Download - MAKALAH KPK 7
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 1/28
MAKALAH
Fungsi dan Peran Pengembangan Kurikulum
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan Yang
Dibimbing oleh Drs. Dwi Prihanto, S.ST.,M.T.
Oleh :
1. Dewinta Nilan Sari (110533430559)
2. Junizar Fanny Riki Asri (110533430579)
3. M. Farouq Ardiansyah (110533430576)
4. Rahmi Wahyulianti (110533430572)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
2012
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 2/28
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya untuk
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolonganNya mungkin kami sebagai penyusun tidak
dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui fungsi dan perna pengembangan
kurikulum dalam dunia pendidikan yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun dengan berbagai sumber. Ucapan terimakasih juga kami tujukan kepada :
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat
dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Kami menyadari akan kelemahan, sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat
kesalahan-kesalahan, oleh karena itu tegur dan sapa yang konstruktif dari semua pembaca
sangatlah kami hargai dan kami harapkan demi perbaikan kita bersama. Semoga karya tulis
ini bermanfaat dan dapat memberi wawasan yang luas kepada para pembaca.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan karya tulis kami ini,
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu apabila ada kekurangan maupun kesalahan
kami mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
Malang,
Penulis
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 3/28
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................................... iii
Bab I. PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................................................. .1
Tujuan ........................................................................................................................................... .1
Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 1
Bab II. PEMBAHASAN
Fungsi Pengembangan Kurikulum...…………………………………………...……………… 2
Peranan Pengembangan Kurikulum............................................................................................ 12
Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum......................................................................... 15Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum………………………………………………………. 19
Aktivitas Guru Dalam Merencanakan Kurikulum……............................................................... 21
Bab III. PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 23
Daftar Pustaka............................................................................................................................. 24
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 4/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman belajar mengajar. Seluruh lingkungan
pendidikan adalah kurikulum, atas dasar definisi tersebut maka dapat dikatakan fungsi
kurikulum dan mengarah kepada komponen-komponen tujuan. Sehingga apa yang ditulis
oleh penulis sesuai dengan tujuan.
Sesuai kemajuan dan perkembangan zaman yang dilalui pada masing-masing masa
pendidikan, maka kurikulum yang ada pada suatu pendidikan akan mengalami suatu
perubahan yang mengarah pada pengembangan kurikulum terutama dalam bidang
pendidikan. Sehingga dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum ini dapat dijadikan
patokan yang mengarah pada kemajuan masa depan generasi muda.
Salah satu fungsi dari pengembangan kurikulum ini merupakan untuk terwujudnya
suatu tujuan. Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan keadaan sekarang dan
memikirkan masa depan yang akan dapat menghasilkan peningkatan mutu kualitas maupun
kuantitas generasi muda di masa sekarang maupun di masa depan. Dapat dikatakan bahwa
pengembangan dari kurikulum ini mempunyai peran penting dalam kemajuan generasi muda
yang akan semakin berkembang di masa sekarang maupun di masa depan.
1.1 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia?
2. Apa penyebab terjadinya pengemabangan kurikulum di Indonesia?
3. Apa saja fungsi dari pengemabangan kurikulum pendidikan?
4. Apakah peran yang di dapat dari pengembangan kurikulum pendidikan?
1.2 MANFAAT
Karya tulisn ini dibuat untuk memberi wawasan kepada para pembaca khususnya kepada
para pelaku yang terlibat dalam dunia pendidikan mengenai fungsi dan peran pengembangan
kurikulum.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 5/28
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ke
tujuan pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif
yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar peserta didik dapat
menghadapi masa depannya dengan baik.
Definisi lain menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan
kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini
berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar
mengajar antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuanyang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber, dan alat pengukur pengembanagn
kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran
kurikulum lainnya untuk memudahkan proses belajar mengajar.
A. Fungsi Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar
mengajar. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis maka
kebutuhan anak didik akan dinamis pula, sehingga tidak terasing dalam masyarakat karena
memang masyarakat berubah berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Dalam aktivitas belajar mengajar kedudukan kurikulum sangat krusial disebabkan
dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat. Namun demikian disamping
kurikulum bermanfaat bagi anak didik ia juga mempunyai fungsi-fungsi lain, yakni :
1.) Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan.
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-
tujuan pendidikan yang didiinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan
krusial untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meninjau
kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan (soetopo &
Seomanto, 1993:17).
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 6/28
3
Di Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis
dapat dikemukakan :
a. Tujuan Nasional
b. Tujuan Institusional
c. Tujuan Kurikuler
d. Tujuan Instruksional
Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan, tujuan-tujuan tersebut harus
dicapai secara bertahap yang saling mendukung. Sedangkan keberadaan kurikulum disini
adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.) Fungsi Kurikulum Bagi Anak Didik
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar merupakan suatu persiapan bagi anak
didik. Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mesti diorientasikan kepada
kepentingan peserta didik, dan perlu diberi pengetahuan untuk hidup pada zamannya kelak.
Nabi Muhammad Saw bersabda : didiklah anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk
menghdapi zaman yang lain dari zamanmu.
Sebagai alat dalam memcapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu
menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya, dengan
latar belakang sosihistoris dan cultural yang berbeda dengan zaman di mana kedua orang
tuanya berada.
3.) Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik atau Guru
Guru merupakan pendidik propesional yang secara implisit telah merelakan dirinya
untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundak para orang tua.
Orang tua yang menyerahan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan sebagian
tanggng jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Hal ini, adalah bentuk
harapan orang tua, supaya anaknya menemukan guru yang baik , kompeten, dan berkualitas
(Ramayulis, 1996:39).
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 7/28
4
Adapun Fungsi Kurikulum Bagi Guru Atau Pendidik Adalah:
>> Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para
anak didik.
>> Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
>> Langeveld mengajukan lima komponen yang berinteraksi secara aktif dalam proses
pendidikan yakni:
Komposisi tujuan pendidikan, sebagai landasan idiil pendidikan dan yang dicapai
melalui proses pendidikan tersebut.
Komponen terdidik, sebagai masukan manusiawi yang diperlukan sebagai subjek
aktif dan dikenai proses pendidikan tersebut.
Komponen alat pendidikan, sebagai unsur sarana atau objek yang dikenakan kepada
terdidik dalam proses pendidikan.
Komponen pendidik, merupakan unsur manusiawi yang membantu mengenalkan alat
pendidikan kepada anak didik dan mengarahkan proses pendidikan menuju sasaran yang
diharapkan sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan.
Komponen lingkungan pendidikan, sebagaimana unsur suasana yang membantu dan
membeikan udara segar dalam proses pendidikan (Supeno, 1995: 42-43).
4.) Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung
jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah pertama, sebagai
pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar. Kedua,
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise dalam menciptakan situasi untuk
menunjang siuasi belajar anak ke arah yang lebih baik. Ketiga, sebagai pedoman dalam
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 8/28
5
melaksanakan supervisi dalam memberikan bantuan kepasa guru atau pendidik agar dapat
memperbaiki situasi mengajar. Keempat, sebagai seorang administrator, menjadikan
kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa mendatang.
Kelima, sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar mengajar
(Soeopo dan Soemanto, 1993: 19).
5.) Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
Bagi orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua
dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan yang dimaksud
dapat berupa konsultasi langsung ke sekolah atau guru mengenai masalah-masalah
menyangkut anak-anaknya. Adapun bantuan berupa materi dari orang tua anak dapat melalui
lembaga BP-3. Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orang tua dapat
mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak-anak mereka. Sehingga partisipasi
orang tua inipun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar-mengajar di
sekolah.
Meskipun orang tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada sekolah supaya
diajarkan ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya, orang
tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun demikian, tidak berarti tanggung
jawab kesuksesan anaknya secara total diserahkan kepada sekolah atau pendidik.
Sebenarnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari dari sistem kerjasama berdasarkan
fungsi masing-masing, meliputi: orang tua, sekolah, dan guru. Oleh karena itu, pemahaman
orang tua mengenai kurikulum merupakan hal yang mutlak.
6.) Fungsi Sekolah Tingkat Atas
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a.) Pemeliharaan Keseimbangan Proses Pendidikan.
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan
diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya, yakni;
Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang
berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian
tersebut diajarkan
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 9/28
6
Jika keterampilan – keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari
kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya.
sekolah dapat mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang
keterampilan – keterampilan itu ke dalam kurikulum nya.
b.) Penyiapan Tenaga Kerja
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di
bawahnya, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang
berada di bawahnya.
Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah:
Kurikulum suatu sekolah juga berfungsi bagi masyarakat dan pihak pemakai lulusan sekolah
bersangkutan. Dengan mengetahui kurikulum suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai
lulusan, dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam:
Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancar pelaksanaan program
pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua dan
masyarakat.
Ikut memberikan kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan
lapangan kerja.
Fungsi penyesuaian:
Anak didik hidup dalam suatu lingkungan, sehingga anak didik dituntut untuk mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut. Lingkungan senantiasa berubah, tidak statis,
bersifat dinamis, karena itu anak didik diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
seperti itu.
Muhammad Fadlil Al-Jamali mengungkapkan bahwa pendidikan yang dapat disarikan dari
Al-Qur’an berorientasi:
1. Mengenalkan individu akan perannya di antara sesama makhluk dengan tanggung
jawabnya I dalam hidup ini
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 10/28
7
2. Mengenalkan individu akan individu sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup
bermasyarakat.
3. Mengenalkan individu akan alam ini dan mendorong mereka mengetahui hikmah
diciptakannya alam, serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil
manfaat dari alam.
4. Menegakkan individu akan pencipta alam ini dan memerintahkan agar beribadah
kepada Allah.
Fungsi Pengintegrasian:
Dalam hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik anak agar mempunyai
pribadi yang integral. Mengingat anak didik merupakan bagian integral dari masyarakat,
pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau
pengintegrasian masyarakat.
Fungsi Perbedaan:
Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki anak didik itu memang berbeda-beda, dan
peran pendidikanlah untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada itu secara wajar,
sehingga anak didik dapat hidup dalam masyarakat yang senantiasa beraneka-ragam namun
satu tujuan pembangunan tersebut. Berkaitan dengan deverensiasi pada anak didik tersebut,
Nabi Saw bersabda: Kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan manusia sesuai
dengan potensi akalnya (H.R. Abu Bakar bin Asy-Syakir). Barangkali dapat diinterpretasikan
bahwa pendidikan dan kurikulum harus diorientasikan kepada pengembangan potensi yang
berbeda-beda dari anak didik, sehingga perlakuan terhadap mereka sepatutnya
mempertimbangkan perbedaan kemampuan dan potensi masing-masing.
Fungsi Persiapan:
Kurikulum berfungsi mempersiapkan anak didik agar mampu melanjutkan studi lebih
lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh. Apakah anak didik melanjutkan ke sekolah
yang lebih tinggi atau persiapan untuk belajar di dalam masyarakat. Seandainya dia tidak
mungkin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Hamalik, 1990:11). Bersiap
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 11/28
8
untuk belajar lebih lanjut tersebut sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin
memberikan semua apa yang diperlukan anak didik, termasuk dalam pemenuhan minat
mereka.
Fungsi Pemilihan:
Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa fungsi kurikulum adalah
deverensiasi yakni memberikan layanan kepada anak didik sesuai dengan perbedaan-
perbedaan pada dirinya.
Fungsi Diagnostik:
Fungsi diagnostik adalah agar siswa dapat melakukan evaluasi kepada dirinya dan
menyadari semua kelemahan dan kekuatan diri sehingga dapat memperbaiki dan
mengembangkannya sesuai dengan kemampuannya yang ada, yang pada akhirnya dapat
berkembang secara maksimal dalam masyarakat. Hal ini relevan dengan fungsi pendidikan
Islam, yakni menanamkan nilai-nilai insani dan nilai-nilai Ilahi pada peserta didik. Menurut
Noeng Muhadjir, nilai budaya termasuk insani, sedangkan nilai agama termasuk nilai Ilahi.
Relasi antara kedua nilai tersebut menjadi linier-koheren, yang ada hubungan hierarkis dan
etis yang menjadi rujukan dan pemandu semua nilai.
Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-
tujuan pendidikan yang didiinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan
krusial untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meninjau
kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan (soetopo &
Seomanto, 1993:17). Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan,
tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara bertahap yang saling mendukung.
Sedangkan keberadaan kurikulum disini adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 12/28
9
Fungsi Kurikulum Bagi Anak Dididik
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar merupakan suatu persiapan bagi
anak didik. Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mesti
diorientasikan kepada kepentingan peserta didik, dan perlu diberi pengetahuan untuk
hidup pada zamannya kelak. Nabi Muhammad Saw bersabda : didiklah anak-anakmu,
karena mereka diciptakan untuk menghdapi zaman yang lain dari zamanmu.
Sebagai alat dalam memcapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu
menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya,
dengan latar belakang sosihistoris dan cultural yang berbeda dengan zaman di mana
kedua orang tuanya berada.
Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik Atau Guru
Guru merupakan pendidik profesional yang secara implisit telah merelakan dirinya
untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundak para orang
tua. Orang tua yang menyerahan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan
sebagian tanggng jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Hal ini,
adalah bentuk harapan orang tua, supaya anaknya menemukan guru yang baik ,
kompeten, dan berkualitas (Ramayulis, 1996:39).
Adapun fungsi kurikulum bagi pendidik adalah :
Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para
anak didik.
Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung
jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah pertama,
sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi
belajar. Kedua, sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise dalam menciptakan
situasi untuk menunjang siuasi belajar anak ke arah yang lebih baik. Ketiga, sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi dalam memberikan bantuan kepasa guru atau
pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar. Keempat , sebagai seorang
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 13/28
10
administrator, menjadikan kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan
kurikulum pada masa mendatang. Kelima, sebagai pedoman untuk mengadakan
evaluasi atas kemajuan belajar mengajar (Soeopo dan Soemanto, 1993: 19).
Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
Bagi orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua
dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra – putrinya. Bantuan yang
dimaksud dapat berupa konsultasi langsung ke sekolah atau guru mengenai masalah-
masalah menyangkut anak – anaknya. Adapun bantuan berupa materi dari orang tua
anak dapat melalui lembaga BP-3. Dengan membaca dan memahami kurikulum
sekolah, para orang tua dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak-
anak mereka. Sehingga partisipasi orang tua inipun tidak kalah pentingnya dalam
menyukseskan proses belajar-mengajar di sekolah.
Meskipun orang tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada sekolah supaya
diajarkan ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya,
orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun demikian, tidak berarti
tanggung jawab kesuksesan anaknya secara total diserahkan kepada sekolah atau
pendidik. Sebenarnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari dari sistem
kerjasama berdasarkan fungsi masing-masing, meliputi: orang tua, sekolah, dan guru.
Oleh karena itu, pemahaman orang tua mengenai kurikulum merupakan hal yang
mutlak.
Fungsi bagi Sekolah Tingkat di Atasnya
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua :
1. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan.
Jika sebagian kurikulum sekolah bersangkutan telah diajarkan pada sekolah
yang berada dibawahnya, sekolah dapat meninjau kembali perlu tidaknya
bagian tersebut diajarkan.
Jika ketrampilan-ketrampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari
kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada
dibawahnya, sekoalh dapat mempertimbangkan masuknya program tentang
ketrampilan-ketrampilan ini kedalam kurikulumnya
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 14/28
11
2. Penyiapan tenaga guru.
Suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang
berada dibawahnya, perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah,
pengetahuan tentang kurikulum sekolah berkaitan dengan pengetahuan tentang
isi,organisasi, atau susunan serta cara pengajaranya.
Fungsi Model Pengembangan Kurikulum Bagi Guru Menurut pendapat Oemar Hamalik Pengembangan kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah
peubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan
itu telah terjadi pada diri siswa. Sedangkan kesempatan belajar yang dimaksud adalah
hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa, guru, bahan
peralatan, dan lingkungan dimana belajar yang diinginkan diharapkan terjadi. Ini
terjadi bahwa semua kesempatan belajar direncanakan oleh guru, bagi para siswa
sesungguhnya adalah ”kurikulum itu sendiri”. Oleh karena itu dalam memahami
pengembangan kurikulum dengan lebih baik lagi guru dapat terlebih dahulu
mempelajari model-model pengembangan kurikulum agar lebih mudah mempelajari
bagaimana cara mengembangkan kurikulum tersebut. Menurut Nadler model yangbaik adalah model yang dapat menolong sipengguna untuk mengerti dan memahami
suatu proses secara mendasar dan menyuluruh. Hal ini berarti model pengembangan
kurikulum yang baik adalah model yang dapat membantu para pengembang
kurikulum dalam mengembangkan kurikulum dilapangan. Berkenaan dengan model-
model pengembangan kurikulum, maka fungsi model pengembangan kurikulum bagi
guru adalah: 1. Sebagai pedoman bagi guru untuk memilih model pengembangan yang sesuai
dengan pelaksanaan pengembangan kurikulum di lapangan.
2. Sebagai bahan pengetahuan untuk melihat lahirnya bagaimana sebuah kurikulum
tercipta dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan, yang mungkin
selama ini guru hanya mengetahui bahwa kurikulum itu sebagai sesuatu yang siap
saji., padahal melalui proses yang panjang sesuai dengan model mana yang dipilih
oleh pengembang kurikulum atau pengambil kebijaksanaan.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 15/28
12
3. Sebagai bahan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan visi, misi,
karakteristik, dan sesuai dengan pengalaman belajar yang diharapkan atau dibutuhkan
oleh siswa.
4. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang merupakan bagian tugas
profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya
sebagai guru.
5. Sebagai bahan untuk melihat perbandingan dan keberhasilan tentang model
pengembangaan kurikulum yang digunakan suatu sekolah, yang nantinya diharapkan
untuk memperbaiki kurikulum yang dilaksanakan.
B. Peranan Pengembangan Kurikulum
Peranan pengembangan kurikulum sebagai pengembngan proses kognitif
bertujuan mengembangkan kemampuan mental antara lain dapat ditransfer atau
diterapkan pada bidang-bidang lain. Ilmu jiwa melakukannya dengan melatih daya
mental.
Peranan kurikulum juga sebagai teknologi berusaha memberikan dasar ilmiahkepada proses mengajar yang selama ini terlampau banyak merupakan seni.teknologi
Pendidikan memiliki dua Aspek yakni, Hard-were dan softwere, semua hal ini untuk
mengontrol seluruh proses kurikulum agar tujuan spesifik dalam kelakuan yang
diamati dan dikontrol. Kurikulum sebagai aktualisasi diri atau sering disebut dengan
humanistik, kurikulum ini lebih mengutamakan individu sebagai unsur setral
Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial yang bertujuan untuk mengubah kelakuan
individu, pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai serta ketrampilannya. Pendidikan selalu
menuju masa depan sekalipun menggunakan masa lampau dan masa kini. Kurikulum
sebagai rasionalisme akademik apapun tujuan-tujauan yang ingin dicapai dalam
pendidikan, tiap orang tua memandang sekolah terutama sebagai tempat anak
memperoleh berbagai ilmu pengetahuan tanpa fungsi itu eksistensi sekolah
kehilangan dasarnya yang paling utama. Kurikulum rasionalisme akademik dipandang
kurang memperhatikan masalah-masalah sosial yang tidak dapat dipecahkan
berdasarkan satu disiplin. Dalam praktek pengajaran biasanya diusahakan
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 16/28
13
memanfaatkan kebaikan berbagai konsep kurikulum tanpa memilih salah satu konsep
secara ketat dan kaku.
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum memiliki tiga
peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.
1. Peranan Konservatif
Kebudayaan sudah ada sebelum lahirnya suatu generasi dan tidak akan pernah mati
walau generasi yang bersangkutan sudah habis (Kebudayaan telah ada lebih dahulu
daripada lahirnya sesuatu generasi tertentu dan tidak akan mati dan habisnya generasi
yang bersangkutan). Kebudayaan yang diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam
tingkah laku, bahkan kebudayaan terwujud dan didirikan dari perilaku manusia.Kebudayaan mencakup aturan yang berisi kewajiban dan tindakan-tindakan yang
diterima dan ditolak atau tindakan yang dilarang dan yang diizinkan. Semua
kebudayaan yang sudah membudaya dan sudah ditransmisikan kepada anak didik
selaku generasi penerus.
Oleh karena itu, semua ini mejadi tanggung jawab kurikulum dalam
menafsirkan dan mewariskan nilai-nilai budaya yang mengandung makna membina
perilaku anak didik. Sekolah sebagai lambing sosial sangat berperan dalammempengaruhi perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat. Jadi kurikulum bertugas menyimpan dan mewariskan nilai-nilai budaya
(Wiryo Kusumo dan Mulyadi, 1988:7).
2. Peranan Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah sejalan dengan perkembangan
zaman yang terus berputar. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada,
melainkan juga menilai dan memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
Maksudnya, kurikulum itu selain mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda,
juga sebagai alat mengevaluasi kebudayaan yang ada. Apakah nilai-nilai sosial yang
ada atau dibawa itu sesuai atau tidak dengan perkembangan yang akan datang serta
apakah perlu diadakan perubahan atau tetap seperti aslinya.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 17/28
14
3. Peran Kreatif
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti
menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan sekarang dan
masa mendatang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu dalam setap
potensinya, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan
dan ketrampilan baru, sehingga memberkan manfaat bagi masyarakat.
Masyarakat Jepang mungkin bias menjadi sumber inspirasi bagi bangsa kita
yang sedang bekerja keras untuk membangun meningkatkan sumberdaya manusia. Ilmu
yang diserap bangsa Jepang sebenarnya second hand yang diambil dari Negara maju,
atau hasil serapan dari Barat, tetapi bangsa ini tidak menerapkan konsep-konsep yang
dipelajarinya begitu saja, melainkan mengembangkan konsep baru berdasarkan acuan
yang mereka peroleh dari barat yang kemudian dipadukan dengan budaya dan
karakteristik bangsanya (Hadipranata, 1994:92)
Jadi Pada Intinya,
Peranan Konservatif
Menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan
dengan masa kini kepada generasi muda.
Peranan Kreatif
Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru
sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada
masa sekarang dan masa mendatang.
Peranan Kritis dan Evaluatif
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya budaya yang hidup dalam masyarakat
senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu
kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
Menekankan kurikulum harus turut aktif berfatisipasi dalam kontrol atau filter sosial.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 18/28
15
C. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai dokumen
dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah dokumen kurikulum berfungsi
sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari
pedoman tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting
dalam implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang
oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan
bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum
sebagai pedoman tidak akan efektif. Dengan demikian peran guru dalam hal ini adalah
sebagai posisi kunci dan dalam pengembangnnya guru lebih berperan banyak dalam tataran
kelas.
Murray Printr mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai berikut:
Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah
ada. Dalam melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus
kurikulum.dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya
bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya
kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu
guru hanya sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam
merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai
pembaruan. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas
rutin atau tugas keseharian.
Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan
tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada
dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan
KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standat isi sebagai standar
minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan
hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai
adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 19/28
16
Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenganan dalam mendesain
sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang
disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta
bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru
dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai
dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
Keempat , adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher ). Peran ini
dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab
dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam melaksanakan perannya sebagai
peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum,
misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas program, menguji strategi dan
model pembelajaran dan lain sebagainya termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan
siswa mencapai target kurikulum. Metode yang digunakan oleh guru dalam meneliti
kurikulum adalah PTK dan Lesson Study.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode penelitian yang berangkat dari masalah yang
dihadapi guru dalam implementasi kurikulum. Melalui PTK, guru berinisiatif melakukan
penelitian sekaligus melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Dengan demikian, dengan PTK bukan saja dapat menambah wawasan guru dalam
melaksanakan tugas profesionalnya, akan tetapi secara terus menerus guru dapat
meningkatkan kualitas kinerjanya.
Sedangkan lesson study adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru
yang bekerja sama dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/guru satu
tingkat kelas yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu
belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan
pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di observasi oleh teman guru yang
lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja
dilakukan. (Ridwan Johawarman, dalam Sumardi, 2009).
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 20/28
17
Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang
bersifat sentralisasi, desentralisasi, sentral desentral :
1. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentralisasi
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi
kurikulum yang bersifat makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum
makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro
dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam bidangnya untuk jangka
waktu satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau beberapa hari saja.
Kurikulum untuk satu tahun disebut prota, dan kurikulum untuk satu semester disebut
dengan promes. Sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu, beberapa hari disebut
Rencana Pembelajaran. Program tahunan, program semester ataupun rencana pembelajaran
memiliki komponen-komponen yang sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media
pembelajaran dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda. Tugas guru
adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memilih metode dan
media mengajar yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu kurikulum
yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat memudahkan guru dalam
implementasinya. Walaupun kurikulum sudah tersusun dengan terstruktur, tapi guru masih
mempunyai tugas untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.
Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreatifitas, kecakapan,
kesungguhan dan ketekunan guru. Guru juga berkewajiban untuk menjelaskan kepada para
siswanya tentang apa yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan motivasi
belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif serta memberikan pengarahan dan
bimbingan.
2. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Desentralisasi
kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam
suatu wilayah atau daerah. Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun
lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas
karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah-sekolah tersebut.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 21/28
18
Dengan demikian, isi daripada kurikulum sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah
mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis.
Bentuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain :
pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.
Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik kemampuan
profesional, finansial dan manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan
demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah
(kepala sekolah, guru), untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum
yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam
pengembangan kurikulum.
Beberapa kelemahan kurikulum ini adalah: 1) tidak adanya keseragaman untuk situasi yang
membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang tepat.
2) tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga sukar untuk diperbandingkannya
keadaan dan kemajuan suatu sekolah/ wilayah dengan sekolah/ wilayah lainnya. 3) adanya
kesulitan bila terjadi perpindahan siswa kesekolah/ wilayah lain. 4) sukar untuk mengadakan
pegelolaan dan penilaian secara nasional.5) belum semua sekolah/ daerah mempunyai
kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
3. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral – Desentral
Untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara
keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral-desentral. Dalam kurikulum yang dikelola
secara sentralisasi-desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga, peranan guru dalam
dalam pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola secara
sentralisasi. Guru-guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum
induk ke dalam program tahunan/ semester/ atau rencana pembelajaran, tetapi juga di dalam
menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya. Guru-guru turut memberi andil
dalm merumuskan dalam setiap komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang
seperti itu, mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 22/28
19
Karena guru-guru sejak awal penyusunan kurikulum telah diikutsertakan, mereka memahami
dan benar-benar menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan kurikulum di dalam
kelas akan lebih tepat dan lancar. Guru bukan hanya berperan sebagi pengguna, tetapi
perencana, pemikir, penyusun, pengembang dan juga pelaksana dan evaluator kurikulum.
Adapun beberapa kelemahannya adalah :
Tidak adanya keseragaman, untuk situasi yang membutuhkan kesesragaman demi
persatuan dan kesatuan nasional
Tidak adanya standar penilaian yang sama sehingga sukarn untuk diperbandingkan
keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah dengan sekolah/wilayah lainnya
Adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa ke sekolah / wilayah lain
Sukar untuk mengadakan pengeloaan dan penilaian secara nasional.
Belum semua sekolah atau daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan
mengembangkan kurikulum sendiri.
D. Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum
Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkaan kualitas proses
pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa. Oleh sebab itu aspek pembinaan mencakupproses belajar mengajar termasuk penilaian hasil belajar, bimbingan dan
penyuluhan,administrasi guru, dan pembinaan kompetensi professional guru itu
sendiri. Proses belajar mengajar adalah operasionalisasi dari kurikulum, khususnya garis-
garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi tertentu. Upaya yang bisa dilakukan
agar pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam GBPP
adalah sbb :
1. Menelaah GBPP
Dalam GBPP dikemukakan tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan/sub pokok
bahasan, bahan pengajaran dan penyebaran pokok bahasan berdasarkan
kelas/caturwulan/semester.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 23/28
20
Telaah guru terhadap GBPP terutama untuk menetapkan :
Berapa banyak pokok bahasan dalam satu caturwulan/semester sesuai dengan tujuan
instruksionalnya. Hal ini penting untuk membaginya ke dalam jumlah pertemuan
mengajar tatap muka, sehingga memudahkan dalam menyusun satuan pelajaran.
Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan bahan isi bahan
atau/pokok bahasanyang ada dalam GBPP, melalui telaahan ini guru dapat mencari dan
menentukan buku sumbar yang paling sesuai dengan isi npokok bahasan.
Jenis alat peraga dan sarana belajar yang di perlukan guna mengajarkan pokok
bahasan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahan pengajaran berdasarkan
pokok bahasan tertentu. Guru dapat mengumpulkan atau menyusun pertanyaan, dari
berbagai sumber yang ada.
2. Menyusun satuan pelajaran
Berdasarkan telaahan GBPP setiap guru sebaiknya menyusun satu – satuan pelajaran untuk
satu caturwulan/ semester. Penyusunan satuan pelajaran secara menyeluruh untuk satu
caturwulan/semester akan dapat menjamin kesinambungan tujuan, bahan kegiatan belajar,
dan penilaiaan. Manfaat lain, guru tidak direpotkan membuat satuan pelajaran setiap kali
akan mengajar.
Satuan pelajaran yang di susun untuk satu semester bisa diperbaiki dan disempurnakan pada
tahun berikutnya, berdasarkan pengalaman mengajar yang di tempuh guru dengan
menggunakan satuan pelajaran yang telah disusun tersebut.
3. Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar
Menyediakan sumber (alat) fasilitas belajar untuk siswa, seperti alat peraga, buku sumber,
alat praktikum, bahan diskusi (topik-topik diskusi), keperluan permanen, alat untuk
kunjungan ke luar kelas, dan lain-lain.Upaya pengelolaan sumber belajar dilakukan dan
direncanakan sedini mungkin, sehingga pada waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar,
sumber belajar dapat di usahakan melaui berbagai cara misalnya membuat sendiri,
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 24/28
21
menugaskan siswa, membeli, atau bekerja sama dengan orang lain/ pihak lain(meminjam,
dll).
4. Penilaian hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dari
keberhasilanproses belajar mengajar. Hasil tersebut nampak dalam hal perubahan intelektual
terutama mengenai pemahaman konsep, prinsip, hukum, teori yang ada dalam bidang studi
yang dipelajarinya, kemampuan memecahkan masalah berdasarkan prinsip-prinsip
pengetahuan ilmiah, kemampuan menganalisis dan menginterpretasi permasalahan yang
dihadapinya dan kemampuan memberikan pertimbangan terhadap sesuatu gejala, masalah,
objek, dan lain-lain atas dasar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu.
E. Aktivitas Guru Dalam Merencanakan Kurikulum
Pada dasarnya kegiatan merencanakan dapat meliputi menentukan tujuan pengajaran,
penentuan bahan pelajaran, alat dan metode pengajaran, serta perencanaan penilaian
pembelajaran. Dengan demikian kegiatan merencanakan merupakan upaya sistematis dalam
mencapai suatu tujuan selain itu untuk mempermudah proses belajar mengajar yang kondusif.
Sebagai contoh, keberhasilan dalam implementasi kurikulum dapat dipengaruhi oleh
perencanaan pembelajaran pembelajaran yang disusun guru. Oleh sebab itu,
kepiawaian gurudalam menyusun rencana pembelajaran (Instruction Design) dapat
menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi.
Dalam kegiatan perencanaan hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan
yang hendak di capai. Berangkat dari tujuan yang kongkrit inilah, hal ini akan menjadi
patokan dalam melakukan dan melaksanakan langkah yang harus ditempuh termasuk cara
bagaimana melaksanakannya. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pokok bahasan yang
lebih spesifik yang merupakan hasil proses belajar mengajar. Tujuan pengajaran ini
mengandung muatan yang menjadi bahan pelajaran. Tujuan-tujuan tang telah ditentukan
tersebut kemudian di bagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Adapun beberapa petunjuk untuk melakukan atau menentukan tujuan
pembelajaran.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 25/28
22
1. Tujuan hendaknya mengandung unsur proses dan produk.
2. Tujuan bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata.
3. Mengandung pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
dimaksud.
4. Pencapaian tujuan kadang waktu membutuhkan waktu yang relatif lama.
5. Harus komprehensif, yang artinya mencakup segala tujuan yang ingin di tempuh
oleh suatu sekolah tertentu.
Selanjutnya adalah menetapkan bahan ajar atau bahan pelajaran. Bahan pelajaran
mencakup tiga komponen antara lain ilmu pengetahuan, proses, dan nilai-nilai. Dalam hal ini
ketiga komponen tersebut dapat dirincikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
sekolah tertentu. Menentukan metode pengajaran merupakan langkah ketiga dalam
peranan gurusebagai pengembang kurikulum. Penentuan metode erat kaitannya dengan
pemilihan strategi pembelajaran yang paling efektif dan efesien dalam melakukan
proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan metode mengajar yaitu :
1. Tujuan pengajaran yang ingin dicapai.
2. Bahan ajar yang akan diajarkan.
3. Jenis kegiatan belajar anak didik yang diinginkan.
Selanjutnya langkah keempat adalah merencanakan penilaian hasil belajar. Penilaian pada
dasarnya penilaian adalah suatu proses penentuan nilai dari suatu objek atau peristiwa dalam
konteks situasi tertentu. Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa penilaian berbeda
dengan tes dan pengukuran. Tes merupakan bagian integral dari pengukuran, sedangkan
pengukuran pengukuran merupakan bagian yang mungkin dilakukan dalam suatu penelitian.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 26/28
23
III. KESIMPULAN
PENUTUP
Fungsi kurikulum sebagai langkah awal untuk seorang guru sebelum mengajarkan materi
pembelajaran yang hendak disampaikan oleh siswanya sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh yayasan, pendidik dan masyarakat. Sehingga peranan kurikulum juga sebagai
dasar struktur disiplin, yang mengatur dan mengendalikan perkembangan sosial.
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 27/28
24
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja
Rosdakarya . 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Nasution, S. Pengembangan Kurikulum, Bandung, Penerbit Alumni. 1987, Cet ke-II
Dakir, Prof. Drs. H. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta. Rineka
Cipta. 2004. Cet.I.
Syarief, Hamid, Pengembangan Kurikulum, Pasuruan, Percetakan Garoeda, 1993,
Cet.I. Syarifudin dan Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,
Jakarta, Ciputat Pers, 2002, Cet. I.
Mulyasa : Kurikulum yang di Sempurnakani (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2006)
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-peranan-pengembangan.html
diakses 1 April 2012
http: //adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/hakikat-fungsi-dan-proses-
pengembangan.html diakses 1 April 2012
http://www.emeraldinsight.com/:Raihani, (2008) " An Indonesian model of successful
school leadership", Journal of Educational Administration, Vol. 46 Iss: 4, pp.481 –
496
http://www.emeraldinsight.com/:Brook Stowe, (2011) “ I can't find anything”:
Towards establishing a continuum in curriculum-integrated library instruction",
Reference Services Review, Vol. 39 Iss: 1, pp.81 – 97, Publisher:Emerald Group
Publishing Limited
5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 28/28
25