Download - Laporan Observasi Bidang Studi
LAPORAN
Penerapan SAP ( SYSTEM APPLICATIONS PRODUCTS ) pada
PT. Holcim Indonesia Narogong
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah
Observasi Bidang Studi ( OBS )
Disusun Oleh :
DIAN NOVTANI
065109317
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini maju dengan pesatnya. Seiring
dengan kemajuan tersebut, kebutuhan akan informasi dalam dunia bisnis menjadi penting
guna meningkatkan daya saing antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang ingin unggul
bersaing dengan perusahaan lainnya harus didukung dengan penggunaan teknologi infomasi
yang berbasis komputer agar dapat membantu kegiatan operasional perusahaan. Dalam
sebuah bidang usaha, teknologi informasi yang berbasis komputer akan menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bidang usahanya.
Dengan menggunakan teknologi informasi secara tepat dan benar sehingga dapat
memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada pelanggan serta dapat meningkatkan
produktivitas dan kepuasan pelanggan. Salah satu kegiatan yang paling penting pada sebuah
bidang usaha adalah kegiatan pengolahan baik penjualan, pembelian, dan persediaan.
PT. Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produsen
semen, beton jadi dan agregat terkemuka serta terintegrasi dengan keunikan dan perluasan
usaha waralaba yang menawarkan solusi menyeluruh untuk pembangunan rumah, dari
penyediaan bahan material sampai rancangan yang cepat serta konstruksi yang aman.
Perusahaan ini memiliki jumlah barang dan jumlah transaksi yang cukup banyak, jadi untuk
memasarkan produknya harus menggunakan sistem yang terkomputerisasi. PT. Holcim
Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang sudah menggunakan teknologi canggih dalam
memasarkan produknya jadi dengan sistem yang canggih itu dapat mempercepat proses
pemasaran dan jangkauan wilayahnya pun cukup luas.
1.2 Maksud dan Tujuan
Dalam penelitian ini adapun maksud tujuannya yaitu :
1. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah Observasi Bidang Studi
2. Untuk melakukan penelitian di PT Holcim Indonesia Narogong Plant
3. Untuk mengetahui dan menganalisa lebih dalam bidang Teknologi Informasi yang ada
di PT Holcim Indonesia Tbk
2
1.3 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan khususnya dibidang Teknologi Informasi
b. Menganalisa sistem yang berjalan di dalam sebuah perusahaan khususnya dunia
industri
c. Mempelajari sebuah sistem yang di butuhkan didalam perusahaa
2. Bagi Pembaca
a. Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang semen maupun seputar PT.
Holcim.
b. Menjadi bahan referensi
3
BAB II
ISI
2.1 Sejarah Perusahaan
Pabrikan semen ini semula bernama PT. Semen Cibinong Tbk yang didirikan pada
bulan Juni tahun 1971 dalam bentuk joint venture dengan presentase pemegang saham saat
itu 75% untuk Kaiser Cementex & Gypsum Corp; perusahaan semen dari Amerika, dan 25%
untuk PT. Semen Gresik Tbk; perusahaan negara. Pada bulan Agustus tahun 1977, semen
cibinong terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan pada bulan Juni tahun 1989 di Bursa Efek
Surabaya. Pada tahun 1988, PT. Tirtamas Majutama membeli 42,8% saham milik Kaiser
dan juga saham milik Semen Gresik sehingga PT. Tirtamas Majutama memiliki saham
mayoritas Semen Cibinong senesar 60%. Semen Cibinong mulai berproduksi tahun 1975
dengan Unit 1dan tahun 1977 dengan Unit 2, yang keduanya mampu memproduksi 600.000
ton semen per tahun. Kemudian pada tahun 1992, Unit 3 telah selesai dibangun dan mampu
memproduksi 1,5 juta ton semen per tahun. Tahun 1993, Semen Cibinong membeli 100%
saham milik PT. Semen Nusantara, yaitu perusahaan semen di Cilacap yang memproduksi
satu juta ton semen. Pada tahun 1995, Semen Cibinong membeli 100% saham milik PT.
Semen Dwima Agung yaitu perusahaan pemegang ijin untuk memproduksi semen dan
menambang beserta 800 hektar tanah untuk menambang di Tuban, Jawa Timur.
Pada tahun yang sama, perusahaan juga membuka Unit 4 dan memulai
pembangunan Unit 5 di Cilacap. Selain itu Semen Cibinong jiga menandatangani kontrak
intik pembangunan Unit 6 di Narogong, Jawa Barat. Pada tahun 1996, semen Cibinong
mengakusisi asset dan hutang PT. Semen Nusantara, serta menandatangani perjanjian joint
venture dengan The Union Myanmar Economic Holdings Limited. Tahun 1997,
4
pembangunan Unit 5 telah selesai dan proses produksi telah dicapai dengan kapasitas 2,6
juta ton semen. Tahun 1998 Semen Cibinong mendapatkan penghargaan ISO 9002
Internatiobal on Environment Management System dari Societe Generale de Surveillance
atas fasilitas produksi Narogong dan Cilacap.
Disamping itu, pembangunan Unit 6 telah selesai sehingga kapasitas 32 perusahaan
bertambah mencapai 9,7 juta ton semen. Penghargaan ISO14001 International Certification
on Environment Management System diberikan pada tahun 1999 untuk tempat produksi
Naragong dan Cilacap, dan pada tahun yang sama perusahaan Semen Cibinong
memenangkan The 1999 “Hewlett Packard Best Information Technology Achievment
Award”. Pada bulan November tahun 2000, Semen Cibinong memenangkan medali emas
untuk pengendalian kualitas di Konfensi Kualitas Indonesia. Sedangkan pada bulan
Desember, Semen Cibinong membuat perjanjian awal dengan Holcim Steering Committee
of Creditors untuk merestruksikan hutang perusahaan.
Pada tanggal 13 Desember 2001, Holcim Ltd. Diputuskan menjadi pemegang saham
pengendali perusahaan dengan total saham 77,33%. Secara resmi berganti nama menjadi PT.
Holcim Indonesia Tbk. Pada tahun 2006. PT. Holcim Indonesia Tbk., sejak awal 2006
dengan identitas baru kembali menjadi pelopor dalam memimpin pergeseran paradigma
bisnis semen di Indonesia, dari produsen semen menjadi penyelia solusi bahan bangunan
yang terintegrasi untuk kebutuhan konsumen.
Holcim Indonesia adalah produsen terkemuka yang menghasilkan semen, beton jadi
dan agregat, secara terintegrasi di pasar. Saat ini Holcim Indonesia menguasai 15,2% pangsa
pasar di Indonesia. Holcim memproduksi 2 produk semen, yaitu Semen Kujang dan Semen
Portland Nusantara. Pada tahun 2005, Holcim memproduksi produk baru bernama Semen
Serba Guna.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menyediakan kondisi berkehidupan yang sehat bagi masa depan masyarakat.
2. Misi
5
Holcim akan tumbuh dengan menyediakan solusi bangunan berkelanjutan untuk
segmen pelanggan tertentu, dan dengan mengembangkan potensi personil dan
masyarakat, berkat manajemen yang inovatif dan jaringan yang terpadu, untuk
memberikan keuntungan sebesar mungkin bagi para pemangku kepentingan tanpa
melupakan pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Deskripsi Pembuatan Semen Pada PT. Holcim Indonesia Tbk
Dalam produksinya PT. Holcim Indonesia menggunakan proses kering dalam proses
pembuatan semennya. Keuntungan proses kering ini bila dibandingkan dengan proses basah
adalah penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit, dan energy yang dikonsumsi lebih kecil.
Ukuran tanur yang lebih pendek serta perawatan alatnya lebih mudah. Adapun bahan baku
yang diperlukan dalam pembuatan semen ini adalah :
Jenis-jenis bahan baku Perbandingan berat (%)
Batu Kapur 80-85
Tanah Liat 6-10
Pasir Silika 6-10
Pasir besi 1
Gypsum 3-5
6
Proses pembuatan semen PT. Holcim Indonesia unit NG-IV, secara garis besar melalui
proses-proses sebagai berikut :
1. Penghancuran (Crushing) bahan baku
Alat utama untuk menghancurkan bahan mentah adalah Crusher, sedangkan alat
pendukung dalam proses ini adalah:
1. Dump Truck
2. Hopper
3. Feeder
2. Penyimpanan dan pengumpanan bahan baku
Tempat penyimpanan bahan baku terdiri dari bahan utama yaitu :
1. Stock Pile
2. Bin
Sedangkan alat-alat penunjang untuk membntu penyimpanan bahan baku adalah :
1. Tripper
2. Reklaimer
Pengumpanan bahan baku ke dalam sistem dalam proses selanjutnya diatur oleh
Weight Feeder, yang diletakkan tepat dibawah bin.
3. Penggilingan dan pengeringan bahan baku
Alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan pengeringan bahan baku
adalah vertical roller mill. Media pengeringnya adalah udara panas yang berasal dari
coller dan pre-heater.
4. Pencampuran (Blending) dan homogenisasi
Alat utama yang digunakan untuk mencampur dan menghomogenkan bahan baku
adalah blending silo, dengan media pengaduk adalah udara.
5. Pemanasan awal (pre-heating)
Alat utama yang digunakan untuk pemanasan awal bahan baku adalah suspension pre-
heater, sedangkan alat bantunya adalah kiln feed bin.
6. Pembakaran (Firring)
Alat utama yang digunakan adalah tanur putar atau rotary kiln.
7. Pendinginan (Colling)
Alat utama yang digunakan untuk pendinginan clinker adalah coller.
8. Penggilingan akhir
7
Alat utama yang digunakan untuk proses penggilingan akhir , dimana terjadi pula
penggilingan clinker dengan gypsum adalah ball mill. Peralatan yang menunjang proses
penggilingan akhir adalah :
1. Vertical Roller Mill
2. Separator (klasifire)
3. Bag filter
2.4 IT Departmen PT. Holcim Indonesia Tbk
PT. Holcim Menggunakan Sistem SAP pada penerapan bidang IT nya. SAP adalah
singkatan dari kata SYSTEM APPLICATIONS PRODUCTS in data procesing. SAP
adalah suatu sistem yang di desain sedemikian rupa sehingga mampu mengitergrasikan
beberapa sistem atau modul yang diperlukan untuk menjalankan proses bisnis seperti:
Office
Logistic
Plant Maintenance
Material Management
Quality Management
Financial dan Acounting
Human Resources (HRD)
dan Information Tecnology (IT)
Dalam satu sistem yang mudah, cepat dan akurat dan terintergrasi. maka dari itu
banyak perusahaan perusahaan besar telah memakai sistem ini untuk membantu
menjalankan roda bisnisnya agar mampu bersaing dengan pasar bebas dunia (global market)
yang akan datang.
PT.Holcim menggunakan system yang sangat canggih yang menginduk servernya ke
thailand. dengan peralatan komunikasi radio serta akses perusahaan yang menggunakan
media internet namun tetapi setiap manager it dan bagian admin pengoprasian software
aplikasi diberikan password masing masing. sehingga terjaga kerahasiannya di dalam
perusahaan.
8
2.5 SAP
SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang
dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise
Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu
perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung
semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara
berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara
terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
Modul-Modul di SAP
SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut :
1. SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing)
2. MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian (procurement)
dan pengelolaan inventory
3. PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan
produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
4. QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan
rantai logistik
5. PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem
secara teknis
6. HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari
aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk
perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
9
7. FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management (treasury),
general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
8. CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost
element accounting, dan analisa profitabilitas
9. AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi
proses asset
accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke investment controlling
10. PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project,
pengerjaan dan kontrol
Dampak Integrasi
Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem
yang berakibat :
Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul
yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut.
Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal
ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing” Integrasi secara sistem bisa terjadi
dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama,
baik untuk data customer, data product maupun data vendor.
Transparansi data – Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat
semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut
di-input oleh user lainpun.
Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP,
misalnya Apac Inti Corpora, Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor
10
Manufacturing Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua,
Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird, Holcim Indonesia dan masih banyak perusahaan lagi yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Modul yang diimplementasikan tiap perusahaan pun
beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial
Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun banyak pula yang mengintegrasikan
beberapa modul.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PT Holcim Indonesia Narogong
Plant sebagai produsen semen telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk
memasarkan produknya, pengabsenan karyawan, memonitoring perusahaan hingga
penggajian karyawannya semua sudah serba canggih .
PT. Holcim Indonesia telah menggunakan SAP untuk system IT Supportnya. Dengan
menggunakan standarisasi SAP termasuk perusahaan international yang bisa di andalkan .
Contohnya dalam sistem monitoring perusahaan hingga stock semen yang tersedia maupun
yang akan di distribusikan sudah sangat canggih.
Bukan hanya itu saja. PT. Holcim Indonesia telah menerapkan pengabsenan dan
penggajian secara terkomputerisasi sehingga semua kegiatan di PT. Holcim Indonesia dapat
di monitoring serta di akses oleh manager dan bagian tertentu dimanapun berada.
Dengan Modul SAP perkembangan perusahaan terlihat jelas, karena SAP akan
terautomatisasi laporan bulanan penjualan maupun tingkat produksi. Oleh karena itu
perusahaan multinasional sangat di anjurkan memakai modul SAP.
12
DAFTAR PUSTAKA
www. holcim .co.id
http://novtani.wordpress.com/category/perkuliahan/observasi-sistem-perkuliahan/
http://novtani.wordpress.com/2012/05/22/observasi-sistem-ke-pt-holcim-indonesia-
narogong
source : Yahoo! Answer by sw33ty
http://www.sap.com
13