Halaman 1 dari 18
LAPORAN KEGIATAN
Simposium Internasional PPI Dunia/OISAA
Tokyo Institute of Technology, 20 – 23 September 2014
Disampaikan oleh Delegasi PPI India:
Mohd. Agoes Aufiya
(Ketua PPI India)
2014
Halaman 2 dari 18
LAPORAN KEGIATAN
Simposium Internasional PPI Dunia/OISAA
Tokyo Institute of Technology, 20 – 23 September 2014
Info singkat:
1. Tema Kegiatan:
”NILAI-NILAI POSITIF DI MASING-MASING NEGARA YANG DAPAT DITERAPKAN
BAGI KEMAJUAN INDONESIA”
2. Waktu : 20 – 23 September 2014
3. Lokasi : - Tokyo Institute of Technology (Venua SI PPI Dunia 2014)
- National Olympic Memorial Youth Hostel (Penginapan)
4. Jumlah Delegasi : 20 Orang1
5. Delegasi India : Mohd. Agoes Aufiya (Ketua PPI India)
NIM : 2013227
Asal Kampus : Jawaharlal Nehru University
6. Lampiran : 1. Daftar Hadir Perwakilan PPI Negara
2. Presentasi DIKTI
3. Presentasi Advokasi DIKTI PPI-Australia
4. Presentasi SI PPI Dunia 2015 di Singapura
5. Presentasi LPJ Depres PPI Dunia 2013-2014
6. Presentasi Radio PPI Dunia
7. SK Dewan Presidium Terkait 46 Negara PPI Dunia
8. Surat Pernyataan Bersama Terkait Permasalahan Beasiswa Dikti.
1 Terlampir
Halaman 3 dari 18
Susunan Acara Simposium PPI Dunia 2014
Hari Pertama: Sabtu, 20 September 2014
Sesi I : Pembukaan
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Sambutan Ketua PPI Jepang
oleh Teuku Mohammad Rofi
2. Sambutan Koordinator PPI Dunia 2013-2014
oleh Pan Mohammad Faiz
3. Sambutan Presiden Tokyo Tech
diwakili oleh Professor Kiyoshi OKADA
4. Sambutan Dubes RI untuk Jepang
oleh H.E. Yosron Ihza Mahendra, Ph.D
Membuka Acara
SI PPI Dunia 2014
Sesi II: Diskusi Panel I
No. Diskusi Panel I Tema
1. Dr. Iqbal Djawwad
Atase Pendidikan KBRI Jepang
Indonesia Human Resoures
“Pontential, Prospective and Challenges
Diskusi Panel II: Sesi Mahasiswa
2. Pan Mohammad Faiz
Koordinator PPI Dunia
Memetakan Kontribusi Pemuda Indonesia
Untuk Dunia
3. Unggul Sagena
Koordinator PPI Eropa & Amerika
Pendidikan di Indonesia
4. Nafid Alfirdausi
Koordinator PPI Afrika & Timur
Tengah
Ekonomi Syariah/Islam
Bagi Indonesia & Dunia
Diskusi Panel III
5. Riska Ayu Purnamasari, S.Si
Manager of Media & Research
Publication, MITI Indonesia
ASEAN Focus 5 Countries
(Indonesia, Thailand, Vietnam, Philippines,
dan Myanmar)
6. Kittipan Pongmorakot
President of Thailand Student
Association in Japan
6. Gala Dinner & Malam Kesenian
Halaman 4 dari 18
Deskripsi Acara
Hari Pertama: Sabtu, 20 September 2014
Sesi I : Pembukaan
Pada hari pertama ini, peserta SI PPI Dunia beserta anggota PPI Jepang mengikuti rentetan
acara pembukaan Simposium PPI Dunia 2014, yang diisi oleh beberapa sambutan secara berturut-
turut oleh Teuku Mohammad Rofi selaku Ketua PPI Jepang, Pan Mohammad Faiz selaku
Koordinator PPI Dunia 2013-2014, Professor Kiyoshi Okada selaku mewakili Presiden Tokyo
Tech, dan bapak H.E. Yosron Ihza Mahendra, Ph.D selaku Dubes RI untuk Jepang sekaligus
membuka acara.
Dalam pidato yang
disampaikan oleh bapak
Dubes RI, bapak H.E.
Yosron Ihza Mahendra,
Ph.D, beliau sempat
menanggapi rekaman video
yang sempat diputarkan
dimana Presiden Soekarno
menyampaikan pidatonya
pada kongres (simposium)
PPI Dunia yang telah
diadakan pada sekian tahun
yang lalu, yang dalam isi
pidatonya diucapkan kata-kata,“Indonesia...Indonesia....dan Indonesia,” yang menunjukkan
semangat, motivasi, dan inspirasi ke-Indonesia bagi mahasiswa Indonesia yang berstudi di luar
negeri untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik kepada Indonesia.
Beliau juga menyampaikan bahwa seluruh peserta yang hadir berkumpul pada SI PPI
Dunia ini tidak lain untuk bangsa Indonesia, walau terdiri dari berbagai macam bangsa (suku-
suku) di Indonesia, dengan perasaan senasib dan seperjuanganlah, bangsa Indonesia bersatu
hingga saat ini menatap masa depan. Beliau menambahkan bahwa jika Indonesia ingin maju,
diperlukan rasa percaya diri pada bangsa Indonesia itu sendiri untuk bisa sejajar bahkan
mengalahkan bangsa lain, sebagaimana Jepang telah mengalahkan bangsa Rusia yang besar pada
tahun 1905.
Beliau juga menyampaikan, bahwa sebagaimana Bung Karno sampaikan dimasa lalu yaitu
bangsa Indonesia adalah “ Bangsa yang menentukan, buka ditentukan,” hal tersebut tergambarkan
Halaman 5 dari 18
dengan Indonesia bersama negara-negara Asia-Afrika lainnya mengusung perhelatan The Games
of the New Emerging Forces (GANEFO) dari Gerakan Non-Blok ditengah-tengah gempuran dua
kekuatan kekuatan kala itu yaitu Sosialis Uni Soviet dan Kapitalis Amerika sebagai tanda bahwa
bangsa Indonesia menetukan jalannya sendiri bersama negara-negara Asia-Afrika lainnya. Beliau
berharap dengan SI PPI Dunia ini dapat membangun atmosfer tersebut untuk berkontribusi kepada
bangsa dan negara Indonesia untuk masa depan, terkhusus dengan tema yang diangkat pada SI PPI
Dunia kali ini yaitu ”nilai-nilai positif di masing-masing negara yang dapat diterapkan bagi
kemajuan indonesia.”
Sesi II: Diskusi Panel I
Diskusi Panel I
Pada diskusi panel I, pembicara pertama diisi oleh Dr. Iqbal Djawwad selaku Kepala Atase
Pendidikan KBRI Jepang yang mengangkat tema diskusi Indonesia Human Resoures: “Pontential,
Prospective and Challenges.” Dalam presentasinya beliau menyampaikan bahwa Pembukaan
UUD 1945 jika disimpulkan berisikan makna Selamat, Sejahtera, Kecerdasan, dan Perdamaian
sehingga harus menjadi tujuan bangsa Indonesia dimasa mendatang. Dengan terwujudnya cita-cita
Pembukaan UUD 1945, mala diharapkan dapat meraih kebahagiaan bagi bangsa Indonesia yang
dapat diraih salah satunya dengan pelayanan publik yang terbaik bagi Pemerintah Indonesia
kepada rakyatnya sebagaimana yang terjadi di Jepang saat ini.
Berbicara tentang
potensi SDM Indonesia yang
telah diproyeksikan bahwa
Indonesia pada tahun 2030
akan meraih “Golden
opportunity of demography,”
yang mana bonus demografi
ini harus segera di
“maintenance” sebaik
mungkin sejak dini atau dari
saat ini agar Indonesia
maksimal pada masa
mendatang dalam
memanfaat kesempatan ini demi kemajuan Indonesia, karena konon hanya terjadi dalam tiap
negara. Bonus demografi ditahun 2030 ini bertepatan dengan generasi muda saat ini, khususnya
bagi para peserta SI PPI Dunia 2014 saat ini yang akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia
Halaman 6 dari 18
dimasa mendatang dengan menuntut ilmu sebaik-baiknya khususnya dikesempatan yang luarbiasa
saat ini bisa berstudi diluar negeri.
Diskusi Panel II
Diskusi yang diisi oleh narasumber dari mahasiswa yang mengangkat dua tema, yang
pertama yaitu “Memetakan kontribusi Pemuda Indonesia untuk Dunia Pendidikan di Indonesia,”
yang disampaikan oleh Pan Mohammad Faiz selaku Koordinator PPI Dunia bersama Unggul
Sagena selaku Koordinator PPI Eropa & Amerika, adapun tema kedua yaitu,”Ekonomi
Syariah/Islam Bagi Indonesia & Dunia,” yang disampaikan oleh Nafid Alfirdausi Selaku
Koordinator PPI Afrika & Timur Tengah.
Dalam tema pertama,
disarikan bahwa peran yang
bisa dilakukan oleh pemuda
(mahasiswa) untuk
kontribusi pada Indonesia
adalah bisa dilakukan dengan
bentuk personal atau
organisasi. Secara personal
contohnya yaitu berupa
pembuatan riset atau
mendalami profesi tertentu,
adapaun berorganisasi yaitu
dengan bergabung dengan
suatu organisasi atau insitutisi yang semuanya diharapkan berdampak positif bagi pendidikan
Indonesia kedepan. Beberapa bentuk kontribusi tersebut dapat diikuti dengan dengan bergabung
pada beberapa institusi yang telah menjadi partner PPI Dunia selama ini, seperti Indonesian
Scholar Journal, Radio PPI Dunia, ataupun Lembaga Kemanusiaan/Sosial PPI Dunia baik yang
berskala nasional maupun internasional.
Dalam tema kedua, disarikan bahwa dalam pelaksanaan Ekomomi Islam di Indonesi dan
Dunia yang saat ini sedang berkembang pesat dan memiliki dampak cukup positif, tidak
dipungkiri masih ditemukan beberapa kendala yang yaitu berupa regulasi yang masih minin dari
Undang-Undang Perbankan Syariah itu sendiri yang berada dibawah Bank Indonesia yang masih
menggunakan mekanisme perbankan konvensional berdampak pada beberapa aturan yang ambigu,
sehingga diperlukan peraturan yang jelas dan benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai Islam.
Disamping itu, koordinasi yang lemah antara dua lembaga tersebut masih menjadi bagian
Halaman 7 dari 18
permasalahn dari perbankan Islam itu sendiri untuk berkembang lebih baik, sehingga diperlukan
koordinasi yang baik guna mendukung perekonomian Indonesia yang lebih baik dimasa
mendatang. Diakhir juga disampaikan bahwa dalam hal pengawasan bank Syariah juga masih
minim, disebabkan Dewan Pengawas yang tidak memiliki kewenangan yang cukup dan
pengetahuna yang kurang, sehingga masih banyak bank Syariah yang sebenarnya dilur dari
prinsip-prinsip ekonomi Islam itu sendiri.
Diskusi Panel III
Dalam diskusi ini membahas tentang ASEAN Focus 5 Countries (Indonesia, Thailand,
Vietnam, Philippines, dan Myanmar) yang disampaikan oleh Riska Ayu Purnamasari, S.Si selaku
Manager of Media & Research Publication, MITI Indonesia dan Kittipan Pongmorakot selaku
President of Thailand Student Association in Japan. Berdasarkan hasil riset dari Riska Ayu
Purnamasari terkait kondisi perpolitikan dan kedekatan ASEAN secara publik, disimpulkan bahwa
ASEAN masih bersifat “Elite-centric project,” dimana publik sendiri masih sedikit dalam
memiliki andil pada ASEAN itu sendiri. Di Indonesia itu sendiri, publik atau rakyat Indonsesia
sebenarnya mendukung segela kebijakan ASEAN, namun tidak populis sebagian besar kebijakan
ASEAN yang ada disebabkan karena lemahnya distribusi informasi kepada publik Indonesia,
sehingga arus informasi yang lancar dalam sosialisasi kebijakan ASEAN perlu dilakukan agar
publik Indonesia bisa mendukung program ASEAN secara baik, khususnya ASEAN Community
2015.
Adapun dalam ide
yang ditawarkan oleh Kittipan
Pongmorakot selaku President
of Thailand Student
Association in Japan terkait
ASEAN, dia menyarankan
agar pemerintah setempat
melakukan intervensi berupa
kebijakan khusus untuk
menyediakan informasi terkait
ASEAN itu sendiri, yang
mana disebarkan kepada tiap
individu, khususnya para
pelajar sehingga teredukasi dan mampu menjadi agent of change duta ASEAN dan budayanya di
lingkungan sekolah, keluarga, dan negara sendiri.
Halaman 8 dari 18
Susunan Acara Simposium PPI Dunia 2014
Hari Kedua: Ahad, 21 September 2014
No. Diskusi Panel IV Tema
1. Dr. Warsito Purwo Taruno
CTECH LABS Edwar Technology,
The Center for Tomography
Research
Penerapan Teknologi ECVT Sebagai
Pendeteksi Kanker & Pengobatannya
2. Dr. Eng. Khoirul Anwar
Advisory Board, Insititute for
Science and Technology Studies
(ISTECS), Chapter Japan
Teknologi Telekomunikasi & Masa Depan Kita
(Coding Theory for Massive Uncoordinated
Devices)
Diskusi Panel V
3. M. Anwar Bashori
Perwakilan Bank Indonesia
Indonesia: Challenges and How to Move
Forward
4. Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah,
M. Agr.
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan
Membangaun Indonesia dari Daerah,
Bantaeng Menjadi Pusat Pertumbuhan
Ekonomi di Bagian Selatan Sulawesi Selatan
Diskusi Panel VI
5. Presentasi Beasiswa LPDP
Sosialisasi Beasiswa Pemerintah RI: Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
6. Pengunguman Pemenang Poster
dan Presentasi Pemenang Essai
PPI Tiongkok
Judul Esai: Kegagalan Pendidikan Indonesia,
Kegagalan Menjalankan Amanah Konsitusi
7. Presentasi dari NET TV Citizen Journalist
8.
Kongres PPI Dunia
Halaman 9 dari 18
Deskripsi Acara
Hari Kedua: Ahad, 21 September 2014
Diskusi Panel IV
Pada diskusi panel IV, diisi oleh dua pembicara dengan dua tema menarik yang
menginsipirasi. Pembicara pertama yaitu Dr. Warsito Purwo Taruno selaku direktur CTECH
LABS Edwar Technology, The Center for Tomography Research yang membawakan tema
“Penerapan Teknologi ECVT Sebagai Pendeteksi Kanker & Pengobatannya.” Dan pembicara
kedua yaitu Dr. Eng. Khoirul Anwar selaku Advisory Board, Insititute for Science and
Technology Studies
(ISTECS), Chapter Japan
yang membawakan tema
tentang Teknologi
Telekomunikasi & Masa
Depan Kita (Coding Theory
for Massive Uncoordinated
Devices).
Pembicara pertama
selaku penemu dari metode
ini yang telah
mengembangkan teknologi
ini sejak tahun 1992
menyampaikan bahwa
penerapan metode Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) merupakan salah satu
hasil karya anak bangsa Indonesia yang mendunia dibidang kedokteran, khususnya dalam
melakukan deteksi kanker, termasuk kanker otak dengan pencitraan 3 dimensi sehingga
menghasilkan data yang akurat. Selain itu teknologi ini dapat melakukan penyembuhan kanker
secara berkala dengan melakukan scanning melalui gelombang ECVT tersebut, yang mana lebih
hemat daya listrik dan biaya dari metode dan peralatan medis konvensional (MRI) yang memakan
daya listrik begitu besar dan harga alat yang mahal. Penemu yang berasal dari Banten ini juga
menyampaikan bahwa pengguna (user) dari teknologinya berasal dari berbagai universitas dunia
seperti Ohio State University (USA), University of Cambridge (UK), dll hingga lembaga antarikas
Amerika yaitu NASA (USA).
Halaman 10 dari 18
Sebagai lulusan luar negeri yang memutuskan kiprahnya di dalam negeri, Dr. Warsito
menyampaikan bahwa diperlukan work hard, work smart, dan work heart untuk bisa hasil karya
terbaik bagi bangsa Indonesia, walaupun sebelumnya tidak ada investasi sama sekali dalam proyek
ini, terlebih dukungan pemerintah, sehingga diperlukan semangat kerja diatas.
Adapun pembicara kedua, yaitu Dr. Eng. Khoirul Anwar selaku Advisory Board, Insititute
for Science and Technology Studies (ISTECS), Chapter Japan yang membawakan tema tentang
Teknologi Telekomunikasi & Masa Depan Kita (Coding Theory for Massive Uncoordinated
Devices), menyampaikan bahwa sistem informasi mengalami perkebangan yang begitu pesat,
secara umum dibagi dalam tiga gelombang (fase) yaitu, (i) network consumer electronics,
sebagaimana saat terjadi, (ii) networked industries, (iii) networked everything, networked society.
Untuk menempuh fase-ase tersebut, pembicara menyampaikan perlunya dilakukan salah
satunya adalah manajemen resiko bencana untuk mengantisipasi jika tiba-tiba bencana datang dan
menjadikan terputusnya arus komunikasi yang sebelumnya bersifat normal menjadi disaster
situation. Sehingga dalam
penelitiannya berusaha
memecahkan kendala ini
dengan menciptakan
penemuan yang
mendapatkan sponsor dari
JSPS KIBAN-B 2013-
2016 yaitu penelitian
mengenai “STAR-CODE:
STAR-struCtured relying
for glObal Wireless for
data Exchange.” Penelitian
anak bangsatersebut
ditunggu-tunggu oleh
dunia teknologi informasi masa depan yang lebih aman dan efisien. Terkahir pembicara berpesan
bahwa jangan sampai terjebak pada pepatah,” a few months in laboratotry can save few hourss in
library,” sehingga diperlukan kerja keras untuk terus membaca. Selain itu juga untuk berusaha
meningkatkan “Entrophy H” setinggi mungkin dengan menciptakan keseimbangan antara
personal, keluarga, akademik, pekerjaan, komunitas, dan lain-lain, serta untuk tiada henti
membuat suatu project.
Halaman 11 dari 18
Diskusi Panel V
Pada diskusi panel V, terdapat dua pembicara yaitu M. Anwar Bashori selaku Perwakilan
Bank Indonesia yang membawakan tema Indonesia: “Challenges and How to Move Forward” dan
Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M. Agr. Selaku Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan yang
membawakan tema “Membangun Indonesia dari Daerah, Bantaeng Menjadi Pusat Pertumbuhan
Ekonomi di Bagian Selatan Sulawesi Selatan.”
Pada pembicara pertama, Bapak M. Anwar Bashori menggambarkan bahwa Indonesia
memiliki Power house 250 million people yang mana hal tersebut adalah bonus demografi bagi
Indonesia. Bonus
demografi ditandai
dengan tinggin
angkatan kerja muda
dengan perbandingan
1:4, yang
diproyeksikan di
Indonesia akan
menciptakan new
middle class pada
angkatan muda
dengan rata-rata
penghasilan 14 juta
perbulan. Selain itu
juga bisa dikatakan ciri-ciri lainnya adalah bahwa 50% dari populasi Indonesia berada pada umur
muda yang produktif yaitu 30 tahun yang sangat mudah beradaptasi dengan teknologi informasi
(gadget) saat ini yang mempercepat arus informasi, terlebih perekonomian Indonesia 60% nya
digenjot oleh perekonomian dalam negeri itu sendiri.
Beliau juga menyampaikan bahwa proyeksi middle income ini akan mencapai jumlah 100
juta orang yang mana tentunya akan menggenjot konsumsi dan perekonomian nasional Indonesia,
dimana berbeda dengan Jepang, supply (dan produksi) yang tinggi namun demand yang rendah
karena periode bonus demografinya telah lewat. Untuk itu diperlukan Indonesia dimasa
mendatang yang tidak tergantung dari negara lain dalam bentuk pinjaman ataupun impor barang
konsumstif termasuk ekspor bahan mentah, sehingga bisa memiliki perekonomian yang kuat dan
Halaman 12 dari 18
stabil, termasuk memanfaatkan sebaik-baiknya moment bonus demography yang saat ini mulai
berlangsung hingga 2030 dengan mempersiapkan SDM yang berkualitas.
Selanjutnya, pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M. Agr. Selaku
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan yang membawakan tema “Membangun Indonesia dari Daerah,
Bantaeng Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Bagian Selatan Sulawesi Selatan.” Bupati
Bantaeng, Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M. Agr menyampaikan dalam presentasinya
bagaimana sukses membangun Indonesia, khususnya pada Kabupaten Bantaeng yang beliau
pimpin, beliau menyampaikan bahwa beberapa kelemahan pemimpin dan termasuk bangsa
Indonesia saat ini dalam membangun bangsa ada tiga point penting, (i) krisis moralitas, (ii)
lemahnya jaringan baik nasional maupun internasional, (iii) hilangnya “trust” dalam berpolitik,
sehingga partai politik cenderung melakukan “money politics.”
Beliau berpandangan bahwa bangsa Indonesia dimasa mendatang akan menjadi tulang
punggung dunia dengan
tersedianya SDA dan SDM
yang melimpah dalam
beberapa bidang, khususnya
pertanian. Namun yang
sangat disayangkan menurut
beliau adalah lemahnya
regulasi reward dan
punishment bagi kepala
daerah hingga rawan
melakukan pelanggaran
hukum dan tidak amanah.
Beliau tambahkan bahwa
semangat yang dibangun
oleh sebagian besar birokrat atau pejabat saat ini adalah lebih cenderung “menghabiskan” dari
pada “menghasilkan” dari APBN itu sendiri, sehingga mindset ini perlu diubah. Pada bidang
pertanian, beliau menggarisbawahi permasalahan keterlambatan datangnya pupuk bagi petani di
Indonesia berpengaruh besar bagi dunia pertanian Indonesia itu sendiri, sehingga perlu
diperbaharui sistemnya, terlebih di era industrialisasi saat ini, Indonesia harus segera beradaptasi
dengan teknologi yang ada dan memanfaatkannya agar bisa menjadi tulang punggung dunia.
Dalam prestasinya, Bupati lulusan Jepang ini memiliki kerjasama kesehatan, pertanian, dan
perdagangan dengan negara Jepang, sehingga tidak ayal jika kabupaten yang saat ini beliau
pimpin menjadi percontohan bagi kabupaten lainnya di Indonesia.
Halaman 13 dari 18
Diskusi Panel VI
Pada diskusi panel VI, terdiri dari dua tema, pertama yaitu “Sosialisasi Beasiswa
Pemerintah RI: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)” dan presentasi kedua
bertemakan,”Citizen journalist,” dari Net.Tv. Diantara kedua diskusi tersebut diselingi oleh
pengunguman pemenang lomba poster yang bertemakan,”nilai-nilai positif di masing-masing
negara yang dapat diterapkan bagi kemajuan indonesia, ” dan presentasi pemenang lomba essai
yang berjudul,”Kegagalan Pendidikan Indonesia, Kegagalan Menjalankan Amanah Konsitusi.”
Dalam diskusi pertama terkait sosialisasi beasiswa LPDP dari Pemerintah RI, disampaikan
bahwa beasiswa LPDP berawal pada tahun 2010, ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
berinisiatif menyisihkan alokasi dana pendidikan ke dalam poin Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional melalui UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010. Setelah sekitar dua tahun
dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah melalui KMK Nomor 490 tahun 2010, Menteri
Keuangan Agus Martowardoyo menyusun tim kerja untuk persiapan pembentukan lembaga
pengelola dana abadi tersebut pada November 2011. Beasiswa LPDP akhirnya melakukan kerja
sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama guna
mengintegrasikan pengelolaan dana pendidikan ini secara professional dan fleksibel dalam
melayani kebutuhan mahasiswa serta memecahkan permasalah beasiswa yang kerap kali muncul
dari segi keterlambatan pembayarannya ataupun hal lainnya. Sehingga beasisa LPDP menjadi
jawaban bagi anak Bangsa dari segela permasalahan beasiswa yang ada saat ini. Informasi lebih
lengkap terkait beasiswa ini dapat diakses pada http://beasiswalpdp.org/
Dalam diskusi kedua bersama Net.Tv yang menyampaikan terkait citizen journalist bisa
dilakukan oleh siapa saja, khususnya mahasiswa Indonesia yang sedang berstudi diluar negeri.
Pihak Net.Tv bersedia menerima video (posisi landscape) hasil karya amatir mahasiswa Indonesia
diluar negeri yang menceritakan tentang kebudayaan, pariwisata, teknologi, pendidikan serta hal-
hal menarik lainnya untuk ditayangkan ke Net.Tv melalui website: netcj.co.id yang mana jika
beruntung akan mendapatkan uang sebesar 1 juta rupiah, terlebih video dari luar negeri akan lebih
cenderung ditayangkan oleh Net.Tv.
Dalam acara selingan yaitu pengunguman terkait lomba poster PPI Dunia, sebagai
pemenang yaitu PPI Tiongkok yang membawakan tema tentang “Sistem Transportasi Massal
Terpandu di Tiongkok.” Adapun dalam presentasi oleh juara lomba essai yang
berjudul,”Kegagalan Pendidikan Indonesia, Kegagalan Menjalankan Amanah Konsitusi,”
menggarisbawahi bahwa kurang maksimalnya penggunaan APBN 20% untuk bidang pendidikan,
sehingga perlu dilakukan pembaharuan dari berbagai elemen yang terkait dalam mengefisiensikan
dan mengefektifkan penggunaan dana tersebut agar tercipta pendidikan yang merata dan
berkualitas.
Halaman 14 dari 18
Kongres PPI Dunia 2014
Hari Kedua & Ketiga, 21-22 September 2014
Dalam pelaksanaan Kongres PPI Dunia ini, secara garis besar dibagi dalam beberapa sesi
yaitu:
(i) Penyampaian LPJ oleh Pengurus Presidium PPI Dunia periode 2013-2-14,
(ii) Penetapan Tata Tertib (Tatib) sidang,
(iii) Penetapan Ketua Sidang I, II, dan III,
(iv) Pembahasan AD/ART,
(v) Rekomendasi Program Kerja PPI Dunia (dibahas per-kawasan)
(vi) Pemilihan Ketua Presidium PPI Dunia periode 2014-2015,
(vii) Presentasi kesiapan PPI Singapura sebagai Tuan Rumah SI PPI Dunia 2015.
Halaman 15 dari 18
Secara singkat dalam setipa pembahasan dapat dilaporkan hasilnya sebagai berikut:
(i) Dalam penunjukan dan penetapan Ketua Sidang I, II, dan III Kongres PPI Dunia 2014 telah
ditunjuk Sdr. Nanang Suprayogi dari PPI Belgai selaku Ketua Sidang I, Sdr. Gushairi dari PPI
Malaysia selaku Ketua Sidang II, dan Sdr. Nafid Alfirdausi dari HMPI Yordania selaku Ketua
Sidang III.
(ii) Pada penyampaian LPJ oleh Pengurus Presidium PPI Dunia periode 2013-2-14 kepada para
peserta kongres PPI Dunia, para peserta menyatakan “menerima” Laporan Pertanggungjawaban
Ketua Presidium PPI Dunia periode 2013-2014, Sdr. Pan Mohammad Faiz dari PPI Australia
sekaligus pen-demisioner dari jabatan tersebut.
(iii) Dalam Pembahasan AD/ART PPI Dunia ditetapkan bahwa akan dilakukan saat SI PPI Dunia di
Singapura tahun depan, 2015, mengingat jumlah peserta yang hadir (belum sampai 24 negara
minimal) belum sampai dari setengah perwakilan tiap negara yang ada berdasarkan amanah
AD/ART PPI Dunia. Sebagai tindak lanjut, dibentuk tim Adhoc persiapan pembahasan
AD/ART SI PPI Dunia dari saat ini untuk SI PPI Dunia 2015.
(iv) Terkait rekomendasi program kerja yang dilakukan pembahasannya oleh 3 kawasan yaitu, (i)
Asia & Oseania, (iii) Eropa & Amerika, dan (iv) Timur Tengah & Afrika menghasilkan
beberapa rekomendasi kepada Ketua Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015.
(v) Dalam pemilihan Ketua Presidium PPI se-Dunia, telah menetapkan Sdr. Ahmad Almaududy
Amri dari PPI Australia sebagai Ketua Presidium PPI Dunia periode 2014-2015.
(vi) Adapun dalam presentasi kesiapan PPI Singapura sebagai Tuna Rumah SI PPI Dunia 2015,
ditetapkanlah PPI Singapura sebagai tuan rumah Simposium Internasional pada tahun 2015,
dengan tema : ASEAN Community.
(vii) Selain itu dalam Kongres PPI Dunia 2014 telah menghasilkan Surat Pernyataan Bersama
Ketua PPI se-Dunia oleh 46 negara termasuk PPI India terkait Permasalahan Beasiswa Dikti.
Demikian revisi Laporan Kegiatan Simposium Internasional (SI) PPI Dunia 2014 di Tokyo,
Jepang ini kami buat dengan sebenar benarnya. Semoga bisa dimanfaatkan dengan sebai-baiknya
bagi kita semua.
New Delhi, 24 Oktober 2014
Mohd. Agoes Aufiya
Ketua PPI India
Halaman 16 dari 18
Dokumentasi Kegiatan
Professor Kiyoshi
Okada selaku
mewakili Presiden
Tokyo Tech
memberikan
kenang-kenangan
bapak H.E. Yosron
Ihza Mahendra,
Ph.D
Pemberian
Kenang-
Kenangan
kepada para
Pembicara
ASEAN
Focus oleh 5
Negara.
Halaman 17 dari 18
Berfoto
Bersama
Atase
Pendidika
n KBRI
Jepang,
Bapak
Iqbal
Djawwad
pada Gala
Dinner.
Presentasi
Poster PPI
India denga
tema,”Pendidi
kan di India,”
disaksikan
oleh tim Juri
dari Kepala
Atase
Pendidikan
Singapura &
Perwakilan
Bank
Indonesia