Download - Laporan Kasus Marsela
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 1/43
LAPORAN KASUS
KEJANG PADA DEMAM TIFOID
PEMBIMBING
dr. DYANI KUSUMOWARDHANI, Sp. A
Disusun !"#$
MARSELA % &'()*+')*
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
RSPI Prof Dr Sulianti Saroso
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1&
KATA PENGANTAR
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 2/43
Pu'i s(ukur sa(a pan'atkan kepada Tuhan )ang *aha Kuasa atas rahmat dan
kuasa+"(a (ang dilimpahkan kepada sa(a, sehingga sa(a dapat men(elesaikan
tugas laporan kasus (ang #er'udul -Ke'ang pada Demam Tifoid-. Tugas laporan
kasus ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara periode 31
Agustus ! "ovem#er $%1& di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso serta agar dapat
menam#ah kemampuan dan ilmu pengetahuan #agi para pem#a/an(a.
Sa(a mengu/apkan terima kasih se#esar+#esarn(a kepada0
+ dr. D(ani Kusumoardhani, Sp.A, se#agai pem#im#ing+ dr. Dedet 2ida(at, Sp.A+ dr. Desrinaati, Sp.A
+ dr. Dei *urniati, Sp.A+ dr. rnie Set(aati, Sp.A+ dr. Rismali Agus, Sp.A+ dr. Sri Sulastri, Sp.A
Sa(a men(adari #aha tugas laporan kasus ini 'auh dari sempurna dan untuk
itu sa(a mengharapkan saran dan kritik (ang mem#angun sehingga tugas /ase ini
dapat #ermanfaat #agi kita semua.
Akhir kata, atas segala perhatian dan dukungann(a, sa(a u/apkan terima
kasih.
4akarta, Septem#er $%1&
Pen(usun
PRESENTASI KASUS
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAAN UNIERSITAS TARUMANAGARA
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 3/43
IDENTITAS MAHASISWA
"ama 5engkap 0 *arsela
"I* 0 6%71!%13
Periode 0 31 Agustus ! "ovem#er $%1&
Pem#im#ing 0 dr. D(ani Kusumoardhani, Sp.A
Topik 0 Ke'ang pada Demam Tifoid
IDENTITAS PASIEN
"ama 0 An. Sakira Ramadon
4enis Kelamin 0 Perempuan
Umur 0 7 tahunAgama 0 Islam
Alamat 0 4alan 8udi *ulia, 4akarta
Pendidikan 0 TK A
IDENTITAS ORANG TUA
"ama A(ah 0 Tn. 9ktavianto
Umur 0 3% tahunPeker'aan 0 Kar(aan sasta
Pendidikan terakhir 0 S*A
Alamat 0 4alan 8udi *ulia, 4akarta
Agama 0 Islam
8angsa: Suku 0 4aa
"ama I#u 0 "(. Ratna
Umur 0 $7 tahunPeker'aan 0 I#u Rumah Tangga
Pendidikan terakhir 0 S*A
Alamat 0 4alan 8udi *ulia, 4akarta
Agama 0 Islam
8angsa: Suku 0 4aa
2u#ungan dengan orang tua 0 anak kandung.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 4/43
ANAMNESA
Tanggal masuk rumah sakit 0 1$ Septem#er $%1&
Tanggal pemeriksaan 0 16 Septem#er $%1&
Diam#il dari 0 Alloanamnesa ;I#u pasien<
Keluhan Utama 0 Ke'ang
Keluhan Tam#ahan 0 Demam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang diantar oleh orang tuan(a ke I=D RSPI Sulianti Saroso dengan
keluhan ke'ang $ 'am S*RS. Ke'ang #erlangsung le#ih kurang 3 menit, dengantangan dan kaki ter#u'ur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah sadar,
pasien menangis. Ke'ang disertai demam ;i#u pasien tdak tahu<, i#u pasien
mengaku #aha pasien sudah mengalami demam se'ak 3 hari S*RS. Demam
mun/ul hilang tim#ul dan dirasakan naik turun, dengan suhu (ang semakin lama
semakin tinggi. Demam terutama di sore + malam hari, dan turun dengan o#at
penurun panas, namun suhu tu#uh naik kem#ali #e#erapa saat kemudian. 8atuk
;><, dahak ;>< namun tidak dapat dikeluarkan, darah;+<. Pilek ;+<. *ual ;+<.*untah ;><. *untah &? dalam sehari. *untah #erisi makanan kurang le#ih 1&%//
setiap muntah. Darah ;+<. Ria(at kontak dengan pasien T8 disangkal i#u pasien.
Pasien tidak pernah keluar kota 1 #ulan terakhir. Pasien tidak ada keluhan
mimisan, gusi #erdarah. "afsu makan dan minum pasien menurun semen'ak sakit.
8uang air #esar dan #uang air ke/il tidak ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien #elum pernah ke'ang se#elumn(a. Pasien tidak mempun(ai ria(at
pen(akit 'antung, alergi o#at dan makanan, asma, dan trauma kepala.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 5/43
A(ah pasine pernah mengalami ke'ang saat #erusia sama seperti pasien.
Tidak ada ria(at asma, flek paru, alergi o#at @ makanan dalam keluarga.
RIWAYAT PERSALINAN
8a(i perempuan lahir dari i#u =$P$A% dengan masa gestasi /ukup #ulan,
se/ara s"-in -"-/ri/ //s indi0/si 0/!/ 1 2/-".. 8a(i lahir langsung menangis
keras dengan #erat #adan lahir $7%% gram, pan'ang #adan lahir 6! /m.
Kesan 0 neonatus aterm, vigorous #a#(, lahir se/tion /e/aria.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN PRENATAL
I#u memeriksakan kehamilan di puskesmas se/ara teratur kurang le#ihsetiap #ulann(a selama masa kehamilan. Ria(at pen(akit, ria(at perdarahan,
ria(at trauma dan ria(at konsumsi o#at+o#atan serta 'amu disangkaln(a. I#u
mengaku han(a mengkonsumsi vitamin (ang dian'urkan #idan selama kehamilan.
Kesan 0 ria(at pemeliharaan prenatal #aik.
RIWAYAT IMUNISASI DASAR
I#u pasien mengatakan #aha pasien telah men'alani imunisasi (anglengkap sesuai dengan 'adal.
Imunisasi dasar Umur
2epatitis 8 % % #ulan
8=, Polio 1 1 #ulan
DPT:28 1, Polio $ $ #ulan
DPT:28 $, Polio 3 3 #ulan
DPT:28 3, Polio 6 6 #ulan3/2p/0 4
RIWAYAT PERTUMBUHAN
I#u pasien sering memeriksakan pasien ke pos(andu dan mengaku setiap
pemeriksaan, #erat #adan dan pan'ang #adan pasien selalu #ertam#ah.
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertum#uhan gigi pertama 0 6 #ulan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& '
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 6/43
=angguan perkem#angan mental dan emosi ;+<
Psikomotor 0
Tengkurap 0 6 #ulan
Duduk 0 7+! #ulan
8erdiri sendiri 0 B+C #ulan
8er'alan 0 1$ #ulan
8er#i/ara 0 mama papa 1& #ulan
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
ASI di#erikan sampai usia anak 1$ #ulan serta di#erikan tam#ahan #erupa
susu formula se'ak 7 #ulan hingga saat ini.
U2ur
56u!/n7
ASI P.A.S.I
5Susu
Fr2u!/
SGM7
Bu/# %
6u6ur
susu
N/si i2 M/0/n/n
0"!u/r8/
'4( +(4)1 )14)9 + )941& + + 1&4+1 + + +
J"nis 2/0/n/n Fr"0u"nsi
N/si 3?:hariS/:ur Sering hampir setiap hariD/8in8 4arangI0/n SeringT"!ur SeringT"2p" % /#u 4arang ;tidak suka<Susu Setiap hari
Kesan 0 kuantitas dan kualitas makanan saat ini /ukup #aik.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& &
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 7/43
RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak pertama dari dua #ersaudara. A(ah #ernama Tn.
9ktavianto, 3% tahun, dan i#u #ernama "(. Ratna, $7 tahun. A(ah #eker'a se#agai
kar(aan sasta dengan penghasilan 3 'uta per#ulan sedangkan i#u #eker'a
se#agai i#u rumah tangga.
DATA PERUMAHAN
Pasien tinggal di 8udi *ulia #ersama kedua orang tua di rumah tingkat
satu (ang #erukuran 7 m ? & m, dengan 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur. Rumah
/ukup ventilasi dan pen/aha(aan. Keadaan lingkungan rumah padat.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan di 8angsal "usa Indah 1 pada tanggal 16 Septem#er $%1& pukul !.%%
EI8
K"s/n U2u2 $ Tampak sakit sedang, kesadaran /ompos mentis
T/nd/ i/! $
Su#u $ *9,;3
"adi 0 11%?:menit, regular, isi /ukup
5a'u "afas 0 3%?:menit, a#domino+thora/al
• Kepala 0 "ormo/hepal, tidak tera#a #en'olan, tidak ada kelainan di
kulit kepala, u#un+u#un #esar datar
Ram#ut 0 hitam, tampak terdistri#usi merata, tidak mudah di/a#ut
*ata 0 kedudukan #ola mata simetris, edema perior#ital ;+:+<,
/on'ungtiva anemis ;+:+<, s/lera ikterik ;+:+<, pupil #ulat,
isokor, diameter >:+ 3mm, refle? /aha(a ;>:><
2idung 0 #entuk normal, simetris, sekret ;+:+<
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& (
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 8/43
Telinga0 #entuk dan ukuran normal, liang telinga lapang, se/ret
;+:+<,serumen ;+:+<, n(eri tekan aurikel ;+:+<, n(eri tekan
tragus ;+:+<, n(eri tekan mastoid ;+:+<
• *ulut 0 6i6ir 0"rin8 5<7 , mukosa merah muda, lidah
kotor ;+<,
faring hiperemis ;+<, tonsil T1:T1 hiperemis
5eher 0 simetris, trakea di tengah, pem#esaran K=8 ;+<
Thora?0 dinding thora? normal dan simetris
or 0
o Inspeksi 0 pulsasi i/tus /ordis tidak tampak
o Palpasi 0 pulsasi i/tus /ordis tera#a di IS *5S
o Auskultasi 0 #un(i 'antung I+II reguler, murmur ;+<, gallop ;+<
• Pulmo 0
o Inspeksi 0 #entuk normal, pergerakan simetris kanan+kiri saat
inspirasi dan ekspirasi, retraksi dinding dada ;+<
o Auskultasi 0 suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi
54%47, heeGing ;+:+<• A#domen 0
o Inspeksi 0 datar
o Auskultasi 0 #ising usus ;>< normal
o Perkusi 0 timpani di keempat kuadran a#domen
o Palpasi 0 supel, n(eri tekan ;+<, turgor #aik, hepar dan lien tidak
tera#a mem#esar
• Kulit 0 turgor kem#ali /epat
• =enitalia 0 perempuan, tidak ada kelainan
• Anorektal 0 tidak ada kelainan
• ?tremitas 0 akral hangat > > , oedem ;+<, deformitas ;+<,> >
sianosis ;+< , ikterik ;+<, RTH$
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& !
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 9/43
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 10/43
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& *
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 11/43
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1%
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 12/43
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin tanggal 1$ Septem#er $%1& saat di I=D
H"2/!8i Ni!/i Ni!/i nr2/!
5eukosit B,1 &,% 16,& ri#u:u5ritrosit &,%$ 3,B% &,B% 'uta:u5
2# 11,C 1%,B 1&,7 g:d52t 37 33 6&
Trom#osit $&1 1B6 6BB ri#u:u5M3 +) +1 = 99 >L
*2 $6 $$ 36 pJ*2 33 3$ 37 g:d5
=lukosa seaktu C& !6+1%7 mg:dlHiun8 J"nis
8asophil % %+1 osinophil % 1+&
8atang $ 3+7 Segmen !% $&+7% 5imfosit $& $&+&% *onosit 3 1+7
LED (& '41' 22
Ki2i/ !/in
N/riu2 d/r/# )*) )*;4)&+ 22!%L
Kalium darah 6,66 3,&%+&,% mmol:5
3#!rid" ?* ?;4)'; 22!%L
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 11
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 13/43
RIWAYAT RAWAT INAP
Peraatan harike +
S 9 A P
3
Demam ;>< hari ke 7 ,
ke'ang ;+< , mual ;+<,
muntah ;+<, #atuk ;>< ,
dahak ;><, darah ;+<. Pilek
;+<. 8AK 1L dari malamsampai pagi ini. 8A8 ;+<
dari kemarin. "afsu
makan dan minum masih
menurun
KU 0 TSS
Kesadaran 0 *
T 0 3!.1 M
" 0 1$$?:menit
RR 0 $B?:menit88 0 17 kg
Status giGi 0 #aik
*ulut 0 #i#ir
kering ;><
9#servasi
ke'ang
demam
• IFD KA"
38 $% tpm• efi?ime s(p $
? 1 /th• Para/etamol
s(p 3 ? 1,& /th• DiaGepam 3 ? 3
mg ;pulv<• Am#ro?ol 3 ?
N /th• Diet 5unak
6
Demam ;>< hari ke !,
ke'ang ;+< , mual ;+<,
muntah ;+<, #atuk ;>< ,
dahak ;><, darah ;+<. Pilek
;+<. 8AK 6L dari malam
sampai pagi ini. 8A8 ;+<
hari ke $. Pusing ;><.
"afsu makan dan minummem#aik
KU 0 TSR
Kesadaran 0 *
T 0 3B,& M
" 0 11%?:menit
RR 0 3%?:menit
88 0 17 kg
Status giGi 0 #aik
*ulut 0 #i#irkering ;+<
*antou? ;+<
9#servasi
ke'ang
demam
• IFD KA"38 $% tpm
• efi?ime s(p $
? 1 /th ;'ika
Ig* Salmonella
;>< ganti
/eftriakson 1 ?
1,& g I<• Para/etamol
s(p 3 ? 1,& /th• DiaGepam 3 ? 3
mg ;pulv< ;#ila
suhu O 3BM<• Am#ro?ol 3 ?
N /th
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1$
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 14/43
• Ranitidin $ ? 1&
mg• Ren/ana U5,
F5, Ig*
Salmonella• Diet lunak
&
Demam ;+< . #atuk ;><
mem#aik. Pilek ;+<. 8AK
normal. 8A8 ;+< hari ke
3. Perut kem#ung ;><
"afsu makan dan minum
#aik
KU 0 TSR
Kesadaran 0 *
T 0 37,B M
" 0 1$B?:menit
RR 0 $&?:menit
88 0 17 kg
Status giGi 0 #aik
*antou? ;+<
Ig* Salmonella
;><
Tifoid Fever • IFD KA"
38 $% tpm• eftriakson 1 ?
1,& g I ;hari
ke $<• Para/etamol
s(p 3 ? 1,& /th• DiaGepam 3 ? 3
mg ;pulv< ;#ila
suhu O 3BM<• Am#ro?ol 3 ?
N /th• Ranitidin $ ? 1&
mg• Diet lunak
7
8atuk ;><. Dahak ;+<.Pilek ;+<. 8A8 ;><. Padat
;><. Kuning ke/okelatan,
darah ;+<, lendir ;+<. Perut
kem#ung ;+<
KU 0 TSR
Kesadaran 0 *
T 0 37,1 M
" 0 11%?:menit
RR 0 $!?:menit
88 0 17 kg
Status giGi 0 #aik
*antou? ;+<
Ig* Salmonella
;><
Tifoid Fever • IFD KA"
38 $% tpm• eftriakson 1 ?
1,& g I ;hari
ke 3<• Para/etamol
s(p 3 ? 1,& /th• Am#ro?ol 3 ?
N /th• Diet lunak
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 13
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 15/43
! Sudah tidak ada keluhan
KU 0 TSR
Kesadaran 0 *
T 0 37,1 M
" 0 11%?:menit
RR 0 $6?:menit
Tifoid Fever • IFD KA"
38 $% tpm• eftriakson 1 ?
1,& g I ;hari
ke 6<• Diet lunak
BSudah tidak ada keluhan
Ren/ana pulang
KU 0 TSR
Kesadaran 0 *
T 0 37,1 M
" 0 11%?:menit
RR 0 $6?:menit
Tifoid Fever • IFD KA"
38 $% tpm• eftriakson 1 ?
1,& g I ;hari
ke&<• Diet lunak
P"2"ri0s//n p"nun@/n8 /n88/! ); S"p"26"r 1');
IMUNOSERO LAIN 2asil "ilai normalS/!2n"!!/ :p#i I8M 5<7 Psii> "egatif Salmonella t(phi Ig= TAP "egatifPARASITOLOGI
MAKROSKOPIS
Earna oklat ++Konsistensi 5unak ++5endir + ++Darah + ++MIKROSKOPIS
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1'
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 16/43
Sisa pen/ernaan + ++5emak + ++Kar#ohidrat + ++Serat+serat + ++
5eukosit + %+$ : 5P8ritrosit + %+$ : 5P8Parasit + "egatif Telur /a/ing + "egatif
'amur + "egatif URINALISA
8erat 'enis 1,%1% 1,%1&+1,%$& p2 B,& 6.B+!,65eukosit esterase + "egatif
"itrit + "egatif
Al#umin + "egatif =lukosa + "egatif Keton + "egatif Uro#ilinogen + H18iliru#in + "egatif darah + "egatifSEDIMEN MIKROSKOPIS
ritrosit + H 35eukosit + "egatif Silinder + %+1
pitel + "egatif 8akteri + "egatif Kristal + "egatifMAKROSKOPIS
Earna Kuning ++Ke'ernihan 4ernih ++5ain+lain + ++
FOTO THORA PA
K"s/n $ -uri8/ TB
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1&
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 17/43
RESUME
Telah diperiksa seorang anak perempuan dengan usia 7 tahun. Datang
dengan keluhan ke'ang $ 'am S*RS. Ke'ang #erlangsung kurang le#ih 3 menit
dengan tangan dan kaki ter#u'ur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah
sadar, os menangis. Ke'ang disertai demam ;i#u pasien tidak tahu<. Demam se'ak
3 hari S*RS. Demam mun/ul hilang tim#ul dan dirasakan naik turun, dengan
suhu (ang semakin lama semakin tinggi. Demam terutama di sore + malam hari,dan turun dengan o#at penurun panas, namun suhu tu#uh naik kem#ali #e#erapa
saat kemudian. 8atuk ;><, dahak ;>< namun tidak dapat dikeluarkan . *untah ;><.
*untah &? dalam sehari. *untah #erisi makanan kurang le#ih 1&%// setiap
muntah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedangQ
kesadaran /ompos mentisQ tanda+tanda vital suhu 3B,&o, nadi 11%?:menit, la'u
nafas 0 3%?:menit l mulut0 #i#ir kering;><. Status giGi0 giGi #aik.Pada pemeriksaan penun'ang tanggal 1$ Septem#er $%1& ditemukan * !1 ,
5D 76, "atrium darah 131, hloride C3. Pada tanggal 1& Septem#er $%1&
Salmonella t(phi Ig* ;>< Positif. Foto thora? PA kesan /uriga T8.
Diagnosa Utama Ke'ang e./ demam tifoid. Penatalaksanaan
"on *edikamentosa #erupa tirah #aring, asupan makanan dan minuman (ang
adekuat ;Diet makanan lunak<, 'ika demam dikompres. *edikamentosa #erupa
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1(
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 18/43
IFD KA" 38 $% tpm, eftriakson 1 ? 1,& g I, Para/etamol s(p 3 ? 1,& /th,
DiaGepam 3 ? 3 mg ;pulv< ;#ila suhu O 3BM<, Am#ro?ol 3 ? N /th, Ranitidin $ ?
1& mg.
Prognosis Ad vitam ad #onam, Ad funtionam ad #onam, Ad sanationam
du#ia ad #onam
ANALISA KASUS
8erdasarkan kepustakaan
K"@/n8 D"2/2 ),1
T"ri K/sus
Ke'ang demam adalah #angkitan ke'ang
(ang ter'adi pada kenaikan suhu tu#uh
;suhu rektal di atas 3B< (ang
dise#a#kan oleh suatu proses
ekstrakranium.1 Ke'ang demam ter'adi
pada $+6 anak #erumur 7 #ulan+
&tahun.1
Pasien #erusia 1 tahun 1% #ulan
mengalami ke'ang saat suhu tu#uh
;aksila< 3C. 2asil pemeriksaan
neurologis pada pasien dalam #atas
normal. Pada pasien ini ter'adi infeksi
saluran pen/ernaan oleh Salmonella
typhi demam tifoid.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1!
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 19/43
Ke'ang demam sederhana adalah
ke'ang (ang #erlangsung kurang dari
1& menit, #ersifat umum ;tonik dan
atau klonik, tanpa gerakan fokal<, serta
tidak #erulang dalam $6 'am.$
Ke'ang #erlangsung kurang le#ih 1
menit, dengan tangan dan kaki ter#u'ur
kaku, mata melirik ke kiri dan kanan.
Tidak #erulang dalam $6 'am.
P"2"ri0s//n p"nun@/n8
Pemeriksaan penun'ang dilakukan
untuk men/ari pen(e#a# demam :
ke'ang, seperti0
+Darah rutin
+=ula darah
+lektrolit
+Urin lengkap
+Feses lengkap
+Punksi lum#al
+t+S/an : *RI kepala
+Pemeriksaan serologi untuk
menentukan pen(e#a# demam
Pemeriksaan (ang dilakukan pada
pasien0
+Darah rutin
+=ula darah
+Urin lengkap
+Feses lengkap
+ Ig* dan Ig= anti Dengue
+Ig* Salmonella
+ Ig* dan Ig= 5eptospira
T//!/0s/n/ pr>i!/0sis p/d/ s// d"2/2
Anipir"i0
Para/etamol 1%+1&mg:kg88:kali dapat
di#erikan 3+6? sehari #ila demam atau
i#uproven &+1%mg:kg88:kali, 3+6kali
sehari.
Ani 0"@/n8
DiaGepam rektal %,&mg:kg88 setiap B
'am atau diaGepam oral %,3mg:kg88
setiap B 'am pada saat suhu tu#uh
3B.
Pasien di#eri0
• IFD R5 3% //:'am• Para/etamol s(r P9 3? 1 th
prn suhu 3B o• DiaGepam P9 3?$mg prn suhu
3B o
Indi0/si r//
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1)
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 20/43
+ Ke'ang demam kompleks+ 2iperpireksia+ Usia di#aah 7 #ulan+ Ke'ang demam pertama kali
+ Terdapat kelainan neurologis
Pasien mengalami ke'ang demam (ang
pertama kali. Selain itu, intake makan
dan minum pasien sulit.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 1*
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 21/43
D"2/2 Ti>id1,*,&
T"ri K/sus
Epid"2i!8i
Demam tifoid merupakan masalah
kesehatan di negara #erkem#ang.
Diperkirakan angka ke'adian
C%%:1%%.%%%:tahun di Asia. Indonesia
merupakan salah satu negara endemis
tifoid dengan C1 kasusn(a ter'adi
pada anak usia 3+1C tahun.
Pasien tinggal di Indonesia (ang
merupakan negara endemis tifoid.
Ei!8i
Demam tifoid dise#a#kan oleh
Salmonella typhi, #akteri gram negatif.
Penularan Salmonella typhi se#agian
#esar melalui minuman : makanan
(ang ter/emar oleh kuman.
Pada kasus, pasien tidak ada ria(at
suka 'a'an atau makan makanan
sem#arangan. *akanan pasien dimasak
oleh i#u pasien.
G"@/!/ 0!ini0
Demam tifoid dipertim#angkan 'ika
demam le#ih dari ! hari. Demam tifoid
merupakan demam step–ladder–
temperature–chart (ang ditandai
dengan demam tim#ul insidius,
kemudian naik se/ara #ertahap tiap
harin(a dan men/apai titik tertinggi
pada akhir minggu pertama, setelah itu
demam akan #ertahan tinggi dan pada
minggu ke+6 demam turun perlahan
se/ara lisis.
I#u os mengatakan os mengalami
demam se'ak 7 hari S*RS. Demam
mun/ul hilang tim#ul dan dirasakan
naik turun, dengan suhu (ang semakin
lama semakin tinggi.
Pada pasien dengan demam tifoid,
#an(ak dilaporkan #aha demam le#ih
tinggi saat sore dan malam hari,
di#andingkan dengan pagi harin(a.
Pasien mengalami demam naik turun,
dirasakan le#ih tinggi saat sore
men'elang malam hari dan turun
men'elang pagi hari.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $%
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 22/43
• "(eri kepala• *alaise
• Anoreksia• "ausea• *untah• *(algia• "(eri perut• Kem#ung• =e'ala gastrointestinal, pada kasus
demam tifoid sangat #ervariasi.
Pasien dapat mengeluh diare,
o#stipasi, atau o#stipasi kemudian
disusul episode diare.
• "(eri kepala ;+<• 9s tampak lemah
• Ria(at nafsu makan menurunse'ak sakit
• "ausea dan muntah ;+<• *(algia ;+<• "(eri perut ;+<• Kem#ung ;><• 9s 8A8 dengan konsistensi /air
pada hari ke+1 sampai hari ke+6
raat inap, frekuensi &+7?:hari,
arna kuning /oklat ampas ;><,
lendir ;><, dan darah;+<.P"2"ri0s//n Fisi0
+Kondisi anak tampak 'elas sakit dan
lemah+5idah tampak kotor dengan putih di
tengah, sedangkan tepi dan u'ungn(a
kemerahan+2epatomegali+Spenomegali+8radikardi relatif +Rose spot
+Pasien 'elas tampak sakit dan lemah.
+Pada pasien tidak ditemukan lidah
kotor maupun hepatosplenomegali.+2epatomegali ;+<
+Spenomegali;+<+8radikardi relatif;+<+Rose spot ;+<
P"2"ri0s//n P"nun@/n8
Untuk menegakkan diagnosa demam
tifoid, gold standar pemeriksaan adalah
ditemukann(a S.typhi dari kultur
;darah, sum sum tulang, urin, feses<.Darah tepi 0 leukopenia, eosinophilia,
trom#ositopenia, anemiaSerologi 0+Ig* Salmonella ;><+Tes Eidal ;>< #ila titer 9 aglutinin
1:$%% atau pada titer sepasang ter'adi
kenaikan 6 kali
Pemeriksaan (ang #ermakna pada
pasien0Darah tepi 0 anemiaSerologi 0 Ig* Salmonella ;><
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $1
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 23/43
T//!/0s/n/ 1
D9 1st line 0 kloramfenikol &%+
1%%mg:kg:hari di#agi 6 dosis P9 : I
selama 1%+16 hari.D9 $nd line 0 amoksisilin
1%%mg:kg:hari di#agi 6 dosis P9
selama 1% hari atau kotrimoksaGol
7mg:kg:hari P9 selama 1% hari4ika klinis tidak ada per#aikan
seftriakson B%mg:kg:hari di#agi 1+$
dosis, I*:I, selama & hari atau
sefiksim 1%mg:kg:hari di#agi $ dosis
selama 1% hari.
Pada pasien di#eri 0
eftria?on I $?&%%mg sampai harike+& ;$:B:$%1&< 6:B:$%1&
8iothi/ol s(r P9 3 ? 1 N th
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $$
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 24/43
KESIMPULAN
Ke'ang demam adalah #angkitan ke'ang (ang ter'adi pada kenaikan suhu
tu#uh ;suhu rektal di atas 3B< (ang dise#a#kan oleh suatu proses ekstrakranium.
Ke'ang demam ter'adi pada $+6 anak #erumur 7 #ulan+&tahun. Ke'ang demam
dapat di#agi men'adi ke'ang demam sederhana dan ke'ang demam kompleks.
Ke'ang demam sederhana merupakan B% diantara seluruh ke'ang demam.
Demam tifoid adalah pen(akit infeksi sistemik #ersifat akut (ang
dise#a#kan oleh Salmonella t(phi dengan manifestasi klinis #erupa demam,
gangguan pen/ernaan, dan dapat pula mengaki#atkan gangguan kesadaran. Pada
os ini ter'adi demam (ang semakin hari semakin tinggi, dirasakan le#ih tinggi saatsore men'elang malam hari dan turun men'elang pagi hari. 9s 'uga mengalami
gangguan pen/ernaan (ang #erupa diare.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $3
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 25/43
TINJAUAN PUSTAKA
KEJANG DEMAM
D">inisi
Ke'ang demam adalah #angkitan ke'ang (ang ter'adi pada kenaikan suhu
tu#uh ;suhu rektal di atas 3B< (ang dise#a#kan oleh suatu proses ekstrakranium.
Ke'ang demam ter'adi pada $+6 anak #erumur 7 #ulan+&tahun. 1. Anak (ang
pernah mengalami ke'ang tanpa demam, kemudian ke'ang demam kem#ali tidak
termasuk dalam ke'ang demam.1 Ke'ang disertai demam pada #a(i H1 #ulan tidak
termasuk ke'ang demam.$ 8ila anak #erumur kurang dari 7 #ulan atau le#ih dari &
tahun mengalami ke'ang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misaln(ainfeksi SSP, atau epilepsi (ang ke#etulan ter'adi #ersama demam.1
K!/si>i0/si
Ke'ang demam dapat di#agi men'adi ke'ang demam sederhana dan ke'ang
demam kompleks. Ke'ang demam sederhana adalah ke'ang (ang #erlangsung
singkat, kurang dari 1& menit, #ersifat umum ;tonik dan atau klonik, tanpa
gerakan fokal<, serta tidak #erulang dalam $6 'am. Ke'ang demam sederhana
merupakan B% diantara seluruh ke'ang demam.
Ke'ang demam kompleks adalah ke'ang dengan salah satu /iri #erikut0 1,$
1. Ke'ang lama O 1& menit
$. Ke'ang fokal atau parsial satu sisi, atau ke'ang umum didahului ke'ang
parsial
3. 8erulang atau le#ih dari 1 kali dalam $6 'am
Ke'ang lama adalah ke'ang (ang #erlangsung le#ih dari 1& menit atau ke'ang
#erulang le#ih dari $ kali dan di antara #angkitan ke'ang anak tidak sadar. Ke'anglama ter'adi pada B ke'ang demam.1Ke'ang fokal adalah ke'ang parsial satu sisi,
atau ke'ang umum (ang didahului ke'ang parsial.Ke'ang #erulang adalah ke'ang $
kali atau le#ih dalam 1 hari, di antara $ #angkitan ke'ang anak sadar. Ke'ang
#erulang ter'adi pada 17 di antara anak (ang mengalami ke'ang demam.
P"n:"6/6 0"@/n8 d"2/2
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $'
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 26/43
Terdapat interaksi 3 faktor se#agai pen(e#a# ke'ang demam, (aitu0$
1. Imaturitas otak dan termoregulator $. Demam, dimana ke#utuhan oksigen meningkat. Pen(e#a# demam
pada ke'ang demam #iasan(a #erupa infeksi saluran pen/ernaan,infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, pas/a imunisasi.
3. Predisposisi genetik O! lokus kromosom ;poligenik, autosomal
dominan<
P"2"ri0s//n p"nun@/n8
Pemeriksaan la#oratorium tidak diker'akan se/ara rutin pada ke'ang
demam, tetapi dapat diker'akan untuk mengevaluasi sum#er infeksi pen(e#a#
demam, atau keadaan lain misaln(a gastroenteritis, dehidrasi disertai demam.
Pemeriksaan la#oratorium (ang dapat diker'akan misaln(a darah perifer,
elektrolit,gula darah, urinalisis, #iakan urin atau feses.$
Pemeriksaan /airan sere#rospinal dilakukan untuk menegakkan atau
men(ingkirkan kemungkinan meningitis. Risiko ter'adin(a meningitis #akterialis
adalah %,7+7,!.1 Pada #a(i ke/il seringkali sulit untuk menegakkan atau men(+
ingkirkan diagnosis meningitis karena manifestasi klinisn(a tidak 'elas. 9leh
karena itu pungsi lum#al dian'urkan pada0$
1. 8a(i kurang dari 1$ #ulan sangat dian'urkan dilakukan
$. 8a(i antara 1$+1B #ulan dian'urkan
3. 8a(i O 1B #ulan tidak rutin dilakukan
8ila (akin #ukan meningitis se/ara klinis tidak perlu dilakukan pungsi lum#al.
Pemeriksaan elektroensefalografi ;=< tidak dapat memprediksi
#erulangn(a ke'ang, atau memperkirakan kemungkinan ke'adian epilepsi pada
pasien ke'ang demam. 9leh karenan(a tidak direkomendasikan. Pemeriksaan= masih dapat dilakukan pada keadaan ke'ang demam (ang tidak khas.
*isaln(a0 ke'ang demam kompleks pada anak usia le#ih dari 7 tahun, atau ke'ang
demam fokal.
• Foto X-ray kepala dan pen/itraan seperti computed tomography scan ;T+s/an<
atau magnetic resonance imaging ;*RI< 'arang sekali diker'akan, tidak rutin dan
han(a atas indikasi seperti0
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $&
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 27/43
1. Kelainan neurologik fokal (ang menetap ;hemiparesis< atau kemungkinan
adan(a lesi otak.
$. Tanda peningkatan tekanan intra/ranial ;UU8 /em#ung,kesadaran
menurun, muntah #erulang, parese ".I, papil edem<.
P"n//!/0s/n//n 0"@/n8 d"2/2
+penatalaksanaan saat ke'ang
+pem#erian o#at pada saat demam
+pem#erian o#at rumatan
P"n//!/0s/n//n s// 0"@/n81
Di#erikan segera pada saat ke'ang ter'adi diaGepam per rektal %,3+%,&mg:kg
atau &mg untuk 88H1%kg, 1%mg untuk 88O1%kg.
P"26"ri/n 6/ p/d/ s// d"2/21
Untuk men/egah ter'adin(a ke'ang demam pada saat demam, perlu di#erikan0
1. Antipiretik
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $(
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 28/43
Tidak ditemukan #ukti #aha penggunaan antipiretik mengurangi risiko
ter'adin(a ke'ang demam, namun para ahli di Indonesia sepakat #aha antipiretik
tetap dapat di#erikan. Dosis parasetamol (ang digunakan adalah 1% 1&
mg:kg:kali di#erikan 6 kali sehari dan tidak le#ih dari & kali. Dosis I#uprofen &+1%
mg:kg:kali ,3+6 kali sehari.
$. Anti ke'ang
Pemakaian diaGepam oral dosis %,3 mg:kg setiap B 'am pada saat demam
menurunkan risiko #erulangn(a ke'ang pada 3%+7% kasus, #egitu pula dengan
diaGepam rektal dosis %,& mg:kg setiap B 'am pada suhu O 3B,& .
P"26"ri/n "r/pi ru2//n
Pengo#atan rumat han(a di#erikan #ila ke'ang demam menun'ukkan /iri se#agai
#erikut ;salah satu<01
1. Ke'ang lama O 1& menit.
$. Adan(a kelainan neurologis (ang n(ata se#elum atau sesudah ke'ang,
misaln(a hemiparesis, paresis, /ere#ral pals(, retardasi mental,
hidrosefalus.
3. Ke'ang fokal.6. Pengo#atan rumat dipertim#angkan #ila0
Ke'ang #erulang dua kali atau le#ih dalam $6 'am.
Ke'ang demam ter'adi pada #a(i kurang dari 1$ #ulan.
ke'ang demam O 6 kali per tahun
Terapi rumatan 0 feno#ar#ital atau asam valproat. Dosis asam valproat 1&+6%
mg:kg:hari dalam $+3 dosis, dan feno#ar#ital 3+6 mg:kg per hari dalam 1+$ dosis.
9#at pilihan saat ini adalah asam valproat, karena feno#ar#ital dapatmenim#ulkan gangguan prilaku dan kesulitan #ela'ar pada anak pada 6%+&%
kasus.&
Pengo#atan o#at ini efektif untuk mengurangi #erulangn(a ke'ang. 9#at di#erikan
selama 1 tahun #e#as ke'ang, kemudian dihentikan se/ara #ertahap.$
Indi0/si r//1
+ Ke'ang demam kompleks
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $!
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 29/43
+ 2iperpireksia+ Usia di#aah 7 #ulan+ Ke'ang demam pertama kali+ Terdapat kelainan neurologis
R"si0 0"@/n8 d"2/2
$ resiko ke'ang demam0 ke'ang demam #erulang ;3%+6%< dan epilepsi ;$+6<.
Ke'ang demam akan #erulang kem#ali pada se#agian kasus. Faktor risiko
#erulangn(a ke'ang demam adalah 01
1. Ria(at ke'ang demam dalam keluarga
$. Usia kurang dari 1$ #ulan
3. Temperatur (ang rendah saat ke'ang6. epatn(a ke'ang setelah demam
8ila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan #erulangn(a ke'ang demam adalah
B%, sedangkan #ila tidak terdapat faktor terse#ut kemungkinan #erulangn(a
ke'ang demam han(a 1%+1&. Kemungkinan #erulangn(a ke'ang demam,
paling #esar pada tahun pertama.
Risiko lain adalah ter'adin(a epilepsi di kemudian hari. Faktor risiko
men'adi epilepsi adalah 01
1. Kelainan neurologis atau perkem#angan (ang 'elas se#elum ke'ang demam
pertama.
$. Ke'ang demam kompleks
3. Ria(at epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
*asing+masing faktor risiko meningkatkan kemungkinan ke'adian epilepsi
sampai 6+7, kom#inasi dari faktor risiko terse#ut meningkatkan kemungkinan
epilepsi men'adi 1%+6C. Kemungkinan men'adi epilepsi tidak dapat di/egah
dengan pem#erian o#at rumat pada ke'ang demam.
Pr8nsis
Ke'adian ke/a/atan se#agai komplikasi ke'ang demam tidak pernah dilaporkan.
Perkem#angan mental dan neurologis umumn(a tetap normal pada pasien (ang
se#elumn(a normal. Penelitian lain se/ara retrospektif melaporkan kelainan neu+
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $)
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 30/43
rologis pada se#agian ke/il kasus, dan kelainan ini #iasan(a ter'adi pada kasus
dengan ke'ang lama atau ke'ang #erulang #aik umum atau fokal.1
Edu0/si r/n8 u/
Ke'ang selalu merupakan peristia (ang menakutkan #agi orang tua. Pada saat
ke'ang se#agian #esar orang tua #eranggapan #aha anakn(a telah meninggal.
Ke/emasan ini harus dikurangi dengan /ara (ang diantaran(a0
1. *en(akinkan #aha ke'ang demam umumn(a mempun(ai prognosis #aik.
$. *em#eritahukan /ara penanganan ke'ang .
3. *em#erikan informasi mengenai kemungkinan ke'ang kem#ali.
6. Pem#erian o#at untuk men/egah rekurensi memang efektif tetapi harusdiingat adan(a efek samping o#at.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& $*
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 31/43
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM TIFOID
P"nd/#u!u/n
Demam tifoid merupakan masalah kesehatan (ang penting di #er#agai
negara #erkem#ang Demam tifoid adalah suatu pen(akit infeksi sistemik #ersifat
akut (ang dise#a#kan oleh Salmonella t(phi. Pen(akit ini ditandai oleh panas
(ang #erkepan'angan, ditopang dengan #akteremia tanpa keterli#atan struktur
endotelial atau endokardial dan invasi #akteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel
fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelen'ar limfe usus, dan Peyer’s patch.3
8e#erapa terminologi lain (ang erat kaitann(a adalah demam paratifoiddan demam enterik. Demam paratifoid se/ara patologik maupun klinis adalah
sama dengan demam tifoid namun #iasan(a le#ih ringan, pen(akit ini #iasan(a
dise#a#kan oleh spesies Salmonella enteriditis, sedangkan demam enterik dipakai
#aik pada demam tifoid maupun demam paratifoid.3
Istilah t(phoid #erasal dari kata )unani t(phos. Terminologi ini dipakai
pada penderita (ang mengalami demam disertai kesadaran (ang terganggu.3
Pen(akit ini 'uga merupakan masalah kesehatan mas(arakat (ang penting karena pen(e#arann(a #erkaitan erat dengan ur#anisasi, kepadatan penduduk, kesehatan
lingkungan, sum#er air dan sanitasi (ang #uruk serta standar higiene industri
pengolahan makanan (ang masih rendah.
D">inisi
Demam tifoid dise#ut 'uga dengan Typus abdominalis atau typhoid fever .
Demam tipoid ialah pen(akit infeksi akut (ang #iasan(a terdapat pada saluran pen/ernaan ;usus halus< dengan ge'ala demam satu minggu atau le#ih disertai
gangguan pada saluran pen/ernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.3
Epid"2i!8i
8esarn(a angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan
karena pen(akit ini dikenal mempun(ai ge'ala dengan spektrum klinis (ang sangat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3%
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 32/43
luas. Data Eorld 2ealth 9rganiGation ;E29< tahun $%%3 memperkirakan
terdapat sekitar 1! 'uta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi
7%%.%%% kasus kematian tiap tahun.7 Di negara #erkem#ang, kasus demam tifoid
dilaporkan se#agai pen(akit endemis dimana C& merupakan kasus raat 'alan
sehingga insidensi (ang se#enarn(a adalah 1&+$& kali le#ih #esar dari laporan
raat inap di rumah sakit.
Di Indonesia kasus ini terse#ar se/ara merata di seluruh propinsi dengan
insidensi di daerah pedesaan 3&B:1%%.%%% penduduk:tahun dan di daerah
perkotaan !7%:1%%.%%% penduduk: tahun atau sekitar 7%%.%%% dan 1.& 'uta kasus
per tahun. Umur penderita (ang terkena di Indonesia dilaporkan antara 3+1C tahun
pada C1 kasus.!
Ei!8i
Demam tifoid adalah suatu infeksi (ang dise#a#kan oleh #akteri Salmonella
typhi. tiologi demam tifoid dan demam paratifoid adalah S. t(phi, S. parat(phi
A, S. parat(phi 8 ;S. Schotmuelleri< dan S. parat(phi ;S. Hirschfeldii<.
Salmonella t(phi sama dengan Salmonella (ang lain adalah #akteri =ram+
negatif, mempun(ai flagela, tidak #erkapsul, tidak mem#entuk spora fakultatif anaero#. *empun(ai antigen somatik ;9< (ang terdiri dari oligosakarida,, flagelar
antigen ;2< (ang terdiri dari protein dan envelope antigen ;K< (ang terdiri
polisakarida. *empun(ai makromolekular lipopolisakarida kompleks (ang
mem#entuk lapis luar dari dinding sel da dinamakan endotoksin. Salmonella t(phi
'uga dapat memperoleh plasmid faktor+R (ang #erkaitan dengan resistensi
terhadap multipel anti#iotik.3
Salmonella typhi dapat hidup didalam tu#uh manusia ;manusia se#againatural reservoir<. *anusia (ang terinfeksi Salmonella typhi dapat
mengekskresikann(a melalui sekret saluran nafas, urin, dan tin'a dalam 'angka
aktu (ang sangat #ervariasi. Salmonella typhi (ang #erada diluar tu#uh manusia
dapat hidup untuk #e#erapa minggu apa#ila #erada didalam air, es, de#u, atau
kotoran (ang kering maupun pada pakaian. Akan tetapi S. T(phi han(a dapat
hidup kurang dari 1 minggu pada ra seage, dan mudah dimatikan dengan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 31
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 33/43
klorinasi dan pasteurisasi ;temp 73<.3 Ter'adin(a penularan Salmonella typhi
se#agian #esar melalui minuman:makanan (ang ter/emar oleh kuman (ang
#erasal dari penderita atau pem#aa kuman, #iasan(a keluar #ersama sama
dengan tin'a ;melalui rute oral fekal 'alurr oro+fekal<. Dapat 'uga ter'adi
transmisi transplasental dari seorang i#u hamil (ang #erada dalam #akteremia
kepada #a(in(a. Pernah dilaporkan pula transmisi oro+fekal dari seorang i#u
pem#aa kuman pada saat proses kelahirann(a kepada #a(in(a dan sum#er
kuman #erasal dari la#oratorium penelitian.3
G/26/r ). Salmonella typhi
P/8"n"sis
Patogenesis demam tifoid meli#atkan 6 proses kompleks (ang mengikuti
ingesti organism, (aitu0 1< penempelan dan invasi sel+ sel pada Pe(er Pat/h, $<
#akteri #ertahan hidup dan #ermultiplikasi dalam makrofag Pe(er Pat/h, nodus
limfatikus mesenteri/a, dan organ+ organ e?tra intestinal sistem retikuloendotelial3< #akteri #ertahan hidup di dalam aliran darah, 6< produksi enterotoksin (ang
meningkatkan kadar /A*P di dalam kripta usus dan meningkatkan permea#ilitas
mem#rane usus sehingga men(e#a#kan keluarn(a elektrolit dan air ke dalam
lumen intestinal.3
*asukn(a kuman Salmonella t(phi dan Salmonella parat(phi ke dalam
tu#uh manusia ter'adi melalui makanan dan minuman (ang terkontaminasi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3$
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 34/43
kuman. Se#agian kuman dimusnahkan dalam lam#ung karena suasana asam di
lam#ung ;p2 H $< #an(ak (ang mati namun se#agian lolos masuk ke dalam usus
dan #erkem#ang #iak dalam pe(er pat/h dalam usus.
8akteri (ang masih hidup akan men/apai usus halus tepatn(a di 'e'unum
dan ileum. 8ila respon imunitas humoral mukosa usus ;IgA< kurang #aik maka
kuman akan menem#us sel+ sel epitel ;sel+*, merupakan sel epitel khusus (ang
(ang melapisi Pe(er Pat/h, merupakan port de entry dari kuman ini< dan
selan'utn(a ke lamina propria. Di lamina propria kuman #erkem#ang #iak dan
difagosit oleh sel+ sel fagosit terutama makrofag. Kuman dapat hidup dan
#erkem#ang #iak di dalam makrofag dan selan'utn(a di#aa ke peyer patch di
ileum distal dan kemudian kelen'ar getah #ening mesenterika.Selan'utn(a melalui du/tus thora/i/us, kuman (ang terdapat dalam
makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah ;mengaki#atkan #akteremia pertama
(ang sifatn(a asimtomatik< dan men(e#ar ke seluruh organ Retikuloendotelial
tu#uh terutama hati dan limpa. Di organ+ organ RS ini kuman meninggalkan sel+
sel fagosit dan kemudian #erkem#ang #iak di luar sel atau ruang sinusoid dan
selan'utn(a kem#ali masuk ke sirkulasi sistemik (ang mengaki#atkan #akteremia
kedua dengan disertai tanda+ tanda dan ge'ala infeksi sistemik.Di dalam hepar, kuman masuk ke dalam kandung empedu, #erkem#ang
#iak, dan #ersama /airan empedu diekskresikan se/ara -intermitten ke dalam
lumen usus. Se#agian kuman dikeluarkan #ersama feses dan se#agian masuk lagi
ke dalam sirkulasi setelah menem#us usus. Proses (ang sama terulang kem#ali,
#erhu#ung makrofag telah teraktivasi dan hiperaktif maka pada saat fagositosis
kuman Salmonella ter'adi #e#erapa pelepasan mediator inflamasi (ang
selan'utn(a akan menim#ulkan ge'ala reaksi inflamasi sistemik seperti demam,malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, diare diselingi konstipasi, sampai
gangguan mental dalam hal ini adalah delirium. Pada anak+ anak, gangguan
mental ini #iasan(a ter'adi seaktu tidur #erupa mengigau.3,7
Dalam Peyer Patch makrofag hiperaktif menim#ulkan reaksi hiperplasi
'aringan ;S. typhi intra makrofag menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe lam#at,
h(perplasia 'aringan dan nekrosis organ<. Perdarahan saluran /erna dapat ter'adi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 33
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 35/43
aki#at erosi pem#uluh darah sekitar pe(er pat/h (ang sedang mengalami nekrosis
dan hiperplasi aki#at akumulasi sel+ sel mononu/lear di dinding usus.
Proses patologis 'aringan limfoid ini dapat #erkem#ang hingga ke lapisan
otot, serosa usus, dan dapat mengaki#atkan perforasi. ndoto?in dapat menempel
di reseptor sel endotel kapiler dengan aki#at tim#uln(a komplikasi seperti
gangguan neuropsikiatrik, kardiovaskuler, respirasi, dan gangguan organ lainn(a.
Peran endotoksin dalam pathogenesis demam tifoid tidak 'elas, hal terse#ut
ter#ukti dengan tidak terdeteksin(a endotoksin dalam sirkulasi penderita melalui
pemeriksaan limulus. Diduga endotoksin dari salmonella t(phi ini menstimulasi
makrofag di dalam hepar, lien, folikel usus halus dan kelen'ar limfe mesenterika
untuk memproduksi sitokin dan Gat+ Gat lain. Produk dari makrofag inilah (angdapat menim#ulkan kelainan anatomis seperti nekrosis sel, sistem vaskuler, (ang
tidak sta#il, demam, depresi sumsum tulang, kelainan pada darah dan 'uga
menstimulasi sistem imunologis.3,7
G/26/r 1. P/8"n"sis
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3'
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 36/43
G/26/r 1. P/>isi!8i d"2/2 i>id
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3&
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 37/43
M/ni>"s/si 0!ini0 *,(,+
*anifestasi klinis pada anak umumn(a #ersifat le#ih ringan, le#ih #ervariasi
#ila di#andingkan dengan penderita deasa. Pada anak, masa inku#asi rata+rata
#ervariasi antara & 6% hari, dengan rata+rata 1%+16 hari.
Dalam minggu pertama, keluhan dan ge'ala men(erupai pen(akit infeksi
akut pada umumn(a, seperti demam le#ih dari 1 minggu, n(eri kepala, anoreksia,
mual, muntah, diare, konstipasi. Pada pemeriksaan fisik, han(a didapatkan suhu
#adan (ang meningkat. Setelah minggu kedua, ge'ala: tanda klinis men'adi makin
'elas, #erupa demam remiten, lidah tifoid, pem#esaran hati dan limpa, perut
kem#ung mungkin disertai ganguan kesadaran dari (ang ringan sampai #erat.
Demam (ang ter'adi pada penderita anak tidak selalu tipikal seperti padaorang deasa, kadang+kadang mempun(ai gam#aran klasik #erupa step ladder
pattern, dapat pula mendadak tinggi dan remiten ;3C 61o <.
5idah tifoid #iasan(a ter'adi #e#erapa hari setelah panas meningkat dengan
tanda+tanda antara lain, putih di #agian tengah, di #agian tepi le#ih kemerahan.
Rose spot, suatu ruam makulopapular (ang #erarna merah dengan ukuran 1 &
mm, sering kali di'umpai pada daerah a#domen, toraks, ekstremitas dan punggung
pada orang kulit putih, tidak pernah dilaporkan ditemukan pada anak Indonesia.Ruam ini mun/ul pada hari ke ! 1% dan #ertahan selama $ +3 hari.
P"2"ri0s//n p"nun@/n8
1. Pemeriksaan darah tepianemia ;eritrosit normokrom normositer<, 5D
meningkat, hitung leukosit dapat leukopenia, dalam #atas normal dan
dapat pula leukositosis, terutama #ila disertai komplikasi lain. Trom#osit
'umlahn(a menurun, gam#aran hitung 'enis didapatkan limfositosis
relatif, aneosinofilia, dapat shift to the left ataupun shift to the right #ergantung pada per'alanan pen(akitn(a. S=9T dan S=PT seringkali
meningkat, tetapi akan kem#ali men'adi normal setelah sem#uh.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3(
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 38/43
$. U'i serologis8e#erapa u'i serologis (ang dapat digunakan pada demam tifoid ini
meliputi 0a< U'i Eidal3
U'i idal adalah untuk menentukan adan(a antigen dalam serum
penderita tersangka demam tifoid (aituQ
1. Aglutinin 9 ;dari tu#uh kuman<
$. Aglutinin 2 ;flagel kuman<
3. Aglutinin i ;simpai kuman<.
Dari ketiga aglutinin terse#ut han(a aglutinin 9 dan 2 (ang
digunakan untuk diagnosis demam tifoid. Semakin tinggi titern(a
semakin #esar kemungkinan terinfeksi kuman ini. Apa#ila titer 9
aglutinin 1:$%% atau pada titer sepasang ter'adi kenaikan 6 kali
maka diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan. Aglutinin 2 #an(ak
dikaitkan dengan pas/a imunisasi atau infeksi masa lampau, sedang
i aglutinin dipakai pada deteksi pem#aa kuman S. t(phi ;karier<.
8an(ak peneliti mengemukanan #aha u'i serologi idal
kurang dapat diper/a(a se#a# dapat tim#ul positif palsu pada kasus
demam tifoid (ang ter#ukti #iakan darah positif.
#< Tes TU8L
Tes TU8L merupakan tes aglutinasi kompetitif semi
kuantitatif (ang sederhana dan /epat ;kurang le#ih $ menit<. Tes ini
digunakan dalam diagnosis infeksi akut karena han(a mendeteksi
adan(a anti#odi Ig* dan tidak mendeteksi anti#odi Ig= dalam
aktu #e#erapa menit.
/< *etode enyme-lin!ed immunosorbent assay ;5ISA<U'i "nyme-#in!ed $mmunosorbent %ssay ;5ISA< dipakai
untuk mela/ak anti#odi Ig=, Ig* dan IgA terhadap antigen 5PS 9C,
anti#odi Ig= terhadap antigen flagella d ;2d< dan anti#odi terhadap
antigen i S. typhi.
3. Pemeriksaan #akteriologis dengan isolasi dan #iakan kuman
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3!
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 39/43
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan #ila ditemukan
#akteri S. typhi dalam #iakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang,
/airan duodenum. Isolasi #akteri dari aspirasi sum sum tulang memiliki
sensitivitas C%. 3 8erkaitan dengan patogenesis pen(akit, maka
#akteri akan le#ih mudah ditemukan dalam darah dan sumsum tulang
pada aal pen(akit, sedangkan pada stadium #erikutn(a di dalam urine
dan feses.
Ealaupun spesifisitasn(a tinggi, pemeriksaan kultur mempun(ai
sensitivitas (ang rendah dan adan(a kendala #erupa laman(a aktu
(ang di#utuhkan ;&+! hari< serta peralatan (ang le#ih /anggih untuk
identifikasi #akteri sehingga tidak praktis dan tidak tepat untuk dipakaise#agai metode diagnosis #aku dalam pela(anan penderita.
Di/8nsis
Untuk menegakkan diagnosis demam tifoid dilihat dari ge'ala klinis, dan
ditun'ang pemeriksaan la#oratorium. Pemeriksaan la#oratorium untuk mem#antu
menegakkan diagnosis demam tifoid meliputi pemeriksaan darah tepi, serologis,
dan #akteriologis.Di/8nsis B/ndin8
Pada stadium dini demam tifoid, #e#erapa pen(akit kadang+kadang se/ara
klinis dapat men'adi diagnosis #andingn(a (aitu influenGa, gastroenteritis,
#ronkitis dan #ronkopneumonia. 8e#erapa pen(akit (ang dise#a#kan oleh
mikroorganisme intraseluler seperti tu#erkulosis, infeksi 'amur sistemik,
#ruselosis, tularemia, shigelosis dan malaria 'uga perlu dipikirkan. Pada demam
tifoid (ang #erat, sepsis, leukimia, limfoma dan pen(akit hodgkin dapat se#agaidignosis #anding.3
P"n//!/0s/n//n
I.1."on *edika *entosaa< Tirah #aring
#< "utrisi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3)
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 40/43
Diet untuk penderita demam tifoid, #asan(a diklasifikasikan atas diet
/air, #u#ur lunak, dan nasi tim./< airan
Penderita harus mendapat /airan (ang /ukup, #aik se/ara oral maupun
parenteral.d< Kompres air hangat
I.$.*edika *entosaa< Simptomatik
Panas (ang merupakan ge'ala utama pada tifoid dapat di#eri antipiretik.
Para/e tamol dengan dosis 1%+1& mg:kg:kali minum dapat di#eri 3 kali.
#< Anti#iotikAnti#iotik (ang sering di#erikan adalah 0$
D9 1st line 0 kloramfenikol &%+1%%mg:kg:hari di#agi 6 dosis P9 : I selama 1%+
16 hari.D9 $nd line 0 amoksisilin 1%%mg:kg:hari di#agi 6 dosis P9 selama 1% hari atau
kotrimoksaGol 7mg:kg:hari P9 selama 1% hari
4ika klinis tidak ada per#aikan seftriakson B%mg:kg:hari di#agi 1+$ dosis,
I*:I, selama & hari atau sefiksim 1%mg:kg:hari di#agi $ dosis selama 1% hari.
Pada demam tifoid #erat kasus #erat seperti delirium, stupor, koma sampai s(ok dapat di#erikan kortikosteroid I ;de?ametasone< 3 mg:kg dalam 3% menit untuk
dosis aal, dilan'utkan 1 mg:kg tiap 7 'am sampai 6B 'am.3
K2p!i0/si
Komplikasi demam tifoid dapat #erupa0 perdarahan usus, perforasi usus, peritonitis, komplikasi neuropsikiatri, miokarditis, t(phoid ensefalopati,
meningitis, DI.
/0sin/si*
Di Indonesia telah ada 3 'enis vaksin tifoid, (akni0
• aksin oral T( $1a ;kuman (ang dilemahkan<
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& 3*
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 41/43
aksin (ang mengandung Salmonella typhi galur T( $1a. Di#erikan per
oral tiga kali dengan interval pem#erian selang sehari. aksin ini
dikontraindikasikan pada anita hamil, men(usui, penderita
imunokompromais, sedang demam, sedang minum anti#iotik, dan anak
ke/il 7 tahun. aksin T(+$1a di#erikan pada anak #erumur diatas $ tahun.
5ama proteksi dilaporkan 7 tahun.
• aksin parenteral sel utuh ;T%& vaccine<
aksin ini mengandung sel utuh Salmonella typhi (ang dimatikan (ang
mengandung kurang le#ih 1 mil(ar kuman setiap mililitern(a. Dosis untuk
deasa %,& m5Q anak 7+1$ tahun %,$& m5Q dan anak 1+& tahun %,1 m5
(ang di#erikan $ dosis dengan interval 6 minggu. ara pem#erian melalui
suntikan su#kutan. fek samping (ang dilaporkan adalah demam, n(eri
kepala, lesu, dan #engkak dengan n(eri pada tempat suntikan. aksin ini di
kontraindikasikan pada keadaan demam, hamil, dan ria(at demam pada
pem#erian pertama. aksin ini sudah tidak #eredar lagi, mengingat efek
samping (ang ditim#ulkan dan lama perlindungan (ang pendek.
• aksin polisakarida
aksin (ang mengandung polisakarida i dari #akteri Salmonella.
*empun(ai da(a proteksi 7%+!% persen pada orang deasa dan anak di
atas & tahun selama 3 tahun. aksin di#erikan se/ara intramuskular dan
diperlukan pengulangan ;booster < setiap 3 tahun. aksin ini
dikontraindikasikan pada keadaan hipersensitif, hamil, men(usui, sedang
demam, dan anak ke/il $ tahun.
Pr8nsis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan se#elumn(a, dan ada tidakn(a komplikasi. Di negara ma'u, dengan
terapi anti#iotik (ang adekuat, angka mortalitas H1. Di negara #erkem#ang,
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& '%
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 42/43
angka mortalitasn(a O1%, #iasan(a karena keterlam#atan diagnosis, peraatan,
dan pengo#atan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSPI Prof Dr Sulianti SarosoFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 31 Agustus ! "ovem#er $%1& '1
7/17/2019 Laporan Kasus Marsela
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-marsela-568fcfd1eac3d 43/43
DAFTAR PUSTAKA
1. IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Ke'ang Demam. 4akarta 0 8adan
Pener#it IDAI. $%%7.$. IDAI. Pedoman Pela(anan *edis. 4akarta 0 8adan Pener#it IDAI. $%%C.
3. Soedarmo SSP, =arna 2, 2ardinegoro SRS, Satari 2I. Demam Tifoid.
Dalam0 8uku A'ar Infeksi @ Pediatri Tropis. disi Ke+$.4akarta0 8adan
Pener#it IDAI. $%1%Q hal.33B+67.
6. E29. 8uku Saku Pela(anan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. 4akarta0
E29 Indonesia. $%%C.&. Ke'ang Demam FK USU:RS Adam *alik *edan
7. Ri/hard 8, Ro#ert *K, Ann *A, Samik E. Ilmu Kesehatan Anak "elson, ed.1&. 4akarta0 = Q $%%%.
!. Paitro U, "oorvitr( *, Darmoandoo E. Demam Tifoid. Dalam 0
Soegi'anto S, d. Ilmu Pen(akit Anak 0 Diagnosa dan Penatalaksanaan,
edisi 1. 4akarta 0 Salem#a *edika, $%%$01+63.