Download - Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA
TANGGAL 15 OKTOBER 2012 S/D 5 JANUARI 2013
Disusun dalam rangka melengkapi syarat penilaian Praktik Kerja Industri
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Disusun oleh :
Nama : Alfin Rindi Widiyanto
NIS : TP.1113775
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTAJl.RW. Monginsidi 2 Jetis, Yogyakarta 55233 Telp./Fax. (0274) 513503
Website : www.smkn3jogja.sch.id Email : [email protected]
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa, diuji dan disetujui pada
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah
Jumadi Saryanto, S.Pd.
NIP. 38809 NIP.19700205 200012 1 001
Menyetuji,
Ketua Program Studi Keahlian
Suharno, S.Pd.
NIP. 19721005 199801 1 002
Mengetahui,
An. EVP. UPT. Balai Yasa Yogyakarta Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta
Assistant Manager Gol. Auxiliary
Suparna Drs. Aruji Siswanto
NIP. 38801 NIP. 19640507 199010 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menelesaikan praktik kerja industri di
UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA dan sekaligus menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami susun berdasarkan tugas yang kami terima selama praktik kerja
industri di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA, kami ucapkan terima kasih yang tulus atas
bimbingan yang telah kami terima kepada :
1. Drs. Aruji Siswanto selaku kepala sekolah SMK N 3 YOGYAKARTA
2. Suharno, S.Pd selaku ketua program keahlian teknik pemesinan
3. Saryanto, S.Pd selaku pembimbing
4. Ir. Jhon Robertho selaku pimpinan industri
5. Suparna selaku kepala golongan AUXILIARY
6. Jumadi selaku KSR AITK atau pembimbing dari industri
Demikian laporan ini kami susun, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati
Yogyakarta, 5 Januari 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar didunia/industri merupakan bagian dari pendidikan system ganda. Pelajaran di
sekolah dan latihan kerja di dunia usaha/industri telah disusun sedemikian rupa sehingga
tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, siswa wajib mengikuti praktik kerja industri ini
dengan baik.
Praktik kerja industri merupakan kerja terpadu yakni belajar dan bekerja pada situasi
yang sebenarnya dan bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada siswa sehingga
mencapai keahlian dan sikap kerja yang professional. Dengan program praktik kerja industri
ini diharapkan iklim kerja di dunia usaha/industri dapat di adopsi siswa dan dapat menambah
ilmu pengetahuan serta teknologi dari dunia industri.
B. Tujuan Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman kerja yang sebenarnya bagi siswa.
2. Membentuk sikap kerja yang professional bagi siswa.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia usaha/industri.
C. Manfaat Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri (PRAKERIN) memberikan manfaat bagi siswa untuk membentuk
perilaku dan mengembangkan potensi dirinya sebagai berikut :
1. Disiplin
Dunia usaha/insdustri mempunyai aturan-aturan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.
Tujuan ditetapkan aturan-aturan tersebut adalah untuk mengatur pelaksanaan dan menjaga
keamanan karyawan. Semua karyawan harus mematuhinya, demikian juga dengan siswa
yang melaksanakan praktik kerja industri. Diantaranya : mematuhi peraturan yang berlaku
dan mengikuti pelatih yang di jadwalkan.
2. Kerjasama
Ada banyak tenaga yang terlibat dalam proses produksi dan akan dijumpai kesulitan-
kesulitan maka diperlukan kerjasama yang baik dan saling membantu sebagai sesuatu team
work yang baik. Sehingga iklim kerja yang kondusif.
3. Inisiatif
Tugas/pekerjaan/langkah-langkah tanpa perintah (prakarsa sendiri). Pada praktiknya nantinya
tidak selamanya siswa dibimbing dan diawasi karena kesibukan pembimbing industri. Maka
siswa dapat menangani pekerjaan tersebut dengan bekal dan pendidikan dan latihan selama di
sekolah sesuai prosedur yang telah ditentukan.
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab artinya melaksanakan pekerjaan/tugas dengan baik dan benar sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar produksi. Tanggung jawab tidak hanya
dibebankan pada karyawan tetapi juga pada siswa yang melaksanakan praktik kerja industri.
Orientasi dunia usaha/industri adalah profit/keuntungan maka kerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh dan hindari bekerja sambil bergurau.
5. Bertanya Bila Mengalami Kesulitan
Bila dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang diberikan mengalami kesulitan maka
bertanyalah. Bertanya merupakan sikap kehati-hatian agar terhindar dari kesalahan yang fatal.
6. Kebersihan
Bersih itu sehat, bersih itu indah, bersih itu nyaman. Kebersihan merupakan bagian dari
kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga akan mempengaruhi proses dan akan
meningkatkan kualitas hasil kerja
7. Kreatif Mencari Informasi
Timbalah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dari industri. Karena industri adalah tempat
berkembangnya teknologi. Banyak alat-alat atau mesin yang tidak terdapat di sekolah, untuk
itu kuasailah teknologi terbaru yang diterapkan di industri sampai pada batas-batas anda
diperbolehkan. Semakin banyak anda mendapatkan ilmu dan pengalaman semakin bekualitas
latihan kerja yang anda lakukan.
8. Bekerja/Berlatih dengan hati-hati
Berhati-hati saat melaksanakan pekejaan di industri. Perhatikan keselamatan kerja diri anda
sendiri, orang lain dahun lingkungan kerja anda.
BAB II
PROFIL dan SEJARAH INDUSTRI
A. Sejarah Berdirinya Industri
Balai Yasa Yogyakarta adalah salah satu balai yasa memiliki PT. KERETA API
(persero) di jawa Balai Yasa didirikan oleh perusahaan perkeretaapian swasta milik Belanda
yaitu Nederland Indidche Spoorwag Matschapi (NIS) pada tahun 1914, dengan nama bengkel
Central Werkplats. Tugas utamanya adalah melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan
kerta. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dan Perkeretaapian menjadi
perusahaan kereta api pemerintah. Pada tanggal 28 September 1945 perkeretaapian diambil
alih oleh pemerintah Indonesia. Nama perkeretaapian, yaitu Balai Karya, DKA, PNKA,
PJKA, PERUMKA. Sejak 6 Juni 1959 namanya berubah menjadi Balai Yasa Yogyakarta
dengan tugas pokok melaksanakan overhaul lokomotif dan genset.
Balai Yasa Yogyakarta dibangun di atas tanah seluas 128.800m yang terletak di jalan
koesbini no. 1 Yogyakarta. Bangunan yang berfungsi sebagai kantor los kerja seluas
43.700m², daya listrik diambil dari PLN dengan kapasitas 1.1KVA. Sebagian daya listrik
cadangan ada tiga buah genset, masing-masing mempunyai kapasitas kapasitas 500 KVA
(AC), 80 KVA (AC), dan 133 KVA (DC).
System telekomunikasinya dilayani dengan TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api)
yang mempunyai 27 sambungan. Disamping TOKA, ada juga 2 sambungan telepon yang
dilayani PT. Telkom dan sebuah faximile. Selain itu juga memiliki wireless, SIPERLOKA
(System perawatan Lokomotif Kereta Api), SIPEKA (System pegawai Kereta Api),
SALOKA (System Logistik Kereta Api).
Mesin-mesin perkakas yang dimiliki Balai Yasa Yogyakarta kurang lebih 647 unit yang
sebagian besar sudah tua usianya. Untuk pengujian lokomotif yang mengalami perawatan
didepan Balai Yasa Yogyakarta terdapat test track sepanjang 1.000m.
B. Visi dan Misi
1. Visi:
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus dalam pelayanan harapan
stakeholders.
2. Misi:
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis penunjangnya. Melalui praktek
bisnis dan modal organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi
stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu: keselamatan,
ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan
C. Ruang Lingkup Industri
Di UPT. Balai Yasa Yogyakarta merencanakan dan melaksanakan program
pemeliharaan serta perbaikan lokomotiv, pemeliharaan akhir (PA), semi pemeliharaan akhir
(SPA), perbaikan atau rehabilitasi (PB/RH) maupun modifikasi (MOD). Menjamin kwalitas
hasil pemeliharaan lokomotif. Melayani perbaikan kerusakan dari dipo dan mempertahankan
lok, yang siap beroprasi di lintas. Pemeliharaan fasilitas kerja. Merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi serta melaporkan realisasi anggaran pemeliharaan dan perbaikan.
Melaksanakan hasil rekayasa teknik lokomotif. Pendayagunaan sumber daya manusia dan
umum.
D. Program Produksi Lokomotif Tahun 2012
Program produksi lokomotif pada tahun 2012 di UPT. Balai Yasa Yogyakarta antara
lain:
NO JENIS JUMLAH KETERANGAN
1 LOKOMOTIF 112 Baik
2 KRD 6 Baik
3 KRDI 14 Baik
4 KRDE 8 Baik
5 GENSET 4 Baik
E. Struktur Organisasi UPT.Balai Yasa Yohyakarta
Keterangan :
EVP = Excecutif Vice RN = Perencanaan AI = Auxiliary
President RA = Rangka Atas TL = Traksi Listrik
QC = Quality Control RB = Rangka Bawah LG = Logam
FT = Final Test KOM = Komponen PT =Perangkat Tukar
FK = Fasilitas Kerja DI = Diesel
F. Tugas Pokok Golongan Auxiliary
1. Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, perakitan kembali, alat-alat bantu
mekanik dan pneumatic.
a. Alat bantu berat :
Cooling unit
Brake system
Air control system
Peralatan pneumatic
b. Alat bantu ringan :
Compressor
Cooler
Blower
Transmisi motor
2. Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi
hidroulik.
a. Perbaikan transmisi hidroulik lok besar
b. Perbaikan transmisi hidroulik lok kecil
3. Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu mekanik pneumatic dan transmisi hidroulik
a. Pengetesan alat bantu mekanik
Pneumatic
Air brake system
Air control system
Compressor
blower
b. Pengetesan transmisi hidroulik
Cooler
Cooling unit
Tugas pokok golongan auxiliary yaitu:
1. GK AI:
a. Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali alat-alat bantu mekanik
pneumatic.
b. Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi hidroulik.
c. Pengetesan alat-alat atau komponen sebelum dikirim atau diambil oleh golongan rangka atas.
2. KR AIB:
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali alat-alat bantu
mekanik pneumatic.
3. KSR AIBB
Pemeliharaan dan perbaikan alat bantu berat ( cooling unit, Brake system, Air control system,
Peralatan pneumatic ).
4. KSR AIBR
Pemeriksaan dan perbaikan alat bantu ringan ( compressor, cooler, blower, transmisi motor )
5. KR AIT
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali Transmisi
Hidroulik.
6. KSR AITB
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Transmisi Hidroulik Lokomotif besar
7. KSR AITK
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikanTransmisi Hidoulik Lokomotif kecil
8. KR AIP
Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu Mekanik Pneumatik dan Transmisi Hidroulik
9. KSR AIPB
Pengetesan alat bantu mekanik pneumatic, air brake, air control system, compressor dan
blower.
10. KSR AIPT
Pengetesan Transmisi Hidroulik, Cooler dan Cooling System
CATATAN :
Karena Transmisi Hidroulik tidak ada produksi maka :
1. AITK
Melaksanakan pemeliharaan dan pebaikan Fan Radiator dan tugas pokok nya
2. AITB
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Blower dan Exhauster
BAB III
KAJIAN TEORI
A. Cara Mengatasi Apabila Terjadi Hot Engine Atau Motor Panas
1. Apabila dalam perjalanan terjadi Hot Engine atau Motor Panas kemungkinan gangguan akan
terjadi pada :
a. Water Temperatur Switch yang merupakan sensor untuk suhu air pendingin untuk
mengerjakan jendela radiator dan fan radiator tidak bekerja
b. Water Temperatur Switch bekerja dengan baik namun system rangkaian listrik tidak
berfungsi dengan baik.
c. Poin 1 dan 2 baik namun system pendinginnya tidak berfungsi.
2. Untuk mengatasi penyebab-penyebab di atas maka harus dilakukan hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan terhadap kemungkinan gangguan dari water temperature switch:
1) Periksa kontraktor C1 dan C2 (ECR.1 dan ECR.2) pada ruang CPF relaynya bekerja atau
tidak.
2) Apabila kontraktor bekerja dengan baik, maka gangguan bukan pada water temperature
tetapi pada system rangkaian listrik atau pada system pendinginnya.
3) Apabila kontraktor tidak bekerja, maka kerusakan atau gangguan terjadi padawater
temperature. Oleh karena itu lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :
Periksa WT 1 atau WT 2 dari kemungkinan ada kelainan atau setelannya terlalu tinggi.
Untuk tindakan sementara apabila WT 1 atau WT 2 tidak dapat diatasi maka dapat
mengerjakan kontraktor (C1 atau C2) secara darurat dengan cara member arus pada coil C1
atau C2, dengan demikian fan radiator akan dapat berputar.
b. Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Apabila kontraktor C atau ECR bekerja berarti water temperature bekerja dengan baik maka
pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dalam system dengan cara sebagai berikut :
1) Periksa putaran fan radiator pada ruang radiator, berputar atau tidak.
2) Apa bila fan radiator berputar maka gangguan terjadi pada system pendingin.
3) Tetapi bila fan radiator tidak berputar maka gangguan kemungkinan terjadi pada system
pelayanan listriknya.
4) Periksa atau ukur sambunga-sambungan listrik system pendingin seperti saklar, relay, sampai
ada kumparan ECC menggunakan wiring diagram dan alat ukurnya.
c. Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Jika fan radiator berputar akan tetapi pengaman motor panas kerja maka :
1) Periksa jendela atau krepyak elemen radiator kemungkinan masih tertutup, apabila masih
tertutup buka dengan cara darurat
2) Perikasa air pendingin pada gelas duga. Apabila kurang, tambah air pendingin.
3) Periksa elemen radiator kemungkinan kotor.
4) Periksa sirkulasi air pendingin kemngkinan water pump macet.
5) Apabila penyebab gangguan belum dapat dipastikan maka dapat dicoba untuk melanjutkan
dengan membatasi TH (NOTCH)
B. Fan Radiator
Fan radiator berfungsi untuk mempercpat pendinginan air pada radiator. Saat suhu air
sebesar 74̊ C hingga 78̊ C bekerjalah WT (Water Temperatur) satu. Kemudian saat suhu air
mencapai 82 ̊ C hingga 85 ̊ C maka secara otomatis WT dua bekerja. WT bekerja karena
adanya medan magnet yang dihasilkan ole coil yang dialiri arus listrik.
Saat speed WT satu/on listrik mengalir dari batrai menuju brush holder dan diteruskan
ke dalam coil dish. Coil mengubah energy listrik menjadi magnet. Dan energy magnet
tersebut akan menggerakkan fan. Fan digerakkan oleh motor diesel yang diteruskan ke
garden lalu ke compressor dan berakhir di fan radiator, agar bisa bergerak dengan putaran
motor diesel 1800 rpm dalam posisi ideal.
Dalam pengetesan fan radiator rpm yang digunakan sebesar 830 rpm. Selama 30 menit.
Yang di ukur saat pengetesan adalah suhu housing, beraring 5218 dan suhu gear box 70̊ C,
kemudian suara fan radiator max 100 db (decibel) dengan alat termograf untuk mengukur
suhu dan sound level meter untuk mengukur suara, dan tahanan coil dish min 5,6 Ω (ohm),
tahanan isolasi coil dish min 1 mega ohm.
C. Instruksi Kerja
REFISI FAN RADIATOR LOK
CC 201, CC 203, CC 204
1. Gunakan alat keselamatan
2. Pembongkaran :
a. lepas tutup shaft ECC dengan melepas baut 9/16ˮ , lepas neple VET, lepas kipas dengan
melepas baut 3/4ˮ , pompa hidrolik dan jib crane, lepas ECC dengan melepas baup 3/4ˮ pada
gear box dan angkat ECC.
b. Lepas coupling dengan pompa hidrolik, lepas fly wheel, stup dan sleeve pada gear unit,
lepas bearing dengan pompa hidrolik dengan tekanan 200 Psi, lepas gear unit dengan pompa
hidrolik tekanan 3000 Psi.
3. Pencucian
Cuci blids, bearing, coupling, stup, fly wheel, shaft, dan gear box.
4. Perakitan :
a. Periksa komponen sebelum perakitan, pasang pinion gear pada shaft dengan cara dipanasi
dengan suhu 160̊ C , pasang bearing pada shaft dengan suhu 80̊ C, pasang shaft pada gear box
& stel kelonggaran axial 0,80 - 0,250 mm.
b. Pasang stup dengan cara dipanasi dengan suhu 160̊ C, siapkan gear box dan pasang ECC
pada gear box, stel toleransi axial gigi gear unit pada kisaran 0,609 – 0,870 mm dengan
kedudukan 90̊ , pasang blids, tutup shaft ECC & Neple VET, gear box fan radiator diidi
minyak pelumas DILOKA 448’.
5. Pengetesan
Pasang fan radiator pada test stand, periksa suhu bearing untuk bearing atas maximal 70̊C dan
bearing bawah suhu 70̊C, cat dan identifikasi komponen.
6. Cuci semua alat, dan masukan ke dalam tool box
REVISI ECC FAN RADIATOR
CC 201, CC 203, CC 204
1. Gunakan alat keselamatan
2. Pembongkaran :
lepas mur dan ring pengunci, lepas housing bearing, bongkar coil dish dan sleeve, lepas baut
M12, lepas mur dan penguncinya. Lepas shaft dan bearing dari casing, lepas gear set dari
shaft.
3. Pencucian :
Bersihkan dan cek
4. Perakitan :
a. Siapkan suku cadang dan bearing, gear set panasi dan pasang pada shaft, pasang bearing
NU310, pasang shaft pada casing, pasang bearing 5218 kunci dengan mur pengunci.
b. Pasang tutup casing (karier), pasang coil dish pemanasan 180̊C, pasang Sleeve, pasang inris
NU 214, Housing di stel : Bearing 7310, spacer, bearing NU 2144 kemudian tutup dengan
bearing cap, housing di pasang di shaft, kunci shaft dengan mur pengunci, beri
pelumas/grease.
5. Pengetesan :
Dipasang pada fan radiator
6. Cuci semua alat, dan masukan pada tool box
TEST FAN RADIATOR
1. Gunakan alat keselamatan
2. Tempatkan fan radiator pada test stand.
3. Pasang sim pengganjal fan untuk kerataan dudukan fan.
4. Pasang baut dudukan fan.
5. Pasang baut coupling.
6. Lihat secara kasat mata kelurusan fan,coupling dan motor penggerak.
7. Kencangkan baut dudukan fan dan coupling fan.
8. Pasang brostel WT.
9. Nyalakan motor penggerak fan dengan menekan saklar.
10. Putar fan ± 30 menit.
11. Dengarkan ada tidaknya suara asing.
12. Cek suhu bearing T310 maksimal 70̊ C.
13. Cek suhu bearing NU214 maksimal 70̊ C.
14. Cek suhu bearing 5218 maksimal 70̊ C.
15. Cek suhu bearing 664 maksimal 70̊ C
16. Cek keolengan blids secara manual/pengelihatan
17. Bila terjadi suara asing, suhu bearing terlalu tinggi dan keolengan blids maka perlu revisi
ulang.
18. Bila fan dinyalakan bagus, saklar motor bisa di matikan.
19. Fan radiator siap digunakan/dipasang ke lokomotif.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktik industry (PI) dengan baik, siswa diharapkan dapat
memperoleh pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang berguna.
Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
Menambah ilmu pengetahuan yang tidak bisa diperoleh di sekolah
Memperoleh pikiran tentang kemampuan yang harus dimiliki siswa SMK yang dibutuhkan
oleh dunia industry
Ilmu yang telah diterima saat melakukan praktik industry (PI) berguna untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai bidang otomotif yang akan di terapkan dan
dikembangkan dimasa yang akan dating
Bahwa adanya keterkaitan pada praktikum sekolah dan industry akan adanya kerjasama
saling menguntungkan
Praktik kerja industry merupakan sarana untuk mengmban rasa percaya diri, mandiri, peduli
dan tanggung jawabterhadap masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari hari
B. SARAN-SARAN
Selalu memperhatikan keselamatan kerja saat melaksanakan pekerjaan
Peralatan yang lengkap dan memadai dapat mempercepat suatu pekerjaan sehingga
konsumen merasa puas dan percaya terhadap pelayanan yang di berikan.
Patuhilah peraturan yang ada dimanapun dan kapanpun
Apabila dalam pembuatan laporan ini mengalami kesalahan kata maupun menyinggung
perasaan pembaca, penulis sepenuhnya mohon maaf (baik lahir maupun batin) yang sebesar-
besanya. Semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan
kegiatan kerja
Lampiran