LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGUNAAN METODE SAS DAPAT MENINGKATKAN KESULITAN
BELAJAR MENULIS PERMULAAN MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS II SDN SARADAN 1
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh:
NURTI DWIYANTI
NIM X8806514
PROGAM PJJ S-1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DESEMBER 2009
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH )
1. Judul Penelitian Penggunaan Metode SAS Dapat
Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis
Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas II SDN Saradan 1 Tahun
Pelajaran 2009 / 2010
2. a. Mata Pelajaran
b. Bidang Kajian
Bahasa Indonesia
Desain dan Strategi Pembelajaran Metode
SAS
1. Ketua Peneliti
a. Nama
b. NIM
c. Program Studi
d. Jurusan
e. Fakultas
f. Institut/Univertas
g. Alamat rumah:
h. Nomor telepon/HP
Email:
NURTI DWIYANTI
X8806514
Program PJJ S1PGSD
Ilmu Pendidikan
Keguruan Ilmu Pengetahuan
Sebelas Maret Surakarta
Purwosari Rt 7, Jurangjero,
Kec. Karangmalang ,Kab. Sragen
081804476714
4.Nama Anggota Peneliti 1. Nurti Dwiyanti
2. Sunarto, S.Pd
5. Lama Penelitian 6 bulan, dari bulan Juli sampai bulan
Desember 2009
6. Biaya yang Diperlukan
a. Sumber dari Dirjen Dikti
b. Sumber Lain
Jumlah
-
Rp. 1 200 000
Rp. 1.200 000
iii
Surakarta, Desember 2009 Mengetahui : Peneliti, Dosen Pembimbing Drs. Sadiman, M.Pd Nurti Dwiyanti NIP 195408081981031004 NIM X8806514
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul “ Penggunaan Metode SAS
Dapat Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN Saradan 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010 “
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Supervisor, Drs. Sadiman, M.Pd Sunarto, S.Pd NIP 195408081981031004 NIP 195508151975121009
v
ABSTRAK
Nurti Dwiyanti, 2009 : Penelitiam Tindakan Kelas “Penggunaan Metode
Sas Dapat Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Ii Sdn Saradan I Tahun Pelajaran 2009/2010”
Pembelajaran yang telah dilakukan pada pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ajarkan di kelas II kurang berhasil karena pada waktu ulangan harian siswa banyak yang mendapatkan nilai kurang memuaskan ( masih di bawah rata-rata ). Sehingga KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) kurang/ belum berhasil. Hal ini disebabkan siswa yang mengikuti pelajaran hanya 50% (11 anak) dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40, sehingga nilai rata-rata yang didapat sebesar 63, padahal KKM harus dicapai adalah 70, sedangkan yang dicapai siswa baru 63.
Pada waktu pelajaran Bahasa Indonesia banyak siswa yang letih karena habis pelajaran olah raga, selain itu pada waktu saya memberi penjelasan banyak, siswa yang suka bercerita sendiri dengan teman sebangkunya.
Untuk memperoleh ketuntasan belajar siswa, saya mencoba menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yaitu metode pengajaran menulis permulaan dengan pendekatan cerita yang disertai dengan sebuah gambar, sehingga dengan adanya gambar-gambar anak menjadi senang dan tidak bercerita sendiri. Dengan penguasaan berbagai metode mengajar akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan materi pembelajaran, sehingga dapat diterapkan prinsip-prinsip metode SAS secara optimal. Prosedur saya yaitu 2 siklus :Siklus I: dari 22 siswa hanya 8 siswa yang menguasai materi diatas 78%, 6 siswa menguasai 65% - 71% materi dan yang 8 siswa kurang dari 65% di dalam menguasai materi Siklus II: dari 22 siswa yang mendapat nilai tuntas adalah 19 siswa atau dalam persen 86,4%.
Berdasarkan hasil diskusi teman sejawat dan supervisor pembelajaran dengan menggunakan metode SAS menunjukkan kemajuan siswa, karena siswa merasa senang dan selalu memperhatikan dengannya ada gambar.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Alah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
elektronik Tugas Akhir (e - TA) ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas dalam mata kuliah e - TA PJJ S-I PGSD Universitas Negeri Surakarta.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terlaksana dengan baik
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
3. Drs. H.Hadi Mulyono,M.Pd selaku Ketua Program PJJS-I PGSD yang selalu
memberikan petunjuk dan arahan.
4. Drs. Sadiman,M.Pd selaku Dosen Pembimbing mata kuliah e - TA
5. Sunarto, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Saradan I, Kecamatan Karangmalang,
Kab. Sragen.
6. Teman sejawat yang telah membantu pelaksanaan penelitian tindak kelas.
7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan
laporan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Saradan, 19 Desember 2009
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ......................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................................. 6
B. Temuan hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 11
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 11
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 13
B. Subyek penelitian ......................................................................... 13
C. Prosedur penelitian ...................................................................... 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 18
B. Pembahasan ................................................................................. 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 29
B. Saran ............................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 31
viii
DAFTAR TABEL
No Nama Uraian Hal Ket
1 Tabel IV.1 Data Hasil penilaian siklus I 25
2 Tabel IV.2 Data Hasil penilaian siklus I 26
3 Tabel IV.2 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Past Test siklus II
27
ix
DAFTAR GAMBAR
No Nama Uraian Hal Ket
1 Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran 12
2 Gambar III. 1 Siklus I & 2 17
3 Gambar IV. 1 Grafik Siklus I & 2 28
x
LAMPIRAN
No Nama Uraian Hal Ket
1 Lampiran A Perangkat Pembelajaran 32
2 Lampiran B Instrumen Penelitian 51
3 Lampiran C Personalia Penelitian 52
4 Lampiran D Curriculum Vitae Peneliti 53
5 Lampiran E Data Penelitian 54
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Pemerintah melalui
Departemen Pendidikan Nasional berupaya secara terus menerus untuk
meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan sekolah dasar. Salah satu
kebijaksanaan tahunan Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka
pembinaan adalah dengan meningkatkan mutu sekolah dasar melalui
pengadaan atau penyediaan buku, alat pendidikan dan perbaikan kualitas
proses belajar mengajar. Meningkatkan kualitas pendidikan tingkat dasar
seperti sekolah dasar akan memberikan dampak bagi kemajuan pendidikan,
karena pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar ( basire ) bagi
pendidikan.
Perbaikan proses belajar mengajar di sekolah dasar diterapkan dalam
berbagai bidang studi yang tercakup dalam GBPP kurikulum sekolah dasar.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang
diajarkan disekolah dasar, dalam rangka pembinaan dan penghayatan serta
pengembangan usia anak sekolah dasar, maka keterampilan Bahasa Indonesia
sering menjadi kendala bagi siswa yaitu dalam hal membaca dan menulis.
Kaitannya dalam hal menulis dan membaca sangat erat, sehingga
tidak dapat dipisahkan. Pada waktu guru mengajarkan menulis kata atau
kalimat, siswa tentu akan membaca kata atau kalimat tersebut. Kemampuan
membaca diajarkan sejak dini. Maka kemapuan menulis pun diajarkan sejak
dini pula.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menulis
pada tingkat awal sekolah dasar. Mengajarkan menulis pada tingkat dasar
tidak lah mudah. Kesulitan menulis pada tingkat awal dikarenakan siswa pada
tingkat tersebut belum memiliki kemampuan yang cukup.
Tinjauan yang harus dicapai melalui pengajaran menulis di sekolah
dasar ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah
xii
dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui
tulisan. Tinjauan menulis yang perlu diperhatikan bukan hanya memupuk
pengetahuan dan keterampilan menulis saja, tetapi juga harus memupuk jiwa
estetik, informatif, dan persuatif.
Permasalahan yang harus timbul dalam kegiatan belajar mengajar
menulis bersumber dari semua komponen yang merupakan unsur penentu
keberhasilan pengajaran tersebut. Yaitu siswa guru, tujuan, bahan atau materi
pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran menulis dan penilaian
ketrampilan menulis. Oleh karena itu semua komponen tersebut perlu
mendapat penataan lebih maksimal lagi agar mendapat hasil yang optimal.
Kemampuan yang di gunakan dalam menulis yaitu kemampuan
secara teratur dan logis dalam berfikir, kemampuan mengungkapkan pikiran
atau gagasan secara jelas dengan mengunakan bahasa yang efektif, dan
kemampuan menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik. Semua
kemampuan itu di peroleh melalui proses yang panjang, sebelum sampai pada
tingkat mampu menulis.di mulai dari dari tingkat permulaan yaitu pengenalan
lambang-lambang bunyi pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh dari
tingkat permulaan akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan
kemampuan siswa selanjutnya. Bila dasarnya baik atau kuat diharapkan hasil
pengembangannya akan baik dan bila dasarnya kurang baik atau lemah maka
hasil pengembangannya pun kurang baik.
Berdasarkan pemikiran diatas maka peneliti mencoba
menggunakan suatu metode untuk mengatasi kesulitan belajar menulis
permulaan yang diharapkan semoga siswa yang mengalami kesulitan belajar
menulis permulaan segera mendapatkan penanganan yang nyata agar proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal. Selain itu diharapkan
agar nantinya para guru juga ikut termotivasi untuk menangani kesulitan
belajar menulis permulaan yang sedang dialami siswa-siswinya.
Dari hasil pengalaman penulis, nilai tes terendah pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia terbukti dari 22 siswa hanya 8 siswa yang
xiii
menguasai materi diatas 78 %, 6 siswa menguasai 65%-71% materi, dan 8
siswa kurang dari 65% dalam menguasai materi.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalah diatas, guru mencari penyebab kurangnya respon
terhadap materi pembelajaran sehingga dapat dirumuskan beberapa
masalah antara lain :
a. Apakah Metode SAS dapat mengatasi kesulitan belajar menulis
permulaan ?
b. Bagaimana usaha untuk mengatasi masalah kesulitan belajar menulis
permulaan pada siswa kelas II
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, guru harus dapat memecahkan masalah
dengan cara :
a. Metode SAS merupakan proses pembelajaran yang digunakan dalam
menulis permulaan agar siswa berkemampuan dan berpikir secara logis
serta dapat menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik dan benar.
b. Peneliti mencoba menggunakan Metode SAS dapat meningkatkan
kesulitan belajar menulis permulaan dengan harapan proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, serta siswa ikut
termotivasi dengan senang.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran menulis pada siswa SDN Saradan 1 yang mengalami
kesulitan belajar menulis permulaan melalui pengkajian kesulitan belajar yang
sekaligus menggangu terjadinya proses pembelajaran yang kondusif. Secara
khusus tujuan dari penelitian ini yaitu pengungkapan hasil penanganan anak
yang mengalami kesulitan belajar menulis permulaan pada kelas II SDN
xiv
Saradan 1 dengan menggunakan alternatif yaitu Metode SAS yang dilakukan
oleh peneliti.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan
akan memberikan mafaat secara teoritis dan praktis, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengembangan khasanah keilmuan pendidikan khususnya yang berkaitan
dengan SAS ( Struktural Analitik Sintetik ) dapat meningkatkan proses
belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga dapat dijadikan
referensi untuk siswa pada penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat mengetahui masalah belajar menulis permulaan dengan
menggunakan metode SAS dengan benar.
2) Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk menangani kesulitan
belajar menulis permulaan yang sedang dialami siswa.
3) Memudahkan siswa untuk mengikuti kegiatan KBM
b. Bagi Guru
1). Guru dapat berkembang aktif dan kreatif dalam mengembangkan
pengetahuan menulis permulaan dengan Metode SAS.
2). Memberi wawasan pada guru dengan menggunakan metode SAS
dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan menulis.
3). Memotivasi guru untuk menggunakan teknik pembelajaran yang
efektif
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbanagan dalam memanfaatkan dan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
xv
siswanya serta selalu memberikan motivasi pada siswa untuk lebih
giat belajar. Bagi Sekolah dapat memberikan masukan kepada kepala
sekolah dan guru yang lainnya dalam perbaikan proses belajar
mengajar sehingga pendidikan di sekolah dapat meningkat lebih baik.
d. Bagi Penulis
Sebagai lahan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
dalam bangku kuliah dengan situasi dan kondisi lapangan serta
menambah wawasan dalam dunia pendidikan.
xvi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Menulis Permulaan
Membaca dan menulis merupakan dua aspek kemampuan
berbahasa yang saling berkaiatan dan tidak dapat dipisahkan. Pada waktu
guru mengajarkan menulis, para siswa tentu akan membaca tulisannya.
Demikian pula halnya dengan aspek-aspek kemampuan berbahasa yang
lain yaitu menyimak dan berbicara. Keempat aspek kemampuan berbahasa
tersebut saling berkaiatan erat, sehingga merupakan satu kesatuan. Jika
kemapuan menulis yang diajarkan maka kemapuan yang lain akan
berfungsi sebagai penunjang, demikian seterusnya menurut Savage ( 1989
: 4 )
Darmiyati Zuchri dan Budi Asih ( 2007 : 71 ) berpendapat bahwa
kemampuan yang diajarkan dikelas I dan II merupakan kemapuan tahap
awal atau tahap permulaan. Oleh karena itu pembelajaran menulis di kelas
I dan II disebut pembelajaran menulis permulaan.
Menurut Morsey ( 1986; 122 ) Menulis merupakan ketrmpilan
berbahasa yang kompleks, untuk itu perlu dilatihkan secara teratur dan
cermat sejak kelas awal Sekolah Dasar. Menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang produktif dan ekspresif, oleh karena itu penulis harus
terampil menggunakan struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa
yang memedai. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar terdiri atas dua
bagian sebagaimana layaknya pembelajaran membaca, yaitu menulis
permulaan dan menulis lanjut ( pendalaman ).
Menulis permulaan, diawali dari melatih siswa memegang alat
tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, dan
kalimat sederhana. Biasanya diawali atau bersamaan dengan pembelajaran
membaca permulaan. Contoh untuk belajar menulis / a / siswa
diperkenalkan dengan membaca bunyi / a /. Menulis Lanjut ( pendalaman )
xvii
mulai dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraph sederhana,
menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media serta dengan
menggunakan ejaan yang benar.
Jadi pelajaran menulis permulaan yaitu suatu kegiatan pengenalan
terhadap lambang-lambang bunyi yang diberikan pada siswa sekolah dasar
kelas I dan II yang bertujuan agar kemampuan yang diperoleh ditingkat
permulaan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemapuan siswa
selanjutnya.
2. Jenis dan Tujuan Menulis Permulaan di Kelas II SD
Jenis menulis permulaan misalnya dengan huruf besar pada awal
kalimat di kelas II. Tujuannya ialah siswa memahami cara menulis
permulaan dengan ejaan yang benar dan dapat mengkomunikasikan idea
tau pesan secara tertulis. Proses belajar mengajar yang dilakukan menurut
kurikulum SD 1986 untuk memperkenalkan cara menulis huruf besar atau
huruf capital dengan menggunakan pendekatan spiral. Maksudnya huruf
demi huruf diperkenalkan secara berangsur – angsur sampai akhirnya
semua huruf dikuasai oleh siswa.
3. Permasalahan Pembelajaran
Yang dimaksud dengan permasalahan di sini ialah segala sesuatu
yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran
menulis yang berkaitan dengan komponen yang berada dalam proses
belajar mengajar menulis yaitu :
a. Siswa
Permasalahannya yaitu rendahnya bakat dan minat untuk menguasai
keterampilan menulis
b. Guru
Tidak semua guru memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar mata
pelajaran tersebut secara professional
c. Tujuan
xviii
Guru belum menjabarkan secara khusus
d. Bahan atau Materi Pembelajaran
Guru kurang terampil, materi dalam kurikulum tidak selesai tepat
waktu
e. Metode Pembelajaran
Terjadi kesalahpahaman dan perbedaan antar teori dan pelaksanaan
cara mengajar menulis
f. Media Pembelajaran
Masih sedikit guru yang menggunakan media dalam mengajarkan
menulis
g. Penilaian Keterampilan Menulis
Guru sering mempergunakan cara menulis karangan terutama menulis
karangan bebas dalam penilaian keterampilan menulis.
4. Cara Menaggulangi Permasalahan Pembelejaran Menulis
Untuk menanggulagi Permasalahan Pembelajaran yang
ditimbulkan oleh :
a. Siswa
Siswa yang rendah bakat dan minatnya dalam menguasai keterampilan
menulis yaitu dengan member motifasi agar siswa menyadari bahwa
keterampilan menulis mutlak diperlukan untuk mencapai kesuksesan
dalam hidup.
b. Guru
Untuk meningkatkan kualifikasi guru bahasa Indonesia mutlak
diperlukan dengan cara adanya penataran, pembinaan guru Sekolah
Dasar secara periodik dan lain sedagainya.
c. Tujuan
Guru menenemkan tujuan menulis bukan hanya sekedar menulis atau
asal menulis saja yang dapat dibaca mereka sendiri, tetapi memiliki
tujuan misalnya tujuan artistic ( nilai keindahan )
d. Bahan atau Materi Pembelajarn
xix
Guru mrngajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia harus secara utuh
dan terpadu, yaitu melalui pembelajaran menulis. Begitu juga guru
harus menjelaskan struktur kosa kata sehingga menjadi kaliamt.
e. Metode Mengajar
Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar dengan
mengembangkan metode SAS, sehingga dengan adanya bantuan
gambar anak lebih merasa senang dan tertarik
f. Media Pembelajaran Menulis
Sebaiknya guru mrempersiapkan berbagai macam media yangdapat
dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis
g. Penilaian Keterampilan Menulis
Guru menciptakan alat evaluasi yang efektif dan benar. Guru dengan
cara mengoreksi keasalahnan – kesalahan yang di alami oleh siswa.
Disini lah seorang guru dituntut untuk membenarkan secara langsung
kepada siswa
5. Tinjauan Tentang Metode SAS
Metode Struktual Analitik Sintetik ( SAS ) ialah Metode
pengajaran menulis permulaan dengan pendekatan cerita yang disertai
dengan sebuah gambar.
Apabila dilihat dari kata-kata yang terkandung didalamnya
Struktual artinya suatu susunan, Analitik berarti pemisahan atau pengurai,
dan Sintetik berarti panduan atau kesatuan.
Jadi Struktual Analitik Sintetik merupakan metode pengajaran
menulis dengan cara menguraikan sebuah kalimat yang diambil dari
sebuah cerita menjadi kata-kata, suku kata, dan huruf. Kemudian disusun
kembali dari huruf menjadi suku kata, dan kembali menjadi kalimat.
Metode SAS digunakan sebagai penerapan dari teori Gestalt
bahwa bagian-bagian itu mempunyai inti bila ditijau dari keseluruhan.
Oleh karena itu setiap individu dalam memandang sesuatu dimulai dari
xx
keseluruhan baru kemudian kepada bagian-bagian dan akhirnya secara
keseluruhan.
Berdasarkan teori itu lah, maka dalam pngajaran menulis
permulaan diterapkan Metode SAS. Begitu pula dengan membaca
permulaan, sehingga disebut juga sebagai metode membaca menulis
permulaan.
Pada prinsipnya Metode SAS muncul dari pendekatan cerita.
Cerita ini diambil dari situasi dan kondisi lingkungan kehiduan anak. Jadi,
tema cerita dapat diambil dari cerita yang dikemukakan anak itu sendiri,
baik situasi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dapat pula dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab ( dialog ) antara anda dengan anak-
anak. Kemudian anda jaring inti dari pembicaraan lalu tuliskan kalimat-
kalimat inti tersebut di papan tulis. Dengan demikian Metode SAS dapat
anda lakukan dalam mengajar menulis permulaan.
Apabila anda transfer kedalam kegiatan belajar menulis
permulaan, maka langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Bercerita atau berdialog dengan murid, atau mrid berdialog dengan
murid
2. Melihatkan gambar yang berkenaan dengan isi cerita atau dialog tadi
3. Menulis beberapa kalimat sebagai kesimpulan dari isi cerita atau dialog
4. Menulis kata-kata sebagai uraian dari kalimat tadi
5. Menulis suku-suku kata sebagai hasil uraian dari kata-kata
6. Menulis huruf-huruf sebagai hasi uraian dari kata-kata
7. Mensintesiskan huruf-huruf menjadi suku kata
8. Menggabungkan suku kata menjadi kata, dan
9. Menyatukan kata- kata menjadi kalimat
Agar siswa memiliki keterampilan menulis, maka setiap langkah
itu dilakukan oleh anak dengan cara meniru tulisan tersebut. Dari
serangkaian langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar menulis diatas
dapat disusun sebuah skenario.
xxi
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan kemudian dilakukan
tes. Berbasarkan tes tersebut diperoleh data dan tingkat penguasan siswa
terhadap materi menulis permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas II SD N Saradan 1. Data tersebut dinyatakan dalm bentuk nilai / prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran yang kuarang tepat dapat menyebabkan anak
mengalami kesulitan belajar. Hasil dari pembelajaran tersebut dibagi menjadi
dua yaitu siswa yang tidak mempunyai masalah dalam belajar dan siswa yang
mempunyai masalah dalam belajar. Hasil belajar / prestasi belajar seseorang
sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam individu dan faktor dari
luar individu.
Sehingga dari faktor tersebut dapat diketahui penyebab anak
mempunyai masalah belajarnya. Kemudian setelah tahu penyebabnya diambil
sebuah tindakan dengan penanganan yang tepat untuk mengurangi kesulitan
yang dialami anak dengan segera mungkin agar tidak timbul kesulitan yang
lain-lainnya. Dari hasil pengamatan tersebut diharapkan kesulitan belajar
anak dapat diatasi agar dapat mencapai tujuan belajar dan prestasi belajar
yang lebih baik.
Dari kajian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diperoleh
model belajar yang dapat disajikan dengan kerangka berpikir, dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebai berikut :
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dirumuskan Hipotesis sebagai
berikut : “Dengan menggunakan metode SAS dapat mengatasi anak yang
mengalami kesulitan belajar menulis permulaan pada siswa kelas II SDN
Saradan 1, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.”
xxii
Gambar II.1 Kerangkan berfikir
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Kebiasaan mengajar secara klasikal dengan
pendekatan Metode SAS, guru sebagai
pusat/center, guru hanya menggunakan metode
ceramah, sehingga prestasi belajar Bahasa
Indonesia cenderung rendah.
Guru mengajar dengan memakai pendekatan
Metode SAS, tanya jawab, siswa berpartisipasi
aktif, guru mendorong tumbuhnya motivasi
instrinsik dan menggunakan Kartu huruf.
Siswa aktif dalam pembelajaran, berani
mengungkapkan pendapat, dapat menjawab
pertanyaan guru dengan benar, dapat
mengerjakan tugas individu sehingga prestasi
belajar Bahasa Indonesia meningkat.
xxiii
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
SD Negeri Saradan 1, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen,
Khususnya Kelas II.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dari bulan Juli 2009
sampai dengan bulan Desember 2009
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas II SDN Saradan 1 Kecamatan Karangmalang,
Kab. Sragen yang memiliki siswa 22 anak pada semester I Tahun Pelajaran
2009/2010 sedangkan obyeknya adalah Penggunaan Metode SAS dalam
Menangani Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia.
1. Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber:
a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas II SDN Saradan 1,
Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
b. Hasil Pengamatan Pelaksanakaan Pembelajaran.
c. Tes Hasil Belajar.
2. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
xxiv
Digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap
proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran benda
konkrit.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan
siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.
c. Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
Bentuk tes yang digunakan adalah isian sebanyak 10 butir soal setiap
siklus.
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan
prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel dan diagram.
4. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis
menetapkan indikator kinerja: Rata-rata 80% siswa sudah aktif.
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan pada operasi
perkalian di atas nilai KKM, yaitu 70.
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75%.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-
siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti
yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
xxv
1. Siklus I
1) Perencanaan
a. Daftar nilai, wawancara, guru mengobservasi terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia
b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa kelas II yaitu
kesulitan dalam menulis permulaan
c. Membuat rencana dengan menggunakan Metode SAS
d. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk materi bahasa Indonesia
e. Menyiapkan lembar penilaian
2) Pelaksanaan
a. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan Metode SAS
b. Guru membimbing siswa untuk menulis huruf kapital pada awal
kalimat dan menggunakan huruf kapital untuk nama orang, bulan
dan hari
c. Guru memberi motivasi agar siswa tidak bosan
d. Guru memberi tes ulangan
e. Guru memberi penilaian
3) Tahap Observasi
a. Pengamatan pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia
berlangsung
b. Guru menyampaikan konsep materi bahasa Indonesia
c. Guru memberi penilaian pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas
II
d. Cara guru menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar
menulis permulaan
4) Evaluasi-Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama peneliti mengadakan
evaluasi dan refleksi pelaksanaan pembelajaran, dengan demikian
peneliti dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat
digunakan untuk bahan pertimbangan pelaksanaan perbaikan pada
Siklus ke-2
xxvi
2. Siklus II
1) Perencanaan Ulang
Berdasarkan Siklus 1 maka perencanaan ulang perlu dilakukan dalam :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Rencana tindakan
Tindakan yang direncanakan yaitu penggunaan Metode SAS untuk
menangani kesulitan menulis permulaan
2) Pelaksanaan
a. Guru melakukan tindakan sama pada Siklus 1
b. Guru menggunakan alternative Metode SAS
c. Membuat siswa aktif pada saat pembelajaran bahasa Indonesia
d. Guru memberi penilaian seperti pada Siklus 1
3) Observasi
a. Mengadakan observasi seperti pada Siklus 1
b. Observasi memberikan penilaian
4) Evaluasi-Refleksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor
Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi
indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke siklus III,
namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat
diakhiri pada siklus II.
Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian Tindakan
Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan di
bawah ini:
xxviii
BAB IV
HASIL PENILAIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
a. Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan tindakan siklus I di mulai pada hari kamis tanggal 27
Agustus – 10 September 2009.
1. Pra pendahuluan(5)
Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,
Absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.
2. Kegiatan awal (apersepsi 5 ).
Pre tes secara mencongak.
3. Kegiatan inti(50)
a. Menunjukkan beberapa contoh menulis huruf kapital beserta
kegiatannya.
b. Beberapa siswa mengerjakan sambil mengamati mengamati
cara menulis huruf kapital pada awal kalimat
c. Pemberian konsep cara menulis huruf kapital serta
menklarifikasikan konsep yang belum jelas.
d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap
kelompok mengambil LKS dalam pemecahan masalah.
e. Pemecahan masalah tiap kelompok dalam Proses cara
menulis huruf kapital untuk mencari solusi yang termudah
untuk mengerjakan berdasarkan pengalaman di dalam kelas
dan di luar kelas.
f. Guru memantau dan membibing kelompok yang mengalami
kesulitan.
g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.
h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan
menarik kesimpulan serta tanya jawab.
xxix
i. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai
habis waktu yang di tentukan.
4. Kegiatan akhir(10)
a. Saran pesan penguatan materi.
b. Pemberian PR
c. Siswa yang kurang 70 melakukan remidi/perbaikan.
d. Siswa yang lebih 70 melakukan pengayaan .
b. Indentifikasi Kendala Dan Masalah Yang Muncul Dalam
Pelakasanan Pembelajaran Untuk Siklus I.
Kendala Dalam Proses Pembelajaran .
a. Dalam diskusi siswa yang aktif hanya didominir yang pandai saja
karena sifat idialismenya tinggi, sedang yang kurang mampu
hanya diam atau gaduh.
b. Siswa belum semuanya memahami pemecahan masalah karena
belum tahu makna kalimat yang mereka hadapi.
c. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah karena untuk
memperjelas makna produsen dalam pemecahan masalah.
d. Keterbatasan alat peraga sehingga dalam pelaksanaan proses
pembelajaran saling berebutan.
e. Proses dasar menulis huruf kapital belum semuanya menguasai
sehingga kurang lancar dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan menulis.
f. Langkah langkah pendekatan metode SAS kurang jelas sehingga
siswa rancu terhadap pemecahan masalah BAHASA
INDONESIA.
g. Hasil pembelajaran belum maksimal karena yang mencapai nilai
KKM 70 belum mencapai 80 % sehingga perlu mengadakan
siklus II.
xxx
h. Ada siswa yang tidak peduli terhadap PR sehingga pengerjakanya
dilakukan di kelas. (perlu penanaman pembiasaan yang disiplin)
c. Rancangan Strategi Penyelesaian Masalah Dan Paparkan
Langkah Langkah Implementasi Strategi Penyelesaian Masalah
Siklus I.
a. Siswa yang pandai disamaratakan disetiap kelompok harus ada
agar dapat membantu siswa yang lemah (Tutor sebaya).
b. Pemahaman cara menulis kalimat diperjelas agar tidak
menimbulkan ferbalisme anak yang kurang mampu.
c. Guru mengurangi metode ceramah agar dapat di manfaatkan oleh
siswa untuk pemecahan masalah.
d. Membuat alat peraga sendiri secara sederhana siswa dapat ikut
peran serta (direnovasi).
e. Penanaman pembiasaan untuk mealakukan dasar menulis secara
mendetail.
f. Penjelasan langkah langkah pendekatan metode SAS agar siswa
tidak rancu dan paham untuk memecahkan masalah.
g. Berusaha secara maksimal agar tercapai KKM 70, 80 % ke atas.
h. Penanaman pembiasaan yang disiplin dalam pengerjaan PR di
rumah.
2. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
a. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan
hasilnya belum memuaskan maka di adakan tindakan siklus II yang
dilaksanakan hari kamis tanggal 8 - 22 Oktober 2009. Sebelum
mengadakan kegiatan pembelajaran siklus II mengadakan diskusi
dengan Supervisor dalam hal ini kepala sekolah beserta teman sejawat
untuk membahas masalah yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan
xxxi
identifikasi masalah yang timbul pada siklus I maka upaya dalam
pelaksanakan tindakan siklus II ini dapat diambil langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Membuat rancangan perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus
II.
2. Mengulang pembuatan soal-soal cerita dalam pemecahan masalah
menulis untuk dikelas.
3. Mengulang pembuatan tulisan dengan huruf kapiatal dalam
pemecahan masalah untuk PR.
4. Mengulang tes evaluasi.
5. Menyusun kembali lembar evaluasi.
6. Menyusun lembar penilaian.
7. Mengadakan refleksi II.
b. Tindakan Siklus II.
Pelaksanaan tindakan siklus II
1. Pra pendahuluan (5menit)
Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,
Absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.
2. Kegiatan awal (apersepsi (10 menit).
Pre tes secara lisan (mencongak).
3. Kegiatan inti(40)
a. Penjelasan Cara menulis huruf kapital dengan skema cara
menulis huruf kapital.
b. Salah satu siswa memberikan/menyampaikan skema cara
menulis huruf kapital di depan kelas.
c. Penyampaian Cara menulis dengan menggunakan huruf kapital
di awal kalimat deengan benar secara aktif dan
mengklarifikasikan hal-hal yang belum jelas.
xxxii
d. Pembentukan kelompok terdiri anak pandai dan kurang pandai
secara adil.
e. Tiap-tiap kelompok memecahkan/menjawab soal-soal dengan
aktif.
f. Guru memantau dan membibing kelompok yang berkesulitan.
g. Tiap kelompok melaporkan hasilnya serta membahasnya
bersama guru.
h. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
i. Bersama guru mencocokan hasil evaluasi
j. Guru menilai hasil evaluasi.
4. Kgiatan akhir(15 menit)
Saran, pesan, penguatan materi.
Pemberian PR
Siswa yang kurang 70 melakukan remidi/perbaikan (hanya 4
siswa).
Siswa yang lebih 70 melakukan pengayaan.
Upaya Tindakan Dalam Siklus II
1. Mengaktifkan semua anak dengan jalan memberikan motivasi
terutama siswa yang lemah.
2. Pemberian/penjelasan makna soal/tugas.
3. Mengurangi metode ceramah.
4. Menambah alat peraga.
5. Mengaktifkan siswa dalam membahas tugas secara driil
6. Mencapai KKM secara maksimal.
7. Penanaman aktif mengerjakan PR secara rutin di rumah.
8. Penanaman belajar secara aktif dan rutinitas.
xxxiii
c. Observasi
Observasi dilaksanakan pada kegiatan sedang berlangsung yang
meliputi keaktifan siswa setiap individu dalam performen di dalam
kelompoknya. Hasil pengamatan terlampir.
d. Analisa.
Reduksi Data.
Dari pengamatan data Guru dan Siswa serta nilai yang di dapat
hasilnya di seleksi dan difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang
berhubungan dengan siswa di kelompokkan ke dalam pendukung.
1. Data siswa yaitu:
1) Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
Semua kelompok rata-rata sudah aktif hanya satu, dua yang
kurang tetapi sudah mendapat perhatian khusus untuk
diberikan motivasi. Sehingga lebih baik dari siklus I.
2) Keaktifan siswa dalam membahas tugas.
Karena pengalaman dari siklus I siswa telah mengenal cara
memahami makna kalimat maka siswa dapat memecahkan
masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat lebih
paham.
3) Nilai yang diperoleh dalam siklus II ini sudah lebih baik dan
meningkat, karena nilai KKM sudah melebihi 80 % sehingga
peneliti merasa berhasil.
2. Data Guru yaitu:
1) Kegiatan memberikan tugas .
Dalam pemberian tugas diharapkan siswa dilibatkan penuh
dalam persiapan pembelajaran, menyiapkan media, sumber
pelajaran, LKS, serta membuat alat peraga sederhana.
2) Kegiatan membahas tugas.
3) Dalam membahas tugas guru telah mengurangi metode
ceramah sehingga siswa bisa mandiri aktif dan memanfaatkan
xxxiv
waktu dengan baik.
4) Kegiatan memotivasi siswa.
Sambil observasi masing masing siswa dalam kelompoknya
guru memberikan motivasi secara umum dan penekanan
terhadap siswa yang lemah sehingga siswa yang lemah
mendapat perlakuan khusus agar dapat lebih aktif dalam
kelompoknya.
KESIMPULAN
Dari kajian data untuk siklus II ini metode SAS dapat meningkatkan
keaktifan kemampuan siswa dalam belajar.
REFLEKSI DATA.
Hasil analisa tersebut di atas dapat dikaji dalam keberhasilan siklus II dan
memperhatikan kegagalan siklus I.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dialaksanakan pada siswa kelas II SD
Negeri Saradan 1, Kecamatan Karangmalang Kab.Sragen tahun pelajaran
2009/2010, dilakukan secara kolaboratif artinya, antara peneliti dan guru
berpartisipasi aktif dan bekerja sama dalam penelitian. Peneliti melaksanakan
sistem saling mengisi dan memberi masukan demi pnyempurnaan kegiatan.
Meskipun kegiatan tersebut bersifat kolaborasi SAS, tetapi peneliti
tidak membebani guru untuk proses penetuan instrumennya, karena semua
dilaksanakan oleh peneliti. Guru diharapkan menglola proses pembelajaran
sampai melakukan tindakan berkelanjutan secar periodik. Selanjutnya untuk
mengetahui keberhasilan penelitian ini dapat dilihat pada kegiatan siswa dan
guru selama kegiatan pembelajaran, dan disini disebutkan adanya
peningkatan dalam proses pembelajaran. Pengembangan pembelajaran sudah
baik karena sudah menggunakan media pembelajaran yaitu kartu huruf dan
dalam proses pembelajaran sudah menggunakan penerapan metode SAS yang
xxxv
sesuai untuk memacu siswa aktif dalam menulis. Kreatifitas siswa dalam
pembelajaran sudah baik, dimana semua siswa sudah ikut berperan aktif
dalam pembelajaran. Siswa juga sudah berani menjawab pertanyaan guru,
serta sudah ada siswa yang berani dalam mengemukakan pertanyaan apabila
belum memahami materi.
Pada akhir pembelajaran guru mengadakan pos tes yaitu dengan
memberi pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa. Dan hasil dari tes
tersebut mengalami peningkatan. Dalam pembahasan ini penulis
memaparakan secara garis besar hasil dari kegiatan perbaikan pembelajaran
pada siklus I dan pada siklus II. Adapun hasil belajar siswa tersebut adalah
sebagi berikut :
Tabel IV.1 Hasil Penilaian Siklus 1
DATA HASIL PENILAIAN SIKLUS 1 KELAS II SDN SARADAN 1. KEC. KARANGMALANG
NO NILAI JML. SISWA JM. NILAI RATA-RATA KKM
1 100 1 100
2 95 0 0
3 90 2 180
4 85 1 85
5 80 2 160
6 75 4 300
7 70 4 280
8 65 8 520
9 60 0 0
73,86
70
JUMLAH 22 1625 100
xxxvi
Tabel IV.1 Hasil Penilaian Siklus 2 DATA HASIL PENILAIAN SIKLUS 2
KELAS II SDN SARADAN 1. KEC. KARANGMALANG
NO NILAI JML. SISWA JM. NILAI RATA-RATA KKM
1 100 3 300
2 95 0 0
3 90 2 180
4 85 3 255
5 80 5 400
6 75 4 300
7 70 3 210
8 65 2 130
9 60 0 0
80,68
70
JUMLAH 22 1.775
xxxvii
Tabel IV.3 Rekapitulasi Nilai Pre Test dan Post Test siklus I & II
HASIL BELAJAR SISWA
NILAI NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II
1. RIZKY WIJAYANTO 65 65 2. ALDI UNTUNG BUDI S. 65 65 3. AFENDI SAPUTRO 90 100 4 ANESHA PRIANGGA P. 65 85 5. ANNISA PUTRI ALICIA 70 75 6. BANI ASRUL ANSARI A. 65 80 7. BAYU AJI SAPUTRO 85 90 8. CHINTIA NADILA F. 75 80 9. EMIR ADIB ISKANDAR 75 85 10 EVIN TRIWIARTI 70 75 11. FITRIYANSYAH YUDA S. 90 100 12. HAFIF NUR CHOLIS 100 100 13. HARIYANTO EKO S. 75 80 14. JAJANG ABIPRAJA 70 75 15. JAJANG ABIPASTA 75 80 16. LENY LATIFAH M. 65 70 17. MUHAMMAD TOYIB 80 90 18. NUR FEBI RISTIANA 65 75 19. SURYA KURNIA OKY ALAM 65 70 20. TUTUR ANDHIKA 70 80 21. ENDRO PRIYONO 65 70 22. SALSA BILLA NUR M. 80 85 RATA-RATA KELAS 73,86 80,68 PRESENTASE TUNTAS BELAJAR 63,64 % 90%
xxxviii
0
10
20
30
40
50
60
70
Siklus 1
Baila digambarkan dengan Grafik hasilnya sebagai berikut.
Grafik IV.1 Siklus 1 & 2
Grafik Hasil Siklus 1
Grafik Hasil Siklus 2
0
20
40
60
80
100
siklus 2
xxxix
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengunaan Metode SAS Dalam Menangani Kesulitan Belajar Menulis
Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN
Saradan 1 Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas siswa secara maksimal dalam pembelajaran.
2. Pendekatan Metode SAS dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini didukung dengan hasil
penilaian yang mencapai diatas KKM
B. Saran
1. Kepala Sekolah
Hendaknya menyarankan kepada para guru bila menggunakan
pendekatan Metode SAS dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
rangka mengaktifkan siswa untuk menumbuhkan interaksi siswa dan
guru secara aktif.
2. Kepada Guru
Dalam menerapkan pendekatan Metode SAS hendaknya :
a. Dapat menumbuhkan keaktifan dan keberanian siswa dalam
merespon penjelasan materi dari guru.
b. Perlu ditanamkan keaktifan ketrampilan berfikir dalam bertanya
atau menjawab pertanyaan tentang materi pelajaran saat
pembelajaran.
c. Agar terjadi interaksi dalam pemecahan masalah guru menciptakan
suasana yang mendorong siswa untuk saling shering membutuhkan
melalui ketergantungan positif yang menurut tiap siswa saling
xl
membantu memecahkan masalah demi keberhasilan siswa dalam
penerapan pemikiran yang kritis, dinamis dan inovatif.
3. Kepada Siswa
Gunakan waktu belajar secara efisien setiap hari.
4. Kepada Peneliti Lain
Hendaknya melakukan penelitian sejenis dengan materi yang standar
kompetensi berbeda dan memberikan sampel lebih banyak.
xli
DAFTAR PUSTAKA
Darmiyati, Zuchri dan Budi Asih. 2001. Pendidikan bahasa dan Indonesia di
kelas rendah. Yogyakarta
Kasihani, Kasibolah, E.S.1998/1999.Penelitian tindakan kelas. Depdikbud Dirjen
Dikti Proyek PGSD
Supriyadi, dkk. 1994. pendidikan bahasa Indonesia 2. Jakarta : Depdikbud bagian
proyek peningkatan mutu guru SD