LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH(LKIP)
PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2018
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KEBAKARAN Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274) 587101
EMAIL : [email protected] Faximile (0274) 587101
HOT LINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL : [email protected]
WEB SITE : www.jogjakota.go.id
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Tahun 2018 dapat diselesaikan. Penyusunan
LKIP merupakan kewajiban bagi tiap OPD sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden
Nomor7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 guna mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang
dipercayakan kepada Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dalam penyelenggaraan administrasi
kependudukan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) PD Tahun 2017-2022.
Di era saat ini perwujudan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)
merupakan suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan. Dalam kondisi sosial masyarakat yang
sangat dinamis, sikap yang harus tetap dikembangkan adalah menjaga kepercayaan publik melalui
kinerja yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel untuk memberikan public good
services serta pencapaian kinerja yang ditargetkan. LKIP Tahun 2018 ini merupakan perwujudan
konkrit tingkat pencapaian kinerja (performing goverment) Dinas Kebakaran Yogyakarta tahun
2018.
Akhirnya laporan evaluasi kinerja ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian
kami menyadari bahwa masih dijumpai tantangan dan masalah dalam pencapaian target kinerja,
namun demikian optimisme yang tinggi senantiasa tetap dimiliki untuk lebih meningkatkan kinerja
pada tahun-tahun mendatang.
Yogyakarta, Plt. Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta
Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran
Ttd
Drs. Isharyanto NIP. 197103211990031001
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Landasan Hukum ....................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2
1.4 Gambaran Umum Organisasi ..................................................................... 3
1.5 Susunan Organisasi dan Keadaan Personil ................................................... 3
1.6 Kepegawaian .......................................................................................... 4
1.7 Sarana Prasarana .................................................................................... 6
1.8 Anggaran Belanja .................................................................................... 8
1.9 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh ...................................................... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................................... 12
2.1 Rencana Strategik ....................................................................................... 12
2.1.1 Visi .................................................................................................................. 12
2.1.2 Misi ................................................................................................................. 12
2.1.3 Tujuan ............................................................................................................ 12
2.1.4 Sasaran ........................................................................................................... 13
2.1.5 Strategi ........................................................................................................... 13
2.1.6 Kebijakan ........................................................................................................ 14
2.2 Rencana Kinerja .......................................................................................... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................... 16
3.1 Capaian Kinerja Organisasi .......................................................................... 16
3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 .............................................. 23
3.3 Realisasi Anggaran ...................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Perjanjian Kinerja 2. Dokumentasi kegiatan
1
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang
memadai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta merupakan
laporan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan terkait dengan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pelaksana urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan sub urusan kebakaran, maka Dinas Kebakaran memiliki tanggungjawab yang
besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan kebijakan
daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi. LKIP juga berperan sebagai alat kendali
dan alat penilai kinerja, dalam perspektif yang lebih luas LKIP berfungi sebagai media
pertanggungjawaban kepada publik.
Penyusunan LKIP Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang
ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran
tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian
indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan
pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah
oleh Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta kepada Walikota Yogyakarta yang telah disusun dan
dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini
merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2018.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta merupakan hasil perumusan
dari rangkaian proses sistematis dan berkelanjutan yang terkait dengan rencana kerja perangkat
daerah dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia untuk mencapai
tujuan organisasi. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pasal 7 ayat (1) Renstra
Perangkat Daerah yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan, rencana
2
pembangunan disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah serta berpedoman
Rencana Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Dasar (RPJMD) Tahun 2017-2022.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pelaksanana Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Tahun
2017 dilandasi dasar hukum, sebagai berikut :
a. UU No. 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
b. Undang- undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
g. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
h. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
i. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun
2018 adalah :
a. Memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja
instansi sehingga diketahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan penyelenggaraan
pemerintah dan pelaksanaan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsinya
b. Memberikan feedback terhadap upaya peningkatan kinerja tahun berikutnya
c. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaran pelayanan publik di
bidang pemadaman kebakaran
d. Sebagai media koreksi, perbaikan dan pengembangan Program dan Kegiatan Kerja PD
pada periode kerja selanjutnya
e. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi PD untuk meningkatkan kinerjanya.
3
1.4 Gambaram Umum Organisasi
Dinas Kebakaran adalah Perangkat Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota
Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2016 tentang susunan organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata
kerja Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta. Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta sebagai unsur pelaksana
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sub urusan
kebakaran yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota. Adapun fungsi Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis sub urusan kebakaran;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sub urusan kebakaran;
c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di sub urusan kebakaran;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan sub urusan kebakaran;
e. pengelolaan sekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan
pelaporan;
f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi dan pelaporan sub urusan kebakaran.
1.5 Susunan Organisasi dan Personil
Berdasarkan susunan organisasinya Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dikepalai oleh
seorang Kepala Dinas dibantu Sekretaris dan 2 (dua) Kepala Bidang. Sekretaris dibantu oleh 2 (dua)
Kasubbag. Sedangkan masing-masing Kepala bidang dibantu oleh 2 (dua) Kepala Seksi dan
beberapa staf yang melaksanakan pelayanan di bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
4
Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas kebakaran Kota Yogyakarta
1.6 Kepegawaian
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta memiliki
sumberdaya manusia dalam jumlah dan kapasitas yang belum memadai.
Tabel 1
Data Jumlah Pegawai Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta
No Jenis Pegawai
Tahun
2017 2018
1 PNS 62 59
2 Tenaga Bantu (Naban) 19 19
3 Tenaga Teknis Kebakaran (BALAKAR) 30 24
Jumlah 111 102
Sumber : Data Nominatif Pegawai, Dinas Kebakaran 2018
KEPALA
BIDANG PENCEGAHAN KEBAKARAN
SEKSI PENCEGAHAN & PENGAWASAN
PENGENDALIAN
BIDANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SEKSI OPERASIONAL & PENYELAMATAN
SEKSI PENGELOLAAN SARANA PRASARANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN, PERENCANAAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SEKSI PENYULUHAN & EDUKASI
UNIT PELAKSANA
TEKNIS
5
Berdasarkan analisa jabatan dan beban kerja tahun 2018, jumlah kebutuhan pegawai pada
Dinas Kebakaran sebanyak 123 pegawai. Dengan demikian, berdasarkan kondisi data
jumlah pegawai sebagaimana tersebut pada tabel 1 diatas masih ada kekurangan pegawai
pada tahun 2018 sebanyak 21 pegawai.
Apabila dilihat berdasarkan jenis kelaminnya sebagian besar merupakan pegawai laki-laki \
Tabel 2
Komposisi Pegawai Dinas Kebakaran Tahun 2018
No. Jenis Kelamin Tahun
2017 % 2018 %
1. Laki-Laki 100 99,09 90 88,23
2. Perempuan 11 9,90 12 11,76
Jumlah 111 102
Sumber : Data Nominatif Pegawai, Dinas Kebakaran 2018
Adapun komposisi jabatan di lingkungan Dinas Kesehatan menurut hasil analisa jabatan dan
beban kerja tahun 2018 sebagai berikut
1. Jabatan Sruktural sebanyak 10
2. Jabatan Fungsional Umum sebanyak 23
Pengisian formasi jabatan strutural sampai dengan tahun 2018 sebanyak 9 orang, sehingga
masih ada kekurangan 1 orang yaitu jabatan Kepala Dinas.
Tabel 3 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
No Jabatan Jumlah
2017 2018
1 Kepala - -
2 Sekretaris 1 orang 1 orang
3 Kepala Bidang
Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran 1 orang 1 orang
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran 1 orang 1 orang
4 Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bag. Umum dan Kepegawaian 1 orang 1 orang
Kepala Sub Bag. Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
1 orang 1 orang
5 Kepala Seksi
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengawasan Pengendalian
1 orang 1 orang
Kepala Seksi Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran
1 orang 1 orang
Kepala Seksi Operasional dan Penyelamatan 1 orang 1 orang
Kepala Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kebakaran
1 orang 1 orang
6 Fungsional Umum 34 orang 31 orang
7 Tenaga Bantuan (Naban) 19 orang 19 orang
8 Tenaga Teknis (Balakar) 30 orang 24 orang
Sumber : Data Nominatif Pegawai, Dinas Kebakaran 2018
6
1.7 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta memiliki
beberapa sarana dan prasarana pendukung sebagaimana terinci pada tabel berikut:
Tabel 4 Daftar Jenis Barang dan Kondisinya
Per 01 Desember 2018
NO JENIS BARANG JUMLAH SATUAN
2018 2017
1 AC 5 4 Unit
2 Air Lifting Bag Set 1 1 Unit
3 Air Purifier (CHT) 3 1 Buah
4 Tabung APAR 261 565 Buah
5 Alat pendeteksi banjir - 1 Unit
6 Alat pengisian APAR 1 1 Unit
7 Lemari 112 123 Buah
8 Antena - 4 Buah
9 AVL System set mobile radio frequency 2 2 Unit
10 BA compressor/pengisi tabung oksigen 1 1 Unit
11 Baju tahan api 5 8 Buah
12 Base station 1 1 Buah
13 Blower 2 2 Unit
14 Breathing appartus air /O2 4 5 Unit
15 Cain Saw 3 53 Unit
16 Camcoder MD 10000 1 1 Unit
17 Card vidio capture - 1 Unit
18 Charger aki - 1 Unit
19 Compressor 4 2 Unit
20 Concrete crusher set 1 1 Unit
21 Dispenser 4 3 Unit
22 Display/ running text 1 1 Unit
23 Dongkrak 2 2 Unit
24 Double Pulley (tandem speed) 5 5 Unit
25 Drag bar 2 77 Buah
26 EWWS - 4 Unit
27 Exhaust fan (CHT) 2 2 Unit
28 Filling kabinet 17 20 Buah
29 Fire escape chute 1 1 Buah
30 Fire Helmet 82 78 Buah
31 Full face masker 10 10 Buah
32 Gantol 8 8 Buah
33 Gbr Presiden/ Wakil Presiden 1 1 Set
34 Genset - 45 Unit
35 GM 338 transceiver 3 3 Unit
36 Imenta/ Gordyn dan rail 1 1 Unit
37 Grease pump 1 1 Unit
38 Handy talkie 188 238 Buah
39 HD external 10 10 Buah
40 Harness 27 30 Buah
41 Hose binder 1 1 Buah
42 Jaket tahan panas 50 75 Buah
43 Jam dinding 3 3 Buah
44 Jaring penyelamat 2 6 Buah
45 Kabel roll mee 2 2 Buah
46 Kaca mata + ear com 11 28 Buah
47 Kamera CCTV 1 1 Unit
48 Kamera foto difital SLR 4 3 Unit
49 Kamera video digital 1 1 Unit
50 Karpet 1 1 Buah
51 Kipas Angin 7 13 Unit
52 Komputer PC 9 16 Unit
7
53 Kursi 76 118 Buah
54 Lambang Garuda Pancasila 1 1 Buah
55 Layar LCD 3 1 Unit
56 LCD Projector 1 2 Unit
57 TV 6 5 Unit
58 Locker 2 Buah
59 Master stream nozzle 12 9 Buah
60 Megaphone 7 5 Buah
61 Meja 41 53 Buah
62 Mesin faximile 1 1 Unit
63 Mesin ketik 2 3 Unit
64 Mesin pompa air - 25 Unit
65 Mesin penyedot lumpur 3 3 Unit
66 Mesin presensi sidik jari 1 1 Unit
67 Mobil PK 11 9 Unit
68 Mobil Rescue PK 1 1 Unit
69 Monitor 5 5 Unit
70 Multi 25 M 1 1 Buah
71 Multigas detector 1 1 Buah
72 Notebook 9 6 Unit
73 Nozzle duduk/ groung monitor 1 1 Buah
74 Paket radio UHF - 2 Unit
75 Pelampung model tabung 26 30 Buah
76 Perahu karet - 1 Buah
77 Pesawat telepon 7 7 Unit
78 Peti uang (brangkas) 1 1 Buah
79 Pick up 1 2 Unit
80 Pompa air 1 24 Buah
81 Ponsel CDMA 1 1 Unit
82 Power cutter 1 1 Unit
83 Printer 8 8 Unit
84 Rak besi siku 6 5 Buah
85 Rescue set 2 2 Unit
86 Rig 13 14 Unit
87 Roll kabel 50m 2 2 Buah
88 Scanner 1 1 Unit
89 Senapan pelontar tali 1 1 Buah
90 Senter (Halogen) - 25 Buah
91 Sepatu Harvick 80 80 Buah
92 Sepeda 1 2 Unit
93 Sepeda motor 16 60 Unit
94 Solar cell - 3 Unit
95 Tation wagon 4 3 Unit
96 Tali carmantel 4 4 Buah
97 Tali dadung 4 4 Buah
98 Tangga Alumunium 1 1 Buah
99 Telemetri - 1 Unit
100 Tenda komando 2 2 Buah
101 Topeng masker 50 60 Buah
102 Tower antena 1 2 Unit
103 Transceiver – transmiter 13 13 Unit
104 UHF wirelestuner 1 1 Unit
105 UPS 15 26 Unit
106 V belt 3 3 Unit
107 Vacuum 1 1 Unit
108 Vacuum cleaner 1 1 Unit
109 Vertical rescue - 45 Unit
110 Whiteboard - 2 Buah
111 WIFI LAN adapter 1 1 Unit
112 Wireless 2 2 Unit
113 Wireless acces point 1 1 Unit
114 Zice 1 1 Unit
115 Branchpipe With Variable Nozzle 26
116 Selang pemadam 40
8
117 Y Connection 2
118 Komputer Tablet (samsung galaxy tab 2.7) 1
119 Meja Kursi Tamu 1
120 Flow meter 1
121 Bangunan/gedung kantor 1 Unit
122 Bangunan Pos Pemadam Kebakaran 1 Unit
123 Hydran Umum 3 Unit
124 Tandon Air 16 Unit
* Tabung APAR tersebar dipinjam pakai di wilayah dan perangkat daerah Pemkot.
Sumber Data : Buku Inventaris Dinas Kebakaran tahun 2018
1.8 Anggaran Belanja
Dalam rangka pencapaian target kinerja tahun 2018 Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta
didukung Anggaran Belanja Daerah. Total Anggaran Belanja Daerah Tahun 2018 sebesar
Rp.8.191.154.367,00 atau turun sebesar 19 % dari tahun 2017 sebesar Rp 10.112.689.085,-
Adapun komposisi belanja Dinas kebakaran dibandingkan dengan tahun anggaran
sebelumnya sebagai berikut
Tabel 5 Jumlah Alokasi Anggaran Belanja
Jenis Belanja TA 2018
(Rp) Proporsi
(%) TA 2017
(Rp) Proporsi
(%)
Belanja Tidak Langsung (BTL)
3.401.846.693,00 41,73 3.278.074.644,00 32,41
Belanja Langsung (BL)
4.748.302.775,00 58,26 6.834.614.441,00 67,58
JUMLAH TOTAL 8.150.149.468,00 10.112.689.085,00
Sumber Data : DPA SKPD Dinas Kebakaran 2018
1.8.1. Anggaran Belanja Tidak Langsung
Kenaikan besaran anggaran belanja tidak langsung pada Dinas Kebakaran di TA 2018
sebesar 5,02 % karena mengikuti kebutuhan PD dan adanya peraturan serta kebijakan yang
berlaku di Pemerintah Kota Yogyakarta. Adapun rincian alokasi penggunaan anggaran
belanja tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini.
9
Tabel 6 Anggaran Belanja Tidak langsung Th 2017
No Rincian Anggaran (Rp)
2018 2017
1. Gaji Pokok 2.617.934.340,00 2.560.680.393,00
2. Tunjangan Keluarga 274.916.149,00 244.021.222,00
3. Tunjangan jabatan 92.323.000,00 75.411.000,00
4. Tunjangan Fungsional Umum 140.320.500,00 142.434.000,00
5. Tunjangan Beras 168.984.828,00 160.857.493,00
6. Tunjangan PPh/ Khusus 3.164.723,00 8.088.939,00
7. Pembulatan Gaji 43.000,00 49.848,00
8. Asuransi Kesehatan 74.914.070,00 73.762.871,00
9. Jaminan Kecelakan Kerja 5.670.661,00 5.103.032,00
10. Jaminan Kematian 23.574.422,00 6.378.801,00
11. Acress 1.741.806,00 0,00
Jumlah 3.442.851.592,00 3.278.074.644,00
Sumber Data : DPA SKPD Dinas Kebakaran 2018
1.8.2.Anggaran Belanja Langsung
Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta tahun 2018
dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya mengalami penurunan karena
menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan anggaran Pemerintah Kota Yogyakarta. Adapun
alokasi belanja langsung menurut program sesuai dengan rencana kerja (Renja) yang
disusun sebagai berikut ini:
Tabel 7 Anggaran Belanja Langsung Tahun 2017
No Program / Kegiatan Anggaran Th 2018
(Rp)
Anggaran Th 2017
(Rp)
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.298.242.690 1.902.832.941
1.1. KegiatanPenyediaanRapat-rapat Konsultasi dan Koordinasi 161.866.000 172.024.000
1.2. Kegiatan Penyediaan Jasa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 667.947.650 824.444.200
1.3. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran. 468.429.040 906.364.741
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1.259.861.384 1.132.896.500
2.1. Kegiatan Pemeliharaan Gedung/Kantor/Tempat 176.843.884 133.580.000
2.2. Kegiatan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 1.083.017.500 999.316.500
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 40.000.000 205.000.000
3.1 Bimbingan Teknis dan Diklat Peningkatan Aparatur 40.000.000 205.000.000
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
17.100.000 38.200.000
4.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kierja SKPD.
17.100.000 38.200.000
5. Program Pencegahan Kebakaran 1.310.085.701 1.846.140.000
5.1 Pencegahan Bahaya Kebakaran 871.900.701 1.450.155.000
5.2 Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran 438.185.000 395.985.000
6. Program Penanggulangan Kebakaran 823.013.000 1.709.545.000
6.1. Penanganan Kebakaran 583.013.000 1.342.650.000
6.2 Pengelolaan Sarana Prasarana Kebakaran 239.745.000 366.895.000
JUMLAH TOTAL 4.748.302.775 6.834.614.441
Sumber Data : DPA SKPD Dinas Kebakaran 2018
10
1.8.3. Anggaran Pendapatan
Target pendapatan pada Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Tahun 2017 adalah sebesar Rp
34.550.000,-. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Target Pendapatan Dinas Kebakaran
Kota Yogyakarta Tahun2017
No Uraian Pendapatan
Th 2018 (Rp)
Pendapatan Th 2017
(Rp)
Pendapatan Th 2016
(Rp)
Pendapatan Th 2015
(Rp)
Pendapatan Th 2014
(Rp)
1.
Pendapatan Retribusi Daerah (Sewa Mobil PK)
32.350.000,00
34.550.000,00
0
0
0
JUMLAH 32.350.000,00 34.550.000,00 0 0 0
Sumber Data : DPA SKPD Dinas Kebakaran 2018
1.9 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH
1.9.1 Kondisi Geografis Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta merupakan ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
menyandang beberapa predikat antara lain sebagai kota pendidikan, kota budaya, pusat
perdagagan dan jasa, kota pariwisata dan sebagainya. Oleh karenanya, dengan predikat
yang disandangnya maka banyak penduduk dari luar Kota Yogyakarta bahkan luar Propinsi
DIY yang mencari nafkah dan bermata-pencaharian di Kota Yogyakarta. Dampaknya adalah
banyak penduduk yang bertempat tinggal tetap atau tinggal sementara.
Dengan luas wilayah hanya sebesar 32,5
km² terdiri dari 14 Kecamatan dan 45
Kelurahan, meliputi 614 RW dan 2.322
RT, didukung dengan kondisi mobilitas
penduduk yang tinggi, berdasarkan data
statistik BPS tahun 2016 jumlah
penduduk +/- 417.744 jiwa dengan
kepadatan penduduk +/- 12.000
jiwa/km², maka tentunya menimbulkan
resiko tinggi terhadap kesenjangan
sosial dan bencana khususnya bencana
kebakaran
Fakta bahwa kondisi geografis yang demikian itulah, maka mendasarkan pada Peraturan
Pemerintah RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota
dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 71 Tahun 2016 tentang susunan organisasi,
kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, menyebutkan
bahwa kewenangan Pemerintah Kota dalam urusan pemerintahan daerah salah satu
urusan wajibnya adalah di bidang kebakaran.
11
1.9.2. Isyu Strategis
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat)
di masa datang. Adapun isyu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kebakaran adalah perkembangan kependudukan (demografis) di Kota Yogyakarta yang semakin
meningkat sehingga tuntutan adanya kebutuhan rumah tinggal/bangunan perkantoran/
perdagangan juga semakin tinggi, sementara keadaan geografis tidak luas.
Beberapa permasalahan utama (strategic isyu) yang dihadapi berkaitan dengan isyu strategis
tersebut antara lain
1. Kesadaran masyarakat dalam hal proteksi terhadap bahaya kebakaran masih kurang, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kasus kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik (konsleting)
2. Kepadatan arus lalu lintas yang mengganggu mobilisasi mobil pemadam kebakaran bilamana
terjadi bencana kebakaran
3. Lokasi perkampungan/permukiman yang padat dan minimnya akses menuju rumah-rumah
penduduk
12
BAB II Perencanaan Kinerja
2.1 RENCANA STRATEGIK
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis (Renstra)
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab
tuntutan lingkungan strategis. Dengan demikian Renstra merupakan proses yang berorientasi pada
hasil yang diinginkan selama kurun waktu tertentu dengan memperhitungkan faktor - faktor
internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor- faktor ekternal yang berupa peluang dan
tantangan. Guna mencapai tujuan organisasi dokumen renstra memuat visi , misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, program serta kegiatan yang realistis dan terukur sebagai pedoman segenap anggota
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan.
Dokumen perencanaan stratejik tingkat PD berupa dokumen Renstra Dinas Kebakaran Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari dokumen perencanaan stratejik tingkat
kota berupa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta
Tahun 2017-2022.
2.1.1 VISI
Berpedoman pada visi, misi dan sasaran pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022
tersebut diatas maka sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk membantu Walikota
Yogyakarta dalam penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana publik dan
permukiman maka Dinas Kebakaran menetapkan Visi :
“Menjadi Pelaksana Pencegahan, Penanggulangan dan Penyelamatan Kebakaran
yang antisipatif, responsif dan profesional”
2.1.2 MISI
Dalam rangka mewujudkan visi dinas maka ditetapkan misi Dinas Kebakaran sebagai
berikut :
a. Mengembangkan manajemen pencegahan, penanggulangan dan penyelamatan kebakaran;
b. Mengembangkan Sistem Informasi Antisipasi Kebakaran yang aplikatif dan partisipatif dalam
pencegahan, penanggulangan dan penyelamatan kebakaran.
2.1.3 TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang merupakan
hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Mengacu kepada
visi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu
13
lima tahun Dinas Kebakaran Tahun 2017-2022 yaitu memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas
Kinerja Instansi sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan
kebijakan pembangunan daerah.
2.1.4 SASARAN
Setelah ditetapkan tujuan, selanjutnya ditentukan sasaran yang merupakan penjabaran dari
tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka
waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.
Sasaran dirumuskan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sasaran merupakan
(target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu
kegiatan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun
2017–2022 dalam upaya menuju tercapainya visi Dinas Kebakaran, maka ditetapkan Sasaran
Rencana Strategis Kebakaran Tahun 2017 - 2022 yaitu Ketahanan dan keselamatan kebakaran
meningkat.
Guna mengukur keberhasilan pencapaian sasaran, maka masing-masing sasaran memiliki
indikator kinerja sasaran sebagai mana termuat dalam matriks berikut.
Tabel 9
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan PD
Tahun 2017-2022
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
Mewujudkan
ketahanan daerah
dalam pencegahan,
penanggulangan
kebakaran dan
penyelamatan
Ketahanan dan
keselamatan
kebakaran
meningkat
Indeks ketahanan dan
keselamatan
kebakaran 97 97,60 97,90 98,50 98,80 99,40
2.1.5 STRATEGI
Untuk melaksanakan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Kebakaran diperlukan
strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan pencegahan kebakaran
b. Peningkatan penanggulangan kebakaran
14
2.1.6 KEBIJAKAN
a. Meningkatkan edukasi proteksi kebakaran;
b. Meningkatkan pengelolaan hidran kering;
c. Meningkatkan pelayanan rekomendasi kebakaran;
d. Meningkatkan ketrampilan petugas kebakaran;
e. Meningkatkan sarana dan prasarana penanganan kebakaran;
f. Meningkatkan ketepatan waktu penyelamatan kebakaran.
2.2 RENCANA KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran
dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan akan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Dokumen Rencana
Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan,
Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Dalam perjalanan waktu pelaksanaan Rencana Kinerja, terbit Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 62
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/ Kota yang harus segera diimplementasikan.
Tabel 10 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018
NO. SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET
(1) (2) (3) (4)
1
Ketahanan dan keselamatan kebakaran
meningkat Indeks ketahanan dan keselamatan kebakaran
97,60
Selanjutnya sebagai wujud pernyataan komitmen atau tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya, maka rencana kinerja tahunan ditetapkan
sebagai penetapan PD dengan rumusan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Penetapan
Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan Surat Edaran Menteri Negara PAN
Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.
15
Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi
dan kinerja aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Adapun penetapan kinerja Dinas Kebakaran adalah sebagai berikut :
Tabel 11 Penetapan Kinerja Tahunan Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
(1) (2) (3) (4)
1
Ketahanan dan
keselamatan
kebakaran
meningkat
1. Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
2. Persentase edukasi proteksi kebakaran
96%
96%
Program Pencegahan Kebakaran
1. Kegiatan Pencegahan Bahaya Kebakaran
2. Kegiatan Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran
1.310.086.000
871.900.701
438.184.000
1. Persentase tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit
100% Program Penanggulangan Kebakaran
1. Kegiatan Penanganan Kebakaran
2. Kegiatan Pengelolaan Sarana Prasarana Kebakaran
823.013.000
583.268.000
239.745.000
Sumber : Bidang-bidang pada Dinas Kebakaran
16
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk memberikan jawaban dan penjelasan dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan
atau kegagalan dalam melaksanakan visi dan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penilaian keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam
Visi dan Misi Dinas Kebakaran. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu
penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok pengukuran yang telah tercantum
dalam Renstra Perangkat Daerah.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran
dan penilaian dalam proses penyusunan/ kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh
terhadap pencapaian sasaran tujuan.
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Yogyakarta, dan
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, merupakan organisasi
perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan sub urusan kebakaran. Adapun tujuan dibentuknya Dinas Kebakaran
sebagai perangkat daerah dalam rangka mendukung dan mewujudkan Misi ke 6 sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 adalah mewujudkan ketahanan
daerah dalam pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
Tabel 12
Tujuan Perangkat Daerah
Pernyataan Misi Tujuan PD Indikator Tujuan PD Formula Indikator Tujuan PD
Target Tujuan PD
Awal Akhir
Misi 6 : Membangun sarana dan prasarana publik dan permukiman
Mewujudkan ketahanan daerah dalam pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan
Indeks ketahanan dan keselamatan kebakaran
30% ketepatan waktu rekomendasi proteksi kebakaran+ 30% edukasi ptoteksi kebakaran+ 40 % response time
97,00 99,40
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
17
Bahwa dalam rangka mewujudkan ketahanan daerah dalam pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan, maka sasaran perangkat yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut
Tabel 13
Sararan Perangkat Daerah
Sasaran PD Indikator Sasaran PD
Formula Indikator Sasaran PD
Target sasaran PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Ketahanan dan keselamatan kebakaran meningkat
Indeks ketahanan & keselamatan kebakaran
30% ketepatan waktu rekomendasi proteksi kebakaran+ 30% edukasi ptoteksi kebakaran+ 40 % response time
97,00 97,60 97,90 98,50 98,80 99,40
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Adapun program-program yang dijalankan Dinas Kebakaran untuk mencapai target sasaran
perangkat daerah sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai berikut
Tabel 14
Program-Program Dinas Kebakaran
Program PD Indikator Program PD
Formula Indikator Program PD
Target Program PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Program pencegahan kebakaran
Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
(Jumlah rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu dibagi jumlah permohonan rekomendasi proteksi kebakaran) x 100%
95% 96% 97% 98% 99% 100%
Persentase edukasi proteksi kebakaran
50%(Jumlah penyuluhan proteksi kebakaran di titik rawan bencana kebakaran dibagi jumlah titik rawan bencana kebakaran) + 50%(Jumlah edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik yang dilayani dibagi jumlah permohonan edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik) x 100%
95% 96% 96% 97% 97% 98%
Program penanggulangan kebakaran
Persentase Tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 15 menit
(Jumlah kejadian yang ditangani dalam waktu tanggap dibagi jumlah kejadian keseluruhan) x 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Memasuki tahun kedua RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022, capaian kinerja program Dinas
Kebakaran tahun 2018 sebagai berikut :
18
1. Program Pencegahan Kebakaran
Program pencegahan kebakaran merupakan program upaya yang dilakukan Dinas
Kebakaran dalam rangka mencegah terjadinya bahaya kebakaran. Adapun kegiatan yang
dilakukan antara lain :
a. Pemberian rekomendasi proteksi bagi masyarakat yang akan mendirikan bangun
bangunan di wilayah Kota Yogyakarta. Adapun target penyelesaian adalah 3 (hari)
dengan dokumen persyaratan lengkap seperti gambar atau design bangunan guna
diidentifikasi titik rawan kebakaran sesuai tipe atau klas bangunan. Sedangkan
pengawasan dilakukan pada saat uji kelayakan sebelum bangunan difungsikan atau
digunakan.
Tabel 15
Data Pengajuan Permohonan Rekomendasi Proteksi Kebakaran Tahun 2018
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
b. Pembangunan konstruksi hidran air kampung
Berdasarkan dokumen Detail Engineering Design (DED) pembangunan konstruksi hidran
aktif di wilayah perkampungan Kota Yogyakarta, terdapat 18 titik yang direncanakan.
Mengingat adanya keterbatasan anggaran baru terealisasi di 3 (tiga) kampung selama
kurun waktu tahun anggaran 2015 s.d 2017 yaitu
1) Kampung Pathuk, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan
2) Kampung Kauman, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton.
3) Kampung Prawirodirjan, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan
Untuk pembangunan di kampung prawirodirjan belum mencakup seluruh wilayah
mengingat penganggarannya terbatas selama 2 (dua) tahun anggaran yaitu tahun
anggaran 2015 s.d 2016, namun demikian pembangunan hidran ini sudah dapat
difungsikan.
Kendala utama pembangunan hidran aktif sebagai upaya pencegahan disamping
keterbatasan anggaran adalah sulitnya lahan, sumber air dan ketersediaan daya listrik.
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan kebakaran tetap dilakukan adalah
dengan pembangunan jaringan hidran kering yang pada tahun anggaran 2018
dilaksanakan di 6 titik yaitu
1) Kampung Basen, Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede
2) Kampung Ledok Tukangan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan
Indikator Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jumlah
jumlah permohonan rekomendasi proteksi
kebakaran 37 22 34 34 49 13 30 29 32 29 37 43 389
Jumlah rekomendasi proteksi kebakaran yang
diproses tepat waktu 37 22 34 34 49 13 30 29 32 29 37 43 389
Persentase Rekomendasi
Proteksi Kebakaran Yang
Diproses Tepat Waktu
19
3) Kampung Gemblakan, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan
4) Kampung Corkrodirjan, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan
5) Kampung Jlagran, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen
6) Kampung Karangwaru, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo
c. Pengawasan
Kegiatan pengawasan di tahun 2018 dilakukan melalui pemeriksaan sarana perlindungan
bangunan sebanyak 300 bangunan tersebar di wilayah Kota Yogyakarta
d. Penyuluhan kebakaran
Kegiatan penyuluhan kebakaran kepada masyarakat dilakukan dalam rangka mengajak
masyarakat agar peduli terhadap bahaya kebakaran, utamanya pada tindakan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Tabel 16
Jumlah Penyuluhan Proteksi Kebakaran Tahun 2018
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
e. Edukasi proteksi kebakaran
Kegiatan edukasi proteksi kebakaran terutama memberikan pendidikan dan pengenalan
terhadap bahaya kebakaran pada anak-anak usia sekolah. Jumlah permohonan edukasi
proteksi kebakaran bagi anak didik selama tahun 2018 dan yag dilayani sebagaimana
tersebut dalam tabel dibawah.
Tabel 17
Jumlah Permohonan dan pelaksanaan Edukasi Proteksi Kebakaran Bagi Anak Didik Tahun 2018
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
f. Capaian Kinerja Program
1) Indikator Program : Persentase Rekomendasi Proteksi Kebakaran Yang Diproses
Tepat Waktu
Target indikator kinerja program yang direncanakan pada tahun 2018 sebesar 96%,
artinya target minimal yang harus dicapai dalam melakukan proses pemberian
rekomendasi tepat waktu terhadap jumlah permohonan rekomendasi.
Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jumlah
Jumlah penyuluhan proteksi kebakaran di
titik rawan bencana kebakaran 0 5 5 6 5 5 5 6 5 5 4 4 55
Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jumlah
Jumlah edukasi proteksi kebakaran bagi anak
didik yang dilayani7 12 18 16 6 11 - 2 8 9 8 9 106
jumlah permohonan edukasi proteksi
kebakaran bagi anak didik7 12 18 16 6 11 - 2 8 9 8 10 107
20
Apabila dibandingkan dengan rencana target kinerja 2017 sebesar 95%, maka
terdapat kenaikan target kinerja sebesar 1 %.
Berdasarkan data yang dihimpun menunjukkan bahwa dari pengajuan rekomendasi
proteksi bahaya kebakaran sebanyak 389 permohonan dapat terselesaikan tepat
waktu sebanyak 389 atau tercapai 100%. Dengan demikian, dari rencana target
minimal sebesar 96% yang harus diselesaikan dapat terpenuhi, bahkan terlampaui.
Tabel 18
Capain indikator Program
Persentase Rekomendasi Proteksi Kebakaran Yang Diproses Tepat Waktu
Tahun 2017 dan 2018
Formula Indikator Program
Capaian Target Kinerja
2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi
(Jumlah rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu dibagi jumlah permohonan rekomendasi proteksi kebakaran) x 100%
95% (347/ 347)x100% = 100%
96% (389/389)x100% = 100%
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Selama kurun waktu 2 (dua) tahun, terdapat kenaikan jumlah permohon
rekomendasi proteksi kebakaran sebesar 1,06% atau sebanyak 367 permohonan di
tahun 2017 menjadi 389 permohonan di tahun 2018. Artinya bahwa kesadaran
masyarakat terhadap upaya proteksi bahaya kebakaran sudah tinggi.
Berdasarkan tabel 18 diatas menunjukkan bahwa banyaknya permohonan
rekomendasi proteksi kebakaran, secara keseluruhan telah dilakukan proses secara
tepat waktu. Adapun pencapaian target ini merupakan pencapaian target program
yang masuk kategori amat baik.
2) Indikator program : Persentase Edukasi Proteksi Kebakaran
Target indikator program yang direncanakan pada tahun 2018 sebesar 96%, artinya
target minimal yang harus dicapai dalam melakukan penyuluhan, dan edukasi
proteksi kebakaran bagi anak didik.
21
Tabel 19
Capaian indikator Program
Persentase Edukasi Proteksi Kebakaran
Tahun 2017 dan 2018
Formula Indikator Program
Capaian Target Kinerja
2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi
50%(Jumlah penyuluhan proteksi kebakaran di titik rawan bencana kebakaran dibagi jumlah titik rawan bencana kebakaran) + 50%(Jumlah edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik yang dilayani dibagi jumlah permohonan edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik) x 100%
95%
(50% x (50/ 50)) + (50% x (66/67)) x 100% = 99,25 %
96%
(50%x(55/55)) + (50%x(105/107)) x 100% = 99,53
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Capaian kinerja program berdasarkan indikator persentase edukasi proteksi
kebakaran tahun 2018 mencapai 99,53%, atau naik sebesar 0,28% dari capaian
kinerja tahun 2017. Kenaikan capaian kinerja dari tahun sebelumnya dipengaruhi
oleh jumlah kelompok sasaran masyarakat yang meningkat.
Bahwa dengan capaian kinerja indikator program sebesar 99,53 % masuk dalam
kategori amat baik, artinya dari 55 (limapuluh lima) kegiatan penyuluhan proteksi
kebakaran di wilayah yang direncanakan secara keseluruhan dapat terselenggara
100%. Sedangkan dari 107 permohonan edukasi proteksi kebakaran yang diajukan
oleh sekolah, terselenggara 105 kegiatan, 2 permohonan tidak dapat dilaksanakan
dikarenakan faktor cuaca.
2. Program Penanggulangan Kebakaran
Program penanggulangan kebakaran merupakan upaya pemadaman terhadap kejadian kebakaran.
Namun demikian, dalam perkembangannya tidak hanya menangani pemadaman atau penanggulangan
kebakaran saja tetapi juga penanggulangan lainnya yaitu bahaya sengatan lebah, evakuasi terhadap
binatang, kendaraan yang terjebak akses jalan dll. yang dibutuhkan masyarakat.
Adapun data kejadian bencana kebakaran yang dapat ditanggulangi selama kurun waktu
tahun 2018 sebagai berikut :
Tabel 20
Target dan Realisasi Kinerja Program Penanggulangan Kebakaran
Tahun 2017 dan 2018
No.
Capaian Target Kinerja
2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi
1 100% (150/ 150) x 100% = 100% 100% (103/103)x 100 % = 100%
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
22
Dari data tersebut diatas, nampak bahwa capaian kinerja yang diharapkan dari jumlah
kejadian tercapai 100 %. Artinya dari target “Respon Time pemadam kebakaran maksimum 11
menit” dapat terealisasi sehingga masuk dalam kategori amat baik.
Mengacu pada target respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit yang tercapai
sesuai target, disebabkan
a. Dilaksanakannya kegiatan pelatihan rutin bagi petugas operasional, sebagai peningkatan
ketrampilan SDM.
b. Dilaksanakannya pengiriman SDM ke Diklat-diklat pemadam bersertifikasi sebagai
peningkatan profesionalitas dan kualitas SDM.
c. Pemanfaatan sarana dan prasarana pemadaman yang ada.
d. Adanya forkom Damkar se DIY sebagai upaya peningkatan kerjasama dan wewenang
wilayah dalam hal pemadaman kebakaran.
Pencapaian target- target diatas dipengaruhi oleh sarana prasarana yang dimiliki dan
optimalisasi SDM yang ada. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan Dinas Kebakaran terhadap
masyarakat, dilakukan pelatihan rutin bagi pasukan pemadam yang berfungsi untuk
meningkatkan kualitas dan mengirimkan personil ke pendidikan dan pelatihan pemadam
sehingga personil bersertifikasi sebagai bukti nyata komitmen Dinas Kebakaran untuk
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
3.2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2018
Analisis atas capaian Indikator Kinerja Utama dilakukan pada Indikator Kinerja Utama
yang termuat dalam Penetapan Kinerja 2018 Dinas Kebakaran sbb:
Tabel 21
Capaian Indikator Kinerja 1 Program Pencegahan Kebakaran
Indikator Kinerja Capaian
2017
Capaian 2018 Target
Jangka
Menengah
(2019)
Capaian s/d th.
2017 terhadap
target Jangka
Menengah 2018
Target Realisasi %
Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
100% 96% 100% 100 97% 96%
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Target capaian kinerja rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu pada
tahun 2018 adalah sebesar 96 %. Artinya bahwa dari keseluruhan permohonan rekomendasi
minimal 96% tertangani. Adapun capaian kinerja penyelesaian permohonan rekomendasi
proteksi terealisasi 100%. Dengan demikian dapat melampaui dari dari target penyelesaian yang
direncanakan. Apabila dibandingkan dengan rencana target kinerja tahun 2017 sebesar 95%
maka penyelesaian terhadap permohonan rekomendasi proteksi kebakaran dari masyaralat
telah meningkat secara signifikan
23
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut adalah :
1. Pemenuhan Hardware dan software sarana prasarana untuk melaksanakan pelayanan
rekomendasi proteksi kebakaran
2. Peningkatan kualitas berupa kemampuan dan ketrampilan SDM di pelayanan rekomendasi
proteksi kebakaran
Tabel 22
Capaian Indikator Kinerja 2 Program Pencegahan Kebakaran
Indikator Kinerja Capaian
2017
Capaian 2018 Target Jangka
Menengah
(2019)
Capaian s/d th. 2017
terhadap target
Jangka Menengah
2018 (%)
Target Realisasi %
Persentase edukasi proteksi kebakaran
100% 96% 100% 100% 96 100%
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Target Persentase edukasi proteksi kebakaran pada tahun 2018 adalah 96 %, artinya dari
seluruh permohonan edukasi proteksi dan penyuluhan di wilayah minimal terlenggara 96%.
Adapun realisasi dari jumlah permohonan di tahun 2018 terealisasi 100 %. Apabila dibandingkan
dengan target kinerja tahun 2017 sebesar 95%, terdapat peningkatan target yang realisasinya
selama 2 tahun berturut turut yang realisasi tercapai bahkan terlampaui
Upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian target kinerja ini antara lain:
1. Adanya pendekatan pelayanan penyuluhan proteksi kebakaran di tingkat kelurahan
2. Kegiatan penyuluhan pada masyarakat di wilayah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya partisipasi masyarakat terhadap pencegahan kebakaran
3. Peningkatan kualitas SDM Dinas Kebakaran dan penguatan pada sarana prasarana yang
terkait pelayanan pada masyarakat
Tabel 23
Capaian Indikator Kinerja Program Penanggulangan Kebakaran
Indikator Kinerja Capaian
2017
Capaian 2018 Target
Jangka
Menengah
(2019)
Capaian s/d th. 2017
terhadap target
Jangka Menengah
2019(%)
Target Realisasi %
Persentase tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit
100 100 100 100 100 100
Sumber : Bidang Penanggulangan, Dinas Kebakaran
Pencapaian target kinerja sesuai indikator program dipengaruhi oleh beberapa upaya
antara lain
1. Dilaksanakannya kegiatan pelatihan rutin bagi petugas Damkar, sebagai peningkatan
ketrampilan SDM
24
2. Dilaksanakannya pengiriman SDM ke Diklat-diklat pemadam bersertifikasi sebagai
peningkatan profesionalitas dan kualitas SDM
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana pemadaman yang ada
4. Adanya forkom Damkar se DIY sebagai upaya peningkatan kerjasama dan wewenang
wilayah dalam hal pemadaman kebakaran
Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dihadapi
beberapa kondisi umum saat ini, seperti berikut merupakan daftar permasalahan dan upaya
pemecahannya
Tabel 24
Permasalahan dan Upaya Pemecahan Program
No PROGRAM /
KEGIATAN
PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
1 Program Pencegahan Kebakaran
1.1. Pencegahan Bahaya
Kebakaran
- belum meratanya si Jarik
Kampung (Sistem
Jaringan Proteksi di
Kampung), sebagai
sarana prasarana
penanggulangan awal
apabila terjadi bencana
kebakaran, mengingat
sebagian besar wilayah
kota Yogyakarta adalah
perkampungan padat
- Intensifikasi Pelatihan Satlakar yang sudah
terbentuk di wilayah.
- Dilaksanakannya penjaringan ke wilayah
terkait mapping Si Jarik Kampung
- Pembuatan DED Hidran Kampung untuk
lokasi prioritas
1.2. Penyuluhan dan
Edukasi
- Masih kurangnya
kesadaran masyarakat
atas partisipasi dan
pencegahan / proteksi
kebakaran
- Ditingkatkannya kesadaran masyarakat
melalui sosialisasi, penyuluhan di wilayah
- Dilaksanakannya simulasi kebakaran di
tempat strategis
- Dilaksanakannya edukasi proteksi
kebakaran ke anak didik
2. Program Penanggulangan Kebakaran
2.1 Penanganan
Kebakaran
a. Tidak imbangnya antara beban pekerjaan dengan personil, sarana prasarana yang tersedia
b. Belum idealnya WMK Kota Yogyakarta
c. Software yang mendukung layanan ke masyarakat
- Menambah line komunikasi agar memudahkan pelayanan ke masyarakat
- Optimalisasi personil yang ada - Mengadakan pelatihan rutin - Optimalisasi layanan dengan Jogja Smart
Service (JSS) - Wacana penambahan satu pos di alun alun
utara kraton
- Kerjasama dengan Dinkominfo
25
2.2. Pengelolaan Sarana
dan Prasarana
a. Pemenuhan sarana
prasarana pemadaman
kebakaran yang modern
dan sesuai dengan
kebutuhan
- Pengajuan anggaran APD (ALat Pelindung
Diri) bagi petugas.
- Optimalisasi sarana prasarana pemadaman
yang ada
3.3 REALISASI ANGGARAN
Berikut merupakan uraian realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Penyerapan total anggaran belanja pada Dinas Kebakaran Tahun 2018 sejumlah
Rp.7.657.854.989,40 atau sebesar 93,96 % dari rencana anggaran sejumlah
Rp.8.150.149.468,00. Realisasi anggaran belanja menurut kelompok belanja, realisasi belanja
tidak langsung sejumlah Rp.3.302.278.110,00 atau sebesar 97,07 % dari rencana anggaran
sejumlah Rp.3.401.846.693,00. Sedangkan realisasi belanja langsung sejumlah Rp.
4.355.576.879,40 atau sebesar 91,73 % dari rencana anggaran sejumlah Rp. 4.748.302.775,00
Apabila ditinjau dari realisasi anggaran per program yang berkaitan langsung dengan
masyarakat maka dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 25
Realisasi Anggaran Belanja Program tahun 2018
No. Sasaran Strategis
Indikator Sasaran
Kinerja Nama Program
Keuangan
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Ketahanan dan keselamatan kebakaran meningkat
Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
96% (389/ 389) X 100%
100 Program Pencegahan Kebakaran
Rp.1.310.085.701
Rp 1.212.990.000 92,59
Persentase edukasi proteksi kebakaran
96% 50*(55/ 55) + 50*(106/107) X 100%
99,53
Persentase tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit
100%
(103/ 103) X 100%
100 Program Penanggulangan Kebakaran
Rp 823.013.000
Rp 816.215.498,40 99,17
Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran 2018
Capaian kinerja anggaran tahun 218 untuk program pencegahan kebakaran kurang dari
100 % karena adanya permasalahan penyuluhan proteksi bahaya kebakaran tanpa
dilaksanakannya praktek pemadaman. Hal ini disebabkan lokasi perkampungan atau tempat
penyuluhan kurang mendukung bilamana dilakukan praktek pemadaman. Selain hal tersebut,
26
terdapat belanja bahan berupa bambu untuk alat peraga penyuluhan tidak terealisasi karena
adanya dukungan swadaya masyarakat.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinrja anggaran program tahun sebelumnya maka
terdapat penurunan anggaran karena adanya kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
Namun demikian capaian kinerja sesuai target dapat terealisasi dengan baik
Tabel 26
Realisasi Anggaran Belanja Program tahun 2017
No. Sasaran Strategis
Indikator Sasaran
Kinerja Nama Program
Keuangan
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Ketahanan dan keselamatan kebakaran meningkat
Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
95% (347/ 347) X 100%
100 Program Pencegahan Kebakaran
Rp 1.846.140.000
Rp 1.763.528.000 95,53
Persentase edukasi proteksi kebakaran
95% 50*(50/ 50) + 50*(66/67) X 100%
98,50
Persentase tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit
100%
(150/ 150) X 100%
100 Program Penanggulangan Kebakaran
Rp 1.709.545.000
Rp 1.394.623.500 81,58
Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran 2018
Dukungan program kegiatan-kegiatan per bidang lingkup Dinas Kebakaran secara spesifik dalam
rangka mendorong upaya penyelenggaraan administrasi kependudukan yang baik, adapun
uraian keluaran (output) dari masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Bidang Pencegahan Kebakaran
Pencegahan Kebakaran, pembangunan Si Jarik Kampung (Sistem Jaringan Proteksi
Kebakaran Kampung), pembuatan DED Hidran, layanan penerbitan rekomendasi proteksi
kebakaran, penyelenggaraan penyuluhan dan penerimaan anak didik dalam rangka edukasi
proteksi kebakaran menjadi kewenangan bidang ini. Layanan Rekomendasi Proteksi
Kebakaran dilakukan bagi pemohon IMB, dilakukan dengan pemeriksaan secara
admninistrasi dan dapat dilakukan pengecekan fisik terhadap permohonan
Sejak tahun 2017 juga telah diterbitkan SOP terkait kewenangan di Bidang Pencegahan
Kebakaran
b. Bidang Penanggulangan Kebakaran
Penanganan, penanggulangan kebakaran, evakuasi bencana, perencanaan sarana prasarana
pemadaman kebakaran dan pengelolaannya menjadi wewenang Dinas Kebakaran. Selain
itu telah diterbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap Pelayanan Kebakaran,
27
sehingga diharapkan pelayanan kebakaran bisa berjalan cepat, dengan keakuratan data
yang tinggi dengan pelayanan yang efektif dan efisien. Bidang ini juga telah menyusun SOP
terkait layanan dan kewenangan di Bidang Penanganan Kebakaran
Untuk mengukur akuntabilitas kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya lebih banyak
diukur dengan parameter efektifitas dan efesiensi.
Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran tahun 2018 dalam rangka pelayanan internal
terdiri dari 4 Program dan 7 Kegiatan, sbb:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sejumlah 3 (tiga) kegiatan.
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur sejumlah 2 (dua) kegiatan.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, sejumlah 1 (satu) kegiatan
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangandengan 1 (satu) kegiatan.
Dari kegiatan yang ada tersebut, kegiatan yang satu dengan yang lainnya adanya saling
keterkaitan dan saling mendukung untuk mencapai sasaran/ target OPD yang direncanakan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja seperti tersebut diatas dapat disampaikan Hasil Analisis
Akuntabilitas serta dukungan kegiatan pada masing-masing sasaran sbb :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini memuat aspek kepegawaian, umum, dan aspek keuangan, yang didukung 3
(tiga) kegiatan berfungsi memfasilitasi kegiatan operasional dan mendukung tugas pokok
dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dengan nilai capaian 93,98% dapat
diartikan bahwa Program yang dijabarkan dalam Pelayanan Administrasi Perkantoran
telah mendukung kegiatan operasional SKPD. Artinya pencapaian target memperoleh nilai
baik.
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ini mencakup kegiatan untuk
mendukung aparatur pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, dengan 2 (dua) kegiatan yang menyangkut pemeliharaan gedung kantor dan
pemeliharaan kendaraan/ operasional. Dikarenakan Dinas Kebakaran adalah dinas baru,
maka diperlukan pemeliharaan gedung induk, garasi dan pos mojo yang bertujuan untuk
penyempurnaan dan melengkapi sarana prasarana dalam rangka pelayanan prima pada
masyarakat. Selain itu dilakukan pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan operasional yang
serapannya tergantung dari banyaknya kejadian kebakaran yang ditangani. Hasil
pelaksanaan Program ini meraih persentase pencapaian 83,30% artinya mendapat nilai/
predikat cukup baik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini mendukung peningkatan kualitas SDM SKPD melalui kegiatan Bimtek dan
Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur
28
Kegiatan ini melaksanakan 2 kali pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dengan vendor
lokal, pengiriman personil di diklat damkar 1 dan diklat inspektur di upt diklat pemadaman
dan penyelamatan Dinas Kebakaran dan penyelamatan DKI Jakarta, dan 2 kali pengiriman
Fire Fighter 1 yang diselenggarakan kementrian Dalam Negeri di Riau. Hasil pelaksanaan
Program ini meraih persentase pencapaian 100 %, dengan penilaian amat baik
4. Program Peningkatan Pengem bangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Program ini mengakomodir perencanaan, administrasi dan evaluasi program/kegiatan
yang dilaksanakan di Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dan melaporkan kepada Walikota
melalui SKPD yang berwenang. Hasil pelaksanaan Program ini dengan persentase
pencapaian 98,80% artinya mendapat nilai/ predikat amat baik.
Capaian kinerja program dan kegiatan baik pelayanan internal maupun pelayanan
masyarakat selengkapnya dapat disajikan dalam sebagai berikut:
Tabel 27
Realisasi Anggaran Belanja Program Pelayanan Internal
No
Program / Kegiatan
Capaian/
Realisasi
Capaian/
Realisasi
2018 (%) 2017 (%)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 93,98 81,52
1.1. Penyediaan Rapat rapat Koordinasi/ Konsultasi 95,32 87,43
1.2. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 89,43 42,16
1.3 Penyediaan Jasa Pengelola dan Pelayanan Perkantoran 100 86,07
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 83,30 76,13
2.1. Pemeliharaan rutin/ berkala Gedung/Bangunan Kantor 98,76 95,13
2.2. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 80,77 73,60
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100 99,34
3.1 Bimtek dan Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur 100 99,34
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
98,80 90,49
4.1 Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Laporan
Capaian Kinerja SKPD.
98,80 90,49
5 Program Pencegahan Kebakaran 92,59 95,53
5.1 Pencegahan Bahaya Kebakaran 94,39 97,38
5.2 Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran 88,99 88,73
6 Program Penanggulangan Kebakaran 99,17 81,58
6.1 Penanganan Kebakaran 99,04 76,99
6.2 Pengelolaan Sarpras Kebakaran 99,83 98,35
JUMLAH TOTAL 91,73 85,01
Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran 2018
29
Tabel 28
Pengukuran Efektifitas dan Efisiensi Capaian Kinerja Anggaran Belanja Program
No Program / Kegiatan Hasil
Pengukuran
Capaian/ Tahun 2015
Efektive Efisien Alasan Efektive/ Efisien Terhadap
Program Kegiatan dengan Realisasi <90%
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
93,98 V V
1.1. Penyediaan Rapat rapat
Koordinasi/ Konsultasi
95,32 V V
1.2. Penyediaan Jasa Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
89,43 V V Beberapa kondisi kendaraan bermotor masih baik sehingga tdk memerlukan perawatan berat
1.3. Penyediaan Jasa Pengelola dan
Pelayanan Perkantoran
100 V V
2 Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
83,30 V V
2.1. Pemeliharaan rutin/ berkala
Gedung/Bangunan Kantor
98,76 V V
2.2. Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
80,77 V V Efisiensi BBM terkait menurunnya kejadian kebakaran
3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
100 V V
3.1 Bimtek dan Diklat Peningkatan
Kapasitas Aparatur
100 V V
4 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
90,80 V V
4.1 Penyusunan Dokumen
Perencanaan, Pengendalian dan
Laporan Capaian Kinerja SKPD.
90,80 V V
5 Program Pencegahan Kebakaran
92,59 V V
5.1 Pencegahan Bahaya Kebakaran 94,39 V V
5.2 Penyuluhan dan Edukasi Bahaya
Kebakaran
88,99 V V Kendala lokasi untuk praktek penanggulangan kebakaran
6 Program Penanggulangan
Kebakaran
99,17 V V
6.1 Penanganan Kebakaran 99,04 V V
6.2 Pengelolaan Sarpras Kebakaran 99,83 V V
TOTAL 91,73
V V
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Program/ Kegiatan di Dinas Kebakaran Kota
Yogyakarta pada tahun 2018 relative menunjukkan Efektive dan efisiensi.
32
BAB IV Penutup
LKIP merupakan laporan yang menggambarkan pelaksanaan manajemen pembangunan
berbasis kinerja pada suatu organisasi serta menggambarkan upaya-upaya perbaikan pelayanan
publik. Setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi
dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKIP
menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara
bagi publik sendiri, LKIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk
menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKIP bagi Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta mempunyai makna strategis, sebagai bagian
dari perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran. Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan dikuatkan dengan data
pendukung yang menguraikan bukan hanya pencapaian tahun pelaporan (2017), namun juga
melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta pada tahun 2017 adalah baik.
Perencanaan dan Pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien tercermin dari hasil Pengukuran
Kinerja Kegiatan Belanja Langsung yang pada tahun 2017 anggaran terserap 85,01%.
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, dilaksanakan dengan
berbagai kegiatan, diantaranya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
melalui berbagai pelatihan kebakaran.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kebakaran juga terdapat
permasalahan ataupun hambatan yang dihadapai. Permasalahan tersebut diantaranya adalah :
1. Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran seiring dengan perkembangan daerah maupun tuntutan peningkatan kualitas jasa keselamatan;
2. Kurangnya SDM yang berbasis kompetensi teknis dibidang kebakaran; 3. Belum adanya Sistem Informasi Kebakaran sehingga kebijakan keselamatan belum didukung
dengan data dan informasi yang akurat; 4. Penyusunan perencanaan penanggulangan kebakaran belum dapat memenuhi dengan
kebutuhan masyarakat; 5. Masih lemahnya peran masyarakat dalam pengetahuan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran; 6. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki daerah yang tidak sebanding dengan tuntutan
masyarakat untuk secepatnya meningkatkan kualitas pelayanan penanggulangan dan penanganan kebakaran. Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan terlihat
bahwa kerja keras telah dilakukan oleh Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta untuk memastikan
pencapaian kinerjaorganisasi. Upaya ini telah mencakup perumusan dan penetapan kinerja
tahunan dan juga menengah sebagai bagian dari kebijakan strategis maupun tahunan daerah,
khususnya dalam Renstra, yang mencakup juga penentuan program/ kegiatan. Selain itu juga
mencakup bukan hanya sekedar pelaksanaan program/ kegiatan yang rutin dilakukan, namun juga
32
pengembangan inovasi dalam berbagai bentuk sebagai bagian dari upaya penyelesaian masalah-
masalah dalam pelayanan publik.
Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta ke depan karena walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang
baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula.
Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan kurangnya
kepedulian dan pemahaman dari masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang ada baik
sektor pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan
LKIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di
tahun yang akan datang. Dengan demikian LKIP benar-benar menjadi bagian dari sistem
monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan
publik yang semakin baik.