Download - makalah kb.doc
![Page 1: makalah kb.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf934b550346f57b9d3bbd/html5/thumbnails/1.jpg)
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Paradigma baru Program Keluarga Berncana Nasional telah diubah visinya
menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak
yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan visi tersebut, Program Keluarga Berencana
Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk.
Untuk mengoptimalkan manfaat Keluarga Berencana bagi kesehatan, pelayanan harus
digabungkan dengan pelayanan kesehatan reprodukasi yang tersedia.
Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menetukan pilihan jenis
kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga
oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi
tersebut.
TUJUAN
Tujuan Program Keluarga Berencana Nasional adalah untuk menungkatkan
kesejahteraan ibu dan anak dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera dan
menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dalam upaya menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia.
Dari tujuan itu semua, diharapkan mahasiswa dapat mengerti, memahami, dan
mampu membantu masyarakat Indonesia untuk sejahtera dengan Program Keluarga
Berencana Nasional. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan kepada target sasaran
Keluarga Berencana.
![Page 2: makalah kb.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf934b550346f57b9d3bbd/html5/thumbnails/2.jpg)
II. ISI
KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang
palaing dasar dan utama. Keluarga Berencana artinya mengatur jumlah anak sesuai
dengan kehendak. Ada beberapa metode pencegahan kehamilan, atau penjarangan
kehamilan, atau kontrasepsi, diantaranya ialah :
Metode Amonera Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Senggama Terputus
Metode Barier : Kondom, Diafragma, Spermisida
Kontraseosi Kombinasi : Pil Kombinasi, Suntikan Kombinasi
Kontrasepsi Progestin : Kontrasepsi Suntikan Progestin, Kontrasepsi Pil Progestin
(Minipil), Kontrasepsi Implan, AKDR dengan Progestin
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) : AKDR CuT-380A, AKDR NOVA T
(Schering)
Kontrasepsi Mantap : Tubektomi, Vasektomi, Rekanalisasi
Tidak satu pun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien,
karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap
klien. Namun, secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut.
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila digunakan.
2. Berdaya guna, bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
terjadinya kehailan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya
di masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunanya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap.
![Page 3: makalah kb.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072010/55cf934b550346f57b9d3bbd/html5/thumbnails/3.jpg)
MANFAAT-MANFAAT KELURGA BERENCANA
Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan uama diperlukannya
pelayanan keluarga berencana. Masih banyak alasan lain, misalnya membebaskan wanita
dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang idak diinginkan, terjadinya
gangguan fisik atau psikologik akibat indakan abotrus yang tidak aman, serta tuntutan
perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat. Di masa
kehamilan KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
Kehamilan terlalu dini
Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat
terancam oleh kematian sewaktu persalinan karena tubuhnya belum sepenuhnya
tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya
pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
Kehamilan terlalu ”telat”
Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan
terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema
kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan.
Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat
memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian,
menghadang.
Terlalu sering hamil dan melahirkan
Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat
pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan
bersalin lagi.