Download - Macam Bahan Skripsi

Transcript
Page 1: Macam Bahan Skripsi

CARA MENGATASI SLEEP PARALYSIS

TEKNOLOGI FISIOTERAPI PADA HEMIPARESE KARENA STROKE

Pada sub bab ini penulis akan membahas teknologi fisioterapi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, teori – teori pendukung terhadap aplikasi teknologi fisioterapi dan efek fisiologis teknologi fisioterapi pada hemiparese dextra oleh karena stroke non haemorhagik. Terapi pada masing – masing fase tidak terpisah melainkan merupakan suatu kesatuan, terapi fase flaccid merupakan persiapan terapi pada fase spastik.

Modalitas Fisioterapi yang digunakan untuk menangani kondisi stroke stadium akut atau flaccid ini, bertujuan untuk;

(1) mencegah komplikasi pada fungsi paru akibat tirah baring yang lama.

(2) menghambat spastisitas, pola sinergis ketika ada peningkatan tonus.

(3) mengurangi oedem pada anggota gerak atas dan bawah sisi sakit .

(4) merangsang timbulnya tonus kearah normal, pola gerak dan koordinasi gerak.

(5) meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional. Pelaksanaan terapi dilakukan pada ruang ICU dan bangsal rawat inap.

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis disini diantaranya :

1). Passive breathing excercise

Karena sudah satu minggu pasien mengalami serangan stroke.Dan saat ini sebagian besar waktunya digunakan untuk tiduran oleh pasien. Istirahat yang cukup lama dibed dan inaktifitas akan menurunkan metabolisme secara umum .Hal ini mengakibatkan penurunan kapasitas fungsional pada sistim tubuh yang komplek, dengan manifestasi klinis berupa sindrom imobilisasi (Saleem dan Vallbona).

Pada pasien yang menderita defisit neurologis efek imobilisasi berakibat pada penurunan kapasitas fungsional. Hal ini menyebabkan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan potensi fungsi maksimal yang dimiliki pasien. Manifestasi klinik sindrom imobilisasi salah satunya pada sistem respirasi yang berupa :

(a) penurunan kapasitas vital

(b) penurunan ventilasi volunter maksimal

(c) perubahan regional dalam ventilasi/perfusi

(d) gangguan mekanisme batuk.

2). Positioning

Page 2: Macam Bahan Skripsi

Setiap posisi atau gerak dari pasien harus selalu berada dalam lingkup pola penyembuhan atau berlawanan dengan pola spastisitas yang timbul kemudian, posisi dan latihan gerak dalam pola penyembuhan harus sejak dini dilaksanakan.Pengaturan posisi yang benar dengan posisi anatomis, ini bermanfaat untuk menghambat pola sinergis dan spastisitas ketika adanya peningkatan tonus. Posisi tidur terlentang, posisi bahu dan lengan diletakkan diatas bantal sehingga bahu sedikit terdorong ke depan (protaksi) karena pada paisen stroke cenderung untuk terjadi retraksi bahu.Posisi bantal diletakkan dibawah tungkai bawah dengan maksud agar panggul tidak jatuh kebelakang dan tungkai tidak eksternal rotasi. Posisi miring kesisi sehat berfungsi agar tidak terjadi dekubitus dan untuk mencegah komplikasi fungsi paru akibat tirah baring yang lama karena karena sangkar thorak terfiksir dalam posisi ekspirasi, dengan posisi bahu protaksi dan lengan lurus didepan bantal.Posisi miring kesisi sakit, dengan posisi bahu terdorong kedepan dan tidak tertindih akan memberikan rasa berat badan pada sisi lumpuh.Pengaturan posisi elevasi pada ekstremitas bawah dan ekstremitas atas berguna untuk menurunkan oedem dengan menganut prinsip gravitasi dengan postural drainage lewat pembuluh darah dan limfe.Pengaturan posisi furniture pasien disisi lumpuh dengan tujuan (1) rotasi kepala yang diikuti mata paisen secara otomatis kearah benda yang terletak dimeja menimbulkan suatu kebiasaan untuk meluruskan lengan yang sakit dalam pola penyembuhan (2) berat badan bergeser kerah sisi tubuh terutama sendi panggul, merangsang kesadaran akan sisi yang paralisis (3) gerakan memutar bahu terhadap panggul merupakan gerakan penting dalam mencegah spastisitas.

3). Stimulasi taktil terhadap kulit, otot, persendian dengan tehnik – tehnik: tapping, swiping, aproksimasi.

Stimulasi taktil pada prinsipnya harus menimbulkan kontraksi otot, sehingga akan merangsang golgi tendon dan muscle spindle.Impuls yang berasal dari gelondong otot dan organ tendon dikirim oleh serat konduksi yang paling kaya bermyelin yaitu serat Ia.Impuls propioseptif lain yang berasal dari reseptor fasia, sendi dan jaringan ikat yang lebih dalam, berjalan dalam serat yang kurang bermyelin.Ketukan, swiping, tapping dan aproksimasi akan merangsang propioseptor pada kulit dan persendian, gelondong otot akan bereaksi dengan dikirimnya impuls ke motoneuron anterior, perangsangan neuron ini menyebabkan peningkatan kontraksi secara singkat. Rangsangan pada muscle spindle dan golgi tendon akan diinformasikan melalui afferen ke susunan saraf pusat sehingga akan mengkontribusikan fasiltas dan inhibisi (gracanin).Rangsangan taktil yang diulang-ulang akan memberikan informasi ke “supraspinal mechanisme” sehingga terjadi pola gerak yang terintegrai dan menjadi gerakan-gerakan pola fungsional. Stimulasi taktil melalui saraf motoris perifer melatih fungsi tangan “graps” dan “release” serta dapat memberikan fasilitasi pada otot yang lemah dalam melakukan gerakan .

4). Latihan gerak pasif dengan pola gerak propioceptive neuromusculer fasilitation dengan tehnik rhytmical initiation .

PNF adalah kependekan dari propioceptive Neuromuscular Fasilitation. Dimana maksud dari fasilitasi disini adalah membuat lebih mudah.Dengan demikian kita bisa memberikan tindakan dengan efisien dengan selalu memperhatikan ketepatan dan fungsi gerakan yang dilakukan pasien.Propiceptieve, dengan metode PNF maka akan semakin diperkuat dan diintensifkan rangsangan – rangsangan spesifik melalui receptor yaitu panca indra dan atau propioceptor.Neuromusculair, juga untuk meningkatkan respons dari sistem neouromusculair. Filosofi dari PNF adalah menangani atau mengobati pasien secara total dengan tujuan mencapai fungsi-fungsi yang optimal dari pasien.PNF berlatar belakang atas konsep sebagai

Page 3: Macam Bahan Skripsi

berikut : bahwa kehidupan (dalam arti sempit) adalah sederetan reaksi atas sederetan rangsangan – rangsangan yang diterimanya.Manusia dengan cara demikian akan dapat mencapai bermacam – macam kemampuan motorik.Bila ada gangguan terhadap mekanisme neuromusculair, berarti seseorang tidak dalam kondisi untuk siap bereaksi terhadap rangsangan -rangsangan yang datang sehingga dia tidak mampu untuk bereaksi kearah yang tepat seperti yang dikehendaki.Metode PNF berusaha memberikan rangsangan – rangsangan yang sesuai dengan reaksi yang dikehendaki, yang pada akhirnya akan dicapai kemampuan atau gerakan yang terkoordinasi.Lewat rangsangan – rangsangan tadi fisioterapis berusaha untuk mengaktifkan lagi mekanisme yang latent dan cadangan –cadangannya dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan fungsional.Metode PNF menganut prinsip – prinsip (1) Ilmu proses tumbuh kembang, perkembangan motoris berkembang dari cranial ke caudal dan dari proksimal ke distal.Gerakan terkoordinasi pada orang dewasa berlangsung dari distal ke proksimal.Gerakan selalu sebelumnya didahului dengan kontrol sikap (stabilisasi), dimana stabilisasi akan menentukan kualitas dari gerakan (2) Prinsip Neurofisiologis, Overflow principe; motoris impuls dapat diperkuat oleh motoris impuls yang lain dari group otot yang lebih kuat yang dalam waktu bersamaan berkontraksi, dimana otot –otot tersebut kira – kira mempunyai fungsi yang sama (otot – otot synergis).overflow principe akan menimbulkan apa yang disebut irradiatie atau summatie.Rangsangan saraf motoris mempunyai ambang rangsang tertentu (semua atau tidak sama sekali).(3) Prinsip ilmu gerak, latihan – latihan isometris ditujukan untuk memperbaiki sikap sedangkan latihan isotonis ditujukan untuk memperbaiki gerakan.Gerakan tunggal murni tidak ada dalam kehidupan, otak hanya mengenal aktifitas otot secara group bukan gerakan individual,setiap gerakan terjadi dalam arah tiga dimensi.gerakan akan semakin kuat bila terjadi bersama – sama dengnan gerakan total yang lain.Dengan dasar – dasar tersebut, metode PNF menyusun latihan – latihan dalam gerakan – gerakan yang selalu melibatkan lebih dari satu sendi dan mempunyai 3 komponen gerakan.Latihan akan lebih cepat berhasil apabila pasien secara penuh mampu melakukan suatu gerakan dari pada bila hanya melakukan sebagian saja.Hindarkan faktor – faktor yang menghambat latihan misal latihan seharusnya tanpa menimbulkan rasa sakit, pengulangan – pengulangan yang banyak dan bervariasi, sikap posisi awal akan memberikan hasil yang lebih baik, aktifitas yang lama penting untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, kondisi dari sistem neuromusculair.Tehnik – tehnik PNF adalah alat fasilitasi yang dipilih dengan maksud yang spesifik, tehnik – tehnik tersebut mempunyai maksud (1) mengajarkan pola gerak, menambah kekuatan otot (3) relaksasi (4) memperbaiki koordinasi (5) memperbaiki gerak (6) mengajarkan kembali gerakan (7) menambah stabilisasi.

5) Mobilisasi dini dengan latihan secara pasif dan aktif.

Pemulihan motorik ialah kembalinya fungsi motorik yang disebabkan oleh pemulihan sistem saraf pada daerah otak yang terkena.Pemulihan motorik sangat bervariasi, banyak diantara mereka yang mengalami pemulihan lengkap (recovery completely) namun tidak sedikit pula yang harus berlatih keras guna memperoleh kembali kemampuan fungsionalnya atau bahkan banyak diantaranya harus menjalani kehidupannya dengan beberapa disabilitas.

Pemulihan motorik terjadi melalui dua mekanisme utama yaitu

(1) resolusi dari faktor – faktor lokal yang merusak dan ini biasanya merupakan pemulihan spontan yang umumnya berlangsung antara 3 sampai dengan 6 bulan. Bahkan proses ini bisa hanya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, proses ini meliputi pengurangan oedem lokal, perbaikan sirkulasi darah lokal dan penyerapan jaringan yang rusak

Page 4: Macam Bahan Skripsi

(2) Neuroplastisitas yang terjadi pada stadium lanjut, penderita stroke mempunyai hubungan bermakna terhadap reorganisasi yang disebut “Neural Plasticity” dalam proses perbaikan sistem sarafnya. penyembuhan saraf penderita stroke harus ditangani secara menyeluruh sejak fase awal hingga fase penyembuhan salah satu pendekatannya adalah pendekatan fisik (physical therapy). ( Purbo kuntono, 1997)

Proses perbaikan pada penderita stroke, pada fase awal perbaikan fungsional neurologi berupa perbaikan lesi primer oleh penyerapan kembali oedema di otak dan membaiknya sistem vaskularisasi.Dalam beberapa waktu kemudian berlanjut ke perbaikan fungsi aksonal atau aktivasi sinaps yang tidak efektif.Pada penderita stroke, perbaikan fungsi neuron berlangsung kurang lebih dalam waktu satu tahun. Prediksi perbaikan ini sangat tergantung dari luasnya defisit neurologi awal, perkembangan lesi, ukuran dan topis kelainan di otak, serta keadaan sebelumnya. Keadaan ini juga dipengaruhi oleh usia nutrisi dan tindakan terapi (fisioterapi) yang juga merupakan faktor yang menentukan dalam proses perbaikan.Kemampuan otak untuk memodifikasi dan mereorganisasi fungsi dari fungsi yang mengalami cendera\kerusakan disebut “neural plastisity”

Otak mempunyai kemampuan untuk beradaptasi, memperbaiki, mengatasi perubahan lingkungan nya (bahaya-bahaya) melalui penyatuan neuronal kembali yang dikelompokan menjadi :

(1) Sprouting ( Collateral Sprouting ) merupakan respon neuron daerah yang tidak mengalami cendera dari sel-sel yang utuh ke daerah yang debervasi setelah ada cendera.Perhatikan fungsi SSP dapat berlangsung beberapa bulan atau tahun setelah cendera dan dapat terjadi secara luas di otak pada daerah setal nukleus, hipokampus, dan sistem saraf tepi.

(2) Unmasking, dalam keadaan normal, banyak akson dan sinaps yang tidak aktif. Apabila “ Jalur Utama” mengalami kerusakan maka fungsinya akan diambil oleh akson menurut wall dan kabath, jalur sinapsis mempunyai mekanisme homestatik, dimana penurunan masukan akan menyebabkan naiknya eksitabilitas sinapsnya .

(3)Diachisia (Dissipation of diachisia) keadaan dimana terdapat hilangnya kesinambungan fungsi atau adanya hambatan fungsi dari traktus-traktus sentral di otak (Purbo kuntono, 1997 yang dikutip dari Meryl Roth Gesch M, 1992) .

Maka perbaikan fungsi pada penderita post stroke dapat dilakukan melalui dua cara : (1) Latihan gerak atau mobilisasi dini untuk mempengaruhi fasilitas dan mendidik kembali fungsi otot terhadap sisi anggota yang lesi (2) Latihan untuk mempengaruhi gerak kompensasi sebagai pengganti daerah yang akan lesi.

Pada fase penyembuhan ini latihan sangat berpengaruh dalam derajat maupun kecepatan perbaikan fungsi.Mobilisasi dengan latihan pasif dan latihan aktif sedini mungkin yang dilakukan serta berulang-ulang akan menjadi gerak yang terkontrol atau terkendali.

Page 5: Macam Bahan Skripsi

Tes-tes Physical Fitness pada Kondisi Ruptur Tendon AchillesTendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh.Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke tulang ) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan otot soleus yang terdapat di betis.Tendon ini melekat pada tulang tumit ( calcaneus ) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi ) ketika otot-otot betis berkontraksi.Tendon ini sangat penting untuk berjalan,berlari dan melompat secara normal.Cidera karena olahraga dan karena trauma pada tendon achilles adalah biasa dan bisa menyebabkan kecatatan.

Apakah kerobekan ( rupture )tendon achilles itu ?

Kerobekan tendon achilles merupakan cidera yang parah dan menyebabkan kecatatan.Kerobekan biasanya terjadi pada beberapa inci diatas perbatasan antara tendon dan tulang tumit.Ini secara khas terjadi ketika seorang mengontraksikan, atau menegangkan,otot betis dan secara mendadak mendorongkan kakinya,seperti pada olahraga bola basket.Seseorang akan mengalami nyeri, bengkak, dan kesulitan untuk berjinjit pada cidera ini. Gejala dan terapi untuk rupture tendon achilles biasanya terjadi pada orang setengah baya karena penggunaan otot yang berlebihan atau penggunaan otot yang tidak biasanya.Pengalaman orang yang mengalami cidera sangat kesulitan untuk mendorong kakinya dan bahkan berjalan.X-Ray bisa digunakan untuk memastikan diagnosis.MRI (maknetic resonance imaging ) atau ultrasaund dapat juga untuk memastikan diagnosis kerobekan tendon achilles,bagaimanapun mereka ini tidak selalu penting.

Pembedahan biasanya direkomendasikan untuk terapi kerobekan tendon achilles pada pasien yang sehat dan aktif.Pada orang-orang yang mempunyai sedikit aktifitas pembalutan ( bandage ) dapat diberikan.Permulaan aktifitas olahraga lagi biasanya setelah empat sampai enam bulan,atau lebih,setelah terapi pembedahan pada pasien.Pembedahan memperbaiki tendon untuk sembuh lebih kuat dengan kesempatan terjadinya kerobekan kembali yang kecil.

TES- TES PHISICAL FITNES

1) Komposisi tubuh yaitu metode yang digunakan untuk mengukur komposisi tubuh adalah bentuk tubuh,indeks massa tubuh,pengukuran skinfold.Bagi orang dewasa,bentuk tubuh dan berat tubuh adalah penting untuk kesehatan.Lemak yang berlebihan pada daerah abdomen sehingga massa tubuh yang berlebihan dan dapat mengakibatkan cidera karena beban tubuh yang sangat berlebihan.

2) Indeks massa tubuh yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan dan ini mencakup ukuran rasio berat badan – tinggi badan ( W / H ) indeks quetelet dan indeks khosla-lowe diantara ketiga indeks tersebut,indeks quetelet paling banyak diterima sebagai pengukuran indeks massa tubuh.

3) Pengukuran skinfold pengukuran untuk menentukan obesitas yang berdasarkan ketebalan lipatan kulit.

Page 6: Macam Bahan Skripsi

Ada 7 skinfold yang harus diukur• Chest ( dada ) atau pectoralis skinfold di ukur pada axis longitudinal dari niple, tepatnya pada 1 inci dari axilla anterior.• Abdomen-Lipatan horizontal diangkat pada lokasi 3 cm disamping puser dan ½ inci dibawah puser• Paha- lipatan vertikal didepan paha,tepatnya ½ antara lipatan linguinal dan dan tepi atas patella• Triseps – lipatan vertikal dibelakang medline lengan atas, tepatnya ½ antara proyeksi lateral acromio dan bagian inferior olecranon.• Suprailiaca-lipatan diagonal diatas crista iliaca.• Supscapular – lokasinya tepat dibawahsudut scapula yang paling bawah.• Medial calf-dalam posisi duduk dengan fleksi knee 90 o dan tapak kaki rapat dengan lantai.• Fleksibilitas adalah kapasitas fungsional dari sendi- sendi yang bergerak melalui full ROM (David C.Nieman ).fleksibitas merupakan kemampuan gerak maksimal suatu persendian ( Drs.Amrun Bustaman ).fleksibilitas merupakan komponen dasar yang penting dalam olahraga untuk mencapai performa yang maksimal dalam melakukan aktifitas. Dalam pengukuran flekxibilitas digunakan sit and reach test,static flesibility- hip and trank,static flexibility-angkle,static flexibility-sholder and wrist,static flexibility-trunk and neck.• Static flexibility test-Ankle tujuannya yaitu untuk mengukur flexibilitas ankle alat yang digunakan adalah kayu meteran atau penggaris panjang caranya yaitu berdiri rapat di tembok/didinding kemudian menggeser kedua kakinya kebelakang menjauhi tembok /dinding serta pertahankan kaki tetap rapat dengan lantai,knee tetap ekstensi penuh dan dada tetap kontak dengan tembok/dinding.• Daya tahan otot (musle endurance ) adalah kemampuan otot untuk mengaplikasikan gaya submaksimal secara berulang-berulang atau kontraksi otot yang terus menerus dalam jangka waktu yang tertentu.ukuran daya otot untuk atlit adalah beban (kg)dalam jumlah repetisi yang di capai untuk mengukur daya tahan otot digunakan tes bent- knee sit-up 1 menit, push-up,pull-up,bench press.• Skill related fitness yang terdiri dari 6 komponen yaitu agality ( kelincahan ) balance (keseimbangan),speed (kecepatan,power ( daya ledak) dan reaction time• Ilinois agality run test yaitutes untuk mengukur kelincahan seorang/atlit dalam tes ini,diperlukan 8 once ( kerucut ) ,stopwat dan area lapangan yang luasnya 10 x 5 meter,cara pelaksanaannya yaitu tandai area lapangan dengan luas 10×5 meter,letakkan 4cone pada setiap sudut lapangan dan cone merupakan titik star dan cone pada sudut kanan lapangan menjadi titik finish dan 4 cone yang tersisa diletakan ditengah area lapangan,dengan jarak setiap cone 3,3 meter.• Agality (kelincahan )yaitu kemampuan seseorang mengubah arah posisi tubuh dengan kecepatan yang tinggi dan akurasi yang tinggi,untuk mencapai agality dibutuhkan kombinasi antara balance,speed,streng dan koordinasi dan tes ini ada 2 macam yaitu ilinois agality run test dan hexagonal obstacle agality test.• Hexagonal obtacle agality test yaitu test untuk mengetahui kelincahan atlit dalam test ini diperlukan 66 kotak hexagon dengan 6 sudut dibuat diatas lantai,sopwatch dan asisten.dan posedurnya yaitu kotak hexagon diberi label A,B,C,D,E dan Fdan atlit berdiri dititk tengah kotak hexagon menghadap garis A.• Balance ( keseimbangan ) yaitu kemampuan untuk mempertahankan equilibrum baik saat diam atau bergerak untuk mengukur balance atlit digunakan tes standing strork,tes ini bertujuan untuk mengukur kamampuan atlit dalam mempertahankan equilibrum/ balance dalam posisi statik.prosedur pelaksanaannya yaitu 1. berdiri dengan nyaman pada kedua kaki dan letakkan tangan pada pinggang ,ankat satu tungkai dengan menyandarkan jari-jari pada knee sisi kontra lateral kemudian kaki menumpu disuruh berjinjit dan salah seorang

Page 7: Macam Bahan Skripsi

menghitung dengan menggunakan stopwatc dan pertahankan posisi tersebut selama mungkin tanpa tumit menyentuh lantai atau kaki bergeser diatas patella dan hasilnya dicocokkan dengan tabel standing stork test ( tes ini menggunakan alat stopwatch )• Speed ( kecepatan ) yang berkaitan dengan kemampuan melakukan gerakan dalam waktu yang sangat singkat dalam tes ini diperlukan area lapangan 30-35 meter,serta prosedur pelaksanaannya yaitu panjang lapangan seluas 35 meter diberi tanda titik star dan finishdan atlit mengambil awalan pada titik star kemudian diberikan aba-aba dan secepat atlit berlari secepat mungkin sampai finish.• Standing long jump test dengan tujuan mengukur power otot tungkai cara pelaksanaannya yaitu atlit berdiri kaki sedikit membuka dan diberi tanda dengan goresan spidol pada ujung kaki kemudian dilakukan posisi awal yaitu dengan kedua lutut flesi dan badan sedikit membungkuk kemudian atlit berusaha melompat sejauh mungkin dengan bantuan ayunan lengan.

Catatan : multiple skinfold test cocok di gunakan untuk tes komposisi tubuh pada orang dewasa.serta dalam pengukuran multiple skinfold test menguanakan 3 lokasi yaitu : triceps, suprailiaca,dan paha untuk perempuan serta dada ( chest ), abdomen paha untuk laki- laki.

Fleksibilitas dalam FisioterapiFLEKSIBILITAS

Fleksibilitas adalah kemampuan jaringan disekitar sendi untuk terulur semaksimal mungkin tanpa ada pengaruh dari jaringan lawanannya dan relaks. Jaringan yang terulur tidak hanya beberapa ligamen, fascia, dan jaringan konektif lainnya yang terkait dengan sendi, tetapi otot-otot antagonis harus relaks  (otot-otot yang melawan gerakan sehingga aksi sendi bisa terbatas). Sebagai contoh, keterbatasan seseorang yang tidak mampu membengkokkan badannya dan menyentuh lantai tanpa membengkokkan lutut maka kemungkinan besar disebabkan oleh tightness (ketegangan) tendon-tendon otot hamstring daripada ketegangan ligamen-ligamen pada knee. Beberapa orang yang menurun fleksibilitas shouldernya akan terhambat pada saat mengangkat lengan kedepan-atas, dimana lebih banyak disebabkan oleh tightness (ketegangan) otot pectoralis dan ketegangan ligamen shoulder bagian anterior.

Fleksibilitas sendi merupakan komponen penting dari kesehatan general dan physical fitness. Fleksibilitas yang cukup diinginkan oleh semua individu dan mungkin sebagai pencegah LBP dan beberapa keluhan nyeri yang menyertai perubahan usia. Disamping itu, perbaikan performa dalam beberapa aktivitas olahraga, serta pencegahan injury dan nyeri otot dapat dihasilkan dari perkembangan program fleksibilitas yang tepat. Penggunaan stretching exercise sebagai bagian dari warming-up dan cool-down khususnya sangat membantu menurunkan injury dan nyeri otot.

Fleksibilitas terkait dengan sendi dan aktivitas spesifik. ROM sendi bergantung pada struktur sendi dan pola gerakan yang terjadi pada sendi tersebut. ROM shoulder jauh lebih besar daripada ROM sendi-sendi lainnya untuk seluruh aktivitas olahraga, tetapi perenang dan pemain baseball memerlukan fleksibilitas shoulder yang besar daripada pemain basket atau

Page 8: Macam Bahan Skripsi

weight lifter. Selain itu, derajat fleksibilitas yang besar pada satu sendi bukan berarti akan memiliki derajat fleksibilitas yang besar pada sendi yang lain. Sebagai contoh, weight lifter (angkat besi) sering memiliki fleksibilitas shoulder dibawah rata-rata dan fleksibilitas trunk diatas rata-rata, sedangkan perenang sering memiliki fleksibilitas shoulder diatas rata-rata dan fleksibilitas trunk yang rata-rata. Beberapa orang yang ikut serta dalam aktivitas spesifik menuntut perlunya ROM sendi untuk menghasilkan performa optimum dalam aktivitasnya dan memilih latihan fleksibilitas yang tepat untuk setiap sendi yang terlibat.

Fleksibilitas dapat diperbaiki dengan melakukan stretching exercise secara teratur. Program latihan pemanasan (warm-up) dapat menyebabkan otot antagonis relaks secara sempurna dan gerakan menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi sehingga pemberian latihan stretching dapat meningkatkan fleksibilitas jaringan. Perbaikan fleksibilitas dapat disempurnakan dengan melakukan latihan fleksibilitas (stretching) secara teratur dalam jangka waktu yang lama. Pada program latihan fleksibilitas yang general mencakup stretching pada jaringan-jaringan yang melintang di regio punggung bawah, hip, shoulder, knee dan ankle.

Seringkali, latihan digambarkan sebagai bagian dari program rehabilitasi yang dilakukan melalui ROM penuh pada sendi yang injury/cidera (Knight, 1979, dan Smodlaka, 1980). Prosedur tersebut menunjukkan pentingnya pemulihan ROM penuh sebagai elemen penting dari proses rehabilitasi.

Adanya bukti (evidence) yang menyatakan bahwa kebanyakan spekulatif dengan beberapa penelitian ilmiah mendukung suatu pernyataan bahwa fleksibilitas merupakan hal yang penting untuk olahraga. Meskipun demikian, suatu konsep dasar menjelaskan bahwa fleksibilitas merupakan kebutuhan bagi atlit. Oleh karena itu, tujuan pengukuran ROM adalah untuk memperoleh nilai kuantitatif yang dapat dibandingkan diantara beberapa individu. Pengukuran ini dapat digunakan untuk memeriksa adanya perbaikan dan untuk mengidentifikasi lingkup problem yang berkaitan dengan performa jelek atau kemungkinan injury/cidera

RELEVANSI

Relevansi fleksibilitas dengan olahraga dapat tercermin secara sederhana dengan mengobservasi skill dan pola gerakan yang berkaitan dengan beberapa olahraga yang berbeda. Hal ini akan menjadi tugas yang berat dengan mencatat seluruh pola gerakan dan mengidentifikasi seluruh sendi yang mengalami ROM penuh atau ROM berlebihan. Oleh karena itu, sebagai pelatih olahraga harus mampu mengembangkan kemampuannya mengevaluasi skill dan mengidentifikasi sendi-sendi dan aksi sendi yang terlibat dalam menghasilkan skill yang sempurna. Tabel 7.2 adalah daftar beberapa olahraga dan memerlukan mobilitas sendi-sendi untuk melakukan berbagai skill yang berkaitan dengan olahraga tersebut. Tabel ini sama sekali tidak mencakup semua olahraga tetapi dapat memberikan petunjuk general.

Tabel 7.2 Aksi sendi yang berhubungan dengan performa skill pada beberapa olahraga utama

Olahraga Hip Knee Ankle Shoulder Elbow Wrist Trunk

Lari rintangan Add/Abd Fl/Ex          

Page 9: Macam Bahan Skripsi

Fl/Ex

IR/ER

Lompat tinggi Fl/Ex Fl/Ex          

Menyelam Fl/Ex Fl/Ex Fl/Ex Fl/Ex     Fl/ExRot

Berenang Fl/Ex

Add/Abd

IR/ER

  Fl/ExInv/Ev

Fl/Ex

Abd/Add

IR/ER

     

Olahraga me-lempar

Fl/Ex     Fl/Ex

Abd/Add

IR/ER

S/PFl/Ex

Fl/Ex Rot.

Sepak bola Fl/Ex

IR/ER

Add/Abd

Fl/Ex Fl/ExIn/Ev

       

Speed Skating Add/Abd

Fl/Ex

IR/ER

Fl/Ex Fl/Ex        

Gymnastik Fl/Ex

Add/Abd

IR/ER

Fl/Ex Fl/Ex Fl/Ex

Add/Abd

IR/ER

Fl/Ex Fl/Ex Fl/ExRot.

PROSEDUR TES

Beberapa prosedur tes untuk mengukur fleksibilitas akan dijelaskan dalam literatur ini. Secara umum, prosedur tes dibagi ke dalam teknik langsung dan teknik tidak langsung.

METODE TIDAK LANGSUNG

Metode tidak langsung biasanya melibatkan pengukuran jarak linear antara segmen-segmen tubuh atau dari external objek. Teknik yang paling populer adalah tes-tes berdiri dan duduk menyentuh jari-jari kaki (Cureton, 1941; Kraus and Hirshland, 1954; Wells and Dillan, 1952, dan Fleishman, 1963). Ketiga teknik tersebut akan diperkenalkan sebagai contoh.

Cureton’s Test untuk level minimal dari fleksibilitas.

Page 10: Macam Bahan Skripsi

1. Menyentuh lantai. Seseorang berdiri dengan kedua tangan disamping , kemudian secara perlahan membungkuk ke depan dan menyentuh lantai dengan ujung jari tangan sementara mempertahankan kedua knee tetap lurus.

Dikatakan lulus, laki-laki jika ujung jari tangan menyentuh lantai, dan wanita jika palmar tangan menyentuh lantai.

1. Trunk membungkuk ke depan. Seseorang duduk diatas meja/bed, kedua tungkai lurus, dan bengkokkan badan ke depan sejauh mungkin. Jarak antara dahi dengan meja/bed diukur.

2. Extensi trunk. Seseorang tidur tengkurap diatas meja/bed dengan kedua kaki rapat diatas meja/bed, kemudia angkat kepala dan dada sejauh mungkin. Jarak dari dahi ke meja/bed diukur.

Kraus-Weber Floor Touch Test

Tes ini didesain untuk mengukur panjang otot punggung dan hamstring. Seseorang berdiri tanpa sepatu atau menggunakan kaos kaki, kedua tangan disamping tubuh, kedua knee lurus, kemudian secara perlahan membungkuk ke depan untuk menyentuh lantai dan pertahankan selama 3 detik tanpa pantulan. Lulus atau gagal.

Wells dan Dillian Test

Tes-tes berikut ini dibandingkan sebagai metode pengukuran fleksibilitas tungkai dan punggung.

1. Standing bobbing. Seseorang berdiri diatas bench gymnasium dengan kedua lengan dan tungkai relax ke depan. Kemudian lakukan gerak turun naik sebanyak 4 kali dan pertahankan posisi maksimum stretch. Pengukuran diambil dari bench ke ujung jari tangan; diatas bench berarti negatif, dibawah bench berarti positif.

2. Sit and reach. Seseorang duduk diatas lantai dengan kedua tungkai mengangkang pada sebuah bar bench. Seseorang melakukan gerakan ke depan sebanyak 4 kali dan pertahankan dalam posisi maksimum. Pengukuran diambil dari ujung jari tangan ke tanda zero (nol) pada lantai.

Tes-tes tersebut tidak memberikan suatu pengukuran yang akurat dari ROM sendi, karena nilainya dipengaruhi oleh anthropometric seseorang (Broer and Galles, 1958, and Water, 1963). Oleh karena itu, tes-tes metode tidak langsung tidak memberikan informasi yang adekuat tetapi dapat berguna untuk perbandingan antara individu.

METODE TIDAK LANGSUNG

Goniometer  seringkali digunakan untuk mengukur ROM sendi dalam derajat. Pusat goniometer diposisikan pada axis rotasi sendi, dan kedua lengan goniometer dalam posisi alignment dengan axis longitudinal tulang pada segmen yang berdekatan. Baru-baru ini, goniometer telah dikritik dan tidak lama kemudian dipertimbangkan sebagai alat pengukuran ROM yang reliabel (Markas, 1979; Speakman and Kung, 1978). Ada 2 problem utama alat pengukuran ini yaitu mengidentifikasi axis gerak bagi aksi gerak yang kompleks (Moore, 1979), dan posisi dari kedua lengan goniometer disepanjang segmen tulang (Harris, 1969).

Page 11: Macam Bahan Skripsi

Leighton flexometer (1942) (lihat gambar 7.3) merupakan instrumen lainnya yang didesain untuk mengukur ROM secara langsung. Flexometer terdiri dari jarum gravitasi dan sebuah strap perekat untuk anggota gerak. Flexometer dapat digunakan untuk mengukur ROM beberapa sendi dan untuk aksi sendi yang berbeda-beda. Beberapa aksi sendi tersebut tercakup dalam tabel 7.4. Koefisien reliabilitas semua alat ini yang dilaporkan dalam literatur ini adalah sangat baik (Hupprich and Sigerseth, 1950; Sigerseth and Haluski, 1950; Mathews et al., 1957; Harris, 1969, and Munroe and Romance, 1975). Problem utama yang dikutip dalam literatur ini adalah flexometer tidak dapat membedakan secara adekuat antara ROM hip dan punggung (Twoney and Taylor, 1979).

Radiography telah dipertimbangkan oleh beberapa orang sebagai alat pengukuran ROM yang paling valid (Kott and Mundale, 1959). Meskipun sebenarnya alat ini khususnya untuk beberapa gerakan, tetapi ada beberapa problem yang jelas berkaitan dengan sinar radioaktif, aksebilitas peralatan, dan training personil.

Pada akhirnya, terdapat electrogoniometer yang dapat mengukur ROM sendi selama aktivitas (Karpovich and Karpovich, 1959). Dengan penelitian dan perkembangan yang lebih lanjut, hal ini dapat dipikirkan bahwa instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur dinamik ROM.

PROSEDUR TES YANG DIREKOMENDASIKAN

Tidak ada teknik yang dapat mengukur gabungan ROM beberapa sendi selama gerakan olahraga tertentu. Alternatif terbaik berdasarkan pada literatur sekarang adalah Leighton flexometer. Ada 6 alasan dasar untuk kesimpulan ini :

1. Alat ini dapat memberikan hitungan/angka derajat ROM secara langsung.2. Posisi awal distandarisasi karena adanya jarum gravitasi.

3. Pemeriksa tidak harus melokalisasi atau mengambil pusat rotasi sendi; peletakan flexometer dapat didokumentasikan dengan baik.

4. Alat tersebut dapat mengukur beberapa sendi dan aksi sendi.

5. Alat ini relatif tidak mahal dibandingkan dengan X-Ray, photographic, atau pengukuran tipe proyektor; alat ini memberikan hasil yang cepat.

6. Seluruh koefisien reliabilitas yang dilaporkan dalam literatur ini adalah tinggi.

Flexometer yang ada (Cat. No. 5059) berasal dari J.A. Preston Canada Co. 3220 Wharton Way Mississauga, Ontario L4X 2C1.

Problem utama adalah mengidentifikasi protokol test yang cocok untuk salah satu kebutuhan tes tertentu. Munroe dan Romance (1975) menggunakan Leighton Flexometer untuk mengembangkan suatu baterai tes yang dapat digunakan untuk memprediksi seluruh fleksibilitas. Empat ukuran yang dapat diidentifikasi adalah lateral fleksi trunk, adduksi dan abduksi shoulder, adduksi dan abduksi hip, serta fleksi dan extensi wrist. Keempat tes ini dapat digunakan untuk membentuk basic skeleton tes dalam mengukur seluruh fleksibilitas.

Kemudian pelatih dan/atau tim terapis harus mengidentifikasi aksi sendi yang spesifik terhadap berbagai skill yang digunakan dalam olahraga dan menyertakan pengukuran ini

Page 12: Macam Bahan Skripsi

kedalam seluruh prosedur. Tes fleksibilitas harus dilaksanakan sebelum memulai latihan/olahraga dan secara riodik pada seluruh latihan. Pengukuran juga harus dilakukan setelah injury dan setelah rehabilitasi.

Prosedur tes yang aktual berdasarkan pada 11 langkah dibawah ini. Seluruh informasi harus dicatat secara akurat dengan bentuk yang sama dengan salah satu dalam tabel 7.4. seseorang diminta untuk memakai pakaian renang/mandi jika memungkinkan.

1. Cek dan kalibrasi alat-alat : a) flexometer; b) tape measure; c) thermometer ruangan; d) skala berat badan; e) bentuk laporan.

2. Catat informasi personal : nama, tanggal lahir, olahraga, posisi pemain.

3. Catat tanggalnya.

4. Catat berat badannya dalam kilogram.

5. Ukur tinggi badannya tanpa sepatu; catat dalam sentimeter.

6. Ukur lengan kanannya dari acromion (ujung shoulder) ke ujung jari tengah; catat dalam sentimeter.

7. Ukur tungkai kanannya dari trochanter mayor ke lantai; catat dalam sentimeter.

8. Catat temperatur ruangan dalam derajat Celcius.

9. Tunjukkan lebih dahulu intensitas pemanasan.

10.  Ukur ROM sendi dengan menggunakan prosedur-prosedur yang didasarkan pada Leighton (1966). Catat dalam derajat.

11.  Paraf bentuk laporannya.

INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN

Interpretasi hasil pengukuran ini adalah sulit karena ROM normal untuk atlit pada olahraga yang berbeda-beda tidak didokumentasikan dengan baik dalam literatur ini. Leighton (1966) memperkenalkan pengukuran fleksibilitas antara usia 16 – 40 tahun dimana dapat digunakan untuk perbandingan general. Meskipun demikian, pelatih dan terapis harus mampu mengidenti-fikasi area problem yang spesifik pada olahraga tersebut. Dari hasil tes diatas, salah satu langkah tidak dapat membuat prediksi yang berkaitan dengan kesuksesan performa atlit atau pencegahan injury, tetapi kemungkinan salah satu langkah mampu mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perhatian.

PROSEDUR TES LAINNYA

1. 1. Hip Flexion Test

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas fleksor hip dan memonitor perkembangan fleksor hip atlit.

Pelaksanaan tes ini memerlukan permukaan yang tidak licin. Langkah-langkah pengukuran adalah :

Page 13: Macam Bahan Skripsi

1. Atlit dalam posisi tidur terlentang2. Atlit diminta mengangkat lutut kirinya dengan kedua tangannya sendiri untuk menarik

lutut kiri ke dada.

3. Fleksibilitas dikatakan normal jika tungkai kanan masih tetap datar/rapat dengan lantai.

4. Fleksor hip dikatakan tightnes (fleksibilitas terganggu), jika tungkai kanan ikut terangkat dari lantai.

5. Ulangi pada tungkai lainnya

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini cocok untuk atlit yang aktif dan dominan menggunakan fleksibilitas fleksor hip dalam aktivitas olahraganya.

1. 2. Sit and Reach Test

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas punggung bawah dan hamstring dan memonitor perkembangan fleksibilitas punggung bawah dan hamstring atlit.

Untuk melakukan tes ini, maka diperlukan alat berupa bench atau meja sit and reach yang dilengkapi dengan penggaris atau skala, dan seorang asisten. Langkah-langkah pengukuran adalah :

1. Atlit duduk diatas lantai tanpa sepatu dan kaos kaki, kaki rapat dengan alat tersebut dan kedua tungkai lurus.

2. Atlit diminta untuk mencapai (bergerak) ke depan dan mendorong kedua jari tangan disepanjang alat sejauh mungkin.

3. Jarak dari ujung jari tangan ke tepi alat merupakan skore fleksibilitasnya.

4. Alat tersebut memiliki serambi dengan panjang 15 cm, sehingga atlit yang mencapai angka 10 maka skorenya adalah 15 + 10 = 25 cm.

5. Tes ini sebaiknya diulang sampai 3 kali, dimana skore terbaik dicatat.

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fitness yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Sit and Reach untuk usia 16 – 19 tahun

Gender Excellent Above average Average Below average Poor

Male >14 11 – 14 7 – 10 4 – 6 <4

Page 14: Macam Bahan Skripsi

Female >15 12 – 15 7 – 11 4 – 6 <4

Table Reference: Davis B. et al; Physical Education and the Study of Sport; 2000

Tabel Sit and Reach untuk usia 20 tahun keatas

Jenis Kelamin Sgt Baik Baik Sedang Kurang Sgt Kurang

Laki-laki > 28cm 24-28cm 20-23cm 17-19cm <17cm

Perempuan >35cm 32-35cm 30-31cm 25-29cm <25cm

 

1. 3. Modified Sit and Reach Test

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas trunk dan hip dan memonitor perkembangan fleksibilitas trunk dan hip atlit.

Untuk melakukan tes ini, maka diperlukan alat berupa bench atau meja sit and reach, kayu meteran dan seorang asisten. Langkah-langkah pengukuran adalah :

Posisi Awal

1. Atlit duduk diatas lantai dengan punggung dan kepala rapat di dinding/tembok, kedua tungkai secara penuh ekstensi dengan telapak kaki rapat dengan alat tersebut.

2. Letakkan kedua tangan diatas alat, ulurkan kedua lengan ke depan sementara mempertahankan kepala dan punggung tetap rapat di dinding/tembok.

3. Ukur jarak dari ujung jari tangan ke tepi alat dengan kayu meteran/penggaris. Ukuran ini menjadi posisi zero atau titik awal.

Gerakan

1. Bungkukkan badan secara perlahan dan capai ke depan sejauh mungkin dengan jari-jari tangan slide disepanjang penggaris.

2. Pertahankan posisi akhir selama 2 detik.

3. Catat jarak yang dicapai sampai 1/10 inchi yang terdekat.

4. Ulangi tes sebanyak 3 kali dan catat jarak yang terbaik.

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fitness yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Sit and Reach untuk usia 16 – 19 tahun

Page 15: Macam Bahan Skripsi

Gender Excellent Above average Average Below average Poor

Male >14cm 11 – 14cm 7 – 10cm 4 – 6cm <4cm

Female >15cm 12 – 15cm 7 – 11cm 4 – 6cm <4cm

Table Reference: Davis B. et al; Physical Education and the Study of Sport; 2000

1. 4. Static Flexibility Test – Ankle

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas ankle dan memonitor perkembangan fleksibilitas ankle bagi atlit.

Untuk melakukan tes ini, maka diperlukan kayu meteran dan seorang asisten. Langkah-langkah pengukuran adalah :

Posisi Awal

1. Berdiri menghadap ke dinding/tembok2. Kaki datar/rata dengan tanah, jari-jari kaki menyentuh dinding.

3. Sandarkan badan ke dinding/tembok.

Gerakan

1. Geser kaki secara perlahan ke belakang dari dinding sejauh mungkin.2. Pertahankan kaki tetap rapat dengan tanah, tubuh dan knee tetap ekstensi penuh serta

dada tetap kontak dengan dinding/tembok

3. Ukur jarak antara garis jari-jari kaki dan dinding/tembok – sampai ¼ inchi terdekat.

4. Ulangi tes sebanyak 3 kali dan catat jarak yang terbaik.

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fitness yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Ankle Flexibility Test dalam inchi

Rating Men Women

Excellent >35.00 >32.00

Good 35.00 – 32.51 32.00 – 30.51

Average 32.50 – 29.51 30.50 – 26.51

Fair 29.50 – 26.50 26.50 – 24.25

Poor <26.50 <24.25

Page 16: Macam Bahan Skripsi

Table adapted from Johnson B.L. & Nelson J.K. Practical Measurements for Evaluation in PE 4th Ed. 1986

1. 5. Static Flexibility Test – Hip dan Trunk

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas hip dan trunk serta memonitor perkembangan fleksibilitas hip dan trunk bagi atlit.

Untuk melakukan tes ini, maka alat berupa peti (box) sit and reach, dan penggaris. Langkah-langkah pengukuran adalah :

Posisi Awal

1. Duduk diatas lantai dengan punggung dan kepala rapat di dinding/tembok, kedua tungkai ekstensi penuh dengan telapak kaki rapat dengan alat tersebut.

2. Letakkan kedua tangan diatas alat, ulurkan kedua lengan ke depan sementara mempertahankan kepala dan punggung tetap rapat di dinding/tembok.

3. Ukur jarak dari ujung jari tangan ke tepi alat dengan kayu meteran/penggaris. Ukuran ini menjadi posisi zero atau titik awal.

Gerakan

1. Bungkukkan badan secara perlahan dan capai ke depan sejauh mungkin dengan jari-jari tangan slide disepanjang penggaris.

2. Pertahankan posisi akhir selama 2 detik.

3. Catat jarak yang dicapai sampai 1/10 inchi yang terdekat.

4. Ulangi tes sebanyak 3 kali dan catat jarak yang terbaik.

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fleksibilitas yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Hip – Trunk Flexibility Test dibawah usia 36 tahun.

Rating Men Women

Excellent >17.9 >17.9

Good 17.0 – 17.9 16.7 – 17.9

Average 15.8 – 16.9 16.2 – 16.6

Fair 15.0 – 15.7 15.8 – 16.1

Poor <15.0 <15.4

Tabel Hip – Trunk Flexibility Test usia 36 – 49 tahun

Page 17: Macam Bahan Skripsi

Rating Men Women

Excellent >16.1 >17.4

Good 14.6 – 16.1 16.2 – 17.4

Average 13.9 – 14.5 15.2 – 16.1

Fair 13.4 – 13.8 14.5 – 15.1

Poor <13.4 <14.5

Tables adapted from Johnson B.L. & Nelson J.K. Practical Measurements for Evaluation in PE 4th Ed. 1986

1. 6. Static Flexibility Test – Shoulder dan Wrist

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas shoulder dan wrist serta memonitor perkembangan fleksibilitas shoulder dan wrist bagi atlit.

Untuk melakukan tes ini, maka alat berupa kayu meteran atau penggaris. Langkah-langkah pengukuran adalah :

Posisi awal

Tidur tengkurap diatas lantai dengan kedua lengan secara penuh ekstensi dengan memegang sebuah tongkat.

Gerakan

1. Angkat tongkat setinggi mungkin, pertahankan hidung tetap rapat ditanah/lantai.2. Ukur jarak vertikal tongkat yang terangkat dari lantai sampai ½ inchi yang terdekat.

3. Ulangi tes sebanyak 3 kali dan catat jarak yang terbaik.

4. Ukur panjang lengan dari acromion ke ujung jari yang paling panjang.

5. Kurangi skore terbaik dari panjang lengan

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fleksibilitas yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Shoulder – Wrist Flexibility Test.

Rating Men Women

Excellent >12.50 >11.75

Good 12.50 – 11.50 11.75 – 10.75

Average 11.49 – 8.25 10.74 – 7.50

Fair 8.24 – 6.00 7.49 – 5.50

Page 18: Macam Bahan Skripsi

Poor <6.0 <5.50

Table adapted from Johnson B.L. & Nelson J.K. Practical Measurements for Evaluation in PE 4th Ed. 1986

1. 7. Static Flexibility Test – Trunk and Neck

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas trunk dan neck serta memonitor perkembangan fleksibilitas trunk dan neck bagi atlit.

Prosedur pelaksanaan tes ini sebagai berikut :

1. Posisi Awal :

Atlit/orang coba tidur tengkurap dilantai dengan kedua tangan saling mengapit dibelakang kepala.

1. Gerakan :

Angkat trunk & kepala setinggi mungkin sementara mempertahankan hip tetap kontak dengan lantai.

Seorang asisten mempertahankan kaki & tungkai tetap rapat dengan lantai.

Catat jarak vertikal yang dicapai sampai ¼ inchi terdekat, dari ujung hidung ke lantai.

Ulang prosedur tes tersebut 3 kali dan catat skornya (jarak vertikal).

Skor yang terbaik dicocokkan dengan tabel trunk and neck flexibility

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fleksibilitas yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Trunk and Neck Flexibility Test

Rating Men Women

Excellent >10.00 >9.75

Good 10.00 – 8.00 9.75 – 7.75

Average 7.99 – 6.00 7.74 – 5.75

Fair 5.99 – 3.00 5.74 – 2.00

Poor <3.00 <2.00

Table adapted from Johnson B.L. & Nelson J.K. Practical Measurements for Evaluation in PE 4th Ed. 1986

Page 19: Macam Bahan Skripsi

1. Static Flexibility Test – Shoulder

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas shoulder dan memonitor perkembangan fleksibilitas shoulder bagi atlit. Tes ini menggunakan tali atau meteran kain.

Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

1. Posisi Awal :

Pegang salah satu ujung tali dengan tangan kiri.

Tangan kanan memegang tali dengan jarak 4 inchi dari tangan kiri

Ekstensikan kedua lengan didepan dada (chest) dan rotasikan lengan melewati atas kepala serta dibelakang leher sampai tali menyentuh punggung.

Adanya tahanan menyebabkan tangan kanan slide (bergeser) disepanjang tali.

Ukur jarak antara 2 ibu jari – sampai ¼ inchi terdekat.

Ukur lebar shoulder dari deltoid ke deltoid – sampai ¼ inchi terdekat.

Kurangi jarak lebar shoulder dengan jarak antara 2 ibu jari

Ulangi tes sebanyak 3 kali dan catat hasilnya.

Hasil yang terbaik dicocokkan dengan tabel shoulder flexibility test

1. Gerakan :

 

Untuk menganalisis hasil pengukuran maka perlu dibandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan program training yang tepat, maka diharapkan analisis tersebut menunjukkan perbaikan.

Tes ini memiliki validitas tinggi karena terdapat tabel yang berkaitan dengan hasil level fleksibilitas yang potensial dan memiliki korelasi yang tinggi.

Tabel Shoulder Flexibility Test

Rating Men Women

Excellent <7.00 <5.00

Good 11.50 – 7.00 9.75 – 5.00

Average 14.50 – 11.49 13.00 – 9.74

Fair 19.75 – 14.49 17.75 – 12.99

Poor >19.75 >17.75

Table adapted from Johnson B.L. & Nelson J.K. Practical Measurements for Evaluation in PE 4th Ed. 1986

Page 20: Macam Bahan Skripsi

Gangguan Pola Makan Anoreksia Nervosa DEFINISI

Anoreksia Nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai denga:- perubahan gambaran tubuh- ketakutan yang luar biasa akan kegemukan- penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal- hilangnya siklus menstruasi (pada wanita).

Sekitar 95% penderita adalah wanita. Kelainan ini biasanya mulai timbul pada masa remaja dan kadang pada masa dewasa. Kelainan ini terutama menyerang orang-orang golongan sosial-ekonomi menengah ke atas. Anoreksia nervosa bisa bersifat ringan dan sementara atau berat dan berlangsung lama.

PENYEBABPenyebab anoreksia tidak diketahui, tetapi faktor sosial tampaknya memegang peranan penting. Penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak menarik, tidak sehat dan tidak diinginkan.

GEJALABanyak penderita wanita yang sangat teliti dan kompulsif, dengan standar yang sangat tinggi untuk berprestasi dan sukses. Indikasi awal dari kecenderungan terjadinya kelainan ini adalah meningkatnya perhatian terhadap makanan dan berat badan, bahkan pada penderita yang sebelumnya sudah kurus.

Keasyikan dan kecemasan mengenai berat badan semakin meningkat, sejalan dengan semakin kurusnya badan penderita.Meskipun sudah kurus, penderita tetap merasa gemuk, menyangkal bahwa hal tersebut salah, tidak mengeluh mengenai berkurangnya nafsu makan atau berkurangnya berat badan dan biasanya menolak pengobatan. Penderita tidak berobat sampai anggota keluarganya yang lain membawanya ke dokter.

Anoreksia berarti kekurangan nafsu makan, tetapi penderita anoreksia sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Mereka mempelajari tentang makanan dan kalori; menimbun, menyembunyikan dan dengan sengaja membuang makanan; mengumpulkan resep-resep makanan dan menyiapkan makanan untuk orang lain. Separuh dari penderita anoreksia nervosa memakan banyak makanan (binge) dan kemudian mengeluarkannya kembali dengan cara memuntahkannya atau meminum obat pencahar dan diuretika. Separuh lainnya membatasi jumlah makanan yang mereka makan.

Sebagian bear penderita melakukan olah raga yang berlebihan untuk mengendalikan berat badannya. Berhentinya siklus menstruasi pada penderita wanita kadang terjadi sebelum turunnya berat badan yang berlebihan. Penderita pria maupun wanita bisa mengalami penurunan hasrat seksual.

Gejala lainnya yang khas adalah:- denyut jantung lambat

Page 21: Macam Bahan Skripsi

- tekanan darah rendah- suhu tubuh rendah- pembengkakan jaringan karena penimbunan cairan (edema)- rambut yang tipis dan lembut atau rambut tubuh dan wajah yang berlebihan.

Penderita yang menjadi sangat kurus cenderung tetap aktif, bahkan mereka mengikuti program olah raga yang berat.Tidak terdapat gejala-gejala kekurangn gizi dan yang mengherankan, mereka bebas dari infeksi.Sering terjadi depresi dan penderita seringkali berbohong mengenai jumlah makanan yang mereka makan dan menyembunyikan kebiasaan muntah serta kebiasaan makan mereka yang aneh.

Perubahan hormonal yang terjadi akibat anoreksia nervosa adalah berkurangnya kadar hormon estrogen dan tiroid, serta meningkatnya kadar hormon kortisol.

Jika penderita mengalami kekurangan gizi yang serius, maka bisa terjadi kelainan pada berbagai organ tubuh utama. Yang paling berbahaya adalah kelainan jantung serta cairan dan elektrolit (natrium, kalium, klorida). Jantung menjadi semakin lemah dan memompa lebih sedikit darah ke seluruh tubuh. Penderita bisa mengalami dehidrasi dan cenderung mengalami pingsan. Darah menjadi asam (asidosis metabolik) dan kada kalium dalam darah berkurang. Muntah dan pemakaian obat pencahar akan semakin memperburuk keadaan ini. Bisa terjadi kematian mendadak, yang kemungkinan disebabkan oleh irama jantung yang abnormal.

DIAGNOSADiagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan penurunan berat badan yang sangat banyak dan gejala psikis yang khas.

Ciri-ciri dari penderita adalah gadis remaja yang:- berat badannya telah berkurang minimal sebanyak 15% dari berat badan sebelumnya- takut akan kegemukan (obesitas)- siklus menstruasinya berhenti- menyangkal bahwa dirinya sakit- tampak sehat.

PENGOBATANBiasanya pengobatan terdiri dari 2 tahap:

Mengembalikan berat badan normal. Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian obat-obatan. Jika berat badan turun sangat cepat atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat badan normal), maka sangat penting untuk mengembalikan berat badan karena penurunan yang demikian bisa berakibat fatal. Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, dimana penderita didorong untuk makan. Kadang diberikan makanan melalui infus atau selang nasogastrik. Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi jangka panjang oleh seorang ahli dalam kelainan pola makan. Terapi bisa berupa psikoterapi individual, kelompok dan keluarga; atau berupa obat-obatan. Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-depresi.

Page 22: Macam Bahan Skripsi

Diet Protein Tinggi Untuk Pasien Anorexia nervosa

Studi menunjukkan bahwa satu persen dari semua gadis remaja dan wanita muda berusia 20-an akan menderita anoreksia nervosa, dan bahwa 10 sampai 15% dari gadis-gadis akan mati karena komplikasi dari kondisi ini. Beberapa pria mengembangkan kondisi ini juga, anak laki-laki biasanya remaja.

Anoreksia nervosa dapat diobati, dan sekitar tiga perempat dari semua pasien anoreksia akan menemukan bahwa kondisi mereka akan meningkatkan melalui pengobatan jangka panjang, meskipun hanya sekitar 40% dari pasien sembuh total. Dengan konseling psikologis yang tepat dan diet yang sehat, pasien bisa mendapatkan kembali berat badan mereka dan pergi untuk hidup sehat. Sama seperti alkoholisme dan kecanduan obat, anoreksia nervosa adalah suatu kondisi yang akan tinggal bersama pasien untuk hidup, tetapi mereka dapat belajar bagaimana mengendalikannya.

Anorexia nervosa apa?

Anorexia nervosa adalah gangguan makan yang menyebabkan penderita untuk percaya bahwa mereka kelebihan berat badan, tidak peduli betapa kurusnya mereka. Karena citra tubuh dirasakan mereka, mereka melakukan beberapa hal untuk mengendalikan berat badan mereka, termasuk diet berat dan berolahraga, ke titik seringkali terlalu kurus. Pada kenyataannya, kebanyakan Anorexia nervosa pasien kurus oleh setidaknya 15%.

Ada berbagai gejala anorexia nervosa, termasuk pola makan dan olahraga yang berlebihan, penggunaan obat pencahar dan berat binging dan membersihkan (juga dikenal sebagai bulimia), dan jika tidak diobati, gejala-gejala ini sering dapat menyebabkan sejumlah kondisi kesehatan yang serius dan, akhirnya, kematian. Anorexia Nervosa Banyak pasien dapat diobati secara keluar-pasien, tetapi ada juga banyak pasien yang membutuhkan rawat inap karena kondisi mereka telah sampai pada titik di mana mereka harus dirawat di rumah sakit.

Anorexia nervosa Fakta tentang

Jika Anda melihat bahwa seorang teman atau anggota keluarga tampaknya akan kehilangan jumlah yang berlebihan berat badan, latihan terlalu sering dan tampaknya tidak bisa makan banyak, mungkin ada penyebab untuk perhatian, karena ini semua tanda bahwa orang ini mungkin sebuah anoreksia dan kebutuhan untuk mencari pengobatan. Berikut adalah beberapa fakta Anorexia nervosa lebih lanjut tentang:

- Tekanan darah rendah dan denyut jantung yang abnormal adalah gejala Anorexia Nervosa, dan beberapa penderita telah dikenal untuk mengembangkan kondisi jantung dan bahkan memiliki serangan jantung.

- Anoreksia cenderung memiliki gigi berlubang lebih banyak dan mereka mengikis enamel gigi. Hal ini terutama terlihat pada penderita bulimia karena asam lambung yang dibesarkan selama regurgitasi.

- Anorexia nervosa penderita sering mengalami masalah ginjal dan bahkan gagal ginjal.

- Anorexia Nervosa dapat mengakibatkan osteoarthritis dan kondisi kesehatan lainnya.

Page 23: Macam Bahan Skripsi

- Perempuan penderita anoreksia mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak ada waktu sama sekali.

Suplemen protein sebagai Bagian dari Rencana Pengobatan Anorexia Nervosa

Salah satu cara bahwa pasien bisa mendapatkan kembali pada jalur yang benar untuk kesehatan yang baik adalah melalui diet, sehat dan seimbang, yang meliputi banyak protein. Pada awal pengobatan pasien, salah satu rintangan yang paling sulit untuk mendapatkan masa lalu akan mendapatkan dia untuk makan. Ini adalah tempat suplemen protein cair dapat datang ke dalam bermain dan sering direkomendasikan oleh dokter. Ya, pasien masih harus berurusan dengan gagasan menempatkan kalori ke dalam tubuh mereka, tetapi mereka minum kalori. Ini mungkin tampak seperti hal yang sama, tetapi tindakan minum bukan makan memiliki efek psikologis.

Suplemen protein datang dalam beberapa bentuk, dan dapat dibeli sebagai siap minum minuman atau ditambahkan ke buatan sendiri getar, smoothies dan slushies. Ini adalah minuman lezat bahwa pasien dapat digunakan untuk membantu berat badan, membangun dan memperbaiki otot dan memperbaiki kondisi mereka, dengan demikian meningkatkan kesehatan mereka secara umum. Ada juga protein bar dan makanan ringan serta kapsul protein.

Suplemen Protein Cair untuk Protein Tinggi / kalori / carb / Diet Lemak

Suplemen protein sering digunakan dalam pengobatan banyak penyakit dan masalah kesehatan lainnya, dan ketika pasien mengalami kesulitan makan makanan padat atau, seperti penderita anoreksia, tidak mau makan makanan padat, suplemen protein cair pengganti makan sempurna.

Ada sejumlah siap pakai minuman suplemen protein cair yang tersedia di pasar saat ini, dan Anda dapat menemukan mereka di toko-toko makanan kesehatan, bersama dengan banyak apotek, department store dan supermarket. Suplemen ini datang dalam berbagai rasa yang lezat, termasuk cokelat dan vanili, dan menyediakan protein yang pasien butuhkan, serta sejumlah vitamin penting dan gizi.

Banyak suplemen cair yang dibuat dari whey, yang merupakan turunan susu dan berasal dari proses pembuatan keju. Whey protein dianggap sebagai protein lengkap, karena mengandung semua delapan penting dan semua non-esensial 14 asam amino. Orang yang alergi terhadap produk susu atau yang tidak toleran laktosa harus membaca bahan cermat untuk menghindari suplemen protein cair yang dibuat dengan whey. Pilihan lain yang dapat mereka gunakan termasuk kedelai, protein lain yang lengkap, dan beras, yang juga hypoallergenic. Kedua protein kedelai dan beras juga pilihan bagus untuk vegetarian.

Menggunakan Suplemen Protein bubuk untuk Berat Badan

Suplemen protein bubuk yang lain pilihan yang cocok untuk berat-gain diet. Jika pasien akan makan makanan padat, bubuk protein tanpa rasa dapat ditambahkan ke sejumlah resep untuk protein ditambahkan dan nutrisi lainnya. Atau jika pasien tidak siap untuk mulai makan makanan padat, ada banyak lezat getar, smoothies dan slushies yang dapat dibuat di rumah, yang menggabungkan bubuk protein dan bahan-bahan lezat lainnya seperti berries, susu yoghurt, dan jus buah yang dikemas dengan protein dan sarat dengan vitamin dan mineral.

Page 24: Macam Bahan Skripsi

Protein Kapsul untuk Kasus Parah

Ada banyak kasus di mana pasien memiliki kesulitan ekstrim mengatasi Anorexia Nervosa efek, terutama yang psikologis. Pasien-pasien ini, tidak peduli seberapa sakit mereka, masih menolak untuk makan. Sebelum langkah-langkah drastis harus diambil dan pasien diletakkan pada intravena, ada satu pilihan yang lebih ketika datang ke suplemen protein. Kapsul protein tidak memiliki lemak atau kalori bagi pasien untuk peduli dengan, dan mereka dapat diambil dengan air, yang juga tidak memiliki lemak, kalori atau karbohidrat. Dengan cara ini, bahkan jika mereka tidak mendapatkan makanan, mereka setidaknya mendapatkan protein.

Tentang Protica Penelitian

Didirikan pada tahun 2001, Protica, Inc adalah sebuah perusahaan riset gizi yang mengkhususkan diri dalam pengembangan kaya protein, makanan capsulized (nutrisi padat dalam cairan kompak dan bentuk makanan). Protica memproduksi minuman Profect protein, isometrik, Fruitasia dan lebih dari 100 merek lainnya di GMP-bersertifikat fasilitas, 250.000 kaki persegi.

Aromaterapi untuk Batuk dan Demam

Musim dingin adalah musim utama untuk pilek dan flu. Tapi aromaterapi dan minyak esensial dapat membantu. Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Membantu menghentikan penyebaran kuman dengan menggunakan kekuatan antiseptik minyak esensial sekitar rumah. Pohon teh minyak esensial terutama sangat menakjubkan digunakan sebagai desinfektan. Tambahkan beberapa tetes ke air saat mencuci lantai.Taburkan beberapa tetes pohon teh di kain basah dan gunakan untuk mengelap pintu cahaya switch menangani, keran dan daerah lain yang disentuh secara teratur untuk mengurangi penyebaran kuman.

Permukaan lainnya dapat dicuci dengan pohon teh di air hangat. Jika Anda tidak tertarik pada aroma pohon teh, cukup tambahkan sedikit minyak esensial lemon bersama pohon teh. Menguap minyak esensial seperti eucalyptus, lavender, rosemary, pinus, lemon, cypress atau thyme untuk membersihkan udara. Buatlah semprot ruangan dengan menempatkan masing-masing 3 tetes eucalyptus, pohon teh dan lemon atau eucalyptus, pinus dan minyak esensial rosemary dalam botol semprot dan topping dengan air. Jangan lupa untuk kocok dengan baik sebelum setiap kali Anda menggunakannya. Jika Anda masuk angin dingin, minyak esensial juga dapat membantu untuk menenangkan gejala dan membantu Anda untuk merasa lebih baik.

Pada gejala pertama, menjalankan mandi air hangat dan taburi dalam 2 tetes minyak esensial kayu putih, 3 tetes lavender dan pohon 2 tetes teh. Rendam selama setidaknya 15-20 menit, kemudian tepuk-tepuk diri Anda kering, membungkus hangat dan menempatkan diri ke tempat tidur. Minyak esensial akan menenangkan gejala dan rileks Anda untuk membantu Anda untuk mendapatkan tidur malam yang baik dan mendapatkan sisa yang begitu penting ketika Anda sakit. Menguap minyak esensial di kamar tidur dengan waterless listrik vaporiser – menggunakan 5-6 tetes eucalyptus, lavender, lemon, pinus, rosemary, atau kemangi. Gunakan satu minyak atau kombinasi.

Masukan beberapa tetes pada jaringan dan menghirup uap sepanjang hari untuk membantu mengurangi kemacetan – minyak yang dapat membantu di sini termasuk, kemangi, kayu putih, pinus, peppermint atau rosemary. Tambahkan setetes lavender jika gejala termasuk

Page 25: Macam Bahan Skripsi

sakit kepala. Minyak ini sama dapat digunakan untuk menghirup uap untuk membantu mengurangi kemacetan – menggunakan 1-2 tetes hanya dalam semangkuk panas, tapi tidak mendidih, air. Tutup mata dan tutup kepala Anda dengan handuk untuk membuat tenda. Bernapaslah dalam-dalam. (Catatan – inhalasi uap tidak direkomendasikan bagi siapa saja yang menderita asma).

Membuat menggosok dada menenangkan dengan menambahkan 6 tetes setiap eucalyptus, lavender dan rosemary untuk 50ml minyak biji anggur. Terapkan untuk kembali dada, tenggorokan dan atas. (Harap dicatat – semua resep yang diberikan adalah untuk dosis dewasa Untuk anak di bawah 12 tahun, menggunakan tidak lebih dari setengah jumlah yang disebutkan Untuk bayi di bawah 2 tahun, menggunakan tidak lebih dari seperempat dosis Hubungi aromatherapist profesional…

Sumber : http://www.infofisioterapi.com/aromaterapi-untuk-batuk-dan-demam.html#more-3150

Pengobatan Herbal Dengan Kunyit

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina (Kementrian Ristek, 2003). Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan (Kementrian Ristek, 2003).

Kandungan

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya. Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri / Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron , tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya. Jadi 1 gram kunyit mengandung 50 gram kurkumin (Wikipedia, 2005). Dalam penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Arizona tersebut mereka menemukan kunyit mengandung unsur kunci protein yang disebut NF-kappa B yang mengendalikan aktifitas senyawa yang menimbulkan peradangan dibagian persendian (Funk, 2006).

Manfaat

Page 26: Macam Bahan Skripsi

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah (Kementrian Ristek, 2005). Daun kunyit dapat digunakan sebagai obat borok karena memiliki sifat sebagai antiseptik dan antibakteri. Rimpang kunyit digunakan sebagai obat luar untuk mengobati eksim, bengkak dan rematik, bengkak karena digigit serangga atau gatal-gatal karena ulat bulu. Juga dapat digunakan untuk memperlancar air susu ibu. Sebagai obat dalam, kunyit digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan, seperti panas dalam, demam, diare, sesak nafas, gusi bengkak, kencing manis, kencing batu, hepatitis dan untuk membersihkan rahim baik pada wanita yang baru melahirkan maupun setelah mendapat haid (Triani, 2007).

Dalam kunyit mengandung NF-kappa B, yang kini menjadi target dalam sejumlah obat yang akan digunakan bagi penghambatan terjadinya peradangan akibat OA (Funk, 2006). Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker (Triani, 2007).

Sumber : http://www.infofisioterapi.com/manfaat-dan-kandungan-kunyit.html

Manfaat Kesehatan yang Mengagumkan dari Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang sangat populer yang merupakan bahan utama dari bubuk kari. Kurkumin, di sisi lain, adalah bahan utama dari kunyit, membuat naik sekitar 6 persen dari rempah-rempah, dan bertanggung jawab untuk memberikan yang kuning keemasan berkarat warna. Kunyit telah ada selama ribuan tahun sebagai bagian penting dari Cina dan pengobatan Ayurvedic (India kuno) dan digunakan terutama sebagai pembersih dan racun. Ini

Page 27: Macam Bahan Skripsi

juga telah banyak digunakan sebagai bahan dalam memasak oriental terutama di piring India, kari. Bagian lain di Asia dan seluruh dunia telah akhir-akhir ini dihargai piring kari, tidak hanya karena rasa eksotis, tetapi juga untuk manfaat kesehatan yang telah terbukti bagi tubuh.

Salah satu manfaat yang paling terkenal dari kunyit adalah memiliki sifat anti-inflamasi karena telah terbukti mengurangi efek melemahkan penyakit arthritis, Crohn (peradangan sistem pencernaan) dan kolitis (radang usus besar). Hal ini juga dapat mengurangi peradangan yang disebabkan oleh wasir dan lain gangguan gastro-intestinal. Karena sifat antibakteri, mereka yang menderita berbagai macam gangguan kulit beralih ke kunyit sebagai obat sama efektif. Ia memiliki sifat antiseptik dan antioksidan juga yang membuatnya menjadi pilihan pengobatan yang baik untuk psoriasis, gangguan kulit autoimun. Kandungan antioksidan dari kunyit memperkuat sistem kekebalan tubuh yang mengembangkan pertahanan terhadap efek dari psoriasis dan penyakit kulit lainnya yang parah.

Kunyit diyakini untuk mengobati kanker di semua tahapan, mendorong satu penulis untuk menyatakan bahwa itu adalah “substansi yang sempurna untuk melawan kanker.” Hal ini juga dapat melindungi jantung dengan mengurangi kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan potensi besar dalam mengobati penyakit Alzheimer, seperti yang ditunjukkan dalam studi terbaru. Karena pembersihan dan detoksifikasi properti, kunyit telah digunakan untuk mengobati psoriasis, penyakit kulit yang asal belum diketahui sampai hari ini. Apa yang kita tahu adalah bahwa psoriasis, dan penyakit kulit lainnya seperti eksim dan jerawat sedang diperburuk oleh stres dan berbagai faktor lingkungan, minum alkohol dan merokok.

Karena alkohol dan nikotin adalah zat beracun yang sedang tidak perlu dipompa ke dalam tubuh, kunyit sebagai racun akan menyingkirkan dan membersihkan tubuh Anda dari semua zat-zat beracun meninggalkan Anda kulit yang jelas dan sehat. Racun ini menyumbat pembuluh darah dan pembuluh darah mencegah oksigen dari benar beredar ke seluruh tubuh. Ketika digunakan secara topikal, kunyit obat yang efektif untuk luka, luka bakar ringan dan luka kulit lainnya karena sifat antibakteri. Penyembuhan juga akan lebih cepat karena yang menjadi antiseptik kuat dan antioksidan.

Pengobatan Herbal Sambiloto

Sambiloto nama ilmiahnya adalah andrograpis paniculata. Termasuk kedalam family tumbuhan Acantaceae. Nama daerahnya papaitan. Tumbuhan ini memiliki berbagai sifat yang bermanfaat bagi manusia. Diantaranya sebagai antipiretik (menurunkan panas/panas dalam), antiracun, anti radang, dan anti bengkak. Obat ini merusak sel tropocyt dan tropoblast, berperan dalam kondensasi cytoplasma dari sel tumor, piknosis dn menghancurkan intiselnya. Tumbuhan ini efektif untuk infeksi dan merangsang phagositosis. Mempunyai efek hipoglikemik, hipoterminan, diuretik, antibakteri dan analgesik.

Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan zat yang berguna bagi kesehatan manusia. Diantaranya laktone dari cabang dan daun berupa deoxy andrographolide, neoanrographolide, 14deoxy-11, 12 didehydroandrogapholide dan hormoandrographolide. Flavonoid dari akar berupa polimetoxyflavone, andrographin, panicolin, mono-o-methilwithin dan apigenin-7, 4-dimethyl ether, alkane, ketone, aldehyde, kalium, kalsium, natrium, dan asam kersik.

Page 28: Macam Bahan Skripsi

Andrograpolida sekurangnya-kurangnya 1%,-kalmegin, zat amorf dan hablur kuning, pahit sampai sangat pahit. Berdasarkan berbagai literatur hasil penelitian dan pengalaman dari berbagai daerah dan Negara, tumbuhan ini dapat mengobati penyakit typus abdominalis, disentri basiler, diaer, flu, sakit kepala, demam, panas, radang paru, radang saluran napas, TBC par,batuk rejan, darah tinggi, infeksi mulut, amandel, radang tenggorokan, kencing manis, kencing nanah )gonorrhoea), kolesterol dan asam urat, demam.

Aturan pakai :-Minum 3×1-2 kapsul/hari untuk penyakit typus abdominalis (ditambah minum madu), TBC paru, disentri basiler, diare, flu, sakit kepala, panas, influenza, batuk re4jan (ditambah minum madu), darah tinggi, infeksi mulut, amandel,obat demam, kolesterol dan asam urat.-Minum 3×3 kapsul/hari untuk penyakit kencing manis.-Minum 3×5 kapsul/hari untuk penyakit influenza,radang paru, radang saluran napas, kencing nanah (gonorrhoea)

Kapsul diminum sebelum makan ( setengah jam) dan dianjurkan banyak minum air putih. Produk ini masih dalam proses mendapatkan izin edar dari BPOM. Karena itu, untuk sementara waktu produk ini TIDAK DIJUAL BEBAS ( HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI ) sampai izin tersebut keluar. Tidak perlu khawatir menggunakan produk ini karena terbukti aman. Sudah banyak konsumen yang merasakan manfaatnya dan melakukan pembelian ulang.

Pengobatan herbal Daun Dewa

Nama ilmiahnya adalah Gynura segetum ( lour ) Meer, termasuk dalam family tumbuhan compositae atau asteraceae. Nama daerahnya beluntas cina, daun dewa atau samsit. Tumbuhan ini memiliki sifat sebagai anti coagulant (mencairkan bekuan darah) menghilangkan bekuan darah pada pembuluh darah sehingga mencegah dan mengobati stroke dan penyakit jantung, menstimulasi sirkulasi,menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, anti karsinogen, anti mutagenesis, diuretik (peluruh kencing).Daun dewa memiliki kandungan zat yang berguna bagi kesehatan manusia. Diantaranya, saponin, minyak asitri, flavonoid, tanin, polivenol, asam klorogenat, asam kalfeat, asam vanilat, asam p-kumarat dan asam p-hidroksi benzoat, alkaloid, tretirpenoid dan setrol, vitamin K. Daun tumbuhan ini berguna untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan pendarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan ), bengkaknya payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, dan digigit binatang berbisa. Umbi tanaman ini berguna untuk menghilangkan bekuan darah, pembengkakan, tulang patah (fraktur) dan pendarahan.

Aturan pakai :Pengobatan 3×3 kapsul/hariPencegahan 3×1 kapsul/hariProduk ini masih dalam proses mendapatkan izin edar dari BPOM. Karena itu, untuk sementara waktu produk ini TIDAK DIJUAL BEBAS ( HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI ) sampai izin tersebut keluar.

Page 29: Macam Bahan Skripsi

Top Related