Download - makalah dislipidemia
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDislipidemia dapat dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti
predisposisi genetik, penyebab sekunder, atau gabungan keduanya. Kolestrol
dan trigliserida dapat menghasilkan tiga bentuk dislipidemia, yaitu
hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, dan kombinasi keduanya. Pada
setiap kasus, disiplidemia merupakan akibat dari peningkatan lipoprotein
spesifik, baik jumlahnya maupun komposisinya. Istilah dislipidemia
digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang lebih luas, termasuk
rendahnya kadar HDL kolesterol. Diagnosis dislipidemia ditegakan jika rasio
kolesterol total terhadap HDL lebih dari 4,5.Dislipidemia boleh jadi bersifat familial, sebagai dampak dari penyakit
lain, semisal diabetes yang tak terkendali atau sebab sebab lain. Kemungkinan
adanya latar belakang keluarga dapat ditelusuri melalui anamnesis yang
!ermat dan mendalam tentang ri"ayat keluarga pasien, termasuk profil lipid
orang tua. #ika dislipidemia ternyata berlatar diabetes yang tak terkendali,
koreksi hiperglisemia biasanya berhasil menghapus dislipidemia. $eandainyadislipidemia tidak juga lenyap meskipun diabetes telah terkontrol, kelainan ini
mungkin dilatarbelakangi oleh fa!tor lain.%entuk dislipidemia yang la&im terdiri atas tiga kelainan lipid yang
khas yaitu, peninggian kadar trigliserida, peningkatan LDL, dan penurunan
HDL. 'rias gangguan lipid ini biasanya melekat pada pengidap P#K (Penyakit
#antung Koroner) dini.
B. Rumusan Masalah*dapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antaralain +. *pakah yang dimaksud dengan dislipidemia-. %agaimanakah epidemiologi dari dislipidemia-
/. %agaimanakah patogenesa dari dislipidemia-4. *pa sajakah etiologi dari dislipidemia-5. %agaimanakah manifestasi klinik dari dislipidemia-0. %agaimanakah penatalaksanaan pada penyakit dislipidemia-1. %agaimana kaitan penyakit dislipidemia dengan &at gi&i-2. %agaimana interaksi obat terhadap &at gi&i-
C. Tujuan Penulisan
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
2/23
*dapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah. 3ntuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan dislipidemia.. 3ntuk mengetahui epidemiologi dari dislipidemia.
/. 3ntuk mengetahui patogenesa dari dislipidemia.
4. 3ntuk mengetahui etiologi dari dislipidemia.5. 3ntuk mengetahui manifestasi klinik dari dislipidemia.0. 3ntuk mengetahui penatalaksanaan pada penyakit dislipidemia.1. 3ntuk mengetahui kaitan penyakit dislipidemia dengan &at gi&i.2. 3ntuk mengetahui interaksi obat terhadap &at gi&i.
BAB II
PEMBAHASAN
A. De inisi Disli!i"emia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida
serta penurunan kadar kolesterol HDL ($unita, 4). Dislipidemia adalah
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
3/23
keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah atau
trigliserida dalam darah yang dapat disertaipenurunan kadar HDL kolesterol
(*ndry Hartono, ). Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis
semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang
lain, sehingga tidak mungkin dibahas sendiri sendiri. Dimana hasil pengukuran
kadar kolesterol serum memenuhi salah satu atau keseluruhan kriteria berikut+
. Kadar kolesterol total meningkat, mg6dl.
. Kadar trigliserida meningkat, 5 mg6dl.
/. Kadar kolesterol LDL meningkat, / mg6dl
4. Kadar kolesterol HDL menurun, 7 4 mg6dl
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit
kardioserebro8askular. 9aktor tersebut disebabkan karena terbentuknya
atherosklerosis yang akan mengganggu peredaran darah dari sistem
kardioserebro8askular.
Ti!e Disli!i"emia
$e!ara umum dislipidemia dapat dibagi menjadi tipe +
a. Dislipidemia primer :ommon hyper!holesterolimia9amilial hyper!holesterolimia;emnant (type III) hyperlipidemiaamilial !ombined hyperlipidemia:hylomi!ronemia syndroma
b. Dislipidemia sekunder
Dislipidemia sekunder pada umumnya disebabkan oleh penyakit penyakit
dasar sebagai berikut +
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
4/23
dengan kasus penyakit jantung iskemik se!ara luas, serta menyebabkan 4 juta
kematian per tahun.
Penelititan ?ultinational monitoring of trends and determinants in
!ardio8as!ular disease (?>@I:*) di #akarta A22 menunjukkan bah"a kadar
rata rata kolesterol total pada "anita adalah 0,0 mg6dL dan pria AA,2 mg6dL,
tahun AA/ meningkat menjadi /, mg6dL pada "anita dan 4,2 mg6dL pada
pria. Di beberapa daerah nilai kolesterol yang sama yaitu $urabaya ( A25) sebesar
A5 mg6dL, 3jung Pandang ( AA ) sebesar A mg6dL dan ?alang ( AA4) sebesar
0 mg6dL.
C. Pat#genesa?eskipun penyakit dislipidemia belum sepenuhnya dimengerti,
perkembangan dislipidemia pada penyandang Diabetes ?elitus (D?)
diyakini berlatar resistensi insulin. ;esistensi insulin dalam jaringan lemak
menyebabkan peningkatan produksi dan pelepasan asam lemak, yang akan
merangsang produksi trigliserida serta BLDL jika asam lemak ini
terperangkap di dalam hati. Partikel trigliserida dan BLDL menempati posisi
ikatan tempat en&im lipase bekerja, menyebabkan en&im ini tidak lagi
mampu membersihkan lemak. *kibatnya, "aktu paruh triggliserida dalam
plasma memanjang.
Dengan menggunakan pendekatan nutrisi, dislipidemia terjadi melalui
mekanisme+
. *supan makanan
?akanan padat energi yang sering dikonsumsi dan erat kaitannya dengan
perubahan gaya hidup antara lain +
Daging berlemak
$oft drinks (khusus yang mengandung gula)
#unk food
?entega6margarin6krim6santan
Konsumsi minyak yang berlebihan
Konsumsi gula yang berlebihan
*lkohol (termasuk alkohol tradisional seperti tuak, dan lain lain)
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
5/23
@utrisi enteral + pemberian formula yang tidak sesuai dengan kapasitas
metabolisme lipid
@utrisi parenteral + pemberian preparat lipid yang berlebihan (melampaui
batas kemampuan lipid clearance )
?elalui mekanisme asupan makanan, dislipidemia sering dikaitkan dengan
rendahnya serat makanan (sayur mayur, buah buahan, dan ka!ang ka!angan)
terutama apabila disertai dengan konsumsi makanan padat energi.
. *supan &at gi&i
*supan jenis jenis &at gi&i diba"ah ini dapat menyebabkan dislipidemia +
*sam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh trans
P6$ ratio 7
Defisiensi biotin
/. besitas !entral (obdiminal obesity)
Prader =illie $yndrome
4.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
6/23
$. %akt#r &enis 'elamin
;isiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada "anita. Hal
tersebut disebabkan karena pada "anita produktif terdapat efek perlindungan dari
hormon reproduksi. Pria lebih banyak menderita aterosklerosis, dikarenakan
hormon seks pria (testosteron) memper!epat timbulnya aterosklerosis sedangkan
hormon seks "anita (estrogen) mempunyai efek perlindungan terhadap
aterosklerosis. *kan tetapi pada "anita menopause mempunyai risiko lebih besar
terhadap terjadinya aterosklerosis dibandingkan "anita premenopouse.
(. %akt#r Usia
$emakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan penurunan akti8itas reseptor LDL, sehingga ber!ak
perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol
total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah. Pada usia
tahun ber!ak perlemakan sudah dapat ditemukan di lumen pembuluh darah dan
meningkat kekerapannya pada usia / tahun.
). %akt#r *enetik
9aktor genetik merupakan salah satu faktor pen!etus terjadinya
dislipidemia. Dalam ilmu genetika menyebutkan bah"a gen untuk sifat C
sifat tertentu (spesifi! C trait) diturunkan se!ara berpasangan yaitu kita
memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah, sehingga kadar
hiperlipidemia tinggi dapat diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer
karena faktor kelainan genetik.
$. %akt#r 'egemukan
Kegemukan erat hubungannya dengan peningkatan risiko sejumlah
komplikasi yang dapat terjadi sendiri C sendiri atau bersamaan. Kegemukan
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk bersama
makanan, dengan energi yang dipakai. Kelebihan energi ini ditimbun dalam
sel lemak yang membesar. Pada orang yang kegemukan menunjukkan
output BLDL trigliserida yang tinggi dan kadar trigliserida plasma yang
lebih tinggi. 'rigliserida berlebihan dalam sirkulasi juga mempengaruhi
lipoprotein lain. %ila trigliserida LDL dan HDL mengalami lipolisis, akan
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
7/23
menjadi small dense LDL dan HDL, abnormalitas ini se!ara tipikal ditandai
dengan kadar HDL kolesterol yang rendah.
. 9aktor >lah ;aga
>lah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida menurun dalam darah, sedangkan kolesterol HDL
meningkat se!ara bermakna. Lemak ditimbun dalam di dalam sel lemak sebagai
trigliserida. >lahraga meme!ahkan timbunan trigliserida dan melepaskan asam
lemak dan gliserol ke dalam aliran darah.
). %akt#r Mer#k#k
?erokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,trigliserida, dan menekan kolesterol HDL. Pada seseorang yang merokok, rokok
akan merusak dinding pembuluh darah. @ikotin yang terkandung dalam asap
rokok akan merangsang hormon adrenalin, sehingga akan mengubah metabolisme
lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah.
+. %akt#r Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis. *supan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai risiko terjadinya dislipidemia .
E. Mani estasi klinik
. Hiperkolesterolemia
http://1.bp.blogspot.com/-0zPsXoyb_x0/TqwcJusJhVI/AAAAAAAAABI/4svgVQYz6-g/s1600/images.1.jpg -
7/24/2019 makalah dislipidemia
8/23
Keadaan ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan
(lebih dari A E) yang merupakan interaksi antara kelainan gen yang multipel
nutrisi, faktor faktor lingkungan lainnya serta mempunyai lebih dari satu dasar
metabolik. Hiperkolesterolemia biasanya ringan atau sedang dan tidak ada
Fantoma.
. Hipertrigliseridemia
Pada keadaan ini terdapat hipertrigliseridemia berat maupun ringan.
Peningkatan trigliseridemia yang ringan menunjukkan kenaikan kadar very low
density lipoprotein (BLDL), sedangkan dalam bentuk yang lebih berat biasanya
disertai dengan kilomikronemia.
/. :ampuran hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida
(dislipidemia kombinasi) dan beratnya ber8ariasi.
$pektrum manifestasi klinis ber8ariasi luas dari asimptomatik hingga ke
manifestasi klinis yang jelas. Penderita dapat mun!ul dengan manifestasi klinis
nyeri abdomen, Fanthoma pada telapak tangan dan kelopak mata, tendinitis, arcus
cornea , xanthoma tuberosum , obesity dan bahkan dengan manifestasi coronary
heart diseases . ?anifestasi klinis yang tampak dapat membantu membedakantype kelainan ini dengan menggunakan klassifikasi Fredrickson dan Lees.
Pemeriksaan Kadar Kolesterol
Pemeriksaan kadar kolesterol dan lipoprotein dapat mengidentifikasi anak
anak yang berada dalam kategori acceptable, borderline atau high . Pemeriksaan
ini dapat dilakukan pada anak anak yang mun!ul dengan ke!urigaan menderitahiperlipidemia atau yang memiliki manifestasi klinis yang disebutkan di atas.
$elain itu, pemeriksaan ini dianjurkan pada anak anak yang+
a. ?emiliki orang tua atau kakek6nenek yang pada usia diba"ah 55 tahun
menderita penyakit jantung koroner, menjalani pemeriksaan arteriografi
koroner atau didiagnosa menderita kelainan aterosklerosis koroner. Ini
termasuk mereka yang menjalani balon angioplasti atau coronary artery
bypass surgery.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
9/23
b. ?emilki orang tua atau kakek6nenek yang pada usia diba"ah dari 55 tahun
didiagnosa menderita infark miokard, angina pektoris, peripheral vascular
diseases , penyakit serebro 8askuler dan sudden death.
?emiliki orang tua dengan kadar kolesterol total melebihi 4 mg6dl
Keluarga dengan kelainan kadar lipid
%erada dalam kondisi medis yang mengarah kepada kemungkinan
menderita penyakit jantung koroner seperti obesitas, akti8itas fisik yang
kurang, merokok, diabetes, peningkatan tekanan darah, penyakit ginjal dan
akti8itas tyroid
;i"ayat keluarga yang tidak diketahui
Pemeriksaan total kolesterol dapat dilakukan setiap 5 tahun pada anak
dengan total kolesterol kurang dari 1 mg6dlG sedangkan anak dengan total
kolesterol antara 1 AA6 ml perlu dilakukan analisa lipoprotein yang
difollow up se!ara reguler sesuai dengan hasil analisa tersebut. 5 Pemeriksaan
yang dilakukan harus didasarkan pada alasan mengapa pemeriksaan dikerjakan.
?isalnya jika pemeriksaan pada anak dilakukan karena orang tuanya memiliki
kadar kolesterol total melebihi 4 mg6dl, maka pemeriksaan a"al yang
dilakukan adalah kadar kolesterol total anak. %ila kadar ini melebihi mg6dl, barulah pemeriksaan analisa lipoprotein puasa dilakukan. $ebaliknya, bila anak
memiliki orang tua dengan diagnosa kelainan kardio8askular premature,
pemeriksaan analisa lipoprotein puasa perlu dilakukan se!ara lengkap.
Komplikasi
a. *terosklerosis
*terosklerosis adalah suatu bentuk ateriosklerosis yang terutama mengenai
lapisan intima dan umumnya terjadi di arteri muskuler ukuran besar dan sedang sertamerupakan kelainan yang mendasari penyakit jantung iskemik.
Lesi aterosklerosis diklasifikaiskan alas / tahap se!ara morfologik+ ber!ak
perlemakan, plak fibrosa, dan lesi terkomplikasi. $ebelum terjadinya ber!ak
perlemakan sudah ada gel gel busa. %er!ak perlemakan sudah bisa ditemukan pada
usia tahun dan meningkat kekerapannya pada usia / tahun. 9lak fibrosa adalah
bentuk lesi yang khas untuk aterosklerosis yang sudah berkembang. Lesi
terkomplikasi adalah plak fibrosa yang sudah mengalami perubahan oleh peningkatan
nekrosis sel, perdarahan, deposit kalsium atau di uamasi permukaan endotel
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
10/23
diatasnya dan pembentukan trombus. Lesi terkomplikasi dapat mengakibatkan
gangguan aliran di lumen pembuluh darah.
b. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner merupakan suatu
manifestasi khusus dan arterosklerosis pada arteri koroner. Pla ue terbentuk pada
per!abangan arteri yang kearah arteri koronaria kiri, arteri koronaria kanan dan
agak jarang pada arteri sirkum fleF. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
%. Penatalaksanaan
Langkah a"al penatalaksanaan dislipidemi dimulai dengan penilaian jumlah
faktor risiko koroner yang ditemukan pada pasien tersebut (risk assessment)
untuk menentukan sasaran kolesterol yang harus di!apai.
Penatalaksanaan dislipidemi terdiri atas + Penatalaksanaan non farmakologik dan
Penatalaksanaan farmakologik menggunakan obat penurun lipid.
$. Penatalaksanaan n#n, armak#l#gik
?eliputi terapi nutrisi medis, akti8itas fisik serta beberapa upaya lain seperti
berhenti merokok, menurunkan berat badan bagi yang gemuk dan mengurangi
asupan alkohol. Penurunan berat badan dan peningkatan akti8itas fisik dapatmenurunkan kadar trigliseridaa dan meningkatkan kadar HDL kolesterol serta
sedikit menurunkan kadar LDL kolesterol.
a. 'erapi @utrisi ?edis
$elalu merupakan tahap a"al penatalaksanaan dislipidemi, oleh karena itu
disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gi&i. Pada dasarnya adalah
pembatasan jumlah kalori dan jumlah lemak. Pasien dengan kadar kolesterol
LDL atau kolesterol total yang tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
11/23
lemak jenuh dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan
ganda ( mono unsaturated fatty a!id ?39* dan poly unsaturated fatty a!id
P39*). Pada pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu dikurangi
asupan karbohidrat, alkohol dan lemak.
'erapi @utrisi
'ujuan Diet
?enurunkan berat badan bila kegemukan.
?engubah jenis dan asupan lemak makanan.
?enurunkan asupan kolesterol makanan.
?eningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan karbohidrat
sederhana.
Prinsip Diet + diet dislipidemia dan diet rendah kalori
$yarat Diet +
nergi diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien menurut berat badan dan
akti8itas fisiknya.
Lemak !ukup C / E total kebutuhan energi, diutamakan lemak tak jenuh.
Protein !ukup yaitu C E dari kebutuhan energi total. $umber protein
he"ani diutamakan ikan yang banyak menggunakan lemak omega /.
$umber protein nabati lebih dianjurkan.
Karbohidrat sedang yaitu 5 C 0 E dari kebutuhan total.
$erat tinggi, terutama serat larut air yang banyak terdapat pada apel dan
ka!ang ka!angan.
Bitamin dan mineral !ukup.
%entuk makanan sesuai keadaan pasien
b. *kti8itas fisik
Pada prinsipnya pasien dianjurkan untuk meningkatkan akti8itas fisik
sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. $emua jenis akti8itas fisik
bermanfaat, seperti jalan kaki, naik sepeda, berenang dll. Penting sekali
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
12/23
diperhatikan agar jenis olahraga disesuaikan dengan kemampuan dan
kesenangan pasien, selain itu agar dilakukan se!ara terus menerus. Pasien D?
yang mempunyai %% berlebih sebaiknya mendapat 'erapi @utrisi ?edik dan
meningkatkan akti8itas fisik. 'he *meri!an Heart *sso!iation
merekomendasikan untuk pasien D? dengan Penyakit Kardio8askular bah"a
'erapi @utrisi ?edik maksimal dapat menurunkan kadar LDL kolesterol
sebesar 5 sampai 5 mg6dl. #adi, bila kadar LDL kolesterol mengalami
peningkatan lebih dari 5 mg6dl diatas kadar sasaran terapi, hendaklah
diputuskan untuk menambahkan terapi farmakologik terutama terhadap
pasien dengan risiko tinggi (pasien D? dgn ri"ayat infark miokard
sebelumnya atau dengan kadar LDL kolesterol tinggi (diatas / mg6dl).
(. Penatalaksanaan armak#l#gik
%erbagai studi klinis menunjukkan bah"a terapi farmakologik dengan obat
penurun lipid memberi manfaat perbaikan profil lipid dan menurunkan
komplikasi Kardio8askular pada pasien D? tipe .
Hasil dari beberapa studi klinis mendukung rekomendasi *D*, bah"a kadar
LDL kolesterol diba"ah mg6dl merupakan sasaran utama penatalaksanaan
dislipidemia diabetik. Disamping itu penurunan kadar trigliseridaa dengan
menggunakan gemfibro&il seperti yang ditunjukkan dalam B* HI' se!ondary
pre8ention study, dapat pula menurunkan angka kejadian komplikasi
kardio8askular berulang sebesar 4E.
a. 'erapi Kombinasi
%anyak studi yang membuktikan bah"a terapi kombinasi antara statin dan
berbagai obat lain seperti bile a!id resin, fibrat dan nia!in memberikan
manfaat yang lebih baik dalam hal penurunan kadar LDL kolesterol, namun
pemakaiannya terkendala oleh meningkatnya kejadian efek samping dan
interaksi obat. Kombinasi e&etimibe dengan statin merupakan strategi baru
dalam memperbaiki profil lipid pada pasien D? tipe . $tudi terbaru
menunjukkan bah"a kombinasi e&etimibe dengan sim8astatin pada dosis
6 , 6 , 64 dan 62 mg menghasilkan penurunan kadar LDL
kolesterol, total kolesterol, trigliseridaa, non HDL !holesterol dan
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
13/23
apolipoprotein (*po) % yang lebih besar dibandingkan sim8astatin monoterapi
serta ditoleransi dengan baik.
*. 'aitan Disli!i"emia "engan -at *i i*supan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan kalori memberikan konstribusi
utama pada peningkatan kolesterol plasma. 'erapi diet bertujuan untuk
menurunkan kelebihan tersebut dengan mempertahankan serta meningkatkan gi&i
yang baik. Inter8ensi diet sebagai J Pengobatan dietJ dimaksudkan untuk
men!apai pola makan yang sehat.
$. %akt#r "iet /ang menurunkan ka"ar lemak "arah a"alah 0a. Penurunan berat badan bila kegemukan.
b. ?engubah tipe dan jumlah lemak makanan.!. ?enurunkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana.(. 12jekti !enatalaksanaan "isli!i"emia a"alah 0
a. ?enangani penyakit penyakit primer yang menyebabkan dislipidemia. b. ?enurunkan kadar kolesterol darah sampai ke kadar yang diharapkan.!. ?enangani gangguan metabolik lain yang sering menyertai dislipidemia
(syndroma ).d. ?enangani komplikasi komplikasi.
). Anjuran gi i !a"a "isli!i"emia0Hindari makan makanan yang tinggi lemak seperti + daging kambing,
daging babi, jeroan, otak, sosis, kuing telur, susu kental manis, krim, dan lain
sebagainya.+. &enis "iet3 In"ikasi !em2erian3 "an Lama !em2erian
*da dua jenis diet dislipidemia, yaitu diet dislipidemia tahap I dan tahap
II. Diet dislipidemia tahap I mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih
tinggi daripada diet dislipidemia tahap II. %agi yang kegemukan, lebih dahulu
dilakukan pengkajian terhadap ri"ayat berat badan dan sikap yang
berhubungan dengan makanan. Penilaian ini diperlukan untuk menentukan
apakah harus dimulai dengan diet tahap I atau langsung diberikan diet tahap
II. *pabila diet pasien ternyata sudah sesuai dengan diet tahap I, maka dapat
langsung diberikan diet tahap II, bila tidak diet dimulai pada tahap I.Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah
4 C 0 minggu dan / bulan. #ika tujuan terapi diet tidak ter!apai setelah / bulan
dengan diet tahap I perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan terhadap diet ini.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
14/23
#ika tujuan tidak ter!apai meskipun patuh maka pasien harus pindah ke diet
tahap II.%erikut aspek diet yang perlu diperhatikan dalam menangani dislipidemia,
menurut Konsensus Dislipidemia Indonesiaa.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
15/23
lemak tak jenuh menjadi asam lemak trans. Pasien dengan kadar kolesterol
yang tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan yang tinggi asam lemak
trans, misalnya shortening yang dihidrogenasi, beberapa jenis margarin, dan
makanan yang mengandung lemak ini. @amun demikian, margarin lunak atau
!air umumnya mempunyai kandungan asam lemak trans yang lebih rendah
dibanding jenis yang padat, bahkan margarin mempunyai potensi yang lebih
rendah untuk meningkatkan kolesterol dibanding mentega. ?argarin lunak
masih menjadi pilihan yang lebih baik untuk olesan dan memasak dibanding
mentega. Konsumsi santan yang kental juga harus dihindari.
d. Lemak 'idak #enuh ;antai 'unggal
Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak tak jenuh rantai tunggal, terutama
asam oleat, dapat men!apai 5E kalori total. *sam oleat adalah asam lemak
utama yang terdapat pada ka!ang tanah, minyak &aitun, minyak !anofa.
$elama bertahun tahun, asam oleat dianggap netral terhadap kolesterol total,
tidak meningkatkan maupun menurunkan kadar kolesterol. @arnun demikian
bukti terbaru menunjukkan bah"a asam oleat dapat menyebabkan penurunan
kadar kol LDL hampir sebesar asam linoleat yang tidak jenuh dan berantai
ganda jika salah satunya menggantikan lemak jenuh dalam diet.
e. Lemak 'idak #enuh ;antai
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
16/23
epidemiologis menunjukkan bah"a konsumsi ikan jenis apa pun, yang
mengandung asam lemak omega /, berhubungan dengan penurunan resiko
PKB G belum jelas apakah hubungan nyata ini disebabkan oleh lemak ikan itu
sendiri atau faktor lain. Karena mengandung lemak jenuh yang rendah, ikan
baik sebagai sumber protein dalam diet.
f. Kolesterol
Konsumsi kolesterol yang tinggi menyebabkan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis pada sejumlah besar he"an penelitian, termasuk primata bukan
manusia. ?eskipun asupan tinggi kolesterol pada manusia tidak selalu
menyebabkan peningkatan se!ara nyata kadar kolesterol serum seperti padakelin!i dan beberapa primata, studi epidemiologis menunjukkan bah"a
peningkatan asupan kolesterol meningkatkan rata rata kadar kolesterol serum
pada suatu populasi. @amun demikian derajat peningkatan ber8ariasi dari
orang ke orang. >leh karena itu, diet tinggi kolesterol berperan dalam
kenaikan kadar kol LDL pada banyak pasien resiko tinggi sehingga
meningkatkan resiko PKB. $tudi epidemiologis selanjutnya menunjukkan
bah"a peningkatan asupan kolesterol meningkatkan resiko PKB melebihi
efek peningkatan kadar kolesterol serum. ?ekanisme efek yang terakhir ini
belum diketahui.
g. Protein
*supan protein pada Diet 'ahap I dan Diet 'ahap II rata rata adalah 5E
dari kalori total. Pada beberapa he"an penelitian, protein nabati (!ontohnya
protein kedelai) menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan protein
he"anG efek ini tidak ditemukan pada manusia dengan jumlah asupan protein
yang biasa.
h. Karbohidrat
Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang 55E dari jumlah kalori
total pada Diet 'ahap I dan Diet 'ahap II, dan sebaiknya berupa karbohidrat
kompleks.
i. Keseimbangan kalori
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
17/23
>besitas yang merupakan akibat ketidakseimbangan asupan kalori tubuh
sehari hari harus di!egah dalam penanganan dislipidemia. Keseimbangan
positif antara asupan kalori dan penggunaan energi sering rneningkatkan
kadar kolesterol pada fraksi BLDL dan LDL, meningkatkan trigliserida,
menurunkan kol HDL dan meningkatkan tekanan darah. Penurunan berat
badan akan menurunkan kadar kolesterol total pada banyak orang,
menurunkan kol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kol HDL.
j. $erat
$erat makanan adalah polimer karbohidrat yang tak dapat di!erna. $atu
jenis serat dapat larut dalam airG jenis ini menambah massa feces (tinja) danmembantu menormalkan fungsi kolon. $erat makanan yang tidak larut
misalnya bekatul tidak menurunkan kadar kolesterol serum, meskipun
memberikan manfaat yang lain bagi kesehatan. $erat yang larut dalam air,
misalnya pektin, beberapa jenis gum, dan psyllium seed husks , mempunyai
potensi menurunkan kolesterol. *supan serat dalam menu sehari hari
sebaiknya / g6hari untuk orang de"asa. ;ekomendasi ini dibuat terutama
untuk men!apai fungsi gastro intestinal yang normal dan mungkin
memberikan manfaat yang lain bagi kesehatan. $ekitar 5E (0 g) sebaiknya
berupa serat yang dapat larut. %ahan makanan yang mengandung banyak
pektin adalah apel, kesemek dll. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah
buahan.
k. *lkohol
*lkohol dapat mempengaruhi metabolisme lipoprotein melalui beberapa
!ara. *lkohol dapat meningkatkan konsentrasi trigliserida serum dan juga
meningkatkan kadar kol HDL. *lkohol tidak mempengaruhi konsentrasi kol
LDL pada sebagian besar orang. %elum jelas apakah peningkatan kol HDL
yang diinduksi oleh alkohol mempunyai efek proteksi terhadap PKB. Karena
ketidakjelasan tentang manfaat alkohol terhadap kadar HDL dan karena efek
samping serius yang sudah diketahui, asupan alkohol tidak dapat
direkomendasikan untuk pen!egahan PKB.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
18/23
l.
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
19/23
( ,0 /,2 g) berkurang.
Deplesi
8itamin
*D K, % ,9olat, dan
?ineral + :a,
?g, P, n,
9e G beta
karotin.*sam
nikotinat
(ni!otini!a!id, @*)
Immediate
release @*
(kristal) +,5 / g,
eFtended
relesae @* +
g,
sustainet
release @* +
g
M LDL (5 5E)
N HDL ( 5 /5E)
M '< ( 5 E)
Kemerahan,
hiperglisemi,
hiperurisemia(atau
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
20/23
BAB III
PENUTUP
A. Sim!ulan
%erdasarkan pada pembahasan diatas diperoleh simpulan, dislipidemia
merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma yang terbagi menjadi dua
klasifikasi yaitu dilipidemia sekunder dan primer. *dapun epidemiologinya
dimana banyak penelitian hingga saat ini menemukan bah"a dislipidemia
sebagai penyebab morbiditas, mortalitas, dan biaya pengobatan yang tinggi.
Pathogenesis dari penyakit ini terjadi karena asupan makanan, asupan &at
gi&i, gangguan komposisi tubuh, dan gangguan metabolisme lipid. *dapun
etiologi dislipidemia dapat terjadi akibat faktor asupan (intake) lemak yang
tinggi dan adanya faktor keturunan atau ri"ayat penyakit keluarga, alkohol,
hormon estrogen, dan obat obatan. ?anifestasi klinik dislipidemia antara
lain dibagi dalam / kasus yaitu hiperkolesterolemia. Hipertrigliseridemia,
dan !ampuran keduanya dengan pemeriksaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan kadar kolesterol. Dalam penatalaksanaan penyakit ini
dilakukan jenis penatalaksanaan yaitu penatalaksanaan non farmakologik
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
21/23
dan apabila tidak kunjung sembuh maka selanjutnya dilakukan
penatalaksanaan farmakologuk berupa obat penurun lipid. Penyakit
dislipidemia memiliki kaitan dengan &at gi&i lainnya tentunya mereka saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. 3ntuk interaksi obat dengan
&at gi&i, terdapat beberapa golongan obat memiliki kemampuan tersendiri
dalam penurun kadar lipid yang mana setiap obat tersebut juga memiliki
efek samping pada tubuh.
DA%TAR PUSTA'A
*risman, ?%, ?.Kes. . Obesitas, Diabetes Militus, dan Dislipidemia !onsep, "eori, dan #enaganan $plikatif . #akarta +
-
7/24/2019 makalah dislipidemia
22/23
http+66""".s!ribd.!om6do!6 A0 15 06Dislipidemia dan diet (diakses pada
+ $eptember 4)
MA'ALAH PATI1L1*I
DISLIPIDEMIA
Dalam Melengkapi Mata Kuliah Patologi Lanjut Semester III
1LEH
'EL1MP1' 4
http://www.scribd.com/doc/109607526/Dislipidemia-dan-diethttp://www.scribd.com/doc/109607526/Dislipidemia-dan-diet -
7/24/2019 makalah dislipidemia
23/23
@i Kadek D"imayanti (P 1 / / )
Debby $antika