Transcript

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kepemilikan Tempat Sampah Rumah Tangga Kelurahan Rappojawa kecamatan Tallo Kota Makassar

Tahun 2010

Sumber : Data Primer Tahun 2010

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas

manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan

tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian

juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh

karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup

masyrakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita. Mulai

dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang

menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu

sangatlah berpengaruh dalam hal ini.

Masalah sampah merupakan masalah penting yang dapat merusakkeseimbangan ekosistem lingkungan. Berdasar perhitungan Bappenas dalam bukuinfrastruktur Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah di Indonesiasebesar 22.5 juta ton dan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020menjadi 53,7 juta ton (Mungkasa, 2004).Berdasarkan data tersebut maka kebutuhan TPA pada tahun 1995 seluas675 hektar dan meningkat menjadi 1610 hektar di tahun 2020. Kondisi ini akanmenjadi masalah besar dengan terbatasnya lahan kosong di kota besar. Menurutdata BPS pada tahun 2001 timbulan sampah yang diangkut hanya mencapai18,3%, ditimbun 10,46%, dibuat kompos 3,51%, dibakar 43,76% dan lainnyadibuang di pekarangan pinggir sungai atau tanah kosong sebesar 24,24%.Tabel 1. Estimasi Timbunan Sampah di Indonesia pada tahun 2008Kelompok Wilayah Timbulan sampah (juta ton/tahun)Sumatera 8,7Jawa 21,2

Kepemilikan Tempat Sampah

RWTotal

1 2 3 4 5

Tidak 10988.6% 47

46.5% 87

47.8% 87 47.0% 79 56.0%

409 55.9%

ya 1411.4% 54

53.5% 95

52.2% 98 53.0% 62 44.0%

323 44.1%

Total 123100.0% 101

100.0%

182

100.0%

185

100.0%

141

100.0%

732

100.0%

Balinusra 1,3Kalimantan 2,3Sumapapua 5,0Total 38,5Sumber : Kementrian Negara Lingkungan Hidup (2008)

Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan takberharga. Meski setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah, manusia pulayang paling menghindari sampah. Selama ini sampah dikelola dengan konsepbuang begitu saja (open dumping), buang bakar (dengan incenerator ataudibakar begitu saja), gali tutup (sanitary landfill), ternyata tidak memberikan solusiyang baik, apalagi jika pelaksanaannya tidak disiplin.Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika pada akhirnya wargamenolak kehadiran TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah). Penyebab banjirumumnya sampah organik, plastik atau kaleng-kaleng yang sulit terurai.Sampah-sampah jenis ini juga perlu mendapat perhatian kita untuk di daur ulangDalam konteks inilah, perlu dicari solusi penanganan sampah kota yangtepat, yang mampu mengeliminir menumpuknya timbunan sampah, sampaimencapai taraf zero waste. Tidak akan ada lagi cerita tentang menumpuknyasampah di TPA atau di pinggir jalan atau dikali/selokan yang mengganggu aliranair.Menurut Emha Training Center (2005), jenis dan komposisi sampah diperkotaan terdiri dari sampah organik sebanyak 65%, sampah kertas dan plastikmasing-masing 10%, kaca dan logam masing-masing 2% dari total sampah yangdiproduksi setiap harinya.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatuproses. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasilaktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahansisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat.Sampah pada umumnya terbagi menjadi 2 :– Sampah organik (sampah basah)Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yangdiambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yanglain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumahtangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur,sisa tepung, sayuran dll.– Sampah AnorganikSampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan

minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat dialam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhantidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikandalam waktu yang sangat lama.


Top Related