Download - Makalah Eko Pessssss
I. Pembahasan
Wilayah pesisir merupakan sumber daya potensial di Indonesia, yang merupakan suatu
wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar yang didukung
oleh adanya garis pantai sepanjang sekitar 81.000 km. Garis pantai yang panjang ini
menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi
hayati dan non hayati. Potensi hayati misalnya: perikanan, hutan mangrove, dan terumbu
karang, sedangkan potensi nonhayati misalnya: mineral dan bahan tambang serta
pariwisata (Dahuri .2001).
Praktek kerja lapangan ini di lakukan di dua kota yaitu probolinggo dan situbondo
khususnya di wilayah pantura.
Kota Probolinggo, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak
sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat
Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan
tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar. Letak Kota
Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º
10’ sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu
Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah
timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota
(sebelah barat:Pasuruan,Malang,Surabaya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo)
Kabupaten Situbondo yang daerah fisiknya memanjang dari barat ke timur
sepanjang pantai Selat Madura dengan panjang ±150 km, dan kedalaman wilayahnya dari
pantai rata-rata 11 m, secara geografis sangat potensial untuk usaha budidaya perikanan
pantai. Program Pembangunan Kelautan dan Perikanan di daerah Kabupaten Situbondo
menempati urutan prioritas program kedua setelah Program Pengembangan Agribisnis dan
Ketahanan Pangan. Program Kelautan dan Perikanan tersebut bertujuan memberdayakan
masyarakat wilayah pesisir pantai dengan meningkatkan produksi kelautan dan perikanan
di seluruh wilayah pantai Kabupaten Situbondo (Pemerintah Kabupaten Situbondo, 2001).
1
Hasil pengamatan :
I. Kabupaten Probolinggo.
1) Hutan mangrove, Desa Banjar sari.
Gambar: Perahu nelayan setempat Gambar: Hutan mangrove
Gambar: Lahan pertanian warga Gambar: Hewan ternak warga
A) Kondisi sosial masyarakat :
Di desa Banjarsari masyarakat sekitar masih belum banyak memanfaatkan wilayah
pesisir walaupun terdapat perahu-perahu, memancing hanya dilakukan di hari-hari tertentu
saja. Masyarakatnya juga masih banyak yang bertani atau memelihara ternaknya di sekitar
pesisir. Walaupun terdapat Tumbuhan mangrove masyarakat tidak terlalu memanfaatkanya
bahkan ada beberapa masyarakat yang tidak tahu tentang mangrove. Oleh sebab itu fungsi
mangrove di desa Banjarsari digunakan sebagai penahan gelombang atau masih digunakan
sebagai fungsi fisik.
B) Potensi :
1. Dapat digunakan sebagai tempat wisata pemancingan atau melstarikan hutan
mangrove yang kemudian dapat dimanfaatkan seperti kayu bakar, bahan obat.
2
2. Ekowisata dengan memanfaatkan perahu nelayan untuk rekreasi mengelilingi hutan
mangrove.
C) Manfaat :
1. Fungsi fisik adalah sebagai penahan angin, penyaring bahan pencemar, penahan
ombak, pengendali banjir dan pencegah intrusi air laut ke daratan.
2. Fungsi biologis adalah sebagai daerah pemijahan (spawning ground), daerah
asuhan (nursery ground), dan sebagai daerah mencari makan (feeding ground) bagi
ikan dan biota laut lainnya.
3. Fungsi ekonomis adalah sebagai penghasil kayu untuk bahan baku dan bahan
bangunan, bahan makanan dan obat-obatan.
(Romimotarto, K. (2001). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut.
Jakarta: Penerbit
Djambatan).
2) Pelabuhan Tanjung Tembaga, Mayangan ,Probolinggo.
Gambar: Perahu nelayan Gambar: Penjemuran ikan asin
Gambar: Proses pembuatan ikan asin Gambar : Pelabuhan
3
A) Kondisi Sosial Masyarakat:
Sebagian besar penduduk desa mayangan bekerja sebagai nelayan,selain itu
ada juga yang bekerja sebagai pembuat ikan asin, dan memiliki usaha
mebel,dan toko sembako.
B) Potensi:
1. Dengan IPTEK yang canggih maka tidak menutup kemungkinan bagi
masyarakat untuk menghasilkan olahan ikan asin dengan kualitas baik dan
dapat di ekspor ke luar negeri.
2. Bila dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah,pelabuhan Tanjung
Tembaga akan lebih ramai lagi karena dapat di jadikan tempat bongkar
muat atau tempat transit kapal-kapal asing dari luar negeri.
3. Perlu di adakannya alat instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan
limbah industri (IPAL) agar desa nelayan mayangan lebih bersih dan dapat
menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
C) Manfaat:
1. Sebagai tempat bongkar muat kapal dari pulau madura,kalimantan dan
surabaya.
2. Sebagai penghasil produk ikan asin untuk daerah probolinggo dan luar kota
probolinggo.
3) Pantai Bentar, Probolinggo.
Kawasan reklamasi pantai merupakan kawasan hasil perluasan daerah pesisir pantai
melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru. Kawasan reklamasi pantai
4
termasuk dalam kategori kawasan yang terletak di tepi pantai, dimana pertumbuhan dan
perkembangannya baik secara sosial, ekonomi, dan fisik sangat dipengaruhi oleh badan air
laut. (Mentri Pekerjaan Umum RI,Tahun 2008).
Pantai Bentar adalah Hasil dari Reklamasi pantai.Awalnya kaki Gunung Bentar yang
terjal langsung berbatasan dengan jalan nasional Probolinggo-Situbondo. Di seberang jalan
nasional itu hanya menyisakan sedikit lahan yang juga terjal, yang terus-menerus dihempas
air laut. Tikungan jalan mirip huruf ”S” itu juga membentuk bibir pantai yang berkelok.
Demi memperluas bibir pantai, Pemkab Probolinggo kemudian mereklamasi (menguruk)
bibir pantai itu. Hasilnya, muncul hamparan pantai seluas sekitar 2,5 hektare (Ha)
(file://Surabaya%20Post%20Online.htm)
A) Kondisi sosial masyarakat:
Karena letaknya berada di dekat jalur pantura,masyarakat sekitar pantai
bentar bekerja sebagai pedagang,yaitu dengan berwirausaha warung makan dan
tempat peristirahatan atau rest area.
B) Potensi:
1. Sebagai tampat hiburan yang edukatif tentang pentingnya menjaga kelestarian
alam bahari.
2. Sebagai tempat wanawisata air seperti banana boat,snorkling,bungee jumping,
dan paraseling yang di tarik dengan menggunakan kapal boat karena ombaknya
yang relatif tenang.
3. Dapat dijadikan sebagai tempat parade layang-layang.
C) Manfaat:
1. Sebagai tempat wisata pesisir untuk keluarga.
2. Sebagai tempat peristirahatan / rest area bagi para pengendara yang ingin
beristirahat ketika melintas di jalur pantura.
3. Sebagai tempat untuk wisata kuliner,karena di sekitar objek wisata pantai
bentar terdapat banyak restaurant pujasera dan warung-warung makanan.
5
4) Tambak ramah lingkungan, Desa Curah Sawo ,Kecamatan Gending.
Gambar : Tambak ramah lingkungan, Desa Curah Sawo.
Budidaya tambak ramah lingkungan ramai didengungkan akibat kerusakan
lingkungan pesisir (mangrove) yang parah, salah satunya akibat kegiatan pembukaan lahan
untuk tambak. Sehingga konsep budidaya tambak ramah lingkungan lebih sering disebut
sebagai budidaya tambak yang melestarikan mangrove sebagai jalur hijau atau penanaman
mangrove di tambak (silvofishery). Padahal konsep budidaya ramah lingkungan tidak
hanya mencakup penerapan jalur hijau (green belt) atau penanaman mangrove, tetapi juga
pada penerapan tata cara budidaya yang baik dalam arti tidak menggunakan bahan baku
produksi yang merusak lingkungan dan atau membahayakan keselamatan dan kesehatan
konsumen produk yang dihasilkan.
Beberapa manfaat atau kelebihan dari tambak ramah lingkungan diantaranya :
1. Biaya dan resiko produksi jauh lebih rendah dan dapat dioperasikan dalam skala kecil
(rumah tangga).
2. Dapat menghasilkan produksi sampingan dari hasil tangkapan alam seperti udang alam,
kepiting, dan ikanikan liar.
3. Pemulihan lingkungan (melalui penanaman/pemeliharaan mangrove) dapat
meningkatkan daya dukung (carrying capacity) tambak, sehingga mampu menjaga kualitas
air dan menopang kehidupan komoditas yang dibudidayakan.
4. Produk udang yang dihasilkan memiliki kualitas yang premium dan memiliki harga yang
lebih tinggi di pasaran internasional karena bersifat organik atau tidak mengandung bahan
kimia berbahaya.
6
5. Kawasan tambak ramah lingkungan lebih tahan terhadap serangan penyakit, akibat
kemampuan mangrove dalam menyerap limbah dan menghasilkan zat antibakteri (Sualia.et
all. 2010).
A) Kondisi sosial masyarakat:
Masyarakat sekitar tambak bekerja sebagai buruh tambak , pengelola tambak ,
petani, dan beternak.
B) Potensi:
1. Membangun restoran dan gazebo di sekitar tambak,dengan memanfaatkan hasil
budidaya tambak langsung dari tempatnya sehingga menciptakan hasil olahan
kuliner yang masih segar / fresh.
2. Tempat pemancingan ikan.
3. Dibangun tempat penelitian tentang pembudidayaan di sekitar tambak,yang
berbasiskan IPTEK agar dapat membantu di dalam meningkatkan hasil
produksi dan hasil panen tiap tahunnya.
C) Manfaat:
1. Mangrove mempunyai peranan penting dalam menyediakan makanan dan larva
udang dan ikan di alam. Sehingga sangat penting peranannya dalam
mendukung keberadaan kehidupan di sekitarnya.
2. Menghasilkan produk udang atau ikan yang bersifat organik dan tidak
mengandung zat kinia.
3. Sebagai tempat budidaya ikan payau dan kepiting.
7
II. Kabupaten Situbondo.
1) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.
Gambar: PLTU Paiton Gambar: Bahan baku batubara
A) Kondisi sosial masyarakat:
Masyarakat sekitar PLTU paiton bekerja sebagai wirausahawan yaitu dapat
dilihat dengan banyaknya warung makanan dan depot-depot di sepanjang jalan
raya paiton,selain itu juga ada yang bekerja sebagai petani,dan pegawai atau
karyawan PLTU paiton.
B) Potensi:
1. Dapat di bangun lebih banyak lagi PLTU di sekitarnya sehingga pasokan
listrik untuk wilayah jawa-bali dapat tercukupi dan tidak mengalami
kekurangan pasokan listrik.
2. Dapat di bangun semacam laboratorium kelistrikan untuk masyarakat umum,
sehingga pengunjung dapat mengetahui bagaimana proses operasional PLTU
dalam menghasilkan energi listrik.
3. Dengan area yang cukup luas ,dapat di bangun juga pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi panas bumi atau energi pasang surut dan juga energi
gelombang laut,sehingga ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara
demi mengurangi penyebab terjadinya global warming yang ahir-ahir ini
dapat kita rasakan sekali dampaknya.
8
C) Manfaat:
1. PLTU Paiton sebagai penyuplai listrik untuk wilayah jawa-bali.
2. Memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar Paiton dengan adanya
PLTU Paiton,terutama dari segi perekonomian.
3. Dapat menjadi objek wisata.
2) Kampung Nelayan, Desa Ketah.
Gambar: Desa Nelayan ,Ketah Gambar: Pembuatan ikan pindang
A) Kondisi sosial masyarakat:
Mayoritas penduduk desa ketah berprofesi sebagai nelayan,bila kondisi
cuaca baik maka masyarakat desa ketah pergi melaut untuk mencari ikan, selain itu
ada juga yang bekerja di tempat pengolahan dan pengemasan ikan pindang dan
ikan asin,untuk selanjutnya di jual ke malang,surabaya,dan kota lain di luar kota
situbondo. Bila musim panceklik tiba biasanya masyarakat nelayan tidak punya
pekerjaan lain dan memilih hutang kepada orang lain demi memenuhi kebutuhan
sehari-harinya.
B) Potensi :
1. Gelombang laut yang relatif tenang dapat di manfaatkan untuk olahraga
air,seperti banana boat,snorkling,diving,dan wisata air lainnya.
2. Bila mendapatkan perhatian pemerintah,desa Ketah dapat di jadikan tempat
wisata yang bersih dan indah dengan tetap memperhatikan kebersihan wilayah
9
pantai dan juga memanfaatkan vegetasi mangrove sebagai daya tarik
wisatawan.
3. Perlu di adakannya alat instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan limbah
industri (IPAL) agar desa nelayan Ketah lebih bersih dan tidak tercemar.
C) Manfaat:
1. Sebagai tempat penghasil ikan asin dan ikan olahan yang sudah di kemas dan
dapat dikirim ke luar kota.
2. Dapat dijadikan sebagai tempat penelitian tentang kehidupan sosial dan budaya
masyarakat pesisir.
3. Sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan berukuran kecil yang berasal
dari daerah lain,seperti madura dan muncar.
3) Pantai Pasir Putih,situbondo
Gambar: Pantai pasir putih Situbondo sebelah timur
A) Kondisi sosial masyarakat:
Masyarakat sekitar pantai pasir putih bekerja sebagai wirausaha,yaitu
dengan membuka warung makan,depot, warung makanan kecil, toilet umum,
penginapan, dan nelayan tradisional.
B) Potensi:
1. Wisata air yang lebih menarik seperti banan boat,jet sky,dan paraseling
yang ditarik dengan kapal boat.
10
2. Perlu di lestarikannya terumbu karang scara terpadu dan berkelanjutan,agar
dapat menawarkan pemandangan bawah laut yang indah untuk snorkling
atau diving,sehingga dapat menarik perhatian wisatawan lokal maupun
mancanegara.
3. Dapat dijadikan sebagai tempat parade kapal hias dan parade layang-layang.
C) Manfaat:
1. Sebagai tempat wisata keluarga.
2. Tempat menjual pernak-pernik dan souvenir yang terbuat dari karang laut
ataupun cangkang hewan laut yang sudah mati.
3. Sepanjang jalan wilayah pasir putih dapat di manfaatkan masyarakat
sebagai tempat berbagai macam wira usaha,mulai dari depot,penginapan
dan lail-lain.
4) Pelabuhan Panarukan.
Gamabar: Pelabuhan Panarukan
Pelabuhan Panarukan letaknya sangat strategis, yaitu pertama terletak di
teluk yang merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung suatu
pelayaran. Kedua pelabuhan Panarukan terletak di jalur pelayaran dari barat
menuju ke Maluku di bagian timur dan sebaliknya dari timur ke barat. Ketiga,
adanya persediaan air bersih yang dibutuhkan kapal-kapal untuk perbekalan air
minum dalam pelayaran jarak jauh. Keempat, wilayah belakang. Panarukan
11
penghasil gula, kopi, tembakau, beras dan terbentang hutan jati yang kayunya
berkualitas baik sebagai komoditi perdagangan dan bahan pembutan kapal.
Penduduk kota Panarukan dan sekitarnya bersifat heterogen. Permukiman
suku-suku bangsa Nusantara maupun bangsa lain tumbuh dan telah berkembang
sejak zaman dulu. Pada saat sekarang yang ada hanya perkampungan Cina, yang
berada di tanjung Pecinan. Namun demikian dalam komposisi nampak sekali
bahwa penduduk pribumi yang terdiri dari orang Jawa dan Madura tetap
merupakan mayoritas (http://sejarah%20PANARUKAN.htm).
A) Kondisi sosial masyarakat:
Masyarakat panarukan mayoritas bekerja sebagai nelayan, serta pegolah
ikan laut untuk dikemas dan dikirim ke luar pulau maupun ke luar kota.Selain
itu ada juga yang bekerja membuka usaha meubel dan toko kayu ,sebagai
bahan baku untuk membuat bangunan.Di samping itu ada juga yang berbisnis
kelapa untuk dikirim ke surabaya dan kota lain diluar kota situbondo
mengingat panarukan merupakan wilayah pesisir yang kaya akan pohon
kelapa.
B) Potensi:
1. Bila dikelola dengan baik oleh pemerintah,pelabuhan panarukan bisa
menjadi lebih ramai lagi dan menjadi pelabuhan internasional yang
nantinya akan berdampak positif bagi sistem perekonomian
masyarakat sekitar panarukan.
2. Karena kaya akan pohon kelapa,maka potensi yang dapat di
manfaatkan oleh masyarakat sekitar yaitu dengan mengolah kelapa
menjadi produk makanan seperti nata,biscuit kelapa dan kuliner
tradisional,selain itu tempurung kelapanya juga dapat di manfaatkan
sebagai bahan baku pembuat arang, dan serabutnya dapat
dimnafaatkan sebagai kerajinan.
12
C) Manfaat:
1. Merupakan sendi perekonomian warga sekitar panarukan, karena
merupakan tempat bongkar muat, jalur perdagangan, dan tempat
produksi ikan asin,dan ikan segar.
2. TPI berperan penting bagi masyarakat sekitar untuk melelang atau
menjual hasil tangkapan ikan.
3. dapat dijadikan sebagai tempat penelitian kondisi sosial masyarakat
pesisir.
4. Sebagai tempat wisata
5) Pantai Gelung
Gambar: Pantai Gelung
Gamabar: Kapal tanker LPG Gambar: Penggembalaan kambing
yang sedang bersandar
13
Perairan Pantai Desa Gelung merupakan salah satu pantai yang ada di
Kabupaten Situbondo.Desa Gelung ini memiliki karakteristik pantai yang
landai dengan dasar berpasir dan berlumpur.
A) Kondisi sosial masyarakat:
Masyarakat sekitar pantai gelung di antaranya berprofesi sebagai
nelayan, petani, peternak kambing dan sapi,pengelola penginapan serta
berjualan dengan membuka restoran kecil dan menjual pernak-pernik
dan cinderamata yang terbuat dari kerang dan cangkang hewan laut
yang telah mati. Selain itu ada juga yang memiliki usaha tambak udang
venamee.
Udang vaname merupakan salah satu komoditas budidaya perairan
payau. Budidaya udang Vaname semakin digemari dan permintaannya
terus meningkat hal ini disebabkan udang vaname ini memiliki banyak
keunggulan dibandingkan dengan udang windu. Keunggulan yang
dimiliki udang vaname antara lain, tahan terhadap penyakit bercak putih
(White Spot Syndrome Virus), padat tebar tinggi, pertumbuhan cepat,
memiliki kisaran suhu dan salinitas yang luas. Komoditas ini cepat
melesat di pasaran karena keunggulannya yang lebih mudah ditangani.
Selain itu udang putih memiliki nilai jual yang tinggi, walaupun belum
setinggi udang windu, namun budidaya udang ini menjadi perhatian
besar bagi para petani udang dan pengusaha tambak sebagai salah satu
komoditas yang menjanjikan, baik untuk pasar lokal maupun
internasional (http//:manajemen akuakultur payau indah rufiati sy ugm
2006.php.com)
B) Potensi :
1. Dapat menjadi objek wisata pesisir yang menjanjikan jika oleh
pemerintah daerah dikelola secara serius,karena bisa di kembangkan
sebagai tempat snorkling, diving, jet sky, dan banan boat.
14
2. Dapat di kembangkan lagi jenis udang selain vename yang mungkin
memiliki nilai jual dan kualitas ,yang lebih memiliki nilai ekonomi
yang tinggi di pasaran.
3. Dibangun hotel bintang lima di sekitar pesisir karena
pemandangannya yang cukup indah.
C) Manfaat :
1. Sebagai tempat hiburan masyarakat yang murah dan indah untuk di
kunjungi.
2. Dapat dijadikan tempat picnic keluarga.
3. Sekitar kurang lebih 1 mill ke arah laut,dapat di jadikan tempat
berlabuhnya kapal tanker.
4. Terdapat tempat pembenihan dan pembudidayaan udang venamee.
5. Terdapat lapangan rumput yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
penggembalaan kambing oleh masyarakat sekitar.
III. Kesimpulan
1. Di desa Banjarsari masyarakat sekitar masih belum banyak memanfaatkan wilayah
pesisir walaupun terdapat perahu-perahu, memancing hanya dilakukan di hari-hari
tertentu saja. Masyarakatnya juga masih banyak yang bertani atau memelihara
ternaknya di sekitar pesisir.
2. Perlu di adakannya alat instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan limbah
industri (IPAL) agar pelabuhan Tanjung Tembaga, desa nelayan mayangan lebih
bersih dan dapat menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
3. Pantai Bentar adalah Hasil dari Reklamasi pantai.Awalnya kaki Gunung Bentar
yang terjal langsung berbatasan dengan jalan nasional Probolinggo-Situbondo. Di
seberang jalan nasional itu hanya menyisakan sedikit lahan yang juga terjal, yang
terus-menerus dihempas air laut. Demi memperluas bibir pantai, Pemkab
Probolinggo kemudian mereklamasi (menguruk) bibir pantai itu. Hasilnya, muncul
hamparan pantai seluas sekitar 2,5 hektare (Ha)
15
4. Tambak ramah lingkungan, Desa Curah Sawo ,Kecamatan Gending merupakan
tambak ramah lingkungan yaitu budidaya tambak yang melestarikan mangrove
sebagai jalur hijau atau penanaman mangrove di tambak (silvofishery). Selain itu
juga pada penerapan tata cara budidaya yang baik dalam arti tidak menggunakan
bahan baku produksi yang merusak lingkungan dan atau membahayakan
keselamatan dan kesehatan konsumen dari produk yang dihasilkan.
5. Masyarakat kampung nelayan desa Ketah,bila musim panceklik tiba biasanya tidak
punya pekerjaan lain dan memilih hutang kepada orang lain demi memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.
6. Penduduk kota Panarukan dan sekitarnya bersifat heterogen. Permukiman suku-suku
bangsa Nusantara maupun bangsa lain tumbuh dan telah berkembang sejak zaman
dulu. Pada saat sekarang yang ada hanya perkampungan Cina, yang berada di
tanjung Pecinan. Namun demikian dalam komposisi nampak sekali bahwa
penduduk pribumi yang terdiri dari orang Jawa dan Madura tetap merupakan
mayoritas.
7. Udang vaname merupakan salah satu komoditas budidaya perairan payau yang di
lestarikan di pantai gelung.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Mentri Pekerjaan Umum RI.Cetakan ke 2,Tahun 2008.pedoman perencanaan tata
ruang kawasan reklamasi pantai.Departemen Pekerjaan Umum: Jakarta.
Pristiyanto, 2001. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Pelestarian Flora dan Fauna di Indonesia. http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg02073.html .di akses 1 april 2012 pukul 9.18 WIB.
Romimotarto, K. 2001. Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut.
Jakarta: Penerbit Djambatan.
Sualia, I, Eko B.P., dan I N.N. Suryadiputra. 2010. Panduan Pengelolaan Budidaya
Tambak Ramah Lingkungan di Daerah Mangrove. Wetlands International –
Indonesia Programme. Bogor
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo. Di akses 1 april 2012.pukul 9.16 WIB
http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg02073.html .di akses 1 april 2012,pukul 9.20 WIB
file://Surabaya%20Post%20Online.htm.di akses 1 april 2012 pukul 9.18 WIB
http://sejarah%20PANARUKAN.htm.di akses 1 april 2012 pukul 9.18 WIB.
http//:manajemen akuakultur payau indah rufiati sy ugm 2006.php.com.di akses 1 april 2012 pukul 9.18 WIB.
17