Download - Makalah kimia fraksi minyak bumi
MINYAK BUMI TEKNIK PEMISAHAN FRAKSI-FRAKSI Nama Kelompok : 1. Aprillia Rizka Y. (07)
2. Isnaini Amanah F. (16)
3. Nita Dewi M. (24)
4. Rahayu Ningtias (29)
5. Reski Chandra K. (32)
SMA NEGERI 2 SIDOARJO Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo
4/20/2012
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang materi TEKNIK PEMISAHAN FRAKSI-
FRAKSI MINYAK BUMI untuk SMA kelas X.
Makalah ini diperuntukkan bagi siswa dan guru pada sekolah menengah atas dan
sederajatnya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, guru dan semua
siswa kelas X dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan untuk mempelajari tentang
TEKNIK PEMISAHAN FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI dalam mengembangkan ilmu
KIMIA .
Dengan cakupan informasi yang telah kami dapatkan, kami berusaha untuk menyajikan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga mempermudah dalam
pembelajarannya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih karena makalah ini mau diperhatikan. Oleh
karena itu, kami menerima kritik dan saran positif serta membangun untuk tugas makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Sidoarjo, 20 April 2012
Penulis
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………...…………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………………………………………………………………… 3
Bab 1
Pendahuluan
1. Latar Belakang……………………………………………………………………... 4
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 5
3. Tujuan…………………………………………………………………………….... 5
Bab 2
Pembahasan
1. Fraksi - Fraksi Pemisahan Minyak Bumi …………………………………………. 6
2. Bagan Penyulingan Minyak Bumi ………………………………………………... 17
3. Produk Pengolahan Minyak Bumi dan Manfaatnya ……………………………... 18
Bab 3
Penutup
a. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 21
b. Daftar pustaka………………………………………………………………………. ` 22
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 4
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam
kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap.
Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan
lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring
bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan
minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke
dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa
hidrokarbon jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan alkadiena)
sangat sedikit dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.
Oleh karena minyak bumi berasal dari fosil organisme, maka minyak bumi
mengandung senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%),
oksigen (0,6 sampai 0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil. Minyak
mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi (penyulingan).
Setelah proses-proses tersebut selesai, maka akan menghasilkan produk-produk yang
bermanfaat.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fraksi- fraksi pemisahan minyak bumi ?
2. Bagaimana bagan penyulingan minyk bumi ?
3. Apa produk pengolahan minyak bumi dan manfaatnya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui fraksi-fraksi pemisahan minyak bumi.
2. Mengetahui bagan penyulingan minyak bumi.
3. Mengetahui produk pengolahan minyak bumi dan manfaatnya.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 6
BAB II
Pembahasan
A. Fraksi - Fraksi Pemisahan Minyak Bumi
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental
hitam dan berbau kurang sedap, serta belum dapat
digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk
keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga 50. Titik
didih hidrokarbon meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya.
Oleh karena itu, pengolahan (pemurnian = refining)
minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,
dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok - kelompok (fraksi) dengan rentang titik
didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan
memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar
4000°C, kemudian dialirkan ke dalam menara
fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan
dan turun kebawah, sedangkan yang titik didihnya
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup - sungkup yg disebut
sungkup gelembung. Sementara itu, semakin keatas , suhu semakin rendah, sehingga
setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yg titik didihnya lebih rendah akan terus naik kebagian yg lebih atas
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 7
lagi. Demikian selanjutnya, sehingga komponen yg mencapai menara adalah komponen
yg pada suhu kamar berupa gas.
1. Destilasi
adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah
dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak
mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada
bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi).
Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam
(uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak
mentah yang
menguap
pada proses
destilasi ini
naik ke
bagian atas
kolom dan
selanjutnya
terkondensasi
pada suhu
yang
berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas,
suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik
didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga
komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.
Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut
LPG (Liquified Petroleum Gas).
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 8
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap
menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi
parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini
memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan
berdasarkan rentang titik didihnya antara lain
sebagai berikut :
a. Gas ~Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
~Trayek didih : 0 sampai 50°C
b. Gasolin (Bensin) ~Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
~Trayek didih : 50 sampai 85°C
c. Kerosin (Minyak Tanah) ~Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
~Trayek didih : 85 sampai 105°C
d. Solar ~Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
~Trayek didih : 105 sampai 135°C
e. Minyak Berat ~Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
~Trayek didih : 135 sampai 300°C
f. Residu ~Rentang rantai karbon : di atas C40
~Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang
meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 9
2. Cracking
adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah
pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin
(bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-
trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan
0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang
diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan
dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 10
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah. Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana
sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
c. Hidrocracking, merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 11
3. Reforming
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda.
Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 12
4. Alkasi dan Polimerisasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul
yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam
kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah
sebagai berikut:
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa
isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 13
5. Treating
adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.
Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari
fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang
rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas,
namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,
termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses
pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang
beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai
upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain
menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur
yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari
minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk
senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi
selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa
belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur
tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi, selain 2 cara tersebut saat ini pun ada pula teknik desulfurisasi yang lain, yaitu
dengan bio-desulfurisasi.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 14
Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan
memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida
menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur
jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses
ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated
dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi
umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut juga dikembangkan
untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan
sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan
menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger.
Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk
menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell
Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara
komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi
dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida
dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan
mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-
desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada
absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa
soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa
tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi
sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui
proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke
absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 15
Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang
dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi
bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Absorpsi H2S oleh senyawa soda
Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme
Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :
dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen
sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang
sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)
pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses-
gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya,
sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat
proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran
(misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.
menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk
melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi
sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau
blocking) pada pipa
Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada
berbagai kondisi proses
Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu
dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan
Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine,
fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak
dapat diproses dengan pelarut.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 16
6. Blending
adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka
untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.
Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi
yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk
memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat
ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL
berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar
diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat
aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 17
B. Bagan Penyulingan Minyak Bumi
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 18
C. Produk Pengolahan Minyak Bumi dan Manfaatnya
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang
sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak
tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin
kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat
berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta
pemanfaatannya:
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 19
1. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)
Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi
propana dan butana . Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya etana dan pentana .
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan
dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap
dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung
komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur
Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Penggunaan elpiji
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi
terlebih dahulu).
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 20
Bahaya elpiji
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak
berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas.
Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. 4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah
bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan
khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan
untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di
mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris". Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain : untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin
diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin. 7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi. Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 21
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah yang kami buat adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya,
pengolahan (pemurnian = refining) minyak bumi harus dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok - kelompok (fraksi)
dengan rentang titik didih tertentu, barulah setelah proses-peroses tersebut selesai,
maka akan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat.
2. Cara pemisahan / pengolahan minyak bumi melalui beberapa tahap :
a. Destilasi, pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya.
b. Cracking, perengkahan / penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
c. Reforming, perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
d. Alkasi, penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang.
e. Polimerisasi, proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
f. Treating, adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya.
g. Blending, penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.
[MINYAK BUMI] Apri l 20, 2012
Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo | Created By X-5 22
B. Daftar Pustaka
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Riski%20Septiadevana%2006
06249_IE6.0/halaman_10.html
http://mhiira.blogspot.com/2010/12/makalah-minyak-bumi.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/fraksi-minyak-bumi/
http://syahrulrahmadani.blogspot.com/2011/07/fraksi-minyak-bumi-dan-tehnik-
pemisahan.html
http://eckhochems.blogspot.com/2010/07/fraksi- fraksi-minyak-bumi- lng- lpg.html
"http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji"