Transcript

Slide 1

LAPSUS GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2)

Delvina Tandiari (C111 11 140)

Supervisor : dr. Rabiah Thantawie, Sp.KJResiden Pembimbing : dr. Jumiarni UmarFakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIENNama: Ny. SUmur: 47 TahunSuku/Agama: Bugis/IslamStatus Perkawinan: KawinWarga Negara: IndonesiaPekerjaan: IRTAlamat: Jalan Dirgantara No. 43, MakassarTanggal kunjungan: 22 Januari 2015Datang ke Poli Jiwa RSKD Dadi untuk yang pertama kalinya, diantar oleh suami pasien

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RIWAYAT PSIKIATRIKeluhan UtamaSusah TidurRiwayat Gangguan SekarangKeluhan dan Gejala:Keluhan susah tidur sudah dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan yang lalu. Hal ini dirasakan hampir setiap hari, namun keluhan memberat sejak beberapa minggu terakhir. Pasien mudah terbangun secara tiba-tiba dan setelah terbangun pasien sulit untuk tidur kembali. Biasanya pasien tidur hanya 2 jam dalam semalam. Pasien juga mengeluhkan kram-kram di badan,sakit tenggorokan, jantung berdebar-debar, tangan gemetar, dan keringat dingin. Pasien merasakan keluhan tersebut jika pasien sedang memikirkan penyakitnya. Sejak 12 tahun yang lalu pasien menderita diabetes dan 3 bulan terakhir pasien mengalami gagal ginjal. Saat ini pasien rutin hemodialisa 1 x seminggu. Pasien selalu merasa cemas akan hal buruk yang mungkin menimpa dirinya maupun keluarganya. Pasien mengaku dirinya cukup tertutup sehingga sulit untuk mengutarakan perasaannya pada orang lain. Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RIWAYAT PSIKIATRI CONT.Hendaya/Disfungsi:Hendaya Sosial (-)Hendaya Pekerjaan (-)Hendaya Waktu Senggang (+)

Faktor Stressor PsikososialKekhawatiran pasien akan penyakitnya yaitu diabetes dan gagal ginjal..Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYARiwayat Penyakit DahuluPasien tidak memiliki riwayat penyakit fisik seperti infeksi, trauma kapitis dan kejang. Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifPasien tidak pernah merokok dan tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIMasa Prenatal dan Perinatal (0-1 Tahun)Ibu pasien tidak mengalami masalah kesehatan selama pasien dalam kandungan. Pasien lahir normal dirumah ditolong oleh dukun beranak di kampungnya. Sepengatahuan pasien, dirinya tidak menderita penyakit apapun pada bulan-bulan awal kelahirannya.

Masa Kanak Awal (1-3 Tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien baik dan sesuai dengan anak seusianya.

Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan cukup mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Pada usia 6 tahun pasien memulai pendidikan di SD dan prestasi biasa-biasa saja.

Masa Kanak Akhir (12-18 Tahun)Pasien melanjutkan pendidikannya di SMP. Prestasi biasa saja. Pasien dapat bergaul dengan teman-temannya. Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI Riwayat Masa DewasaRiwayat Pernikahan: KawinRiwayat Kehidupan Sosial Sebelum SakitPasien memiliki kehidupan sosial yang cukup baik dengan orang-orang disekitarnya.Pasien mengaku tidak memiliki musuh. Kehidupan rumah tangganya juga hampir tidak bermasalah.Riwayat Kehidupan Beragama: Pasien beragama islam dan taat dalam beragama Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

Riwayat Kehidupan Keluarga:asien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara (P, P, L, P). Hubungan pasien dengan keluarga dan saudara-saudaranya baik. Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga pasien.

Situasi Sekarang:Saat ini pasien tinggal berdua bersama suaminya. Anak-anak pasien saat ini ada yang bekerja dan ada yang melanjutkan kuliah. Tetapi hubungan dalam keluarga cukup baik.

Persepsi pasien tentang diri sendiri dan keluarganya:Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan yang dialaminya sejak 3 bulan terakhir, pasien ingin sembuh dari rasa takut dan cemas yang dirasakan selama ini.

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

PEMERIKSAAN STATUS MENTALDeskripsi UmumPenampilanTampak seorang pasien perempuan, memakai baju panjang warna hijau dengan corak jingga lengan panjang, celana panjang warna hitam, dan sandal jepit warna merah dengan rambut ikal sebahu. Perawakan tubuh sedang, wajah tampak sesuai umur, perawatan diri baik.Kesadaran: BaikPerilaku dan aktivitas motorik : TenangVerbalisasi : Lancar, spontan, intonasi biasaSikap terhadap pemeriksa : KooperatifFakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

Kesadaran AfektifMood : CemasAfek: hipotimiaKeserasian: SerasiEmpati : Dapat diraba rasakanFungsi IntelektualTaraf pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan : Sesuai taraf pendidikanDaya konsentrasi: BaikDaya Ingat :Daya ingat jangka panjang : BaikDaya ingat jangka pendek : BaikDaya ingat segera: BaikOrientasi (waktu, tempat, orang) : BaikPikiran Abstrak : BaikBakat Kreatif : Tidak adaKemampuan menolong diri sendiri : Baik

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

Orientasi (waktu, tempat, orang) : BaikPikiran Abstrak : BaikBakat Kreatif : Tidak adaKemampuan menolong diri sendiri : Baik

Gangguan PersepsiHalusinasi : Tidak adaIlusi: Tidak adaDepersonalisasi : Tidak adaDerealisasi : Tidak ada

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

Proses BerpikirArus PikiranProduktivitas : CukupKontinuitas: Relevan dan KoherenHendaya Berbahasa : Tidak AdaIsi PikiranPreokupasi : tentang penyakitnyaPengendalian Impuls: BaikDaya Nilai:Norma Sosial : BaikUji Daya Nilai : BaikPenilaian Realitas : BaikTilikan (Insight): Tilikan VI (pasien sadar dirinya sakit dan perlu mendapatkan pengobatan.Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTStatus InternusKeadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, frekwensi pernafasan 18x/menit dan suhu tubuh 36,7C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.

Status NeurologiGCS : Eye 4, Verbal 6, Motorik 5. Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor diameter 2,5mm/2,5mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak ditemukan refleks patologis. Kesimpulan: Tidak ditemukan hasil yang bermakna dari pemeriksaan neurologis terhadap pasien.

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNASeorang perempuan 48 tahun datang ke poli jiwa RSKD dadi untuk pertama kalinya dengan keluhan sulit tidur yang sudah dirasakan sejak 2 bulan terakhir. Keluhan ini dirasakan tidak tiap hari namun pasien tidak dapat menentukan waktu khusus gejala ini biasanya terjadi. Pasien merasa mudah terbangun tiba-tiba sekitar jam 2 dini hari, dan setelah terbangun pasien akan sulit tidur kembali. Sebelumnya pasien tidak pernah berobat ataupun minum obat untuk keluhan yang ia rasakan. Pasien juga mengeluh jantungnya sering berdebar-debar, kram-kram badan, tangan gemetar dan keringat dingin. Keluhan ini terjadi saat pasien merasa takut ataupun cemas. Menurut pengakuan pasien sejak 2 bulan yang lalu, pasien mulai merasa gelisah dan susah tidur. Hal ini mulanya dirasakan ketika memikirkan penyakitnya yang semakin memberat. Karna sifatnya yang tertutup pasien sering kesulitan untuk menceritakan keadaan yang dialami pada orang-orang disekitarnya termasuk keluarganya. Pada status mental didapatkan seorang perempuan mamakai baju panjang warna hijau, perawakan tubuh sedang, wajah tampak sesuai umur dan perawatan diri baik datang dengan mood cemas dan tilikan (insight) VI (pasien sadar dirinya sakit dan perlu pengobatan)

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

EVALUASI MULTIAKSIALAksis I:Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan stetus mental, ditemukan adanya keluhan sulit tidur, merasa jantung berdebar-debar, kram-kram di badan, tangan gemetar, dan keringat dingin. Gejala yang terutama dikeluhkan pasien adalah sulit tidur, saat tengah tertidur dan secara tiba-tiba mudah terbangun dan sulit untuk tidur kembali setelahnya. Hal ini sudah dialami selama 3 bulan dan terjadi cukup sering, hampir tiap hari sehingga mengakibatkan penderitaan (distress) pada diri pasien serta cukup mengganggu pasien dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari (dissabilitas), karna adanya ciri tersebut maka dapat disimpulkan pasien menderita suatu gangguan jiwa.

Dari pemeriksaan status mental hanya didapatkan hendaya dalam penggunaan waktu senggang sehingga digolongkan sebagai gangguan jiwa non-psikotik.Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak didapatkan kelainan yang bermakna yang dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang menyebabkan gejala yang dialami oleh pasien, sehingga gangguan fungsi organic dapat disingkirkan.Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

EVALUASI MULTIAKSIALDari hasil autoanamnesis didapatkan pasein merasa cemas tentang keadaan keluarga dan dirinya, pasien juga sering merasa jantungnya berdebar, kram-kram di badan, tangan gemetar, dan keringat, yang merujuk pada suatu gejala anxietas. Selain itu pada pasien didapati pula tanda depresi berupa kesulitan untuk tidur dan perasaan mudah lelah. Walaupun demikian keduanya tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis sendiri, sehingga berdasarkan PPDGJ III dapat didiagnosis sebagai Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

EVALUASI MULTIAKSIALAksis II:Pasien tidak memenuhi ciri-ciri gangguan kepribadian yang tercantum dalam PPDGJ III. Pasien memiliki hubungan interpersonal yang cukup baik dengan orang disekitarnya, walaupun pasien mengaku memiliki kepribadian yang cukup tertutup.

Aksis III:Diabetes Melitus dan Gagal Ginjal

Aksis IV: Kekhawatiran terhadap penyakitnya yang membuat pasien merasa takut terjadi sesuatu dengannya.

Aksis V: GAF = 80-71, gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, dll.

Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

DAFTAR PROBLEMOrgano Biologik:Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter, maka dari itu pasien memerlukan farmakoterapi

Psikologi:Ditemukan adanya hendaya ringan sehingga pasein memerlukan psikoterapi untuk menghilangkan gangguan anxietas dan depresi ringan

Sosiologi:Ditemukan adanya hendaya sosial ringan (+) sehingga memerlukan sosioterapi.

18Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

RENCANA TERAPIFarmakoterpiAlprazolam 0,5mg 0 (obat anti anxietas)Courage 20 mg 1/0/0 (Fluoksetin berfungsi sebagai anti depresan)

Psikoterapi SuportifVentilasi:Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.

Konseling:Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap rutin minum obat.

Sosioterpi:Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.

19Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

FOLLOW UPMemantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta menilai efektivitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping obat yang diberikan.20TERIMA KASIH


Top Related