Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018, merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran dan indikator-indikator kinerja yang diperjanjikan. Dengan tugas
dan fungsi yang dijalankan oleh Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berupa
penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, diharapkan
berkontribusi maksimal dalam mendukung sasaran strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pada Tahun 2018, selain sasaran sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019,
Sekretariat turut memfasilitasi pelaksanaan penugasan lainnya, berupa kegiatan perbaikan kemudahan
berusaha, percepatan dan efektivitas Paket Kebijakan Ekonomi, dan memfasilitasi pelaksanaan tugas Komite
Ekonomi dan Industri Nasional. Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan kegiatan-kegiatan tersebut,
diperlukan organisasi yang akuntabel dan memiliki sumber daya manusia yang kompeten.
Untuk itu, Laporan Kinerja Tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat
kepada seluruh pihak yang terkait mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, sehingga dapat memberikan umpan balik untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya,
serta semakin meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan good governance
.
Jakarta, Februari 2019 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ttd.
Susiwijono, S.E., M.E.
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kinerja 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
KINERJA TAHUN 2018
CAPAIAN
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
D
Dampak Kinerja Tahun 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pagu anggaran pada tahun 2018 meningkat
hampir dua kali lipat dari pagu anggaran pada
tahun 2017.
Peningkatan pagu tersebut seiring dengan sejumlah
tugas tambahan pada tahun 2018. Sampai
dengan 31 Desember 2018, dari total pagu
belanja, telah teralisasi sebesar Rp
257.824.653.776,00 atau mencapai 96,67% dari
alokasi anggaran.
Persentase hasil pembahasan tindak lanjut atas rekomendasi BPK RI sampai dengan Tahun 2018. menunjukkan bahwa 94,38% telah selesai ditindaklanjuti, 4,38% belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut, serta 1,24% tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah.
45,68%
49,46%
56,99%
73,73%
93,22% 94,65% 96,18%93,92% 94,38%
54,32%
50,54% 43,01%
26,27%
6,78%3,82% 2,29%
4,73% 4,38%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
SemesterII 2013
Semester I2014
SemesterII 2014
Semester I2015
SemesterII 2015
Semester I2016
SemesterII 2016
SemesterII 2017
SemesterII 2018
Selesai Ditindaklanjuti
Belum Sesuai
130.499 116.687
161.179
266.707
97.289
113.346
156.784
257.825
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2015 2016 2017 2018
Pagu Realisasi
Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI
Rincian Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran
(Dal
am ju
taan
ru
pia
h)
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis, dengan indikator-indikator kinerja yang
diperjanjikan. Penyusunan laporan kinerja ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan
RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Capaian kinerja tahun 2018 mengacu pada lima Sasaran Strategis, dimana dua sasaran merupakan
amanah dari Rencana Strategis Tahun 2015-2019, sedangkan tiga sasaran lainnya merupakan
penugasan baru pada tahun 2018. Sasaran Strategis pertama yaitu: Meningkatnya budaya
organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik, Tersedianya
sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai, Perbaikan Kemudahan Berusaha,
Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi, serta Terwujudnya Koordinasi dan
Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian. Secara umum, seluruh sasaran strategis dan indikator
kinerja yang ditargetkan telah tercapai dengan baik, dengan satu Indikator Kinerja Utama (IKU)
mencapai di atas target, empat IKU sesuai dengan target, dan tiga IKU berada di bawah target
yang ditetapkan. Konsolidasi dari capaian kinerja IKU dan capaian kinerja sasaran strategis pada
tahun 2018, menghasilkan perhitungan capaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian di tahun 2018, yaitu sebesar 95,18%.
Terkait dengan akuntabilitas keuangan dan penggunaan anggaran, Pagu anggaran yang dikelola
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2018 adalah sebesar
Rp 266.707.319.000,00, atau meningkat hampir dua kali lipat dari pagu anggaran pada tahun 2017
yang sebesar Rp 161.179.251.000,00. Peningkatan pagu tersebut seiring dengan sejumlah tugas
tambahan pada tahun 2018. Sampai dengan 31 Desember 2018, dari total pagu belanja, telah
teralisasi sebesar Rp 257.824.653.776,00 atau mencapai 96,67% dari alokasi anggaran. Adapun
capaian efisiensi pada tahun 2018 adalah sebesar 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pada Tahun
2018, Sekretariat telah berhasil melaksanakan rencana kerja yang ditetapkan dalam dokumen
anggaran (DIPA), serta mencapai target atas setiap keluaran (output) yang diperjanjikan, dengan
mengoptimalisasi besaran pagu anggaran yang tersedia.
Pencapaian kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018
dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi % Capaian
IKU % Capaian
NSS
1 Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik
1. Indeks kepuasaan pelayanan kesekretariatan
3 3,1 103,33 100,66%
2. Persentase dan penggunaan
aplikasi di bidang kesekretariatan 100% 100% 100
3. Kualifikasi laporan keuangan tetap
"Wajar Tanpa Pengecualian"
WTP (100%) WTP (100%) 100
4. Persentase sumber daya manusia
yang memenuhi standar
kompetensi
90% 89,4% 99,33
2 Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
5. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
100% 76,62% 76,62 76,62%
3 Perbaikan Kemudahan Berusaha
6. Peringkat Kemudahan Berusaha <72*) 73 98,61% 98,61%
4 Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
7. Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
4 Paket
Rekomendasi
4 Paket
Rekomendasi
100 100%
5 Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
8. Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perekonomian
1 Paket
Rekomendasi
1 Paket
Rekomendasi
100 100%
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Sekretariat Kementerian Kooridnator Bidang Perekonomian Tahun 2018 95,18%
*) Target Peringkat EoDB Tahun 2018 mengalami perubahan, setelah diterbitkannya Laporan EoDB Tahun 2017 yang menyatakan peringka t
EoDB Indonesia berada pada urutan ke-72 (sebelumnya 91).
Pencapaian outcome atas kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dapat direpresentasikan dalam sejumlah indikator, antara lain berupa meningkatnya Indeks Nilai
Reformasi Birokrasi dan Indeks Nilai Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Namun demikian, sangat disadari masih terdapat sejumlah tantangan dalam pencapaian
sasaran. Untuk itu, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian senantiasa
berupaya meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun agar dapat bekerja dengan lebih efektif dan
efisien. Sejumlah langkah yang sedang dan telah dilakukan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, antara lain:
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Melakukan penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama
yang memenuhi kaidah IKU yang baik, yaitu SMART-C (Spesific, Measurable, Agreeable,
Realistic, Time-bounded dan Continuously Improved).
2. Menyelaraskan Sasaran Program pada tingkat Eselon I, dan Sasaran Kegiatan pada tingkat
Kegiatan, dengan Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
3. Mengintegrasikan sistem pengukuran kinerja organisasi dengan pengukuran kinerja individu;
4. Melakukan penyempurnaan berkelanjutan seluruh komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
5. Menerapkan sistem manajemen risiko dalam upaya pencapaian indikator kinerja.
Dengan penyusunan laporan kinerja Tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang akurat dan bermanfaat kepada seluruh pihak yang terkait mengenai pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sehingga dapat memberikan
umpan balik untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya, serta semakin meningkatkan
transparansi dalam pelaksanaan good governance di lingkungan Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
KATA PENGANTAR
INFOGRAFIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Organisasi dan fungsi 3
C. Kapasitas Organisasi 6
1. Sumber Daya Manusia 6
2. Dukungan Anggaran 8
D.
E.
Isu strategis
Sistematika Laporan
9
10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 12
1. Visi dan Misi Sekretariat 13
2. Visi dan Misi Unit Kerja Eselon I 14
B. Perjanjian Kinerja 15
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 15
2. Metode Pengukuran 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan 20
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program
2. Capaian Kinerja Output
3. Capaian Outcome
24
26
67
69
C. Perbandingan Capaian Kinerja 73
D. Akuntabilitas Keuangan 77
E. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya 79
F. Analisis Faktor Pencapaian Kinerja 80
ISI
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
G. Rencana Aksi Peningkatan Akuntabilitas Kinerja 81
H. Penghargaan
82
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 84
B. Rencana Aksi Tindak Lanjut 84
LAMPIRAN
- Perjanjian Kinerja Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun 2018;
- Pengolahan Data Responden Survey Kepusan Layanan Kesekretariatan;
- Perhitungan Capaian Kinerja Output (CKK);
- Perhitungan Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya;
- Manual Indikator Kinerja Utama Sekretariat;
- Daftar Penyelesaian Kasus yang ditangani oleh Pokja IV
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 1.1 Data Jumlah Pegawai di Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7
Tabel 1.2 Data Jumlah Pegawai di Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
7
Tabel 1.3 Perkembangan Pagu Anggaran Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
8
Tabel 1.4 Sistematika Penyajian Laporan 10
Tabel 2.1 Sasaran Strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
16
Tabel 2.2 Metode Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 16
Tabel 3.1 Kriteria NKO 20
Tabel 3.2 Kriteria IKU 21
Tabel 3.3 Sasaran Program/ Indikator Program 22
Tabel 3.4 Kriteria NSS 22
Tabel 3.5 Capaian Indikator Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2018
25
Tabel 3.6 Nilai Kinerja Strategis I 26
Tabel 3.7 Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan 28
Tabel 3.8 Survey Kepuasan Layanan Perencanaan 30
Tabel 3.9 Survey Kepuasan Layanan Umum 33
Tabel 3.10 Survey Kepuasan Layanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan
Masyarakat
36
Tabel 3.11 Pengukuran Pemanfaatan ekon-Go 38
Tabel 3.12 Jenis Pengguna ekon-GO 39
Tabel 3.13 Indikator Kinerja Penggunaan Aplikasi 41
Tabel 3.14 Uji Kelengkapan Data Input Pengguna ekon-GO 42
Tabel 3.15 Indikator Kinerja Laporan Keuangan 44
Tabel 3.16 Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI 45
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia
Hasil Assessment Pejabat Eselon II
46
47
Tabel 3.19 Hasil Assessment Pejabat Eselon III (Level 3) 47
Tabel 3.20 Hasil Assessment Pejabat Eselon IV (Level 2) 47
Tabel 3.21 Hasil Assessment Pelaksana Gol III (Level 1) 47
Tabel 3.22 Hasil Assessment Pelaksana oleh BKN 48
TABEL
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.23 Rekapitulasi Diklat Per Desember 2018 48
Tabel 3.24 Realisasi Belanja Modal Atas Pengadaan Peralatan dan Mesin
dan Belanja Modal Lainnya
51
Tabel 3.25 Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pegawai di Lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
51
Tabel 3.26 Indikator Kinerja Kemudahan Berusaha 55
Tabel 3.27 Indikator Kinerja Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi 58
Tabel 3.28 Rincian Reforma Agraria 66
Tabel 3.29 Indikator Kinerja Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan
Perekonomian
67
Tabel 3.30 Pencapaian Kinerja Keluaran (Output) Kegiatan 68
Tabel 3.31 Indeks Nilai Reformasi Birokrasi 69
Tabel 3.32 Indeks Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
71
Tabel 3.33 Perbandingan Capaian Kinerja 73
Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Kinerja Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2018
75
Tabel 3.35 Mapping Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan
Sasaran Program
78
Tabel 3.36 Tingkat Efisiensi Anggaran Sekretariat Dalam Pencapaian Kinerja 80
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Grafik 1.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
SekretariatKementerianKoordinator Bidang Perekonomian
3
Grafik 1.2 Tugas Unit Kerja di SekretariatKementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
4
Grafik 1.3 Struktur Organisasi SekretariatKementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6
Grafik 1.4 Perkembangan Pagu Anggaran Sekretariat 8
Grafik 3.1 Responden Survey Berdasarkan Tingkat Jabatan 27
Grafik 3.2 Responden Survey Berdasarkan Unit Kerja 28
Grafik 3.3 Survey Kepuasan Layanan Perencanaan 30
Grafik 3.4 Survey Kepuasan Layanan Umum 32
Grafik 3.5 Survey Kepuasan Layanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan
Masyarakat
35
Grafik 3.6 Pengukuran Pemanfaatan ekon-Go 38
Grafik 3.7
Grafik 3.8
Persentasi Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Rincian Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja
45
77
Grafik 3.9 Mapping Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan
Sasaran Program
78
GRAFIK
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Gambar 1.1
Gambar 3.1
Isu Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Proses Perhitungan NKO
9
20
Gambar 3.2 Proses Polarisasi Maximize 21
Gambar 3.3 Proses Polarisasi Minimize 21
Gambar 3.4 Fitur Ekon-Go 40
Gambar 3.5 Peta Penyelesaian Kasus Oleh Pokja IV 60
Gambar 3.6 Nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 70
Gambar 3.7 Aplikasi Ekon-Go 72
GAMBAR
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 19 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
BAB I. PENDAHULUAN
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik dari
berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi
pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penerapan SAKIP mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah.
Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: (a) mempersiapkan dan menyusun
Rencana Strategis yang berisi visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan; (b)
menyusun Rencana Kinerja Tahunan; (c) menyusun Perjanjian Kinerja; (d) merumuskan Indikator
Kinerja Unit Kerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program pembangunan
pertanian pada upaya-upaya mengatasi permasalahan fundamental, isu-isu aktual, dan antisipasi
terhadap kendala yang mungkin timbul; (e) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas dan
fungsi instansi secara seksama; (f) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan
mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan membandingkan dengan
kinerja tahun sebelumnya; serta g) melakukan evaluasi secara keseluruhan.
Laporan Kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2018 ini
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2018,
dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi organisasi. Di samping itu, Laporan Kinerja ini
juga dimaksudkan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menuju terwujudnya good governance dan clean
governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan sekaligus sebagai alat
kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan
masukan/umpan balik bagi perbaikan kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian ke depan.
A. LATAR BELAKANG
Laporan Kinerja Tahun 2018 20 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai peran strategis
sebagai unit pendukung pimpinan dalam menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Berbagai unsur penunjang pelaksanaan tugas
organisasi, meliputi pengelolaan Sumber Daya Manusia, perencanaan dan pelaksanaan anggaran,
penyiapan sarana dan prasarana, pengadaan barang dan jasa, koordinasi penyusunan peraturan
perundang-undangan, serta hubungan masyarakarat adalah diantara sejumlah tugas Sekretariat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Dalam peta strategy Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Wide,
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berperan utama dalam mewujudkan
lingkungan learning and growth perspective yang baik untuk menunjang pelaksanaan tugas
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu meliputi unsur Human Capital, Information
Capital, Organization Capital, dan FinancialCapital. Human Capital merupakan aspek penyiapan
Aparatur Sipil Negara yang kompetitif. Information Capital merupakan pengelolaan sistem
informasi yang andal dalam pelaksanaan tugas-tugas. Organization Capital merupakan
pembentukan organisasi yang efektif dan akuntabel. Financial Capital merupakan penyediaan dan
pengelolaan anggaran yang optimal bagi organisasi. Keberhasilan dalam pengelolaan unsur-unsur
tersebut menentukan kualitas dari outcome kinerja yang dihasilkan oleh Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian.
Laporan Kinerja Tahun 2018 21 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut:
Grafik 1.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
B. Organisasi dan Fungsi
Laporan Kinerja Tahun 2018 22 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian terdiri atas: (a) Biro Perencanaan; (b) Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan
Masyarakat; (c) Biro Umum; dan (d) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas dan fungsi dari masing-
masing unit kerja tersebut adalah sebagai berikut:
Grafik 1.2 Tugas Unit Kerja di Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
a. Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
1. koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
2. pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
3. pelaksanaan monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian;
4. pelaksanaan pengelolaan data dan sistem informasi di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian; dan
5. pelaksanaan fasilitasi penguatan kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Laporan Kinerja Tahun 2018 23 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: 1. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
2. pelaksanaan advokasi hukum;
3. fasilitasi persidangan dan rapat-rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
4. pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian; dan
5. fasilitasi penyiapan naskah menteri.
c. Biro Umum menyelenggarakan fungsi: 1. pelaksanaan urusan kepegawaian;
2. pelaksanaan urusan keuangan;
3. pengelolaan barang milik negara;
4. pelaksanaan layanan pengadaan barang/jasa; dan
5. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan ketatausahaan serta kearsipan.
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat dibentuk jabatan
fungsional tertentu yang bertugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Biro
Perencanaan ditunjuk secara ex-officio sebagai Kepala Pusat Kajian Perekonomian Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, yang bertugas melaksanakan kajian perekonomian
Indonesia dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Bagan struktur organisasi Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dapat dilihat dalam Gambar berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2018 24 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Grafik 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sumber : Permenko 5 Tahun 2015
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk melaksanakan tugas
fungsi dalam mencapai tujuan organisasi. Total pegawai Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian tahun 2018 adalah 480 orang. Sedangkan kekuatan pegawai pada
Sekretariat Kementerian berjumlah 113 orang dengan rincian sebagai berikut:
SEKRETARIAT KEMENTERIAN
KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KelompokJabatan
Fungsional
BiroUmum
Bagian Pengelolaan
Barang Milik Negara
Bagian Keuangan
BagianSumber Daya
Manusia
Biro Hukum,
Persidangan&Humas
BagianHubungan
Masyarakat
Bagian Persidangan
Bagian Hukum
Biro
Perencanaan/Kepala
Pusat Kajian
Bagian Program dan
Anggaran
Bagian Organisasi
dan Tata Laksana
Bagian Datadan
Sistem Informasi
Bagian Fasilitasi
Penguatan Kinerja
Bagian Fasilitasi
Naskah Menteri
Bagian Rumah
Tangga dan Tata
Usaha
C. Kapasitas Organisasi
Laporan Kinerja Tahun 2018 25 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 1.1 Data Jumlah Pegawai di Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia
Bagian Sumber Daya Manusia yang berada di bawah Sekretariat Kementerian telah
melakukan berbagai langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2018,
diantaranya pelatihan dan pendidikan (Diklat) bagi seluruh pegawai, seleksi terbuka untuk
pengisian pimpinan tinggi, serta assesment, penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Hal ini semua disesuaikan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
Tabel 1.2 Data Jumlah Pegawai di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
No Jenis Diklat Jumlah
Diklat
Jumlah
Peserta
1. Diklat Teknis 56 532
2. Diklat Struktural (Diklat Dasar CPNS & Diklatpim) 3 63
3. Short Course Luar Negeri 0 0
Total Peserta Pelatihan 595
4. Program Beasiswa Pendidikan S2 & S3 (AAS, KOICA, LPDP, Bappenas, NUS)
10
Total Peserta Diklat 605
Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia
No UNIT KERJA Eselon
I
Eselon
II
Eselon
III
Eselon
IV Pelaksana Jumlah
1 Sekretariat 1 0 0 0 0 1
2 Biro Perencanaan 0 1 3 6 10 32
3 Biro HPH 0 1 4 12 7 30
4 Biro Umum 0 1 4 12 51 68
Total 1 3 11 30 68 113
Laporan Kinerja Tahun 2018 26 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2. Dukungan Anggaran
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Biro Perencanaan
dan Biro Umum bersinergi untuk menghasilkan perencanaan anggaran yang akurat dan
efektif. Adanya perencanaan yang baik akan berdampak pada penyerapan yang baik,
artinya distribusi penyerapan tidak hanya melonjak di akhir tahun, tapi tiap bulan
distribusi penyerapan tidak mengalami kesenjangan yang cukup jauh. Pagu anggaran pada
tahun 2018 adalah sebesar Rp 266.707.319.000,00, atau meningkat hampir dua kali lipat
dari pagu anggaran pada tahun 2017 yang sebesar Rp 161.179.251.000,00. Peningkatan
pagu tersebut seiring dengan sejumlah tugas tambahan pada tahun 2018.
Grafik 1.4 Perkembangan Pagu Anggaran Sekretariat
Tabel 1.3 Pagu Anggaran Sekretariat Per Unit Kerja Tahun 2018
No Kegiatan Pagu DIVA (Rp.)
A Unit Kerja Struktural
1 Peningkatan Pelayanan Perencanaan 24.526.116.000
2 Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Humas
4.000.000.000
3 Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen) 149.770.450.000
B Penugasan Lainnya
4 Koordinasi Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi
10.000.000.000
5 Koordinasi Kebijakan Kemudahan Berusaha dan Peningkatan Daya Saing Nasional
5.000.000.000
6 Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) 73.410.753.000
Total 266.707.319.000 Sumber: Pagu Anggaran Sekretariat
130.499 116.687
161.179
266.707
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2015 2016 2017 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 27 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekomian berperan strategis dalam
mendukung pelaksanaan kinerja dan mendorong terwujudnya pencapaian kinerja kementerian.
Dengan mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas organisasi dalam mewujudkan target-target kinerja di
seluruh unit di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, Sekretariat Kementerian menghadapi sejumlah tantangan. Pada Tahun 2018,
sejumlah isu strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, adalah sebagai
berikut:
Gambar 1.1 Isu Strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
D. Isu Strategis
Laporan Kinerja Tahun 2018 28 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Penyelesaian masalah tersebut dan untuk mewujudkan tujuan selama setahun Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan Sasaran Strategis/Program,
diantaranya adalah:
1. Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi
yang baik;
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai;
3. Perbaikan Kemudahan Berusaha;
4. Terwujudnya Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi; dan
5. Terwujudnya koordinasi sinkronisasi & pengendalian kebijakan perekonomian.
E. Sistematika Penyajian Laporan
Format laporan kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja. Sistematika Pelaporan Kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Tahun 2018 terdiri dari 4 Bab Yaitu :
Tabel 1.4 Sistematika Penyajian Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan secara umum kedudukan Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, potensi sumber daya manusia, identifikasi aspek strategis dan format
laporan.
Bab II PERENCANAAN KINERJA
Menguraikan tahapan secara ringkas penentuan indikator – indikator yang tertuang
dalam dokumen perencanaan dan perjanjian kinerja. Terdiri dari Rencana Strategis,
Rencana Kerja, Perjanjian Kinerja dan Metode Pengukuran yang digunakan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menjabarkan capaian akuntabilitas kinerja yang terdiri dari : kriteria ukuran
keberhasilan, analis capaian kinerja, perbandingan capaian kinerja, akuntabilitas
keuangan, analisis efisiensi pemanfaatan sumber daya, analisis faktor pencapaian
kinerja, rencana aksi peningkatan akuntabilitas kinerja penghargaan.
BAB IV PENUTUP
Berisikan simpulan umum atas capaian kinerja dan rencana aksi tindak lanjut
sekretariat kementerian koordinator bidang perekonomian.
Laporan Kinerja Tahun 2018 29 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 30 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai tugas menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pokok-pokok
program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berpedoman pada
dokumen perencanaan yang tertuang didalam:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;
2. Rencana Strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019;
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Rencana Strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019
merupakan perencanaan jangka menengah Organisasi yang berisi gambaran sasaran atau
kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.
Penyusunan Renstra Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengacu
pada RPJMN tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan, khususnya terkait dengan prioritas
“peningkatan budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta penguatan tata kelola
organisasi yang baik”.
Pada tahun 2018 telah dilakukan Penajaman atas Renstra dimaksud dilakukan dengan
keterlibatan seluruh unit kerja, dengan tujuan utama untuk menyempurnakan kembali
rumusan ukuran kinerja yang lebih relevan dengan hasil yang akan dicapai oleh Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Proses penajaman rencana strategis telah berhasil
menghasilkan draft revisi Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun 2015-2019, namun demikian, dokumen dimaksud masih perlu mendapatkan penetapan
dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebelum dapat digunakan dalam penetapan
indikator kinerja.
STRATEGIS
RENCANA
Laporan Kinerja Tahun 2018 31 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian:
“Terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembangunan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan”
Makna visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dijabarkan sebagai berikut:
❖ makna kata “koordinasi dan sinkronisasi” merupakan proses mengupayakan terjadinya kesamaan persepsi, pemikiran dan tindakan dalam mewujudkan pencapaian tujuan;
❖ makna kata “pengendalian” merupakan bagian proses koordinasi dan sinkronisasi yang penekanannya pada pusat penanggungjawab implementasi kebijakan agar dapat mewujudkan tujuan organisasi sesuai rencana;
❖ makna kata “efektif” mempunyai arti bahwa kinerja hasil koordinasi dan sinkronisasi memberikan manfaat dan dampak yang signifikan bagi upaya pencapaian sasaran pembangunan di bidang ekonomi;
❖ kata “berkelanjutan” bermakna bahwa koordinasi harus dilakukan secara terus menerus dan proaktif supaya pelaksanaan pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh sektor dan pelaku ekonomi dapat berjalan sinergi, sehingga pembangunan ekonomi yang dicapai dapat berkesinambungan. Misi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian:
“Menjaga dan memperbaiki koordinasi dan sinkronisasi penyusunan kebijakan, serta pengendalian pelaksanaan kebijakan perekonomian”
Misi tersebut merupakan perwujudan peran dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dalam mendukung Misi Presiden yang antara lain adalah “Mewujudkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera serta Mewujudkan
Bangsa yang Berdaya Saing”. Implementasi Misi Presiden tersebut diwujudkan melalui
kinerja lintas sektor di bidang ekonomi. Dalam rangka meningkatkan kinerja lintas sektor
di bidang ekonomi secara optimal, dibutuhkan usaha untuk menyatukan tindakan,
kebulatan pemikiran, dan keselarasan dari berbagai instansi terkait melalui kegiatan
sinkronisasi dan koordinasi kebijakan. Sejalan dengan strategi dan aktivitas yang
dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan suatu kebijakan, maka pengendalian
pelaksanaan kebijakan/program secara intensif diupayakan untuk mengatasi
permasalahan yang timbul dalam proses pencapaian kinerja. Tindakan pengendalian
dapat mengantisipasi secara dini tantangan dan hambatan yang dihadapi, sehingga
progres kinerja dalam melaksanakan kebijakan/program di bidang ekonomi berjalan
dengan optimal.
Laporan Kinerja Tahun 2018 32 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Adapun nilai-nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah PIKIR, yang
merupakan singkatan dari Professional, Integritas, Kerjasama, Inovasi, dan Responsibility
(Tanggung Jawab), dengan penjabaran sebagai berikut.
2. Visi dan Misi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Visi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian:
“Terwujudnya peningkatan budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang transparan dan akuntabel untuk menunjang tujuan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian”
Visi disusun dengan mempertimbangkan capaian kinerja, potensi dan permasalahan serta
tuntutan dari stakeholders yang disesuaiakn dengan tugas dan fungsi sekretariat. Visi
tersebut mempunyai makna tentang perubahan mind set dan culture set serta
pengembangan budaya kerja para pegawai Setmenko Bidang Perekonomian guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan amanah Reformasi
Birokrasi. Visi ini juga merupakan alat untuk mewujudkan organisasi yang bersih dan
akuntabel serta pelayanan yang berkualitas.
Misi Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian:
Laporan Kinerja Tahun 2018 33 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
“Meningkatkan efektivitas pelayanan, dukungan Manajemen, tugas teknis serta pemenuhan sarana dan prasana yang memadai bagi Kemenerian Koordinator Bidang
Perekonomian.”
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan pelaksanaan reformasi birokrasi serta
kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat yang menginginkan adanya akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih. Misi ini mengisyaratkan adanya upaya
meningkatkan efektivitas dalam memberikan pelayanan dan dukungan manajemen dan
tugas teknis lain untuk mewujudkan tujuan Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Tujuan Strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah
(1) meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola
organisasi yang baik; dan (2) tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk
seluruh pegawai.
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian Kinerja
merupakan salah satu amanat dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Format perjanjian kinerja
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refromasi
Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Perjanjian Kinerja merupakan lembar dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian Kinerja pada Sekretariat
Kementerian Bidang Perekonomian ditetapkan hanya hingga level Eselon II. Untuk level eselon
di bawahnya hingga pelaksana/Jabatan Fungsional Umum, kontrak kinerja individu tertuang
dalam Sasaran Kerja Pegawai (skp.ekon.go.id).
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama di
TAHUN 2018
PENETAPAN KINERJA
Laporan Kinerja Tahun 2018 34 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa indikator
yang terdapat pada Perjanjian Kinerja ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) unit
kerja bersangkutan. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran Indikator Kinerja Target 2018
Sasaran 1:
Meningkatnya Budaya Organisasi Berbasis Kinerja dan Kompetensi serta Tata Kelola Organisasi yang Baik
1. Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan
2. Persentase Penggunaan Aplikasi di Bidang Kesekretariatan
3. Kualifikasi Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian”
4. Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetensi
3
100%
WTP (100%)
90%
Sasaran 2:
Tersedianya Sarana dan Prasarana yang Berkualitas untuk seluruh Pegawai
5. Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana yang berkualitas untuk seluruh Pegawai
100%
Sasaran 3 :
Perbaikan Kemudahan Berusaha
6. Peningkatan Kemudahan Berusaha (EoDB)
<72*)
Sasaran 4:
Terwujudnya Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
7. Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
4 Paket
Rekomendasi
Sasaran 5:
Terwujudnya Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Kebijakan Perekonomian
8. Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Bidang Perekonomian
1 Paket
Rekomendasi
**) Target Peringkat EODB didasarkan atas perbaikan capaian peringkat pada tahun sebelumnya.
Sumber: Perjanjian Kinerja 2018
Tahun 2018 telah dilakukan pengembangan penyusunan Perjanjian Kinerja dalam Peraturan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, bahwa Perjanjian Kinerja untuk Tingkat Eselon III dan
Eselon IV ditetapkan dengan menurunkan Indikator Kinerja Utama pada masing-masing unit
kerja.
Laporan Kinerja Tahun 2018 35 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2. Metode Pengukuran
Pada Tahun 2018 telah ditetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang salah satunya mengatur
perhitungan capaian kinerja, yaitu dengan membandingkan antara target dengan realisasi,
sesuai dengan jenis indikator kinerja yang digunakan. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja
Tahun 2018, terdapat 8 (delapan) IKU, yang diukur dengan metodologi sebagai berikut.
Tabel 2.2 Metode Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018
No. Indikator Kinerja Target Satuan Deskripsi Metode Pengukuran
1 Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan
3 Nilai Indeks
mengukur indikator tingkat kepuasan pelayanan Sekretariat dengan melakukan survey pelayanan ke unit organisasi lainnya di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Daftar pertanyaan survey terdiri atas 12 pertanyaan berupa jenis layanan (Pelayanan Perencanaan, Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Hubungan Masyarakat dan Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum) dan output dari peningkatan yang dihasilkan, dengan 4 kriteria penilaian, serta tambahan form untuk penulisan saran. Jumlah responden adalah sebanyak 80 orang dan dipilih secara acak/random, dan berasal dari unit kerja di selain Sekretariat. Nilai indeks diperoleh dari nilai rata-rata hasil kuisioner yang telah diisi oleh koresponden, dengan empat kategori penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Puas, dan (4) Sangat Puas
2 Persentase Penggunaan Aplikasi di Bidang Kesekretariatan
100 Persen
Pada Tahun 2018, aplikasi di bidang kesekretariatan yang digunakan adalah sistem aplikasi manajemen kinerja berbasis web (web based) yaitu aplikasi Evaluasi Kinerja Online – Gerai Otomatisasi atau disingkat ekon-GO yang diukur berdasarkan traffic website, dan berdasarkan input data yang dilakukan oleh user aplikasi. aplikasi dikembangkan mulai tahun 2018, , yang dapat diakses secara luas melalui alamat: http//kinerja.ekon.go.id.
3 Kualifikasi Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian”
WTP (100%)
Nilai
Hasil dari kualifikas laporan keuangan yang dikeluarkan ole Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) “Wajar Tanpa Pengecualian” Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi salah satu ouput kinerja Sekretariat Kemenko Bidang Perekonomian. Clusterisasi kualifikasi BPK menjadi angka atau nilai : Opinin yang dihasilkan terdiri dari 4 jenis, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP, Nilai capaian 75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai Capaian 25%).
Laporan Kinerja Tahun 2018 36 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Indikator Kinerja Target Satuan Deskripsi Metode Pengukuran
4
Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetensi
90 Persen Persentase dari jumlah rata-rata pegawai yang memenuhi standar kompetensi berdasarkan hasil assessment dan bezettin
5
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana yang berkualitas untuk seluruh Pegawai
100 Persen
Di tahun 2018 Indikator kinerja dimaksud diukur dengan perbandingan antara realisasi dengan target pengadaan aset tetap pada akun belanja modal pada output Layanan Internal (Overhead) (Kode Kegiatan 2488 Kode Output 951)
6 Peningkatan Kemudahan Berusaha (EoDB)
<72 Peringkat
Dihitung berdasarkan peringkat Indonesia di dalam Laporan Doing Business yang dipublikasikan oleh Word Bank Group. Penetapan target capaian peringkat kemudahan berusaha pada dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018, yaitu sebesar <91, direvisi menjadi <72, setelah keluarnya Laporan EoDB Tahun 2018.
7
Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
4 Paket
Rekomendasi
Target penyusunan paket rekomendasi Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi pada Tahun 2018 terdiri atas Kampanye dan Diseminasi Kebijakan, Percepaan dan Penuntasan Regulasi, Evaluasi dan Analisa Dampak, dan Penanganan dan Penyelesaian Kasus.
8 Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Bidang Perekonomian
1 Paket
Rekomendasi
Paket rekomendasi terbagi atas dua capaian kegiatan, yaitu Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), dan Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berupa paket rekomendasi kebijakan ekonomi dan Industri Nasional yang berbentuk catatan (policy memo) terhadap Presiden. Ruang Lingkup KEIN dalam membuat policy memo (Paket Rekomendasi KEIN) yakni : a. Melakukan pengkajian terhadap permasalahan ekonomi dan industri nasional, regional, dan global; b. Menyampaikan saran tindak strategis dalam menentukan kebijakan ekonomi dan industri nasional kepada Presiden; dan c. Melaksanakan tugas lain dalam lingkup ekonomi dan industri yang diberikan Presiden. Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE), memiliki 3 (tiga) pilar utama, meliputi Lahan, Kesempatan, dan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dimaksudkan agar kebijakan pemerintah dapat diharmonisasikan menjadi satu desain kebijakan yang koheren dan efektif dalam mengurangi ketimpangan yang berbasis pemerataan ekonomi.
Laporan Kinerja Tahun 2018 37 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 38 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. 1. Mekanisme Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi
Gambaran kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018
dapat diketahui dari hasil pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018,
yaitu dengan membandingkan antara realisasi dengan target yang ditentukan di awal tahun.
Untuk mengukur tingkat capaian kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian tahun 2018, dilakukan pengukuran terhadap Capaian Kinerja Organisasi atau
disebut Nilai Kinerja Organisasi (NKO). NKO adalah nilai keseluruhan capaian sasaran unit yang
bersangkutan dengan memperhitungkan seluruh Indikator Kinerja Utama (IKU). NKO menunjukkan
konsolidasi dari seluruh nilai sasaran dari unit kerja. Status capaian NKO yang ditunjukkan dengan
warna merah/kuning/hijau, ditentukan oleh besaran NKO tersebut. Status NKO ditentukan oleh
nilai indeks sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kriteria NKO
Hijau Kuning Merah
NKO ≥ 100% 80% ≤ NKO < 100% NKO < 80%
Komponen Perhitungan NKO terdiri atas 2 (dua) unsur, yaitu:
1. Capaian IKU.
2. Nilai Sasaran Strategis (NSS).
Proses penghitungan NKO dapat digambarkan dalam tahapan berikut ini:
Gambar 3.1. Proses Penghitungan NKO
Capaian IKU Nilai Sasaran Strategis
(NSS)
Nilai Kinerja Organisasi
(NKO)
UKURAN KEBERHASILAN
A. KRITERIA
Laporan Kinerja Tahun 2018 39 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Capaian IKU dihitung dengan membandingkan antara target dengan realisasi. Adapun status
Capaian IKU ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kriteria IKU
Hijau Kuning Merah
Indeks Capaian ≥ 100% 80% ≤ Indeks Capaian < 100% Indeks Capaian< 80%
Berdasarkan target capaiannya, polarisasi IKU dibedakan menjadi 3, yaitu:
(1) Polarisasi Maximize
Pada polarisasi maximize kriteria nilai terbaik pencapaian IKU adalah realisasi yang lebih
tinggi dari target. Contoh: Persentase Pertumbuhan Ekonomi
Gambar 3.2. Polarisasi Maximize
(2) Polarisasi Minimize
Pada polarisasi minimize, kriteria nilai terbaik pencapaian IKU adalah realisasi yang lebih
kecil dari target. Contoh: Persentase Jumlah Temuan Pemeriksaan
Gambar 3.3. Polarisasi Minimize
(3) Polarisasi Stabilize
Pada polarisasi stabilize, kriteria nilai terbaik pencapaian IKU adalah realisasi yang
berada dalam suatu rentang tertentu dibandingkan target atau Semakin Stabil/sesuai
dengan nilai target (tidak naik dan tidak turun) maka kinerja semakin baik. Contoh:
Persentase deviasi asumsi makro ekonomi.
Pada tahun 2018, dari 5 (lima) Sasaran Program pada Sekretariat Kemenko Perekonomian,
terdapat 7 (tujuh) Indikator Kinerja yang bersifat Maximize, dan 1 (satu) yang bersifat
Minimize, sebagaimana dalam tabel sebagai berikut.
Laporan Kinerja Tahun 2018 40 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.3. Sasaran Program/ Indikator Program
Sumber: Perjanjian Kinerja
2. Nilai Sasaran Strategis (NSS)
NSS adalah nilai yang menunjukkan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu SS. Status
capaian SS yang ditunjukkan dengan warna merah/kuning/hijau ditentukan oleh NSS. Status
SS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kriteria NSS
Hijau Kuning Merah
NSS ≥ 100% 80% ≤ NSS < 100% NSS < 80%
Penghitungan NSS Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018
dilakukan atas dua sasaran sebagaimana dilaporkan dalam tabel di atas, dengan besaran
bobot yang sama pada setiap sasaran.
Target 2018 Polarisasi
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
1. Meningkatnya Budaya Organisasi Berbasis Kinerja dan Kompetensi serta Tata Kelola Organisasi yang baik
- Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan 3 Maximize
- Persentase Penggunaan Aplikasi di bidang Kesekretariatan 100% Maximize
- Kualifikasi Laporan Keuangan tetap Wajar tanpa Pengecualian 100% Maximize
- Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetensi 90% Maximize
2. Tersedianya Sarana dan Prasarana yang berkualitas untuk seluruh Pegawai
- Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai 100% Maximize
B. Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
1. Perbaikan Kemudahan Berusaha
- Peringkat Kemudahan Berusaha < 72 Minimize
2. Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
- Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi 4 Paket Rekomendasi Maximize
3. Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
- Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perekonomian 1 Paket Rekomendasi Maximize
Sasaran Program / Indikator Kinerja Program
Laporan Kinerja Tahun 2018 41 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
A. 2. Pengelolaan dan Pengukuran Kinerja
Ruang lingkup Pengelolaan Kinerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian meliputi pengumpulan data kinerja sebagaimana tertuang dalam dokumen
Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja, Pengukuran Data Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Monitoring
dan Evaluasi. Setiap Entitas Akuntabilitas Kinerja di seluruh tingkatan, melakukan koordinasi
pengelolaan data kinerja dengan cara mencatat, mengolah, dan melaporkan data kinerja.
Mekanisme Pengumpulan data kinerja telah diatur melalui Peraturan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Peraturan
Sekretaris Kementerian Koordinator Nomor 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Kinerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pelaksanaan pengumpulan data, pelaporan, serta monitoring atas capaian kinerja
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dilakukan dalam Sistem Manajemen
Kinerja secara terintegrasi dan dapat diakses secara luas oleh publik melalui sistem aplikasi ekon-
GO (Evaluasi Kinerja Online-Gerai Otomatisasi), di laman situs http://kinerja.ekon.go.id.
Laporan Kinerja Tahun 2018 42 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan sasaran
kinerja yang terdiri dari sasaran program, indikator sasaran program serta target yang ingin dicapai
tahun 2018. Sasaran kinerja tersebut telah diselaraskan dengan sasaran kinerja jangka menengah,
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 – 2019. Sasaran kinerja ini kemudian dicantumkan
dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 antara Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang berisi target kinerja
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mendukung pencapaian kinerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Tahun 2018.
Pada tahun 2018, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertanggung
jawab atas keberhasilan pelaksanaan dalam 2 (dua) Program, yaitu Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian. Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan
program yang berisi kegiatan-kegiatan dukungan teknis kesekretariatan, meliputi layanan pada
Biro Perencanaan, Biro Umum, dan Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat. Adapun
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian, tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Tahun 2018, merupakan kegiatan
lintas sektoral antar unit Deputi, yang dilaksanakan melalui koordinasi Sekretaris Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Pada tahun 2018, dua Program tersebut diukur
keberhasilannya ke dalam 5 (lima) Sasaran Program dan 8 (delapan) Indikator Kinerja.
Dalam pencapaian indikator-indikator kinerja tersebut di atas, telah dilaksanakan 6 (enam)
kegiatan pada Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di tahun 2018, yaitu:
1. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perencanaan, dengan Pagu Anggaran Tahun 2018 sebesar Rp 10.882.870.000,00 dan Koordinasi Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha Rp 13.643.246.000,00 .
2. Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan Hukum dan Humas, dengan pagu anggaran sebesar Rp 4.000.000.000,00.
3. Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen), dengan pagu anggaran sebesar Rp 149.770.450.000,00.
4. Kegiatan Koordinasi Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi, dengan pagu anggaran sebesar Rp 10.000.000.000,00.
5. Kegiatan Koordinasi Kebijakan Kemudahan Berusaha dan Peningkatan Daya Saing Nasional, dengan pagu anggaran sebesar Rp 5.000.000.000,00.
6. Kegiatan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), dengan pagu anggaran sebesar Rp 73.410.753.000,00.
CAPAIAN KINERJA
B. ANALISIS
Laporan Kinerja Tahun 2018 43 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.5. Capaian Indikator Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi %
Capaian IKU
% Capaian NSS
1 Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik
1. Indeks kepuasaan pelayanan kesekretariatan
3 3,1 103,33 100,66%
2. Persentase dan penggunaan aplikasi di
bidang kesekretariatan 100% 100% 100
3. Kualifikasi laporan keuangan tetap
"Wajar Tanpa Pengecualian"
WTP (100%) WTP (100%) 100
4. Persentase sumber daya manusia yang
memenuhi standar kompetensi
90% 89,4% 99,33
2 Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
5. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
100% 76,62% 76,62 76,62%
3 Perbaikan Kemudahan Berusaha
6. Peringkat Kemudahan Berusaha <72*) 73 98,61% 98,61%
4 Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
7. Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
4 Paket
Rekomendasi
4 Paket
Rekomendasi
100 100%
5 Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
8. Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perekonomian
1 Paket
Rekomendasi
1 Paket
Rekomendasi
100 100%
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Sekretariat Kementerian Kooridnator Bidang Perekonomian Tahun 2018 95,18%
Berdasarkan tabel hasil pengukuran kinerja di atas, diperoleh Nilai Kinerja Organisasi (NKO)
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk Tahun 2018 adalah sebesar
95,18%. Analisis capaian kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun
2018 dalam mewujudkan sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada indikator-indikator
kinerjanya, sebagaimana penjelasan sebagai berikut. Analisis pencapaian kinerja Sekretariat tidak
hanya menganalisis perbandingan antara target dengan realisasi kinerja, namun secara sistematis
juga mencari akar permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum memenuhi harapan,
mengkaitkan satu pencapaian kinerja dengan pencapaian kinerja lainnya (cross-section) serta
membandingkan pencapaian kinerja tahun 2018 dengan kinerja beberapa tahun sebelumnya. Hal
ini dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan kinerja Sekretariat sehingga peningkatan kinerja
secara berkesinambungan (continuous improvement) dapat terwujud.
Laporan Kinerja Tahun 2018 44 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. CAPAIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1.A. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Kemenko
Perekonomian
Sasaran Program 1 ( SP – 1 )
Meningkatnya Budaya Organisasi Berbasis Kinerja dan Kompetensi,
serta Tata Kelola Organisasi yang Baik
Pagu Anggaran : 172.896.566.000
Realisasi Anggaran : 166.667.590.234
Persentase Realisasi Anggaran : 96,40%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) : 100,66%
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai unit organisasi yang
mendukung tugas dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memegang
peranan penting dalam mewujudkan tata organisasi pemerintahan yang sehat, baik dari segi
manajemen kinerja maupun kompetensi sumber daya manusianya. Dalam pencapaian
sasaran strategis “Meningkatnya Budaya Organisasi Berbasis Kinerja dan Kompetensi, serta
Tata Kelola Organisasi yang Baik”, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mengindentifikasikan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagaimana
dilaporkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.6. Nilai Kinerja Strategis I
Sumber: Hasil Survey Indeks Kepuasan; Fitur Ekon-GO; Hasil Pemeriksaan BPK RI; PT. Hasil Assesment Quantum HRM Internasional
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Indeks Kepuasaan Layanan
Kesekretariatan; 3 3,1 103,33%
2 Persentasi penggunaan aplikasi di
bidang kesekretariatan; 100% 100% 100%
3 Kualifikasi laporan keuangan tetap
“Wajar Tanpa Pengecualian”.
WTP
(100%)
WTP
(100%) 100%
4 Persentase sumber daya manusia yang
memenuhi standar kompetensi 90% 89,4% 99,3%
Nilai Kinerja Sasaran Strategis I.
Meningkatnya Budaya Organisasi Berbasis Kinerja dan Kompetensi,
serta Tata Kelola Organisasi yang Baik
100,66%
Laporan Kinerja Tahun 2018 45 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
: 1 orang
: 12 orang
: 20 orang
: 34 orang
: 13 orang
Indeks kepuasan layanan kesekretariatan mengukur tingkat kepuasan unit kerja atas
pelayanan Sekretariat. Pengukuran dilakukan dengan melakukan survey pelayanan ke unit
organisasi lainnya di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk
mengukur tingkat kepuasan atas capaian kinerja Sekretariat Tahun 2018, pada bulan
Januari 2019 telah diselenggarakan survey kepuasan layanan kesekretariatan yang
dilakukan melalui pengisian kuisioner online.
Daftar pertanyaan survey terdiri atas 12 pertanyaan, yang terdiri dari pertanyaan atas
tingkat kepuasan pengguna layanan atas setiap jenis layanan yang dilakukan oleh
Sekretariat Kemenko Perekonomian. Layanan dimaksud meliputi Layanan Perencanaan,
Layanan Persidangan, Hukum dan Hubungan Masyarakat dan Layanan Umum. Responden
melakukan pengisian penilaian atas kualitas pelayanan dengan melakukan pilihan pada 4
kriteria penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Puas, dan (4) Sangat Puas.
Nilai indeks diperoleh dari nilai rata-rata hasil kuisioner yang telah diisi oleh
koresponden.Selain itu, dalam form survey juga dimungkinkan untuk menuliskan saran dari
responden atas setiap layanan kesekretariatan. Jumlah responden adalah sebanyak 80
orang dan dipilih secara acak/random, dan berasal dari unit kerja di selain Sekretariat.
Responden survey kepuasan layanan Kesekretariatan tahun 2018 memiliki komposisi
sebagai berikut:
Grafik 3.1. Responden Survey Berdasarkan Tingkat Jabatan
Sumber: Survey indeks kepuasan layanan sekretariat 2018
1%15%
25%
43%
16%
Eselon I
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Pejabat Fungsional(termasuk JFU/Pelaksana)
IKU 1. Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan
Laporan Kinerja Tahun 2018 46 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Grafik 3.2. Responden Survey Berdasarkan Unit Kerja
Sumber: Survey indeks kepuasan layanan sekretariat 2018
Berdasarkan hasil survey dimaksud, diperoleh pengukuran tingkat kepuasan layanan
kesekretariatan sebagai berikut.
Tabel 3.7 Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan
Sumber: Survey indeks kepuasan layanan sekretariat 2018
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun sebelumnya, dimana diperoleh hasil
sebesar 3,0 (Puas), maka pada tahun 2018 tingkat kepuasan atas layanan kesekretariatan
mengalami peningkatan sebesar 33.3%, yaitu meningkat dalam skala indeks sebesar 0,1.
Detail perhitungan tingkat kepuasan responden untuk masing-masing layanan
disampaikan pada bagian lampiran laporan ini. Secara rinci, penjabaran hasil pengukuran
atas masing-masing layanan diuraikan sebagai berikut.
9%7%
11%
13%
10%28%
11%
6%5%
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan : 7 orang
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian : 6 orang
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, danLingkungan Hidup : 9 orangDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan DayaSaing KUKM : 10 orangDeputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri : 8 orang
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur danPengembangan Wilayah : 22 orang
Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional : 9orangSekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus : 5 orang
Inspektorat : 4 orang
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Indeks Kepuasaan Layanan
Kesekretariatan; 3 3,1 103%
- Layanan Perencanaan 3 3,1 103%
- Layanan Umum 3 3,0 100%
- Layanan Hukum, Persidangan dan
Hubungan Masyarakat 3 3,1 103%
Laporan Kinerja Tahun 2018 47 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
A. Layanan Perencanaan
Layanan perencanaan merupakan layanan kesekretariatan yang dilakukan melalui Biro
Perencanaan, meliputi layanan di bidang program dan anggaran, layanan di bidang
penguatan kinerja, layanan di bidang organisasi dan tata laksana, serta layanan di bidang
data dan sistem informasi. Layanan Program dan Anggaran meliputi kegiatan terkait
Penyusunan RKAKL, Renja, Penyusunan POK/Revisi POK, dan Monev Program/Kegiatan.
Layanan Penguatan Kinerja meliputi Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP),
Monitoring Kinerja, dan Penyusunan Laporan Kinerja. Layanan Organisasi dan Tata
Laksana meliputi Penyusunan Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Penyusunan
Standard Operating Procedures, dan koordinasi pelaksanaan Refomasi Birokrasi. Adapun
Layanan Data dan Sistem Informasi meliputi Penyediaan Fasilitas Internet, Sistem Aplikasi,
website ekon.go.id dan email ekon.go.id.
Pada Tahun 2018, sejumlah capaian kinerja yang dihasilkan melalui layanan Perencanaan
diantaranya berupa:
a. Pemenuhan kebutuhan pembiayaan yang belum teralokasikan pada tahun 2018
melalui tambahan Anggaran BU-BUN dan melalui optimalisasi belanja:
b. Peningkatan Monitoring dan Pelaksanaan Anggaran dengan target penyerapan
anggaran di atas 95%;
c. Pelaksanaan Evaluasi Kelembagaan dan Penataan Organisasi;
d. Penyempurnaan Bisnis Proses;
e. Penyusunan Tata Naskah Dinas dan Kearsipan;
f. Penajaman Rencana Strategis (Renstra);
g. Penguatan Pedoman SAKIP;
h. Penyusunan Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi ekon-GO;
i. Pelaksanaan Koordinasi Evaluasi Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
j. Penyusunan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2019 – 2023
(Roadmap TIK);
k. Peningkatan Kapasitas BandwidthInternet dengan menggunakan dua Internet Service
Provider (ISP) aktif yang berbeda masing-masing menjadi 300Mbps dari sebelumnya
150 Mbps;
l. Tersedianya sumber data perekonomian;
m. Pengelolaan hosting management website ekon.go.id yang dilakukan secara managed
services;
n. Peningkatan performa layanan email resmi instansi @ekon.go.id.
Laporan Kinerja Tahun 2018 48 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Berdasarkan pengisian responden dalam survey kepuasan layanan kesekretariatan,
Layanan Perencanaan memperoleh nilai 3,1 (Puas), yang diperoleh dari 4 jenis layanan
perencanaan, dengan rincian sebagai berikut.
Grafik 3.3. Survey Kepuasan Layanan Perencanaan
Sumber: Survey Kepuasan
Tabel 3.8. Survey Kepuasan Layanan Perencanaan
Sumber: Survey Kepuasan
Layanan Program dan Anggaran, dan Layanan Penguatan Kinerja adalah dua layanan yang
memperoleh nilai tertinggi, yaitu 257 dengan indeks kepuasan layanan 3,2 (Puas), diikuti
dengan layanan Organisasi dan Tata Laksana, yaitu 249, dengan indeks kepuasan layanan
3,1 (Puas); serta layanan Data dan Sistem Informasi, yaitu sebesar 241 dengan indeks
kepuasan layanan 3,0 (Puas).
Berdasarkan hasil survey dimaksud, sejumlah langkah perbaikan kinerja yang dapat
dilaksanakan terkait layanan perencanaan, adalah sebagai berikut:
• Perlu peningkatan komunikasi dan koordinasi dalam proses penyusunan
perencanaan kegiatan atau rencana kerja (Renja);
1 1 1 22 7 4 12
56 54 52 49
21 1823
17
Pelayanan Program dan Anggaran
Pelayanan Organisasi dan Tata Laksana
Pelayanan Penguatan Kinerja
Pelayanan Data dan Sistem Informasi
Layanan Perencanaan
Sangat Tidak Puas (STP) Tidak Puas (TP) Puas (P) Sangat Puas (SP)
Sangat
Tidak Puas
(STP)
Tidak
Puas
(TP)
Puas
(P)
Sangat
Puas
(SP)
TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Program dan Anggaran 1 2 56 21 80 257 3,2 Puas
2 Pelayanan Organisasi dan Tata Laksana 1 7 54 18 80 249 3,1 Puas
3 Pelayanan Penguatan Kinerja 1 4 52 23 80 257 3,2 Puas
4 Pelayanan Data dan Sistem Informasi 2 12 49 17 80 241 3,0 Puas
TOTAL 5 25 211 79 320 1.004 3,1 PUAS
Kategori
Kepuasan
Layanan
Layanan PerencanaanNo
Jumlah Jawaban Responden*)
Nilai
Jawaban
RespondenHasil Reviu
(Indeks
skala 4)**)
Laporan Kinerja Tahun 2018 49 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
• Penyampaian informasi terkait usulan Renja agar lebih detail, serta perlu adanya
informasi terkait jadwal untuk proses revisi anggaran;
• Perlu perbaikan Renstra sehingga dokumen-dokumen perencanaan anggaran dan
kinerja dapat dibuat secara lebih baik;
• Perlu lebih progresif dalam upaya perbaikan, misalnya dengan melakukan reformasi
sistem perencanaan anggaran berbasis melampaui capaian kerja, serta
meningkatkan kapasitas kelembagaan;
• Diperlukan acuan/standar yang jelas dalam penyusunan dokumen pelayanan
organisasi dan tata laksana, sebagai contoh dalam penyusunan Kelas Jabatan;
• Perlu dipenuhi SOP layanan dan pengaturan SOP untuk implementasi Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 2017;
• Efektifitas pertemuan dan penyampaian informasi/sosialisasi agar dapat
ditingkatkan;
• Peningkatan integrasi data dan sistem informasi;
• Perlu tambahan penguatan jaringan internet dan kapasitas server;
• Perlu penambahan kapasitas email @ekon.go.id dan perlu perbaikan sistem agar
lebih user friendly;
• Peningkatan kehandalan website ekon.go.id.
B. Layanan Umum
Layanan umum merupakan layanan kesekretariatan yang dilakukan melalui Biro Umum,
meliputi layanan di bidang sumber daya manusia, layanan di bidang keuangan, layanan di
bidang pengelolaan Barang Milik Negara dan Pengadaan Barang/Jasa, serta layanan di
bidang rumah tangga dan tata usaha. Layanan di bidang sumber daya manusia meliputi
kegiatan terkait Administrasi Kepegawaian, Cuti, Hukuman Disiplin, Pengembangan
Pegawai. Layanan di bidang keuangan meliputi penyelesaian tagihan dan Sosialisasi
Peraturan Pelaksanaan Anggaran. Layanan di bidang pengelolaan Barang Milik Negara dan
Pengadaan Barang/Jasa meliputi Fasilitasi/Pemeliharaan Aset/BMN dan Barang
Persediaan, serta koordinasi dalam pengadaan barang dan jasa. Adapun Layanan di
bidang rumah tangga dan tata usaha meliputi Penyediaan Fasilitas Kantor/Ruang Kerja,
dan, Pelayanan Kearsipan dan Tata Usaha.
Pada Tahun 2018, sejumlah capaian kinerja yang dihasilkan melalui layanan Umum
diantaranya berupa:
a. Pelaksanaan administrasi kenaikan pangkat pegawai sebanyak 147 orang, cuti pegawai
sebanyak 1113 surat cuti, dan usulan penghargaan Satyalancana sebanyak 20 orang;
Laporan Kinerja Tahun 2018 50 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Realisasi program pelatihan sejumlah 59 program pelatihan, dengan peserta sejumlah
595 orang. Adapun peserta program beasiswa pendidikan S2 dan S3 sejumlah 10
orang;
c. Penyusunan aplikasi SIMANTA (Sistem Manajemen Talenta) untuk menuju merit
sistem;
d. Penyelesaian verifikasi dokumen Surat Permintaan Pembayaran sebanyak 11.245
dokumen;
e. Penyelesaian paket pengadaan barang/jasa yang dilakukan melalui lelang dan seleksi
sebanyak 53 paket dengan nilai total HPS Rp42.689.242.810,-, dan nilai total hasil
negosiasi sebesar Rp39,873,631,001,-, sehingga nilai efisiensi sebesar
Rp2.815.611.809,- atau sebesar 6,6%, dan melalui penunjukan langsung sebanyak 32
paket dengan nilai total HPS Rp 44.026.249.254,-, dan total nilai hasil negosiasi sebesar
Rp43,581,394,844,-, sehingga nilai efisiensi sebesar Rp444.854.410,- atau sebesar 1%;
f. Melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara dan pemenuhan kebutuhan
barang persediaan sebanyak 263 surat pengeluaran barang persediaan;
g. Pengelolaan ruang rapat dan konsumsi rapat tingkat Menteri, Tingkat Eselon I,
sebanyak 577 kegiatan rapat;
h. Pengurusan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri sebanyak 310 pengajuan;
i. Pemenuhan fasilitas kantor berupa sewa mobil dinas untuk Pejabat Eselon 1 dan
Pejabat Eselon 2, Renovasi Ruang Kerja Kedeputian, Staf Ahli, dan Ruang Fasilitasi
untuk OSS, KEIN dan KPPIP (Gedung Kantor Pos), Renovasi Toilet di Gedung Ali
Wardhana, dan Renovasi Ruang Rapat Lt 4 Gedung Ali Wardhana;
Berdasarkan pengisian responden dalam survey kepuasan Layanan Umum, diperoleh hasil
sebagai berikut.
Grafik 3.4. Survey Kepuasan Layanan Umum
Laporan Kinerja Tahun 2018 51 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sumber: Survey Kepuasan
Tabel 3.9. Survey Kepuasan Layanan Umum
Sumber: Survey Kepuasan
Layanan Sumber Daya Manusia merupakan layanan yang memperoleh nilai tertinggi, yaitu
253 dengan indeks kepuasan layanan 3,2 (Puas), diikuti dengan layanan Keuangan, dengan
nilai 252 (indeks kepuasan layanan 3,2 (Puas)), layanan Pengelolaan BMN dan Pengadaan
Barang/Jasa, dengan nilai sebesar 239 (indeks kepuasan layanan 3,0 (Puas)), serta layanan
Rumah Tangga dan Tata Usaha, dengan nilai 230 (Indeks kepuasan layanan 2,9 (Tidak
Puas)).
Berdasarkan hasil survey dimaksud, sejumlah langkah perbaikan kinerja yang dapat
dilaksanakan terkait layanan umum, adalah sebagai berikut:
• Perencanaan, pemenuhan, penempatan, dan pembinaan kepegawaian harus sejalan
dengan visi dan misi organisasi;
0 0 0 17 3 13 18
5362
5551
20 15 12 10
Pelayanan Sumber Daya Manusia
Pelayanan Keuangan Pelayanan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Pengadaan Barang/Jasa
Pelayanan Rumah Tangga dan Tata Usaha
Layanan Umum
Sangat Tidak Puas (STP) Tidak Puas (TP) Puas (P) Sangat Puas (SP)
Sangat
Tidak Puas
(STP)
Tidak
Puas
(TP)
Puas
(P)
Sangat
Puas
(SP)
TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Sumber Daya Manusia 0 7 53 20 80 253 3,2 Puas
2 Pelayanan Keuangan 0 3 62 15 80 252 3,2 Puas3 Pelayanan Pengelolaan Barang Milik Negara dan
Pengadaan Barang/Jasa 0 13 55 12 80 239 3,0 Puas
4 Pelayanan Rumah Tangga dan Tata Usaha 1 18 51 10 80 230 2,9 Tidak Puas
TOTAL 1 41 221 57 320 974 3,0 PUAS
No Layanan Umum
Jumlah Jawaban Responden*)
Nilai
Jawaban
Responden Hasil Reviu
(Indeks
skala 4)**)
Kategori
Laporan Kinerja Tahun 2018 52 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
• Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian, khususnya atas aspek waktu
pelayanan;
• Pemerataan kesempatan pengembangan pegawai/diklat;
• Peningkatan kualitas perekaman dan pemanfaatan data kepegawaian;
• Pemberian fasilitas kesehatan yang lebih baik bagi pejabat dan pegawai;
• Peningkatan dalam layanan penyediaan dan pemeliharaan BMN, termasuk dalam
penanganan aset yang dalam kondisi rusak;
• Memperbaiki tata naskah dan sistem kearsipan;
• Perlu diperhatikan lagi kelayakan dan pemeliharaan fasilitas yang ada serta
penggantian fasilitas/sarana dan prasarana kantor yang sudah rusak/tidak layak,
termasuk penyediaan ruang kerja dan ruang rapat;
• Perlu lebih ditingkatkan komunikasi dan koordinasi dalam pemberian pelayanan
umum.
C. Layanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat
Layanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat merupakan layanan
kesekretariatan yang dilakukan melalui Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan
Masyarakat, meliputi layanan di bidang sumber daya manusia, layanan di bidang
keuangan, layanan di bidang pengelolaan Barang Milik Negara dan Pengadaan
Barang/Jasa, serta layanan di bidang rumah tangga dan tata usaha. Layanan di bidang
sumber daya manusia meliputi kegiatan terkait Administrasi Kepegawaian, Cuti, Hukuman
Disiplin, Pengembangan Pegawai. Layanan di bidang keuangan meliputi penyelesaian
tagihan dan Sosialisasi Peraturan Pelaksanaan Anggaran. Layanan di bidang pengelolaan
Barang Milik Negara dan Pengadaan Barang/Jasa meliputi Fasilitasi/Pemeliharaan
Aset/BMN dan Barang Persediaan, serta koordinasi dalam pengadaan barang dan jasa.
Adapun Layanan di bidang rumah tangga dan tata usaha meliputi Penyediaan Fasilitas
Kantor/Ruang Kerja, dan, Pelayanan Kearsipan dan Tata Usaha.
Pada Tahun 2018, sejumlah capaian kinerja yang dihasilkan melalui layanan Hukum,
Persidangan, dan Hubungan Masyarakat, diantaranya berupa:
a. Menyelesaikan 209 Regulasi yang terdiri dari 85 Regulasi di level Presidensial (3 RUU,
46 RPP, 25 RPerpres, 5 Rkepres, dan 6 Rinpres) dan 132 Regulasi di Level
Kementerian/Lembaga (12 Rpermenko, 52 Rkepmenko, 2 Rpersesmenko, 18
RKepsesmenko, 40 Rkepdeputi, dan 8 RKaro Umum selaku KPA);
Laporan Kinerja Tahun 2018 53 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Mendokumentasikan 132 Regulasi PUU dan mengntegrasikan dengan JDIH, dengan
rincian sebagai berikut: 12 Rpermenko, 52 Rkepmenko, 2 Rpersesmenko, 18
RKepsesmenko, 40 Rkepdeputi, dan 8 RKepKaro Umum selaku KPA);
c. Memenangkan 3 kasus hukum dari 3 Kasus putus di Tahun 2018. Sisanya masih ada 3
kasus hukum yang masih berjalan sampai dengan tahun 2019. Kasus yang
dimenangkan adalah kasus Gugatan Tanah KEK Bitung, kasus terkait permohonan uji
materiil Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana
Perkebunan dan kasus Gugatan Sengketa Informasi dari Wartaone di Komisi Informasi
Pusat dan Gugatan Wartaone. Sedangkan 3 kasus yang masih berjalan adalah Gugatan
Tanah KEK Bitung (baru/Tingkat PN), Gugatan UWTO Batam (Tingkat PN), Gugatan
Kerusuhan Ambon (Tahap PK);
d. Melaksanakan monitoring media masa (cetak dan elektronik) harian sebanyak 260
laporan (100%), monitoring media massa mingguan sebanyak 52 laporan (100%), dan
monitoring media massa bulanan sebanyak 12 laporan (100%);
e. Melakukan pelayanan Penyediaan Informasi Publik dengan jumlah permohonan
informasi publlik yang disampaikan sebanyak 341 (100% terlayani);
f. Melakukan penyiapan Siaran Pers sebanyak 98 dokumen, dan menyelenggarakan
Konferensi pers sebanyak 13 kegiatan, serta Media Gathering sebanyak 4 kali;
g. Melakukan peliputan kegiatan menteri sebanyak 178 kegiatan, kegiatan Sesmenko
dan/atau Deputi sebanyak 47 kegiatan.
Berdasarkan pengisian responden dalam survey kepuasan Layanan layanan Hukum,
Persidangan, dan Hubungan Masyarakat, diperoleh hasil sebagai berikut.
Grafik 3.5. Survey Kepuasan Layaanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan
Masyarakat
Sumber: Survey Kepuasan
0 0 1 16 8 7 5
57 57 54 56
17 15 18 18
Pelayanan Hukum Pelayanan Persidangan Pelayanan Hubungan Masyarakat
Pelayanan Penyiapan Naskah Menteri
Layanan HPH
Sangat Tidak Puas (STP) Tidak Puas (TP) Puas (P) Sangat Puas (SP)
Laporan Kinerja Tahun 2018 54 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.10. Survey Kepuasan Layanan Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat
Sumber: Survey Kepuasan
Layanan Hukum dan Layanan Penyiapan Naskah Menteri merupakan layanan yang
memperoleh nilai tertinggi, yaitu 251 dengan indeks kepuasan layanan 3,1 (Puas), diikuti
dengan layanan Hubungan Masyarakat, dengan nilai 249 (indeks kepuasan layanan 3,1
(Puas)); serta layanan Persidangan, dengan nilai 247 (Indeks kepuasan layanan 3,1 (Puas)).
Berdasarkan hasil survey dimaksud, sejumlah langkah perbaikan kinerja yang dapat
dilaksanakan terkait layanan hukum, persidangan, dan hubungan masyarakat adalah
sebagai berikut:
• Peningkatan jumlah pegawai/staf untuk meningkatkan kecepatan penyusunan
risalah rapat, atau pembagian penugasan pegawai untuk penyusunan risalah rapat
unit kerja tertentu;
• Penyusunan standarisasi waktu rilis risalah rapat sehingga tindak lanjut oleh para
pihak dapat lebih tepat waktu;
• Peningkatkan kecepatan dan diseminasi informasi internal tentang penyusunan
kebijakan yang sedang dan telah dilaksanakan, sehingga dapat dihindari intervensi
informasi dari luar yang dapat berupa informasi yang tidak valid;
• Penyediaan media komunikasi yang lebih mudah diakses, sehingga komunikasi dapat
dilakukan secara lebih intens antar pejabat Kemenko Perekonomian, baik horizontal
maupun vertikal;
• Perlu SOP pelayanan dari sisi waktu terkait penyelesaian peraturan perundang-
undanganan dan SOP kehumasan yg melibatkan unit kerja kedeputian;
• Penyusunan draft keputusan/Surat Keputusan yang menyangkut unit kedeputian
sebaiknya melibatkanBidang Program dan Tata Kelola.
Sangat
Tidak Puas
(STP)
Tidak
Puas
(TP)
Puas
(P)
Sangat
Puas
(SP)
TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Hukum 0 6 57 17 80 251 3,1 Puas
2 Pelayanan Persidangan 0 8 57 15 80 247 3,1 Puas
3 Pelayanan Hubungan Masyarakat 1 7 54 18 80 249 3,1 Puas
4 Pelayanan Penyiapan Naskah Menteri 1 5 56 18 80 251 3,1 Puas
TOTAL 2 26 224 68 320 998 3,1 PUAS
NoLayanan Hukum, Persidangan, dan
Hubungan Masyarakat
Jumlah Jawaban Responden*)
Nilai
Jawaban
RespondenHasil Reviu
(Indeks
skala 4)**)
Kategori
Laporan Kinerja Tahun 2018 55 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Persentasi Penggunaan Aplikasi di Bidang Kesekretariatan merupakan indikator kinerja Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam penyediaan dukungan teknis pelaksanaan
tugas-tugas kesekretariatan melalui sarana pengembangan software/aplikasi, yang selanjutnya
digunakan oleh seluruh unit kerja dalam pelaksanaaan tugas. Pada tahun 2015 sampai dengan
tahun 2017, pengukuran terhadap indikator kinerja ini adalah membandingkan antara jumlah
aplikasi kesekretariatan yang dapat diakses dengan aplikasi kesekretariatan yang tidak dapat lagi
diakses oleh pengguna. Namun, dengan metode pengukuran ini ditemui kelemahan berupa
kesimpulan yang dihasilkan tidak cukup menggambarkan pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut
dalam pelaksanaan tugas kesekretariatan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penajaman
atas metode pengukuran atas indikator kinerja ini. Pada tahun 2018, metode pengukuran atas
persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan dihitung dengan menentukan terlebih
dahulu aplikasi yang akan diukur pemanfaatannya, untuk kemudian dilakukan analisis
pemanfaatannya oleh unit kerja berdasarkan data yang diinput oleh seluruh unit kerja.
Pada Tahun 2018, aplikasi di bidang kesekretariatan yang digunakan untuk mengukur indikator
kinerja ini adalah sistem aplikasi manajemen kinerja berbasis web (web based) yang dikembangkan
mulai tahun 2018, yaitu aplikasi Evaluasi Kinerja Online – Gerai Otomatisasi atau disingkat ekon-
GO, yang dapat diakses secara luas melalui alamat: http//kinerja.ekon.go.id. Pengembangan ekon-
GO dilatar belakangi oleh kebutuhan atas sistem manajemen kinerja yang dapat terintegrasi
dengan kinerja anggaran, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja. Selain itu, ekon-GO
juga merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), berupa memperbaiki Sistem AKIP, dari pengumpulan data
kinerja, pengukuran, sampai dengan pelaporan capaian kinerja. Ekon-GO juga dapat menigkatkan
akuntabilitas kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikarenakan data yang dapat
terakses secara publik. Rencana pengembangan ekon-GO telah dinyatakan sebelumnya di dalam
Laporan Kinerja Sekretariat Tahun 2017.
Pengembangan ekon-GO dilakukan sejak bulan Juli 2018 dan diluncurkan secara resmi pada
tanggal 21 September 2018 oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di
hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Jajaran Pimpinan Eselon I Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, pada acara Leaders Offsite Meeting di Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Secara formal, penggunaan ekon-GO ditetapkan melalui Peraturan Sekretaris Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2018 tanggal 20 Agustus 2018 tentang Petunjuk
Laporan Kinerja Tahun 2018 56 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Teknis Pengelolaan Kinerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Telah
dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh unit kerja atas pemanfaatan aplikasi ekon-GO
dalam manajemen kinerja di unit kerja masing-masing.
Dalam pengukuran pemanfaatan ekon-GO, dilakukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan traffic
website, dan berdasarkan input data yang dilakukan oleh user aplikasi.
a. Web Traffic ekon-GO
Grafik 3.6. Pengukuran Pemanfaatan ekon-Go
Sumber: Fitur Awstats di ekon-GO (https:// kinerja.ekon.go.id/cpane)
Tabel 3.11. Pengukuran Pemanfaatan ekon-Go
Bulan Unique visitors1
Number of visits2
Page View3
Hits4 Bandwidth5
Oktober 2018 394 766 52,322 82,959 67.85 GB November 2018 203 402 19,228 33,907 26.85 GB
Desember 2018 288 524 3,628 13,687 16.87 GB
Total 885 1.692 75,18 130,55 111,57 GB Rata-rata per Bulan 295 564 25,06 43,52 37,19 GB
Sumber: Fitur Awstats di ekon-GO (https:// kinerja.ekon.go.id/cpane)l
Dengan memperhatikan tabel di atas, rata-rata Unique Visitors dan Number of Visits per bulan
adalah sebanyak 295 unique visitors dan 564 visits, maka dapat disimpulkan bahwa ekon-GO
1 Unique visitors adalah jumlah pengunjung yang unik. Jika seseorang mengunjungi ekon-GO beberapa kali maka untuk
unique vistors akan dihitung sekali. Yang dimaksud satu kunjungan adalah seorang masuk ke suatu website dan membuka satu atau lebih halaman. Unique visitor mencerminkan berapa pengunjung yang sudah mengetahui ekon-GO.
2 Number of visits adalah jumlah kunjungan. Seorang pengunjung dapat mengunjungi website ini bisa beberapa kali, dan untuk number of visits semua kunjungan ini dihitung.Number of visits mencerminkan seberapa besar pengunjung tertarik mengunjungi ekon-GO.
3 Page View adalah jumlah halaman yang dilihat oleh UniqueVisitors. Jika 1 Visitor membuka 4 halaman di ekon-GO, maka jumlah Pageview akan berubah menjadi 4, tetapi jumlah Unique Visitors masih tetap sama, yaitu 1.
4 Hits adalah jumlah file yang dibutuhkan untuk melihat sebuah halaman website ekon-GO. 5 Bandwidth adalah besarnya transfer data yang terjadi saat pengguna sedang mengakses ekon-GO.
- Tahap Pengembangan Aplikasi
(Juni-September 2018)
- Launching dan Sosialisasi
(September 2018)
- Input Data oleh Unit Kerja terhitung
Mulai Oktober 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 57 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
telah luas diketahui dan digunakan atau diakses oleh Pegawai/Pejabat di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Demikian halnya dengan data besaran
bandwidth transfer data yang terjadi sejak bulan Oktober 2018, menunjukkan bahwa unit-
unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menggunakan
ekon-GO dalam pendokumentasian dokumen-dokumen pendukung capaian kinerja pada
masing-masing unit kerja. Kesimpulan berdasarkan statistik web tersebut di atas perlu diuji
secara manual untuk meneliti kelengkapan data kinerja yang telah diinput oleh pengguna ke
dalam aplikasi ekon-GO.
b. Data Input Pengguna ekon-GO
Ekon-GO dikembangkan untuk mengintegrasikan pengelolaan SAKIP di semua tingkatan unit
kerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.Terdapat tiga jenis
pengguna dalam ekon-GO berdasarkan kewenangan dan login akses ke dalam sistem, yaitu:
Tabel 3.12. Jenis Pengguna ekon-GO
Sumber: Fitur Awstats di ekon-GO (https:// kinerja.ekon.go.id/cpane)
Fungsi dari ekon-GO adalah (1) sebagai akses data publik terkait dokumen kinerja Kemenko
Perekonomian; (2) Penyimpanan data dukung laporan kinerja; dan (3) Tools Pengukuran
capaian kinerja secara self assessment oleh unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Adapun data kinerja dalam sistem ekon-GO dibagi ke dalam 5
komponen, yaitu:
1) Perencanaan Kinerja;
Berisi data dan dokumen terkait perencanaan kinerja, meliputi: Rencana Strategis,
Rencana Kerja Tahunan, Perjanjian Kinerja, dan rincian Indikator Kinerja beserta Manual
IKU. Dokumen perencanaan kinerja disusun secara cascading sesuai dengan tingkatan
unit kerja.
2) Pengukuran Kinerja;
Laporan Kinerja Tahun 2018 58 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Merupakan fitur self assessment pengukuran kinerja beserta upload laporan kinerja dan
data dukung laporan kinerja interim (triwulanan). Pengguna melaporkan capaian
kinerja, narasi dan data dukung atas capaian kinerja.
3) Pelaporan;
Berisi data capaian kinerja yang dilaporkan dalam menu Pengukuran Kinerja, dan
disusun secara cascading per level unit kerja
4) Monitoring Kinerja;
Merupakan dokumentasi evaluasi intern triwulanan atas capaian kinerja unit kerja;
5) Evaluasi Kinerja.
Menyajikan penilaian dan laporan hasil Evaluasi SAKIP Tingkat K/Lyang dilakukan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi
SAKIP Tingkat Eselon I yang dilakukan oleh Inspektorat.
Selain itu, di dalam ekon-GO juga terdapat fitur terkait informasi kinerja keuangan, publikasi
laporan kinerja dan dokumen terkait pengembangan kinerja, peraturan penatausahaan
manajemen kinerja, serta frequently asked questions (FAQs) untuk pembelajaran SAKIP
kepada publik.
Gambar 3.4. Fitur Ekon-GO
Pemanfaatan ekon-GO dilakukan berdasarkan pengujian kelengkapan data input berupa data
kinerja dalam setiap komponen tersebut di atas, yang dilakukan oleh pengguna aplikasi, yaitu
sumber: Ekon-GO (https:// kinerja.ekon.go.id)
Laporan Kinerja Tahun 2018 59 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
oleh seluruh tingkatan unit kerja. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa seluruh
tingkatan unit kerja telah melakukan pengisian data kinerja ke dalam ekon-GO, sebagaimana
diikhtisarkan dalam tabel di halaman berikut.
Dengan demikian, berdasarkan data web traffic dan data input yang dilakukan oleh pengguna
ekon-GO, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi ekon-GO telah mencapai
tingkat yang diinginkan yaitu dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Oleh karena itu, maka pengukuran Indikator Kinerja
berupa Persentasi Penggunaan Aplikasi di bidang Kesekretariatan mencapai target yang
diinginkan.
Tabel 3.13. Indikator Kinerja Penggunaan Aplikasi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2018
Kinerja Target Realisasi
Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola
organisasi yang baik
Persentasi penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan
100% 100% 100%
Capaian realisasi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun anggaran sebelumnya
sebesar 91% .
Laporan Kinerja Tahun 2018 60 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.14. Uji Kelengkapan Data Input Pengguna ekon-GO
Unit Kerja
Kelengkapan Data Input Pengguna ekon-GO
Perencanaan Kinerja Pelaporan Kinerja
Monitoring Kinerja
Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja
Cascading (Penjabaran data kinerja ke
Unit Kerja Subordinat)
Rencana Strategis
Rencana Kerja
Tahunan
Perjanjian Kinerja
(PK)
Manual IKU
Capaian Kinerja
Narasi Data
Dukung Eselon
II Eselon
III Eselon
IV
1 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (SAKIP tingkat K/L)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Sekretariat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Inspektorat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sumber: Ekon-GO (https:// kinerja.ekon.go.id)
Laporan Kinerja Tahun 2018 61 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah salah satu entitas pelaporan yang
berkewajiban menyelenggarakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara
lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya.
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian
Kooridnator Bidang Perekonomian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan, dan terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Laporan Keuangan ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan, khususnya sebagai
sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Penyusunan laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikoordinasikan
oleh Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan direviu oleh Inspektorat,
selaku Aparat Pengawasan Internal. Laporan keuangan disusun dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan.
Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertujuan untuk
memberikan pernyataan atau opini bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan wajar sesuai
prinsip akuntansi yang berlaku. Opini BPK merupakan pengakuan dan pernyataan profesional
pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
dengan memperhatikan Kesesuaian penyajian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntasi
Pemerintah (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam Laporan Keuangan sesuai
dengan pengungkapan yang diatur SAP; Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; dan
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Opinin yang dihasilkan terdiri dari 4 jenis, yaitu Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP, Nilai capaian
Laporan Kinerja Tahun 2018 62 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai
Capaian 25%).
Pada tahun 2018, BPK RI melaksanakan pemeriksaan terdapat 86 laporan keuangan sKementerian
Negara/Lembaga (LKKL) dan satu laporan keuangan Bendahara Umum Negara (BUN) Tahun 2017.
Dari pemeriksaan tersebut diperoleh hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 80 LKKL,
enam memperoleh Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan dua Tidak Memberikan Pendapat
(TMP). Pada Tahun 2018, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berhasil
mempertahankan perolehan opini BPK RI berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Tahun 2017. Dengan demikian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah
meraih predikat WTP tujuh kali berturut – turut atas laporan keuangan dari tahun 2011 sampai
tahun 2017.
Tabel 3.15. Indikator Kinerja Laporan Keuangan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Tahun 2018 Kinerja
Target Realisasi Meningkatnya budaya
organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola
organisasi yang baik
Kualifikasi Laporan Keuangan “Wajar Tanpa
Pengecualian”
WTP (100%)
WTP (100%)
100%
Sumber: Hasil Pemeriksaan BPPK RI
Pencapaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mempertahankan
predikat ini tidak terlepas dari keberhasilan semua pihak terkait dalam melakukan tindak lanjut
atas rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI. Dari hasil pemantauan s.d.
Semester II 2018 atas tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK-RI, masih terdapat temuan
dari hasil pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2016 dan Tahun 2017, diketahui bahwa masih terdapat 7 rekomendasi hasil
pemeriksaan yang tindak lanjutnya belum sesuai dan/atau masih dalam proses tindak lanjut.
Laporan Kinerja Tahun 2018 63 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.16. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Sumber : Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Persentase hasil pembahasan tindak lanjut atas rekomendasi BPK RI sampai dengan Tahun 2018
menunjukkan bahwa 94,38% telah selesai ditindaklanjuti, 4,38% belum sesuai dan dalam proses
tindak lanjut, serta 1,24% tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah. Hal tersebut
menunjukkan komitmen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk terus melakukan
perbaikan pada kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Grafik 3.7 Persentasi Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI
1 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2005 4 4 4 - - -
2 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2006 6 6 6 - - -
3 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2007 3 3 3 - - -
4 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2008 2 2 2 - - -
5 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2009 2 2 2 - - -
6 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 4 4 4 - - -
7 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2011 5 7 7 - - -
8 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2012 8 14 14 - - -
9 LHP atas Efektivitas Kegiatan Audit dan Reviu LK oleh APIP 26 39 37 - - 2
10 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2013 7 12 12 - - -
11 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2014 8 25 25 - - -
12 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2015 7 13 13 - - -
13 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2016 7 17 14 3 - -
14 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2017 6 12 8 4 - -
95 160 151 7 - 2Total
No Objek PemeriksaanTemuan
PemeriksaanRekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Sesuai dengan
Rekomendasi
Belum Sesuai
dan Dalam
Proses tindak
Lanjut
Belum
Ditindak
lanjuti
Tidak Dapat
Ditindaklanjuti
dengan alasan
yang Sah
45,68%
49,46%
56,99%
73,73%
93,22% 94,65% 96,18%93,92% 94,38%
54,32%
50,54% 43,01%
26,27%
6,78%3,82% 2,29%
4,73% 4,38%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
SemesterII 2013
Semester I2014
SemesterII 2014
Semester I2015
SemesterII 2015
Semester I2016
SemesterII 2016
SemesterII 2017
SemesterII 2018
Selesai Ditindaklanjuti
Belum Sesuai
Sumber : Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Laporan Kinerja Tahun 2018 64 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sesuai dengan amanat pasal 51 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), manajemen ASN harus diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit atau sistem yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Untuk menilai kompetensi seorang pegawai dapat
menggunakan metode asesmen.
Pada Tahun 2018, telah diselenggarakan asesmen bagi para calon pejabat Eselon III dan Eselon IV
di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada periode Januari s.d. Desember
2018. Penyelenggaraan asesmen dilaksanakan oleh PT. Quantum HRM Internasional sebagai
penyedia jasa konsultan. Asesmen Eselon III dan IV dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2018 dengan
total peserta 13 orang dan pada tanggal 1 Oktober 2018 sejumlah 3 orang, asesmen pegawai
pindah instansi sejumlah 3 orang dan asesmen pelaksana yang diselenggarakan oleh Badan
Kepegawaian Negara sejumlah 86 orang. Hasil asesmen akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan pengembangan karir, mutasi, promosi, dan penyusunan program pengembangan
SDM.
Total pejabat dan pegawai yang telah mengikuti asesmen adalah 416 orang dari total pegawai 480
orang. Adapun total pegawai yang memenuhi standar kompetensi adalah sebanyak 372 orang.
Dengan demikian, pengukuran Indikator kinerja utama (IKU) persentase Sumber Daya Manusia
yang Memenuhi Standar Kompetensi tahun 2018 adalah sebesar 89,4%. Pencapaian tersebut
sedikit di bawah target yang ditetapkan, yaitu sebesar 90%, sehingga kinerja capaian IKU adalah
99,33%.
Tabel 3.17. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2018
Kinerja Target Realisasi
Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola
organisasi yang baik
Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi
Standar Kompetensi
90% 89,4% (372 dari
416 orang)
99,33%
Nilai Kinerja Sasaran Program 1.
Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi
serta tata kelola organisasi yang baik
99,33%
Laporan Kinerja Tahun 2018 65 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Rekapitulasi hasil assessment pejabat Eselon II, Eselon III, Eselon IV, Pelaksana Golongan III/a dan
Pelaksana lainnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18. Hasil Assessment Pejabat Eselon II
No Hasil Assessment Jumlah Prosentase
1 Di Atas Standar 1 3%
2 Memenuhi Standar 33 97%
3 Di Bawah Standar - -
Total 34
Sumber : Hasil Assessmen Tahun 2010 dan Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi
Tabel 3.19.Hasil Assessment Pejabat Eselon III (Level 3)
No Hasil Assessment Jumlah Prosentase
1 Di Atas Standar 24 29%
2 Memenuhi Standar 38 46%
3 Di Bawah Standar 21 25%
Total 83
Sumber : Hasil Assessmen Tahun 2016 dan 2018
Tabel 3.20. Hasil Assessment Pejabat Eselon IV (Level 2)
No Hasil Assessment Jumlah Prosentase
1 Di Atas Standar 20 16%
2 Memenuhi Standar 87 70%
3 Di Bawah Standar 18 14%
Total 125
Sumber : Hasil Assessmen Tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018
Tabel 3.21. Hasil Assessment Pelaksana Gol III (Level 1)
No Hasil Assessment Jumlah Prosentase
1 Di Atas Standar 29 59%
2 Memenuhi Standar 59 41%
3 Di Bawah Standar - 0%
Total 88
Sumber : Hasil Assessmen Tahun 2015, 2016, dan 2017
Laporan Kinerja Tahun 2018 66 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.22. Hasil Assessment Pelaksana oleh BKN
No Hasil Assessment Jumlah Prosentase
1 Potensial 41 48%
2 Cukup Potensial 40 47%
3 Kurang Potensial 5 6%
Total 86
Sumber : Hasil Asesmen Tahun 2018 oleh BKN
Capaian kinerja atas IKU ini mengalami peningkatan pada tahun sebelumnya yang mencapai
sebesar 94%. Kenaikan atas capaian ini menjukkan bahwa Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian memiliki komitmen yang tinggi dan fokus untuk memperbaiki kompetensi
pegawai. Kompetensi Sumber Daya Manusia sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah
organisasi. Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dituntut untuk dapat
menyiapkan pegawai yang profesional dengan standar kompetensi yang diharapkan. Beberapa
program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan selama tahun 2018 adalah program
diklat teknis dan fungsional, diklat struktural, diklat capacity building dan kursus luar negeri. Total
peserta pelatihan selama periode Januari s.d. Desember 2018 adalah 595 orang, seperti terlihat
pada tabel di bawah.
Tabel 3.23. Rekapitulasi Diklat Per Desember 2018
No Jenis Diklat Jumlah Diklat Jumlah Peserta
1. Diklat Teknis 56 532
2. Diklat Struktural (Diklat Dasar CPNS & Diklatpim) 3 63 3. Short Course Luar Negeri 0 0 4. Program Beasiswa Pendidikan S2 & S3 (AAS, KOICA, LPDP,
Bappenas, NUS)
10
TOTAL PESERTA DIKLAT 605
Sumber : Rekapitulasi Diklat
Diklat teknis yang diselenggarakan pada per Desember 2018 berjumlah 56 jenis dan diikuti oleh
595 orang peserta. Diklat teknis ini berfokus pada pengembangan hard competencies dan soft
competencies yang menunjang pencapaian kinerja.Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian bekerjasama dengan Asian Development Bank menyelenggarakan pelatihan
Regulatory Impact Analysis (RIA) bagi para Pejabat Eselon I, II, III, IV dan Pejabat Fungsional di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan tujuan untuk membangun
kemampuan para untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pejabat di lingkungan
Laporan Kinerja Tahun 2018 67 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam aplikasi regulatory impact analysis (RIA)
dalam rangka penyusunan kebijakan dan regulasi pemerintah yang efektif dan efisien.
Diklat RIA ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian
Negara dan Lembaga Pemerintah, Presiden Republik Indonesia menginstruksikan bahwa dalam
rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas Pemerintah seperti perumusan, penetapan
dan pelaksanaan kebijakan di tingkat Kementerian dan Lembaga Negara, agar setiap Menteri dan
Kepala Lembaga Negara dapat menyampaikan rancangan kebijakan kepada Menteri Koordinator
yang lingkup koordinasinya terkait dengan kebijakan tersebut untuk mendapatkan pertimbangan
sebelum ditetapkan.
Adapun diklat struktural diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara, dan Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Kementerian Kesehatan yakni Diklatpim Tk. II sejumlah 1 orang, Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II sejumlah 44 orang dan Pelatihan Dasar Golongan III sejumlah 18 Orang.
Tujuan dari Diklatpim ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
melaksanakan tugas jabatan struktural eselon secara profesional, juga memantapkan kesamaan
visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas sumber daya manusia, Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian memberikan kesempatan para pegawai untuk melanjutkan pendidikan
magister dengan menggunakan beasiswa dari Australia Award Scholarship (AAS) sejumlah 2 (dua)
orang, Pusbindiklatren Bappenas sejumlah 4 (tiga) orang, KOICA sejumlah 1 (satu) orang, National
University of Singapore sejumlah 1 (satu) orang dan pendidikan doktoral dengan beasiswa dari
LPDP sejumlah 1 (satu) orang dan KOICA sejumlah 1 (satu) orang.
Laporan Kinerja Tahun 2018 68 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Kemenko
Perekonomian
Sasaran Program 2 ( SP – 2 )
Meningkatnya produktivitas melalui sarana dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh pegawai
Pagu Anggaran : 7,100,000,000
Realisasi Anggaran : 5,440,152,911
Persentase Realisasi Anggaran : 76.62%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) : 76,62%
Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai diukur dengan
pencapaian atas indikator kinerja berupapersentase pemenuhan sarana dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh pegawai. Capaian Indikator kinerja dimaksud diukur dengan
perbandingan antara realisasi dengan target pengadaan aset tetap pada akun belanja modal pada
output Layanan Internal (Overhead) (Kode Kegiatan 2488 Kode Output 951) di tahun 2018.
Pagu awal Belanja Modal pada Layanan Internal (Overhead) pada awal tahun 2018 adalah sebesar
Rp3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah). Pada bulan Oktober 2018, dilakukan penambahan
anggaran belanja modal menjadi sebesar Rp 4.300.000.000,- (Empat Milyar Tiga Ratus Juta
Rupiah). Pada bulan Desember 2018, dilakukan penambahan pagu anggaran sehingga menjadi
sebesar Rp7.100.000.000,- (Tujuh Milyar Seratus Juta Rupiah). Dari pagu dana tersebut, telah
direalisasikan sebanyak Rp5.440.152.911,- (Lima Milyar Empat Ratus Empat Puluh Juta Seratus
Lima Puluh Dua Ribu Sembilan Ratus Sebelas Rupiah) atau sebanyak 76,62%.
Selama periode Tahun Anggaran 2018, telah dilaksanakan pengadaan belaja modal sebanyak 68
paket pengadaan dengan metode pengadaan langsung. Pengadaan tersebut dikelompokkan ke
dalam 2 jenis yaitu pengadaan untuk Sarana Perkantoran (meliputi PC, software, printer, televisi,
dll) dan pengadaan untuk Prasarana Perkantoran (meliputi meja, kursi, rak, dll). Pada Tahun 2018,
sejumlah kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana yang dilaksanakan, antara lain:
1. Dukungan untuk kegiatan pelayanan Online Single Submission (OSS) yang berada di Kemenko
Bidang Perekonomian, dengan diadakannya Ruang untuk Sekretariat OSS di Gedung Kantor Pos
Lantai 6 serta Ruang Layanan OSS di Ruang Graha Sawala Lantai 1 Gedung Ali Wardhana baik
itu untuk penyiapan ruangan maupun sarana prasarana yang dibutuhkan sehingga OSS bisa
berjalan dengan baik
IKU.5 Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
Laporan Kinerja Tahun 2018 69 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2. Renovasi untuk ruang kerja di Kedeputian, Sesmenko dan Ruang Menko Perekononian,
Pemeliharaan rumah dinas, Staf Khusus, KEIN, dll
3. Pengadaan Alat Pengolah data seperti PC, Printer, Software, mesin finger print, dll.
Realisasi belanja modal atas pengadaan peralatan dan mesin dan belanja modal lainnya pada tahun
2018 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.24. Realisasi Belanja Modal Atas Pengadaan Peralatan dan Mesin dan Belanja Modal
Lainnya
No Akun Belanja Pagu Anggaran Realisasi %
Realisasi
1 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 7.065.000.000 5.406.052.911 76,52%
2 536111 Belanja Modal Lainnya 35.000.000 34.100.000 97,43%
Jumlah 7.100.000.000 5.440.152.911 76,62% Sumber: Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal
Tidak optimalnya pencapaian realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin disebabkan karena
keterbatasan waktu untuk merealisasikan belanja atas tambahan pagu belanja modal peralatan
dan mesin yang baru diperoleh pada bulan Desember 2018. Sejumlah target pengadaan peralatan
dan mesin yang belum terpenuhi di tahun 2018 antara lain berupa pengadaan komputer dan
laptop, yang direncanakan untuk segera dilakukan pengadaan pada awal tahun 2019 untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan tugas perkantoran.
Berdasarkan hasil perbandingan antara rencana pengadaan dan realisasi belanja modal, Capaian
kinerja indikator kinerja berupa pemenuhan sarana dan prasarana bagi pegawai di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebesar 76,62%, sebagaimana dalam data sebagai
berikut:
Tabel 3.25. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Tersedianya sarana dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh pegawai 100% 76,62% 76,62%
Nilai Kinerja Sasaran Program 2.
Meningkatnya produktivitas melalui saran dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh pegawai
76,62%
Laporan Kinerja Tahun 2018 70 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Selain pemenuhan sarana dan prasana melalui belanja modal, Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian melakukan penyediaan sarana dan prasarana kantor melalui
penyediaan ruang kantor, ruang rapat, ataupun fasilitas pendukung lainnya, yang dibiayai bukan
melalui akun belanja modal, sebagaimana disajikan dalam gambar di bawah ini.
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas kedinasan merupakan hal yang
sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dari organisasi. Oleh karena itu, Sekretariat
senantiasa berkomitmen untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dimaksud. Pada Tahun 2019,
sejumlah rencana penyediaan sarana dan prasarana dilakukan melalui pengadaan fasilitas sewa
Mobil Dinas untuk Menteri, Pejabat Eselon 1 dan Pejabat Eselon 2, Renovasi Ruang Kerja Pejabat
Eselon I (Deputi) dan Pejabat Eselon II (Asisten Deputi), serta Renovasi Ruang Rapat Lantai III.
Gedung Ali Wardhana.
Laporan Kinerja Tahun 2018 71 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1.B. PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
Program Koordinasi
Kebijakan Bidang
Perekonomian
Sasaran Program 3 (SP – 3)
Perbaikan Kemudahan Berusaha
Pagu Anggaran : Rp5.000.000.000,-
Realisasi Anggaran : Rp4.513.003.559,-
Persentase Realisasi Anggaran : 90,26%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) : 100%
Indonesia telah melakukan reformasi secara berkesinambungan, baik di tingkat pusat
maupun daerah untuk mendorong perkembangan iklim usaha. Hasil dari penyelenggaraan
reformasi tersebut tercatat dalam Laporan Doing Business 2019 yang dipublikasikan oleh
World Bank Group dimana Indonesia telah berhasil menerapkan 17 jenis reformasi dalam tiga
tahun terakhir. Pada tahun 2018, Indonesia telah melakukan tiga jenis reformasi yang dicatat
dalam Laporan Doing Business. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga momentum
reformasi dan meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia agar selaras dengan
international best practice secara berkelanjutan melalui perbaikan kemudahan dalam
pelaksanaan berusaha, memberikan kepastian hukum dalam berusaha, dan menciptakan
daya saing dalam kegiatan berusaha di Indonesia. Tiga jenis reformasi yang telah dilakukan
mencakup indikator Memulai Usaha, Memperoleh Pinjaman, dan Pendaftaran Properti.
Salah satu pemeringkatan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan preferensi
berinvestasi di suatu negara adalah Laporan Doing Business yang diterbitkan oleh World Bank
Group setiap tahunnya. Setidaknya terdapat 10 indikator kemudahan berusaha yang diukur
dalam survei pada 190 negara, mulai dari memulai bisnis, mengurus izin bangunan,
mendaftarkan properti, mendapatkan sambungan listrik, akses terhadap kredit,
membayarkan pajak, perdagangan lintas batas, penegakkan kontrak, perlindungan terhadap
saham minoritas, hingga mengurus kepailitan sebuah perusahaan. Presiden RI Joko Widodo
secara khusus menargetkan Indonesia berada pada peringkat 40 pada Laporan Doing
Business dan memberikan kewenangan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
bersama dengan Kepala BKPM untuk melakukan koordinasi lintas K/L dan stakeholders agar
mendorong perbaikan di 10 indikator tersebut.
IKU.6 Peringkat Kemudahan Berusaha
Laporan Kinerja Tahun 2018 72 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Dalam rangka mencapai target ambisius ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
bersama Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah (terutama Provinsi DKI Jakarta
dan Kota Surabaya sebagai dua daerah yang disurvei) telah dan akan terus menyelenggarakan
langkah-langkah perbaikan di berbagai sektor guna mendukung upaya perbaikan iklim usaha
di Indonesia. Upaya yang telah dan akan dilakukan Pemerintah ini mencakup perbaikan
kebijakan dan layanan publik – termasuk namun tidak terbatas pada penyederhanaan
prosedur dan persyaratan, percepatan waktu dan penurunan biaya - baik di tingkat nasional
dan daerah yang terkait dengan proses-proses yang umumnya harus dilalui oleh pelaku usaha
dalam rangka mendirikan, mengoperasikan dan mengembangkan usahanya.
Setiap tahunnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan komunikasi
melalui berbagai media terkait perbaikan kemudahan berusaha yang memuat kumpulan
peraturan, reformasi kebijakan, dan rangkuman langkah perbaikan, serta informasi capaian,
salah satunya melalui booklet EODB. Melalui media komunikasi ini, diharapkan kebijakan
Pemerintah yang mendorong kemudahan berusaha dapat semakin luas diketahui
masyarakat, pelaku usaha, dan para pembuat kebijakan sehingga dapat mendorong iklim
investasi positif di Indonesia. Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
bertugas dalam melakukan koordinasi lintas unit di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas dimaksud.
Pencapaian perbaikan Kemudahan Berusaha, melalui indikator berupapeningkatan indikator Ease of Doing Business (EoDB) telah terjadi peningkatan pada:
a. Starting Business, dari ranking 144 ke 134 • Penyederhanaan waktu pembayaran PNBP untuk pemesanan nama perusahaan dan
pengesahan badan hukum PT (Jakarta, Surabaya) • Menurunkan tarif notaris untuk pembuatan akta pendirian badan hukum PT (Jakarta,
Surabaya) • Portal pendaftaran Bersama BPJS
• Paralelisasi SIUP dan TDP via Surabaya Single Window (Surabaya)
b. Registering Property, dari ranking 106 ke 100
• Memudahkan pendaftaran property dengan menyederhanakan waktu penyelesaian sengketa tanah di Pengadilan Tingkat Pertama (Jakarta, Surabaya)
• Meningkatkan transparansi kantor pendaftaran pertanahan (Jakarta, Surabaya) c. Getting Electricity, dari ranking 38 ke 33
• Penyesuaian tarif penyambungan listrik baru untuk Jakarta dan Surabaya
• Penurunan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) di DKI Jakarta
• Penyelenggaraan layanan terpadu yang beroperasi di DKI Jakarta dan Surabaya, yang berdampak pada penyederhanaan prosedur dan waktu untuk memperoleh sambungan listrik
d. Paying Taxes, dari ranking 114 ke 112
Laporan Kinerja Tahun 2018 73 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Keuangan telah melakukan:
• Penyederhanaan pelaporan PPh 25 Badan
• Optimalisasi penggunaan layanan e-filing untuk PPN dan PPH badan
• Mengurangi waktu untuk memperoleh restitusi PPN
e. Getting Credit, dari ranking 55 ke 44
• Meningkatkan akses informasi kredit dengan mendistribusikan data dari perusahaan ritel dan utilitas (Jakarta, Surabaya)
f. Resolving Insolvency, dari ranking 38 ke 36
Reformasi Yang Sedang Berlangsung:
• Revisi Undang-undang Kepailitan, mekanisme untuk memfasilitasi penyelesaian proses kepailitan bagi usaha mikro dan kecil (Kemenkumham)
• Mekanisme tata kelola praktisi pendukung kepailitan & transparansi proses penyelesaian kepailitan (Kemenkumham, Mahkamah Agung)
Sekalipun demikian, posisi Indonesia pada Laporan Doing Business mengalami penurunan 1
peringkat dari 72 menjadi 73. Hal ini antara lain disebabkan 35 negara lain yang disurvey,
termasuk Cina, India dan Kenya, tercatat menyelenggarakan reformasi yang lebih signifikan.
Namun demikian, hal tersebut masih memenuhi target yang ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2018, dimana diharapkan peringkat EoDB ditargetkan turun dari
posisi yang ditempati di periode sebelumnya, yaitu peringkat ke-91 (Tahun 2017) sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018, yaitu sebesar <91, didasarkan pada capaian
peringkat EoDB pada Tahun 2017, yang saat itu digunakan sebagai rujukan dalam penetapan
target indikator kinerja Sasaran Strategis dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
(RKAKL) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018. Untuk kepentingan
pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 secara obyektif dan akuntabel, maka besaran target
yang digunakan dalam pengukuran kinerja Peringkat Kemudahan Berusaha untuk koordinasi
lintas unit di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2018 pada
adalah peringkat <72.
Tabel 3.26. Indikator Kinerja Kemudahan Berusaha
Sumber: World Bank Grouph
6 Target Peringkat EODB didasarkan atas perbaikan capaian peringkat pada tahun sebelumnya. 7 Pengukuran capaian kinerja dihitung berdasarkan metode IKU dengan jenis polarisasi kinerja Minimal.
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Peringkat Kemudahan Berusaha < 726 73 98,61%7
Nilai Kinerja Sasaran Program 3.Perbaikan Kemudahan Berusaha
IKU – 6. Peringkat Kemudahan Berusaha 98,61%**)
Laporan Kinerja Tahun 2018 74 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sejumlah langkah strategis dilakukan untuk memperbaiki Indikator EoDB 2019 yaitu: (1)
Dealing withconstruction permit, (2) Protecting minority investor, (3) Trading across borders,
dan (4) Enforcing contracts. Langkah strategis tersebut di atas dilakukan dalam bentuk
Kelanjutan Program ReformasiKemudahan Berusaha di Indonesia:
a. Reformasi Kemudahan Berusaha Jangka Menengah; b. Reformasi Kemudahan Berusaha Jangka Pendek; c. Sosialisasi / Outreach Kemudahan Berusaha; d. Mengembangkan rencana aksi reformasi bersam;a K/L teknis untuk mendorong reformasi
yang lebih fundamental dan radikal melalui dari aspek regulasi, proses bisnis dan sistem layanan untuk bisa melakukan peningkatan skor DTF dan peringkat indikator;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi rencana aksi secara berkala dengan melibatkan konsultasi dengan para pelaku usaha guna memastikan bahawa rencana aksi reformasi terselenggara sepenuhnya efektif;
f. Mendorong komitmen lintas K/L dan Pemerintah Daerah untuk secara konsisten memastikan bahwa langkah perbaikan guna meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia terselenggara secara berkelanjutan.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkomitmen untuk lebih fokus pada penyelenggaraan program reformasi yang lebih mendasar, tidak hanya sekadar menghasilkan perubahan administratif dan prosedural. Namun, harus juga mencakup berbagai aspek, baik regulasi, proses bisnis dan sistem layanan, agar membawa perubahan yang lebih signifikan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha. Sekretariat Secara internal, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meningkatkan optimalisasi koordinasi lintas unit di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka pelaksanaan rencana aksi peningkatan Peringkat Kemudahan Berusaha.
Laporan Kinerja Tahun 2018 75 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Program Koordinasi
Kebijakan Bidang
Perekonomian
Sasaran Program 4 (SP – 4)
Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
Pagu Anggaran : Rp10.000.000.000,-
Realisasi Anggaran : Rp9.642.883.210,-
Persentase Realisasi Anggaran : 96,43%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) : 100%
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Peningkatan Daya Saing Industri,
Kemandirian Industri, dan Kepastian Usaha, Arahan Presiden dalam Rapat Terbatas Kabinet tanggal
24 Mei 2016, dan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 100 Tahun 2017
tentang Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi (PKE).
Satuan Tugas (Satgas) PKE ini dibagi menjadi empat kelompok kerja (Pokja), yaitu:
(1) Kelompok Kerja yang membidangi Kampanye dan Diseminasi Kebijakan;
(2) Kelompok Kerja yang membidangi Percepaan dan Penuntasan Regulasi;
(3) Kelompok Kerja yang membidangi Evaluasi dan Analisa Dampak, dan
(4) Kelompok Kerja yang membidangi Penanganan dan Penyelesaian Kasus.
Tujuan pokok dibentuknya Satgas PKE ini adalah sebagai berikut:
• Memastikan pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi berjalan dengan baik sampai ke daerah,
• Melakukan penyelesaian regulasi (peraturan perundang-undangan) yang diperlukan dalam
pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi,
• Menginventarisasi hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah
penyelesaian (the bottlenecking) dan melakukan penanganan serta penyelesaian kasus yang
menghambat dunia usia dalam rangka pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi,
• Melakukan sosialisasi dan diseminasi public dalam rangka peningkatan dan implementasi
pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi,
• Melakukan pemantauan, evaluasi, dan analisa pelakasnaan Paket Kebijakan Ekonomi,
• Melaksanakan tugas terkait lainnya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Paket
Kebijakan Ekonomi.
IKU.7Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
Laporan Kinerja Tahun 2018 76 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Dengan adanya Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi
(Satgas PKE) untuk mendorong peningkatan daya saing industri, meningkatkan kemandirian
industri dan kepastian usaha, memperluas pengembangan investasi sektor industri, terutama
industri dasar, padat karya, subsituti impor tertentu, produk baru bernilai tambah tinggi, dan
diversifikasi ekspor.
Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi pada Tahun 2018 terdiri atas
capaian kinerja rekomendasi terkait:
a. Kampanye dan Diseminasi Kebijakan Ekonomi;
b. Percepatan dan Penuntasan Regulasi Kebijakan Ekonomi;
c. Evaluasi dan Analisa Dampak Kebijakan Ekonomi;
d. Penanganan dan Penyelesaian Kasus.
Peranan Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pencapaian kinerja
paket rekomendasi yang dihasilkan oleh Satgas PKE adalah dalam bentuk dukungan teknis dan
operasional Satgas PKE, serta koordinasi lintas unit kerjadi Kementerian Kooridnator Bidang
Perekonomian, lintas Kementerian/Lembaga,dan dengan stakeholders terkait. Peranan dimaksud
antara lain dengan penetapan Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 52 Tahun 2016 tentang Tim Teknis Pada Unit Pendukung Satuan Tugas
Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi dan Keputusan Sekretaris Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 37 Tahun 2017 tentang Tim Teknis Pada Unit Pendukung
Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi.
Capaian target 4 Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi di tahun 2018,
dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.27. Indikator Kinerja Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan
dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
4 Paket
Rekomendasi
4 Paket
Rekomendasi 100%
Nilai Kinerja Sasaran Program 4. Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
Nilai Kinerja IKU – 7. Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
100%
Laporan Kinerja Tahun 2018 77 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
a. Paket Rekomendasi Kampanye dan Diseminasi Kebijakan Ekonomi;
Paket Rekomendasi Kampanye dan Diseminasi Kebijakan Ekonomi dihasilkan melalui
Kelompok Kerja (Pokja I) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan
Kebijakan Ekonomi, yang diketuai oleh Menteri Perdagangan. Pada tahun 2018, telah
dilakukan sosialisasi kebijakan terkait Relaksasi DNI kepada masyarakat dunia usaha.
b. Paket Rekomendasi Percepatan dan Penuntasan Regulasi Kebijakan Ekonomi;
Paket Rekomendasi Percepatan dan Penuntasan Regulasi Kebijakan Ekonomidihasilkan
melalui Kelompok Kerja (Pokja II) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas
Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi, yang diketuai oleh Kepala Staf Kepresidenan. Terkait dengan
penuntasan regulasi kebijakan ekonomi, pada tanggal 16 November 2018, telah
ditetapkannya Paket kebijakan Ekonomi (PKE) ke-XVI.
PKE ke-XVI merupakan rangkuman dari tiga kebijakan penting yang diharapkan mampu
meningkatkan masuknya investasi, yakni perluasan Pajak Penghasilan Badan (tax holiday),
aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA), dan relaksasi Daftar Negatif
Investasi (DNI). Terkait relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) dilakukan dengan melakukan
perubahan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan relaksasi dan keterbukaan bidang usaha sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 dan untuk meningkatkan daya tarik
dan daya saing investasi, perlu memperkuat kemitraan usaha besar dengan usaha mikro,
kecil, menengah (UMKM) dan koperasi, serta membuka beberapa bidang usaha yang dapat
dimasuki oleh PMA yang membawa teknologi, inovasi, efisiensi, dan perluasan ekspor.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melalui Satgas II PKE, saat ini tengah fokus
untuk mempercepat penyelesaian seluruh regulasi terkait Paket Kebijakan Ekonomi XVI guna
segera menghadirkan kepastian hukum bagi para pelaku bisnis maupun calon investor.
c. Paket Rekomendasi Evaluasi dan Analisa Dampak Kebijakan Ekonomi;
Paket Rekomendasi Evaluasi dan Analisa Dampak Kebijakan Ekonomi dihasilkan melalui
Kelompok Kerja (Pokja III) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan
Kebijakan Ekonomi, yang diketuai oleh Deputi Senior Bank Indonesia. Terkait dengan dampak
Paket Rekomendasi ke-XVI yang dihasilkan di tahun 2018 tidak dapat dirasakan dalam waktu
yang singkat. Hal ini disebabkan bahwa yang diukur dalam APBN terkait investasi adalah
realisasi investasi, dan bukan sekedar komitmen investasi yang masuk pada saat tahap
perizinan.
d. Paket Rekomendasi Penanganan dan Penyelesaian Kasus.
Laporan Kinerja Tahun 2018 78 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Paket Rekomendasi Penanganan dan Penyelesaian Kasus dihasilkan melalui Kelompok Kerja
(Pokja IV) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi,
yang diketuai oleh Menteri Hukum dan HAM. Dalam pelaksanaan tugasnya, Pokja IV didukung
oleh Tim Teknis yang beranggotakan dari beberapa Kementerian, yaitu Kementerian
Koordinator Perekonomian, Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta
Kementerian Hukum dan HAM. Tim Teknis Pokja IV mempunyai tugas pokok mengevaluasi
permasalahan, dan mengusulkan alternatif solusi untuk selanjutnya dilakukan pembahasan
oleh Tim Pokja IV untuk memutuskan solusi yang diambil dalam percepatan penyelesaian
masalah.
Melalui Pokja IV, diharapkan kehadiran dan komitmen Pemerintah mengenai reformasi
ekonomi Indonesia dapat benar-benar dirasakan oleh para pelaku usaha dan investor, baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Permasalahan-permasalahan bottle necking Paket
Kebijakan Ekonomi (PKE) yang telah diterima laporannya dapat diselesaikan dengan cepat
oleh Pokja IV, dengan memberikan solusi atau rekomendasi untuk percepatan investasi dan
kepastian berusaha menuju Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Indonesia.
Kinerja Pokja IV Satgas PKE pada tahun 2018, diuraikan sebagai berikut.
• Kasus yang masuk : 295 Kasus
• Kasus yang selesai ditangani : 125 Kasus (42,2%)
• Kasus yang sedang ditangani : 160 Kasus (54,3%)
• Kasus yang ditolak : 10 Kasus (3,4%).
Dari total kasus yang masuk, Pokja IV telah menyelesaikan kasus dengan total nilai investasi
sebesar Rp 659.924.497.000.000,00. Sejumlah daftar laporan yang telah ditangani oleh Pokja
IV terlampir dalam laporan ini.
Gambar 3.5. Peta Penyelesaian Kasus Oleh Pokja IV
Laporan Kinerja Tahun 2018 79 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan sehubungan dengan Percepatan dan Efektiitas
Kebijakan Ekonomidi tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan tindak lanjut Peraturan Presiden mengenai Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
2. Mendorong peningkatan investasi yang dilakukan pihak investor terkait relaksasi DNI 2018.
Laporan Kinerja Tahun 2018 80 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
s
Program Koordinasi
Kebijakan Bidang
Perekonomian
Sasaran Program 5 ( SP – 5 )
Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
Pagu Anggaran : Rp 73.410.753.000,-
Realisasi Anggaran : Rp72.651.275.242,-
Persentase Realisasi Anggaran : 98,96%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) : 100%
Paket rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi yang dihasilkan melalui capaian kinerja
Sekretariat Tahun 2018 terbagi atas dua capaian kegiatan, yaitu Komite Ekonomi dan Industri
Nasional (KEIN), dan Kebijakan Pemerataan Ekonomi, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No.8
Tahun 2016 tentang Komite Ekonomi dan Industri Nasional. KEIN mempunyai tugas untuk
melakukan pengkajian terhadap permasalahan ekonomi dan Industri nasional, regional dan global,
menyampaikan saran tindak strategis dalam menentukan kebijakan ekonomi dan industri yang
diberikan Presiden, dan melaksanakan tugas lain dalam lingkup ekonomi dan industriyang
diberikan Presiden.
Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan tugas yang diberikan kepada KEIN adalah rekomendasi
kebijakan ekonomi dan industri nasional serta tersusunnya Road-Map Kebijakan Perekonomian
dan Industri Nasional. Report yang disampaikan kepada Presiden terdiri atas Weekly Report yang
berupa Policy Memo dan Policy Brief, Monthly Report, Quarterly Report, dan Annual Report.
Keluaran lain yang diharakan adalah tersusunnya Outlook Ekonomi dan Industri serta Investor
Update yang dilakukan dengan cara menyebarkan informasi positif tentang perekonomian
Indonesia baik melalui website dwilingual atau tulisan dimedia.
Keluaran yang dihasilkan oleh KEIN yang berisi rekomendasi kebijakan dibidang ekonomi dan
industri setelah disampaikan dan mendapatkan persetujuan oleh Presiden dapat pula dijadikan
bahan masuk bagi Kementerian/Lembaga dalam penyusunan kebijakan. Tugas KEIN lainnya adalah
menyusun kerangka strategis untuk re-industrialisasi Indonesia hingga tahun 2045, yaitu
bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka.
Untuk membantu pelaksanaan tugas Komite Ekonomi dan Industri Nasional, dibentuk 17 kelompok
kerja. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Ekonomi dan Industri Nasional dibantu oleh sebuah
IKU.8 Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi
Laporan Kinerja Tahun 2018 81 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
sekretariat yang secara fungsional dilakukan oleh salah satu unit kerja di Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Pada tahun 2018, sekretariat KEIN secara fungsional dilakukan oleh
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melalui Biro Perencanaan.
Sejumlah capaian rekomendasi yang dihasilkan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Kerja Energi dan Sumberdaya Mineral.
- Rekomendasi tentang Pembangunan PLTN;
- Rekomendasi Kebijakan Hilirisasi Mineral;
- Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola Penambang Rakyat.
2. Kelompok Kerja Fiskal dan PDEI
- Percepatan penyaluran anggaran Dana Desa;
- Pengelolaan lalu lintas devisa (LLD) guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah;
- Rekomendasi Optimalisasi Dana Bagi Hasil untuk Sebesar- besarnya Kemakmuran
Rakyat dalam Kerangka NKRI;
3. Kelompok Kerja Industri Aneka dan Elektronika
- Rekomendasi Pengembangan industri komponen elektronika di Indonesia.
4. Kelompok Kerja Industri Logam Dasar dan Kawasan Industri
- Maksimalisasi modalitas aset strategis menuju negara berpenghasilan tinggi (high
income country) atas Wilayah Ekonomi Strategis (WES) Jawa Barat Bagian Timur
(Jabartim).
5. Kelompok Kerja Industri Padat Karya
- Rekomendasi Pokja Industri Padat Karya KEIN tentang Industri Makanan dan Minuman
- Rekomendasi Pokja Industri Padat Karya KEIN tentang Kendala Bahan Baku dan
DIstribusi Kosmetik di Indonesia
- Rekomendasi KEIN Terkait Industri Jamu dan Obat Tradisional
- Rekomendasi KEIN Terkait Industri Hasil Tembakau
6. Kelompok Kerja Industri Pariwisata
- Rekomendasi KEIN tentang Percepatan Investasi dan Pembangunan Industri Pariwisata
tentng Kawasan Ekonomi Khusus
- Rekomendasi KEIN tentang Percepatan Investasi dan Pembangunan Industri Pariwisata
mengenai Sharing Economy dalam Akomodasi
7. Kelompok Kerja Industri Pedesaan
- Rekomendasi KEIN tentang Percepatan Pemulihan Mental, Fisik, dan Ekonomi Paska
Gempa NTT.
8. Kelompok Kerja Industri Perikanan, Maritim dan Peternakan
- Rekomendasi KEIN tentangLampung sebagai lumbung udang nasional untuk
peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia.
9. Kelompok Kerja Industri Strategis dan Teknologi Tinggi
Laporan Kinerja Tahun 2018 82 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
- Program Pesawat Tempur KF-X/IF-X
- Rekomendasi KEIN tentang Forum tahunan antarmenteri pertahanan asia
- Rekomendasi KEIN tentang Penguatan BSSN dalam Rangka Pengamanan Ekonomi
Digital dan Kemanan Nasional
- Rekomendasi KEIN tentang Program Pengembangan Pesawat N-219.
10. Kelompok Kerja Keuangan dan Perbankan
- Rekomendasi KEIN tentang mencapai market share perbankan syariah.
11. Kelompok Kerja Koperasi dan UMKM
- Rekomendasi KEIN tentang Pemberdayaan UMKM Batik Berorientasi Ekspor.
12. Kelompok Kerja Makroekonomi, Perdagangan dan Investasi
- Rekomendasi Peningkatan Partisipasi Investor Domestik Pasar Modal Dalam Menopang
Pembiayaan Pembangunan
- Sinergi Investasi di Daerah
- Penyempurnaan Peraturan tentang Pengupahan dalam rangka mendorong
pertumbuhan investasi
- Policy Memo tentang evaluasi online single submission
- Mendorong Pertumbuhan Investasi di Daerah.
13. Kelompok Kerja Pangan, Industri Pertanian dan Kehutanan
- Rekomendasi menghapus pengenaan PPN atas produk petani
14. Kelompok Kerja Tenaga Kerja, SDM dan Riset Teknologi
- Rekomendasi KEIN tentang Tenaga Kerja “Low Skill” di Perdesaan.
Kebijakan Pemerataan Ekonomi
Visi pembangunan jangka panjang yang ingin dicapai adalah “Indonesia yang maju, mandiri, adil
dan makmur”. Untuk mewujudkan cita-cita nasional ini, pemerataan dan keadilan ekonomi
menjadi hal penting yang harus diselesaikan. Pertumbuhan ekonomi saja tidaklah cukup, tetapi
harus dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut berkualitas, inklusif, dan merata untuk
seluruh lapisan masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional tersebut, pada bulan April tahun 2017 Presiden telah
mencanangkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi, dengan bertumpu kepada tiga pilar besar, yaitu
penyediaan lahan, penyediaan kesempatan berusaha, dan peningkatan keterampilan. Ketiga pilar
tersebut dilaksanakan terutama melalui program Reforma Agraria yang ditetapkan dalam Perpres
86 tahun 2018 tentang Reforma Agraria. Tujuan Reforma Agraria adalah untuk melaksanakan
pemerataan ekonomi melalui penataan aset (tanah) berupa legalisasi dan redistribusi lahan. Salah
satu instrumen penting dalam penyediaan Tanah Obyek Reforma Agraria adalah melalui
Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH).
Laporan Kinerja Tahun 2018 83 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 - 2019, Pemerintah telah
menetapkan target Reforma Agraria seluas 9 juta Ha, yang terdiri dari: Legalisasi Aset seluas 4,5
juta Ha dan Redistribusi Aset seluas 4,5 juta Ha.Instrumen lain kebijakan Pemerintah yang menjadi
pendukung dalam pemerataan dan keadilan ekonomi adalah melalui program Perhutanan Sosial.
Berdasarkan Permen LHK Nomor 83 tahun 2016 program Perhutanan Sosial dilaksanakan melalui
pemberian akses legal kepada masyarakat setempat berupa Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa,
Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan, Pengembangan Hutan Rakyat dan pemberian akses
pembiayaan melalui pinjaman dana bergulir untuk meningkatkan modal dan akses pasar. Program
ini memiliki prinsip-prinsip dasar, di antaranya adalah keadilan, keberlanjutan, kapasitas hukum,
partisipatif, dan bertanggung gugat.
Reforma Agraria dimaknai sebagai penataan aset (asset reform) plus penataan akses (access
reform). Penataan aset dalam hal ini adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui Penataan Aset dan disertai
dengan Penataan Akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Dengan demikian, Program Reforma
Agraria ini bukan hanya sekedar bagi-bagi tanah. Melalui program Reforma Agraria ini, pemerintah
tidak hanya memberikan hak milik atas lahan kepada petani tetapi juga sekaligus memberikan
akses permodalan, pasar, serta keterampilan yang diperlukan.
Sejumlah target pelaksanaan kegiatan Reforma Agraria di tahun 2018 adalah:
- Melanjutkan pencapaian target reforma agraria meliputi Legalisasi aset sebanyak 9 Juta bidang
( 1,755 Juta Ha) dan Redistribusi TORA seluas 2,14 Juta Ha;
- Melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat penerima TORA berbasis klaster seluas
2,36 juta Ha;
- Penyusunan regulasi pendukung Reforma Agraria.
Adapun capaian yang dihasilkan di tahun 2018 adalah:
- Penerbitan Perpres 86/2018 tentang Reforma Agraria;
- Legalisasi aset seluas 2,22 Juta Ha;
- Redistribusi seluas 2,35 juta Ha.
Hingga tahun 2018 dari total target program Reforma Agraria dengan rincian 4,5 juta Ha untuk
legalisasi aset dan 4,5 juta Ha untuk redistribusi aset, telah direalisasikan seluas lebih kurang 5,62
juta Ha dengan rincian 3,26 Juta Ha untuk legalisasi aset dan 2,36 juta Ha untuk redistribusi aset.
Rincian realisasi dari tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Laporan Kinerja Tahun 2018 84 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.28. Rincian Reforma Agraria
Sedangkan dalam hal perhutanan sosial, hingga Desember 2018 telah direalisasikan penyerahan
SK Perhutanan Sosial dengan total luasan 2,22 Juta Ha.
Sasaran penerima manfaat Reforma Agraria adalah buruh tani, tani gurem, masyarakat adat,
nelayan tradisional, nelayan buruh, pembudidaya ikan kecil, petambak garam kecil, penggarap
tambak garam, guru honorer, pekerja lepas, dan pedagang informal yang tidak memilki tanah.
Dalam upaya mewujudkan sasaran tersebut, rencana kerja di tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Legalisasi Aset seluas 4,5 juta hektar, meliputi Sertifikasi Tanah Rakyat melalui Pendaftaran
Tanah Sistematis Langsung (PTSL) seluas 3,9 juta hektar, dan Sertifikasi Tanah Transmigrasi
seluas 0,6 juta hektar;
2. Redistribusi Aset seluas 4,5 juta hektar, meliputi tanah-tanah Ex-HGU dan Tanah Terlantar
seluas 0,4 juta hektar, serta Pelepasan Kawasan Hutan seluas 2,6 juta hektar, dan
Penyelesaian Penggunaan Tanah Dalam Kawasan Hutan (PPTKH) seluas 2,3 juta hektar.
3. Legalisasi akses lahan seluas 12,7 juta hektar lahan yang siap untuk dijadikan objek program
Perhutanan Sosial dengan pengusahaan hutan dalam periode tertentu baik dari lahan
Perhutani (Jawa) maupun dari lahan KLHK.
4. Target Perhutanan Sosial untuk tahun 2019 adalah seluas 2,5 juta Ha.
Berdasarkan uraian di atas, maka target capaian 1 (satu) paket rekomendasi yang dihasilkan
sebagai hasil kooordinasi dan sinkronisasi kebijakan perekonomian yang difasilitiasi oleh
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencapai target yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Tahun 2018 85 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.29. Indikator Kinerja Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
2. Capaian Kinerja Keluaran (Output) Kegiatan
Tolok ukur capaian kinerja juga dapat dilihat melalui pengukuran capaian keluaran (output),
kegiatan, yang dilakukan dengan membandingkan Target Volume Keluaran/Output (TVK) yang
direncanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL/DIPA),
dibandingkan dengan Realisasi Volume Kegiatan (RVK), serta membandingkan antara Target
Indikator Keluaran Kegiatan (TIKK) dengan Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan (RIKK).
Pengukuran Capaian Kinerja Keluaran (Output) Kegiatan dihitung berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja
Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga,
sebagai berikut.
Keterangan:
CKK : Capaian Keluaran (Output) Kegiatan
RVK : Realisasi Volume Keluaran (Output) Kegiatan
TVK : Target Volume Keluaran (Output) Kegiatan
m : Jumlah Keluaran (Output) Kegiatan
n : Jumlah Indikator Keluaran (Output) Kegiatan.
Pada Tahun 2018, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah
menghasilkan 61 volume keluaran/output (RVK), dan 82 indikator kinerja kegiatan (RIKK),
melalui 6 Kegiatan. Pencapaian kedua komponen tersebut berhasil mencapai 100% dari target
yang ditetapkan, sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut.
No Indikator Kinerja Target Realisasi % Kinerja
1 Jumlah Paket Rekomendasi Hasil
Koordinasi dan Sinkronisasi
1 Paket
Rekomendasi
1 Paket
Rekomendasi 100%
Nilai Kinerja Sasaran Program 5. Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi
Kebijakan Perekonomian
Nilai Kinerja IKU – 8.
Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi
100%
Laporan Kinerja Tahun 2018 86 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.30. Pencapaian Kinerja Keluaran (Output) Kegiatan
Sumber : SMART DJA – Data Olahan
RVK Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian sejumlah 37 keluaran merupakan output dari layanan tugas
pokok Sekretariat yang dilaksanakan melalui Biro Perencanaan, Biro Umum, dan Biro Hukum,
Persidangan, dan Hubungan Masyarakat. RVK Program Koordinasi Kebijakan Bidang
Perekonomian sejumlah 24 volume keluaran, serta merupakan dukungan pelaksanaan tugas
teknis lainnya sekretariat, melalui pembiayaan kegiatan Kebijakan Percepatan dan Efektifitas
Kebijakan Ekonomi, Peningkatan Daya Saing (EoDB), dan Komite Ekonomi dan Industri Nasional
(KEIN).
No Kegiatan TVK RVK TIKK RIKK CKK
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
a. Peningkatan Pelayanan Perencanaan 5 5 5 5 1
b. Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Humas
7 7 7 7 1
c. Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen)
25 25 47 47 1
No Kegiatan TVK RVK TIKK RIKK CKK
2 Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
a. Koordinasi Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi
4 4 4 4 1
b. Koordinasi Kebijakan Kemudahan Berusaha dan Peningkatan Daya Saing Nasional
1 1 1 1 1
c. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) 19 19 18 18 1
Total 61 61 82 82 1
Laporan Kinerja Tahun 2018 87 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Capaian Outcome
Pencapaian outcome atas kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
dapat direpresentasikan dalam sejumlah indikator, antara lain berupa Indeks Nilai Reformasi
Birokrasi dan Indeks Nilai Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
a. Indeks Nilai Reformasi Birokrasi
Indeks nilai Reforasi Birokrasi (RB) diperoleh sebagai hasil dari Evaluasi RB, yaitu evaluasi
untuk menilai kemajuan pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penilaian atas implementasi
RB Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014-2017 oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menghasilkan penilaian sebagai
berikut
Tabel 3.31. Indeks Nilai Reformasi Birokrasi
No Komponen Penilaian Bobot Nilai
2014 2015 2016 2017
Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 4,48 4,07 4,41 4,01
2 Penataan Peraturan Perundang-Undangan 5,00 4,69 2,71 2,71 3,13 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 1,80 3,84 5,50 5,50
4 Penataan Tata Laksana 5,00 4,16 3,76 3,88 3,76 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 6,74 13,18 14,13 13,56
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,40 3,79 4,79 4,35 7 Penguatan Pengawaan 12,00 2,76 5,62 6,39 7,54
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 3,33 3,93 3,59 4,40
Total Komponen Pengungkit 60,00 32,36 40,9 45,40 46,25
Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 13,59
8,94 8,94 9,10
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,68 5,63 4,94 3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00
9,72 4,88 4,57 4,65
4 Opini BPK 3,00 3 3,00 3,00 5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 7,73 6,80 7,48 7,61
Total Komponen Hasil 40,00 31,03 28,11 29,62 29,30
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 63,39 69,01 75,02 75,55 Sumber:Hasil Evaluasi Atas RB Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 88 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pelaksanaan peningkatan implementasi Reformasi Birokrasi pada tahun 2018 menghasilkan
sejumlah hasil sebagai berikut:
1) Internalisasi nilai-nilai Reformasi Birokrasi pada tingkatan unit kerja;
2) Penyusunan Kuesioner untuk mengukur implementasi nilai-nilai organisasi;
3) Penyusunan Logo Nilai-Nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
4) Pemutakhiran content Buku saku Reformasi Birokrasi;
5) Penilaian kapabilitas Inspektorat oleh BPKP pada bulan Oktober 2018 yang mengalami
peningkatan dari Level -2 menjadi 2;
6) Melakukan peningkatan akuntabilitas kinerja melalui sejumlah langkah perbaikan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
7) Melakukan reviu Proses Bisnis dan Standard Operating Procedures (SOP);
8) Menerapkan Sistem Manajemen Talenta sebagai dasar pengembangan karir pegawai;
9) Meningkatkan Sistem Pengendalian atas Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan;
10) Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan hubungan dengan
kontak media, melalui media gathering dan Forum Pemimpin Redaksi.
Gambar 3.6. Nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pelaksanaan Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian pada Tahun 2018 telah dilaksanakan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tanggal 29 Oktober 2019,
namun hasil indeks Reformasi Birokrasi Tahun 2018 atas Laporan Evaluasi dimaksud belum
disampaikan secara resmi. Diharapkan terjadi peningkatan atas indeks RB dari tahun 2017
sebesar 75,55.
Laporan Kinerja Tahun 2018 89 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Indeks Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Evaluasi atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan penilaian
terhadap aspek-aspek perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja,
untuk mengidentifikasi kelemahan dalam penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP). Evaluasi SAKIP diselenggarakan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentangSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12
Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi SAKIP. Penilaian atas implementasi SAKIP
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2017 oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menghasilkan penilaian sebagai
berikut.
Tabel 3.32. Indeks Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
No Komponen Penilaian Bobot Nilai %
Pemenuhan 2015 2016 2017
1 Perencanaan Kinerja 30% 19,96 20,26 21,49 71,63
2 Pengukuran Kinerja 25% 15,45 15,00 15,00 60,00
3 Pelaporan Kinerja 15% 11,08 11,35 11,35 75,67
4 Evaluasi Internal 10% 6,00 6,44 6,44 64,40
5 Capaian Kinerja 20% 11,33 11,96 11,96 59,80
Indeks Nilai SAKIP 100,00 63,82 (B) 65,01 (B) 66,24 (B) 66,24% Sumber:Hasil Evaluasi Atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017
Predikat Nilai SAKIP “B” (Baik), menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja
birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian telah menunjukkan hasil yang baik, namun masih
memerlukan beberapa perbaikan lebih lanjut.
Beberapa upaya Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam
melakukan peningkatan implementasi SAKIP di Tahun 2018 adalah sebagai berikut.
1) Menindaklanjuti pelaksanaan rekomendasi Evaluasi SAKIP yang belum dilaksanakan,
serta melakukan pemantauan berkala atas penyelesaian rekomendasi hasil evaluasi
SAKIP;
2) Melakukan penajaman Rencana Strategis Tingkat Kementerian dan Tingkat Unit Kerja
Eselon I;
Laporan Kinerja Tahun 2018 90 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3) Melakukan Penguatan Pedoman SAKIPdan Petunjuk Teknis implementasi SAKIP
melalui penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan
Peraturan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
4) Peningkatan kualitas penyajian informasi dalam Laporan Kinerja;
5) Penyusunan Aplikasi Monitoring Kinerja Terintegrasi dalam Aplikasi ekon-GO (Evaluasi
Kinerja Online – Gerai Otomatisasi);
6) Pembentukan Entitas Akuntabilitas Kinerja pada setiap tingkatan pelaporan kinerja;
7) Penyusunan Handbook SAKIP, sebagai pedoman pelaksanaan akuntabilitas kinerja.
Gambar 3.7. Aplikasi Ekon-GO
Laporan Kinerja Tahun 2018 91 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
C. Perbandingan Capaian Kinerja
Perbandingan data capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan capaian sasaran
program Sekretariat pada tahun 2015 sampai dengan 2018, berdasarkan target yang
dicantumkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun 2015-2019.
Pada dokumen Renstra Sekretariat Tahun 2015-2019, terdapat dua Sasaran Program pada
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, beserta indikator kinerja masing-
masing sasaran program dan target per tahun dari 2015-2019, sebagai mana disampaikan
dalam tabel berikut.
Tabel 3.33. Perbandingan Target Kinerja
Sasaran Program Indikator Kinerja Target
2015 2016 2017 2018 2019
Sasaran Program
(Outcome) 1:
Meningkatnya budaya
organisasi berbasis
kinerja dan
kompetensi serta tata
kelola organisasi,
untuk perbaikan
pelayanan
1) Persentase kepatuhan
terhadap ketentuan
dibidang perencanaan
anggaran, keuangan,
perlengkapan dan
kepegawaian.
90
90
90
90
90
2) Indeks kepuasan layanan
kesekretariatan
3 3 3 3 3
3) Persentase penggunaan
aplikasi dibidang
kesekretariatan
80 90 90 90 90
4) Kualifikasi laporan keuangan
tetap wajar tanpa
pengecualian
WTP
(100)
WTP
(100)
WTP
(100)
WTP
(100)
WTP
(100)
5) Persentase Sumber daya
Manusia yang memenuhi
standar kompetensi
75 90 90 90 90
Sasaran Program
(Outcome) 2:
Meningkatnya
produktivitas melalui
sarana dan prasarana
yang berkualitas untuk
seluruh pegawai
6) Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh
pegawai
100 100 100 100 100
Pada Tahun 2018, dalam proses penyusunan anggaran, tidak dilakukan penetapan target atas
salah satu indikator kinerja pada sasaran program Meningkatnya budaya organisasi berbasis
kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi, untuk perbaikan pelayanan, yaitu
“Persentase kepatuhan terhadap ketentuan dibidang perencanaan anggaran, keuangan,
perlengkapan dan kepegawaian”. Dengan demikian, tidak dilakukan pengukuran atas capaian
Laporan Kinerja Tahun 2018 92 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
indikator kinerja tersebut pada tahun 2018. Selain itu, untuk indikator kinerja berupa
Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan, ditetapkan lebih tinggi dari yang
dicantumkan dalam Renstra, yaitu menjadi 100% dari target sebelumnya sebesar 90%.
Terkait dengan metode pengukuran kinerja, pada tahun 2018 terdapat penajaman metode
pengukuran capaian atas dua indikator kinerja, yaitu:
• Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan;
Pengukuran indikator kinerja ini pada tahun 2015-2017 menggunakan pendekatan
perbandingan antara jumlah aplikasi di bidang kesekretaratan, dibandingkan dengan
jumlah aplikasi kesekretariatan yang dapat diakses oleh unit kerja. Dengan metode
pengukuran ini, dirasa belum cukup merepresentasikan kinerja Sekretariat dalam hal
memberikan dukungan infrastruktur teknologi informasi. Oleh karenanya, pada tahun
2018, dilakukan pengukuran dengan melakukan analisa pemanfaatan atas aplikasi di
bidang kesekretariatan yang ditentukan.
• Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai;
Pengukuran indikator kinerja ini pada tahun 2015-2017 menggunakan pendekatan
perbandingan antara rencana pengadaan barang pada dokumen Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK), dibandingkan dengan barang yang dibeli pada tahun yang bersangkutan.
Dengan metode pengukuran ini, seringkali terjadi pembelian yang melebihi unit barang
yang direncanakan, dikarenakan harga satuan pada dokumen POK yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan harga satuan barang yang dibeli pada periode tersebut. Oleh
karenanya, pada tahun 2018, dilakukan pengukuran dengan melakukan analisa atas akun
belanja modal dalam mengukur indikator kinerja tersebut.
Selain itu, di tahun 2018, terdapat penambahan 3 (tiga) buah Sasaran Program, selain yang
telah ditetapkan pada Renstra Sekretariat, yaitu Perbaikan Kemudahan Berusaha, Terwujudnya
Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi, dan Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi
Kebijakan Perekonomian. Dengan demikian tidak dilakukan pembandingan atas 3 (tiga)
tambahan Sasaran Program dimaksud untuk capaian kinerja di tahun 2018.
Berdasarkan hal-hal tersebut, perbandingan capaian kinerja Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian disampaikan dalam tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja Tahun 2018 93 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 3.34. Perbandingan Capaian Kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2018
Sasaran Program dan Indikator Kinerja
Realisasi (R) dan Persentase (%) Capaian Kinerja
2015 2016 2017 2018
R % R % R % R %
Sasaran Program (Outcome) 1: Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi, untuk perbaikan pelayanan Persentase kepatuhan terhadap ketentuan dibidang perencanaan anggaran, keuangan,
perlengkapan dan kepegawaian. 100 111 90,77 100,86 93,05 103,4 - -
1) Indeks kepuasan layanan kesekretariatan 4 100 2,89 96,33 3 100 3,1 103,33
2) Persentase penggunaan aplikasi dibidang kesekretariatan 86 108 85,72 82 91 100 100
3) Kualifikasi laporan keuangan tetap wajar tanpa pengecualian WTP 100 WTP 100 WTP 100 WTP 100
4) Persentase Sumber daya Manusia yang memenuhi standar kompetensi 82 100 71,87 79,85 85 94 89,4 99,33
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) Program 1 103,8 94,26 97,68 100,66
Sasaran Program (Outcome) 2: Meningkatnya produktivitas melalui sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
5) Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai 100 100 100 100 100 100 76,62 76,62
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) Program 2 100 100 100 76,62
Sasaran Program (Outcome) 3: Perbaikan Kemudahan Berusaha
6) Peringkat Kemudahan Berusaha (Target <72) - - - - - - 73 98,61
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) Program3 - - - 98,61
Sasaran Program (Outcome) 4:
Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
7) Jumlah Paket Rekomendasi Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi (Target: 4 Paket Rekomendasi)
- - - - - - 4 100
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) Program4 - - - 100
Sasaran Program (Outcome) 5:
Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
8) Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi (Target: 1 Paket Rekomendasi) - - - - - - 1 100
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) Program5 - - - 100
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Sekretariat 101,90 97,13 98,84 95,46
Laporan Kinerja Tahun 2018 94 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Berdasarkan penjabaran dalam tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
Sasaran Program 1 berupa Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan
kompetensi serta tata kelola organisasi, untuk perbaikan pelayanan, mengalami
peningkatan nilai dalam dua tahun terakhir. Peningkatan ini disebabkan oleh membaiknya
capaian kinerja atas indikator kinerja berupa Indeks kepuasan layanan kesekretariatan,
Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan, dan Persentase Sumber daya
Manusia yang memenuhi standar kompetensi.
Sasaran Program 2 berupa Meningkatnya produktivitas melalui sarana dan prasarana yang
berkualitas untuk seluruh pegawai, dalam perhitungan capaian kinerja mengalami
penurunan yang relatif signifikan. Namun demikian, hal ini lebih disebabkan oleh perubahan
atas metode pengukuran capaian kinerja atas indikator kinerja berupa Persentase
pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai, sebagaimana
dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Sasaran program 3, 4, dan 5, pada Tahun 2018, bukan bagian dari Renstra Sekretariat,
sehingga tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini merupakan bentuk
dukungan Sekretariat dalam pelaksanaan tugas teknis lainnya, berupa fasilitasi dan
pelaksanaan koordinasi bagi program atau kegiatan yang bersifat lintas unit kerja di
lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Sekretariat pada tahun 2018 sedikit mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa hal
tersebut sebagian disebabkan oleh penajaman metode dalam pengukuran capaian
indikator kinerja, sehingga tidak sepenuhnya dapat dibandingkan secara langsung capaian
per tahunnya.
Laporan Kinerja Tahun 2018 95 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
D. Akuntabilitas Keuangan
Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran
Pagu anggaran Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengalami
peningkatan signifikan pada tahun 2018. Pada Tahun 2018, total pagu yang dikelola oleh
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebesar Rp
266.707.319.000,00, atau meningkat hampir dua kali lipat dari pagu anggaran pada tahun 2017
yang sebesar Rp 161.179.251.000,00. Peningkatan pagu anggaran yang signifikan di tahun 2018
tersebut disebabkan penetapan3 (tiga) sasaran program tambahan sebagaimana dijelaskan
pada bagian sebelumnya.
Realisasi Belanja Sekretariat pada Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp257.824.653.776,00
atau mencapai 96,67% dari alokasi anggaran. Tingkat penyerapan anggaran tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan persentase realisasi anggaran di tahun 2017 sebesar 97,27%.
Rincian pagu anggaran dan realisasi belanja Sekretariat tahun 2015-2018 disajikan pada tabel
berikut ini.
Berdasarkan data rincian realisasi anggaran per indikator keluaran yang mendukung sasaran
program, maka dapat dilakukan pengolahan mapping paguanggaran dan realisasi belanja
berdasarkan Sasaran Program, sebagaimana disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini.
130.499 116.687
161.179
266.707
97.289
113.346
156.784
257.825
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2015 2016 2017 2018
Pagu Realisasi
(Dal
am ju
taan
ru
pia
h)
Grafik 3.8. Rincian Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja
Sumber: Pagu dan Realisasi Anggaran per Sasaran Program Tahun 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 96 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Grafik 3.9. Mapping Paguanggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Sasaran Program
Sumber: Pagu dan Realisasi Anggaran per Sasaran Program Tahun 2018
Tabel 3.35. Mapping Paguanggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Sasaran Program
Sasaran Program Pagu Realisasi %
A Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
178.296.566.000 171.017.491.765 95,92
(SP-1) Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi, untuk perbaikan pelayanan
171.196.566.000 165.577.338.854 96,72
(SP-2) Meningkatnya produktivitas melalui sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
7.100.000.000 5.440.152.911 76,62
B Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian 88.410.753.000 86.807.162.011 98,19
(SP-3) Perbaikan Kemudahan Berusaha 10.000.000.000 9.642.883.210 96,43
(SP-4) Terwujudnya Percepatan dan Efektiitas Kebijakan Ekonomi
5.000.000.000 4.513.003.559 90,26
(SP-5) Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
73.410.753.000 72.651.275.242 98,97
Total Pagu dan Realisasi Anggaran Sekretariat Tahun 2018 266.707.319.000 257.824.653.776 96,67
Sumber: Pagu dan Realisasi Anggaran per Sasaran Program Tahun 2018
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pagu anggaran terbesar adalah pada sasaran
program pertama (SP-1), yaitu Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan
kompetensi serta tata kelola organisasi, untuk perbaikan pelayanan, berupa pembiayaan
171.197
7.100 10.000 5.000
73.411
165.577
5.440 9.643 4.513
72.651
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
(SP-1)Meningkatnya
budaya organisasiberbasis kinerja dan
kompetensi sertatata kelola
organisasi, untukperbaikanpelayanan
(SP-2)Meningkatnyaproduktivitas
melalui sarana danprasarana yang
berkualitas untukseluruh pegawai
(SP-3) PerbaikanKemudahan
Berusaha
(SP-4) TerwujudnyaPercepatan dan
Efektiitas KebijakanEkonomi
(SP-5) TerwujudnyaKoordinasi dan
SinkronisasiKebijakan
Perekonomian
Pagu (dalam jutaan rupiah)
Realisasi (dalam jutaan rupiah)
Laporan Kinerja Tahun 2018 97 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
kegiatan-kegiatan pada Biro Perencanaan, Biro Umum, dan Biro Hukum, Persidangan, dan
Hubungan Masyarakat.
Data capaian realisasi anggaran program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya mencapai realisasi anggaran sebesar 95,92%, sedangkan program Koordinasi Kebijakan
Bidang Perekonomian terserap anggarannya sebesar 98,19%. Sasaran Program dengan
persentase capaian realisasi anggaran terbesar adalah (SP-5) Terwujudnya Koordinasi dan
Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian, yang merupakan pelaksaan kegiatan Sekretariat untuk
koordinasi pelaksanaan tugas Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dan Koordinasi
Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Adapun (SP-2) Meningkatnya produktivitas melalui sarana dan
prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai merupakan sasaran program dengan tingkat
capaian persentase realisasi anggaran terendah disebabkan oleh penambahan pagu pada akhir
tahun anggaran yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan proses pengadaan barang/jasa.
E. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya
Pelaksanaan analisis efisensi pemanfaatan sumber daya dihitung berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja
Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan penjumlahan dari selisih antara
perkalian pagu anggaran keluaran dengan capaian keluaran (CKK) dan realisasi anggaran
keluaran, dengan penjumlahan dari perkalian pagu anggaran keluaran dengan capaian
keluaran. Rumus untuk pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
Keterangan:
E : Efisiensi
PAKi : Pagu Anggaran Keluaran i
RAKi : Realisasi Anggaran Keluaran i
CKi : Capaian Keluaran i
Berdasarkan hasil perhitungan pada Capaian Kinerja Keluaran (Output) Kegiatan pada bagian
sebelumnya, dapat dihitung tingkat efisiensi anggaran Sekretariat dalam pencapaian kinerja di
tahun 2018, sebagai berikut.
Tabel 3.36. Tingkat Efisiensi Anggaran Sekretariat Dalam Pencapaian Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2018 98 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Output
Capaian Keluaran Kegiatan
(CKK)
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.)
1 Layanan Perencanaan 1 10.882.870.000 10.473.986.730
2 Rekomendasi Koordinasi Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha
1 13.643.246.000 12.102.430.827
3 Layanan Komunikasi Publik Kebijakan Bidang Perekonomian
1 2.400.000.000 2.368.099.206
4 Layanan Kegiatan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1 450.000.000 447.792.900
5 Layanan Penyiapan Naskah Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
1 450.000.000 448.441.560
6 Layanan Rancangan Peraturan Perundang-undangan Serta Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
1 700.000.000 676.140.260
7 Layanan Administrasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
1 6.111.800.000 5.597.675.076
8 Layanan Administrasi Keuangan dan Laporan Keuangan
1 900.000.000 862.147.300
9 Layanan Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang Milik Negara
1 1.100.000.000 1.072.992.774
10 Layanan Rumah Tangga dan Tata Usaha Pimpinan
1 3.500.000.000 3.418.819.419
11 Layanan Internal (Overhead) 1 7.100.000.000 5.440.152.911 12 Layanan Perkantoran 1 131.058.650.000 128.108.812.802
13 Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi
1 10.000.000.000 9.642.883.210
14 Strategi Kebijakan EODB dan Peningkatan Daya Saing Nasional
1 5.000.000.000 4.513.003.559
15 Rekomendasi Kebijakan Ekonomi dan Industri Nasional
1 58.500.000.000 57.953.370.850
16 Rekomendasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi
1 14.910.753.000 14.697.904.392
Sumber: Tingkat Efisiensi Anggaran Sekretariat Dalam Pencapaian Kinerja 2018
Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung bahwa capaian efisiensi Sekretariat Tahun 2018
adalah sebesar 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pada Tahun 2018, Sekretariat telah berhasil
melaksanakan rencana kerja yang ditetapkan dalam dokumen anggaran (DIPA), serta mencapai
target atas setiap keluaran (output) yang diperjanjikan, dengan mengoptimalisasi besaran pagu
anggaran yang tersedia.
F. Analisis Faktor Pencapaian Kinerja
Keberhasilan Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pencapaian
sasaran program, indikator kinerja (output) keluaran kegiatan, dan outcome yang diharapkan,
tidak terlepas dari sejumlah implementasi kebijakan yang diterapkan dalam tahun 2018,
diantaranya berupa peningkatan keterlibatan pimpinan dalam monitoring kinerja.
Laporan Kinerja Tahun 2018 99 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pada tahun 2018, diselenggarakan Leaders Offsite Meeting pada tanggal 21-22 September 2018
di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan antara para
pimpinan unit kerja Eselon I dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk
membahas capaian target-target kinerja masing-masing unit kerja, dimana sejumlah
permasalahan terkait pencapaian target kinerja dimintakan arahan langsung kepada Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian pada kesempatan tersebut.
Terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat, pada kesempatan tersebut dibahas sejumlah isu
strategis, diantaranya terkait rekrutmen pegawai, lelang jabatan pimpinan tinggi secara
terbuka, penyediaan fasilitas kantor berupa sarana prasarana, dan sejumlah rencana kerja yang
belum diselesaikan sampai dengan Triwulan III tahun 2018.
Dalam pertemuan dimaksud, turut dibahas pula upaya peningkatan manajemen kinerja. Salah
satunya adalah peluncuran sistem manajemen kinerja ekon-GO (Evaluasi Kinerja Online – Gerai
Otomatisasi). Peningkatan peran pimpinan dalam manajemen kinerja tersebut menjadi faktor
pendukung Sekretariat dalam pencapaian kinerja di tahun 2018.
G. Rencana Aksi Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
Dalam rangka peningkatan akuntabilitas kinerja, Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mengimplementasikan sejumlah kebijakan terkait manajemen kinerja,
diantaranya:
1. Memperluas penetapan dokumen Perjanjian Kinerja sampai dengan tingkat Eselon IV.
2. Menjabarkan (cascading) sasaran strategis sampai dengan tingkatan individu.
3. Melakukan penajaman program-program prioritas dan program reguler.
4. Mengaitkan program prioritas dan reguler dengan misi, tujuan, dan sasaran dalam
Perjanjian Kinerja (PK).
5. Menginventarisir inisiatif strategis dan key monitoring indicators dalam setiap indikator
kinerja dalam dokumen Perjanjian Kinerja.
6. Melakukan revisi metode penghitungan kinerja dan mengembangkan versi lanjutan dari
sistem manajemen kinerja ekon-GO.
7. Memastikan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan berdasarkan pada
dokumen PK / Renja-KL.
8. Menerapkan Proses Manajemen Risiko dalam upaya pencapaian sasaran kinerja.
Sejumlah inisiatif strategis Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk
dilaksanakan sebagai bentuk peningkatan akuntabilitas kinerja, antara lain sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2018 100 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Pemenuhan kekurangan anggaran tahun 2019 melalui pengajuan usulan Tambahan
Anggaran kepada Kementerian Keuangan melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara;
2. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg);
3. Penerapan Layanan Monitoring dan Pemesanan Ruang Rapat secara online;
4. Pembuatan Sistem Pemantauan Peraturan Perundang-undangan (SIPATUH);
5. Modernisasi laman Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (SJDIH);
6. Perluasan akses Internet dan Jurnal Internasional untuk memperkuat basis kajian dan
analisis advokasi hukum dan pelayanan hukum lain.
7. Modernisasi layanan PPID di website ekon. Menyelesaikan sub domain PPID
(ppid.ekon.go.id) sehingga permohonan layanan informasi bisa melalui website tsb, tanpa
tatap muka langsung.
H. Penghargaan
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian senantiasa melakukan perbaikan
kinerja secara berkesinambungan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good
governance) dalam rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi. Melalui kinerja
Sekretariat, pada tahun 2018 Kementerian Koordinator Bidang perekonomian
mendapatkandiantaranya 2 (dua) penghargaan. Sejumlah penghargaan atas capaian kinerja
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2018, antara lain
berupa:
1. Raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan
Pemeriksa KeuanganRI atas Laporan Keuangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
berturut-turut selama tujuh tahun, sejak tahun 2010-
2017;
2. Untuk pertama kalinya, Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian memperoleh penghargaan dari
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sawah
Besar Dua, Direktorat Jenderal Pajak, yaitu sebagai
Terbaik I Penyampaian Laporan Perpajakan
Bendahara Unit Vertikal di lingkungan KPP Pratama
Jakarta Sawah Besar Dua.
Laporan Kinerja Tahun 2018 101 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tahun 2018 102 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Tahun 2018 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, yang disusun secara sistematik, sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian mengambarkan target dan capaian kinerja, hambatan,
serta strategi yang telah dilakukan oleh Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dalam pelaksanaan pertanggungjawaban kinerja di tahun 2018. Selain itu,
Laporan Kinerja ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Sekretariat, agar dapat mendukung
peningkatan akuntabilitas kinerja di masa mendatang.
Pada tahun 2018, yang merupakan periode ke-empat pelaksanaan Rencana Strategis Tahun
2015-2019 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berdasarkan hasil
pengukuran kinerja sebagaimana diuraikan dalam pembahasan sebelumnya, diperoleh Nilai
Kinerja Organisasi (NKO) Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk
Tahun 2018 adalah sebesar 95,18%. Adapun kinerja realisasi anggaran untuk mendukung
Sasaran Program Sekretariat di tahun 2018 mencapai 96,67% dari pagu anggaran.
Berdasarkan analisis capaian kinerja, capaian kinerja (output) keluaran kegiatan mencapai
nilai 100%, dan dengan menggunakan pendekatan perhitungan efisensi anggaran
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga, maka diperoleh perhitungan efisensi Sekretariat dalam
penggunaan sumber daya anggaran adalah sebesar 3,33%.
Terkait dengan capaian indikator dampak (outcome), Sekretariat Kementerian Koordinator
telah dapat mempertahankan capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahun 2017, serta meningkatkan indeks nilai
Reformasi Birokrasi dan indeks nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
masing-masing sebesar 75,55, dan 66,24 di tahun 2017. Peningkatan indeks nilai hasil evaluasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini diharapkan
menjadi realisasi kinerja outcome Sekretariat di Tahun 2019.
Laporan Kinerja Tahun 2018 103 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
B. Rencana Aksi Tindak Lanjut
Usaha perbaikan untuk meningkatkan pelayanan kesekretariatan terus dilakukan secara
berkesinambungan. Upaya perbaikan pelayanan selalu menjadi komitmen bersama seluruh
unit di lingkungkan Sekretariat. Sejumlah inisiatif strategis yang menjadi fokus peningkatan
kinerja pada periode berikutnya adalah:
1. Mengimplementasikan sejumlah kebijakan terkait manajemen kinerja, diantaranya:
a. Memperluas penetapan Perjanjian Kinerja sampai dengan tingkat Eselon IV.
b. Menjabarkan (cascading) sasaran program sampai dengan tingkatan individu.
c. Melakukan penajaman program-program prioritas dan program reguler, yang
selaras dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran dalam Perjanjian Kinerja (PK).
d. Memastikan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan berdasarkan pada
dokumen PK / Renja-KL.
e. Menerapkan Proses Manajemen Risiko dalam upaya pencapaian sasaran kinerja.
2. Peningkatan Pelayanan Perencanaan melalui peningkatan layanan perencanaan, layanan
pelaksanaan reformasi birokrasi dan sistem akuntabilitas kinerja, serta layanan
peningkatan data dan informasi. Salah satu inisiatif strategis untuk layanan perencanaan
adalah pemenuhan kekurangan anggaran tahun 2019 melalui pengajuan usulan
Tambahan Anggaran kepada Kementerian Keuangan melalui Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara;
3. Peningkatan Pelayanan Umum melalui peningkatan layanan sumber daya manusia yang
kompeten, layanan keuangan yang efektif dan cepat, layanan rumah tangga serta
layanan pemeliharan dan penyedian untuk barang milik negara, diantaranya berupa
pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) dan penerapan Layanan
Monitoring dan Pemesanan Ruang Rapat secara online;
4. Peningkatan Pelayanan Hukum, Persidangan dan Hubungan Masyarakat melalui
peingkatan layanan hukum, layanan persidangan, layanan penyiapan naskah menteri
serta layanan hubungan masyarakat untuk keterbukaan publik, diantaranya berupa:
a. Pembuatan Sistem Pemantauan Peraturan Perundang-undangan (SIPATUH);
b. Modernisasi laman Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (SJDIH); dan
c. Modernisasi layanan Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID).
Penyusunan laporan kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai
laporan, khususnya sebagai sarana evaluasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance).
Laporan Kinerja Tahun 2018 104 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Tahun 2018 105 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TAHUN 2018 (Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Laporan Kinerja Tahun 2018 106 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TAHUN 2018 (Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian)
Laporan Kinerja Tahun 2018 107 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
RENAKSI SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN 2018 (Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Laporan Kinerja Tahun 2018 108 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
RENAKSI SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN 2018
(Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian)
Laporan Kinerja Tahun 2018 109 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Tabel Hasil Responden Survey Kepusan Layanan Kesekretariatan (Biro Perencanaan)
No Layanan Perencanaan
Jumlah Jawaban Responden*) Nilai Jawaban
Responden Hasil Reviu
(Indeks skala 4)**)
Kategori Kepuasan Layanan
Sangat Tidak Puas (STP)
Tidak Puas (TP)
Puas (P) Sangat
Puas (SP) TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Program dan Anggaran 1 2 56 21 80 257 3,2 Puas
2 Pelayanan Organisasi dan Tata Laksana 1 7 54 18 80 249 3,1 Puas
3 Pelayanan Penguatan Kinerja 1 4 52 23 80 257 3,2 Puas
4 Pelayanan Data dan Sistem Informasi 2 12 49 17 80 241 3,0 Puas
TOTAL 5 25 211 79 320 1.004 3,1 PUAS
2. Tabel Hasil Responden Survey Kepusan Layanan Kesekretariatan (Biro Umum)
No Layanan Umum Jumlah Jawaban Responden*)
Nilai Jawaban Responden
Hasil Reviu (Indeks
skala 4)**)
Kategori Kepuasan Layanan
Sangat Tidak Puas (STP)
Tidak Puas (TP)
Puas (P) Sangat
Puas (SP) TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Sumber Daya Manusia 0 7 53 20 80 253 3,2 Puas
2 Pelayanan Keuangan 0 3 62 15 80 252 3,2 Puas
3 Pelayanan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Pengadaan Barang/Jasa
0 13 55 12 80 239 3,0 Puas
4 Pelayanan Rumah Tangga dan Tata Usaha 1 18 51 10 80 230 2,9 Tidak Puas
TOTAL 1 41 221 57 320 974 3,0 PUAS
3. Tabel Hasil Responden Survey Kepusan Layanan Kesekretariatan (Biro HPH)
No Layanan Hukum, Persidangan, dan
Hubungan Masyarakat
Jumlah Jawaban Responden*) Nilai Jawaban
Responden Hasil Reviu
(Indeks skala 4)**)
Kategori Kepuasan Layanan
Sangat Tidak Puas (STP)
Tidak Puas (TP)
Puas (P) Sangat
Puas (SP) TOTAL Nilai Total
1 Pelayanan Hukum 0 6 57 17 80 251 3,1 Puas
2 Pelayanan Persidangan 0 8 57 15 80 247 3,1 Puas
3 Pelayanan Hubungan Masyarakat 1 7 54 18 80 249 3,1 Puas
4 Pelayanan Penyiapan Naskah Menteri 1 5 56 18 80 251 3,1 Puas
TOTAL 2 26 224 68 320 998 3,1 PUAS
RESPONDEN SURVEY KEPUSAN LAYANAN KESEKRETARIATAN PENGOLAHAN DATA
Laporan Kinerja Tahun 2018 110 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No Kegiatan No Output Target (TVK)
Realisasi (RVK)
Indikator Keluaran Kegiatan (IKK)
Target Indikator Keluaran Kegiatan
(TIKK)
Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan
(RIKK)
Capaian Keluaran (Output) Kegiatan
(CKK)
1 Peningkatan Pelayanan Perencanaan
1 Layanan Perencanaan (Paket Dokumen) 4 4 Jumlah dokumen perencanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4 4 1
2 Rekomendasi Koordinasi Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Paket Rekomendasi)
1 1 Paket Rekomendasi Koordinasi Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha
1 1 1
2 Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Humas
3 Layanan Komunikasi Publik Kebijakan Bidang Perekonomian (Laporan)
2 2 Jumlah laporan komunikasi publik kebijakan bidang
2 2 1
4 Layanan Kegiatan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Laporan)
1 1 Jumlah laporan kegiatan persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1 1 1
5 Layanan Penyiapan Naskah Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Laporan)
1 1 Jumlah laporan dukungan kegiatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan fasilitasi naskah kebijakan menteri
1 1 1
6
Layanan Rancangan Peraturan Perundang-undangan Serta Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (Laporan)
3 3 Jumlah laporan rancangan peraturan perundang-undangan serta sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum
3 3 1
3 Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen)
7 Layanan Administrasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paket Dokumen)
3 3 Jumlah dokumen Pelaksanaan administrasi umum kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, dan pengembangan SumberDaya Manusia
3 3 1
8 Layanan Administrasi Keuangan dan Laporan Keuangan (Paket Dokumen)
3 3 Jumlah dokumen pelaksanaan SAI, pengelolaan dan pembinaan perbendaharaan, dan verifikasi dokumen
3 3 1
9 Layanan Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang Milik Negara (Paket Dokumen)
3 3 Jumlah dokumen Pengelolaan Barang Milik Negara
3 3 1
10 Layanan Rumah Tangga dan Tata Usaha Pimpinan (Paket Dokumen)
2 2 Terselenggaranya layanan umum Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
12 12 1
CAPAIAN KINERJA OUTPUT (CKK)
PERHITUNGAN
Laporan Kinerja Tahun 2018 111 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No Kegiatan No Output Target (TVK)
Realisasi (RVK)
Indikator Keluaran Kegiatan (IKK)
Target Indikator Keluaran Kegiatan
(TIKK)
Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan
(RIKK)
Capaian Keluaran (Output) Kegiatan
(CKK)
11 Layanan Internal (Overhead) (Paket) 2 2 Jumlah paket layanan pengadaan barang /jasa 2 2 1
12
Layanan Perkantoran (Bulan) Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi (Paket Rekomendasi)
12 12
Jumlah bulan layanan operasional perkantoran 12 12
1 Jumlah bulan pembayaran gaji dan tunjangan secara tepat waktu
12 12
4 Koordinasi Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi
13 Strategi Kebijakan EODB dan Peningkatan Daya Saing Nasional (Paket Strategi Kebijakan)
4 4 Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi
4 4 1
5 Koordinasi Kebijakan Kemudahan Berusaha dan Peningkatan Daya Saing Nasional
14 Rekomendasi Kebijakan Ekonomi dan Industri Nasional (Paket Rekomendasi)
1 1 Jumlah Paket Strategi Kebijakan EODB dan Peningkatan Daya Saing Nasional
1 1 1
6 Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
15 Rekomendasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (Paket Rekomendasi)
17 17 Jumlah paket rekomendasi Kebijakan Ekonomi dan Industri Nasional kepada Presiden
17 17 1
16 Layanan Perencanaan (Paket Dokumen) 2 2 Jumlah paket rekomendasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi
1 1 1
Total 61 61 82 82
Laporan Kinerja Tahun 2018 112 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No Kegiatan No. Output CKK Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Perhitungan Efisiensi
1 Peningkatan Pelayanan Perencanaan 1 Layanan Perencanaan (Paket Dokumen) 1 10.882.870.000 10.473.986.730 408.883.270 10.882.870.000
2 Rekomendasi Koordinasi Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Paket Rekomendasi)
1 13.643.246.000 2.102.430.827 1.540.815.173 13.643.246.000
2 Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Humas
3 Layanan Komunikasi Publik Kebijakan Bidang Perekonomian (Laporan)
1 2.400.000.000 2.368.099.206 31.900.794 2.400.000.000
4 Layanan Kegiatan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Laporan)
1 450.000.000 447.792.900 2.207.100 450.000.000
5 Layanan Penyiapan Naskah Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Laporan)
1 450.000.000 448.441.560 1.558.440 450.000.000
6 Layanan Rancangan Peraturan Perundang-undangan Serta Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (Laporan)
1 700.000.000 676.140.260 23.859.740 700.000.000
3 Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen)
7 Layanan Administrasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paket Dokumen)
1 6.111.800.000 5.597.675.076 514.124.924 6.111.800.000
8 Layanan Administrasi Keuangan dan Laporan Keuangan (Paket Dokumen)
1 900.000.000 862.147.300 37.852.700 900.000.000
9 Layanan Pengelolaan dan Pemeliharaan Barang Milik Negara (Paket Dokumen)
1 1.100.000.000 1.072.992.774 27.007.226 1.100.000.000
10 Layanan Rumah Tangga dan Tata Usaha Pimpinan (Paket Dokumen)
1 3.500.000.000 3.418.819.419 81.180.581 3.500.000.000
11 Layanan Internal (Overhead) (Paket) 1 7.100.000.000 5.440.152.911 1.659.847.089 7.100.000.000
12 Layanan Perkantoran (Bulan) 1 131.058.650.000 128.108.812.802 2.949.837.198 131.058.650.000
4 Koordinasi Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi
13 Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektifitas Kebijakan Ekonomi (Paket Rekomendasi)
1 10.000.000.000 9.642.883.210 357.116.790 10.000.000.000
5 Koordinasi Kebijakan Kemudahan Berusaha dan Peningkatan Daya Saing Nasional
14 Strategi Kebijakan EODB dan Peningkatan Daya Saing Nasional (Paket Strategi Kebijakan)
1 5.000.000.000 4.513.003.559 486.996.441 5.000.000.000
6 Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
15 Rekomendasi Kebijakan Ekonomi dan Industri Nasional (Paket Rekomendasi)
1 58.500.000.000 57.953.370.850 546.629.150 58.500.000.000
16 Rekomendasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (Paket Rekomendasi)
1 14.910.753.000 14.697.904.392 212.848.608 14.910.753.000
TOTAL 266.707.319.000 257.824.653.776 8.882.665.224 266.707.320.601
Tingkat Efisiensi 3,33
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
PERHITUNGAN
Laporan Kinerja Tahun 2018 113 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik.
Indikator Kinerja : Indeks kepuasan layanan kesekretariatan.
Deskripsi Indikator Kinerja
: Definisi
Indeks kepuasan layanan kesekretariatan mengukur indikator tingkat kepuasan pelayanan Sekretariat dengan melakukan survey pelayanan ke unit organisasi lainnya di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Daftar pertanyaan survey terdiri atas 12 pertanyaan berupa jenis layanan (Pelayanan Perencanaan, Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Hubungan Masyarakat dan Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum) dan output dari peningkatan yang dihasilkan, dengan 4 kriteria penilaian, serta tambahan form untuk penulisan saran. Jumlah responden adalah sebanyak 80 orang dan dipilih secara acak/random, dan berasal dari unit kerja di selain Sekretariat. .
Nilai indeks diperoleh dari nilai rata-rata hasil kuisioner yang telah diisi oleh koresponden, dengan empat kategori penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Puas, dan (4) Sangat Puas.
Formula/Teknik Penghitungan
Nilai rata-rata hasil kuisioner yang telah diisi oleh responden .
Tujuan
Mengukur indikator tingkat kepuasan pelayanan Sekretariat dengan melakukan survey
pelayanan ke unit organisasi lainnya di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Satuan Pengukuran
: Indeks
Sifat Data IKU/Polarisasi
: (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Hasil survey pelayanan ke unit organisasi lainnya di lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2486, 2487, 2488, 2489
(Kode Output) -
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan 3 3 3
Manual IKU 1. Indeks Kepuasan Layanan Kesekretariatan
kesekretariatan 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 114 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja & kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik
Indikator Kinerja : Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Pada Tahun 2018, aplikasi di bidang kesekretariatan yang digunakan adalah sistem aplikasi manajemen kinerja berbasis web (web based) yang dikembangkan mulai tahun 2018, yaitu aplikasi Evaluasi Kinerja Online – Gerai Otomatisasi atau disingkat ekon-GO, yang dapat diakses secara luas melalui alamat: http//kinerja.ekon.go.id
Formula/Teknik Penghitungan
Berdasarkan traffic website, dan berdasarkan input data yang dilakukan oleh user aplikasi.
Tujuan
Untuk menghitung optimalisasi penggunaan aplikasi dalam kebutuhan atas sistem manajemen kinerja yang dapat terintegrasi dengan kinerja anggaran, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja.
Satuan Pengukuran : Persentase
Sifat Data IKU/Polarisasi : (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : http://kinerja.ekon.go.id/
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2486
(Kode Output) -
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan 90 82 100
Manual IKU 2. Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 115 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja & kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik
Indikator Kinerja : Kualifikasi Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian”
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Hasil dari kualifikas laporan keuangan “Wajar Tanpa Pengecualian” Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi salah satu ouput kinerja Sekretariat Kemenko Bidang Perekonomian. Laporan keuangan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
Opini BPK merupakan pengakuan dan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan dengan memperhatikan Kesesuaian penyajian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntasi Pemerintah (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam Laporan Keuangan sesuai dengan pengungkapan yang diatur SAP; Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; dan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern.
Formula/Teknik Penghitungan
Clusterisasi kualifikasi BPK menjadi angka atau nilai : WTP = 100, WTD-DPP=80, WDP=60, TW-40, TMP=20
Tujuan
Untuk mencapai Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian”
Satuan Pengukuran : Nilai
Sifat Data IKU/Polarisasi : (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Internal Unit Kerja Sekretariatan ( Layanan administrasi keuangan dan laporan keuangan)
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2486, 2487, 2488, 2489
(Kode Output) -
Manual IKU 3. Kualifikasi Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian”
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 116 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan 100 100 100
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Meningkatnya budaya organisasi berbasis kinerja & kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik
Indikator Kinerja : Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetansi
Deskripsi Indikator Kinerja
: Definisi
Kompetensi Sumber Daya Manusia sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah organisasi. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui kinerja Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dituntut untuk dapat menyiapkan pegawai yang profesional dengan standar kompetensi yang diharapkan. Dengan melihat jumlah pegawai yang telah dilakukan asesmen dan memenuhi kriteria standar kompetensi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Formula/Teknik Penghitungan
Persentase dari jumlah rata-rata pegawai yang memenuhi standar kompetensi berdasarkan hasil assessment dan bezetting
Tujuan
Untuk menghitung persetanse Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetansi
Satuan Pengukuran : Persentase
Sifat Data IKU/Polarisasi :
(..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Seluruh Unit kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dikelola oleh Layanan Administrasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2486, 2487, 2488, 2489
(Kode Output) -
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan 90 85 90
Manual IKU 4. Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar Kompetansi
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 117 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai
Indikator Kinerja : Persentase pemenuhan sarana & prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai.
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Dalam menjalankan tugas dan fungsi bagi seluruh pegawai di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berkualitas diperlukan sarana dan prasarana yang berkualitas. Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dituntut untuk mampu melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran yang efektif dan sesuai dengan peruntukannya. Melalui peningkatan pelayanan prasana dan sarana, Sekretariat dapat memperkuat kinerjanya dalam melaksananakan kegiatan operasianal melalui belanja modal, dengan melakukan pengadaan melalui metode pengadaan langsung. Pengadaan tersebut dikelompokkan ke dalam 2 jenis yaitu pengadaan untuk Sarana Perkantoran (meliputi PC, software, printer, televisi, dll) dan pengadaan untuk Prasarana Perkantoran (meliputi meja, kursi, rak, dll).
Formula/Teknik Penghitungan
Perbandingan antara realisasi dengan target pengadaan aset tetap pada akun belanja modal pada output Layanan Internal (Overhead) (Kode Kegiatan 2488 Kode Output 951) di tahun 2018
Tujuan
Untuk menghitung Persentase pemenuhan sarana & prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai.
Satuan Pengukuran : Persentase
Sifat Data IKU/Polarisasi : (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Seluruh unit kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2488
(Kode Output) 951
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan 100 100 100
Manual IKU 5. Persentase pemenuhan sarana & prasarana yang berkualitas untuk seluruh pegawai.
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 118 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Perbaikan Kemudahan Berusaha
Indikator Kinerja : Peringkat Kemudahan Berusaha (EODB)
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Pemeringkatan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan preferensi berinvestasi di suatu negara adalah Laporan Doing Business yang diterbitkan oleh World Bank Group setiap tahunnya. Setidaknya terdapat 10 indikator kemudahan berusaha yang diukur dalam survei pada 190 negara, mulai dari memulai bisnis, mengurus izin bangunan, mendaftarkan properti, mendapatkan sambungan listrik, akses terhadap kredit, membayarkan pajak, perdagangan lintas batas, penegakkan kontrak, perlindungan terhadap saham minoritas, hingga mengurus kepailitan sebuah perusahaan. Sasaran-sasaran capaian perbaikan sebagaimana diinstruksikan oleh Presiden juga telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Formula/Teknik Penghitungan
Hasil peringkat yang dikeluarkan oleh World Bank Group
Tujuan
Meningkatnya indeks ease of doing business Indonesia, diharapkan mampu menciptakan iklim investasi yang baik dan mampu merangsang usaha-usaha baru untuk tumbuh dan lebih berkembang di Indonesia. Selain itu, peningkatan indeks of ease doing business diharapkan mampu meningkatkan produk domestik bruto yang pada akhirnya mampu meningkatkan daya saing nasional.
Satuan Pengukuran : Peringkat tahun sebelumnya dibagi dengan tahun berjalan
Sifat Data IKU/Polarisasi :
(.....) Maximize (X) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Laporan Doing Business yang diterbitkan oleh World Bank Group setiap tahunnya
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2494
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan - - < 72*) *) Target Peringkat EoDB Tahun 2018 mengalami perubahan, setelah diterbitkannya Laporan EoDB Tahun 2017 yang menyatakan peringka t EoDB Indonesia berada pada urutan ke-72 (sebelumnya 91).
Manual IKU 6. Peringkat Peringkat Kemudahan Berusaha
(EODB)Kemudahan Berusaha (EODB) 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 119 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Terwujudnya Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
Indikator Kinerja : Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi (Satgas PKE) memberikan output berupa Paket rekomendasi terkait Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Satgas PKE mempunyai tugas sebagai berikut: a. Memastikan pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi berjalan dengan baik sampai ke daerah b. Melakukan penyelesaian regulasi (peraturan perundang-undangan) yang diperlukan dalam pelaksanaan Paket
Kebijakan Ekonomi c. Menginventarisasi hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langka-langkah penyelesaian (the bottlenecking)
dan melakukan penanganan serta penyelesaian kasus yang menhambat dunia usaha dalam rangka pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi
d. Melakukan sosialisasi dan diseminasi publik dalam rangka peningkatan dan implementasi pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi
e. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan analisa pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi Dalam mengeluarkan Paket Rekomendasi Satgas PKE terbagi menjadi 4 Bidang diantaranya: a. Kampanye dan Diseminasi Kebijakan Ekonomi b. Percepatan dan Penuntasan Regulasi Kebijakan Ekonomi c. Evaluasi dan Analisa Dampak Kebijakan Ekonomi
d. Penanganan dan Penyelesaian Kasus
Formula/Teknik Penghitungan
Perhitungan realisasi kinerja didasarkan pada perbandingan antara realisasi Capaian Output Paket Rekomendasi bidang terkait dengan Target Output Paket Rekomendasi bidang terkait.
Tujuan
Untuk mengukur capaian kinerja Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi (Satgas PKE)
Satuan Pengukuran : Paket Rekomendasi
Sifat Data IKU/Polarisasi : (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Internal Unit Kerja Deputi Kemenko Perekonomian
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukunga Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 2488
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan - - 4
Manual IKU 7. Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Percepatan dan Efektivitas Kebijakan Ekonomi
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 120 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Unit Kerja : Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sasaran : Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
Indikator Kinerja : Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi
Deskripsi Indikator Kinerja : Definisi
Paket rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi yang dihasilkan melalui capaian kinerja Sekretariat Tahun 2018 terbagi atas dua capaian kegiatan, yaitu Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), dan Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan output berupa paket rekomendasi kebijakan ekonomi dan Industri Nasional yang berbentuk catatan (policy memo) terhadap Presiden. Ruang Lingkup KEIN dalam membuat policy memo (Paket Rekomendasi KEIN) yakni : a. Melakukan pengkajian terhadap permasalahan ekonomi dan industri nasional, regional, dan global; b. Menyampaikan saran tindak strategis dalam menentukan kebijakan ekonomi dan industri nasional kepada Presiden;
dan c. Melaksanakan tugas lain dalam lingkup ekonomi dan industri yang diberikan Presiden.
Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE), memiliki 3 (tiga) pilar utama, meliputi Lahan, Kesempatan, dan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dimaksudkan agar kebijakan pemerintah dapat diharmonisasikan menjadi satu desain kebijakan yang koheren dan efektif dalam mengurangi ketimpangan yang berbasis pemerataan ekonomi.
Formula/Teknik Penghitungan
Perhitungan realisasi kinerja didasarkan pada perbandingan antara realisasi Capaian Output Paket Rekomendasi bidang terkait dengan Target Output Paket Rekomendasi bidang terkait.
Tujuan
Untuk mengukur capaian kinerja Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian
Satuan Pengukuran : Paket Rekomendasi
Sifat Data IKU/Polarisasi : (..X.) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Sumber Data : Internal Unit Kerja Deputi Kemenko Perekonomian
Periode Data IKU : (......) Bulanan (......) Triwulanan (.......) Semesteran (..X..) Tahunan
Detail Anggaran : (Kode Program) 01. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
(Kode Kegiatan) 5032
Target per Periode Pelaporan (Bulanan/Triwulanan/Semesteran/Tahunan)
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Target
Tahunan - - 1
Manual IKU 8. Jumlah Paket Rekomendasi Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi
2018
Laporan Kinerja Tahun 2018 121 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Daftar Penyelesaian Kasus Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi 1 Laporan terkait permasalahan rancangan Perda Minuman Beralkohol yang meresahkan pengusaha hotel di Jawa Timur;
2 Laporan terkait permasalahan proses verifikasi pabrik di negara asal impor pangan pertanian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan menggunakan dana APBN memerlukan waktu yang lama sehingga dianggap tidak efektif;
3 Laporan terkait permasalahan Peraturan Menteri Keuangan No. 141/2015 telah meningkatkan beban administrasi yang besar bagi seluruh operator terminal pelabuhan yang mengharuskan perusahaan terlebih dahulu membayar jumlah tagihan kemudian perusahaan juga membayar PPh Pasal 23 ke Kantor Pajak dengan dananya sendiri yang selanjutnya dimintakan kembali (refund) kepada operator terminal;
4 Laporan terkait permasalahan Kemudahan mekanisme pengalihan fungsi hutan lindung untuk pembangunan daerah yang saat ini terbentur dengan kawasan hutan lindung;
5 Laporan terkait permasalahan Tidak sinkronnya data base lahan antar K/L dan SKPD menyebabkan kesulitan dalam perizinan perkebunan;
6 Laporan terkait permasalahan Permintaan pengecualian SK.529/Menhut-II/2013 untuk kepentingan program ketahanan pangan karena banyak lahan potensial clear and clean menjadi kawasan hutan;
7 Laporan terkait permasalahan Sulitnya kredit usaha untuk UMKM Sektor Mikro karena permintaan jaminan Bank pemberi KUR;
8 Laporan terkait permasalahan Pengenaan Bea Masuk Jepang untuk ekspor tuna Indonesia yang lebih tinggi dari negara lain;
9 Laporan terkiat permasalahan Belum sinkronnya peraturan Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat di Bidang Perindustrian karena masih berorientasi kepada penerimaan daerah;
10 Laporan terkait permasalahan Permasalahan PT Yee Sang Mining terkait Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang masih harus menunggu proses lelang wilayah yang pelaksanaannya menunggu dikeluarkannya Permen ESDM yang baru;
11 Laporan terkait permasalahan Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang belum mencapai target yang ditetapkan;
12 Laporan terkait permasalahan pengembangan Industri pengolahan ikan terkait energi, akses jalan dan air bersih;
13 Laporan terkait permasalahan Permasalahan tidak dikeluarkannya Izin Bongkar Muat dan Penumpukan Sementara PT. BSSP oleh BP Batam;
14 Laporan terkait permasalahan Larangan Impor Bahan Tambahan Pangan (BTP) yaitu tartrazine;
15 Laporan terkait permasalahan Hambatan Pelayanan Pengecualian Bea Keluar Atas Ekspor Yang Bahan Bakunya berasal dari Barang Impor;
16 Laporan terkait permasalahan Komitmen untuk beroperasinya KEK Tanjung Kelayang dan adanya gangguan Masalah Pertanahan di KEK Tanjung Kelayang (Belitung-Babel);
17 Laporan terkait permasalahan Permasalahan PT Indonesia Dhuha Namaskara dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terakit Penyampaian Amandemen Kontrak Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap 1;
18 Laporan terkait Permasalahan Proyek Gas Pipeline Development untuk CCPP Tanjung Batu, Kalimantan Timur di Lingkungan PT. PLN (Persero) yang mensyaratkan TKDN hanya 25% sehingga peserta lelang dapat membeli barang dari luar negeri, sedangkan perusahaan dalam negeri sudah ada yang mampu memproduksi barang TKDN antara 35-40%;
19 Laporan terkait permohonan penyelesaian masalah unjuk rasa FSPMI oleh Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha Jawa Timur;
20 Laporan terkait permohonan atas tariff proyek Sulut-3 PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL);
21 Laporan terkait permasalahan Pemerintah Amerika Serikat memberlakukan Interim Final Rule yang mengharuskan ekspor produk tuna ke AS memiliki kriteria dolphin safe sehingga memberatkan pengusaha perikanan;
22 Laporan terkait permasalahan Adanya MoU PT. Binatek Energi Terbarukan dengan PT. PLN namun PT PLN menunda proyek Sidrap Fase II dengan beberapa alasan;
PENYELESAIAN KASUS SATGAS PKE
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 122 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Daftar Penyelesaian Kasus Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi 23 Laporan terkait permasalahan Penolakan PT Enerji Baru Terbarukan terhadap PT Energi Taratak Tempatih;
24 Laporan terkait permasalahan Permasalahan ganti rugi Lahan KAO Corporation di Dumai, Kepulauan Riau dikarenakan Panitia Pengadaan Tanah tidak melaksanakan appraisal ulang;
25 Laporan terkait permasalahan RTRW dan Lahan PT Jawa Energi Indonesia yang terkendala belum terbitnya rekomendasi Ijin Lokasi BPN Cilacap;
26 Laporan terkait permasalahan RTRW dan Lahan PT. Sumber Rahayu Indah;
27 Laporan terkait Permasalahan Perizinan listrik PT Daya Primamega Utama yang tidak dikeluarkan oleh Bupati Aceh Utara, namun BKPM telah menerbitkan Ijin Investasi PT Daya Primamega Utama;
28 Laporan terkait permasalahan Sengketa Saham PT Ibris Palm dan PT Delima Makmur dimana proses pengembalian saham PT Delima Makmur tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yaitu melalui penjualan saham PT Ibris Palm selaku pemegang saham mayoritas (95%) PT. Delima Makmur kepada pihak ketiga;
29 Laporan terkait permasalahan yang dilaporkan terkait permohonan status izin pembakaran sludge;
30 Laporan terkait permasalahn Pengecualian Pembatasan Angkutan Barang Masa Lebaran Tahun 2018;
31 Laporan terkait isu perusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah industry PT Kahatex dan perusahaan lainya di wilayah Prov. Jawa Barat;
32 Laporan terkait aturan label nutrisi baru dari Amerika Serikat;
33 Laporan terkait permasalahan PLTA Upper Cisokan Pump Storage;
34 Laporan terkait permasalahn Hyundai Heavy Industries Co Ltd;
35 Laporan terkait masukan dari Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA);
36 Laporan terkait penyelesaian izin usaha PT Kusuma Mandiri Barokah;
37 Laporan terkait permasalahan izin lokasi pelabuhan PT Virtue Dragon Nickel Industry;
38 Laporan terkait permasalahan kerusakan lingkungan indo-Bharat Rayon;
39 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT Pertamina (terminal LPG Reff Jawa Barat);
40 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT PLN (Terminal Khusus PLTU Sulawesi Tenggara Kendari);
41 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan Angkasa Pura ( Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Hasanudin;
42 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan oleh PT Sebuku Iron Lateritic Ores;
43 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT Graha Sukse Pratama;
44 Laporan terkait permsalahan keberatan jaminan Bank Garansi dari PT Dizamatra Powerindo;
45 Laporan terkait permasalahan hak paten atas merek dagang/jasa Iyengar;
46 Laporan terkait mohon petunjuk/penegasan percepatan izin lokasi walikota Gunungsitoli;
47 Laporan terkait pengingkaran pembayaran proyek kerjasama PT Satrans Logistics Services;
48 Laporan terkait partisipasi keikutsertaan dalam one single submission system PT Leadership Island Indonesia;
49 Laporan terkait RTRW dan lahan Akurabenitama;
50 Laporan terkait permasalahan perizinan PT Kereta Api Borneo;
51 Laporan terkait permasalahan perizinan (izin Usaha Pertambangan ) PT Conch North Sulawesi Cement;
PENYELESAIAN KASUS SATGAS PKE
DAFTAR
Laporan Kinerja Tahun 2018 123 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. Daftar Penyelesaian Kasus Satuan Tugas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi 52 Laporan terkait Kuota Impor Raw Sugar PT Duta Sugar International
53 Laporan terkai permasalahan ang disampaikan PT PLN (Proyek Pengembangan Tangguh Train;
54 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT PLN (Terminal Khusus PLTU Parit baru Site Bengkayang);
55 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT PLN (Terminal untuk kepentingan sendiri Teluk Sirih);
56 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT PLN (Terminal untuk kepentingan sendiri Tembilahan);
57 Laporan terkait permasalahan yang disampaikan PT PLN (Terminal Khusus PLTU Talaud);
58 Laporan terkait permasalahan pajak pertambahan nilai PT Mitsui;
59 Laporan terkait keluhan proses perizinan usaha pertambangan PT Australasian Mineral & Trading Indonesia.
PENYELESAIAN KASUS SATGAS PKE
DAFTAR