Download - Makalah Audit Dampak Teknologi
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
1/22
MAKALAH
AUDITING LANJUTAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PROSES AUDIT
Oleh:
Kelompok 7
Dianita Meirini (12030113410081)
Kholida Atiyatul Maula (12030113410091)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/Lambang_undip.jpg -
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
2/22
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang
membantu kita dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
memberikan informasi.Teknologi informasi (Information Technology) bisa disingkat TI, IT
atau Infotech.
Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data,
memproses dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan menemukan
suatu keadaan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media
kertas. Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan IT system-nya dalam
mengelompokkan, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Tidak ada perbedaan konsep audit untuk IT system yang kompleks maupun sistem
pencatatan manual, yang berbeda adalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi
sistem informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan untuk mendapatkan
pemahaman pengendalian internal yang baik agar dapat merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penggunaan TI dapat meningkatkan pengendalian internal dengan menambahkan
prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan mengganti
pengendalian yang biasanya dilakukan secara manual yang rentan terhadap kesalahan
manusia. Disaat yang sama, TI dapat menimbulkan risiko-risiko baru, yang dapat diatasi
klien dengan menggunakan pengendalian khusus terhadap sistem TI.
Oleh karena itu disini kami akan menekankan risiko-risiko khusus terkait dengan
sistem TI, mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang dapat diterapkan untuk
mengatasi risiko-risiko tersebut serta menjelaskan bagaimana pengendalian terkait TI dapat
berpengaruh terhadap pengauditan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal?2. Bagaimana risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis
teknologi informasi?
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
3/22
3. Bagaimana pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangi risiko-risikoTI?
4. Bagaimana pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadappengendalian aplikasi?
5. Bagaimana masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi informasikhusus lainnya?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal2. Untuk mengetahui risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi
berbasis teknologi informasi
3. Untuk mengetahui pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangurisiko-risiko TI
4. Untuk mengetahui pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditorterhadap pengendalian aplikasi.
5. Untuk mengetahui masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologiinformasi khusus lainnya.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
4/22
BAB II
PEMBAHASAN
A. BAGAIMANA TEKNOLOGI INFORMASI MENINGKATKAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Sebagian besar entitas,termasuk perusahaan keluarga berukuran kecil,mengandalkan
TI untuk mencatat dan memproses transaksi bisnis. Akibat kemajuan TI yang luar biasa,
perusahaan yang relatif kecilpun bahkan menggunakan komputer pribadi dengan perangkat
lunak akuntansi komersial untuk menjalankan fungsi akuntansinya. Fungsi Akuntansi yang
menggunakan jaringan TI yang rumit, internet, dan fungsi TI terpusat sekarang sudah
merupakan hal yang umum dilakukan dimanapun. Beberapa perubahan dalam pengendalian
internal yang disebabkan oleh integrasi TI ke dalam sistem akuntansi :
Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yangpaling tampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang
kompleks dalam jumlah yang besar dengan efisien. Karena komputer memproses
informasi secara konsisten, sistem TI dapat mengurangi salah saji dengan mengganti
prosedur yang biasanya dilakukan secara manual dengan pengendaliaan-pengendalian
yang terprogram yang menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol untuk setiap
transaksi yang diproses.
Menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi.Aktivitas-aktivitas TI yangkompleks biasanya diatur secara efektif karena kompleksitas mengharuskan adanya
pengaturan, prosedur dan dokumentasi yang efektif.
B. MENILAI RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI
Banyak risiko dalam sistem manual dapat dikurangi dan justru dalam beberapa kasus
dihilangkan. Namun,akan menciptakan risiko baru yang spesifik pada sistem TI yang
selanjutnya dapat menimbulkan kerugian yang besar jika diabaikan. Jika sistem TI
gagal,organisasi dapat lumpuh karena tidak mampu mendapatkan kembali informasi atau
menggunakan informasi yang tidak andal karena kesalahan pemrosesan.Risiko ini
meningkatkan kemungkinan salah saji yang material dalam laporan keuangan. Risiko khusus
pada sistem TI meliputi:
a. Risiko pada perangkat keras dan datab. Jejak audit yang berkurangc. Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
5/22
Risiko Terhadap Perangkat Keras Dan Data
Meskipun TI memberikan manfaat pemrosesan yang signifikan,hal itu juga
menciptakan risiko yang unik dalam melindungi perangkat keras dan data,termasuk potensi
munculnya jenis kesalahan baru. Risiko khusus ini mencakup hal-hal berikut:
1. Ketergantungan pada kemampuan berfungsinya perangkat keras dan lunak.Tanpamemberikan perlindunan fisik yang tepat, perangkat kera atau lunak mungkin tidak dapat
berfungsi atau tidak berfungsi dengan benar. Sehingga, sangat penting untuk memberikan
perlindungan fisik terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan data terkait dari
kerusakan fisik yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat, sabotase atau
kerusakan lingkungan.
2. Kesalahan sistematis versus kesalahan acak. Ketika perusahaan mengganti prosedurmanual dengan prosedur berbasis TI, risiko kesalahan acak akibat dari keterlibatan
manusia dapat berkurang. Namun demikian, risiko kesalahan sistematik meningkat
karena setelah prosedur diprogram ke dalam perangkat lunak komputer, komputer akan
memproses informasi secara konsisten untuk semua transaksi sampai prosedur yang
diprogram diubah.
3. Akses yang tidak diotorisasi. Sistem akuntansi berbasis TI seringkali memungkinkanakses secara online terhadap data dalam arsip utama, perangkat lunak dan catatan-catatan
lainnya. Karena akses online dapat dilakukan dari jarak jauh, termasuk oleh pihak
eksternal melalui internet, terdapat potensi akses yang tidak sah.
4. Kehilangan data. Banyak data dalam sistem TI yang disimpan dalam arsip elektronikyang terpusat. Hal ini meningkatkan risiko kehilangan atau kerusakan seluruh arsip data.
Hal tersebut memilki dampak yang sangat serius, dengan potensi salah saji dalam laporan
keuangan,bahkan dalam beberapa kasus mengakibatkan gangguan yang serius terhadap
kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.
Berkurangnya Jejak Audit
Salah saji mungkin tidak dapat dideteksi dengan meningkatnya penggunaan
teknologi informasi (TI) karena hilangnya jejak audit yang nyata. Dan juga berkurangnya
keterlibatan manusia. Selain itu, komputer menggantikan beberapa jenis otorisasi tradisional
dalam banyak sistem TI.
1. Kejelasan jejak audit (visibility of audit trail). Karena banyak informasi yangdimasukkan secara langsung ke dalam komputer, penggunaan TI sering kali mengurangi
atau bahkan menghilangkan dokumen-dokumen sumber dan catatan-catatan yang
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
6/22
memungkinkan organisasi untuk menelusuri informasi akuntansi tersebut. Dokumen dan
catatan akuntansi dinamakan jejak audit (audit trail).
2. Berkurangnya keterlibatan manusia. Dalam banyak sistem TI, para pegawai yangmenangani pemrosesan awal transaksi tidak pernah melihat hasil akhirnya. Sehingga
mereka kurang mampu untuk mengidentifikasi salah saji dalam pemrosesan. Bahkan jika
mereka dapat melihat hasil akhirnya sekali pun, sering kali sulit untuk mengambil adanya
salah saji karena hasilnya sering kali sudah diikhtisarkan dengan sangat ringkas.
3. Kurangnya Otorisasi Tradisional.Sistem TI yang maju seringkali dapat mengerjakanbeberapa jenis transaksi secara otomatis seperti menghitung bunga untuk rekening
tabungan dan pemesnan persediaan ketika tingkat pemesanan kembali yang telah
ditetapkan telah tercapai. Sehingga, otorisasi yang tepat bergantung pada perangkat lunak
dan arsip utama yang akuratyang digunakan untuk membuat keputusan otorisasi tersebut.
Kebutuhan Terhadap Pengalaman Dibidang TI Dan Pemisahan Tugas-Tugas TI
Sistem TI mengurangi pemisahan tugas tradisional (otorisasi, pembukuan dan
penyimpanan) dan menciptakan suatu kebutuhan tambahan akan pengalaman dibidang TI
1. Berkurangnya pemisahan tugas. Ketika suatu organisasi berubah dari proses manual keproses komputer, komputer melakukan banyak tugas yang sebelumnya secara tradisional
dipisahkan, misalnya otorisasi dan pembukuan. Menggabungkan aktivitas-aktivitas dari
beberapa bagian organisasi ke dalam satu fungsi TI akan memusatkan tanggung jawab
yang sebelunya dipisahkan.
2. Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI. Meskipun perusahaan membeli paketperangkat lunak akuntansi yang sederhana. Sangat penting bagi perusahaan untuk
memiliki pegawai yang memilki pengetahuan dan pengalaman untuk memasang,
memelihara, dan menggunakan sistem tersebut. Ketika penggunaan sistem TI meningkat,
kebutuhan akan ahli dibidang TI akan meningkat pula. Keandalan suatu sistem TI dan
informasi yang dihasilkannya seringkali bergantung pada kemampuan perusahaan untuk
mempekerjakan pegawai atau menyewa konsultan yang memilki pengetahuan dan
pengalaman dibidang TI.
C. PENGENDALIAN INTERNAL KHUSUS UNTUK TEKNOLOGI INFORMASI
Untuk mengatasi banyak risiko yang terkait dengan keandalan TI, organisasi-
organisasi sering kali menerapkan pengendalian TI khusus. Standar audit menjelaskan dua
kategori pengendalian untuk sistem TI. Yaitu, pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
7/22
Pengendalian umum diterapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk
pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online
terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan
kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian
perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara
keseluruhan.
Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti
pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor haus
mengevaluasi pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana
auditor merencanakan untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian
TI akan berbeda disetiap kelompok transaksi dan akun . pengendalian aplikasi hanya dapat
menjadi efektif jika pengendalian umumnya efektif.
Pengendalian Umum
Pengaturan fungsi TI sikap dewan direksi dan manajemen senior terhadap TI
memengaruhi anggapan terhadap pentingnya TI didalam satu organisasi. Pengawasan alokasi
sumber daya serta keterlibatan mereka dalam keputusan-keputusan kunci dalam TI
memberikan sinyal pada pentingnya TI dalam organisasi tersebut. Dalam lingkungan yang
kompleks , manajemen dapat mendirikan komite pengarah TI untuk membantu memonitor
kebutuhan informasi organisasi. Dalam organisasi yang tidak begitu kompleks, dewan direksi
dapat mengandalakan laporan reguler dari chief information officer (CIO) atau manajer
senior TI lainya untuk menjaga manajemen agar terus mendapatkan informasi. Sebaliknya,
ketika manajemen menegakkan isu-isu terkait teknologi hanya pada pegawai yang tingkatnya
lebih rendah atau kepada konsultan luar semata, kesan yang muncul adalah TI bukan
merupakan perioritas penting bagi organisasi tersebut.
Pemisahan tugas-Tugas TIuntuk mengenai risiko pengembangan tanggung jawab
penyimpanan, otoritorisasi dan pembukuan tradisional dibawah sistem TI, organisasi
organisasi yang dikendalikan dengan yang baik menanganinya dengan memisahkan tugas-
tugas kunci dalam TI. Sebagai contoh harus ada pemisahan tugas dalam TI untuk pencurian
asset yang dilakukan.
1. Manajemen TI.CIO atau manajer TI harus bertanggung jawab untuk mengawasi fungsiTI untuk meyakinkan agar semua aktivitas TI dilakukan secara konsistem sesuai dengan
rencana strategis TI. Administrator pengamanan harus mengawasi akses fisik maupun
online terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan arsip adta serta menyelidiki semua
kasus pembobolan akses pengamanan.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
8/22
2. Pengembangan sistem. para analis sistem, yang bertanggung jawab untuk keseluruhanrancangan disetiap sistem aplikasi, mengoordinasikan pengembangan dan perubahan
terhadap sistem TI dengan personel TI yang bertanggung jawab untuk pemograman
aplikasi dan personel diluar TI yang akan menjadi pengguna utama sistem tersebut
(misalanyapersonel piutang dagang). Pemograman mengembangkan bagan arus untuk
setiap aplikasi baru menyiapkan intruksi-intruksi computer, menguji program-program
dan mendokumentasikan hasilnya.
3. Operasi operator computer bertanggung jawab untuk kegiatan operasional computersehari-hari mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh, CIO mereka juga bertanggung
untuk memantau perangkat computer untuk hal-hal terkait efesiensi dan kerusakan
computer.
4. Pengendalian data.personel pengendalian data input dan output secara independenmemeriksa kualitas input dan kewajaran output yang dihasilkan. Untuk organisasi yang
menggunakan basis data untuk menyimpan informasi yang digunakan oleh fungsi
lainnya, administrator basis data bertanggung jawab untuk operasi dan keaman akses
basis data tersebut.
Pengembangan sistempengembangan sistem mencakup hal-hal berikut:
1. Pembelian perangkat luanak atau sendiri untuk memenuhi kebutuhan organisasi kunci .untuk menerapkan perangkat lunak yang tepat adalah dengan melibatkan baik tim TI
maupun personel non TI lainya tetmasuk para pengguna kunci untuk perangkat lunak
tersebut serta parainternal auditornya. Kombinasi ini menghasilkan kemungkinan yang
lebih tinggi bahwa informasi yang dibutuhkan begitu juga dengan hal-hal yang
menyangkut rancangan perangkat untuk dan implementasinya, telah ditangani dengan
tepat.
2. Melakukan uji coba untuk semua perangkat lunak, untuk meyakinkan bahwa perangkatbaru tersebut sesuai dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang ada, serta
membutuhkan apakah perangkat keras dan perangkat lunak dapat menangani volume
transasksi yang diinginkan. Apakah perangkat lunak tersebut dibeli ataupun
dikembangkan sediri secara internal, pengujian yang luas terhadap semua perangkat luank
dengan data yang realities merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
3. Uji coba pendahuluan (pilot testing) . suatu sistem baru diterapkan didalam satu bagiandari suatu organisasi, sementara lokasi-lokasi lainya terus berjalan dengan sistem baru.
4. Uji coba pararel (parallel testing) sistem yang lama dan yang baru beroperasi secrasimultan disemua lokasi.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
9/22
Keamanan fisik dan online pengendalian fisik terhadap komputer dan pembatasan
terhadap akses onlinedan arsip data terkait dapat menurunkan risiko perubahan yang tidak
diotorisasi terhadap program-program dan penggunaan yang tidak tepat terhadap program-
program dan arsip data. rencana pengaman harus dibuat secara tertulis dan dipantau.
Pengendalian keamanan mencakup pengendalian akses secara fisik maupun online.
1. Pengendalian fisik. pengendalian fisik yang tepat terhadap peraltan computer denganmembatasi akses terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan arsip data cadangan
didalam pita mengetik atau cakram, CD dan Ekternal disks. Contoh umum dalam
membatasi penggunaaan yang tidak diotorisasi antara lain keypad entrance, badge-entry,
kamera pengawas, serta personel keamanan . pengendalian yang lebih canggih hanya
mengisinkan akses fisik dan online setelah sedik pegawai dibaca atau retina pegawai
dipindai (scan) dan dicocokkan dengan basis data yang disahkan.pengendalian fisik
lainya mencakp pemantauan terhadap suhu dan kelembaban untuk meyakinkan agara
peralatan computer berfungsi dengan baik serta memesang alat pemadam kebakaran
untuk mengurangi kerusakan akibat kebakaran.
2. Pengendalian tahap akses online. Penggunaan identifikasi pengguna dan kata sandiyang tepat mengendalikan akses terhadap perangkat lunak dan arsip data terkait,
mengurangi kemungkinan bahwa perubahan yang tidak diotorisasi dilakukan terhadap
aplikasi perangkat lunak dan arsip data. Paket keamanan tambahan yang terpisah ,seperti
firewall dan program-program enkripsi, dapat dipasang untuk meningkatkan keamanan
sistem. Rencana cadangan dan kontijensi masalah gangguan listrik, kebakara, panas, atau
kelembapan yang terlalu tinggi kerusakan yang disebabkan oleh air , atau bahkan
sebotase dapat berdampak serius terhadap bisnis yang menggunakan TI. Untuk mencegah
hilangnya data yang disebakan karena maslah kelistrikan banyak perusahaan yang
mengandalakan beterai cadangan atau generator tambahan. Untuk kerusakan yang lebih
parah, perusahaan yang memerlukan rencana cadanagn dan kontijensi yang lebih
terperinci seperti penyimpanan data dilokasi yang dipilih oleh perusahaan (off premise
storage) untuk menyimpan perangkat lunak dan arsip-arsip data penting atau
memsubkontrakkan (autsourcing) kepada perusahaan-perusahaan yang khusus bergerak
dibidang pengamanan penyimpanan data.
Pengendalian perangkat keras pengendalian perangkat keras dipasang dalam
peralatan computer oleh perusahaan manufakturnya untuk mendeteksi dan melaporkan
kerusakan peralatan tersebut. Auditor lebih memperhatikan bagaimana klien mengatasi
kesalahan-kesalahan yang diidentifikasi oleh pengendalian perangkat keras dibandingkan
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
10/22
dengan perangkat keras mereka. Tanpa memperhatikan kualitas pengendalian perangkat
lunak, output akan dapat diperbaiki hanya jika klien memelihara penanganan kesalahan
mesin.
Pengendalian aplikasi
Pengendalian aplikasi dirancang untuk setiap aplikasi perangkat lunak dan
dimaksudkan untuk membantu perusahaan memenuhi keenam tujuan audit terkait transaksi.
Meskipun beberapa pengendalian aplikasi hanya memengaruhi satu atau beberapa tujuan
audit terkait transaksi, sebagian besar pengendalian mencegah atau mendeteksi beberapa jenis
salah saji. Pengendalian aplikasi lainnya menekankan pada saldo akun dan tujuan penyajian
dan pengungkapan.
Pengendalian aplikasi dapat dapat dilakukan oleh computer atau personel
pengendalian tersebut dinamakan pengendalian manual. Efektivitas pengendalian manual
bergantung pada kompotensi orang-orang yang menjalankan pengendalian dan kehati-hatian
yang mereka lakukan ketika menjalakannya. Sebagai contoh ketika personel departemen
kredit menelaah laporan pengecualian yang mengindentifikasi penjualan kredit yang melebihi
batas kredit yang diotorisasi untuk seorang pelanggan , auditor mungkin memerlukan untuk
mengevaluasi kemampuan orang yang membuat penilaian tersebut serta mengujimkeakuratan
laporan pengecualian tersebut. Jika pengendalian dilakukan oleh computer pengendalian
tersebut dinamakan pengendalian otomatis. Karena sifat pemrosesan computer ,
pengendalian otomatis jika dirancang dengan tepat dapat menyebabkan pelaksanaan
pengendalian yang konsisten.
Pengendalian input. Pengendalian input dirancang untuk meyakinkan bahwa
informasi yang dimasukkan kedalam computer adalah sah, akurat dan lengkap. Hal tersebut
sangat penting karena sebagain besar kesalahan dalam sistem TI berasal dari kesalahan dalam
memasukkan data, tampa mempertimbangkan kualitas pemrosesan informasi , kesalahan
input yang salah. Jenis-jenis pengendalian berikut merupakan pengendalian yang biasanaya
dikembangkan untuk sistem manual dan tetap penting dalam sistem TI.
Otorisasi manajemen atau transaksi Penyiapan manajemne sumber input yang memadai Personel yang kompotenPengendalian yang khusus untuk TI mencakup hal-hal berikut :
1. Tampilan layar input yang dirancang dengan tepat yang dapat membantu mempercepatmasuknya informasi transaksi
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
11/22
2. Daftar menu turunan dari pilihan perangkat lunak yang tersedia3. Pengujian validasi keakuratan input yang dilakukan oleh computer , seperti validasi
nomor pelanggan dibandingkan dengan data diarsip utama pelanggan
4. Pengendalain input berbasis online untuk aplikasi-aplikasi e-commorce dimana pihak-pihak eksternal, seperti pelanggan dan pemasok , melakukan bagian awal dari pemasukan
transaks
5. Prosedur koreksi kesalahan yang dilakukan segera, untuk memberikan deteksi dankoreksi disini terhadap kesalahan-lesalahan input
6. Akumulasi kesalahan dalam arsip kesalahan untuk tidak lanjut berikutnya oleh personelinput data.
Pengendalian proses pengendalian proses mencegah dan mendeteksi kesalahan
ketika pemrosesan data transaksi. Pengendalian umum khususnya pengendalian yangn terkait
dengan pengembangan sistem dan keamanan sistem, memberikan pengendalian keamaan
penting untuk meminimalkan kesalahan. Pengendalian aplikasi pemrosesan yang spesifik
sering kali deprogram kedalam perangkat lunak untuk mencegah, mendeteksi, dan
mengoreksi kesalahan dalam pemrosesan.
Pengendalian output Pengendalian output lebih menekankan pada pendeteksian
kesalahan setelah pemrosesan selesai dilakukan dari pada mencegah kesalahan. Pengendalian
output yang paling penting adalah mengujim keandalan data oleh seseorang yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman mengenai output. Para pengguna seringkali mengidentifikasi
keslahan karena mereka mengetahui perkiraan jumlah yang tepat. Beberapa pengendalian
umum untuk mendeteksi kesalahan dalam output antara lain sebagai berikut:
1. Rekonsiliasi output yang dihasilkan oleh computer dengan hasil perhitungan manual2. Membandingkan jumlah unit dan proses dengan jumlah unit yang dimasukkan untuk
diproses
3. Membandingkan suatu sampel transaksi output dengan dokumen sumber inputnya4. Verivikasi tanggal dan waktu pemrosesan untuk mengidentifikasi setiap pemrosesan yang
tidak berurutan.
D. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES AUDIT
Para auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian
internal, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai pengendalian umum dan aplikasi,
apakah klien menggunakan aplikasi TI yang sederhana atau yang kompleks. Pengetahuan
akan pengendalian umum meningkatkan kemampuan auditor untuk mengukur dan
mengandalkan pengendalian aplikasi yang efektif untuk mengurangi risiko pengendalian
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
12/22
untuk tujuan audit yang terkait. Bagi auditor perusahaan publik yang harus menerbitkan opini
atas pengendalian intrenal terhadap laporan keuangan, pengetahuan terhadap umum maupun
pengendalian aplikasi merupakan hal yang penting.
Pengaruh Pengendalian Umum Terhadap pengendalian
Auditor harus mengevaluasi efektivitas pengendalian umum sebelum mengevaluasi
pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memiliki dampak yang luas terhadap efektivitas
pengendalian aplikasi, sehingga auditor harus mengevaluasi pengendalian tersebut terlebih
dahulu sebelum menyimpulkan apakah pengendalian aplikasinya efektif.
Pengaruh Pengendalian Umum terhadap Aplikasi Sistem Secara keseluruhan.
Pengendalian umum yang tidak efektif menghasilkan potensi salah saji material pada seluruh
aplikasi sistem, tanpa melihat kualitas dari setiap pengendalian aplikasi. Sebagai contoh, Jika
tugas-tugas TI dipisahkan dengan tidak memadai, misalnya operator komputer yang juga
bekerja sebagai pemrogram dan memiliki akses terhadap program-program dan arsip-arsip
komputer, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya program perangkat lunak atau
perubahan arsip data yang tidak diotorisasi dapat menunjukkan adanya transaksi-transaksi
fiktif atau data yang tidak sah penghapusan dalam akun-akun seperti penjualan, pembelian
dan gaji yang tidak sah. Demkian pula, jika audior memperhatikan bahwa arsip data tidak di
jaga dengan memadai, auditor dapat menyimpulkan terdapat resiko kehilangan data yang
signifikan untuk setiap kelompok transaksi yang mengandalkan data tersebut untuk
melakukan pengendalian aplikasi.
Di sisi lain, jika pengendalian umum efektif,auditor dapat menempatkan keandalan
yang lebih besar pada pengendalian aplikasi.Auditor kemudian dapat menguji pengendalian
aplikasi untuk efektivitas operai dan mengendalkan hasilnya untuk mengurangi pengujuan
substansif.
Pengaruh Pengendalian Umum Terhadap perubahan Perangkat lunak
Perubahan klien terhadap aplikasi perangkat untuk, memengaruhi kepercayaanauditor
terhadap pengendalian otomatis. Ketika klien mengubah perangkat lunaknya, auditor harus
mengevaluasi apakah pengujian tambahan diperlukan. Jika pengendalian umum efektif,
auditor dapa dengan mudah mengidentifikasi kapan perubahan perangkat lunak dilakukan.
Mendapatkan Pemahaman Atas Pengendalian Umum Klien Auditor biasanya
mendapatkan informasi mengenai pengendalian umum dan aplikasi melalui beberapa cara
berikut ini
Melakukan wawancara dengan personel TI dan para pengguna utama.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
13/22
Memeriksa dokumentasi sistem seperti bagan arus, petunjuk pengguna bagi, permohonanperubahan program, dan pengujin hasilnya.
Mengkaji hasil perincian kuesioner yang di sisi oleh para staf TI.Dalam banyak kasus,uditor harus menggunakan beberapa pendekatan diatas masing-
masing memberikan informasi yang berbeda.sebagai contoh, wawancara dengan CEO (Chief
information Officer) dan para analisis sistem memeberikan informasi yang berguna mengenai
operasi fungsi TI secara keseluruhan, cakupan perkembangan perangkat lunak dan perubahan
perangkat keras yang dilakukan terhadap perangkat lunak aplikasi akuntansi, dan tinjauan
pada setiap perubahan yang direncanakan. Pengkajian permohonan perubahan program dan
hasil pengujuan sistem berguna untuk pengendentivikasi perubahan proram dalam aplikasi
perangkat lunak.kuesioner membantu auditor untuk mengidentifikasi pengendalian internal
yang spesifik.
Dampak dari Pengendalian TI Terhadap risiko Pengendalian dan Pengujian substansif.
Menghubungkan Pengendalian TI dengan Tujuan Audit Terkait transaksi Biasanya
auditor tidak menghubungkan pengendalian dan kekurangan-kekurangan dalam pengendalian
umum kepada tujuan audit terkait transaksi spesifik.Karena pengendalian umum
memengaruhi tujuan audit dalam beberapa siklus, jika pengendalian umum tidak efektif,
kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi untuk mengurangi resiko
pengendalian dalam semua siklus akun akan menurun.Sebaliknya, jika pengendalian umum
efektif, akan meningkatkan kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi
untuk semua siklus.
Pengaruh pengendalian TI Terhadap Pengujian substansif Setelah
mengidentifikasi pengendalian aplikasi spesipik yang dapat digunakan untuk mengurangi
risiko pengendalian, auditor dapat mengurangi pengujian substansif. Sifat sistematis dari
pengendalian aplikasi otomatis memungkinkan bagi auditor untuk mengurangi ukuran sampel
yang digunakan untuk menguji pengendalian tersebut baik dalam audit atas laporan
keuangan.
Pengaudauditan dalam Lingkungan TI yang Tidak Terlalu Kompleks
Banyak organisasi yang merancang dan menggunakan perangkat lunak akuntansi
untuk memproses transaksi-transaksi bisnis mereka sehingga dokumen-dokumen sumbernya
dapat dilihat kembali dalam bentuk yang mudah di baca dan dapat di telusuri dengan mudah
di sepanjang sistem akuntansi hingga output-nya. Sistem semacam itu mesih
mempertahankan banyak dokumen sumber tradsional seperti dokumen permintaan pembelian
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
14/22
pelanggan, catatan pengiriman dan peneriman barang, serta faktur penjualan dan pembelian.
Perangkat lunak tersebut juga menghasilka cetakan jurnal dan buku besar yang
memungkinkan auditor untuk menelusuri transaksi melalui catatan-catatan akuntansi.
Pengendalian internal dalam sistem ini sering kali melibatkan perbandingan catatan yang di
hasilkan komputer dengan dokumen-dokumen sumber yang di lakukan oleh personel klien.
Banyak organisasi dengan lingkungan TI yang tidak kompleks sering kali sangat
mengandalkan komputer-komputer mikro untuk melakukan fungsi sistem
akuntansi.Penggunaan komputer mikro menghasilkan pertimbangan audit yang khas sebagai
berikut.
1. Ketergantungan yang terbatas pada pengendalianotomatis.bahkan dalam lingkunganTI yang tidak terlalu canggih, pengendalia otomatis sering kali dapat di andalkan.sebagai
contoh, program perangkat lunak dalam komputer mikro dapat di muatka kedalam hard
drive komputer dalam format yang tidak memungkinkan dilakukan perubahan oleh
personel klien, sehingga resiko perubahan yang tidak di otorisasi dalam terhadap
perangkat lunak tersebut menjadi rendah.Sebelum mengandalkan pada pengendalian yang
di masukkan dala perangkat lunak tersebut memiliki reputasi kualitas yang baik.
2. Akses terhadap arsip utama. Ketika klien menggunakan komputer mikro, auditor harusmemperhatikan mengenai akses terhadap arsip-arsip utama dantangguang jawab untuk
pemrosesannya manjadi sangat penting.Kajian yang dilakukan oleh mnajer pemilik yang
di lakukan secara berkala terhadap output transaksi dapat meningkatkan pengendalian
internal.
3. Risiko virus komputer.Virus-virus komputer dapat mengakibatkan hilangnya dataprogram .beberapa virus dapat merusak arsip elektronik ataumematikan seluruh jaringan
komputer. Memperbaharui perangkat lunak anti virus secara berkala dapat meningkatkan
pengendalian.
Pengauditan Dalam Lingkungan TI yang Lebih Kompleks
Ketika organisasi memperluas penggunaan TI-Nya, pengendalian internal sering kali
dimasukkan kedalam aplikasi-aplikasi yang hanya tersedia secara elektronik. Ketika
dokumen-dokumen sumber tradisional seperti faktur, permintaan pengendalian, catatan
penagihan, dan catatan-catatan akuntansi seperti jurnal penjualan daftar persedian dan catatan
pembantu piutang dagang hanya tersedia secara elektronik, auditor harus mengubah
pendekatan audit mereka.Pendekatan ini disebut dengan Pengauditan melalui komputer
(Auditing through the computer).
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
15/22
Auditor menggunakan ketifa kategori pendekatan pengujian ketika mengaudit ketika
mengaudit melalui komputer.ketiga pendekatan itu adalah pendekatan pengujian data,
simulasi paralel dan pendekatan modul audit yang melekat.
Pendekatan Pengujian dataDalam pendekatan penguian data, auditor memproses
oengujian data mereka sendiri dengan menggunakan sistem komputer klien dan program
aplikasi untuk menentukan apakah pengendalian otomatis sudah memproses dan yang di uji
dengan tepat.
Ketika menggunakan pendekatan pengujian data, auditor memilik tiga pertimbangan
berikut :
1. Pengujian data harus memasukkan semua kondisi yang ingi di uji oleh auditor .auditor harus merancang data yang di uji untu menguji semuan pengendalian kuncdi
berbasis komputer dan memasukkan data yang relistis yang kemungkinan manjadi bagian
dari pemrosesan normal klien, termasuk transaksi yang sah dan tidak sah.
2. Program aplikasi yang diuji oleh data uji auditor harus sama dengan data yangdigunakan oleh klien di sepanjang tahun.salah satu pendekatan yang digunakan adalah
dengan menjalangkan pengujian data secara mendadak,dalam memungkan dalam waktu
acak disepanjang tahun.Meskipun melakukan hal tersebut memakan biaya yang cukup
mahal dan menghasilkan cukup banyak waktu. Metode lain yang dapat digunakan adalah
dengan mengandalkan pengendalian umum klien dalam fungsi kepustakaan dan
pengembangan sistem untuk meyakinkan bahwa program yang di uji adalah program
yang digunakan oleh klien dalam pemrosesan transaksi sehari-hari.
3. Data yang diuji harus dihapuskan dari catatan klien. Jika auditor memproses datayang diuji ketika klien memproses trabsaksinya sendiri, auditor harus menghapus data
yang diuji dalam arsip utama klien setelah pengujian selesai dilakukan auditor dapat
melakukan hal itu dengan mengembangkan dan memproses data yang memiliki dampak
yang berkebalikan dengan data yang uji.
Karena komplekssitas diberbagai program aplikasi klien, auditor yang menggunakan
pendekatan pengujian data sering kali mendapatkan bantuan dari ahli audit komputer. Banyak
KAP besar yang memiliki staf khusus yang membantu dalam menguji pengendalianaplikasi
klien.
Simulasi paralel Auditor sering kali menggunakan perangkat lunak yang
dikendalikan auditor untuk melekukan operasi yang sama dengan yang digunakan oleh
perankat lunak milik klien, dengan menggunakan arsip data yang sama. Tujuan adalah untuk
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
16/22
menentukan efektivitas pengendalian otomatis dan untuk mendapatkan bukti mengenai saldo
akun secara elektronik.
Perangkat lunak umum diberikan tiga keuntungan, yaitu(1) relatif mudah untuk
melatih para staf audit untuk menggunakannya, bahkan meski mereka sebelumnya hanya
mendapatkan sedikit pelatihan audit terkait TI, (2) perangkat lunak tersebut dapat diterapkan
pada beragam klien dengan sedikit penyusunan, dan (3) memiliki kemampuan untuk
melakukan pengujian audit cepat dan lebih terperinci di banndingkan dengan menggunakan
prosedur manual trdisional. Dua tujuan yang akan dibahas secara terperici antara lain sebagai
berikut:
1. Perangkat lunak audit umum digunakan untuk menguji pengendalian otomatis.Seorang auditor mendapatkan salinan arsip utama batas kredit pelanggan dan arsip
pemesanan pelanggan milik klien, kemudian menginstruksikan komputer auditor untuk
mendaftar transaksi-transaksi yang melebihi batasas kredit pelanggan yang diotorisasi.
Auditor kemudian membandingkan output audit dengan daftar pesanan pelanggan milik
klien yang ditolak karena melibihi batas kredit diotorisasi.
2. Perangkat lunak audit umum digunakan untuk memvertifiaksi saldo-saldo akunklien.Seorang auditor dapat menggunakan perangkat untuk menjumlahkan arsip utama
piutang pelanggan klien untuk menentukan apakah jumlah totalnya sama saldo dibuku
besar.
Pendekatan Modul Audit Melekat (Embedded audit Module Apporoach) Ketika
menggunakan pendekatan modul audit melekat auditor memasukkan sebuah modul audit
dalam sistem aplikasi klien untuk mengidentifikasi jenis transaksi khusus. Sebagai contoh,
auditor mungkin menginginkan untuk menggunakan modul melekat untuk mengidentifikasi
semua pembelian yang melebihi Rp.25.0000.000 ditindak lanjuti dengan pengujian yang
lebih terperinci untuk tujuan audit kejadian dan akurasi terkait transaksi.Pendekatan modul audit melekat memungkinkan auditor untuk dapat terus menerus
mengaudit transaksi-transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang yang di proses
oleh klien dibandingka dengan data yang di uji dan pendekatan simulasi paralel, yang hanya
bisa dilakukan dengan pengujian berselang.
Meskipun para auditor dapat menggunakan satu atau gabungan beberapa pendekatan
pengujian biasanya merekan menggunakan cara-cara berikut:
1. Menguji data untuk mengujian pengujian pengedalian dan pengujian subsanstiftransaksi.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
17/22
2. Simulasi, paralel untuk pemgujian sunstansif, seperti perhitungan ulang jumlahtransaksi dan penjumlahan kebawah catatan tambahan di arsip utama piutang dagang.
3. Melekatkan modul audit untuk mengidentifikasi transaksi-transaksi yang tidak biasauntuk pengujian substansif.
E. MASALAH-MASALAH DALAM LINGKUNGAN TI YANG BERBEDA
Sejauh ini, kita membahas pengaruh TI terhadap proses audit untuk organisasi-
organisasi yang memusatkan fungsi Ti-nya. Meskipun semua organisasi memerlukan
pengendalian internal yang baik tanpa melihat struktur fungsi TI mereka, namum beberapa
masalah pengendalian umum dapat berbeda tergantung pada lingkungan TI-nya. Berikut, kita
akan mempelajari masalah-masalah TI bagi klien yang menggunakan jaringan, sistem
manajemen basis data, sistem e-commerce, dan subkontrak (outsource) pusat pelayanan
komputer.
Masalah-Masalah Dalam Lingkungan Jaringan
Meningkatnya penggunaan jaringan yang menghubungkan peralatan seperti komputer
mikro, komputer mini, mainframe, workstation, serve dan mesin cetak telah mengubah TI
untuk banyak aktivitas usaha. local area network(LAN) menghubungkan peralatan-peralatan
dalam satu atau beberapa gedung yang lokasinya berdekatan dan hanya di gunakan dalam
sebuah perusahaan. LAN sering kali di unakan untuk mentransfer data dan program dari
suatu komputer atau workstationdengan menggunakan sistem jaringan yang memungkinkan
semua alat-alat beroperasi bersama. Wide Area Network (WAN) menghubungkan peralatan-
peralatan dalam wilayah geografis yang lebih luas, termasuk operasi global.
Dalam jaringan, aplikasi perangkat lunak dan arsip data yang di gunakan untuk
memproses transaksi di masukkan ke dalam beberapa komputer yang terhubung satu sama
lainnya.akses terhadap aplikasi dari komputer mikro atau workstation diatur oleh perangkat
lunak serve yang terhubung satu sama lain dalam suatu jaringan,sementara perusahaan yang
lebih besar dapat memiliki ratusan serve dalam lusinan lokasi jaringan yang terhubung satu
sama lain.
Sebagian besar pengendalian umum yang di bahas pada bab ini diterapakan pada
jaringan klien yang luas,karena dukungan TI dan ketrlibatan pengguna tersentalisasi. Untuk
perusahaan-perusahaan lainnya, jaringan menggambarkan masalah-masalah pengendalian
yang harus dipertimbangkan auditor dalam merencanakan audit. Sebagai contoh, auditor
sering kali meningkatkan resiko pengendalian ketika perusahaan memiliki jaringan yang
terdiri dari beberapa serve yang terletak di beberapa lokasi karena adanya operasi jaringan
yang terdesentralisasi sering kali kekurangan dan pengawasan manajemen terhadap ragam
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
18/22
serve yang terhubung keabsahannya, setiap tanda tangan secara digital di tandatangani oleh
private key yang di jaga oleh otoritas yang memberi sertifikasi.
Auditor harus memahami sifat dari flrewall dan pengendalian enkripsi untuk
menyakinkan bahwa firewall dan pengendalian enkripsi telah di terapkan dan di pantau
dengan tepat. Sebuah sistem pengaman firewall yang tidak memadai dapat meniningkatkan
kemungkinan perubahan yang tidak diotoritas terhadap perangkat lunak dan data.sehingga,
auditor mungkin perlu untuk menguji pengendalian di seputar penggunaan firewall untuk
menjamin bahwa pengendalian aplikasi otomatis di gunakan untuk mendukung penilaian
risiko pengendalian di bawah tingkat maksimum belum di ubah tanpa sepengetahuan
auditor.demikian pula,auditor mungkin perlu memahami dan menguji pengendalian enkripsi
untuk memenuhi tujuan saldo akun dan transaksi. kegagalan untuk melakukan enkirpsi
transaksi atau data akun dengan tepat dapat berakibat pada perubahan dalam jumlah-jumlah
yang mendukung transaksi atau saldo-saldo akun tersebut.
Masalah Masalah Ketika Klien Mengoutsource Kebutuhan TI
Banyak klien yang mengoutsourching beberapa atau semua kebutuhan TI-nya kepada
pusat layanan komputer independen, termasuk penyediaan layanan aplikasi (apalication
service provider-ASP), di bandingkan dengan pusat TI internal.perusahaan-perusahaan yang
lebih kecil sering mensubkontrakkan fungsi penggajian relatif sama di satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya, dan banyak penyedia jasa penggajian yang andal yang tersedia.
seperti halnya semua keputusan pesubkontrakkan, perusahaan memutuskan apakah akan
mesubkontrkkan fungsi TI dengan alasan efisiensi biaya.
Ketika perusahaan mensubkontrakkan TI pada suatu pusat layanan komputer, klien
memasukan data input,yang kemudian di proses oleh pusat layanan komputer dengan harga
pembayaran tertentu, dan mengembalikan hasil output dan input original yang di sepakati.
Untuk penggajian, perusahaan memasukkan data waktu kerja pegawai,dan formulir pajak
kepada pusat layanan.pusat layanan kemudian mengembalikan slip-slip gaji, jurnal dan data
input setiap minggu serta formulir pajak di setiap akhir tahun. Pusat layanan komputer
bertanggung jawab untuk merancang sistem komputer dan memberikan pengendalian yang
memedai untuk menyaakinkan bahwa pemprosesan dapat di andalkan.
Memahami Pengendalian Internal Dalam Sistem Subkontrak Auditor
Menghadapi kesulitan ketika mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal klien
dalam situasi tersebut karena banyak pengendalian yang terletak di pusat layanan, dan auditor
tidak dapat menganggap pengendalian sudah di lakukan dengan tepat karena pusat layanan
tersebut merupakan perusahaan independen. Standar audit mengharuskan auditor unyuk
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
19/22
mempertimbangkan kebutuhan untuk mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian
internal pusat layanan tersebut jika aplikasi pusat layanan tersebut melibatkan data finansial
yang signifikan besarnya.sebagai.sebagai contoh,banyak pengendalian untuk tujuan audit
terkait transksi penggajian terletak pada program perangkat lunak yang di jaga dan di dukung
oleh perusahaan penyedia jasa penggajian,dan bukan pada klien audit.
Ketika mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian pusat layanan,auditor
harus menggunakan kriteria yang sama dengan yang di gunakan untuk pada kompleksitas
sistem dan keleluasaan pengendalian yang di andalkan untuk mengurangi resiko.kedalaman
pemahaman juga bergantung pada keleluasaan di mana pengendalian-pengendalian kunci
terhadap tujuan audit terkait transaksi terletak pada pusat layanan jasa untuk audit
pengendalian internal perusahaan publik.jika auditor menyimpulkan bahwa keterlibatan aktif
di pusat layanan merupakan satu-satunya cara untuk melakukan audit.maka penting untuk
mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal di pusat layanan dan menguji
pengendalian dengan menggunakan data yang di uji serta pengendalian atas pengendalian
lainnya.
Ketergantungan Pada Auditor Pusat Jasa Dalam beberapa Tahun terakhir
merupakan hal yang wajar bagi pusat layanan untuk melekukan kontrak dengan suatu KAP
untuk mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal di pusat layanan serta
menerbitkan laporan untuk di gunakan oleh semua pelanggan dan para auditor
independennya. Tujuan dari penilaian independen ini adalah untuk memberikan keyakinan
yang memadai pada seluruh pelanggan pusat layanan mengenai kecukupan pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi pusat layanan serta untuk menghapus pengauditan yang
berulang ulang yang di lakukan oleh para pelanggan pusat layanan tersebut.jika pusat layan
tersebut memiliki banyak pelanggan dan masing-masing mengharuskan adanya pemahaman
atas pengendalian internal pusat layanan oleh para auditor independennya,halangan dan biaya
bagi pusat layanan dapat menjadi besar.
PSA 70(SA 324) memberikan panduan bagi(1) auditor yang menrbitkan laporan atas
pengendalian internal organisasi penyedia jasa (auditor perusahaan penyedia jasa ), dan (2)
auditor organiasai pengguna (auditor perusahaan pengguna layanan) yang mengandalkan
laporan auditor perusahaan penyedia jasa. Auditor perusahaan penyedia jasa dapat
menerbitkan dua jenis laporan berikut:
1. Laporan atas pengendalian yang di diterapkan2. Laporan atas pengendalian yang diterapkan serta pengujian efektivitas operasinya.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
20/22
Sebuah laporan ats pengendalian yang di terapkan akan membantu auditor dalam
mendaptkan pemhaman atas pengendalian internal untuk merencanakan audit.namum
demikian, auditor juga membutuhkan bukti mengenai efektivitas operasi pengendalian untuk
menilai risiko pengendalian, khususnya ketika mengaudit pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan bagi perusahaan publik.bukti-bukti tersebut dapat berupa hal-hal berikut:
a. Berdasarkan pada laporan auditor perusahaan penyedia jasa atas pengendalianyangditerapkan dan pengujian atas efektivitas operasi pengendalian.
b. Berasal dari pengujian atas pengendalian internal organisasi pengguna terhadap aktivitasaktivitas organisasipenyedia jasa.
c. Di hasilkan ketika auditor perusahaan pengguna layanan melakukan pengujian yang tepatdi perusahaan penyedia jas.
d. Jika auditor memutuskan untuk mengandalkan laporan auditor perusahaan penyediajasa,tanya jawab yang tepat perlu di lakukan terkait dengan reputasi auditor perusahaan
penyedia jasa.standar audit menyatakan bahwa auditor perusahaan pengguna layanan
tidak boleh membuat referensi terhadap laporan dari auditor perusahaan penyedia jasa
dalam opini atas laporan keungan organisasi pengguna.
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
21/22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa perubahan dalam pengendalian internal yang disebabkan oleh integrasi TI
ke dalam sistem akuntansi.
1. Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yang palingtampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang
kompleks dalam jumlah yang besar dengan efisien.
2. Menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi. Aktivitas-aktivitas TI yangkompleks biasanya diatur secara efektif karena komleksitas mengharuskan adanya
pengaturan, prosedur dan dokumentasi yang efektif
Risiko khusus pada sistem TI meliputi: Risiko pada perangkat keras dan data, Jejak
audit yang berkurang, dan Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
Pengendalian umum diterapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk
pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online
terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan
kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian
perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara
keseluruhan.
Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti
pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor haus
mengevaluasi pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana
auditor merencanakan untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian
TI akan berbeda disetiap kelompok transaksi dan akun . pengendalian aplikasi hanya dapat
menjadi efektif jika pengendalian umumnya efektif.
Meningkatnya penggunaan jaringan yang menghubungkan peralatan seperti komputer
mikro, komputer mini, mainframe, workstation, serve dan mesin cetak telah mengubah TI
untuk banyak aktivitas usaha. local area network(LAN) menghubungkan peralatan-peralatan
dalam satu atau beberapa gedung yang lokasinya berdekatan dan hanya di gunakan dalam
sebuah perusahaan.. Wide Area Network (WAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam
wilayah geografis yang lebih luas, termasuk operasi global
Banyak klien yang mensubkontrakkan beberapa atau semua kebutuhan TI-nya kepada
pusat layanan komputer independen, termasuk penyediaan layanan aplikasi (apalication
service provider-ASP), di bandingkan dengan pusat TI internal.perusahaan-perusahaan yang
-
5/22/2018 Makalah Audit Dampak Teknologi
22/22
lebih kecil sering mensubkontrakkan fungsi penggajian relatif sama di satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya, dan banyak penyedia jasa penggajian yang andal yang tersedia.
seperti halnya semua keputusan pesubkontrakkan, perusahaan memutuskan apakah akan
mesubkontrkkan fungsi TI dengan alasan efisiensi biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Elder.landar J, Beasly. Mark S, Arens. Alfin A, Jusuf. Amir abadi. 2011. Jasa audit dan
assurance.Jakarta: Salemba Empat
http://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap-proses-audit.htm
http://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.html
http://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi-terhadap.html
- See more at: http://irwan-adab.blogspot.com/2013/12/dampak-teknologi-informasi-
terhadap.html#sthash.R7eKVRxS.dpuf
http://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap-proses-audit.htmhttp://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap-proses-audit.htmhttp://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.htmlhttp://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.htmlhttp://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi-terhadap.htmlhttp://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi-terhadap.htmlhttp://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi-terhadap.htmlhttp://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.htmlhttp://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap-proses-audit.htm