Download - Laporan Praktikum Faal Paru
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
“PRAKTIKUM PEMERIKSAAN FAAL PARU”
Oleh:
Kelompok 7
Nur Aini Munawaroh 101211133026
Rizky Ananda Putri 101211133039
Yuli Suryaningtyas 101211131221
Kinanti Lestari 101211131216
Dessy Widhya Putri 101211133071
Nanda Faisal Usny P 101211133088
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
PEMERIKSAAN FAAL PARU MENGGUNAKAN SPIROMETER
Pelaksanaan praktikum,
Hari/Tanggal : Kamis/ 5 November 2015
Pukul : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboraturium Kesker FKM UNAIR
Responden : 1. Rigen Adi K.
2. Sri Indra Kurnia
3. Nanda Faisal U. P
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana penggunaan spirometer.
2. Mengetahui hasil pengukuran faal paru para responden dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas
B. MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi praktikan mengetahui bagaimana penggunaan alat spirometer dan penghitungan
hasil serta perbandingannya
2. Untuk memberikan informasi awal tentang pentingnya pemeriksaan spirometri dan
pelayanan kesehatan bagi responden yang diajukan indikasi pemeriksaan spirometri
berdasarkan hasil penelitian karakteristik.
C. Alat dan Bahan
1. Spirometer
2. Mouth Piece Dispossible
3. Penjepit Hidung
4. Alat Tulis Pencatat
D. Cara Kerja
1. Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru (VC)
a) Siapkan alat pencatat atau spirometer
b) Jelaskan tujuan dan cara kerja pemeriksaan kepada orang yang akan diukur
pemeriksaan faal paru tersebut, posisi orang yang akan diukur menghadap alat
spirometer.
c) Nyalakan alat (power on). Masukkan/ atur data identitas orang yang akan diukur
berupa umur, sex, berat badan, tinggi badan, ras (0 = untuk kulit putih, 01= untuk
kulit hitam, 02= untuk kulit Mexico), merokok/ tidak merokok, riwayat lama
merokok, banyak rokok per hari (batang/hari), dan jenis rokok yang dihisap
(cigarette, tobacco, pipe).
d) Hubungkan orang yang akan diukur dengan alat dengan cara menyuruh orang
tersebut untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulutnya dan jepitlah hidung
dengan penjepit hidung.
e) Instruksikan orang yang diukur untuk bernafas tenang terlebih dahulu untuk
beradaptasi dengan alat.
f) Tekan tombol start alat spirometri untuk memulai pengukuran.
g) Mulai dengan pernafasan tenang maksimal sampai timbul perintah dari alat untu
ekspirasi maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar akan keluar data
dan kurva di layar spirometri.
h) Setelah selesai lepaskan mouth piece, periksa data dan kurva dilanjutkan dengan
mencetak hasil rekam.
2. Pemeriksaan Kapasitas Vital Paksa Paru (FVC = Force Vital Capacity)
a. Siapkan alat pencatat atau spirometer
b. Jelaskan tujuan dan cara kerja pemeriksaan kepada orang yang akan diukur
pemeriksaan faal paru tersebut, posisi orang yang akan diukur menghadap alat
spirometer.
c. Nyalakan alat (power on). Masukkan/ atur data identitas orang yang akan diukur
berupa umur, sex, berat badan, tinggi badan, ras (0 = untuk kulit putih, 01= untuk
kulit hitam, 02= untuk kulit Mexico), merokok/ tidak merokok, riwayat lama
merokok, banyak rokok per hari (batang/hari), dan jenis rokok yang dihisap
(cigarette, tobacco, pipe).
d. Hubungkan orang yang akan diukur dengan alat dengan cara menyuruh orang
tersebut untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulutnya dan jepitlah hidung
dengan penjepit hidung.
e. Tekan tombol start alat spirometri untuk memulai pengukuran.
f. instruksikan orang yang akan diukur untuk melakukan inspirasi secara dalam dan
maksimal kemudian melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya dan secepatnya.
g. Lepaskan mouth piece, periksa data dan kurva dilanjutkan dengan mencatat hasil
rekaman.
3. Pemeriksaan Maximal Voluntary Volume (MVV)
a. Siapkan alat pencatat atau spirometer
b. Jelaskan tujuan dan cara kerja pemeriksaan kepada orang yang akan diukur
pemeriksaan faal paru tersebut, posisi orang yang akan diukur menghadap alat
spirometer.
c. Nyalakan alat (power on). Masukkan/ atur data identitas orang yang akan diukur
berupa umur, sex, berat badan, tinggi badan, ras (0 = untuk kulit putih, 01= untuk
kulit hitam, 02= untuk kulit Mexico), merokok/ tidak merokok, riwayat lama
merokok, banyak rokok per hari (batang/hari), dan jenis rokok yang dihisap
(cigarette, tobacco, pipe).
d. Hubungkan orang yang akan diukur dengan alat dengan cara menyuruh orang
tersebut untuk memasukkan mouth piece ke dalam mulutnya dan jepitlah hidung
dengan penjepit hidung.
e. Tekan tombol start pada alat spirometri untuk memulai pengikuran.
f. Instruksikan orang yang akan diukur untuk melakukan inspirasi maksimal dan
selanjutnya melakukan ekspirasi maksimal sedalam-dalamnya dan dikeluarkan
secepat-cepatnya selama 12 detik dengan frekuensi terletak antara 40-70 kali
hembusan/menit.
g. Lepaskan mouth piece, periksa data dan kurva dilanjutkan dengan mencatat hasil
rekaman.
E. HASIL
1. Responden I
Nama : Nanda Faisal Usny
Umur : 21 tahun
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 95 kg
Jenis Kelamin : Laki-laki
Race : 02
Hasil Pemeriksaan :
FVC 77,9 %
FEV 1 64,3 %
FEV 1/FVC 84,1 %
MVV 59,3 %
VC 64,4 %
2. Responden II
Nama : Sri Indra Kurnia
Umur : 20 tahun
Tinggi Badan : 161 cm
Berat Badan : 51 kg
Jenis Kelamin : Perempuan
Race : 02
Hasil Pemeriksaan :
FVC 105 %
FEV 1 116,1 %
FEV 1/FVC 111,4 %
MVV 150,2 %
VC 148 %
3. Responden III
Nama : Rigen Adi Kowara
Umur : 20 tahun
Tinggi Badan : 174 cm
Berat Badan : 94 kg
Jenis Kelamin : Laki-laki
Race : 02
Kondisi Lain : 2 tahun merokok. Jenis rokok cigarette / filter. 2-3 batang / hari
Hasil Pemeriksaan :
FVC 87 %
FEV 1 95 %
FEV 1/FVC 111,3 %
MVV 81,7 %
VC 82,8 %
F. PEMBAHASAN
1. FVC (Forced Vital Capacity)
Biasa disebut dengan kapasitas vital paksa. Volume udara yang dapat dihembuskan
dengan ekspirasi sekuat-kuatnya dan secepatnya. FVC adalah volume udara yang
diekspirasi kedalam spirometri dengan usaha inhalasi yang maksimum (Ganong, 2005)
2. FEV1 (Forced Expiratory Volume)
Pada awalnya FV diukur dengan volume udara keluar kedalam spirometri selama 3
detik. Secara umum digunakan untuk lebih banyak yaitu volume udara yang
diekspirasi kedalam spirometri dengan nilai normal 70% dari FVC (Ganong,2005)
3. Hasil dari responden
a) Responden 1
Setelah dilakukan pengukuran gangguan fungsi faal paru dengan spirometer
didapatkan data bahwa responden tersebut memiliki gangguan fungsional
golongan ringan (60-79%) menurut variable FVC (kapasitas vital paksa) dengan
nilai 77,9%. Jika ditinjau dari FEV1 memiliki gangguan fungsional golongan
ringan (60-79%) dengan nilai 64,3%. Jika ditinjau dari FEV1/FVC memiliki
gangguan fungsional golongan normal (>75%) dengan nilai 84,1%. MVV
(Kekuatan otot pernafasan) pada responden yakni 59,3% dari volume udara yang
dapat dihembuskan sedalam-dalamnya dan dikeluarkan secepat-cepatnya selama
12 detik dengan frekuensi antara 40-70 kali permenit. VC(kapasitas vital) dari
responden ini yakni 64,4% dari total volume inspirasi maximal laki – laki 4800cc.
b) Responden 2
Setelah dilakukan pengukuran gangguan fungsi faal paru dengan spirometer
didapatkan data bahwa responden tersebut memiliki gangguan fungsional
golongan normal (>80%) menurut variable FVC (kapasitas vital paksa) dengan
nilai 105%. Jika ditinjau dari FEV1 memiliki gangguan fungsional golongan
normal (>80%) dengan nilai 116,1%. Jika ditinjau dari FEV1/FVC memiliki
gangguan fungsional golongan normal (>75%) dengan nilai 111,4%. MVV
(Kekuatan otot pernafasan) pada responden yakni 150,2% dari volume udara yang
dapat dihembuskan sedalam-dalamnya dan dikeluarkan secepat-cepatnya selama
12 detik dengan frekuensi antara 40-70 kali permenit. VC(kapasitas vital) dari
responden ini yakni 148% dari total volume inspirasi maximal perempuan 3200cc.
c) Responden 3
Responden ini memiliki kondisi lain dimana yang mempengaruhi kapasitas
pernafasannya yakni dengan kebiasaan merokok selama 2 tahun dengan jenis
rokok filter dengan jumlah 2-3 batang perhari. Setelah dilakukan pengukuran
gangguan fungsi faal paru dengan spirometer didapatkan data bahwa responden
tersebut memiliki gangguan fungsional golongan normal (>80%) menurut
variable FVC (kapasitas vital paksa) dengan nilai 87%. Jika ditinjau dari FEV1
memiliki gangguan fungsional golongan normal (>80%) dengan nilai 95%. Jika
ditinjau dari FEV1/FVC memiliki gangguan fungsional golongan normal (>75%)
dengan nilai 111,3%. MVV (Kekuatan otot pernafasan) pada responden yakni
81,7% dari volume udara yang dapat dihembuskan sedalam-dalamnya dan
dikeluarkan secepat-cepatnya selama 12 detik dengan frekuensi antara 40-70 kali
permenit. VC(kapasitas vital) dari responden ini yakni 82,8% dari total volume
inspirasi maximal laki – laki 4800cc.
G. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian didapatkan :
1. Setelah dilakukan pengukuran spirometer, ketiga responden memiliki gangguan fungsi
faal paru golongan normal karena memiliki prosentase lebih dari 80%.
2. Ditinjau dari FEV1/FVC ketiga responden memiliki gangguan fungsional golongan
normal
3. Ditinjau dari MVV (Kekuatan otot pernapasan) ketiga responden termasuk dalam
kondisi normal.
4. Sedangkan kapasitas paru masing- masing responden 64,4% dari total volume inspirasi
maksimal laki-laki (4800 cc), 148% dari total volume inspirasi maksimal perempuan
(3200cc) dan 82,8% dari total inspirasi maksimal laki-laki 48000cc.