BAB I
PENDAHULUAN
a. Masalah-masalah Tentang Karier yang Terjadi di SMK N 2 Singaraja,
Terhadap Siswa Kelas XI. B Tata Busana
Dalam pemilihan karir tentu banyak terdapat kendala-kendala atau
masalah-masalah yang muncul dan membingungkan bagi yang akan
menjalaninya. Terutama pada siswa di sekolah yang akan memilih untuk
melanjutkan kemana ke depannya yang tepat dengan pilihan dan keadaannya.
Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir
tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir
merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa
mendatang.
Adapun faktor atau masalah yang menyebabkan sisswa kesulitan dalam
pemilihan karir antara lain :
1. Faktor yang ada dalam diri siswa. Diantaranya adalah :
Tingkat intelengensi yang dimiliki oleh siswa sering tidak disadari oleh siswa itu
sendiri.
Sikap mental merupakan kesiapan yang harus dimiliki oleh setiap siswa.
Namun, terkadang siswa tidak menghiraukan atau memperhitungkan terlebih
dahulu apakah dirinya sanggup untuk menjalani keputusan karir yang dipilihnya
nanti.
Jenis kelamin juga mempengaruhi dalam pemilihan karir, namun banyak juga
siswa yang terkadang salah menentukan karirnya tanpa memikirkan kedepannya
karena hanya sekedar menggunakan keinginannya dari rasa kagum atas
karir/pekerjaan yang seharusnya tidak dipilih atau kurang layak untuk
digelutinya.
Minat terhadap suatu karir dan dengan kemampuan yang sesuai sangatlah
berpengaruh terhadap pemilihan karir siswa. Banyak siswa yang salah dalam
memilih karir, siswa kurang mempunyai minat terhadap karir yang telah
dipilihnya karena sekedar mengikuti ajakan teman untuk memilih karir tersebut.
1
2. Faktor di luar siswa, diantaranya adalah :
Tingkat ekonomi keluarga terkadang menjadi suatu permasalahan dalam
menentukan karir siswa. Banyak siswa yang kebutuhan karirnya tidak terpenuhi
karena tingkat ekonominya yang kurang memadai.
Minat orang tua terkadang tidak sesuai dengan keinginan anak (siswa) untuk
memilih karir yang ia minati. Keinginan orang tua yang terlalu keras tanpa
memikirkan kemampuan si anak dan keinginan si anak akan menyebabkan
terjadinya permasalahan dalam pemilihan karir si anak.
Kondisi social masyarakat juga mempengaruhi pemilihan karir dari tempat
tinggal siswa tersebut. Karir yang dipilih harus terlihat layak di mata masyarakat
meski bertolak belakang dari keinginan siswa tersebut. Terkadang masyarakat
yang kurang mendapat sosialisasi masih menganggap tabu suatu pekerjaan yang
sebenarnya masih layak untuk dikerjakan.
b. Latar Belakang Perlunya Layanan BK Karier yang dilakukan di SMK
N 2 Singaraja
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa
depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa
depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melalui pendidikan
informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap-sikap
tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan
mereka memasuki dunia kerja.
Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi
pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, namun haruslah
ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan
siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat
serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.
Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah
seperti apa yang dibayangkan, agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap
suatu pilihan karir atau pekerjaan.
2
Menurut Hoppock yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengemukakan
pokok-pokok pikirannya yang terdiri dari sepuluh butir yang kemudian dijadikan
tulang punggung dari teorinya. 10 butir tersebut antara lain:
1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi
kebutuhan.
2. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini
bahwa jabatan atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya.
3. Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk
pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam
memenuhi kebutuhannya.
4. Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang
diarahkan untuk tujuan tertentu.
5. Pemilihan jabatan/karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu
memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan
memenuhi kebutuhannya.
6. Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam pemilihan
jabatan/karir yang diinginkan.
7. Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam memilih
jabatan/karir karena informasi tersebut membantunya dalam menentukan
apakah pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya.
8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan
kebutuhan seseorang.
9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi
kebutuhan sekarang/masa yang akan datang.
10. Pemilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa
perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.
Dari dasar teori tersebut tidaklah mungkin siswa dapat menentukan karir
tanpa bantuan dan bimbingan dari konselor, karena disadari atau tidak untuk dapat
memahami kemampuan diri siswa tidaklah mungkin muncul dengan sendirinya,
akan tetapi diperlukan bimbingan dan arahan dari konselor.
3
Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah
mendapat kesempatan yang berharga melalui proses pendidikan untuk
mempersipakn siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang
diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja
adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir
siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan
terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang
objektif dan sehat terhadap karir.
Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan
pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karir yang dicanangkan di
sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu. Melalui kegiatan bimbingan karir,
siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai
dari kelas satu sampai tamat SMK dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup
(career life span).
c. Teori yang Digunakan dan Alasan Penggunaannya
a) Teori Yang Digunakan
Dalam layanan ini teori yang digunakan adalah teori Ginzberg Pokok yang
dijadikan dasar bagi Ginzberg dalam membangun teorinya adalah didasari atas
pendekatan psikologis atas tugas-tugas perkembangan yang dilalui manusia.
Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karier oleh Ginzberg
dikelompokkan dalam tiga unsur yaitu proses (bahwa pilihan pekerjaan itu
merupakan suatu proses), irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan itu tidak bisa
diubah atau dibalik), kompromi (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan
kompromi antara faktor-faktor yang main yaitu minat, kemampuan, dan nilai),
dan optimisasi yang merupakan penyempurnaan teori (individu yang mencari
kecocokan kerja).
4
b) Alasan Penggunaan Teori dan Implikasinya dengan Bimbingan
Konseling.
Serangkaian penjelasan yang dikemukakan oleh Ginzberg di atas,
hendaknya dapat dijadikan acuan oleh guru pembimbing dalam kegiatan mereka
sebagai fasilitator pendidikan. Bersumber pada pengorganisasian bimbingan
konseling di sekolah sebagai sistem yang bermuara pada layanan bimbingan
karier sekolah sebagai sub-sistem, maka implikasi teori ini dapat berupa, antara
lain :
1) Informasi karier atau pekerjaan oleh guru pembimbing akan lebih
memungkinkan siswa untuk dapat mengenal berbagai jenis pekerjaan dan pola
karier yang dapat mereka pilih setelah menyelesaikan pendidikannya. Layanan
seperti ini juga ditengarai dapat membantu siswa dalam mengenal secara seksama
arah minat dan kemampuan (potensi diri) untuk difantasi dan ditentasikan hingga
sampai pada kemampuan untuk merealisasikan orientasi-orientasi itu dimasa yang
akan datang.
Informasi karier seperti ini oleh Munandir (1996:250) dapat berkenaan dengan
informasi jenis-jenis pekerjaan dan informasi jenis-jenis pendidikan. Bentuk lain
materi layanan informasi karier yang juga dapat diberikan guru pembimbing
adalah dengan penyediaan berbagai sumber informasi pekerjaan, jabatan dan
karier, penyediaan papan media bimbingan, dan penyediaan sumber-sumber
informasi jabatan (Ketut, 1984 : 238-239).
2) Pengenalan terhadap minat, kapasitas, yang dimiliki siswa dan perangkat
nilai yang dianutnya akan sangat diperlukan oleh guru pembimbing dalam upaya
mengembangkan, membina, dan mengarahkan siswa pada pola-pola vokasional
dan atau pemilihan pendidikan yang tepat dan selaras dengan kondisi dan pilihan
karier tersebut.
3) Aplikasi konseling karier dengan pola pendekatan konseling behavioral
yang muatannya berupa analisis, eksplorasi kondisi yang sesuai mengenai
individu, keterampilan yang dimilikinya, minat, keinginan, dan nilai
kemasyarakatan, tekanan, dan arah kecenderungan dunia kerjanya, akan sangat
membantu individu dalam mencapai kecocokan dan kepuasan kerja.
5
Dalam kegiatan konseling karier, penjelasan yang diberikan mengenai informasi
pekerjaan ini bertujuan untuk mengukuhkan pilihan karier yang telah diambil
individu dan membantu individu kalau ia mengalami ketidakpastian antara dua
pilihan yang sama-sama menarik. Informasi karier juga bermaksud memberikan
dasar pengujian pilihan yang tepat, dan bertujuan memotivasi individu yaitu
dengan cara melibatkan individu secara aktif dalam proses pengambilan
keputusan. Inilah alasan bagi penulis untuk menjadikan teori Ginzberg sebagai
acuan dalam memberikan layanan bimbingan karier di SMK N 2 Singaraja.
6
BAB II
Teori Yang Melandasi dan Perangkat Yang Digunakan
A. Konsep teori Ginzberg serta langkah – langkah pemilihan karier.
Konsep Teori
Teori ginzberg dikembangkan pada tahun 1951 berdasarkan hasil studi
melalui pengamatan dan wawancara dengan sampel yang terdiri dari laki-laki dari
keluarga yang pendapatannya diatas rata-rata.Ini dilihat dari pendidikan ayah
sebagai tenaga professional dan ibunya yang berpendidikan tinggi. Jadi sampelnya
terbatas mencakup sub kelompok tertentu dari seluruh populasi dan memiliki latar
belakang sehingga memiliki peluang untuk memilih mereka lebih luas. Teori
Gizberg tidak menjelaskan pilihan karir dari keseluruhan populasi.Dalam hal ini
mereka yang berasal dari kalangan yang penghasilanya rendah karena anak-
anaknya telah mulai bekerja pada umur 18 tahun bahkan mungkin lebih awal
karena tekanan keadaan.Yang menjadi dasar bagi Ginzberg dalam membangun
teorinya adalah pendekatan psikologis atas tugas-tugas perkembangan yang dilalui
oleh manusia dari masa ke masa. Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan
atau karier oleh Ginzberg dikelompokkan dalam empat unsur yaitu
a. Proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu proses yang
berlangsung secara terus-menerus).
b. Irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau
dibalik. Adanya pembatasan pilihan pekerjaan itu bersifat menentukan.
Jadi umur akan mempengaruhi karir seseorang dan kesediaan
kesempatan bisa saja menyebabkan orang berubah dalam pilihan
pekerjaannya).
c. Kompromi(bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan kompromi antara
faktor-faktor yang lainyaitu minat, kemampuan, dan nilai. Dalam unsure
kompromi ini seseorang mulai mencari kesempurnaanya lagi melalui
perkembangan sehingga muncullah konsep optimism).
7
d. Optimisme (bahwa setiap orang mencari kecocokan paling baik antara
minatnya yang terus mengalami perubahan, tuuan-tujuannya, dan
keadaan yang terus berubah).
Proses Pemilihan Karier
Proses pemilihan pekerjaan oleh Ginzberg diklasifikasikan dalam tiga tahapan utama yaitu :
1. Masa Fantasi
Masa ini berlangsung pada individu dengan tahap usia sampai kira-kira
10 tahun atau 12 tahun (masa sekolah dasar). Pada masa ini, proses pemilihan
pekerjaan masih bersifat sembarangan atau asal pilih, tanpa didasarkan pada
pertimbangan yang masak (rasional dan objektif) mengenai kenyataan yang
ada.Pilihan pekerjaan pada masa ini hanya didasari atas kesan yang dapat
melahirkan kesenangan semata, dan diperolehnya dari/mengenai orang-orang
yang bekerja atau lingkungan kerjanya.
Menurut Ginzberg, kegiatan bermain pada masa fantasi secara bertahap
menjadi berorientasi kerja dan merefleksikan preferensi awal untuk jenis
aktifitas tertentu. Berbagai peran okupasional tercermin dalam kegiatan
bermain, yang menghasilkan pertimbangan nilai dalam dunia kerja.
2. Masa Tentatif
Masa ini berlangsung mencakup anak usia lebih kurang 11 tahun sampai
18 tahun atau pada masa anak bersekolah di SLTP dan SLTA. Pada masa ini,
pilihan pekerjaan mengalami perkembangan. Masa ini oleh Ginzberg
diklasifikasikan manjadi empat tahap, dimulai dari
a. Tahap minat (11-12 tahun) yakni masa dimana individu cenderung
melakukan pekerjaan/kegiatan hanya yang sesuai minat dan kesukaan
mereka saja.Pertimbangan karierpun juga didasari atas kesenangan,
ketertarikan atau minat individu terhadap objek karier, dengan tanpa
mempertimbangkan banyak faktor. Akan tetapi, setelah menyadari bahwa
8
minatnya berubah-ubah (sebagai reaksi perkembangan dan interaksi
lingkungannya), maka individu akan menanyakan kepada dirinya tentang
kemampuan yang dimilikinya untuk melakukan suatu pekerjaan. Keadaan
ini disebut sebagai tahap kapasitas.
b. Tahap kapasitas (13-14 tahun), yakni masa dimana individu mulai
melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuannya masing-
masing.Orientasi pilihan pekerjaan juga pada masa ini berbentuk upaya
mencocokkan kemampuan yang dimiliki dengan minat dan kesukaannya.
c. tahap nilai (15-16 tahun), yaitu tahap dimana minat dan kapasitas itu akan
diinterpretasikan secara sederhana oleh individu yang mulai menyadari
bahwa terdapat suatu kandungan nilai-nilai tertentu dari suatu jenis
pekerjaan, baik kandungan nilai yang bersifat pribadi maupun serangkaian
nilai yang bersifat kamasyarakatan. Kesadaran akan serangkaian
kandungan nilai ini pula yang membuat individu dapat mendiferensiasikan
nilai suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.
d. tahap transisi (17-18 tahun), yakni keadaan dimana individu akan
memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya (minat,
kapasitas, dan nilai) untuk dapat direalisasikan dalam kehidupannya.
Tahap ini dikenal juga dengan tahap pengenalan secara gradual terhadap
persyaratan kerja, pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai, dan
perspektif waktu.Keputusan yang menjadi pilihan itu sudah merupakan
bentuk tanggung jawab dan konsekuensi pola karier yang dipilih.
3. Masa Realistik
Masa ini mencakup anak usia 18-24 tahun atau pada masa perkuliahan
atau mulai bekerja. Pada masa ini, okupasi terhadap pekerjaan telah
mengalami perkembangan yang lebih realistis. Orientasi minat, kapasitas, dan
nilai yang dimiliki individu terhadap pekerjaan akan direfleksikan dan
diintegrasikan secara runtut dan terstruktur dalam frame vokasional
(kristalisasi pola-pola okupasi) untuk memilih jenis pekerjaan dan atau
memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan arah tentatif mereka
(spesifikasi). Masa ini pun dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
9
a. Tahap eksplorasi, yakni tahap dimana individu akan melakukan eksplorasi
(menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada masa tentatif akhir dan
belum berani mengambil keputusan) dengan memberikan penilaian atas
pengalaman atau kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dalam
keterkaitannya terhadap tuntutan kerja yang sebenarnya. Penilaian ini pada
hakikatnya berfungsi sebagai acuan dan atau syarat untuk bisa memasuki
lapangan pekerjaan atau untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi.
b. Tahap kristalisasi, yakni tahap dimana penilaian yang dilakukan individu
terhadap pengalaman atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan baik yang berhasil ataupun yang gagal akan mengental dalam
bentuk pola-pola vokasional yang jelas. Pada tahap ini, individu akan
mengambil keputusan pokok dengan mengawinkan faktor-faktor internal
dan eksternal dirinya untuk sampai pada spesifikasi pekerjaan tertentu,
termasuk tekanan keadaan yang ikut memaksa pengambilan keputusan itu.
c. Tahap spesifikasi, yaitu tahap pilihan pekerjaan yang spesifik atau khusus.
Pada tahap ini, semua segmen dalam orientasi karier yang dimulai dari
orientasi minat, kapasitas, dan nilai, sampai tahap eksplorasi dan
kristalisasi telah dijadikan pertimbangan (kompromi) yang matang
(determinasi tugas-tugas perkembangan yang optimal) dalam memilih arah
dan tujuan karier dimasa yang akan datang.
Dari berbagai tahapan yang diklasifikasikan Ginzberg di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pemilihan pekerjaan yang terjadi pada individu
merupakan suatu pola pilihan karier yang bertahap dan runtut, yang dinilai
subjektif oleh individu dalam milieu sosiokulturalnya sejak masa kanak-kanak
hingga awal masa dewasanya. Artinya, pada saat keputusan vokasional tentatif
dibuat, pilihan-pilihan yang lain akan dicoret. Sehingga individu yang berhasil
dalam karier/pekerjaan (memiliki kepuasan kerja) adalah individu yang mampu
mengidentifikasi, mengarah, dan mengakomodir semua orientasi minat, kapasitas,
dan nilai kedalam proses kompilasi yang tepat dan dinamis.
10
Di beberapa bagiannya, teori ini masih dianggap kurang sempurna,
mengingat sampel yang dipilih Ginzberg dalam membangun teorinya ini kurang
representatif, yakni hanya diwakili oleh sampel laki-laki dari keluarga yang
berpenghasilan diatas rerata (ayahnya adalah tenaga profesional dan ibunya
berpendidikan tinggi). Sehingga peluang sampel dalam memilih pilihan karier
cenderung lebih luas, dan cenderung tidak mengalami hambatan dalam proses
okupasionalnya. Sementara kemungkinan adanya kalangan sampel yang berasal
dari keluarga yang berpenghasilan rendah dan mengalami tekanan keadaan
tertentu, termasuk juga sampel perempuan yang hampir tidak ada dalam studinya
dalam kerangka teori ini kurang mendapat perhatian.
Konsep irreversibilitas (pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau
dibalik) juga mengalami modivikasi dengan tetap menekankan pada pentingnya
pilihan itu dilakukan secara dini dalam membantu proses pembuatan karier. Untuk
hal ini, Ginzberg menyatakan bahwa irreversibilitas itu tidak bersifat menentukan
keberhasilan kerier, dan menekankan konsep optimisasi (pencarian kecocokan)
sebagai bagian okupasional dalam mencapai kepuasan kerja. Karena bagi
kelompok Ginzberg, reversibilitas disebut sebagai penyimpangan, yang
disebabkan oleh keterampilan okupasional dini dan timing perkembangan realistik
secara signifikan lebih lambat datangnya, akibat variabel-variabel tertentu seperti
instabilitas emosi, masalah pribadi, dan kekayaan finansial.
Sehingga diakhir pendapatnya, Ginzberg juga menyimpulkan bahwa
pengambilan keputusan dalam pilihan karier itu berlangsung sepanjang hayat,
sebagai refleksi dari perubahan minat dan tujuan-tujuan, serta keadaan atau
tekanan yang berlangsung dalam kehidupan seseorang. Konsep ini juga saya
anggap sebagai reaksi edukatif Ginzberg atas kelemaham awal tentang batasan
umur masa realistis dari teori yang dibangunnya.
Sehingga diakhir pendapatnya, Ginzberg (Munandir, 1996:2) menyatakan
bahwa “pemilihan pekerjaan merupakan proses pengambilan keputusan yang
berlangsung seumur hidup bagi mereka yang mencari kepuasan dari
pekerjaannya.Keadaan ini mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan
11
penilaian kembali, dengan maksud mereka dapat lebih mencocokkan tujuan-
tujuan karier yang terus berubah-ubah dengan kenyataan dunia kerja”.
Konseptualisasi teori ini agaknya lebih bersifat deskriptif daripada
eksplanatori. Artinya teori ini tidak memberikan strategi untuk memfasilitasi
perkembangan karier ataupun penjelasan tentang proses perkembangannya.
Kegunaan utama teori ini tampaknya hanya dalam memberikan satu kerangka
baru untuk melakukan studi mengenai perkembangan karier.
B. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner atau angket bidang karier
sebagai berikut :
ANGKET LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
BIDANG KARIR
========================================================================
Pilihlah salah satu rencana yang tertera di bawah ini, beserta berikan alasannya.
1. Setelah tamat SMK anda mau kemana??
a. Melanjutkan study :
…………………………………………………………………………….
b. Bekerja :
......................................................................................................................
c. Melanjutkan study dan bekerja :
……………………………………………………………………………
2. Jika anda ingin melanjutkan, anda mau melanjutkan kemana dan memilih
jurusan apa ??
a. Perguruan tinggi :
………………………………………………………………………………
b. Poltek ( politeknik )
………………………………………………………………………………
12
RAHASIA LAISEGLAIJAPEN
LAIJAPAN
3. Jika anda ingin bekerja, apakah anda mempunyai impian untuk bekerja di
suatu tempat ?? ( berikan alasan anda )
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Tuliskan secara ringkas Apakah anda mengalami masalah dengan jurusan
anda saat ini ? apabila Ya berikan alasannya, apabila Tidak berikan pula
alasannya!!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Harapan apa atau tanggapan apa yang ingin anda sampaikan kepada pemberi
layanan ??
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Tanggal mengisi :
Nama pengisi :
Alamat pengisi :
Tanda tangan pengisi :
Tujuan menggunakan kuesioner atau angket seperti diatas pada siswa SMK
Negeri 2 Singaraja adalah untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap
jurusannya sendiri, bagaimana arah pandang siswa mengenai kariernya baik arah
karier jangka pendek maupun arah karier jangka panjangnya. Dari kuesioner ini
penulis dapat menganalisis tingkatan tersebut dalam bentuk diagram. Sehingga
dapat mempermudah untuk memahami fase perkembangan siswa.
13
C. Rencana Pelaksanaan Bimbingan Konseling ( RPBK )
RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING
( RPBK )
A. Identitas
Sekolah : SMK NEGERI 2 SINGARAJA
Kelas : XI B Tata Busana
Bidang bimbingan : Bidang Karier
Jenis layanan : Layanan Informasi
Topik layanan : Memiliki kemantapan pemahaman tentang
kelanjutan study / karier siswa SMK
Waktu pelaksanaan : 1 x 45 menit
B. Tujuan Kegiatan : Untuk memantapkan pemahaman siswa
mengenai kelanjutan study / karier siswa SMK
C. Materi : Layanan Informasi
Hasil Analisis Arah Karir Siswa :
80%
20%
Analisis 1 :
Bekerja
Bekerja & kuliah
14
Arah Kelanjutan Study ( PT / POLTEK ) :
30%
70%
Analisis 2 :
Perguruan Tinggi
Tidak Memilih
Contoh lembaga pendidikan yang dapat diikuti antara lain :
Universitas
Lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
dengan berbagai cabang keilmuan, setiap cabang keilmuan diwakili
dalam satuan fakultas, setiap fakultas terdiri dari beberapa program
studi/jurusan yang akan menghasilkan tenaga yang lebih spesifik.
Contoh:
Universitas Indonesia di Jakarta
Universitas Gajah Mada di Jogjakarta
Universitas Air Langga di Surabaya
Universitas Brawijya di Malang
Universitas Udayana di Denpasar
Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja
15
Sedangkan program pendidikan di perguruan tinggi antara lain:
1) Diploma (D), terdiri dari:
D1, lama pendidikan 1 tahun
D2, lama pendidikan 2 tahun
D3, lama pendidikan 3 tahun
2) Strata (S), terdiri dari:
S1 (Sarjana), lama pendidikan kurang lebih 4 tahun
S2 (Magister, Master), lama pendidikan kurang lebih 2 tahun
setelah S1
S3 (Doktor), lama pendidikan kurang lebih 2 tahun setelah S2.
Pemilihan Jurusan :
10%
10%
10%70%
Analisis 3 :
Bhs. Inggris
Agama Hindu
Desainer
Tidak Memilih
Universitas atau perguruan tinggi yang dapat dipilih antara lain :
1. Universitas Pendidikan Ganesha :
16
FIP : Fakultas Ilmu Pendidikan
Terdiri dari jurusan BK, PGSD, TP, PGPAUD
FBS : Fakultas Bahasa dan Seni
Terdiri dari jurusan S1 Bahasa Inggris, D3 Bahasa Inggris,
D3 Bahasa Bali, Bahasa Jepang, Bahasa dan Sastra
Indonesia
FOK :Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Terdiri dari jurusan Penjaskesrek, dll.
FTK : Fakultas Tehnik dan Kejuruan
Terdiri dari jurusan Boga, Tata Busana, Elektro, dll
FMIPA : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Terdiri dari Jurusan Matematika, Biologi, Fisika, Geografi,
dll
2. Universitas Surabaya
FAKULTAS TEHNIK
Program Kekhususan Desain dan Manajemen Produk
website : http://dmp.ubaya.ac.id
Beban Studi
Total 144 sks dengan lama studi normal 8 semester (4 tahun)
Desain produk industri
Membekali mahasiswa tentang bagaimana merancang suatu produk yang
nyaman dan indah.
Desain produk teknik
17
Membekali mahasiswa tentang merancang produk dengan memperhatikan
aspek keamanan dan keandalan produk
Manajemen produk
Menyiapkan mahasiswa agar dapat merancang dan mengevaluasi
peluncuran produk ke pasar serta merancang upaya - upaya untuk menjaga
keberlanjutan produk di pasar
Desain komunikasi
Fokus tentang bagaimana cara meningkatkan nilai produk dengan
mendayagunakan unsur-unsur pendukung seperti kemasan dan iklan.
Kompetensi Lulusan
Lulusan dari program ini diharapkan mampu melakukan perancangan dan
pengembangan produk secara manual dan terkomputerisasi dengan
mempertimbangkan berbagai macam aspek secara komprehensif mulai dari awal
sampai akhir siklus proses serta mampu melakukan manajemen produk mulai
mendefinisikan produk baru, membawa produk ke pasar, sampai merancang
keberlanjutan produk sehingga menghasilkan keuntungan.
Produk yang didalami pada program ini bukan merupakan produk jasa atau
peralatan di industri tapi lebih kepada produk-produk yang dipakai secara luas
oleh masyarakat atau consumer products seperti peralatan rumah tangga, furnitur,
peralatan kesehatan, alat transportasi, peralatan pendidikan, mainan, peralatan
olah raga, dan produk lain yang sejenis.
Untuk membangun kompetensi lulusan tersebut, pembelajaran pada program ini
dilaksanakan dengan mengkombinasikan teori dan praktek. Selain melakukan
pembelajaran dengan tatap muka, pembelajaran juga dilakukan berbasiskan
proyek, dan juga berbasiskan laboratorium.
Kualifikasi Calon Mahasiswa
18
Berdasarkan kurikulum yang sudah disusun, calon mahasiswa yang dapat diterima
di program Desain dan Manajemen Produk ini adalah siswa SMU IPA, IPS, atau
siswa SMK yang relevan dengan keilmuan Desain dan Maria jemen Produk.
Selain itu, calon mahasiswa tidak boleh buta warna karena substansi dari program
ini sangat terkait dan membutuhkan kemampuan dalam membedakan warna.
Fasilitas
Studio Gambar Manual
Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Teaching Industry
Laboratorium Computer Aided Design/Munufucturing/Engineering
Laboratorium Pengembangan Produk
Laboratorium Pengetahuan Bahan Teknik
Laboratorium Proses Manufaktur
Bidang Kerja Lulusan
Product manager
Brand manager
Product design
Riset & Development
Marketing
Production
Entrepreneur
Kualifikasi Pengajar
Semua pengajar pada program ini mempunyai latar belakang pendidikan yang
relevan dengan bidang desain dan manajemen produk. Selain itu para pengajar ini
juga merupakan sarjana, master, atau doktor dari berbagai universitas terkemuka
di dalam maupun di luar negeri.
Biaya Kuliah
19
Kewajiban Keuangan Mahasiswa Universitas Surabaya (UBAYA)
Salah satu syarat yang harus dipenuhi siswa agar dapat dinyatakan secara resmi
sebagai calon mahasiswa UBAYA adalah dengan membayar Uang Sumbangan
Pendidikan (USP), baik secara lunas maupun angsuran. Biaya pendidikan yang
ditetapkan di Universitas Surabaya (UBAYA) Hanya Terdiri Dari Dua Jenis
Saja, yaitu:
Uang Sumbangan Pendidikan (USP)
USP hanya dibayar satu kali saja ketika mendaftar masuk kuliah ke
UBAYA dan besarnya ditentukan dari nilai rapor siswa untuk peserta jalur
Tanpa Tes (JPMK) atau dari nilai Tes Potensi Akademik (TPA) untuk
peserta jalur Tes.
Uang Penyelenggaraan Pendidikan (UPP)
UPP dibayar tiap semester dan TIDAK PERNAH mengalami kenaikan
selama masa studi normal, kecuali ada perubahan kebijakan moneter dari
pemerintah seperti pemotongan nilai mata uang (sanering) dll. Setelah
masa studi normal, UPP mahasiswa mengikuti UPP mahasiswa angkatan
berikutnya.
Beasiswa
Sebagai wujud komitmen UBAYA dalam meningkatkan mutu Sumber Daya
Manusia di Indonesia, UBAYA menghadirkan berbagai jenis beasiswa bagi
mahasiswa baru. Beasiswa mahasiswa baru tersebut dibedakan menjadi 4
Kategori yaitu:
1. Beasiswa Prestasi Akademik
2. Beasiswa Prestasi Non Akademik
3. Beasiswa Sosial Ekonomi (Beasiswa Simpati)
20
4. Beasiswa Keluarga Besar UBAYA
3. INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ( IHDN )
Kampus Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN)
a. Kampus di Denpasar : Jl. Ratna No. 51 Denpasar – Bali
Phone : (0361) 226656
b. Kampus di Bangli : Jl. Nusantara, Kubu, Bangli
Phone : (0366) 93788
c. Kampus di Singaraja : Jl. Kresna, Gang III, No. 2 B Singaraja
Phone : (0362) 21289
Fakultas yang dibuka :
1. Fakultas Dharma Acarya (Pendidikan) terakreditasi
a. Jurusan Pendidikan Agama
Program Studi Pendidikan Agama Hindu
Jenjang : S1 (Strata Satu)
b. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama
Program Studi Pendidikan Bahasa Bali
Jenjang : S1 (Strata Satu)
2. Fakultas Brahma Widya (Filsafat dan Ilmu Agama)
Terakreditasi
a. Jurusan Filsafat Timur
Program Studi Filsafat Agama Hindu
Jenjang : S1 (Strata Satu)
b. Jurusan Teologi
Program Studi Teologi Hindu
Jenjang : S1 (Strata Satu)
3. Fakultas Dharma Duta (Ilmu Sosial dan Budaya)
Terakreditasi
a. Jurusan Penerangan Agama
1). Program Studi Penerangan Agama Hindu
21
Jenjang : S1 (Strata Satu)
2) Program Studi Pemandu Wisata
(Pramuwisata / Guide)
Jenjang : D3 (Diploma Tiga)
b. Jurusan Hukum Agama
Program Studi Hukum Agama Hindu
Jenjang : S1 (Strata Satu)
4. Program Pascasarjana
Program Doktor (S3)
a. Prodi Ilmu Agama Hindu
Program Magister (S2)
SK Menteri Agama No. 494 Tahun 2003
a. Program Studi Brahma Widya
(Terakreditasi)
b. Program Studi Dharma Acarya
(Terakreditasi )
Sasaran Karier :
5%
30%
10%
15%
15%
Analisis 4 :
Spa Garmen
PNS Desainer
Butik
22
Untuk arah karier spa maka tempat yang dapat kami anjurkan adalah :
Butik Spa Sekar Jagat berada di Jalan By Pass Ngurah Rai No. 96 Nusa Dua, Bali
80363 – Indonesia.
Telp: 0361-770210
Garmen
1.
Cheeta CV
Catego
ry
:Garmen, Umum
Main : Jl. Gunung Sangyang 120, Denpasar 80117, BALI
Tel : 0 3614 3594 8,03 6143 6339
Websit
e: http://www.streetdirectory.com/cheeta
Info - Email - Branches
23
2. Matris Collection, PT
Categor
y
:Garmen
Main : Jl. Nyang Nyang Sari, Tuban - Kuta, Badung 80361 - Bali
Info - Edit Company
Info
3. Moondi, CV
Categor
y
:Garmen
Main : Jl. Pulau Belitung No. 37, Denpasar - Bali
Info - Edit Company
Info
4. Nino, CV
Categor
y
:Garmen
Main : Jl. Tunjung Bang No. 5, Denpasar 80118 - Bali
Info - Edit Company
Info
5. Orient Garment, CV
Categor
y
:Garmen
Main : Jl. Raya Kuta No. 57-B (Depan Pom Bensin), Kuta, Denpasar
80361 - Bali
Info - Edit Company
Info
6. Satya, CV
Categor
y
:Garmen
24
Main : Tukad Buaji Sesetan, Denpasar - Bali
Info - Edit Company
Info
7. Tini's Collection Bali CV
Categor
y
:Garmen
Main : Jl Tukad Yeh Aya 8; DENPASAR; 00000; BALI
Info - Edit Company
Info
8. Maimoon CV
Categor
y
:Garmen, Umum
Main : Jl Teuku Umar 51; DENPASAR; BALI
Info - Branches - Edit Company
Info
9. Budi Artha CV
Categor
y
:Garmen
Main : Jl Tunjung Mekar Gg Ratna 2; DENPASAR; 80361; BALI
Info - Edit Company
Info
10. Kecak CV
Category : Garmen
Main : Jl Soka 126; DENPASAR; 00000; BALI
Info - Branches - Edit Company
Info
GARMEN BALI di Wilayah Kec Bangli
25
Alamat : Jl Guliang Kangin Br Guliang Kangin
Lingkungan : Wilayah Kec Bangli
Kota : Bangli
No telepon :
Kesesuaian Pemilihan Jurusan :
60%
40%
Analisis 5 :
Sesuai Minat
Tidak Sesuai
D. Teori yang digunakan : Teori Ginzberg
E. Langkah – Langkah Kegiatan :
26
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembukaan 1. Tahap Awal
a. Guru memberikan salam
“ Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar
kalian hari ini?”
b. Guru mengabsen siswa
“ Anak-anak, apakah ada yang tidak hadir hari
ini?”
c. Guru memberikan persepsi terkait materi yang
diberikan kepada siswa
“Apakah sudah siap mendengarkan penjelasan
dari ibu? Baik, sebelum ibu melanjutkan lebih
jauh lagi, ibu mau bertanya pada kalian, apakah
diantara kalian ada yang sudah memiliki suatu
pandangan mengenai arah karir untuk masa
depan kalian ?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
sesuai standar kompetensi
“ Baiklah anak-anak, ibu akan memberikan
sebuah simulasi tentang arah karier yang sesuai
dengan jurusan kalian sesuai dengan angket
yang pernah ibu berikan. Yang terpenting
kalian harus memiliki rasa suka dan mantap
terhadap jurusan kalian agar mampu mengikuti
setiap mata pelajaran yang ada.
5 menit
Kegiatan
Inti
2. Tahap Inti
a. Guru menyampaikan materi dalam bidang
karier dan solusi – solusi mengenai arah karier
yang diinginkan siswa dan motivasi untuk
memperdalam keahlian dalam jurusan. “ Tadi
ibu sudah menanyakan siapa saja yang sudah
memiliki suatu pandangan karier. Ternyata
30 menit
27
banyak dari kalian yang belum tahu arah karier
yang ingin dituju karena kurangnya minat
dalam jurusan karena desakan dari orang tua
untuk memilih jurusan ini.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
tentang materi yang belum dimengerti dan
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
“ Ya, dari penjelasan ibu tadi, adakah yang
belum kalian mengerti? Jika ada, silakan
tanyakan kepada ibu”
c. Guru memberikan reinforcement (penguatan
positif) kepada siswa yang menunjukkan
keaktifan dalam kegiatan tanya jawab ini.
“ Ya, itu tadi pertanyaan yang sangat bagus
sekali. Nah, dari pertanyaan teman kalian,
apakah ada dari kalian yang bisa
menjelaskannya?”
Penutup 3. Tahap Akhir
a. Menyimpulkan hasil layanan
“Ya anak-anak, dari penguraian ibu tadi tentang
karier dan solusi – solusi mengenai arah karier
yang diinginkan siswa dan motivasi untuk
memperdalam keahlian dalam jurusan dapat
disimpulkan bahwa setiap orang terlahir dengan
keahliannya masing – masing dan tentu
memiliki suatu keputusan sendiri untuk
menentukan arah hidupnya nanti baik
kelanjutan study maupun bekerja. Untuk itu
sebagai generasi muda yang penuh dengan ide –
ide, gagasan – gagasan yang cemerlang perlu
memotivasi diri sendiri untuk bertanggung
jawab dan giat dengan apa yang dipelajari saat
10 menit
28
ini karena tidak ada keputusan yang buruk
apabila hal itu merupakan keputusan yang
sudah kita jalani. Perlu adanya keuletan dan
semangat yang tinggi untuk mencapai suatu
kesuksesan dalam karier.
b. Evaluasi
Guna mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan
yang telah diberikan, maka guru memberikan
kuesioner kepada para siswa.
“ Ya anak-anak, setelah ibu menguraikan materi
tentang karier dan solusi – solusi mengenai arah
karier yang diinginkan siswa dan motivasi
untuk memperdalam keahlian dalam jurusan,
maka sekarang ibu akan membagikan kuesioner
guna mengukur pemahaman dan manfaat
informasi yang telah ibu berikan. Ibu minta
anak-anak menjawab secara mandiri”
c. Guru menutup pertemuan dengan memberikan
salam
“ Ya anak-anak, demikian pertemuan kita pada
pagi hari ini, atas perhatia kalian, ibu ucapkan
terima kasih dan Selamat Pagi!”
F. Media/ alat/sumber Informasi:
Media : Slide Power Point
G. Evaluasi :
1. Evaluasi hasil : Jangka pendek, diukur dengan
menggunakan Instrumen berupa Kuesioner. Adapun kuesionernya adalah
sebagai berikut :
29
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya memahami tentang arah karir
yang tepat untuk diri saya
2 Saya tidak memahami tentang arah
karier yang tepat untuk diri saya
sendiri
3 Saya memahami tentang cara untuk
memotivasi diri sendiri
4 Saya tidak memahami tentang cara
untuk memotivasi diri sendiri
2. Evaluasi proses :Dilaksanakan dengan mengadakan pengamatan selama
proses kegiatan berlangsung. Aspek yang diamati antara lain: partisipasi siswa
dalam proses kegiatan layanan,.
Lampiran : Angket, kuesioner jangka pendek,
Dokumentasi, Print out power point, absen
siswa.
30
BAB III
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil – hasil yang diperoleh
Dari angket atau kuesioner yang disebarkan penulis mendapatkan hasil
yang cukup memuaskan karena didukung dengan absensi yang nihil, suasana yang
tenang, dan didukung oleh guru BK yang ada di SMK N 2 Singaraja. Guru BK
merasa terbantu dalam masalah karier yang dihadapi oleh siswa XI. B Tata
Busana begitu pula para siswa merasa termotivasi untuk lebih giat lagi dalam
mengikuti pelajaran yang ada.
Sebelum penulis melakukan layanan bimbingan karier di sekolah guru BK
sudah menyadari bahwa banyak siswa yang memilih jurusan tata busana kurang
bersemangat karena kurangnya pemahaman terhadap jurusan dan belum tahu
mengenai arah karier mereka. Padahal setelah kami teliti menjadi seorang desainer
itu merupakan suatu keahlian yang sangat menjanjikan apabila seorang desainer
31
mampu menciptakan sebuah merk yang dipatenkan. Setelah kami memberikan
sosialisasi kepada siswa kami merasakan adanya suatu perubahan ekspresi wajah
pada siswa. Penulis menyadari bahwa siswa sudah terbangun motivasi dirinya
untuk memantapkan diri pada jurusan mereka.
B. Kelemahan serta Kelebihan Layanan
Banyak kelemahan yang dimiliki penulis dalam melakukan layanan ini, antara
lain :
- Kurangnya pengetahuan penulis mengenai desainer.
- Kurangnya informasi universitas desainer yang
disampaikan.
- Belum mampu memberikan banyak contoh tauladan kepada
siswa mengenai desainer – desainer di indonesia.
- Kurangnya media yang digunakan.
Sedangkan kelebihan dari layanan ini adalah :
- Mampu menggugah semangat siswa untuk belajar lagi.
- Menambah pemahaman siswa mengenai arah karir siswa
dari jurusannya sendiri.
- Bisa membantu guru BK dalam menangani masalah karier
siswa.
- Sangat membantu dalam memantapkan jurusan yang siswa
pilih.
32
BAB IV
PENUTUP
Dari analisis diatas dapat penulis simpulkan bahwa siswa mengalami
kesulitan dalam hal karier mereka dan dengan berbagai informasi yang diberikan
siswa merasa terbantu, teori pemilihan karir oleh ginzberg merupakan pemilihan
pekerjaan merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung seumur
hidup bagi mereka yang mencari kepuasan dari pekerjaannya.Keadaan ini
mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan penilaian kembali, dengan
maksud mereka dapat lebih mencocokkan tujuan-tujuan karier yang terus
berubah-ubah dengan kenyataan dunia kerja. Teori pemilihan karir oleh gizberg
didasarkan atas empat unsur yaitu proses, irreversibilitas, kompromi, dan
optimism. Dalam proses pemilihan karir oleh Gizberg ini, diklasifikasikan
33
menjadi tiga tahap perkembangan yaitu tahap fantasi (yang dimulai dari umur 10-
12 tahun), tahap tentatif (yang dimulai dari umur 11-18 tahun), dan tahap realistik
(yang dimulai dari umur 18-24 tahun).Disamping itu juga, teori pemilihan karir
oleh Gizberg memiliki impilikasi yang sangat besar bagi perkembangan
bimbingan konseling di dunia.
3.2 Saran
Untuk konselor atau guru pembimbing adalah hendaknya lebih mendalami
dan memahami teori pemilihan karir oleh Ginzberg agar nantinya dapat
memberikan bantuan kepada peserta didik dengan tepat, sesuai perkembangan
anak.
Guru pembimbing adalah hendaknya memahami, mendalami, serta
mencari sumber dan bahan kemudian mengaplikasikan teori pemilihan karir
ginzberg guna pemahaman awal sebagai calon konselor atau guru pembimbing
professional. Dan perlu pula memahami bahwa bukan hanya siswa kelas XII saja
yang membutuhkan bimbingan karier melainkan dari SD siswa dibimbing
mengenai kematangan karier mereka.
Daftar Pustaka
http://akhmadsudrajat.wordprees.com/2010/05/02/tugas-perkembangan-individu/
http://makalahkitasemua.blogspot.com/2009/12/teori-gizberg.html
Mansihu,MT.1998.Pengantar bimbingan dan konseling karir.jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Sukardi,DK.1990.Tes dalam konselingkarir.Surabaya:Usaha Nasional
Munandir.1996.Program Bimbingan Karir di Sekolah.Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Dariyo A.2003.Psikologi Perkembangan Dewasa Muda.Jakarta:Grasindo
34
35
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Dokumentasi Layanan Bimbingan Karier
36
XI.B TATA BUSANA
Sosialisasi layanan Informasi
Lampiran Power Point
37
XI.B TATA BUSANA
Sosialisasi Layanan Informasi
38
Om SuastiastuSelamat Pagi
Calon Wanita Karier
KarierEra Globalisasi
Kemampua
n yang lebih Tinggi
PENGANGGUR
AN
Merencanakan karier
dengan matang
Anne
Avanty
39
Analisis Kelanjutan Study Siswa
40
41
42
43
44
Kuesioner
45
46
47
48
49
50
51
52
LAISEG
53
54
Daftar Nama
55