1
LAPORAN
HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MELAKUKAN TRANSFORMASI
NILAI-NILAI TOLERANSI BERBASIS KEBHINNEKAAN KEPADA ANAK USIA DINI
PADA TK ISLAM TERPADU AL IMAN DAN SEKITARNYA BOJONG GEDE BOGOR
JAWA BARAT
Oleh:
Dr. Tjipto Sumadi, MSi., MPd. NIDN. 0006086110, Ketua Tim
Irawati, SH., MH., PhD. Anggota Tim
Fauzi Abdillah, SPd., MPd. Anggota Tim
Alpfin Fiscan
Aldi Wahyu
Muhammad Ageza
Muhammad Daelami
Frigate Ardhito W.
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
2
3
RINGKASAN
Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan pelatihan tentang
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada anak usia dini bagi guru-guru
TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Pengabdian
kepada Masyarakat ini merupakan bentuk diseminasi dari hasil penelitian-penelitian yang
dilakukan sejak tahun 2016 hingga saat ini.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman
Bojong Gede Bogor, cenderung belum memiliki pemahaman optimal tentang transformasi
nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan, pembelajaran antibullying, dan pembelajaran
melalui permainan kepada anak usia dini. Hal ini disebabkan oleh para pendidik yang
mengabdikan diri di TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede Bogor, bukanlah lulusan
pendidikan formal yang berbasis PAUD. Oleh karena itu, perlu diberikan pelatihan secara
holistik-komprehensif, agar guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede Bogor dan
sekitarnya memiliki kompetensi dasar yang opimal sebagai bekal pendidik PAUD.
Metode pelatihan menggunakan model pelatihan (workshop) dengan pola
Pendampingan. Kegatan pelatihan dibagi menjadi dua sessi, (1) pemberian materi dilakukan
melalui cara paparan interaktif tentang transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinekaan,
pembelajaran antibullying, dan pembelajaran melalui permainan serta Kurikulum 2013 bagi
anak usia dini kepada guru-guru TK, dan (2) dilakukan dialog interaktif tentang nilai toleransi
berbasis kebhinekaan, pembelajaran antibullying, dan pembelajaran melalui permainan serta
Kurikulum 2013 untuk anak usia dini. Dari kedua sessi ini dilakukan pelatihan (workshop),
diskusi, dan tanya jawab, (3) hasil pengabdiana ini berupa perubahan pemahaman dan
komptensi guru dalam mentransformasikan nilai toleransi berbasis kebhinekaan, pembelajaran
antibullying, dan pembelajaran melalui permainan serta Kurikulum 2013.
Simpulan dari kegiatn ini adalah bahwa pelatihan berjalan dengan lancer dan mendapat
dukungan dari segenap peserta dan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Iman. Pelatihan telah
dapat meningkatkan pemahaman guru TK Islam Terpadu tentang Transformasi Nilai-nilai
Toleransi Berbasis Kebhinnekaan kepada Anak Usia Dini, Pembelajaran Antibullying, dan
pembelajaran melalui permainan.
Halaman Pengesahan
i
5
DAFTAR ISI
Ringkasan ……………………………………………………………………………. i
Lembar Pengesahan ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN …....................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi .............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Kegiatan ............................................................................................. 3
1.4 Manfaat Kegiatan …....................................................................................... 4
BAB II SOLUSI PERMASALAHAN ........................................................................ 5
BAB III METODE PELAKSANAAN …………..……............................................. 9
BAB IV LUARAN DAN TARGET PENCAPAIAN ……………………………..... 9
4.1 Luaran …………………………………………………………………….. 12
4.2 Pencapaian Kegiatan ……………………………………………………… 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 16
5.2 Saran ……………………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..... 20
Lampiran 1 Materi Paparan Pelatihan ………………………………………………..
Lampiran 2 Foto Kegiatan …….…………………………………………………….
Lampiran 3 Biodata Pelaksana Kegiatan ……………………………………………
Lampiran 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan …………………………………………….
6
Kata Pengantar
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga kegiatan Pengambdian kepada
Masyarakat yang berjudul Pelatihan Transformasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Kebhinnekaan
kepada Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor
Jawa Barat yang dibiayai oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta ini dapat
terlaksana dengan baik. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di TK Islam Terpadu
Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor Jawa Barat.
Terlaksananya kegiatan ini tentu saja berkat bantuan serta partisipasi dari berbagai
pihak, oleh sebab itu sudah sepatutnya pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan kepada:
1. Dr. Umasih, M.Hum dan Dr. M. Zid, M.Si., selaku Dekan da mntan Dekan Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Jakarta beserta para Wakil Dekan FIS yang telah mendukung
usulan kegiatan ini.
2. Drs. H. Suhadi, M.Si., selaku mantan Koordinator Program Studi PPKn FIS UNJ yang telah
memberikan izin sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
3. Bapak H. Evi Afrizal Sutan Sinaro selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Iman di
Bojong Gede Bogor Jawa Barat beserta semua guru yang secara langsung terlibat pada
pelatihan ini.
4. Ucapan terima kasih juga, saya sampaikan kepada tim fasilitator handal, yaitu tim
mahasiswa PPKN FIS UNJ yang telah membanatu kegiatan ini, tanpa dedikasi mereka,
maka pengabdian ini tidak akan berhasil.
Kami yakin bahwa pelaksanaan kegiatan maupun laporan ini belum sempurna, untuk
itu kami berharap kiranya ada kritik dan saran yang bersifat membangun demi meningkatkan
kualitas kegiatan sejenis di masa yang akan datang. Akhirnya kami berharap agar kegiatan ini
bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kepedulian terhadap
kehidupan masyarakat luas.
Jakarta, Desember 2019
Ketua Pelaksana,
Dr. Tjipto Sumadi, MSi., MPd.
iii
7
NIP. 19610806 198903 1002
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Dewasa ini fenomena perbedaan memahami nilai-nilai persatuan bangsa cenderung
kea rah yang mengkhawatirkan persatuan dan kesatuan. Baik diterima maupun ditolak, era
global telah mendorong warga negara Indonesia, cenderung terkotak-kotak, baik dalam
berpandangan politik maupun etnis. Jika tidak segera dicarikan solusi yang strategis, maka
dapat diprdiksi bangsa ini dapat mengalami guncangan yang patut dikhawatirkan. Demikian
pula dengan penduduk mayoritas bangsa ini, yang beragama Islam. Untuk itu, semua pihak
dan kalangan perlu semakin dapat bersikap terbuka dan memiliki rasa saling memahami di
antara sesama anak bangsa.
Perbedaan pandangan pun telah merasuk ke perbedaan pandangan dalam memahami
ajaran agama. Padahal ajaran agama merupakan salah satu panduan dan rujukan dalam
mendirikan Negara Republik Indonesia (NKRI) ini. Semua agama mengajarkan rasa saling
menghormati dan menghargai terhadap pemeluk agama lainnya. Oleh karena, semua agama
mengajarkan pandangan bahwa setiap orang wajib dihormati kebebasannya dalam
menentukan jalan hidupnya masing-masing. Kebebasan dan saling menghargai merupakan
dua konsep kehidupan bagaikan gambar pada kepingan uang logam, satu sama lain tak
berguna jika terpisahkan. Kebebasan memeluk suatu agama merupakan landasan
terbangunnya kerukunan antarumat beragama. Kebebasan menganut agama telah diatur pada
UUD NKRI 1945, untuk itu, kebebasan memeluk agama merupakan hak asasi setiap
warganegara.
Anak usia dini merupakan generasi penerus yang memiliki sensitivitas tinggi, oleh
karena itu, anak usia dini perlu dididik dengan nilia-nilai yang bermuatan kasaih sayang dan
penuh toleransi. Sementara itu, fenomena perkembangan pembelajaran atau transformasi
nilai pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih cenderung menunjukkan
model transformasi nilai yang parsial, dan cenderung linier dengan agama yang dianut oleh
guru yang mengajarnya. Padahal, isi-pesan pada kurikulum PAUD menyatakan bahwa
iv
8
model transformasi nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada anak usia dini haruslah
komprehensif, menyeluruh, dan terintegrasi.
Konsep pembelajaran atau transformasi nilai yang komprehensif, menyeluruh, dan
terintegrasi masih menjadi sesuatu yang baru di sejumlah penyelenggara PAUD. Tentu ini
menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah, guru, dan lembaga pendidikan yang melakukan
proses transformasi atau pembelajaran di PAUD.
Kekhawatiran ini tentu beralasan, karena Presiden RI telah mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 21 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, yang intinya adalah
mengimlementasikan karaker bangsa yang berbasis NKRI. Lembaga pendidikan anak usia
dini merupakan lembaga yang sangat strategis dalam membangun karakter generasi pelanjut
bangsa Indonesia. Untuk itu, lembaga pendidikan anak usia dini, seperti Taman Kanak-kanak
dan Pendidikan Anak Usia Dini, harus mampu menyelengarakan pendidikan nilai-nilai
toleransi yang berbasis kebhinnekaan, sehingga anak memahami makna kebhinnekaan dan
toleransi sejak usia dini, yang pada akhirnya akan menjadi warga negara Indoesia yang
memiliki rasa toleransi tinggi dan menghormati serta menghargai kebhinnekaan bangsa
Indonesia. Sebab, kebhinnekaan bangsa Indonesia ini merupakan kodrat yang dianugerahkan
dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
harus mampu merawat, menjaga, dan mengembangkan rasa toleransi terhadap kebhinnekaan
yang secara kodrati ada di negeri ini.
Menurut Bruner (dalam Sumadi, 2019) dalam ”free discovery learning” bahwa proses
transformasi akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk definisi, konsep, generalisasi, dan teori)
melalui contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya
secara holistik dan terintegrasi. Anak perlu dibantu dengan sedikit bimbingan dan bantuan,
maka anak akan dapat melakukan suatu perbuatan yang memuaskan. Oleh karena itu,
kebenaran yang dipelajari anak haruslah bersifat integratif dan holistik. Sementra itu, hasil
penelitian Sumadi (2016) menyatakan bahwa (1) proses transformasi nilai-nilai kompetensi
sosial merupakan proses strategis untuk menanamkan dan membiasakan anak dalam
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. (2) Proses transformasi nilai-
nilai kompetensi sosial dapat memberikan bekal awal bagi anak usia dini (4–5 tahun) tentang
nilai-nilai kompetensi sosial, emosional, dan kemandirian, melalui pembelajaran yang
9
komprehensif dan terintegrasi. Penelitian Sumadi (2017) di PAUD Mawar, juga menunjukkan
bahwa, implementasi penanaman nilai-nilai sosial melalui transformasi permainan di PAUD
amatlah perlu.
Pada dasarnya proses pembelajaran atau transformasi nilai-nilai toleransi berbasis
kebhinnekaan telah dikenal di TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede Bogor, hanya saja
dalam mengembangkan indikator pembelajaran belum bersifat spesifik dan terukur sesuai
dengan tagihan yang dipersyaratkan di dalam kurikulum PAUD. Untuk itu, melalui program
Pengabdian kepada Masyarakat yang dirancang ini, guru-guru di lingkungan TK Islam
Terpaadu Al Iman dan sejumlah TK di sekitarnya diundang dan dilatih agar terjadi
peningkatan pemahaman dan kompetensi tentang bagaimana melakukan pembelajaran
toleransi berbasis kebhinnekaan kepada anak usia dini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran di atas, maka masalah dalam kegiatan ini dirumuskan sebagai
berikut: bagaimana cara melakukan pembelajaran nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan
kepada anak usia dini pada TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor?
1.3 Tujuan Kegiatan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Dosen Program Studi Pendidikan
Pancassila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.
b. Memberikan pembinaan dan pelatihan tentang pembelajaran atau transformasi nilai-
nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada guru TK Islam Terpadu Al Iman dan
taman kanak-kanak lain di sekitarnya.
c. Memberikan kesempatan serta fasilitasi kepada guru TK Islam Terpadu Al Iman dan
TK-TK lain di sekitarnya.
1.4 Manfaat Kegiatan
10
a. Membentuk dan meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan pembelajaran atau
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan di kelas.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan guru dalam melakukan proses pembelajaran atau
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan di kelas..
c. Terwujudnya program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta kepada salah satu lembaga pendidikan prasekolah di Bojong
Gede Bogor.
11
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
Merujuk pada hasil penelitian Sumadi (2018) yang dilakukan di Cigugur Kuningan
Jawa Barat tentang keberhasilan transformasi nilai-nilai toleransi dengan melakukan; (1)
menjadikan rasa kekeluargaan sebagai perekat antarumat penganut agama yang berbeda, (2)
Adanya perbedaan antar-ajaran agama harus ditegaskan perbedaannya tetapi bukan untuk
dipertentangkan, tetapi untuk saling dihormati dan dihargai, (3) Dalam melaksanakan
toleransi harus dihindari muatan kepentingan politik, (4) Untuk menjaga kehidupan toleransi
antarumat beragama setiap warga harus memiliki rasa welas asih satu sama lain, dan (5) Agar
toleransi terus menjadi penjaga kedamaian di Cigugur, maka setiap warga harus saling
melakukan tepo seliro. Untuk itu, solusi yang dilakukan pada kegiatan pengabdian kepada
Masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pembinaan dan pelatihan kepada guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman
dan sekitarnya, tentang bagaimana memahami konsep pembelajaran atau
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada anak usia dini.
2. Memberikan pembinaan dan pelatihan kepada guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman
dan sekitarnya, tentang bagaimana mentransformaikan atau membelajarkan nilai-
nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada anak usia dini sesuai dengan
kompetensi anak.
Transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan merupakan suatu proses
pengalihan nilai-nilai secara holistik dan terintegrasi oleh guru kepada anak usia dini dengan
karakteristik; (1) transformasi terpusat pada anak, yaitu memberikan keleluasaan kepada anak,
baik secara individu maupun kelompok untuk menemukan dan menyelesaikan masalah yang
ditugaskan. Merujuk pada tagihan Kurikuum 2013, maka anak dimotivasi untuk dapat aktif
mencari, menggali, mempertanyakan, dan manemukan konsep serta prinsip-prinsip toleransi
berbasis kebhinnekaan yang harus dikuasainya, sesuai dengan perkembangannya. (2)
Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, yaitu anak diberi kesempatan
untuk mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam
jalinan antartema, sehingga kelak dapat memberikan dampak pada kebermaknaan dari materi
yang dipelajari. (3) Belajar melalui proses pengalaman langsung, yaitu kegiatan yang
12
diprogramkan dengan melibatkan anak secara langsung pada konsep dan prisip yang dipelajari
dan memungkinkan anak belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung.
Dengan demikian anak dapat memahami hasil belajarnya secara langsung dan kemudian
mampu memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang dialami, bukan
sekedar informasi dari gurunya. Dalam pembinaan dan pelatihan, guru didorong agar lebih
banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan anak sebagai aktor pencari fakta dan informasi dimotivasi untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya. (4) Sebaiknya guru lebih memperhatikan proses daripada
hasil semata, yaitu pembelajaran dikembangkan melalui pendekatan discovery inquiry yang
dilakukan anak secara aktif dalam suatu proses pembelajaran, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga proses evaluasi.
Demikian beberapa rencana dan langkah-langkah yang disampaikan sebagai bahan
pelatihan transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada guru pendidikan
anak usia dini, khususnya di TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor.
Pada pelaksannnya, rencana ini telah dapat dilakukan sesuai dengan substansi pada laporan
Pengabdian kepada Masyarakat ini.
Sumber materi transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan dapat diuraikan
secara singkat, sebagai berikut.
Toleransi berasal dari Bahasa Latin tolerere yang berarti membiarkan orang lain
melakukan sesuatu. Dalam konteks bahasa Indonesia, kata toleransi berasal dari “toleran”
yang memiliki makna bersikap atau bersifat memberikan tenggang rasa (seperti menghargai,
membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, dan kebiasaan)
yang berbeda atau bahkan yang bertentangan dengan pendiriannya. Arti lain dari kata toleransi
adalah lapangan dada, suka dan rukun kepada siapapun, membiarkan orang lain berpendapat
atau berpendirian lain, tak mau mengganggu kebebasan berpikir dan keyakinan orang lain.
Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa toleransi mengajarkan, hendaknya setiap
orang mempunyai sifat-sifat lapang dada, berjiwa besar, luas pemahaman, pandai menahan
diri, tidak memaksakan kehendak sendiri, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
berpendapat sekalipun berbeda dengan pendapatnya. Kesemuanya itu adalah dalam rangka
menciptakan kerukunan hidup antarumat beragama dalam masyarakat
13
Bhinneka, secara etimologis berasal dari bahasa Sanskerta, yang bermakna berbeda-
beda atau beranekaragam. Dengan demikian, bhinneka memiliki makna terdapatnya
perbedaan yang ada di masyarakat, dan perbedaan tersebut bersifat kodrati serta alami.
Perbedaan tidak dapat dielakkan, namun dapat dikelola dengan cara ”membiarkannya” terjadi
asalkan tidak mengganggu ketenteraman dan kebersamaan masyarakat.
Dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini, dilakukan pembinaan dan peningkatan
pemahaman kepada guru taman kanak-kanak tentang bagaimana melakukan transformasi
nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan. Melalui kegiatan ini, guru diajak secara aktif
melakukan dan mempraktikkan proses transformasi nilai-nilai toleransi berbasis
kebhinnekaan kepada teman sejawatnya. Dari pembinaan dan pelatihan ini diharapkan guru
mengalami peningkatan kompetensi pemahamannya dalam mentrasformasikan materi
pebelajaran yang dilatihkan.
Hasil penelitian Laila (2013) menyatakan bahwa implementasi pendidikan multikultural
yang berbasis toleransi atas perbedaan yang ada tercermin dalam beberapa aspek, yaitu (1)
visi dan misi lembaga penyelenggara pendidikan, (2) kehidupan keseharian guru dan peserta
didik, (3) aktivitas anak melalui seni yang dikenal dengan nama pandatara, (4) nilai-nilai yang
dikembangkan di SMA Taruna Nusantara, berkaitan dengan wawasan kebangsaan,
kejuangan, dan kebudayaan; serta (5) proses pendidikan melalui tahap-tahap pembentukan
kepribadian dan karakter melalui Jarlatsuh (pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bagus Haryono, Edy Tri Sulistyo, dan Ahmad Zuber
(2013) menunjukan bahwa melalui gambar dan tulisan yang dituangkan dalam media visual,
menunjukkan bahwa peserta didik memahami isi 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia), lalu melakukan
implementasi pengamalan dan penghayatannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
media visual, peserta pelatihan dapat langsung melihat konsep yang diajarkan. Pada akhirnya
peserta didik mampu merepresentasikan bahwa tidak ada lagi permasalah etnisitas, memiliki
kemampuan mereduksi ikatan primordialisme, menguatkan persatuan, nasionalisme, dan
mengokohkan integrasi nasional.
Hasil penelitian Santi Sipa, Purwanti, Dian Miranda (2015) menyatakan bahwa (1)
Perencanaan pembelajaran dalam menumbuhkan sikap toleransi bagi anak usia dini, termuat
dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), (2) Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RKH
14
yang dibuat guru. Pengenalan menumbuhkan sikap toleransi bagi anak usia dini dilakuan
dengan pembiasaan, (3) Sikap toleransi bagi anak usia dini belum sesuai dengan harapan
karena masih ada yang tidak bersikap toleransi, dan (4) Kendala guru dalam mengenalkan dan
menumbuhkan sikap toleransi pada anak usia dini di taman kanak-kanak.
15
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diupayakan agar guru dapat
memiliki pendekatan baru dalam melakukan transformasi nilai-nilai toleransi berbasis
kebhinnekaan kepada peserta didiknya, yang merupakan kebutuhan pokok bagi guru dalam
mendidik anak, dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, solusi yang disampaikan terhadap
permasalahan yang dihadapi guru-guru di TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di
Bojong Gede Bogor adalah melalui upaya meningkatkan kemampuan untuk melakukan
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada peserta didik dilakukan,
sebagai berikut.
1. Guna mendapatkan respons positif dari peserta didik dan dapat mempersiapkannya
menjadi anak yang dapat diterima oleh lingkungannya, maka guru harus mampu
melakukan trasformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan sesuai dengan
nilai-nilai perkembangan zaman. Hal ini sekaligus akan memberikan kesempatan
kepada anak bermain sambil menyelesaikan tugas belajar dan bermainnya sesuai
dengan pengalaman di rumahnya dan PAUD tidak melakukan eliminasi terhadap
nilai-nilai yang dimiliki oleh anak. Sebagai konsekuensinya, maka diperlukan
pemahaman guru yang optimal terhadap proses pembelajaran berlandaskan pada
Kurikulum 2013.
2. Secara empirik terbukti bahwa model transformasi nilai-nilai toleransi berbasis
kebhinnekaan sesuai yang dikembangkan oleh para penelitian yang relevan, dapat
meningkatkan kompetensi anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dilakukan berbagi pengalaman dan
pelatihan tentang pelaksanaan transformasi nilai-nilai toleransi berbasis
kebhinnekaan kepada anak usia dini kepada guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman
dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor.
3. Metode Pelatihan merupakan salah satu metode yang efektif bagi upaya peningkatan
kualiatas yang bersifat ’crash-programme’ dan ’breakthrough’, metode ini
diterapkan guna mengambil ’jalan pintas’ untuk meningkatkan keterampilan guru
16
dalam melakukan transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada
anak.
4. Mengacu pada proses pelaksanaan pebinaan dan pelatihan serta teori transformasi
transformasi nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada anak yang dijadikan
rujukan dalam kegiatan ini, maka solusi lain yang dilakukan adalah terbentuknya
jalinan yang erat antara kemajuan konsep transformasi nilai-niai toleransi berbasis
kebhinnekaan kepada anak yang dilakukan di perguruan tinggi dengan lembaga
persekolahan yang akan mengimplementasikan temuan tersebut.
Berdasarkan kerangka solusi dan penyelesaian masalah sebagaimana diuraikan di atas,
maka langkah-langkah penyelesaian masalah yang dilakukan sebagai berikut.
1. Mengadakan koordinasi dan kesepakatan dengan Pimpinan Yayasan Pendidikan
Islam Al Iman dan kepala PAUD lain di sekitarnya, mengenai kepastian waktu,
tempat, dan jumlah peserta kegiatan. Rencana kegiatan dilaksanakan pada 7 dan 8
September 2019 bertempat di TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede Bogor.
2. Menyusun bersama antara Tim Pengabdian kepada Masyarakat dengan Kepala TK
Islam Terpadu Al Iman tentang agenda atau susunan acara pelatihan peningkatan
pemahaman terhada materi yang akan disajikan.
3. Melaksanakan program pelatihan sesuai dengan hasil kesepakatan, dengan dihadiri
oleh guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede Bogor dan PAUD lain yang
berada di sekitarnya.
4. Melakukan evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan, yaitu dengan meminta
tanggapan atau feedback kepada peserta tentang kegunaan substansi materi
pengabdian masyarakat yang dilakukan ini dan laporan akhir.
Untuk menyukseskan kegiatan pembinaan dan pelatihan ini, maka secara kepakaran
yang akan menjadi pemateri dan naralatih adalah:
1. Memberikan pre-test kepada peserta, untuk mengetahui kompetensi awal yng dimiliki
peserta pelatihan.
2. Materi sessi pertama secara interaktif Transformasi nilai-nilai Toleransi Berbasis
Kebhinnekaan kepada Anak Usia Dini oleh Dr. H. Tjipto Sumadi, MSi., MPd., Latar
belakang pendidikan naralatih adalah Doktor di bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan
17
pernah menjabat Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI. Materi ini menyampaikan informasi penting mengenai transformasi
nilai-nilai toleransi berbasis kebhinnekaan kepada guru-guru TK dan pendidikan anak
usia dini dan teknik-tekniknya.
3. Sessi kedua membahas serta mendiskusikan format/desain transformasi nilai-nilai
toleransi berbasis kebhinnekaan yang telah dirancang sebelumnya. Hasil diskusi ini akan
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada guru
selanjutnya.
4. Sessi ketiga disajikan materi Toleransi dalam Perspektif Warga Negara yang Baik
melalui Permainan. Materi ini akan disampaikan oleh Fauzi Abdillah, SPd., MPd. dengan
latar belakang pendidikan Magister Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Sessi keempat membahas serta mendiskusikan format/desain pembelajaran atau
transformasi nilai-niai toleransi berbasis kebhinnekaan untuk anak usia dini melalui
Pembelajaran Antibullying oleh Irawati, SH., MH., PhD., yang memiliki kometensi di
bidang ilmu hukum, serta materi pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Hasil
diskusi ini dijadikan sebagai acuan untuk pembinaan dan pelatihan kepada guru
selanjutnya.
6. Sessi kelima adalah melakukan evaluasi (post-test) terhadap perubahan kompetensi
peserta setelah mengikuti pembinaan dan pelatihan, serta melakukan wawancara dengan
peserta pembinaan dan pelatihan pengabdian kepada mayarakat ini, secara lisan tentang
manfaat pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.
18
BAB IV
LUARAN DAN TARGET PENCAPAIAN
4.1 Luaran
Luaran dari pengabdian kepada masyarakat ini direncanakan dapat menjadi bahan
untuk seminar nasional dan prosidingnya, serta untuk dapat dimuat pada jurnal pengabdian
kepada masyarakat yang bereputasi internasional.
Target yang dicapai dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah terbinanya dan
terlatihnya guru-guru TK, khusunya guru-guru TK Islam Terpadu Al Iman Bojong Gede
Bogor dan sekitarnya, agar terwujud generasi penerus bangsa yang memiliki rasa toleransi
antarsesama anak bangsa Indonesia. Rasa toleransi yang berkembang berdasarkan pada
penghormatan dan prenghargaan dari adanya perbedaan yang bersifat kebhinnekaan.
4.2 Pencapaian Kegiatan
Transformasi nilai-nilai kehidupan kepada anak usia dini melalui pembelajaran terpadu
atau terintegrasi dengan berbasis pada Pembelajaran Holistik Integratif, Pembelajaran melalui
Permainan, dan Pembelajaran Antibullying kepada anak usia dini, merupakan kebutuhan
mendasar bagi pendidikan yang diselenggarakan pada taman kanak-kanak dan pendidikan
anak usia dini. Materi yang disajikan merujuk pada Kurikulum 2013 yang telah memberikan
garis besar pengintegrasian pembelajaran sikap, keterampilan, dan pengetahuan pada semua
jenjang. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini harus mengacu pada semua materi
pembelajaran yang dirancang secara holistik dan terintergrasi melalui pembelajaran tematik.
Proses pembelajaran holistik dan terintegrasi memiliki karakteristik yang khas yaitu
(1) Pembalajaran terpusat pada anak, yaitu memberikan keleluasaan pada anak, baik secara
individu maupun kelompok untuk menemukan dan menyelesaikan masalah yang ditugaskan.
Anak dapat aktif mencari, menggali, mempertanyakan, dan manemukan konsep serta prinsip-
prinsip dari suatu pengetahuan dan keterampilan, serta sikap yang harus dikuasainya sesuai
dengan perkembangannya. (2) Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan,
yaitu anak diberi kesempatan untuk mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek
yang membentuk semacam jalinan antartema, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan
dari materi yang dipelajari. (3) Belajar melalui proses pengalaman langsung, yaitu
19
pembelajaran yang diprogramkan untuk melibatkan anak secara langsung pada konsep dan
prisip yang dipelajari dan memungkinkan anak belajar dengan melakukan kegiatan secara
langsung. Dengan demikian, anak dapat memahami hasil belajarnya secara langsung dan
kemudian dapat memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang
dialaminya, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan anak sebagai aktor
pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya. (4) Lebih
memperhatikan proses daripada hasil semata, yaitu pembelajaran dikembangkan melalui
pendekatan discovery inquiry yang dilakukan anak secara aktif dalam suatu proses
pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi. Pembelajaran
holistik dan terintegrasi dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampuan dan
perkembangan usia anak, sehingga memungkinkan anak termotivasi untuk belajar terus-
menerus.
Pada pembelajaran atau transformasi nilai pada pendidikan anak usia dini yang menjadi
fokus adalah nilai-nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, kognitif dalam arti
peningkatan pengetahuan, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Keenam nilai-nilai tersebut
ditransformasikan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anak dan merujuk pada nilai-
nilai yang berkembang di rumah anak. Dengan demikian, anak tidak mengalami kebimbangan
dalam menjalani tugas dan perannya sebagai anak usia dini. Agar hal ini terjadi dan berjalan
mulus, maka hubungan penyelenggara PAUD dengan orangtua harus dilaksanakan secara
intensif.
Tahap Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Judul Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Melakukan Transformasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis
Kebhinnekaan kepada Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Al Iman dan Sekitarnya di
Bojong Gede Bogor Jawa Barat ini dilakukan sebagai berikut.
a) Pengantar dan penjelasan kepada peserta tentang maksud dilaksanakannya
program ini.
b) Klarifikasi tentang pentingnya pembelajaran holistik terintergrasi berbasis
kebhinnekaan, sesuai dengan isi pesan yang ada pada Kurikulum 2013 utuk PAUD.
c) Penjelasan kepada peserta tentang struktur materi PAUD seuai dengan ketentuan
yang ada Kurikulum 2013.
20
d) Penjelasan kepada peserta tentang pelaksanaan pembelajaran holistik terintegrasi
dalam pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai kebhinnekaan, pembelajaran
antibulyying, dan pembelajaran melalui permainan.
e) Pemaparan materi pembelajaran holistik terintegrasi pada pembelajaran yang
berbasis nilai-nilai kebhinnekaan, pembelajaran antibulyying, dan pembelajaran
melalui permainan.
f) Tanya jawab dan diskusi tetang pelaksanaan pembelajaran holistik terintegrasi
pada pembelajaran yang berbasis nilai-nilai kebhinnekaan, pembelajaran
antibulyying, dan pembelajaran melalui permainan.
g) Peserta mempraktikkan pembelajaran terintegrasi sesuai dengan materi yang ada
pada pendidikan anak usia dini.
h) Penyaji bersama-sama peserta menyimpulkan hasil pelatihan tentang pembelajaran
holistik terintegrasi pada pembelajaran yang berbasis nilai-nilai kebhinnekaan,
pembelajaran antibulyying, dan pembelajaran melalui permainan.
i) Pada bagian akhir dari kegiatan ini, dilakukannya evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan. Evaluasi ini dilakukan dengan mewawancarai peserta, namun dengan
tanpa disadari oleh peserta, hasilnya sebagai berikut.
Berikut adalah hasil wawancara dengan peserta pelatihan sebagai evaluasi terhadap
pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di TK Islam Terpadu Al Iman.
Tabel 4.1
Wawancara Evaluasi Kegiatan (Secara Random kepada Peserta)
No. Pertanyaan Jawaban
1 Aspek Substansi Pelatihan
Kami sangat memerlukan informasi lengkap tentang
Kurikulum 2013, karena selama ini terasa simpang
siur.
2 Aspek Pembicara
Sangat menguasai, karena Pembicara adalah mantan
Ketua/Direktur Unit Implementasi Kurikulum 2013
Kemdikbud dan Doktor di bidang PAUD, serta does
PPs Prodi PAUD UNJ. Pembicara kedua sangat
memahami pembelajaran Antibullying yang berbasis
peraturan –perundang-undangan, dan pembicata
ketiga yang membahas pembelajan melalui
permainan sangat memahami persoalan.
21
3 Aspek Layanan
Sangat memuaskan, karena fasilitatornya yang terdiri
dari sejumlah mahasiswa sangat kooperatif dan
memfasilitasi dengan baik.
4 Aspek Sarana Prasarana
Sangat baik karena semua persiapan dan kelengkapan
pelatihan, seperti LCD, materi hardcopy dan
softcopy, sertifikat, serta konsumsi, termasuk
transport untuk peserta disediakan oleh Tim dari FIS
UNJ.
5 Aspek Konsumsi
Memuaskan, karena Tim dari FIS UNJ menyerahkan
anggaran kegiatan kepada Pengelola TK Islam
Terpadu Al Iman.
6 Aspek Kebermanfaatan
Sangat bermanfaat, terutama tentang pemahaman
tentang Kurikuum 2013 dan pembelajaran holistik
terintegrasi. Hal ini sangat diperlukan, karena
pembelajaran harus maju seiring dengan kemajuan
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan nilai-
nilai toleransi, antibullying, dan pebelajaran melalui
permainan.
Merujuk pada hasil evaluasi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pengabdian kepada
masyarakat dengan judul Peningkatan Kompetensi Guru dalam Melakukan Transformasi
Nilai-nilai Toleransi Berbasis Kebhinnekaan kepada Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu
Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor Jawa Barat, secara umum berhasil dan
bermanfaat. Hal ini terbukti dari pernyataan pada umumnya, sebagaimana dikemukakan oleh
peserta di atas.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Peningkatan Kompetensi
Guru dalam Melakukan Transformasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Kebhinnekaan kepada
Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di Bojong Gede Bogor Jawa
Barat ini dapat disimpulkan berhasil. Keberhasilan itu ditandai dengan terjadinya perubahan
pemahaman terhadap Kurikulum 2013, pemahaman terhadap pembelajaran berbasis
transformasi nilai-nilai toleransi melalui pembelajaran holistic terintegrasi dan permainan
serta pemahaman pembelajaran antibullying, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia
dini dan taman kanak-kanak. Peserta juga memahami bagaimana mengajar atau
mentransformasikan nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional, dan seni secara terintegrasi. Peserta juga memahami bahwa nilai-nilai tersebut
ditransformasikan melalui pembiasaan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
5.2 Saran
Merujuk pada baseline guru tentang pemahamannya terhadap Kurikulum 2013 dan
pembelajaran holistik terintegrasi tentang Transformasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis
Kebhinnekaan kepada Anak Usia Dini pada TK Islam Terpadu Al Iman dan sekitarnya di
Bojong Gede Bogor Jawa Barat, relatif yang masih terbatas, maka beberapa saran dapat
disampaikan sebagai berikut.
1. Perlu diselenggarakan pelatihan khusus tentang Kurikulum 2013 dan pembelajaran holistik
terintegrasi tentang Transformasi Nilai-nilai Toleransi Berbasis Kebhinnekaan kepada
23
Anak Usia Dini pada TK, terutama terhadap guru yang bertugas di sekolah-sekolah kecil
yang tidak terjangkau oleh program pemerintah.
2. Materi pelatihan tentang pembelajaran terpadu yang dikembangkan di perguruan tinggi
untuk anak usia dini perlu disosialisasikan secara intensif, karena ternyata masih cukup
banyak guru yang belum memahaminya.
24
Daftar Pustaka
Hurlock, Elizabeth B. (2007), Perkembangan Anak, (Alih Bahasa Meitasari Tjandrasa dan
Muslichah Zarkasih, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Istiadi, Irawati, (2005). Agar Anak Asyik Belajar, Jakarta: Pustaka Inti.
----------, (2005). Istimewakan Setiap Anak, Jakarta: Pustaka Inti.
----------, (2006) Melipatgandakan Kecerdasan EmosiAnak, Jakarta: Pustaka Inti.
Jenifer V. Rotigel; Early Childhood Education Journal: Understanding the Young Gifted
Child: Guidelines for Parents, Families, and Educators. Vol. 30. No. 4, Summer 2008
Joon Sun Lee, Early Childhood Education Journal: Preschool Teacher’ Shared Beliefs About
Appropriate Pedagogy for 4 Year Olds. Vol. 33. No. 6. June 2006New york: Springer
Science + Business Media Inc.
Lee, Heejeong Sophia; Components of Social Competence and Strategies of Support:
Considering What to Teach and How, Earlly Childhood Education Journal Vol. 34, No.3
Desember 2006, Syracuse, New York.
Santi Sipa, Purwanti, Dian Miranda (2017), Jurnal Penddikan Guru PAUD FKIP Untan.
Saracho, Olivia N., dan Bernard Spodek ed. (2007), Contemporary Perspective on Socialization
and Social Development in Early Childhood Education, New York: Information Age
Publishing Inc.
Siti Suhartinah (2018), Jurnal Studi Al Quran Vol. 4 No. 1 tahun 2018, Toleransi Umat
Beragama Perspektif KH. Ali Mustafa Yacub.
Sumadi, Tjipto, Transformasi Nilai-nilai Kompetensi Sosial Anak Usia Dini, Disertasi, PPs
UNJ, 2016
---------, Transformasi Nilai-nilai Sosial kepada Anak Usia Dini melalui Permainan
Tradisional, FIS UNJ, 2017
Tamsir, (2018), Jurnal Toleransi, Vol. 10. No. 1 Tahun 2018, Membangun Toleransi di
Sekolah; Seuah Eksplorasi Nilai-nilai Pendidikan Tolernsi.
White, Burton L., Barbara T. Kaban, dan Jane S. Attanucci, (1979). The Origins of Human
Competence, Printed in the United States of America.
Wiryawan, Sri Ani, (2016). Pendidikan untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Social Agency
Press.
25
Lampiran 3 Biodata Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
Nama : Tjipto Sumadi, H. Dr., MSi., MPd.
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 6 Agustus 1961
Pekerjaan : Dosen Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial
Univeritas Negeri Jakarta (UNJ)
NIP : 19610806-198903-1-002
Pangkat/Golongan : Pembina/IV-B
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat Rumah : Jl. Satria I/10 Jati Rawamangun Jakarta Timur 13220
Telp. (021) 4707163, HP; 0811806548
Email : [email protected]
Pengalaman Pendidikan :
• Sarjana (S1) PPKN FPIPS IKIP Jakarta tamat 1988
• Magister (S2) Ilmu Politik PPs UGM Yogyakarta tamat 1996
• Magister (S2) IPS Pendidikan Dasar PPs IKIP Bandung tamat 1997
• Doktor (S3) PAUD UNJ, tamat 2016
• Internship Doctoral Program di Syracuse University, NY, USA, tahun 2007
Pengalaman Pekerjaan:
• Dosen Universitas Negeri Jakarta (d/h IKIP Jakarta) 1989 – sekarang
• Sekretaris Jurusan PPKN (ISP) FIS UNJ 1997 – 1999
• Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FIS UNJ 1999 – 2001
• Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UNJ 2001 – 2006
• Tim Asistensi Dit Pembelajaran-Kemahasiswaan Ditjen Dikti2006 – 2014
• Tim Asistensi Dit Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti 2006 – 2014
• Ketua Unit Implementasi Kurikulum Pusat Kemdikbud 2013 – 2015
• Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud 2015 – 2016
Kepengurusan Organisasi
• Ketua Bidang Pembinaan Organisasi Bapomi Nasional 2011 – 2013
• Ketua Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial 2006 – 2015
• Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) 2005 – 2013
Karya Terbitan (antara lain):
• Antisipasi Pendidikan IPS Abad XXI (Editor) 1997
• Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1998
26
• Wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial (Editor) 1999
• Dimensi HAM pada Kurikulum Persekolahan
(Bersama Prof. Dr. H.A.R. Tilaar) 2001
• Birokrasi, Sistem, dan Pendidikan Politik (Kompilasi) 2002
• Bunga Rampai: Dari Pembelajaran Kontekstual hingga
Peran Alumni dalam Meningkatkan Kualitas Universitas 2004
• Pembelajaran Tematik Berbasis Multiple Intelligences untuk
Kelas I – Kelas III SD 2006
• Dinamika Kehidupan Kepartaian dalam Sistem Perpolitikan
Orde Baru 2006
• Modul Pembelajaran SD di Aceh (Reviewer) (ARA-Astra) 2007
• Ekonomi Politik (Buku) 2010
• Dasar-dasar Ilmu Politik (Buku) 2010
Karya Ilmiah (Penelitian) (antara lain 5 tahun terakhir) :
• Pembelajaaran Terpadu pada Pendidikan Sekolah Dasar
Berbasis Multiple Intelligences (2005 – 2006)
• Analisis Kendala Pelaksanaan Program Kerja Organisasi
Kemahasiswaan di UNJ (2006)
• Pembelajaran IPS SMA di Syracuse New York, USA (2007)
• Pengaruh Global Warming pada Kurikulum Persekolahan (SD, SMP, dan SMA)
(Dana Dikti Depdiknas – Anggota) (2008)
• Muatan Global Warming pada Pembelajaran IPS (Dana Kemdiknas – Anggota) (2009)
• Telaah Pemberdayaan Lanjut Usia bagi Pensiunan Kemdiknas di Indonesia
(Dana Staf Ahli Mendiknas – Ketua) (2009)
• Kajian Upaya Sekolah dalam Melestarikan Lingkungan se Indonesia (Dana Staf Ahli
Mendiknas - Koordinator) (2009)
• Telaah Pemanfaatan Teknologi Informatika dalam Persekolahan (SD, SMP, dan SMA) di
Indonesia (Dana Staf Ahli Mendiknas – Koordinator) (2010)
• Kajian Implementasi RSBI dan SBI di Indonesia (Dana Staf Ahli Mendiknas) (2010)
• Analisis Hasil Pemilu 2004 (Dana UNJ – Ketua) (2010)
• Kajian Kebijakan tentang Pengembangan Budaya Lokal dalam Menunjang Pendidikan
Karakter pada Sekolah Dasar di Indonesia (Dana Staf Ahli Mendiknas – Ketua) (2011)
• Kajian Kerjasama Internasional Perguruan Tinggi di Indonesia (Dana Staf Ahli
Mendiknas – Koordinator) (2011)
• Kajian Sekolah Internasional di Indonesia (Dana Staf Ahli Mendiknas – Ketua) (2011)
• Analisis Kinerja Alumni FIS UNJ di Sekolah (Dana UNJ – Ketua) (2011)
• Transformasi Nilai pada Pendidikan Anak Usia Dini (Disertasi PPs UNJ) (2016)
• Perbedaan Pemahaman Pilkada antara Mahasiswa Perempuan dan Laki-laki di Prodi
PPKn FIS UNJ, (2016)
• Transformasi Nilai-nilai Sosial melaui Permainan Tradisional pada AUD (2017)
Tugas dan Short Courses ke Luar Negeri :
• Social Studies Development di Curtin University, Perth, Australia (1996)
• Indonesian Guest Honorable of Universiade di Korea Selatan (2002)
27
• Comparative Social Studies ke Singapura (2003)
• Comparative Studies ke Malaysia (2003)
• Comparative Studies ke Thailand (2003)
• Comparative Studies ke Australia (Sydney, McQuairy, Queensland, dan Brisbane
Univeristy) (2004)
• Seminar Internasional Nilai-nilai Antarbangsa di Universiti Utara Malaysia, Langkawi,
Malaysia (2005)
• Head of Delegation Indonesia for Universiade di Izmir Turki (2005)
• Head of Delegation Indonesia for AUG di Vietnam (2006)
• Internship Dissertation Doctoral Program di Syracuse University, NY, USA (2007)
• Vice Head Delegation Indonesia AUG di Malaysia (2008)
• Vice Head Delegation Indonesia Universiade XII Serbia (2009)
• Vice Head Delegation Indonesia AUG Thailand (2010)
• Vice Head Delegation Indonesia pada Sukmalindo di Serawak Malaysia (2010)
• Pendamping Program Peningkatan Wawasan Pimpinan BEM ke Korea Selatan Ditjen
Dikti Kemdiknas (2010)
• Tim Pimpinan Universiade Indonesia ke Zhenzen, China (2011)
• Tim Muhibah Seni Indonesia dan Kerjasama ke San Francisco, USA (2011)
• Tim Muhibah Seni Indonesia dan Kerjasama ke Belanda (2012).
• Vice Head Delegation Indonesia pada ASEAN University Games ke Laos (212)
• Tim Muhibah Seni dan Kerjasama Indonesia ke Halle Institute, Jerman (212)
• Tim Muhibah Seni Indonesia ke Hawaii University, USA (2012)
• Narasumber Kurikulum 2013 pada SILN di Belanda (2014)
• Kajan Kurikulum Indonesia dan Kurikulum Australia di Canberra dan Sydney (2015)
• Narasumber Kurikulum 2013 pada SILN di Malaysia (2016)
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila diperlukan
untuk dikonfirmasi, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Jakarta, September 2019
Yang Membuat Pernyataan,
Tjipto Sumadi
28
Lampiran 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini didanai dari Universitas Negeri
Jakarta, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Biaya Program PkM
No. Komponen Biaya
1 Honorarium
1. Tenaga Lap Mhs 3 org @ Rp 600.000 = Rp 1.800.000
2. Analisis Data 2 orang @ Rp 300.000 = Rp 600.000
Rp 2.400.000
2
Barang Habis Pakai Paket
1. ATK (Paket) = Rp 1.500.000
2. Pelatihan 2 hari 30 orang Rp 10.000 = Rp 600.000
3. Bahan Pelatihan (Paket) 20 orang = Rp 200.000
4. Pelaporan (Paket) = Rp 500.000
Rp 2.800.000
3
Perjalanan/Transpor
1. Tim PkM (Paket) 2 hr 5 org @ Rp. 150.000 = Rp 1.500.000
2. Peserta Pelatihan 20 orang Rp. 1.000.000; Rp.1.000.000
3. Konsumsi (Paket) 2 hari Rp 800.000
4. Seminar Nasional Rp 2.500.000
Rp 5.800.000
4 Rp 10.000.000
Terbilang: Sepuluh Juta Rupiah.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan sebagai berikut.
Tabel 5. 2 Jadwal Kegiatan 7 dan 8 September 2019
Hari I
Pukul Acara Pembicara/PJ PIC
09.00 – 09.30 Persiapan Panitia
09.30 – 10.00 Pre-Test Panitia
10.30 – 11.30 Pembukaan
- Laporan Ketua Panitia
- Sambutan Ketua
Yayasan Pendidikan Al
Iman
Dr.H.Tjipto Sumadi, MSi.,MPd.
Ketua Yayasan Pendidikan Al
Iman
Tim
Fasilitator
11.30 – 12.30 Penyajian Materi I Dr. Tjipto Sumadi, MSi., MPd. Fasilitator
Hari II
29
09.00 - 10.00 Penyajian Materi II Fauzi Abdillah, SPd., MPd. Fasilitator
10.00 – 10.30 Praktik, Diskusi, dan
Tanya jawab
Tim Fasilitator Fasilitator
10.30 – 11.30 Penyajian Materi III Irawati, SH., MH., PhD. Fasilitator
11.30 – 12.00 Praktik, Diskusi, dan
Tanya jawab
Tim Fasilitator Fasilitator
13.00 - 13.30 Penutupan Ketua Yayasan Pendidikan Al
Iman
Fasilitator
30
DOKUMENTASI
31