PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAHDALAM MENGELOLA IMPLEMENTASI KURIKULUM
KEMITRAAN SEKOLAH DENGANPIHAK EKSTERNAL
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 1
Pusat Pengembangan Tenaga KependidikanKomplek Kemdikbud Gedung D Lantai 17, Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat,10270Telp.(021) 57946110, Fax. (021) 57946110Kampus Pusbangtendik Jln. Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari, Depok, 16517Telp. (021) 7490411, Fax. (021) 7491174
website: http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id/pusbangtendikemail: [email protected]
2 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
SAMBUTANKEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru, merupakan tiga pilar penting dalammewujudkan pelaksanaan Kurikulum. Efektifitas ketiga pilar dalam melaksanakantugas dan fungsinya, sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan,termasuk dalam mengimplementasikan Kurikulum. Untuk dapat melaksanakan tugasfungsinya dengan baik, ketiganya harus didukung oleh kompetensi yang memadaisesuai dengan tuntutan yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, peningkatankompetensi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, serta Guru harus dilakukan secarasistemik, sistematis, dan berkelanjutan.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas, Badan Pengembangan Sumber DayaManusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BadanPSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan telahmenyusun pedoman pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah DalamMengelola Kurikulum. Pedoman yang tersusun diharapkan dapat dijadikan sebagaiacuan dalam melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi untuk Kepala SekolahDalam Mengelola Kurikulum.Pedoman Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Kepala Sekolah Dalam MengelolaKurikulum ini memuat Pendahuluan, Program Pelatihan, Mekanisme Pelatihan,Evaluasi, dan Penutup. Di samping itu, terdapat lampiran yang memuat formatadministrasi penyelenggaraan, format penilaian, penjadwalan, instrumen evaluasipenyelenggaraan, tata tertib, sistematika laporan, format Surat Tanda TamatPendidikan dan Pelatihan, dan silabus setiap materi pelatihan.Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atasperjuangan dan dedikasi tinggi para pengembang materi, penyusun pedoman, danperangkat pelatihan lainnya. Semoga keberadaan Pedoman ini dapat berkontribusipositif terhadap efektivitas pelatihan yang diiringi harapan dengan terlaksanakurikulum secara efektif dapat meningkatkan mutu lulusan dari seluruh jenjangpendidikan.
Jakarta, Mei 2015Kepala Badan PSDMPK dan PMP
Prof. Dr. Syawal GultomNIP 196202031987031002
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa PusatPengembangan Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumberdaya ManusiaPendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, KementerianPendidikan dan Kebudayaan berhasil menyusun Pedoman PenyelenggaraanPeningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah Dalam MengelolaKurikulum. Pedoman ini akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakanKegiatan ToT Narasumber Nasional Kurikulum Bagi Kepala Sekolah tahun 2015, baikdi tingkat penyiapan Narasumber Nasional, Pengawas Sekolah dan Kepala SekolahSasaran.Pedoman ini memberikan acuan umum bagi semua lembaga penyelenggara terkait,agar melaksakan Pelatihan dengan baik dan terkendali sesuai dengan konsep dannilai historis perubahan kurikulum yang berlaku secara nasional. Secara substantif,pedoman ini terdiri atas 5 bagian, yaitu Pendahuluan, Program Pelatihan, MekanismePelatihan, Evaluasi, dan Penutup.Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini, kamiucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya.Semoga pedoman ini dapat memberi manfaat positif terhadap pelaksanaan PelatihanKegiatan ToT Narasumber Nasional Kurikulum Bagi Kepala Sekolah tahun 2015dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Jakarta, Mei 2015Kepala Pusbangtendik
Dr. Muhammad HattaNIP.195507201983031003
ii Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
DAFTAR ISISAMBUTAN ...............................................................................iKATA PENGANTAR ....................................................................iiDAFTAR ISI ..............................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................vDAFTAR TABEL .........................................................................viPETA KONSEP ...........................................................................viiGLOSARIUM ..............................................................................viii
I. PENDAHULUAN ...................................................................1A. Petunjuk Pembelajaran .................................................1B. Kompetensi yang Akan Dicapai ......................................1C. Ruang Lingkup Materi ...................................................2D. Langkah-Langkah Pembelajaran ....................................2E. Penilaian .....................................................................4
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN KEMITRAAN SEKOLAH DENGANPIHAK EKSTERNAL .............................................................6A. Deskripsi Materi .............................................................6B. Tujuan Pembelajaran .....................................................7C. Uraian Materi ................................................................7
1. Konsep Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal .....72. Implementasi Program Kemitraan Sekolah dengan
Pihak Eksternal ..........................................................25D. Aktivitas Pembelajaran ...................................................33
1. Uraian Aktivitas Pembelajaran dan Lembar Kerja InService Learning 1......................................................33
2. Uraian Aktivitas Pembelajaran dan Lembar Kerja Onthe Job Learning ......................................................38
3. Uraian Aktivitas Pembelajaran dan Lembar Kerja InService Learning 2.................................................... 40
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal iii
E. Rangkuman ...................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................42LAMPIRAN ...........................................................................431. Format Penilaian Sikap dan Keterampilan2. Contoh Format MoU SD/SMP
3.Con
toh Format MoU SMA4. Contoh Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal5. Soal
4346495253
iv Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
DAFTAR GAMBARGambar Halaman
1. Peta konsep materi latih kemitraan sekolah dengan pihakeksternal ........................................................................vii
2. Alur pembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal ........................................................................43. Model kemitraan sekolah dengan sekolah dengan pihak
eksternal ........................................................................114. Jejaring kemitraan pendidikan menengah .........................165. Alur prosedur kemitraan antar lembaga ............................26
DAFTAR TABELTabel Halaman
1. Contoh mendorong partisipasi masyarakat dalampembelajaran .....................................................................13
2. Contoh format program tindak lanjut ...................................32
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal v
PETA KONSEP
Peta konsep materi latih kemitraan sekolah dengan pihak eksternal adalah sebagaiberikut.
Gambar 1. Peta konsep materi latih kemitraan sekolah dengan pihak eksternal
vi Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
GLOSARIUM
Akseptasi/Acceptable : Saling menerima dengan apa adanya dalamkesetaraan. Masing-masing memiliki fungsinyasendiri-sendiri.
Analisa kebutuhan : Analisa yang dilakukan denganmempertimbangkan aspek peningkatan akses,pemetaan kemampuan internal dan eksternal,serta peningkatan kualitas pendidikan.
Analisa partership : Analisa dilakukan untuk menentukan pihak-pihak yang akan diajak untuk bermitra perlumempertimbangkan agar dapat dihasilkanstrategi dan kerjasama yang benar-benarmendorong peningkatan kualitas danproduktivitas, terutama bagi tamatan SMK.
BNSP : Badan Nasional Serifikasi Profesi
BSNP : Badan Standar Nasional Pendidikan
Kemenag : Kementerian Agama Republik Indonesia
Kemenperin : Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Kementan : Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Kemsos : Kementerian Sosial Republik IndonesiaDU/DI : Dunia Usaha/ Dunia Industri
Finansial : mengenai (urusan) keuangan
Institusi : lembaga; pranata sesuatu yang dilembagakanoleh undang-undang, adat atau kebiasaan
KADIN : Kamar Dagang dan Industri
Kemitraan : Keinginan untuk berbagi tanggungjawab yangdiwujudkan melalui perilaku hubungan dimanasemua pihak yang terlibat saling bantu-membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal vii
Kemitraan Formal : Bentuk kerjasama yang didasarkan pada satukesepakatan atau perjanjian yang sifatnyamengikat dan dituangkan dalam dokumennaskah bersama
Kemitraan informal : Kemitraan yang didasarkan kesepakatan yangtidak mengikat dan tidak dituangkan dalamdokumen naskah kerjasama, tetapi lebihmerupakan sebagai wujud adanya cooperative,kebersamaan dan saling menghargai danmenghormati keberadaan dari lembagamasing-masing
Komunikasi/Communication : Masing-masing pihak harus mau dan mampumengkomunikasikandirinya serta rencana
kerjanya sehingga dapat dikoordinasikan dandisinergikan
Loan : Pinjaman (uang), peminjaman, penyerahansejumlah uang dari pemiliknya kepada pihaklain dengan perjanjian bahwa peminjam akanmengembalikan dengan bunga tertentu sertadalam jangka waktu tertentu.
MoU : Memornadum of Understranding, naskahperjanjian kerjasama
Partisipasi/Participation : Semua pihak memiliki kesempatan yang samauntuk menyatakan pendapat, memutuskan hal-hal yang menyangkut nasibnya danbertanggung jawab atas semua keputusanyang telah disepakati bersama
Percaya/Trust : Saling mempercayai dan dapat dipercaya untukmembina kerjasama. Di sini transparansimenjadi tuntutan dan tidak bisa ditawar
Program kemitraan : Serbagai bentuk kegiatan yang telah disepakatiuntuk dilakukan bersama-sama oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian kerjasamadalam kemitraan dan saling menguntungkan
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah.
viii Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
I. PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latih
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal dengan alokasi waktu 4 JamPelajaran atau 180 menit untuk tahap In Service Learning 1, 200 JamPelajaran untuk keseluruhan materi latih termasuk kemitraan sekolahpada tahap On the Job Learning, dan 24 jam pelajaran untuk seluruhmateri latih pada tahap In Service Learning 2.
2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapaiselama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifikdan model Problem Based Learning (PBL), sehingga peserta berperan
aktif selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajar yangoptimal.
3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok peserta difasilitasidengan Lembar Kegiatan (LK) yang tersedia pada bahan ajar ini dan jugaterpisah dari bahan ajar ini sehingga dapat mendukung ketercapaiantujuan pembelajaran.
4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan danproduk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu dan kelompok.
B. Kompetensi yang akan DicapaiKompetensi yang akan dicapai oleh peserta pelatihan adalah memilikikemampuan:1. menganalisa aspek-aspek program kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal;2. mengimplementasikan program kemitraan sekolah dengan
pihakeksternal.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 1
C. Ruang Lingkup MateriRuang lingkup materi latih kemitraan sekolah dengan pihak eksternal adalah:1. Konsep kemitraan sekolah dengan pihak eksternal teridiri dari:
a. pengertian kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;b. manfaat kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;c. prinsip-prinsip kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;d. bentuk kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;e. jejaring kemitraan sekolah dengn pihak eksternal;f. taktik negosiasig. penyusunan proposal
2. Implementasi program kemitraan sekolah dengan pihak eksternal terdiridari:a. analisa kebutuhan program kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal;b. analisa partner institusi/lembaga/masarakat pada kemitraan sekolah
sebagai pihak eksternal;c. penyusunan proposal kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;d. penyusunan MoU kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;e. Penentuan aspek monitoring dan evaluasi kemitraan sekolah dengan
pihak eksternal;f. Penyusunan program tindak lanjut kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal.
D. Langkah-langkah PembelajaranPembelajaran materi latih kemitraan sekolah dengan pihak eksternal terdiridari tiga tahapan, yaitu:1. In Service Learning 1
Secara umum langkah pembelajaran pada In Service Learning 1 adalahsebagai berikut:
2 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
a. Pendahuluan pembelajaran diawali dengan pengondisian pesertalatih dengan melakukan ice breaker yang relevan dengan materikemitraan sekolah. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Curah pendapat dari masing-masing perserta latih berkaitan denganpengalaman peserta dalam melaksanakan kemitraan sekolah denganpihak eksternal.
c. Input konsep materi kemitraan sekolah oleh fasilitator dandilanjutkan dengan mendiskusikan konsep dasar kemitraan sekolahdengan pihak eksternal.
d. Kegiatan pembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak eksternaldirancang menggunakan pendekatan saintifik dan model PBL. SintakPBL yang harus dilakukan oleh peserta latih adalah sebagai berikut:1) mengidentifikasi masalah;2) menetapkan masalah;3) mengembangkan alternatif solusi;
4) menyusun tindakan strategis;5) melihat ulag dan mengevaluasi.Selama proses berlangsung, peserta latih membaca referensi,berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas berdasarkanlembar kerja, mempresentasikanhasil, dan merefleksikanpembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak eksternal.
e. Menyusun rencana tindak berdasarkan format yang telah disediakan.2. On the Job Learning
Pada tahap On the Job Learning, peserta latih mengerjakan tugasberdasarkan rencana tindak yang disusun pada saat pelatihan In ServiceLearning 1
3. In Service Learning 2Pada tahap In Service Learning 2, peserta latih mempresentasikanseluruh hasil pada On the Job Learning .
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 3
Secara rinci langkah kegiatan pembelajaran diuraikan pada bagianaktivitas pembelajaran dalam materi latih ini. Berdasarkan uraian di atas,dapat dijelaskan seperti alur berikut:
25’ 135’
20’
Gambar 2. Alur pembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak eksternal
E. PenilaianPenilaian kompetensi peserta latih terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan. Format penilaian Sikap, Keterampilan, dan formatpengolahan nilai pengetahuan, lihat lampiran 1.
4 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN PIHAKEKSTERNAL
A. Deskripsi Materi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiapsekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitandengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolahdapat dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintahseperti perguruan tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dandunia industri (DU/DI), serta masyarakat di lingkungannya, baik yang ada didalam maupun luar negeri. Salah satu indikator mutu operasional sekolahadalah melaksanakan kegiatan sister school. Puncak dari keberhasilanindikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan kemitraan dengan sekolah dinegara-negara yang berkeunggulan dalam bidang pendidikan yang terkaitdengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah menghasilkan mutuyang setara dengan sekolah unggul lainnya.
Kemitraan sekolah dengan masyarakat di lingkungannya sudah menjadi
kebutuhan, karena keberadaan sekolah adalah dari masyarakat untukmasyarakat. Perubahan paradigma hubungan sekolah dan masyarakat terjadiseiring perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. Hal ini sebagai akibatdari berubahnya norma dan pranata masyarakat sebagai akibat dariperubahan zaman. Globalisasi merupakan salah atau bentuk perubahanzaman yang terjadi saat ini. Globalisasi, dengan revolusi informasi danteknologinya, membuat dunia serasa semakin kecil. Batasan waktu danruang hampir tidak ada lagi. Arus informasi mengalir bebas dari satu belahanbumi ke belahan bumi lainnya. Perubahan dan perkembangan tersebutmenggeser paradigma lama dalam hal hubungan keluarga, sekolah, danmasyarakat. Dalam paradigma lama, keluarga, sekolah dan masyarakatdianggap sebagai institusi yang terpisah-pisah. Oleh karena itu, tabulah
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 5
kalau masyarakat ikut campur tangan dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah. Apalagi sampai masuk ke wilayah kewenangan profesional guru.
Sebaliknya, dewasa ini dalam batas-batas tertentu, anggapan semacam itutidak lagi berlaku. Keluarga berhak mengetahui apa saja yang diajarkankepada anak. Dengan metode apa anak diajar. Disinilah hubungan antarakeluarga dan sekolah mulai terjalin. Masyarakat pun berhak mengetahui apayang terjadi di sekolah, bisa memberikan sumbang saran untuk peningkatanmutu pendidikan. Dari sinilah terjadi hubungan resiprokal (salingberbalasan/timbal balik) saling mengisi dan saling memberi antara keluargasekolah, dan masyarakat. Hubungan resiprokal ini selanjutnya berkembangmenjadi hubungan kemitraan. Kemitraan perlu ditumbuhkan, dikembangkandan dipelihara karena adanya masalah dan tantangan yang dihadapi dalamupaya untuk memberikan pendidikan berkualitas prima.
Dalam berbagai forum diskusi terdapat fenomena yang unik yaitu besarnyaminat pengelola sekolah pada saat ini untuk melaksanakan kegiatankemitraan internasional yang melebihi minat untuk meningkatkan mutu padaindikator lainnya. Hal unik lain adalah kolaborasi internasional itu ditafsirkansebagai hubungan kemitraan yang berguna untuk menimba informasi ataukemaslahatan lain yang dapat siswa peroleh melalui kegiatan bersama.Kenyataan lain menunjukkan bahwa masih banyak satuan pendidikan yang
belum menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk meningkatkan mutupendidikan berkaitan dengan input, proses, maupun output. Dampaknya,kompetensi lulusan yang dihasilkan belum mampu bersaing baik di dalammaupun di luar negeri. Hal itu dikarenakan satuan pendidikan belum mampumenyusun program kemitraan, mereka belum memahami prosedur menjalinkemitraan dengan lembaga lain, serta mewujudkannya dalam bentuk naskahkerjasama dan kemitraan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Pengembangan TenagaKependidikan pada diklat penguatan pengawas dan kepala sekolah tahun2015 ini menetapkan kemitraan sekolah sebagai salah satu materinya.Lingkup materi ini meliputi penguatan konsep tentang kemitraan sekolah,
6 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
perencanaan program kemitraan sekolah, penyusunan MoU, penyusunanperangkat monitoring dan evaluasi serta penyusunan rencana tindak lanjutprogram kemitraan. Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan dapatmerencanakan dan mewujudkan programkemitraan
sekolah denganlembaga lainnya di dalam maupun di luar negeri secara prosedural.
B. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat:1. menjelaskan konsep kemitraan sekolah, meliputi pengertian, manfaat,
prinsip-prinsip, bentuk, dan jejaring dengan pihak eksternal;2. menganalisa kebutuhan program kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu sekolah;3. menganalisa pasangan (partner) institusi/lembaga/masyarakat sesuai
dengan kebutuhan peningkatan mutu sekolah;4. menyusun MoU program kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;5. menyusun rencana operasional kemitraan sekolah dengan pihak
eksternal;6. menentukan aspek-aspek monitoring dan evaluasi serta program tindak
lanjut yang menjadi ukuran keberhasilan program kemitraan sekolah.
C. Uraian Materi
1. Konsep Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternala. Pengertian Kemitraan
Secara etimologis, kata atau istilah kemitraan adalah kata turunandari kata dasar mitra. Mitra, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) artinya teman, sahabat, kawan kerja. Visual sinonim, kamusonline memberikan definisi yang sangat bagus mengenai kemitraan.Kemitraan diartikan sebagai hubungan kooperatif antara orang ataukelompok orang yang sepakat untuk berbagi tanggung jawab untukmencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 7
Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam modulpemberdayaan Komite Sekolah menjelaskan bahwa yang dimaksudkemitraan dalam konteks hubungan resiprokal antara sekolah,keluarga dan masyarakat kemitraan bukan sekedar sekumpulanaturan main yang tertulis dan formal atau suatu kontrak kerjamelainkan lebih menunjukkan perilaku hubungan yang bersifat eratantara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak salingmembantu untuk mencapai tujuan bersama.
Dari definisi-definisi di atas kita bisa mengetahui bahwa hakikatkemitraan adalah adanya keinginan untuk berbagi tanggung jawabyang diwujudkan melalui perilaku hubungan di mana semua pihakyang terlibat saling bantu-membantuuntuk mencapai tujuanbersama.
b. Manfaat KemitraanManfaat yang dapat diperoleh dari program kemitraan sekolahdengan pihak eksternal, diantaranya:1) Mendapatkan informasi terkini.
Sekolah memerlukan informasi terkini tentang perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi guna mengantisipasi perubahanyang terjadi akibat perkembangan tersebut. Selain itu kemitraanantar lembaga akan dapat memberikan informasi kepada sekolahtentang kebutuhan jenis-jenis dan jumlah tenaga kerja terampil
yang diperlukan saat itu dan prediksi untuk masa mendatang2) Memperoleh bantuan perlatan, tenaga ahli, tenaga sukarela.
Melalui kemitraan antar lembaga dapat mengetahui kebutuhansekolah akan perlatan, bahan pembelajaran, dan tenaga ahli.Dengan demikian mereka dapat berpartisipasi dalam prosespelaksanaan pembelajaran.
3) Mendapat kesempatan berbagi pengalamanApabila kemitraan antar lembaga dilakukan antar sekolah denganpusat pelatihan, pendidik dan tenaga pendidikan (PTK) dapat
8 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
berbagi pengalaman dalam berbagai hal seperti pengelolaansekolah, pengembangan kurikulum, pemberdayaan masyarakat,pelatihan kompetensi, peningkatan sumber daya manusia,efisiensi penggunaan peralatan.
4) Melaksanakan proyek bersamaDalam kerangka kemitraan antar lembaga, para pihak yangbermitra dapat melaksanakan proyek bersama, misal dalampelatihan, mengembangkan prototipe peraga, pengembanganbakat siswa. Kemitraan ini menguntungkan kedua belah pihak.
5) Mendapatkan beasiswa.Melalui kemitraan antar lembaga dapat dirintis pemberianbeasiswa kepada tamatan sekolah yang berprestasi amat baikatau tamatan yang performansinya ditempat kerja amat baik.Beasiswa ini dapat dimanfaatkan oleh yang bersangkutan untukmeningkatkan kompetensinya atau melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
6) Meningkatkan kreativitasKemitraan yang dilakukan diharapkan dapat membuka danmendorong kreativitas untuk meningkatkan kualitas danproduktivitas kerja bagi PTK.
c. Prinsip KemitraanDalam melaksanakan program kemitraan antar lembaga, hendaknyamenganut azas-azas sebagai berikut:1) Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang
berlaku;2) Partisipasi/Participation: Semua pihak memiliki kesempatan yang
sama untuk menyatakan pendapat, memutuskan hal-hal yangmenyangkut nasibnya dan bertanggung jawab atas semuakeputusan yang telah disepakati bersama;
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 9
3) Percaya/Trust: saling mempercayai dan dapat dipercaya untukmembina kerjasama. Di sini transparansi menjadi tuntutan dantidak bisa ditawar;
4) Akseptasi/Acceptable: saling menerima dengan apa adanyadalam kesetaraan. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri;
5) Komunikasi/Communication: masing-masing pihak harus maudan mampu mengkomunikasikan dirinya serta rencana kerjanyasehingga dapat dikoordinasikan dan disinergikan;
6) Partnership tidak merendahkan satu dengan yang lain, tetapisama-masa bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah;
7) Berdasarkan kesepakatan.d. Bentuk-bentuk Kemitraan
Kemitraan antar lembaga dapat dilaksanakan dalam bentuk formal(resmi), informal (tidak resmi), formal dan informal, dan formalbilateral atau multi lateral. Masing-masing bentuk kemitraan dapatdijelaskan sebagai berikut.1) Kemitraan Formal
Kemitraan formal adalah bentuk kerjasama yang didasarkanpada satu kesepakatan atau perjanjian yang sifatnya mengikatdan dituangkan dalam dokumen naskah bersama. Contoh bentukkemitraan formal yang dilakukan dengan pihak-pihak lain di luarnegeri antar institusi pendidikan dan pelatihan, misalnyakerjasama antar lembaga (bilateral) seperti Indonesia-Australia,Indonesia-Jepang, kerjasama dengan SEAMOLEC, dan lain-lain.
2) Kemitraan Informal
Kemitraan informal adalah kemitraan yang didasarkankesepakatan yang tidak mengikat dan tidak dituangkan dalamdokumen naskah kerjasama, tetapi lebih merupakan sebagaiwujud adanya cooperative, kebersamaan dan saling menghargaidan menghormati keberadaan dari lembaga masing-masing.
10 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Misalnya saling mengundang dalam acara-acara kegiatanseminar, lokakarya, dan saling mengadakan kunjungan antarlembaga yang melakukan kemitraan. Pelaksanaan kemitraaninformal dapat sewaktu-waktu berubah atau dihentikan karenaperubahan pimpinan atau perubahan kebijakan dari pihak-pihakyang terlibat dalam kemitraan.Contoh: Kemitraan sekolah dengan sekolah
MODEL KEMITRAANSEKOLAH DENGAN SEKOLAH
LANDASAN
FILISOFISKEMITRAAN DANINDIKATORKEBERHASILAN
BENCHMARKING/MAGANG DI SEKOLAHUNGGUL/BERPRESTASI
TEKNIK UMUM
PENGEMBANGAN SEKOLAH
KEBUTUHAN PENINGKATANMUTU YANG MENJADI
PRIORITAS
BEST PRACTICEKIAT-KIAT, STRATEGI,DAN PROSES YANGDILAKUKAN SECARA
FAKTUAL
MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI
MODELPENGEMBANGAN
SEKOLAH
IMPLEMENTASIPENINGKATAN MUTU
SEKOLAH`
Gambar 3. Model kemitraan sekolah dengan sekolah3) Kemitraan formal dan informal
Kemitraan dengan masyarakat dapat digolongkan ke dalamkemitraan informal maupun formal, keterlibatan masyarakatdalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, masyarakatberhak menuntut pendidikan yang baik dan bermutu. Tetapipada saat yang sama masyarakat juga berkewajiban berperanaktif dalam penyelanggaraan pendidikan denganmenyumbangkan dana, daya, pikiran, tenaga, dan bentuk–
bentuk lain bagi terselanggaranya pendidikan yang bermutu.Dalam perkembangan saat ini dukungan dan peran sertamasyarakat dalam menunjang pendidikan yang bermutu disekolah masih beragam, umumnya dukungan masih bersifat
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 11
fisik, namun ada juga kelompok masyarakat yang sudahmembantu proses pembelajaran. Di sisi lain, masih ada sekolahyang kurang mampu dan mau mendekati masyarakat gunamembantu program pendidikan dalam bidang fisik maupunpembelajaran.
Selain orang tua, masyarakat secara umum perlu diberdayakansecara optimal untuk memberikan dukungan ke sekolah. MenurutKeputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 044/U/2002, pemberdayaan masyarakat dalam rangkameningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaanpendidikan di sekolah diwadahi oleh Komite Sekolah yangsifatnya mandiri dan tidak mempunyai hubungan hierarki denganlembaga pemerintahan.
Tujuan pembentukan Komite Sekolah ini adalah (1) mewadahidan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalammelahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan disekolah; (2) meningkatkan tanggung jawab dan peranmasyarakat dalam penyelenggaraanpendidikan; dan (3)menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dandemokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikanyang bermutu di sekolah. Hal tersebut di atas hanya dapatterwujud apabila hubungan sekolah dan masyarakat berjalandengan baik.
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraanpendidikan di sekolah adalah:
a) Bantuan dari masyarakat (orang tua siswa,anggota/pengurus komite sekolah serta tokoh-tokohmasyarakat lainya) dapat berupa dana fisik (uang, gedung,
rehabilitasi lokal, membuat meja kursi, pagar sekolah, dsb).Ini yang biasanya menjadi pengertian orang tentang bantuan
12 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
atau peran serta masyarakat. Hal ini pula yang telah terjadidi sekolah-sekolah kita.
b) Bantuan atau peran serta masyarakat yang bersifat lain jugasangat diharapkan, seperti dalam proses belajar-mengajar/mata pelajaran muatan lokal, program pengembangan diri,program kecakapan hidup, bidang pengelolaan sekolah,pengelolaan keuangan sekolah, dsb. Ini yang perluditingkatkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.Tabel 1. Contoh mendorong partisipasi masyarakat dalam
pembelajaran
Membangun kepercayaan masyarakat terhadap sekolah
menjadi faktor penting dalam kemitraan sekolah denganmasyarakat. Beberapa cara yang dapat dilakukan agarmasyarakat tertarik untuk bermitra dengan sekolah, yaitu:(1) Mengelola bantuan dari masyarakat secara terbuka-
terutama yang berkaitan dengan keuangan dan selaludiajak membicarakan rencana kegiatan sekolah. Merekaperlu diajak dari awal agar tumbuh rasa memilikisekolah.
No. Bentuk Pelaksanaan
Bentuk Pemberdayaan Uraian/Keterangan
1. Menjadi Narasumber Dihadirkan ke sekolah untukditanya/menjelaskan tentang salah satutopik mata pelajaran
2. Pelatihan Guru Melatih guru dalam peningkatankompetensi/ keterampilan tertentu,contoh: menjahit
3. Pelatihan Siswa Melatih siswa dalam peningkatanketerampilan tertentu
5. Alumni Membantu sekolah dalam meningkatkanpembelajaran
6. Perguruan Tinggi Kegiatan pengabdianmasyarakat/pelatihan
dan lain-lain
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 13
(2) Masyarakat perlu ditanamkan wawasan berpikir bahwasekolah adalah milik mereka. Dan karenanya mereka ikutjuga memeliharanya, menjaganya dan membantunya.
(3) Pertemuan rutin dengan orang tua siswa, anggota danpengurus Komite sekolah, alumni, serta tokoh-tokohmasyarakat lainnya perlu tetap dilaksanakan dalamupaya pendekatan sekolah dengan masyarakat untukmendapatkan dukungan mereka. Jangan mengadakanpertemuan hanya jika sekolah memerlukan uang danbantuan saja.
4) Kemitraan formal bilateral atau multi lateralSesuai dengan tuntutan otonomi daerah, kemitraan yangberkaitan dengan formal bilateral atau multi lateral dalam halbantuan finansial (bantuan yang harus dikembalikan), perlumempertimbangkan aspek kewenangan pusat dan daerah sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untukterlaksananya kemitraan antar lembaga, baik lembaga yangberada di dalam maupun di luar negeri diperlukan program yangdisusun untuk tercapainya kemitraan yang efektif danberkesinambungan.Ruang lingkup kemitraan antar lembaga mencakup kerjasamabidang program software (non fisik) dan program hardware(fisik), atau salah satu. Bentuk kemitraan yang lainnya adalahberupa bentuk financial sperti Grant, softloan, dan loan.
e. Jenis Pasangan (Partner)Institusi atau+ lembaga yang dapat menjadi pasangan dalamjejaring kemitraan dapat merupakan institusi di dalam maupun luarnegeri.1) Institusi dalam negeri
Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Pendidikan danKebudayaan;
14
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Kementerian lain; Kemenag, Kemenperin, Kementan, Kemsos,dll;
Institusi pemerintah/swasta: BNSP, BSNP, KADIN dll; DU/DI: pusat pelatihan di industri, bagian produksi dsb; Masyarakat: orang tua siswa, tokoh masyarakat dll.
2) Institusi luar negeri Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dari
berbagai negara; Institusi pendidikan/penelitian; Organisasi pendidikan dan pelatihan internasional DU/DI; Masyarakat.
Jenis kemitraan pada pendidikan dasar lebih menekankan kepadakerjasama dengan orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan tugas dantanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikananak-anaknya. Orang tua lebih bersifat mendidik watak dan budipekerti, latihan keterampilan dan pendidikan sosial, seperti tolong-menolong, bersama-samasaling menjaga kebersihan rumah,menjaga kesehatan dan sejenisnya selain membimbing anak dalambelajar. Sekolah hanyalah penunjang pendidikan seorang anak,orangtualah yang mempunyai peran utama dalam mendidik anaknya,maka peran sekolah bukan hanya untuk anak tapi lebih utamanyauntuk orangtuanya. Atas dasar itu peran orang tua dianggap perlubagi sekolah untuk mewujudkan sinergi antara orang tua, anak dansekolah.Bantuan orang tua, diantaranya menyediakan fasilitas belajar,seperti: adanya ruangan belajar memenuhi persyaratan agar dapatdigunakan untuk belajar, buku-buku pelajaran, baik buku-buku wajibataupun buku-buku penunjang pelajaran dan lain-lain. Mengawasikegiatan belajar anak di rumah seperti mengingatkan anak untukmengerjakan tugas di rumah, mengingatkan/ mendampingi anak
1
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 15
mengulang pelajaran yang telah diberikan guru, menganjurkan anak,agar setiap membaca pelajaran dibuat ringkasannya untuk mudahdiingat dan mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah.Jenis lain pera orang tua adalah program Parenting, yaitu programsekolah yang melibatkan orang tua sebagai guru untuk mengajarkanpokok bahasan tertentu.
f. Jejaring KemitraanJejaring kemitraan yang dapat dilakukan oleh sekolah dapatmelibatkan kelompok institusi lain, yaitu: 1) institusi di dalamKemdikbud sendiri, 2) kementerian lain dan lembaga pemerintahlainnya, 3) pemerintah daerah dan dinas lain, 4) lembaga pendidikandan diklat, 5) organisasi profesi, 6) lembaga luar negeri, 7) DU/DIUMKM, 8) dan masyarakat.
Contoh: Jejaring Kemitraan Pendidikan Menengah
Kemdikbud MasyarakatDU/DI
7
Kementeriandan lembagapemerintah
lain
Pemda danDinas lain
2
3
Pendidikanmenengah
4
Lembagadiklat
5
6
OrganisasiProfesi
Lembaga luarnegeri
Gambar 4. Jejaring kemitraan pendidikan menengah
16 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
g. Materi KemitraanMateri kemitraan dapat berupa berbagai bentuk kegiatan yang telahdisepakati untuk dilakukan bersama-sama oleh pihak-pihak yangterkait dalam perjanjian kerjasama dalam kemitraan dan salingmenguntungkan. Kegiatan yang dilaksanankan hendaknyamenunjang peningkatan kualitas penyelenggaraan sekolah.Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah:a. pengembangan kurikulum dan bahan ajar;b. standarisasi dan sertifikasi;c. peningkatan kompetensi guru;d. penyelenggaraan prakerin (untuk SMK);e. tukar menukar informasi melalui e-communication;f. pertukaran guru dan siswa;g. tugas belajar;h. lomba keterampilan guru atau siswa;i. penelitian/proyek bersama;j. benchmarking;k. pengembangan kewirausahaan;l. program sister school dengan sekolah sejenis;m. dan lain-lain.
h. Taktik bernegosiasiDi dalam mengawali kegiatan kemitraan, kepala sekolah perlumelakukan perundingan, dialog, negosiasi atau kegiatan yang sejenisdengan pihak mitra. Pada tahap ini kepala sekolah dituntut memilikikemampuan bernegosiasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalanberunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak(kelompok atau organisasi) dan kelompok atau organisasi yang lain.Wikipedia mengartikan negosiasi sebagai sebuah bentuk interaksisosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk salingmenyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Kamus
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 17
Oxford menjelaskan negosiasi adalah suatu cara untuk mencapaisuatu kesepakatan melalui disukusi formal. Berdasarkan pengertiantersebut, maka inti dari negosiasi adalah suatu upaya untukmencapai kesepakatan.Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan negosiasi,diantaranya adalah kapan sebuah situasi siap untuk dinegosiasikan,siapa dari pihak pasangan (partnership) yang punya kekuasaanuntuk mengambil keputusan, dan memahami taktik-taktik melakukannegosiasi. Keberhasilan negosiasi sangat dipengaruhi oleh taktikyang digunakan. Taktik merupakan rencana yang bersistem untukmencapai tujuan. Taktik juga diartikan sebagai siasat yangdigunakan untuk mencapai kesepakatan. Ada berbagai macam tatikdalam bernegosiasi. Penerapan masing-masing pada prosesnegosiasi sangat situasional. Berikut ini dijelaskan taktik-taktik efektifnegosiasi yang dapat digunakan kepala sekolah dalam mencapaikesepakatan untuk bermitra.1) ketahui alternatif terbaik Anda.
Pada tahap apa Anda akan keluar dari negosiasi? Posisi dalamnegosiasi akan meningkat jika Anda sudah tahu alternatif terbaik.Alternatif terbaik adalah hasil kesepakatan yang lebih disukaidibanding yang diusulkan oleh pihak lain.
2) ketahui tujuan pihak partner yang sebenarnya.Pada tahap-tahap tertentu, masing-masing pihak yangbernegosiasi akan tahu, apa yang diinginkan oleh masing-masingpihak, alasan kenapa mereka menginginkan itu dan apa yangmenjadi motivasi pihak lain yang akan dijadikan partner
3) kendalikan tempat.Melakukan pembicaraan ditempat yang netral, misalnya hotelatau ruang konferensi. Negosiator yang tidak berpengalaman,biasanya gagal untuk menyadari bahwa pihak lain akan
18 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
mendapat keuntungan jika negosiasi dilakukan di wilayah pihak
lain tersebut.4) gunakan kriteria objektif.
Gunakan kriteria objektif untuk menilai kualitas penawaran darimasing-masing pihak untuk mendapatkan kepuasan. Persiapkannegosiasi dengan mengukur atau menimbang posisi dari masing-masing pihak, berdasarkan kriteria yang objektif sangatlahpenting.
5) data semua item yang akan di negosiasikanData semua masalah yang akan diselesaikan menjadi item-itemyang terpisah, dan mintalah pihak lain untuk menambahkannya.Begitu kedua belah pihak sepakat mengenai semua masalahyang akan dinegosiasikan, maka Anda seharusnyamengelompokkan beberapa item dalam daftar tersebut menjadisebuah paket dan mulai menegosiasikannya untuk mendapatkansolusi yang sama-sama menguntungkan.
6) pemilihan waktu adalah segalanyaTanggal, bulan, waktu, dan berbagai kondisi umum, bisamempengaruhi hasil dari negosiasi. Informasi ini terkadang bisadimanfaatkan untuk menguntungkan jika Anda mengetahuinya.
7) putuskan seberapa tinggi yang Anda anggap tinggiTuntutan awal dalam proses negosiasi adalah keputusan palingpenting yang akan dibuat. Jadi, jangan meremehkan apa yangmungkin tidak bisa Anda capai. Akan tetapi, permintaan Andaseharusnya juga tidak terlalu rendah sehingga pihak lain akanmenyimpulkan bahwa Anda tidak sungguh-sungguh dalambernegosiasi. Anda harus realistis dari sudut pandang pihaklawan.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 19
8) bersahabat.Salah satu anggota kelompok Anda akan bersikap bersahabatpada orang-orang dari pihak lawan agar mendapat kepercayaan
dan dukungan dari mereka.9) kendalikan emosi Anda, tetap tenang.
Menampakkan emosi atau rasa frustasi bisa mengindikasikanpada pihak lawan tidak nyaman dengan posisi Anda dalamnegosiasi, Jadi, pastikan bahwa emosi yang Anda tunjukkansudah diperhitungkan dan strategis. Kendalikan emosi Anda danmanfaatkan untuk keuntungan Anda.
10) gunakan seorang saksi ahli.Membuat diri Anda menjadi seorang yang ahli dalam topiktertentu agar bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, bisamenjadi taktik yang efektif dalam sebuah situasi yang tepat.Cara sebaliknya juga sama efektifnya: buat pihak lawan sebagaiseseorang yang ahli, dan paksa dia untuk mengontrol diskusi.
11) temukan kesamaan.Anda sepertinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan jikaAnda dan pihak lain mengatur tahap untuk kesepakatan. Ini bisadilakukan dengan cara memutuskan hasil apa yang membuatAnda berdua jadi memiliki kesamaan, antara lain: Anda berduasama-sama ingin mencapai kata sepakat; Anda berdua sama-sama ingin menyelesaikan negosiasi sesuai jadwal; Anda berduatidak ingin merasa malu terhadap hasil yang didapat; Andaberdua ingin mencapai kesepakatan yang sama-samamenguntungkan; dan seterusnya. Hal-hal positif ini adalahbagian dari target dan tujuan Anda.
12) tentukan batas waktu.Pastikan bahwa Anda sudah tahu kapan batas waktu terakhiruntuk menyelesaikan negosiasi. Batas waktu bisa ditentukansecara eksternal juga bisa ditentukan oleh kedua belah pihak
20 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
saat mereka ingin memberikan tekanan pada diri masing-masingagar bisa menghasilkan kesapakatan secepat mungkin.
13) jangan selalu menyembunyikan kelemahan Anda.Pastikan untuk tahu kelebihan dan kelemahan Anda, jugakelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh pihak lain. Tujuan
Anda adalah untuk bernegosiasi dari sebuah posisi yangmemanfaatkan kelebihan Anda, dan ini biasanya berarti Andaharus memiliki semua informasi yang benar. Anda harus punyatarget yang jelas dan semua informasi yang dibutuhkan untukmemperkuat posisi Anda, tapi juga harus ingat bahwa keduabelah pihak masing-masing mempunyai kelemahan dankelebihan.
14) mengadakan rapat.Jika Anda adalah bagian dari team negosiasi, manfaatkanpeluang untuk mengadakan rapat dengan memanggil anggatatim untuk rehat sejenak dan meninggalkan meja negosiasi untukberbicara secara tertutup. Ada banyak cara untuk memanfaatkanstrategi ini. Jika proses negosiasi sepertinya macet, mintalahwaktu untuk mengadakan rapat agar kedua belah pihak punyawaktu mencari solusi baru untuk membuat negosiasi bisa terusberjalan, tanpa mengungkapkan ide-ide mereka pada pihak lain.
15) manfaatkan item-item yang dibuang.Sebelum bernegosiasi, sediakan waktu untuk mengidentifikasiitem-item yang Anda anggap berharga, dan item-item yangmenurut Anda tidak terlalu penting, atau item-item yang bisadibuang. Item-item yang bisa dibuang adalah hal-hal yangmenurut Anda tidak terlalu berharga atau penting. Akan tetapi,Anda tidak boleh membiarkan pihak lain untuk mengetahuibahwa apa saja item-item yang dibuang ini. Jadi, pastikan bahwaAnda menampilkannya dengan sebuah cara yang membuat item-item tersebut tampak penting.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 21
16) mempaket item-item.Dalam sebuah negosiasi, dimana ada sejumlah masalah atauitem yang akan dinegosiasikan, maka seringkali akan sangatmembantu jika mempaket item-item tersebut ke dalamkelompok-kelompok tertentu, lalu menegosiasikan setiap paketsecara terpisah. Sebagai contoh, seseorang mungkin akanmempaket semua hal yang menyangkut finansial, dan
menegosiasikan paket tersebut sebagai satu masalah, denganmenyadari bahwa hasil kesepakatan mungkin akan sangatmenguntungkan atau malah sangat merugikannya.
17) setujui sesuatu secepat mungkin.Negosiasi akan lebih sukses jika kedua belah pihak bisa segeramenyetujui sesuatu secepatnya. Kesepakatan awal, tidak pedulisebesar atau sekecil apapun itu, akan membuat kedua belahpihak jadi saling mempercayai, dan itu akan memperlancarkomunikasi. Kesepakatan itu mengindikasikan pada pihak lainbahwa Anda adalah seorang negosiator yang layak, dan bahwaAnda memasuki arena negosiasi dengan niat untuk mencapaikata sepakat. Coba pertimbangkan untuk memulai negosiasidengan memberikan penawaran yang Anda yakin bahwa pihaklain akan segera menyetujuinya tanpa lebih duluberargumentasi. Anda juga bisa berusaha untuk menyetujuisesuatu yang ditawarkan oleh pihak lain diawal negosiasi, tanpamenyarankan untuk melakukan perubahan atau modifikasi.
18) berikan penawaran pertama dan terbaik.Jika Anda ingin segera memenangkan negosiasi tapi Anda tidakmenyukai proses memberi dan mengambil, maka cobalahpertimbangkan untuk menggunakan taktik Pertama dan Terbaik.Tapi Anda juga harus ingat, gunakan taktik ini hanya jika Andasudah tahu pasti apa yang akan Anda terima sebagai sebuahkesepakatan, dan Anda percaya bahwa pihak lain akan
22 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
memberikan penawaran yang seimbang. Sangat penting bagikedua belah pihak untuk tahu bahwa tidak akan ada laginegosiasi setelah penawaran terbaik, bahwa penawaran pertamahanya bisa diterima atau ditolak, titik. Anda harus tegas denganapa yang Anda katakan, dan bersiaplah untuk menerima jikapenarawan Anda ditolak.
19) bersikap.Diawal negosiasi, Anda mungkin harus sedikit berakting. Inidisebut dengan bersikap, yaitu menampakkan kesan bahwa
posisi Anda kuat dan tidak tergoyahkan. Sebab, mungkin hanyasaat itulah kesempatan untuk menjelaskan posisi Anda tanpaterinterupsi. Tampilkan kesan bahwa posisi dan tuntutan Andaadalah satu-satunya hal yang logis, dan abaikan atau tolaksemua kelemahan yang ada didalamnya.
20) tawarkan beberapa pilihanJarak terdekat antara dua titik adalah sebuah garis lurus, kecualisaat Anda bernegosiasi. Dengan hanya menawarkan satu solusipada sebuah masalah, meski itu mungkin adalah pilihan Andayang terbaik, namun itu hanya akan membatasi pihak lawanbahkan mungkin memperpanjang atau merusak negosiasi. Tapijika Anda menawarkan beberapa cara untuk mencapai target,maka Anda akan bisa mencapainya dengan lebih cepat.
21) pendekatan sama-sama menang.Pendekatan sama-sama menang pada negosiasi adalah sebuahstrategi dasar yang mencari manfaat maksimum bagi masing-masing pihak. Strategi ini biasanya hanya digunakan jika keduapihak punya beberapa tuntutan. Cara kerjanya adalah dengancara mengelompokkan tuntutan ke dalam tiga kategori: 1. Item-item yang compatible (item-item yang bisa disepakati dengansegera oleh kedua pihak karena item-item tersebut seimbang.)2. Item-item yang dipertukarkan (item-item yang bisa
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 23
dipertukarkan dengan mudah satu sama lain karena nilainyasama, dan lain-lain.) 3. Item-item yang distributif (item-itemyang kedua pihak punya ketertarikan yang berlawanan, hinggamembuatnya perlu untuk menemukan titik temu pada masing-masing. Item-item ini melibatkan uang). Dengan item-itemdistributif, disatu pihak akan mendapat dan pihak yang lain akankehilangan.
22) menunggu sebelum membalas.Saat negosiasi dimulai, masing-masing pihak diharapkan untukmelakukan penawaran. Maka sangat penting bagi Anda untukmelakukan dua hal: pikirkan dulu sebelum Anda menolak
penawaran apapun yang diberikan oleh pihak lain, dan dari sisistrategis, jangan segera melakukan penawaran balasan.Penawaran balasan yang dilakukan terlalu cepat, akan membuatpihak lain jadi berpikir bahwa Anda tidak menanggapi penawaranmereka dengan serius, dan Anda sepertinya meremehkanmereka. Dengan memberikan waktu yang cukup untuk lebih duluberpikir sebelum memberikan penawaran balasan, meski jikaAnda tidak ingin menerima penawaran mereka, maka itu akanmembuat pihak lain jadi merasa senang terhadap prosesnegosiasi. Anda bisa menolak penawaran dan memberikanpenawaran balasan setelah tampak jelas bahwa Andamenyediakan waktu untuk mempertimbangkannya. Salingmenghormati harus menjadi bagian dari proses negosiasi, danbisa membantu Anda mencapai tujuan.
23) fleksibel.Negosiasi dimulai dengan kedua belah pihak punya ide yangjelas mengenai dimana mereka ingin berakhir. Keduanya telahmelakukan research, menetapkan target, dan mengidentifikasiberbagai pilihan yang mereka anggap cukup nyaman untukdinegosiasikan. Tapi setelah negosiasi berjalan, seorang
24 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
negosiator yang ulung akan tetap fleksibel karena solusi yangbaru untuk masalah yang lama seringkali akan muncul selamaproses negosiasi. Jika Anda fleksibel, maka Anda bisamenyesuaikan tuntutan atau target Anda untuk menyertakanide-ide baru tersebut. Bersikaplah terbuka, dan janganmengabaikan sesuatu yang dikatakan oleh pihak lain cumakarena itu berasal dari pihak lain.
2. Implementasi Program Kemitraan Sekolah dengan PihakEksternal
Telah dijelaskan di atas, bahwa program kemitraan sekolah denganpihak eksternal bersifat resiprokal (saling berbalasan/timbal balik), salingmengisi dan saling memberi antar sekolah, lembaga dan masyarakat.
Hubungan timbal balik yang positif dapat terwujud, apabila kedua belahpihak memahami dan memaknai tujuan bermitra. Setiap langkah dalamprogram kemitraan dilakukan sesuai dengan tahapan yang telahdisepakati bersama. Kemitraan harus dilandasi niat baik dan moralkomitmen yang kuat.
a. Prosedur pelaksanaan kemitraan antar lembagaProsedur ini dirancang untuk mengorganisasikan prosesimplementasiprogram kemitraan sekolah dari tahap analisa,perencanaan hingga tahap akhir yaitu pelaporan dan monitoring.Prosedur ini menitikberatkan pada proses analisa untuk mengetahuikebutuhan program, penentuan institusi yang tepat sebagai mitra,pembuatan dokumentasi dan pelaporan untuk mempermudahpengelolaan sistem informasi kemitraan antar lembaga. Prosedurpelaksanaan kemitraan antar lembaga secara umum dilakukanmelalui tahapan sebagai berikut:Tahap 1 : pada tahap inidabagi menjadi 4 tahap yaitu proses
analisa kebutuhan, analisa partnership, perencanaandan presentasi
Tahap 2 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu prosespersetujuan, perundingan dan penandatangananMoU.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 25
Tahap 3 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu prosespelaksanaan kerjasama, pelaporan, monitoring danevaluasi
Bagan alur prosedur kemitraan antar lembaga adalah sebagai berikut
Gambar 5. Alur prosedur kemitraan antar lembaga
1) Tahap 1: analisa kebutuhan, analisa partnership,perencanaan dan presentasia) Analisa Kebutuhan
Tahap awal kemitraan antar lembaga dimulai dengan analisakebutuhan ataupun inovasi untuk melakukan kerjasama.Pemetaan dan identifikasi berbagai potensi yang ada
26 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
dilakukan secara mendalam. Analisa kebutuhan ini dilakukandengan mempertimbangkan aspek peningkatan
akses,pemetaan kemampuan internal dan eksternal, sertapeningkatan kualitas pendidikan. Analisa kebutuhan ini perludilakukan agar kerjasama yang dilakukan tepat sasaran,membawa keuntungan yang optimal, efisien danmeningkatkan potensi dan produktifitas pihak-pihak yangmelakukan kemitraan.
b) Analisa PartnershipAnalisa dilakukan untuk menentukan pihak-pihak yang akandiajak untuk bermitra perlu mempertimbangkan agar dapatdihasilkan strategi dan kerjasama yang benar-benarmendorong peningkatan kualitas dan produktivitas, terutamabagi tamatan SMK. Dalam analisa partnership ini dapat mulaidilakukan penjajakan dengan tukar menukar informasi dan
kesiapan pihak-pihak pelaksana kegiatan. Analisa yang baikakan mempermudah proses perencanaan dan perundingankarena memperkuat strategi pelaksanaan kemitraan.
c) PerencanaanPerencanaan kemitraan merupakan langkah awal yangsangat menentukan keberhasilan kemitraan yangberkesinambungan. Perencanaan kemitraan dibuat denganmengacu kepada prinsip-prinsip kerjasama yaitu: sesuaidengan kebutuhan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan berdasarkan kesejajaran dankesetaraan. Perencanaan dibuat secara berkesinambungandan integral yang memasukkan keseluruhan aspek mulai daridokumentasi yang diperlukan sampai kegiatan monitoringdan evaluasi, dan diakhiri dengan pelaporan kemitraan.Dalam pembuatan rencana kemitraan, ketepatan strategisangat diperlukan agar tercapainya efektifitas dan efisiensi
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 27
dari kemitraan yang akan dilaksanakan sesuai denganperkembangan jaman dan teknologi.Langkah berikutnya dalam perencanaan adalah menyusunproposal kemitraan. Komponen proposal umumnyamenyesuaikan kebutuhan dan karakteristik kegiatankerjasama. Contoh kerangka proposal kerjasama, terdiri daridasar pemikiran, tujuan, target, tempat dan waktu,anggaran, panitia dan penutup. Contoh lain proposal, terdiridari Pendahuluan, Bab 1 meliputi rasional, tujuan, ruanglingkup kerjasama, manfaat kerjasama; Bab II. analisakebutuhan, arah pengembangan, Bab III, program kegiatan,nama kegiatan, jenis kegiatan, tujuan kegiatan, sasaran,jenis kegiatan, deskripsi kegiatan, strategi, evaluasi; Bab IV ,penutup. Lampiran-lampiran.Komponen pembiayaan/anggaran dalam penyusunanproposal sangat penting. Pada umumnya negosiasi banyakterjadi pada pembahasan pembiayaan atau anggaran,
sehingga perencanaan anggaran harus realistis dan efisien.Pembiayaan bagi pelaksana kemitraan dapat bersumberdari berbagai pihak, seperti: (a) Pemerintah pusat/daerah,(b) institusi pelaksana, (c) lembaga donor, atau (d) dibiayaibersama oleh pihak-pihak yang bekerjasama. Pembiayaandalam program kemitraan sebaiknya dibahas secara rinci dantuntas antara pihak-pihak yang bermitra sebelumpenandatangananMoU dan dilampirkan pada naskahtersebut.
d) PresentasiSetelah dibuat perencanaan kemitraan presentasi dilakukankepada pimpinan dan pihak-pihak yang terkait denganprogram kemitraan yang telah direncanakan. Presentasisebaiknya dipersiapkan dengan matang baik materi, alat-alat
28 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
pendukung, waktu, maupun cara penyampaian, agar bagian-bagian yang terkait dan para pengambil keputusan dapatmemahami tujuan dan keuntungan dari program kemitraanyang ditawarkan. Sebaiknya pada proses presentasi inidilakukan diskusi dan evaluasi awal atas rencana yang telahdibuat.
2) Tahap 2: proses persetujuan, perundingan danpenandatanganan MoU.a) Persetujuan
Persetujuan dari atasan dan pihak-pihak yang terkait dengankemitraan yang akan dilakukan sangat penting karenamenjadi pendukung kelanjutan dan kelancaran pelaksanaanrencana yang kemitraan yang telah dibuat. Persetujuan iniakan lebih baik jika dibuat dalam bentuk ketetapan formal.
b) PerundinganTahap ini sangat menentukan untuk kelanjutan dari programkemitraan yang telah dibuat. Dalam proses ini kedua belahpihak yang akan bermitra merundingkan segala aspek, ruanglingkup, bentuk kerjasama dan masalah-masalah teknis
lainnya untuk dituangkan dalam perjanjian.3) Tahap 3: proses pelaksanaan kemitraan, pelaporan,
monitoring dan evaluasia) Pelaksanaan kemitraan
Pelaksanaan kemitraan sesuai dengan batasan-batasan yangada dalam MoU yang telah ditandatangani oleh kedua belahpihak .
b) Pelaporan kemitraanPelaporan merupakan unsur penting, tidak hanya bagidokumentasi, tetapi dapat juga memberikan gambarankepada berbagi pihak mengenai pekerjaan yang dilakukan.Pelaporan juga dapat memberikan masukan untuk
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 29
perencanaan dan strategi untuk program kemitraanselanjutnya. Pelaporan sebaiknya berisi informasi,perkembangan, analisa dan rekomendasi. Proses pelaporanyang baik akan mendukung tidak hanya proses monitoringdan evaluasi, lebih jauh pelaporan yang baik akan membantuterciptanya data base yang lengkapyang akan menjadisumber data bagi kegiatan atau program-program yang lain.
c) Naskah Perjanjian Kerjasama (MoU)Memorandum of Understanding (MoU) merupakan payungdari kerjasama yang akan dilakukan. MoU harus benar-benarmemperhatikan aspek legal. Disarankan untuk semua MoUyang dibuat dikonsultasikan kepada ahli bidang hukum diinstitusi masing-masing. Naskah kerjasama dalam kemitraandapat dirumuskan oleh masing-masing pihak yang untukmencari titik temu yang disepakati oleh kedua belah pihak.Beberapa hal yang perlu dicermati pada saat membuat MoUadalah:(1) perjanjian kerja sama sesuai dengan hukum yang
berlaku serta mengikat kepentingan umum;(2) objek dalam surat kerjasama diterangkan dengan jelas;(3) masing-masing pihak yang akan terikat dengan surat
perjanjian kerjasama ini wajib memberikan identitasyang benar dan jelas;
(4) terdapat kesepakatan kedua belah pihak tanpa dasarpaksaan apapun;
(5) terdapat latar belakang kesepakatan atau retical;(6) isi perjanjian harus jelas untuk kedua belah pihak, yang
dijelaskan/dituangkan dalam pasal-pasal dan ayat-ayat;(7) terdapat juga pembahasan tentang mekanisme
penyelesaian apabila terjadi sengketa antara kedua belahpihak;
30 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
(8) adanya tanda tangan kedua belah pihak, dan ada saksi-saksi yang juga wajib menandatangani surat perjanjian;
(9) terdapat salinan dalam surat perjanjian.Komponen yang perlu ada dalam suatu naskah kerjasamaantara lain:(1) identitas kerja sama;(2) program kerja sama;(3) latar belakang kerjasama;(4) maksud dan tujuan kerja sama;(5) tempat dan waktu kerja sama;(6) lingkup kerjasama;(7) pasal-pasal perjanjian kerja sama;(8) tanggung jawab dan kewajiban kerja sama;(9) prosedur kerja sama;(10) prosedur penyelesaian masalah;(11) ketentuan lain;(12) tanda tangan kedua belah pihak.Contoh MoU kemitraan Sekolah Dasar dapat dilihat padalampiran 2, dan contoh MoU kemitraan Sekolah MenengahAtas dapat dilihat pada lampiran 3.
d) Monitoring dan EvaluasiProses monitoring dan evaluasi sangat bermanfaat bagipenilaian kinerja dan efektifitas. Proses ini memerlukan
komitmen untuk dijalankan secara berkesinambungan dariberbagai pihak, karena tanpa itu mekanisme pertukaraninformasi tidak akan berjalan dengan baik.Kegiatan yang dilakukan dalam proses monitoring danevaluasi terdiri atas kegiatan-kegiatan:1) pemantauan berkala;2) evaluasi program;3) pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 31
Kegiatan tim monitoring dan evaluasi adalah: Mengumpulkan data dan informasi tentang kemitraan
yang dilaksanakan, dengan menggunakan kuesioner yangdibuat oleh tim;
Menganalisa dan mengelompokkan data sesuai denganjenis kemitraan sekaligus membuat data base dalambentuk software maupun hardware;
Membuat sistem laporan online sehingga data dapatdiperbaruhi terus oleh sekolah.
3. Program Tindak LanjutProgram tindak lanjut adalah sebuah rencana kerja atau rencanakegiatan yang bersifat spesifik dan operasional untuk jangka waktu yangrelatif pendek. Rencana tindak disusun dengan maksud untukmemberikan arah tentang apa yang akan dituju, kapan akan dilakukandan bagaimana cara melakukannya. Ini merupakan suatu rencana kerjauntuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Program tindak lanjutdibuat setelah melakukan monitoring dan evaluasi program kemitraanyang telah dilaksanakan untuk membuat rencana program kemitraanberikutnya, berdasarkan temuan selama melaksanakan monitoring danevaluasi.
Tabel 2. Contoh format program tindak lanjut
NOASPEK YANGDIKEMBANG
KAN
RENCANAKEGIATAN
INDIKATORKEBERHASILAN
SASARANWAKTU DANTEMPATKEGIATAN
PENANGGUNGJAWAB
KET
1 2 3 4 5 6 8 9
Diisi dengan
aspek yangperludikembangkan berdasarkananalis
Diisi
denganjemiskegiatanyang telahdisepakatibersama
Ditentukan oleh
kedua belahpihak yangbermitra
Diisi oleh
siapa yangmenjasisubyek untukpeningkatankompetensi
Diisi oleh
kapan programakandilaksanakan
Diisi oleh
kepalasekolah
32
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
D. Aktivitas Pembelajaran1. Uraian aktivitas pembelajaran dan lembar kerja In Service
Learning 1Setelah memperoleh penjelasan garis besar materi latih kemitraansekolah, Anda diminta untuk mengikuti kegiatan pembelajaran denganpendekatan saintifik, model pembelajaran PBL. Sintaks model PBL dariBransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) adalah sebagaiberikut.
a. Mengidentifikasi masalah1) Bacalah kegiatan belajar pada materi latih ini (B.6) tentang
kemitraan sekolah dan pahami seluruh materi pembelajarantentang kemitraan sekolah. Untuk menambah wawasan tentangkemitraan sekolah, Anda juga diharapkan membaca referensimateri dan peraturan yang terkait dengan kemitraan sekolah.Buat rangkuman hasil pengamatan/bacaanyang telahdilakukan!. Gunakan LK. B.6.1 berikut ini!
LK. B.6.1
Rangkumam sumber referensi kemitraan sekolah
No Sumber Referensi Rangkuman
2) Kemukakanlah pengalaman Anda dan identifikasikan masalahdalam mengelola kemitraan di sekolah masing-masing yanghubungannya dengan implementasi kurikulum. Gunakan formatpada LK. B.6.2a berikut ini!
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 33
LK. B.6.2a
Identifikasi masalah kemitraan sekolah
b. Menetapkan masalah1) Diskusikan dalam kelompok tentang hasil identifikasi masalah
mengelola program kemitraan sekolah.2) Analisa dan tetapkan masalah pokok berdasarkan identifikasi
masalah yang telah dilakukan3) Laporkan hasil diskusi kelompok, dan minta tanggapan dari
kelompok lain.c. Mengembangkan alternatif solusi
1) Berdasarkan hasil diskusi penetapan masalah utama yang telahdilakukan, selanjutnya diskusikan alternatif solusi yang harusdilakukan agar kemitraan sekolah dapat terlaksana dengan baik.Gunakan LK. B.6.2b. berikut ini!
LK. B.6.2b
Identifikasi masalah kemitraan sekolah
No Aspek/Komponen
Pengalama
n
Masalah Solusi
Tidak diisi
No Aspek/Komponen
Pengalama
n
Masalah Solusi
Tidak diisi
34
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
2) Laporkan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan,presentasikan dan minta tanggapan dari kelompok lain!
d. Menyusun tindakan strategis1) Untuk persiapan implementasi program kemitraan sekolah, Anda
diminta untuk menganalisa salah satu contoh MoU kemitraansekolah dengan salah satu lembaga/instansi/sekolah yangterdapat pada lampiran bahan ajar kemitraan sekolah ini.Gunakan LK.B.6.3 berikut ini untuk melakukan analasis.
LK. B.6.3
Analisa MoU kemitraan sekolah
2) Buatlah draft MoU sekolah Anda dengan salah satulembaga/Instansi/Sekolah, berdasarkan format pada LK. B.6.4.
LK. B.6.4
Penyusunan draft MoU kemitraan sekolah dengan pihakeksternal
Buatlah draft MoU berdasarkan komponen berikut ini:
a. Identitas kerja sama b. Program kerja samac. Latar belakang kerjasama d. Maksud dan tujuan k
erjasamae. Tempat dan waktu kerja sa
maf. Lingkup kerjasama
g. Pasal-pasal perjanjian kerja
sama
h. Tanggung jawab dan
kewajibani. Prosedur kerja sama j. Prosedur penyelesaian
masalahk. Ketentuan lain l. Tanda tangan kedua belah
pihak
No Aspek/Komponen Hasil Kajian Rekomendasi
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 35
3) Laporkan hasil penyusunan draft MoU, dan minta tanggapan daripeserta lain serta fasilitator.
4) Baca kasus yang diberikan pada LK.B.6.5. Diantara Anda akanditunjuk sebagai pihak sekolah dan pihak eksternal. SelanjutnyaAnda diminta untuk melakukan simulasi negosiasi kemitraansekolah dengan pihak eksternal.
LK. B.6.5
Simulasi Kemitraan Sekolah Dengan Pihak Eksternal
Hasil analisa kebutuhan SD/SMP/SMA/SMK ternyata kelemahan guru-guru adalah bagaimana menerapkan model pembelajaran yang tepat
untuk masing-masing topik setiap mata pelajaran. Kepala sekolahingin melakukan kerjasama atau kemitraan dengan lembagaeksternal agar kemampuan guru meningkat. Diskusikan oleh
kelompok Anda dengan lembaga mana harus melakukan kemitraandan bagaimana caranya sehingga terjalin kerjasama dalam kemitraanformal. Kemudian simulasikan bagaimana proses negosiasi sehingga
kemitraan dengan pihak eksternal dapat terlaksana.Untuk pelaksanaan simulasi, fasilitator akan menentukan perwakilanpeserta sebagai pihak sekolah dan sebagai pihak lembaga eksternal.
5) Peserta yang tidak melakukan simulasi, melakukan pengamatandan mencatat proses yang berlangsung dan selanjutnyamemberikan tanggapan masukan untuk perbaikan.
e. Melihat ulang dan mengevaluasiBerdasarkan pengalaman belajar yang telah Anda lakukan padakegiatan belajar ini, selanjutnya Anda diminta untuk melakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut!1) Pengalaman apakah yang telah Anda peroleh pada kegiatan
pembelajaran kemitraan sekolah?2) Kemungkinan perubahan apa yang akan Anda lakukan untuk
mengimplementasikan program kemitraan sekolah?
36 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
3) Rencana tindak lanjut bagaimanakah yang akan Anda lakukan disekolah?
4) Pesan penting apa yang Anda rekomendasikan untukimplementasi kemitraan sekolah?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Anda dapat menggunakanformat pada LK. B.6.6. berikut ini!
LK. B.6.6
Refleksi Pembelajaran
Sebelum menyelesaikan kegiatan pembelajaran pada In ServiceLearning 1, Anda diminta untuk membuat Rencana Tindak Lanjutyang akan dilaksanakan pada saat On the Job Learning sesuaiketentuan pada Pedoman Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala
No Pertanyaan
1 Pengalaman apakah yang telah Anda peroleh pada kegiatanpembelajaran kemitraan sekolah?Jawaban:
2 Kemungkinan perubahan apa yang akan Anda lakukan untuk
Jawaban:
3 Rencana tindak lanjut bagaimanakah yang akan Anda lakukan
Jawaban:
4 Pesan penting apa yang Anda rekomendasikan untukimplementasi kemitraan sekolah?
Jawaban:
Sekolah dan Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kurikulum,Tahun 2015.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 37
2. Uraian aktivitas pembelajaran dan lembar kerja On the JobLearning
Setelah Anda mengetahui, dan mempelajari serta berlatih melakukanpersiapan kemitraan sekolah dengan pihak eksternal, sekarang Andaakan mempraktikkannya pada tahap On the Job Learning. Kegiatanini sangat penting dilakukan karena Anda sebagai kunci keberhasilanpembelajaran di sekolah. Strategi pembelajaran yang dilakukan adalahmelalui kerja nyata di sekolah mulai dari membuat perencanaan,melaksanakan, dan melakukan tindak lanjut hasil kemitraan sekolahdengan pihak eksternal.
Selama kegiatan On the Job Learning, Anda diminta untuk melakukankegiatan:a. Penyusunan rencana program kegiatan kemitraan sekolah dengan
melibatkan unsur terkait di sekolah. Gunakan format pada LK.B.6.7adan LK.B.6.7b berikut ini!
LK. B.6.7a
Rencana dan strategi kemitraan sekolah
38
No Faktor Pendukung danPenghambat Strategi Kegiatan
Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
LK. B.6.7b
Rencana kegiatan kemitraan sekolah
b. Selanjutnya Anda diminta untuk membuat proposal kemitraan denganpihak eksternal yang relevan dengan rencana kerja yang telah dibuat.Anda dapat mempelajari contoh proposal pada bahan ajar kemitraansekolah dengan pihak eksternal atau dari referensi lainnya.Penyusunan proposal sebaiknya melibatkan pihak-pihak terkait disekolah Anda.
c. Anda sudah memperoleh draft MoU kemitraan sekolah. SelanjutnyaAnda diminta untuk menyempurnakan draft MoU kemitraan sekolahdengan melibatkan unsur terkait di sekolah.
d. Susun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kemitraansekolah. Gunakan format LK.B.8 berikut ini!
LK. B.6.8
Instrumen Monitoring dan Evaluasi
Keterangan*4= Sangat Baik3= Baik
No Indikator Pertanyaan/Pernyataan Skor*1 2 3 4
No KEGIATAN Mulai Selesai JADWAL KEGIATAN Penjab1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2= Cukup1= KurangUntuk memudahkan Anda dalam melakukan penilaian, buatlah rubrik dari setiapangka skor penilaian.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 39
e. Anda diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasiketerlaksanaan program kemitraan sekolah berdasarkan format yangtelah disusun.
f. Buatlah laporan keterlaksanaan program implmentasi kemitraansekolah, berdasarkan format laporan On the Job Learning. Siapkanbahan presentasi paparan keterlaksanaan kemitraan sekolah.
3. Uraian aktivitas pembelajaran dan lembar kerja In ServiceLearning 2a. Anda diminta untuk mengumpulkan seluruh hasil pekerjaan yang
dituangkan dalam bentuk laporan pelaksanaan kemitraan sekolah.Daftar tagihan laporan yang harus dibawa pada saat In ServiceLearning 2 adalah:1) Hasil penyusunan rencana program kemitraan sekolah;2) Proposal dan MoU kemitraan sekolah dengan pihak eksternal;3) Intrumen dan hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kemtraan sekolah.b. Anda diminta untuk mengumpulkan seluruh hasil pekerjaan yang
dituangkan dalam bentuk laporan pelaksanaan kemitraan sekolah.c. Presentasikan hasil pengalaman Anda selama mengimplementasikan
program kemtraan sekolah, sesuai rentang waktu yang disediakanoleh panitia penyelenggara pelatihan.
d. Anda diminta untuk berperan aktif selama teman sejawat Andamempresentasikan hasil pelaksanaan kemitraan sekolah.
LK. B.6.9
Lembar Kerja In Service Learning 2Lembar kerja In Service Learning 2 berupa laporan pelaksanaan programkemitraan sekolah, menjadi satu kesatuan dalam laporan secarakeseluruhan, sesuai dengan format laporan yang diatur pada Pedoman
Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah danPengawas Sekolah dalam Implementasi Kurikulum, Tahun 2015.
40 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
E. RangkumanKemitraan yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kotamemegang peranan penting dalam membantu meningkatkan kualitaspendidikan di tingkat satuan pendidikan. Karena pentingnya kemitraan antarlembaga tersebut, penanganannya perlu ditangani dengan baik.
Komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam program kemitraan amatpenting agar pelaksanaan kemitraan dapat berjalan dengan baik. Suatunaskah perjanjian kerjasama atau MoU yang dipersiapkan dengan baik akanmembantu kelancaran terlaksananya kemitraan dan dapat menghindariterjadinya masalah karena tugas dan tanggung jawab operasional danpembiayaan telah digariskan dengan jelas.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 41
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2005, Sistem Kerjasama AntarLembaga Pada Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2005, Keerjasama Luar Negeri PadaPendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta: Depdiknas.
Kementerian Pendidikan Nasional, 2007, Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar PengelolaanPendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:Depdiknas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Materi Pelatihan ImplementasiKurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK: Bahasa Indonesia (2013),Jakarta: Depdikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013, Penilaian Autentik Pada Prosesdan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 Pelatihan Instruktur NasionalImplementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Depdikbud.
42
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
LAMPIRAN
Lampiran 1: Format Penilaian Sikap dan Keterampilan
1. Penilaian Sikap
Instrumen Dan Rubrik Penilaian Sikap
Keterangan:4 = jika empat indikator terlihat3 = jika tiga indikator terlihat2 = jika dua indikator terlihat1 = jika satu indikator terlihatIndikator Penilaian Sikap:Disiplina. Tertib mengikuti instruksib. Mengerjakan tugas tepat waktuc. Tidak melakukan kegiatan yang tidak dimintad. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusifJujura. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadic. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang laind. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajariTanggung Jawab
No NamaPeserta
Disiplin Jujur TanggungJawab Santun Nilai
Akhir1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41.2.dst
a Pelaksanaan tugas piket secara teratur.b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompokc Mengajukan usul pemecahan masalah.d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskanSantuna. Berinteraksi dengan teman secara ramahb. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaanc. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabatd. Berperilaku sopan
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 43
Kategori nilai sikap:a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
2. Penilaian KeterampilanFormat Penilaian Penyusunan MoU
Nama Peserta :Tanggal :
Keterangan*4= Sangat Jelas; 3= Jelas; 2= Cukup jelas; 1= Kurang jelas
No Aspek Penilaian Skor*1 2 3 4
1 Identitas kerja sama2 Program kerja sama3 Latar belakang kerjasama4 Maksud dan tujuan kerja sama5 Tempat dan waktu kerja sama6 Lingkup kerjasama7 Pasal-pasal perjanjian kerja sama8 Tanggung jawab dan kewajiban kerja sama9 Prosedur kerja sama10 Prosedur penyelesaian masalah11 Ketentuan lain12 Tanda tangan kedua belah pihak
JUMLAHNilai Akhir:
Format Penilaian Simulasi Negosiasi Kemitraan Sekolah
Nama Peserta : ………………Tanggal : ………………
44 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Rubrik Penilaian Simulasi Negosiasi Kemitraan Sekolah
Nilai akhir Keterampilan adalah:
Nilai Akhir Penyusunan MoU + Nilai Akhir Simulasi Negosiasi 2
AspekPenilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
SkenarioSimulasi
Kurang jelas Cukup Jelas Jelas Sangat jelas
Penggunaanbahasa
Kurang jelas,kurang dapat
Cukup jelas,cukupmudahdipahami
Jelas,mudahdipahami
Sangat Jelasdan sangatmudahdipahami
Interaksi Kurangterjadiinteraksi
Kadang-kadangterjadiinteraksi
Interaksisatu arah
Terjadiinteraksidua arah
Pemilihantaktiknegosiasi
Kurangsesuai
Cukupsesuai
Sesuai SangatSesuai
No Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan
1 2 3 41 Skenario simulasi2 Penggunaan bahasa3 Interaksi4 Pemilihan taktik negosiasi
JumlahNilai Akhir:
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 45
Lampiran 2: Contoh Format MoU SD/SMP
PERJANJIAN KERJASAMASEKOLAH ...................... …………………………..
KECAMATAN ……………………….DENGAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS ) …………………..KABUPATEN ......................................
Nomor : ..../...../ …. / 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama : ………………………..Jabatan : Kepala Sekolah ………….Unit Kerja : Ssekolah...................Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Sekolah ...........................selanjutnyadisebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ..............................................Jabatan : Kepala Puskesmas …………..Unit Kerja : Puskesmas ………………Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas ……….., Kabupaten .............. ,selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak sepakat mengadakanperjanjian kerjasama dengan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut:
MAKSUD DAN TUJUANPasal 1
1. Pihak Pertama sepakat menerima pelayanan kesehatan dari Pihak Pertama.2. Pihak Kedua sepakat memberi pelayanan kesehatan kepada Pihak Kedua.
PROSEDUR PELAYANANPasal 2
1. UmumPelayanan kesehatan diberikan oleh Pihak Kedua kepada siswa di sekolah yang dikelolaoleh Pihak Pertama dengan ketentuan :
a. Antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan menandatangani PerjanjianKerjasama Pelayanan Kesehatan.
b. Kriteria siswa yang dilayani adalah anak didik yang pada saat pelayanan kesehatanterdaftar di sekolah tersebut.
2. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :a. Pemberian iminisasi kepada siswa yang termasuk sasaran program.b. Penyuluhan kesehatan kepada siswa setiap 1 (satu) tahun sekali.
46 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
c. Pemeriksaan kesehatan setiap 1 (satu) tahun sekali.d. Pemeriksaan gigi setiap setahun sekali.e. Tindakan baik untuk pelayanan umum atau pelayanan gigi apabila diperlukan.f. Rujukan apabila diperlukan.
3. Pihak Pertama mempunyai kewajiban :a. Menyiapkan dan mengirimkan data nama dan jumlah siswa didik serta tinggi badan
(TB) dan berat badan (BB) setiap awal tahun ajaran baru.b. Menyiapkan siswa di kelas pada waktu pelayanan kesehatan.c. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan.d. Menyiapkan paling sedikit 2 (dua) orang guru untuk mendampingi pelaksanaan
pelayanan kesehatan.e. Melaksanakan skrining (penjaringan) kesehatan terhadap siswa sebelum pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan oleh Pihak Pertama.
TEMPAT PELAYANANPasal 3
Pelayanan kesehatan dapat dilakukan baik di sekolah maupun di Puskesmas sesuai dengansarana dan prasarana yang tersedia.
WAKTU PELAYANANPasal 4
Waktu pelayanan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
PEMBIAYAANPasal 5
Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kerjasama ini, dibebankan kepada Pihak Pertamasesuai ketentuan PERDA yang berlaku.
MASA BERLAKUNYA PERJANJIANPasal 6
1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkan.2. Perjanjian ini sepakat diperpanjang selama tidak ada keberatan dari kedua belah pihak.
PENYELESAIAN DAN PERSELISIHANPasal 7
Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak setujumenyelesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.
ATURAN PERALIHANPasal 8
Peninjauan Kembali Perjanjian ini sebelum batas waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 6,dapat dilakukan kedua belah pihak apabila ada perubahan kebijakan pemerintah yangmenyangkut kedua belah pihak.
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 47
ATURAN PENUTUPPasal 9
1. Perubahan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini dapatdilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Hal – hal yang timbul pada pelaksanaan ini akan diatur kemudian atas persetujuan keduabelah pihak.
Demikian perjanjian ini diketahui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pada tanggal ........... 2015
Dibuat dan ditandatanganidi …………………….
Pihak Kedua Pihak PertamaKepala Puskesmas ..........Kepala Sekolah ...............
............................................................................
48 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Lampiran 3: Contoh Format MoU SMA
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARASMA NEGERI ...........................
DENGANSMA ..........................................
TENTANGKEMITRAAN SEKOLAH MODEL
Nomor : ...../...../...../SMA /20......
Pada hari ini Jum’at, tanggal lima belas, bulan Oktober Tahun duaribu sepuluh, yangbertanda tangan dibawah ini :
1. Drs .................... Kepala Sekolah SMA Negeri ................
Atas nama Sekolah SMA Negeri ................. berkedudukan di Jalan ...................................selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. ........................ ,S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah ....................................................
Atas nama Sekolah SMA ........................................ berkedudukan di Jalan.................................................... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK menyatakan terlebih dahulu :
1. PIHAK PERTAMA adalah merupakan Sekolah Model dari 132 sekolah se-Indonesiayang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMA
2. PIHAK KEDUA adalah merupakan Sekolah Mitra Model yang ditunjuk oleh SekolahModel.
3. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini PARA PIHAK menyatakan sepakat dansetuju untuk membuat dan menandatangani perjanjian kerja sama antara SMA Negeri................................danSMA....................................... tentangPeningkatanMutuPendidikan sesuai dengan ketentuan Direktorat Pembinaan SMA ( Untuk selanjutnya disebutPerjanjian ), dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 49
Pasal 1PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan perjanjian ini dengan :
1. Peningkatan mutu pendidikan yang dimaksud adalah adanya kegiatan pembelajarandengan menerapkan model – model pembelajaran yang variatif.
2. Sekolah Mitra adalah Sekolah yang berhak mendapat pembinaan tentangpeningkatan mutu pendidikan.
3. Sekolah Model adalah Sekolah yang bertanggung jawab untuk member pembinaanpada Sekolah Mitra.
Pasal 2MAKSUD DAN TUJUAN
1. PIHAK PERTAMA bermaksud memberikan pembinaan dan bimbingan teknis mengenaipeningkatan mutu pembelajaran.
2. Tujuan pembinaan ini adalah pemerataan mutu pembelajaran di kedua sekolah.3. Pemberian bimbingan teknis oleh PIHAK PERTAMA ini bersifat social tanpa adanya
ikatan dinas dan tidak terkait dengan kegiatan lain dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 3PERSYARATAN UMUM
1. Pemberian bimbingan teknis yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berlaku selamakegiatan sekolah model dalam pembinaan Direktorat Pembinaan SMA.
2. PIHAK KEDUA dapat menambah persyaratan tambahan selain yang diatur dalam ayat1 pasal ini sesuai dengan kebutuhan, dengan tujuan tetap dalam peningkatan mutupembelajaran.
3. Persaratan tambahan sebagaimanadimaksud dalam ayat 2 pasal ini harusdisampaikan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 4TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA bertugas memberikanpembinaan tentang peningkatanmutupembelajaran terhadap PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA beranggung jawab terhadap kelangsungan kegiatan sertaketerlaksanaan kegiatan.
Pasal 5TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA bertugas melaksanakan hasil pembinaan pada lingkungan sekolahnya.2. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan pelaporan tentang keterlaksanaan kegiatan
terhadap PIHAK PERTAMA.
50 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Pasal 6JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian terhitung sejak penandatanganan sampai dengan 30 Juni 20112. Jangka waktu perjanjiansebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini
dapatdiperpanjang sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
Pasal 7PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Dalam hal salah satu pihak akan melakukan pemutusan perjanjian sebelum jangka waktuperjanjian berakhir, sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 perjanjian ini, maka pihakyang akan melakukan pemutusan perjanjian tersebut harus menyampaikannya secaratertulis.
2. Pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini berlaku sejakadanya kesepakatan secara tertulis antara PARA PIHAK.
Pasal 8PENUTUP
1. Hal – hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini maupunperubahan yang perlu dilakukan terhadap perjanjian ini akan diatur kemudian atas dasarkemufakatan bersama oleh PARA PIHAK yang akan dituangkan
dalam perjanjiantambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dengan perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat rangkap dua ( 2 ) masing – masing bermaterai dan mempunyaikekuatan hokum sama. Rangkap pertama dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan rangkapkedua dipegang oleh PIHAK KEDUA.
3. Perjanjian ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak tanggal penandatanganan.
..................... , .......................
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUAKepala SMA ................................Kepala SMA ......................
Drs. ............................... ................... ,S.Pd, M.PdNIP .............................NIP ...............................
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 51
Lampiran 4. Contoh Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
1. Mengawasi proses belajar di rumah.2. Membimbing putra-putrinya (parenting)3. Menyediakan sarana belajar sekolah.4. Melunasi dana bantuan pendidikan.5. Memberikan balikan tentang keadaan psiswa.6. Bersedia datang ke sekolah.7. Berkontribusi memecahkan masalah.8. Membantu proses pembelajaran.9. Meminjamkan alat praktek sekolah.10. Menjadi narasumber.11. Menerima siswa belajar di lingkungan masyarakat12. Memberi layanan di masyarakat13. Menjadi responden terhadap penelitian siswa dan sekolah.14. Menjadi ekspert dalam membina lembaga pendidikan.15. Bersedia menjadi donator untuk pengembangan sekolah16. Memperlancar komunikasi.17. Mengajukan usul untuk perbaikan pendidikan18. Mengontrol proses pendidikan.19. Menjadi partner dalam mengembangkan sekolah.20. Ikut mensejahterakan SDP.21. Kontribusi Masyarakat:
a. Komite, Dewan sekolahb. Pemda /Dinas Pendidikanc. Kontribusi Orang tua
22. Partisipasi Masyarakat dalam Pembelajarana. Pembimbingan di rumahb. Alat peraga
23. Layanan siswa :a. Konselingb. Kurikulerc. Ekstrakurikulerd. Asuransie. UKS
24. Perubahan Fisik Sekolaha. Bangunanb. Tamanc. Laboratoriumd. Perpustakaane. Lingkungan
25. Upaya pemberdayaan masyarakata. Enabling: menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembangb. Empowewring: memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat
26. Protecting: mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang
52 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal
Lampiran 5. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang paling benar!
1. Kemitraan sekolah dengan lembaga eksternal dapat dilakukan secara formalmaupun informal, yang membedakan keduanya adalahA. Aspek kebutuhanB. Aspek legalC. Aspek sosialD. Aspek manajerial
2. Dalam proses kemitraan ada alur prosedur kemitraan yang harus dilakukan olehpihak-pihak yang akan bermitra yang terdiri dari beberapa tahap, alur prosedurkemitraan pada tahap kesatu , berturut-turut sebagai berikut.A. Analisa kebutuhan, perencanaan, persetujuan,perundingan, MoUB. Analisa partnership, perencanaan, perundingan, persetujuan, MoUC. Analisa kebutuhan, analisa partnership, perencanaan, dan presentasiD. Analisa kebutuhan, presentasi, analisa partnership, dan perencanaan
3. Dalam membuat naskah perjanjian kerjasama atau MoU yang dapat dirumuskanoleh masing-masing pihak yang akan bermitra, perlu diperhatikan.A. Waktu dan tempat dilaksanakan MoU dari kedua belah pihakB. Perjanjian kerjasama yang tidak mengikatC. Obyek dalam surat perjanjian tidak perlu dijelaskanD. Isi perjanjian dituangkan dalam pasal-pasal dan ayat-ayat
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal 53
4. Dalam mengawali kemitraan, kepala sekolah dituntut memiliki kemampuanbernegosiasi. Keberhasilan bernegosiasi sangat dipengaruhi oleh taktik yangdigunakan, salah satu taktik yang digunakan adalah menampilkan kesan bahwaposisi dan tuntutan Anda adalah satu-satunya hal yang logis, dan abaikan atautolak semua kelemahan yang ada didalamnya. Taktik tersebut adalah contoh dari
taktikA. Berikan penawaran pertama dan terbaikB. BersikapC. Jangan menyembunyikan kelemahanD. Tolak semua kelemahan
5. Sebagai kepala sekolah Anda sudah tahu pasti apa yang akan Anda terimasebagai sebuah kesepakatan, dan Anda percaya bahwa pihak lain akanmemberikan penawaran yang seimbang, maka jenis taktik yang digunakanadalahA. Memberi dan mengambilB. Beri penawaran terbaikC. Penawaran pertama dan terbaikD. Sama-sama menang
6. Dalam pelaksanaan kemitraan dilakukan monitoring dan evaluasi, kegiatan-kegiatan dalam monitoring dan evaluasi adalahA. Pemantauan berkala. evaluasi program, dan pemanfaatan hasil pemantauan
dan evaluasiB. Pengumpulan data, evaluasi, dan analisaC. Pemantauan berkala, pengumpulan data, dan evaluasiD. Pemantauan berkala, pemanfaatan hasil pemantauan, dan evaluasi
54 Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal