Download - Laporan Ttl-mls Trafo Paralel
LAPORAN
PRAKTEK TTL-MLS
TRAFO PARALEL
Kelas : LL-2B
Penanggung Jawab : 1. Arum Fatunisa Kusumastuti (3.39.10.0.05)
Anggota : 2. Arif Mursito (3.39.10.0.04)
3. Doni Ridho Suryanto (3.39.10.0.06)
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2012
1. Judul : Trafo Paralel
2. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa dapat :
- Merangkai paralel 2 buah transformator
- Menjelaskan manfaat kerja paralel
- Menjelaskan hubungan arus pada tiap trafo dan arus beban
3. Pendahuluan
Untuk bekerja paralel transformator - transformator harus memiliki perbandingan belitan
dan tegangan kerja yang sama. Konfigurasi yang umum dipakai adalah sisi tegangan tinggi
paralel - tegangan rendah paralel. Hubungan belitan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan
rendah harus dirangkai dengan polaritas yang benar agar tegangan keluarannya normal.
4. Peralatan
Transformator 1 fasa 220 V / 48 V 6 buah
Multimeter Analog 2 buah
Tang Amper 1 buah
VACPS 1 buah
Kabel Jumper 20 buah.
Reostat 1.5 A 1 Buah
5. Gambar Rangkaian
Mengetes pole trafo untuk menentukan kutub yang positif “+” dan negative “-“ pada keluaran
trafo dengan cara sbb :
Gambar 10.1.Rangkaian percobaan tes pole 1
Tabel 10.1. Polaritas 1
V1 V2 V3 Keterangan
100 25 125 V3 = V1 + V2
Gambar 10.2. Rangkaian percobaan tes pole 2
Tabel 10.2. Polaritas 2
V1 V2 V3 Keterangan
100 25 75 V3 = V1 – V2
Gambar 10.3. Rangkaian Percobaan Paralel Pole Sama Tanpa Beban
Gambar 10.4. Rangkaian Percobaan Paralel Pole Beda Tanpa Beban
Gambar 10.5. Rangkaian Percobaan Paralel Berbeban
6. Langkah Kerja
1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak.
2) Menentukan polaritas 2 buah trafo 1 fasa yang memenuhi syarat paralel.
3) Membuat rangkaian seperti gambar.
4) Membuka saklar paralel S, dan memberikan tegangan masukan pada sisi tegangan tinggi
TT.
5) Mengukur tegangan - tegangan pada Trafo 1 & Trafo 2, dan mengisi tabel 10.3.
6) Menutup saklar paralel S, dan mengukur tegangan tegangan pada trafo Trafo 1 & Trafo
2, dan mengisi tabel.
7) Membuat rangkaian seperti gambar 10.4. ( hubungkan sekunder Trafo 2 polaritasnya
dibalik ).
8) Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk mengisi tabel 10.4
9) Membuat rangkaian seperti gambar 10.5
10) Membuka saklar paralel S dan menutup saklar beban SB, dan mengatur nilai beban R 1 &
R2 terbesar.
11) Memberikan tegangan masukan pada sisi tegangan tinggi TT dan mengatur nilai beban R1
& R2 hingga terukur arus sekunder trafo Tr.1 & Tr.2 sebesar nominal.
12) Mencatat arus trafo Tr.1 & Tr.2 dan arus beban R1 & R2 dalam tabel 10.5
13) Membuka saklar beban SB dan menutup saklar paralel S.
14) Mengukur dan mencatat arus trafo Tt.1 & Tt.2 dan arus beban R1 & R2 ke table 10.6
15) Untuk Paralel tiga fasa, Merangkai gambar seperti gambar 10.6
16) Mengukur tegangan dalam keadaan saklar terbuka
17) Mengukur tegangan pada masing-masing sisi masing-masing trafo.
7. Lembar Kerja
Tabel 10.3. Pengamatan Gambar 10.3.
sisi
Tegangan pada saat saklar S (V)
Di buka Di tutup
Trafo 1 Trafo 2 Trafo 1 Trafo 2
TT 215 215 215 215
TR 52 52 52 52
Tabel 10.4. Pengamatan Gambar 10.4.
sisi
Tegangan pada saat saklar S (V)
Di buka Di tutup
TR 1 TR 2 TR 1 TR 2
TT 215 215 215 215
TR 52 52 52 52
Tabel 10.5. Pengamatan Gambar 10.5. sebelum diparalel
SisiArus sebelum diparalel (A)
TR 1 TR 2 Beban 1 Beban 2
TR 0,32 0,32 0,32 0,32
Tabel 10.6. Pengamatan Gambar 10.5. sesudah diparalel
SisiArus sesudah diparalel (A)
TR 1 TR 2 Beban 1 Beban 2
TR 0,32 0,32 0,32 0,32
Tabel Pengamatan Trafo Paralel 3 Fasa ( lebih dari 2 Trafo) Tanpa Beban
Sisi
Teganagn Pada Saat Saklar (v)
Di Buka Di Tutup
Trafo
1
Trafo
2
Trafo
3
Trafo
4
Trafo
5
Trafo
6
Trafo
1
Trafo
2
Trafo
3
Trafo
4
Trafo
5
Trafo
6
TT 215 215 215 215 215 215 215 215 215 215 215 215
TR 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
8. Analisa Data
Dari hasil data di atas dapat dianalisa bahwa pada trafo parallel 1 fasa nilai tegangan tinggi
pada rangkaian polaritas (+) / sama trafo tanpa beban dan polaritas (-) / beda trafo tanpa beban
adalah sama. Dan nilai tegangan rendah juga sama. Namun pada rangakaian pembalikan
polaritas trafo tidak dapat bertahan lama atau tidak dapat digunakan dalam aktu lama, karena
banyaknya kumparan yang tidak sesuai dengan nilai tegangan atau kapasitas yang tidak semua
akan menyebabkan terbakarnya trafo. Nilai tegangan tinggi pada trafo hampir sama atau
ekivalen dengan nilai tegangan sumber karena pada sisi tegangan tinggi hanya terjadi drop
tegangan pada penghantar dari sumber ke trafo, dan pada sisi tegangan tinggi nilai tegangan
beum diturunkan. Sementara pada rangakain trafo parallel berbeban nilai tegangannya drop
pada tegangan tinggi dan pada tegangan rendah. Namun pada rangkaian trafo parallel
berbeban nilai arus pada sisi tegangan tinggi dan nilai tegangan rendah adalah sama.
9. Pertanyaan dan Tugas
1) Sebutkan beberapa syarat untuk trafo yang akan bekerja paralel.
Syarat yang harus dipenuhi pada trafo rangkaian parallel yaitu :
a. Perbandingan tegangan primer dan sekunder dari kedua trafo harus sama
b. Polaritas masing-msing trafo harus sama
c. Tegangan Impedansi beban penuh harus sama
d. Perbandingan reaktansi ekivalen dari hambatan ekivalen pada masing-masing trafo
sebaiknya sama sehingga trafo akan bekerja pada power faktor yang sama
e. Belitan-belitan primer dari kedua trafo harus cocok dengan sistem tegangan dan
frekuensi dari sumber.
2) Terangkan apa yang akan terjadi jika salah satu dari syarat itu tidak dipenuhi.
Yang terjadi trafo akan panas dan jika dibiarkan dapat meledak
3) Jelaskan hubungan arus pada tiap trafo dan arus beban dari 2 buah trafo yang bekerja
paralel.
Ia.Zeq a = Ib. Zeq b
Kedua trafo tersebut membagi beban sesuai dengan KVA masing-masing. Dimana besar
impedansi ekivalen adalah :
Zeq = Zeqa . ZeqbZeq a+Zeq b
Dengan demikian besar arus masing-masing trafo :
Ia = I beban .ZeqbZeqa+Zeq b
Ib = I beban .Zeq aZeq a+Zeq b
4) Apakah manfaat dari trafo yang bekerja paralel ?
Manfaat dari tafo yang bekerja parallel yaitu Untuk mengatasi apabila suatu trafo tidak
mampu memikul arus atau tegangan yang digunakan
10. Kesimpulan
a. Penggunakan rangkaian pararel pada trafo dapat mengatasi apabila trafo tidak mampu
memikul arus atau tegangan yang digunakan
b. Dalam memasang trafo parallel harus memenuhi syarat tertentu agar trafo tidak terbakar
c. Nilai tegangan pada kumparan primer atau tegangan tinggi hamper sama dengan nilai
tegangan sumber