Download - Laporan BUSDA Try
LAPORAN
BUSANA DAERAH
PAKAIAN MODIFIKASI KALIMANTAN BARAT
DISUSUN OLEH:
NAMA : TRI MISNAWATI
NIM : 1206478
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2O13
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul PAKAIAN
TRADISIONAL KALIMANTAN BARAT.
Dengan adanya makalah ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan paembaca
mengenai busana-busana tradisional yang ada diindonesia terutama busana tradisional yang
berasal dari Kalimantan Barat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Dra.Hj.ERNAWATI NAZAR M.Pd dan
ibu selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah BUSANA DAERAH.dan kepada teman-teman
dan senior yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat
kekurangan,untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Padang, Oktober 2013
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….....1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………3
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….3
B. TUJUAN ………………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….5
A. DESAIN………………………………………………………………………………..….5
B. PEROSES PEMBUATAN…………………………………………….....…………….....8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...23
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..21
B. SARAN…………………………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia adalah negara yang kaya dari segala bidang,salah satu dari
kekayaan Indonesia adalah adat istiadat dan kebudayaan yang terdapat disetiap daerah
mulai dari sabang sampai merauke.Negara Indonesia terdiri darisuku bangsa dan
agama yang berbeda-beda dan suku bangsa dan agama yang berbeda tersebut dapat
mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai dari tiap-tiap daerah yang ada.
Di zaman era globalisasi dan pesat nya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada saat sekarang ini tidak mengurangi perhatian kita terhadap kekayaan
yang dimiliki oleh indonesia.kita sebagai warga negara indonesia harus tetap kokoh
dan tetap menjaga kekayaan Negara Indonesia yang kita cintai dan jangan sampai
kebudayaan yang ada diindonesia hilang seiring berkembangnya IPTEK.
Salah satu dari kebudayaan yang dimiliki oleh daerah-daerah yang ada di
Indonesia adalah pakaian tradisional.pakaian tradisional adalah pakaian yang terdapat
di masing-masing daerah yang memiliki nilai-nilai yang tinggi,norma-norma agama
dan memiliki ciri-ciri khas tersendiri dari daerah lain nya. Pada saat ini
perkembangan IPTEK sangat berpengaruh terhadap kebudayaan daerah namun harus
tetap dijaga agar tetap menjadi kebanggan bagi Negara Indonesia seperti yang akan
dibahas tentang busana tradisional Kalimantan Barat.
Di dalam laporan busana daerah ini penulis hanya menulis hanya menulis akhir
akan membahas mengenai busana daerah Kalimantan Barat untuk membuat busana
ini dibuat dari membuat desain sampai finishing.
3
B. TUJUAN
Laporan busana daerah ini memiliki tujuan umum sebagi berikut:
1. Mengetahui contoh busana modifikasi Kalimantan Barat
2. Mengetahui cara membuat busana modifikaki daerah Kalimantan Barat.
3. Mengetahui cirri-ciri dari busana modifikasi Kalimantan Barat.
4
BAB 11
PEMBAHASAN
A. DESAIN
1. Pengertian Desain
Desain berasal dari Bahasa Inggris (design) yang berarti “rancangan, rencana atau
reka rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir
atau merancang. Dilihat dari kata benda, “desain” dapat diartikan sebagai rancangan
yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur dan value dari
suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya dilihat dari
kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan
supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai
keindahan.
Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda
seperti busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita,
rasa, seni serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas
berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau di pahami maksud
dan pengertiannya oleh orang lain sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang
sebenarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan
dari suatu proses pemikiran, pertimbangan dan perhitungan dari desainer yang
dituangkan dalam wujud gambar.
Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir konkret dari
perancang kepada orang lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari
sebuah proses desain
5
3. Analisis Model
Busana modifikasi daerah Kalimantan Barat:
a. Baju / bagian atas
Menggunakan baju kurung
Pada bagian leher, menggunakan kerah rebah, pada bagian kerah
menggunakan motif bordiran.
Pada bagian lengan menggunakan lengan licin, pada bagian lengan
memiliki belahan dan lengan yang di dalam makai motif bordiran.
Menggunakan motif kupu-kupu pada bagian bawah baju dan
menggunakan pita.
Bagian bepan baju menggunakan motif seperti motif pucuk rebung.
b. Rok / bagian bawah
Rok menggunakan bahan dari batik.
Menggunakan rok over selah.
7
B. PROSES PEMBUATAN
1. Mengambil Ukuran
Membuat pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan
sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem
pola konstruksi masing-masing.
Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga
memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan
bentuk tubuh sipemakai. Untuk membuat pola ukuran yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
a. Lingkar badan
Diukur melewati dada terbesar mengelilingi punggung, lewat pertengahan dada
dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 4 jari atau 4 cm untuk kenyamanan
pakaian.
b. Lingkar pinggang
Ukurlah melingkari pinggang terkecil dalam keadaan pas, lalu ukuran ditambah 1
jari atau 1 cm untuk kenyamanan pakaian.
c. Tinggi panggul
Diukur dari batas pinggang samping, turun sampai sejajar dengan pinggul
terbesar.
d. Lingkar panggul
Diukur melingkari pantat/ panggul terbesar dari batas tinggi pinggul dengan pas,
lalu ukuran ditambah 4 cm untuk kenyamanan pakaian.
e. Lebar muka
Ukur mendatar dari pertengahan kedua pangkal lengan kiri ke kanan.
f. Tinggi puncak dada
Diukur mulai dari pangkal leher/ bahu tertinggi lalu tarik ke arah bawah menuju
titik puncak buste tertinggi.
g. Panjang sisi
Letakkan penggaris di bawah ketiak, ukur dari batas atas penggaris itu ke bawah
sampai batas garis pinggang kemudian hasilnya dikurangi 2 cm.
h. Panjang bahu
8
Diukur dari pangkal leher/ titik bahu tertinggi sampai batas titik bahu terendah.
i. Panjang punggung
Ukur bagian belakang badan dari pangkal leher/ bahu tertinggi, turun sampai
batas tali pinggang.
j. Lebar punggung
Diukur dari pertengahan kedua pangkal lengan bagian belakang dari kiri ke
kanan.
k. Lingkar kerung lengan
Diukur melingkari kerung lengan lewat pertengahan baju diberi kelonggaran 1
jari.
l. Panjang lengan
Diukur dari bahu terendah sampai panjang yang dikehendaki.
m. Panjang blose / baju
Diukur dari pangkal leher/ bahu tertinggi, turun hingga panjang yang diinginkan.
n. Panjang rok
Diukur dari lingkar pinggang sampai panjang yang diinginkan.
Daftar ukuran yang diperlukan sebagai berikut:
Lingkar badan : 82 cm
Lingkar leher : 36 cm
Lingkar pinggang : 62 cm
Lingkar panggul : 84 cm
Panjang bahu : 11 cm
Panjang sisi : 16 cm
Lebar muka : 30 cm
Lebar punggung : 32 cm
panjang punggung : 35 cm
tinggi puncak dada : 16 cm
panjang lengan : 50 cm
panjang baju : 55 cm
panjang rok : 87 cm
9
Keterangan Pola:
a. Pola Badan Belakang
A-B = ½ Lingkar Badan
A-C = ½ A-B + 1 cm
B-B² = 6,5-7 cm atau 1/6 lingkar leher + 0,5 atau 1 cm
C-C¹ = 5 cm (untuk dewasa) dan 4 cm (untuk remaja)
B-B¹ = 1,5 cm
B²-B³ = Panjang bahu
B³-B” = dinaikan 1 cm
B¹-D = Panjang punggung
B¹-G = ½ Panjang punggung + 1 cm
G-F¹ = ½ Lebar punggung, dari titik F¹ buat garis siku ke atas
D-D¹ = ¼ Lingkar pinggang -1+3 cm (untuk kupnat)
D-D² = 1/10 Lingkar pinggang
D²-D³ = 3 cm
b. Pola Badan Muka
A-A¹ = Sama dengan leher belakang atau B-B²
A-A² = 8 cm atau 1/6 lingkar leher + 2 cm
A¹-C² = Panjang bahu – bahu belakang B²-B”
A-H = B-G
E-E¹ = 2 cm Buat garis siku dari F² ke atas
E¹-E” = ¼ Lingkar pinggang +1+3 cm untuk kupnat
E¹-E² = 1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
E²-E³ = 3 cm (kupnat)
E²-J = Tinggi puncak dada
J-J¹ = 2 cm, hubungkan titik E² dengan J¹ dan E³ dengan J¹
F-I = 9 cm, hubungkan titik I dengan J
J-K = 2 cm
I-i¹ = 2 cm
13
c. Pola lengan
A-B = Panjang lengan
A-C = Tinggi puncak lengan
A-D = ½ Lingkar kerung lengan = A-E
A-D = Dibagi 3, 1/3 bagian atas dinaikan 1,5 cm dan 1/3 bagian bawah
diturunkan ½ cm.
A-E = Di bagi 3, 1/3 bagian atas dinaikan 1,5 cm.
d. Pola rok bagian depan
A-B = Panjang rok
A-C¹ = Tinggi panggul
A-A¹ = ¼ Lingkar pinggang +1+3 cm
C-C¹ = ¼ Lingkar panggul +1 cm
B-B¹ = C-C¹
B¹-B² = 3 cm
A-A² = 1/10 Lingkar pinggang
e. Pola rok bagian belakang
D-E = Panjang rok
F-F¹ = Tinggi panggul
D-D¹ = ¼ Lingkar pinggang -1+3 cm
F-F¹ = ¼ Lingkar panggul -1 cm
E-E¹ = D-D¹
E¹-E² = 3 cm
D-D² = 1/10 Lingkar pinggang
14
4. Membuat Rancangan Bahan
Semua bahan yang akan kita gunakan dibuat rancangan bahan terlebih dahulu,
tujuanya agar kita mengetahui berapa banyak bahan yang kita butuhkan. Menyusun
pola diatas kertas rancang bahan kemudian arah motif dan serat harus tepat. Susun
pola sehemat mungkin namun cukup unyuk kampuh. Apabila demua pola sudah
tersusun maka diukur berapa banyak bahan yang kita butuhkan.
Rancangan bahan baju, lengan dan rok.
18
5. Rancangan Harga
Tujuan membuat rancangan harga ini disamping kita mengetahui harga bahan yang
asli kita juga mengetahui bahan pelengkap dengan rincian sedemikian rupa dan
berapa banyak biaya yang akan kita siapkan.
NO Perlengkapan Harga perlengkapan / bahan
1. Bahan utama Rp.95.000/m
2. Viselin Rp.4.000/m
3. Furung Rp.27.500/m
4. Benang dan res letting Rp.1.500 dan Rp. 4.000
5. Border Rp.75.000
6. Dan lain-lain Rp.10.000
Jumlah Rp.217.000
Jadi, uang yang dibutuhkan untuk membuat satu set baju modifikasi daerah
Kalimantan Barat adalah Rp.217.000
6. Penyimpanan Pola
Penyimpanan pola yang baik dan benar yaitu:
Dipindahkan pola yang tebal kemudian dilubangi dibagian sudut-sudutnya,
kemudian diikat dengan tali dan kemudian digantung.
Disimpan didalam amplop.
Disimpan dalam program computer.
7. Memotong Bahan
Bahan dipotong sesuai dengan tata tertib yang terdapat didalam rancangan bahan
tersebut. Didalam pola harus ada nama-nama arah serat benang panjang. Setelah pola
tertata diatas bahan kemudian sisematkan dengan jarum pentul. Apakah kita sudah
yakin kemudian baru dipotong, dan apabila kain sudah terpotong semuanya kita
19
member tanda kampuh pada bahan dengan menggunakan kapur kemudian dirader,
pastikan semua bagian-bagian sudah tertanda semua.
Apabila sudah selesai semua lakukanlah penyimpanan pola yang baik dan benar
dengan mengobras seluruh bagian yang terpotong kecuali bagian leher, dan pada
bagian pinggang untuk rok.
8. Proses Menjahit
Proses menjahit adalah inti dari proses pembuatan busana ini. Biasanya menjahit
dilakukan dengan menjahit bagian-bagian mudah terlebih dahulu. Bagi orang yang
belum terbiasa menjahit terlebih dahulu dijelujur.
a. Langkah-langkah penjahit baju modifikasi daerah Kalimantan Barat:
Satukan vuring dengan bahan utama.
Menjahit kupnat pada bagian depan dan belakang.
Menjahit resleting pada bagian belakang baju.
Manjahit sisi pada bagian muka dan belakang disatukan.
Pada kerung lengan di setik terlebih dahulu kemudian di jahit pada bagian
sisi lengan.
Menjahit kerung lengan untuk menyatukan lengan dan badan.
Menjahit kerah menyatukan kerah dengan badan.
Dan penyelesaia akhir pada bagian ujung lengan dan bawah baju
menggunakan tusuk silang atau sum sembunyi.
b. Langkah-langkah menjahit rok
Satukan vuring dengan bahan utama.
Jahit kupnat pada bagian depan dan belakang.
Jahit resleting rok pada bagian belakang.
Satukan sisi rik dengan bagian muka dan belakang.
Jahit pada bagian over selah yang pada bagian depan.
Pada bagian bawah rok penyelesaiannya menggunakan tusuk silang atau
sum tersembunyi.
20
BAB 111
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Busana yaitu segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki, termasuk asesoris dan milineris sebagi bahan pelengkap.
Membuat busana tidak mudah seperti yang kita bayangkan namun ada
beberapa langkah kerja yang baik dan benar supaya busana yang kita gunakan
indah dan menarik apabila dilihat dan nyaman dipakai.
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan penulis yaitu agar pembaca mengetahui
prosedur pembuatan busana yang baik dan benar. Untuk itu penulis mohon
maaf apabila terjadi kesalahan maupun kekurangan didalam laporan ini.
Sebagai bahan perbaikan kami meminta kritik maupun saran kepada para
pembaca agar menjadi pertimbangan dalam penulisan laporan selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati,Nelmira.2008.Pengetahuan Tata Busana.UNP Press.Padang.
Ernawati,dkk.2008.Tata Busana.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jendral Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Rien ana saputri.2012.Busana Anak Piyama, Busana Anak Sekolah dan Buana Anak Pesta.UNP
Press.Padang.
http://rumahjahitvioletta.blogspot.com/2013/04/menjahit-itu-menyenangkan-3-cara.html
http://desainbusanarezi.blogspot.com/2012/05/definisi-desain-busana.html
http://okrek.blogspot.com/2010/01/membuat-pola-busana-pengertian-pola.html
22