Download - Laporan Penyuluhan Sadari Lengkap
LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSHIP
KANKER PAYUDARA DAN SADARI
PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR
Oleh
dr. Melisha L. Gaya
Pembimbing:
dr. Hj. Evi Mutia Afriyeti
BANDAR LAMPUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk
mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum
kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar. Kanker
payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI,
pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat
menekan angka kematian sebesar 25-30%.
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker
payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis
sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita
menjalani SADARI (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada
hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah
secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan
untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri
dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari
30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun ke bidan
atau dokter untuk setiap tahunnya.
\
1.2. Masalah
Masih cukup banyak wanita yang belum mengetahui akan
mudahnya mendeteksi kanker payudara sejak dini untuk mencegah
penanganan yang terlambat. Hal ini menyebabkan banyaknya kasus
kanker payudara yang baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut
dengan angka harapan hidup yang kecil. Fenomena ini disebabkan oleh
minimnya pengetahuan wanita mengenai kanker payudara dan cara
mendeteksinya.
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan kepada pengunjung Posyandu akan
pentingnya mencegah kanker payudara dan langkah-langkah untuk
mendeteksi dini kanker payudara.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran mampu:
Mengetahui bahayanya kanker payudara.
Menyebutkan faktor risiko kanker payudara.
Menjelaskan waktu yang tepat untuk melakukan SADARI.
Menjelaskan langkah-langkah SADARI.
1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Penyuluh
1. Berbagi pengetahuan dan informasi mengenai kanker payudara
khususnya cara mendeteksinya.
2. Menambah kepercayaan diri dalam memberikan penyuluhan kesehatan
1.4.2 Bagi Sasaran
1. Terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku sebagaimana
yang dijelaskan tentang pemeriksaan payudara sendiri
2. Memperoleh kemudahan mendapatkan informasi tentang kanker
payudara dan SADARI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kanker Payudara dan SADARI
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau
luka yang tidak sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri
di payudara. Namun umumnya, kanker payudara ini pada mulanya tidak
menimbulkan nyeri sehingga penderita datang dalam keadaan terlambat,
apalagi bila umurnya sudah tua (Abdurahman,dkk, 2009).
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan
payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi
instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Metode
ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka
penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin
cepat proses pengobatan yang diperlukan.
2.2. Gejala Kanker Payudara
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika
didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di
bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding
dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan
mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :
- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau
berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
- Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,
pembengkakan lengan atau ulserasi kulit (Medicastore, 2010).
2.3. Faktor Risiko Kanker Payudara
a. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.
Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
b. Pernah menderita kanker payudara.
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif
memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah
payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada
payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
c. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita
kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker
payudara.
d. Faktor genetik dan hormonal.
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam
terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang
wanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan
menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga
berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1,
BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa
kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara
genetik mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena
hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama
masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan
hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang
tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan
menyebabkan kanker.
e. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita
yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang
menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya
kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).
f. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause
setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau
belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko
menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah
2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum
usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan menopause ataupun
kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan
pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara
g. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor
lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah
pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama
lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker
payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
h. Obesitas pasca menopause.
Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih
diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai
faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar
estrogen pada wanita yang obes.
i. Pemakaian alkohol.
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan
resiko terjadinya kanker payudara.
j. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia
yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan
produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya
kanker payudara.
k. DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran
memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
l. Penyinaran.
Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada),
pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.
m. Faktor resiko lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium
dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara (Medicastore, 2010).
2.3.
3.4.2 Tujuan SADARI
Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah
dengan mewaspadai payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan
dengan benjolan pada payudara.Umumnya kanker payudara ditemukan pada
stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan ataupun
kelainan pada payudaranya. Padahal, kemungkinan sembuh tentu akan semakin
besar bila benjolan kanker pada terdeteksi lebih awal
3.4.3 Waktu SADARI
pemeriksaan payudara sendiri antara hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus
menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1.
3.4.4 Cara SADARI
1. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin. Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris
atau tidak). Cara melakukan :
o Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,
perubahanputing susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil
berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah
disamping badan.
o Tahap 2
Periksapayudara dengan tangan diangkat di atas kepala.Dengan
maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap
otot atau fascia dibawahnya.
o Tahap 3
Berdiri tegak di depancermin dengan tangan disamping kanan dan
kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan
pada payudara.
o Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/
tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di
daerah axilla.
2. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.
o Tahap 1. Persiapan
Dimulai dari payudara kanan.Baring menghadap ke kiri dengan
membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk
mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk
menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan
kanan Anda di bawah kepala.Gunakan tangan kiri Anda untuk
memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk
memeriksa sembarang benjolan atau penebalan.Periksapayudara
Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.
o Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari
tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan
garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak
Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak.
Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.
Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan
putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah
bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas
menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan.
Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi
seluruh bagian yang ditunjuk.
o Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang
besar.Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan
benjolan yang luar biasa.Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran
kecil sampai ke puting payudara.Lakukan sebanyak 2 kali.Sekali
dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat.Jangan lupa
periksa bagian bawah areolamammae.
o Tahap 4. PemeriksaanCairan Di Puting Payudara.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk
melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.
o Tahap 5. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda
dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
3.4.5 Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter bila menemukan perubahan berikut pada payudara
Anda:
Lekukan, kerutan atau tonjolan di kulit
Puting susu berubah posisi atau masuk ke dalam
Warna kemerahan, pucat, meradang atau membengkak
BAB 2
PERSIAPAN PENYULUHAN
2.1 Panitia penyuluhan
Penanggung Jawab : dr.Djaka Handaya, MPH
Panitia Pelaksana
Ketua : Singgih Adi S
Pemateri : Aya Sophia
Sie Perlengkapan dan dokumentasi : Liling Desta Prasetiani
: Ni Komang Sri Wersita Dewi
Sie Pencatatan : Ayu Dewi Satiti
Ginanjar Prawira Utama
2.2 Koordinasi dengan panitia dan petugas kesehatan
Koordinasi dilakukan pada:
Hari : Rabu, 3 Oktober 2012
Tempat : Ruang tunggu Puskesmas Sukorame – Kediri
Jam : 07.00 – 08.30
Telah dilakukan koordinasi mengenai penyuluhan tentang pentingnya
pengetahuan tentang Periksa Payudara Sendiri, Hal – hal yang dibahas antara lain:
Menjelaskan singkat mengenai latar belakang dan tujuan dari penyuluhan yang
akan dilaksanakan. Menentukan tempat dan waktu penyuluhan yang disesuaikan
dengan kegiatan puskesmas Sukorame. Menyiapkan sarana dan prasarana yang
akan digunakan untuk mendukung kelancaran proses penyuluhan.
2.3 Persiapan tempat penyuluhan
Atas persetujuan kepala Puskesmas, maka penyuluhan akan diselenggarakan
di puskesmas Sukorame.
2.4 Persiapan Materi Penyuluhan
Materi telah disiapkan 3 hari sebelum hari pelaksanaan, materi diambil dari
berbagai sumber termasuk internet.Materi penyuluhan dalam bentuk lembar balik
dikerjakan langsung oleh penyaji.
Alat bantu penyuluhan berupa tempat yang disiapkan oleh pihak
puskesmas.Kemudian media yang digunakan adalah dengan lembar balik.
BAB 3
SASARAN, METODE, DAN MATERI PENYULUHAN
3.1 Sasaran
Masyarakat desa Sukorame dan sekitarnya,terutama wanita, yang sedang berobat
dan mengantar anak yang ingin mengikuti imunisasi di puskesmas Sukorame
3.2 Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah.Ceramah dilakukan dalam waktu
15 menit, untuk menjelaskan topik penyuluhan dengan instrumen melihat Lembar
balik.Tanya jawab dilakukan sekitar 5 menit tentang materi yang sampaikan.
3.3 Alat bantu penyuluhan / alat peraga
Digunakan lembar balik 1 buah.
3.4 Materi Penyuluhan
BAB 4
PELAKSANAAN PENYULUHAN
4.1 Waktu pelaksanaan penyuluhan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 3 Oktober 2012
Waktu : 07.30
4.2 Tempat penyuluhan
Puskesmas Sukorame, Kediri Jawa timur
4.3 Sasaran dan Jumlah peserta
Masyarakat Sukorame dan sekitarnya, yang sedang berobat di Puskesmas
Sukorame, saat penyuluhan sebanyak 15 warga yang hadir.
4.4 Susunan Acara
06.45 Menata tempat penyuluhan
07.00 Koordinasi ulang dengan anggota panitia tentang proses saat
penyuluhan
07.20 Menempati tempat dan tugas masing masing
07.25 Mulai mengarahkan warga untuk duduk pada ruangan tunggu
puskesmas
07.30 Materi dan diskusi
07.50 Acara selesai
BAB 5
HASIL KEGIATAN
Dari 15 warga yang hadir mendengarkan dan mendapat lembar balik, yang
terdapat 7 orang yang bertanya. Dan saat peserta yang lain diminta untuk
memeragakan ulang cara SADARI yang benar, hampir semua peserta dapat
mengulang dengan baik.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari pertanyaan yang di tanyakan oleh peserta dan cara peserta mengulang cara
SADARI yang benar, memberikan bukti para peserta mampu memahami apa yang
disampaikan oleh pemateri.
6.2 Saran
Perlu adanya kegiatan penyuluhan dan yang berkelanjutan dan terprogram untuk
kesehatan wanita di puskesmas Sukorame.
Penyuluhan tidak hanya dilakukan di puskesmas induk melainkan juga di
spuskesmas pembantu dibawah pengawasan puskesmas induk.
LAMPIRAN 1 Foto Penyuluhan
Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta
SADARI
Apa itu SADARISADARI
adalah singkatan dari Periksa Payudara
Sendiri
Apa gunanya SADARI ? program pemeriksaan untuk mengenali
kanker payudara sewaktu masih
berukuran kecil, dan sebelum kanker
tersebut mempunyai kesempatan untuk
menyebar
Siapa saja yang harus
SADARI ? Wanita yang sudah pubertas
dianjurkan melakukan SADARI selama
1 bulan sekali setelah selesai
menstruasi agar kanker dapat
terdeteksi secara dini.
Bagaimana cara SADARI
yang benar 1. Melihat Perubahan Di Hadapan
Cermin
Melihat perubahan bentuk dan
besarnya payudara,
perubahanputing susu, serta kulit
payudara di depan kaca. Sambil
berdiri tegak depan cermin, posisi
kedua lengan lurus ke bawah
disamping badan
2. Melihat Perubahan di depan
cermin dan tangan di angkat
Periksapayudara dengan tangan
diangkat di atas kepala, periksa
seperti langkah 1
3. Tekan dengan lembut putting
susu Anda dengan jari dan ibu
jari. Lihat apakah ada benda
cair yang keluar
4. Melihat Perubahan Bentuk
Payudara Dengan Berbaring.
Dalam posisi berbaring rasakan
kedua payudara Anda dengan
meraba payudara kanan dengan
tangan kiri, dan payudara kiri
dengan tangan kanan.Tekan dengan
jari-jari yang rata dan saling
merapat.
Raba dari atas ke bawah, sisi ke sisi
dari dada bagian atas sampai ke
perut bagian atas dan dari ketiak
sampai lekukan tengah di antara
kedua payudara
5. Periksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda
ke samping dan rasakan
ketiak Anda dengan teliti,
apakah teraba benjolan yang
biasanya tidak ada.
Periksakan diri ke dokter bila
menemukan perubahan berikut pada
payudara Anda:
Lekukan, kerutan atau
tonjolan di kulit
Puting susu berubah posisi
atau masuk ke dalam
Warna kemerahan, pucat,
meradang atau membengkak