LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI
KE PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PADA MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 14 FEBRUARI 2019
I
I
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
FEBRUARI 2019
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI
KE PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PADA MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 14 S/D 17 FEBRUARI 2019
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA RESES
Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Kalimantan Utara yang dilakukan sebagai salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI terkait penyelenggaraan pemerintah daerah, penyelenggaraan reformasi birokrasi dan pelayanan publik,pengembangan kompetensi SDM, evaluasi rekruitmen CPNS tahun 2018, pengelolaan arsip daerah, penyelesaian program E-KTP, dan persiapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif 2019.
Penyelenggaraan pelayanan publik saat ini masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama pada era globalisasi saat ini di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi pola piker dan tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik. Birokrasi yang gemuk, lambat, dan tidak efisien serta masih terdapat oknum penyelenggara negara yang menyalahgunakan pengelolaan keuangan negara yang berujung pada korupsi. Pelayanan publik merupakan suatu tolak ukur kinerja pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah yang dapat dinilai langsung oleh masyarakat. Hal ini, menuntut percepatan reformasi birokrasi harus segera dilaksanakan guna menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel. Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik harus terus menerus dilaksanakan agar pelayanan prima yang cepat, mudah, pasti, murah, dan akuntabel dapat diwujudkan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik.
Rekruitmen CPNS merupakan langkah awal untuk mewujudkan “smart ASN.” Sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan berkinerja tinggi merupakan kunci penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang akuntabel. Smart ASN harus memiliki integritas, nasionalisme, berwawasan global dan memiliki kemampuan IT serta menguasai bahasa asing. Seleksi CPNS dengan menggunakan sistem Computer Assissted Test (CAT) tidak memungkinkan peserta mendapat bantuan dari pihak manapun. Soal-soal pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dapat menjadi salah satu tolak ukur nasionalisme yang harus dimiliki pegawai ASN. Namun, pada pelaksanaan CPNS tahun 2018 banyak peserta yang tidak lulus tes CPNS. Soal-soal pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sulit untuk dijawab serta passing grade yang ditetapkan untuk lolos dirasakan terlalu tinggi sehingga kebutuhan formasi CPNS tahun 2018 belum dapat terpenuhi seluruhnya.
Selain itu, Komisi II DPR RI juga ingin mengetahui sejauh mana persiapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019, khususnya di Provinsi Kalimantan Utara. Pemilihan umum kali ini berbeda dengan pemilihan umum sebelumnya mengingat pemilihan
calon presiden dan wakil presiden serta pemilihan calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota akan dilaksanakan secara bersamaan. Kondisi ini tentu saja membutuhkan perencanaan yang matang, kesiapan aparatur penyelenggara yang memiliki integritas dan kompetensi, serta dukungan sistem yang optimal. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian antara lain: 1) kesiapan penyelenggara pemilu 2) perubahan jumlah DPT pemilu 3) pemilih yang belum terdaftar dalam DPT dan pemilih yang akan pindah memilih 4) mekanisme pelayanan dan pemenuhan hak pilih bagi masyarakat yang berada di Lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, rumah sakit, panti sosial, dan perguruan tinggi 5) Sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih termasuk pemilih pemula dan pemilih disabilitas 6) pelaksanaan distribusi logistik pemilu (surat suara, formulir, kotak suara, dan bilik suara) 7) pengamanan pemilu, dan lain-lain.
Tim kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Kalimantan Utara
berjumlah 13 orang Anggota. Tim kunjungan kerja didampingi oleh 1 (satu) tenaga
ahli dan 4 (empat) staf dari Sekretariat Komisi II DPR RI, 1 (satu) reporter dari TV
parlemen DPR RI, dan 1 (satu) reporter dari media cetak/sosial.
B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA RESES
Kunjungan kerja reses dilaksanakan pada 14 s/d 17 Februari 2019. Komisi II
DPR RI telah melakukan kunjungan/pertemuan ke Kantor Walikota Tarakan, ruang
rapat Hotel Swiss-Bell Kota Tarakan, dan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan
(lapas) Kelas IIA Kota Tarakan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi
pengawasan DPR RI.
II. HASIL KUNJUNGAN
A. Kunjungan ke Kantor Walikota Tarakan
Pemaparan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara
Setelah melalui proses panjang sejak tahun 1999, pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna
DPR-RI pada tanggal 25 Oktober 2012. Provinsi Kalimantan Utara
secara resmi terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara
pada tanggal 16 November 2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono. Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi melantik kepala daerah pejabat Gubernur Provinsi
Kalimantan Utara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan
Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan
akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
Pada tanggal 22 April 2015, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
melantik Triyono Budi Sasongko sebagai Pejabat Gubernur Provinsi
Kalimantan Utara menggantikan Irianto Lambrie yang telah menjabat
selama 2 periode masa jabatan Pj. Gubernur Kaltara. Provinsi
Kalimantan Utara pada awal terbentuknya terbagi dalam 5 wilayah
administrasi yang terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten yakni Kota
Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten
Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung. Seluruh wilayah tersebut
sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Berdasarkan bunyi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012,
Provinsi Kalimantan Utara beribukota Tanjung Selor yang berada di
Kabupaten Bulungan.
Setelah dinyatakan sebagai daerah otonomi penuh, Pemilihan Umum
Gubernur Kalimantan Utara dilaksanakan untuk memilih Gubernur
Kalimantan Utara periode 2016-2021. Hal ini merupakan pemilu yang
pertama yang diselenggarakan di provinsi termuda di Indonesia.
Terdapat dua pasang kandidat yang bertarung pada pilgub Kaltara
2015, yaitu Irianto Lambrie dan Udin Hianggio serta Jusuf SK dan
Marthin Billa. Pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio
memenangkan pilkada dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Kalimantan Utara dengan persentase hasil pemungutan suara
sebesar 53.03%. Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara mendaptkan
penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Daerah Otonom
Baru (DOB) terbaik. Selain itu, berdasarkan pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2014-2015 Provinsi Kalimantan
Utara mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang
bertahan selama 4 tahun berturut-turut.
Provinsi Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang
terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan
langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara Bagian
Sabah dan Serawak. Provinsi Kalimantan Utara memiliki jumlah
penduduk sebanyak 648.407 jiwa.
No. Nama
Kab/Kota
Jenis Kelamin Jumlah
Penduduk per
Kab/Kota
Laki-Laki Perempuan
1. Bulungan 72.077 64.542 136.619
2. Malinau 42.260 37.643 79.903
3. Nunukan 94.140 84.835 178.975
4. Tana Tidung 12.773 11.417 24.190
5. Tarakan 118.922 109.798 228.720
TOTAL 340.172 308.235 648.407
Provinsi Kalimantan Utara memiliki program Inovasi Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sistem Pelayanan
Administrasi Kependudukan Wilayah Perbatasan = SIPELANDUKILAT) yang
melayani di wilayah perbatasan dan daerah terpencil. Saat ini 97.5% penduduk
yang telah melakukan perekaman E-KTP. Sedangkan Kepemilikan KTP
Elektronik sudah 80% dari jumlah wajib KTP El 439.996 jiwa. Kendala yang
dihadapi dalam perekaman E-KTP antara lain karena letak geografis yang sulit
terjangkau dan minim infrastruktur (jaringan dan listrik). Perekaman E-KTP
bagi warga binaan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Lapan Kelas II Kota Tarakan Lapas Kelas II Kab. Nunukan
Jumlah penghuni: 1.208 orang
Sudah direkam: 196 orang
Sisa: 1.012 orang
Jumlah penghuni: 1.005 orang
Sudah direkam: 200 orang
Sisa: 805 orang
Pada awal pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara dilaksanakan
dengan serba kekurangan baik itu jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
begitu pula ketersediaan sarana dan prasarana (kantor, peralatan, dan
alat tulis kantor), namun keterbatasan tersebut tidak
menghentikan/menghalangi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
untuk melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya. Penerimaan CPNS
tahun 2014 Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan 300
formasi, tahun 2017 mendapatkan 500 formasi, serta tahun 2017
mendapatkan pegawai mutasi dari PNS se-Provinsi Kalimantan Utara
sebanyak 1.960 orang.
Pada tahun 2014 jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Kalimantan Utara sangat kecil hanya berjumlah 2.3 triliun,
namun dengan jumlah APBD yang minim Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara tetap dapat membiayai gaji dan memberikan insentif
kepada guru, menyelenggarakan pelayanan rumah sakit, serta
melakukan kegiatan pembangunan (perumahan rakyat).
Pada tahun 2017 Indeks Prestasi Masyarakat (IPM) Provinsi Kalimantan
Utara mencapai nilai 69.84 berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS). IPM Provinsi Kalimantan Utara menempati urutan ke-2 setelah
Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai 75.12. IPM Provinsi Kalimantan
Utara masih di bawah IPM nasional namun Kota Tarakan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Bulungan memiliki nilai di atas rata-rata IPM
Provinsi Kalimantan Utara. Rata-rata lama sekolah di Provinsi
Kalimantan Utara pada tahun 2017 mencapai 8.62 tahun (setara SMP)
mendekati rata-rata lama sekolah nasional 8.8 tahun. Provinsi
Kalimantan Utara dapat melalui nilai rata-rata nasional dengan
meningkatkan nilai rata-rata lama sekolah di 4 kabupaten yaitu
Bulungan Malinau, Nunukan, dan Tanah Tidung. Pada tahun 2017
Indeks Gini Rasio (IGR) di Provinsi Kalimantan Utara memiliki nilai 0.313
(semakin mendekati angka 1 maka semakin besar kesenjangan
ekonomi masyarakat), angka tersebut lebih rendah dibandingkan IGR
nasional yang memiliki nilai 0.391. Pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Utara pada tahun 2017 sebesar 6.59% angka ini lebih besar
jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar
5.07%. Sumber PDRB terbesar berasal dari sektor pertambangan
sebanyak 27.38% diikuti sektor agrikultur kehutanan dan perikanan
sebesar 16.32%. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara
berjalan dengan cepat, ke depan Provinsi Kalimantan Utara berencana
membangun industri pengolahan agar tidak bertumpu pada sektor
pertambangan dan penggalian. Permasalahan yang dapat mengganggu
gerak pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara salah satunya
adalah telatnya penetapan APBD di daerah yang berdampak pada
sektor ekonomi masyarakat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan berbagai program
inovasi antara lain dengan melaksanakan program BSPS (Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya. Di 4 kabupaten dan 1 kota
menggunakan dana APBN dan APBD. Pada tahun 2016 sudah
dibangun 2.509 unit rumah, tahun 2017 1.878 unit rumah, dan tahun
22018 2.550 unit rumah. Program BSPS bertujuan untuk membantu
masyarakat menaikkan kepercayaan dirinya dengan memiliki rumah
yang layak huni agar masyarakat bersemangat dalam bekerja,
bersosialisasi, serta memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, ada pula
program Respons Kaltara sebagai penyebaran informasi publik dengan
jangkauan tertinggi sebanyak 93.367 viewers. Respon dari masyarakat
dijadikan umpan balik oleh Pemerintah Provinsi Kaltara untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Indeks reformasi birokrasi Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2017
mendapat nilai CC. Namun, pada tahun 2018 Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur masuk ke zona hijau dan mendapat penghargaan
sebagai penyelenggara pelayanan publik terbaik berdasarkan penilaian
Ombudsman RI.
Penerimaan CPNS Tahun 2014, 2017, dan 2018
5,922
12,300
4,754
300
500
500
8
77
56
292
423
444
- 5,000 10,000 15,000
2014
2017
2018
LULUS JADI PNS
FORMASI TIDAKTERISIFORMASI
Formasi CPNS Tahun 2018
No Daerah Jumlah
Formasi
Eks K2 Umum Cumlaude Disabilitas
1. Pemprov
Kaltara
500 0 490 5 5
2. Kota Tarakan
0 0 0 0 0
3. Kab. Bulungan
230 0 216 2 2
4. Kab. Malinau
230 3 227 0 0
5. Kab. Nunukan
237 0 233 2 2
6. Kab. TanaTidung
214 0 210 2 2
Jumlah 1.411 3 1.376 11 11
Inovasi Pelayanan Publik
No. Nama
Daerah
Inovasi Tahun Unit
Inovasi
Ket
1. Provinsi Kaltara Tidak mengikuti SINOVIK
Kasubbag inovasi (terbentuk 2017)
2. Kota Tarakan Kartu Nelayan berbasis elektronik
2015 Dinas Kelautan & Perikanan
Tidak masuk TOP 99
3. Kab. Nunukan Sistem Administrasi Surat Perjalanan DInas (SI SUPER)
2014 Bag & Humas & Protokol Setda
TOP 33
4. Kab Bulungan Tidak mengikuti SINOVIK
5. Kab. Tana Tidung Tidak mengikuti SINOVIK
6. Kab. malinau Pelayanan Terpadu Administrasi Kependudukan (PETAK)
2018 Disdukcapil Belum masuk TOP 99
Pemetaan Permasalahan dan Rencana Tindak dalam rangka pra
pembangunan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yaitu 1) PLBN Sei
Nyamuk Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan 2) PLN Labang
Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan 3) PLBN Long Midang
Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan 4) PLBN Long Nawang
Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau.
No. Nama PLBN Permasalahan &
Rencana Tindak
Tahapan Pekerjaan
1. PLBN Sei
Nyamuk
Lahan (sisi laut):
Perlu
memperhatikan
sinkronisasi
dengan Rencana
Induk Pelabuhan
(RIP) dan
Menetapkan
DLKr/DLKp
Pelabuhan Sei
Nyamuk
Lahan (sisi darat):
Usulan Re-desain
DED dan
Masterplan sesuai
dengan kondisi
lahan yang
tersedia atau
dilakukan
penambahan
melalui reklamasi
kepada Kemen
PUPR. Ket: Aset
Pemda: 0,6 Ha.
Aset Kemhub /
Syahbandar: 1,4
Ha. Total aset : 2
Ha;
Tahap Diplomasi,
Pemanfaatan
secara optimal
forum bilateral
sebagai sarana
sosialisasi
pembangunan
PLBN dengan
memperhatikan
dinamika
diplomasi yang
ada (forum
bilateral: Sosek
Malindo RI-
Malaysia, dan
forum lainnya yang
terkait) untuk
Memastikan titik
koordinat
pembangunan
PLBN tidak masuk
dalam area OBP;
Penetapan
kawasan pabean
Kesiapan untuk
mendukung
keamanan melalui
LO;
Aset: KSOP:
Mutasi Aset;
Perizinan: Usulan
penyusunan
Dokumen AMDAL
melalui
pemerintah pusat;
Nama PLBN:
Usulan perubahan
nama PLBN Sei
Nyamuk menjadi
PLBN Pulau
Sebatik kepada
BNPP;
Jaringan listrik:
Usulan
Penambahan
kapasitas Daya
kepada
Kementerian
ESDM;
Air Bersih: Usulan
Penambahan
kapasitas air
bersih kepada
PDAM;
Akses jalan:
Usulan
Pengaspalan jalan
masuk menuju
lokasi PLBN
sepanjang 1 km
kepada
Kementerian
PUPR (Ditjen Bina
Marga);
Penetapan trayek
angkutan laut
lintas batas
negara;
Layout lokasi
ruang kerja LO
TNI, POLRI di
kawasan PLBN;
Dukungan Pemda
untuk penugasan
personil dan lahan
di luar PLBN;
Dukungan Pemda
untuk personil;
Layout dari
Karantina di
PLBN;
Koordinasi terkait
status lahan, aset;
Penempatan satu
regu pengaman di
kawasan PLBN;
Penyusunan RPP
tentang tugas TNI
di wilayah
perbatasan;
Dukungan
kebutuhan listrik di
PLBN. Ket: Daya
tersedia 14,2 Mw;
Dukungan
Kemendag,
Kominfo berupa
Jaringan
Komunikasi dan
Internet,
Dukungan KLH,
Kemendes,
Kemen ATR,
Bappenas, BNPP,
dengan waktu
pelaksanaan
Simultan dengan
pelaksanaan
pembangunan 11
(sebelas) PLBN;
Dukungan Pemda
pada Tahap
Publikasi:
Sosialisasi tentang
peraturan
perundang-
undangan terkait
dengan CIQS.
2. PLBN Labang Tanah: Fasilitasi
hibah lahan dari
masyarakat. Ket:
Hibah 10 Ha;
Jaringan Listrik:
Usulan
pembangunan
jaringan listrik
kepada
Kementerian
ESDM. Ket: 80 km
(Mansalong –
Labang);
Air Bersih: Usulan
pembangunan
dam dan jaringan
air bersih kepada
Kemen PUPR;
Telekomunikasi
Data: Usulan
pembangunan
jaringan
telekomunikasi
kepada
Kemenkominfo;
Akses jalan
menuju PLBN:
Usulan kepada
KemenPUPR
meliputi
Tahap Diplomasi,
Pemanfaatan
secara optimal
forum bilateral
sebagai sarana
sosialisasi
pembangunan
PLBN dengan
memperhatikan
dinamika
diplomasi yang
ada (forum
bilateral: Sosek
Malindo RI-
Malaysia, dan
forum lainnya yang
terkait) untuk
Memastikan titik
koordinat
pembangunan
PLBN tidak masuk
dalam area OBP;
Penetapan
kawasan pabean;
Kesiapan untuk
mendukung
keamanan melalui
LO;
Layout lokasi
ruang kerja LO
Peningkatan jalan
Mansalong-
Labang 80 km,
Pembangunan
jembatan Sungai
Sedalid, dan
Pembangunan
Jembatan antara
Indonesia-
Malaysia di
kawasan PLBN
TNI, POLRI di
kawasan PLBN;
Dukungan Pemda
untuk penugasan
personil dan lahan
di luar PLBN;
Dukungan Pemda
untuk personil,
dengan waktu
pelaksanaan
Simultan dengan
pelaksanaan
pembangunan 11
(sebelas) PLBN,
dilaksanakan oleh
Kementerian
Kesehatan;
Layout dari
Karantina di
PLBN;
Koordinasi terkait
status lahan, aset;
Penempatan satu
regu pengaman di
kawasan PLBN;
Penyusunan RPP
tentang tugas TNI
di wilayah
perbatasan;
Kebutuhan listrik di
PLBN belum
tersedia;
Dukungan
Kemendag,
Kominfo berupa
Jaringan
Komunikasi dan
Internet, KLH,
Kemendes,
Kemen ATR,
Bappenas, BNPP,
dengan waktu
pelaksanaan
Simultan dengan
pelaksanaan
pembangunan 11
(sebelas) PLBN;
Dukungan Pemda
pada Tahap
Publikasi:
Sosialisasi tentang
peraturan
perundang-
undangan terkait
dengan CIQS
3. PLBN Long
Midang
Tanah: Usulan
penambahan
pembebasan
lahan seluas 13
Ha kepada Kemen
PUPR;
Aset: Usulan
Penghapusan /
hibah / mutasi
aset: (1)Pos
Terpadu kepada
Kementerian
Pertahanan,
(2)Gerbang
selamat datang di
Long Midang;
Jaringan Listrik:
Usulan
penambahan
jaringan listrik
sepanjang 6 km
kepada
Kementerian
ESDM/PLN;
Air Bersih: Usulan
penambahan /
pembangunan
jaringan air bersih
menuju PLBN
Tahap Diplomasi:
Pemanfaatan
secara optimal
forum bilateral
sebagai sarana
sosialisasi
pembangunan
PLBN dengan
memperhatikan
dinamika diplomasi
yang ada (forum
bilateral: Sosek
Malindo RI-
Malaysia, dan
forum lainnya yang
terkait);
Penetapan
kawasan pabean;
Kesiapan untuk
mendukung
keamanan melalui
LO;
Layout lokasi
ruang kerja LO
TNI, POLRI di
kawasan PLBN;
Dukungan Pemda
untuk penugasan
kepada Kemen
PUPR;
Telekomunikasi
Data: Usulan
Peningkatan
kapasitas jaringan
komunikasi
kepada Kemen
Kominfo. Ket:
Existing 2G;
Akses jalan dan
jembatan menuju
PLBN: Usulan
kepada Kemen
PUPR:
(1)Lanjutan
pembangunan
jalan strategis
nasional Long
Bawan – Long
Midang 6 km,
(2)Pembangunan
jalan Bandara
Yuvai Semaring
menuju Jalan
Nasional ruas
Long Bawan –
Long Midang,
(3)Pembangunan
jembatan Pa
Bawan 50 m (ruas
jalan bandara
menuju jalan
strategis
nasional),
(4)Peningkatan
jalan dan
jembatan Malinau
– Long Bawan 200
km;
Perizinan: Usulan
penyusunan
Dokumen AMDAL
personil dan lahan
di luar PLBN;
Dukungan Pemda
untuk personil;
Layout dari
Karantina di PLBN;
Koordinasi terkait
status lahan, aset;
Penempatan satu
regu pengaman di
kawasan PLBN;
Penyusunan RPP
tentang tugas TNI
di wilayah
perbatasan;
Kebutuhan listrik di
PLBN belum
tersedia;
Dukungan
Kemendag,
Dukungan Kominfo
berupa Jaringan
Komunikasi dan
Internet, KLH,
Kemendes, Kemen
ATR, Bappenas
dan BNPP;
Dukungan Pemda
pada Tahap
Publikasi:
Sosialisasi tentang
peraturan
perundang-
undangan terkait
dengan CIQS.
melalui
pemerintah pusat;
4. PLBN Long
Nawang
Hibah lahan (4-5
ha): Desa –
Kabupaten;
Kurangnya
ketersediaan
BBM: Usulan
kepada Kemen
ESDM/
Pertamina;
Peningkatan jalan
berstatus provinsi
(Kondisi jalan
tanah): Usulan
peningkatan jalan
dan jembatan
kepada Kemen
PUPR: (1)Long
Nawang ke PLBN
Jalan tanah ->
agregat (18km) –
aspal (status
Provinsi),
(2)Sungai Boh –
Long Nawang ->
agregat – aspal
(Status Nasional),
(3)Ruas jalan
Long Nawang -
Datadian,
(4)Ruas jalan
Datadian -
Pujungan –
Bahau hulu –
Malinau;
Listrik yang belum
tersedia: Usulan
pembangunan
jaringan listrik dan
PLTS Komunal
Tahap Diplomasi:
Pemanfaatan
secara optimal
forum bilateral
sebagai sarana
sosialisasi
pembangunan
PLBN dengan
memperhatikan
dinamika
diplomasi yang
ada (forum
bilateral: Sosek
Malindo RI-
Malaysia, dan
forum lainnya
yang terkait). Ket:
Menambahkan
pada list exit entry
point BCA setelah
penandatanganan
pada forum JTC
BCA;
Penetapan
kawasan pabean;
Kesiapan untuk
mendukung
keamanan melalui
LO;
Layout lokasi
ruang kerja LO
TNI, POLRI di
kawasan PLBN;
Dukungan Pemda
untuk penugasan
personil dan lahan
di luar PLBN;
Dukungan Pemda
untuk personil;
kepada
Kementerian
ESDM/PLN;
Air bersih belum
tersedia: Usulan
penambahan /
pembangunan
jaringan air bersih
menuju PLBN
kepada Kemen
PUPR;
Telekomunikasi:
Usulan
Peningkatan
kapasitas jaringan
komunikasi
kepada Kemen
Kominfo.
Layout dari
Karantina di
PLBN;
Koordinasi terkait
status lahan, aset;
Penempatan satu
regu pengaman di
kawasan PLBN;
Penyusunan RPP
tentang tugas TNI
di wilayah
perbatasan;
Kebutuhan listrik
di PLBN belum
tersedia;
Dukungan
Kemendag,
Kominfo berupa
Jaringan
Komunikasi dan
Internet, KLH,
Kemendes,
Kemen ATR,
Bappenas, BNPP;
Dukungan Pemda
pada Tahap
Publikasi:
Sosialisasi
tentang peraturan
perundang-
undangan terkait
dengan CIQS.
Jumlah tenaga kerja asing di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 365
orang. Tenaga kerja asing yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas
(Kitas) sebanyak 206 orang dan membawa serta istri, anak, dan asisten
rumah tangganya ke Indonesia. Tenaga kerja asing yang terbanyak
berasal dari Malaysia, Amerika Cina dan Kanada, sebagian besar
tenaga kerja asing tersebut bekerja di sektor kelistrikan dan infrastruktur
(tambang).
Pemaparan Ketua KPU Provinsi Kalimantan Utara
KPU Provinsi Kalimantan Utara siap untuk menyelenggarakan
pemilu serentak 2019.
KPU Provinsi Kalimantan Utara melayani semua warga negara
yang memiliki hak pilih sepanjang dilengkapi identitas
kependudukan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
perundang-undangan, termasuk melindungi hak pemilih
disabilitas.
Terkait warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) yang
ada di Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan, KPU Provinsi
Kalimantan Utara telah bersecara terus menerus dengan aparat
di lapas serta Dinas Kependudukan dan Catatatan Sipil untuk
mendapatkan data warga binaan yang akurat.
No Lapas Warga Kota/Kab
Warga Luar
Sudah rekam
Belum rekam
Belum Diketahui
NIK
1. Lapas Kota Tarakan 933
99 4 335 103 495
2. Lapas Kab. Nunukan 1.023
537 486 108 (sudah rekam) dan 452 (sudah punya NIK)
571 (tidak punya NIK)
Jumlah pemilih pemula di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak
28.350 orang dan jumlah pemilih penyandang disabilitas mental
sebanyak 140 orang.
Terdapat 2 kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara (Nunukan
dan Malinau) yang perlu mendapat perhatian khusus dalam
tahapan distribusi logistik karena ada beberapa titik lokasi yang
sulit dijangkau (alasan geografis) dengan akses darat, harus
lewat udara. Hal ini membutuhkan ketersediaan anggaran dan
kendaraan yang siap pakai.
Beberapa TPS di Kota Tarakan (wilayah Pantai Amal, konflik
lahan antara masyarakat dengan TNI AL). Pihak Lantamal
melarang pembangunan TPS dengan alas an bahwa ada surat
perintah dari panglima terkait netralitas. Lokasi pembangunan
TPS berada di pemukiman masyarakat. KPU Provinsi Kalimantan
Utara telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
namun belum ada solusinya. KPU Provinsi Kalimantan Utara juga
telah menyurati KPU RI untuk mencari solusi masalah ini.
Minat masyarakat yang sangat minim untuk menjadi petugas
KPPS karena kecilnya jumlah honorarium. Padahal beban kerja
dan tekanan yang dihadapi sangat tinggi pada pemilu serentak
2019. Masyarakat di pelosok desa juga terkendala ketersediaan
orang/petugas yang memenuhi syarat (dibatasi oleh regulasi
terkait periodisasi).
Kendala melakukan perekaman E-KTP bagi warga binaan di
lapas. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hanya dapat
melakukan perekaman bagi warga binaan yang berasal dari Kota
Tarakan dan Kabupaten Nunukan saja. Sementara di dalam
lapas banyak juga terdapat warga binaan yang berasal dari
daerah luar. Warga binaan dari luar tersebut belum melakukan
perekaman atau belum diketahui sudah melakukan perekaman
atau belum. Kendala lainnya ada pula warga binaan yang tidak
bersedia melakukan perekaman E-KTP
Pemaparan Ombudsman Republik Indonesia
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan penghargaan
Anugerah Predikat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik 2018
kategori pemerintah provinsi dari Ombudsman Republik Indonesia
(ORI). Provinsi Kalimantan Utara berhasil meningkatkan kualitas
pelayanan publik dari yang sebelumnya pada tahun 2017 mendapat
predikat zona merah dengan nilai 40.19 menjadi predikat zona hijau
pada tahun 2018 dengan nilai 91.23 yang berarti pelayanan dengan
tingkat kemudahan tinggi, lancar, dan mudah dijangkau.
B. Kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Tarakan
Anggota Komisi II DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke Lembaga
Pemasyarakatan (lapas) Kelas IIA Kota Tarakan untuk melihat proses
perekaman E-KTP yang sedang dilaksanakan di lapas yang bekerjasama
dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tarakan. Hal ini penting
dilakukan mengingat kepemilikan E-KTP merupakan syarat utama warga
binaan dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2019. Anggota Komisi
II DPR RI ingin memastikan kesiapan seluruh jajaran petugas lapas dalam
penyelenggaraan pemilu 2019 baik dari segi penetapan lokasi TPS di dalam
lapas, sosialisasi pemilu serentak kepada warga binaan, hingga mekanisme
pengamanan jika warga binaan harus mencoblos di TPS terdekat dari lapas.
UPT Jumlah
penghuni
Warga
Tarakan
Data
NIK
Luar
Tarakan
Telah
Rekam
E_KTP
Belum
Rekam
E-KTP
Data NIK
Tidak
Ditemukan
Tidak
Terdaftar
DPT*
Lapas
Tarakan
1203 948 255 600 240 341 22
*Keterangan:
5 WBP berstatus WNA
17 warga binaan masih anak-anak
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita mempersembahkan “Creatnic”
yang merupakan program bimbingan dan keterampilan lapas. Batik unik
kerativitas dan seni etnik ukiran Dayak khas Kalimantan Utara. Masyarakat
Provinsi Kalimantan Utara masih sangat menjunjung tinggi budaya leluhur
terutama budaya Dayak dan Tidung. Goresan lilin malam melalui canting
dilakukan di atas kain dengan serat kualitas tinggi dengan berbagai motif
Dayak antara lain: motif Dayak Lundaye, Kepiting Soka, Mangrove Tarakan,
Kayu Jati, Dayak Malinau, dan motif lainnya. Keterampilan ini dibimbing oleh
praktisi ahli di bidang batik Kota Tarakan yaitu Bapak Anto Gondrong. Batik
Pasart ini bisa dijadikan tren fashion untuk baju dan berbagai jenis
keterampilan lainnya karena diproduksi. Langsung oleh narapidana
perempuan. Selain keterampilan membatik ada pula keterampilan lain seperti
seni menulis kaligrafi dan daur ulang limbah/sampah plastik menjadi berbagai
jenis pajangan.
C. Pertemuan di Hotel Swiss-Bell Kota Tarakan
Pemaparan Kepala Kanwil BPN Provinsi Kalimantan Timur/Kaltara
Pencapaian Fisik dan Keuangan Kegiatan PTSL Tahun 2018
A. PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)
No.Kantor
PertanahanKab/Kota
Target Realisasi
PetaBidang
SHAT Keuangan PetaBidang
% SHAT % Keuangan %
1. Tarakan 19.288 6.000 6.002.510.000 19.297 100 6.000 100 5.753.899.480 96
2. Bulungan 7.500 7.500 3.185.700.000 7.850 105 7.500 100 2.896.937.100 91
3. Nunukan 7.500 7.500 3.185.700.000 7.501 100 7.500 100 3.137.228.500 98
4. Malinau 7.500 7.500 3.185.700.000 7.668 102 7.500 100 3.105.182.674 97
Total 41.788 28.500 15.559.610.000 42.316 101 28.500 100 14.893.247.754 96
Unit KerjaTarget Realisasi
PetaBidang
SHAT Keuangan PetaBidang
% SHAT % Keuangan %
Kantor PertanahanKab/Kota dilingkungan
Kanwil BPN Kaltim126.886 100.000 49.743.963.000 128.101 101 100.771 100,77 46.310.887.425 93
Rekap Pencapaian Fisik dan Keuangan Kegiatan PTSL Dilingkungan Kanwil BPN Kaltim Tahun 2018
Target Fisik dan Keuangan Kegiatan PTSL Tahun 2019
A. PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)
No. Kantor PertanahanKab/Kota
Target Fisik Target Keuangan
Peta
Bidang
Peta Bidang
World Bank (WB)
SHAT Peta Bidang
Peta Bidang
World Bank (WB)
SHAT
1 Tarakan 1.600 - 2.850 373.632.000 - 525.939.000
2 Bulungan 3.600 - 3.250 840.672.000 - 599.755.000
3 Nunukan 1.400 - 1.300 326.928.000 - 239.902.000
4 Malinau 1.400 - 1.300 326.928.000 - 239.902.000
Total 8.000 - 8.700 1.868.160.000 - 1.605.498.000
Lanjutan…
Unit Kerja
Target Fisik Target Keuangan
PetaBidang
Peta BidangWorld Bank
(WB)SHAT Peta Bidang
Peta BidangWorld Bank
(WB)SHAT
Kantor Pertanahan Kab/Kota
dilingkungan Kanwil BPN Kaltim
50.000 50.000 53.000 15.002.940.000 23.459.250.000 9.457.820.000
Rekap Target Fisik dan Keuangan Kegiatan PTSL Tahun 2019 Dilingkungan Kanwil BPN Kaltim
REDISTRIBUSI TANAH
No.
Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota
Target Realisasi
Sertipikat Keuangan Sertipikat % Keuangan %
1 Bulungan 839 648.462.261 839 100 469.630.250 72,42
2 Nunukan 4.510 3.485.774.490 4.510 100 2.320.877.400 66,58
3 Malinau - - - - - -
4 Tarakan - - - - - -
Jumlah 5.349 4.134.236.751 5.349 100 2.790.507.650 67,50
Pencapaian Fisik dan Keuangan Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun 2018
Unit Kerja
Target Realisasi
Sertipikat Keuangan Sertipikat Keuangan %
6 Kantor Pertanahan
Kabupaten dilingkungan
Kanwil BPN Kaltim
10.000 7.728.990.000 10.000 5.331.683.350 68,98
Rekap Pencapaian Fisik dan Keuangan Kegiatan Redistribusi Tanah
Dilingkungan Kanwil BPN Kaltim Tahun 2018
Target Fisik dan Keuangan Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun 2019
REDISTRIBUSI TANAH
No. Kantor Pertanahan
Kab/Kota
Target
Sertipikat Keuangan
1 Bulungan 800 618.959.200
2 Nunukan 4.000 3.094.796.000
3 Malinau - -
4 Tarakan - -
Total 4.800 3.713.755.200
Lanjutan…
Unit Kerja
Target
Sertipikat Keuangan
7 Kantor Pertanahan Kabupaten
dilingkungan Kanwil BPN Kaltim
30.000 23.210.970.000
Target Fisik dan Keuangan Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun 2019
1. Pembentukan Sekretariat PTSL di Kanwil, Kantah danKantor Desa / Kelurahan.
2. Sosialisasi kepada masyarakat, tokoh masyarakat, aparaturKecamatan / Desa / Kelurahan baik oleh Kanwil dan Kantahmaupun bersama-sama dengan PemerintahProvinsi/Pemerintah Kabupaten / Kota dan Forkompimda.
3. Pemasangan spanduk pada Kanwil, Kantah, KantorKecamatan, Kantor Desa / Kelurahan dan lokasi-lokasistrategis termasuk publikasi di Media (TV, Radio, dan MediaSosial) yang berisikan antara lain manfaat dan himbauankepada masyarakat untuk pro aktif dalam penyampaianpuldadis, fisik dan pemasangan patok.
4. Pembuatan dan pembagian brosur terkait persyaratan,waktu, pembiayaan dan penyelesaiannya.
5. Talk Show di RRI Samarinda dan TV.
B. BENTUK SOSIALISASI PROGRAM PTSL
Ketersediaan Sumber Daya Manusia
C. KETERSEDIAAN JURU UKUR, SURVEYOR DAN KERJASAMA DENGAN BLK
No.
Unit Kerja
(Kanwil/Kantah)
SDM
Jumlah
ASN
Tenaga
Ukur
Non
Tenaga Ukur PTT
Surveyor
SKB ASKB
1 Kab. Bulungan 19 4 15 24 -
2 Kab. Nunukan 19 5 14 19 - -
3 Kota Tarakan 22 5 17 25 - 1
4 Kab.Malinau 17 5 12 14 - -
Jumlah 77 19 58 82 - 1
Kerjasama Dengan Balai Latihan Kerja (BLK)/Perguruan TinggiTelah melakukan kerjasama dengan Politeknik Pertanian Samarinda dalam bentuk MoU dalam
rangka penyiapan tenaga juru ukur untuk membantu kegiatan pengukuran PTSL
Unit Kerja
SDM
Jumlah
ASN
Tenaga
UkurNon
Tenaga UkurPTT
Surveyor
SKB ASKB
Kanwil dan Kantor Pertanahan di
Lingkungan Kanwil BPN Kaltim
374 73 301 419 33 115
Rekap Ketersediaan Sumber Daya Manusia Dilingkungan Kanwil BPN Kaltim
Ketersediaan Alat Ukur dan Pendukungnya
NO Unit KerjaTheodolite
/ TSGPS
GPS
GeodetikCors Komputer Printer
Mesin
KetikPloter Scanner Genset AC
1 Kab. Bulungan 8 1 2 - 32 16 5 - 1 - 7
2 Kab. Nunukan 3 3 2 1 38 27 5 - 2 - 13
3 Kota Tarakan 5 3 2 - 40 43 - 1 2 - 9
4 Kab.Malinau 1 1 2 - 5 5 1 - 1 1 7
Jumlah 17 8 8 1 115 91 11 1 6 1 36
D. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
Unit KerjaTheodolite
/ TSGPS
GPS
GeodetikCors Komputer Printer
Mesin
KetikPloter Scanner Genset AC
Kantor Pertanahan
dilingkungan Kanwil
BPN Kaltim
87 111 257 4 522 460 66 14 36 10 213
Rekap Ketersediaan Alat Ukur dan PendukungnyaDilingkungan Kanwil BPN Kaltim
q Permen ATR/KBPN No. 6/2018 pasal 33 :
1. BPN tetap menerbitkan sertipikat Hak Atas Tanahterhadap masyarakat yang belum mampu membayarBPHTB;
2. Membuat Surat Pernyataan BPHTB terhutang bagimasyarakat yang belum mampu membayar BPHTB;
3. Terhadap adanya BPHTB terhutang, dicatatkan padaBuku Tanah dan Sertipikat sebagai BPHTB terhutang.
q Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untukmemberikan keringanan pembayaran BPHTB terhadapprogram PTSL dalam bentuk pengurangan Nilai PerolehanObyek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)
E. KEBIJAKAN PEMBAYARAN BPHTB PROGRAM PTSL
Ketersediaan Tanah dan Kantor
D. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
No. Unit Kerja Tanah
(M2)
Kantor
(M2)
Keterangan
1 Kantah Kab. Bulungan 2.216 496 Aset Kementerian ATR/BPN
2 Kantah Kota Tarakan - - Tanah dan Kantor merupakan aset Pemkot (Pinjam Pakai)
3 Kantah Kab. Nunukan 2.200 300 Aset Kementerian ATR/BPN
4 Kantah Kab. Malinau 2.500 725 Aset Kementerian ATR/BPN
Jumlah 6.916 1.521
No Unit Kerja
Ruang Penyimpanan
Lemari/Rak PenyimpananStatus Luas (M2)
1 Kantah Kab. Bulungan Ada 43 2 Lemari Kayu, 4 lemari kaca
2 Kantah Kota Tarakan Ada 31 9 Rak
3 Kantah Kab. Nunukan Ada 20 18 Rak, 2 Lemari
4 Kantah Kab. Malinau Ada 40 5 Rak
Jumlah 134 32 Rak, 8 Lemari
Ketersediaan Ruang dan Lemari Penyimpanan Berkas
Lanjutan…
No HAMBATAN/KENDALA DAN MASALAH SOLUSI
1 Permukiman masyarakat yang tidak sesuai dengan tata
ruang (ditetapkan sebagai zona non-permukiman seperti
cagar alam, tubuh air, dll. berdasarkan Perda RTRW).
Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk
memperoleh klarifikasi / rekomendasi
2 Banyak terdapat tanah absentee Menggunakan surat keterangan domisili dari
desa/kelurahan dan diberikan dengan Hak Pakai
3 Belum mempunyai e-KTP dan e-KTP invalid Bagi yang belum mempunyai e-KTP, dapat/diperkenankan
menggunakan Surat Keterangan Pengganti KTP.
Meningkatkan koordinasi dengan Disdukcapil setempat
4 Keterbatasan SDM dan banyaknya jabatan kosong. Menambah jam kerja dan hari kerja, serta penunjukan
pejabat melalui Plt (rangkap jabatan). Kunjungan kerja ke
setiap Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota secara
kontinyu serta memberikan semangat dan motivasi kerja.
Memaksimalkan SKB dan ASK.
5 Keterbatasan alat ukur GNSS RTK Mengusahakan pengadaan alat (beli / sewa) baik secara
biaya mandiri atau melalui dana CSR
6 Dukungan instansi terkait dalam pelaksanaan PTSL
belum/tidak maksimal (implementasi Inpres No. 2/2018)
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (antara lain
Pemerintah Daerah, POLRI, Kejaksaan) secara maksimal
dan kontinyu.
7 Kurangnya peran serta masyarakat dan dukungan aparatur
desa/kelurahan berkaitan dengan pemasangan patok
batas dan penyiapan data yuridis
Meningkatkan sosialisasi, penyuluhan kepada masyarakat
dan koordinasi dengan aparatur desa/kelurahan secara
kontinyu
F. HAMBATAN/KENDALA DAN MASALAH SERTA SOLUSI
JUMLAH KASUS TANAH DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA
No Kantor
Pertanahan
Kab/Kota
Sengketa Perkara
Jumlah
Tahun
sebelumnya
Jumlah
Tahun
2018
Kasus Yang
telah
diselesaikan
Jumlah Keseluruhan Jumlah Selesai
(Incracht)
PDT PTUN PDT PTUN
1 Tarakan 20 4 20 17 8 - -
2 Bulungan - 1 1 3 2 - 1
3 Nunukan - - - 4 1 - -
4 Malinau 4 - 4 - - - -
Total 24 5 25 24 11 - 1
No Unit Kerja
Sengketa Perkara
Jumlah
Tahun
sebelumnya
Jumlah
Tahun
2018
Kasus Yang
telah
diselesaikan
Jumlah Keseluruhan Jumlah Selesai
(Incracht)
PDT PTUN PDT PTUN
Kanwil dan Seluruh
Kantor Pertanahan120 116 70 287 55 56 13
A. JUMLAH KASUS TANAH DAN PENYELESAIANNYA
REKAP JUMLAH KASUS TANAH DILINGKUNGAN KANWIL BPN KALTIM
B. HAMBATAN/KESULITAN YANG DIHADAPI
1. Kurang memadai SDM yang mempunyai skill dalampenanganan penyelesaian kasus-kasus pertanahantermasuk beracara di pengadilan dan mediasi
2. Keterlibatan mafia tanah
3. Tidak adanya data yang diperoleh sewaktu pembuktiandokumen terhadap kasus-kasus pertanahan
4. Pemilik/Pemegang hak atas tanah tidak memelihara danmemanfaatkan tanahnya
Pemaparan Dirjen Hubungan Hukum dan Keagrariaan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian
ATR/BPN)
Peraturan tentang biaya dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Menteri
Dalam Negeri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi No. 25/SKB/V/2017 tentang Pembiayaan Persiapan
Pendaftaran Tanah Sistematis. Biaya yang diperlukan masyarakat untuk
pelaksanaan persiapan PTSL di Provinsi Kalimantan Utara sebesar
Rp.250.000,- yang dipakai untuk membiayai kegiatan:
Kegiatan penyiapan dokumen
Kegiatan pengadaan patok dan materai
Kegiatan operasional petugas kelurahan/desa
Biaya operasional petugas kelurahan/desa digunakan petugas untuk
biaya transportasi dari kantor kelurahan/desa ke kantor pertanahan
dalam rangka perbaikan dokumen yang diperlukan. Pada prinsipnya
tidak ada pungutan biaya selain jumlah biaya yang telah ditetapkan.
Kementerian ATR/BPN juga menetapkan kebijakan untuk
menggabungkan beberapa blanko yang menjadi syarat dalam mengikuti
program PTSL menjadi satu dalam satu surat pernyataan. Hal ini
bertujuan agar masyarakat dapat menghemat biaya materai (materai
hanya satu saja di surat pertanyaan, biasanya setiap blanko harus
bermaterai).
Kelompok masyarakat (Pokmas) dibentuk oleh Kementerian ATR/BPN
berdasarkan Surat Keputusan BPN bertujuan untuk membantu program
pemerintah melalui kegiatan yang meliputi pemetaan, registrasi dan
sertifikasi melalui Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik secara
Lengkap). Anggota Pokmas umunya meliputi unsur tokoh masyarakat,
RT, RW dan LMK sebagai ujung tombak dalam menjalankan tugasnya
melakukan sosialisasi, menjaring, mendata dan mendaftarkan program
PTSL.
Namun pada pelaksanaannya masih ada pungutan liar (pungli) yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Saat ini di
berbagai daerah berkembang kejadian pungli yang diduga dilakukan
oleh oknum aparat kelurahan/desa maupun oknum aparat BPN.
Masyarakat harus dapat membedakan jika pungli terjadi bukan
disebabkan oleh oknum aparat BPN saja tetapi juga oknum aparat
kelurahan/desa serta pihak-pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan
program PTSL. Kementerian ATR/BPN tentu saja akan menerapkan
punishment jika memang terbukti ada aparat BPN yang melakukan
pungli.
Pemaparan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi
Kalimantan Utara
Laporan pengaduan dari masyarakat yang diterima Ombudsman RI
Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara didominasi kasus pertanahan dan
kepegawaian. Laporan pengaduan terkait kasus pertanahan memang
menjadi 3 besar kasus yang sering dilaporkan masyarakat secara
nasional. Pada tahun 2018 Ombudsman RI Perwakilan Provinsi
Kalimantan Utara menerima 8 laporan pengaduan. Contoh
pengaduan/kasus yang diadukan masyarakat antara lain:
Kesalahan petugas PTSL dalam menentukan titik koordinat
dalam proses pengukuran tanah.
Terdapat tumpang tindih sertifikat dengan Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang (SPPT). Masyarakat Tanjung Selor melaporkan
di dalam 1 sertifikat terdapat 3 SPPT.
Namun kedua contoh pengaduan/kasus ini masih dalam proses
penyelidikan dan klarifikasi oleh pegawai Ombudsman RI Perwakilan
Provinsi Kalimantan Utara kepada pihak-pihak terkait. Masih adanya
kasus-kasus yang dilaporkan masyarakat tentang BPN dapat menjadi
“warning” bagi BPN dan dapat melakukan evaluasi kinerja maupun
program-program yang menjadi tugas dan fungsi BPN agar tidak
merugikan masyarakat.
III. CATATAN RAPAT
1. Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan di berbagai sektor (pembangunan gedung, sarana dan
prasarana, infrastruktur dan lain-lain) sebagai salah satu upaya
meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat di di
Provinsi Kalimantan Utara.
2. Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada Kanwil BPN Kalimantan
Timur/Utara beserta jajarannya terhadap capaian realisasi program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahun 2018 yang mencapai 101%
(128.101 peta bidang tanah).
3. Komisi II DPR RI mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk
melakukan berbagai upaya percepatan pembangunan 4 Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) sebagai pusat ekonomi baru yang dapat menggerakkan
perekonomian di wilayah perbatasan serta memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam mengakses pelayanan publik.
4. Komisi II DPR RI mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
melakukan upaya untuk meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan
dengan menambah jumlah serta meningkatkan kesejahteraan pasukan
pengamanan perbatasan agar wilayah perbatasan tidak menjadi jalur
perdagangan atau transaksi narkoba.
5. Komisi II DPR RI mendorong KPU Provinsi Kalimantan Utara untuk
melakukan upaya jemput bola perekaman dan pencetakan E-KTP bagi
warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), mengurus kebutuhan
bagi warga binaan yang termasuk dalam pindah memilih (ketersediaan
formulir A5), serta meningkatkan jumlah kegiatan sosialisasi pemilu di
lapas agar warga binaan memahami substansi dan tata cara pemilu
serentak 2019 yang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.
6. Komisi II DPR RI mendukung KPU Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara, dan TNI untuk melakukan upaya yang optimal
dalam proses distribusi logistik pemilu dan memastikan kebutuhan logistik
pemilu dapat tiba tepat waktu, terutama di daerah-daerah terpencil dan sulit
dijangkau (Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau).
7. Komisi II DPR RI mendorong Ombudsman RI Perwakilan Provinsi
Kalimantan Utara untuk meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi
terlapor agar proses pemeriksaan dan klarifikasi terhadap kasus/laporan
pengaduan yang diterima dari masyarakat dapat berjalan optimal dan
dapat dilakukan upaya tindaklanjut dari kasus/laporan pengaduan tersebut.
8. Komisi II DPR RI meminta saran/masukan secara tertulis dari Kanwil BPN
Provinsi Kalimantan Timur/Utara dalam rangka penyusunan Rancangan
Undang-Undang Pertanahan yang sekarang ini sedang dibahas oleh
Komisi II DPR RI bersama pemerintah.
IV. PENUTUP
Demikian laporan hasil kunjungan kerja reses Komisi II DPR RI di
Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 14 s/d 17 Februari 2019. Semoga
dapat ditindaklanjuti dan bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak
yang membantu terselenggaranya kunjungan spesifik ini, kami ucapkan terima
kasih.