LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI
KE PROVINSI JAWA TIMUR
Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 12 - 14 Maret 2019
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2019
1
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI JAWA TIMUR
MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018-2019 12 - 14 MARET 2019
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Pasal 98 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD sebagaimana telah mengalami perubahan
pertama dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 dan perubahan
kedua dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018.
Surat Tugas Nomor: ST/…/Kom.VI/DPR RI/I/2018 tentang Penugasan
Anggota Komisi VI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja Spesifik
Pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017 - 2018 ke Provinsi Jawa
Timur.
B. Obyek Kunjungan Kerja
Obyek kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Jawa Timur adalah PT Barata
Indonesia (Persero).
C. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja
Maksud dan tujuan dari Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Jawa
Timur adalah untuk adalah guna mendapatkan gambaran dan penjelasan
yang sebenarnya tentang permasalahan dan kendala serta upaya untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di PT Barata Indonesia
(Persero). PT Barata Indonesia (Persero) adalah Perusahaan BUMN yang
bergerak dalam bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur. Bidang jasa
tersebut memiliki keterkaitan lini usaha dengan bidang yang dibutuhkan
masyarakat secara berkelanjutan yakni bidang Food, Energy dan Water.
Bidang jasa Food (F) adalah mewakili PT Barata Indonesia (Persero) di
2
bidang Industri Agro. Sedangkan bidang jasa Energy (E) adalah mewakili
PT Barata Indonesia (Persero) di bidang Power Plant serta Oil dan Gas.
Sedangkan bidang jasa Water (W) adalah mewakili PT Barata Indonesia
(Persero) dalam bidang bendungan, pengairan dan pengelolaan limbah air.
Keberadaan PT Barata Indonesia (Persero) sebagai lembaga BUMN
memiliki nilai strategis sebagai agen pembangunan yang dapat memberikan
manfaat buat bangsa Indonesia terutama diharapkan dapat meningkatkan
pergerakan ekonomi nasional. Hal ini mengingat bahwa produk unggulan PT
Barata Indonesia (Persero) tersebut dalam bidang industry kereta api,
komponen pabrik pada industry gula, komponen turbin pada industry
pembangkit hingga peralatan heavy industry lainnya sudah dapat diproduksi
sendiri dan bahkan sudah siap untuk diekspor ke mancanegara. Inovasi
masih terus dilakukan oleh PT Barata Indonesia (Persero) secara
komprehensif hingga mampu menjadi leading di industry Food, Energy dan
Water (FEW).
D. Agenda Kunjungan Kerja
Agenda pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI kali ini adalah :
1. Pertemuan dengan Dirut PT Barata Indonesia (Persero) beserta
jajarannya di dampingi instansi terkait.
2. Peninjauan pabrikasi PT Barata Indonesia (Persero).
E. Anggota Tim Kunjungan Kerja
(Terlampir)
II. HASIL KUNJUNGAN KERJA
A. Profil
PT Barata Indonesia (Persero) di dirikan pada tahun 1971 berdasarkan PP
No 3 tahun 1971 dengan Akte Notaris E. Pondang No. 35/1971 dan
diperbarui Dalam Akta Herawati No 01/2017
3
Direksi dan Komisaris
Kegiatan Usaha
Produksi peralatan Industri Berat, Peralatan Industri Agro, Peralatan
Hidromekanikal, Alat Berat dan Mesin Pertanian, Konstruksi Baja,
Pengecoran dan Suku Cadang serta usaha lain yang menunjang kegiatan
utama
Struktur Modal
Kepemikikan : 100 % milik Pemerintah RI
Modal Disetor : 762.915.000.000,-
Visi
Menjadi Perusahaan yang kuat, sehat dan berdaya saing berbasis inovasi
dan teknologi dalam Bidang food, Energy dan Water.
Misi
1. Memperkuat kompetensi Manufaktur dan Konstruksi berbasis enjinering.
2. Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi
melalui kerjasama strategis.
3. Memperkuat bidang usaha Energi, Pangan, Sumberdaya Air dan
Material Handling
4. Menyediakan solusi terintegrasi yang tepat guna berorientasi
peningkatan kepuasan pelanggan,
5. Memproduksi mesin dan peralatan untuk industry hilir.
6. Meningkatkan ekspansi pasar local maupun internasional
4
Lini Usaha
1. Food meliputi ; Pabrik Gula, Pabrik Sagu, Modern Rice Milling Plant dan
CPO
2. Energy meliputi ; Belawan Gas Turbin Power Plan, Spherical Tank,
Airport Fueling System
3. Water meliputi ; Hollow Cone, Water Gate, Water Treatmen Plant
4. Plus meliputi ; Rubber Tyred Gantry Crane, Boogie, Overhead Crane,
Cement Kiln.
B. Kinerja
569 650 703 1,1932,177
2014 2015 2016 2017 2018
SALES
-96
12 2052 68
2014 2015 2016 2017 2018
NET PROFIT
67 322951 1,132 1,195
2014 2015 2016 2017 2018
EQUITY
8551,315
2,0782,953
4,547
2014 2015 2016 2017 2018
ASSET
6
Manfaat Penyertaan Modal Negara (PMN)
Bagi PT. Barata Indonesia
1. Tingkat kesehatan meningkat di tahun 2015 Kurang sehat “BBB”
menjadi Sehat “A” di tahun 2018 2. Debt Equity Ratio yang semula
7,5 menjadi 2,8 di tahun 2018.
2. Penyerapan Tenaga kerja dari 537 orang menjadi 1054 orang
(Tenaga organik)
3. Peningkatan kapasitas produksi pabrik foundry dari kapasitas 10.800
ton/tahun menjadi 14.000 ton/tahun tahun 2018, menuju 21.000/th
pada tahun 2021.
4. Memperkuat daya saing bisnis di bidang Pembangkit Tenaga Listrik
& bidang industri berat bervolume tinggi.
5. Memperkuat bisnis di bidang industri Gula dan Agro
6. Meningkatkan leverage sehingga mudah mendapatkan sumber
pendanaan/modal pihak ketiga untuk pengembangan usaha serta
memperkuat peluang memenangkan tender-tender besar.
Bagi Pemerintah
1. Peningkatan penerimaan deviden (asumsi 30% dari laba
bersih). Penerimaan deviden hasil PMN 2016 diperkirakan akan
dapat terwujud pada tahun 2020 dan meningkat setiap tahunnya.
2. Peningkatan setoran pajak yaitu terdiri dari PPn, PPH Final dan
PPH Non Final dan Pajak lainnya juga akan meningkat setiap
tahunnya.
3. Terwujudnya program pembangunan infrastruktur nasional
melalui terpenuhinya pasokan komponen peralatan perkeretapian
(bogie set).
4. Penghematan devisa sebagai akibat dari adanya komponen
subtitusi import di bidang agro industri (komponen pabrik gula dan
traktor roda 4) dan transportasi (perkeretaapian).
5. Memperkuat daya saing industry nasional dengan meningkatnya
TKDN melalui kepemilikan pabrik komponen turbin
Bagi Masyarakat
1. Penambahan kapasitas produksi sesuai program Penyertaan Modal
Negara pada Perseroan secara otomatis akan menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.
2. Efek berantai yang akan terjadi setelah terjadinya penyerapan tenaga
kerja adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang besarannya
tergantung kepada tingkat keahlian yang dimiliki dan secara
7
otomatis akan mengubah serta meningkatkan tingkat kehidupan
sosial masyarakat.
3. Peningkatan kapasitas produksi pabrik eksisting dan pembukaan
pabrik baru akan menyebabkan timbul dan berkembangnya
UMKM/Industri Sekunder sebagai pemasok komponen atau bahan
baku yang diperlukan oleh Industri Utama (Perseroan)
E. Kemitraan dan Bina Lingkungan
8
F. Proyeksi 5 tahun mendatang
III. PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan yang berkembang saat Kunjungan Kerja Spesifik
Komisi VI DPR RI di Propinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
1. Ketidakhadiran Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) karena
jadwalnya bertabrakan. Memang sudah ada upaya untuk mencari titik temu
waktu yang pas namun karena waktu yang mendesak sehingga belum ada
kesepakatan.
2. Banyaknya lini usaha yang dikerjakan oleh PT Barata Indonesia (Persero) ?
3. Informasinya Kinerja PT Barata Indonesia masih bersifat umum dan tidak
mendetail sehingga belum banyak yang bisa digali oleh anggota Komisi VI.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan pada Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Jawa Timur
pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 adalah:
1. Komisi VI DPR RI akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP)
dengan PT Barata Indonesia (Persero) dengan membawa dokumen dan
laporan secara mendetail.
2. PT Barata Indonesia (Persero) menyepakati pertemuan kembali dengan
Komisi VI DPR RI di Jakarta untuk membahas kinerja perusahaan tersebut
9
dengan menyiapkan data-data dan dokumen pendukung lainnya secara lebih
terperinci.
V. PENUTUP
Demikian laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Propinsi Jawa
Timur pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 ini disusun sebagai
masukan bagi Komisi VI DPR RI dalam melakukan fungsi pengawasan bagi
pelaksanaan kebijakan Pemerintah.
Ketua Tim, Ttd. Ir. H. Azam Azman Natawijana A-430
10
LAMPIRAN
Pertanyaan yang berkembang selama kunjungan Kerja Spesifik.
a. Bapak Slamet
1. Dengan melihat data-data perolehan keuntungan PT Barata Indonesia
(Persero) tersebut maka perlu mengetahui pelaporan keuangan secara
mendetail ?
2. Pabrik gula apa saja yang perlu direvitalisasi yang akan mendukung
perencanaan program PT Barata Indonesia (Persero) hingga tahun 2023?
3. Detail rencana PT Barata Indonesia (Perero) hingga tahun 2023 ?
4. Mengapresisasi atas perkembangan PT Barata Indonesia (Persero) karena
industry ini merupakan industry strategis milik Indonesia. Ia tidak
mempermasalahkan keuntungan perusahaan yang belum begitu besar
namun PT Barata Indonesia (Persero)ntersebut dapat meminimalisir
ketergantungan Indonesia dari Negara lain.
5. Pemerintah harus mendukung maksimal industry strategis anak bangsa
seperti PT Barata Indonesia (Persero) dengan cara memberikan
perlindungan kepada industry dalam negeri tersebut. Sebab PT Barata
Indonesia (Perero) sudah mampu mengekspor mesin untuk industry semen
dan sudah diekspor ke Maroko. Namun ternyata di lpangan ada industry
semen dari luar negeri tapi peralatan mesinnya dari negeri yang
bersangkutan. Sehingga perlu ada regulasi yang mewajibkan perusahaan
asing yang akan berinvestasi di Indonesia menggunakan komponen mesin
dalam negeri.
b. Bapak Lukmanul Hakim
Data ekspor mengenai tujuan Negara dan keuntungannya secara mendetail
bagaimana ?
c. Bapak Musthofa Assegaf
1. Perlunya detail data lini usaha PT Barata Indonesia (Persero) ?
2. Bukan rencana usaha tpi yang sudah dikerjakan atau sedang dikerjakan ?
3. Lini usaha mana yang perlu dikembangkan atau mungkin bila perlu ditutup ?
4. Rencana lini usahanya seperti apa ?
5. Apa semuanya berjalan ?
6. Prediksi yang biasa mendukung rencana 2019 sd 2023 apa saja ?
7. Perlunya materi pendalaman tentang PT Barata Indonesia (Persero) dalam
Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi vi setelah Pilpres 2019 ?
11
d. Bapak Azam Azman Natawijana
1. PT Barata Indonesia (Persero) tumbuh berkembang menjadi industry
strategis milik bangsa Indonesia setelah mendapat suntikan dana
Penyertaan Modal Negara sebesar 500 miliar. Sehingga perlu perencanaan
yang matang dalam memaksimalkan anggaran tersebut ?
2. Perlunya dukungan pemerintah secara maksimal terhadap PT Barata
Indonesia (Persero) yang telah mampu membuat peralatan mesin berat
untuk industry pabrik gula, peralatan kereta api barang dan lain-lain yang
sudah dieskpor ke Amerika serikat dan Negara lainnya.
3. Perlunya mengundang PT Barata Indonesia (Persero) untuk menyampaikan
perkembangan secara mendetail baik progress maupun keuntungan dari
masing-masing divisi dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI.