Download - Laporan 6 - Sharing Koneksi Internet
A. Tujuan
1. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah mampu mengenal dan memahami NAT,
ICS dan DHCP.
2. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan sharing koneksi
internet pada jaringan local menggunakan fasilitas NAT.
3. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan sharing koneksi
pada gLAN menggunakan fasilitas ICS.
4. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan konfigurasi DHCP
Server dan DHCP Client
B. Alat dan Bahan
1. PC Router yang telah terinstall Windows Server.
2. PC Client.
3. Switch atau Hub.
4. Kabel UTP
5. Layanan Internet.
C. Teori Singkat
Protocol IP yang banyak digunakan saat adalah IP versi 4, dengan panjang alamt 4
byte, berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamt IP yang tersedia. Jumlah bit
secara teoritis adalah jumlah computer yang dapat langsung terkoneksi ke internet. Karena
keterbatasan inilah sebagian besar ISP hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu
pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan
berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.
Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah kebawah. Di satu sisi
mereka membutuhkan banyak computer yang terkoneksi ke internet, disisi lain hanya
tersedia satu alamat IP, yang berarti hanya ada satu computer yang dapat terkoneksi ke
internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet, denga fasilitas sharing
koneksi yang dijalankan di salah satu computer, satu alamt IP tersebut dapat dobagi
Group 2F3 - 28343
1
kedalam beberapa computer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet
secara bersamaan.
Dilingkungan system operasi windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode untuk menghubungkanlebih
ari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyak
penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang trbatas,
kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam
administrasi jaringan.
Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private adaress
space (RFC1918), yaitu:
10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10/8 previx)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16/12 previx)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168/16 previx)
Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai unutk jaringan local
tentunya tidak dapat berkomunikasin dengan jaringan lain di internet, karena semua
host yang ingin terkoneksi di internet harus menggunakan alamat global atau public
IPAddress. Untuk itu perlu men-trnslate IP Address private menjadi public IP address.
Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan
private/local (missal 254 PC), bisa di- translate menjadi 1 p ublik IP. Teknik ini di sebut
Many –to one NAT atau bisa disebut Port Address Translation (PAT).Teknik ini sangan
bermanfaat jika diinginkan sluruh user di jaringna private meng-inisiasi koneksi ke
internet, tapi sebaliknya tidak diinginkan host dari internet untuk meng-inisialisasi
koneksi ke PC user di jaringan private. Host dari internet tidak bisa meng-inisiasi
koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1 publik IP Address yang
terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yang sebenarnyalebih dari sat. untuk
kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di translate menjadi 1 Public IP.
Group 2F3 - 28343
2
2. Internet Connection Sharing (ICS)
Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehngga bisa
melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.
Penarapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya dilakukan/
dipasang di PC router ber-sistem operasi windows, sedangkan Clienya mengikuti
standart network biasa.
Kemampuan intenet Connection Sharing (ICS) antara lain:
1. Mampu melakukan koneksi beberapa computer sekaligus melalui jaring an LAN
dengan akses internet hanya pada satu internet service provider (ISP)
2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client windows
maupun client non windows untuk bisa terkoneksi ke intenet..
4. Mempunyai support protocol yang meliputi banyak hal, misalnya, point –to –point
Tunneling Protocol (Pptp) dan virtual Private Network (VPN)
3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCngP) merupakan layanan yang se cara
otomatis memberikan nomor IP kepada computer yang memintanya. Computer yang
memberikan alamat IP disebut DHCP server, sedangkan computer yang meminta I
nomor IP disebut DHCP client. Dengan demikian adaministrtor jaringan tidak perlu lagi
secara manual memberikan nomor IP pada saat konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi
cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP server.
Pada saat DHCP client dihidupkan, maka computer tersebut melakukan request ke
DHCP server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP server menjawab dengan
memberikan nomor IP yang ada didalam data base DHCP. DHCP server setelah
memberikan nomor IP, maka server meminjamkan nomor IP yang ada ke DHCP client
dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL .nomor IP diberikan bersama dengan
Group 2F3 - 28343
3
subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan,
maka client tidak menginisialisasi TCP/IP,dengan sendirinya tidak dapat tersambung ke
jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client tersebut dinyatakan
selesai dan client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak dapat memperbaharui
permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan ke DHCP server, dan server
dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan. Lama periode
ini dapat ditentukan dalam menit. Jam, bulan , atau selamanya, jangka waktu disebut
Leased Period.
Kelebihan DHCP:
1. Memudahkan dalam mentransfer data kepada PC client atau PC server lain.
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk
melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya
alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak
sedang menggunakannya
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamt IP untuk jangka
waktu tertentu dari server
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan Parameter-parameter konfigurasi
lainnya kepda c;ient.
Pada jaringan internet dikenal dua macam IP yang digunakan yaitu, IP Private dan IP
public. IP Private adalh IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke
internet, sedangkan IP public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung
ke internet misalnya saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP
public dari ISP yng berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka tidak bisa
terhubung ke internet.
Group 2F3 - 28343
4
D. Langkah Kerja
Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis microsoft, bisa
menggunakan salah satu metoda NAT atau ICS. Apabila sharing koneksi internet dilakukan
dengan NAT, maka ICS tidak digunakan atau sebaliknya.
1. Sharing Koneksi Internet dengan NAT
a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika
yang terhubung ke internet via jaringan UNP.
b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke
jaringan local elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows
2003 Server
c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama
koneksinya sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start I Control
panel I Network Connection > klik. Kemudian tampil jendela Network Connection
Group 2F3 - 28343
5
NIC yang dipakai untk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nam WAN.,
sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan
dibangun beri nama LAN.
d. Selanjutnya mengkonfigurasi IP address untuk masing- masing NIC.
Konfigurasi WAN :
IP Address : 192.168.189.201
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.189.1
DNS Server : 10.1.1.1
10.1.1.5
Konfigurasi LAN
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : -
Group 2F3 - 28343
6
DNS Server : 10.1.1.1
10.1.1.5
e. Melihat konfigurasi IP address dengan perintah ipconfig /all melalui cmd.
f. Melakukan test koneksi menggunakan perintah ping ke alamat berikut :
192.168.189.1
10.1.1.1
10.1.1.5
Google.co.id
jika konfigurasi Router benar, test koneksi ke alamat-alamat tersebut akan berhasil.
g. Kemudian mengaktifkan layanan NAT (Network Address Translation) dengan cara :
Klik start Administrator Tool Routing and Remote Access
Group 2F3 - 28343
7
h. Melalui jendela Routing and remote Access, klik kanan pada root Routing and
Remote Access.
i. Kemudian klik Add Server
j. Pada jendela Add Server, pilih opsi This Computer
k. Pada jendela Routing and Remote akan muncul nama server yang akan dijadikan
router NAT.
Group 2F3 - 28343
8
l. Klik kanan pada nama server, pilih Configure and Enable Routing and Remote
Access
m. Pada jendela Rouoting and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network
address Translation (NAT)
n. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN, yaitu
interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringn luar yakni ke
jaringan local elektronika. Klik next.
Group 2F3 - 28343
9
o. Tunggu sampai proses wizard slesai
p. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT
q. Proses konfigurasi NAT telah selesai
r. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP address pada setiap PC
client.
s. Lakukan koneksi internet melalui PC Client.
Group 2F3 - 28343
10
2. Sharing Koneksi Internet dengan ICS
Selain dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan internet
Connection sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah dibandingkan
NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang harus diperhatikan
NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan. Berikut adalah langkah-
langkah mengaktifkan ICS:
a. Non aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi
Klik kanan pada nama Server pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu
sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada
icon Server menjadi merah
b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa dinonaktifkan.
c. Buka jendela network Connection, klik kanan pada Icon WAN lalu pilih Properties.
Group 2F3 - 28343
11
d. Kemudian akan muncul jendela WAN properties. Pada tab Advanced, centang
pilihan “allow other network users to connect throught this computer’s internet
connection”
e. Apabila sukses icon WAN akan di tandai dengan Icon sharing
f. Melakukan koneksi internet dari masing – masing host
3. Konfigurasi DHCP Server
a. Klik Start Administrative Tools configure your server Wizard
Group 2F3 - 28343
12
b. Muncul jendela “configure your Server Wizard”. Klik next
c. Muncul jendela Server Role, pilih DHCP server. Klik next
d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP server selesai
e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik next
Group 2F3 - 28343
13
f. Melalui jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada
jaringan local
g. Masukan range alamt IP DHCP
h. Pada jendela Add Exclusive, masukan range alamat yang akan dipakai untuk
kebutuhan , klik next
Group 2F3 - 28343
14
i. Pada jendela lease Duration, setting lease IP Address,
j. Pada jendela configure DHCP pilih Opsi “yes, I want to configure these option
now”. Lalu klik next
k. Pada jendela Router, masukan alamat router local yang juga sekaligus alamat
default gatewat, klik next
Group 2F3 - 28343
15
l. Masukan alamat DNS Server (yang dipakai oleh UNP 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)
m. Pada jendela Active scope, pilih opsi “ yes, Iwant to active this scope now”. Klik
next
n. Configurasi DHCP Server telah selesai
o. Mengaktifkan DHCP Client pada PC Client dengan cara Duoble klik pada icon LAN
Connection untuk menampilkan jendela LAN Properties
p. Double klik pada internet Protokol (TCP/IP)
Group 2F3 - 28343
16
q. Muncul jendela internet Protokol (TCP/IP) Properties, pilih opsi IP Address
Automatically dan pilih juga option DNS Server address automatically lalu klik
next.
r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai.
s. Apabila selesai, maka PC akan memperoleh IP dinamik.
Group 2F3 - 28343
17
t. Untuk menguji koneksi internet dari PC client, test ping ke salah satu alamat site,
atau coba melakukan browsing.
E. Hasil Pratikum
Hasil dari proses ping
F. Hasil Evaluasi Penugasan
1. Yang dimaksud dengan:
- IP private, adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke
internet, misalnya untuk LAN dan biasanya digunakan private address space (RFC
1918).
- IP Publik, merupakan IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke
internet misalnya saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP
Publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP Private maka
kita tidak bisa terhubung ke internet.
- Network Address Translation, merupakan Suatu metode untuk menghubungkan
lebih dari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat
IP.
Group 2F3 - 28343
18
- Internet Connection Sharing, merupakan Suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehingga
bisa melakukan akses internet, aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft
Windows.
- DHCP (Dynamic Host Control Protocol) Server, merupakan computer yang
memberikan alamat IP secara otomatis pada setiap komputer klien.
- DHCP Client, merupakan Komputer yang meminta nomor IP dari DHCP Server
2. Proses Konfigurasi NAT dan DHCP Server pada system operasi yang lain
Konfigurasi DHCP Server pada Ubuntu
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card atau lebih, maka anda harus
memilih salah satu network card yang digunakan untuk menerima permintaan IP dari
client. Lalu buka dan editlah file dhcp3-server anda dengan mengetikkan :
- sudo gedit /etc/default/dhcp3-server
Lalu ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1
- Simpan file yang telah diedit tadi kemudian exit
- Untuk membackup file dhcpd ketikancp /etc/dhcp3/dhcpd.conf
/etc/dhcp3/dhcpd.conf.back
- Setelah itu ganti konfigurasi dhcpd dengan mengetikan perintah sudo gedit
/etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan konfigurasi sebagai berikut :
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
Group 2F3 - 28343
19
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
- Setelah selesai kita perlu merestart dhcp nya dengan perintah :
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
- Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP Server.
Konfigurasi NAT
Instalasi Ubuntu Server 10.10Agar Ubuntu Server 10.10 bisa melakukan koneksi ke
jaringan, baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah awal yang
dilakukan adalah melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk mengkonfigurasi alamat IP
langkah - langkahnya adalah sebagai berikut:
- Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah
sebelumnya
Group 2F3 - 28343
20
- Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna terakhir login. Pada
baris paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti
pengguna dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa
dan belum bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan,
pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam sistem
(administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su,.
- Sebelum melakukan konfigurasi pada alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama
kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan
mengetikkan: # ifconfig –a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux
diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai
dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada artikel ini saya
menggunakan dua buah kartu jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –
a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux
dikenal dengan nama eth0 dan eth1.
- Ketikkan perintah # nano /etc/network/interfaces untuk mulai melakukan
konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip
berikut:
auto eth0 iface eth0 inet static
address: 192.168.6.200
netmask: 255.255.255.0
gateway 192.168.6.254
Group 2F3 - 28343
21
Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu
jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP harus satu
segmen dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang digunakan
dan gateway dari kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari
perangkat yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang
digunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan kedua yang
akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah sebagai berikut:
Auto eth1
iface eth1 inet static
address 10.10.1.254
netmask 255.255.255.0
Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah
dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini
saya tidak memberikan nama baru, menekan tombol Enter. Kemudia tekan
tombol Ctrl + X untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah
# /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa
terbaca oleh sistem.
- Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan
Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru
diinstal (fresh install), kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca
namun belum aktif. Untuk melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum,
ketikkan perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan
belum aktif.
Group 2F3 - 28343
22
- Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu
jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan kartu jaringan kedua).
Setelah itu restart kembali kartu jaringan menggunaka
# /etc/init.d/networking restart. Jika dilakukan pengecekan kembali
menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan
sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di
konfigurasi.
- Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS
digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya,
yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan
google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari
google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10
pengguna harus membuat sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang
diletakkan di direktori /etc dengan mengetikkan # touch /etc/resolv.conf, namun
sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil
membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut dengan
alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya,
dengan cara mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkan
nameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada
artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan
alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat
penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut:
nameserver 192.168.4.254
Group 2F3 - 28343
23
nameserver 8.8.8.8
Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang
lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan
mengetikkan # /etc/init.d/networking.
- Berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah
bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik.
Cara melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain.
Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain
yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah
mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang
digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga
dengan DNS-ny
Group 2F3 - 28343
24
- Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan
lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau
melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu
jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah
ke internet (eth0). Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini:
iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu tekan Enter.
Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah
rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.
Group 2F3 - 28343
25