebih menjamin kelangsungan hidup jaringan di belakangnya dan

membuatnya lebih skalabel.

2.3.1. DNS round robin

Metode yang paling sederhana untuk menciptakan sistem load

balancing adalah dengan menggunakan metode DNS Round robin. Metode ini

sebenarnya merupakan sebuah fitur dari aplikasi bernama BIND (Berkeley

Internet Name Domain). Ini merupakan aplikasi open source khusus untuk

membangun server DNS yang tampaknya sudah menjadi semacam standar

yang digunakan di mana-mana. Sistem DNS round robin banyak

Page 13: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

13

mengandalkan teknik input penamaan yang teratur rapi dan dipadukan dengan

sistem perputaran round robin.

Gambar 3. Konfigurasi DNS Round Robin

Seperti yang telah ketahui, DNS merupakan sebuah sistem penamaan

terhadap perangkat-perangkat komputer. Penamaan ini dibuat berdasarkan

alamat IP dari perangkat tersebut. Sebuah perangkat yang memiliki alamat IP

dapat diberi nama dan dapat diakses menggunakan namanya saja jika Anda

memiliki DNS server. Sistem penamaan tersebut banyak sekali manfaatnya,

misalnya hanya untuk sekadar lebih mudah diakses atau untuk diproses lebih

lanjut.

Dari sistem penamaan ini dapat dibuat sebuah sistem load balancing

sederhana dan murah yang memanfaatkan sifat alami dari program BIND ini,

yaitu sistem perputaran round robin. Pada sebuah record DNS yang berisikan

informasi penamaan, Anda dapat memasukkan beberapa nama lain untuk

diwakili oleh sebuah nama utama. Beberapa nama lain itu memiliki masing-

masing record sendiri yang juga mewakili alamat-alamat IP dari perangkat

Page 14: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

14

jaringan. Jadi setelah proses input penamaan selesai, Anda akan mendapatkan

sebuah nama utama yang mewakili beberapa nama-nama lain yang mewakili

beberapa perangkat jaringan seperti server.

Di sinilah kuncinya, ketika ada yang mengakses nama utama

tersebut, DNS server akan dihubungi oleh si pencari. Setelah menerima

permintaan, DNS server akan mencari record dari nama utama tersebut.

Ternyata di dalam record tersebut terdapat beberapa nama lain yang

berhubungan dengan nama utama. Pada kondisi inilah, DNS server akan

menjalankan sistem perputaran round robin untuk menggilir informasi nama-

nama lain mana saja yang diberikan ke para pemintanya.

Di sini, sistem load balancing sebenarnya sudah terjadi. Alamat IP

dari server-server yang diwakili oleh nama lain tersebut akan diberikan

kepada para peminta secara bergiliran sesuai dengan algoritma round robin.

Ini menjadikan beban terbagi-bagi secara bergilir ke server-server lain dengan

sendirinya.

Contoh Kasus :

Misalkan, suatu perusahaan memiliki dua buah server yang ingin

digunakan untuk kepentingan situs perusahaan. Perusahaan tersebut harus

mempunyai domain utama. Dua buah server ini ingin dimasukkan ke dalam

sistem load balancing, sehingga pendistribusian bebannya tidak

tersentralisasi. Dengan menggunakan sistem DNS round robin, yang perlu

dilakukan adalah melakukan input penamaan kedua server tersebut di DNS

server secara teratur. Konfigurasi ini akan menjadikan setiap kali pengguna

mengakses nama utama yang dibuat, maka DNS server akan memberikan

informasi IP ke pengguna.

Sistem load balancing ini terbilang mudah dan sederhana untuk

diimplementasikan, namun ada juga beberapa kelemahan yang cukup

Page 15: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

15

signifikan. Problem yang sering terjadi adalah ketika ada sebuah DNS server

lain (misalkan DNS A) di Internet yang masih meng-cache hasil pencariannya

yang pertama.

Jadi jika kali pertama server DNS A tersebut mendapatkan informasi

IP dari domain utama perusahaan tersebut adalah IP 1.1.1.2, maka DNS A

tidak mengetahui alamat IP yang lain dari domain utama tersebut. Ini

membuat para pengguna yang menggunakan server DNS ini juga tidak dapat

mengetahui sistem load balancing yang ada, sehingga load balancing tidak

bekerja.

Kelemahan lainnya adalah ketika sebuah server di dalam sistem load

balancing ini tidak dapat bekerja, maka sistem DNS tidak dapat

mendeteksinya. Hal ini menyebabkan server yang tidak dapat bekerja tersebut

malahan mendapatkan banyak request dari luar, meskipun tidak dapat bekerja.

2.3.2. Integrated load balancing

Integrated load balancing biasanya merupakan solusi load balancing

tambahan dari sebuah aplikasi atau operating system. Biasanya aplikasi atau

operating system yang memiliki fitur ini adalah yang memiliki kemampuan

beroperasi sebagai server. Sistem load balancing bukan merupakan fungsi

utama. Oleh sebab itu, biasanya fitur, performa, dan kemampuannya cukup

sederhana dan digunakan untuk sistem berskala kecil menengah. Fasilitasnya

juga lebih banyak bersifat general saja, jarang yang spesifik. Meski demikian,

fitur ini amat berguna jika digunakan pada jaringan yang tepat.

Page 16: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

16

Gambar 4.4.3.2 integrated load balancing

Salah satu Integrated load balancing ini dapat Anda temukan di

Microsoft Windows 2000 Advance Server yang merupakan fitur tambahan.

Pada operating system yang memiliki kemampuan jaringan yang hebat ini,

Anda dapat mengonfigurasi sistem load balancing dengan cukup mudah.

Selain itu, fitur-fitur yang diberikan untuk keperluan ini juga terbilang cukup

lengkap. Fitur-fitur yang ada dalam teknologi load balancing pada Windows

2000 Advance Server dan juga Windows 2000 Datacenter Server adalah

sebagai berikut:

2.3.3 . Network Load Balancing (NLB)

Network load balancing merupakan fasilitas yang memungkinkan

mesin Windows 2000 Advance Server melakukan load balancing terhadap

aplikasi-aplikasi yang berjalan berdasarkan jaringan IP. Aplikasi yang

berjalan diatas IP seperti HTTP/HTTPS, FTP, SMTP, dan banyak lagi dapat

dengan mudah di-load balance dengan menggunakan fasilitas ini. Dengan

menggunakan NLB, Anda dapat membuat satu grup cluster server yang

dilengkapi dengan sistem load balancing terhadap semua servis-servis TCP,

UDP, dan GRE (Generic Routing Encapsulation). Untuk semua proses

tersebut, dikenal sebuah istilah Virtual Server yang bertindak sebagai satu

titik pusat pengaksesan server-server di bawahnya. Dengan adanya fasilitas

Page 17: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

17

ini, servis dan layanan yang dijalankan oleh server-server ini lebih terjamin

kelancarannya. Sangat ideal digunakan untuk keperluan servis-servis front

end, seperti web server agar masalah-masalah seperti bottleneck pada server

dapat dikurangi.

2.3.4. Component Load Balancing (CLB)

Teknologi load balancing ini menyediakan sistem load balance

terhadap komponen-komponen yang mendukung jalannya sebuah software

atau aplikasi. Aplikasi atau software yang dapat di-load balance adalah yang

komponen-komponennya menggunakan COM+. Dengan melakukan load

balancing terhadap komponen-komponen COM+ yang ada di beberapa

server, maka jalannya sebuah aplikasi lebih terjamin dan lebih skalabel

melayani para pengguna aplikasi.

2.4. Server Cluster

Suatu clustering adalah suatu kelompok dua atau lebih server yang

didedikasikan khusus untuk menjalankan suatu applikasi (atau beberapa

applikasi) dan dikoneksikan sedemikian rupa agar memberikan suatu fault

tolerance dan load balancing. Fault tolerance mungkin asing bagi kita,

gampangnya jika salah satu mesin tidak bisa menunaikan fungsinya atau

mati, maka akan di ambil alih / digantikan oleh mesin lainnya secara

automatis.

Dalam system server cluster, masing-2 server menjalankan applikasi

kritis yang sama, sehingga apabila salah satu server gagal fungsi, maka

server lainnya akan mendeteksi kegagalan fungsi ini dan mengambil alih

fungsinya hanya dalam hitungan beberapa saat saja. Hal ini disebut sebagai

Page 18: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

18

“failover”. Jika node yang gagal fungsi tadi kembali normal, maka node-2

yang lain akan mengetahui kondisi ini dan system cluster akan kembali

menggunakan node yang gagal fungsi tadi kembali. Kondisi ini disebut

“failback”. Dalam system windows 2003, kemampuan clustering ini di

install secara automatis, akan tetapi pada system windows 2000 anda harus

menginstall module terpisah Microsoft Clustring System.

Server cluster di rancang untuk aplikasi yang long-running di memory

state atau applikasi yang datanya besar dan sering berubah yang lazim disebut

sebagai statefull applications dan berisi database server seperti Microsoft

SQL, Exchange server, server file dan printers. Semua node dalam cluster ini

terhubung dengan suatu data set share SCSI bus atau SAN – storage area

network. semua node mempunyai akses ke data applikasi yang sama, dan

masing-2 node bisa memproses request dari client kapan saja. Anda bisa

configure setiap node dari cluster ini menjadi passive atau active. Node yang

active bisa menerima dan memproses permintaan dari clients, sementara node

yang passive bersifat idle dan berfungsi sebagai “fallback” jika node yang

active gagal.

Pada gambar berikut ini dimisalkan ada dua server yang membentuk

suatu cluster dimana keduanya running windows server 2003 dan Microsoft

SQL server dan masing-2 terhubung kepada piranti NAS yang sama yang

berisi database. Kedua server juga mempunyai koneksi khusus yang dipakai

mendeteksi detak jantung masing-2 kalau terjadi gagal fungsi.

Page 19: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

19

Gambar 4. Solusi server Cluster - Konsep

Server A berfungsi sebagai node active sementara server B berfungsi

sebagai passive node. Server A ini sepanjang waktu berfungsi normal,

menjalankan applikasi database, menerima requests dari clients database,

dan mengakses file-2 database pada piranti NAS. Akan tetapi tiba-2 server A

karena suatu alasan tertentu gagal berfungsi, maka server B sebagai node

passive mendeteksi kegagalan fungsi server active A ini dan serta merta

menjadi node Active menggantikan fungsi server A memproses permintaan

clients menggunakan database yang sama pada NAS.

Sama seperti NLB, server cluster juga mempunyai nama dan IP address

terpisah dengan IP address masing-2 node. Makanya saat node active gagal,

tidak ada perubahan fungsi yang dirasakan pada clients, karena system

langsung di handle oleh passive node atau jika dalam X Node Clustering

passive nodenya adalah survival node.

Server cluster hanya bisa jalan pada system windows server 2003 edisi

Enterprise dan Datacenter saja, untuk edisi Windows 2003 standard hanya

bisa jalan NLB. Masing-2 node tidak boleh menggunakan edisi windows

2003 yang berbeda, harus seragam, edisi Enterprise atau Datacenter saja.

Maksimum bisa sampai 8 nodes saja yang bisa berfungsi masing-2 failover

dan failback. Failback tidak di configure by default, jadi harus di configure

Page 20: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

20

secara manual atau automatis. Kebanyakan para praktisi melakukan

konfigurasi manual untuk failback agar bisa mengevaluasi kegagalan fungsi

dari node tersebut.

Memerlukan hardware disk drive khusus missal Fibre Channel, Shared

SCSI, atau SAN. Fibre Channel adalah suatu technology jaringan serial

kecepatan tinggi sampai 100 Mbytes per second menggunakan komunikasi

full-duplex. Sementara SCSI menggunakan technology sinyal parallel.

Dipakai pada SQL server, MS Exchange, File dan Print server dll.

2.5. Dedicated Load Balancing

Gambar 4.4.3.3 Dedicated Load Balancing

Metode load balancing yang satu ini diklaim sebagai sistem load

balancing yang sesungguhnya karena kerja dan prosesnya secara total

diperuntukan bagi proses load balancing terhadap server atau jaringan di

bawahnya. Secara umum, metode ini masih dibagi lagi menjadi tiga jenis:

Page 21: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

21

1. Load balancing dengan hardware atau switch

Sistem load balancing jenis ini diciptakan dengan menggunakan

bantuan sebuah chip yang dikhususkan untuk itu. Biasanya chip khusus

tersebut sering disebut dengan istilah ASICS, yang biasanya berwujud

sebuah microprocessor khusus yang hanya memproses algoritma dan

perhitungan spesifik. Dengan adanya ASICS ini, performa load balancing

tidak perlu diragukan lagi kehebatannya karena memang hanya perhitungan

dan logika load balancing saja yang dioptimisasi di dalamnya. Load

balancing jenis ini umumnya berwujud sebuah switch. Dalam praktiknya,

sering kali perangkat jenis ini membutuhkan keahlian khusus untuk

digunakan karena interface-nya yang kurang user friendly. Selain itu, tingkat

fleksibilitas perangkat ini juga rendah karena sebagian besar intelejensinya

sudah tertanam di dalam hardware, sehingga penambahan fitur dan fasilitas-

fasilitas lain menjadi lebih sulit dilakukan.

2. Load balancing dengan software

Keuntungan yang paling menonjol dari solusi load balancing

menggunakan software adalah tingkat kemudahan pengoperasiannya yang

sudah lebih user friendly dibandingkan jika mengonfigurasi switch load

balancing. Keuntungan lainnya, jika ada fitur tambahan atau ada versi

upgrade terbaru, Anda tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load

balancing ini. Namun karena proses logikanya berada di dalam sebuah

software, maka tentu untuk menggunakannya dibutuhkan sebuah platform

sebagai tempat bekerjanya. Perangkat komputer dengan spesifikasi tertentu

pasti dibutuhkan untuk ini.

Performa dan kehebatannya melakukan proses load balancing juga

akan dipengaruhi oleh perangkat komputer yang digunakan, tidak bisa

Page 22: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

22

hanya mengandalkan kemapuan software yang hebat saja. Kartu jaringan

yang digunakan, besarnya RAM pada perangkat, media penyimpanan yang

besar dan cepat, dan pernak-pernik lainnya tentu juga dapat mempengaruhi

kinerja dari software ini. Karena dari isu inilah, maka performa dari

keseluruhan sistem load balancing ini lebih sulit diperkirakan.

3. Load balancing dengan perangkat perpaduan hardware dan

software

Solusi membuat sistem dedicated load balancing adalah dengan

memadukan kedua jenis sistem load balancing di atas, yaitu memadukan

software load balancing dengan perangkat yang dibuat khusus untuk

melayaninya. Performa dari hardware yang khusus yang sengaja

dioptimisasi untuk mendukung software load balancing yang user friendly

dan fleksibel. Perangkat jenis ini sering disebut dengan istilah load

balancing black box.

Hardware yang dioptimisasi dan diisi dengan platform berbasis Linux

atau BSD yang dioptimisasi adalah konfigurasi yang biasanya digunakan

untuk menjalankan software utama load balancing. Dari konfigurasi ini,

banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh pengguna maupun

produsennya. Fleksibilitas yang luar biasa bisa didapatkan mulai dari

menggunakan hardware yang selalu up-to-date sampai dengan operating

system dengan patch terbaru. Dengan demikian, waktu guna dari perangkat

ini dapat lebih panjang daripada sebuah switch khusus yang tidak fleksibel.

Solusi ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan dengan solusi hardware

khusus, atau bahkan dari solusi software saja.

Page 23: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

23

Ada beberapa keuntungan pada saat menggunakan system load balacing,

diantaranya adalah ;

1. Asymetric Load

rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang menjadi primary

yang dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam path routingnya,

jadi kita dapat membuat mesin untuk mencari best path determination dan

routing yang terpendek dan terbaik untuk sampai ketujuan.

2. Aktivitas berdasarkan Prioritas

Disaat load jaringan lagi peek, server akan dapat membagi aktivitas

berdasarkan prioritas dan ke link cadangan.

3. Proteksi dari serangan DDoS

karena kita dapat membuat features seperti SYN Cookies dan

delayed-binding (suatu metode di back-end server pada saat terjadi proses

TCP handshake) pada saat terjadi serangan SYN Flood

4. Kompresi HTTP

Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP dengan

dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di semua

web browser yang modern.

5. TCP Buffering

dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat

memungkinkan task akses lebih cepat

Page 24: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

24

6. HTTP Caching

dapat menyimpan content yang static, dengan demikian request dapat

di handel tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar jaringan yang

berakibat akses terasa semakin cepat.

7. Content Filtering

Beberapa load balancing dapat melakukan perubahan trafik pada saat

dijalankan.

8. HTTP Security

beberapa system load balancing dapat menyembunyikan HTTP error

pages, menghapus identifikasi header server dari respon HTTP, dan

melakukan enkripsi cookies agar user tidak dapat memanipulasinya.

9. Priority Queuing

Berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket.

10. Spam Filtering

Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan dalam

pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan

lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web.

Bentuk berita spam yang umum dikenal meliputi: spam surat elektronik, spam

instant messaging, spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi

web (web search engine spam), spam blog, spam berita pada telepon genggam,

spam forum Internet, dan lain lain. Spam ini biasanya datang bertubi-tubi

tanpa diminta dan sering kali tidak dikehendaki oleh penerimanya. Beberapa

contoh lain dari spam ini bisa berupa surat elektronik berisi iklan, sms pada

Page 25: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

25

telepon genggam, berita yang masuk dalam suatu forum newsgroup berisi

promosi barang yang tidak terkait dengan aktifitas newsgroup tersebut,

spamdexing yang mendominir suatu mesin pencari (search engine) untuk

mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, ataupun bisa berupa berita yang

tak berguna dan masuk dalam suatu blog, buku tamu situs web, dan lain-lain.

2.6. Design Solusi Cluster

Satu hal yang perlu anda putuskan saat anda mempertimbangkan

solusi clustering untuk jaringan anda adalah apa yang anda harapkan dalam

merealisasikan cluster – dengan kata lain seberapa availability, reliability, dan

scalability yang anda perlukan. Beberapa organisasi menganggap suatu

downtime sekecil apapun tidak bisa ditolerir, maka tingkat availability yang

tinggi sangat diharapkan, dan clustering dapat memberikan suatu solusi yang

melindungi terhadap tiga macam kemungkinan kegagalan:

1. Kegagalan software

Kegagalan software dari aplikasi yang sangat kritis bisa

mengakibatkan terganggunya applikasi tersebut untuk berjalan dengan

sempurna. Kegagalan software bisa merupakan akibat dari suatu upgrade

software, konflik dengan software yang baru saja diinstall. Kalau saja si

administrator tidak melakukan upgrade kepada semua node cluster secara

bersamaan, maka seharusnya system cluster masih bisa diharapkan berjalan

normal dengan kegagalan software pada salah satu node.

2. Kegagalan hardware

Bisa saja merupakan kerusakan hard disk, power supply, atau

komponen hardware apa saja mengingat barang electronic mempunyai batas

waktu kerja dan ada saatnya gagal / rusak. Dan system cluster tidak

Page 26: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

26

menyebabkan kegagalan applikasi secara keseluruhan. Administrator bisa

memperbaiki kegagalan hardware ini tanpa harus membuat down applikasi

vital.

3. Kegagalan site

Pada kasus cluster yang tersebar secara geografis dimana organisasi

terhubung antar site, server-2 berada di gedung atau kota yang berbeda. Suatu

cluster multi-site dimana terjadi suatu disaster yang melulu lantakkan seluruh

site, tidak akan menjadikan system applikasi ini ambruk.

4. Scalling Cluster

Server cluster dan network load balancing keduanya merupakan

solusi cluster yang bersifat scalable, yang artinya anda bisa meningkatkan

performa dari system cluster tersebut seiring dengan meningkatnya /

tumbuhnya organisasi anda. Ada dua macam metoda dasar untuk

meningkatkan performa cluster, sperti berikut ini.

5. Scalling Up

Scalling Up adalah metoda untuk meningkatkan performa individu

server dengan cara memodifikasi konfigurasi hardware computer / node

cluster, misal menambah memory RAM atau L2 cache memory, upgrade ke

processor yang lebih cepat atau menambah processor. Memperbaiki performa

dari komputer seperti ini tidak tergantung dari solusi cluster yang anda

gunakan. Akan tetapi anda juga harus memprtimbangkan kemampuan

performa individu dari masing-2 node didalam cluster. Misal jika anda

mengupgrade active server dengan performa tinggi, sementara passive node

nya tidak diupgrade dengan baik, takutnya pada saatnya passive node menjadi

/ mengambil alih fungsi, maka dia tidak akan mampu menjalankan fungsinya

Page 27: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

27

dengan baik mengingat performa mesinnya tidak sebagus active node. Untuk

itu ada baiknya melakukan scale up untuk setiap node server dalam cluster ke

tingkat yang sama, sehingga memberikan performa optimum pada tingkat

yang sama dalam kondisi apapun.

6. Scaling out

Scalling out adalah metoda untuk menambah node kedalam system

cluster yang ada sekarang. Jika anda mendistribusikan beban prosessing suatu

applikasi ke beberapa server, menambahkan beberapa server akan mengurangi

beban individu server dalam cluster tersebut. server cluster dan network load

balancing keduanya bisa di scale out, akan tetapi lebih menambahkan server

ke network load balancing.

Dalam network load balancing, setiap server node mempunyai

masing-2 data independent yang berisi applikasi dan data yang di pasok

kepada clients. Scalling out cluster adalah semata-mata menghubungkan server

baru kedalam jaringan cluster dan melakukan cloning applikasi dan data

kepadanya. Segera setelah anda menambahkan server kepada network load

balancing, NLB akan membagi beban yang sama kepada server baru tersebut.

Lain halnya dengan scalling out server cluster yang lebih rumit

dibanding NLB, karena server didalam cluster harus mempunyai akses kepada

data storage yang sama. Tergantung dari konfigurasi hardware yang anda

pakai, scalling out server cluster bisa jadi sangat mahal dan bahkan menjadi

tidak mungkin. Jika dalam awalnya anda sudah mengantisipasi adanya scalling

out server cluster dimasa mendatang, maka anda harus melakukan design

konfigurasi hardware dengan memasukkan antisipasi scalling out tersebut

kedalam design anda.

Kita juga harus ingat bahwa scalabilitas dari cluster dibatasi oleh

kemampuan operating system windows yang kita pakai, baik windows server

Page 28: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

28

2003 ataupun windows server 2000. Saat kita melakukan scale out suatu

cluster, jumlah maksimum dari node yang didukung oleh windows operating

system sebagai berikut:

Operati

ng system

Networ

k Load Balancing

Server

Cluster

Windo

ws server 2003

standard edition

32 Not

supported

Windo

ws server 2003

enterprise edition

32 8

Windo

ws server 2003

datacenter edition

32 8

Windo

ws 2000 advance

server

32 2

Windo

ws 2000

datacenter server

32 4

Jika kita melakukan scaling up suatu cluster, operating system

mempunyai batasan sebagai berikut:

Operati

ng system

Jumlah

maksimum

processor

Maxim

um RAM

Windo 2 4 GB

Page 29: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

29

ws server 2003

standard edition

Windo

ws server 2003

enterprise edition

8 32 GB

Windo

ws server 2003

datacenter edition

32 64 GB

Windo

ws 2000 advance

server

8 8 GB

Windo

ws 2000

datacenter server

32 64 GB

Server-2 didalam suatu cluster dapat menjalankan beberapa aplikasi,

jadi kita bisa mengkombinasikan beberapa applikasi didalam satu cluster

tunggal, atau membuat satu cluster terpisah untuk masing-2 applikasi. Contoh

berikut ini adalah cluster yang menjalankan dua applikasi di setiap masing-2

node. Kegagalan satu node mengakibatkan kedua applikasi gagal pada node

tersebut dan node sisanya harus bisa menghandle dan memberikan performa

yang memadai untuk kedua applikasi.

Page 30: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

30

Gambar . Solusi Cluster Dua Aplikasi Tiap Node

Model berikut menggunakan satu applikasi independent untuk setiap

cluster, dan kegagalan satu server hanya mempengaruhi satu applikasi saja.

Model ini sangat mahal karena harus menyediakan satu server passive untuk

setiap cluster, walaupun model ini memberikan tingakat availability yang

tinggi.

Gambar . Solusi Cluster Satu Aplikasi Tiap Node

Adalah juga memungkinkan menggabungkan kedua model diatas

menjadi seperti gambar dibawah ini dimana setiap applikasi berjalan di

masing-2 node server dan satu node sebagai node passive untuk kedua

applikasi. Jika salah satu node aktif gagal, maka akan fallback ke node passive.

Page 31: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

31

Gambar . Solusi Cluster dua aplikasi satu passive

2.7 Menggabungkan technology clustering

Dalam beberapa kasus, ada hal yang memutuskan kita untuk

menggabungkan jenis cluster menjadi satu system cluster. Yang paling banyak

diadopsikan adalah pada aplikasi e-commerce Web site yang membolehkan

internet user membuat order produk. Jenis site ini memerlukan web server

(yang merupakan stateless application) untuk menjalankan fungsi web kepada

clients, sementara (stateful) database servers untuk menyimpan data customer,

data produk, dan informasi data entry lainnya. Dalam pendekatan system

cluster ini anda memakai NLB untuk web server sementara untuk database

server menggunakan server cluster.

Page 32: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

32

Gambar 4.5.1 Topologi Load Balancing

2.8 Membuat Cluster Load Balancing

Selama ini orang selalu menganggap bahwa membuat cluster load

balancing adalah hal yang rumit dan memusingkan. Dan.. memang benar pendapat

ini. Tapi sebenarnya ada satu cara mudah untuk mencapainya dengan

menggunakan yang namanya balance.

Sebelumnya kita bahas dahulu sedikit mengenai konsep Clustering. Secara prinsip

clustering mempunyai 2 buah pendekatan:

1. High Availability (Failover), adalah bila satu server gagal melayani service

tertentu, maka tugas server tersebut otomatis akan dilempar ke server lainnya.

Page 33: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

33

2. High throughput (Performance), disini yang diinginkan adalah performance

yang tinggi yang dicapai dengan "membagi2" tugas yang ada ke sekumpulan

server. Contohnya adalah:

2a. High-performance Computing (HPC), adalah sekumpulan server yang bekerja

bersama-sama pada saat yang bersamaan untuk mengerjakan sesuatu tugas

tertentu, biasanya dalam bentuk tugas perhitungan yang berat2, seperti simulasi

bumi, me-render film animasi, dll.

2b. Load Balancing, adalah membagi2 beban kerja ke sekumpulan server diluar

konteks computing, misalnya membagi beban kerja web server, mail server, dll.

Bagaimana mencapai hal ini?

Ada beberapa software opensource yang dapat kita gunakan:

1. Linux High-Availability (http://www.linux-ha.org)

2. RedHat Cluster Suite dan Piranha (http://www.redhat.com)

3. Linux Virtual Server (http://www.linuxvirtualserver.org)

4. BeoWulf Cluster (http://www.beowulf.org)

5. Openmosix (http://openmosix.sourceforge.net)

Namun solusi2 di atas kadang kala terlalu "canggih" atau "overkill" untuk

mencapai tujuan clustering kita. Disinilah 'balance' masuk. Apa yang dapat ia

sediakan?

1. Merupakan user-space program. Tidak perlu compile kernel dll. Langsung jalan

secara command line.

2. Load balancing secara tcp. Cukup menyebutkan protocol atau port tcp berapa

yang ingin kita load balancing.

Page 34: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

34

Cara setup:

1. Download paketnya dari http://www.inlab.de/balance.html

wget http://www.inlab.de/balance-3.40.tar.gz

2. Extract, compile dan install:

2a. tar zxvf balance-3.40.tar.gz

2b. cd balance-3.40

2c. vi Makefile

Ubah baris ini: MANDIR=${BINDIR}/../man/man1

Menjadi: Untuk Ubuntu: MANDIR=/usr/share/man/man1

Untuk RedHat: MANDIR=/usr/local/share/man/man1

2d. make

2e. make install

Cara pakai:

Sebelumnya kita misalkan skenario seperti ini:

Kita mempunyai sebuah website yang ingin kita bagi beban kerjanya ke 3 buah

server web. Maka kita perlu mensetupnya seperti terlihat di gambar (Oya,

gambarnya adalah foto PC zaman dulu, tapi itu hanya ilustrasi yah, nanti servernya

jangan pakai PC zaman dulu juga. Hehe...). Tiga buah server web yaitu www1

(192.168.0.1), www2 (192.168.0.2), dan www3 (192.168.0.3). Di depan mereka

kita install sebuah server (192.168.0.254) yang bertugas membagi2 bebas kerja

para server www tersebut. Jadi IP yang akan diakses oleh user adalah IP

192.168.0.254, jangan ke masing2 server www.

Page 35: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

35

Commandnya: (Jalankan command ini di 192.168.0.254) balance

Bila diketik tanpa option dia akan muncul seperti ini:

_ _

| |__ __ _| | __ _ _ __ ___ ___

| '_ \ / _` | |/ _` | '_ \ / __/ _ \

| |_) | (_| | | (_| | | | | (_| __/

|_.__/ \__,_|_|\__,_|_| |_|\___\___|

this is balance 3.40

Copyright (c) 2000-2006,2007

by Inlab Software GmbH, Gruenwald, Germany.

All rights reserved.

usage:

Page 36: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

36

balance [-b addr] [-B addr] [-t sec] [-T sec] [-adfpHM] \

port [h1[:p1[:maxc1]] [!%] [ ... hN[:pN[:maxcN]]]]

balance [-b addr] -i [-d] port

balance [-b addr] -c cmd [-d] port

-a enable channel autodisable option

-b host bind to specific address on listen

-B host bind to specific address for outgoing connections

-c cmd execute specified interactive command

-d debugging on

-f stay in foregound

-i interactive control

-H failover even if Hash Type is used

-M use MMAP instead of SHM for IPC

-p packetdump

-t sec specify connect timeout in seconds (default=5)

-T sec timeout (seconds) for select (0 => never) (default=0)

! separates channelgroups (declaring previous to be Round Robin)

% as !, but declaring previous group to be a Hash Type

examples:

balance smtp mailhost1:smtp mailhost2:25 mailhost3

balance -i smtp

balance -b 2001:DB8::1 80 10.1.1.1 10.1.1.2

balance -b 2001:DB8::1 80

Page 37: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

37

Jadi cara pakainya adalah misalnya:

balance -f http 192.168.0.1 192.168.0.2 192.168.0.3

Option -f itu artinya balance jalan di foreground, berguna untuk kita debug dan

cancel. Kalau misalnya sudah ok, bisa kita jalankan tanpa option -f, maka balance

akan jalan di background.

Untuk melihat cara bekerja balance adalah dengan membuka sebuah terminal dan

meload website 192.168.0.254 secara berulang2. Untuk mudahnya dapat kita

gunakan text browser seperti elinks:

watch elinks --dump http://192.168.0.254

Untuk kebutuhan testing, dapat kita atur agar isi website di 192.168.0.1,

192.168.0.2, dan 192.168.0.3 berbeda, jadi command di atas akan menampilkan isi

website yang berbeda, tanda bahwa balance sudah meload balancing traffik web ke

tiga buah server tersebut.

Contoh lain adalah:

balance -f http 192.168.0.1::100 ! 192.168.0.2::100 ! 192.168.0.3

Arti option di atas adalah: koneksi http akan diprioritaskan ke server 192.168.0.1

sampai sebanyak 100 koneksi, bila sudah penuh maka akan dilempar ke

192.168.0.2 sampai sebanyak 100 koneksi juga, sisanya akan ke 192.168.0.3

Bagaimana jika kita ingin menghandle koneksi yang memerlukan session seperti

website dynamic pakai php? Hal ini bisa dicapai dengan option '%' yaitu

mengaktifkan session seperti ini:

balance -f http 192.168.0.1 192.168.0.2 192.168.0.3 %

Page 38: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

38

Untuk option2 selengkapnya dapat kita lihat di 'man balance'.

Apakah hanya dapat digunakan untuk akses http? Tentu tidak, dengan sedikit

eksplorasi kita dapat pula menggunakannya untuk keperluan lain seperti load

balancing akses internet, email, proxy, dll.

Page 39: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

39

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

1. Dengan menggunakan teknologi Server Cluster, Anda dapat

membuat aplikasi dan data yang ada pada beberapa server terpisah

dapat bergabung menjadi satu dalam sebuah konfigurasi cluster.

2. Program balance ini menyediakan sebuah solusi praktis dan mudah

untuk membuat sebuah cluster load balancer. Performance yang

dihasilkan cukup bagus.

3.2. Saran

1. Bila kita ingin menggunakan solusi program balance yang lebih

handal, kita dapat menggunakan LVS (linux virtual server) dengan

kombinasi linux-ha. Namun tentu saja settingannya akan jauh

lebih rumit.

Page 40: Makalah Load Balancing Dan Clustering-Yosephine-111070179

40

DAFTAR PUSTAKA

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Load_balancing_(computing)

2. http://www.pc24.co.id/article/category40_1.htm

3. http://dennycharter.wordpress.com

4. http://bayuart.wordpress.com/2007/08/02/2-isp-1-lan/

5. http://en.wikipedia.org/wiki/Cluster_(computing)

6. http://iweb.com/managed-hosting/web-

cluster?gclid=CMXO1oH4iKICFUxB6wodJnitVA

7. http://artikel.xcode.or.id/2010/03/15/konsep-dan-teknis-clustering-server-bag-

1/

8. http://www.sysneta.com/solusi-cluster-server

9. http://www.sysneta.com/design-solusi-cluster

10. http://www.suko.web.id/blog/?p=222


Top Related