Download - LapSus Apendisitis Akut Pada Anak
Oleh :Ega Astari
Dokter Pembimbing : dr. Barmadi Satrio, Sp.BA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN2013
APENDISITIS AKUT PADA ANAK
LAPORAN KASUS INDIVIDUSTASE BEDAH
PENDAHULUANBAB 1
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUSBAB 2
• Nama : An. Nazilla Nazwa• Usia : 6 tahun• Berat Badan : 24 kg• Alamat : Batu Kidul RT 1
RW 4 Sumberrejo Sarirejo Lamongan
• Pendidikan : Sekolah Dasar• Nama Ibu : Ny. Tuniah
• Nama Bapak : Tn. Sudirman• Pekerjaan Bapak : Petani• Tanggal MRS : 3 Februari
2013• Tanggal KRS : 7 Februari
2013• No. ID : 639869• No. RM : 19.58.83
IDENTITAS
SUBJECTIVENyeri perut
kanan bawah
• Nyeri perut kanan bawah sejak 3 hr SMRS, awalnya langsung nyeri perut kanan bawah.• Nyeri seperti ditekan-tekan dan terus-menerus nyerinya. • Nyeri bertambah ketika pasien menggerakkan badan• Nyeri tidak berpindah ke tempat lain dan tdk dr tempat lain• Badan panas sumer2 sejak 3 hr SMRS (<37,5°C) • Tidak mual, tidak muntah • Nafsu makan dan minum pasien menurun sejak 2 hari SMRS. • BAK dan BAB dalam batas normal, tidak diare maupun konstipasi
Vital Sign• Keadaan Umum : lemah• Tekanan Darah : 106/70
mmHg• Nadi : 80x/ment, isi cukup,
kuat angkat, dan reguler• Suhu : 37°C• Respiratory Rate : 24x/menit,
spontan
Status Generalis“Head to Toe Examinations”
OBJECTIVE
• Kepala : mesocephal,kelainan(-).• Mata : konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-), reflek kornea kesan normal, reflek cahaya normal, lensa jernih, pupil bulat isokor diameter 3mm/3mm.
• Telinga : sekret (-), kelainan (-)• Hidung : deviasi septum (-),
pernapasan cuping hidung (-), sekret (-).
• Mulut : sianosis (-), mukosa mulut basah, tonsil T1-T4 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
• Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), deviasi trakea (-).
• Toraks : bentuk simetris, ruang interkostal tidak melebar, tidak adanya retraksi.
• Jantung : denyut jantung 80x/menit, teratur, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar adanya bising.
• Paru – paru : suara pernapasan bronkovesikuler, tidak ditemukan adanya ronki maupun wheezing.
• Genitalia : perempuan, tidak dijumpai adanya kelainan,
• Ekstremitas : akral hangat-kering-merah, Capillary Refill Time ≤ 2”, kekuatan otot normal, refleks fisiologis normal, refleks patologis tidak ada, tidak dijumpai adanya edema.
• STATUS LOKALIS Abdomen :• I : bentuk datar, tanda2
radang - , massa –• A : BU + normal• P : lunak, nyeri tekan di titik
McBurney, Rovsing Test positif, Blumberg Test negatif.
• P : timpani/timpani
• Suspect Appendicitis Acute dd ISK
ASSESSMENT
• DIAGNOSA : Darah Lengkap, Ultrasonografi, Urine Lengkap
• Terapi : 1.Infus KAEN 3B 1500cc/24jam 2.Injeksi Cefotaksim 3x1 g intravena 3.Konsultasi Spesialis Bedah untuk pro apendektomi
•PLANNING
Tanggal SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
4/2/13 Post apendektomi
- Post apendektomi Tx : -Infus D5 ½ NS 1000cc/24 jam- injeksi cefotaksim 3x300mg i.v- injeksi metronidazole 3x150mg- jika BU + boleh mss
5/2/13 Nyeri pada luka+Belum bs kentutMual-, muntah-
Abd : flat, supel, BU+N, nyeri tekan-Jahitan sudah kering.
Post apendektomi H-1
Dx : -Tx : -Infus D5 ½ NS 1000cc/24 jam- injeksi cefotaksim 3x300mg i.v- injeksi metronidazole 3x150mg- drip cernevit 1x1- mobilisasi
Tanggal SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
6/2/13 Keluhan –Kentut +BAB -
Abd : flat, supel, BU+N, nyeri tekan-Jahitan sudah kering.
Post apendektomi H-2
Tx : -Aff DK-Diet bubur halus -Rawat luka -Infus D5 ½ NS 1000cc/24 jam- injeksi cefotaksim 3x300mg i.v- injeksi metronidazole 3x150mg- drip cernevit 1x1-Mobilisasi duduk → jalan- Rencana KRS
TINJAUAN PUSTAKABAB 3
APPENDISITIS AKUT
•ANATOMI•ANATOMI
• Bentuk tabung, panjang 3-15 cm, berpangkal di sekum• Lumen bagian proksimal sempit dan melebar di bagian
distal• Pertemuan 3 taenia coli• Letak bervariasi• Persarafan:
• Parasimpatis : N.vagus• Simpatis : N. thoracalis X
• Vaskularisasi: A. Appendicularis• Terdapat jaringan limfoid
Inflamasi akut dari apendiks vermivormis yg
umumnya disebabkan oleh sumbatan.
ETIOLOGI
• 60% Hiperplasia kelenjar getah bening• 35% Fekalit feses yang menjadi keras• 4% Benda asing• 1% Striktur lumen oleh karsinoma
PATOFISIOLOGIObstruksi
pd apendiks
Pe↑ sekresi normal dr apendiks yg
distensi
Bendungan dr akumulasi sekret
apendiks
Elastisitas din. apendiks
terbatasPe ↑
tekanan intralumen•Apendiks
hipoksia•Hambat al.
limfe•Ulserasi
mukosa & invasi bakteri
Pertumbuhan
kuman me↑
Reaksi inflama
si
Edema Apendik
s
Apendiks
iskemik
Apendisitis Akut Fokal
1. Hiperplasia jar. Limfe2. Fekalit3. Neoplasma4. Cacing ascaris5. Corpus alienum
Sekresi mukus >>>
Tekanan terus me↑
Obstruksi vena, edema>>, bakteri menembus dinding
Peradangan meluas pd peritoneum setempat
Nyeri perut kanan bawah
Apendisitis supuratif
akut
Arteri terganggu
Apendisitis gangrenosa
Perforasi
Infark din. Apendiks
diikuti gangren
Peritonitis
Omentum&usus
menyelimuti apendiks
Infiltrat Infiltrat apendikulaapendikula
risris
• Pada anak-anak, karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan pembuluh darah.
•GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
The psoas sign. Pain on passive extensi on of the right thigh. Patient lies on left side. Examiner extends patient's right thigh while applying counter resistance to the right hip (asterisk).
Anatomic basis for the psoas sign: inflamed appendix is in a retroperitoneal location in contact with the psoas muscle, which is stretched by this maneuver.
PSOAS SIGN
The obturator sign. Pain on passive internal rotation of the flexed thigh. Examiner moves lower leg laterally while applying resistance to the lateral side of the knee (asterisk) resulting in internal rotation of the femur.
Anatomic basis for the obturator sign: inflamed appendix in the pelvis is in contact with the obturator internus muscle, which is stretched by this maneuver.
OBTURATOR SIGN
•SKOR ALVARADO
Gejala dan Tanda Jumlah Skor
Nyeri berpindah -
Anoreksia 1
Mual - muntah -
Nyeri fossa iliaka kanan 2
Nyeri lepas 1
Peningkatan suhu > 37,3°C -
Jumlah leukosit > 10x103/L 2
Jumlah neutrofil > 75% -
TOTAL SKORTOTAL SKOR 66
Keterangan Alavarado score :Dinyatakan appendicitis akut bila > 7 point Modified Alvarado score (Kalan et al) tanpa observasi of Hematogram: 1 – 4 dipertimbangkan appendicitis akut 5 – 6 possible appendicitis tidak perlu operasi 7 – 9 appendicitis akut perlu pembedahan Penanganan berdasarkan skor Alvarado : 1 – 4 : observasi 5 – 6 : antibiotik 7 – 10 : operasi dini
•PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan lab : Darah Lengkap, Urine Lengkap
2. Abdominal X-Ray3. USG4. Barium Enema5. CT-Scan6. Laparoskopi
• Rehidrasi dan koreksi cairan dan elektrolit• Antibiotik spektrum luas• Apendektomi
PENTALAKSANAAN
APPENDEKTOMI
HASIL OPERASI APENDEKTOMI pada Tgl 4 Februari 2013
Apendisitis
Jaringan omentum +
mass
• Perforasi → abses lokal dan peritonitis generalisata
KOMPLIKASI
• Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil.
PROGNOSIS
Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah apendektomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik.
KESIMPULAN
Apendisitis akut merupakan keadaan yang sering terjadi dan membutuhkan operasi kegawatan perut pada anak
Penegakan diagnosis dari apendisitis ini berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, juga dibuat skor alvarado.
• Diffcount 1/0/63/29/7
• Hematokrit 36,0 %• Hemoglobin 11,9
mg/dl• LED 98/102• Lekosit 12500• Trombosit 533000• HbsAg Negatif
• SGOT 16 U/L• SGPT 13 U/L• Kalium serum 3,8 m mol/l• Natrium serum 137 m
mol/l• GDA 108• BT 2’0’’• CT 7’0’’
HASIL LABORATURIUM