Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai salah salah satu provinsi dengan luas wilayah dan jumlah penduduk paling
besar di Indonesia, Jawa Timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan
terkadang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Perkembangan kegiatan dunia
usaha di Indonesia khususnya di Propinsi Jawa Timur pada triwulan II-2013
mengindikasikan arah kegiatan ekonomi yang tumbuh meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya (qtq) maupun triwulan II-2012 (yoy). Hal ini mayoritas disebabkan oleh
meningkatnya permintaan dalam negeri yang hampir terjadi di seluruh sektor ekonomi.
Di Indonesia, terdapat 9 sektor perekonomian yaitu Sektor Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Industri
Pengolahan; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Konstruksi; Sektor Perdagangan,
Hotel, dan Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Real Estate,
dan Jasa Perusahaan; dan Sektor Jasa. Kegiatan usaha pada kesembilan sektor tersebut
sangatlah berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah/region tertentu yang juga
akan mempengaruhi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Hingga pada saat ini bank sentral di seluruh dunia termasuk Bank Indonesia masih
menganggap kegiatan survei sebagai salah satu alat terbaik untuk mengukur ekspektasi
masyarakat mengenai inflasi. Bank Indonesia secara berkala melakukan perkiraan
ekspektasi inflasi baik di pasar barang maupun di pasar uang. Dalam memperkirakan
ekspektasi inflasi di pasar barang, selama ini telah digunakan berbagai survei seperti
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Pedagang Eceran (SPE), Survei Konsumen
(SK), dan Survei Persepsi Pasar (SPP). Sebagai contoh, dalam SKDU terdapat pertanyaan
mengenai bagaimana perencana bisnis melihat prospek perekonomian ke depan. Dari
sinilah dapat diketahui persepsi pelaku usaha baik yang optimis maupun pesimis
terhadap perekonomian nasional dalam kurun waktu berjalan.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 2
Bank Indonesia di Kantor Perwakilannya di wilayah Jawa Timur yaitu yang berada
di Kota Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember telah mengumpulkan data dari beberapa
responden yang terdiri dari perusahaan dari berbagai sektor ekonomi di seputaran
wilayah Jawa timur untuk bersedia mengisi kuesioner yang berisi beragam pertanyaan
seputar kegiatan dunia usaha guna menjadi referensi bagi pengambil kebijakan untuk
mengetahui kondisi perekonomian pada triwulan berjalan di provinsi tersebut agar dapat
digunakan sebagai acuan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam
laporan ini, kami menganalisis kondisi perekonomian di wilayah Jawa Timur khususnya di
beberapa sektor yang dominan dalam perekonomian dengan mengacu pada data Survey
Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.
1.2 Perumusan Masalah
1. Siapa saja responden dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di
Provinsi Jawa Timur?
2. Seberapa besar peningkatan dan penurunan dari indikator kegiatan usaha,
indikator harga jual, indikator penggunaan tenaga kerja, dan indikator lainnya
dalam sektor-sektor ekonomi di Jawa Timur?
3. Bagaimana hasil analisis perkembangan sektor-sektor ekonomi unggulan di
Provinsi Jawa Timur?
4. Berapa perkiraan inflasi menurut responden Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan
II-2013 di Provinsi Jawa Timur?
1.3 Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui siapa saja responden dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha
triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dan penurunan dari indikator
kegiatan usaha, indikator harga jual, indikator penggunaan tenaga kerja, dan
indikator lainnya dalam sektor-sektor ekonomi di Jawa Timur.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 3
3. Untuk mengetahui hasil analisis perkembangan sektor-sektor ekonomi unggulan
di Provinsi Jawa Timur.
4. Untuk mengetahui seberapa besar perkiraan inflasi menurut responden Survei
Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur.
1.4 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini ditulis dalam tiga bab. Bab pertama memuat latar belakang,
perumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab kedua menyajikan tentang hasil analisis
Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa Timur. Bab ketiga menutup
laporan ini dengan menarik sejumlah kesimpulan serta mengajukan saran bagi penelitian
lebih lanjut.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 4
BAB II
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
TRIWULAN II-2013 PROVINSI JAWA TIMUR
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang
dilaksanakan sejak triwulan I-1993. Pada triwulan II-2013, jumlah responden SKDU
mencapai 241 perusahaan yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan dipilih secara
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh
responden. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance),
yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan
jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban
“menurun” dan mengabaikan jawaban “sama”. Khusus penghitungan saldo bersih
kegiatan usaha, harga jual, dan penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo
Bersih Tertimbang (SBT-weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo
bersih sektor/sub sektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/sub sektor yang
bersangkutan sebagai penimbangnya.
2.1 Profil Responden SKDU Provinsi Jawa Timur Triwulan II-2013
Jumlah responden SKDU di Provinsi Jawa Timur pada triwulan II-2013 adalah
sebanyak 241 responden yang terdiri dari perusahaan yang modalnya berasal dari dalam
negeri (PMDN) sebanyak 80%, 11% perusahaan modal campuran, dan sisanya sebesar 9%
perusahaan yang modalnya berasal dari asing (PMA). Bila ditinjau dari skala usahanya,
pada triwulan ini responden masih didominasi perusahaan berskala besar (55%), sisanya
32% perusahaan berskala menengah, dan 13% adalah perusahaan berskala kecil. Sama
seperti triwulan lalu, mayoritas responden SKDU di Jawa Timur (90%) berorientasi pada
pasar domestik dan sisanya (10%) untuk tujuan ekspor.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 5
Grafik 2.1 Persentase Profil Responden Berdasarkan Status Perusahaan
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Grafik 2.2 Persentase Profil Responden Berdasarkan Skala Usaha
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Grafik 2.3 Persentase Profil Responden Berdasarkan Orientasi Perusahaan
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
PMA 9
PMDN80
CAMPURAN11
0
20
40
60
BESAR MENENGAH KECIL
55
32
13
DOMESTIK90
EKSPOR10
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 6
2.2 Indikator-indikator dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha
2.2.1 Kegiatan Usaha
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dengan jumlah responden 241 perusahaan di
wilayah Jawa Timur menunjukkan ekspansi usaha pada triwulan II-2013 masih terus
berlangsung. Peningkatan kegiatan usaha pada periode ini tercermin dari Saldo Bersih
Tertimbang (SBT) sebesar 37,72% drastis lebih tinggi dari periode sebelumnya (triwulan I-
2013) sebesar 2,60%. Meningkatnya permintaan terutama dari dalam negeri merupakan
faktor pendorong ekspansi usaha secara umum selama triwulan II-2013 khususnya pada
Sektor Industri Pengolahan. Selain itu beberapa faktor lainnya seperti faktor musim
panen (keberhasilan panen) mempengaruhi ekspansi pada Sektor Pertanian. Serta
momen liburan sekolah dan libur hari raya menyebabkan peningkatan kegiatan usaha
pada Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Seluruh sektor ekonomi yang disurvei secara umum menunjukkan peningkatan
usaha dengan sumbangan terbesar berasal dari Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
(SBT 14,03%). Diikuti Sektor Industri Pengolahan dengan SBT 6,87% dan Sektor Pertanian
dengan SBT 8,63%. Sementara itu, terdapat satu sektor ekonomi yang mengalami
penurunan kegiatan usaha yaitu Sektor Jasa dengan penurunan sebesar 3,03% (SBT
2,27%).
Pada triwulan mendatang, responden memperkirakan kegiatan dunia usaha akan
mengalami sedikit penurunan dengan optimisme yang berkurang apabila dibandingkan
dengan perkiraan kegiatan usaha pada triwulan II-2013. Berkurangnya optimisme
responden tersebut tercermin dari SBT 28,66% untuk perkiraan triwulan III-2013.
Grafik 2.4 Perkembangan Kegiatan Usaha
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
-20.00
0.00
20.00
40.00
60.00
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III*
2010 2011 2012 2013
REALISASI EKSPEKTASI
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 7
2.2.2 Harga Jual
Indikator harga jual barang/tarif pada triwulan II-2013 di Jawa Timur meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq) maupun triwulan yang sama tahun lalu (yoy)
yaitu dari SBT 21,08% (Triwulan I-2013) dan SBT 21,25% (Triwulan II-2012) menjadi SBT
30,55% pada triwulan ini. Menurut responden, kenaikan harga jual disebabkan oleh
faktor musim (hari besar) dan meningkatnya biaya operasional yang terjadi pada Sektor
Pertanian.
Responden memperkirakan harga jual pada triwulan mendatang akan tetap
meningkat yang ditunjukkan dengan angka SBT 31.38%. Hal ini disebabkan salah satunya
karena biaya bahan baku yang terus meningkat terutama pada Sektor Bangunan.
Grafik 2.5 Perkembangan Harga Jual
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.2.3 Penggunaan Tenaga Kerja
Penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2013 tercatat sebesar -4,81% (SBT).
Nilai ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (SBT -6,95%). Rekrutmen pegawai
baru pada sebagian besar sektor ekonomi menjadi penyebab utama meningkatnya angka
penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini. Sektor yang mengalami peningkatan
penggunaan tenaga kerja terbesar yakni Sektor Industri Pengolahan (SBT -4,68%).
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III*
2010 2011 2012 2013
REALISASI EKSPEKTASI
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 8
Responden memperkirakan pada triwulan berikutnya angka penggunaan tenaga
kerja mengalami peningkatan yang cukup berarti (SBT 1,95%) karena produktivitas tenaga
kerja yang meningkat dan dibukanya rekrutmen pegawai baru pada Sektor Keuangan.
Grafik 2.6 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.2.4 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi pada triwulan II-2013 sebesar 79,28% (SBT). Angka ini lebih
tinggi dibanding angka kapasitas produksi pada triwulan I-2013 (76,91% SBT), namun
lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2012 (77,09% SBT). Secara triwulanan (qtq),
peningkatan kapasitas produksi triwulan II-2013 didorong oleh peningkatan utilisasi dari
Sektor Pertanian yaitu pada subsektor Perikanan dari 73,5% menjadi 92,5%, Sektor
Pertambangan yaitu pada subsektor Penggalian dari 91,67% menjadi 92,5%, serta Sektor
Industri Pengolahan Non Migas dari subsektor Kertas dan Barang Cetakan yaitu dari 70%
menjadi 78%. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih merupakan salah satu sektor ekonomi
yang menunjukkan penurunan kapasitas produksi yang paling signifikan, dari 100%
menjadi 62%.
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III*
2010 2011 2012 2013
REALISASI EKSPEKTASI
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 9
Grafik 2.7 Perkembangan Kapasitas Produksi
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.2.5 Indikator Lainnya
Situasi bisnis pada triwulan II-2013 masih disikapi optimis oleh responden dengan
angka SB (Saldo Bersih) yang tercatat sebesar 41,72%. Nilai ini meningkat dibandingkan
triwulan I-2013 (SB 37,62%). Responden memiliki ekspektasi yang lebih untuk situasi
bisnis di sebagian besar sektor ekonomi 6 bulan mendatang. Meskipun angka Saldo
Bersih tetap bertengger di angka 41,72%, tetapi sebagian besar responden optimis
terhadap membaiknya situasi bisnis perusahaan 6 bulan ke depan.
Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan ini sangat baik. Meningkat
dibandingkan triwulan lalu (SB 43,73%) yakni mencapai angka SB 51,72%. Dari seluruh
responden yang disurvei pada triwulan II-2013, sebanyak 53,1% responden menyatakan
kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi baik. 45,52% menyatakan kondisi
keuangan dalam keadaan cukup dan hanya 1,38% responden yang mengatakan kondisi
keuangan buruk.
Pada triwulan III-2013, responden menyatakan bahwa akses kredit ke bank selama
3 bulan terakhir ini semakin menurun dibanding dengan triwulan sebelumnya dengan SB
18,31%. Adapun rincian jawaban responden mengenai akses kredit adalah sebanyak
28,17% mengatakan mudah dalam memperoleh akses kredit ke bank, 61,97% responden
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Tw I
Tw II
Tw II
I
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw II
I
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw II
I
Tw IV
Tw I
Tw II
2010 2011 2012 2013
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN PERTAMBANGAN
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 10
menyatakan biasa, dan 9,86% responden menyatakan sulit. Beberapa penyebab sulitnya
mengakses kredit perbankan disebabkan oleh persyaratan kredit yang terlalu rumit
(28,57% responden) dan adanya kebijakan bank yang membatasi akses kredit ke
perusahaan (28,57% responden).
Grafik 2.8 Perkembangan Indikator Lainnya
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.3 Tinjauan Sektoral Perekonomian Jawa Timur
2.3.1 Provinsi Jawa Timur
Sebagai salah satu provinsi dengan luas wilayah dan penduduk paling besar di
Indonesia, Jawa timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan terkadang
berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi sektoral, semenjak tahun 1980
perekonomian Jawa Timur didorong oleh pertumbuhan tiga sektor utama, yaitu Sektor
Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, serta Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Relatif stabilnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur disebabkan karena
ketidaktergantungan perekonomian pada hanya satu sektor saja. Dengan demikian, pada
saat krisis 2008 perekonomian Jawa Timur tidak mengalami krisis yang terlalu dalam.
-10.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
2010 2011 2012 2013
Akses Kredit Situasi Bisnis Ekspetasi Situasi Bisnis Kondisi Keuangan
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 11
Provinsi Jawa Timur memiliki luas wilayah sekitar 148 ribu km2 yang terdiri atas 29
kabupaten dan 9 kota. Provinsi ini memiliki penduduk sebanyak 41 juta jiwa menurut
Badan Pusat Statistik tahun 2012. Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah
serta jumlah penduduk yang besar, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Tabel 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Jawa Timur tahun 2005-2012
(Sumber: BPS Jawa Timur)
Wilayah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Nasional 5.69 5.5 6.35 6.01 4.63 6.2 6.46 6.23
Jawa Timur 5.84 5.8 6.11 6.16 5.01 6.68 7.22 7.27
Kinerja perekonomian Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 7,27% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan tahun 2011 (7,22%) serta pertumbuhan ekonomi nasional yang
berada pada level 6,23%. Sebagaimana diinformasikan pada tabel di atas, pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur dalam kurun waktu 8 tahun terakhir cenderung lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, kecuali pada tahun 2007 yang sedikit
berada di bawah nasional. Jika diukur lebih lanjut, kinerja perekonomian Jatim terus
meningkat, sedangkan nasional mulai mengalami perlambatan di tahun 2012.
2.3.2 Struktur Perekonomian Jawa Timur
Struktur perekonomian Jawa Timur selama ini secara keseluruhan masih
didominasi oleh tiga sektor utama yaitu Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan,
serta Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Pada triwulan II-2013, ketiga sektor
tersebut masih mendominasi struktur perekonomian di Jawa Timur dengan rincian
kontribusi 41% Sektor Industri Pengolahan, 16% Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran, 12% Sektor Pertanian. Secara umum, jumlah kontribusi ketiga sektor utama
tersebut mencapai 69%.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 12
Grafik 2.9 Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Timur
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.3.3 Sektor Pertanian
Sub sektor terbesar yang merupakan bagian dari Sektor Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan di Jawa Timur adalah sub sektor pertanian jenis tanaman
pangan dan tanaman perkebunan. Areal produksi jenis tanaman ini tersebar di wilayah
Provinsi Jawa Timur dengan komoditas potensial seperti padi, jagung, kedelai, buah-
buahan. Sementara itu, perkebunan di Provinsi Jawa Timur pada umumnya merupakan
perkebunan rakyat dan perkebunan milik BUMN dengan komoditas andalan kopi, kakao,
teh, cengkeh, kapas, rosella, jambu mete, dan tembakau. Potensi perikanan yang berupa
perikanan darat dan perikanan laut didukung oleh kegiatan intensifikasi pada lahan yang
tersedia, budidaya perikanan air tawar dengan komoditas ikan bandeng, serta
pengembangan usaha penangkapan ikan lemuru, bawal, tongkol, kakap putih, dan kakap
merah, serta budidaya udang dan kepiting belum sepenuhnya dimanfaatkan dan
potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, termasuk pemanfaatan Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE). Demikian pula di bidang kehutanan terdapat cukup potensi, seperti hutan
jati yang cukup luas dan berbagai jenis hasil hutan lainnya.
Pada triwulan II-2013, kegiatan usaha Sektor Pertanian mengalami kontraksi
usaha yang tercermin dari nilai SBT 8,63%, lebih tinggi dibanding triwulan II-2012 (SBT
3.37%) dan triwulan lalu (SBT 1,05%). Hal ini disebabkan oleh keberhasilan panen dengan
0 20 40 60
PERTANIAN
PERTAMBANGAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN …
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN …
JASA-JASA
12
0
41
4
5
16
5
12
5
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 13
faktor cuaca yang mendukung. Sub sektor yang mendorong terjadinya hal ini adalah
subsektor Tanaman Pangan (SBT 7,09%) serta subsektor Peternakan (SBT 0,65%).
Indeks harga jual produk dari sektor Pertanian mengalami peningkatan yang
drastis dari -2,09% SBT (Triwulan I-2013) menjadi 7,04% SBT pada triwulan laporan. Hal
ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat akibat Bulan Ramadhan dan menjelang
Hari Raya Idul Fitri serta biaya operasional Sektor Pertanian yang meningkat. Sedangkan
untuk triwulan berikutnya, responden memperkirakan harga jual akan mengalami
penurunan (SBT 6,47%) seiring dengan meningkatnya persaingan produk sejenis.
Indikator penggunaan tenaga kerja pada triwulan berjalan menunjukkan
penurunan yang drastis dibandingkan triwulan lalu, dari 0,68% SBT menjadi -0,48% SBT,
namun mengalami penurunan dibandingkan triwulan II-2012 (SBT 0,62%). Banyaknya
perluasan usaha pada sektor ini ditengarai menjadi penyebab naiknya angka penggunaan
tenaga kerja. Responden juga memprediksi jumlah tenaga kerja akan terus naik pada
triwulan mendatang (SBT 0,47%) sebab produktivitas juga bertambah.
Grafik 2.10 Sektor Pertanian
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
-4.00
-2.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III*
2010 2011 2012 2013Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 14
2.3.4 Sektor Industri Pengolahan
Berbagai industri di Jawa Timur telah berkembang dengan pesat, antara lain
industri mesin dan logam dasar dengan komoditas antara lain industri kereta api di
Madiun, berbagai macam mesin dan alat-alat pertanian serta industri senjata ringan di
Malang, dan industri-industri sedang-menengah di Sidoarjo dan Surabaya; industri
maritim dengan komoditas kapal kecil dan sedang di Surabaya; industri kimia dasar
dengan komoditas antara lain penyedap makanan, kosmetik, soda, dan semen di Tuban
dan Gresik; aneka industri dengan komoditas antara lain makanan, minuman, pakaian
jadi, perabot rumah tangga, dan peralatan rumah tangga di Pasuruan, Sidoarjo, Malang,
dan Surabaya. Industri-industri tersebut serta industri lainnya termasuk rekayasa dan
rancang bangun, dan berbagai industri dengan teknologi madya dan tinggi, memiliki
potensi untuk berkembang dengan memanfaatkan lingkungan pendidikan tinggi serta
lembaga penelitian dan pengembangan yang kuat di provinsi ini.
Pemerintah telah menetapkan 12 kawasan industri estate, di antaranya Surabaya
Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di
Kabupaten Pasuruan, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan
Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shore Base (LIS) di
Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan
beberapa di antaranya telah menembus ekspor; industri kerajinan kulit berupa tas dan
sepatu di Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat
terkenal.
Kegiatan usaha sektor Industri Pengolahan pada triwulan II-2013 mengalami
peningkatan yang drastis dari triwulan sebelumnya sebesar -2,87% SBT (Triwulan I-2013)
menjadi 6,87% SBT. Hampir semua subsektor serempak mengalami kontraksi, kecuali
subsektor Semen dan Barang Galian Bukan Logam (SBT -1,08%). Keadaan ini disebabkan
terutama oleh turunnya permintaan dari dalam maupun luar negeri.
Terdapat korelasi positif antara realisasi kegiatan usaha dengan penggunaan
tenaga kerja sektor Industri Pengolahan pada triwulan laporan. Jumlah tenaga kerja
triwulan ini (SBT -4,68%) menurun bila dibandingkan dengan triwulan II-2012 (SBT
3,44%). Kontributor utama keadaan ini yaitu karyawan pada sub sektor Makanan,
Minuman, dan Tembakau banyak yang pensiun/mengundurkan diri. Untuk triwulan
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 15
mendatang, responden optimis angka penggunaan tenaga kerja mulai menunjukkan
perbaikan dengan meningkatnya angka SBT menjadi sebesar -1,04%.
Indeks harga jual pada triwulan ini tercatat lebih rendah (SBT 7,30%) bila
dibandingkan dengan posisi triwulan lalu (SBT 8,28%) dan posisi triwulan II-2012 (SBT
7,67%). Penurunan harga jual ini terjadi karena turunnya harga bahan baku dan harga
penolong. Harga jual pada triwulan berikut diprediksi masih akan naik sedikit ke angka
7,42% (SBT). Sementara itu, persentase kapasitas produksi terpakai periode ini tercatat
77,36% (SBT). Responden memperkirakan kegiatan usaha Sektor Industri Pengolahan
pada tiga bulan mendatang (Triwulan III-2013) akan turun hingga 6,78% (SBT). Kondisi ini
bisa terjadi mengingat faktor musim dan meningkatnya biaya bahan baku.
Grafik 2.11 Sektor Industri Pengolahan
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
2.3.5 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Responden menyatakan bahwa kegiatan usaha sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran mengalami kontraksi sangat tajam dari yang sebelumnya negatif pada triwulan
lalu (SBT -2,87%) menjadi positif pada triwulan ini (SBT 14,03%). Keadaan ini terjadi
terutama disebabkan karena faktor musim liburan, khususnya pada subsektor Hotel.
-10.00
-8.00
-6.00
-4.00
-2.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Tw I Tw II Tw III*
2010 2011 2012 2013
Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 16
Harga jual pada sektor ini tercatat meningkat (SBT 9,60%) bila dibandingkan
dengan triwulan yang sama tahun lalu (SBT 6,09%) tetapi turun dibandingkan triwulan
lalu (SBT 12,00%). Penyebab utama terjadinya kenaikan harga jual tersebut disebabkan
oleh fluktuasi harga bahan bakar yang terjadi selama triwulan laporan yang berdampak
pada biaya operasional lainnya yang ikut meningkat. Untuk tiga bulan ke depan,
responden berharap kondisi ekonomi global dapat lebih stabil sehingga biaya operasional
berkurang dan dengan demikian harga jual dapat diturunkan.
Secara umum, penggunaan tenaga kerja triwulan ini (SBT 0,44%) sedikit
meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (SBT -1,86%). Bila ditinjau
lebih detil, sub sektor Perdagangan merupakan sub sektor yang menyumbang terjadinya
peningkatan penggunaan tenaga kerja yang disebabkan oleh adanya rekrutmen pegawai
baru dan pembukaan cabang baru di sub sektor Perdagangan. Sedangkan penggunaan
tenaga kerja pada subsektor Hotel dan Restoran relatif tetap.
Grafik 2.12 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Tw I Tw II Tw III*
2010 2011 2012 2013
Tabel 1. Kegiatan Usaha Tabel 2. Harga Jual Tabel 3. Tenaga Kerja
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 17
2.4 Perkiraan Inflasi
Sebagian besar, responden survei kegiatan dunia usaha memprediksi laju inflasi
tahun 2013 berada pada range di atas 6%. Sebanyak 12% responden memperkirakan
inflasi tahun 2013 akan lebih rendah dari 5%. Sementara itu, sebanyak 42% responden
memperkirakan inflasi akan berada dalam range 5% – 6% dan sebanyak 46% responden
memperkirakan inflasi berada di atas 6%. Responden memperkirakan tingkat inflasi yang
tinggi diakibatkan oleh administered inflation atau harga bahan bakar minyak yang naik
akibat dikendalikan oleh pemerintah.
Grafik 2.13 Perkiraan Inflasi Menurut Responden
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
12%
42%
46%<5%
5% - 6%
>6%
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis Survei Kegiatan Dunia Usaha triwulan II-2013 di Provinsi Jawa
Timur, sebagian besar sektor perekonomian mengalami peningkatan baik dalam kegiatan
usaha, harga jual produk, penggunaan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan tren pada
triwulan II yang selalu naik tiap tahunnya dibandingkan tren triwulan I setiap tahun. Hal
ini disebabkan karena terdapat banyaknya momen liburan seperti libur hari raya Idul Fitri,
momen unik Bulan Ramadhan yang selalu membuat lonjakan harga pangan, serta musim
liburan kenaikan kelas yang dialami anak sekolah. Juga faktor musim panen raya dan
cuaca yang kondusif yang berdampak pada Sektor Pertanian sehingga menyebabkan
panen berhasil.
3.2 Saran
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, dapat disarankan untuk Sektor
Pertanian bahwa tingkat efisiensi Sektor Pertanian yang semakin rendah dapat
ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi tepat guna serta pengembangan teknik
bercocok tanam yang meminimalkan ketergantungan pada faktor cuaca. Selain itu, Dinas
Pertanian dan Peternakan provinsi terkait dapat bekerja sama dengan Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMG) yang berada di provinsi tersebut agar BMG selalu melaporkan
prakiraan cuaca agar para pelaku usaha tani dapat mengambil tindakan yang tepat bagi
kelancaran usaha taninya baik yang dilakukan secara preventif ataupun represif.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 19
REFERENSI
Analisis Tingkat Efisiensi Sektoral dan Siklus Bisnis Sektoral di Daerah. November 2010.
Bank Indonesia KPw DN wil IV.
Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan IV-2012. Februari 2013. Bank Indonesia
KPw DN wil IV.
Raw Data Survei Kegiatan Dunia Usaha Triwulan II-2013. Agustus 2013. Bank Indonesia
KPw DN wil IV.
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 20
LAMPIRAN
Tabel 1. Profil Responden/Perusahaan
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
KETERANGAN Jember Kediri Malang Surabaya TOTAL
Orientasi Perusahaan
Domestik 12 63 72 69 216
Ekspor 5 0 8 12 25
Status Perusahaan
PMA 1 0 3 18 22
PMDN 16 50 69 57 192
Lainnya 0 13 8 6 27
Skala Perusahaan
Besar 8 25 42 57 132
Sedang 9 25 25 18 77
Kecil 0 13 13 6 32
TOTAL 17 63 80 81 241
Tabel 2. SBT Perkembangan Kegiatan Usaha
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Tabel 3. SBT Perkembangan Harga Jual
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 21
Tabel 4. SBT Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Tabel 5. SBT Perkembangan Kapasitas Produksi
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 22
Tabel 6. Persentase Indikator Lainnya
(SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur)
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
1 Situasi bisnis selama 3 bulan terakhir
Baik 36.31 40.69 37.32 45.22 43.84 45.90 43.47 47.88 41.48 45.86
Cukup 57.82 53.58 58.31 51.59 52.72 51.67 53.8 47.56 54.66 50
Buruk 5.87 5.73 4.37 3.18 3.44 2.43 2.74 4.56 3.86 4.14
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 30.45 34.96 32.94 42.04 40.40 43.47 40.73 43.32 37.62 41.72
2 Ekspektasi situasi bisnis pada 6 bulan mendatang :
Lebih Baik 55.59 52.15 49.56 50.32 55.01 52.58 48.94 51.14 53.05 46.21
Sama 42.74 47.28 48.98 47.77 42.98 46.50 49.85 45.28 44.69 49.31
Lebih Buruk 1.68 0.57 1.46 1.91 2.01 0.91 1.22 3.58 2.25 4.48
Saldo Bersih (% Lebih Baik - % Lebih Buruk) 53.91 51.58 48.10 48.41 53.01 51.67 47.72 47.56 50.8 41.72
3 Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir :
Baik 39.11 42.41 44.02 51.27 49.86 45.29 43.16 46.91 45.02 53.1
Cukup 56.98 53.01 54.23 46.82 48.14 52.89 55.02 50.16 53.7 45.52
Buruk 3.91 4.58 1.75 1.91 2.01 1.82 1.82 2.93 1.29 1.38
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 35.20 37.82 42.27 49.36 47.85 43.47 41.34 43.97 43.73 51.72
4 Akses kredit selama 3 bulan terakhir :
Mudah 24.18 25.84 31.17 22.37 22.99 26.51 26.25 26.25 32.88 28.17
Normal 51.65 59.55 51.95 63.16 65.52 56.63 62.5 63.75 58.9 61.97
Sulit 24.18 14.61 16.88 14.47 11.49 16.87 11.25 10 8.22 9.86
Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 0.00 11.24 14.29 7.89 11.49 9.64 15 16.25 24.66 18.31
5 Masalah dalam memperoleh kredit :
Persyaratan kredit terlalu rumit 13.64 15.38 23.08 45.45 30.00 50.00 22.22 25.00 16.67 28.57
Suku bunga kredit tinggi 0.00 7.69 15.38 9.09 10.00 25.00 22.22 12.50 16.67 14.29
Kebijakan bank 54.55 53.85 38.46 27.27 40.00 25.00 33.33 25.00 33.33 28.57
Lainnya 31.82 23.08 23.08 18.18 20.00 0.00 22.00 37.50 33.33 28.57
2011 2012 2013No KETERANGAN
Anindya&Karin SKDU Triwulan II-2013 Provinsi Jawa Timur Page 23
DOKUMENTASI
PELAKSANAAN MAGANG