LAPORAN AKHIR PENELITIAN
PEMULA
PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA
REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA
OLEH :
Baiq Dewi Harnani R, SST, M. Kes (Ketua)
Nip : 19741025 200212 2 002
Dr. Hilmi Yumni, M. Kep, Sp. Mat (Anggota 1)
Nip : 19680823 199703 2 001
Minarti, M. Kep, Sp. Kom
Nip : 19670703 199303 2 004 (Anggota 2)
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN
KAMPUS SUTOPO SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA TAHUN 2018
Bidang Ilmu / Kode : Ilmu Keperawatan ( 371 )
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada
Remaja Putri Di SMP 1 Kawung Surabaya
Peneliti Utama :
Nama Lengkap : Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes
NIP : 197410252002122002
Jabatan Fungsional : Lektor
Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya
Nomor Hp : 081331160913
Alamat Email : [email protected]
Anggota (1)
Nama Lengkap : Dr. Hilmi Yumni, M. Kep,Sp, Mat
NIP : 196808231997032001
Jabatab fungsional : Lektor Kepala
Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya
Anggota (2)
Nama Lengkap : Minarti, M. Kep,Sp,Kom
NIP : 19670703 199303 2 004
Jabatab fungsional : Lektor Kepala
Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya
Tahun Pelaksanaan : 2018
Biaya Penelitian : Rp. 15.000.000
Surabaya, September 2018
Menyetujui Pakar
Penelitian Ketua Peneliti
Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs ( Hons ) Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes
NIP : 19661225198931004 NIP : 197410252002122002
Mengetahui
Kepala UPPM Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya
Setiawan, SKM, M. Psi drg. Bambang Hadi Sugito, M. Kes
NIP : 196304211985031005 NIP : 196204291993031003
Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada
Remaja Putri Di SMP 1 Kawung Surabaya
Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes,
Dr. Hilmi Yumni, M.Kep, Sp. Mat
Minarti, M. Kep, Sp, Kom
ABSTRAK
Latar Belakang : Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Tujuan Penelitian :
Mengnanalisa Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja putri di
SMP 1 Kawung Surabaya. Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Survey Analitik dengan pendekatan Retrospective. Variabel Independen adalah Aktifitas fisk dan
variabel Dependent adalah Dismenore. Tehnik Sampling yang digunakan : Proposive Sampling.
Sampel. Remaja sebanyak 202 orang. Pengumpulan Data menggunakan Kuesioner. Analisa
Spearman. Hasil : 38 siswa (18,8%) beraktivitas kegiatan yang ringan, 71,1% nyeri
menstruasi sedang, 15,8% nyeri menstruasi ringan. 159 siswa (78,7%) beraktivitas sedang,
61,6% nyeri menstruasi sedang, dan 24,5% nyeri menstruasi berat. 5 responden (2,5%)
beraktivitas berat, 60% nyeri menstruasi yang berat. Hasil uji Korelasi Spearman, diketahui
nilai Sig.(2-tailed) = 0.005 dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Simpulan : Variabel
aktivitas fisik pada remaja putri signifikan berkorelasi dengan variabel kejadian dismenorhea
(nyeri menstruasi).
Kata Kunci : Aktifitas fisik, Dismeneore, SMP Kawung 1
The Effect of Physical Activity with Dismenorrhea on
Young Women in Kawung 1 Junior High School Surabaya
Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes,
Dr. Hilmi Yumni, M.Kep, Sp. Mat
Minarti, M. Kep, Sp, Kom
ABSTRAC
Background: Physical activity is the movement of the body produced by skeletal muscle that requires
energy expenditure (WHO, 2012). Objective: To analyze the effect of physical activity with the
incidence of dysmenorrhea in adolescent girls at SMP 1 Kawung Surabaya. Method: The design used
in this study is an Analytical Survey with a Retrospective approach. The Independent Variable is
Physical Activity and the Dependent variable is Dysmenorrhea. Sampling technique used: Proposive
Sampling. Sample. Teenagers are 202 people. Data collection using a questionnaire. Spearman
Correlation test. Results: 38 students (18.8%) engaged in mild activities, 71.1% moderate menstrual
pain, 15.8% mild menstrual pain. 159 students (78.7%) had moderate activity, 61.6% had moderate
menstrual pain, and 24.5% had heavy menstrual pain. 5 respondents (2.5%) had heavy activities, 60%
had heavy menstrual pain. The result of the Spearman Correlation test, it is known the value of Sig.
(2-tailed) = 0.005 where the value is less than α = 5%. Conclusion: Variable physical activity in
young women was significantly correlated with the variable incidence of dysmenorrhea (menstrual
pain).
Keywords : Physical Activity, Dismeneore, Kawung Middl
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Depan ..................................................................................... i
Halaman Sampul Dalam ..................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
Daftar Lampiran .................................................................................................. v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat 5
1. Bagi Remaja ............................................................................... 5
2. Bagi Institusi pendidikan SMP .................................................... 6
3. Bagi Peneliti ............................................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 5
1. Konsep Dasar Aktivitas fisik ....................................................... 5
a. Definisi Aktivitas fisik ....................................................... 5
b. Manfaat Aktivitas fisik ....................................................... 5
c. Tipe-Tipe Aktivitas fisik ..................................................... 6
2. Konsep Dasar Bersepeda ............................................................ 9
a. Definisi Bersepeda ............................................................. 9
b. Manfaat Bersepeda ............................................................ 9
3. Konsep Dasar Dismenorhea ....................................................... 10
a. Definisi Dismenorhea ........................................................ 10
b. Dampak Dismenorhea ....................................................... 12
c. Derajat Dismenorhea ........................................................ 12
4. Konsep Dasar Remaja ................................................................ 14
a. Definisi Remaja ............................................................... 14
b. Ciri-Ciri masa Remaja ...................................................... 16
5. Konsep Dasar Nyeri .................................................................. 16
a. Definisi Nyeri ................................................................... 16
b. Klasifikasi Nyeri ............................................................... 17
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi ................................... 17
B. Kerangka Konsep 19
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 21
B. Populasi dan Sampel 21
C. Identifikasi Variabel 23
D. Definisi Operasional 25
E. Tempat dan Waktu Penelitian 26
F. Etika Penelitian 26
G. Alat Pengumpulan Data 27
H. Prosedur Pengumpulan Data 28
I. Analisa Data 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian..........................................................................30
B. Hasil penelitian..............................................................................................38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN .................................................................................................39
B. SARAN.........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Aktifitas fisik sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari. Masyarakat disarankan untuk melakukan aktivitas fisik secara
teratur minimal 30 menit dalam sehari. Aktivitas fisik dapat berupa olahraga seperti push up,
lari ringan, tenis, senam, bermain bola dan basket (Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain
olahraga, aktifitas fisik dapat berupa kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun,
bersepeda, bermain dan menari (WHO, 2012). Aktivitas fisik merupakan proteksi utama
untuk melawan masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi dan hiperlipidemia bagi remaja
(Kenyon et al, 2012).
Bersepeda adalah salah satu jenis olah raga aerobic, selain senam, dan berenang.
Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik juga sebagai olah raga
(Brian,2012). Bagi pelajar, aktivitas fisik memberikan pengaruh yang kurang baik. Penelitian
oleh Coe et al (2006) menyatakan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan
penekanan otot perut semakin kuat sehingga dapat mempengaruhi kejadian disminorhea pada
saat menstruasi. (Hendrick, 2006) mengatakan dismenorea yakni nyeri kram (tegang) daerah
perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan
selama 24 jam pertama. Akan tetapi pengaruh aktivitas fisik (bersepeda) dengan peningkatan
dismenorea pada remaja putri belum dapat dijelaskan.
Pada umumnya wanita merasakan keluhan nyeri haid/ kram perut menjelang haid
yang dapat berlangsung 2-3 hari, dimulai sehari sebelum mulai haid. Nyeri perut saat haid
(Dismenorea) yang dirasakan setiap wanita berbeda beda, ada yang sedikit terganggu namun
ada pula yang sangat terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktifitas sehari hari dan
membuatnya harus istirahat bahkan terpaksa absen dari sekolah/ pekerjaan (Andriyani, 2013.
Angka kejadian nyeri haid di Dunia cukup besar, rata rata lebih dari 50% perempuan
di setiap Negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka pprosentasenya sekitar 60%, di
Swedia sekitar 72%, semnetara di Indonesia sendiri sekiatr 55% (Proverawati, dan Misroh,
2009). Data hasil penelitian Ningsih (2011) pravelansi dismenorhea di Indonesia yang
dialami oleh remaja diangka 64,25% yang terdiri atas 54,89% dismenorhea primer dan 9,36%
dismenorhea sekunder. Di Surabaya didapatkan 1,07% -1,31% dari jumlah penderita
dismenore dating ke bagian kebidana ( Warianto, 2008). Sedangkan menurut Hendrick
(2006) 60-75% nyeri menstruasi dialami oleh remaja, dengan tiga perempatnya mengalami
nyeri berat dan sisanya mengalami nyeri sedang sampai ringan. Data hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wong dan Khoo di Malaysia ditemukan sebanyak 74,5% dari gadis gadis
yang telah mencapai menarche mengalami dismenore. Sedangkan menurut penelitian ynag
dilakukan oleh Kumbhar et al di India dari 183 remaja usia 14-19 tahun ditemukan sebanyak
119 atau 65% remaja mengalami dismenore.
Menarche merupakan tanda awal masuknya seorang perempuan dalam masa
reproduksi. Rat rata usia menarche pada umumnya adalah 12,4 tahun. Menarche dapat dapat
terjadi lebih awal pada usia 9-10 tahun atau lebih lambat pada usia 17 tahun.. Hasil Riskesdas
didapatkan bahwa dari laporan responden yang sudah mengalami haid, rata rata uisa
menarche di Indonesia adalah 13 tahun (20%) dengan kejadian lebih awal pada suia kurang
dari 9 tahun dan lebih lambat 20 tahun. Secara rata rata nasional usia menarche 13-14 tahun
terjadi pada 37,5% anak Indonesia (Riset Kesehatan Dasar, 2010).
Data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), umur rata rata
menarche pada anak remaja di Indonesia yaitu 12,5 tahun dengan kisaran 9-14 tahun. Di
Indonesia angka kejadian dismenore tipe primer adalah 54,89% sedangkan sisanya dismenore
sekunder sebesar 45,11%. Dismenore terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara
43% hingga 93% dimana sekitar 74080% remaja mengalmai dismenore ringan (Hastiantoro,
dkk, 2012). Center For Disease Control and Prefention (CDC, 2011), aerobic atau perpaduan
antara aerobic dengan latihan otot yang dilakukan selama 30 sampai 60 menit, 3 sampai 5
kali dalam satu minggu dapat mengurangi depresi dan membantu untuk tidur nyenyak.
Aktivitas fisik yang teratur juga membantu dalam berpikir, belajar dan mengambil keputusan.
Dismenorea, yakni nyeri menstruasi, dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum awitan
atau selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari selama
menstruasi. Dismenorea menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari.
Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang disekolah, 40-70% pada masa
reproduksi mengalami nyeri haid, dan sebesar 10% mengalaminya hingga mengganggu
aktivitas sehari-hari (Pudji, 2010)
Nyeri pada dismenorea sebenarnya dapat dicegah atau dikendalikan dengan tehnik atau
terapi medikamentosa maupun terapi non–medikamentosa. Secara medikamentosa bisa
diberikan OAINS ( Obat Anti Inflamasi Non Steroid) yang menghambat pembentukan
prostaglandin, seperti ibuprofen, asam mefenamat dan kontrasepsi oral. Sedangkan
pengobatan non-medikamentosa dapat dilakukan pembedahan, perbaikan nutrisi dan salah
satunya dengan olah raga. Hal inidisebabkan saat melakukan olahraga aerobic tubuh akan
menghasilkan hormone endorphine yang dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang
belakang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak
sehingga menimbulkan rasa nyaman. (Harry, 2007).
SMP Kawung 1 Surabaya merupakan salah satu SMP Swasta yang ada di Kota
Surabaya. Berdasarkan observasi pendahuluan terdapat komunitas sepeda pada siswa kelas
VIII SMP Kawung 1 Surabaya didapatkan data bahwa terdapat dari 6 orang siswa yang
menggunakan sepeda terdapat 4 orang yang mengalami dismenore sehingga bisa menganggu
kegiatan sehari hari. Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut
membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh aktivitas fisik
(bersepeda) dengan kejadian disminorhea pada remaja putri di SMP Kawung I Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “ Apakah ada pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian
disminorhea pada remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menjelaskan Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja
putrid di SMP 1 Kawung Surabaya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tingkat aktifitas fisik pada remaja putri di SMP 1 Kawung
Surabaya.
b. Menjelaskan skala nyeri haid pada remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya.
c. Menganalisis Pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada
remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi
mengenai pengaruh aktivitas fisik (bersepeda) dengan kejadian disminorhea pada
remaja Putri di SMP 1 Kawung Surabaya.
2. Manfaat Aplikatif
d. Bagi Remaja
Dapat memahami informasi mengenai aktivitas fisik dan disminorhea sehingga
siswa dapat memilih aktivitas apa yang dapat dilakukan pada saat disminorhea.
e. Bagi Institusi Pendidikan SMP
Dapat dijadikan dasar edukasi bagi remaja SMP untuk menentukan aktivitas
yang sesuai dilakukan saat disminorhea.
f. Bagi Keilmuan
Hasil Penelitian ini sebagai eviden base untuk bahan acuan penelitian
selanjutnya tentang Nyeri dismenorhoe
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Rancangan
Penelitian
Perbandingan
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Hubungan nyeri haid
dengan aktifitas
belajar pada remaja
putri MTs
Muhammadiyah 2
Malang
Korelasional Mengetahui
Hubungan nyeri haid
dengan aktifitas
aktifitas belajar pada
remaja putri
Dari 30 responden lebih
adri separo 17 (56,7%)
remaja putri mengalami
nyeri haid berat dan lebih
daris eparo 20 (66,7%)
remaja putri mengalami
aktifitas belajar cukup.
2 Hubungan nyeri haid
terhadap aktifitas
belajar pada siswi kls
XI SMA Negeri 52
Surakarta
Deskriptif
Analitik
Menganalisa
hubungan nyeri haid
terhadap aktifitas
belajar
Ada hubungan nyeri haid
terhadap aktifitas belajar
pada siswi kls XI SMA
Negeri 52 Surakarta
(0,000<0,05)
3 Pengaruh Nyeri haid
terhadap aktifitas
sehari hari pada
remaja
Korelasi Menganalisa adanya
pengaruh Nyeri haid
terhadap aktifitas
sehari hari pada
remaja
Hasil uji Chi- Square
dengan taraf sidnifikan
α: 0,05 didapatkan x2
hitung 27,62 dan table x2
tabel 5,991 sehingga x2
hitung lebih besar dari x2
tabel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR AKTIVITAS FISIK
1. Pengertian
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energy. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas
fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010;
Phisychal activity. In Guide To Community Preventive Services Web Site, 2008)
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktifitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktifitas
fsisk) merupakan faktor resiko independent untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010;
Phisical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).
2. Jenis jenis Aktifitas Fisik
a. Aktifitas Ringan
Hanya memerlukan
b. Aktifitas Sedang
c. Aktifitas Berat
3. Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan
Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan
yaitu :
a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah
tinggi, kencing manis dan lain-lain
b. Berat badan terkendali
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
d. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
e. Lebih percaya diri
f. Lebih bertenaga dan bugar
g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik (Pusat Promosi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006)
4. Tipe-tipe Aktivitas Fisik
Ada 3 tipe aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan
tubuh yaitu :
a. Ketahanan (Endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung,
paru-paru, otot dan system sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita
lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang
dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :
1) Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat
kerja kira-kira menghabiskan waktu 20 menit berjalan kaki dan saat
pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki
menuju rumah.
2) Lari ringan
3) Berenang, senam
4) Bermain tenis
5) Berkebun
6) Bersepeda
b. Kelenturan (Flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan
lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi
berfungsi dengan baik, untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik
yang dilakukan selam 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :
1) Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau
sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari
tangan dan kaki
2) Senam taichi, yoga
3) Mencuci pakaian, mobil
4) Mengepel lantai
c. Kekuatan (strenght)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan
mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan
terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :
1) Push-up
2) Turun naik tangga
3) Angkat beban
4) Membawa belanjaan
5) Mengikuti senam, fitness
a) Aktivitas fisik tersebut akan meningkat pengeluaran tenaga dan energi (
pembakaran kalori), misalnya:
(1) Berjalan kaki (5, 6-7 kkal / menit)
(2) Berkebun (5, 6 kkal / menit)
(3) Menyetrika (4, 2 kkal / menit)
(4) Menyapu rumah (3, 9 kkal / menit)
(5) Mencuci baju (3, 56 kkal / menit)
b) Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain :
(1) Menyapu
(2) Mengepel
(3) Mencuci baju
(4) Menimba air
(5) Membersihkan kamar mandi
(6) Mencangkul
(7) Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
c) Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain :
(1) Jalan sehat dan jogging
(2) Bermain tenis
(3) Bermain bulu tangkis
(4) Sepak bola
(5) Senam aerobic
(6) Berenang
(7) Bermain voli
(8) Bersepeda
(9) Mendaki gunung (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI
2006)
5. Aktifitas fisik yang berhubungan dengan Dismenore
Olahraga yang disarankan selama menstruasi adalah yang ringan dan menenangkan.
Berikut beberapa latihan yang disarankan selama menstruasi.
1. Jalan cepat Olahraga yang paling disarankan untuk mengurangi serangan kram
perut adalah latihan kardio dalam intensitas dan kecepatan rendah. Salah satu
caranya adalah dengan jalan cepat. Aktivitas ini akan membantu membentuk otot
dan meningkatkan detak jantung. Anda bisa berjalan santai sambil mengelilingi
lingkungan rumah selama 30 menit.
2. Lari santai Lari sekarang ini sedang jadi tren di kalangan anak muda. Nah, jika
Anda salah satu penggemar olahraga ini, maka Anda masih boleh untuk
melakukannya selama menstruasi. Hanya saja, jangan terlalu memaksakan diri
sehingga jadi terlalu lelah. Sebelum berlari, usahakan minum banyak air putih. Ini
akan membantu meningkatkan pemompaan darah dan meningkatkan metabolisme
tubuh dengan cepat. Selain itu, tingkat energi juga akan meningkat sehingga akan
membantu sindrom menstruasi yang dialami secara alami.
3. Berenang Berenang adalah salah satu cara yang paling tepat untuk
berolahragaselama menstruasi. Lakukan gerakan yang santai dan lambat. Hindari
melakukan gerakan agresif atau jarak yang terlalu jauh. Salah satu cara terbaik
untuk bersantai, menghindari kram perut, sekaligus berolahraga, adalah dengan
gaya punggung. Ini pasti akan meningkatkan aliran darah dan meningkatkan energi
Anda.
4. Yoga Yoga termasuk salah satu olahraga yang sangat cocok dilakukan untuk
meredam rasa sakit. Lakukan gerakan yang berfokus pada peregangan perut dan
abdomen. Latihan pernafasan juga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah.
5. Aerobik. Aerobik juga bisa dilakukan untuk mengeluarkan keringat, sekaligus
bersenang-senang dengan gerakannya yang enerjik. Anda bisa merasa lebih segar
dan berenergi.
6. Plank. Berbaringlah menelungkup di lantai dengan posisi lurus, lalu lipat tangan
dan siku di bawah dada. Angkat tubuh perlahan dengan menggunakan lengan
bawah dan jempol kaki. Tahan sikap ini beberapa lama dan ulangi beberapa kali.
7. MENARI . Menari Mungkin ini tak terdengar seperti olahraga, namun cara ini
bisa membantu Anda membakar lemak sekaligus mengurangi gejala sakit perut.
C. KONSEP DASAR DISMENOREA
1. Pengertian
Dismenorhea adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam
sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun
beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut terutama
dirasakan didaerah perut bagian bawah tetapi dapat menjalar ke punggung atau
permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan penderita tidak berdaya dalam
menahan nyerinya tersebut (Hendrick, 2006)
2. Jenis-jenis dismenorhea
Smeltzer (2002) menyebutkan bahwa dismenorhea ada 2 yaitu dismenorhea primer
dan sekunder.
a. Dismenorea Primer
Dismenorhea primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patologis pelvis
yang dapat diidentifikasi, dapat terjadi pada waktu menarche atau segera
setelahnya. Dismenorhea ditandai oleh nyeri kram yang dimulai sebelum atau
segera setelah awitan aliran menstruasi dan berlanjut selama 48 jam hingga 72
jam. Pemeriksaan pelvis menunjukkan temuan yang normal. Dismenorhea diduga
sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang
menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihan dan juga
mengakibatkan vasospasme arteriolar. (Smeltzer, 2002)
b. Dismenorea sekunder
Dismenorhea sekunder berhubungan dengan kelainan yang jelas, kelainan
anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma
uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat merupakan penyebab
dismenorhea ini (Aulia, 2009)
3. Dampak dismenorea
Nyeri haid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mulai dari sekolah
hingga pekerjaan lainnya, sehingga hal ini menimbulkan kemalasan pada remaja putri
dan emosi meningkat, bahwa sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu
merupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, menyakitkan dan menakutkan
(Ikrob, 2010)
4. Derajat dismenorhea
Riyanto (2011) menyebutkan bahwa derajat dismenorhea ada empat yaitu derajat 0-3.
a. Derajat 0
Tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari-hari tak terpengaruhi.
b. Derajat 1
Nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri, namun aktivitas jarang terpengaruh.
c. Derajat 2
Nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri namun aktivitas sehari-
hari terganggu.
d. Derajat 3
Nyeri sangat hebat dan tak berkurang walaupun telah menggunakan obat dan tidak
dapat beraktivitas sehari-hari, kasus ini segera ditangani oleh dokter.
Sementara ini menurut (Smeltzer & Bare 2002)
Gambar 2.1 skala intensitas nyeri menurut (Smeltzer & Bare 2002)
Skala Intensitas Nyeri Numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak nyeri sangat nyeri
Keterangan :
1) Skala 0 : Tidak nyeri
2) Skala 1-3 : Nyeri Ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan baik)
3) Skala 4-6 : Nyeri Sedang (pasien mendesis, menyeringai)
4) Skala 7-10 : Nyeri Berat (pasien tidak mampu berkomunikasi, memukul)
D. KONSEP DASAR REMAJA
1. Pengertian
Remaja merupakan usia muda atau mulai dewasa. Remaja merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja dalam mengawali
perubahan-perubahannya akan melewati perubahan fisik, perubahan emosi dan
perubahan sosial. Yang dimaksud dengan perubahan fisik adalah pada masa puber
berakhir, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna dan akan sepenuhnya
sempurna pada akhir masa awal remaja. Perubahan emosi pada masa remaja
terlihatdari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari
waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku
baru dan harapan sosial yang baru. Sedangkan perubahan sosial pada masa remaja
merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit, yaitu
berhubungan dengan penyesuaian sosial pada perubahan sosial ini, remaja harus
menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum
pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan
keluarga dan sekolah.
Ciri remaja pada anak wanita biasanya ditandai dengan tubuh yang mengalami
perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi
ketika remaja memasuki usia antara 9-15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya
tubuh menjadi lebih tinggi dan besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di
dalam tubuh yang memungkinkan untuk berproduksi atau keturunan. Semakin cukup
umur seseorang maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh karena semakin
matang seseorang, maka akan semakin baik cara mempersiapkan atau menanggapi
masalah (Widayatun,1999). Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya
menstruasi pada anak perempuan. Datangnya menstruasi pertama tidak sama pada
setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya
adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan
menstruasi pertama di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalah sekitar 12
tahun. Remaja perempuan, sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitive,
emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas (Daviddof, 2009).
2. Ciri-Ciri Masa Remaja
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Dianggap periode yang penting karena fisik dan akibat psikologis, perkembangan
fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental
yang cepat, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan ini
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai
dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Dalam periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan
akan peran yang haram dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang
anak dan juga bukan orang dewasa. Status yang tidak jelas ini menguntungkan
karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang
berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi
dirinya.
c. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Yaitu masa mencari identitas diri seperti usaha untuk menjelaskan siapa dirinya,
apakah perannya dalam masyarakat.
d. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan streotipe belasan tahun dan untuk memberikan
kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.
E. KONSEP DASAR NYERI
1. Pengertian
Smeltzer & Bare (2009) Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial,
menyakitkan tubuh, serta diungkapkan oleh individu yang mengalaminya.
2. Klasifikasi Nyeri
Smeltzer & Bare (2009) Nyeri diklasifikasikan atas dua bagian, yaitu
a. Nyeri akut
Suatu pengalaman sensori, persepsi dan emosional yang tidak nyaman
berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan, yang disebabkan oleh
kerusakan jaringan dari suatu penyakit seperti pada luka yang diakibatkan oleh
kecelakaan, operasi atau karena prosedur teraupetik. Nyeri akut biasanya
mempunyai awitan yang tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera spesifik.
Cedera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh secara spontan
atau memerlukan pengobatan.
b. Nyeri kronik
Nyeri berulang yang menetap dan terus menerus yang berlangsung selama
enam bulan atau lebih. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang
ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini
tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan kepada
penyebabnya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
Menurut potter & perry, 2009
a. Faktor fisiologi
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Kelelahan
4) Gen
5) Fungsi neurologi
b. Faktor social
1) Perhatian
2) Pengalaman nyeri sebelumnya
3) Keluarga dan dukungan social
c. Faktor spiritual
Spiritual membuat seseorang mencari tahu makna atau arti dari nyeri yang
dirasakan, seperti mengapa nyeri ini terjadi pada dirinya, apa yang telah dia
lakukan selama ini, dan lain-lain.
d. Faktor psikologis
1) Kecemasan
2) Koping individu
F. Kerangka Konsep
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Kerangka Konsep : “ Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Dismenore Pada Remaja
Siswa SMP 1 Kawung Surabaya “
G. Hipotesa
Kejadian Dismenore :
1. Dismenore Primer :
(Sangat Nyeri, Kram
sedang, Pelvik Normal
2. Dismenore Sekunder
( Nyeri akhir haid, nyeri
kram khas, Peradangan)
Faktor yang mempengaruhi
dismenore :
1. Usia
2. Pernikahan
3. Riwayat keluarga
4. Pereda Nyeri
5. Obesitas
6. Kebiasaan Makan
7. Stres
8. Jenis Aktifitas Fisik
a. Aktifitas Fisik Berat
(Aerobik, Lari
Sprint, Beladiri)
b. Aktifitas Fisik
Sedang (Berenang,
Bersepeda, Tenis
Meja)
c. Aktifitas Fisik
Ringan (Berjalan
kaki,tenis meja)
H0 : Tidak ada pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian kejadian Dismenorea
pada remaja di SMP Kawung 1 Surabaya.
H1 : Ada pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian Dismenorea pada remaja di
SMP Kawung 1 Surabaya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan desain penelitian, populasi dan sampel, identifikasi
variabel, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, etikapenelitian, alat pengumpulan
data, prosedur pengumpulan data, serta rencanaan alisis data.
A. DesainPenelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan perencanaan-perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin muncul
dalam proses penelitian (Nursalam, 2009). Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Survey Analitik dengan pendekatan Retrospective. Retrospective yaitu suatu
penelitian untuk mengidentifikasi efek pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi
adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmodjo, 2005). Tujuan tujuan utama
mengetahui pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja di
SMP 1 Kawung Surabaya.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Hidayat (2003), populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti. Populasi yang diamati peneliti dalam penelitian ini adalah remaja putri di
SMP 1 Kawung Surabaya sebanyak 208 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu, dimana
pengukuran dilakukan (Nasir, Muhith & Ideputri, 2011). Kriteria inklusi adalah
karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi yang terjangkau yang akan
diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Remaja putri yang mengalami Dismenorhea
2) Siklus menstruasi yang teratur dalam 3 bulan terakhir
3) Lamanya setiap siklus menstruasi antara 21-35 hari
4) Siswi yang bersedia menjadi responden
Pada penelitian ini sampel diambil berdasarkan rumus Slavina dalam
Nursalam (2003), yaitu :
Jadi sampel yang ditemukan menurut rumus diatas adalah 202
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
n = Ukuran Sampel
d = Tingkat Kesalahan (0,05)
3. Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dengan tehnik
proposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri ( Notoatmodjo, 2005).
C. Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap
sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Jenis variabel di klasifikasikan menjadi
bermacam-macam tipe untuk menjelaskan penggunannya dalam penelitian. Beberapa
variabel di manipulasi, yang lainnya sebagai control. (Nursalam,2009). Berikut
identifikasi variable dalam penelitian ini:
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Suatu
kegiatan stimulus yang di manipulasi olehpeneliti menciptakan suatu dampak
padavariabel dependen (Nursalam, 2009). Dalam peneliti ini variable independennya
(bebas) adalah aktivitas fisik
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan variabel lain. Variabel
responakan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam,
2009). Dalam penelitiini variable dependennya adalah Kejadian Dismenorhea.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksu data apa
yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoadmodjo, 2012)
Variabel Definisioperasional
Parameter Alatukur Skala Skor
Independ
en:
Aktivitas
fisik
Semua kegiatan atau
gerakan tubuh yang
dilakukan oleh remaja
yang memerlukan
pengeluaran energi
Jenis aktifitas
fisik :
a. Aktifitas Berat
( Berlari,
aerobik, bela
diri)
b. Aktifitas
Sedang ( berlari
kecil, bersepeda,
jalan cepat dan
mencuci baju)
c. Aktifitas
Ringan (berjalan
kaki, menyapu
lantai, mencuci
piring, duduk
dan main
komputer )
Kuesione
r
Ordinal
Kategori
Variabel :
a. Ringan
(Skor 1-6)
b. Sedang
(Skor 7-
12)
c. Berat
(Skor 13-
18)
Depende
n:
Dismeno
rhea.
Nyeri menstruasi,
dikarakteristikan
sebagai nyeri singkat
sebelum awitan atau
selama menstruasi
VAS (Visual
Analog Scale )
1. Ringan (1-
3)
2. Sedang (4-
6)
3. Berat (7-
10)
Cheklist Interval Skor 1 ;
Ringan
Skor 2 =
Sedang
Skor 3 =
Berat
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea pada
Remaja Putri di SMP Kawung 1 Surabaya
E. TempatdanWaktuPenelitian
1. Waktupenelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2018
2. Tempatpenelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kawung 1 Surabaya
F. EtikaPenelitian
Dalam melakukan penelitian mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah
SMP 1 Kawung Surabaya untuk mendapatkan persetujuan mengadakan penelitian.
Selanjutnya dilakukan perlakuan sesuai penelitian dandiobservasi dengan menekankan
masalahetika yang meliputi :
a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Responden ditetapkan setelah terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang
kegiatan penelitian, tujuan penelitian, dan dampak bagi siswi, serta setelah responden
menyatakan setuju untuk dijadikan responden secara tertulis melalui informed
consent. Calon responden yang tidak menyetujui untuk dijadikan responden tidak
akan dipaksa.
b. Anonymity (TanpaNama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tiak mencantumkan nama
subyek pada lembar persetujuan
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitianakan dirahasiakan identitas
spesifiknya (Nama, gambarataufoto, cirri-cirifisik) dan hanya informasi tertentu saja
yang disampaikan.
G. Alat Pengumpulan Data
1. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dipergunakan untuk memperoleh data yang bersifat
pemnberian informasi dengan atau tanpa penjelasan, diantaranya dapat berupa
pendapat, buah pikiran, penilaian penafsiran dan lain lain ( Heriyanto, 2017). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembagian kuesioner
dan memberikan pernyataan yang disediakan peneliti dengan beberapa jumlah butir
pernyataan yang ada. Kemudian responden diberikan penjelasan tenatng cara
pengisian kuesioner. Lembat kuesioner yang telah diisi diambil peneliti pada hari itu
juga.
2. Intrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang
disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari sejumlah pernyataan tertulis
bersifat tertutup yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dimana
rresponden hanya memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tertentu.
Kuesioner 2 digunakan untuk mendapatkan data dismenore. Intrumen lain yang
digunakan adalah Skala Nyeri Visual Analog Skala ( VAS ) yang dapat menampilkan
tingkatan nyeri dari 1-10 dan mendeskripsikan lebih mendetail atau mendalam tentang
derajat dismenore (Kristiono, 2007).
Tabel 3.2 Kisi kisi Kuesioner
Variabel Parameter Jumlah Soal
Aktifitas Fisik 1. Berlari dan Olahraga
beladiri
1 soal
2. Aerobik
1 soal
3. Berenang dan
bersepeda
1 soal
4. Bermain tenis meja
dan bermain musik
1 soal
5. Membersihkan
rumah
1 soal
6. Bermain komputer
dan Playstation
1 soal
Dismenore Derajat Dismenore
berdasarkan scala
VAS (Visual Analog
Scala)
1 soal
H. Pengolahan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah penelitimen dapat izin dari pihak-pihak terkait
yaitu kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Kepala Sekolah SMP 1 Kawung Surabaya.
Peneliti kemudian berkoordinasi dengan kepala sekolah SMP 1 Kawung Surabaya untuk
mendapatkan data responden.
Kepada responden yang memenuhi kriteria dan terpilih diberikan surat persetujuan
bersedia untuk diteliti, dan peneliti tidak memaksa bila tidak bersedia untuk diteliti.
Peneliti menggunakan metode kuesioner terbuka untuk mengambil data aktivitas fisik
(bersepeda) dan dismenorhea. Untuk pengambilan data, pada hari ke 1 peneliti akan
dating ke sekolah SMP 1 Kawung Surabaya untuk melakukan pengumpulan data dengan
memberikan lembar kuesioner kepada responden dimana responden tinggal memilih
pilihan jawaban yang ada. Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis / pengolahan
data.
I. Rencana Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasi Analitik dengan
pendekatan retrospektif.
Analisa data merupakan suatu proses analisis yang digunakan secara sistematis
terhadap data yang telah dikumpulkan. Peneliti mengelola data yang terkumpul dan
melakukan penilaian pada checklist dengan memberikan nilai pada masing-masing
pertanyaan.
Untuk penilaian peneliti memisahkan tiap-tiap item pertanyaan yang mengacu pada
aktivitas fisik dan kejadian dismenorhea. Setelah data terkumpul dari angket berupa
checklist maka dilakukan pengolahan data yang melalui tahapan sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh
kemudian di teliti apakah terdapat kekeliruan dalam pengisiannya, sudah terisi
lengkap atau belum.
2. Coding
Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-
tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.
Pemberian kode pada variabel aktifitas fisik :
a. Jawaban untuk “ Selalu “ : 3
b. Jawaban untuk “ Kadang kadang “ : 2
c. Jawaban untuk “ Tidak Pernah “ : 1
3. Scoring
Skor untuk variabel Dismenore :
Selalu : 3
Kadang kadang : 2
Tidak Pernah : 1
Skor untuk variabel Derajat Dismenore :
Berat : 3
Sedang : 2
Ringan : 1
Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti
dan teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-
tabel. Untuk menganalisis pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea
pada remaja, maka dilakukan analisi data terdiri dari univariat dan bivariat. Analisi
bivariat digunakan untuk menganalisis pengaruh aktifitas fisik terhadap kejadian
dismenore dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan derajat
kemaknaan p< 0,05
4. Tabulasi
Adalah proses pengolahan data kedalambentuk table. Dalam tahap ini data
telahselesai di proses harus segera di masukkan ke dalam suatu format tabulasi
yang di rancang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang dilaksanakan di smp Kawung 1 Surabaya.
Hasil penelitian akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum
akan menampilkan distribusi responden yang meliputi umur, jenis kelamin, Pendidikan dan
menarche. Data khusus akan menampilkan distribusi responden yang meliputi Aktifitas yang
dilakukan ketika haid dan Nyeri yang dirasakan saat mentruasi serta pembahasan.
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada SMP Kawung 1 Surabaya yang terletak di Jln Parang
Klitik no 2 Kemayoran Krembangan Kota Surabaya. SMP Kawung 1 Surabaya berada
di Wilayah kerja Dinas Pendidikan Kota Surabaya. NPSN : 20532725. Status : Swasta.
Bentuk Pendidikan : SMP. Status Kepemilikan : Yayasan. SK Pendirian Sekolah
: 302.4/104.7.4/1990. Tanggal SK Pendirian : 1990-11-22. SK Izin Operasional
: 422/24581/436.6.4/2011. Tanggal SK Izin Operasional : 2011-12-30. Penelitian ini
dimabil dalam kurun waktu 3 bulan, dengan Jumlah responden yang diteliti adalah
sebanyak 202 orang
4.2 Hasil
4.2.1 Data Umum
Data umum ini menguraikan tentang karakteristik responden yang meliputi
Umur , Menarche ( Pertama kali haid) dan Pendidikan
Tabel 4.2.1.1 Distribusi Frekwensi Karakteristik Siswi / mahasiswi
Berdasarkan tabel diatas diketahui penyebaran data sampel dari 202 responden untuk
umur, Mmenarche dan pendidikan responden dalam bentuk nilai frekuensi dan prosentase :
1) Umur responden, secara keseluruhan umur mereka menyebar antara 13 sampai dengan 23
tahun. Dengan mayoritas terbanyak berumur 14 tahun sebanyak 33,2% responden.
Kemudian terbanyak kedua berumur 19 tahun sebanyak 19,3%.
2) Tahun menarche responden, secara keseluruhan umur menarche responden menyebar
antara 10 sampai dengan 15 tahun. Dengan mayoritas terbanyak berumur 12 tahun
Frekuensi Prosentase(%)
Umur responden
(tahun)
13 16 7.9
14 67 33.2
15 27 13.4
18 7 3.5
19 39 19.3
20 34 16.8
21 11 5.4
23 1 .5
Tahun menarche
(tahun)
10 4 2.0
11 41 20.3
12 80 39.6
13 56 27.7
14 17 8.4
15 4 2.0
Total 202 100.0
Pendidikan
SMP Kls 7 23 11.4
Kls 8 29 14.4
Kls 9 58 28.7
Mahasiswi Tk 1 50 24.8
Tk 2 42 20.8
Total 202 100
sebanyak 39,6% responden. Kemudian terbanyak kedua berumur 13 tahun sebanyak
27,7%.
3) Pendidikan responden secara keseluruhan pendidikan antara SMP ( kls 7-9) dan
mahasiswa DIII Keperwatan Sutopo Surabaya. Dengan mayoritas terbanyak pada tingkat
pendidikan kls 9 SMP sebanyak 59 ( 28,7 %) dan mahasiswa tingkat 1 sebanyak 50 orang
( 24,8%)
4.2.2 Data Khusus
Data Khusus ini menguraikan tentang karakteristik responden yang meliputi
Aktifitas Fisik dan Dismenore
Tabel 4.2.2.1 Prosentase frekuensi dari variabel penelitian
Frekuensi Prosentase (%)
Kegiatan
Aktifitas Remaja
Aktifitas ringan 38 18.8
Aktifitas sedang 159 78.7
Aktifiktas berat 5 2.5
Total 202 100.0
Dismenorhea (Nyeri
Menstruasi)
Nyeri ringan 29 14.3
Nyeri sedang 126 62.4
Nyeri Berat 47 23.3
Total 202 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui penyebaran data sampel dari 202 responden untuk
setiap variabel penelitian dalam bentuk nilai frekuensi dan prosentase.
1. Variabel kegiatan aktivitas remaja putri, secara keseluruhan aktivitas mereka
terkelompok menjadi tiga kategori yakni ringan, sedang dan berat aktifitasnya.
Berdasarkan hasil temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 78,7% remaja putri
memiliki aktivitas dengan kategori sedang. Selanjutnya sebanyak 18,8% beraktifitas
dengan kategori ringan, dan 2,5% beraktifitas berat. Hal ini menjelaskan bahwa jenis
aktifitas fisik pada remaja putri adalah kebanyakan kategori aktivitas sedang (78,7%),
di mana aktivitas nya seperti berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju.
2. Variabel kejadian dismenorhea, secara keseluruhan kejadian dismenorhea
dikelompokan menjadi tiga kelompok yakni kejadian nyeri ringan, sedang dan berat.
Berdasarkan hasil temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 62,4% remaja putri
mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri sedang. Selanjutnya
sebanyak 23,3% mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri berat, dan
14,3% mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri ringan. Hal ini
menjelaskan bahwa berdasarkan hasil temuan diketahui skala nyeri haid pada remaja
putri mayoritas pada skala nyeri sedang.
I. Analisa Bivariate
Analisa bivariate adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Analisa ini
dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, terkait dengan variabel lain. Analisis bivariate
terdiri atas metode-metode statistik inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua
variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk
mendiskripsikan distribusi data dari dua variabel, untuk meguji perbedaan dan mengukur
hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang ingin diukur hubungan pengaruh antara
variabel independen (mempengaruhi) terhadap variabel dependen (dipengaruhi), yakni antara
kegiatan aktivitas remaja putri terhadap Kejadian Dismenorhae. Metode statistik yang
digunakan yakni tabulasi silang (crosstabs) dan analisa uji chi square. Tujuan tabulasi silang
(crosstabs) adalah untuk mendiskripsikan distribusi data dari dua variabel yakni aktivitas
kegiatan terhadap kejadian dismenorhea. Lebih lanjut crosstabs yang digunakan berisikan
% total within row dengan tujuan mengetahui nilai prosentase frekuensi dari suatu kategori
variabel independen terhadap variabel dependen tiap kategorinya.
Kemudian dilanjutkan dengan uji chi Square untuk menguji pengaruh dari variabel
aktivitas kegiatan remaja puteri terhadap variabel kejadian dismenorhea. Kriteria uji chi
Square yakni dengan melihat nilai Sig. dari Pearson chi Square. Apabila nilai Sig. < tingkat
signifikansi (α) 5% maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
aktivitas kegiatan remaja puteri terhadap variabel kejadian dismenorhea.
Proses pengujian dari uji chi Square sebagai berikut.
Hipotesis Statistik
H0 : Variabel aktivitas kegiatan remaja putri tidak signifikan mempengaruhi variabel
kejadian dismenorhea.
H1 : Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan mempengaruhi variabel
kejadian dismenorhea.
Penentuan titik kritis
Dengan menggunakan nilai alpha (α) 5%.
Membandingkan nilai P-value (Sig.) dengan nilai toleransi kesalahan (α) = 5%.
Kesimpulan
Terima H1 apabila nilai P-value (Sig.) ≤ nilai toleransi kesalahan (α) = 5%, maka
kesimpulannya terima H1 artinya variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan
mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea.
Dan sebaliknya Tolak H1 apabila nilai P-value (Sig.) > nilai toleransi kesalahan (α) =
5%, maka kesimpulannya tolak H1 artinya variabel aktivitas kegiatan remaja putri
tidak signifikan mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea.
Hasil Tabulasi silang (Crosstabs) dan Uji chi Square: Kegiatan aktivitas remaja
terhadap Dismenorhea, selengkapnya sebagai berikut.
Tabel 3. Tabulasi silang dan hasil uji chi Square
Dismenorhea (Nyeri Menstruasi) Total
Nyeri ringan Nyeri
sedang
Nyeri
Berat
Kegiatan
Aktifitas
Remaja
Aktifitas
ringan
Count 6 27 5 38
% within
Aktifitas
15.80% 71.1% 13.20% 100.0%
Aktifitas
sedang
Count 22 98 39 159
% within
Aktifitas
13.8% 61.6% 24.5% 100.0%
Aktifiktas
berat
Count 1 1 3 5
% within
Aktifitas
20.0% 20.0% 60.0% 100.0%
Total Count 29 126 47 202
% within
Aktifitas
14.3% 62.4% 23.3% 100.0%
Hasil Uji Chi square Sig.Pearson chi Square = 0.040
Berdasarkan hasil tabel crosstab diatas, dari 202 responden diketahui bahwa
hubungan variabel aktivitas kegiatan remaja puteri di setiap kategori nya terhadap tingkat
nyeri menstruasi (dismenorhea) yakni:
1. Sebanyak 38 responden (18,8%) beraktivitas kegiatan yang ringan, di mana 71,1%
nya merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang sedang, dan
15,8% dengan kejadian nyeri menstruasi ringan. Sehingga dapat digaris bahwahi
bahwa remaja puteri dengan aktivitas kegiatan ringan, ternyata memiliki
kecenderungan kejadian nyeri menstruasi dari tingkat sedang - ringan.
2. Sebanyak 159 responden (78,7%) beraktivitas kegiatan yang sedang, di mana 61,6%
nya merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang sedang, dan
24,5% dengan kejadian nyeri menstruasi berat. Sehingga dapat digaris bahwahi bahwa
remaja puteri dengan aktivitas kegiatan sedang, ternyata memiliki kecenderungan
kejadian nyeri menstruasi dari tingkat sedang - berat.
3. Sebanyak 5 responden (2,5%) beraktivitas kegiatan yang berat, di mana 60% nya
merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang berat. Sehingga
dapat digaris bahwahi bahwa remaja puteri dengan aktivitas kegiatan berat, ternyata
memiliki kecenderungan kejadian menstruasi nyeri berat.
Berdasarkan tren kecenderungan dari hasil tabulasi silang (crosstabs) diatas, diketahui
kecenderungan semakin tinggi aktivitas kegiatan dari remaja puteri maka semakin tinggi pula
tingkat nyeri menstruasi yang dialami remaja puteri.
Selanjutnya hal tersebut diperkuat lagi berdasarkan hasil uji chi Square, diketahui
nilai Sig.Pearson chi Square = 0.040 dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Maka
disimpulkan terima H1, yang artinya Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan
mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea (nyeri menstruasi).
4.3 Pembahasan
Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Aktifitas fisik sangat penting
bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar
tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Masyarakat disarankan untuk melakukan
aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit dalam sehari. Aktivitas fisik dapat
berupa olahraga seperti push up, lari ringan, tenis, senam, bermain bola dan basket
(Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain olahraga, aktifitas fisik dapat berupa
kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun, bersepeda, bermain dan menari
(WHO, 2012). Aktivitas fisik merupakan proteksi utama untuk melawan masalah
kesehatan seperti obesitas, hipertensi dan hiperlipidemia bagi remaja (Kenyon et al,
2012).
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bahwa kegiatan aktivitas
remaja putri, secara keseluruhan aktivitas mereka terkelompok menjadi tiga kategori
yakni ringan, sedang dan berat aktifitasnya. Berdasarkan hasil temuan diketahui
bahwa mayoritas sebanyak 78,7% remaja putri memiliki aktivitas dengan kategori
sedang. Selanjutnya sebanyak 18,8% beraktifitas dengan kategori ringan, dan 2,5%
beraktifitas berat. Hal ini menjelaskan bahwa jenis aktifitas fisik pada remaja putri
adalah kebanyakan kategori aktivitas sedang (78,7%), di mana aktivitas nya seperti
berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju. Hal ini sesuai dengan teori
yang menjelaskan bahwa Jenis aktifitas fisik akan mempengaruhi derajat dismenore
seseorang. Aktifitas fisik terbagi dalam Aktifitas Berat ( Berlari, aerobik, bela diri).
Aktifitas Sedang ( berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju). Aktifitas
Ringan (berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci piring, duduk dan main komputer )
Aktifitas fisik yang disarankan selama menstruasi adalah yang ringan dan
menenangkan. Beberapa latihan yang disarankan selama menstruasi 1. Jalan cepat
Olahraga yang paling disarankan untuk mengurangi serangan kram perut adalah
latihan kardio dalam intensitas dan kecepatan rendah. Salah satu caranya adalah
dengan jalan cepat. Aktivitas ini akan membantu membentuk otot dan meningkatkan
detak jantung. Anda bisa berjalan santai sambil mengelilingi lingkungan rumah
selama 30 menit. 2. Lari santai. Lari sekarang ini sedang jadi tren di kalangan anak
muda. Olah raga ini masih boleh untuk melakukannya selama menstruasi. Hanya saja,
jangan terlalu memaksakan diri sehingga jadi terlalu lelah. Sebelum berlari, usahakan
minum banyak air putih. Ini akan membantu meningkatkan pemompaan darah dan
meningkatkan metabolisme tubuh dengan cepat. Selain itu, tingkat energi juga akan
meningkat sehingga akan membantu sindrom menstruasi yang dialami secara alami.
Derajat dismenorhea pada remaja, secara keseluruhan dikelompokan menjadi
tiga kelompok yakni kejadian nyeri ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasil
temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 62,4% remaja putri mengalami kejadian
dismenorhea dengan kategori nyeri sedang. Selanjutnya sebanyak 23,3% mengalami
kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri berat, dan 14,3% mengalami kejadian
dismenorhea dengan kategori nyeri ringan. Hal ini menjelaskan bahwa berdasarkan
hasil temuan diketahui skala nyeri haid pada remaja putri mayoritas pada skala nyeri
sedang. Dismenore yang terjadi pada remaja putri seluruhnya termasuk adalm
kategori dismenore primer.
Dismenorhea primer adalah menstruasi yang nyeri, tanpa patologis pelvis
yang dapat diidentifikasi, dapat terjadi pada waktu menarche atau segera setelahnya.
Dismenorhea ditandai oleh nyeri kram yang dimulai sebelum atau segera setelah
awitan aliran menstruasi dan berlanjut selama 48 jam hingga 72 jam. Pemeriksaan
pelvis menunjukkan temuan yang normal. Dismenorhea diduga sebagai akibat dari
pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang menyebabkan uterus untuk
berkontraksi secara berlebihan dan juga mengakibatkan vasospasme arteriolar.
(Smeltzer, 2002). Sedangkan Dismenorea sekunder berhubungan dengan kelainan
yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi,
endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat
merupakan penyebab dismenorhea ini (Aulia, 2009).
Nyeri haid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mulai dari
sekolah hingga pekerjaan lainnya, sehingga hal ini menimbulkan kemalasan pada
remaja putri dan emosi meningkat, bahwa sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi
itu merupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, menyakitkan dan menakutkan
(Ikrob, 2010).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
A. Simpulan
1. Aktivitas fisik pada remaja putri sebagian besar melakukan aktifitas sedang
2. Tingkat dismenorhea pada remaja putri dalam kategori Dismenore
sedang
3. Aktivitas fisik pada remaja putri berdampak pada tingkat dismenorhea
ynag dialami ole remaja putri. Dengan Nilai Sig.Pearson chi Square = 0.040
dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Maka disimpulkan terima H1, yang
artinya Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan mempengaruhi
variabel kejadian dismenorhea (nyeri menstruasi).
B. SARAN
1. Remaja Putri
Bisa menambah pengetahuan/ ilmu tentang kesehatan khususnya tentang
kesehatan reproduksi remaja ( Dismneore )
2. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan untuk tetap menjalin kerjasama lintas sektor
terkait kesehatan reproduksi remaja sehingga kegiatan penyuluhan kesehatan
bisa dijadwalkan secara berkala oleh instansi terkait
Lampiran 1
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
1. Transport
Honor Transport /Jam
(Rp)
Waktu
(Jam/Minggu)
Minggu Honor
Ketua Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000
Anggota 1 Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000,-
Anggota 2 Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000
SUB TOTAL Rp. 2.940.000,-
2. Jasa Lahan Penelitian
Materi Justifikasi Kuantitas Harga satuan Biaya
SUB TOTAL
3. Konsumsi
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya
Konsumsi - 202 dos nasi dan air
mineral
- 202 dos snack
1 pertemuan
1 pertemuan
Rp. 25.000,-
Rp. 10.000-
Rp. 5.050.000,-
Rp. 2.020. 000,-
SUB TOTAL
Rp. 7.070.000,-
4. Souvenir Responden
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya
Souvenir
responden - 202 orang 1 PAKET Rp. 20.000,- Rp. 4.040.000,-
SUB TOTAL
Rp. 4.040.000
5. Lain-lain
ATK, foto Copy
& Penjilidan
ATK Rp. 950.000,-
SUB TOTAL
Rp. .950.000
TOTAL ANGGARAN PENELITIAN
Rp. 15.000.000
Lampiran 2
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama
/NIP
Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi
waktu
(Jam/Minggu)
Pembagian Tugas
1 Baiq
Dewi
Harnani
R, SST,
M.Kes
Poltekkes
Kemenkes
Surabaya
Keperawata
n
8 jam /
Minggu
- Menyusun proposal
penelitian
- Menyusun
instrumen penelitian
- Mengumpulkan data
penelitian
- Mengolah data
penelitian
- Menyusun laporan
- Publikasi
2 Dr. Hilmi
Yumni,
M.Kep,S
p. Mat
Poltekkes
Kemenkes
Surabaya
Keperawata
n
8 jam /
Minggu
- Menyusun proposal
penelitian
- Menyusun
instrumen penelitian
- Mengumpulkan data
penelitian
- Mengolah data
penelitian
- Menyusun laporan
- Publikasi
3 Minarti,
M.Kep,S
p. Kom
Poltekkes
Kemenkes
Surabaya
Keperawata
n
8 jam /
Minggu
- Menyusun proposal
penelitian
- Menyusun
instrumen penelitian
- Mengumpulkan data
penelitian
- Mengolah data
penelitian
- Menyusun laporan
- Publikasi
Lampiran 3
BIODATA PENELITI ( KETUA )
A. Identitas diri
1 Nama Lengkap Baiq Dewi Harnani R, SST.M.Kes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/ NIK 197410252002122002
5 NIDN 4025107401
6 Tempat Tgl/ Lahir Gerung, 25 Oktober 1974
7 E-mail [email protected]
8 No telpon/ Hp 081331160913
9 Alamat kantor Jln Parang Kusuma No 1 Surabaya
10 No Telpon/ Faxs (031) 3550163/ (031) 3554043
11
Mata Kuliah yang diampu
1. Keperawatan Maternitas
2. Riset Keperawatan
3. Konsep Dasar Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Airlangga
Surabaya
Universitas
Diponegoro Semarang
-
Bidang Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat -
Tahun Masuk-Lulus 1999-2000 2009-2011 -
C. Pengalaman Penelitian Selama 5 tahun terakhir
( Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi )
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber
Jml ( Rp)
1 2014 Kemampuan Mahasiswa DIII Risbinakes Poltekkes Rp. 9.000.000
Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Surabaya dalam
Memberikan Discharge Planning
pada Pasien
Kemenkes Surabaya
2
2015 Pengembangan model social
ecological model of health
behavior terhadap perilaku
pencapaian MDGs’5 di
Puskesmas Krembangan Selatan
Surabaya
Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya
Peneliti Anggota 1
Rp. 20.000.000
3 2017 Kinerja PKB dalam
pengembangan PIK R berbasis
Kinerja Gibson
Risbinakes Poltekkes
Peneliti Ketua
Rp. 10.000.000
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
No Judul artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/No/Tahun
1 Peran Orang Tua Pada Anak
dengan Gangguan Pemusatan
Perhatian (Attention Deficit
Hyperactive Disoerder)
Jurnal Keperawatan
Poltekkes Kemenkes
Surabaya
Vol. No 1, April 2012.
ISSN : 1979 - 8091
2 Faktor Faktor Yang berhubungan
Dengan Stres Kerja Pada
Perawat Instalasi Rawat Darurat
Jurnal Keperawatan
Poltekkes Kemenkes
Surabaya
Vol. No 1, April 2012.
ISSN : 1979 - 8091
3 Hubungan antara pekerjaan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif
di Krembanagn Jaya Utara
Jurnal Keperawatan
Soetomo
Vol. 1 No. 4. Desember
2014
4 Kemamuan Mahsiswa DIII
Keperawatan dalam
memberikan Discharge Panning
pada Pasien
Jurnal Keperawatan
Soetomo
Vol VIII No 1 Agustus
2015
5 Ecological social development
model of health behavior of
conduct achievement MDGs 5.
International Journal of
Public Health Science
Vol.5, No.4, ISSN:2252-
8806. Desember 2016.
6 Anxiety Pregnan Primipara Dealing in Labor Health in South Krembangan Surabaya
International Conferenc On
Health PolytEchnic Surabaya
Proseding 2016
7 Optimization Of Public
Knowledge
In Attempting Zerro Incident
International Conferenc On
Health PolytEchnic Surabaya
ISBN978-602-73545-6-
2
Of Scabies Disease Transmission
In The Village Of Kandang Tepus
Lumajang
8 Relations with nutritional status
in the event early menarche
grader v and vi in sdn 1
kemayoran surabaya
ThE th of Nursing
ConfErEncE Uniar UnivErsity
Prosiding 2017
E.Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir
No Nama pertemuan
ilmiah/ seminar
Judul artikel Waktu dan tempat
1 INC Optimization Of Public Knowledge
In Attempting Zerro Incident
Of Scabies Disease Transmission
In The Village Of Kandang Tepus
Lumajang
Papilio
15-16 Nopember 2016
2 Seminar Nasional Kecemasan Ibu Hamil Primipara Dalam
Menghadapi Persalinan
Poltekkes kemnekes
Surabaya
3 INC Relations with nutritional status in the
event early menarche grader v and vi in
sdn 1 kemayoran surabaya
ThE th of Nursing
ConfErEncE Uniar
UnivErsity
Surabaya, Pebruari 2018
Ketua Peneliti
Baiq Dewi HR, SSTM. Kes
NIP. 197410252002122002
Lampiran 4
BIODATA PENELITI (Anggota 1 )
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Hilmi Yumni, S.Kep. Ns. M.Kep,Sp.Mat
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/ NIK 196808231997032001
5 NIDN 4023086802
6 Tempat & Tanggal Lahir Gresik, 23 Agustus 1968
7 E-mail [email protected]
8 No telpon/ Hp 08123111136
9 Alamat kantor Jln. Parang Kusuma Nomor 1 Surabaya
10 No Telpon/ Faxs (031) 3550163/ (031) 3554043
11
Mata Kuliah yang diampu
1. Keperawatan Maternitas
2. Konsep Dasar keperawatan
3. Personality Development
4. Etika Keperawatan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Airlangga Surabaya
Universitas Indonesia Jakarta
Universitas Airlangga Surabaya
Bidang Ilmu Keperawatan Spesialis Keperawatan Maternitas
Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 1999- 2002 2004-2007 2013-2017
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml ( Juta Rp)
1 2013 Kajian Implementasi Program KIBBLA (Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak Balita) Pemda Pasuruan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Perkumpulan Penelitian dan Pelatihan Prakarsa Masyarakat untuk negara kesejahteraan dan pembangunan
Rp. 20.000.000
alternatif (“PRAKARSA”) Jakarta. Peneiti Anggota
2 2013 Makna Seksualitas Remaja Etnis Jawa di SMA Wilayah Surabaya Utara
Risbinakes Poltekkes Surabaya Peneliti Ketua
Rp. 10.000.000
3 2014 Pandangan ibu hamil tentang antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya.
Mandiri Dosen Peneliti Ketua
Rp. 10.000.000
4 2014 Upaya pencegahan stroke pada pasien hipertensi dengan model terapi kelompok
Risbinakes Poltekkes Surabaya Peneiti Anggota
Rp. 9.000.000
5 2015 Pengembangan model social ecological model of health behavior terhadap perilaku pencapaian MDGs’5 di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya
Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya Peneliti Ketua
Rp. 20.000.000
6 2016 Model pemberdayaan kelompok remaja terhadap peningkatan pemeliharaan kesehatan reproduksi di SMP Kawung I Surabaya
Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya Peneliti Anggota
Rp. 20.000.000
7. 2017 Kinerja PKB dalam pengembangan PIK R berbasis Kinerja Gibson
Risbinakes Poltekkes Peneliti Anggota
Rp. 10.000.000
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
No Judul artikel Ilmiah
Nama Jurnal Vol/No/Tahun
1 Refleksi Upaya Pencapaian MDGs 4 & 5 di Daerah Menjelang 2015. Studi kasus Kebijakan Penurunan Kematian Ibu dan Anak Baru Lahir di Kabupaten pasuruan, Jakarta & Kupang
e-Journal PRAKARSA Jakarta. Editor: Victoria Fanggidae
Agustus 2013
2 Makna seksualitas pada remaja etnis Jawa di SMA Wilayah Surabaya Utara
Jurnal Ners PSIK Fakultas Keperawatan UNAIR, ISSN 1858-3598
Volume 9 Nomor 1, April 2014
3 Hikmah dari Peer Group Support bagi Pasangan Infertil
Majalah SDM Kesehatan Badan PPSDMK Depkes RI Edisi : Juni 2014
Juni 2014
4 “Pregnant Mothers’ Perspective on Antenatal Cares” A Study in Community Health Centre Krembangan Selatan Suarabaya.
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
5. Phenomenology Study: Hopelessness Diabetes Millitus Survivor in Surabaya City
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
6. The Correlation Between Parenting and EMOTIONAL Mental Towards Preschool Children (5 to 6 Years)
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
7. The reasons of traditional health care utilization and frequency of visit
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19
46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
8. Peningkatan kemampuan kognitif anak autisme menggunakan metode visual learner (Media PECS) Fase I-III
Jurnal Keperawatan
ISSN 1979-8091 Vol. IX No. 1 April 2016
9. Ecological social development model of health behavior of conduct achievement MDGs 5.
International Journal of Public Health Science
Vol.5, No.4, ISSN:2252-8806. Desember 2016.
10. Women’s autonomy to improve quality of maternal health
Innovative Journal of Medical and Health Science
Vol.6, No.6, Desember 2016
11. Structural model of factors relating to the health promotion behavior of rep[roductive health among Indonesia adolescents
International Journal Of Nursing Sciences
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2017.10.001 International Journal Of Nursing Sciences xxx(2017) 1-7
E. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral & Poster Presentation ) dalam 5 tahun terakhir
No
Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.
“Pregnant Mothers’ Perspective on Antenatal Cares” A Study in Community Health Centre Krembangan Selatan Suarabaya. (Poster Presentation)
17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.
2. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
Phenomenology Study: Hopelessness Diabetes Millitus Survivor in Surabaya City. (Oral Presentation)
17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.
3. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
The Correlation Between Parenting and EMOTIONAL Mental Towards Preschool Children (5 to 6 Years) (Poster Presentation)
17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.
4. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur
The reasons of traditional health care utilization and frequency of visit (Poster Presentation)
17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.
5. International Conference On Health Polytechnic Surabaya
Revitalization breastfeeding cadre role in the community health centers “Nelayan” Gresik.
Tahun 2016 Di Hotel Papilio Surabaya
6. Sharing Session tentang perkawinan anak tahun 2017
Methodology in child marriage research
27 April 2017 Di Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerja sama dengan Van Vollenhoven Institute for Law, Govermance and Society Leiden University
7. Seminar “Initial Assesment of cervical cancer
Caring perawat pada klien dengan ca serviks
18 November 2017 Di Gedung Barunawati Surabaya Hima Prodi DIII Keperawatan Sutopo Surabaya
F. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman
Penerbit
1 Teknik Telaah (Review) Soal Exit Exam Keperawatan
2013 59 Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) Regional VI Jawa Timur
2 Bahan Pengembangan Kurikulum Prodi DIII Keperawatan
2014 317 Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III
Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) Regional VI Jawa Timur
G. Perolehan HAKI dalam 5-10 tahun terakhir
No Judul/Tema Tahun Jenis No.P/ID
1 Model adaptif conservation (ACM) untuk meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan berobat klien TB Paru
2016 Buku 082103
2 Peran otonomi perempuan dalam model pemanfaatan antenatal care
2017 Karya Tulis (Disertasi)
000100310
Lampiran 5
BIODATA PENELITI ( Anggota 2)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
: Minarti, M.Kep.,Sp.Kom
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Jabatan fungsional : Lektor Kepala
4 NIP : 196707301993032004
5 NIDN : 4030076701
6 Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 30 Juli 1967
7 E-mail : [email protected]
8 Nomor HP : 082139493067
9 Alamat kantor : Jl. Parangkusumo No 1
Surabaya
1
0
No telepon/Faks :031-3550163 Fax: 031-
3554043
1
1
Mata Kuliah yang
diampu
: Keperawatan Komunitas
Keperawatan Keluarga
Keperawatan Gerontik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-
3
Nama
Perguruan
Tinggi
PSIK –FK Univ.
Airlangga
Surabaya
Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Keperawatan UI
Jakarta
-
Bidang
ilmu
Ilmu
Keperawatan
Ilmu Keperawatan,
spesialis Keperawatan
Komunitas
-
Tahun
masuk-
lulus
Tahun 2000-
2002
Tahun 2004-2007 -
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
N Tahun Judul Penelitian Pendanaan
o
Sumber Jumlah
1 2011 Model Adaptif Conservation (ACM) dalam meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan berobat pada pasien TB Paru di wilayah kota Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
22 jt
2 2013 Relaksasi dzikir nafas terhadap kebutuhan istirahat tidur di Panti Werdha
Poltekkes Kemenkes Surabaya
10 jt
3
2014
Perbedaan kemampuan perawatan
keluarga dalam merawat lansia pada
etnis Jawa dan Madura
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4,5 jt
4 2014
Metode self assessment terhadap
kompetensi keperawatan komunitas
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4,5 jt
5 2015 Pengembangan model transaksional stres
dan koping terhadap kepatuhan
manajemen terapi klien dm tipe2
Poltekkes Kemenkes Surabaya
25 jt
6 2016 Model Pemberdayaan Kelompok Remaja
Terhadap Peningkatan Upaya
Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi
Pada Remaja
Poltekkes Kemenkes Surabaya
30 jt
7 2017 model ketahanan keluarga berbasis
integrasi teori chronic sorrow dan family
adjustment and adaptation response-
FAAR model untuk meningkatkan kualitas
hidup keluarga dengan stroke
Poltekkes Kemenkes Surabaya
30 jt
D. Publikasi Artikel Ilmiah 5 tahun terakhir
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2011 The effect of self care model and health belief model in
community nursing with Diabetes Mellitus toward the self
care independency in Puskesmas Krembangan Kabupaten
Jember,
The Proceeding
Universitas Airlangga
ISBN 978-6028570-78-7
page 66
2013 Gambaran kualitas layanan ambulan di tinjau dari
kepuasan keluarga pengguna jasa Ambulan 118
Jurnal penelitian kesehatan
Poltekkes Kemenkes
Surabaya Vol. XI No 1
Maret 2010, hal 28-34
2014 Mobilisasi dini fase IA pasien paska infark miocard acut Jurnal Keperawatan
Jurusan Keperawatan
Surabaya, ISSN 1979-
8091, Vol VII No 1, 1
April 2014 hal 37-41
2015 Perbedaan kemampuan perawatan keluarga dalam merawat
lansia pada etnis Jawa dan Madura
OJS, Jurnal Sumber Daya
Manusia Kesehatan, 2015
2016 Koping bagi lansia Diabetes Mellitus Prosiding Nasional ISBN
978-602-60579-1-4
Poltekkes Kemenkes
Surabaya
2016 Meeting the need sleep through the implementation of
eldery relaxation technique dzikir of breath in social
institution Tresna Werdha Parmadi Rahayu Lamongan
Prosiding Internasional
ISBN 978-602-73545-6-2
Poltekkes Kemenkes
Surabaya
2017 Structural model of factors relating to the health promotion
behavior of reproductive health among Indonesian
adolescents
International Journal of
Nursing Science xxx
(2017) 1-7
http://www.elsevier.com/jo
urnals/international-
journal-of-nursing-
sciences/2352-0132
2017 Hypnotherapy decreases stress in elderly hypertension International Journal Of
Nursing and Midwifery
e-ISSN : 2597-9345 p-
ISSN : 2597-761X Volume
1, Issue 1, May -Au gust
2017
http://ijnms.net/index.php/i
jnms
E. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir
No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel Waktu dan tempat
1 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan tugas
khusus
UPT Latkesmas
Murnajati Lawang
malang, 6-14 Juni 2011
2 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan kegiatan
bantuan/partisipasi
kesehatan
UPT Latkesmas
Murnajati Lawang
malang, 18-26 Mei
2012
3 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan tugas UPT Latkesmas
khusus Murnajati Lawang
malang, 25 Pebruari-5
Maret 2013
4 Pelatihan Perawatan Kesehatan Masyarakat Keperawatan
Komunitas dan
Keluarga
Dinkes Kabupaten
Sampang 26-27
Nopember 2014
5 Seminar Nasional Kesehatan Koping bagi lansia
Diabetes Mellitus
Poltekkes Kemenkes
Surabaya Nopember
2016
6 International symposium of Public Health Quality of life of
caregiver of stroke
patient
Faculty of public health
university Airlangga
Nopember 2017
Surabaya, Pebruari 2018
Peneliti 2
Minarti, M.Kep.,Sp.Kom
NIP. 196707301993032004
Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Baiq Dewi HR, SST, M.Kes
NIP : 197410252002122002
Pangkat / Golongan : Penata / IIId
Jabatan Fungsional : Lektor
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul :
Yang diusulkan dalam proposal penelitian mandiri untuk tahun anggaran 208 dengan judul “
Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja Putri Di Smp 1
Kawung Surabaya “ bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana
lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya, Pebruari 2018
Ketua,
Baiq Dewi H R, SST,M.Kes
NIP. 197410252002122002
Lampiran 7 Permohonan dan Penjelasan Responden
PERMOHONAN DAN PENJELASAN MENJADI RESPONDEN
Responden yang saya hormati, Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Baiq Dewi HR, SST, M.Kes
NIP : 197410252002122002
adalah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya yang akan melakukan penelitian tentang “
Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja Putri Di Smp 1
Kawung Surabaya’ “. Saudara dimohon untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Partisipasi saudara adalah sukarela, tanpa ada paksaan. Saudara berhak untuk berpartisipasi
atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun tanpa konsekuensi dan dampak
negatif, dan berhak untuk mengundurkan diri
Sebelum saudara memutuskan berpartisipasi, saya akan menjelaskan beberapa hal sebagai
berikut :
Tujuan penelitian ini adalah
1. menganalisis aktivitas fisik (bersepeda) dengan kejadian dismenorhea pada remaja
putri di smp 1 kawung surabaya
2. Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi pengembangan ilmu
keperawatan khususnya dalam ilmu keperawatan Maternitas. Hasil penelitian ini juga
dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam mengatasi keluhan dismenore pada
remaja.
3. Jika saudara bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, maka peneliti akan
mengikutsertakan anda dalam pengisian 2 kuesioner (daftar pertanyaan)
4. Data hanya disajikan untuk penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan. Data
penelitian ini tidak akan mengganggu proses belajar saudara. Hasil penelitian ini akan
diberikan kepada Kepala Bappemas Kota Surabaya dan unit penelitian dan
pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai bahan masukan
dengan tetap merahasiakan identitas responden.
5. Penelitian ini tidak mengandung resiko, karena peneliti merahasiakan identitas anda.
Apabila saudara tidak nyaman dalam penelitian ini, saudara dapat mengundurkan diri
dari penelitian ini.
6. Jika ada yang belum jelas, masalah dan atau bila ada pertanyaan lebih lanjut dapat
menghubungi saya di 081331160913.
7. Saya mohon partisipasi saudara untuk mengisi kuisioner atau daftar pertanyaan yang
telah saya persiapkan dengan sejujur – jujurnya.
8. Jika saudara sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,
silakan saudara menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah
dilampirkan.
Dengan penjelasan tersebut di atas, kami berharap saudara bersedia menjadi responden
penelitian ini. Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.
Surabaya,......................................
Peneliti,
( Baiq Dewi HR, SST, M.Kes)
Lampiran 8 Lembar Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :
Penelitian berjudul “ Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja
Putri Di Smp 1 Kawung Surabaya
1. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
2. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
3. Bahaya yang akan timbul
4. Prosedur penelitian
dan mendapat kesempatan mengajkan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang akan
berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*)
secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa
keterpaksaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Surabaya,......................................
Yang Membuat Pernyataan,
(...................................................)
DAFTAR PUSTAKA
Aktivitas fisik merupakan proteksi utama untuk melawan masalah kesehatan (Kenyon,et
al. 2012)
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Alimul H., Azis. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika :
Jakarta
Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi Dari A sampai Z. milestone : Yogyakarta
Basuki. 2014. Kaitan aktivitas fisik dengan kesehatan. http://www.repository.co.id. Tanggal
18 Januari 2016.
Brian. 2012. Aktivitas fisik yang mengacu pada kesehatan. http://www.journal.co.org.
Tanggal 19 Januari 2016.
Center For Disease Control and Prefention (CDC, 2011). Aerobic atau perpaduan antara
aerobic dengan latihan otot.
Coe et al (2006) Menyatakan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan
penekanan otot perut semakin kuat.
Daviddof. 2009. Teori tentang remaja.http://www.bascommetro.com. Tanggal 16 Januari
2016.
Dawood. 1990. Konsep Dismenorhea dan cara pemulihan. Jilid 1. EGC, Jakarta
Departmen Kesehatan RI. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba
Medika Jakarta
Hendrick. 2006. Kejadian dismenorhea pada remaja.http://www.wordpress.co.id. Tanggal 19
Januari 2016
Heriyanto.2012. Belajar Tentang Pembuatan Proposal. http://www.panderman.co.id.
Tanggal 20 Januari 2016
Hidayat. 2003. Metodologi Penelitian Kesehetan. Edisi Revisi. Rineka Cipta Jakarta
Ikrob, & Sharon, R. (2010). Keperawatan Maternitas, Edisi 18. EGC, Jakarta
Nasir, Muhith & Ideputri. 2011. Buku Ajar Metodologi Keperawatan, Rineka Cipta
Jakarta
Ningsih. 2011. Pengalihan Dismenorhea pada remaja.http://www.syndrom.com. Tanggal 27
April 2007
Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian keperawatan & Teknik Analisis Data. Salemba
Medika Jakarta
Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan.
Salemba Medika Jakarta.
Riset Kesehatan Dasar 2010.
Reeder Sharon. 2011. Keperawatan Maternitas, Edisi 18. EGC, Jakarta
Schmelzer. 2015. Manfaat Bersepeda dan tips bersepeda yang baik.
http://www.wookara.co.az. Tanggal 18 Januari 2016.
Sugeng. 2015. Olah raga bersepeda. http://www.teknikdiet.com. Tanggal 18 Januari
2016.
WHO, 2010. Phisychal activity. In Guide To Community Preventive Services Web Site, 2008)
WHO. 2012. Aktivitas fisik dengan olah raga. http//www.hidupsehat.co.id. Tanggal 20
Januari 2016
Warianto, 2008. Faktor yang mempengaruhi Dismenore
Widayatun.1999. Konsep Pertumbuhan Remaja.http://www.nettropilow.com. tanggal 16
Januari 2016