Transcript
Page 1: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

LAPORAN PROGRAM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM GLP (GOOD LABORATORY PRACTICE)

DAN K3 (KESELAMATAN KESEHATAN KERJA) LABORATORIUM

DI SMAN 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Oleh :

Drs. Bambang Supriyadi, M.P. 195410151982031003

Fafa Nurdyansyah, S. TP., M. Sc. 158901487

Dyah Ayu Widyastuti, S.Si., M.Biotech. 159001480

Rini Umiyati, S.Hut., M.Si 148001436

Rizky Muliani Dwi Ujianti, S.Pi., M.Si. 148601435

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2017

Page 2: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

ii

Page 3: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

iii

RINGKASAN

Bekerja di laboratorium memerlukan keterampilan yang baik (Good Laboratory

Practice/GLP), dimana GLP adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar

laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya

kebenarannya dengan memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Peranan

laboratorium yang begitu besar dalam proses pembelajaran di SMA menuntut sumber daya baik

fasilitas laboratorium, teknisi/laboran, maupun guru untuk memiliki pemahaman mengenai Good

Laboratory Practice (GLP) atau praktik laboratorium yang baik serta Keselamatan Kesehatan

Kerja (K3). Pemahaman tersebut diperlukan agar saat melakukan pembelajaran di laboratorium,

semua pihak dapat berlaku sesuai dengan standar prosedur praktik di laboratorium sehingga

kecelakaan kerja di laboratorium dapat dihindarkan. Pelatihan mengenai Good Laboratory

Practice (GLP) dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) diperlukan untuk meningkatkan

pemahaman mengenai kedua hal tersebut di SMAN 1 Toroh yang terdapat di Kabupaten

Grobogan.

Berdasarkan permasalahan mitra maka solusi yang ditawarkan pada program IbM kali ini

yaitu pemberian manajemen K3 (Keselamatan kesehatan kerja) serta panduan GLP (Good

Laboratory Practice) di tingkat Laboratorium SMA untuk menjamin keselamatan kerja dalam

laboratorium. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM ini yaitu metode workshop GLP dan

K3 laboratorium, demonstrasi dan simulasi GLP dan K3 laboratorium, serta praktik kerja

laboratorium sederhana, ceramah, dan diskusi. Kegiatan dilakukan mulai Februari 2017 untuk

koordinasi dengan pihak sekolah. Selanjutnya pada tanggal 18 Februari 2017 dilakukan kegiatan

pertama, yaitu workshop mengenai GLP dan K3 dan pada tanggal yang sama dilakukan kegiatan

demonstrasi dan simulasi GLP dan K3 di laboratorium, serta pada tanggal 10 dan 11 Mei 2017

dilaksanakan kegiatan praktik kerja laboratorium berupa praktik isolasi DNA sederhana.

Kata Kunci: GLP, K3, Toroh-Grobogan, isolasi DNA

Page 4: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga tim IbM GLP dan K3 di Laboratorium SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan dapat

menyelesaikan penulisan laporan pengabdian yang telah dilakukan. Tim IbM mengucapkan

terimakasih atas semua bantuan, bimbingan, serta kerjasama dari semua pihak sehingga kegiatan

pengabdian dapat terlaksanan dengan baik dan tertib tanpa hambatan yang berarti.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Tim IbM memberikan penghargaan dan terimakasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Muhdi, SH., M. Hum. selaku Rektor Universitas PGRI Semarang yang telah

memberikan kesempatan kepada tim untuk melaksanakan pengabdian.

2. Ir. Suwarno Widodo, M. Si. selaku Ketua LPPM Universitas PGRI Semarang yang telah

menyetujui pelaksanaan pengabdian

3. Drs. Bambang Supriyadi, M. S. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Informatika

Universitas PGRI Semarang yang telah memberikan motivasi dalam pelaksanaan

pengabdian

4. Drs. Aris Supriyadi, M. Pd. selaku Kepala SMAN 1 Toroh yang telah mengizinkan tim

melaksanakan pengabdian di sekolah tersebut

5. Seluruh guru, laboran, dan teknisi SMAN 1 Toroh yang terlibat dalam kegiatan

pengabdian

6. Seluruh mahasiswa yang turut membantu pelaksanaan pengabdian

Tim menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan pengabdian maupun

penulisan laporan pengabdian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi

perbaikan dalam pengabdian selanjutnya.

Semarang, 12 Juni 2017

Tim IbM

Page 5: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

RINGKASAN ............................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

BAB II. TARGET DAN LUARAN ........................................................................... 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 11

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19

LAMPIRAN .............................................................................................................. 20

Page 6: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Praktik laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice) merupakan suatu

cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data

generator dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan

memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Good Laboratory

Practice (GLP) mencakup banyak hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga,

metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi

laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012).

Peran laboratorium sangat menentukan dalam proses belajar di laboratorium

IPA di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hakikat pembelajaran IPA yaitu

dapat mempelajari cara mempelajari ilmu pengetahuan alam yang tepat dan benar,

yaitu proses dan produk IPA serta nilai yang akan diterapkan dalam kehidupan.

Untuk itu diperlukan laboratorium yang memadai pada tingkatan sekolah

(Munandar, 2012).

Dengan kegiatan laboratorium, proses belajar mengajar dapat dilakukan

melalui pengamatan secara langsung terhadap fenomena maupun proses-proses

nyata. Selain itu, pada diri guru, teknisi, dan laboran akan tumbuh dan

berkembang rasa kesadaran ilmiah yang menyangkut sikap ilmiah, proses ilmiah,

dan produk ilmiah (Munandar, 2012). Di dalam laboratorium, guru, teknisi, dan

laboran menjadi sumber informasi bagi siswa dalam berlatih atau melakukan

percobaan untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik, kognitif, maupun

afektifnya. Dengan demikian, apabila pihak tersebut memiliki pemahaman yang

baik menganai GLP dan K3, maka proses pembelajaran di laboratorium akan

lebih menarik dengan menghadapi obyek dan gejala yang timbul secara langsung

serta memecahkan problem-problem yang ditemukan (Sunarto, 2014).

Peranan laboratorium IPA yang begitu besar dalam proses pembelajaran di

SMA menuntut sumber daya baik fasilitas laboratorium, guru, serta teknisi dan

laboran untuk memiliki pemahaman mengenai Good Laboratory Practice (GLP)

Page 7: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

2

atau praktik laboratorium yang baik serta Keselamatan Kesehatan Kerja (K3).

Pemahaman tersebut diperlukan agar saat melakukan pembelajaran di

laboratorium, semua pihak dapat berlaku sesuai dengan standar prosedur praktik

di laboratorium sehingga kecelakaan kerja di laboratorium dapat dihindarkan.

Pelatihan mengenai Good Laboratory Practice (GLP) dan Keselamatan

Kesehatan Kerja (K3) diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai

kedua hal tersebut di SMAN 1 Toroh yang terdapat di Kabupaten Grobogan.

Keterbatasan aktivitas di laboratorium di kedua sekolah tersebut menjadikan

kurangnya pemahaman mengenai bagaimana praktik kerja di laboratorium yang

baik. Pemahaman mengenai GLP dan K3 yang dimiliki oleh pihak terkait juga

dapat meningkatkan ketertarikan untuk melaksanakan pembelajaran di

laboratorium untuk meningkatkan pemahaman materi. Sehingga guru, teknisi, dan

laboran tidak hanya kuat dalam bidang teori tetapi juga mendapatkan

keterampilan untuk bekerja di laboratorium dengan baik sesuai dengan GLP dan

K3.

1.2 Permasalahan Mitra

Kabupaten Grobogan terletak di Provinsi Jawa Tengah berjarak ± 60 km dari

Semarang, ibukota Jawa Tengah. Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten

terluas kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap dan berbatasan langsung

dengan 9 kabupaten lainnya. Terdapat 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan dan

umumnya pada masing-masing kecamatan tersebut tidak semua memiliki Sekolah

Menengah Atas Negeri (SMAN). Beberapa kecamatan yang memiliki SMAN

diantaranya Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Toroh,

Kecamatan Wirosari, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Karangrayung,

Kecamatan Godong, Kecamatan Pulokulon, Kecamatan Gubug, dan Kecamatan

Gabus.

SMAN 1 Toroh merupakan sekolah yang terletak di kecamatan yang

berbatasan langsung dengan ibukota Kabupaten Grobogan. Lokasinya berjarak

tidak lebih dari 10 km dari pusat kota Purwodadi. Namun, akses untuk

mendapatkan kelengkapan laboratorium demi mendukung terciptanya Good

Laboratory Practice (GLP) dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) masih sangat

Page 8: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

3

terbatas. Hal tersebut berakibat pada kurangnya penerapan GLP dan K3 dalam

setiap kegiatan praktik di laboratorium sekolah tersebut, serta kurangnya

pemahaman guru, teknisi, dan laboran dalam hal tersebut. Oleh karena itu,

diperlukan adanya suatu upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan

GLP dan K3 di SMAN 1 Toroh.

1.3 Solusi yang ditawarkan

Berdasarkan permasalahan mitra maka solusi yang ditawarkan pada program

IbM kali ini yaitu pemberian pelatihan manajemen K3 (Keselamatan kesehatan

kerja) serta panduan GLP di tingkat Laboratorium SMA untuk menjamin

keselamatan kerja dalam laboratorium. Program IbM ini direncanakan

berlangsung selama 3 bulan dari Maret-Mei 2017. Agenda kegiatan IbM meliputi

sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory Practice (GLP) dan

Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium. Program ini juga akan

dilengkapi dengan demo apabila terjadi kecelakaan kerja di laboratorium dan

bagaimana solusinya serta akan diberikan praktikum sederhana untuk

membiasakan guru SMAN 1 Toroh memiliki keterampilan dalam praktik

laboratorium.

Page 9: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

4

BAB II

TARGET LUARAN

Target luaran dari hasil pelaksanaan kegiatan IbM GLP (Good Laboratory

Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) Laboratorium di SMAN 1

Toroh Kabupaten Grobogan ini adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan

guru, teknisi, maupun laboran di sekolah tersebut mengenai pentingnya

manajemen laboratorium sehingga pemanfaatan laboratorium di sekolah juga

dapat ditingkatkan. Luaran program IbM ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Modul panduan pemahaman mengenai Good Laboratory Practice (GLP) dan

Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium bagi guru, teknisi, dan

laboran dan siswa.

b. Peningkatan keterampilan dan kemampuan untuk menghadapi situasi di

laboratorium apabila terjadi kecelakaan kerja sehingga resiko praktik di

laboratorim IPA dapat diminimalisasi.

c. Simulasi penanganan kecelakaan kerja laboratorium dan penanganannya.

d. Publikasi artikel/jurnal

e. Prosiding pada seminar nasional.

Page 10: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

5

BAB III

METODE PELAKSANAAN

1.1. Sasaran

Yang menjadi sasaran dalam IbM GLP (Good Laboratory Practices)

dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) Laboratorium di SMAN 1 Toroh

Kabupaten Grobogan adalah seluruh guru, teknisi, dan laboran di SMAN 1

Toroh yang berkaitan dengan kerja serta praktik di laboratorium sehingga

nantinya bisa memanajemen laboratorium dengan lebih baik dan dapat

meningkatkan pemanfaatan laboratorium di SMAN 1 Toroh dengan lebih

optimal.

1.2. Metode Pelaksanaan

Seluruh kegiatan dalam rangkaian kegiatan IbM GLP (Good

Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) Laboratorium

di SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan dilakukan melalui langkah-langkash

sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tim Pengusul IbM merencanakan konsep kegiatan dari awal

sampai akhir kegiatan pengabdian masyarakat. Rencana kegiatan meliputi:

pengajuan kerjasama dengan mitra, penyusunan jadwal kegiatan, tempat

pelaksanaan kegiatan, desain acara, konsep materi, pembagian kerja untuk

masing-masing anggota tim dan mahasiswa yang membantu.

Tim pengusul IbM melakukan koordinasi dengan pihak mitra di

SMAN 1 Toroh. Mitra dalam kegiatan IbM ini diwakili oleh Kepala

SMAN 1 Toroh. Target dari kegiatan IbM ini adalah seluruh guru, teknisi

dan laboran di SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan.

b. Perijinan

Tim Pengusul IbM melakukan sejumlah perijinan terhadap pihak-

pihak yang nantinya berkaitan dengan seluruh kegiatan IbM ini, yaitu

Kepala SMAN 1 Toroh dan Koordinator Laboratorium di SMAN 1 Toroh.

Page 11: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

6

c. Penentuan Peserta Program IbM

Pada kegiatan IbM ini, Tim Pengusul IbM menentukan peserta

dengan memprioritaskan pada guru, teknisi, serta laboran di laboratorium

yang terdapat di SMAN 1 Toroh, yang sering melaksanakan dan terlibat

dalam pembelajaran praktik di laboratorium. Peserta diharapkan dapat

mencapai target utama pelaksanaan IbM yaitu untuk meningkatkan

pemahaman mengenai manajemen pengelolaan laboratorium berdasarkan

GLP (Good Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan

Kerja).

d. Pelaksanaan

Semua kegiatan dilaksanakan oleh Tim Pengusul IbM beserta

mahasiswa yang sudah ditunjuk untuk mendampingi dan membantu

kelancaran program. Berkaitan dengan ini, maka Tim Pengusul IbM

meminta kepada mitra untuk menyiapkan Laboratorium Fisika, Kimia, dan

Biologi untuk pelaksanaan workshop, demonstrasi dan simulasi

keselamatan kerja, serta praktikum sederhana. Selain itu mitra diminta

mengkondisikan guru, teknisi, dan laboran untuk menghadiri seluruh

kegiatan yang diprogramkan oleh Tim Pengusul IbM.

Program ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah,

diskusi, tanya jawab, demonstrasi, simulasi, dan pendampingan dalam

praktikum sederhana. Rincian Program IbM ini sebagai berikut :

No Permasalahan Solusi Partisipasi Mitra

1. Pemahaman guru,

teknisi, dan laboran

yang kurang

mengenai Good

Laboratory Practice

(GLP) dan K3

Workshop

mengenai GLP

dan K3

Mengkondisikan guru,

teknisi, dan laboran

terkait untuk

mengikuti seluruh

rangkaian kegiatan

2. Keterampilan

penggunaan alat-alat

laboratorium dan

penanganan

Demonstrasi dan

simulasi

penggunaan alat

serta penanganan

Menyediakan sarana

prasarana untuk

kegiatan workshop

Page 12: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

7

kecelakaan kerja di

laboratorium yang

masih kurang

kecelakaan kerja

di laboratorium

3. Keterampilan

pelaksanaan

praktikum di

laboratorium yang

perlu ditingkatkan

Praktikum

sederhana di

laboratorium

untuk mengisolasi

DNA tumbuhan

Memberikan

kesempatan dan

memfasilitasi

pelaksanaan

praktikum isolasi

DNA secara

sederhana

Kegiatan dimulai dengan pengenalan mengenai GLP (Good

Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) di

laboratorium, dilanjutkan dengan demonstrasi dan simulasi mengenai GLP

dan K3 tersebut, serta dilaksanakan pendampingan metode praktik isolasi

DNA yang sederhana, dengan rincian sebagai berikut:

No. Materi Penyaji

1. Pengenalan GLP (Good

Laboratory Practices) di

laboratorium

Rizky Muliani Dwi Ujianti,

S. Pi., M. Si.

2. Pengenalan K3 (Keselamatan

Kesehatan Kerja) di Laboratorium

Drs. Bambang Supriyadi, M.

S.

2. Demonstrasi dan simulasi

penggunaan alat dan kecelakaan

kerja di laboratorium

Fafa Nurdyansyah, S. TP.,

M. Sc.

4. Pengantar manajemen praktik di

laboratorium

Rini Umiyati, S. Hut., M. Si.

5. Praktik Isolasi DNA dengan

metode sederhana

Dyah Ayu Widyastuti, S. Si.,

M. Biotech.

1.3. Kelayakan Tim Pengusul

Universitas PGRI Semarang merupakan perguruan tinggi swasta

terbesar di kota Semarang yang senantiasa memberikan dorongan dan

Page 13: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

8

kontribusi besar bagi para dosen di lingkungan civitas akademika Universitas

PGRI Semarang. Kontribusi ini diperlukan bagi para dosen untuk

menerapkan aplikasi keilmuan dan menjawab tantangan dalam hal kebutuhan

riil di masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.

Universitas PGRI Semarang berkomitmen untuk meningkatkan

kualitas sumber daya menusia melalui pengembangan mutu pendidikan,

selain itu juga UPGRIS berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pengabdian kepada

masyarakat. Hal tersebut menjadi dasar penerapan ilmu dan teknologi bagi

guru, teknisi, dan laboran di SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan.

Program IbM ini dilaksanakan oleh tim pengusul IbM yang memiliki

kapasitas dan kompetensi handal serta keahlian yang profesional di

bidangnya masing-masing. Tim Pengusul IbM ini sudah memiliki

pengalaman banyak dalam penelitian dan program pengabdian masyarakat

(lampiran 1). Tim pengusul IbM dinilai sudah memiliki kewenangan penuh

untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi untuk mengadakan

kegiatan mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

1.4. Jadwal Kegiatan

Tabel Jadwal Kegiatan

Jenis Kegiatan

( Februari – Mei 2017)

Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Persiapan:

a. Koordinasi

awal dengan

mitra

b. Penandatangan

an kesepakatan

kerjasama

dengan mitra

c. Persiapan

materi

sosialisasi,

workshop, dan

praktik

sederhana

Page 14: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

9

2. Pelaksanaan

a. Tahap 1:

Workshop

- Workshop

mengenai Good

Laboratory

Practice (GLP)

- Workshop

mengenai

Keselamatan

Kesehatan Kerja

(K3) di

laboratorium

b. Tahap 2:

Demonstrasi

- Penggunaan alat-

alat laboratorium

- Penanganan

kecelakaan kerja

di laboratorium

c. Tahap 3:

Praktikum

Isolasi DNA

Sederhana

- Pendampingan

praktik isolasi

DNA sederhana

- Evaluasi

pelaksanaan kerja

di laboratorium

3. Monitoring dan

Evaluasi

Program IbM

a. Kegiatan

b. Partisipasi

4. Laporan

a. Penyusunan

dan

penggandaan

laporan

b. Penyusunan

artikel ilmiah/

Prosiding

Seminar

Page 15: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek

Obyek pengabdian ini adalah guru, teknisi, dan laboran di SMAN 1

Toroh Kabupaten Grobogan. Obyek pengabdian masih belum memahami

mengenai manajemen laboratorium, melalui GLP (Good Laboratory

Practices) maupun K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja).

4.2. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan IbM GLP (Good Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan

Kesehatan Kerja) Laboratorium di SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan ini

dibagi menjadi 3 tahapan utama, yaitu:

1. Workshop GLP dan K3

Tahap pertama dalam rangkaian kegiatan IbM GLP (Good

Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)

Laboratorium di SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan dilaksanakan

dengan pembagian materi sebagai berikut:

a. Pengenalan GLP (Good Laboratory Practices) di Laboratorium,

oleh Rizky Muliani Dwi Ujianti, S. Psi., M. Si.

b. Pengenalan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) di Laboratorium,

oleh Drs. Bambang Supriyadi, M. S.

Kegiatan tahap pertama ini dilaksanakan pada tanggal 18 Februari

2017 di ruangan aula Masjid SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan.

2. Demonstrasi dan Simulasi Penggunaan Alat dan Penanganan

Kecelakaan Kerja di Laboratorium

Pada tahap kedua kegiatan IbM ini, dilakukan pada tanggal 18

Februari 2017 di ruangan aula Masjid SMAN 1 Toroh Kabupaten

Grobogan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan demonstrasi

dan simulasi penggunaan alat dan penanganan kecelakaan kerja di

laboratorium. Materi diberikan oleh Fafa Nurdyansyah, S. TP., M. Sc.

serta pelaksanaan demonstrasi dan simulasi melibatkan peserta kegiatan

IbM untuk memantapkan materi yang telah diterima.

Page 16: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

11

Untuk kegiatan demonstrasi dan simulasi penggunaan alat dan

penanganan kecelakaan kerja di laboratorium ini diperlukan beberapa alat,

diantaranya:

a. Personal Protective Tools (PPT), berupa jas laboratorium, gloves

(sarung tangan), masker, dan goggle (penutup mata)

b. Mikropipet

c. Pipet ukur

d. Propipet/rubber bulb

e. Timbangan digital

f. Pembakar Bunsen

g. Erlenmeyer

h. Labu ukur

i. Gelas beker

j. Tabung reaksi

k. dll.

Semua alat yang telah disiapkan tersebut digunakan untuk memberikan

demonstrasi dan simulasi mengenai cara penggunaan masing-masing alat

tersebut, serta cara menangani kecelakaan kerja di laboratorium akibat

penggunaan alat-alat tersebut maupun akibat hal lain. Personal Protective

Tools (PPT) digunakan untuk mendemonstrasi dan mensimulasikan cara

perlindungan diri yang tepat ketika bekerja di laboratorium agar

kecelakaan kerja dapat dihindari.

3. Praktikum Isolasi DNA dengan Metode Sederhana

Kegiatan yang ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11

Mei 2017 diawali dengan pemaparan materi mengenai tata cara praktik

kerja di laboratorium yang baik dan benar oleh Rini Umiyati, S. Hut., M.

Si. Materi ini dimaksudkan agar peserta kegiatan memiliki pemahaman

mengenai bagaimana harus bersikap dan bertindak di laboratorium ketika

melaksanakan praktik. Pemahaman tersebut akan mendukung pelaksanaan

praktik berjalan dengan lancar dan kecelakaan kerja saat praktik dapat

dihindari.

Page 17: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

12

Pemahaman yang telah dimiliki oleh peserta kegiatan tersebut

kemudian dapat digunakan sebagai modal awal kegiatan selanjutnya yaitu

praktikum isolasi DNA dengan metode sederhana. Praktikum dilaksanakan

di Laboratorium Biologi SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan. Praktikum

didampingi oleh Dyah Ayu Widyastuti, S. Si., M. Biotech. Praktikum ini

selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai kerja

di laboratorium yang baik dan benar, juga untuk memberikan keterampilan

kerja di laboratorium.

Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum isolasi DNA

secara sederhana ini adalah:

1. Alat:

a. Mortar dan pestle

b. Gelas beker

c. Gelas ukur

d. Batang pengaduk

e. Kertas saring

f. Tabung reaksi

g. Pipet tetes

h. Corong kaca

2. Bahan:

a. Buah-buahan/sayur-sayuran

b. Garam

c. Sabun/detergen

d. Ethanol dingin

e. Akuades

f. Es batu

Setelah semua alat dan bahan disiapkan, untuk melakukan isolasi

DNA secara sederhana dimulai dengan menghancurkan buah/sayur.

Larutan dari 1 sdm sabun dibuat dan ditambah dengan 2 cubit garam pada

gelas beker. Akuades ditambahkan hingga 1/3 volume gelas beker. Sampel

buah/sayur kemudian dimasukkan ke dalam larutan tersebut sambil diaduk

5-10 menit. Larutan sampel disaring hingga didapatkan 5 ml sampel.

Page 18: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

13

Tabung reaksi berisi ethanol dingin disiapkan kemudian ditambahkan 3-5

tetes sampel dan didiamkan selama 2-3 menit. Larutan diperhatikan hingga

benang-benang DNA berwarna putih terbentuk.

Praktikum isolasi DNA secara sederhana ini cukup representatif

untuk memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai praktik kerja

di laboratorium. Praktikum ini juga membantu peserta dalam memahami

tata cara penggunaan alat-alat di laboratorium.

3. Monitoring dan Evaluasi

Seluruh rangkaian kegiatan IbM GLP (Good Laboratory Practices)

dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) Laboratorium di SMAN 1 Toroh

Kabupaten Grobogan terselesaikan dalam 3 kali pertemuan yang

bertempat di aula Masjid Sekolah dan Laboratorium Biologi. Monitoring

kegiatan dari pihak sekolah dilakukan oleh Kepala SMAN 1 Toroh yaitu

Drs. Aris Supriyadi, M. Pd. dan Koordinator Laboratorium yaitu Drs.

Slamet Sugiyono, M. Pd.

Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi hasil seluruh rangkaian

kegiatan yang telah dilaksanakan. Secara keseluruhan, pihak sekolah

merasa terbantu dengan kegiatan IbM ini terutama untuk membantu guru-

guru yang sebelumnya kurang memahami mengenai manajemen

pengelolaan laboratorium, termasuk GLP (Good Laboratory Practices)

dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja).

4.3. Hambatan-Hambatan

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim IbM di SMAN 1

Toroh Kabupaten Grobogan secara umum berjalan dengan baik dan lancar.

Namun, masih terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Beberapa

hambatan yang harus dihadapi saat pelaksanaan IbM GLP (Good Laboratory

Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) Laboratorium di SMAN 1

Toroh Kabupaten Grobogan, diantaranya adalah:

1. Pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai GLP dan K3 yang masih

sangat terbatas sehingga diperlukan penjelasan mendalam mengenai materi

GLP dan K3 di laboratorium.

Page 19: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

14

2. Peralatan praktik di laboratorium SMAN 1 Toroh yang masih sangat

terbatas mengakibatkan penerapan prinsip GLP dan K3 belum bisa

dioptimalkan. Jumlah alat yang terbatas tidak memungkinkan masing-

masing peserta bekerja secara individu sehingga kegiatan harus

dilaksanakan dalam kelompok sesuai dengan ketersediaan alat.

Adanya hambatan-hambatan tersebut justru menantang peserta untuk

dapat memahami dan menerapkan GLP (Good Laboratory Practices) dan K3

(Keselamatan Kesehatan Kerja) di laboratorium dengan sebaik-baiknya. Hal

tersebut terbukti dengan antusiasme peserta untuk mengikuti rangkaian

kegiatan dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan.

4.4. Pembahasan

Laboratorium di lembaga pendidikan formal memiliki peran yang

sangat strategis. Salah satu peran laboratorium tersebut di Sekolah Menengah

Atas (SMA) adalah membantu guru dalam menyampaikan pemahaman

materi pelajaran sesuai dengan tingkatan kelas siswa. Dengan kegiatan

laboratorium, proses belajar mengajar dapat dilakukan melalui pengamatan

secara langsung terhadap fenomena maupun proses-proses nyata (Munandar,

2012).

Praktik laboratorium yang baik atau biasa disebut GLP (Good

Laboratory Practices) merupakan suatu cara pengelolaan laboratorium secara

keseluruhan agar laboratorium dapat menghasilkan pemahaman materi

melalui praktik yang tepat (BPOM, 2012). Praktik di laboratorium juga harus

memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) agar seluruh

kegiatan praktik di laboratorium dapat terlaksana dengan baik, benar,

nyaman, dan aman.

Good Laboratory Practices (GLP) mencakup banyak hal, diantaranya

organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring,

pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012).

Dengan demikian, apabila guru, laboran, dan teknisi yang terlibat dalam

kegiatan laboratorium telah memiliki pemahaman yang baik mengenai GLP

dan K3, maka proses pembelajaran di laboratorium akan lebih menarik

Page 20: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

15

dengan menghadapi obyek dan gejala yang timbul secara langsung serta

memecahkan masalah-masalah yang ditemukan (Sunarto, 2014).

SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan sebenarnya memiliki potensi

yang besar untuk dapat melaksanakan pembelajaran praktik di laboratorium.

Jumlah guru yang banyak serta adanya laboran dan teknisi di laboratorium

memungkinkan adanya pemanfaatan laboratorium dengan lebih optimal.

Namun, selama ini kegiatan pembelajaran di laboratorium masih jarang

dilakukan karena keterbatasan pemahalan mengenai GLP dan K3 serta

terbatasnya peralatan untuk praktik di laboratorium.

Laboratorium yang terdapat di SMAN 1 Toroh meliputi Laboratorium

Biologi, Fisika, dan Kimia. Namun karena keterbatasan yang ada, ketiga

laboratorium tersebut harus menggunakan alat secara bergantian. Alat gelas

(glassware) yang memang diperlukan dalam praktik di laboratorium

jumlahnya masih sangat terbatas. Keterbatasan tersebut merupakan salah satu

kendala yang dirasakan guru untuk melaksanakan praktik di laboratorium

sehingga sebagian besar guru lebih memilih untuk menyampaikan materi

secara ceramah di kelas saja.

Kegiatan IbM GLP (Good Laboratory Practices) dan K3

(Keselamatan Kesehatan Kerja) laboratorium di SMAN 1 Toroh Kabupaten

Grobogan mendapatkan respon yang sangat baik dari pimpinan sekolah

maupun peserta kegiatan sendiri. Pihak sekolah merasa terbantu dengan

adanya rangkaian kegiatan IbM yang meliputi, workshop GLP dan K3,

demonstrasi dan simulasi GLP dan K3, serta praktik laboratorium sederhana.

Peserta kegiatan juga merasa sangat puas dengan rangkaian kegiatan

yang telah dilakukan dan mengaku memiliki pemahaman yang lebih

mengenai pengelolaan laboratorium, meliputi GLP dan K3. Guru-guru juga

memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk melaksanakan pembelajaran

melalui praktik di laboratorium. Teknisi dan laboran yang bekerja di SMAN

1 Toroh juga merasa memiliki pemahaman baru berkaitan dengan tugas

mereka di laboratorium sehingga nantinya manajemen laboratorium dapat

ditingkatkan menjadi lebih baik.

Page 21: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

16

Rangkaian kegiatan IbM yang dilaksanakan dalam rentang bulan

Februari hingga Mei 2017 ini ditutup dengan pemberian bantuan dari tim

IbM kepada pihak SMAN 1 Toroh. Bantuan yang diberikan berupa alat-alat

gelas (glassware) yang diperlukan untuk praktik di laboratorium. Alat-alat

gelas tersebut diharapkan dapat membantu sekolah untuk melengkapi fasilitas

laboratorium sehingga kegiatan pembelajaran praktik dapat terlaksana dengan

lebih baik.

Page 22: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

17

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Potensi SMAN 1 Toroh Kabupaten Grobogan di bidang pendidikan

sangatlah besar. SMAN 1 Toroh memiliki jumlah guru yang memadai serta

bangunan laboratorium yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Setiap laboratorium memiliki teknisi dan laboran untuk mengelola

manajemennya. Namun, dengan segala potensi yang dimiliki tersebut

pembelajaran di laboratorium belum optimal. Kegiatan IbM ini telah berhasil

memotivasi peserta untuk lebih mengoptimalkan fungsi laboratorium untuk

pembelajaran. Peserta memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai GLP

(Good Laboratory Practices) dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) di

laboratorium sehingga tidak ragu lagi untuk menggunakan laboratorium

dalam pembelajarannya.

5.2. Saran

Untuk pengembangangan selanjutnya, dapat dilakukan kegiatan di

laboratorium yang lebih spesifik untuk tiap laboratorium yang ada, yaitu

biologi, fisika, dan kimia. Kegiatan bisa disesuaikan dengan fungsi dari

setiap laboratorium sendiri serta disesuaikan dengan kebutuhan dati masing-

masing laboratorium.

Page 23: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

18

DAFTAR PUSTAKA

BPOM. 2012. Pedoman Cara Berlaboratorium yang Baik. Badan Pengawas Obat

dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.

Munandar, K. 2012. Pengetahuan Laboratorium Biologi. Prodi Pendidikan

Biologi. Universitas Muhammadiyah Jember.

Sunarto. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia.

Pendidikan Kimia. FMIPA UNY. Yogyakarta.

Page 24: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

19

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Identitas Diri Ketua Pengusul

A. Identitas Ketua Peneliti

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Bambang Supriyadi, M.P

2 Jabatan Fung/Png/Gol Lektor Kepala/Pembina/IVa

3 Jabatan Struktural Dekan Fakultas Teknik

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195410151982031003

5 NIDN 0015105401

6 Tempat dan tanggal lahir Demak, 15 Oktober 1954

7 Alamat Rumah Jl. Bima Raya No. 7 Semarang

8 No. Telp/Faks/ HP 024-351127/ 08122924033

9 Alamat Kantor Jl. Lontar No. 1 Sidodadi Timur

Semarang

10 No. Telp/Faks 024-8452230

11 Alamat Email [email protected]

12 Lulusan yang telah dihasilkan D3 = 524 Orang

13 Mata Kuliah yang diampu Elemen Mesin

Motor Bakar

Riwayat Pendidikan

1 Jenjang S-1 S-2

2 Nama Perguruan Tinggi IKIP Negeri Semarang UGM Yogyakarta

3 Bidang Ilmu Teknik Mesin Alat & Mesin Pertanian

Pengalaman Penelitian

No Tahun Judul Penelitian

1 1987 Perbandingan Daya Yang Dibangkitkan Oleh Pemakaian Bensin

Eceran Dengan Bensin SPBU Pada Sebuah Mobil

2 1990 Pengaruh Penyetelan Sakelar Otomatis Terhadap Pemakaian Listrik

Pada Sebuah Pompa Sentrifugal

3 1991 Pengaruh Besarnya Diameter Elektroda Terbungkus Pada Pengelasan

Dengan Las Busur Listrik Terhadap Kekerasan Sambungan Las

4 1995 Kondisi Viskositas Minyak Pelumas Eceran Yang Beredar Di

Kotamadya Semarang

5 1996 Kerugian Gesekan Pada Katup Sorong Yang Beredar Di Kotamadya

Semarang

6 1997 Distribusi Profit Usaha Tani Padi Sawah Secara Mekanis

Berdasarkan Fungsi Translogaritmik

Page 25: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

20

7 1998 Model Pendugaan Kenaikan Suhu Fluida Pada Kolektor Tenaga

Surya Tipe Talang Parabolic

8 1998 Pengaruh Penambahan Unsur Carbon Pada Kekuatan Sambungan Las

Dengan Menggunakan Electrode Mid Steel

9 1999 Pengaruh Penggantian Impeller Terhadap Prestasi Pompa

10 2000

Analisis Kekuatan Sambungan Las Besi Tuang Dengan

Menggunakan Electrode Las Mild Steel Yang Dicelupkan Kedalam

Minyak Pelumas

11 2001 Analisis Schedule Kebijakan Maintanance Pada Mesin Produksi Kain

12 2005 Pengaruh Penggunaan Minyak Jarak (Jatropha Oil) Sebagai Media

Quenching Pada Kekerasan Baja Mild Steel

13 2007 Kerugian Gesekan Pada Belokan Lengkung Pipa Yang Beredar Di

Kotamadya Semarang

14 2013 Konversi Energi Melalui Audit Energi (Studi Kasus Kampus IKIP

PGRI Semarang

15 2015 Aplikasi Permanent Magnetic Bearing dalam Rancang Bangun

Vertical Wind Turbin Jenis Savonious

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

1 1983 Penyuluhan Lingkungan Sehat dan Rumah Sehat Untuk Masyarakat

Desa Wonoplumbon Kecamatan Mijen Kotamadya Semarang

2 1984 Penyuluhan dan Demonstrasi Perawatan Mesin Bagi Para Pengemudi

Kendaraan Angkutan Kotamadya Semarang

3 1985 Penyuluhan Perawatan Motor Tempel Bagi Para Nelayan di Kelurahan

Rejomulyo Kecamatan Semarang Utara Kotamadya Semarang

4 1988 Pemasangan Pompa Hidraulik Ram Sebagai Sarana Pengadaan Air

Bersih di Dukuh Batok Desa Bubakan Kecamatan Mijen Kotamadya

Semarang.

5 1990 Pemasangan Pompa Hidraulik Ram Sebagai Sarana Pengadaan Air

Bersih di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

6 1992 Renovasi Sistem Pemipaan dan Setting Pompa Air Untuk Penyediaan

Air Bersih Di Dukuh Pentul Kelurahan Karangrejo Kecamatan

Semarang Selatan Kotamadya Semarang

7 1994 Rehabilitasi Sarana Air di Dusun Krajan II Kelurahan Soropadan

Kecamatan Prinsurat Kabupaten Temanggung

8 1997 Penyediaan Sarana Air Bersih Di Dusun Godongan Desa Harjosari

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

9 1999 Pemasangan Pompa Air Sebagai Sarana Sebagai Sarana Pengadaan

Air Bersih di Lembaga Pendidikan Alqur’an Al Fattah Kelurahan

Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kotamadya Semarang

Page 26: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

21

Page 27: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

22

Identitas Diri Anggota Pengusul 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional/Pang/Gol Tenaga Pengajar/Penata Muda Tk.I/ III b

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 158901487

5 NIDN 0622118901

6 Tempat dan Tanggal Lahir Batu, 22 November 1989

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 081216972219

10 Alamat Kantor Jl. Sidodadi No.24 Dr. Cipto Semarang

11 Nomor Telepon/Faks 024-8316377

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 =

… orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Mikrobiologi Pangan

2. Biologi Dasar

3. Teknologi Fermentasi

4. Pangan Fungsional dan darurat

5. Pengawasan Mutu

6. Teknologi Pengolahan Pangan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Brawijaya Universitas Gadjah

Mada

Bidang Ilmu Ilmu dan Teknologi Pangan Ilmu dan Teknologi

Pangan Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2012-2014

Judul

Skripsi/Tesis/Diserta

si

Efek Hepatoprotektif Ekstrak

Daun Cincau Hitam Terhadap

Kadar SOD dan MDA Serum

Tikus Wistar yang Diinduksi

Parasetamol dosis Toksik

Karakteristik

Mikrobiologis, Fisik,

dan Kimia Digesta

Tikus Diabetes

Induksi STZ-NA

yang Diberi Diet

Kefir Kombinasi

Susu Kambing dan

Susu Kedelai

Nama

Pembimbing/Promot

or

Dr. Ir. Tri Dewanti W. M./Kes 1. Prof. Dr.Ir. Eni

Harmayani, M.Sc

2. Prof. Dr. Ir. Y.

Marsono M.S.

Page 28: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

23

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik Kimia dan

Sensoris Tepung Umbi Suweg di

Jawa Tengah

LPPM

UPGRIS

Rp.

11.000.000

2 2016 Indeks Glikemik dan Beban

Glikemik Produk Olahan Suweg

LPPM

UPGRIS

Rp.

9.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan Sumber* Jml (Juta

Rp)

1 2015 IbM Home Industri Telur Asin :

Peningkatan Kualitas Telur Asin

Menggunakan Adsorbent Karbon

Aktif

LPPM

UPGRIS

Rp.

2.500.000

2. 2016 Ibm Sosialisasi Pencegahan Demam

Berdarah Melalui Pemanfaatan

Tanaman Herbal Dan Pengolahan

Pangan Fungsional Di Kelurahan

Bulusan Kecamatan Tembalang Kota

Semarang

LPPM

UPGRIS

Rp.

5.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal

Volume/

Nomor/T

ahun

1. Stres Oksidatif Dan Status Antioksidan

Pada Latihan Fisik

Jurnal Jendela

Olahraga

2(1)/2017

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun

Terakhir

No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul artikel

ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 Seminar Nasional Hasil-Hasil

Penelitian 2016 LPPM Universitas

PGRI Semarang

Karakter Warna

Tepung Umbi

Suweg

(Amorphophallus

Campamulatus

BI) di Jawa

Tengah

2016,

Universitas

PGRI

Semarang

Page 29: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

24

Page 30: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

25

Identitas Diri Anggota Pengusul 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dyah Ayu Widyastuti,S.Si., M.Biotech.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

4 Jabatan Struktural -

5 Pangkat/ Golongan Penata Muda Tk.I/ III-b

6 NPP/NIK 159001480

7 NIDN 0611039001

8 Tempat dan Tanggal Lahir Purwodadi, 11 Maret 1990

9 E-mail [email protected]

10 Nomor Telepon/ HP 081325381367

11 Alamat Kantor Prodi Pendidikan Biologi FPMIPATI

Universitas PGRI Semarang

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

12 Nomor Telepon/ Faks (024)8316377 / (024)8448217

13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 0 orang

14 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mikrobiologi

2. Genetika

3. Biokimia

4. Bioteknologi

5. Biostatistika

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama PT Universitas

Gadjah Mada

Universitas Gadjah

Mada -

Bidang Ilmu Biologi Bioteknologi -

Tahun Masuk 2007 2012 -

Judul Skripsi/

Tesis/ Disertasi

Profil Darah Tikus

Putih (Rattus

norvegicus L.)

Galur Wistar pada

Kondisi Subkronis

Pemberian

Natrium Nitrit

(NaNO2)

Pengembangan

Diagnosis

Leptospirosis dengan

Enzyme-Linked

Immunosorbent Assay

(ELISA) berbasis

Crude-Protein

Rekombinan LipL32

-

Nama

Pembimbing/

Promotor

- Dr. biol. hom.

Nastiti

Wijayanti,

S.Si., M.Si.

- Dr. biol. hom.

Nastiti Wijayanti,

S.Si., M.Si.

- Dr. drh. Aris

Haryanto, M.Si.

-

Page 31: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

26

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis,

maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber* Jumlah

(Juta Rp.)

1. 2015 Kajian Kualitas Berbagai Daging

Ayam dalam Produksi Dendeng

sebagai Sumber Protein Hewan

yang Ekonomis

Hibah PUPT

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

11.250.000

2. 2016 Perbandingan Daya Antioksidan

Ekstrak Etanolik Daun dan Biji

Sirsak (Annona muricata Linn.)

sebagai Kandidat Pencegah Kanker

Hibah PDP

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

4.500.000

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah

(Juta Rp.)

1. 2015 IbM Pemanfaatan Tanaman

Mangrove menjadi Produk

Unggulan Pangan Lokal di Desa

Wisata Tapak Semarang

Hibah

APBU

Universitas

PGRI

Semarang

6.250.000

2. 2016 IbM Aquaponik Bubakan Mijen Hibah

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

6.000.000

3. 2016 IbM POC (Pupuk Organik Cair)

Limbah Ternak Kelinci di Desa

Karangmanggis Boja Kendal

Hibah

APBU

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

2.500.000

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber

lainnya

Page 32: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

27

Page 33: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

28

Identitas Diri Anggota Pengusul 3

A. Identitas Pribadi

1 Nama Lengkap dan gelar Rini Umiyati S.Hut., M. Si.

2 Jabatan /Pangkat/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b

3 Jabatan Struktural -

4 NPP 148001436

5 NIDN -

6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 23 Juni 1980

7 Alamat Rumah Jl. Timoho 1 No. 18, Bulusan, Tembalang,

Kota Semarang

8 Nomor Telepon atau Faks -

9 No. Hp. 081213752074

10 Alamat Kantor Jl. Dr. Cipto – Lontar no.1 Semarang

11 Nomor Telepon atau Faks (024) 8316377/8448217

12 Alamat pos-el [email protected]

13 Mata Kuliah yang diampu Kimia Dasar

Etika dan Hukum Lingkungan

B. Riwayat Pendidikan

1 Program S1 S2

2 Nama Perguruan Tinggi UGM UNDIP

3 Bidang Ilmu Kehutanan (Budidaya

Hutan)

Ilmu Lingkungan

4 Tahun Masuk 1998 2010

5 Tahun Lulus 2003 2012

6 Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Studi Pembungaan dan

Pembuahan Melaleuca

cajuput di Kebun Benih

Semai Ngaliyan,

Gunung Kidul.

Dampak Pengelolaan

Agroforestry di

Kabupaten

Banjarnegara

7 Nama

Pembimbing/Promotor

Pro. Dr. Moch. Naiem

M.Sc

Dr. Dra. Hartuti

Purnaweni MPA

C. Pengalaman Pengabdian Masyarakat 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2014 IbM Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat RW III Kelurahan

Bulusan Kecamatan Tembalang

Melalui Pengolahan Makanan Sehat

Berbahan Limbah

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

Rp.

6000.000,-

D. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2016 Dampak Fase Dorman dan Fase Vegetatif

Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan

Sensoris Tepung Umbi Suweg

(Amorphophallus campamulatus)

LPPM,

UPGRIS

5.500.000

Page 34: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

29

Page 35: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

30

Identitas Diri Anggota Pengusul 4

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rizky Muliani Dwi Ujianti,S.Pi.,M.Si.

2 Jenis Kelamin Wanita

3 Jabatan Fungsional/Pang/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b

4 NPP 148601435

5 NIDN 06002058602

6 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 2 Juni 1986

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 085646234861

9 Alamat Kantor Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas

Teknik, Universitas PGRI Semarang,

Jl.Sidodadi Timur Nomor 24 – Dr.Cipto

Semarang

10 Nomor Telp/Faks (024) 8316377 / (024) 8448217

11 Lulusan yang Telah dihasilkan S-1= orang; S-2= orang; S-3= orang

12 Mata Kuliah yang diampu Mikrobiologi Umum

Mikrobiologi Pangan

Biologi Dasar

Teknologi Pengolahan Daging dan Ikan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas

Diponegoro

Universitas

Diponegoro

Universitas

Diponegoro

Bidang Ilmu Perikanan Ilmu Lingkungan Perikanan

Tahun Masuk-Lulus 2004-2009 2010-2012 2013- sekarang

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Keanekaragaman

Gastropoda di Dua

Kawasan Mangrove

Desa Sayung Kab

Demak Jateng

Penggunaan Jalur

Pedestrian sebagai

Perwujudan Kota

Berkelanjutan

Strategi

Pengelolaan

Daerah Aliran

Sungai Garang

Berwawasan

Lingkungan

Nama

Pembimbing/Promotor Ign. Boedi

Hendrarto, M.Sc.,

Ph.D.

Ir. Siti Rudiyanti,

M.Si

Prof. Eko

Budihardjo, M.Sc

Prof. Gagoek

Hardiman

Ir. Wahju Krisna

H., M.T.

Prof. Sahala

Hutabarat,

M.Sc

Prof. Azis Nur

Bambang,

M.S

Dr. Ir. Frida

Purwanti,

M.Sc

Page 36: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

31

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik, Kimia dan

Sensoris Tepung Umbi Suweg

(Amorphophallus campamulatus BI)

dari Beberapa Daerah di Jawa Tengah

LPPM, UPGRIS 11.250.000

2 2016 Dampak Fase Dorman dan Fase

Vegetatif Terhadap Karakteristik

Fisik, Kimia dan Sensoris Tepung

Umbi Suweg (Amorphophallus

campamulatus)

LPPM, UPGRIS 5.500.000

D. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat RT 05 RW IX Kelurahan

Krobokan Kecamatan Semarang Barat

Melalui Pengolahan Pangan Lokal

Serta Pemasarannya

LPPM, UPGRIS 3.750.000

2 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat RW VI Kelurahan

Rowosari Kecamatan Tembalang

Kota Semarang Melalui Pemanfaatan

Tanaman Suweg

LPPM, UPGRIS 6.250.000

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Temu

Ilmiah/Seminar Judul artikel ilmiah

Waktu dan

Tempat

1. Seminar Nasional

Masyarakat Aquaculture

Indonesia

Potensi Pengolahan Ikan Nila

(Oreo2chromis Sp.) di Desa

Daleman Kec. Tulung Kab.

Klaten

Hotel Semesta

Semarang, 2011

2. Seminar Nasional Green

Technologi Unisula

Semarang

Penggunaan Jalur Pedestrian

Berkelanjutan

2012, Unisula

3. Seminar Nasional Hasil –

Hasil Perikanan Undip

Pengangkutan dan Pengolahan

Ikan Nila GIFT di Kec.

Mungkid Magelang

2015, Universitas

Diponegoro

Semarang

Page 37: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

32

Page 38: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

33

Page 39: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

34

Lampiran 2. Peta Lokasi Wilayah Mitra

Lokasi SMA N 1 Toroh

Page 40: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

35

Lampiran 3. Dokumentasi

Sosialisasi dan Workshop GLP (Good

Laboratory Practices)

Sosialisasi dan workshop K3

(Keselamatan Kesehatan Kerja)

Alat untuk demonstrasi dan simulasi

GLP dan K3

Demonstrasi penggunaan personal

protective tools (PPT) untuk kerja di

laboratorium

Penjelasan penggunaan alat

laboratorium

Penjelasan mengenai teknis praktik di

laboratorium

Page 41: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

36

Pelaksanaan praktik sederhana di

laboratorium

Antusiasme peserta dalam mengikuti

kegiatan praktik di laboratorium

Penyerahan kenang-kenangan dari tim

IbM ke pihak SMAN 1 Toroh secara

simbolis

Foto tim IbM dengan perwakilan

pihak SMAN 1 Toroh Kabupaten

Grobogan

Page 42: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

37

Lampiran 4. Materi

GOOD LABORATORY PRACTICES (GLP)

Oleh: Rizky Muliani Dwi Ujianti, S. Pi., M. Si.

Peran laboratorium sangat menentukan dalam proses pengendalian mutu dan

penjaminan mutu dari produk yang dihasilkan. Untuk mencapai keseragaman

hasil analisis antar laboratorium dibutuhkan suatu standar yang bersifat

internasional yang mencakup sistem mutu dan teknis yang baik, salah satunya

adalah standar SNI ISO/IEC 17025:2008.

Secara sederhana, praktik laboratorium yang baik atau terjemahan dari Good

Laboratory Practices (GLP) adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara

keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data

yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan keselamatan

dan kesehatan. Dengan demikian, GLP meliputi banyak hal diantaranya

organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring,

pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-lain.

1. Metode Pengujian dan Prosedur

Laboratorium harus memiliki dokumen tentang instruksi atau cara untuk

pengambilan sampel, persiapan dan analisa bahan yang tercakup dalam

aktivitas laboratorium. Dokumen harus tersedia agar setiap peralatan dapat

dioperasikan dengan benar. Demikian pula dokumen harus untuk analisa

bahan atau campuran bahan. Aspek keselamatan juga harus dipertimbangkan

dalam metode dokumentasi.

Metode uji dan prosedur harus sesuai dengan persyaratan standar,

diantaranya:

a. Penerimaan, identifikasi, labeling, penanganan, pengambilan dan

penyimpanan contoh uji dan bahan referensi

b. Spesifikasi akan contoh yang akan diuji

c. Metode analisa dan uji baik nasional maupun internasional termasuk

metode baku (referensi)

d. Metode-metode lain (yang mungkin belum divalidasi) yang perlu

dipertimbangkan oleh klien dan pihak laboratorium

Page 43: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

38

Kalkulasi secara manual dan transfer data untuk diolah pada computer

harus dapat dicek atau dilacak kebenarannya.

2. Kalibrasi Alat Uji dan Pengukuran

Semua peralatan ukur dan instrumentasi harus terlebih dahulu dikalibrasi

sebelum digunakan dan dikalibrasi ulang secara regular. Sistem kalibrasi harus

memenuhi persyaratan standar. Standar banding (reference standard) yang

dipakai dalam kalibrasi harus bersertifikasi yang dapat ditelusuri menuju

standar pengukuran nasional. Apabila penelusuran tidak memungkinkan

(contoh: kalibrasi spektroskopi serapan atom), maka kalibrasi harus divalidasi

dengan referensi analisa SRM yang telah disertifikasi.

Selang waktu antar kalibrasi harus sesuai dengan standar nasional atau

internasional. Apabila standar tidak ada, peralatan dikalibrasi pada interval

sesuai tujuan standar. Untuk peralatan yang didasarkan pada perbandingan dan

bukan pengukuran mutlak, kalibrasi awal harus dilakukan untuk menjamin

ketelitian (accuracy) hasil analisa.

Catatan tentang kalibrasi peralatan harus ada dan disimpan. Catatan berisi

detail prosedur kalibrasi, sertifikat kalibrasi, tanggal kalibrasi dan frekuensi

kalibrasi yang diperlukan.

3. Penyimpanan Contoh dan Data

Identifikasi setiap bahan sampel yang diterima untuk uji harus dicatat dan

diberikan sebagai identifikasi referensi. Bila perlu termasuk jumlah/berat,

wujud zat, dan kondisi. Catatan identifikasi diatas harus tertempel pada setiap

item dan bila perlu termasuk sifat bahaya sampel. Harus disediakan fasilitas

yang sesuai untuk menyimpan setiap sampel sebelum, selama, dan sesudah

pengujian.

4. Inspeksi dan Asesmen

Diperlukan untuk menjamin bahwa laboratorium memenuhi persyaratan

nasional dan internasional dalam melaksanakan GLP (Good Laboratory Practice).

Inspeksi dan asesmen juga memeriksa organisasi laboratorium dalam memenuhi

petunjuk-petunjuk dalam GLP yang telah diterima secara nasional dan

internasional.

Page 44: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

39

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI LABORATORIUM

Oleh: Drs. Bambang Supriyadi, M. S.

Permasalahan yang ada pada teknisi dan laboran yaitu bekerja di

laboratorium (kimia, biologi, dan radiasi) berisiko tinggi, tingkat kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja terus meningkat, pemahaman masyarakat terhadap sifat

bahaya dan resiko bahan (kimia, biologi, dan radiasi) masih rendah dan belum

terciptanya “budaya safety” yakni peduli terhadap keselamatan manusia dan

lingkungan.

Bekerja di laboratorium mempunyai resiko pada kesehatan bahkan nyawa

laboran. Kecelakaan kerja di laboratorium dipicu oleh informasi yang kurang

tentang bahaya (hazard), kepedulian safety yang rendah, kesalahan kelengkapan

bangunan dan/atau laboratorium, kesalahan dalam deteksi daerah potensial resiko,

kesalahan penanganan bahan kimia berbahaya, kesalahan penyimpanan, dll.

Kecelakaan kerja terutama terjadi karena pelanggaran aturan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja yang sering disingkat K3 merupakan suatu ilmu

pengetahuan yang penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,

peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, dll.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memerlukan perhatian khusus.

Oleh karena itu, K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan

penelitian di laboratorium. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi

terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakaan kerja penyebab utamanya

adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk

mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan

kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.

Keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium diperlukan untuk

menciptakan lingkungan kerja yang aman sehingga mengurangi resiko kehilangan

staf dan mengurangi resiko kehilangan alat serta bahan kimia. Sumber resiko

utama di laboratorium yaitu penggunaan bahan kimia, patogen, dan bahan

berbahaya lainnya, aktivitas manusia, fasilitas (gedung, instrument, dll), bahaya

ergonomik, serta limbah laboratorium.

Page 45: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

40

Jenis bahan berbahaya di laboratorium, yaitu:

a. Bahaya kimia: cairan, gas, uap, partikulat (bahan kimia organik dan

anorganik)

b. Bahaya biologis: patogen, darah, atau spesimen tubuh lainnya

c. Bahaya fisik: api, listrik, radiasi, getaran, tekanan, temperature,

kebisingan.

Tujuan peraturan keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin:

a. Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan orang yang bekerja di

laboratorium

b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat

kegiatan di laboratorium

c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar

dan beracun

d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara

sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan

Pekerja laboratorium harus menaati etika berbusana di laboratorium.

Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan

sehari-hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan

sebagai berikut:

a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu

yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi

b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut

panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan karena dapat

tersangkut pada alat yang berputar

c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan

baik meskipun penggunaan alat-alat keselamatan cenderung tidak nyaman.

Page 46: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

41

PENGGUNAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN

PENANGANAN KECALAKAAN KERJA DI LABORATORIUM

Oleh: Fafa Nurdyansyah, S. TP., M. Sc.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, jalur penularan agen infeksius

maupun fungsi laboratorium, persyaratan biosafety dari laboratorium setingkat

biosafety berdasarkan ketentuan dari WHO Laboratory Biosafety Manual (LBM)

3rd

edition meliputi:

1. Laboratorium Biosafety Level 1 (BSL-1)

Yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyebab penyakit

yang kurang membahayakan kesehatan manusia dan mampu meminimalisasi

segala potensi bahaya terhadap personel laboratorium serta lingkungannya.

Contoh agen atau mikroorganisme yang bisa ditangani diantaranya E. coli.,

Bacillus subtilis, virus gumboro, dan virus infectiouscanine hepatitis.

Persyaratan rancang bangun BSL-1 harus memiliki:

a. Pintu masuk dan keluar

b. Bak cuci tangan stainless steel

c. Rak pakaian kerja/jas laboratorium

d. Ruang kerja mudah dibersihkan

e. Ruangan kedap air

f. Perabotan yang kokoh

g. Jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan debu

Gambar 1. Ilustrasi BSL 1

2. Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2)

Page 47: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

42

Yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyakit yang cukup

potensial membahayakan petugas laboratorium dan lingkungannya. Sebagai

contoh mikroorganisme yang ditangani biosafety level ini diantaranya virus

campak, Salmonellae, Toxoplasma sp., dan virus hepatitis.

Persyaratan rancang bangun BSL-2 harus memiliki:

a. Pintu dapat menutup sendiri

b. Bak cuci tangan stainless steel

c. Rak pakaian pelindung

d. Ruang kerja mudah dibersihkan

e. Ruang kedap air

f. Perabotan yang kokoh jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan

debu

g. Dilengkapi biological safety cabinet/bsc

h. Harus cukup penerangan/cahaya dalam laboratorium

i. Lokasi laboratorium harus terpisah dari tempat/rumah penduduk

j. Sistem pengawasan ventilasi dimana aliran udara hanya masuk ke dalam

laboratorium tanpa ada sirkulasi udara untuk keluar dari laboratorium

k. Dilengkapi alat pelindung mata dan obat cuci mata untuk petugas

l. Membatasi lalu lintas orang dan alat ketika personel dan alat laboratorium

sedang bekerja

m. Dilengkapi pakaian pelindung untuk pekerja pada waktu bekerja

n. Dilengkapi tanda biohazard

Gambar 2. Ilustrasi BSL-2

Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis:

1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah pasien

Page 48: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

43

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas laboratorium itu

sendiri

Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboartorium:

1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk

kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium, akibatnya

- Ringan: memar

- Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dan lain-lain

Pencegahannya: pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak

tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel

(basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya dan pemeliharaan lantai dan

tangga.

2. Resiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor) bahan desinfektan

yang mungkin mudah menyala (flammable) dan beracun. Kebakaran terjadi

bila terdapat 3 unsur bersama-sama, yaitu: oksigen, bahan yang mudah

terbakar dan panas, akibatnya:

- Timbul kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat

bahkan kematian

- Timbul keracunan akibat kurang hati-hati.

Pencegahannya: konstruksi bangunan yang tahan api, sistem penyimpanan

yang baik dan terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar, pengawasan

terhadap terjadinya kemungkinan timbulnya kebakaran di dalam

laboratorium.

Page 49: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

44

MANAJEMEN PRAKTIK DI LABORATORIUM

Oleh: Rini Umiyati, S. Hut., M. Si.

Praktik di laboratorium memerlukan manajemen yang baik. Bahan dan alat

yang digunakan untuk praktik di laboratorium harus memiliki standar baku mutu

yang tepat. Beberapa jenis bahan yang digunakan untuk praktik di laboratorium

dan menentukan baiknya manajemen praktik diantaranya:

1. Reagen

adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk mendeteksi,

mengukur, memeriksa dan menghasilkan zat lain.

2. Standar

adalah zat-zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan diperoleh

dengan cara penimbangan. Ada 2 macam standar yaitu standar primer dan

standar sekunder. Standar primer merupakan zat termurni dalam kelasnya yang

menjadi s\tandar untuk semua zat lain. Sedangkan standar sekunder merupakan

zat-zat yang konsentrasi dan kemurniannya ditetapkan melalui analisis dengan

perbandingan terhadap standar primer.

3. Bahan Kontrol

adalah bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan di

laboratorium, atau untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari-hari.

4. Air

merupakan bahan termurah dari semua bahan yang digunakan di laboratorium

tetapi air merupakan bahan terpenting dan yang paling sering digunakan, oleh

karena itu kualitas air yang digunakan harus memenuhi standar seperti halnya

bahan lain yang digunakan dalam analisis.

5. Media

adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk

menumbuhkan mikrobia. Supaya mikrobia dapat tumbuh dengan baik dalam

suatu media, perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikrobia

b. Harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan muka, dan pH yang sesuai

c. Tidak mengandung zat-zat penghambat

Page 50: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

45

d. Harus steril

Pada umumnya untuk memilih bahan laboratorium yang akan digunakan

harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kebutuhan

2. Produksi pabrik yang telah dikenal dan mempunyai sensitivitas dan

spesifisitas yang tinggi

3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk

4. Mempunyai masa kadaluarsa yang panjang

5. Volume atau isi kemasan

6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai

7. Mudah diperoleh di pasaran

8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis)

9. Pemasok/vendor

10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan

11. Pelayanan purna jual

12. Terdaftar sebagai bahan laboratorium dan alat kesehatan di Ditjen Yanfar

dan Alkes Depkes

Pengadaan bahan laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Tingkat persediaan

2. Perkiraan jumlah kebutuhan

3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)

Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan

mempertimbangkan:

1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah “pertama masuk-

pertama keluar” dan “masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu”

2. Tempat penyimpanan

3. Suhu/kelembaban

4. Sirkulasi udara

5. Incompatibility/bahan kimia yang tidak boleh bercampur

Page 51: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

46

PRAKTIKUM ISOLASI DNA SECARA SEDERHANA

Oleh: Dyah Ayu Widyastuti, S. Si., M. Biotech.

Alat: Bahan:

1. Mortar dan pestle

2. Gelas beker 250 ml

3. Gelas ukur

4. Batang pengaduk

5. Kertas saring

6. Tabung reaksi 15 ml

7. Pipet tetes

8. Corong kaca

1. Buah-buahan/sayur-sayuran

2. Garam

3. Sabun

4. Ethanol dingin

5. Akuades

6. Es batu

Cara Kerja:

1. Hancurkan 250 gram buah/sayur dengan mortar dan pestle

2. Buat larutan 1 sdm sabun ditambah 2 cubit garam pada gelas beker

3. Tambahkan 20 ml akuades (hingga 1/3 volume gelas beker)

4. Larutkan secara hati-hati jangan sampai berbusa

5. Masukkan ± 3 sdm sampel buah/sayur (nomor 1) ke dalam gelas beker

6. Aduk selama 5-10 menit secara perlahan

7. Saring larutan dengan kertas saring ke gelas beker lainnya hingga didapat

± 5 ml sampel

8. Siapkan tabung reaksi berisi ethanol dingin

9. Ambil larutan sampel (nomor 7) dengan pipet, tambahkan ke dalam

ethanol dingin dengan hati-hati

10. Biarkan larutan selama 2-3 menit, jangan dikocok

11. Perhatikan larutannya, DNA akan terpresipitasi, terlihat seperti lendir

berwarna putih yang melayang

Page 52: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

47

Lampiran 5. Presensi Warga

1. Workshop GLP dan K3

Page 53: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

48

2. Demonstrasi dan simulasi penggunaan alat dan penanganan

kecelakaan kerja di laboratorium

Page 54: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

49

3. Praktik isolasi DNA dengan metode sederhana

Page 55: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

50

Page 56: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

51

Lampiran 6. Surat Mitra

Page 57: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

52

Lampiran 7. Surat Tugas

Page 58: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

53

Page 59: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

54

Page 60: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

55

Page 61: LAPORAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)eprints.upgris.ac.id/147/1/Laporan Pengabdian GLP.pdf · Agenda kegiatan IbM meliputi sosialisasi dan workshop mengenai Good Laboratory

56


Top Related