Transcript
Page 1: Launching RPI Bappenas

Strategi Implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI)

"Membumikan/down-to-earth" RPI

Page 2: Launching RPI Bappenas

Komitmen Global Broadband

ASEAN Masterplan on Connectivity:

Target untuk ICT pada tahun 2015 antara lain: pembangunan Broadband Corridor ; percepatan penggelaran internet broadband

Broadband Commission (ITU dan UNESCO)

Target tahun 2015: Semua negara harus sudah memiliki

rencana pembangunan broadband atau strategi untuk memasukkan broadband sebagai bagian dari universal access;

40% rumah tangga terjangkau layanan broadband ;

Harga layanan broadband harus terjangkau (affordable) yaitu kurang dari 5% pendapatan bulanan;

Pengguna internet di negara berkembang mencapai 50%

UN Conference on Sustainable Development (Rio+20), June 2012

We recognize that information and communication

technology (ICT) is facilitating the flow of information between governments and the public.

In this regard, it is essential to work toward improved access to ICT, especially broad-band

network and services, and bridge the digital divide, recognizing the contribution of international

cooperation in this regard.

• Konsep global broadband ecosystem dari broadband comission: broadband global ecosystem dibangun dari national broadband ecosystem

• Dibutuhkan perkuatan konektivitas P2P, B2B dan G2G • Tools mencapai MDGS (smart cities, smart transportation, smart economy dll) • Sustainable economic growth (world bank : 10% penetraion, 1,38 % economic growth)

Page 3: Launching RPI Bappenas

Ekosistem Broadband

Page 4: Launching RPI Bappenas

Milestone rencana pitalebar indonesia

RPI

Page 5: Launching RPI Bappenas

Rencana Pitalebar Indonesia • Broadband dalam dokumen Rencana Pitalebar Indonesia/RPI didefinisikan sebagai akses internet dengan jaminan

konektivitas selalu tersambung (always-on) dan memiliki kemampuan tripple-play dan mampu memenuhi standar kualitas layanan (QoS) dan kualitas pengalaman (QoE) pengguna.

Target RPI

Target infrastruktur

Target konten

Target perangkat pelanggan

Infrastruktur Urban: Fixed broadband : 71% rumah tangga

(20Mbps), 100% gedung (1 Gbps),

dan 30% populasi; Mobile broadband :

100% populasi (1 Mbps)

2019

Infrastruktur Rural: Fixed broadband :

49% rumah tangga(10Mbps) dan 6%

populasi; Mobile broadband :

52% populasi (1 Mbps)

e-pemerintahan

e-kesehatan

e-pendidikan

e-logistic

e-pengadaan

Target 2G Cut-off

Target harga perangkat

Page 6: Launching RPI Bappenas

Dimana kita sekarang?

2013

Infrastruktur Fixed broadband :

15% rumah tangga(1Mbps) , 30% gedung (100 Mbps), dan 5% populasi;

Mobile broadband : 12% populasi (512 kbps)

Handset 2G 70%

Handset 3G 30%

0%

0%

Rasio perangkat 2G-3G 2014

16%

17%

12%

22%

846

1.133

8.364

2.429

136

192

1.032

528

- 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000

e-Logistic

e-Health

e-Government

e-Learning

Broadband Telkom Target Kominfo

Page 7: Launching RPI Bappenas

Kondisi Eksisting Infrastruktur Broadband • Dalam penguatan Poros Maritim, masih diperlukan pencapaian Infrastruktur Broadband pada 47 Pelabuhan lagi di Indonesia • Keterhubungan Broadband pada Pelabuhan akan menjadi enable dari Poros Maritim dilihat dari TIK

58; 26%

164; 74%

Broadband Non-Broadband

11; 19%

47; 81%

Broadband Non-Broadband

67; 15%

389; 85%

Broadband Non-Broadband

0

110; 100%

Broadband Non-Broadband

Bandara Pelabuhan Stasiun Terminal

Page 8: Launching RPI Bappenas

Mengatasi Gap Infrastruktur Broadband

Kebijakan, Regulasi dan Implementasi

Rencana Pitalebar Indonesia/RPI

Indonesia National Telecommunication Critical

Infrastructure Policy (INTCIP)

Inpres Percepatan Pengembangan

Infrastruktur Broadband Untuk Mendukung

Perluasan Layanan Aplikasi

Penggunaan Infrastruktur Secara Bersama Dalam

Penyelenggaraan Telekomunikasi

Penggunaan Keterbukaan Akses Dalam

Penyelenggaraan Telekomunikasi

Smart City (e.g., shared ducting – at early stage, ...)

melalui

Page 9: Launching RPI Bappenas

Kebijakan PERCEPATAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

target infrastruktur Rencana Pitalebar Indonesia/RPI

Pendetilan Rencana

Efisiensi dan efektifitas oleh Industri

Undertaking by Government

1. Roadmap regulasi: infrastruktur sharing, keterbukaan akses dan RoW

2. Kebijakan: Indonesia National Telecommunication Critical Infrastructure Policy (INTCIP)

3. Inpres tentang Percepatan Pengembangan Infrastruktur Broadband Untuk Mendukung Perluasan Implementasi E-Learning, E-Health, E-Procurement, E-Government, E-Logistic Dan Layanan Konvergensi Di Indonesia

Inisiasi UKP4 dalam meningkatkan layanan E-Learning

Page 10: Launching RPI Bappenas

Strategi Efisiensi Resource Infrastruktur dan Spektrum Frekuensi

Infrastructure Sharing

Neutral Technology

Open Access Spectrum Refarming

Page 11: Launching RPI Bappenas

Peta Peran Stakeholder Telekomunikasi Instansi Peran

Kementerian Penyediaan layanan broadband untuk mengisi infrastruktur dengan layanan prioritas e-health,

e-government, e-education, e-logistik, e-procurement

Optimalisasi peran BUMN dalam percepatan pengembangan infrastruktur (PT. Telkom, PT.

KAI, Jasa Marga, dll)

Kebijakan dan regulasi pengembangan dan proteksi infrastruktur telekomunikasi

RoW Infrastruktur nasional (jalan nasional, dll)

Gubernur RoW infrastruktur provinsi (jalan provinsi, dll)

Kebijakan dan regulasi Pengembangan fasilitas infrastruktur (Ducting Bersama,

tiang, dll) di wilayah provinsi

Kebijakan dan regulasi proteksi infrastruktur telekomunikasi di wilayah provinsi

Optimalisasi BUMD provinsi dalam percepatan pengembangan infrastruktur

Realisasi Smart City

Bupati/Walikota RoW infrastruktur jalan daerah

Kebijakan dan regulasi Pengembangan fasilitas infrastruktur (Duct Bersama,

tiang, dll) di wilayah kabupaten/kotamadya

Kebijakan dan regulasi proteksi infrastruktur telekomunikasi di wilayah kabupaten/kota

Optimalisasi BUMD kabupaten/kodya dalam percepatan pengembangan infrastruktur

Realisasi Smart City

BUMN Pengembangan infrastruktur aktif dan pasif

BUMD Pengembangan infrastruktur pasif telekomunikasi

Page 12: Launching RPI Bappenas

Banda Aceh

Palembang

DENPASAR

KUPANG

Dili

Lampung

Fakfak

Merauke

JAYAPURA

PALU

Padang Pontianak

BANDUNG

AMBON

BALIKPAPAN

Jakarta

BATAM

MATARAM

PAREPARE

SAMARINDA

SINGAPORE

PENANG

Semarang

Banjarmasin

MAKASAR

SURABAYA

Medan

SANGATA

BATURAJA

Timika

MALAKA

Bengkulu

WAINGAPU

KETAPANG

PKL.BUN

AAG (Hongkong. USA)

Jambi

TERNATE TUTUYAN

LUWUK

KAUDITAN

SOFIFI

LABUHA SANANA

NAMELA MASOHI BULA

BANDANERA

KAIMANA

BIAK

KENDARI

MANUKWARI

SARMI

MAUMERE

ENDE

RUTENG L. BAJO

SUMBAWA

RABA

BENCULUK

JOGYAKARTA

KLRJ

LINGGAU

M.BNG

PKL.PINANG

TJ.PANDAN

TASIK

JATINEGARA CIREBON

Tarakan

SINTANG

TN.GRGT PALANGKARAYA

SINGKAWANG

SANGGAU

TN.GUNING

TJ. REDEP

MR.TWH

BUNTOK

TJ.TABLONG

JENEPONTO

SENGKANG

PALOPO

Poso PARIGI

MAJENE

MAMUJU

DONGGALA

BONEPUTE RANTEPAO

SANTIGI

ISIMU

GORONTALO

OMPU

AMURANG

KOLAKA

WATAMPONE

ATAMBUA

DUMAI

GUAM Y-2017

International Gateway

Mentawai

Pakan Baru Gn Sitoli

Simeuleu

Natuna

Terempa Kep Meranti

Manado Mototal

Raja Ampat

Tabraw

Sorong

Kumurkek Tmnbuan

Tlk Wondama

Yapen Waropen

Memberano

Nabire

Dogiyai

Tanah Merah Keppi Mappi

Keerom

Peg Bint Yakuhimo

Yalimo

Agat

Memberano Tgh

Tiom

Banggal

Second International Gateway

Ondong Sinau

Tahuna

Talaud

Seba P Rote

Sabang

FO Submarine/land Kominfo Plan Microwave Kominfo Plan Eksisting FO Operator FO Operator Plan

INDONESIA BROADBAND 2015 PALAPA RING

Source: Draft Dokumen Indonesia Broadband Plan, 2013

Rencana Peran BUMN pada Pengembangan Infrastruktur

Page 13: Launching RPI Bappenas

INPRES

Optimalisasi Penggunaan E-Learning

Optimalisasi Penggunaan

E-Health

Optimalisasi Penggunaan

E-Government

Optimalisasi Penggunaan

E-Logistic

Optimalisasi Penggunaan

E-Procurement

Optimalisasi Layanan

Konvergensi (e-commerce, e-

agriculture)

Tuntutan Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Kebijakan Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Strategi Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Inpres Percepatan Pengembangan

Infrastruktur

a. Pemetaan zona broadband. b. Penetapan regulasi pemanfaatan dan

perlindungan zona broadband. c. Koordinasi pengamanan infrastruktur

broadband. d. Penggunaan secara bersama infrastruktur

broadband. e. Pengembangan regulasi keterbukaan akses

untuk gedung dan kawasan. f. Pengembangan regulasi izin perlintasan tanah,

gedung dan kawasan.

Pengembangan kebijakan dan regulasi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Propinsi,

Kota/Kabupaten).

a. Indikator infrastruktur untuk menunjang broadband yang ideal di Indonesia: kecepatan, ketersediaan dan harga

b. Aplikasi yang dibangun: murah, bisa dipergunakan, mudah dipergunakan, memberikan keuntungan baik secara pribadi maupun komunitas, dan adanya jaminan kemanan layanan.

Menjaga pertumbuhan

dan keberlangsungan infrastruktur dan

layanan broadband

Page 14: Launching RPI Bappenas

INPRES

Optimalisasi Penggunaan E-

Learning

Optimalisasi Penggunaan E-

Health

Optimalisasi Penggunaan E-

Government

Optimalisasi Penggunaan E-

Logistic

Optimalisasi Penggunaan

E-Procurement

Optimalisasi Layanan

Konvergensi (e-commerce, e-

agriculture)

Tuntutan Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Kebijakan Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Strategi Percepatan

Pengembangan Infrastruktur Broadband

Target Inpres Percepatan Pengembangan

Infrastruktur a. Cakupan Wilayah Layanan: E-Learning: Perguruan Tinggi Negeri

dan Swasta di Seluruh Indonesia: 2.429 akses

E-Health: Rumas Sakit Umum dan Swasta di Seluruh Indonesia: 1.133 akses

E-Government: Kantor Pemerintahan Propinsi dan Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia: 8.363 akses

E-Logistic: Bandara Udara, Pelabuhan dan Stasiun di Seluruh Indonesia: 846 akses

E-Procurement: LPSE Provinsi, Kota dan Kabupaten: 209 akses

b. Target Pencapaian: Rentang Waktu 2015 sampai dengan

2019 Diklasifikasikan berdasarkan

kepadatan penduduk Prioritas Utama adalah wilayah

dengan kepadatan penduduk terbesar Kecepatan sesuai dengan target RPI

2Mbps

Enabler untuk transformasi

industry (pembentukan

masyarakat informasi berbasis

broadband)

Page 15: Launching RPI Bappenas

Penutup

1. Setelah Rencana Pitalebar Indonesia menjadi landasan hukum dari pengembangan ekosistem broadband di Indonesia, maka perlu usaha dan rencana aksi dalam mengimplementasikannya agar target dapat tercapai.

2. Inpres percepatan pengembangan infrastruktur broadband untuk lima sektor prioritas merupakan usaha untuk mendorong transformasi industri ke arah broadband dan menjaga pertumbuhan serta keberlangsungan broadband.

3. Koordinasi dengan pemangku kepentingan pada kelima sektor prioritas, khususnya sektor yang akan dikedepankan oleh pemerintahan baru (sektor maritim/e-logistic) harus dilakukan secara intens agar dapat diperoleh implementasi broadband penuh sesuai target yang diharapkan.

Page 16: Launching RPI Bappenas

TERIMA KASIH


Top Related