-
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
ANALISIS PERAN BADAN KREDIT DESA DURENAN TERHADAP
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA DURENAN
KABUPATEN TRENGGALEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
RISKA HALILINIKMAH
NIM. 12401173170
Dosen Pembimbing Lapangan
Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak.,M.M., C.A.
NIP. 19720908 200710 2 001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
-
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 18 September 2020
Di : Tulungagung
Judul laporan : Analisis Peran Badan Kredit Desa Durenan Terhadap Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Desa Durenan Kabupaten
Trenggalek
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Sri Dwi Estiningrum, Se., Ak., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
Siswahyudianto, M, M.
NIP. 2015068402
-
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,
rahmat, dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu tugas yang diberikan
kampus Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung)
sebagai tugas individu laporan yang juga digunakan sebagai bukti telah
mengikuti PPL selama kurang lebih 1 bulanyakni mulai tanggal 01 Agustus
sampai 31 Agustus 2020.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman
Jahilliyah menuju zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam. Yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Dalam melaksanakan PPL di Lembaga BKD (Badan KreditDesa)
Durenan, saat pelaksanaan program maupun penyusunan laporan ini
tentunya ada banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.
Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku kepala laboratorium FAkultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Ibu Sri DwiEstiningrum, SE.Ak.,M.M., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta perhatian
kepada mahasiswa selama menjalankan PPL.
-
iv
5. BapakImam Syafi’i S.ES.Pd.,selaku Kepala kantor BKD (Badan
KreditDesa) Durenan.
6. Bapak Ihwan Sultoni,selaku Ketua Pelaksana Operasional BKD (Badan
Kredit Desa) Durenan, yang telah membantu pelaksanaan Praktik
Pengalaman lapangan (PPL) ini dengan memberikan informasi yang
diperlukan dalam laporan.
7. Seluruh staff di BKD (Badan KreditDesa) Durenan yang telahmembantu
dan mebimbing kami selama proses PraktikPengalamanLapangan (PPL).
8. Orang tua dan suamiyang selalu mendoakan dan mendukung saya.
9. Teman-teman dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan
laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga segala bantuan
dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah
SWT.
Akhir kata, penyusun berharap laporan praktik pengalaman lapangan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
RISKA HALILINIKMAH
NIM. 12401173170
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ........................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1
B. Tujuan Dan Kegunaan ....................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................... 6
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................ 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................ 8
BAB III : PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Landasan Teori .................................................................................. 10
B. Analisis Peran BKD (Badan Kredit Desa) Durenan Terhadap UMKM di
Desa Durenan .................................................................................... 16
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 20
B. Saran-saran........................................................................................ 20
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Berita acara harian individual
2. Bukti bimbingan konsultasi dengan DPL
3. Dokumentasi kegiatan PPL
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau instansi di
bidang jasa keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dan
menyalurkan dari masyarakat. Lembaga keuangan terdiri dari lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Dalam operasionalnya
terdapat lembaga keuangan non bank yang dikelola oleh Pemerintah Desa
yng masuk dalam program BUMdes. Sejak awal dibentuknya program
BUMDes sampai saat ini oleh pemerintah, masih banyak desa yang
bingung mengembangkan BUMDes-nya. Hal ini disebabkan salah
satunya oleh minimnya pemahaman masyarakat mengenai BUMDes,
bahkan di tingkat Kepala Desa masih banyak yang tidak yakin BUMDes
menciptkan manfaat ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
warganya.1
Sebagai program pemerintah BUMDes ini belum dijalankan
secara efektif oleh beberapa desa. Bahkan hanya desa tertentu saja yang
dapat menjalankan program tersebut, kondisi geografi juga mempunyai
pengaruh besar terhadap akses informasi mengenai BUMDes misal desa-
desa di wilayah kepulauan terpencil. Kendala lain yaitu kualitas
sumberdaya manusia atau (SDM) juga menjadi agenda yang menghambat
perkembangan BUMDes. Tingkat pendidikan sebagian Kepala Desa dan
para perangkat desa adalah salah satunya. SDM menjadi hal yang sangat
penting dalam mempengaruhi program ini dan untuk merumuskan
kebijakan ekonomi di Desa.
Salah satu Unit Usaha BUMDes yaitu BKD (Badan Kredit Desa).
Dari beberapa Desa di kabupaten Trenggalek Desa Durenan merupakan
salah satu desa yang sudah menjalankan program BUMDes.Desa ini
mempunyai program BUMDes dengan membentuk dan menjalankan
lembaga keuangan Desa yang berguna untuk membantu kesejahteraan
1 Berdesa.com
-
2
ekonomi di Desa Durenan. Dalam operasionalnya BKD melakukan
kegiatan simpan pinjam kepada seluruh masyarakat Desa Durenan dalam
rangka membantu mengembangkan usaha melalui produk-produk yang
ada di BKD. Produk yang dijalankan berupa pinjaman mingguan,
bulanan, dan musiman.
Dengan adanya Lembaga Keuangan yang masih beroperasi di
Desa Durenan ini serta sesuai aturan dari akademisi, karena adanya
COVID-19 mahasiswa diharuskan PPL secara mandiri di desanya
masing-masing. Saya memilih lembaga keuangan BKD (Badan Kredit
Desa) Durenan untuk dijadikan tempat Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dengan judul “Analisis Peran BKD (Badan Kredit Desa)
Durenan Terhadap UMKMdi Desa Durenan”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
menerapkan berbagai kemampuan potensial secara utuh, membentuk
mahasiswa agar menjadi calon tenaga kerja yang terampil dan
profesional dan khususnya untuk studi banding antara teori yang
dipelajari dalam perkuliahan dengan realitas praktik yang dilakukan
sehingga mahasiswa dituntut berperan aktif dalam pengelolaan di
lembaga kantor BKD (Badan Kredit Desa) Durenan. Selain itu, Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) berfungsi sebagai bekal bagi mahasiswa
agar memiliki pengalaman secara nyata dalam dunia kerja.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan diadakannya praktik pengalaman lapangan (PPL)
yaitu:
a. Kegunaan Teoritis
Secara teori, mahasiswa dapat belajar menerapkan teori
yang di dapat dari bangku perkuliahan ke dalam lembaga BKD
Durenan.
b. KegunaanPraktis
-
3
Secara praktis, mahasiswa dapat melakukan tugas-tugas
yang sesuai denganbidangnya, dapat mengaplikasikan ilmu dan
ketrampilan yang telah diperoleh pada mata kuliah dan sekaligus
menambah wawasan dalam dunia kerja. Selain itu, mahasiswa
dapat meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam
bekerja.
c. KegunaanAkademis
Secara akademis, dapat meningkatkan kerjasama antara
IAIN Tulungagung dengan kantor BKD Durenan dan dapat
mempromosikan keberadaan akademikdi tengah-tengah dunia
kerja sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan
tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang masing-
masing.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah IAIN
Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2020 sampai
dengan 31 Agustus 2020. Berlangsung kurang lebih 1 bulan dengan
jadwal satu kali praktikdalam satu minggu, dikarenakan lembaga buka
hanya hari selasa.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat atau lokasi pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Perbankan Syariah diselenggarakan di BKD (Badan Kredit
Desa) Durenan yang berlokasi di Jl. Raya Durenan No. 13, Durenan,
Kec. Durenan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur 66381.
-
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah BKD (Badan Kredit Desa) Durenan
BKD (Badan Kredit Desa) Durenan merupakan lembaga keuangan
yang ada di Desa Durenan dibawah naungan BUMDes. BKD (Badan
Kredit Desa) Durenan beroperasi sejak tahun 1971 setelah
mendapatkan izin usaha berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
No.Kep.264/DDK/II/9/1971 pada tanggal 28 September 1971.
Adapun Nomor izin usaha BKD Durenan yaitu
No.Kep.264/DDK/II/9/1971/017.
BKD Durenan bergerak dalam melakukan kegiatan simpan dan
pinjam sebagai Bank Desa telah memperoleh izin usaha dari OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) sebagai pengawas operasional perbankan.
Akan tetapi berdasarkan keputusan deputi komisioner pengawas
perbankan I otoritas jasa keuangan Nomor KEP.107/PB.I/2020 pada
tahun 2014 telah dilakukan pencabutan izin usahanya dan
disamaratakan dengan Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Undang-
Undang dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan
dengan peraturan Pemerintah.
Setelah adanya pencabutan izin usaha Bank Desa di Kabupaten
Trenggalek pada tanggal 18 Juni 2020 yang diberikan status sebagai
Bank Perkreditan Rakyat, maka lembaga tersebut bertransformasi
menjadi Unit Usaha BUMDes.
2. Letak Geografis
BKD Durenan terletak di JL. Raya Durenan No. 13, Durenan,
Kec. Durenan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur 66381.Lokasi BKD
(Badan Kredit Desa) Durenan sangat strategis yang berada ditengah
kota Desa Durenan yang sangat mudah terjangkau oleh masyarakat,
diantaranya dekat dengan pemukiman warga, Balaidesa, Sekolah,
-
5
Pedagang (toko) sehingga mudah terjangkau dan akan berdampak
baik untuk kinerja lembaga.
3. Visi dan Misi BKD (Badan Kredit Desa) Durenan
a. VisiBKD Durenan
Meningkatkan perekonomian pedesaan.
b. Misi BKD Durenan
Memudahkan akses permodalan, mendidik masyarakat agar
gemarmenabung, memberantas system ijon mempersempit gerak
rentenir.
4. Struktur Organisasi
Nama-nama pegawai dari Kantor BKD Durenan:
Nama Jabatan
Imam Syafi’I S.E, S.Pd Dewan Pengawas I
Nurudin Dewan Pengawas II
Ihwan Sultoni Ketua Pelaksana Operasional
Sadjo Pelaksana Operasional I
Murkam Pelaksana Operasional II
5. Gambar/Tugas Struktur Organisasi BKD (Badan Kredit Desa)
Durenan
Dewan Pengawas I
Ketua Pelaksana Operasional
Pelaksana Operasional II
Pelaksana Operasional 1
Dewan Pengawas II
-
6
Adapun gambaran deskripsi tugas struktur organisasi yang ada di
BKD Durenan yaitu:
a. Dewan Pengawas adalah organ perusahaan yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan Pengurusan perusahaan. Bertugas
mengawasai pelaksanaan operasional di BKD.
b. Ketua Pelaksana Operasional bertugas. pengelolaan BUMDesa,
menumbuhkembangkan BUMDes dengan memberdayakan
sumber daya dan potensi desa, membangun kemitraan dengan
lembaga desa lainnya, bersama pemerintah Desa menyusun
rencana kerja dan rencana anggaran tahunan, menyampaikan
laporan pertanggung jawaban setiap akhir tahun.
c. Pelaksana Operasional adalah perseorangan yang diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Desa, dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam untuk bukaan setiap
harinya.
d. Pelaksana Operasional I bertugas sebagai juru bayar (teller).
e. Pelaksana Operasionla II bertugas sebagai juru tagih.
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di BKD (Badan Kredit
Desa) Durenan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) dengan sebuah institusi atau lembaga sebagai
sarana pembelajaran bagi mahasiswa. Disini mahasiswa tidak hanya
dituntut mempunyai kecerdasan intelektual namun harus mempunyai
kemampuan dasar yaitu empat kemampuan dasar yang harus dimiliki
adalah pengetahuan, keterampilan, kreatifitas, dan sikap. Keempat
tersebut belum sepenuhnya diperoleh mahasiswa ketika berada di
Perguruan Tinggi.
Selama PPL di BKD (Badan Kredit Desa) durenan ada beberapa
hal yang saya kerjakan dan pelajari yaitu mulai dari wawancara petugas
BKD Durenan, Wawancara nasabah BKD Durenan yang peminjamannya
untuk usaha, mengamati proses kerja, membantu pelayanan administrasi,
-
7
membantu pelayanan nasabah dalam pembayaran angsuran pinjaman,
pencatatan dan pengambilan berkas-berkas yang diperlukan oleh petugas
BKD Durenan.
Setiap hari Selasa pukul 08.00 saya berangkat ke BKD Durenan.
Dikarenakan BKD Durenan hanya buka setiap hari selasa. Saya memulai
aktivitas membersihkan ruangan BKD Durenan. Setelah selesai
mebersihkan ruangan. Saya ikut membantu mencari dan menyiapkan
berkas-berkas yang diperlukan seperti berkas administrasi nasabah.
Dalam hal pelayanan nasabah saya ikut mencatat nama nasabah
yang mengajukan pinjaman. Saat membantu pelayanan saya dapat
mempelajari bagaimana cara BKD Durenan memberi pinjaman untuk
nasabah. Ada syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh BKD Durenan
dalam pengajuan pinjaman yaitu nasabah harus sudah berkeluarga, calon
nasabah peminjam harus datang suami istri, pendapatan nasabah, dan
fotocopy KTP. Terkecuali untuk yang pinjam diatas 3 juta ada jaminan
untuk mengajukan pinjaman.
Syarat pinjaman di BKD Durenan ini menurut saya cukup mudah,
karena ada hal yang mendasari kemudahan syarat pinjaman di BKD
Durenan yaitu
1. Ruanglingkup yang hanya satu desa memudahkan petugas untuk
menyurvei langsung ke lapangan.
2. Sudah menjadi prioritas BKD untuk membantu perekonomian
masyarakat Desa Durenan.
Dalam hal pelayanan pembayaran angsuran nasabah. Saya belajar
dan membantu mencatat besar angsuran yang di bayarkan. Mengecek dan
memastikan uang yang telah diterima sesuai dengan besaran angsuran
yang di cicil. Saya juga dapat mempelajari bahwa di BKD Durenan
menerapkan bentuk sistem cicilan. Ada tiga bentuk cicilan dalam
pinjaman nasabah yaitu, cicilan bulanan yang pembayarannya 8 sampai
12 kali angsuran, mingguan pembayarannya 10 kali angsuran, dan
musiman 3 sampai 6 bulan angsuran.
-
8
C. Permasalahan di Lapangan
Adapun permasalahan yang muncul pada studi kasus di BKD
Durenan yaitu adanya kredit macet yang terjadi terhadap nasabah yang
melakukan peminjaman, baikpinjaman mingguan, bulanan, maupun
musiman. Terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh per bulan
Desember tahun 2016 mengalami jumlah penurunan, padahal dana yang
dikeluarkan untuk pinjaman mengalami peningkatan sebesar 177,395,000
di bandingkan tahun sebelumnya sebesar 144,845,000. Masalah lainnya
yang muncul yaitu tidak ada pengawas lapangan yang melakukan
pengontrolan terhadap dana yang di berikan kepada nasabah, bahwa dana
pinjaman tersebut benar-benar digunakan untuk keperluan usaha.
Dalam pelaksanaannya setiap usaha pasti menemui sebuah
permasalahan. Permasalahan yang akhir-akhir ini muncul di BKD (Badan
Kredit Desa) Durenan yaitu kurangnya minat nasabah karena semakin
banyaknya lembaga keuangan di wilayah Durenan. Selain itu karena
adanya Covid-19 ini, banyak nasabah yangkesulitan membayar angsuran
sehingga terjadi telat bayar, nasabah yang berlatar belakang mendirikan
usaha mikro kecil menengahjuga mendapatkan dampak negatif selama
pandemi. Pendapatan yang berkurang karena menurunnya konsumen
menjadi sebab utama pembayaran angsuran.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam permasalahan di atas, tanggapan dari pihak BKD (Badan
Kredit Desa) Durenan mengenai permasalahan yang terjadi terhadap
penurunan minat nasabah yaitu memang BKD Durenan sendiri jarang
melakukan sosialisasi atau promosi kepada masyarakat Desa Durenan
karena terbatasnya karyawan yang ada di BKD Durenan. Namun BKD
tetap melakukan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat yang
membutuhkan pinjaman atau modal dengan kemudahan pencairan tanpa
agunan. Hal ini yang menjadi keunggulan BKD Durenan, dari pada
lembaga keuangan lainnya yang ada di wilayah Durenan.
Untuk permasalahan kredit macet yang terjadi akhir-akhir ini
memang lebih banyak disebabkan adanya pandemi covid-19, karena
-
9
adanya wabah yang tidak terduga ini menjadikan usaha-usaha sepi
konsumen dan dari pihak BKD berinisiatif menutup telat bayar bagi usaha
yang benar-benar belum mampu membayar dari dana karyawan-karyawan
BKD Durenan.2
2 Wawancara dengan Ihwan Sutoni selaku Ketua Pelaksana Operasional BKD
Durenan, Trenggalek, pada hari Selasa, 11 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB.
-
10
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Landasan Teori
1. Pengertian dan tujuan BKD (Badan Kredit Desa)
Badan Kredit Desa (BKD) merupakan perusahaan milik Desa
yang beroperasi di wilayah Desa yang diurus sebagai perusahaan
tersendiri dan terpisah dari kekayaan lain milik Desa bersangkutan.3
BKD adalah perusahaan milik desa yang beroperasi diwilayah
desa yang diurus sebagai perusahaan tersendiri dan terpisah dari
kekayaan desa lainnya dan tidak boleh untuk memenuhi kebutuhan
desa.4
Tujuan BKD (Badan Kredit Desa) menurut OJK (2013) adalah:
a. Memudahkan akses permodalan.
b. Mendidik masyarakat agar gemar menabung.
c. Memberantas sistem ijon dan mempersempit gerak rentenir.
2. Peran BKD (Badan Kredit Desa)
Peran BKD antara lain :
a. Pemenuhan modal kerja bagi usaha kecil
b. Meningkatkan pendapatan atau taraf hidup
c. Mendorong pembangunan ekonomi desa dan upayapengentasan
keniskinan
d. Membatasi ruang gerak rentenir atau ijon.5
3. Pengertian UMKM.
UMKM menurut UU Republik Indonesia No 20 tahun 2008
tentang UMKM.6 Pasal 1 dari UU teesebut, dinyatakan bahwa usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebgaimana
3Wina Andini, Pengaruh Badan Kredit Desa Terhadap Perekonomian Desa Warga
Margoluwih, Sleman, Yogyakarta, (Skripsi: Institut Pertanian Bogor, 2014), hal. 4 4 Abdullah Ubaid, Studi Memperoleh Kredit Di Badan Kredit Desa (BKD) Kudus,
(Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama, 2008), hal. 4 5 Wina Andini, loc. Cit.
6 Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor: Ghalia Indonesia), hal. 16
-
11
diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
anak cabang yang dimiliki, dikuasi atau menjadi bagian, baik
langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.7
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki
kriteria sebagai berikut:
a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau
badan usaha milik perorangan.
b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasi atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar.
4. Keunggulan dan Kelemahan UMKM
UMKM memiliki beberapa keunggulan yang mampu menjadi
basis pengembangan ekonomi pada masa yang akan datang antara
lain:
a. Penyediaan lapangan kerja, peran industri kecil dalam penyerapan
tenaga kerja patut diperhitungkan, mampu menyerap sampai
dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.
b. Sumber wirausaha baru, keberadaan usaha mikro kecil menengah
selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya
wirausaha baru.
7Jerry RH Wuisang dkk, Konsep Kewirausahaan Dan UMKM, (Sulawesi: Yayasan
Makaria Waya, 2019), hal.56
-
12
c. Memiliki sekmen usaha pasar yang unik, melaksanakan
menejemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.
d. Memanfaatkan sumberdaya alam sekitar, industri kecil sebagian
besar memanfaatkan SDA, limbah, sampai dari industri besar atau
industri lainnya.
e. Memiliki potensi yang berkembang. Berbagai upaya pembinaan
yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan
bahwa industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan
mampu untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.
Kelemahan yang sering menjadi faktor penghambat dan
permasalahan dari usaha mikro antara lain:
a. Kendala permodalan usaha, sebagian besar industri kecil
memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil,
sehingga sulit untuk mengembangkan usaha. Kebanyakan UMKM
di Indonesia dianggap belum layak di layani kredit perbankan.
Harus diakui bahwa tidak semua bank memiliki komitmen untuk
melayani sekmen UMKM, karena karakteristik yang berbeda
sekmen korporasi.8
b. Kendala pemasaran produk, sebagian besar pengusaha industri
kecil lebih memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan
fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengaksesnya,
kususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga
sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercai mutu prduk
industri kecil.
f. Masih terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia.9
5. Pemberian Kredit
Pengertian Kredit
8 Rio F. Wilantara, Rully Indrawan, Strategi Dan Kebijakan Pengembangan UMKM,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2016), hal. 44 9Jerry RH Wuisang dkk, Konsep Kewirausahaan Dan UMKM, hal.67
-
13
Kredit berasal dari kata Romawi Credere artinya percaya. Dalam
Bahasa Belanda Vertrouwen, dalam Bahasa Inggris Believe atau
confidence yang artinya percaya.
Pengertian kredit menurut Pasal 1 sub 12 undang-undang nomor 10
tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
dengan pemberian bunga.
Kredit secara umum adalah kemampuan untuk melaksanakan
suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji,
pembayaran akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan
beragam kebutuhan akan kebutuhan jenis kreditnya.10
Secara umum
jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai
segi adalah sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi kegunaan
Ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit, yaitu:
1. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang biasanya diguanakan untuk keperluan
perluasan usaha atau membangun proyek /pabrik baru dimana
masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih
lama dan bisanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan
utama suatu perusahaan.
2. Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya.
b. Dilihat dari segi tujuan kredit
Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit adalah sebagai berikut:
1. Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan
usaha atau produksi.
10
Ismail MBA, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2010), hal.93
-
14
2. Kredit konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk
dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
3. Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang digunakan untuk
kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
Jenis kredit dilihat dari segi jangka waktu adalah sebagai berikut:
1. Kredit Jangka Pendek, kredit ini merupakan kredit yang
memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling
lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja.
2. Kredit Jangka Menengah, jangka waktu kreditnya berkisar
antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini
dapat diberikan untuk modal kerja.
3. Kredit Jangka Panjang, merupakan kredit yang masa
pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun atau
lima tahun.
d. Dilihat dari segi jaminan
Jenis kredit yang dilihat dari segi jaminan adalah sebagai berikut:
1. Kredit dengan jaminan, merupakan kredit yang diberikan
dengan suatu jaminan tertentu.
2. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa
jaminan barang atau orang tertentu.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
Jenis kredit yang dilihat dari sektor usaha adalah sebagai berikut:
1. Kredit pertanian
2. Kredit peternakan
3. Kredit industri
4. Kredit pertambangan
5. Kredit Pendidikan
6. Kredit profesi
-
15
7. Kredit perumahan
8. Dan sektor-sektor usaha lainnya11
6. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara
pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum,
kemudian ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau
produktif.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan
hukum sebagai berikut:
a. Pengajuan berkas-berkas
Dalam hal ini, permohonan mengajukan kredit yang digunakan
dalam suatu proposal kemudian dilampiri dengan berkas-berkas
lainnya yang dibutuhkan pengajuan proposal kredit hendaknya
berisi: latar belakang perusahaan, maksud dan tujuan, besarnya
kredit dan jangka waktu, cara pemohon mengembalikan kredit,
jaminan kredit.
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah
lengkap sesuai persayaratan.
c. Wawancara I
Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah
berkas-berkas tersebut sesuai dengan lengkap seperti dengan
yang bank inginkan.
d. On the spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan.
Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan dengan hasil
wawancara I.
e. Wawancara II
11
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali 2008), hal. 22
-
16
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot
di lapangan.12
Dalam BKD Durenan sudah ada prosedur akan tetapi
kurangnyaakan penyelidikan calon nasabah sehingga dana
pinjaman dari BKD Durenan untuk nasabah belum tentu
digunakan untuk modal usaha. Kurangnya analisis usaha untuk
calon nasabah BKD Durenanmengakibatkan banyak dari nasabah
menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi, kepentingan pribadi
dalam artian konsumtif pribadi sehingga hal tersebut yang
mengakibatkan kredit macet.
B. Analisis Peran BKD (Badan Kredit Desa) Durenan Terhadap
UMKM Desa Durenan
Dalam praktiknya BKD Durenan sudah sesuai dengan perannya
salah satunya yaitu membantu permodalan UMKM di Desa Durenan
yang selanjutnya mendorong pembangunan ekonomi desa dalam upaya
pengentasan kemiskinan. Dalam hal teknis BKD Durenan juga
menerapkan kemudahan dalam pengajuan pinjaman kredit pada
nasabahnya sehingga membuat masyarakat sangat terbantu untuk
memenuhi perekonimannya karena cepatnya pencairan terlebih tanpa
agunan dengan syarat tertentu.
Dengan kemudahan pengajuan pinjaman, secara langsung akan
berdampak baik dalam peningkatan pendapatan masyarakat/taraf hidup.
Masyarakat desa yang membutuhkan tambahan modal untuk
membesarkan usahanya akan cepat terealisasi. Dari hal ini peran BKD
Durenan sangat terasa oleh masyarakat desa Durenan berdasarkan
kemudahannya.
BKD Durenan juga mampu menjawab perannya yaitu sebagai
pembatas ruang gerak rentenir di Desa Durenan. Operasional yang
12 Tanri F. Turuis, Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dengan Menggunakan Prinsip-
Prinsip Good Corporate Governance Pada PT. Bank Sulutgo, Volume 17 No. 01
tahun 2017, hal.115
-
17
dijalankan BKD Durenan sebagai pembantu perekonomian Desa
Durenan,meminjamkan dana dengan bunga yang cukuprendah dan tanpa
menerapkan tagihan paksa pada nasabahnya (rentenir). Nasabah yang
menunggak cicilannya dapat diselesaikan dengan cara lebih
kekeluargaan seperti menghubungi nasabah yang bersangkutan terlebih
dahulu untuk mengetahui penyebabnya dan menentukan solusi bersama
secara baik.
Karena BKD mampu berkontribusi secara nyata, peran dan
fungsinya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu BKD
dapat mendapatkan kepercayaan masyarakat durenan meskipun belum
sepenuhnya dari masyarakat durenan tau keberadaan dan bagaimana
peran BKD Durenan.Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan
jumlah pendapatan yang diterima BKD Durenan setiap tahunnya.
Berikut merupakan data jumlah pendapatan dan jumlah pinjaman
BKD Durenan perdesember tahun 2015-2019:
Tahun Jumlah
Pendapatan
Jumlah Pinjaman
2015 69,862,870 144,845,000
2016 65,630,601 177,395,000
2017 75,542,028 163,017,500
2018 85,009,374 174,052,500
2019 89,154,954 212,137,500
Sumber : Laporan Keuangan BKD Durenan 2015-2019
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pendapatan BKD
Durenan mengalami peningkatan seiring dengan jumlah pinjaman yang
di keluarkan setiap tahunnya meski ada ada satu periode yang mengalai
penurunan. Melalui aktifitas peminjaman secara mingguan, bulanan, dan
musiman BKD Durenan dapat memperoleh keuntungan berupa bunga
pinjaman, bunga giro, bunga tabungan, dan bunga deposito. Akan tetapi
karena syarat melakukan peminjaman yang ada di BKD Durenan terlalu
fleksibel dan tidak menggunakan agunan, menyebabkan terjadinya kredit
-
18
macet, sehingga pada tahun 2016 justru mengalami penurunan
pendapatan, padahal jumlah pinjaman yang tercatat mengalami
peningkatan.
Dengan adanya perbaikan dari tahun ke tahun berupa prinsip
kehati-hatian, pendapatan BKD Durenan mengalami peningkatan
kembali seiring dengan jumlah pinjaman yang dikeluarkan. Terlepas dari
hak itu BKD Durenan sangat berperan dalam peningkatan perekonomian
Desa Durenan. Aktifitas usaha masyarakat Desa Durenan sangat terbantu
dan memunculkan para usahawan baru yang memang membutuhkan
modal untuk merintis usahanya. Adapun yang perlu diperbaiki yaitu
kembalinya dilakukan prinsip kehati-hatian sebelum melakukan
pencairan dana untuk memberikan permodalan terhadap para calon
nasabah.
Namun, halnya saat ini karena adanya pandemi covid19
mengakibatkan nasabah BKD Durenan sangat merasakan dampaknya
pada penurunan pendapatan, sehingga ada yang belum mampu
membayar angsuran tepat waktu, tidak seperti sebelum adanya pandemi
covid19. Menyikapi tunggakan karena musibah wabah yang tidak
disangka ini, BKD Durenan memberikan solusi yaitu sedikit
melonggarkan pembayaran angsuran dengan menambah waktu jatuh
tempo angsuran dan menutup terlebih dahulu sebagian tunggakan
tersebut.
Terkait dengan peran nyata BKD Durenan, beberapa UMKM yang
menjadi nasabah diantaranya:
a. Usaha opak telo milik pak Adib memilih pinjaman bulanan untuk
modal usaha di BKD Durenan dengan 12 kali angsuran. Yang
awalnya usahanya yang masih manual dan tidak bisa produksi banyak
karena terkendala moda, setelah itu pak Adib berfikir untuk
menambah pemasaran usahanya dengan memasarkan via online jadi
tidak hanya dititipkan ke toko-toko, sehingga produksi yang dulunya
hanya sebatas untuk dititipkan di toko sekarang produksi opak telo
-
19
pak Adib lebih banyak karena banyak juga konsumen yang pesan via
online dan sekarang bisa kirim sampai keluar jawa.
b. Usaha kos-kosan milik pak Purnomo memilih pinjaman bulanan
untuk modal usaha di BKD Durenan dengan 12 kali angsuran. Pak
Purnomo sudah 3 tahun memulai usaha kos dan mempunyai 3 kamar
untuk disewakan, karena peluangnya besar dan banyak yang
menanyakan kos akhirnya pak Purnomo mempunyai inisiatif untuk
membesarkan kos-kosannya dengan menambah kamar. Dari sini awal
Pak Purnomo mengajukan pinjaman di BKD Durenan. Dengan
pinjaman itu Pak Purnomo terbantu dalam hal modal pembangunan
usaha kos-kosannya. Sekarang Pak Purnomo bisa menambah 6 kamar
baru dan semua sudah terisi oleh anak-anak kos.
c. Usaha toko Ibu Siti yang melakukan pinjaman di BKD Durenan untuk
modal usaha dengan melakukan pinjaman dengan 8 kali angsuran.
Usaha ibu Siti dulunya hanya toko kecil yang hanya menjual produk-
produk tertentu saja, setelah melakukan pinjaman di BKD
Durenantoko Ibu Siti dapat menambah produk yang di jual di tokonya
dan sekarang pendapatan Ibu Siti semakin bertambah kareana tokonya
semakin besar akibat banyak produk yang dijual ditokonya.
-
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II
tahun 2020 ini dilaksanakan di desanya masing-masing secara mandiri.
Dengan ini saya memutuskan untuk melakukan observasi PPL di BKD
(Badan Kredit Desa) Durenan. BKD Durenan yaitu perusahaan milik
Desa yang beroperasi di wilayah Desa yang diurus sebagai perusahaan
tersendiri dan terpisah dari kekayaan lain milik Desa bersangkutan. BKD
mempunyai peran dalam membantu perekonomian masyarakat Desa. Dari
observasi yang sudah dikerjakan selama 31 hari di BKD Durenan, dapat
di tarik kesimpulan bahwa dari keseluruhan operasional yang di jalankan
BKD Durenansudah memenuhi perannya dalam perkembangan UMKM
Desa Durenan. Terutama dalam segi permodalan yaitu dengan
memberikan kemudahan pengajuan pinjaman bagi UMKM Desa
Durenan,BKD Durenan secara langsung dapat mampu mendorong
pembangunan ekonomi, meningkatkan pendapatan atau taraf hidup, dan
membatasi ruang gerak rentenir.
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam sebagai pengelola praktik,
diharapkan selalu menjaga hubungan baik dengan instansi/lembaga
tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) umumnya, dan BKD
(Badan Kredit Desa) Durenan khususnya, sehingga dapat terjalin
hubungan kerjasama yang berkelanjutan, memberikan pengarahan
yang lebih jelas dan terstruktur kepada mahasiswa Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL), dan berkenan untuk menerima mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yang selanjutnya.
2. Untuk BKD Durenan
Untuk menunjang lebih banyaknya nasabah, perlu ditambah
strategi pemasaran misalkan tulisan/banner di depan kantor BKD yang
-
21
berisikan produk BKD agar lebih dikenal oleh masyarakat Durenan.
Meningkatkan sosialisasi terkait BKD Durenan kepada masyarakat
Desa Durenan dengan cara mendatangi acara atau tempat yang sering
dikunjungi oleh masyarakat guna menjelaskan produk yang dimiliki
BKD Durenan.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta PPL
Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), lebih mempersiapkan diri dalam melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL), serta diharapkan lebih giat dan
profesional dalam praktik di lapangan dan mengembangkan ilmu yang
diperoleh dari kegiatan PPL.
-
22
DAFTAR RUJUKAN
Andini Wina, 2014. Pengaruh Badan Kredit Desa Terhadap Perekonomian
Desa Warga Margoluwih, Sleman, Yogyakarta. Skripsi: Institut Pertanian
Bogor.
https://www.berdesa.com/badan-kredit-desa-se-banyuwangi-melebur-jadi-
bumdes-bersama/
Indrawan Rio F. Wilantara, Rully. 2016. Strategi Dan Kebijakan
Pengembangan UMKM. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali.
MBA Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tambunan Tulus T.H. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Turuis Tanri F.. 2017. Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dengan
Menggunakan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada PT.
Bank Sulutgo, Volume 17 No. 01.
Ubaid Abdullah. 2008. Studi Memperoleh Kredit Di Badan Kredit Desa (BKD)
Kudus. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama.
Wuisang Jerry RH dkk. 2019. Konsep Kewirausahaan Dan UMKM. Sulawesi:
Yayasan Makaria Waya.
Wawancara dengan Ihwan Sutoni selaku Ketua Pelaksana Operasional BKD
Durenan, Trenggalek, pada hari Selasa, 11 Agustus 2020 pukul 09.00
WIB.
https://www.berdesa.com/badan-kredit-desa-se-banyuwangi-melebur-jadi-bumdes-bersama/https://www.berdesa.com/badan-kredit-desa-se-banyuwangi-melebur-jadi-bumdes-bersama/
-
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II
TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020, bertempat di Lembaga BKD (Badan
Kredit Desa) Durenan/Unit Usaha BUMDES Durenan, telah dilaksanakan PPL
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Riska Halilinikmah
NIM : 12401173170
Jurusan : Perbankan Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 01-08-2020 14.00 Membuat pertanyaan yang akan di buat
wawancara kepada ketua lembaga di rumah.
2. Minggu, 02-08-
2020
10.00 Meresume kegiatan webinar pembukaan
PPL.
3. Senin, 03-08-2020 12.58 Memberi konfirmasi secara online kepada
ketua lembaga bahwasanya PPL sudah di
mulai serta meminta izin untuk melakukan
wawancara setiap hari baik online maupun
secara langsung dengan ketua lembaga
Bapak Imam Syafii.
4. Selasa, 04-08- 10.00 Wawancara tentang BKD (Bank Kredit
-
24
2020 Desa) di Trenggalek. BKD (Bank Kredit
Desa) di Trenggalek berjumlah 43 BKD
(Bank Kredit Desa) dan jadwal operasional
hari senin sampai hari jumat. Setiap BKD
(Bank Kredit Desa) operasionalnya
maksimal 4 kali setiap bulannya tetapi ada
juga yang 1 kali setiap bulan. Akan tetapi
pada BKD (Bank Kredit Desa) Durenan
jadwal operasional mendapatkan yang 4
kali dalam sebulan.
5. Rabu, 05-08-2020 08.30 Wawancara online tentang profil lembaga
BKD (Bank Kredit Desa) Durenan.
BKD adalah sebuah Lembaga keuangan
yang bergerak pada kegiatan atau usaha
simpan pinjam yang ada di desa Durenan.
6. Kamis, 06-08-
2020
13.00 Wawancara online dengan ketua BKD
bapak tentang struktur kepengurusan di
BKD (Bank Kredit Desa) Durenan.
Struktur organisasi kepengurusan di BKD
Durenan terdiri dari dua bagian yaitu,
Pertama, pelaksana operasional, yang
bertugas melaksanankan kegiatan usaha
simpan pinjam untuk bukaan setiap harinya
dan pelaksana operasional terdiri dari 3
orang pertama ketua pelaksana operasional,
dan dua orang lagi pelaksana
operasional.Kedua, Dewan Pengawas, yang
bertugas mengawasi pelaksanaan
operasional di BKD Durenan adalah Kepala
Desa, jadi Kepala Desa eksposio yang
lansung menjadi pengawas BKD Durenan.
7. Jumat, 07-08-2020 10.00 Kunjungan ke lapangan atau rumah nasabah
-
25
bertemu dengan pemilik toko Ibu Siti. Saya
wawancarai tentang kelangsungan
usahanya. Menurut informasi yang di dapat,
usaha ibu Siti selama ini berjalan dengan
baik setelah melakukan pinjaman di BKD
Durenan bu Siti dapat menambah produk
yang di jual di tokonya.
8. Sabtu, 08-08-2020 15.00 Kunjungan kerumah ketua BKD Durenan
dengan Bapak Imam Syafii dan
berwawancara mengenai sejarah berdirinya
lembaga BKD. BKD yang dulunya adalah
Bank Desa berdiri sejak tahun 1971 tempat
BKD pun berpindah-pindah yang awalnya
belum berkembang dan tidak mempunyai
kantor yang tetap, setelah mendapatkan
dana dari BRI setelah berkembang
akhirnya sekarang mempunyai kantor
sendiri yang loasinya di balai desa.
9. Minggu, 09-08-
2020
19.00 Membuat draft laporan
10. Senin, 10-08-2020 18.40 Membuat draft laporan
11. Selasa, 11-08-
2020
08.30 Melakukan kunjungan ke lembaga BKD
Durenan. Saya membantu Bapak Murkam
sebagai pelaksana operasional II untuk
melayani transaksi nasabah yang bernama
Bapak Heru. Transaksi tersebut berupa
pembayaran pinjaman oleh Pak Heru
dengan cara mengangsur. Uang pinjaman
Pak Heru di BKD Durenan digunakan
untuk membesarkan usahanya yaitu usaha
jamu.
12. Rabu, 12-08-2020 10.00 Berkunjung ke salah satu nasabah BKD
-
26
Durenan yaitu atas nama Bapak Adib. Saya
melakukan observasi tentang usaha yang
dimiliki Bapak Adib, beliau mempunyai
usaha opak telo dengan modal pinjaman
dari BKD Durenan. Bapak Adib memilih
pinjaman yang bulanan yaitu dengan 8 kali
angsuran karena usahanya yang masih
manual belum besar seperti menggunakan
mesin, jadi untuk pendapatan belum bisa
mencapai target untuk perminggunya.
13. Kamis, 13-08-
2020
14.00 Menanyakan kepada Ibu Atik via wa terkait
keberlangsungan usahanya yaitu salon rias.
Saya menanyakan tentang bagaimana
usahanya setelah melakukan pinjaman di
BKD Durenan. Ibu Atik menjawab
bahwasannya usahanya yang dulu hanya
memiliki beberapa alat rias saja, dengan
adanya pinjaman dari BKD Ibu Atik bisa
menambah alat rias yang sudah cukup
lengkap.
Namun karena usahanya ini termasuk usaha
freelance, sehingga Ibu Atik hanya bekerja
saat ada panggilan untuk merias, usahanya
ini banyak pemesan ketika musim nikahan
saja. Sehingga bu atik memilih angsuran
musiman.
Bu Atik juga mengutarakan
permasalahannya saat ini. Bahwa ditengah
musim pandemi COVID19 ini panggilan
rias hampir tidak ada.dikarenakan tidak
dibolehkannya acara-acara seperti hajatan
pernikahan. Terlebih beban yang dirasakan
-
27
oleh Bu Atik semakin berat ketika
suaminya jatuh sakit sampai meninggal
dunia saat jatuh tempo untuk membayar
angsuran. Dengan adanya musibah yang
tidak disangaka membuat ini Bu Atik belum
bisa membayar dan akhirnya memberitahu
kepada pihak Lembaga BKD untuk
memberikan keringanan pembayaran
angsuran peminjaman. Akhirnya dengan
peristiwa tersebut pihak lembaga
menyetujui keringanan yang diajukan Bu
Atik yaitu dengan memperbolehkan
membayar separo dari angsuran dan
separuhnya lagi akan dibayarkan bersamaan
angsuran bulan depan.
14. Jumat, 14-08-2020 14.00 Melakukan wawancara kepada Bapak
Ihwan sebagai Ketua Pelaksana Operasional
tentang sejarah BKD Durenan. BKD
(Badan Kredit Desa) Durenan berdiri sejak
tahun 1971. Awalnya BKD Durenan ini
bernama Bank Desa Durenan dan
bekerjasama dengan Bank Rakyat
Indonesia (BRI) yaitu berupa perizinan dan
pendanaan pendirian Bank Desa. Dengan
adanya kerja sama ini, otomatis Bank BRI
ikut campur dalam urusan Bank Desa
Durenan dengan mengangkat Koordinator,
Mantri, dan JTU. Dengan status Bank maka
Bank Desa Durenan juga diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada tahun 2016 Bank Desa Durenan putus
kerjasama dengan BRI dan bertranformasi
-
28
menjadi Badan Kredit Desa (BKD)
Durenan. Karena bukan lagi menyandang
status Bank, maka BKD Durenan sekarang
tidak lagi dalam pengawasan OJK. BKD
Durenan sekarang berdiri dibawah induk
BUMDes. Dengan langsung diketuai oleh
kepala Desa Durenan sekaligus menjadi
Dewan Pengawas.
15. Sabtu, 15-08-2020 11.00 Melakukan diskusi online via WA dengan
Video Call, berhubung hari Sabtu BKD
Durenan libur, maka saya menambah
wawasan sendiri di rumah yaitu dengan
saling bertukar pengalaman dengan teman
saya yang juga melaksanakan PPL
Gelombang 2 yaitu Ilma mengenai
pengalaman di lembaganya yang sama-
sama melaksanakan PPL di Lembaga
keuangan.
16. Minggu, 16-
082020
14.00 Mengerjakan resume 1000 words dari
pemateri Pendalaman PPL Gelombang 2.
17. Senin, 17-08-2020 10.00 Menggali informasi BKD Durenan tentang
laporan keuangan 5 tahun terakhir.
18. Selasa, 18-08-
2020
08.30 Melakukan kunjugan ke lembaga BKD
Durenan. Ikut mengerjakan tugas menata
data-data nasabah dan mendampingi Bapak
Ihwan melayani nasabah yang akan
membayar angsuran pinjaman. Setelah
selesai mengerjakan tugas dan sudah tidak
ada nasabah, saya sempat wawancara
sedikit tentang Visi Misi BKD Durenan.
19. Rabu, 19-08-2020 10.00 Berkunjung dan mewawancarai salah satu
nasabah BKD Durenan yaitu Bapak Najib.
-
29
Pak Najib mempunyai usaha pengelasan
seperti membuat pagar, rak toko, tangga
besi dll. Pak Najib meminjam uang untuk
modal usahanya dengan memilih angsuran
bulanan 8 kali angsuran. Awalnya Pak
Najib hanya membuka usaha las kecil-
kecilan dengan hanya menerima pesanan
pembuatan pagar saja, semakin lama Pak
Najib ingin menambah produksinya dengan
bukan hanya membuat pagar tetapi juga
membuat tangga dari besi, rak besi, dan
garasi mobil dengan modal yang sudah
didapatkan dengan ditambah meminjam
dari BKD Durenan.
20. Kamis, 20-08-
2020
09.30 Melakukan kunjungan ke salah satu
nasabah BKD Durenan yaitu Bapak
Purnomo. Pak purnomo mempunyai usaha
kos-kosan, sudah 3 tahun pak Purnomo
memulai usaha ini. Dahulu hanya
mempunyai 3 kamar untuk di sewakan kos,
karena peluangnya besar dan banyak yang
menanyakan kos akhirnya pak Purnomo
mempunyai inisiatif untuk membesarkan
kos-kosannya dengan menambah kamar.
Dari sini awal Pak Purnomo mengajukan
pinjaman di BKD Durenan. Dengan
pinjaman itu Pak Purnomo terbantu dalam
hal modal pembangunan usaha kos-
kosannya. Sekarang Pak Purnomo bisa
menambah 6 kamar baru dan semua sudah
terisi oleh anak-anak kos.
21. Jumat, 21-08-2020 09.00 Melakukan evaluasi tentang nasabah yang
-
30
bermasalah pada angsuran pembayaran.
22. Sabtu, 22-08-2020 19 .00 Membuat cover, halaman persetujuan atau
pengesahan untuk laporan akhir. Dan
menyelesaikan resuman pendalaman materi
1000 words.
23. Minggu, 23-08-
2020
19.00 Membuat pertanyaan yang akan dibuat
wawancara dengan narasumber selanjutnya.
24. Senin, 24-08-2020 09.30 Mengunjungi lokasi usaha yang merupakan
salah satu nasabah dari BKD Durenan yaitu
Ibu Atik. Ibu Atik mengajukan pinjaman
untuk menambah tempat dan berbagai
macam menu di warungnya, dengan tempat
yang semakin luas dan lebih banyak
menunya menjadikan warung Bu Atik
semakin hari juga semakin banyak
dikunjungi pelanggan baru. Karena
tempatnya juga strategis di tengah-tengah
sekolahan dan lembaga-lembaga
menjadikan keputusan Bu Atik untuk
meminjam modal di BKD Durenan sangat
tepat untuk memperbesar warungnya.
25. Selasa, 25-08-
2020
09.00 Berangkat ke BKD Durenan dan meminta
izin berpamitan kepada ketua lembaga dan
karyawan yang lain bahwa hari ini menjadi
hari terakhir observasi PPL di lembaga
BKD Durenan.
26. Rabu, 26-08-2020 14.00 Mengerjakan laporan akhir Bab I.
27. Kamis, 27-08-
2020
19.30 Mengerjakan laporan akhir Bab II.
28. Jumat, 28-08-2020 14.00 Berkoordinasi dengan DPL Ibu Esti via
zoom, memberikan penyuluhan tentang
pelaksanaan selama PPL, seperti kendala
-
31
yang dialami selama PPL. Saya
berkonsultasi mengenai cara dokumentasi
secara voice note menggunakan via
whatsap. Dari hasil penjelasan Bu Esti
wawancara secara voice note itu dapat di
dokumentasikan dengan cara di screenshot
dan diberi nomor tanggalnya.
29. Sabtu, 29-08-2020 18.17 Mengerjakan laporan akhir Bab III dan
mencari referensi dari jurnal.
30. Minggu, 30-08-
2020
19.30 Mengerjakan laporan akhir Bab III.
31. Senin, 31-08-2020 15.00 Mengerjakan laporan akhir Bab IV dan
menyelesaikan semua tugas laporan akhir.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Ttd
RISKA HALILINIKMAH
NIM. 12401173170
-
32
Lampiran 2
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Riska Halilinikmah
NIM : 12401173170
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
Tempat PPL : BKD Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten
Trenggalek
Judul Laporan : Analisis Peran Badan Kredit Desa Terhadap Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Desa Durenan Kabupaten
Trenggalek
No Tanggal Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. 30-07-2020 Pengarahan pelaksanaan PPL Tatacara PPL virtual
dengan menjaga etika
dan citra almamater
2. 03-08-2020 Konsultasi Judul Judul lebih
mendekatkan dengan
permasalahan di
lapangan dan sesuai
jurusan
3. 12-08-2020 Judul Judul disetujui
4. 21-8-2020 Laporan harian - Kerjakan setiap tugas
segera.
- Tugas harian
berdasarkan aktivitas
yang dilakukan.
- Tidak diperkenankan
tidak memiliki
kegiatan dalam satu
hari
-
33
5. 28-08-2020 Pelaporan tugas harian Laporan harus disertai
dengan bukti
pendukung berupa foto,
video dan/atau rekaman
suara selama
kegiatan
6. 28-8-2020 Pengarahan penyusunan laporan
akhir PPL
Persamaan persepsi
akan laporan akhir
7. 07-9-2020 Pengumpulan laporan PPL Penyempurnaan dan
pengecekan
kelengkapan. laporan
Tulungagung, 18 September 2020
Sri Dwi Estiningrum, Se., Ak., M.M., C.A
NIP.197209082007102001
-
1
Lampiran 3
Dokumentasi Kegiatan PPL
1. Memberi konfirmasi secara online kepada ketua lembaga bahwasanya PPL
sudah di mulai.
2. Kunjungan ke UMKM
3. Kunjungan ke lembaga BKD Durenan
-
2
4. Wawancara dirumah Ketua Pelaksana Opersaional BKD Durenan
dengan Bapak Ihwan Sultoni.
5. Konsultasi dengan DPL via Zoom.
-
3
6. Menganalisis data laporan keuangan 2014-2019 dari BKD Durenan.
-
4
7. Berpamitan kepada lembaga BKD Durenan bahwa observasi PPL sudah
selesai.