Download - Makalah kohort
-
7/21/2019 Makalah kohort
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi adalah bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang
mempelajari penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Epidemiologi mempelajari besar (frekuensi), penyebaran (distribusi) dan faktor-
faktor yang mempengaruhi (determinan) penyakit /masalah kesehatan. Tujuan dari
penerapan epidemiologi adalah untuk menentukan pencegahan dan
penanggulangan yang tepat (Isna, !"").#alam penerapan ilmu epidemiologi akan sering dilakukan berbagai
penelitian. $da beberapa jenis rancangan penelitian yang biasa diterapkan, salah
satunya adalah desain kohort. %ohort adalah jenis desain penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan dengan penyakit dengan
membandingkan kelompok yang terpapar dengan kelompok yang tidak terpapar
berdasarkan status penyakit (#yah, !"").
&erdasarkan uraian diatas maka perlu dipelajari tentang rancangan
penelitian kohort.
B. Rumusan Masalah
$pakah rancangan penelitian kohort'
C. Tujuan
". Tujuan umum
engetahui rancangan penelitian kohort.
. Tujuan khusus
a. engetahui pengertian rancangan penelitian kohort.
b. engetahui tujuan rancangan penelitian kohort.
c. engetahui ciri-ciri rancangan penelitian kohort.
d. engetahui jenis rancangan penelitian kohort.e. engetahui skema rancangan penelitian kohort.
f. engetahui kelemahan rancangan penelitian kohort.
g. engetahui kelebihan rancangan penelitian kohort.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. Pengert!an Penel!t!an "h"rt
enelitian %ohort adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik
obser*asional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan
-
7/21/2019 Makalah kohort
2/26
cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar
berdasarkan status penyakit (+uraini, !"!).
ancangan penelitian kohort disebut juga sebagai sur*ai prospektif
meskipun sesungguhnya kurang tepat. ancangan penelitian ini merupakan
rancangan penelitan epidemiologis noneksperimental yang paling kuat mengkaji
hubungan antara faktor resiko dengan dampak atau efek suatu penyakit
(&udiharto, !!).
ancangan penelitian ini menggunakan pendekatan longitudinal ke
depan, dengan mengkaji dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek
suatu penyakit. endekatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor resiko,kemudian dinamikanya diikuti atau diamati sehingga timbul suatu efek atau
penyakit (&udiharto, !!).
enelitian prospektif merupakan salah satu penelitian yang bersifat
logitudinal dengan mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan bedasarkan
urutan aktu. enelitian prospektif ini dimaksudkan untuk menemukan insidensi
penyakit pada kelompok yang terpajan oleh faktor resiko maupun pada kelompok
yang tidak terpajan, kemudian insidensi penyakit pada kedua kelompok tersebut
secara sistematik dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
sebab-akibat antara pajanan dan penyakit yang diteliti. %elompok yang diteliti
tersebut dinamakan kohort. eneliti prospektif kohort ini mengikuti paradigma
dari sebab ke akibat (&udiarto, !!).
#ari uraian singkat di atas dapat dijelaskan baha secara garis besar
proses perjalanan penelitian prospektif sebagai berikut
". ada aal penelitian, kelompok terpsjsn msupun kelompok tidsk terpsjsn
belum mensmpsksn gejala penyakit yang diteliti.
. %edua kelompok diikuti ke depan berdasarkan sekuens aktu
(prospektif).
0. #ilakukan pengamatan untuk mencari insidensi penyakit (efek) pada
kedua kelompok.
1. Insidensi penyakit pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan
perhitungan statistik untuk menguji hpotesis tentang hubungan sebab
akibat antara pajanan dan insidensi penyakit (efek) (&udiarto, !!).
-
7/21/2019 Makalah kohort
3/26
%esimpulan hasil penelitian diketahui dengan membandingkan subyek
yang mempunyai efek positif (sakit) antara kelompok subyek dengan faktor resiko
positif dan faktor resiko negatif (%elompok kontrol) (&udiharto, !!).
B. arakter!st!k Penel!t!an "h"rt
". &ersifat obser*asional
. engamatan dilakukan dari sebab ke akibat
0. #isebut sebagai studi insidens
1. Terdapat kelompok kontrol
2. Terdapat hipotesis spesifik
3. #apat bersifat prospektif ataupun retrospektif
4. 5ntuk kohort retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder
(+uraini, !"!).
C. Langkah#langkah Penel!t!an "h"rt
". engidentifikasi faktor resiko, dengan menentukan *ariabel
terikat/bergantung, *ariabel bebas, *ariabel yang dikendalikan atau
*ariabel kontrol.
. enetapkan subyek penelitian dengan menetapkan populasi sampel.
0. emilih subyek dengan faktor resiko positif dari subyek efek negatif.
1. emilih subyek yang akan dijadikan kelompok kontrol.
2. engobser*asi perkembangan subyek sampai batas aktu tertentu atau
ditentukan, diikuti dengan mengidentifikasi timbul atau timbulnya efek
pada kedua kelompok.
3. enganalisis data dengan membandingkan proporsi subyek yang
memperoleh efek positif dengan subyek yang memperoleh efek negatif
baik pada kelompok resiko positif maupun kelompok kontrol.
6ontohnya, menganalisis data dengan menghitung resiko relatif ()
(&udiharto, !!).
D. egunaan Ran$angan Penel!t!an "h"rt
7ecara garis besar rancangan analisis diperlukan agar orang dapat
mengetahui analisis yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga mudah dilakukan
e*aluasi terhadap hasil penelitian.
%egunaan yang diperoleh dengan penelitian kohort sebagai berikut
". enelitian kohort dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan normal
(ontogenik) yang terjadi dengan berjalannya aktu karena inter*ensi yang
-
7/21/2019 Makalah kohort
4/26
dilakukan oleh alam berupa 8aktu9. isalnya, mempelajari pertumbuhan
dan perkembangan anak selama 2 tahun sejak dilahirkan.
. enelitian ini dapat pula digunakan untuk mempelajari timbulnya penyakit
secara alamiah akibat pemajanan (patogenik) yang dilakukan oleh orang
yang bersangkutan secara sengaja, misalkan merokok atau tidak sengaja
memakan makanan atau minuman yang tercemari bakteri patogen. isalnya
mempelajari hubungan antara rokok dan penyakit jantung koroner atau
mempelajari terjadinya kejadian luar biasa pada keracunan makanan.
0. enelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan klinis
suatu penyakit (patogresif), misalnya perkembangan penyakit karsinomapayudara.
1. ancangan penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari hubungan
sebab-akibat.
2. enelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari insidensi penyakit
yang diteliti.
3. enelitian kohort tidak memiliki hambatan masalah etis.
4. &esarnya risiko relatif dan risiko atribut dapat dihitung secara langsung.
. ada penelitian kohort dapat dilakukan perhitungan statistik untuk menguji
hipotesis.:. ada penelitian kohort dapat diketahui lebih dari satu out cometerhadap satu
pemaparan, misalnya penelitian tentang hubungan antara rokok dan
karsinoma paru-paru ternyata mempunyai hubungan juga dengan penyakit
jantung, gastritis, karsinoma kandung kemih, dan lain-lain (;esmana, !").
E. ele%!han &an elemahan Penel!t!an k"h"rt
%elebihan enelitian
-
7/21/2019 Makalah kohort
5/26
. #isain terbaik untuk menentukan insidens dan perjalanan penyakit.
:. enerangkan hubungan faktor risiko = outcome secara temporal dengan
baik.
"!. ilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progresif
"". #apat meneliti beberapa efek sekaligus dari faktor resiko tertentu.
". engamatan kontinu = longitudinal, kekuatan penelitian andal.
%elemahan enelitian %ohort
". embutuhkan aktu yang lebih lama dan biaya yang mahal.
. ada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal.
0. Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang
langka. hilangnya subyek amatan selama masa penelitian.
1. Tidak cocok menentukan merumuskan hipotesis tentang faktor etiologi
lainnya untuk penyakit amatan.
2. isiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi,
partisipasi rendah atau meninggal ($yu, !!"!)
7edangkan menurut &udiharto, !! keunggulan dan keterbatasan penelitian
kohort sebagai berikut
". #apat membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok subyek dengan
faktor resiko positif dan subyek dari kelompok kontrol sejak aal
penelitian.
. 7ecara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari aktu ke aktu.
0. %eseragaman obser*asi terhadap faktor resiko maupun efek dari aktu
ke aktu.
7elain keunggulan, penelitian kohort juga mempunyai keterbatasan, yaitu
". emerlukan aktu penelitian yang relatif cukup lama. emerlukan sarana dan prasarana serta pengolahan data yang lebih
rumit.
0. %emungkinan adanya subyek penelitian yang drop out sehingga
mengurangi ketepatan dan kecukupan data untuk dianalisis.
1. enyangkut etika sebab faktor resiko dari subyek yang diamati sampai
terjadinya efek, menimbulkan ketidaknyamanan bagi subyek.
'. Hal#hal (ang Harus D!)erhat!kan )a&a Penel!t!an "h"rt
". 7ampel dimulai dengan adanya pajanan atau tidak
. eneliti harus mengetahui status keterpajanan subyek
-
7/21/2019 Makalah kohort
6/26
0. 5ntuk memperoleh 8n9 subyek terpajan perlu memeriksa 8n9 subyek,
yang banyaknya tergantung proporsi pajanan di populasi
1. %ohort dapat dilakukan secara retrsopektif dg menggunakan rekam
medis atau catatan yang ada ($yu, !"!).
-
7/21/2019 Makalah kohort
7/26
BAB III
PEMBAHASAN
*.+ Pengert!an
enelitian >bser*asional kohort merupakan penelitian epidemiologis
analitis noneksperimental yang didasarkan pada pengamatan sekelompok
penduduk tertentu dalam satu jangka aktu tertentu. %elompok kohort adalah
sekelompok penduduk yang memiliki persamaan dalam hal tertentu dan
merupakan kelompok yang diamati sampai batas aktu tertentu. #alam
epidemiologi, subjek dalam studi kohort dipilih berdasarkan beberapa
karakteristik tertentu yang dianggap sebagai faktor risiko terjadinya penyakit atau
gangguan kesehatan tertentu. ada dasarnya studi kohort didasarkan pada
pertanyaan ?apa yang akanterjadi'? sehingga dengan demikian pengamatan ini
bersifat prospektif.
%elompok penduduk yang diamati/diteliti (kelompok kohort) merupakan
kelompok penduduk dengan dua kategori tertentu yakni yang terpapar dan yang
tidak terpapar terhadap faktor yang dicurigai sebagai faktor risiko atau penyebab.
ada aal penelitian,semua anggota kelompok kohort harus bebas/tidak menderita
penyakit atau mengalami gangguan kesehatan yang sedang diteliti, artinya semua
yang menderita atau yang dicurigai menderita penyakit/out put yang akan diteliti
harus dikeluarkan dari kelompok kohort.
engamatan (studi) kohort dapat bersifat deskriptif maupun analitis.
%ohort deskriptif adalah pengamatan kohort yang bertujuan hanya untuk
menjelaskan insidensi atau akibat yang terjadi terhadap populasi kohort setelah
diamati dan diikuti selama jangka aktu tertentu. 7edangkan pengamatan kohort
analitis bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko (efek
keterpaparan) dengan kejadian penyakit atau gangguan kesehatan yang terjadi
selama/setelah aktu pengamatan.
-
7/21/2019 Makalah kohort
8/26
*., Bentuk - %entuk stu&! k"h"rt
7tudi kohort pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok utama yakni
kohort prospektif dan kohort retrospektif (historical cohort study). #i samping itu,
dikenal pula suatumodi-fikasi studi kohort yakni nested case-control study yakni
suatu bentuk pengamatan kohortyang menggunakan analisis bentuk kasus-kelola
(case control study).
(") %ohort rospektif
&entuk pengamatan ini merupakan bentuk studi kohort yang murni sesuai
dengan sifatnya. engamatan dimulai pada saat populasi kohort belum mengalami
akibat yang ditelitidan hanya diketahui kelompok yang terpapar (berisiko) dan
yang tidak terpapar. &entuk ini adadua macam yaitu (") kohort prospektif dengan
pembanding internal, di mana kelompok yang terpapar dan yang tidak terpapar
sebagai kelompok pembanding atau kontrol) berasal dari satu populasi yang sama@
() kohort prospektif dengan pembanding eksternal di mana kelompok terpapar
dan kelompok pembanding tidak berasal dari satu populasi yang sama.
ada bentuk pertama, populasi kohort dibagi dalam dua kelompok yakni
yang terpapar dan yang tidak terpapar sebagai kelompok pembanding. %edua
kelompok tersebut diikuti secara prospektif sampai batas aktu penelitian, di
mana akan muncul dari kelompok terpapar dua subkelompok yakni subkelompok
yang mengalami akibat/efek (a) dan yang tidakmengalami akibat (b). 7edangkan
dari kelompok yang tidak terpapar akan muncul juga duasubkelompok yakni yang
mengalami akibat (c) dan yang tidak mengalami akibat (d).#ari hasil pengamatan
kohort tersebut, peneliti dapat menghitung insiden kejadian darikelompok yang
terpapar dan insiden kejadian dari kelompok yang tidak terpapar dankemudian
dapat dihitung@ angka resiko relatif hasil pengamatan.
-
7/21/2019 Makalah kohort
9/26
ada bentuk kedua dari kohort prospektif adalah populasi kohort terdiri
dari dua populasi yangberbeda, dengan satu populasi mengalami keterpaparan
(ada faktor risiko) dan populasi lainnyatanpa faktor risiko. &entuk studi kohort
dengan pembanding eksternal ini harus memperhatikan sifat keduapopulasi aal
(populasi yang terpapar dan pembanding) yakni sifat-sifat populasi di luar factor
keterpaparan atau faktor risiko yang diteliti. Aasil luaran terjadinya efek yang
diamati pada kedua populasi ini, memberikan nilai rate insiden populasi yangterpapar dan rate insiden populasi yang tidak terpapar.
() %ohort etrospektif
5mumnya studi kohort bersifat prospektif, di mana peneliti memulai
pengamatan dengan mengidentifikasi kelompok dengan faktor risiko (terpapar)
dan kelompok tanpa faktor risiko (tidak terpapar), kemudian diamati akibat yang
diharapkan terjadi sepanjang aktu tertentu. +amun demikian, studi kohort dapat
-
7/21/2019 Makalah kohort
10/26
pula dilakukan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan pada aktu
yang lalu yang tersimpan dalam arsip atau bentuk penyimpanan data lainnya.
5mpamanya seorang peneliti yang ingin menganalisis faktor-faktor risiko dari 4
orang penderita stroke yang berasal dari kelompok pegaai perusahaan tertentu
yang dijumpai nyadalam dua tahun terakhir, dengan menelusuri catatan kesehatan
penderita tersebut sejakbekerja pada perusahan yang dimaksud. 6ontoh lain
adalah pengamatan terhadap sejumlah pegaai bagian produksi dari suatu
pabriksemen tertentu yang sedang menderita sejenis penyakit gangguan
pernapasan. eneliti mencoba mengamati factor risiko yang berhubungan dengan
penyakit tersebut dengan menelusuri data kesehatan dan factor lingkungan
tempatnya bekerja sejak pegaai tersebut mulai bekerja pada pabrik tadi. rinsip
studi kohort retrospektif tetap sama dengan kohort biasa, namun pada bentuk ini,
pengamatan dimulai pada saat akibat (efek) sudah terjadi. Bang terpenting dalam
bentuk ini adalah populasi yang diamati tetap memenuhi syarat populasi kohort
dan yang diamati adalah faktor risiko masa lalu yang diperoleh melalui pencatatan
data yang lengkap. #engan demikian, bentuk penelitian retrospektif kohort hanya
dapat dilakukan bila data tentang faktor risiko tercatat dengan baik sejak
terjadinya keterpaparan pada populasi yang sama dengan efek yang ditemukan
pada aal pengamatan.
ada dasarnya keunggulan studi kohort prospektif dijumpai pula pada
kohort retrospektif, namun kohort retrospektif membutuhkan biaya yang lebih
rendah. %elemahannya terletak pada kualitas pengukuran dan pencatatan faktor
risiko yang telah berlalu sehingga sangat ditentukan oleh kualitas data yang telah
dikumpulkan pada aktu yang lalu.
-
7/21/2019 Makalah kohort
11/26
*.* Langkah # langkah eg!atan )a&a Penel!t!an "h"rt
5ntuk melaksanakan suatu studi kohort, dianjurkan melakukan persiapan
disertai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang sistematis untuk memudahkan
pelaksanaannya.
+/ Merumuskan Pertan(aan Penel!t!an
;angkah aal dari suatu studi kohort adalah merumuskan masalah atau
pertanyaan penelitian yang kemudian akan mengantar peneliti merumuskan
hipotesis penelitian yang lebih tepat/sesuai. #ari formulasi hipotesis tersebut,
akan tercermin berbagai *ariable yang menjadi *ariabel penelitian, baik yang
bersifat *ariabel bebas, *ariabel terikat dependent) maupun *ariabel-*ariabel
lainnya yang harus menjadi perhatian peneliti, antara lain *ariabel kendali
(kontrol), *ariabel pengganggu serta *ariabel lainnya yang harus
dipertimbangkan.
,/ Peneta)an P")ulas! "h"rt
#alam memilih populasi kohort harus diperhatikan beberapa hal tertentu
seperti berikut
opulasi kohort sedapat mungkin agak stabil
opulasi kohort dapat bekerja sama selama penelitian@
-
7/21/2019 Makalah kohort
12/26
opulasi kohort mudah diamati dan mudah terjangkau untuk follo
up selama penelitian@ opulasi kohort memiliki derajat keterpaparan yang cukup
$nggota kohort tidak sedang menderita penyakit yarig akan
diamati.
#alam hal ini peneliti harus yakin baha kelompok kohort dan kelompok
control betul-betul tidak sedang menderita atau dicurigai sedang menderita
(suspect case) efekyang akan diteliti. 7ubjek yang terpilih dari populasi harus
memenuhi kriteria pemilihan,meliputi kriteria inklusif dan eksklusif. #isebut
kriteria inklusif adalah karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target
dan populasi kontrol. 7ering terdapat kendala untuk mendapatkan kriteria yang
sesuai dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan. 5ntuk menghadapi hal
tersebut dapat dilakukan penyimpangan ilmiah sampai batas-batas tertentu, tetapi
hal ini harus dijelaskan dalam laporan penelitian tentang penyimpangan tersebut
yang merupakan jarak antara idealis ilmiah dengan kondisi yang dihadapi. %riteria
eksklusif bila dalam memilih subjek penelitian, sebagian subjek yang telah
memenuhi kriteria inklusif, namun harus dikeluarkan dari pengamatan karena
beberapa hal antara lain.
Terdapat keadaan atau penyakit lain pada subjek yang dapat
mengganggu pengukuranmaupun interpretasi hasil penelitian,
umpamanya bila terdapat predisposisi atau faktor genetis yang
dapat mempengaruhi hasil pengamatan.
Terdapat keadaan yang dapat mengganggu pelaksanaan studi,
umpamanya mereka yangtidak mempunyai alamat yang tetap
sehingga sulit diamati.
$danya hambatan etis, kultur atau kepercayaan indi*idual maupun
masyarakat untuk dapat berpartisipasi.
%emungkinan subjek yang akan diteliti, akan menolak
berpartisipasi.7umber populasi kohort dapat berasal dari berbagai
kelompok populasi.
-
7/21/2019 Makalah kohort
13/26
(") %elompok penduduk yang tergabung/berada dalam satu
ilayah pelayanan kesehatan tertentu.
() %elompok pekerja pada satu perusahaan tertentu/atau instansi
tertentu.
(0) %elompok penduduk dengan kondisi kesehatan yang
menggunakan pelayanan tertentuseperti kelompok akseptor,
kelompok dengan pengobatan radiasi dan lain-lain.
(1) %elompok penduduk dengan asuransi kesehatan tertentu.
(2) 5ntuk populasi yang tidak terpapar (sebagai pembanding) dapat
berasal dari
enduduk kelompok kohort yang sama,
opulasi umum asal populasi kohort
opulasi lain yang memiliki keadaan yang sama dengan
populasi kohort yangterpapar (populasi target), tetapi tidak
terpapar.
7emua anggota kelompok tersebut harus diperiksa sebelum pengamatan
dimulai. #alam memilih populasi kohort ada beberapa faktor yang secara rinci
perlu diperhatikan pula@
"m)ara%!l!tas sam)el, artinya sedapat mungkin kelompok studi
memiliki atribut yang sama (tidak berbeda atau sebanding) dengan
kelompok kontrol untuk menghindari bias seleksi yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
'rekuens! 0akt"r r!s!k", artinya bila faktor risiko tinggi maka
diusahakan memilih populasi penelitian yang berasal dari
masyarakat umum (komunitas). 7ebaliknya, bila faktor risikorendah atau jarang diketemukan, maka populasi penelitian dapat
dipilih dari orang-orang (indi*idu) yang mempunyai risiko tinggi
untuk menderita penyakit yang diteliti.
'rekuens! )en(ak!t, di mana semakin kecil atau rendah frekuensi
kejadian penyakit dalam masyarakat, semakin besar sampel yang
diperlukan, yang disertai dengan aktu follo up yang lebih lama.
Derajat sens!t!1!tas )engamatan2 dimana setiap peningkatan
faktor risiko dengan presisi yang tinggi akan menyebabkan ukuran
-
7/21/2019 Makalah kohort
14/26
besarnya sampel yang diperlukan akan menjadi bertambah besar
pula.
Re)resentat!0 )")ulas! )enel!t!an2 artinya populasi yang dipilh
sedapat mungkin mendekati ciri-ciri yang diinginkan untuk
dianalisis, baik untuk kelompok studi maupun untuk kelompok
kontrol.
T!ngkat ases!%!l!tas, artinya populasi yang dipilih harus mampu
memberikan informasi lengkap mengenai segala sesuatunya yang
berhubungan dengan faktor risiko dan proses terjadinya penyakit.
*/ Besarn(a Sam)el
7ebagaimana diketahui baha pada hipotesis nol (Ao) biasanya
dinyatakan baha besarnya kelompok yang akan menderita penyakit yang diteliti
pada kelompok terpapar tidak berbeda dengan kelompok yang tidak terpapar
sehingga nilai isiko elatifnya menjadi satu ( C "). 7edangkan hipotesis
alternant dapat bersifat satu sisi atau dua sisidengan D " atau " atau tidak
sama dengan satu (F"). #alam menentukan besarnya sampel pada penelitianini, umumnya pada sebagian kasus, besarnya dan ditentukan terlebih
dahulu sedangkan " dihitung dari kedua nilai tersebut. &esarnya sampel untuk
pengujian dua sisi menjadi
3/ Sum%er eterangan eter)a)aran
7umber keterangan tentang adanya dan besarnya derajat keterpaparan
dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipercaya kebenarannya.
#ari status/kartu pemeriksaan kesehatan berkala dengan berbagai sifat tertentu
seperti tekanan darah, kadar kolesterol, dan lain lain.
-
7/21/2019 Makalah kohort
15/26
#ari kartu pelayanan kesehatan khusus seperti kartu %&, kartu pengobatan
radiologis dan lain lain. Gaancara langsung dengan anggota kohort, terutama tentang kebiasaan
sehari hari seperti merokok, pola makanan, kebiasaan olah raga dan lain lain.
%eterangan hasil pemeriksaan ;ingkungan (fisik, biologis dan sosial)
termasuk lingkungan kerja, tempat tinggal, dan lain lain.
4/ I&ent!0!kas! Su%jek
7ubjek pada pengamatan kohort dapat dengan efek negatif maupun dengan
efek positif. ada studi kohort prospektif umpamanya, kedua kondisi ini dapat
terjadi pada akhir pengamatan di mana efek positif dan negatif dapat dijumpai
baik pada kelompok terpapar (kelompok target) maupun pada kelompok yang
tidak terpapar (kelompok kontrol). ada pengamatan kohort prospektif dengan
kontrol internal, kelompok kontrol terbentuk secara alamiah, artinya diambil dari
populasi kohort yang tidak terpapar dengan faktor resiko yang diamati. ada
bentuk kohort dengan pembanding internal seperti ini, mempunyai keuntungan
tersendiri karena pertama, kedua kelompok (target dan kontrol) berasal daripopulasi yang sama, dan kedua, terhadap kedua kelompok tersebut dapat
dilakukan follo-up dengan tatacara dan aktu yang sama. #alam
pelaksanaannya, perbedaan adanya faktor risiko pada kelompok target dan
absennya pada kelompok kontrol dapat berupa faktor risiko internal (seperti
rentannya kelompok target terhadap gangguan kesehatan atau penyakit tertentu),
dapat pula sebagai faktor risiko eksternal (umpaman*a adanya faktor lingkungan
atau perilaku maupunkepercayaan kelompok tertentu yang dapat mempermudahseseorang terkena penyakit atau gangguan kesehatan tertentu). #i samping itu,
pada kelompok kontrol internal. erbedaan faktor risiko antara dua kelompok
yang diamati dapat pula hanya berbeda pada intensitas,kualitas, dan aktu
keterpaparan, umpaman*a perokok aktif dan mereka yang berada di sekitar
perokok aktif tersebut. ada penelitian kohort, pemilihan anggota kelompok
kontrol biasanya tidak diperlukan teknik matching (penyesuaian) dengan anggota
kelompok target, terutama bila subjek yang diteliti jumlahnya cukup besar, atau
-
7/21/2019 Makalah kohort
16/26
bila proporsi subjek dengan faktor risiko (kelompok target) jauh lebih besar bila
dibanding dengan kelompok kontrol. +amun dalam beberapa keadaan tertentu,
teknik matching perlu dipertimbangkan, misalnya apabila peneliti ingin
mengetahui besarnya pengaruh pemapaparan yang lebih akurat, pada penelitian
dengan besarnya sampel terbatas, atau pada keadaan di mana proporsi kelompok
target lebih kecil bila disbanding dengan kelompok kontrol. +amun demikian, bila
*ariabel luar cukup banyak ragamnya, teknik matching akan sulit dilakukan, dan
apabila tetap dipaksakan, akan mengakibatkan jumlah subjek akan lebih kecil
sehingga sulit mengambil kesimpulan yang definitif.5ntuk penelitan kohort, perlu
mendapatkan perhatian utama dalam menentukan hasil luaran secara standar, apa
positif atau negatif (menderita atau tidak menderita penyakit yang diteliti). ada
penelitian ini kemungkinan timbulnya negatif palsu cukup besar bila tidak
dilakukan standar penentuan diagnosis.
5/ Mem!l!h el"m)"k "ntr"l Pem%an&!ng/
%elompok kontrol dalam penelitian kohort adalah kumpulan subjek yang
tidak mengalami pemaparan atau pemaparannya berbeda dengan kelompok target.
erbedaan antara kelompok target dengan kelompok kontrol dapat dalam
beberapa bentuk.
ada subjek dengan taktor risiko internal maka kelompok target dengan
*ariabel faktor risiko tersebut, sedangkan kelompok kontrol tanpa *ariabel
tersebut pada populasi yang sama.
7ubjek dengan faktor risiko eksternal yang biasanya berupa *ariabel
lingkungan, dimana kelompok target berada/hidup pada lingkungan
tersebut sedangkan kelompok kontrol bebas dari pengaruh lingkungan
bersangkutan.
&ila keduanya mengandung faktor risiko maka kelompok kontrol dipilih
dari mereka dengan dosis faktor risiko yang lebih sedikit (intensitas,
kualitas, kuantitas, dan aktu pemaparan yang lebih rendah) dibanding
kelompok target.
-
7/21/2019 Makalah kohort
17/26
7ebagaimana disebutkan di atas baha pemilihan kelompok kontrol pada
rancangan kohort biasanya tidak disertai dengan teknik matching. %eadaan tanpa
teknik matching biasanya pada pemilihan kelompok kontrol seperti berikut.
enelitian yang melibatkan subjek yang besar.
enelitian dalam satu populasi atau sampel yang proporsi kelompok yang
terpapar dengan faktor risiko jauh lebih besar dibanding dengan kelompok
tanpa risiko (kontrol).
7edangkan yang dianjurkan melakukan teknik matching pada pemilihan
kelompok kontrol adalah pada kondisi berikut.
enelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko secara
teliti dan mendalam.
enelitian yang subjeknya sangat terbatas jumlahnya.
enelitian dengan proporsi subjek yang terpapar jauh lebih kecil.
6/ Pengamatan Has!l Luaran T!m%uln(a eja&!an/
engamatan terhadap kedua kelompok (target dan kontrol) dilakukan
secara bersamaan selama jangka aktu tertentu. ;amanya aktu pengamatan
prospektif kohort tergantung pada karakteristik penyakit atau kejadian yang
diharapkan timbul, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh sifat patogenesis serta
perkembangan penyakit/masalah kesehatan yang diteliti. 5ntuk jenis penyakit
keganasan, misalnya timbulnya kanker hati pada kelompok target dengan faktor
risiko adanya A&s-$g positif, diperlukan periode pengamatan yang cukup lama
(dapat sampai puluhan tahun), sedangkan sebaliknya hubungan antara perokok
pasif (asap rokok sebagai faktor risiko)dengan keadaan kelahiran bayi (&&;)
dari satu proses kehamilan dibutuhkan masa pengamatan hanya : bulan untuk
setiap subjek. engamatan terhadap timbulnya akibat, dapat dilakukan dengan
hanya pengamatan tunggal yakni menunggu sampai terjadinya efek sebagai hasil
akhir, tetapi dapat pula dengan pengamatan berkala, caranya setiap subjek diamati
secara periodik menurut inter*al aktu tertentu, termasuk pengamatan pada akhir
penelitian. #i samping itu, dapat pula dilakukan analisis perbandingan antara
-
7/21/2019 Makalah kohort
18/26
kelompok target dan kelompok kontrol dengan memperhitungkan unsur aktu
sebagai unit analisis sehingga dengan demikian perbandingannya menggunakan
skala rasio.
enentuan hasil akhir yakni penentuan tentang timbulnya akibat harus
dilakukan berdasarkan kriteria baku yang telah disusun pada aal penelitian.
5ntuk mengurangi bias, sebaiknya penilaian dilakukan dengan sistem ?Blind? di
mana penilai tidak mengetahui apakah yang dinilainya adalah kelompok target
atau kelompok kontrol, alaupun hal demikian agak sulit diterapkan.
7alah satu masalah yang sering terjadi pada pengamatan bentuk kohort
adalah hilangnya subjek dari pengamatan (lost to follo up), terutama pada
pengamatan yang membutuhkan aktu yang cukup lama. >leh sebab itu bila
sejak aal diketahui baha ada subjek yang akan berpindah tempat, sebaiknya
tidak diikutsertakan pada penelitian. &ila subjek dipilih dengan teknik matching,
maka setiap subjek yang hilang dari pengamatan, pasangannya harus dihapus pula
dari pengamatan. $pabila jumlah subjek yang hilang dari pengamatan cukup
besar,pengamatan harus dihentikan.5ntuk mengantisipasi adanya mereka yang
hilang dari pengamatan, dapat dilakukanperhitungan person years pada akhir
pengamatan.
7ubjek menolak ikut/drop-out selama penelitian, sedangkan kegiatan
penelitian tetapteruskan, dapat dilakukan analisis hasil sebagai berikut
- 5sahakan keterangan tentang keadaan insiden mereka yang drop-
out/menolak ikut@
- &andingkan sifat karakteristik tertentu mereka yang menolak/drop out
dengan populasi kohort
- Hollo up mereka yang menolak drop out melalui sarana lain@ dan
- elakukan pemeriksaan berkala yang lebih sering pada kelompok kohort
untuk menilai kecenderungan penyakit yang diteliti dari aktu ke aktu.
erhitungan person years dilakukan terutama pada
- $nggota kohort memasuki kelompok penelitian tidak bersamaan
aktunya@
- 7ejumlah anggota kohort meninggal atau drop-out selama masa
penelitian
-
7/21/2019 Makalah kohort
19/26
erhitungan hasil akhir pada mereka yang drop out
- $dakan perhitungan nilai rate maksimal (mereka yang @ drop out
dianggap menderita semua)
- $dakan perhitungan dengan rate minimal (mereka yang drop out
dianggap tidak menderita)@
- $dakan perhitungan dengan menganggap yang drop out sama
keadaannya dengan yang tidak drop out@ dan
- $dakan perhitungan dengan menambahkan penyebut sebesar setengah
dari jumlah drop out.
Hollo-up terhadap subjek, baik sebelum, selama, atau setelah mengalamiketerpaparan merupakan hal yang cukup penting dan sangat mempengaruhi hasil
luaran penelitian kohort. enentuan dimulainya follo-up merupakan hal yang
penting dan berbagai hasil yang diamati sangat dipengaruhi oleh aktu aal
follo-up tersebut. Aal ini erat hubungannya dengan aal keterpaparan maupun
aal setiap anggota kelompok memasuki pengamatan. Aal lain yang juga sangat
penting dalam penelitian ini adalah lamanya masa pengamatan. 7ebagaimana
dikatakan sebelumnya, baha lama pengamatan sangat tergantung pada sifat dan
jenis penyakit yang diamati.
7/ Perh!tungan Has!l Penel!t!an Ins!n&en &an R!s!k"/
Aasil penelitian kohort biasanya dianalisis berdasarkan besarnya insiden
kejadian pada akhir pengamatan terhadap kelompok yang terpapar dibandingkan
dengan kelompok kontrol. #alam analisis demikian ini, selain mereka yang tidakterpapar sebagai kelompok kontrol, juga dimungkinkan membandingkan tingkat
keterpaparan yang berbeda antara kelompok target dengan kelompok kontrol.
Aasil perhitungan adalah dengan menentukan besarnya pengaruh keterpaparan
atau hubungan tingkat keterpaparan dengan hasil luaran(efek). 5kuran yang
sering digunakan untuk menilai besarnya pengaruh taktor keterpaparan terhadap
kejadian adalah tingkat risiko relatif()
-
7/21/2019 Makalah kohort
20/26
a C
-
7/21/2019 Makalah kohort
21/26
&esarnya rate insiden kelompok terpapar (IT)
-
7/21/2019 Makalah kohort
22/26
($ttributable isk). &esarnya risiko atribut ($) adalah selisih antara rate insiden
kelompok terpapar dengan rate insiden kelompok yang tidak terpapar.
RA 8 IR T- IRTT
+ilai $ ini menunjukkan besarnya pengaruh bila faktor keterpaparan
dihilangkan atau untuk melihat besarnya kemungkinan dalam usaha pencegahan
penyakit. %edua nilai tersebut di atas mempunyai arti tersendiri yaitu risiko relatif
menunjukkan berapa besarnya pengaruh faktor keterpaparan terhadap kejadian
penyakit maupun kematian, sedangkan risiko atribut mempunyai kepentingan
dalam kesehatan masyarakat di mana frekuensi kejadian dapat diperkirakan pada
suatu populasi tertentu.
5ntuk menganalisis hasil akhir suatu pengamatan kohort, harus dianalisis
apakah setiap nilai yang diperoleh pada pengamatan, memenuhi syarat serta betul-
betul sesuai dengan ketentuan penelitian. #i samping itu, nilai yang dicapai harus
memberikan gambaran hubungan penyebab (causality associated) dengan
memperhatikan syarat-syarat yang telah dikemukakan terdahulu.#i baah inidiberikan suatu contoh perbandingan antara nilai risiko relatif dengan risiko
atribut antara perokok ringan dengan perokok berat untuk penyakit kanker paru-
paru dengan penyakit jantung kardio*askuler.
Se%a%
emat!an
Angka emat!an: +;; )er
tahun
R!s!k"
Relat!0
R!s!k"
Atr!%ut
Per"k"k
R!ngan
Per"k"k
Berat
%anker aru-
paru
!.!4 .4 0.10 .!
enyakit
-
7/21/2019 Makalah kohort
23/26
#ari tabel tersebut tampak baha risiko relatit kanker paru-paru dengan
perokok berat sampai 0 kali dan jauh lebih besar bila dibanding dengan penyakit
jantung kardio*askuler, tetapi resiko atribut keduanya hampir sama.
*.3 ele%!han &an ekurangan Stu&! "h"rt
$da beberapa kelebihan dari penelitian kohort bila dibanding dengan
bentuk penelitian epidemiologi lainnya@
a. ada prinsipnya, penelitian ini memberikan gambaran yang cukup lengkap
tentang pengaruh dan sifat keterpaparan (hubungan keterpaparan dengan
kejadian penyakit serta sifat penyakit yang diteliti).
b. emungkinkan mengamati/meneliti pengaruh efek ganda dari suatu sifat
keterpaparan (penyebab) sehingga dapat memberikan gambaran besarnya
pengaruh taktor keterpaparan seperti halnya pengaruh taktor risiko.
c. emungkinkan perhitungan rate secara langsung yakni insiden penyakit
pada kelompok terpapar dan tidak terpapar.
d. emungkinkan mencatat berbagai *ariabel yang dapat ditemukan/diamati
secara jelas dan sistematis.e. emungkinkan melakukan Juality control (pengaasan kualitas) dalam
setiap pengukuran *ariabel yang diamati.
+amun di lain pihak, penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan pula,
antara lain
a. embutuhkan jumlah penduduk yang cukup besar untuk pengamatan
penyakit yang jarang terjadi dalam masyarakat (rate insidennya
rendah).b. embutuhkan aktu yang relatif lama untuk follo up pengamatan.
c. %emungkinan pada faktor keterpaparan, sifat karakteristik penduduk
atau jenis kegiatan kelompok yang diamati mengalami perubahan
selama pengamatan, yang dapat menyebabkan hasil akhir kurang
rele*an.
d. &iaya penelitian umumnya relatif mahal.
e. #alam pelaksanaan follo up yang cukup lama, berbagai kesulitan
dapat timbul sehingga mengganggu follo up.
-
7/21/2019 Makalah kohort
24/26
f. %ontrol terhadap *ariabel eksternal/*ariabel yang tidak diperhitungkan
mungkin kurang lengkap dan mempengaruhi hasil penelitian.
g. #apat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan
subyek terkena pajanan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan
subyek.
BAB I