Download - LAPORAN Total Station
PROGRAM DIV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Laporan Praktikum Total Station
Disusun oleh:
Kelompok 1Kelas B
Revinda Niola D.H
3113041058Shelvy Elvina. S
3113041059
Admira Zera
3113041060
Rizal Purnawan
3113041061
PROGRAM DIV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah - Nya sehingga kami selaku mahasiswa - mahasiswi DIV Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan makalah PEMETAAN DAN UITZET BANGUNAN ini. Segala hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini telah menjadi sebuah pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan kesolidaritasan kelompok kerja sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi makalah yang baik.
Keberhasilan penyusunan makalah ini merupakan kinerja keras kelompok kami yang tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu/Bapak dosen.
Kami harapkan makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang teknik pengukuran. Selain itu kami harap makalah ini dapat menjadi jendela kecil bagi kalangan pembaca lebih luas untuk mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami selalu menerima kritik dan saran membangun bagi majunya makalah ini.
Surabaya, April 2014
Penulis
Daftar Isi
1KATA PENGANTAR
2Daftar Isi
3Daftar Gambar
4Daftar Tabel
5BAB I
51.Latar Belakang
62.Tujuan Praktikum
63.Manfaat Praktikum
64.Lokasi Pengukuran
8BAB II
82.Dasar Teori
82.1Pemetaan (Surveying)
92.2Total Station
102.3Bagian-bagian dari total station :
122.4Diagram Menu Total Station
132.5Metodologi
132.6Pengukuran Sudut
142.7Pengukuran Jarak
152.8Mengatur Sudut Azimuth
17BAB III
203.3.2. LANGKAH KERJA
23BAB IV
234.Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi
234.1Data Pengukuran Poligon
234.1.2 Data Pengukuran Detail Situasi
234.1.3 Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi
24BAB V
245.1 Kesimpulan
245.2 Saran
25DAFTAR PUSTAKA
26LAMPIRAN
Daftar Gambar5Gambar 1 Denah Lokasi Praktikum
7Gambar 2 Total Station
8Gambar 3 Bagian-bagian Total Station
8Gambar 4 Tampilan Layar Total Station
9Gambar 5 Tampilan Pengisian Sudut pada Total Station
9Gambar 6 Tampilan Pengukuran Jarak pada Total station
10Gambar 7 Diagram Menu Total Station
11Gambar 8 Tampilan Pengukuran Sudut Horizontal pada Total Stasion
12Gambar 9 Tampilan Mode MEAS
12Gambar 10 Tampilan Informasi EDM
12Gambar 11 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudut
12Gambar 12 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudut yang Akhir
13Gambar 13 Sudut Azimuth
13Gambar 14 Tampilan Edit Koordinat
13Gambar 15 Tampilan untuk Mengatur Backsight Stasion
15Gambar 16 Total Station
15Gambar 17 Statif
15Gambar 18 yalon
16Gambar 19 Prisma
16Gambar 20 Roll Meter
16Gambar 21 Unting-Unting
17Gambar 22 Payung
17Gambar 23 Alat Tulis dan Buku Ukur
17Gambar 24 Kompas
24Gambar 25 Gambar Autocad Pengukuran Poligon dan Detail situasi
Daftar Tabel22Tabel 1Tabel Pengukuran Poligon
22Tabel 2 Tabel Pengukuran Detail Situasi
22Tabel 3 Tabel Pengukuran Poligon dan Detail Situasi (Download)
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar BelakangDi jaman modern seperti ini, pengukuran masih berperan penting di dalam pendidikan dan pembangunan, khususnya dalam merencanakan bangunan. Kita sebagai mahasiswa DIV Teknik Sipil ditekankan untuk bisa melakukan suatu pengukuran yang baik dan benar, agar dapat mempermudah kita dalam mempraktikannya di dunia kerja.
Pengukuran umumnya bertujuan mendapatkan hasil analisa yang akurat dari suatu bangunan yang di ukur yang mana dari hasil tersebut seorang pengukur dapat lebih mudah menyelesaikan proyeknya. Pengukuran mempunyai banyak macam cara dimana tergantung pada apa yang kita ukur.
Dalam pengukuran ada hal-hal yang perlu kita perhatikan yaitu :
1.2 Ketelitian dalam mengukur
Maksudnya disini para pengukur harus lebih teliti dan juga sebaiknya dalam kondisi yang sehat, agar pengukuran yang diperoleh maksimal.
1.3 Ketelitian dalam menjalankan alat.
Contohnya saja dalam tahap suatu perencanaan jalan raya, jalan kereta api, perencanaan jalur pipa tidak mungkin bisa lepas dari tahap pengukuran. Jadi disini jelas bahwa pengukuran sangat penting, tujuannya untuk mendapatkan gambaran relief dari permukaan tanah, jalan dll. Semakin baik dan akurat hasil pengukuran semakin akurat pula gambaran relief yang kita dapatkan.
1.4 Ketelitian Memasukan dan menamai data
Ketelitian Memasukan dan menamai data berfungsi agar nantinya mudah dalam proses penghitungan, penggambaran,pengolahan data dan mempermudah dalam proses membaca serta mengurangi tingkat kesalahan.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari Praktikum Total Stasion adalah:
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat ETS.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat ETS dengan baik dan benar.4. Mahasiswa dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station.5. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung6. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.7. Mahasiswa mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik
8. Mahasiswa dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titik setelah diolah dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil praktikum sesuai dengan letak titik dilapangan.
3. Manfaat Praktikum
Manfaat yang kita dapatkan dari Praktikum Total Stasion adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membidik suatu titik.
2. Mahasiswa dapat mememahami tentang tata cara penggunaan ETS dan fungsi-fungsinya sebagai penunjang keterampilan sebelum terjun dalam dunia kerja.
3. Mahasiswa dapat mengetahui secara cermat tentang tata cara pengukuraan polygon secara tepat menggunakan ETS.
4. Mahasiswa dapat menghitung dan mengolah data hasil praktikum untuk perhitungan koordinat.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan koordinat suatu titik.
6. Mahasiswa dapat menggambarkan koordinat titik yang dibidik.4. Lokasi Pengukuran
Tempat : Kampus Diploma Teknik Sipil FTSP ITS
Waktu
: Maret 2014DENAH LOKASI PRAKTIKUM
Ruang KPPA
Sekret HIMA
Gambar 1 Denah Lokasi PraktikumBAB II
TINJAUAN PUSTAKA5. Dasar Teori5.1 Pemetaan (Surveying)Pemetaan (Surveying) adalah penentuan lokasi titik yang terdapat diatas,pada maupun dibawah permukaan bumi. Untuk penentuan lokasi diperlukan adanya suatu kerangka referensi, yang direpresentasikan dengan menggunakan bench mark (alam maupun buatan manusia). Bench mark ini digunakan sebagai titik awal pengukuran. Untuk pengukuran poligon ini Bench mark menggunakan arak Utara sebagai titik awal
Pada awalnya pemetaan hanya digunakan untuk menandai batas-batas kepemilikan tanah. Sekarang hasil pemetaan digunakan untuk memetakan bumi diatas dan dibawah permukaan laut; menyiapkan peta navigasi udara, darat dan laut; menetapkan batas-batas pemilikan tanah pribadi dan tanah negara; mengembangkan informasi tata guna tanah dan sumber daya alam yang digunakan untuk pengelolaan lingkungan; menentukan ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnet bumi. Selain itu pemetaan juga mempunyai peranan penting dalam bidang rekayasa untuk desain perencanaan dan pembangunan jalan raya, jalan baja, pembangunan gedung, saluran irigrasi, jalur pipa gas dll.
Pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara, terestris dan ekstraterestris. Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang berpangkal di tanah. Sedangkan pemetaan ekstraterestris tidak berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan menggunakan bantuan wahana (pesawat terbang, pesawat ulang-alik maupun satelit),
Prinsip dasar pemetaan adalah pengukuran sudut dan jarak untuk menentukan posisi dari suatu titik. Jika dua sudut dan satu sisi dari sebuah segitiga diketahui, maka semua sudut dan jarak dari segitiga tersebut dapat ditentukan. Dengan demikian untuk mendapatkan koordinat suatu titik dapat dilakukan dengan cara mengukur sudut dan jarak dari titik yang sudah diketahui koordinatnya.
5.2 Total StationTotal Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik yang mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan ( di station alat) Bila dibandingkan dengan alat ukur manual maka TS secara fisik merupakan gabungan dari alat ukur sudut dan jarak ditambah unit prosesing dan perekaman. Sehingga metode penentuan parameter posisi masih mengacu pada metode konvensional.
Gambar 2 Total Station5.3 Bagian-bagian dari total station :
Gambar 3 Bagian-bagian Total Station1. Tampilan
a. Tampilan Layar
Tampilannya berupa LCD dot matrik 4 baris dan 20 karakter berbaris.Tiga baris pertama menampilkan data ukuran dan baris paling bawah adalah tombol fungsi F1 F4 yang berubah sesuai dengan mode pengukuran.b. Kontras dan Penerangan
Kontras dan penerangan dapat diatur tingkatannya.
2. Fungsi Tombol dan Softkey
Gambar 4 Tampilan Layar Total Station{ON} Tombol On{ON} (Ketika ditekan) + Tombol OFF
Mengubah cahaya pada layar mati atau menyala
{F1} sampai {F4} : Memilih menu yang sesuai dengan softkeys atau menginput huruf {FUNC}
: Menuju ke menu lainnya
{BS}
: Menghapus karakter yang ada di sebelah kiri
{ESC}
: Membatalkan menginput data
{SFT}
: Mengganti antara atas dan bawah menu
: Memilih atau menyetujui input data3. Mode Pengukuran Sudut
Gambar 5 Tampilan Pengisian Sudut pada Total StationTekan {H.ANG} di halaman 2 pada mode MEASTekan untuk memilih H angle
Tekan [1] 1 masukkan dan kursor akan berpindah ke posisi berikutnyaTekan [2]
Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [5]
Tekan [5]
Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [.]
Ketika penginputan data selesai tekan untuk menyetujuinya4. Mode Pengukuran Jarak
Gambar 6 Tampilan Pengukuran Jarak pada Total station [DIST] : Mengukur Jarak: Merubah antara tampilan sudut dan tampilan jarak
[OSET] : Mengatur sudut horizontal menjadi 0
[COORD] : Mengukur koordinat5.4 Diagram Menu Total Station
Gambar 7 Diagram Menu Total Station5.5 Metodologi
Berikut ini adalah beberapa metode yang kami gunakan dalam penggunaan Total Station untuk pengukuran pemetaan :
5.6 Pengukuran Sudut
Mengukur sudut horizontal
Gambar 8 Tampilan Pengukuran Sudut Horizontal pada Total Stasiona. Bidik target pertama (1st target)b. Di halaman pertama dari layar mode MEAS , tekan [OSET]. [OSET] akan menyala, sehingga tekan [OSET] sekali lagi. Sudut horizontal di target pertama akan menjadi 0oc. Bidik target kedua (2nd target)d. Tampil horizontal angle (HAR) antara kedua titik tersebut5.7 Pengukuran Jarak
Pengukuran Jarak
a. Sentering alat di titik A dan target di titik B.
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER.
c. Bidik targetd. Di halaman pertama mode MEAS tekan [DIST] untk memulai pengukuran jarak
Gambar 9 Tampilan Mode MEASe. Ketika pengukuran mulai, informasi EDM (mode jarak, posisi prisma) akan muncul dengan cahaya flash
Gambar 10 Tampilan Informasi EDMf. Ketika terdengar suara beep maka data pengukuran jarak (S), sudut vertikal (ZA) dan sudut horizontal (HAR) akan ditampilkan
Gambar 11 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudutg. Tekan [STOP] untuk mennyelesaikan pengukuran jarak
Gambar 12 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudut yang Akhir5.8 Mengatur Sudut Azimuth
Gambar 13 Sudut AzimuthKoordinat stasiun dan koordinat stasiun backsight sudah ada, sudut azimuth dari backsight stasiun sudah terhitung.Langkah-langkahnya :
1) Pilih Stn Orientation kemudian Set H angle di 2) Pilih Backsight tekan [EDIT] kemudian masukkan koordinat stasiun backsight
Ketika ingin membaca dan mengatur koordinat dari kartu memori maka tekan [READ]
Gambar 14 Tampilan Edit Koordinat3) Tekan [OK] . Koordinat stasiun akan muncul4) Tekan [OK] lagi untuk mengedit koordinat stasiun5) Bidik stasiun backsight kemudian tekan [YES] untuk mengatur stasiun backsight. akan kembali6) Tekan [NO] untuk kembali ke langkah 2
Gambar 15 Tampilan untuk Mengatur Backsight Stasion2.9Flow chart
BAB IIIMETODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan pengukuran ini harus memperhatikan beberapa metode pelaksanaan :1) Alat yang diperlukan
2) Langkah kerja
3.1. PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Total StationGambar 16 Total Station
Statif Gambar 17 Statif3) Yalon
Gambar 18 yalon4) Prisma
Gambar 19 Prisma5) Roll Meter
Gambar 20 Roll Meter6) Unting-Unting
Gambar 21 Unting-Unting7) Payung
Gambar 22 Payung8) Alat Tulis dan Buku Ukur
Gambar 23 Alat Tulis dan Buku Ukur9) Kompas
Gambar 24 Kompas6. 3.2. LANGKAH KERJABerikut ini adalah langkah langkah Pengukuran Poligon dan Detail dengan menggunakan Total Station (29652):
1. Sentring, leveling, dan berdirikan ETS di titik Stn 1.
Gunakan Nivo Bulat, Nivo tabung, kemudian Nivo Digital.
2. Membuat job baru
MEM JOB JOB Selection
Pilih Job 1 atau Job 2,.dst yang masih kosong. (Nama Job : 7)
Samakan juga Coord search Job dengan Job selectionnya.
3. Mengisi Stn Data (Data tempat brdirina alat) (missal N0, E0, Z0= 0,0,0)
MEAS REC Stn Data isi (No, E0, Z0, Pt, Inst.h, code, operator) OK
Isilah :
N0 = 0
Y = 0
E0 = 0
X = 0
Z0 = 0
Z = 0
Inst. H
1,47
Code
Pol 1
Operator
K 1
4. Menjadikan titik Stn 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth 000000
Masih dalam Menu REC Angle data (arahkan ETS ke titik 00) 0SET 2kali REC EDIT (Isi Pt = 1, Tgt. H = 1,50, Code = PL) OK Esc.
5. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (missal titik PL 6). Pindahkan prisma ke titik PL 6 (Ujung gedung ruang 1)Masih dalam Menu REC Dist data arahkan ETS ke titik PL 5 Dist REC Edit (isi no Point= Pt.2, Tgt. H= 1,50, code= PL) OK Esc.
Catatan : ( Tgt. H = 1,62)
Ulang ulangi langkah no.5 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 1).
6. Membidik titik Stn 2 sebagai Foresight (FS)
Pindahkan prisma ke titik Stn 2
Masih dalam menu REC Dist+coord. Data arahkan ETS ke titik Stn 2 OBS REC (isi no point = 2, Tgt.h = 1,50 Code= PL6 ) OK.
PINDAHKAN ETS DARI TITIK KE Stn 2
Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke titik Stn 2
Prisma dari titik Stn 2 ke titik Stn 1
7. Sentring alat, panggil koordinat titik Stn 2 sebagai stn orientation dan masukkan tinggi alat dan tinggi target.
Buka menu COORD Stn Orientation Stn Coordinate Read (cari titik Stn 2) isi (Inst.h= 1,385 Tgt.h=1,50 m) REC (Untuk merecord Stn data) OK Overwrite? YES.
8. Membidik titik Stn 1 sebagai Backsight (BS) dan memanggil koordinat titik Stn 1 tersebut
Arahkan ETS ke titik Stn 1 Sct H angle backsight READ (cari Stn 1) OK OK
(Pada Take BS) YES Esc Esc.
9. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik PL 8)
Pindahkan prisma ke titik detail PL 8Buka Menu REC Dist Data arahkan ETS ke detail (titik PL 8) Dist REC Edit (isi no Point= PL 8, TgtH= 1,50 Code=PL 10 ) OK Esc.
Ulang ulangi langkah no 9 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 2)
10. Membidik titik Stn 3 sebagai foresight (FS)
Pindahkan prisma ke titik polygon Stn 3
Masih dalam Menu REC Dist+coord. Data arahkan ETS ke titik Stn 3 OBS REC isi (no point= 3, Tgt.h= 1,50 Code= PL8 ) OK
PINDAHKAN ETS DARI TITIK Stn 2 KE Stn 3
Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 2 ke titik Stn 3
Prisma dari titik Stn 3 ke titik Stn 2
11. Ulangi langkah 7 10 untuk titik polygon Stn 3 dan Stn 4.
( AWAS!!.... sesuaikan nomor titiknya)12. Dititik polygon terakhir (titik Stn 4), setelah melakukan pengambilan data titik tepi, bidik titik Stn 1 sebagai control polygon.
Buka Menu REC Coord Data
( Biasanya selisih koordinat titik Stn 1 awal akan selisih beberapa millimeter jika dibandingkan dengan hasil koordinat yang dibidik dari titik Stn 4.
13. Untuk melihat hasil record pengamatan kita, baik berupa input point, bacaan raw data maupun koordinat dapat dilihat dengan cara sbb:
MEAS REC View.
BAB IV
DATA
7. Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi
7.1 Data Pengukuran Poligon
TEMPAT ALATNZETinggi Alat (m)Tinggi Prisma (m)
STN 10001.3851.50
STN 212.166-0.033-4.2861.3851.50
STN 326.649-0.17732.5351.3851.50
STN 415.3640.17637.3851.391.50
STN 50.213-0.0990.5651.391.50
Tabel 1Tabel Pengukuran Poligon4.1.2 Data Pengukuran Detail SituasiTempat alatTarget DetailNZETinggi Alat (m)Tinggi Prisma (m)
STN 1PL 65,441-0,2775,4421,3851,5
STN 2PL 813,552-0,1022,6811,3851,5
STN 3PL 1024,924-0,17531,0471,391,5
STN 4PL 1217,289-0,22634,0871,391,5
Tabel 2 Tabel Pengukuran Detail Situasi4.1.3 Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi
Pt.AzimuthZenithS. DistH. DistNEZCode
2340,353589,380912,89912,89912,166-4,286-0,033PL2
345,001991,12227,6977,6955,4415,442-0,277PL6
468,314390,023139,56739,56726,64932,535-0,177PL7
578,445589,37447,1047,10413,5522,681-0,102PL8
685,364190,021841,79441,79415,36437,385-0,176PL9
770,084790,022837,56637,56624,92431,047-0,175PL10
8157,543989,465712,912,90,2130,565-0,099PL11
982,234490,065638,71438,71317,28934,087-0,226PL12
Tabel 3 Tabel Pengukuran Poligon dan Detail Situasi (Download)BAB V
PENUTUP5.1 Kesimpulan
Dari Praktikum ini dapat disimpulkan, 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ETS (Electronic Total Station), prisma, statif, yalon dan pita ukur. 2. Cara kerja dari ETS yang dilakukan pada praktikum ini adalah Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini ( Sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial. 3. Dasar-dasar pengoperasian pada alat tersebut adalah terdapat 3 halaman menu yang masing-masing menu mempunyai 4 sub menu yang mempunyai fungsi masing-masing untuk pengukuran4. Cara mengukur poligon dan detail situasi menggunakan alat total Station adalah dengan membidik prismayang diletakkan di atas titik detail atau titik poligon yang diinginkan, serta setiap perpindahan titik poligon harus menentukan stasiun foresight dan backsight.5. Titik-titik yang harus dibidik adalah mengelilingi daerah sekitar ruang 1,2 dan 3
6. Cara mengolah data adalah dengan mendownload hasil data yang sudah tersimpan di alat total station.
7. Koordinat yang telah didapat bisa digambar pada millimeter block atau autocad sesuai dengan sudut, koordinat dan jarak yang telah ada
8. Koordinaat titik yang didapat pada praktikum ada yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dikarenakan adanya kesalahan pada saat membidik prisma.
5.2 Saran
1. Gunakan peralatan K3 saat praktikum agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
2. Cek alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
3. Selalu mengikuti prosedur-prosedur yang ada pada buku petunjuk penggunaan ETS dan jika kurang mengerti dapat bertanya pada dosen pembimbing.
4. Harus memahami benar benar langkah kerja dan harus telitiDAFTAR PUSTAKAModul Praktek Total Station
Manual TS SOKKIA SET 610https://www.academia.edu/8914379/Laporan_Praktikum_Total_Station LAMPIRAN
Gambar 25 Gambar Autocad Pengukuran Poligon dan Detail situasiLab Komp
lobby
Ruang Pengajaran
PL 2
PL 1
Ruang 4, 5, 6
Ruang 1, 2, 3
Ruang 7, 8, 9
Ruang 10, 11, 12
Gzb 1
Gzb 2
Gzb 3
PL 3
PL 4
Lab. Uji jalan dan ruang dosen lab
Lab. Teknik beton dan mekanika tanah
Ruang Dosen
Ruang Workshop
Ruang Dosen
PL 8
PL 10
PL 12
PL 11
Persiapan
LAPORAN
Peyusunan Laporan
Penggambaran
Pengolahan Data
Pengambilan Data
Detail
Poligon
Pengukuran
Bangunan
Tiang
Pemasangan Prisma
Sentering Alat ( TS )
Peralatan
Menuju Lapangan
Penggambaran Sketsa Lapangan
Dasar Teori
Pengecekan Alat ( TS, Prisma, Patok)
K3 (memakai peralatan & pakaian standard)
PL 9
PL 7
PL 2
PL 6
i26