Transcript
Page 1: Majalah balipost edisi 113

RP 20.000

113 |9 - 15 November 2015

Bali Alami Pergeseran

Page 2: Majalah balipost edisi 113
Page 3: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN ”Tambal” Krisis Guru dengan Guru Kontrak 18

MANCANEGARA Misteri MH370 Berlanjut 20

DAERAH Mangku Prajapati Ditangkap

Prajuru Adat Langkan Minta Maaf 22

LENSA Layang-layang 26

OLAHRAGA Sial Ganda 27

LINGKUNGAN Bopeng di Tebing Tukad Petanu 36

PEMERINTAHAN Rakor Penjabat Bupati dengan

Para Camat di Badung, Yudha Saka Pastikan Penyelenggaraan Pilkada Tertib dan Lancar 38PARIWISATA

Wisata Ubud, Kedamaian Mengagumkan di Pulau Dewata 39TRADISI

“Sampi Gerumbungan” Warisan Budaya Agraris Khas Buleleng 48

OPINI Membumikan ”Tri Hita Karana” untuk

Lingkungan 6BALI SEPEKAN

Puluhan Hektar Tanaman Jeruk Terancam Mati 7LAPORAN UTAMA

Maksimalisasi Rente 8Perlu Terobosan Atasi Ketimpangan 9

Bali Alami Pergeseran 11POLITIK

Menata Kebijakan Investasi 16Merevitalisasi Makna Sumpah Pemuda 17

Page 4: Majalah balipost edisi 113

4

9 - 15 November 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Bali Memerlukan Pemimpin Berjiwa Pejuang

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung JawabAlit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Suasana persaingan ketat di antara para calon pemimpin Bali saat ini kian masif. Baliho bertebaran, deklarasi para pendukung kian semarak sampai

Puri pun terkesan dipolitisir demi kepentingan sesaat.Nuansanya sangat berbeda dengan proses calon pemimpin pada masa per-

juangan dulu. Tak ada yang melamar menjadi pejuang untuk bertempur mela-wan penjajah. Mereka lahir sebagai pemimpin secara alami karena keberanian dan idealismenya dalam membela bangsa dan negaranya.

Seorang pejuang adalah seorang idealis dan individualis, tak memerlukan atribut sosial berupa pujian, sanjungan, pangkat, jabatan, kekuasaan apalagi materi. Mereka adalah patriot sejati yang melakukan sesuatu melampaui dirinya sendiri, karena tahu betul bahwa hasil perjuangannya tak akan pernah dinikmati olehnya namun dengan rela diwariskan kepada generasi berikutnya.

Harapan para pejuang agar Republik yang diperjuangkan dengan tetesan keringat, darah, air mata bahkan nyawanya ini bisa dipelihara dan dijaga den-gan baik. Namun, realitasnya negara ini jusru dikelola oleh penguasa yang kembali menggadaikan pulau ini kepada orang asing. Pulau Bali kian hilang nuansa religius dan kebaliannya. Hutan lindung, mangrove mulai dibabat habis, lembah, sungai sampai kawasan suci Pura mulai dirambah/direduksi, berubah menjadi hotel mewah, tempat hiburan dengan lampu gemerlapan. Sawah produktif yang indah nan menghijau yang merupakan ciri khas Bali sebagai pulau agraris saat ini sudah mulai diincar, subak kebanggaan dunia tinggal nama. Sangat amat menyedihkan.

Masyarakat Bali harus segera menghentikan langkah segelintir orang yang ambisius, haus kekuasaan yang berdampak merusak Bali, dengan dalih demi kemajuan masyarakat (membodohi rakyat). Mari bersama melakukan langkah nyata dan cerdas bergerak bersama bersatu padu membendung ambisi para pemodal dan penguasa yang rakus ini.

I Gst. Ngr. Munang WirawanJl. A Yani 177, Denpasar

Page 5: Majalah balipost edisi 113

5

9 - 15 November 2015 5

Kebijakan pemerintah membantu petani yang terdampak krisis air belum dirasakan. Pembangunan embung untuk menampung limpahan air dan perbaikan irigasi teknis tak banyak membantu. Pen-gelolaan air permukaan untuk menyangga kebutuhan penduduk Bali juga belum menjadi terobosan. Bahkan, PDAM dan perusahaan air kemasan lebih tertarik mengelola sumber mata air dan air irigasi sebagai lahan bisnis.

Pandangan ini terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali terkait kekeringan. Merespons pertanyaan, apakah pemerintah kabupaten/kota di Bali sudah melakukan langkah strategis mengatasi dampak kekeringan, 82,57 persen responden mengaku belum merasakannya. Responden mengatakan tindakan dan penyikapan terhadap sejum-lah subak di seluruh Bali yang mengalami kekeringan tidak dilakukan secara efektif. Kerusakan saluran irigasi tak ditangani dengan segera. Kuat kecenderungan pen-gelolaan sektor pertanian untuk mengan-tisipasi kekeringan tidak berorientasi pada kesejahteraan petani melainkan berdasar-

kan pendekatan proyek. Pembangunan irigasi teknis yang dilakukan secara partial belum efektif untuk mengatasi dampak kekeringan.

Sementara itu, 15,51 persen respon-den mengakui pemerintah kabupaten/kota telah berupaya maksimal mengatasi dampak kekeringan. Proyek-proyek iri-gasi teknis sudah dianggarkan. Selain itu, pemerintah juga telah melakukan kajian untuk membatasi pengelolaan sumber air petani untuk dijadikan lahan bisnis oleh PDAM dan pengusaha air kemasan. Pembangunan embung untuk menyangga sumber air pertanian juga telah dilakukan. Responden mengatakan kalaupun kini kekeringan masih mengancam pertanian, hal itu akibat adanya beragam kepentingan yang menyandera sektor pertanian. Penye-lamatan sektor pertanian harus dilakukan terintegrasi tak bisa hanya berdasarkan pada pengelolaan sumber air.

Sedangkan, 1,92 persen responden tak memberikan respons terkait hal ini. Respon-den hanya berharap Pemerintah Bali komit melakukan pengawalan terhadap pertanian. Untuk mengatasi dampak kekeringan,

responden berharap pemerintah mencari terobosan, salah satunya dengan melakukan konservasi di kawasan sumber mata air.

Dira Arsana

Kekeringan Mengancam Bali

Page 6: Majalah balipost edisi 113

6

Ada gejala alamiah sebab-akibat pada lingkungan yang tidak seimbang. Pada cakupan global, jika ketidakseimbangan berupa

udara yang kelebihan emisi gas rumah kaca (Karbon diosida) karena ulah manusia. Maka ada reaksi balik berupa pemanasan global yang berakibat pada naiknya level permukaan air laut yang salah satunya berefek pada tingginya abrasi laut selatan, badai lebih dasyat dan adanya efek El-Nino yang menyebabkan kemarau lebih panjang di wilayah Indonesia. Dalam cakupan lebih kecil, dimana pada daerah yang tidak seim-bang luasan green areanya, maka kenya-manan udara akan terasa buruk, hilangnya sumber mata air pada musin kemarau dan sebaliknya banjir dan longsor pada musim penghujan.

Masih dapat dimaklumi jika ini adalah salah satu akibat dari ketidaktahuan dan ketidakpedulian sehingga masih ada un-sur ketidaksengajaan dari sebagian besar orang kita. Namun, adanya permasalahan lingkungan di Indonesia semakin menjadi-jadi ahkir-akhir ini yang bukan karena ketidaksengajaan maupun ketidaktahuan, tetapi benar-benar secara sadar dirusak dengan tujuan-tujun tertentu (baca: tujuan ekonomi) yang dilakukan bahkan oleh orang-orang pintar untuk keuntungan sesaat dan segelintir orang saja. Asap pekat akibat pembakaran hutan gambut untuk pembukaan kebun sawit di beberapa wilayah Pulau Sumatera, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya. Di pesisir se-latan Pulau Jawa ada pengerukan pasir tidak terkendali untuk tambang pasir besi maupun bahan bangunan. Dan tentuya tidak ketinggalan di Bali, Teluk Benoa rencananya akan ditimbun (diuruk) dan material pengurukgnya diambil dari pesisir di daerah Pulau Lombok, tentu saja juga untuk tujuan diperjual-belikan (komersial). Serta banyak lagi contoh lain yang tidak perlu disebut satu per satu.

Mimpi buruk akibat degradasi lingkun-gan akan terus menghantui kehidupan kita ke depan dan akan sangat sulit dicegah. Pada kasus sehari-hari misalnya, masalah sampah, polusi udara, dan konversi tanah

pertanian yang sangat luar biasa. Lalu bagaimanakah menyikapi per-

masalahan lingkungan ini? Mulailah dengan konsep yang dari Bali untuk dunia, namun ada kecenderungan gaungnya semakin memudar di kalangan generasi penerus yaitu Tri Hita Karana. Konsep ini harus dikumandangkan sehingga dapat membumi di kalangan generasi muda.

Dulu kakek-nenek moyang kita men-erapkan konsep ini dengan pendekatan budaya, adat dan religi (Hindu) dan ter-bukti ampuh melestarikan suatu ekosistem lingkungan yang terjaga dan menjadi unik sampai sekarang. Seperti contoh ada alas kedaton di Sangeh, Tabanan, Uluwatu, Ubud, dan lain-lain. Jika tidak ‘disentuh’ dengan konsep ini maka dalam sekejap saja kera, burung dan hutannya sudah habis diburu dan dibabat untuk kebang-gaan dan kepentingan sesaat. Kemudian ada sistem subak yang sangat holistik dan terstuktur dalam mengatur ekosistem per-tanian di Bali dari hulu ke hilir walaupun juga sudah ada beberapa sistem subak yang tidak bisa bertahan dari gempuran konversi peruntukan dari lahan pertanian

ke permukiman. Dan ada konsep–konsep dan filosofi konservasi sumber-sumber mata air yang disebut Beji atau Petirtan yang khusus dapat menjaga mata air tetap bersih dan lestari. Dan hari raya tahun baru dalam konsep Hindu-Bali dirayakan den-gan Nyepi. Ini adalah konsep hemat energi yang luar biasa dan mungkin satu-satunya di dunia, walaupun sudah mulai dicontoh dalam beberapa usaha kampanye hemat energi yang berimbas pada penyelamatan lingkungan.

Pada tatanan masyarakat modern saat ini, konsep Tri Hita Karana harus terus dikembangkan dan diimplementasikan dengan undang-undang maupun pera-turan daerah. Dan sebenarnya ini sudah dikembangkan pemerintah daerah Bali namun tentunya harus terus-menerus digaungkan.

Karena kemajuan teknologi, maka pemerintah sudah harus mengembangkan dan menerapkan peraturan-peraturan ten-tang penggunaan energi ramah lingkungan. Sebagai contoh di Bali ada beberapa sum-ber energi yang dapat dikembangkan mis-alnya, tenaga surya, tenaga bayu, tenaga air-mikrohidro maupun arus laut, serta biogas untuk daerah pertanian dan peterna-kan dan tentunya membatasi atau menolak pembangkit energi yang berpotensi besar mencemari lingkungan seperti batu bara dan minyak bumi. Dan yang lebih penting adalah penerapan konsep green buildinguntuk sektor perhotelan, perkantoran mau-pun perumahan, sehingga memungkinkan ada perda tentang bangunan style Bali plus hemat energi (Style Bali Plus+).

Tri Hita Karana Award harus terus kem-bangkan ke masyarakat dan ditingkatkan insentifnya sehingga benar-benar mampu mengubah pola pikir, metal dan tingkah laku generasi muda terhadap lingkungan-nya. Inilah konsep sejati penyelamatan lingkungan secara holistik dan berkesi-nambungan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita di masa yang akan datang.

Penulis, dosen Politeknik Negeri BaliSedang Research Doktoral/S3 di

London -Inggris

O P I N I

9 - 15 November 20156

OlehDewa Made Cipta Santosa

Membumikan ”Tri Hita Karana” untuk Lingkungan

Page 7: Majalah balipost edisi 113

7

9 - 15 November 2015 7

B A L I S E P E K A N

KONDISI sanitasi (kesehatan lingkun-gan) di sejumlah desa di Karangasem masih memprihatinkan. Sebab baru 40 persen warga memiliki jamban keluarga. Selebihnya, mer-eka buang air besar sembarangan (BABS), di ladang terbuka, kebun bahkan ke sungai.

Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Karangasem Ida Bagus Ngurah Arda, saat gebyar sanitasi yang dipusatkan di Desa

Culik, Karangasem, beberapa hari lalu. Dari pengamatan, banyak warga BABS di sungai yang mengalirkan air, sehingga dikhawatir-kan sungai tercemar bakteri Esherecia coli. Selain itu, lingkungan terlihat kumuh.

Di sejumlah desa, saluran air, serta got menjadi tempat penyaluran limbah rumah tangga. Bahkan, ada yang membuang limbah kotoran ternak seperti kandang babi langsung

ke got, bukan dibuatkan tangki pengering (septic tank). Hal ini terutama dilakukan peternak babi yang membuang kotorannya langsung ke sungai atau got. Karena priha-tin dengan sanitasi lingkungan, sekitar 500 pegawai Pemkab Karangasem dan warga diterjunkan bergotong-royong melakukan pembersihan got di Desa Culik.

Budana

SUDAH sekian banyak buronan in-terpol dari berbagai negara ditangkap di Bali. Ternyata selain diminati turis man-

penjahat kelas kakap untuk sembunyi. Salah satu contoh buronan Interpol

India, tersangka otak puluhan kasus pem-bunuhan di India, Ranjedra Sadashiv Nika-lje alias Mohan Kumar ditangkap petugas Imigrasi dan Polsek Bandara Ngurah Rai, Minggu (25/10) lalu. Dia diciduk setelah turun dari pesawat Garuda Indonesia GA-751 dari Sydnei Australia.

Menyikapi kondisi Bali seperti itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra

mengatakan, menjadi dilema karena pari-wisata Bali saat ini juga menjadi tujuan international crime. “Kewaspadaan kita sebagai masyarakat dan komponen pari-wisata sangat dibutuhkan dalam rangka menangkal destinasi international crime ini,” tegasnya, Selasa (27/10).

Saat ini, menurut Alit Wiraputra, ban-yak penduduk dari mancanegara tinggal dan menetap di Bali. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masyarakat, pemerintah, dan aparat untuk mengetahui serta memi-liki data base akurat tentang keberadaan orang asing yang menetap dan bekerja di Pulau Dewata ini.

Kertanegara

MUSIM kemarau yang diprediksi lebih panjang dari sebelumnya berdampak pada tanaman petani. Seperti halnya yang terjadi di Dusun Paketan Desa Sukawana, Kintamani, puluhan hektar tanaman jeruk terancam mati lantaran kekurangan air sejak beberapa bulan lalu.

Berdasarkan pantauan, Selasa (27/10) lalu, perkebunan jeruk yang terhampar luas di perbukitan, daunnya tampak men-guning dan keriting. Di samping itu, ada pula yang sudah mengering dan buahnya layu. Tanahnya pun terlihat gersang. Salah seorang petani, I Nyoman Serangan menuturkan sebagian besar masyarakat di daerahnya menggantungkan penghasilan dari tanaman jeruk. Namun, musim ke-marau ini menyebabkan dirinya terpukul. Pasalnya, buah jeruknya yang baru beru-mur beberapa bulan layu dan tak berair.

Bahkan, sebagian mulai rontok. Dipastikan tahun ini dirinya tidak

mendapatkan hasil dari lahan perkebunan seluas 70 are itu. “Musim kemarau ini benar-benar memukul. Sedikit pun saya tidak dapat hasil,” keluhnya. Disampaikan lagi, layunya pohon jeruk ini mulai terjadi sejak dua bulan lalu, bertepatan dengan semakin menyengatnya musim kemarau.

Sosiawan

UPAYA pembinaan dan sosialisasi perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) terus digalak-kan Dinas Kesehatan Tabanan. Rabu (28/10) lalu, tim melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembinaan ke sejumlah sasaran, sep-erti sekolah, instansi kantor pemerintah, dan terminal. Hasilnya masih banyak ditemukan pelanggaran, seperti penjualan rokok di kan-tin instansi pemerintah, serta puntung rokok di kawasan sekolah dan terminal.

Meski belum masuk dalam ranah pen-egakan perda, dalam sidak tersebut tim memberikan teguran dan pembinaan lang-sung pada pelanggar. Menurut Ketua Tim KTR Dinas Kesehatan Tabanan I Wayan Triana Suryanata, upaya ini sebagai bentuk monitoring untuk mengecek sejauh mana pemahaman masyarakat tentang larangan merokok di zona kawasan tanpa rokok. Dari tiga sasaran monitoring, petugas menemukan puntung rokok di kawasan SMAN 1 Tabanan dan Kantor Dinas Pertanian. “Di SMA 1 kami temukan puntung rokok dan bungkus rokok dekat kantin. Pihak sekolah mengata-kan itu milik tukang bangunan yang sedang melakukan renovasi,” ujar Triana.

Tim juga menemukan hal serupa di Kantor Dinas Pertanian Tabanan. “Kami temukan kantin di instansi pemerintah yang masih menjual rokok. Setelah ditanya, alasannya klasik, mereka tidak tahu apa itu kawasan tanpa rokok. Meski begitu, kami tetap beri teguran dan pem-binaan,” ungkapnya.

Puspadewi

60 Persen Warga Tak Miliki Jamban

Puluhan Hektar Tanaman Jeruk Terancam Mati

Bali Jadi Tujuan “International Crime”

Sidak KTRTim Masih Temukan Pelanggaran

MBP/sos

Page 8: Majalah balipost edisi 113

8

8 9 - 15 November 2015

L A P O R A N U T A M A

Pemimpin di Bali yang mendukung Perpres 51 tahun 2014 telah “ke-bablasan” dengan mem-

berikan angin segar kepada salah satu corporate untuk memberikan izin reklamasi Teluk Benoa. Masyarakat sangat menyayang-kan pertimbangan yang digu-nakan sebagai keputusan untuk mereklamasi Teluk Benoa seba-gai mega proyek pengembangan pariwisata di Bali.

Bali dengan 8 kabupaten dan satu kota merupakan daerah kecil dan secara agregat ternyata ter-jadi pengembangan pembangu-

bagian selatan mengalami kepa-datan yang sarat dengan jumlah penduduk dan pendatang baru. Sedangkan daerah barat, timur dan utara semakin ditingalkan untuk berduyun-duyun datang ke Bali Selatan.

Daya tarik Bali Selatan tidak terbendungkan sehingga proses ketimpangan aspek demografi akan semakin ruwet untuk ditan-gani pemerintah.

Sesungguhnya Bali tidak butuh mega proyek, karena mereka tahu mega proyek selama ini hanya memberikan manfaat bagi cor-porate dan sekelompok orang. Sedangkan masyarakat hanya mendapatkan tetesan air mata se-bagai dampak atas kerusakan alam lingkungan. Jika pemimpin Bali lebih cerdas dan arif maka Proyek pembangunan yang dibutuhkan

Tri Hita Karana (THK).

THK menjadi lawan atas kes-erakahan pembangunan dan kes-erakahan pelaku pelaku ekonomi yang mengutamakan modal seba-

gai kunci segala galanya.Teluk Benoa merupakan aset

yang sarat dengan konsep Nye-gare Gunung dan konsep nyegare gunung merupakan konsep ka-wasan suci. Konsep kawasan suci merupakan bhisama atau kepu-tusan Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDI) nomor 11/kep/I/PHDIP/1994 tanggal 25 Januari 1994, yang arus dijaga kelestariannya.

Sejak zaman dulu Pulau Bali tidak perlu dipoles dengan unsur capitalism, membangun Bali su-dah cukup dengan pembangunan budaya yang telah berabad-abad dipertahankan berdasarkan THK. Bali tidak butuh pembangunan mega modern yang suatu ketika dapat meruntuhkan Budaya Bali. Bali hanya memiliki budaya yang unik dibandingkan dengan budaya lain di dunia. Aset dan karakter budaya Bali menjadi modal dasar guna menghidupkan masyarakat Bali.

Kekeliruan mainset oknum pemimpin termasuk wakil rakyat mestinya sudah berubah, kar-ena pembangunan kehidupan bangsa ke depan semestinya sudah bergeser. Pembangunan basis produktivitas bergeser menjadi pembangunan optimal dan harmoni. Konsep entre-preneurship yang berorientasi

menjadi konsep ecopreneur-ship. Konsep ecopreneurship itu membangun kepentingan semua pihak dan menghindari konsep maksimalisasi rente dan profit dengan mengutamakan konsep keharmonisan dan optimalisasi outcome berkelanjutan.

Rindra

MaksimalisasiRente

Bali tidak butuh pemban-

gunan mega modern yang

suatu ketika dapat meruntuh-

kan Budaya Bali.

Prof. Dr. Ketut Rahyuda

Page 9: Majalah balipost edisi 113

9

9 - 15 November 2015 9

BALI tak bisa lepas dari pengaruh nasional. Termasuk dalam bidang ekonomi. Keterpurukan ekonomi na-sional, juga berimplikasi pada menu-runnya ekonomi Bali. Walaupun dis-elamatkan sektor pariwisata, tetapi secara keseluruhan ekonomi Bali juga mengalami pelambatan.

Kondisi yang sama diprediksi ter-jadi pada 2016. Proyeksi Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bergeser dalam bilan-gan digit dari 5 persen pada tahun 2014, menjadi 5,5 persen di 2016, dengan prediksi neraca transaksi berjalan tetap

Gross Domestic Product (GDP).Akademisi Unwar, Ngurah Sanjaya,

S.E., M.Si., Ak., mengingatkan kepada seluruh elemen agar tidak terbuai den-gan dolar yang dihasilkan dari sektor pariwisata. Terlebih, Bali hanya ber-gantung pada kunjungan wisatawan, bukan pada penyerapan produk yang dihasilkan.

“Yang sangat diandalkan Bali seka-rang adalah kedatangan wisatawan. Kalau mengandalkan tamu berbelanja produk handycraft dan lainnya akan berat untuk Bali,” ujar Ngurah Sanjaya, pekan lalu.

Namun karena wisatawan ke Bali ingin melihat Bali, baik panorama alam-nya maupun tradisinya, kata Ngurah Sanjaya Bali masih memiliki harapan untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit dan ketat persaingan. Syu-kurnya Bali masih diminati untuk dikunjungi, kendati ada persaingan. Namun, yang harus dilakukan adalah optimalisasi semangat pemerintah dan pelaku pariwisata untuk menjaga desti-nasi dengan baik.

“Kita tidak boleh ragu-ragu lagi men-jaga alam yang menjadi objek wisata di daerah-daerah. Alam yang membuat Bali indah bukan bangunan yang mem-buat indah, jadi jaga alam, kendalikan alih fungsi dengan sedemikian rupa utama pada daerah-daerah yang indah,” tegasnya.

Sementara itu pemerintah daerah Bali memprediksi, perekonomian Bali tahun 2016 akan jauh lebih baik dibanding saat ini. Berbagai program

baru yang digelontorkan pemerintah pusat dipastikan sudah berjalan ses-uai dengan harapan. Utamanya pem-bangunan yang dimulai dari bawah, menyasar masyarakat desa. Namun dengan catatan, kondisi ekonomi di tahun 2015 tetap menjadi bahan pem-belajaran terutama oleh pemerintah pusat.

“Prospek ekonomi tahun 2016 saya prediksi pasti akan lebih bagus dari sekarang. Kemudian beberapa negara, seperti di Eropa, tren pertumbuhan ekonominya juga sudah mulai naik walaupun sedikit,” ujar Karo Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Bali I Nen-gah Laba, pekan lalu.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Bali memang sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global. Meng-ingat Bali telah dikenal sebagai daerah tujuan pariwisata. Lantaran itulah, pertumbuhan ekonomi Bali di tengah pelambatan ekonomi secara nasional

tahun ini terbilang “aneh”. Pasalnya, angka pengangguran justru menurun di tengah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry memprediksi ekonomi Bali tahun 2016 akan sangat positif. Hal ini ditandai dengan tingkat pertum-buhan ekonomi di atas rata-rata tingkat nasional. Begitu juga tingkat inflasi

tingkat nasional.“Hal yang positif adalah daya serap

anggaran, baik APBD dan APBN di Bali jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional,” imbuhnya. Meski demikian, lanjut Sugawa Korry, pemerintah ke depan masih perlu memperhatikan ting-kat ketimpangan dan kesenjangan antar daerah. Perlu ada terobosan-terobosan untuk meningkatkan pemerataan in-vestasi di seluruh daerah Bali.

Parwata/Rindra

Perlu Terobosan Atasi Ketimpangan

BPM/dok

Munculnya pemukiman kumuh akibat ketimpangan ekonomi perlu mendapat perhatian pemerintah.

Page 10: Majalah balipost edisi 113

10

9 - 15 November 201510

L A P O R A N U T A M A

MBP/eka

Ratusan aktivis lingkungan dan mahasiswa turun ke jalan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Mereka menilai mega proyek tersebut akan menghancurkan lingkungan, budaya, dan ekonomi Bali.

Page 11: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 11

“Bali jangan lagi berbicara pertumbuhan di atas 5 persen, tapi yang paling penting ada-lah esensi pertumbuhan itu, pemerataan.’’ Tantangan ekonomi Bali tak hanya pengaruh global dan na-sional, juga bisa bersumber dari kedatan-gan wisatawan yang tidak sepenuhnya berwisata ke Bali. Pengamat Ekonomi Viraguna Bagus Oka mengatakan, ada banyak wisatawan yang datang untuk berbisnis. Kondisi ini juga akan menjadi tantangan Bali dalam mengelola pelu-ang ekonomi yang ada. Terlebih, saat ini tidak ada hambatan bagi wisatawan untuk berbisnis di Bali. Berbeda den-gan negara tetangga seperti Australia. Di sana, investasi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Sampai-sampai, jumlah uang yang dibawa ke negeri Kanguru itu pun dihitung dengan detail. “Sementara di sini semua tidak ada. Mereka bebas hambatan. Inilah yang harus menjadi perhatian,’’ tegasnya pekan lalu.

Ia yang mantan Pimpinan BI Den-pasar ini mengatakan, kondisi ini akan membuat Bali mengalami pergeseran. “Bali jangan lagi berbicara pertumbu-han di atas 5 persen, tapi yang paling penting adalah esensi pertumbuhan itu, pemerataan,’’ ujarnya.

Ia mengatakan khusus Bali per-tumbuhan ekonomi tersebut hampir 60 persen dinikmati luar. Berdasarkan data perbankan, dana pihak ketiga hampir mencapai Rp 68 triliun, hampir 60 atau 70 persen itu kembali ke luar Bali sehingga yang ‘stay’’ paling banyak 30-40 persen. Dan itupun, 60 persennya adalah untuk konsumtif, untuk UMKM hanya 10 persen, belum lagi yang untuk modal kerja. ‘’Sehingga, kebutuhan kita untuk menggerakkan ekonomi atau pertumbuhan yang berbasis lokal sangat berat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Lem-baga Perkreditan Desa (LPD) Bali Dr. Gde Made Sadguna, mengatakan, perekonomian Bali 2016 juga akan terimbas langsung oleh gejolak politik nasional. Bahkan dua masalah fun-damental Bali yang menjadi isu lokal

saat ini yakni reklamasi Teluk Benoa dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) juga akan turut andil memberi tekanan pada perekonomian Bali 2016. Dua isu lokal ini memiliki potensi mempengaruhi iklim investasi termasuk mengubah arah kebijakan perekonomian Bali.

Praktisi perbankan ini juga meng-ingatkan agar Bali segera memetakan langkah-langkah strategis untuk mengu-rai ancaman perekonomian Bali. Salah satu hal yang harus segera diputuskan adalah polemik soal reklamasi Teluk Benoa dan KSPN. Dua isu strategis di Bali memiliki andil menghambat per-ekonomian Bali. Pro kontra terhadap dua agenda ini bisa menjadi bumerang jika Bali salah mengambil keputusan. ‘’Bali mestinya segara menyatukan persepsi. Moratorium investasi harus diambil sampai pengusaha lokal Bali memiliki daya saing untuk merebut peluang yang ada,’’ ujarnya.

Sadguna yang juga konsen terhadap budaya Bali ini mengingatkan agar Pemda Bali selaku otoritas publik dan kalangan swasta harus duduk ber-sama. Keterbukaan dalam mendesain perekonomian Bali harus dibangun. Birokrat mestinya memberikan ruang dan memotivasi pengusaha lokal Bali untuk membentuk konsorsium agar bisa bersaing dengan pemodal besar. ‘’Dengan cara ini kemandirian ekonomi Bali bisa dicapai. Langkah ini juga akan membuka ruang bagi krama Bali untuk menikmati pertumbuhan ekonomi Bali secara lebih adil,’’ ujarnya.

Selain memotivasi pengusaha lokal Bali untuk bangkit dan bersatu, ia juga menyarankan agar peran LPD dalam membangun ekonomi kerakyatan ber-basis pedesaan dioptimalkan. Peluang ke arah itu sangat terbuka terlebih UU No 1/2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tak mengatur LPD. ‘’Bali memiliki peluang menjadikan LPD lebih otonom. Dengan pendekatan regu-lasi yang berpayungkan hukum adat, LPD bisa menjadi motor penggerak perekonomian Bali.’’

Dira Arsana

Bali Alami Pergeseran

Page 12: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

MELASPAS - Keluarga besar SMP PGRI 5 Denpasar, Selasa (27/10), pakedek pakenyum menggelar upacara pem-laspas, mendem dasar, mendem pedagingan dan macaru Rsi gana gedung baru berlantai tiga di Jl. Gunung Agung Gang

Indus No 8 Denpasar. Upacara dipuput Ida pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Tegal Denpasar. Upacara

juga dihadiri Ketua YPLP Dasmen PGRI Bali, Dr. I Made Suada, Ketua YPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, Drs. I

Nengah Madiadnyana, M,M., Ketua PGRI Bali, Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., Ketua PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nyoman Winata, M.Hum., dan Pembina Drs. Ketut Suarka.

Upacara juga dihadiiri para kepala sekolah di lingkungan PGRI ota Denpasar serta tokoh masyarakat Br. Kerta Jati.

MBP/ist

KONFERENSI INTERNASIONAL - Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana menye-

lenggarakan konferensi internasional dari sebuah organisasi profesi di bidang akuntansi manajemen yang bernama Asia

tanggal 27-28 Oktober. Konferensi ini adalah konferensi ke-11 dengan tema “Management Accounting for Sustain-

able Development”, diikuti peserta dan partisipan terbanyak sepanjang penyelenggaraan konferensi APMAA. Pembukaan

resmi acara konferensi dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud) oleh Rektor Unud, Prof. Dr.dr. Ketut. Suastika, Sp,PD-KEMD dengan simbolis

pemukulan gong. Sebelumnya pada tanggal 26 Oktober telah dilakukan Doctoral Colloquium di Universitas Warmadewa

yang juga merupakan rangkaian Konferensi APMAA ke-11.

MBP/ist

SUMPAH PEMUDA - Pesatnya perkembangan teknologi informasi, ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberi

jaminan kecepatan informasi. Namun sisi lain, informasi tak jelas pun kadang sulit dibendung. Maka dari itu, pemuda

harus cakap untuk memilah fenomena dunia maya, terutama menggunakan media sosial (medsos) agar berfungsi secara

positif. Demikian dikatakan Wakil Bupati Gianyar Made Ma-hayastra saat menyampaikan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI dalam apel peringatan Hari Sumpah Pe-

muda yang ke-87 di Kabupaten Gianyar yang dilangsungkan di Lapangan Astina Gianyar, Rabu (28/10).

MBP/ist

WISUDA KATRTINI - Akademi Kebidanan (Akbid) Kartini, Denpasar melaksanakan wisuda program regular DIII ke-8

pada Kamis (22/10) di Inna Grand Bali Beach, Sanur. Akbid Kartini yang didirikan oleh yayasan Kartini Bali ini melepas 130 wisudawan. Upacara wisuda dilaksanakan dalam sidang

terbuka senat Akbid Kartini Bali yang dipimpin langsung oleh Direktur Akbid Kartini Bali sekaligus merangkap se-

bagai Ketua Senat Akbid Kartini Bali, Ni Made Darmiyanti, S.ST., M.Keb. Para wisudawan dilantik oleh Ketua IBI Bali,

Ni Ketut Adi Arini, S.Sos., S.ST., M.M., dan pengambilan sumpah tenaga kesehatan dilakukan oleh Kepala Dinas Kes-

ehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM.

Page 13: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 13

MBP/ist

PADGP - Paruman Agung Dharma Goshana Pusat (PADGP) yang digelar Sabtu (24/10) disampaikan Ketua

Panitia Paruman Agung Ida Bagus Gunawan didampingi Ketua Dharma Prawerthi Sabha Ida Bagus Wayan Jungutan

dan panitia lainnya.

MBP/edi

BIDIK BALI - Perusahaan Asuransi jiwa PT Zurich Topas Life (Zurich) membidik Bali untuk memperkenalkan produk

terbarunya yaitu MahaCita Protection. Alasannya, Bali masih merupakan daerah yang menjanjikan bagi investasi.

Wilayah Bali memang menjadi incaran investor, baik dalam maupun luar negeri, terutama di bidang pariwisata. Meskip-

un terjadi pelemahan ekonomi, baik nasional dan juga di Bali, tetapi bisnis asuransi diyakini bisa tetap tumbuh. Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Zurich Topas

Life, Peter Huber, saat memperkenalkan produk MahaCita Protection kepada masyarakat Bali di Renon, Rabu (28/10).

MBP/IST

SCHULER CAMP - Asosiasi Kepala Sekolah Mitra (PASCH--Partnerschule) Indonesia menggelar acara perkemahan

siswa atau Schuler Camp 2015, 26-30 Oktober di Bali. Acara tersebut dibuka resmi Kabid Dikmen Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Drs. Wayan Susila, M.Si. didampingi Ketua Asosiasi Kepala Sekolah PASCH Indonesia

Dr. Wayan Rika, M.Pd. di Hotel Adi Jaya, Jl. Sunset Road, Kuta, Senin (26/10). Pembukaan acara tersebut dimeriahkan lagu dan tari janger, persembahan siswa SMAN 4 Denpasar.

Hadir saat itu diantaranya Elmi Fransiska Aruan mewakili Konsul Jerman di Bali, Robert Jantzen dan tim PASCH Indo-

nesia Carola Ganskopf dan Ekadewi. Ketua Asosiasi Kepala Sekolah PASCH Indonesia Dr. Wayan Rika, M.Pd. dalam

sambutannya berharap peserta bisa mengikuti Schuler Camp ini dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

MBP/ist

SEMARAK LOMBA - Peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda di SMK PGRI 2 Badung, berlangsung se-

marak. Berbagai lomba digelar OSIS setempat untuk memberi penguatan dalam pendidikan karakter. Hasil lomba terbaik dipentaskan dalam panggung terbuka yang digelar Selasa

(27/10). Agenda kreativitas ini diawali dengan persembahyan-gan dipimpin Kepala SMK PGRI 2 Badung, Drs. I Gusti Ketut

Sukadana, M.Pd. Pentas anak-anak SMK PGRI 2 Badung (Serdadu) tampil berkualitas. Hal ini pas dengan tema Bulan

Bahasa yakni “Pembentukan karakter bangsa melalui pening-katan kualitas bahasa dan sastra Indonesia dan daerah”.

Page 14: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

PANEN PADI - Acara penen padi bersama dilakukan di ar-eal seluas 10,057 di Subak Pulagan, Kecamatan Tampaksir-ing Selasa (27/10). Penanaman padi yang sempat memecah-

kan rekor Muri ini, dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Kepala Perwakilan BI Bali, Bupati Gianyar

serta TNI/Polri. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indone-sia Bali, Dani Setyowati dalam laporannya menyampaikan

panen perdana padi organik yang ditanam di demplot seluas 10 Ha di area Subak Pulagan, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar ini diharapkan akan menjadi contoh bagi subak

lain di Bali, untuk segera menanam dengan metode serupa. Panen perdana padi organik tersebut, menghasilkan produk-

si mencapai 8-9 ton gabah per hektar.

MBP/ist

SARJANA UNMAR - Setelah empat tahun mengenyam pendidikan di bangku kuliah di Kampus Pusat di Denpasar,

19 teruna-teruni dari Klungkung kini resmi menjadi sarjana di Universitas Mahendradatta (Unmar) Bali. Wisuda dilak-sanakan di Gedung Ksirarnawa Art Center. Adapun biaya

penelitian hingga skripsi disubsidi dengan bantuan anggota DPD-RI, Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna

MWS III, S.E. (M.Tru), M.Si. Nampak dalam foto 19 ma-hasiswa asal Kabupaten Klungkung pada wisuda Sarjana

Universitas Mahendradatta Bali.

MBP/ist

DOKTOR FT UNHI - Dekan Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia (FT Unhi) Denpasar I Wayan Muka, S.T., M.T. meraih gelar doktor. Dosen tetap pada Program Studi Teknik Sipil FT Unhi kelahiran Mumbul Kelurahan Benoa

Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini meraih gelar Dok-tor Teknik Sipil dalam sidang ujian promosi doktor (ujian

terbuka), Jumat 23 Oktober 2015 di Gedung Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. I Wayan Muka

berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘’Model Mana-jemen Risiko Terintegrasi pada Pengembangan Properti’’

dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

MBP/ist

UNDIAN SIMPEDES - Sebagai wujud apresiasi dan terima kasih kepada nasabah yang setia, Kantor Cabang

BRI Denpasar Gajah Mada dan Cabang Renon, Jumat (23/10) lalu menggelar acara Penarikan Undian Panen

Hadiah Simpedes Periode I tahun 2015 di Krisna Gallery & Resto di Jalan Diponegoro, Denpasar. Penarikan undian kali ini benar-benar banjir hadiah di antaranya dua mobil dan puluhan sepeda motor. Grandprize I yaitu satu mobil

Suzuki Ertiga diraih nasabah BRI Unit Kerja Sanur, I Made Sudiana. Nampak dalam foto karyawan Kantor Cabang

BRI Denpasar Gajah Mada dan Cabang Renon usai acara Penarikan Undian Panen Hadiah Simpedes Periode I 2015.

Page 15: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 15

K A R YA S E N I

LANGKANYA bahan baku untuk pembuatan warna alami menyebabkan banyak seniman menggunakan ba-han pewarna kimia dalam pembuatan lukisan klasik Wayang Kamasan. Aki-batnya, banyak cara pewarnaan secara alami mulai ditinggalkan para seniman di Desa Kamasan. Di tengah perubahan tersebut ternyata ada satu seniman yang menggunakan emas asli sebagai warna dalam lukisan. Selain harga yang sangat mahal, pewarnaan lukisan mengguna-kan emas asli kini banyak ditinggalkan para seniman lukisan klasik kamasan karena sulit dalam mengimplementa-sikannya.

Jero Mangku Wayan Muliarsa (53), keturunan langsung dari penemu lukisan klasik Wayang Kamasan Gede Mre-sadi menjadi satu-satunya seniman yang menggunakan emas asli untuk mewarnai pada hasil karyanya. Menurutnya, banyak seniman tidak menggunakan emas dalam karyanya karena cara penerapannya sudah lama ditinggalkan. Padahal menurutnya,

emas menjadi warna utama dalam lukisan khas Kamasan pada zaman dulu. Meng-ingat untuk menggunakan emas harus dilakukan peleburan dulu sebelum dipakai pada lukisan. “Istilahnya prada gedekalau dulu disebutnya. Memang meng-gunakan emas asli yang dilebur langsung dipakai pada lukisan,” tuturnya.

Penggunaan emas asli tersebut me-nyebabkan warna emas di lukisan klasik Kamasan pada zaman dulu lebih ber-tahan lama dibandingkan prada-prada yang ada saat ini. Terkait dengan harga, tentu lukisan yang menggunakan emas asli lebih mahal dibandingkan lukisan yang tidak menggunakan prada. “Untuk satu lukisan harganya bisa mencapai Rp 100 juta,” tutur Mangku Muliarsa, generasi kelima dari keturunan penemu lukisan Wayang Kamasan bernama Gede Mresadi.

Pria yang sampai saat ini tidak me-nikah ini mengaku, metode penggunaan emas asli didapatkannya setelah melaku-kan percobaan berkali-kali. Penerapan-

nya pun dilakukan setelah mempelajari lukisan asli dari Gede Mresadi yang berkarya pada abad ke-17. Hanya saja warna alami lainnya yang menggunakan batu pere sudah jarang digunakan pada lukisan wayang klasik khas Kamasan. Penggunaan warna alami kini hanya di-gunakan untuk lukisan di pura-pura yang dipesan khusus. Sedangkan lukisan yang dijual di Desa Kamasan secara komersial sudah menggunakan warna kimia.

Ia pun berharap cara pewarnaan lukisan klasik ini tetap dilestarikan oleh generasi penerusnya. Sayangnya, kema-juan zaman saat ini membuat anak-anak lebih menyukai cara yang praktis. Apalagi saat ini anak-anak lebih disibukan dengan kegiatan di sekolah sehingga membuat waktunya menjadi terkuras. “Kalau dulu dengan melukis ini saya dan saudara-saudara saya bisa membiayai sekolah. Sekarang karena sekolah anak-anak tidak bisa melukis,” pungkasnya yang merasa prihatin dengan pelestarian seni lukisan klasik Wayang Kamasan ini. (adv3)

MBP/dwa

Menggunakan emas asli untuk mewarnai lukisan klasik Wayang Kamasan saat ini masih diterapkan oleh Jero Mangku Wayan Muliarsa.

Lukisan Wayang Kamasan

Gunakan Emas Asli sebagai Pewarna

Page 16: Majalah balipost edisi 113

16

Bali memiliki angka

ketergantungan

produksi bahan pangan

dan keperluan konsumtif

lainnya sangat tinggi. Ini

terjadi karena laju pertum-

buhan penduduk tak terk-

endali. Kondisi ini akan

menjadi beban serius bagi

Bali 2016 jika penduduk

Bali dan laju investasi tak

segera dikendalikan.

Dr. I Gusti Wayan Murjanayasa

9 - 15 November 201516

P O L I T I K

Te k a n a n e k o n o m i g l o b a l diprediksi menguat 2016. Kondisi ini pun diyakini akan berdampak pada daya tahan

ekonomi Bali. Tingginya urbanisasi, rendahnya produksi serta lemahnya daya saing produk lokal merupakan faktor dominan yang akan mempen-garuhi pergerakan ekonomi Bali. Mengantisipasi keterpurukan ekonomi ini, Bali diharapkan segera melakukan reorientasi investasi termasuk menata pasar domestik. Pembangunan ekonomi berbasis pedesaan juga harus segera digalakkan.

Sebagai destinasi pariwisata, Bali memang memiliki keunggulan strategis dalam membangun daya saing ekonomi. Namun, ketergantungan hanya pada satu sektor pariwisata akan membuat ekonomi Bali rapuh. Terlebih, saat ini tingkat produksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk Bali sangat minim. Ketergantungan Bali terhadap produk bahan pangan luar Bali yang diprediksi sudah mencapai 80 persen merupakan isyarat labilnya ekonomi Bali. ‘’Bali memiliki angka ketergantungan produksi bahan pangan dan keperluan konsumtif lainnya sangat tinggi. Ini terjadi karena laju pertum-buhan penduduk Bali tak terkendali. Kondisi ini akan menjadi beban serius bagi Bali 2016 jika penduduk Bali dan laju investasi tak segera dikendalikan,’’ ujar Pengamat Ekonomi Unud Dr. I Gusti Wayan Murjanayasa.

Pakar Ekonomi kependudukan ini juga mengingatkan Bali untuk segera melakukan pembenahan manajemen kependudukan dan sektor ekonomi kreatif jika tak ingin tergilas tekanan ekonomi global. Ia mengatakan anca-man serius perekonomian Bali 20i6 ter-buka lebar sebagai dampak melemah-

nya perekonomian Tiongkok. ‘’Ekspor Bali 2016 masih sulit. Tiongkok yang menjadi pangsa pasar utama mengalami penurunan ekonomi,’’ ujarnya. Kondisi ini akan diperparah kuatnya tekanan ekonomi eksternal akibat belum jelas-nya kebijakan ekonomi Amerika Ser-ikat. ‘’Walaupun ada harapan pertum-buhan, namun tekanan ekonomi Bali 2016 malah sangat kuat,’’ ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar segera dilakukan reorientasi kebijakan. Pem-bangunan ekonomi yang bersumber dari pola konsumtif harus segera dialihkan ke ekonomi produktif. Sektor yang bisa dil-irik adalah penguatan daya saing UMKM serta memperbanyak pendirian koperasi produktif. Selain itu, ia meminta agar kebijakan pembangunan ekonomi diran-cang berbasis desa. Langkah ini akan menekan kepincangan pertumbuhan ekonomi serta menekan urban.

Sektor lainnya yang perlu ditata adalah perkoperasian. Saat ini, kata dia, koperasi yang banyak tumbuh justru koperasi simpan pinjam yang kreditnya banyak digunakan untuk pembiayaan konsumtif. Pertumbuhan ekonomi yang dipicu tingginya penge-luaran konsumtif sangat rawan. Ia pun mengingatkan agar Bali memperkuat pasar domestik dengan memberikan bobot pada penguatan konsumen dan kualitas produksi. ‘’Reorientasi kebi-jakan investasi selain sektor pariwisata juga harus dilirik,’’ sarannya.

Terkait dengan tantangan ekonomi Bali 2016, Ketua Kadin Bali A.A. Wiraputra mengatakan Bali tak bisa melepaskan diri dari penguatan teka-nan ekonomi global. Sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali harus ‘’di-paksa’’ agar melibatkan komponen lokal. ‘’Suplai bahan pangan penyangga kebutuhan hidup penduduk Bali hampir

MenataKebijakanInvestasi

80 persen didatangkan dari luar Bali. Ketergantungan suplai ini akan mem-buat daya tahan ekonomi Bali rapuh,’’ ujarnya. Kondisi ini akan bertambah berat ketika keuntungan pengelolaan pariwisata Bali justru banyak dinikmati investor. Untuk itu, pelibatan pengusa-ha lokal dan komponen masyarakat Bali dalam pariwista harus dibuka lebar.

Dira Arsana

Page 17: Majalah balipost edisi 113

17

9 - 15 November 2015 17

SUMPAH Pemuda kini terkesan makin kehilangan gaungnya. Saat ini, momentum peringatan Sumpah Pemuda hendaknya dimanfaatkan sebagai media untuk introspeksi diri. Merevitalisasi makna sumpah pemuda juga harus dilaku-kan. Nilai-nilai Sumpah Pemuda bukan bersifat statis, namun bergerak dinamis sehingga senantiasa kontekstual dengan perkembangan zaman.

Pandangan itu dilontarkan anggota Komisi IV DPRD Denpasar A.A. Ngurah Widiada, S.H. Saat ini, kata dia, tidak sedikit pula generasi muda yang terjebak dalam pusaran arus konsumeristik, hedo-nistik, materialistik dan individualistik yang mengesankan mereka makin men-jauh dari semangat dan cita-cita Sumpah Pemuda yang dicetuskan para pemuda 87 tahun silam. “Itulah realita yang kini menelikung banyak pemuda di era global-isasi ini. Saya berharap, momen peringatan Sumpah Pemuda ini melahirkan kesadaran untuk melepaskan diri dari perangkap jebakan zaman itu,” ujarnya.

Saat ini, menurutnya merupakan

saat yang tepat bagi generasi muda merevitalisasi makna Sumpah Pemuda untuk selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa. Ditegas-kan, nilai-nilai Sumpah Pemuda bukan bersifat statis, namun bergerak dinamis sehingga senantiasa kontekstual dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, dia berharap segenap komponen pemuda menghilangkan segala sekat-sekat yang selama ini menghambat persatuan bangsa. Menjadikan segala perbedaan dan keraga-man yang ada sebagai simpul pemersatu, bukan sebaliknya menjadikan perbedaan itu sebagai dalih pembenar untuk saling bertikai satu sama lain. “Dalam setiap za-man, pemuda selalu ditakdirkan sebagai agen of cange. Agen perubahan bangsa menuju kondisi yang lebih baik. Bukan sebaliknya, selalu menjadi beban berat bagi bangsa sehingga bangsa ini sulit bergerak ke arah yang lebih baik. Dengan menjauhi narkoba dan taat melaksanakan kewajiban sesuai status dan profesinya, misalnya, seorang pemuda sebenarnya telah mengimplementasikan makna

Sumpah Pemuda itu dalam tataran aksi praksis. Itu hanya sebuah contoh yang sangat sederhana,” ujarnya.

Widiada tidak menampik, peringatan Sumpah Pemuda kini terkesan makin ke-hilangan gaungnya. Namun, penglingsir Puri Peguyangan, Denpasar ini mengaku tetap meyakini Sumpah Pemuda memiliki energi batin yang sangat mumpuni dalam menggerakkan kesadaran pemuda untuk tetap menjaga persatuan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ketika kondisi bangsa carut-marut diterjang berbagai pertikaian, maka kita berharap nilai-nilai luhur yang terkand-ung dalam Sumpah Pemuda itulah yang kembali bisa mempersatukan kita sebagai sebagai sebuah bangsa yang berdaulat. Da-lam merekatkan persatuan itu, kita harus mampu menanamkan sikap

saling percaya satu sama lain. Pasalnya,

merupakan wujud dari tidak adanya sikap saling percaya tersebut,” tegasnya.

Sumatika

MerevitalisasiMakna Sumpah Pemuda

Page 18: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201518

P E N D I D I K A N

Pemkab Buleleng terus mencari tero-bosan guna “menambal” krisis guru di wilayahnya. Salah satu solusi yang akan diambil pada tahun 2016

mendatang adalah menambah 300 orang guru kontrak. Dengan tambahan ini, total guru kontrak yang dipekerjakan di seluruh sekolah di Bumi Panji itu mencapai 742 orang. Kepastian penambahan ratusan guru kontrak itu terungkap dalam pembahasan KUA dan PPAS APBD Induk 2016 di Ge-dung DPRD Buleleng, belum lama ini.

Dalam rapat tersebut, anggota dewan yang tergabung dalam Badan Anggaran (Banggar) mengusulkan agar Pemkab Bule-leng menambah guru kontrak. Upaya ini dinilai paling efektif untuk mengatasi krisis guru yang masih terjadi hingga sekarang. Jika hanya mengandalkan tambahan guru

dari jatah formasi dari rekrutmen CPNS, dewan mengaku pesimis kalau cara terse-but dapat menyelesaikan persoalan krisis guru yang sudah terjadi bertahun-tahun. Pasalnya, dalam beberapa tahun yang telah lewat jatah formasi untuk guru ini sangat minim dan tidak sebanding dengan jumlah guru yang telah pensiun. Untuk itu, dewan mendorong dari segi usulan penganggaran untuk membayar nafkah guru kontrak yang akan direkrut tahun depan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng Dra. Wayan Lugraheni mengata-kan, berdasarkan evaluasi dan pengkajian analisa beban kerja, kekurangan guru di daerahnya masih cukup banyak. Bahkan, kekurangannya mencapai hingga ribuan orang guru. Kekurangan guru diyakini akan terus bertambah karena rata-rata setiap

tahun guru yang memasuki masa pensiun mencapai 200 orang. Sementara pengisian guru yang sudah pensiun tidak sebanding dengan penambahan guru baru hasil dari rekrutmen CPNS setiap tahunnya. “Ini masalah pelik sekali karena guru yang pensiun ini tidak bisa diganti dengan guru baru melalui rekrutmen CPNS. Apalagi dengan wacana moratorium CPNS yang sempat digulirkan pemerintah pusat, itu membuat kekurangan guru di Buleleng makin banyak,” katanya.

Mengatasi persoalan itu, kata Lugraheni, pihaknya telah menyusun anggaran untuk menambah 300 orang guru kontrak pada tahun angagran 2016 mendatang. Tambahan guru kontrak ini sudah berdasarkan kajian dan pemetaan ke sekolah-sekolah yang mengalami krisis guru. Dengan tambahan

”Tambal” Krisis Guru dengan

Page 19: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 19

DINAS Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dis-dikpora) Kabupaten Ban-gli akan berupaya menekan angka putus sekolah di Ban-gli dengan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ada di masing-masing sekolah. Dana BOS yang selama ini cenderung lebih banyak dimanfaatkan untuk pen-gadaan sarana dan prasa-rana sekolah, ke depan akan dimanfaatkan juga untuk pemberian bantuan dalam bentuk seragam maupun alat transportasi sederhana kepada siswa miskin. Kepala Disdikpora Bangli Nyoman Suteja menegaskan hal itu, belum lama ini.

Sesuai ketentuan, kata Suteja, dana BOS bisa diguna-kan untuk beberapa hal. Selain untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah seperti komputer, printer dan lain-nya, dana BOS juga bisa dimanfaatkan untuk membantu siswa miskin. Salah satunya, dalam bentuk pemberian bantuan seragam sekolah. “Jangankan beli baju, beli sepeda untuk siswa yang jarak rumah dan sekolahnya jauh juga bisa,” terangnya.

Dia menegaskan, siswa yang akan dibantu dengan dana BOS tentunya siswa yang benar-benar tidak mampu yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) maupun surat keterangan miskin dari lingkungan tempat tinggal yang bersangku-tan. Dikatakan, selain karena masalah ekonomi, faktor lain yang juga menyebabkan masih adanya angka putus sekolah di Bangli adalah kurangnya dukungan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Oleh karenanya, untuk menyikapi hal itu pihaknya bersama Disoskertrans, UPTD Disdikpora dan beberapa pihak lainnya juga akan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat guna memberikan pemahaman. “Terkait anak-anak yang putus sekolah sejak setahun atau dua tahun lalu, kami akan tetap dorong mereka untuk melanjutkan sekolah kembali. Kalau pun mereka tidak mau melanjutkan, nanti kami arahkan untuk mengikuti program Kejar Paket,” tegas pejabat asal Desa Sidembunut ini.

Sosiawan

ini, total guru kontrak yang dipekerjakan di Buleleng mencapai 742 orang. Mereka akan disebar ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru di jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA/SMK. “Tamba-han ini sudah berdasarkan analisa dan menyesuaikan dukungan ang-garan. Nanti, guru ini akan disebar ke sekolah di pedesaan dan kami optimis krisis guru bisa ditanggulangi secara bertahap,” tegasnya.

Selain menambah guru kontrak, lanjut Lugraheni, program mutasi atau pergeseran guru akan tetap dilakukan. Mutasi ini juga sebagai upaya untuk menyempurnakan kembali penyebaran guru-guru di Buleleng. Konsep mutasi guru yang akan digulirkan nanti dengan menggeser guru di perkotaan ke sekolah yang agak di luar kota. Seba-liknya guru di pinggiran kota akan dialihkan ke sekolah di pedesaan. Dia mencontohkan, sekolah di kota gurunya akan digeser ke wilayah Kecamatan Sawan. Sebaliknya, guru yang bertugas di wilayah Sawan akan digeser ke sekolah yang ada di pedesaan. “Mutasi juga menjadi program kami untuk pemerataan penyebaran guru dan harapan kami guru tidak mudah minta pindah ke kota,” jelas Lugraheni.

Mudiarta

Tekan Angka Putus Sekolah, Manfaatkan Dana BOS

Guru Kontrak

Mengatasi krisis guru, Pem-kab Buleleng akan menam-bah 300 orang guru kontrak pada tahun anggaran 2016

mendatang.

MBP/sos

Nyoman Suteja

MBP/mudiarta

Page 20: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201520

M A N C A N E G A R A

Penemuan bagian pesawat milik Malaysia Airlines MH370 di Pulau Reunion, Prancis memun-culkan harapan baru bagi pihak-

pihak terkait untuk menemukan puing-puing pesawat nahas itu. Namun, seorang ahli penerbangan berpendapat bangkai pesawat tipe Boeing 737-200ER itu mungkin tidak akan pernah ditemukan.

Bruce Robertson, seorang ahli pen-erbangan yang menyelidiki hilangnya MH370 mengatakan bahwa puing-puing pesawat itu akan terus terbawa arus laut berlawanan yang terus berputar. Dia mengatakan dengan sedikitnya bukti-bukti nyata yang ada, pencarian sisa-sisa pesawat akan lebih sulit.

“Puing pesawat yang tersisa mungkin masih bisa ditemukan di Pantai Mada-gaskar atau Afrika,” kata Bruce. “Tapi selain itu, puing-puing akan terbawa arus berlawanan di Samudra Hindia Selatan, berputar untuk selamanya,” tambahnya.

Mantan pilot dan teknisi pesawat itu memiliki teorinya sendiri mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada MH370. Menurutnya, kebakaran yang terjadi di bawah kabin pesawat lah yang menyebab-kan tragedi tersebut.

“Pilot dan kopilot membelokkan pesa-wat ke arah barat dan mulai menurunkan

ketinggian untuk mendarat. Namun, mer-eka meninggal karena hypoxia, kekuran-gan oksigen, kontrol pesawat diambil alih kendali otomatis selama beberapa jam kemudian,” kata Bruce.

“Pesawat jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Exmouth, Australia,” tambahnya. Teori ini disusunnya dari keterangan saksi mata, seorang pelaut Inggris, Katherine Tees, yang mengatakan melihat MH370 terbakar di langit Phuket, Thailand.

Memang banyak teori dan barang-barang yang diduga berkaitan dengan pesawat ini seperti seorang bocah yang secara tak sengaja menemukan reruntu-han pesawat dengan ratusan kerangka di dalamnya. Ini ditemukan di hutan pedala-man yang berada di Pulau Sugbay, Provinsi Tawi-Tawi, Filipina baru-baru ini.

Temuan itu, langsung ia laporkan ke-pada ibunya, Siti Kayyam yang langsung menduga bahwa itu merupakan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang 18 bulan lalu. Siti menceritakan bahwa anaknya menemukan reruntuhan pesawat itu ketika tengah mencari burung di hutan bersama dengan dua orang temannya.

Betapa terkejutnya ketika Raik men-emukan reruntuhan tersebut, kemudian mendekatinya hingga tampak jelas ban-

yak kerangka di dalamnya. Atas temuan itu, Siti langsung berangkat dari Pulau Sugbay ini menuju ke Tawau, Malaysia untuk melaporkan temuannya itu kepada polisi. Ini dilakukan lantaran dirinya ya-kin bahwa reruntuhan itu merupakan bagian dari MH370 yang hilang.

Kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan, dan diperoleh kesimpulan sementara bahwa reruntuhan itu bukanlah merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang 8 Maret ta-hun lalu. Menurut mereka, itu merupakan pesawat sewaan militer Amerika Serikat Flying Tiger Line Flight 739, yang hilang pada 16 Maret 1962 silam. Pesawat itu dinyatakan hilang di atas Samudera Pas-

dalamnya. Dugaan ini menguat mengingat pesawat yang disewa militer Amerika dari Lockheed L-1049 ini, saat itu memang tengah menuju ke arah Filipina.

Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju ke Beijing, China. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 239 orang diduga kuat telah tewas bersama dengan lenyapnya pesawat tersebut.

Gugiek Savindra

Misteri MH370 Berlanjut

Page 21: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 21

PURA Puncak Mundi di Desa Batu-kandik berada di puncak Bukit Mundi yang menjadi dataran tertinggi di Nusa Penida. Pura yang piodalannya jatuh pada Budha Manis Wuku Prangbakat ini tidak terlepas dari sejarah keberadaan Nusa Penida yang dulu disebut sebagai pulau para pendeta atau Nusa Pan-dita. Pura Puncak Mundi ini dipercaya sebagai asal muasal kerjaan di Nusa Penida dan menurunkan berbagai pura lainnya.

Pura Puncak Mundi terdiri dari tiga pura palebaan yakni Pura Beji, Pura Krangkeng dan Pura Puncak Mundi. Tidak banyak yang menge-tahui Pura Beji yang berada di Pun-cak Mundi. Namun, keberadaannya merupakan tempat persembahyan-gan pertama sebelum melaksanakan persembahyangan ke pura lainnya. Selanjutnya di Pura Krangkeng, dipercayai dapat menanyakan ada

tidaknya leluhur yang masih harus menjalani masa untuk tinggal. Pura ini juga dipercaya sering dimohonkan pamedek untuk mencari tahu soroh atau klan dan juga nuntun leluhur serta ngaturang pengayubagia.

Pura Puncak Mundi merupakan pura Penataran Agung dengan jaba sisi, jaba tengah dan jeroan (paling dalam). Bila akan bersembahyang ke Nusa Penida, Biasanya yang lebih umum, urutan tang-kil di Nusa Penida, persembahyangan di Puncak Mundi menjadi yang pertama kali dilakukan sebelum ke Pura Dalem Ped. Pura Puncak Mundi merupakan stana Ida Batara Lingsir. Diyakini, keberadaan Pura Puncak Mundi berawal dari turunnya Batara Siwa yang turun di Nusa Penida pada tahun çaka 50 dan berstana di Gu-nung Mundhi.

Batara Siwa kemudian menjelma menjadi seorang pendeta besar bernama Dukuh Jumpungan yang dikenal manusia

sakti tanpa tanding, tahu akan segala macam ilmu sastra dan mahir dalam se-gala macam kepintaran. Batara Siwa yang menjelma sebagai Dukuh Jumpungan memiliki istri yang merupakan penjel-maan Dewi Uma bernama Ida Bhatari Ni Puri. Pada tahun saka 90, Batari Ni Puri melahirkan putra bernama I Merja. Keturunan dari I Merja ini yang menjadi sejarah dari terbentuknya berbagai pura di Nusa Penida.

Menurut penuturan manggala upacara I Gede Sidra, pujawali di Pura Puncak Mundi digelar setiap enam bulan sekali bertepatan dengan rahina Buda Umanis Prangbakat. Untuk saat ini puncaknya dilaksanakan pada, Rabu (14/10) lalu. “Pujawali dilaksanakan setiap enam bulan pada Buda Umanis Prangbakat,” ujarnya. Pura yang berada di dataran tinggi Nusa Penida ini selama nyejerselalu dipadati umat untuk melaksanakan persembahyangan. (adv4)

MBP/dwa

Pura Puncak Mundi Nusa Penida

Pura Puncak Mundi

Awal Terbentuknya Berbagai Pura di Nusa Penida

P E M E R I N TA H A N

Page 22: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201522

D A E R A H

Pasca-ditangkapnya Mangku Praja-pati Nengah Werdana oleh pihak kepolisian di rumahnya, di Banjar Langkan, Desa Landih, belum lama

ini, belasan prajuru dan tokoh masyarakat setempat menemui Kapolres Bangli AKBP Danang Beny K. untuk meminta maaf. Tak hanya itu, para prajuru yang telah mengakui semua kesalahannya dalam permasalahan tersebut juga memohon kepada kapolres untuk melepaskan Mangku Prajapati.

Kedatangan belasan prajuru dan tokoh masyarakat Banjar Langkan diterima Kapolres di Aula Mapolres Bangli sekitar pukul 11.00 wita. Juga hadir dalam per-temuan tersebut Ketua PHDI Bangli Nyo-man Sukra, Wakapolres Kompol Wimboko dan beberapa perwira lainnya. Dari pihak prajuru hadir Bendesa Wayan Sudarsa, Ka-dus Nyoman Sunarsa, Klian Subak Wayan Bered, dua tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Bangli Nengah Darsana dan Wayan Jamin, serta beberapa peduluan dan prajuru lainnya.

Wayan Jamin dalam kesempatan terse-but mengungkapkan bahwa dirinya se-

jatinya sudah sangat lelah dengan per-soalan itu. Oleh karenanya pihaknya sangat menginginkan agar masalah ini bisa diselesaikan sampai di sini dengan damai. “Mengenai masalah ini sudah di jalur hukum, kami tidak berani melebihi kewenangan Kapolres. Tapi kalau bisa kami mohonkan agar kasus ini bisa selesai dengan damai,” terangnya. Sementara itu, Bendesa Wayan Sudarsa menyampaikan permintaan maafnya kepada Kapolres. Dirinya mengakui bahwa permasalahan ini kembali berlanjut pasca adanya pen-andatanganan surat pernyataan baru yang dibuat pihak prajuru dalam paruman yang digelar di Balai Banjar setempat beberapa waktu lalu.

Pihaknya memohon kepada Kapolres agar permasalahan ini tidak dilanjutkan kembali. Hal yang sama juga disampaikan Kadus Langkan Nyoman Sunarsa. Kepada Kapolres, Sunarsa memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang telah diperbuat oleh pihaknya selaku prajuru selama ini. “Kami mengerti dan benar-benar menyadari, bahwa kesalahan

terletak pada kami. Kami memohon kepada Kapolres agar masih bisa memberi kami maaf. Kami sadari karena kesalahan kami, permasalahan yang harusnya sudah selesai malah melebar,” terangnya.

Sementara itu, beberapa prajuru lain-nya juga memohon kepada Kapolres untuk menghentikan proses hukum yang kini sedang berjalan. Bahkan mereka juga meminta kepada Kapolres tidak menahan Mangku Prajapati, dikarenakan yang ber-sangkutan masih harus mengikuti upacara agama di sebuah pura di Langkan. Menang-gapi hal itu Kapolres kembali menegaskan bahwa kasus kesurupan yang terjadi be-berapa waktu lalu seharusnya sudah selesai pascapenandatanganan kesepakatan damai bersama muspida di Polres. Terlebih untuk menyelesaikan kasus ini pihaknya bersama para pimpinan muspida sampai mengan-tar langsung warga tertuduh ke Banjar Langkan. “Itu artinya apa, desa bapak itu sudah sangat eksklusif! Dengan melakukan pelanggaran, itu artinya bapak sudah tidak menghormati pemerintah,” terangnya.

Kapolres mengungkapkan pihaknya

Mangku Prajapati Ditangkap

Prajuru Adat Langkan Minta Maaf

Page 23: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 23

sejauh ini sudah mengantongi sejumlah nama pelaku dan peranannya masing-masing. Mengenai dugaan penganiayaan yang dilakukan Mangku Prajapati, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa sedikitnya 20 orang saksi. “Itu baru satu pasal saja, kita sudah memeriksa 20-an orang. Belum lagi pasal-pasal lainnya,” ungkapnya. Sementara itu terkait adanya permohonan pihak prajuru dan tokoh masyarakat Langkan agar Mangku Prajapati dilepas, Kapolres pada saat itu memberikan tiga syarat.

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh pihak prajuru, pertama yakni harus meminta maaf kepada Muspida pasca dilanggarnya kesepakatan damai beberapa waktu lalu. Kedua Kapolres meminta kepada prajuru un-tuk mendatangkan seluruh warga Langkan ke Aula Polres Bangli. “Syarat yang ketiga ini cukup berat. Pihak yang merasa bersalah saya minta harus meminta maaf secara terbuka kepada keempat belas warga tertuduh. Minta maafnya nanti saat di aula. Mengenai siapa prajuru yang harus meminta maaf, nantinya kami yang akan menunjuk,” terangnya. Kapolres menambahkan sebelum prajuru diberikan kesempatan meminta maaf, dalam pertemuan di aula nanti pihaknya juga akan membeberkan kejanggalan-kejanggalan yang didapat dari hasil pemeriksaan terhadap tujuh orang dehaa yang sempat mengalami kerauhan.

Menanggapi syarat yang disampaikan Kapolres, para prajuru yang sudah mulai tak berdaya dengan sikap tegas Kapolres langsung menyetujuinya. Mangku Prajapati yang sejak Selasa malam berada di Polres pun akhirnya dilepas dengan dijamin oleh Nengah Darsana, Wayan Jamin, Klian Dusun Sunarsa dan Bendesa Wayan Sudarsa.

Swasrina

Pertemuan antara prajuru Banjar Lang-kan dengan Kapolres

Bangli.

SYARAT yang diberikan Kapolres Bangli AKBP Da-nang Beny Kusprihandono kepada pihak prajuru Banjar Adat Langkan, Desa Landih, yakni mengharuskan mer-eka meminta maaf ke semua muspida, ternyata cukup membuat pihak prajuru jera sekaligus malu. Mereka pun berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang mereka perbuat. Hal itu terungkap saat pihak prajuru meminta maaf kepada Dandim Letkol Inf. Agus Wahyudi Irianto. Adapun prajuru yang mengaku malu atas kejadian terse-but yakni Klian Dinas Nyoman Sunarsa. Di hadapan Dandim dia mengaku sangat malu dengan kejadian itu dan berjanji akan menjadikan hal ini sebagai pelajaran. “Baru sekarang kami rasakan malunya. Ini kesalahan prajuru dan akan dijadikan pengalaman,” ujarnya.

Sementara itu Bendesa Adat Wayan Sudarsa juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas dilanggarnya kesepakatan sebelumnya. Dia pun berharap nantinya imbauan Kodim bisa diikuti oleh semua prajuru.

Dandim Letkol Inf. Agus Wahyudi Irianto dalam kesempatan itu meminta kepada semua prajuru untuk menginstropeksi diri. Ke depan Dandim berharap agar di Dusun Langkan bisa tercipta situasi yang lebih baik. “Semua harus instrospeksi diri, jangan terpaku pada permasalahan terdahulu. Yang lalu biarlah berlalu. Ke depan harus bisa bermasyarakat yang baik,” kata Letkol Agus. Ia juga mengharapkan agar kesepakatan bersama yang sudah ditandatangani dijadikan pedoman.

Para prajuru tidak diperkenankan mengambil langkah sendiri sehingga melenceng dari harapan sebelumnya. Sementara itu usai meminta maaf kepada Dandim, rombongan prajuru yang terdiri dari belasan prajuru dan pemangku kemudian melanjutkan perjalanannya dengan mendatangi Kantor Departemen Agama. Selanjutnya pada pukul 15.00 wita, mereka mendatangi Pj. Bupati Bangli Dewa Mahendra Putra di rumah jabatan Bupati.

Di rumah jabatan bupati, Bendesa Sudarsa kembali meminta maaf dan mengakui kesalahannya yang telah mengingkari perjanjian damai yang dibuat di Polres Bangli. Dengan permohonan maaf ini, dia pun berharap persoalan ini tidak terjadi lagi. Hal yang sama juga disam-paikan Kadus Langkan Nyoman Sunarsa. Dia menyadari bahwa dalam kejadian ini pihaknya selaku prajuru telah berbuat salah. “Kami menyadari kesalahan kami sebagai prajuru. Kamilah yang memang salah dalam kejadian ini. Oleh karenanya kami memohon maaf,” ujarnya. Menang-gapi hal tersebut Pj. Bupati Bangli Dewa Mahendra Putra mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah memaafkan pihak prajuru sejak awal adanya persoalan ini. Kendati demikian ia berharap permohonan maaf yang disampai-kan ini tidak hanya sebatas ucapan. “Saya dari dulu sudah memaafkan, tetapi maaf jangan hanya diucapkan. Harus dimaknai dan dilaksanakan,” tegasnya.

Sosiawan

Prajuru Langkan Mengaku Malu

Page 24: Majalah balipost edisi 113

K E S E H ATA N

9 - 15 November 201524

Terapi hiperbarik sangat memung-kinkan untuk diterapkan di Bali sebagai pengobatan. Namun sayang, hingga saat ini hanya

RSUP Sanglah yang memiliki layanan terapi hiperbarik di Bali.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM., hiperbarik justru harus lebih banyak dit-erapkan di rumah sakit mengingat Bali memiliki banyak pantai, banyak tempat diving, dan penyelam-penyelam terutama daerah wisata yang banyak terdapat diving seperti Karangasem, Buleleng, Jembrana. “Maka dari itu, kalau hanya Sanglah, kurang banyak,” ujarnya usai membuka acara International Annual Scientific Meeting Evidence Based Medicine on Hyperbaric Oxygen Treatment yang di-adakan Indonesian Hyperbaric Medical Association (IHMA).

Belum banyaknya rumah sakit yang memiliki layanan hiperbarik dikarenakan hiperbarik memerlukan alat yang cukup mahal untuk terapi, tenaga medis yang terlatih. “Kendalanya, RSUD belum men-erapkan hiperbarik, karena faktor biaya, karena ini cukup mahal, tempatnya juga harus ada spesial, selain itu juga SDM yang memadai,” ujarnya. Menurutnya, para dokter dengan sedikit pelatihan saja sudah mampu melakukan terapi hiper-barik, namun yang terpenting adalah persiapan sarana dan prasarana sehingga belum banyak rumah sakit yang melayani terapi hiperbarik.

Pihaknya mendorong RSUD di Bali untuk membuka layanan hiperbarik, kar-ena saat ini pihaknya tidak hanya mem-permudah akses atau kuantitas pelayanan tapi juga mutu. “Kita juga dorong untuk maju, salah satunya dengan hiperbarik ini. “Jadi kami sesungguhnya menunggu dan mengajak teman-teman di daerah atau kabupaten untuk bisa menjadi salah satu pelayanan unggulan di daerah itu,” ujarnya. Tahun 2017, RSUP Sanglah juga akan lebih mengembangkan layanan hiper-barik ini dan ia berharap RSUD Kabupaten bisa ikut membuka layanan tersebut.

Ketua Panitia Acara dr. Nyoman Se-

madi, Sp.B., Sp.BTKV., mengatakan, untuk kasus-kasus tertentu, hiperbarik merupakan mono terapi. Artinya, hanya itu yang dapat menyembuhkan, misalnya dekompresi. Hiperbarik juga menjadi

-buhkan atau mempercepat penyembuhan pada beberapa penyakit seperti luka diabetes, dan kondisi dimana kekurangan aliran darah ke anggota badan. Namun permasalahannya, masyarakat belum banyak yang mengenal hiperbarik, begitu pun para dokter belum memahami dengan baik. “Sehingga pengenalan ini perlu den-gan melakukan pelatihan-pelatihan seperti seminar dan Presiden IHMA pun sangat concern melakukan kegiatan sosialisasi seminar untuk pengembangan kegiatan hiperbarik oksigen terapi,” ujarnya.

Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi konvensional, artinya terapi yang memang dibutuhkan langsung pada pasien bukan sebagai penunjang saja. Orang yang tadinya dengan terapi biasa tidak mendapat-kan oksigen yang 10 persen dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer, tapi den-gan terapi oksigen hiperbarik pasien-pasien mendapatkan oksigen dengan tekanan lebih dari atmosfer, 2-3 atmosfer kemudian ditambah lagi dengan menghirup oksigen 100 persen. Dengan demikian, oksigen itu akan dilarutkan ke dalam darah dan tinggi kadarnya serta tinggi tekanan inilah yang disebarkan ke seluruh sel yang kurang ok-sigen. “Inilah yang menyembuhkan sel-sel yang sakit tadi,” jelasnya.

Diakui, memang pada beberapa penya-kit, hiperbarik belum dicobakan, namun hampir semua penyakit bisa memper-gunakan terapi ini. Hiperbarik pun telah dilakukan sejak zaman dahulu, kemudian lebih diperbaharui konsep-konsepnya, dan mulai tahun 1960-an, hiperbarik sangat maju dan sekarang hiperbarik merupakan terapi yang dibutuhkan.

Terapi hiperbarik dijamin Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan satu paket sesuai diagnosa dokter. Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pe-layanan medis hiperbarik bahwa pelayanan

hiperbarik adalah bagian dari pelayanan pengobatan komplementer alternatif yang dapat digunakan sebagai pengobatan utama untuk penyakit akibat penyelaman dan keg-iatan kelautan seperti penyakit dekompresi, emboli udara, luka bakar, crush injury,keracunan gas karbon monoksida (CO) dan pengobatan tambahan lainnya. “Sehingga hiperbarik belum dijamin secara khusus,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Regional XI, Ni MAS Ratna Sudewi, pada pemaparan materinya di acara International Annual

-cine on Hyperbaric Oxygen Treatment yang diadakan Indonesian Hyperbaric Medical Association (IHMA).

Namun, hiperbarik dapat dijamin jika telah keluar hasil penilaian health technol-ogy assessment (HTA) yang menyatakan bahwa pelayanan tersebut efektif dengan penjelasan kriteria, indikasi pelayanan hiperbarik. “Jika sudah keluar hasil HTA, maka pelayanan hiperbarik termasuk dalam paket INA-CBG’s diagnosa utama dan pelayanan hiperbarik akan dicoding dengan ICD-9-CM. Namun, perhitungan iuran sampai dengan tahun 2015 belum memperhitungkan penambahan manfaat pelayanan hiperbarik,” jelasnya. Pada intinya, terapi hiperbarik dapat ditanggung sesuai dengan diagnosa dokter di akhir resume yang dibuat dokter.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM., menambah-kan, hiperbarik dapat dicover BPJS ter-gantung penggunaannya. “Kalau itu bagian dari terapi, masuk tanggungan, tapi kalau medical check-up, tidak,” ujarnya. Seperti untuk kosmetik, karena hiperbarik itu se-lain untuk treatment juga digunakan untuk kosmetik. “Kalau untuk kosmetik, medical check up jelas tidak dijamin, tapi untuk bagian dari terapi itu dijamin,” ujarnya.

dr. IGN Arya Sidemen, S.E., MPH., Presiden IHMA mengatakan, jangan sam-pai pengobatan hiperbarik ini digunakan untuk hal-hal yang tidak konvensional karena hiperbarik bisa digunakan untuk terapi pengobatan.

Citta Maya

Layanan Terapi Hiperbarik

Di Bali hanya Ada di RSUP Sanglah

Page 25: Majalah balipost edisi 113

A K T I V I TA S

9 - 15 November 2015 25

MBP/ist

MAKIN KOMPAK - Klub AJS Motocycles Bali makin kompak saja. Sebulan sekali selalu ada acara yang makin

mempererat kesolidan antar penggemar motor besar (moge) asal Inggris tersebut. Contohnya, acara Minggu (18/10) den-

gan menggelar Fun Touring ke objek-objek wisata di Bali, termasuk Bedugul, yang diikuti 32 motor. “Mengasyikan,

kumpul bareng teman-teman,” kata dr. Gde Partama, salah satu penggemar AJS di Bali. AJS sebagai legenda motor gede asal Inggris mengeluarkan tiga varian. Yakni tipe cruiser ma-cho yakni AJS Daytona dengan harga reasonable Rp 50 juta

bermesin twin cylinder 350 cc, twin knalpot. AJS Daytona, selain terlihat macho nan gagah, moge pabrikan Inggris itu

begitu enak dikendarai.

MBP/ist

AJEG BALI - Pada Kamis (29/10) di Kantor Lembaga Pen-jamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali, siswa-siswi

SMA/SMK terbaik yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di seluruh Bali dipertemukan kembali dalam acara

Pemilihan Putra-Putri Sekolah Ajeg Bali Ke-7 Tahun 2015. Ini berarti acara ini telah tujuh tahun diselenggarakan

konsisten oleh Teenagers Project Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Teruna Teruni Bali dan didukung oleh

Kampus Universitas Mahendradatta Bali. Acara tahunan bergengsi ini khusus dipersembahkan bagi siswa-siswi

SMA/SMK se-Bali yang nantinya akan menjadi ikon Duta Pendidikan Provinsi Bali.

MBP/ist

KEKOSONGAN GURU - Dua tahun yang akan datang, diperkirakan 50% guru agama Hindu di seluruh Indonesia

akan pensiun yang akan mengakibatkan guru agama Hindu akan mengalami kekosongan. Sesuai dengan UU Otonomi

Daerah dan aturan yang berlaku bahwa pengangkatan tenaga pendidikan termasuk guru agama, guru PAUD/ TK, guru kelas adalah di dasarkan pada pengajuan formasi pe-

gawai dari pemerintah kabupaten/kota. Menjelang habisnya tenggat waktu yang disediakan pemerintah pusat, anggota

Komite III DPD RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakar-na MWS III bergerak cepat dengan mengumpulkan semua pihak terkait pengangkatan guru di Kantor Bappeda Bali.

Page 26: Majalah balipost edisi 113

L E N S A

Seorang anak tengah mencoba menaikkan layang-layang-nya di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Musim

layang-layang, banyak warga dari berbagai generasi men-coba memainkan permainan tradisional Bali tersebut.

MBP/eka

LAYANG-LAYANG

Page 27: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 27

A K T I V I TA S

MBP/ist

DEKLARASI GERAKAN- BPJS selalu berupaya menin-gkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya itu,

direksi dan pegawai BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia secara serentak mendeklarasikan Gerakan Nasional Rev-

olusi Mental. Pendeklarasian itu dalam upaya menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong

untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.

Upacara Gerakan Nasional Revolusi Mental dilakukan selu-ruh karyawan BPJS Kesehatan Regional XI, Jumat (23/10)

di Kantor BPJS Kesehatan Divisi Regional XI, Renon, Denpasar.

MBP/ist

EDUKASI PERBANKAN - Sebagai Bank Joint Venture Tiga BUMN, Bank Mandiri Taspen Pos (disingkat Bank

Mantap) yang dimiliki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Taspen (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero), berupaya memperkenalkan perbankan kepada para siswa untuk mem-

persiapkan masa depannya. Edukasi perbankan ini diberikan kepada pelajar di SMK Negeri 1 Klungkung, Senin (26/10).

Sebagai perpanjangan tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mandiri Taspen Pos berupaya memberikan pemahaman

dasar dalam menabung. Direktur Finance & Risk Manage-ment Josephus Koernianto Triprakoso mengungkapkan,

kehadiran Bank Mantap di SMKN 1 Klungkung untuk mem-perkenalkan perbankan kepada para siswa.

MBP/ist

SEMINAR - Lembaga Nasional Kekayaan Intelektual Universitas Mahendradatta ( Unmar ) Bali bekerja sama

dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana menggelar seminar yang bertajuk “ Meningkatkan Kesadaran Hukum

Masyarakat Terhadap Hak Kekayaan Intelektual“. Acara ini dihadiri langsung Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi W.S. SE.MM (Rektor Universitas Mahendradatta), Satuan

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, dan Pelaku UMKM se- Kabupaten Jembrana. Hadir sebagai pembicara

adalah R. Ashari (Dinas Perindustrian Kabupaten Jem-brana), A.A. Gede Putra Arjawa, SH.MH (Direktur Lembaga Nasional Kekayaan Intelektual Universitas Mahendradatta). Seminar ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran hukum masyarakat terhadap hasil karya, daya, ciptanya.

MBP/ist

JALAN SEHAT - Pada Minggu (18/10) lalu PT BPR Pasar-raya Kuta atau yang lebih dikenal dengan Bank Raya Kuta

(BRK) menggelar kegiatan jalan sehat, lomba menggam-bar dan mewarnai dan charity dalam rangka HUT ke-26,

berlangsung di sepanjang Jalan Satria/Kediri melewati

Kantor BRK. Pengibaran bendera start BRK dilakukan oleh Komisaris BRK Temmy Haris Saputra, M.P.Acc. didampingi

Direktur Utama BRK Sudarto, S.Kom. dan Direktur BRK Sri Dewi Ambarani, S.E. menandai dimulainya jalan sehat yang diikuti oleh ratusan nasabah BRK, tokoh masyarakat,

mitra kerja, anak-anak dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Bali, anggota Polsek Kuta, dan anggota Kompi

Yonif Senapan A 900 Raider. Nampak dalam foto suasana perayaan HUT BRK.

Page 28: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201528

O L A H R A G A

Sebagai juara bertahan kom-petisi NBA, Golden State Warriors memulai kompetisi liga bola basket nasional AS,

dengan penuh percaya diri karena bermain di depan pendukungnya sendiri di stadion Oracle Arena. Memang kemenangan ber-

hasil diraih tim asuhan Steve Kerr itu, namun kali ini harus dengan berdarah-darah.

Itu dialami pemain center Andrew Bogut. Pemain bertubuh jangkung asal Aus-tralia itu memang bernasib

sial saat menghadapi New Orleans Pelicans. Memulai pertandin-

gan dengan mengenakan pelindung wajah karena

patah tulang hidung, pemain bertinggi 2,13m itu mengakhiri laga dengan menderita gegar otak ringan karena tersikut.

Bogut yang turut mengantar-kan Warriors meraih gelar juara dengan mengalahkan Cleveland

Cavaliers musim lalu, juga mengalami luka robek di atas mata sebelah kanan.

Darah pun mengucur di wajahnya dan luka itu memerlukan jahitan. Dokter tim memint-anya keluar lapangan di kuarter ketiga dan kemudian diputuskan dia untuk tidak melan-jutkan pertandingan.

Bogut yang sebelumnya membela Utah Jazz, akan menjalani pemeriksaan untuk me-mastikan kebugarannya. Selain itu dia juga harus melewati serangkaian uji kesehatan dari NBA untuk memastikan cedera pada kepal-anya tidak membahayakan.

Tidak bisa disangsikan lagi, kejadian itu cukup mengganggu Warriors, laporan The Associated Press. Pasalnya Bogut merupakan anggota tim inti. Dia dikenal dengan produk-

menunggu empat dekade. Saat menghadapi Pelicans, Bogut menghasilkan 12 poin, 5 re-bound dan 5 assist dalam 19 menit penampi-lannya di lapangan.

Yudi winanto

PEPATAH “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” tidak berlaku bagi keluarga penyanyi rock balada Rod Stewart. Bila sang ayah dikenal dengan kecintaannya pada olahraga sepak bola terutama klub Skotlandia, Glasgow Celtic, tidak demikian dengan putra.

Liam Stewart, buah pernikahan Rod dengan supermodel Rachel Hunter, malah terjun di cabang hoki es. Bila sang ayah berada di benua Eropa, Liam menetap di Amerika dan kini membela di klub Alaska Aces. Klub tersebut tergabung di kompetisi ECHL dan masih punya ikatan dengan tim Min-nesota Wild yang bermain di kompetisi nasional NHL.

Liam yang berusia 21 tahun, sempat menjalani empat musim di Spokane Chiefs sebelum pidah ke Anchorage Missouri. Ok-tober lalu ia menandatangani kontrak dengan Alaska Aces.

Setelah bapaknya berpisah dengan Hunter, Liam memutus-kan mengikuti ibunya dan tinggal Los Angeles. Dia menjelas-kan bahwa bapaknya tidak pernah memaksakan dirinya untuk bermain sepak bola. Namun kecintaannya pada dunia olahraga terus tumbuh hingga usia 13-14 tahun, sampai pada akhirnya dia memilih hoki sebagai karier profesionalnya.

“Saya hanya ingin bermain hoki, itu yang membuat saya berada di sini,” ungkapnya seperti dilansir The Associated Press Hal yang menghubungkan antara kesukaan ayahnya dan kariernya hanyalah gol. Di kedua cabang itu tim yang mencetak lebih banyak gol dinyatakan sebagai pemenang pertandingan. “Yang dia perlu tahu hanyalah gol. Dengan itu dia faham saya

menang atau mencetak gol,” tegas Liam yang tetap membina hubungan baik dengan rocker berusia 70 tahun itu.

Yudi winanto

MBP/ap

Putra penyanyi rock balada Rock Stewart, Liam Stewart (depan).

Sial Ganda

Antara Bapak dan Anak

Page 29: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 29

AS kehilangan salah satu sosok ter-baiknya di lapangan hijau. Abby Abigail Wambach memutuskan untuk gantung sepatu di usianya yang ke-35 tahun. Kari-ernya yang panjang dan penuh prestasi membuat dia sebagai pemain terbaik yang pernah dimiliki negeri Paman Sam itu sepanjang sejarah.

Perempuan kelahiran Rochester, New York itu menjadi kunci keberhasilan tim-nas putri AS saat menjuarai Piala Dunia putri di Kanada Juli lalu. Ia memutuskan untuk pensiun usai berkunjung ke Ge-dung Putih dan bertemu dengan Presiden Barack Obama untuk menerima penghar-gaan dari pemerintah.

“Setelah berdiskusi dengan rekan-rekan, teman setim dan keluarga

serta tim pelatih, saya memutus-kan untuk mengakhiri karier sebagai pemain sepak bola,” tegas Wambach yang menghasilkan 184 gol dalam 252 pertandingan.

Ia menyimpan optimisme mendalam untuk menjalani kehidupan baru. Ke-

Dunia, membuat dirinya yakin bahwa

masa depan sepak bola putri AS kini ada di tangan pemain-pemain muda.

Meski pada Piala Dunia lalu, AS ban-yak bergantung pada dirinya. Maklum sepanjang empat kali mengikuti turnamen itu, ia selalu mencetak gol.

“Abby merupakan pemain yang melampaui prestasi kami dan apa yang ditinggalkan yakni sebagai salah satu pemain terbaik dunia akan abadi sela-manya,” jelas pelatih timnas AS Jill Ellis kepada The Associated Press.

Dia menambahkan AS gembira Wam-bach pensiun dengan prestasi puncak yakni sebagai juara Piala Dunia. Peng-hargaan itu sepadan dengan kontribusinya sejauh ini.

Di Piala Dunia lalu, Wambach me-nyumbang gol yang memastikan keme-nangan 1-0 atas Nigeria di pertandingan akhir penyisihan grup. Itu menjadi gol

empat kali partisipasinya.

dan membalas kekalahan empat tahun lalu dalam drama adu penalti. Ini menjadi ke-menangan pertama AS setelah menunggu

16 tahun.Wambach tercatat juga tampil di

dua Olimpiade dan mencetak gol yang membawa AS meraih medali emas di Athena 2004 dan London 2012. Ia tak mendampingi rekan-rekannya di Olim-piade London 2008 lantaran tulang kakinya patah.

Pada 2012, FIFA mengganjarnya den-gan gelar Pemain Terbaik Dunia. Ia men-jadi pemain pertama AS yang merebut gelar itu setelah 10 tahun. Pemain terakhir AS yang memenangi gelar itu pada 2001 dan 2002 adalah Mia Hamm.

Sepanjang 12 tahun pemberian peng-hargaan itu baru 4 orang yang menerima yakni Hamm, Birgit Prinz (Jerman), Marta (Brazil) dan Homare Sawa (Jepang). Dan akhirnya Wambach melengkapi deretan kelompok elit itu.

“Jadi luar biasa perjalanan hidup saya ini. Saya sudah tak sabar untuk membuka bab baru dalam lembaran baru hidupku,” ujar perempuan bertinggi badan 1,80m itu.

Yudi winanto

MBP/ap

Mantan pemain timnas AS Abby Wambach.

Pensiun di Puncak Prestasi

Page 30: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201530

O L A H R A G A

PECATUR belia Bali Gracelia Paramesthi Samekto sukses meraih medali perunggu pada ajang Olahraga Olimpiade Siswa Nasional (O2SN) di Makassar, Sulawesi Selatan, Agustus lalu. Atas hasil itu, siswi kelas 8 SMPN 1 Kuta Utara, ini berhak mewakili Indonesia dalam kejuaraan internasional bertajuk ‘‘The 7th Penang Heritage City Interna-tional Open 2015’’ di Penang, Malaysia, Desember mendatang.

Gracelia akan tampil bersama Syifa Aliyya Sari (SMPN 3 Sleman, DIY) dan Evi Yuli Ana (SMPN 32 Semarang, Jateng), juara catur pelajar dunia 2014 di Brazil. Pecatur yang akrab disapa Gecy ini sudah siap mengusung Timnas Merah Putih. ‘’Saya mematok target medali emas,’’ ucap remaja kelahiran Denpasar, 18 Mei 2002, ini.

Dalam persiapan, ia melakukan latih

tanding meladeni pecatur putra yang biasa mangkal di Lapangan Puputan Badung. Putri tunggal pasangan Handoko Budi Samekto dengan Ruth Mangontan ini beruji coba di depan Pura Jagatnatha, tiga sampai empat kali dalam sepekan. Berlatih melawan pecatur mancanegara melalui on line di chess cube juga menjadi menu rutinnya. Gecy tidak lupa menjaga kebugaran tubuh dengan rajin berolahraga skipping di rumahnya.

Gecy dilatih pecatur senior Bali Surip sejak duduk di bangku kelas III SDK Santo Yoseph. Awalnya ia mengikuti ekstra kulikuler di sekolah. ‘’Saya tertarik catur saat papa bermain melawan temannya,’’ kenang pecatur yang bercita-cita ingin menjadi dokter spesialis anak ini.

Ia sudah mewakili Bali pada O2SN 2011 di Surabaya dan kembali berlaga

pada O2SN 2013 di Balikpapan, Kal-tim dengan menyumbang dua medali perunggu di nomor beregu catur standar dan catur cepat sekaligus menyandang predikat atlet terbaik dan fair-play. PadaO2SN 2015 di Makassar, Gecy lag-lagi dipercaya mewakili Bali dan menyabet perunggu.

Atlet Porprov Kabupaten Badung ini juga mencatat prestasi gemilang dengan menahan remis Woman FIDE Master (WFM) Christine Elizabeth dari DKI Jakarta pada Kejurnas Catur 2014 di Makassar. ‘’Saya merasa puas jika sukses menaklukkan musuh, sebaliknya berse-dih kalau ditundukkan lawan,’’ katanya. Gecy harus bergabung ke pelatnas di Jakarta dua pekan menjelang bertanding ke Negeri Jiran.

Daniel Fajry

Gracelia Paramesthi Samekto

Wakili Indonesia di Malaysia

MBP/nel

Page 31: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 31

TIM futsal Bali tampil sebagai juara dalam Pra-PON Wilayah VI di Meazza Futsal, Denpasar, yang berakhir 18 Ok-tober lalu. Hasil ini meloloskan Bali ke babak berikutnya sekaligus membuka harapan tampil pada PON 2016 di Band-ung, Jawa Barat. Tuan rumah melaju bersama Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bercokol di peringkat kedua.

Di babak kedua atau 16 besar nanti, Bali sudah ditunggu lawan-lawan tang-guh. Tim asuhan pelatih Sugiarta dan Chris Natalino ini harus berjumpa juara dan peringkat kedua dari tujuh grup lain-nya. Ke-16 kontestan dibagi menjadi dua grup. Hanya lima tim teratas dari masing-masing grup atau 10 daerah yang berhak mengikuti PON 2016. Empat tahun Bali gagal menembus PON 2012 di Riau setelah dihadang NTB dan NTT

Tim futsal Bali melangkah ke babak kedua setelah memetik poin sempurna dalam tiga pertandingan. Tuan rumah

berturut-turut menundukkan NTT dengan skor 6-3, Sulawesi Selatan 6-4, dan Sulawesi Barat 8-2. NTT menjadi runner-up, sedangkan Sulsel dan Sulbar tersingkir.

Pelatih Chris Natalino mengatakan, tim Bali meraih sukses berkat semangat juang tinggi di lapangan. Meski lolos, manajer tim Ketut Sukadana menilai men-tal pemainnya belum begitu teruji karena tampil di kandang sendiri. Ujian sesung-guhnya akan dihadapi pada pertandingan 16 besar yang belum dipastikan tempat-nya. Untuk itu, pasukannya perlu banyak melakukan uji coba terutama ke Jawa sebelum berjuang di babak kedua.

Sementara itu, cabang angkat besi dan berat Bali meloloskan sembilan lifter ke PON 2016. Tiket ini direbut lewat babak

Oktober. Angkat besi melambungkan Ni Kadek Novi Andani (kelas 53 kg), Ni Putu Sri Eka Ayu Anggreni (63 kg), Ni Luh Sinta Darmariani (69 kg), dan I Ketut

Ariana (69 kg) , sedangkan angkat berat diwakili Ni Kadek Ernawati (63 kg) dan I Ketut Widana (83 kg).

Bali juga meloloskan mengirim enam petinju ke PON 2016. Mereka adalah Kornelis Kwangu Langu, Julio Bria, Gories (60 kg), Valentinus Nahak (46 kg), Jacky Riwu (64 kg), dan Thiovillo Bahari (75 kg). Kornelis dan Julio melaju berkat prestasinya sebagai atlet nasional, sedangkan empat petinju lainnya merebut tiket pada Pra-PON di Kupang, NTT, yang berakhir 17 Oktober.

Sebelumnya, tim bola basket putri Bali yang merebut tiket PON setelah menjua-

Denpasar. Ini merupakan sejarah karena baru pertamanya kalinya tim basket putri Pulau Dewata mampu menembus PON. Akan tetapi keberhasilan tim putri tidak diikuti rekan putranya yang harus men-gubur mimpi berlaga di PON 2016.

Mawa

Futsal Bali Buka Harapan ke PON

MBP/wan

Tim futsal Bali (merah) tinggal selangkah lagi berlaga pada PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Page 32: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

DISTRIBUSIKAN KIS - Salah satu program Presiden Joko Widodo dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya, yakni memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat

miskin. Masyarakat yang berhak mendapatkan pelayanan tersebut sudah terdata dan diberikan kartu identitas, berupa

Kartu Indonesia Sehat (KIS). Untuk wilayah Denpasar, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) setempat ber-

sama BPJS Kesehatan, Rabu (28/10) telah mendistribusikan KIS secara simbolis kepada masyarakat penerima. Kepala Dinsosnaker Denpasar Drs. IGA Rai Anon Suradi, M.M.

yang ditemui di sela-sela pendistribusian KIS mengatakan, pihaknya hanya membantu BPJS Kesehatan untuk melaku-

kan pendistribusian kartu ini.

MBP/ist

PROMO HARDYS - Menjelang tutup tahun 2015, kondisi perekonomian Indonesia mengalami perlambatan secara

global. Namun, untuk kebutuhan pokok, kondisi krisis tidak menjadi halangan untuk dapat memenuhi, terutama bagi kaum ibu rumah tangga. Momen 5 Promo unggulan Hardys sepertinya menjadi solusi penting bagi pelanggan.

Salah satu pelanggan yang ditemui sedang berbelanja di Hardys Supermarket Pabean Diah Savitry mengaku sangat

terbantu oleh 5 promo unggulan Hardys, terlebih karena sudah menjadi member HCC (Hardys Club Card). Mega

Esti Roh Ani, S.E., Director Of Merchandising, didampingi Ketut Semara selaku Head Operation Hardys Supermarket

menyampaikan semua promo yang diberikan Hardys bisa langsung dinikmati oleh pelanggan setia secara serentak di seluruh Hardys Malls dan Hardys Supermaket di Bali dan

Jawa Timur.

MBP/ist

SAMBANGI MARKAS - Jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Senin (26/10) menyambangi markas Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Dalam la-

watan yang dipimpin Ketua Umum Kadin Bali, A.A. Ngurah Alit Wiraputra, SH., MH., disambut Ketua Himpunan Pra-muwisata Indonesia (HPI) Bali, Sangtu Subaya. Alit Wira-

putra mengatakan, pramuwisata merupakan garda terdepan dalam pengembangan pariwisata di Bali. “Sebagai garda

terdepan pemasaran pariwisata, peran seorang pramuwisata sangat strategis. Apalagi mengingat Bali sebagai destinasi

wisata di Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Gung Alit.

MBP/ist

BRI JUNIO - Pada Minggu (25/10) telah berlangsung ba-bak penyisihan untuk Kota Denpasar wilayah Barat diikuti 9 tim/9 sekolah. Para pemenang Junio Bali Futsal Cham-pionship 2015 Kota Denpasar wilayah Barat yakni juara I SMPN 4 Denpasar, juara II SMPN 12 Denpasar, juara III

SMP Muhammadiyah 1, Juara Harapan SMPN 2 Denpasar. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang

pembinaan, piala serta piagam dari BRI dan Disdikpora -

perebutkan hadiah utama uang pembinaan jutaan rupiah beserta piala dan piagam penghargaan dari Bank BRI dan

Disdikpora Provinsi Bali. Nampak dalam foto Pemimpin Cabang BRI Denpasar Gajah Mada Ida Bagus Oka Purwita bersama juara I Junio Bali Futsal Championship 2015 Kota

Denpasar Wilayah Barat SMPN 4 Denpasar.

Page 33: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 33

MBP/ist

BRI JUNIO - Pada Sabtu (24/10) telah dilangsungkan pertandingan penyisihan untuk Kota Denpasar wilayah

timur yang diikuti sebanyak 9 tim/9 sekolah. Berikut adalah para pemenang Junio Bali Futsal Championship 2015 untuk

Kota Denpasar wilayah timur: Juara I SMP Wisata Sanur, juara II SMPN 9 Denpasar, juara III SMPN 6 Denpasar,

Juara Harapan SMP Cipta Dharma, Tim Fair Play SMPN 1 Denpasar, dan Suporter Terbaik SMP Cipta Dharma.

Masing-masing pemenang di tiap kabupaten/kota mendapat-kan hadiah berupa uang pembinaan, piala serta piagam dari

BRI dan Disdik pratingkat kabupaten/kota. Nampak dalam foto Wakil Pemimpin Wilayah BRI Denpasar IBK Suamba

Manuaba dan Pemimpin Cabang BRI Denpasar Renon I Gusti Made Oka Wirawan bersama juara I Junio Bali Futsal

Championship 2015 Kota Denpasar wilayah timur SMP Wisata Sanur.

MBP/ist

TAK TERBENDUNG - Memasuki akhir semester ganjil ini, prestasi anak-anak SMPN 3 Denpasar tak terbendung. Tepat di Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, SMPN

3 Denpasar (Spentri) meraih prestasi prestisius. Untuk kali ketiga siswa SMPN 3 Denpasar sukses meraih juara umum

serangkaian HUT ke-33 SMAN 4 Denpasar (Foursma). Dengan demikian sekolah favorit ini berhak atas piala tetap

Foursma. Piala langsung diterima Kepala SMPN 3 Den-pasar Wayan Murdana, S.Pd., M.Psi. dari Kepala SMAN

4 Denpasar Dr. Wayan Rika, M.Pd. saat puncak perayaan HUT ke-33 SMAN 4 Denpasar di Taman Budaya Art Centre

Denpasar, Selasa (27/10) malam.

MBP/ist

JOB FAIR JEMBRANA- Belasan ribu lowongan peker-jaan dalam dan luar negeri tersedia dalam Pameran Bursa

Tenaga Kerja (Job fair Jembrana 2015) Dinas Kesos, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Jembrana yang akan digelar mulai Kamis (29/10) di Gedung Kesenian Ir

Soekarno (GKIS). Sedikitnya 40 perusahaan dari berbagai sektor lapangan usaha akan mengisi stan pameran di Lantai II GKIS guna menjaring para pencari kerja asal Jembrana.

Pameran yang digelar bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja RI ini akan digelar selama dua hari yakni

Kamis (29/10) dan Jumat (30/10) dan gratis.

MBP/ist

PELATIHAN KODING - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Denpasar, Singaraja, dan

Klungkung menyelenggarakan pelatihan koding ICD 10 dan ICD -9- CM selama dua hari. Mulai dari 26-27 Oktober di

Crystal Hotel, Kuta, Badung. Pelatihan diikuti 44 orang dari koder rumah sakit (RS), tim Kendali Mutu Kendali Biaya

dalam pelatihan koding ICD 10 dan ICD -9-cm adalah dr. Lily Kresnowati, M.Kes. dan dr. Veronica Margo Susilowati, M.Kes., AAK. dr. Made Dwi Diantari, Kepala Unit Manaje-men Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) Cabang Den-pasar, mengatakan setelah menjalankan sistem INACBG’s yang diterapkan BPJS, masih ditemui kendala yaitu proses

pengklaiman yang bolak-balik. Hal itu dikarenakan adanya ketidaksamaan persepsi antara koder, dokter yang menulis

Page 34: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

BERI PENGALAMAN- Fakultas Hukum (FH) Universi-tas Dwijendra Denpasar secara rutin memberi pengalaman bagi mahasiswannya untuk beracara. Program itu disebut praktik peradilan semu bagi mahasiswa. Hal ini dilakukan guna memberi penguatan secara serius terhadap kompen-

tensi advokasi bagi lulusannya. Sebelum melakukan praktik peradilan semu, mahasiswa angkatan 2013 FH Undwi diberi

pembekalan soal praktik peradilan semu, hingga akhirnya mereka dikelompokkan untuk melaksanakan praktik pera-dilan semu. Pembukaan praktik peradilan semu dilakukan

Dekan FH Undwi Dr. A.A. Sagung N. Indradewi, S.H., M.H., dihadiri juga oleh Rektor Undwi Dr. Putu Dyatmi-

kawati, S.H., M.Hum. dan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar M.S. Chandra Jaya.

MBP/ist

SETUJUI RAPBN - Fraksi Demokrat DPR-RI menyetu-jui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(RAPBN) 2016. Nota Keuangan itu diusulkan pemerintahan Joko Widodo melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Bam-

bang Brodjonegoro saat Rapat Pleno Komisi III DPR-RI di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta, Senin (26/10). Fraksi

Demokrat telah memberikan pandangannya terhadap usulan RAPBN 2016 yang dibacakkan Juru Bicara Fraksi

Demokrat I Putu Sudiartana. Menurut politisi asal Bali ini, Fraksi Demokrat berpendapat dalam pembahasan

RAPBN 2016 harus memfokuskan mengenai kesejahteraan masyarakat, seperti amanat UUD 1945, bukan hanya ter-paku pada pertumbuhan tinggi namun tidak berkualitas.

MBP/ist

CUCI GUDANG - Cuci gudang emas berlian Felice Jewellery digelar Sabtu - Rabu (24-28/10) di Aston Hotel

Denpasar. Selain itu, juga tersedia batu mulia yang mulai dijual dengan harga Rp 15.000.000. Sales Felice Jewellery Kadek mengatakan ada banyak item perhiasan emas putih bertahtakan berlian mulai dari liontin, anting, dan cincin

selama masa pameran. Item perhiasan pun tidak sebatas un-tuk para wanita, juga disediakan sejumlah item untuk para

pria. Dan primadona Felice Jewellry kali ini adalah black diamond atau berlian hitam yang jarang ditemui seharga Rp 4.999.000. Kadek menambahkan, perhiasan Felice Jewellery

tak hanya memiliki model yang cantik.

MBP/ist

GERAK CEPAT - Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III bergerak cepat dalam menangani kasus pemerasan dua turis asal Cina yang diperas oleh oknum imigrasi Airport Ngurah

Rai. Salah satunya respons Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok atas kasus yang kini menjadi perhatian Komite III

Bidang Pariwisata. Hal ini ditunjukkan dalam pertemuan Senator Gusti Wedakarna dengan Mr. Sun Liang (Chief Of

Counsular Section Embassy Of The People’s Republic Of China in RI) dan sejumlah pejabat Kedubes Cina. Dalam pertemuan tertutup itu, Senator RI mendapatkan banyak

informasi terkait sejumlah masalah wisatawan Cina di Indo-nesia, termasuk kasus pemerasan.

Page 35: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 35

MBP/ist

KERJA SAMA - Untuk pertama kalinya Fakultas Hukum Universitas Dwijendra (Undwi) Denpasar membuka Pendidi-

kan Khusus Profesi Advokat (PKPA) bekerja sama dengan DPN Peradi Pusat dan Peradi Denpasar. Kuliah angkatan perdana PKPA FH Unddwi dibuka Rektor Undwi Dr. Putu

Dyatmikawati, S.H., M.Hum. didampingi Wakil Ketua DPC Peradi Denpasar I Gede Putu Yudi Satria Wibawa, S.H.,

Ketua Yayasan Dwijendra Pusat M.S. Chandra Jaya, Min-ggu (25/10). PKPA perdana FH Undwi diikuti 50 peserta.

Dekan FH Undwi Dr. A.A. Sagung N. Indradewi, S.H., M.H. didampingi Ketua PKPA fahmi Yanuar, S.H., L.LM.

mengungkapkan PKPA Undwi untuk mencetak advokat yang profesional, beretika dan bermoral. Makanya PBM PKPA

Undwi diformat berkualitas.

MBP/ist

KUALITAS DOSEN - Stikes Bali sangat serius meningkat-kan kualitas dosennya. Apalagi Stikes Bali satu-satunya PTS

kesehatan yang semua prodinya terakreditasi B. Untuk itu YP3LPK Bali yakni yayasan yang membawahi Stikes Bali terus meningkatkan anggaran biaya studi lanjut dosennya

ke S-2 dan S-3. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri membuka program S-2 kesehatan pertama di Bali. Empat dosen Stikes Bali dinyatakan lulus seleksi untuk studi S-2

bidang keperawatan di National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan. Dari 15 dosen Stikes seluruh Indonesia

yang ikut seleksi, hanya enam orang dinyatakan lulus. Em-pat dari enam orang itu adalah dosen Stikes Bali.

MBP/ist

MOTIVASI DOSEN - Kemenristek Dikti terus memotivasi dosen di Indonesia untuk melahirkan artikel ilmiah inter-

nasional dan menembus publikasi internasional. Untuk itu Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Ditjen Pembe-lajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti bekerjasama

dengan Univ. Mahasaraswati ( Unmas) Denpasar men-gadakan pelatihan penulisan artikel ilmiah internasional. Pelatihan dibuka Rektor Unmas,Dr. I Made Sukamerta,M.Pd., didampingi Direktur Pengelolaan Haki dan Publlikasi

Dkiti, Dr. Sadjuka, Kamis ( 22/10). Ketua Panitia Dr. Wayan Gede Wiryawan,S.H.,M.H., menjelaskan pelatihan diikuti 60 dosen seluruh Indonesia yang karya tulisnya lolos dan

dibiayai oleh Dikti.

MBP/ist

LAUNCHING - Setelah resmi dibentuk beberapa waktu lalu, Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Saba resmi

di-launching tanggal 22 Oktober 2015 lalu. Launching ini dilanjutkan dengan menggelar rapat akbar yang diikuti oleh seluruh anggota Forum DAS Saba. Dua kegiatan ini digelar

untuk memperkenalkan anggota dan keberadaan Forum DAS Saba kepada masyarakat. Acara launching dan rapat

akbar ini dihadiri langsung oleh Dr. Akihiko Kotera dari RIHN Japan, pihak peneliti Dr. I Wayan Budiasa, SP, MP (Dosen Fakultas Pertanian UNUD), inisiator forum, Prof.

Dr. Jumpei Kubota dari RIHN Japan dan Prof. Dr. Budi Indra Setiawan dari IPB Bogor.

Page 36: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201536

L I N G K U N G A N

Tukad Petanu salah satu sungai besar yang airnya mengalir me-lewati sejumlah desa di Gianyar. Awalnya air sungai dari Desa

Bedulu, terlihat jernih dikelilingi pepo-honan serta bebatuan. Namun memasuki Kecamatan Sukawati, barulah pandangan dikagetkan dengan tebing yang bopeng di bagian kiri dan kanan sungai. Tebing yang bopeng ini hasil aksi penambangan batu padas liar yang dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

Di sepanjang Tukad Petanu, batas antara Kecamatan Sukawati dengan Blah-batuh, nampak deretan tebing sungai yang sudah bopeng. Tebing yang sudah bopeng itu pun nampak rapi, karena proses pe-mangkasan batu padas tidak lagi dengan alat tradisional, melainkan menggunakan mesin pemotong. Bahkan satu buah mesin masih ditinggalkan buruh tambang saat dipantau beberapa waktu lalu.

Ditelusuri lebih ke selatan, ternyata kondisi ini tidak hanya terjadi pada satu titik, tetapi ada belasan titik serupa di sepanjang aliran Tukad Petanu tersebut. Ironisnya limbah dari penambangan batu padas ini dibuang begitu saja di sepa-njang pinggiran sungai. Hal ini selain mempersempit aliran sungai, kondisi air sungai yang semula jernih menjadi coklat keruh.

Ironisnya, lokasi tersebut sudah sering menjadi sasaran penertiban dari Satpol PP

Gianyar. Sejumlah mesin pemotong pun rutin disita serta pemanggilan terhadap pemilik tambang oleh Penegak Perda Kabupaten Gianyar tersebut. Namun tetap tak mempan. Beberapa hari usai disidak mereka kembali melakukan aksi serupa.

-bang, Pemda Gianyar merancang Perda No 5 Tahun 2014 Kabupaten Gianyar yang mengatur tentang kawasan pertam-bangan. Namun belum disahkan perda ini, keluar UU 23 tahun 2014 tentang pengalihan kewenangan pertambangan dari Pemerintah Daerah ke Pemerintah Provinsi. ‘’Otomatis kita tidak bisa menegakkan Perda. Sekarang para pe-nambang liar harusnya ditindak pidana atas dasar hukum UU No 4 tahun 2014 tentang pertambangan mineral dan ba-tubara. Jadi penindakan bisa dilakukan polisi,’’jelasnya Kasatpol PP Kabupaten Gianyar I Gede Daging.

Sementara Kanit IV Reskrim Polres Gianyar, Ipda AA. Gede Alit Sudarma, mengatakan terkait UU 23 tahun 2014 itu polisi bersama instansi terkati dari Pem-kab Gianyar serta BLH sudah melakukan sosialisasi terhadap sejumlah penambang liar yang beraksi disana. ‘’Namun karena sosialisasi tidak diindahkan, kami lang-sung menindak dan satu tersangka I Made Mudiarta,’’katanya.

Ipda Agung mengakui ada puluhan titik penambang batu padas ilegal. Namun

khusus di sepanjang Tukad Petanu ada 18 titik penambangan batu padas liar.

Rusak EkosistemMaraknya penambangan liar di kawasan Tukad Petanu memang telah merusak ekosistem lingkungan. Bahkan telah mengakibatkan jebolnya terowongan irigasi yang seharusnya mengaliri air subak 35 subak di Kecamatan Suka-wati dan Blahbatuh. Dalam kaitan ini Pemkab Gianyar menyiapkan anggaran Rp 150 juta dalam APBD 2015, untuk pembinaan kepada para penambang agar beralih mata pencaharian.

Komitmen untuk menghentikan aksi penambang liar tersebut disampaikan Sekda Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Sapu-tra saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (29/10). Sayang berbarengan dengan upaya Pemkab Gianyar untuk menyetop aktifitas penambangan tersebut, justru muncul Undang-undang No. 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan kewenangan pertamban-gan ada di Pemerintah Propinsi. Terlepas dari aturan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Gaga ini menyatakan Pemkab Gianyar telah menunjukkan komitmennya melalui penganggaran tersebut untuk menghenti-kan kegiatan penambang liar yang merusak lingkungan dan saluran irigasi.

Manik Asta Jaya

Bopengdi Tebing TukadPetanu

MBP/kmb35

Tebing Tukad Petanu yang telah dipotong untuk dijadikan batu padas.

Page 37: Majalah balipost edisi 113

A K T I V I TA S

9 - 15 November 2015 37

MBP/ist

LAUNCHING BUKU - Satu lagi karya tulis arsitektur Bali dilepas ke publik. Launching buku ini dilakukan di sela-sela diskusi dengan tema Arsitektur Urban Design, yang digelar

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali, Jumat (23/10) di Restoran Tangi, Renon, Denpasar. Launching dilakukan Ketua IAI Bali Kadek Pranajaya, S.T., M.T. Buku seri I arsitektur tradisional

Putu Arga Uthama, M.T. Arga Uthama mengatakan, arsitektur tradisional Bali merupakan kearifan lokal (Local Genius) titi-pan leluhur Bali yang perlu dilestarikan keberadaanya sesuai

perkembangan zaman. Arsitektur tradisional Bali menjadi identitas arsitektur Bali yang memperkuat jati diri daerah Bali

di era globalisasi dengan arsitektur post modernnya.

MBP/ist

APRESIASI BRI - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bangli kembali menggelar penarikan undian Simpanan

Pedesaan (Simpedes). Acara penarikan undian Simpedes semester I/2015 yang diselenggarakan di Wantilan Banjar Metra, Desa Yangapi Kecamatan Tembuku, Sabtu (24/10),

dihadiri ratusan nasabah BRI dan sejumlah undangan lain-nya. Dalam acara penarikan undian tersebut, hadiah grand-prize berupa 1 unit mobil Daihatsu Ayla berhasil diraih oleh

seorang nasabah BRI Unit Penelokan atas nama I Wayan Suaka. Pimpinan BRI Cabang Bangli Made Maherni yang

dalam kesempatan tersebut diwakili Manajer Pemasaran Moh Felik Ferdy Irawan mengatakan, kegiatan ini merupa-kan salah satu wujud apresiasi BRI terhadap para nasabah.

MBP/ist

KESEPAKATAN BERSAMA - BPJS Kesehatan Cabang Singaraja telah melakukan kesepakatan bersama dengan

badan pelayanan perijinan terpadu Kabupaten Jembrana. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat khususnya badan usaha di

wilayah Kabupaten Jembrana segera mendaftarkan dirinya beserta pekerjanya dalam Program JKN. Dengan adanya Undang-Undang 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, negara telah

menerapkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tersebut Melalui Program JKN (Jaminan Kesehatan

Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

MBP/ist

KETAHANAN PANGAN - Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh

pemerintah, dan upaya KPw Bank Indonesia Provinsi Bali

daerah Provinsi Bali, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali turut berpartisipasi dalam acara Panen Raya

Padi di Subak Pulagan, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar pada 27 Oktober 2015. Acara Panen Raya Padi di Subak Pulagan ini merupakan kelanjutan dari penanaman padi serentak dengan demplot

seluas 10 Ha yang telah dilaksanakan pada tanggal 07 Juli 2015, kerjasama antara Kpw Bank Indonesia Provinsi Bali

dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dan Kodim 1616 Gianyar. Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Bali sekaligus Ketua Umum BMPD Provinsi Bali Dewi Setyowati mengata-kan, Pemilihan Subak Pulagan sebagai demplot peningkatan

produktivitas padi yang merupakan Warisan Budaya Dunia UNESCO, didasari oleh beberapa pertimbangan.

Page 38: Majalah balipost edisi 113

26

9 - 15 November 201538

P E M E R I N T A H A N

PENJABAT Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. beserta segenap jajaran lingkup Pemkab Badung memberi-kan perhatian serius bagi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Badung.

Guna terwujudnya pelaksanaan Pemilu Kepala daerah yang tertib aman dan lancar selain dukungan pendanaan juga sangat dibutuhkan adanya fasilitasi personel dan tempat yang representatif bagi penyeleng-garaan Rapat Pleno terutamanya dukungan aparat kecamatan sangat penting sehingga seluruh pentahapan Pemilu Kada dapat berjalan dengan baik. “Hari ini saya sen-gaja mengundang para camat se-Kabupaten Badung guna mendengar dan memperoleh masukan dan informasi secara riil terhadap kondisi di wilayah masing-masing kecama-tan di Kabupaten Badung memasuki hari ke-60 masa kampanye sebagai bagian dari tahapan pilkada yang amat sangat penting ini,” demikian antara lain diungkapkan oleh Penjabat Bupati Badung Harry Yudha Saka saat Rapat Koordinasi dengan para camat se-Kabupaten Badung di ruang Rapat Bu-pati Nayaka Gosana Puspem Badung, Rabu

(28/10) lalu. Turut Hadir Kepala Kesbang Polinmas I Nyoman Suendi, Kasat Pol PP Ketut Martha, Kabag Adm. Pemerintahan Umum IGN Dwipayana, Kabag Humas dan Protokol AA Gd Raka Yuda serta seluruh ca-mat di Badung mulai Camat Petang Gst. Putu Ariawan, Camat Abiansemal Ngr. Thomas Yuniarta, Camat Mengwi I Gst. Ngurah Gede Jaya Saputra, Camat Kuta Utara AA Yuyun Hanura Eny, Camat Kuta I Gd Rai Wijaya serta Camat Kuta Selatan I Wayan Wirya.

Harry Yudha Saka menegaskan bahwa selaku penyelenggara pemerintahan kita wajib memfasilitasi Komisioner Penyeleng-gara Pemilihan Umum (KPU) guna memas-tikan seluruh tahapan Pemilu kepala daerah ini berjalan dengan baik, tertib dan lancar. “Fungsi fasilitasi ini hendaknya jangan sampai dimaknai sebagai intervensi namun sebagai wujud dukungan dan komitmen ber-sama dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu kepala daerah sebagai agenda suksesi kepemimpinan yang dilaksanakan setiap lima tahun. Namun demikian kehadiran jajaran pemerintah dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga di pedesaan hendaknya tetap pada koridor fungsi fasilitasi dengan

tetap menjaga netralitas selaku aparatur sipil negara (ASN),” tegasnya.

Di bagian lain, Yudha Saka juga meng-ingatkan kepada para camat di Badung untuk melakukan sinergi, koordinasi yang padu dan serasi dengan aparat keamanan, Kesbang Pol serta Satpol PP dan instansi terkait lainnya guna menjaga agar berbagai hal yang berpotensi dapat mengganggu situasi dan kemanan dapat ditangani secara dini.” lakukan deteksi dini terhadap berbagai potensi serta koordinasikan dengan aparat terkait lingkup kecamatan hingga kabupaten termasuk dalam menentukan tempat rapat pleno yang netral,” ujarnya.

Sementara para camat se-Kabupaten Ba-dung selain melaporkan kondisi pelaksanaan pentahapan pilkada yang memasuki hari ke 60 masa kampanye para pasangan calon telah berjalan dengan baik, juga melaporkan berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan sosial dan kemasyarakatan di wilayahnya masing-masing termasuk pelaksanaan serangkaian penyelenggaraan HUT dan semarak peringatan hari ulang tahun Ibu Kota Mangupura di masing-masing keca-matan.(adv5)

Rakor Penjabat Bupati dengan Para Camat di Badung

Yudha Saka Pastikan Penyelenggaraan Pilkada Tertib dan Lancar

Penjabat Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka didampingi Kepala Kesbang Polinmas I Nyoman Suendi saat Rapat Koordinasi dengan para camat se-Kabupaten Badung di ruang rapat Bupati Nayaka Gosana Puspem Badung.

Page 39: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 39

P A R I W I S A T A

“KALAU saya dibuat pingsan dan dibawa ke Bali, waktu saya bangun saya bertanya saya ada di mana?, harusnya saya baru sadar lihat kiri-kanan, oh… ini di Bali ya! Itu yang menurut saya kehilangan kebaliannya”. Ungkapan itu terlontar dari Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Bali Wahju K. Tumakaka, saat ditemui di kantornya.

Kendati baru lima bulan di Bali, namun pria yang telah 34 tahun berkarier dan pernah menyandang tiga jabatan direktur, mema-hami permasalahan Bali yang mengandal-kan sektor pariwisata. Bahkan, fenomena itu telah diamati sejak setahun yang lalu, bahwa banyak akomodasi pariwisata, salah satunya vila-vila yang dimiliki orang as-ing tanpa memberikan kontribusi kepada masyarakat.

“Mereka menjual vilanya melalui internet di luar negeri. Bahkan, saya kenal seseorang memiliki vila luxury yang dijual Rp 5 dolar semalam. Tamu datang dari luar negeri dijemput masuk vila menikmati fasilitas, Spa, makan, dan pulang diantarkan ke air-port. Siapa yang tahu ada yang menerima penghasilan per malam Rp 5 ribu dolar,” katanya.

Lulusan Master Public Policy di Harvard University, Amerika Serikat ini menegaskan, menurut hukum internasional seorang yang bukan warga negara memiliki aset di suatu tempat, dan aset itu menghasilkan penda-patan boleh dikenakan pajak. Termasuk, jika orang asing tinggal di suatu tempat, khususnya Indonesia lebih dari 183 hari harus didaftarkan pajak. Namun, kondisi yang terjadi di Pulau Seribu Pura ini berbeda,

di mana banyak akomodasi pariwisata milik asing yang tidak memberikan kontribusi, khususnya dalam hal pajak dan orang asing yang tinggal belasan tahun tidak tersentuh pajak.

“Kalau vila itu disewakan, secara legal

orang lain. saya bukan orang Bali tapi saya sangat prihatin kalau begini kondisinya kes-ejahteraan orang Bali akan menurun, karena ini bukan investasi,” ucapnya.

Masalah tersebut, kata dia harus dicarikan jalan keluar agar masyarakat Bali dapat me-nikmati sektor pariwisata yang terus berkem-bang. “Jika dibiarkan seperti ini dalam 20 tahun ke depan masyarakat bisa kacau, kasihan rakyat Bali. Saran saya harus ada legalitas dalam UU, di mana kontrak jangka panjang harus dilarang,” tegasnya.

Menurutnya, solusi dari permasalah itu adalah harus ada regulasi, administratif, keekonomian, sosial politik. Dari sisi regu-lasi harus ada kebijakan pemerintah daerah membatasi kontrak jangka panjang. “Seperti kontrak 30 tahun tidak boleh. Caranya adalah membuat kontrak atau sewa maksimum 10 tahun,” ucapnya.

Sedangkan, dari sisi administratif, jika rakyat Bali ingin membangun, sektor

lembaga lainnya juga harus mendukung, sehingga setiap akomodasi yang tumbuh masih mencirikan arsitektur Bali, karena digarap masyarakat itu sendiri.

Untuk itu, kata dia masyarakat Bali harus menjaga seni, budaya, alam, dan spiritual yang selama ini menjadi keunggulan Bali dan menjadi daya tarik pariwisata. “Core

dari pariwisata Bali ada empat, yakni seni, budaya, alam, dan spiritual. Semuanya itu harus dijaga,” ucapnya.

Akademisi Unwar, Ngurah Sanjaya, S.E., M.Si., Ak., juga mengingatkan kepada seluruh elemen agar tidak terbuai dengan dolar yang dihasilkan dari sektor tersebut. Terlebih, Bali hanya bergantung pada kun-jungan wisatawan, bukan pada penyerapan produk yang dihasikan.

“Yang sangat diandalkan Bali sekarang adalah kedatangan orang (wisatawan–red). Kalau mengandalkan tamu berbelanja produk handycraft dan lainnya akan berat untuk Bali,” ujar Ngurah Sanjaya.

Menurutnya, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya jangan sekali-sekali menampilkan wacana komplik jika tidak menginginkan pariwisata Bali lumpuh, kar-ena sekecil apapun masalah yang terjadi di pulau ini akan diketahui dunia. “Kita tidak boleh ragu-ragu lagi menjaga alam yang menjadi objek wisata di daerah-daerah. Alam yang membuat Bali indah bukan bangunan yang membuat indah, jadi jaga alam, ken-dalikan alih fungsi dengan sedemikian rupa utama pada daearah-daerah yang indah,” tegasnya.

Guna mewujudkan hal tersebut, kata dia tentunya tidak hanya berwacana, namun pemerintah harus mengambil langkah tegas. “Kalau tidak begitu susah, jadi tidak boleh diwacanakan saja, tapi dilakukan dengan tegas. Sebab, pemegang kebijakan pemerin-tah, rakyat intinya tidak akan melangar kalau tidak diberikan angin segar, baik langsung atau tidak langsung,” jelasnya.

Parwata

Kuta menjadi kampung kedua bagi wisatawan, baik asing maupun domestik. Namun demikian, masyarakatnya tetap menjaga ada dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Bali Jangan Sampai Kehilangan Kebaliannya

Page 40: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201540

A K T I V I T A S

WISUDA XXXIII - Universitas Ngurah Rai (UNR) menggelar Wisuda Sarjana XXXIII dan Pascasarjana VI di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Senin (26/10). Kegiatan wisuda sekaligus Dies Natalis XXXVI kampus ini diikuti 300 wisudawan. Masing-masing 66 orang dari Fakultas Hukum, 95 orang dari Fakultas Ekonomi, 13 orang dari Fakultas Teknik, 59 orang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta 66 orang dari Program Pascasarjana. Nampak dalam foto Menteri Koperasi dan UKM RI A.A. Ngurah Puspayoga saat menghadiri Wisuda Sarjana XXXIII dan Pascasarjana VI Universi-tas Ngurah Rai di Inna Grand Bali Beach, Sanur.

BUAT KUE - Program Studi (Prodi) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Dhyana

Pura (Undhira) Bali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Desa Batuan, Sukawati, Minggu (25/10). Kegiatan ini se-

bagai wujud pelaksanaan tri dharma perguruan ting-gi, khususnya dharma ketiga yaitu pengabdian pada

masyarakat. Dalam pengabdian masyarakat kali ini, Prodi PKK Undhira memberi pelatihan pembua-

tan kue yang nantinya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masing-masing rumah tangga, baik untuk

dikonsumsi, untuk sarana persembahyangan mau-pun dijual, sehingga mampu membantu keuangan

keluarga. Peserta dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu PKK di Desa Batuan Gianyar yakni

sekitar 47 orang.

MBP/rah

DESA WISATA - Salah satu narasumber yang tampil dalam semiloka digelar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali (PNB),

Senin (26/10) lalu, yakni Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali (Forkom Dewi Bali) I Wayan Sila asal Desa Kemenuh, Gianyar. Wayan

Sila mengupas tuntas kondisi pariwisata di Bali, termasuk perkem-bangan desa wisata. Topik bahasannya yakni peran desa wisata di

Bali dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di Bali. Menurut pemilik gallery seni ini, gemerlapnya pembangunan fasilitas dan jasa pariwista di Bali, belum mampu memberi bukti pemerataan

kesejahteraan rakyat Bali. Nampak dalam foto Direktur PNB Ir. Made Mudhina, M.T. dan Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I

Wayan Sila saat menandatangani MoU.

MBP/ist

LOKAKARYA - Fakultas Peternakan Unud, Kamis (22/10), menggelar lokakarya Sinkronisasi Kurikulum Berbasis KKNI

dan KKNI Prodi Peternakan. Kegiatan tersebut dibuka oleh Pembantu Rektor 2 Unud Prof. Dr. Ir. I Ketut Budi Susrusa, MS. Menurut Ketua Panitia Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc., tujuan

lokakarya tersebut ingin memperbaiki kurikulum telah berjalan di Indonesia. Kurikulum tersebut berbasis kompetensi. Nampak

dalam foto Dr. Ir. Ketut Suriasih selaku ketua panitia melapor-kan kegiatan lokakarya “Sinkronisasi Kurikulum Berbasis KKNI

dan KKNI Prodi Peternakan”.

MBP/ist

MBP/ist

Page 41: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 41

A K T I V I T A S

MBP/ist

PERSEMBAHYANGAN - Pj. Bupati Badung Nyoman Harry Yudha Saka, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, selu-

ruh Kepala SKPD, Panglingsir Puri Mengwi A.A. Gde Agung melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian puncak

piodalan serta upacara Padudusan Agung, Mapeselang Madasar Tawur Balik Sumpah Madya di Pura Sad Khayangan Penataran

Agung Pucak Mangu, Rabu (28/10). Puncak piodalan pada Buda Kliwon Ugu tersebut di-puput lima sulingih. Di antaranya

upacara piodalan di Penataran di-puput Ida Pedanda Putra Pemaron Geria Sideman Mengwi dan Ida Pedanda Gde Jelantik

Puspa Geria Santian Ubud.

MBP/ist

BANSOS PPILN - Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) Wilayah Bali memperingati Hari Ulang Ta-

hun (HUT) ke-2 tahun 2015 dengan berbagai kegiatan dan salah satunya menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada sejumlah

panti asuhan di Kota Denpasar, Kamis (22/10). General Manajer PPILN Wilayah Bali, I Made Sumarta menyerahkan bantuan sosial berupa sembako yakni beras, minyak goreng, mie, telor ayam, gula

pasir dan teh celup kepada Yayasan Dharma Jati II di Desa Penatih Denpasar, yang menampung ratusan anak Asuh. Bakti sosial ini

disambut anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati II yang didampingi Ketua Yayasan Drs. I Wayan Nika Msi.

MBP/ist

SEMINAR LINGKUNGAN - Serangkaian HUT ke-70 Hari Listrik Nasional, tanggal 27 Oktober 2015 dan HUT ke-20 PT In-donesia Power pada Sabtu (3/10) menggelar seminar lingkungan.

Temanya “Perangi Sampah Wujudkan Bali Clean and Green”. Acara itu bekerja sama dengan PPLH Unud. Hadir narasumber

Kepala BLH Provinsi (Drs. Gd Suarjana, M.Si.) Kepala BLH Den-pasar Ir. A.A. Bagus Sudarsana dan PPLH Unud Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S. Sebagai moderator Prof Ir. I Wayan Artana, MS. P.Sd. General Manager UPJP Bali I GAN Subawa Putra, dalam sambutannya berharap seminar ini bisa menjadi media menye-

barluaskan informasi mengenai pengelolaan sampah yang baik. Nampak dalam foto (dari kiri) GM UPJP Bali I GAN Subawa Pu-

tra, Kepala PPLH Unud I Made Sudarma, Kepala BLH Provinsi Bali Gede Suarjana, Kepala BLH Kota Denpasar A.A. Bagus

Sudarsana dan paling kiri moderator I Wayan Artana.

MBP/ist

CONTOH PELAYANAN - Tidak banyak yang tahu Airport Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai telah dijadikan contoh pelayanan Nawa Cita Bidang Hukum oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal ini

ditegaskan Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III saat mengumpulkan seluruh pejabat Kanwil Hukum

HAM Provinsi Bali, termasuk jajaran pejabat imigrasi se-Bali, baik pejabat imigrasi yang membawahi Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Celukan Bawang maupun Pelabuhan Benoa di ruang rapat Airport

Ngurah Rai. Kehadiran Senator RI ini disambut Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM RI Ronnie F Sompie.

Page 42: Majalah balipost edisi 113

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

9 - 15 November 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

MOTIVASI UMAT - Seorang sulinggih mesti mampu memotivasi umat dalam berbagai hal kehidupan. Memotivasi perlu, sehingga umat mendapatkan pencerahan dan mampu menjalankan ajaran

agama, terlebih ke depan tantangan yang dihadapi umat kian kompleks. Hal itu disampaikan Panglingsir Paruman Dharma

Ghosana Pusat (Paruman Ida Pedanda Siwa-Buda se-Nusantara) Ida Pedanda Gde Made Gunung pada pembukaan Paruman

Agung Dharma Ghosana Pusat (PADGP), Sabtu (24/10) di Geria Ulon, Jungutan, Karangasem. Nampak dalam foto ratusan Ida Pedanda lanang-istri se-Nusantara mengikuti Paruman Agung

Dharma Ghosana Pusat, di Geria Ulon, Jungutan.

MBP/ist

APRESIASI PD BPR - Sebagai wujud apresiasi dan penghargaan kepada para nasabah, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan

Rakyat (PD BPR) Bank Pasar Bangli kembali menggelar undian tali asih berupa door prize untuk tabungan dan deposito dengan hadiah utama dua unit sepeda motor untuk nasabah penyimpan

periode tahun 2014. Acara yang digelar di halaman depan kantor BPR PD Bank Pasar Bangli, Senin (26/10) dihadiri oleh Asisten III Sekda Kabupaten Bangli Bagus Rai Darmayudha, Kadissos-nakertrans Nengah Sukarta, Dirut Bank Pasar Bangli Ir. Made

Astawa, Muspika Kecamatan Bangli, Dewan Pengawas, Direksi, Notaris Nyoman Suarmaya, S.H. dan perwakilan 100 nasabah

PD BPR Bank Pasar Bangli. Nampak dalam foto Dirut PD BPR Bank Pasar Bangli Ir. Made Astawa secara simbolis menyerahkan

hadiah berupa kunci sepeda motor kepada pemenang.

MBP/ist

UPACARA BENDERA - SMK Rekayasa Denpasar turut memper-ingati Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar upacara bendera,

Rabu (28/10). Upacara Sumpah Pemuda kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus OSIS baru. Bedanya, peringatan

Sumpah Pemuda di SMK Rekayasa juga dibarengi dengan audit

SMK Rekayasa Denpasar I Wayan Konol, S.Pd. mengatakan,

Yayasan Pendidikan Rekayasa Denpasar, Kepala SMK Rekayasa Denpasar, dan auditor dari SAI Global saat melakukan proses

MBP/ist

MELASPAS PADMASANA- Keluarga besar SMK TP 45 Negara menggelar Pamelaspasan Padmasana dan Penunggu Karang

pada Purnama Kelima, Selasa (27/10). Upacara yang dipuput Ida Pedanda Gria Mambal, desa Batuagung diikuiti seluruh siswa,

guru dan pegawai tata usaha, yayasan serta pengawas binaan SMK dari Dinas Dikporaparbud Jembrana. Pembangunan Padmasana

murni swadaya Yayasan dan punia seluruh keluarga besar SMK TP 45, orangtua dan wali siswa, para alumni sebagai rasa syukur dan

terimakasih atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kepala Sekolah I Wayan Muliastra mengatakan perenca-naan sudah lama, namun pembangunan padmasana setinggi 8 meter baru terwujud saat ini. Penantian selama 18 tahun lebih.

Page 43: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 43

MBP/ist

RAYAKAN HUT - Pada Selasa (27/11), keluarga besar SMAN 4 Denpasar (Foursma) merayakan HUT ke-33 di Taman Bu-daya Bali, Art Center Denpasar. Berbagai prestasi akademik dan nonakademik diraih siswa Foursma sebagai kado HUT hari jadi sekolah di bawah kepemimpinan Dr. Wayan Rika, M.Pd. tersebut. Di samping itu, jago debat dan berprestasi

dalam OSN, siswa Foursma juga unggul dalam lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Pada 2 Oktober lalu, dalam ajang LKTI se-Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang digelar HMJ Pendidi-

kan Fisika Undiksha Singaraja, Foursma tampil sebagai juara umum I (berhak atas piala bergilir Rektor), juga tercatat seba-

gai the best prensenter dan poster terfavorit.

MBP/ist

PRESTASI MEMBANGGAKAN - Prestasi membanggakan kem-bali diraih siswa SMAN 4 Denpasar (Foursma) dalam ajang debat internasional atau World School Debating Championship (WSDC)

2015. Siswa Foursma Stithaprajna Virananda yang memperkuat tim Indonesia dalam WSDC di Singapura, Agustus 2015, berhasil masuk top 10 best speaker kategori English as Foreign Language (EFL). Dalam bidang IPS, siswa Foursma juga tampil membang-

gakan dalam kompetisi tingkat nasional. Ini kado istimewa bagi Foursma di bawah kepemimpinan Dr. Wayan Rika, M.Pd. dalam

merayakan HUT ke-33 pada 27 Oktober.

KADO ISTIMEWA - Prestasi demi prestasi dicapai SMAN 4 Denpasar (Foursma) di usianya menginjak 33 tahun 2015 ini.

Berbagai prestasi membanggakan diraih siswa sekolah di bawah kepemimpinan Dr. Wayan Rika, M.Pd. tersebut. Prestasi itu sebagai

kado istimewa HUT ke-30 Foursma yang puncaknya digelar 27 Oktober. Dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta

pada Mei 2015, lima orang siswa Foursma berhasil meraih medali. Wira Ari Setiarini (Kimia) berhasil meraih medali perak, Ayu Trisna

Darmayanti (Kimia) meraih perunggu, I Putu Prakasa Wiprayoga (Biologi) menyabet perunggu, Norman Bintang (Komputer) meraih perak dan Steven Kusuman (Komputer) meraih perunggu. Mereka

kini sedang pelatnas (pelatihan nasional) di Bandung.

MBP/ist

OLIMPIADE SENI - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, kedua kalinya menggelar Olimpiade Seni Budaya. Upacara pembukaan berlang-sung, Selasa (20/10) lalu, di gedung Natya ISI Denpasar. Kali ini peserta kabupaten Gianyar meraih juara umum. Pembantu Rektor III Drs. I

Wayan Gulendra, M.Sn. ketua panitia melaporkan Olimpiade Seni Budaya ini bertujuan mempersiapkan siswa menjadi calon-calon mahasiswa dalam rangka mendorong dan meningkatkan proses imaginantif, metaforik, berpikir kreatif, peningkatan kemampuan akademik dan memperluas

wawasan siswa. Selain itu mendorong peningkatan kualitas siswa untuk lebih mencintai bidang seni budaya.

MBP/ist

Page 44: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201544

P R O P E R T I

Gonjang-ganjing perekonomian Indonesia, membuat semua sektor lesu. Berbagai tero-bosan dilakukan pemerintah

untuk membangkitkan perekonomian tanah air. Termasuk, beragam kebijakan meringankan beban pebisnis properti,

dirasakan masyarakat.Di tengah kondisi seperti sekarang

ini, rumah minimalis tetap jadi pri-madona. Selain tipe rumah sederhana, harganya pun terjangkau.

Direktur PT Ariyana Property I Made Ariyana mengatakan, dari berba-gai kebijakan itu, tentunya dari segmen menengah bawah yang mendapatkan efek stimulus. Kalau dilihat dari segi konsumen menengah ke bawah, pem-

beli cenderung berkeinginan fungsi ru-ang dan simple. “Ya jawabannya pasti rumah minimalis. Rumah minimalis akan tetap diminati tahun depan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut pengurus DPD REI Bali ini, dengan diluncurkan kebijakan tahap 5 yang di antaranya berisi peng-hapusan PPH investasi properti, tentu akan membuat masuknya dana investor ke Indonesia. Dengan demikian, sektor properti bisa bergerak kembali. Jika bis-nis properti menggeliat lagi, maka 135 usaha ikutan akan ikut bergerak. “Jadi prediksi saya, properti akan memasuki fase baru di tahun 2016. Apa yang kita inginkan, mudah-mudahan terwujud,” kata Ariyana.

Sementarta Developer Ir. I Made

Suardana menegaskan, ada segmen pasar kelas tertentu yang mulai mencari model properti, bukan rumah tapak. Dengan demikian, akan dikembang-kan model properti seperti apartemen dengan harga cicilan yang bisa dijagkau oleh oleh kalangan pemuda. “Kisaran cicilan Rp 3 juta sampai Rp 5 juta sebu-lan akan banyak diminati. Tapi, pasar eksklusif masih bertahan dengan area rumah tapak,” tandasnya.

Operation Director PT Grha Giri Ken-cana ini menyatakan, di sisi lain ada kalangan yang paling bawah. Kalangan ini sulit dipenuhi kebutuhan untuk punya rumah. “Satu sisi berkinginan punya ru-mah tapak, sedangkan harga tanah mahal. Ini sebuah dilema bagi pengembang di Bali,” ujar Suardana.

Kecuali, lanjutnya, dengan sistem rumah susun. Ia juga sependapat bila rumah minimalis akan tetap diminati konsumen tahun depan. “Kalau rumah tapak itu seperti properti pada umum-nya, lantai 1 atau 2. Sedangkan bukan rumah tapak, tanahnya sedikit tapi bangunannya bertingkat atau istilah-nya rumah susun,” ucapnya.

Developer asal Karangasem, Gede Semadi Putra mengatakan, kondisi ekonomi kemungkinan tahun depan masih lesu. Melihat situasi tersebut, sebenarnya sekarang saatnya untuk membeli rumah ketimbang harga naik tahun depan. “Bagi yang memiliki uang lebih atau memiliki kesempatan untuk menambah kredit bank, banyak properti yang harganya saat ini masih terjangkau. Ketika ekonomi membaik, bisa dijual lagi,” tegasnya. Untuk tren rumah tahun depan, kata Semadi, pengembang masih melirik rumah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) dan akan laku keras. Kebutuhan akan hunian akan bertambah tiap tahun, khususnya untuk MBR yang harganya di bawah Rp 300 juta. “Model rumah minimalis tetap jadi idola dan sepertinya tidak akan berpindah ke model lain hingga 5 tahun ke depan. Ditambah lagi banyak mate-rial baru, seperti precast beton jadi. Jadi kecenderungan ke minimalis masih ada,” ucap pengusaha muda sukses ini.

Kertanegara

Rumah Minimalis Tetap Primadona

Page 45: Majalah balipost edisi 113

459 - 15 November 2015

K E R A J I N A N

KAIN agal asal Bunga Mekar menjadi salah satu kerajinan masyarakat Nusa Penida yang mulai langka di pasaran. Meski begitu, tidak sedikit wisatawan yang ingin untuk mengoleksi kain yang kini sudah tidak diproduksi lagi. Sayang-nya, keterbatasan jumlah kain agal, membuat pemilik kain enggan untuk melepasnya ke pasaran. Untuk menin-gkatkan lagi minat masyarakat Nusa Penida memproduksi kain ini, sejumlah kolektor kain mulai memperkenalkan kain agal di pasaran.

Saat ini sudah tidak ada lagi yang mengerjakan kain agal yang berasal dari Desa Bunga Mekar, Nusa Penida. Kain yang dibuat dengan bahan alami ini kini sudah tidak memiliki generasi penerus. Proses pembuatan kain agal ini hanya diketahui oleh orang tua di Desa Bunga Mekar. Salah satu pemilik kain agal Ketut Lia Koni (28) mengungkapkan, kain Agal sudah tidak dijual lagi di pasaran. Biasanya kain Agal hanya ditampilkan saja di sebuah pameran dan tidak untuk dijual.

Tidak diproduksinya kain agal mem-buat jumlahnya sangat terbatas. Untuk da-pat meningkatkan minat masyarakat Nusa

Penida memproduksi kain ini, sejumlah kolektor kain agal memamerkan produk kain tersebut di berbagai event. Hanya beberapa orang Nusa Penida dan kolektor kain yang memiliki kain asli Nusa Penida ini. Menurut Ketut Lia, seluruh bahan kain agal berasal dari Nusa Penida. Baik dari pewarnaan hingga kainnya meng-gunakan bahan alami yang ditanam di Nusa Penida. “Kainnya berasal dari kapas yang ditanam di Nusa Penida. Begitu juga dengan warnanya dibuat secara alami,” bebernya.

Pihaknya mengungkapkan, kain agal ini memiliki motif khusus yang mem-buatnya berbeda dengan kain buatan masyarakat Bali. Motifnya yang seder-hana menjadi ciri khas kain agal. Warna kain agal didominasi dengan merah dan kuning. Untuk warna merah menurutnya berasal dari akar kayu suntil dan buah bleber. Proses pembuatan kain mulai dari memintal kapas, pewarnaan, mene-nun hingga selesai untuk satu kain, bisa menghabiskan waktu selama dua bulan. “Kalau untuk warna kuning digunakan kunyit dengan tambahan bahan lainnya seperti pamor,” imbuhnya.

Waktu proses pembuatan yang mem-

butuhkan waktu cukup lama ini pun membuat nilai kain tenun tersebut men-jadi mahal. Menurut Lia Koni kain agal ini hanya dibuat untuk digunakan sendiri dan tidak untuk dijual. Masyarakat yang masih memiliki kain agal ini biasanya berasal dari pemberian orangtuanya dulu yang diberikan secara turun temurun. Ra-ta-rata kain agal yang masih ada berumur puluhan tahun hingga 100 tahun.

Lia Koni mengatakan, umur kain yang cukup lawas tersebut membuat kain agal memiliki harga yang tidak ternilai. Ketut Lia mengakui banyak wisatawan yang menyukai kain agal dan berupaya untuk membelinya. Namun karena kain tersebut koleksi pribadi, pihaknya enggan men-jualnya. “Ada banyak tawaran seperti dari wisatawan asal Austria. Tapi kami tidak menjual,” jelasnya.

Pihaknya berharap dengan adanya event-event di Nusa Penida seperti Nusa Penida Festival 2015, banyak masyarakat dan wisatawan yang mengetahui ke-beradaan kain asli Desa Bunga Mekar ini. “Dengan dikenal diharapkan ada permintaan dari pasar sehingga kerajinan tenun kain agal bisa hidup kembali,” pungkasnya. (adv1)

Kain agal asal Bunga Mekar menjadi salah satu kerajinan

masyarakat Nusa Penida yang mulai langka di pasaran.

Langka di Pasaran, Kain Agal Bunga Mekar Mulai DiperkenalkanMBP/dwa

Page 46: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201546

A K T I V I T A S

MBP/ist

MBP/ist

PIODALAN - PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngu-rah Rai, melaksanakan piodalan di Pura Jagat Tirtha dan Peling-

gih Catur Puja yang berlokasi di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali. Piodalan yang dilaksanakan setiap satu tahun

sekali diselenggarakan bertepatan dengan rainan purnama sasih kelima yang jatuh pada Selasa (27/10). Upacara persembahyan-

gan dipimpin oleh Ida Peranda Gede Manuaba Punjung Ring Griya Renon. Hadir dalam upacara piodalan tersebut, General

Manager, Co General Manager dan seluruh pejabat di lingkungan PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai dan juga seluruh

komunitas Bandara.

MBP/ist

WUJUD SYUKUR - Civitas akademika STIMI Handayani yang terdiri dari para dosen dan staf Yayasan melaksanakan persembahyan-gan ke Pura Agung Jagat Karta yang berada di lereng Gunung Salak,

Bogor, Jawa Barat. Hal ini sebagai wujud rasa syukur atas pening-katan kepercayaan masyarakat kepada STIMI Handayani Denpasar dan peningkatan berbagai aspek pada STIMI Handayani Denpasar. Diantaranya telah mampu mempertahankan nilai akreditsi B untuk

Program Studi Manajemen serta telah melaksanakan Akreditasi Insti-tusi Perguruan Tinggi (AIPT) kendati belum mencapai nilai maksimal.

Selain itu rasa syukur juga diwujudkan karena STIMI Handayani

masyarakat luas, berupa peningkatan jumlah mahasiswa baru.

MBP/ist

TUAN RUMAH - Sebuah kebanggaan bagi Bali, Unwar Den-pasar dipercaya sebagai tuan rumah Konferensi Internasional

2015. Pertemuan akunting ini dibuka Board of Director Chair APMAA Prof. Ueno, Senin (26/10). Pertemuan akan berlangsung

hingga 29 Oktober mengambil tema ‘’Management accounting for sustainable development”. Saat ini Unwar bertindak sebagai

tuan rumah bersama Universitas Tri Sakti, Universitas Merdeka, Universitas Udayana, Univ. Hasanuddin dan Univ. Mercu Buana.

Hadir di acara itu Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Dr. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. Konferensi diikuti 250

peserta dari berbagai universitas di dunia.

MBP/ist

ROMBAK KABINET - Kabinet Unwar tahun ini mengalami perom-bakan. Semua wakil rektor kini diganti karena habis masa jabatan-nya. Pelantikan dan pengambilan sumpah wakil rektor 2015-2019 dilakukan Rektor Unwar Prof. Dewa Putu Widjana, Rabu (28/10)

bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda di kampus setempat. Wakil Rektor I kini dijabat Ir. Nyoman Kaca, M.Si. (Dekan FP) menggantikan Prof. Dr. Nyoman Kardana, M.Hum. Wakil Rek-

tor II yang dulu dijabat Ida Bagus Udayana Putra, S.E., M.M. kini digantikan oleh Ni Putu Pertamawati, S.E., M.M. dan WR III baru

dijabat Dr. Ir. Wayan Partawa, M.T. (dekan FT) menggantikan Ir. A.A. Mayun Wirajaya, M.M. Pelantikan wakil rektor juga dihadiri Ketua Yayasan Kesejahteraaan Korpri Provinsi Bali Dr. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., Ketua Dewan Pembina Yayasan Drs. Nyo-

man Yasa, M.Si. serta para dekan dan pejabat di lingkungan Uwnar.

Page 47: Majalah balipost edisi 113

479 - 15 November 2015

MBP/ist

REKOR MURI - Setelah memecahkan Rekor MURI untuk pembagian 30.000 kacamata di Istana Bogor pertengahan Agustus

lalu, kali ini Alfamart kembali masuk dalam daftar Rekor MURI untuk pembagian sepatu sekolah terbanyak yakni 30.000 pasang. Sepatu sekolah terwujud dari donasi konsumen Alfamart selama

periode 1-31 September 2015 yang difasilitasi Kick Andy Foun-dation (KAF). Donasi yang terkumpul selama periode tersebut

mencapai Rp 2,79 miliar. Nampak dalam foto Founder PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Djoko Susanto berfoto bersama President

Director Alfamart Hans Prawira serta jajaran direksi Alfamart Alfamidi usai menerima piagam Penghargaan MURI atas rekor

“Pembagian Sepatu dan Kaus Kaki Terbanyak” dalam puncak perayaan Semarak Ulangtahun Alfamart ke-16 yang dipandu Andi

F. Noya di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang, Rabu (21/10).

MBP/ist

PERHATIAN SERIUS - Penjabat Bupati Badung Ir. Nyoman Har-ry Yudha Saka, M.M. beserta segenap jajaran lingkup Pemkab Ba-

dung memberikan perhatian serius bagi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Badung. Guna terwujudnya

pelaksanaan pilkada yang tertib, aman dan lancar, selain dukungan pendanaan juga sangat dibutuhkan adanya fasilitasi personel dan

tempat yang representatif bagi penyelenggaraan rapat pleno. Nam-pak dalam foto Pj. Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka

didampingi Kepala Kesbang Polinmas I Nyoman Suendi saat Rapat Koordinasi dengan para camat se-Kabupaten Badung di Ruang

Rapat Bupati Nayaka Gosana Puspem Badung, Rabu (28/10).

MBP/ist

PENGHARGAAN - Terobosan inovatif Pemkot Denpasar serta menyentuh permasalahan yang ada, mendapat apresiasi dan peng-

hargaan dari Program Center For Indonesia’s Strategic Develop-ment Initiatives (CISDI) bekerjasama dengan KPA Nasional dan

Kementerian Kesehatan serta UNAIDS dengan memberikan AIDS Innovation Award kepada Pemkot Denpasar. Penghargaan ini

diserahkan Dirjen P2PL Kementerian Kesehan RI, dr. HM Subuh yang diterima langsung Pj. Walikota Denpasar A.A Gede Geriya,

Selasa (26/10), dalam acara pembukaan pertemuan Nasional AIDS V di Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang berlangsung dari 26-29 Oktober. Dari penghargaan penanggulangan AIDS,

Kota Denpasar menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Bali yang meraih penghargaan AIDS Innovation Award 2015.

MBP/ist

PRESTASI LOMBA- Prestasi membanggakan ditorehkan siswa SMP Dharma Wiweka Denpasar, Kadek Agung Sugi Aryawan,

pada lomba baca puisi tingkat SMP/sederajat se-Bali, Nusa Teng-gara dan Jawa Timur yang digelar SMAN 4 Denpasar belum

lama ini. Pada lomba serangkaian peringatan HUT ke-33 SMAN 4 Denpasar tersebut, Kadek Agung Sugi Aryawan yang dibimbing

Ni Made Candra Kusuma Dewi, S.Pd. ini sukses meraih juara I atau ditetapkan sebagai peserta terbaik. Sementara pada lomba

Makekawin yang juga digelar SMA negeri favorit tersebut, pasan-gan siswa SMP Dharma Wiweka Ni Kadek Wahyu Nesa Putri dan

Ni Kadek Cintya Dwi Ciptari yang dibimbing I Made Langgeng Buana, S.Ag. ditetapkan sebagai juara III.

Page 48: Majalah balipost edisi 113

T R A D I S I

9 - 15 November 201548

Sapi erumbungan sejak dahulu menjadi warisan budaya agraris di Kabupaten Buleleng. Zaman dahulu, tradisi ini sebagai media

hiburan bagi peternak sampi di Bali Utara setelah masa panen padi tiba. Seiring den-gan perjalanan waktu dan menyempitnya lahan pertanian belakangan ini, tradisi ini pun belakangan mulai terkena dampaknya. Pemerintah daerah pun kini berusaha mem-bentengi tradisi ini jangan sampai punah akibat pengaruh era globalisasi saat ini.

Salah satu upaya itu adalah membuka ruang bagi peternak atau kelompok ternak untuk untuk menunjukkan budaya agraris ini. Tanggal 1 Oktober 2015 lalu, puluhan kelompok ternak di Buleleng pentas dalam sebuah lomba Sampi Gerumbungan.

Data dihimpun di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng menyebut, kelompok sampi gerumbungan atau yang lebih dikenal dengan istilah baga masih eksis menyebar di wilayah Buleleng Timur, Tengah, dan Buleleng Barat. Kelompok ini beranggotakan sejumlah peternak yang sehari-hari memelihara sapi dan keberadaan mereka pun turun temurun dari para pen-dahulunya. Masing-masing kelompok ini memiliki beberapa ekor sapi yang dipelihara dengan khusus. Tidak hanya menjelang mengikuti lomba atau sekadar pentas, na-

mun peternak ini rutin untuk melatih sapi peli-

haraanya.Latihan rutin ini dilakukan karena sampi

gerumbungan khas Buleleng ini bukanlah diadu kecepatan sepasang sapi pada arena lomba. Namun, sampi gerumbungan dilatih untuk menyeragamkan hentakan keempat kaki, lengkungan ekor, kepala sampi juga harus dilatih agar seragam menengadah ke atas saat dipacu. Hentakan kaki yang seragam itu nantinya akan menciptakan suara engkokan dan gongseng yang diikat pada keempat kaki sapi yang seragam pula. Tak heran, setiap peternak yang mewarisi sebagai anggota baga sampi gerumbunganberusaha mencari bibit sapi yang berkuali-tas. Bahkan, harga bibit sampi gerumbun-gan jauh lebih mahal dibandingkan bibit sapi pada umumnya. Peternak yang gemar dengan tradisi ini pun rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk mendapatkan bibit sampi gerumbungan. Situasi ini pun otomatis memunculkan usaha peternakan dengan hasil penjualan bibit sampi gerum-bungan yang sangat menguntungkan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisa-ta (Disbudpar) Buleleng Gede Suyasa men-gatakan, sampi gerumbungan ini menjadi warisan budaya yang menjadi kebanggaan bagi Buleleng. Untuk itu, pemerintah daerah telah menyiapkan

program bagaimana warisan budaya agraris ini agar terhindar dari kepunahan akibat pengaruh era globalisasi. Program untuk melestarikan dan memberikan ruang bagi kelompok sampi gerumbungan melalui event tahunan Lovina Festival. Dia mencon-tohkan, untuk festival tahun ini, sebanyak 21 pasang sampi gerumbungan mengi-kuti lomba yang digelar di lapangan umum Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Selain melalui event Lovina Festival setiap tahun, Disbudpar Buleleng secara khusus meng-gelar parade sampi gerumbungan. “Dengan semakin banyak ruang yang kita buka, saya yakin kelompok sampi gerumbungan akan semakin bergariah untuk mementaskan budaya warisan leluhur mereka. Dan bagi kita potensi budaya ini sangat potensial untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di daerah kita,” tegasnya.

Patung Sampi GerumbunganJika melintas di jalan Ahmad Yani, Sin-

garaja tepatnya di sebalah selatan Terminal Banyuasri maka Anda akan melihat sebuah patung sampi gerumbungan yang dibangun menghadap ke utara. Patung ini sengaja dibangun oleh pemerintah pada masa itu untuk menunjukkan kepada publik bahwa Buleleng memiliki sebuah budaya agraris

sampi gerumbungan.Begitu orang meli-

hat patung terse-but, maka dalam

pikiran akan te r tu ju ka-lau budaya

itu hanya ada di Bali Utara. Patung ini pun kerap kali di-

jadikan objek foto ketika ada rombongan

wisatawan mancanegara yang akan menuju Lovina dan sekitarnya.

Mudiarta

“Sampi Gerumbungan”

Warisan Budaya Agraris Khas Buleleng

MBP/mud

Page 49: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 2015 49

DI Bali, Nyepi tidak hanya terkait dengan perayaan Tahun Baru Çaka yang dirayakan sekali setahun. Ada beberapa desa yang merayakan Nyepi lain di luar Nyepi Kasanga tersebut. Salah satunya Desa Kusamba, Dawan, Klungkung. Warga Kusamba memiliki tradisi Nyepi dengan sebutan Nyepi Segara yang dige-lar di laut, Rabu (28/10) lalu. Pada saat itu, nelayan dan warga dilarang ke pantai selama 24 jam.

Nyepi Segara di Kusamba ditandai pemasangan penjor di sepanjang jalan menuju Pantai Kusamba. Pihak pecalang desa setempat terlihat siaga sejak pagi untuk berjaga agar tidak ada warga yang masuk atau melakukan kegiatan di pantai. Kondisi ini menimbulkan dampak pada aktivitas penyeberangan dari Kusamba

ke Nusa Penida dan sebaliknya. Aktivitas penyeberangan di tiga pelabuhan tradis-ional di Kusamba, yakni Bias, Tribuana, dan Kampung Kusamba lumpuh total.

Salah seorang nelayan Kusamba, Nen-gah Mudra Mengatakan, tradisi Nyepi Segara hanya berlangsung sehari. Tradisi ini ditandai dengan tidak ada aktivitas yang boleh dilakukan di sepanjang pesisir Pantai Kusamba. Warga juga tidak boleh mandi di sekitar pantai ketika Nyepi Se-gara berlangsung.

Tidak banyak yang tahu apa makna di balik tradisi Nyepi Segara ini. Sebagian nelayan mengatakan tradisi tersebut digelar untuk menghormati Dewa Baruna (laut) serta keselamatan umat manusia dan alam lingkungan (laut). “Tradisi ini sudah kami laksanakan turun-menurun,’’

katanya.Hal senada dikatakan Bendesa Adat

Kusamba Ketut Sudana. Menurutnya, Nyepi Segara dilaksanakan sebagai

rangkaian upacara ngusaba desa di Pura Segara. Puncak upacara jatuh pada sasihkalima, Selasa (27/10) lalu. Setelah ngusaba, pada esok harinya (Rabu) baru digelar Nyepi Segara. ‘’Tradisi sebagai rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkah isi laut yang diberikan kepada warga Kusamba yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, nakhoda kapal, dan petani garam. Nyepi Segaraini juga dilakukan untuk memberikan keseimbangan di laut selama satu hari penuh,” ujarnya.

Sri Wiadnyana

MBP/sri

Pantai Kusamba tampak lengang saat Nyepi Segara.

“Nyepi Segara”

Ungkapan Rasa Syukur atas Berkah Isi Laut

Page 50: Majalah balipost edisi 113

9 - 15 November 201550

K A R Y A S E N I

PENINGGALAN bersejarah masa ke-jayaan kerajaan Klungkung masih tersimpan di Desa Kamasan. Salah satunya karya seni lukisan klasik Wayang khas Kamasan yang saat masa pemerintahan Raja Ida Dalem Waturenggong, menjadi ornamen di puri keraton dan pura-pura yang ada di Klung-kung. Meski kesenian tersebut telah berumur ratusan tahun, sampai saat ini masyarakat Desa Kamasan masih menjaga seni yang diwarisi secara turun temurun ini.

Tokoh di Desa Kamasan sebagai cikal bakal adanya lukisan Wayang Kamasan dikenal dengan nama I Gede Mresadi diperkirakan hidup pada abad ke-17. Gede Mresadi pada saat itu berprofesi sebagai pematung dan pelukis sehingga membuatnya sangat dekat dengan lingkungan puri. Hal inilah yang membuat banyak karyanya yang

menghiasi ornamen di puri menjadi pening-galan bersejarah di museum luar negeri.

Keturunan generasi kelima dari Gede Mresadi, Jero Mangku Wayan Muliarsa (53) mengungkapkan, saat ini keluarganya masih memiliki dua benda peninggalan dari leluhurnya Gede Mresadi yakni sebuah lukisan di kain Bali yang menceritakan ten-tang perubahan (pemurtian) Aswatama saat berperang dengan Salya. Satu lagi lukisan di kayu yang menggambarkan kisah Arjuna Supraba. Dua benda bersejarah tersebut diperkirakan berumur sekitar 3 abad.

Gede Mresadi adalah penemu pertama lukisan Wayang yang kini dikenal dengan lukisan klasik wayang khas Kamasan. Ia mempelajarinya secara otodidak dan meng-hasilkan karya seni yang sampai saat ini tetap ditekuni masyarakat Desa Kamasan. Hasil

karyanya pun digunakan masyarakat Banjar Sangging Desa Kamasan, sebagai pedoman untuk membuat lukisan khas Kamasan. Pakem-pakem pembuatan wayang khas Kamasan ini diambil dari lukisan Gede Mre-sadi yang terkenal dengan sebutan Modara.“Modara adalah anugerah gelar dari raja karena Gede Mresadi mampu melukiskan Patih Modara hingga terlihat hidup di mata raja,” tuturnya.

Kini keturunan dari Gede Mresadi ada sekitar 12 KK, namun sayangnya tidak se-muanya berprofesi sebagai pelukis lukisan klasik Wayang Kamasan. Kini warisan kesenian tersebut sudah diwariskan kepada orang-orang di luar keturunan Gede Mresadi berkat ketekunan Nyoman Mandra menga-jarkan masyarakat Desa Kamasan melukis Wayang khas Kamasan. (adv2)

Lukisan dari I Gede Mresadi yang diperkirakan hidup pada abad ke-17 sebagai penemu seni lukisan klasik Wayang Kamasan.

Lukisan Pertama Wayang Kamasan Masih TersimpanDiperkirakan, Berumur 300 Tahunan

MBP/dwa

Page 51: Majalah balipost edisi 113
Page 52: Majalah balipost edisi 113

Top Related